21
Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping. Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.” Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad

Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Citation preview

Page 1: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada

batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih

tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan

Yonani kuno. Pencatatan itu  belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan

yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin

berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena

kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada

abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang

akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan

berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi

sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi

dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian

dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun

yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat

dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati para ahli mula-mula

diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,

Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi

tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan

seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36

tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573

atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan

sebenarnya tidak ada.”

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem

akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi

akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)

“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan

lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan

akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk

Page 2: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang

kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat

bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya

laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai

berikut.

Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupundouble

entry.

Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam

perusahaan.

Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih

penting.

Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang

dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi

pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;

3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card

record”.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu

sebagai berikut.

1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.

2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi

akuntan.

Page 3: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen

mulai dikenal dan berkembang cepat.

6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya,

perkembangan itu antara lain:

1. Timbulnya management scienceyang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha

menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;

2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,

perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;

3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan

5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang

mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada

pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang

mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan

dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk

menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan

oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku.

Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.

Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi

cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di

Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota

NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini

merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang

resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan

kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-

jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong.

Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi

Page 4: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,

yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan

akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut

Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi

di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan

universitas Gadjah Mada (1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini

diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan

mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang

modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968

yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun

1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis

di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

2.3 Bidang-bidang Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

2. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

6. System Informasi (Information System)

7. Anggaran (Budgeting)

8. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)

9. Akrual Basis dan Kas Basis

10. Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal

11. Akuntansi Proyek (Project Accounting)

2.4 Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain

Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata. Banyak karyawan

yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu

mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan

transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri.

Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas

semua warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.

Page 5: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Sumber :

https://accountance.wordpress.com/about/makalah-sejarah_perkembangan_akuntansi/

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai

suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan

kebutuhan dilakukan dengan tukar-menukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang

[innatura] dan pencatatan kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang,

manusia melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang [barter] dan

memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya [akuntansi]. Pencatatan awal dilakukan

diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum

Masehi, seperti di Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari

waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha, walaupun belum

lengkap dan sistematis.

Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul di kota

Venesia Italia. Seorang biarawan atau pastur dari ordo Fransiskus pakar matematika yang

bernama lucas paciolo tahun 1494 menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica,

Geometrica, dan Proporpioni et Proportionality. Buku itu yang pertama memuat dasar-dasar

akuntansi. Pada bagian buku itu terdapat subjudul “Tractus de Computies et Screptoria” yang

membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi.Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang

khusus membahas akuntansi dengan diberi judul “La Scoula Perfecta de Mercaanti dan

diterbitkan oleh penerbit Paganini.karena tulisannya itu, Lucas Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.

Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang berlaku di venesia pada masa itu yang kemudian

dikenal sebagai “Metode Venesia atau “Metode Italia “. Oleh sebab itu ia bukanlah penemu dari

pembukuan pencatatan berpasangan, tetapi menguraikan mengenai apa yang dipraktikkan pada

masa itu. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang

tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya.

Ia berkata “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu jika anda membuat seorang kreditor,

maka anda harus membuat seorang debitor. Tiga buku digunakan disini yaitu “ memorandum,

sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pencatatan-pencatatannya cukup deskriptif. Pacioli

menyarankan agar “ tidak hanya nama dari pembeli atau penjual saja yang dicatat, begitupula

deskripsi melalui barangnya dengan berat, ukuran atau hasil pengukuran.dan harganya, tetapi

syarat pembayaran juga harus ditampilkan dan kapan saja uang yang diterima atau

dikeluarkan,pencatatan akan menyajikan jenis mata uang yang dipergunakan dan nilai tukarnya.

Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan –perusahaan bisnis,

Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku

Ciri-ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucs Paciolo adalah sistem berpasangan

[double entry] yaitu pencatatan peristiwa ekonomi dalam dua aspek Debet dan Kredit, sehingga

diperoleh hasil pencatatan yaang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang dan

mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.

