Upload
ika-bayu-kartika
View
221
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
.
Citation preview
Pengelolaan Lingkungan TambangQORRY NUGRAHAYU
Nama mata kuliah Pengelolaan Lingkungan Tambang
Kode Mata Kuliah
Kelompok Mata Kuliah MDK / MKB / MPB / MKP / MP
Mata Kuliah Pilihan
Bobot SKS 2 SKS
Prasyarat Telah menempuh mata kuliah Ilmu Kebumian
Mata kuliah Pengelolaan Lingkungan Tambang adalah mata kuliah pilihan yang tergolong kedalam mata kuliah pilihan manajmen kualitas lingkungan dengan bobot 2 SKS. Didalam mata kuliah ini mahasiswa diajarkan untuk memahami aspek teknis dari berbagai pengelolaan lingkungan di industri pertambangan yang meliputi Amdal pertambangan, teknik pengelolaan limbah tambang dan reklamasi pasca tambang. Matakuliah ini akan sangat mendukung mahasiswa dengan minat karir di industri pertambangan.
Peta Konsep
Standar Kompetensi
Diharapkan setelah mengikuti perkuliahan pengelolaan lingkungan tambang, mahasiswa dapat memahami karateristik industri pertambangan serta potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Selanjutnnya mahasiswa dapat menentukan upaya pengelolaan lingkungan tambang meliputi pengelolaan kualitas air, kualitas udara dan reklamasi pasca tambang didalam bentuk tugas kuliah.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memahami karakteristik Industri pertambangan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan;
Mahasiswa dapat memahami aspek perundangan terkait pengelolaan lingkungan tambang di Indonesia;
Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar pengelolaan kualitas lingkungan tambang meliputi teknik pengelolaan kualitas udara, teknik pengelolaan limbah dan reklamasi pasca tambang;
Mahasiswa dapat menentukan upaya pengelolaan limbah tambang dari suatu kasus yang diberikan;
Mahasiswa dapat menentukan upaya pengelolaan kualitas udara tambang dari suatu kasus yang diberikan;
Mahasiswa dapat menentukan upaya reklamasi pasca tambang dari suatu kasus yang diberikan.
Referensi
1. Lottermoser. B.G (2007). Mine Wastes characterization, treatment, environmental impacts 2nd ed. Springer
2. KARLHEINZ SPITZ & JOHN TRUDINGER, 2008, MINING AND THE ENVIRONMENT FROM ORE TO METAL Taylor & Francis Group
Penilaian
Komponen Bobot
Tugas 25%
Partisipasi di kelas[keaktifan] 5%
Presensi kehadiran 10 %Kuis 10 %UTS 25 %UAS 25%Total 100 %
Pertambangan
Merupakan rangkaian kegiatan dari pencarian cebakan bahan galian, mengidentifikasi kuantitas dan kualitasnya, penambangan atau penggalian, sampai pada proses pengolahan hingga menjadi bahan yang siap untuk diproses lebih lanjut atau bahan yang siap dikonsumsi
History of Mining
Mining has been an essential component of social development since prehistoric times. Minerals have met uniquely human needs through the ages, including securing food and shelter, providing defense, enhancing hunting capacities, supplying jewellery and monetary exchange, enabling transport, heat and power systems, and underpinning industry (Hartman 1987)
450000 BC first mining (at surface) by Paleolithic man for stone implements
3400 BC First recorded mining, of turquoise by Egyptians in Sinai
3000 BC Probable first smelting, of copper with coal by Chinese; first use of iron implements by Egyptians
1000 Steel used by Greeks
Kandungan emas Salida mulai diekploitasi VOC pada tahun 1669 semasa jabatan Commandeur Jacob Joriszoon Pit (1667-23 Mei 1678), Beberapa tahun kemudian Tambang Salida masih beroperasi di bawah pimpinan Ir. de Greve. Namun, karena merugi terus, Tambang Salida akhirnya ditutup pada tahun 1928
1823: Dimulainya tambang Timah di Bangka, dilanjutkan dengan Tambang Minyak di Pangkalan Brandan oleh Koninklijk Bataafsche Petroleummaatschappij (BPM)
Hendrik De Greve
Pertambangan di Indonesia
Batu Bara Penelitian pertama dilakukan oleh Ir. C. De Groot van Embden pada tahun 1858,
