36
SEJARAH PENERBANGAN INDONESIA DARI MASA KE MASA Ditengah kemunduran bangsa kita sekarang ini ada hal yang harus diingat oleh mereka yang mengaku warga negara Indonesia. Yaitu kebanggaan suatu bangsa, walaupun bagi mereka yang apatis dan pesimis akan berkata ,“buat apaan sih?” Karena kita pecinta kedirgantaraan maka yang patut kita kenang adalah seorang perintis industri penerbangan yang dikenal orang sebagai sosok pekerja keras, rendah hati dan mencintai pekerjaannya. Mudah-mudahan generasi dibawah penulis masih pernah mendengar nama Nurtanio Pringgoadisuryo. Nama ini wajib mendapat tempat yang layak pada sejarah Republik Indonesia. Sepantasnya beliau bersama Wiweko Supono mendapat Bintang Mahaputra tertinggi karena jasa rintisannya menjadi batu pijakan untuk industri kedirgantaraan Indonesia. Bung Karno pernah berkata bahwa :” Bangsa Yang Besar adalah Bangsa yang menghargai para Pahlawannya !” Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 – 21 Maret 1966 adalah perintis industri penerbanganIndonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (bermesin VW) danBelalang, serta Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27. Cita-citanya sederhana, namun belum ada yang mewujudkannya yaitu keliling dunia dengan pesawat terbang buatan bangsanya. Untuk itu, disiapkanya pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslowakia yang tergeletak di Kemayoran.Karena dedikasinya yang tinggi ia mencoba sendiri pesawat rancangannya, saat itulah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev. Bersama beliau turut gugur Kolonel Soepadio yang kini diabadikan sebagai nama bandara di Pontianak. Namanya, pernah melekat pada industri yang dirintisnya saat pemerintahan Soeharto merubah nama Lapip menjadi Lipnur (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio) Hal yang menambah rasa hormat penulis pada beliau adalah pemilihan jenis pesawat yang tepat untuk kondisi topografis dan sosial ekonomi rakyat Indonesia, Nurtanio banyak merancang pesawat yang tepat guna untuk kemaslahatan rakyat mulai jenis angkut ringan (general aviation) sampaicropduster yang efektif untuk pertanian, fogging nyamuk dll. Penulis yakin jika beliau masih hidup akan merancang water bomb untuk kebakaran hutan yang bisa menyerok air dari empang. Just kidding,cuman empangnya aje udah jadi BTN terus nyerok air dimana ya? Pesawat angkut ringan penulis pikir adalah solusi paling tepat untuk Indonesia yang topografinya membentang seluas Amerika namun ¾ wilayahnya lautan. Jika Amerika bisa membentangkan highway keseluruh sudut negeri itu Indonesia tidak bakal bisa karena krisis keuangan yang parah. Ditambah dengan faktor alam yang akrab dengan bencana penulis mengkhawatirkan keamanan moda transport darat. Eksperimen Nurtanio yang sebenarnya sangat berguna di Indonesia yang agraris adalah modifikasi PZL Wilga (Gelatik) untuk cropduster, karena terbukti pernah mendongkrak hasil pertanian yang terserang hama. Ingat Indonesia pernah menjadi pengekspor beras

Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SEJARAH PENERBANGAN

Citation preview

Page 1: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

SEJARAH PENERBANGAN INDONESIA DARI MASA KE MASADitengah kemunduran bangsa kita sekarang ini ada hal yang harus diingat oleh mereka yang mengaku warga negara Indonesia. Yaitu kebanggaan suatu bangsa, walaupun bagi mereka yang apatis dan pesimis akan berkata ,“buat  apaan sih?” Karena kita pecinta kedirgantaraan maka yang patut kita kenang adalah seorang perintis industri penerbangan yang dikenal orang sebagai sosok pekerja keras, rendah hati dan mencintai pekerjaannya. Mudah-mudahan generasi dibawah penulis masih pernah mendengar nama Nurtanio Pringgoadisuryo. Nama ini wajib mendapat tempat yang layak pada sejarah Republik Indonesia. Sepantasnya beliau bersama Wiweko Supono mendapat Bintang Mahaputra tertinggi karena jasa rintisannya menjadi batu pijakan untuk industri kedirgantaraan Indonesia.Bung Karno pernah berkata bahwa :” Bangsa Yang Besar adalah Bangsa yang menghargai para Pahlawannya !”   

Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3  Desember 1923 – 21 Maret 1966 adalah perintis industri penerbanganIndonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (bermesin VW) danBelalang, serta Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27. Cita-citanya sederhana, namun belum ada yang mewujudkannya yaitu keliling dunia dengan pesawat terbang buatan bangsanya.