Page 6: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Dibawah ini saran-saran yang diberikan;

“Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika anda memiliki

kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan pencatatan akuntansi akan

memperpanjang persahabatan”.Buku Pacioli tersebut diterjemahkan kedalam beberapa

bahasa, memberikan kontribusi pada merebaknya popularitas dari metode Italia ini. Menarik

untuk dicatat bahwa Pacioli berteman dengan Leonardo da Vinci bahkan pernah berkolaborasi

dengan Pacioli dam buku “Divine Proportione” dimana Pacioli membuat naskahnya dan Da Vinci

membuat ilustrasimya.

Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan

“Metode Italia” ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dan ke 17 , yang selanjutnya

menerima karakteristik-karakteristik dan perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi apa

yang kita kenal sekarang sebagai model pencatatan berpasangan. Dalam sebuah usaha untuk

menunjukkan bahwa model pencatatan berpasangan telah mengalami evolusi dengan cara yang

mirip dengan ilmu pengetahuan sedara umum., Cushing mencatatkan serangkaian

perkembangan. Perkembangan-perkembangan tersebut meliputi hal-hal:

1 .Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam tehnik-tehnik pembukuan. Perubahan

yang patut dicatat adalah diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis

transaksi yang berbeda.Menurut Opimi Yamey:

”Hal ini meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus misalnya untuk mencatat transaksi

kas, transaksi penagihan atau jenis-jenis pengukuran tertentu . Tujuannya adalah untuk menjaga

agar detail berada di luar jurnal dan buku besar, dengan maksud untuk tidak membuatnya sepat

penuh. Tampaknya sudah merupakan suatu praktik yang umum untuk dimiliki paling tidak sebuah

buku kas yang terpisah, dengan pencatatan-pencatatan berkala atas jumlah totalnya ke akun kas

didalam buku besar, dengan ataupun tanpa sebuah rangkuman pencatatan didalam jurnal”

2. Pada abad ke 16 dan ke 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai

tambahan lagi, di abad ke 17 dan ke 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan

transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debet dan kredit yang digunakan

pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.

3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang

lain.Menurut Paragllo:

“Dalam siklus kedua , sepanjang tahun 1559 hingga 1795, telah muncul suatu unsur baru- kritik

atas pembukuan. Saat ini adalah juga periode di mana pencatatan berpasangan memperluas

bidang pengaplikasiannya ke jenis-jenis organisasi yang lain, seperti biara dan negara bagian.

Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin melebar atas pembukuan, dimulailah

pelaksanaan riset-riset teoretis atas subjek ini”.

4. Abad ke 17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis

barang yang berbrda.Menurut Yamey:

“Berbagai akun barang yang digabungkan dengan akun barang-barang lain dalam kondisinya

barang pada kemitraan [perusahaan], dan akun dalam perjalanan mungkin dapat menjadi satu

bagian yang besar didalam buku besar. Dan akan tidak mungkin untuk mencari sebuah akun

tunggal kolektif untuk penjualan, dimana hasil dari seluruh aktivitas pembelian dan penjualan

untuk satu periode dikumpulkan bersama, persiapan sebelum ditransfer ke akun laba rugi umum.

Page 7: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Kita harus menarik kesimpulan bahwa banyak pedagang akan menerima manfaat jika tersedia

banyak akun barang yang terpisah, jika tidak justru akan ada pertanyaan mengenai akuntansi

kepada partner atau prinsipal atas peembuangan barang-barang mereka.”

5. Dimulai dengan East India Company di abad ke 17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status

yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan

kepercayaan yang diberikan kepada konsep mengenai kelangsungan, periodisitas dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut

Yamey:

“Petama-tama aktiva tersebut dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedan antara

pembayaran pendapatan dan penerimaannya [contohnya:perbaikan rumah dan pendapatan sewa

yang diterima], yang pada umumnya dimasukkan kedalam akun aktiva dipindahkan ke akun laba

rugi pada saat tanggal neraca. Kedua, akun aktiva yang berisi pencatatan-pencatatan mengenai

pembiayaan awal dan pengeluaran-pengeluaran serta penerimaan-penerimaan lain [termasuk

penerimaan dari penjualan sebagian aktiva tersebut] ditutup pada saat tanggal neraca dan

perbedaan antara total debet dan total kredit dibawa sebagai saldo akun. Tidak ada debet atau

kredit yang dicatat ke akun laba rugi.Ketiga, aktiva tersebut direvaluasi, naik atau turun, pada

saat tanggal neraca, nilai yang direvisi dicatat didalam akun dan perbedannya [termasuk laba

atau rugi atas revaluasi] dicatat kedalam akun laba rugi untuk menyeimbangkannya.”

