SAPISLAMBUDRA 2010

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) Ganjil Tahun 2010/2011 A. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode/Bobot Prodi/Jurusan Elemen Kompetensi Jenis Kompetensi Waktu Kuliah Waktu Konsultasi Tempat Kuliah Semester/Tahun Fasilitator

: : : : : : : : : :

Islam dan Budaya Madura ST 123/2 SKS Lintas Prodi/Jurusan Pilihan

Ganjil/Tahun Akademik 2010/2011 M. Ali Al Humaidy MSi

B. Deskripsi Matakuliah Secara normatif, matakuliah ini mengajak forum untuk berfikir secara teoritis dan konstruktif fenomena tradisi lokal Madura yang akhir-akhir ini mengalami pemarginalan. Masyarakat Madura bahkan mahasiswa banyak tidak tahu apalagi memahami meaning tradisi lokal Madura tersebut. Oleh sebab itu, sebagai modal untuk penguatan tradisi Madura penting untuk mengkosntruksi tradisi Madura yang ditekankan pada aspek paradigmatik, konsep, sejarah, penggalian dan membandingkan tradisi Jawa dan Madura memalui riset lapangan. C. Kompetensi Standar Mahasiswa memahami secara holistik paradigma, sejarah, makna dan kosntruksi sosial Islam dan Budaya Madura out put minimal mahasiswa mengetahui dan memahami tradisi lokal yang ada di Madura. D. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu: 1. mengkritisi hakikat (paradigma) Islam dan Budaya Madura. 2. mengidentifikasi dinamika sejarah (masuknya) Islam bumi nusantara dan Madura 3. memahami Islam sebagai sistem kepercayaan dan tradisi lokal. 4. menelaah macam-macam bentuk kepercayaan/ritual dan tradisi di Madura dan konstruksi sosialnya 5. memahami sistem kekerabatan dan macam ragam stratifikasi sosial masyarakat Madura 6. mengkaji relasi kekuasaan elit lokal Madura. 7. mengidentifikasi karakkteristik dan stereotype masyarakat Madura. 8. memahami tentang perempuan Madura dalam perspektif gender. 9. mengkaji upaya penguatan tradisi lokal dalam perspektif Islam. E. Indikator Kompetensi Melalui kajian konsep/teori dan research dalam perkuliahan, mahasiswa mampu: 1. Memahami hakikat (paradigma) tradisi/budaya khususnya di Madura yang dikorelasikan dengan nilainilai Islam. 2. Mengidentifikasi tradisi yang ada di Madura dengan dinamika yang berkembang saat ini. 3. Memahami secara konseptual awal munculnya tradisi/budaya lolal. 4. Mengkaji upaya penguatan tradisi lokal dalam perspektif Islam. 5. Mewarnai dan merumuskan strategi mempertahankan tradisi lokal di Madura F. 1. 2. 3. 4. Materi Kajian Konsep dasar paradigma Islam dan tradisi/budaya Sejarah/konsep munculnya tradisi Makna (meaning) dan konstruksi sosial tradisi lokal Madura Riset tradisi lokal di Madura