Untuk itu, disiapkanya pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslowakia yang tergeletak di Kemayoran.Karena dedikasinya yang tinggi ia mencoba sendiri pesawat rancangannya, saat itulah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev. Bersama beliau turut gugur Kolonel Soepadio yang kini diabadikan sebagai nama bandara di Pontianak. Namanya, pernah melekat pada industri yang dirintisnya saat pemerintahan Soeharto merubah nama Lapip menjadi Lipnur (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio) Hal yang menambah rasa hormat penulis pada beliau adalah pemilihan jenis pesawat yang tepat untuk kondisi topografis dan sosial ekonomi rakyat Indonesia, Nurtanio banyak merancang pesawat yang tepat guna untuk kemaslahatan rakyat mulai jenis angkut ringan (general aviation) sampaicropduster yang efektif untuk pertanian, fogging nyamuk dll. 

Penulis yakin jika beliau masih hidup akan merancang water bomb untuk kebakaran hutan yang bisa menyerok air dari empang. Just kidding,cuman empangnya aje udah jadi BTN terus nyerok air dimana ya? Pesawat angkut ringan penulis pikir adalah solusi paling tepat untuk Indonesia yang topografinya membentang seluas Amerika namun ¾ wilayahnya lautan. Jika Amerika bisa membentangkan highway keseluruh sudut negeri itu Indonesia tidak bakal bisa karena krisis keuangan yang parah. Ditambah dengan faktor alam yang akrab dengan bencana penulis mengkhawatirkan keamanan moda transport darat.

Eksperimen Nurtanio yang sebenarnya sangat berguna di Indonesia yang agraris adalah modifikasi PZL Wilga (Gelatik) untuk cropduster, karena terbukti pernah mendongkrak hasil pertanian yang terserang hama. Ingat Indonesia pernah menjadi pengekspor beras masa orde baru, hal yang tidak akan terulang saat ini. Cropduster juga pernah dan bisa diimprovisasi untuk penanggulangan wabah akibat nyamuk baik itu demam berdarah, malaria atau chikungunya, hanya di Indonesia...........

Cropduster bisa menggunakan sayap tetap maupun sayap putar, penulis teringat ketika masih training Commercial License di daerah San Joaquin Valley betapa padatnya daerah pertanian disana dengan Grumman Agcat, Cessna Agtruck, Piper Pawnee sampai heli yang nggak hafal jenisnya bahkan sampai malam hari!.

Satuan Udara Pertanian (Satud Tani) sebenarnya adalah jawaban pemerintah untuk hal-hal yang disebut diatas. Sebenarnya bisa saja dengan pesawat murah meriah mengubah pesawat ringan rongsokan menjadi armada pemburu hama andal dengan modal ramean sesuai dengan luasan sawahnya sehingga terasa murah untuk petani. Jika pemerintah lewat industri pesawat menyediakan pesawatnya maka koperasi petani menanggung bensin dan obat hamanya. Keuntungan cropdusting adalah melokalisir migrasi serangan hama sehingga tidak berpindah ke daerah / provinsi lain seperti yang terjadi selama ini. Disamping itu dosis / takaran semprotan bisa diatur sehingga mengurangi pencemaran lingkungan dan mencegah peningkatan resistensi hama dan penyakit terhadap obat. Penulis melihat inilah yang dicermati Nurtanio si perintis penggunaan pesawat untuk banyak hal di Indonesia. 

Pada masa perintisannya, Mayor Udara Nurtanio bersama 15 stafnya tahun 1953 dalam perbengkelan kecil Seksi Percobaan Lapangan Udara Husein Sastranegara, berhasil membuat sejumlah pesawat terbang diantaranya, pesawat serba logam (all metal) COIN (Counter-insurgency-anti gerilya) yang diberi nama Si Kumbang 1 Agustus 1954. Pesawat rancangan beliaulainnya yang pernah dibuat, Belalang 85 (1958) yang kemudian pesawat latih ini disempurnakan dan diproduksi sebagai Belalang 90. Pesawat

Page 2: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

latih ini digunakan untuk mendidik para calon penerbang Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada tahun yang sama, Nurtanio dan para asistennya berhasil membuat pesawat olah raga Kunang 25 bermesin mobil Volkswagen. Ia juga merintis membuat prototipe helikopter Kepik dan Manyang serta girokopterKolentang.

Seandainya saja industri pesawat kita menyediakan pesawat Counter Insurgency yang murah, efektif dan efesien maka negara kita tidak lagi didikte oleh kekuatan luar melalui separatisme. Ini hanya salah satu titik penting kemandirian suatu negara sehingga dihormati oleh kawan disegani oleh lawan. Tidak seperti TNI-AU yang kelabakan akibat embargo dan larangan menggunakan pesawat untuk pengamanan dalam negeri dari ancaman separatisme, TNI-AD sudah lebih dulu sadar hal ini dengan re-powering panser-panser tua lengkap dengan suplai onderdilnya karena Inggris juga mengembargo suku cadang tank-tanknya. Ternyata hasil modif Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat ini justru enak untuk memasuki daerah yang sukar dijangkau oleh tank buatan Inggris. Selain lebih lincah dan ringan panser yang berpenggerak roda juga tepat untuk medan offroad lunak dan becek yang tidak bisa dilewati tank. 