7. Sampai dengan awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada

barang dagangan yang tidak terjual. Pada paruh kedua abad ke 19, depresiasi pada industri rel

kereta api dianggap tidak dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi

yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Meskipun tidak terlalu banyak dipergunakan, terdapat

bukti, yang ditunjukkanoleh Saleiro pada tahun 1915, akan adanya metode-metode depresiasi

berikut ini: garis lurus [straight line], metode saldo menurun [reduching method], metode dana

pelunasan dan anuitas [sinking fund dan anuity method], dan metode biaya [unit cost method].

Baru setelah tahun 1930 an beban depresiasi menjadi lebih umum dipergunakan.

8. Akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.Akuntansi

biaya ini diawali dengan oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke 15.D.R Scott mencatat hasil dari

perkembangan pabrik didalam bukunya, The Cultural Significance of accounts:

“Sebelum revolusi industri, akuntansi hanya sebuah pencatatan atas hubungan eksternal antara

satu unit bisnis dengan unit bisnis yang lainnya, pencatatan atas hubungan yang ditentukan

didalam pasar, Namun dengan munculnya operasi produksi berskala besar- berkembang

kebutuhan untuk lebih memberikan penekanan pada akuntansi untuk kepentingan didalam unit-

unit kompetitif dan pada penggunaan catatan akuntansi sebagai salah satu cara pengendalian

administratif atas perusahaan. Munculnya akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur adalah

semua contoh.,

Catatan-catatan dari pabrik tekstil dan perusahaan-perushaan manufaktur raksasa di abad ke 19

di pakai untuk mendukung kedua hipotesis berikut ini;

a.Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan dan

akuntansi biaya pada industri.

Page 8: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

b.Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi diorganisasikan,

dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya mereka memicu perkembangan

dari prosedur akuntansi biaya internal pada abad ke 19.

9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk

pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya

perhitungandari laba periodik.

10. Akhir abad ke 19 dan ke 29 terjadi perkembangan pada laporan dana.

11. Di abad ke 29 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks,

mulai dari perhitungan laba persaham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk

inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai

produk baru dari rekayasa keuangan [financial engineering]

2.Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo Saxon

Revolusi industri di Inggris pada abad pertengahan ke 18 membutuhkan teknik pencatatan yang

memadai. Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo yang dipandang lebih lengkap dan sistematis,

mudah dikontrol, diperdalam di Skotlandia dan di seluruh daratan Eropa .Sistem akuntansi yang

berkembang di Eroopa dikenal dengan sistem Kontinental.

Munculnya beberapa industri raksasa di amerika dan berkembangnya perdagangan mengundang

para pedagang Eropa untuk melakukan hubungan dagang sekaligus membawa sistem akuntansi

ke daratan Amerika.Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo pun diterima di Amerika dan dalam

perkembangannya dikenal dengan sistem Anglo Saxon.

Di Indonesia karena penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula berkembang di Indonesia

adalah sistem Kontinental [atau sistem Tata Buku]. Namun sejak konfrontasi dengan Belanda

[kembalinya Irian Barat] Indonesia kembali mengirimkan tenaga pendidik ke Amerika untuk

belajar akuntansi di universitas Amerika.Setelah Belanda menjajah Indonesia, Sistem akuntansi

beralih dari sistem kontinental [Belanda] menjadi sistem Anglo Saxon [Amerika] dan kemudian

dikenal dengan nama akuntansi [accounting].

