Upload
yendhika-ivo-apsectya-n
View
822
Download
124
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Keperawatan
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pencegahan Tonsil pada Anak - anak
Hari/Tanggal : Kamis / 14 Januari 2016
Pukul : 09.00 – 09.30
Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung ke Poli THT RSUD Solok
Tempat :Poli THT RSUD Solok
A. LATAR BELAKANG
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yangterdiri dari
jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptusdidalamnya, bagian organ tubuh
yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanandan kiri tenggorok. Terdapat 3 macam tonsil
yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil faringal yang membentuk lingkaran
yang disebut cincin Waldeyer.Tonsil terletak dalam sinus tonsilaris diantara kedua pilar fausium
dan berasal dariinvaginasi hipoblas di tempat ini.
Penelitian yang dilakukan di Departemen THT Dunia (WHO) selama 10 tahun (Januari-
Desember ) dari 68.488 kunjungan pasien didapati penyakit Tonsilitis Kronis merupakan
penyakit yang paling banyak dijumpai yakni sebanyak 15.067 (22%) penderita. Berdasarkan data
epidemiologi penyakit THT di 7 provinsi (Indonesia) , prevalensi tonsilitis kronis 4,6% tertinggi
setelah Nasofaringitis Akut (3,8%)). Sedangkan penelitian di Puskesmas Sukaramai pada tahun
2014 ditemukan 161 pasien tonsilitis kronis atau 6,75% dari seluruh jumlah kunjungan. Data
morbiditas pada anak menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995 pola penyakit
anak laki-laki dan perempuan umur 5-14 tahun yang paling sering terjadi, tonsilitis kronis
menempati urutan kelima (10,5% pada laki-laki, 13,7% pada perempuan) (Hannaford PC, et al,
2005).
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penyuluhan Kesehatan pada klien dengan topic “Pencegahan Tonsilitis (Radang Amandel) pada
anak - anak”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkanklien dapat mengetahui tentang cara
Pencegahan Tonsilitis (Radang Amandel) pada anak - anak
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Tonsilitis
b. Menyebutkan Penyebab Tonsilitis
c. Menyebutkan Faktor Resiko Tonsilitis
d. Menyebutkan Tanda dan Gejala Tonsilitis
e. Menjelaskan Pencegahan Tonsilitis
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Materi (Terlampir)
2. Sasaran / Target
Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung Poli THT RSUD Solok
Target : pasien yang menderita Tonsilitis
3. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Media : Flipchart dan Leaflet
b. Alat : Papan Flipchart dan Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Kamis/ 14 Januari 2016
Jam : 09.00 – 09.30
Tempat : Poli THT RSUD Solok
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab akademik : Ns. Siska Damaiyanti, S.Kep
Penanggung jawab CI Klinik : Alima Zikra, Amd. Kep
Moderator : Fernando
Leader : Yendhika Ivo Apsectya
7. Setting Tempat
keterangan
D. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan pendidikan
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
c. Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam
3. Leader / Co Leader
a. Memberikan penyuluhan pada peserta
b. Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
E.KEGIATAN PENYULUHAN
NOKEGIATAN
WAKTUPENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
1. Salam pembukaan
2. Perkenalan
3. Membuat kontrak
4. Mengkomunikasikan tujuan
a. Menjawab salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan inti penyuluhan
1. Menggali pengetahuan
peserta tentang pengertian
Tonsilitis
2. Memberikan reinforcement
positif pada peserta
3. Menjelaskan Pengertian
a. Menyimak dan
memperhatikan
penyuluhan
25 menit
Tonsilitis
4. Menggali pengetahuan
peserta tentang penyebab
Tonsilitis
5. Memberikan reinforcement
positif pada peserta
6. Menjelasakan penyebab
Tonsilitis
7. Menggali pengetahuan
peserta tentang factor resiko
Tonsilitis
8. Memberikan reinforcement
positif pada peserta
9. Menjelaskan faktor resiko
Tonsilitis
10. Menggali pengetahuan
peserta tentang faktor resiko
Tonsilitis
11. Memberikan reinforcement
positif pada peserta
12. Menjelaskan faktor resiko
Tonsilitis
13. Menggali pengetahuan
peserta tentang tanda gejala
Tonsilitis
14. Memberikan reinforcement
positif pada peserta
15. Menjelsakan tentang tanda
gejala Tonsilitis
b. Menyimak dan
memperhatikan
penyuluhan
c. Menyimak dan
memperhatikan
penyuluhan
d. Menyimak dan
memperhatikan
penyuluhan
3. Penutup
1. Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
2. Melakukan evaluasi
penyuluhan
a. Subjektif : tanyakan
bagaimana perasaan pasien
setelah mengikuti
penyuluhan
b. Objektif : menanyakan
kembali pengertahuan
peserta tentang pencegahan
penyakit polip
3. Menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.
4. Mengakhiri kontrak
5. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.
1. Menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
2. Peserta kooperatif
dalam menjawab
pertanyaan penyuluh
3. Peserta kooperatif
4. Bersama penyuluh
menyimpulkan materi
5. Menjawab salam 10 menit
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kelompok penyuluh dan masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan
b. 60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan Pre Planning telah disetujui
d. Leaflet telah tersedia
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian otomikosis
b. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 8penyebab
otomikosis
c. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 5 tanda dan
otomikosis
d. Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan cara pencegahan
otomikosis
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN TONSILITIS PADA ANAK-ANAK
A. Pengertian Tonsilitis
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel) yang sangat sering
ditemukan, terutama pada anak-anak.
Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri keelompok A
strepbeoccus betahemotitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau
oleh inveksi virus. (Hembing, 2004).
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan sendiri, berlangsung
sekitar 5 hari dengan disertai disifagia dan demam. (Megantara, Imam, 2006).
B. Penyebab Tonsilitis
Penyebab utama tonsilitis adalah kuman golongan streptokokus (streptokus α
streptokokus ß hemolycitus, viridians dan pyogeneses), penyebab yang lain yaitu infeksi
virus influenza, serta herpes (Nanda, 2008). Infeksi ini terjadi pada hidung / faring
menyebar melalui sistem limpa ke tonsil hiperthropi yang disebabkan oleh infeksi bisa
menyebabkan tonsil membengkak sehingga bisa menghambat keluar masuk udara. 50%
bakteri merupakan penyebabnya. Tonsil bisa dikalahkan oleh bakteri maupun virus,
sehingga membengkak dan meradang, dan juga menyebabkan tonsilitis (Reeves, 2001).
C. Faktor Resiko Tonsilitis
Faktor risiko untuk tonsillitis meliputi :
1. Usia muda. Tonsillitis paling sering terjadi pada usia prasekolah hingga
pertengahan remaja.
2. Sering terkena kuman. Anak usia sekolah berada dalam kontak yang dekat dengan
teman sebayanya dan sering terkena virus atau bakteri yang dapat menyebabkan
tonsillitis.
D. Tanda dan Gejala Tonsilitis
1. Sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam beberapa hari
2. Kesulitan menelan
3. Demam tinggi
4. Muntah- muntah
5. Kelelahan atau lesu
6. Kesulitan bernafas
7. Mendengkur
8. Nafsu makan buruk
9. Bau mulut
F. Pencegahan Tonsilitis
Untuk perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama
demam.
2. Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan,
makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
3. Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
4. Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
5. Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk
mencegah komplikasi.
Berikut ini beberapa contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk radang
amandel (tonsilitis) :
1. Bubuk sambiloto sebanyak 3 – 4,5 gram diseduh dengan 200 cc air panas, tambahkan 1
sendok makan madu, diaduk, lalu diminum hangat-hangat. Atau 30 gram sambiloto
segar/15 gram yang kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring,
airnya ditambahkan 200 cc jus buah nanas, diaduk, lalu diminum untuk 3 kali sehari,
setiap kali minum 200 cc.
Untuk tonsilitis akut :
1. 2 buah mengkudu/pace matang + 20 gram kunyit, dicuci dan dihaluskan, disaring dan
diambil airnya, tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, dan 1 sendok makan madu,
diaduk, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. (untuk tonsilitis akut).
2. 30 gram benalu jeruk nipis atau benalu teh + 30 gram temu putih + 10 gram sambiloto
kering + 20 gram kunyit, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya
diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc. (Untuk tonsilitis kronis dengan
pembesaran tonsil yang agak besar).
3. 10 lembar daun cocor bebek dihaluskan atau dijus, airnya digunakan untuk berkumur di
tenggorokan. Lakukan 2-3 kali sehari. – 30-60 gram akar kembang pukul empat dijus,
airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan, lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.
Berikut beberapa bahan alami untuk mencegah tonsilitis :
1. Air garam
Seperti halnya sakit gigi, Anda juga bisa meringankan nyeri dengan minum dan
berkumur air garam. Cukup campur garam dengan air hangat dan kumur atau minum
sedikit. Garam memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membuat mati
rasa sementara.
2. Sari cuka apel
Cuka apel memang salah satu minuman kesehatan yang baik dalam meredakan
infalamasi atau radang, termasuk tonsilitis. Cukup seduh cuka apel dengan air hangat
secukupnya dan minum 2-3 kali sehari. Namun Anda juga perlu hati-hati karena
beberapa produk mungkin memiliki kandungan gula yang terlalu banyak.
3. Teh herbal
Teh herbal juga sangat baik mengurangi radang yang Anda derita. Anda bisa memilih
berbagai teh seperti teh hijau, teh camomile atau teh putih untuk mengobati radang
amandel ini. Bahkan jika Anda suka, Anda bisa menyeduh jahe. Meskipun terasa
agak pedas, namun sangat efektif meredakan radang karena bersifat anti-inflamasi,
dan antibakteri.
4. Jus lemon atau jeruk nipis
Vitamin juga sangat dibutuhkan tubuh untuk memperkuat sistem imun, dan jeruk
lemon atau jeruk nipis adalah pilihan yang tepat. Minum perasan jeruk ini sekaligus
juga akan meredakan radang. Jika Anda ingin tidak terlalu asam, bisa ditambah madu
asli.
DAFTAR PUSTAKA
Soepardi. Efiaty. Iskandar. & Nurbaiti. (2000) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok edisi IV cetakan I. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI,
Hafil, F., Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,
Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher. Ed. ke-6. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2007.
Adam, GL. Boies LR. Higler,.Boies Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC
R. Sjamsuhidajat & Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta : EGC ; 1997