Agak nglantur sebentar, penulis bertanya-tanya apa sih susahnya merancang pesawat sederhana, murah, mudah pemeliharaanya, wongmembuat yang njelimet sudah bisa? Gengsi? Ngapain gengsi dengan situasi ekonomi yang parah? Toh dunia luar sudah tahu onderdil Airbus dibuat di Indonesia, kita mampu membuat pesawat canggih, hanya saja untuk pemenuhan transport udara saat ini tidak tepat menggunakan barang mahal, karena tidak selamanya harga menentukan mutu. Dengan teknologi sederhana onderdil akan mudah didapatkan, seperti pengalaman penulis menerbangkan pesawat eksperimental fiberglass FASI Pordiga Swayasa membuktikan hal ini. Mengapa tidak dirancang pesawat yang mengandung onderdil otomotif dan menggunakan BBM mobil (mogas) yang memenuhi uji kelaikan sesuai standar yang berlaku. Jika dibuat produksi massal tentu akan menekan harga per unit sehingga dapat dijangkau masyarakat terutama didaerah yang terpencil.

Sesuai dengan wangsit hitungan penulis menunjukkan penerbangan pengumpanlah, bisnis yang menguntungkan asal menggunakan pesawat komuter ringan murah meriah sekelas Twin Otter sampai kelas F-27 bukannya pesawat berbadan sedang ala B737 keatas. Jika maskapai penerbangan dalam negeri bekerja sama dengan industri pesawat memakai pesawat murah yang dimaksud maka cukup pasar domestik tujuannya. Tidak usah berpikir untuk ekspor karena cukup sudah penghinaan negara maju yang ogah mensertifikasi pesawat Indonesia demi proteksi produk mereka. Kalau perlu malah kita yang harus memproteksi produk-produk dalam negeri. Masalah rasa nasionalisme mungkin berperan disini, toh bangsa Jepang dan India sudah melakukannya puluhan tahun lalu.

Pada perjalanannya Nurtanio bersama Wiweko Supono mantan boss Garuda adalah perancang terhebat di sejarah kedirgantaraan Indonesia. Sejak sekolah di Sekolah Teknik di Surabaya ia sudah merintis teknik rancang pesawat kecil-kecilan dengan mendirikan Junior Aero Club. Beliau juga jenis orang yang ngotot mencari ilmu kedirgantaraan yang saat itu “monopoli’ kulit putih, majalah Vliegwereld salah satu sumber ilmu yang dimilikinya adalah bukti kengototannya sebab saat itu agak sulit mendapatkannya karena harus impor dari Belanda. Junior Aero Club tambah berkibar dengan hadirnya pilot didikan Belanda, Iswahyudi. Jiwa perintis beliau nampak dalam Junior Aero Club selain sebagai pendirinya juga menularkan kecintaan terhadap dirgantara dikalangan pemuda saat itu

Down to earth alias membumi itulah yang begitu nyata pada setiap rancangannya, transportasi murah namun aman adalah ide dasar yang harus dijiwai oleh industri kedirgantaraan. Kenapa sih membuat pesawat yang mahal dan susah dioperasikan oleh Indonesia yang terus menerus krismon seperti sekarang? Karena menurunkan tarif penerbangan rasanya bukan solusi untuk transportasi dalam negeri seperti sekarang ini. Penurunan tarif hanya akan mengorbankan aspek keselamatan penerbangan, emang pesawat bisa minggir kala mogok mesinnya? Bagaimanapun penerbangan berbeda dengan moda darat seperti bus yang pemiliknya bisa masa bodoh menggunakan onderdil kelas dua untuk pemeliharaannya. Hanya dengan produksi dalam negeri yang menggunakan bahan dalam negeri juga yang menjadi solusi mahalnya tarif penerbangan.Marsekal Muda (Purn) Salatun pada Majalah Angkasa mengatakan : Bagi saya pribadi, keharusan bangsa kita untuk dapat membuat pesawat dan piranti lainnya didasarkan alasan filosofis: bukankah definisi bagi manusia adalah, "a tool-making animal?" Jadi selama kita baru merupakan "a tool-importing animal" kita belum menjadi manusia!