G. Buku Rujukan 1. A. Latief Wiyata, 2006, Carok, Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura, Yogyakarta: LKiS. 2. Abdur Rozaki, 2005, Menabur Kharisma Menunai Kuasa, Kiprah Kiai dan Bleter sebagai Rezim Kembar di Madura, Yogyakarta: Pustaka Marwa 3. Abdurrahman, 1988, Sejarah Madura Selayang Pandang, Sumenep 4. AM. Hermien Kusmayanti, 2000, Arak-Arakan dalam Upacara Tradisional di Madura, Yogyakarta: Institute Seni Indonesia Yogyakarta 5. Aminudin Kasdi, 2003, Perlawanan Penguasa Madura atas Hegemoni Jawa; Refleksi Pusat-Daerah pada periode akhir Mataram (1726-1745), Yogyakarta: Jendela bekkerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation) 6. Asghar Ali Engineer, 2000, Haka-hak Perempuan dalam Islam, Yogyakarta: LSPPA) 7. Azyumardi Azra, 2002, Islam Nusantara, Jaringan Global dan Lokal, Bandung: Mizan) 8. Bisri Effendy, 1990, Annuqayah: Gerak Transformasi Sosial di Madura, Sumenep: P3M Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep 9. D. Zawawi Imron dkk, 2003, Sejarah Sumenep, Sumenep: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep. 10. David Keplan, 2002, Teori Budaya , Yogyakarta: Pustaka Pelajar 11. Endang Turmudi, 2004, Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan, Yogyakarta: LKiS 12. Erni Budiwantim 2001, Islam Sasak, Islam Wetu Lima versus Islam Wetu Telu, (Yogyakarta: LKiS) 13. Giring, Madura di mata Dayak dari Konflik ke Rekonsiliasi, Yogyakarta: Garang Press 14. Hlne Bouvier, 2002, Lebur! Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 15. Huub de Jonge, 1989, Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi, Studi-studi interdisipliner tentang masyrakat Madura, Jakarta: Rajawali. 16. Huub de Jonge, 1999, Madura dalam Empat Zaman; Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, Suatu Studi Antropologi Ekonomi, Jakarta: Gramedia. 17. Irwan Abdullah, 2006, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 18. J. Wibowo dkk, 2002, Tatakrama Suku Bangsa Madura, Yogyakarta: Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta 19. Kuntowijoyo, 1987, Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta; Tiara Wacana Yogyakarta. 20. M. Ali Al Humaidy (ed), 2005, Indonesia, Globalisasi dan Otonomi Daerah, beberapa Pikiran untuk Sumenep, Yogyakarta: Pilar Media 21. Mansour Fakih, 1999, Analisis Jender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 22. Masdar F. Masudi, 2000, Islam dan Hak-hak Reproduksi Perempuan, Bandung; Mizan 23. Mien Ahmad Rifai, 1993, Lintasan Sejarah Madura, Surabaya: Yayasan Lebur Legga 24. Mien Ahmad Rifai, 2007, Manusia Madura, Yogyakarta: Pilar Media 25. Muhaimin AG, 2001, Islam dalam bingkai Budaya lokal, Potret dari Cirebon, Jakarta: Logos. 26. Muthmainnah, 1998, Jembatan Suramadum, Respon Ulama terhadap Industrialisasi, (Yogyakarta: LKPSM) 27. Nasaruddin Umar, 1999, Argumentasi Kesetaraan Jender Perspeltif Al-quran, Jakarta; Paramadina Mulya) 28. Nur Syam, 2005, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS. 29. Srinthil, 2003, Perempuan Tayub Nasibmu di sama, nasibmu di sini, Edisi 2, Jakarta: Desantara 30. Suripan Hadi Hutomo, 2001, Sinkretisme Jawa Islam, Yogyakarta: Benteng Budaya H. Metode perkuliahan Agar forum perkuliahan lebih efektif dengan menggunakan metode: ceramah yang dilanjutkan tanya jawab, presentasi diskusi hasil riset, FGD, kajian pustaka. I. Interkoneksi Bidang Ilmu Matakuliah Islam dan Budaya Madura berkaitan erat dengan Ilmu Sosial-Budaya Dasar (ISD/IBD), metodologi penelitian dan kajian Antropologi.

J. Waktu dan Topik Perkuliahan STEP I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI WAKTU TOPIK PERKULIAHAN Overview materi kuliah dan kontrak belajar Paradigma Islam dan budaya Madura Islam nusantara Islam di Madura, sejarah peradaban Madura Islam sebagai sistem nilai kebudayaan masyarakat Madura Islam dan tradisi lokal Konstruksi sosial islam dan tradisi lokal (studi kasus) UTS Pola/sistem kekerabatan masyarakat Madura Stratifikasi sosial masyarakat Madura Relasi kekuasaan elit lokal di Madura Karakteristik dan stereotype masyarakat Madura Perempuan Madura, perspektif gender Planning penguatan tradisi lokal Critical Review/Refleksi UAS

K. Jenis Evaluasi Evaluasi menggunakan dua jenis. Pertama, evaluasi proses belajar yang mencakup performansi dan akhlak mulia 20%,, resitasi/penugasan 20%, dan UTS 20%,. Kedua, evaluasi hasil belajar yaitu penilaian hasil UAS 40%,