15
SAINS KIMIA KELOMPOK 4 : 1. M. WAWAN FATWA 2. ERNI ZUHARA 3. KHURRIYATUL KHAIR

sain-kimia.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

COLLOID CHEMISTRY

SAINS KIMIAKELOMPOK 4 :M. WAWAN FATWAERNI ZUHARAKHURRIYATUL KHAIR

SAINS KIMIAPRODUKSI PLASTIK KOMPOSIT DARI CAMPURAN TAPIOKA-ONGGOK TERMOPLASTIS DENGAN COMPATIBILIZED POLIETILENExperimented by :Niken Ayu Permatasari, Titi Candra Sunarti , Indah Yuliasih

Mengapa Bioplastik ?Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca (kelembaban dan radiasi sinar matahari).

Bio-plastics are a form of plastics derived from plant sources such as sweet potatoes, soya bean oil, sugarcane, hemp oil, and corn starch.

Ecoplas atau biobag merupakan tas ramah lingkungan yang terbuat dari kombinasi tepung singkong (tapioka) dan polimer sintetik. These polymers are naturally degraded by the action of microorganisms such as bacteria, fungi and algae.

Bila kantong plastik lainnya baru bisa terurai setelah 100-500 tahun yang akan datang, ecoplas telah diteliti bisa terurai oleh tanah dalam kurun waktu 6 bulan sampai 5 tahun (tergantung dengan kandungan mikroorganisme yang ada pada tanah). Semakin subur tanah tersebut, maka dalam waktu enam bulan ecoplas sudah bisa hancur.

Mengapa Tapioka dan Onggok ?PendahuluanUkuran partikel tapioka dan onggok yang jauh lebih besar dibandingkan dengan partikel plastik sintetik, menyebabkan sifat film hasil campurannya menunjukkan tidak terjadinya kopolimerisasi diantara keduanya dan menyebabkan sifat fisik mekaniknya tidak optimal. Selain itu campuran polimer alami dan polimer sintetik memiliki kekurangan yaitu rendahnya kompatibilitas antar monomer penyusun, oleh karena itu dibutuhkan compatibilizer. 7PendahuluanTermoplastisasi tapioka dan onggok diharapkan dapat memperbaiki karakteristiknya. Penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan serat dan konsentrasi gliserol dalam campuran tapioka-onggok termoplastis terhadap karakteristik plastik komposit polietilen untuk mendapatkan plastik dengan sifat fisik mekanik dan sifat biodegradasi yang baik.

MetodeMelalui metode termoplastisasi, material plastik ternyata dapat dibuat dari bahan yang dapat diperbarui (renewable), yaitu onggok dan pati ubi kayu (tapioca) yang dicampurkan dengan plastik sintetis serta zat aditif lainnya dengan proporsi tertentu. Hasilnya adalah plastik komposit dengan karakteristik menyerupai plastik sistetis, namun dapat diuraikan secara alamiah (biodegradable) dan tidak beracun..Analisis Bidang KimiaPolimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer.Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting. Polimer Termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Ex : Polietilena (PE), Polivinilklorida (PVC), Polipropena (PP), Polistirena.2. Polimer Termosetingadalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Ex : Bakelit = fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio.

Hasil

Plastik komposit dengan komponen pati yang lebih dominan lebih mudah terdegradasi dan dapat ditumbuhi kapang Penicillium sp. dan Aspergillus niger mencapai 85-100%.

Semakin besar kadar serat dalam campuran, semakin besar energi yang diperlukan untuk mencampurkan bahan, semakin lama waktu untuk menjadi homogen dan produk termoplastis berwarna kecoklatan. Hasil3. Semakin meningkatnya konsentrasi gliserol, semakin kecil energi pada proses pencampuran dan produk termoplastis terlihat berminyak.

4. Plastik komposit dari pencampuran 40% tapioka-onggok termoplastis dan compatibilized HDPE dengan kadar serat 15% dan konsentrasi gliserol 30% merupakan perlakuan terbaik yang mampu menghasilkan plastik komposit dengan sifat mekanik, termal, biodegradabilitas dan morfologi permukaan yang baik.Thanks for your attention Love our environment and go GREEN!!