Kambing hitam mahalnya seluruh ongkos di Indonesia karena orang Indonesia yang masih bangga menjadi “Tool Importing Animal”. Penulis yakin jika terus menerus demikian negara kita akan berantakan. Penulis selalu berdebat dengan rekan baik sesama penerbang maupun non penerbang bahwa moda transportasi yang paling ideal di Indonesia adalah moda udara. Dalam tulisan penulis selalu mempromosikan betapa andalnya penerbangan komuter murah untuk mendongkrak roda perekonomian negeri Sedihnya justru dari kalangan pelaku kedirgantaraanlah tampak setumpuk hambatan baik yang nyata maupun penampakan. Jika saja spirit Nurtanio masuk ke jiwa penerbang dan pelaku industri penerbangan kita maka ide membuat transportasi udara menjadi moda yang efektif, efesien, murah dan paling aman menjadi kenyataan.

Jiwa industri Nurtanio-lah yang relevan pada situasi krisis multi dimensi Indonesia saat ini adalah kebersahajaannya dalam mencari bahan-bahan / material pesawat rancangannya. Beliau pernah membuktikan dengan bahan-bahan disekitar kita mampu membuat pesawat yang laik terbang sesuai dengan standar yang ada. Seperti pada glider uji bakat (aptitude test) NWG-1 kayu jejamu dipakai untuk mengganti spruce sedangkan kain linen pembalut sayap diganti dengan kain belacu yang murah dan mudah didapat. Bahkan ada selentingan yang entah benar atau tidak beliau pernah mengambil kawat jemuran di asrama prajurit untuk

Page 3: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

penahan sayap. Diatas segalanya penulis bertanya mengapa harus pakeproduksi luar negeri sih untuk melayani penerbangan kita?Marsda Salatun menambahkan pada Majalah Angkasa sebagai berikut : Merenungkan kembali jalan hidup Nurtanio yang kukenal mulai dari seorang aero-modeller hingga menjadi pejabat resmi yang memimpin Lapip, maka Nurtanio adalah tetap Nurtanio. Pekerja keras, tidak banyak omong (bombastis), rendah hati, sopan santun, serta bekerja dengan serba apa adanya dengan biaya rendah (low cost). Pesawat-pesawat yang diciptakannya memanfaatkan komponen dan suku cadang yang ditemukan di berbagai gudang yang tak terpakai. Gaya pendekatan yang serba rasional, tidak muluk-muluk dan down-to-earth, sesuai dengan kondisi negara yang sejak awal kemerdekaan praktis tidak pernah ideal hingga sulit menciptakan kontinuitas dan konsistenitas. Tetapi gaya Nurtanio yang realistis juga, yang menyebabkan dirinya kurang dihargai karena dianggap tidak bisa mengikuti arus megalomania.

Berdasarkan pengalaman masuk ke daerah terisolasi Aceh saat tanggap bencana tsunami penulis berpendapat untuk menjangkau daerah terisolasi pada tanggap bencana hanya mobilitas udara yang menjadi jawabannya. Hal ini yang mengusik pikiran penulis setiap menyimak berita sulitnya penanggulangan bencana ditanah air. Dropping bantuan akan dapat cepat dikerjakan dari udara ketimbang menembus hutan, gunung yang rawan bencana susulan seperti longsoran, pengaturan distribusi dapat dikerjakan oleh TNI yang berkualifikasi Pandu Udara (Pathfinder) atau Pengendali Pangkalan. Sedangkan untuk daerah yang benar-benar sulit dijangkau oleh sayap tetap bisa dilakukan oleh sayap putar. Semua mudah, murah dan cepat jika gotong royong kembali dihidupkan, mengapa harus menggunakan ongkos yang besar?

Penulis juga berpikir bagaimana jika ide para perintis penerbangan seperti Nurtanio ini ditanamkan pada calon penerbang di sekolah-sekolah terbang, supaya jangan sampai pikiran mereka yang cemerlang diambil oleh para jiran yang sudah mencuri sekian banyak gagasan dan ide para pemikir Indonesia seperti saat ini. Paling tidak potensi sumber daya manusia kita sekarang semestinya bisa merealisasikan suatu konsep industri pesawat komuter dan pertanian yang murah dengan kehandalan bersaing. Untuk melangkah ke arah itu mungkin diperlukan pemikiran yang bijak dari para pemimpin bangsa ini. Agar suatu saat pengembangan teknologi yang kita lakukan dapat lebih menyentuh seluruh kehidupan masyarakat kita. Jadi mengapa tidak, kalau potensinya ada dan menunjang, pesawat komuter dan pertanian kita kembangkan lagi dengan spirit Nurtanio. Saya memimpikan industri pesawat terbang yang sederhana dan murah tapi andal, tepat guna, berhasil guna, untuk Indonesia. (sumber dari: Edi Nurprasetya) 

Page 5: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Sejarah Dunia Penerbangan Komersial Di Indonesiahttp://sejarah-dirgantara.blogspot.co.id/