Page 9: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Sumber:

https://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/sejarah-perkembangan-akuntansi/

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi

1. Sejarah Lahirnya Praktik AkuntansiPada hakikatnya para ahli akan sepakat apabila dikatakan bahwa fungsi akuntansi atau praktik pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai lama, sejak adanya kejadian transaksi bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dalam artikelnya yang berjudul Accounting in Ancient Times ( The Accounting Historians Journal Volume 12 No.1 (1985). Jika kita simak ke masa lampau, ternyata orang-orang pada beberapa tingkat peradaban mengetengahkan dan menggunakan berbagai corak sistem pencatatan untuk menyimpan data seluruh kegiatan usahanya. Misalnya saja pencatatan itu dilakukan pada kayu, tanah liat ataupun alat lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan. Hitungan yang digunakan dalam pencatatan itu adalah satuan nilai tertentu yang berlaku pada saat itu. Pada tahun 3200 SM telah dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan. Yang pertama, koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukan ke dalam amplop. Jenis lainnya, token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan tranksaksi cash ( Utang, Piutang, dan lain-lain) dengan transaksi noncash (persediaan, peralatan, tanah, dan lain-lain) ( Mattessich, 1987:79).Berdasarkan catatan yang ada, akuntansi yang paling tua ditemukan sekitar 3.600 SM di Babylonia, yaitu penemuan berupa catatan pembayaran gaji pada lempengan tanah liat. Banyak bukti-bukti lain dari pencatatan dan sistem kontrol akuntansi yang ditemukan di daerah Mesir yaitu pada awal kerajaan Mesir seorang manager yang bernama My mencatat transaksi hariannya dalam calamosreed(sejenis kulit) . di sini My yang memiliki asisten telah bekerja secara efisien dan dengan sistem yang dibuatnya ia mampu mengamati kapalnya yang mengangkut barang-barang dari

Page 10: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

tokonya melalui sungai Nil. Di Inggris, sistem pencatatan mulai dianut pada abad ke-11. Ketika itu sistem pencatatan dilakukan atas perintah dari “William the Conueror” yang dimaksudkan untuk mengetahui sumber-sumber keuangan kerajaan (kingdom).Pada masa lampau akuntansi hanya digunakan untuk aspek yang sifatnya terbatas pada operasi keuangan khusus atau perusahaan milik negara. Jadi pada saat ini belum ada sistematika akuntansi untuk seluruh transaksi, yang ada hanyalah tipe khusus atau bagian-bagian dari transaksi. Akuntansi yang lengkap untuk perusahaan kemudian baru timbul di dunia usaha karena adanya dorongan kebutuhan akan sistem pencatatan tertentu dari kantor dagang Itali, Roma.2. Sejarah Metode Pencatatan Double EntryPerkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”3. Perkembangan Ilmu AkuntansiRevolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.Dalam artikelnya The GAO Review (Fall 1972,p 31) dengan judul Growth of Accountability Knowledge , Leo Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun

Page 11: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

double entry.2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dand. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:a. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).Analisis Cost Revenue semakin dikenal.b. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.c. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.d. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.e. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.8. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dane. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

B. Sejarah Akuntansi di IndonesiaSejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di Negara asal perkembangannya. Dengan perkataan lain, Negara luarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Kendatipun tidak bisa disangkal bahwa masyarakat Indonesia sendiri pasti memiliki sistem akuntansi atau sistem pencatatan pelaporan tersendiri. Misalnya saja pada zaman keemasan Sriwijaya, Majapahit, Mataram. Zaman tersebut pasti memiliki sistem akuntansi tersendiri. Sayangnya, sejauh ini penelitian mengenal hal ini masih belum dilakukan. Namun, Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indnesia melalui pedagang Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepelauan Nusantara.

Page 12: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan zaman kemerdekaan.

1. Zaman KolonialPada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.

2. Zaman Penjajahan BelandaSetelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut.a. System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu1) System Hokkian (Amoy);2) System Kanton;3) System Hokka;4) System Tio Tjoe atau System Swatow;5) System gaya baru.b. System pembukuan India atau system Bombayc. System pembukuan Arab atau Hadramaut3. Zaman Penjajahan JepangPada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda.Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.