kemudian dilanjutkan oleh Ir. Willem Hendrik de Greve pada tahun 1867. Dalam penelitian De Greve, diketahui bahwa terdapat 200 juta ton batu bara yang terkandung di sekitar aliran Batang Ombilin, salah satu sungai yang ada di Sawahlunto.[4] Sejak penelitian tersebut diumumkan ke Batavia pada tahun 1870, pemerintah Hindia-Belanda mulai merencanakan pembangunan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan eksploitasi batu bara di Sawahlunto. Selanjutnya Sawahlunto juga dijadikan sebagai kota pada tahun 1888, tepatnya pada tanggal 1 Desember yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Sawahlunto. Kota ini mulai memproduksi batu bara sejak tahun 1892
Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pertambangan di Indonesia
Pertambangan secara modern baru mulai pada abad ke-19
Mengalami pasang surut : Pasang pertama terjadi pada tahun 1941 Lalu surut pada jaman penjajahan Jepang dan
berlanjut sampai tahun 1967 Kebangkitan kembali pada tahun 1967 dengan
masuknya beberapa perusahan tambang internasional
Pertambangan di Indonesia
Perkembangan yang signifikan terjadi pada tahun 90-an sehingga pada tahun 2002 di dunia Indonesia dikenal sebagai :
Produser timah No. 2 Produser tembaga No. 2Produser nikel No. 4Produser batubara No. 8
Manfaat BahanTambang
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN
BENAR
PEDULI K3PEDULI LINGKUNGAN
PUNYA NILAI TAMBAH
Pengembangan Wilayah/
Masyarakat
PENERAPAN PRINSIPKONSERVASI
OPTIMALISASI PEMANFAATAN logam dan
mineral BAGI MASYARAKAT
PERATURAN
PERUNDANGAN
STANDARDISASI
Penetapan cadanganKajian kelayakanKonstruksiPenambangan, pengolahan, pengangkutanPenutupan tambangPasca tambang/pembangunan berkelanjutan
Penerapan Teknik Pertambangan yang Tepat
ROI KEMANDIRIANMASYARAKAT
NILAI TAMBAH DENGAN PENGGERAK EKONOMI
+
-
Persebaran Tambang di Indonesia
Persebaran Mineral Radioaktif di Indonesia
Produksi Bahan Galian Utama
KOMODITAS Unit 1998 1999 2000 2001 2002
Batubara ton 62.232.359,16 73.777.377,12 77.040.184,74 92.540.459,60 103.371.782,75
Timah (konsentrat) ton 57.562,00 51.761,00 55.653,87 61.862,91 88.142,00
Timah (logam) ton 43.665,00 49.709,00 47.129,00 53.796,00 67.455,00
Bauksit mt 1.055.647,00 1.116.323,00 1.150.776,00 1.237.006,00 1.283.485,00
Nikel (bijih) wmt 2.736.640,00 3.235.286,00 3.038.809,00 3.619.141,00 4.366.235,00
Ferronikel (kandungan nikel)
ton 8.451,50 9.385,10 10.110,57 10.302,00 8.804,00
Nikel Matte (kandungan nikel)
ton 35.604,00 45.901,30 55.588,90 63.471,40 60.319,00
Pasir besi wmt 503.308,00 562.312,00 489.132,00 469.376,00 378.587,00
Tembaga (Konsentrat) ton 2.640.040,00 2.605.180,00 3.266.367,00 3.289.499,00 3.786.695,00
Tembaga ton 809.077,00 766.027,00 1.012.053,66 1.048.693,74 1.171.726,00
Emas kg 120.452,62 127.183,66 123.994,05 162.605,00 142.238,00
Perak kg 280.029,12 288.199,79 255.442,67 269.825,00 293.520,00
Granit ton 4.801.013,00 4.106.929,00 5.941.393,00 3.975.434,00 4.965.753,00
Ekspor Bahan Galian Utama
KOMODITAS Unit 1998 1999 2000 2001 2002Batubara ton 47.615.820,14 55.317.501,92 58.460.491,52 65.281.086,24 74.177.926,22Timah ton 50.442,00 50.797,00 43.504,00 55.652,00 62.031,00Bauksit mt 1.047.874,00 1.025.616,00 1.423.859,00 1.217.643,00 1.260.007,00Bijih Nikel wmt 2.329.733,00 2.027.737,00 2.037.765,00 2.860.640,00 3.428.946,00Ferronikel (kandungan nikel)
ton 8.609,98 9.130,10 10.200,21 10.274,00 8.218,00
Nikel Matte (kandungan nikel)
ton 41.115.833,00 56.162.509,00 54.083.101,00 61.293.000,00 62.779.600,00
Tembaga ton 759.676,00 624.610,00 844.763,00 826.919,00 918.633,00Emas kg 108.480,00 105.336,00 91.938,00 122.931,00 103.563,00Perak kg 264.458,00 195.370,00 191.987,00 101.297,00 135.113,00Batu Granit ton 4.726.230,00 3.084.454,00 4.380.316,00 4.001.924,00 3.539.306,00
Penjualan Dalam NegeriKOMODITAS Unit 1998 1999 2000 2001 2002
Batubara ton 15.601.216,30 19.419.225,39 22.340.844,69 27.387.916,42 29.257.002,58
Timah ton 2.124,00 2.215,00 2.142,00 1.940,00 -Bauksit mt - - - - -
Bijih Nikel wmt - - - - -
Ferronikel (kandungan nikel)
ton - - - - -
Nikel Matte (kandungan nikel)
ton - - - 9,00 4,00
Tembaga ton 14.470,00 131.360,00 188.876,00 198.447,00 217.407,00Emas kg 560,00 268,00 206,00 2.155,00 1.977,00Perak kg 141.390,00 21.654,00 11.332,00 81.367,00 42.822,00Batu Granit ton 96.756,00 152.158,00 1.605.626,00 271.527,00 49.454,00
5 Besar Pengerkspor Batubara di Dunia