Selasa, 16 April 2013

Bandara Pertama Di IndonesiaHi kawan, salam Dirgantara Indonesia.Pada tau nggk neh, Nama Bandara Pertama Di Indonesia??? Hayo, tau nggk???Ok deh, kayaknya banyak yang belum tau yak. Kalo yang udah tau, syukur deh :D

Bandar Udara Kemayoran adalah bandara pertama di Indonesia yang di buka untuk penerbangan Internasional. Bandar Udara ini di bangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Walaupun pada tanggal 6 Juli 1940, Bandar Udara Kemayoran sudah mulai beroperasi kawan. Dan pesawat yang pertama kali melakukan pendaratan di Bandar Udara ini adalah Pesawat berjenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia - Belanda yang diterbangkan dari Lapangan Udara Tjililitan. Nah lo, pada tau nggk neh Lapangan Udara Tjililitan sekarang namanya apa? Lapangan Udara Tjililitan adalah Lanud Halim Perndanakusuma. Lanjut deh ke Bandar Udara Kemayoran .....hehhee

Bandara dengan kode JKT ini mulai berhenti beroperasi pada 1 Januari 1983 dan resmi berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juni 1984. Sedangkan sejak tahun 1975, penerbangan Internasional dialihkan ke Halim Perdanakusuma. Pada tanggal 1 Januari 1984 untuk menggantikan Kemayoran dan Halim Perdanakusuma yang kemudian di gunakan  untuk Pangkalan TNI-AU & VVIP serta bandara sipil terbatas. Maka, lahirlah secara resmi Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ceritanya belum selesai sampai disini kawan :)Pelaksanaan Pameran Dirgantara Pertama pernah diadakan di Bandar Udara Kemayoran, bertepatan dengan hari ulang tahun sang Raja Belanda nih. Lebih tepatnya, pada tanggal 31 Agustus 1940. Selain digelar pesawat-pesawat milik KNILM tidak ketinggalan pesawat-pesawat pribadi dari koleksi club aero di Batavia pada jaman itu.

Sekarang kita lihat yuk, foto-foto dari Bandar Udara Kemayoran tempo doeloe .....hehehee

Page 17: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Perkembangan Pesawat Terbang

     Transportasi menggunakan jalur udara di masa modern ini dinilai menjadi sarana yang paling efektif. Dilihat dari segi keamanan dan juga ketepatan waktu serta jarak tempuh yang singkat menjadikan modal untuk kepercayaan para pengguna jasa pesawat terbang. Mulai dari jasa angkut penumpang hingga jasa kargo. Wright bersaudara adalah pencetus ide membuat alat transportasi berupa pesawat terbang modern di tahun 1903. Berkat jasa mereka, kini telah jutaan umat manusia yang setiap harinya berpergian menggunakan pesawat terbang. Dan tidak hanya sampai disitu, perusahaan-perusahaan manufaktur pesawat terbang pun kini telah menjamur, seperti Boeing, Airbus, British Aerospace Engineering, dll.

“Wright Bersaudara”

          

          Penemuan-penemuan bertahap, mereka kembangkan. Mulai dari metode prinsip dasar lift and drag, dengan merangkai layang-layang dengan dua rangkap sayap besar atau disebut dengan biplane. Kerangka ini terinspirasi dari mahluk hidup yang alamiah dapat terbang yaitu burung. Pada akhirnya mereka menemukan cara untuk mengontrol kemudi pesawat. Yakni dengan menambahkan sirip serta ekor yang dapat bergerak sebagai penyeimbang dan dapat mengontrol keseimbangan pesawat. 

Page 18: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Pesawat Glider Wright Bersaudara

        

          Pada tahun 1900-1902 Wright bersaudara melakukan percobaan dengan menggunakan pesawat tanpa mesin, atau biasa disebut denganglider. Percobaan pertama glidertersebut di tahun 1900, hanya mampu memberikan daya angkat setengah kali dari yang di kalkulasikan, memang tidak terlalu baik. Di tahun berikutnya mereka kembali meluncurkan pesawat glider   kedua. Yang bahkan kali ini performa nya lebih buruk, dengan keadaan yang tidak stabil dan kehilangan kecepatan di ketinggian rendah, menandakan bukan hasil yang baik. 

          Dengan semangat pantang menyerah, Wright Bersaudara menemukan inovasi dengan membuat saluran angin modifikasi mereka sendiri. Dan menciptakan sebuah rangka sayap untuk mengukur daya angkat di lebih dari 200 sayap yang mereka coba. Dan hasilnya, mereka mampu menemukan kesalahan dan mengkoreksi serta mengkalkulasi ulang dari konfigurasi sayap glidersebelumnya. Dengan perhitungan ulang yang cermat, akhirnya mereka dapat menerbangkan glider ratusan kali. Hasil ini merupakan suksesi pertama Wright Bersaudara, setelah sebelumnya berulangkali di rundung kegagalan. Dari hasil ini mereka terus terpacu untuk membuat inovasi-inovasi baru. Di buktikan dengan rancangan baru mereka membuat mesin ganda yang terbuat dari kayu, atau sering disebut twin propeller. Tidak sampai disini saja, inovasi lainnya adalah berupa penambahan penyangga sayap.

