Upload
sasta-gina
View
6
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dgdfhs
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya arus globalisasi, kondisi ritel Malaysia memiliki juga mengalami
perubahan yang ditandai sejak pertengahan 1990-an. Sektor ritel di Malaysia awalnya terdiri
dari beberapa toko-toko kecil yang menawarkan berbagai barang dan
jasa. Namun, karena perekonomian yang terus berkembang dan mobilitas konsumen semakin
meningkat disertai dengan peningkatan kemakmuran, sektor ritel mengalami transformasi
yang cepat, dimana toko-toko tradisional kecil dibenahi sehingga berubah menjadi
department store besar dan supermarket yang menawarkan berbagai macam barang dan jasa.
Selain itu, sektor ritel malaysia relatif terbuka dan pertumbuhan ekonomi yang pesat
juga menarik masuknya retailer internasional besar seperti Makro, Carrefour,
Tesco, Giant Jaya Jusco, IKEA, Courts Mammoth, dll untuk masuk ke negara itu.
Meningkatnya kehadiran ritel asing telah mengubah jauh struktur serta lingkungan persaingan
pasar domestik (Mad Nasir dan Jinap, 2005).
Meskipun adanya kepercayaan luas bahwa dengan masuknya ritel asing berskala
besar akan melakukan perluasan, modernisasi dan peningkatan efisiensi industri ritel
domestik, ada kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif pada pemain lokal
seperti retailer kecil, konsumen dan pemasok karena adanya tingkat persaingan yang
diciptakan oleh retailer berskala besar.
1.2 Tujuan Penulisan
- Mengetahui sejarah perkembangan ritel di Negara Malaysia
- Mengetahui dampak dari ritel di Negara Malaysia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Berman dan Evans (2001;3) “retail consist of the bussines activities involved
in selling goods and services to consumers for their personal, family, or household use”
Pengertian dari pernyataan diatas adalah Ritel terdiri atas aktivitas-aktivitas bisnis yang
terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,
keluarga maupun rumah tangga.
Ritel memiliki fungsi-fungsi penting yang dapat meningkatkan nilai produk dan jasa
yang mereka jual pada konsumen dan memudahkan distribusi produk-produk tersebut bagi
mereka yang memproduksinya. Fungsi yang dijalankan oleh ritel memiliki manfaat bagi
produsen maupun konsumen. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan berbagai macam dan jasa
Konsumen selalu mempunyai pilihan sendiri-sendiri terhadap berbagai macam
produk da jasa yang dibutuhkan.
2) Memecah
Memecah (breaking bulk) disini berarti memcecah beberapa ukuran produk menjadi
lebih kecil, yang akhirnya menguntungkan produsen dan konsumen.
3) Perusahaan penyimpan persediaan
Ritel juga dapat berposisi sebagai perusahaan yang menyimpan stok atau persediaan
(holding inventory) dengan ukuran lebih kecil.
4) Penghasil jasa
Dengan adanya ritel, maka konsumen akan mendapat kemudahan dalam
mengonsumsi produk-produk yang dihasilkan produsen.
5) Meningkatkan nilai produk dan jasa
Dengan adanya jenis barang atau jasa, maka untuk suatu aktivitas pelanggan yang
memerlukan beberapa barang, pelanggan akan membutuhkan ritel karena tidak
semua barang dijual dalam keadaan lengkap.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Ritel Negara Malaysia
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Kaliappan, Shivee Ranjanee.,dkk. 2008. Liberalization of Retail Sector and The Economic
Impact of The Entry of Foreign Hypermarkets on Local Retailers in Klang Valley, Malaysia .
International Journal of Economics and Management 2(2): 323-342 : University Putra
Malaysia