4. Zaman Kemerdekaan

Page 13: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.

a. Standar Prinsip Akuntansi di IndonesiaIkatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Untuk memudahkan pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973. Dengan maksud antara lain : menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun prinsip akuntansi Indonesia 1973 antara lain :1) Buku Prinsip-Prinsip Accounting yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan Negara, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN), Departement Keuangan RI sekarang bernama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).2) Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Bussiness Enterprice, oleh Paul Grady diterbitkan oleh AICPA.3) Opinions of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and Auditing Research Committee dari Accounting Research Foundation.4) Kumpulan dari Accounting Research Bulletins diterbitkan oleh AICPA.5) A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh NIVRA.6) Wet op de Jaarekening Van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA.PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa, akhirnya disempurnakan pada tahun 1984. Hanya saja dalam PAI tahun1984 dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar atau bersifat umum tidak mencangkup praktik akuntansi untuk industri tertentu. Pada Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 masih memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dengan pernyataan sendiri.Sehubungan dengan itu, komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan serangkaian pernyataan PAI dan interpretasi PAI untuk mengembangkan, menambah, mengubah, serta menjelaskan standar akuntansi keuangan yang berlaku yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PAI 1984. Setelah berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK). PSAK 1994 ini mengadopsi pernyataan resmi Internasional Accounting Standard Committee (IASC). IAI mengadopsi pernyataan IASC sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kemuadian menerbitkan dua buah buku yaitu Standar Akuntansi Keuangan-Oktober 1994, Buku 1 dan Buku 2 yang berisi :1) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.2) Seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, terdiri dari 35 pernyataan yang setaraf dengan

Page 14: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

standar International.Kerangka dasar dan seperangkat pernyataan tersebut merupakan landasan yang dianggap kokoh untuk pengembangan lebih lanjut. Berlaku untuk penyususnan Laporan Keuangan mencangkup periode laporan yang dimualai atau setelah tanggal 1 Januari 1995.Sekarang ini standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Namun dengan adanya standar akuntansi untuk entitas Syariah, maka aka nada dua jenis standar akuntansi yaitu standar akuntansi konvensional dan standar akuntansi syariah yang saling mendukung.Organisasi akuntan yang paling tua dan berpengaruh di Indonesia adalah Amerikan Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dan American Accounting Association (AAA). Dari tahun 1959-1973, Dewan Prinsip Akuntansi (Accounting Principles Boards – APB) telah banyak memberikan tuntunan dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. APB terdiri dari delapan belas akuntan, anggota AICPA. Pada tahun 1973 APB digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Boards – FASB). Badan tersebut terdiri dari tujuh anggota, empat diantaranya harus anggota CPA yang direkrut dari praktek umum FASB dibantu oleh Dewan Pertimbangan dengan duapuluh anggota, yang tanggung jawab utamanya ialah memberikan rekomendasi mengenai prioritas dan agenda kerja. Setelah menerbitkan memo hasil diskusi dan usulan pendahuluan dan setelah mengevaluasi tanggapan beberapa pihak, dewan tersebut mengeluarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang merupakan bagian dari prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.Beberapa lembaga pemerintah yang mempunyai andil dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi ialah komisi pasar modal. Komisi yang didirikan berdasarkan undang-undang Kongres tahun 1934 ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi dalam penyiapan laporan keuangan dan laporan lain yang diminta komisi. Direktorat Pajak Amerika mengeluarkan peraturan yang mengatur perhitungan laba untuk keperluan pajak penghasilan. Organisasi-organisasi lain yang mempengaruhi perkembangan prinsip akuntansi di Indonesia antara lain, Institut Eksekutif Keuangan dengan mendorong dan mensponsori penelitian akuntansi, Asosiasi Akuntansi Nasional dan Federasi Analisis Keuangan.b. Pendidikan AkuntansiSebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan gelar akuntan.Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.

Page 15: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa Belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

c. Definisi Akuntansi1) Pengertian AkuntansiAkuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.2) Fungsi Akuntansi Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.3) Laporan Dasar AkuntansiPada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu

Page 16: Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

BAB III

PENUTUP

A. SimpulanBerdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak lepas dari perkembangan akuntansi di Negara asal perkembangannya, dengan kata lain, Negara luarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Kendatipun bisa disangkal bahwa di masyarakat Indonesia sendiri pasti memiliki system akuntansi.Orang yang pertama kali menerbitkan buku double entry bookkeeping adalah Lucas Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia akuntansi mulai diterapkan pada tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain, meskipun hal itu tidak selalu berhubungan. Terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.B. SaranPenulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

Sumber :

http://sayukadhek.blogspot.com/2012/01/makalah-sejarah-perkembangan-akuntansi.html