Page 19: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Konfigurasi Saluran Angin

          Tanggal 17 Desember 1903 merupakan hari bersejarah pada dunia aviasi. Sebab di hari tersebut pertama kalinya pesawat rancangan Wright Bersaudara di terbangkan yang tentunya sudah dilengkapi dengan mesin dan penyempurnaan. Menurut catatan The Smithsonian Institution and Fédération Aéronautique Internationale penerbangan perdana tersebut berlokasi di Kill Devil Hills, Carolina Utara, Amerika Serikat. Penerbangan pertama di piloti oleh Orville Wright dan berhasil mencapai ketinggian 120 kaki, selama 12 detik lamanya. Masih di hari yang sama kemudian saudaranya, Wilbur Wright dapat terbang mencapai ketinggian 852 kaki dan dapat bertahan selama 1 menit di udara.  Catatan tersebut merupakan langkah awal bagi kemajuan teknologi pesawat terbang.

Page 20: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Ilustasi Penerbangan Pertama 17 Desember 1903

Alberto Santos-Dumont

            Tokoh penemu lainnya yang sangat berjasa di bidang aviasi adalah Alberto Santos-Dumont asal Brazil. Di tahun 1906 Ia berhasil membuat decak kagum penduduk Eropa dengan mendemonstrasikan pesawat 14-bis yang mampu terbang selama 21 detik, setinggi 22 meter diatas kota Paris. 14-bis adalah pesawat yang sudah mempunyai sayap tetap. Inovasi yang Ia temukan yang mengacu kepada penemu sebelumnya, Wright Bersaudara, ialah tambahan berupa permukaan kemudi yang dapat di gerakkan. Tujuan nya adalah untuk dapat menggerakan ailerons. Teknologi ailerons yang di kembangkan oleh Alberto adalah dengan menambahkan tuas agar dapat mengatur pergerakan ailerons itu sendiri. Guna ailerons disini adalah menambah keseimbangan pesawat, serta mengatur pesawat agar bisa berbelok ke kanan dan ke kiri. Berkat sistem tersebut, Alberto dapat dengan mudah mengendalikan keseimbangan pesawat 14-bis nya, yang belum terdapat pada pesawat flyer rancangan Wright Bersaudara.

Page 21: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Pesawat 14-bis

Era 1914-1918

            Hampir sejak pertama kali di temukan,nya pesawat terbang, banyak negara berminat  langsung memproduksi untuk kepentingan militer. Negara pertama yang menggunakan jasa pesawat terbang untuk militer adalah Italia. Italia menggunakan pesawat terbang untuk kepentingan militer nya berupa pengintaian, pengeboman, dan penembakan melalui udara dalam perang Italia-Turki (September 1911- Oktober 1912) di Libia. Misi pertama berupa pengintaian terjadi pada tanggal 23 Oktober 1911. Dan pengeboman pertama koloni musuh pada tanggal 1 November 1911. Di era yang sama, Bulgaria pun mengikuti jejak Italia dengan taktik perang menggunakan jalur udara di Perang Balkan (1912-1913). Sementara perang menggunakan senjata di pesawat terbang tengah menjadi trenddimasa itu, ide untuk memanfaatkan sebagai sarana fotografi sebagai acuan pengintaian tercetus. Beberapa alutsista negara-negara Eropa yang mempunyai pesawat tergolong kategori ringan, yang tipikalnya sebagai pesawat sport menyerahkan armadanya kepada departemen pengintaian negara demi kepentingan perang. Tidak lupa pula radio komunikasi juga sudah di pasangkan disetiap pesawat karena merupakan hal yang vital untuk koordinasi antara pilot dengan bagian tentara darat. Pada masa itu, radio komunikasi yang umumnya di pakai adalah jenis SCR-68.

Page 22: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Era 1918-1939 “Masa Keemasan”

            Periode antara masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II tercatat perkembangan teknologi aviasi yang menunjukkan kemajuan yang pesat. Di mulai dari pesawat yang bertenaga rendah tersusun atas rangka kayu sampai pesawat bermesin piston tunggal bertenaga tinggi yang tersusun dari rangka alumunium. Setelah Perang Dunia I berakhir, banyak pilot-pilot eks. Angkatan Udara yang bersemangat menunjukkan kebolehanya dalam meliak-liuk burung besi di angkasa luas. Contohnya di tanggal 14 Juni 1919 sebuah pesawat Vickers Vimy diterbangkan oleh Kapten John Alcock dan dikopiloti oleh Lt. Arthur Brown dari St. John’s ke Clifde, Irlandia non-stop. Mereka pun memenangkan hadiah sebesar $65,000 sebagai penghargaan. Delapan tahun kemudian sejarah kembali mencatat seorang Charles Lindbergh yang memenangkan Orteig Prize sebesar $25,000 untuk terbangsolo nya menyebrangi Samudera Atlantik non-stop.   

Page 23: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

          Seorang kebangsaan Australia yang di bantu dua orang partnernya pun turut ikut andil dalam ‘perlombaan’ membuat rekor ini. Charles Kingsford Smith yang pertama kali mengukir sejarah dengan terbang menyebrangi Laut Pasifik melalui jalur selatan. Penerbangan pertamanya dengan rute Oakland-Hawaii sejauh 2,400 mil ditempuh dalam waktu 27 jam 25 menit, yang dilalui tanpa masalah, bisa dibilang termasuk penerbangan yang mulus. Penerbangan selanjutnya menuju Suva, Fiji. Sejauh 3,100 mil dan memakan waktu tempuh 34 jam dan 30 menit. Disinilah ujian terberat mereka, karena harus terbang melalui badai petir yang terbentang di langit. Untungnya mereka dapat selamat sampai tujuan. Dan sesampainya mereka disambut meriah oleh sekitar 25,000 orang. 

          Di tahun 1929 Instrument Flight atau terbang berbasis instrument mulai di kembangkan. Pertama kali ide  ini dicetuskan oleh Jimmy Doolittle. Di tahun yang sama tercatat pesawat dengan kapasitas penumpang terbanyak dibuat. Pesawat itu adalah Dornier Do X dengan wingspansepanjan 48 meter. Dalam percobaan penerbanganya tercatat membawa 169 penumpang.  

            Pada tahun 1930 pesawat bermesin jet mulai dikembangkan oleh negara Jerman dan Inggris. Dan keduanya terus mengembangkan pesawat bermesin jet sampai akhir Perang Dunia II

Page 24: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Perang Dunia II (1939-1945)

            Perang Dunia II menjadi ajang pengembangan dan produksi besar-besaran pesawat terbang untuk kepentingan perang. Negara-negara yang berperang saling berlomba-lomba mengembangkan senjata mereka. Taktik penyerangan, strategi pengeboman jarak jauh, dan teknologi radar terus menerus di kembangkan agar dapat mengungguli musuh di medan perang. Tahun 1939 dimana pertama kalinya di terbangkan oleh Erich Warsitz pesawat jet Heinkel He 178 buatan Jerman, dan juga Me 262. Di ikuti pada Juli 1942 pesawat bomber pertama di dunia yaitu Arado Ar 234. Pesawat hasil penilitian asal Inggris turut ikut andil dalam perhelatan Perang Dunia II yaitu Gloster Master. 

Page 25: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

          Tidak lengkap rasanya bilamana hanya pesawat-pesawat di produksi besar-besaran tanpa kehadiran misil atau rudal jarak jauh. Misil digunakan untuk tujuan menyerang musuh, baik darat maupun udara. Misil V-1 adalahcruise missile pertama yang diperkenalkan. Yang ke dua adalah misil V-2. Dan selanjutnya yang teknologinya masih di gunakan hingga saat ini adalah misil bertenaga roket dimana saat eranya di pasangkan dalam pesawat Me 163 dan Bachem Ba 349 produksi asal negara Jerman yang mampu take-off tanpa landasan pacu, dengan kata lain dalam kondisi vertikal (layaknya helikopter). Walaupun dalam keadaan jayanya, pesawatjet fighter dinilai kurang efisien. Di karenakan faktor-faktor yaitu kurangnya bahan bakar, kurangnya pilot berpengalaman, serta industri perang yang tutup lapak khususnya negara pengembangnya yakni Jerman.

Page 26: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

          Di era ini tidak hanya pesawat tempur saja yang di kembangkan. Melainkan helikopter juga ikut ambil bagian. Contohnya  Focke Achgelis Fa 223 pada tahun 1941 di Jerman. Dan helikopter Sikorsky R-4   pada tahun 1942 di Amerika Serikat.

1945-Sekarang

           

            Setelah mas Perang Dunia II, pesawat terbang digunakan untuk kepentingan komersial yang tumbuh sangat pesat. Transportasi orang dan kargo dengan menggunakan armada-armada eks. Pesawat militer. Contohnya seperti pesawat B-29 dan Lancaster yang di konfigurasi ulang menjadi pesawat komersial. Pesawat lainnya adalah DC-3 yang dibuat lebih nyaman dan kemampuan jelajah yang lebih jauh untuk mengangkut penumpang. Pesawat komersial pertama yang di tenagai oleh mesin jet pertama adalah de Havilland Comet di Inggris. Selanjutnya di tahun 1952 BOAC (British Overseas Airways Coorporation) yang sekarang lebih dikenal sebagai British Airways menggunakan pesawat Comet sebagai penerbangan berjadwal. 

Page 27: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

          Sementara pesawat-pesawat banyak di produksi di era 50’ an, ternyata pesawat terbang mengalami serangkaian kegagalan. Disebabkan oleh metal fatigue atau keretakan logam badan rangka pesawat. Yang kerap kali patah saat lepas landas ataupun terbang. Keretakan logam disebabkan oleh tiap kali pesawat lepas landas dan mendarat, menahan beban yang lama kelamaan logam rangka pesawat tidak mampu lagi menahanya. Beruntung putra terbaik Indonesia kala itu menemukan solusi jitu untuk menemukan bagian mana saja yang mengalami keretakan. Ialah Dr. Ing. Bachruddin Jusuf Habibie. Umurnya baru mencapai 32 tahun kala itu. Masih sangat muda memang, namun idenya mampu menyelamatkan dunia aviasi. Saat itu beliau tenar dengan teori nya yaitu Crack

Page 28: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Progression Theory yang dapat melacak keretakan di bagian pesawat, yang tentunya dengan mudah dapat di lakukan maintanence. 

Pesawat-pesawat komersial bermesin jet pun terus diproduksi. Mulai dari negara Russia dengan pesawat Tupolev Tu-104 nya, dan Amerika Serikat melalui perusahaan Boeing dengan B707 nya. Yang semakin hari tingkat kenyamanan untuk penumpang semakin di perhatikan. 

Di tahun 70’ an dunia penerbangan memasuki era modern nya. Dimana mulai di produksi pesawat dengan konsep fly by wire yang di tangani sepenuhnya oleh komputer pesawat. Jadi tanpa bantuan manusia pun sebenarnya pesawat dapat terbang yang telah diatur kerjanya oleh seperangkat komputer. Contohnya adalah produksi pesawat keluaran Airbus yakni A-300 yang sudah menggunakan sistem fly by wire nya. 

Page 29: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Selanjutnya di bidang militer juga mengalami banyak perkembangan. PesawatHarrier Jump Jet yang mampu lepas landas di landasan pacu yang pendek bahkan lepas land dalam keadaan vertikal. Pada tahun 70’an pesawat supersonik juga turut menjadi jalur transportasi penumpang. Pertama kali pada tahun 1975 oleh Perusahaan asal Russia yakni Tupolev memperkenalkan

Page 30: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

pesawat Tu-144 nya. Di ikuti 2 tahun kemudian oleh BAE yaitu Concorde yang awalnya dikembangkan dari pesawat pengebom strategis saat masa Perang Dunia II. Concorde mampu terbang hingga ketinggia 60.000 kaki dan memiliki kecepatan jelajah 2,04 Mach setara dengan kecepatan suara, dengan konfigurasi sayap delta dan evolusi mesin yang dilengkapi dengan jetafterburner.

          Boeing 747 atau biasa di sebut jumbo jet  lahir pada waktu industri udara era 60-an sedang maju pesat. Era pesawat komersil pada waktu itu. Pada waktu itu, Boeing sudah pun mengkaji pesawat yang besar untuk memenangi kontrak dari Tentara Amerika Serikat tetapi kalah kepada Lockheed C-5 Galaxy. Pan Am, klien setia Boeing pada waktu itu, meminta Boeing membuat sebuah pesawat penumpang yang besar, 2 kali ukuran Boeing 707. Maka, pada tahun 1966 Boeing mengeluarkan satu garis panduan mengenai konfigurasi pesawat penumpang yang akan dinamakan Boeing 747. Di kala itu B747 merupakan pesawat penumpang yang dapat mengangkut penumpang terbanyak di dunia. B747 sendiri pun mempunyai banyak variasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mulai dari seri 100, 200, 300, 400, SP, Dreamlifter, dan yang terakhir seri 800. Namun kini kehebatan B747 tertandingi oleh produsen pesaing nya

Page 31: Sejarah Penerbangan Indonesia Dari Masa Ke Masa

airbus. Tanggal 20 Oktober 2007 di luncurkan Airbus A380   yang jumlah kapasitas angkutnya hampir dua kali konfigurasi B747 yakni sebanyak 800 penumpang. 

          Memasuki abad ke 21 ini penggunaan pesawat terbang turut digunakan sebagai sarana angkut pribadi yang berinterior mewah yang biasanya dimiliki oleh para pebisnis-pebisnis kaya di seluruh dunia untuk sarana transportasi  mereka. Juga pesawat-pesawat kategori ringan untuk penggunaan pesawat latih para calon