20
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR Modulus Young Nama : Sajidin NPM : 240110120082 Kelompok : 4 Shift : TMIP-B1 Hari/Tanggal : Rabu, 3 Oktober 2012 Waktu : 08.00-10.00 Asisten : Annisa Oktaviani LABORATORIUM FISIKA DASAR

Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar :Modulus Young

Citation preview

Page 1: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

Modulus Young

Nama : Sajidin

NPM : 240110120082

Kelompok : 4

Shift : TMIP-B1

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Oktober 2012

Waktu : 08.00-10.00

Asisten : Annisa Oktaviani

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

Page 2: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modulus Young secara sederhana dapat diartikan hubungan besaran tegangan

tarik dan regangan tarik. Lebih jelasnya adalah perbandingan antara tegangan tarik

dan regangan tarik. Dalam ilmu fisika Modulus Young sangat penting untuk

dipelajari agar mahasiswa dapat mempelajari nilai keelastisan suatu benda. Karena

dirasa sangat penting bagi makasiswa, maka untuk lebih jelasnya dilaksanakan

sebuah praktikum yang berhubungan dengan Modulus Young. Lalu selanjutnya

dibuatlah sebuah laporan praktikumuntuk memperdalam pengetahuan tentang

Modulus Young. Isi dari laporan ini sendiri adalah berisi teori tentang Modulus

Young, tujuan praktikum, hasil pengamatan praktikum, dan pembahasan yang

berisi hal-hal yang terjadi selama praktikum. Tujuan lain dari pembuatan laporan

ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas fisika dasar. Semoga laporan yang

saya buat dapat bermanfaat untuk saya pada khususnya dan untuk orang banyak

pada umumnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah:

1. mampu menyelesaikan soal-soal sehubungan dengan penerapan Modulus

Young

2. Dapat menentukan Modulus Young suatu bahan

Page 3: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sifat elastisitas suatu bahan biasa dinyatakan dalam hubungan antara besaran-

besaran tegangan dan regangan. Sebatang logam berada dalam kesetimbangan bila

ditarik oleh gaya-gaya dan yang sama besar ( ). Hubungan antara

besaran tegangan tarik dan regangan tarik disebut Modulus Young. Jika ada benda

yang bersifat elastic dengan panjang tertentu kemudian ditarik dengan gaya tertentu

yang mengakibatkan pertambahan panjang benda tersebut maka berlaku hubungan :

Keterangan :

Page 4: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

Penggambaran diatas diasumsikan luas penampangnya berbentuk lingkaran dan

besarnya tegangan (σ) dan regangan dari peristiwa tersebut dapat dicari dengan

rumus:

Tegangan: σ =

F = gaya (N)

Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat

dengan luas penampangnya (A) atau bisa juga disebut gaya persatuan luas.

Regangan (e):

Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang dengan

panjang awal pegas.

Dan nilai modulus Young/elastisitasnya = tegangan (σ) dibagi regangannya (e):

(Dikutip dari Galih Utomo, 14 november 2010)

Contoh dari keelastisan adalah jika anda menarik pegas, jika pegas ditarik,

tentu ukuran panjangnya bertambah dari panjang pegas awal. Tetapi jika kita

kembalikan pada posisi semula, tentu panjang pegas kembali ke panjang awalnya. Itu

membuktikan bahwa pegas adalah benda yang memiliki keelastisitasan. Elastisitas itu

sendiri berarti kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera

setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.

(Dikutip dari Rizaldi, 20 Oktober 2009)

Contoh benda elastic adalah pegas dan ketapel. Jika seseorang menarik

sebuah pegas untuk melatih otot, maka pegas akan berubah bentuk, yaitu akan

semakin panjang. Tetapi, bila pegas dilepaskan, maka pegas akan kembali kebentuk

semula. Atau contoh lain yaitu pada ketapel yang terbuat dari karet. Pegas dan karet

dalam hal ini merupakan benda dengan sifat elastis. Sifat elastis atau elastisitas adalah

Page 5: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang

diberikan kepada benda itu dihilangkan.

Sedangkan benda yang tidak elastis adalah benda yang tidak kembali

kebentuk semula saat gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut dilepaskan.

Misalnya pada tanah liat. Pada saat diberi gaya, tanah liat akan berubah bentuk.

Namun setelah gaya tersebut dilepaskan, tanah liat tidak dapat kembali kebentuknya

semula.

Hukum Hooke

Percobaan yang kita lakukan pada dasarnya adalah untuk mengetahui hubungan

kuantitatif antara gaya yang dikerjakan pada pegas dengan pertambahan panjangnya.

Setiap panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut

pertambahan panjang. Jika dibuat grafik gaya terhadap perubahan panjang, maka

akan didapat grafik berbentuk garis linear.

Hukum Hooke berbunyi : “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka

pertambahan panjangnya akan sebanding dengan gaya tariknya”. Pernyataan ini

dikemukakan oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan membangun

kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666.

Oleh karena itu, pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Hooke. (Dikutip dari Meri,

2010)

Page 6: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah:

1. Kawat

2. Perangkat baca skala utama dan nonius

3. Mistar panjang

4. Mikrometer sekrup

Bahan yang digunakan adalah:

1. 6 logam beban

3.2 Prosedur Praktikum

1. Menggantung tali dan lengkapi dengan perangkat baca. Agar kawat jadi lurus,

bebani kedua utas kawat dengan beban kedua utas kawat dengan beban yang

tidak terlalu besar.

a. Mengukur panjang salah satu kawat yang akan ditentukan Modulus

Youngnya

b. Mengukur diameter kawat

c. Mencatat kedudukan skala nonius terhadap skala

2. Menambahkan beban pada salah satu kawat berturut-turut dengan

penambahan massa 0,5 gram pada tiap penambahan beban.

a. Pada setiap penambahan beban, setelah beberapa saat catatlah kedudukan

nonius. Lakukan penambahan 5-7 kali (berarti sampai penambahan beban

2,5-3,5 gram)

Page 7: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

b. Menghitung pertambahan panjang

3. Setelah selesai penambahan beban, kurangi beban berturut-turut dengan

pengurangan massa 0,5 gram setiap pengurangan beban.

a. Pada setiap pengukuran beban, tunggu beberapa saat kemudian catatlah

kedudukan nonius

b. Menghitung pengukuran beban

4. Menghitung tegangan tarik dan regangan tarik pada setiap langkah

penambahan dan pengurangan beban.

5. Membuat grafik hubungan antar tegangan tarik dan regangan tarik dan

tentukan Modulus Young dari grafik tersebut.

Page 8: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Panjang kawat (L) = (5,2. ± 0,05. )m

Jari-jari kawat (r) = (0,2. ± 0,05. )m

Luas penampang kawat = (1,256. ± 0,05. )

A=

Skala nonius awal ( ) = (0,039 ± 0,05. )m

Tabel penambahan beban:

m±0,05

.

(kg)

F= m.g

(N)

(m)

∆L= -

(m)

Tegangan=

F/A

(N/ )

Regangan

=∆L/E=

3,0 29,34 0,101 0,062 2335987,261 1,5897436 1469414,34

2,5 24,45 0,090 0,051 1946656,051 1,3076923 1488619,33

2 19,56 0,080 0,041 1557324,841 1,0512820 1481357,77

1,5 14,67 0,063 0,024 1167993,631 0,6153846 1891989,65

Page 9: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

1 9,78 0,055 0,16 778662,4204 0,4102564 1897989,65

0,5 4,89 0,047 0,008 389331,2102 0,2051282 1897989,65

Rata-rata 4362659,236 0,8632478 1688892,9

Keterangan: g = 9,87 m/

Tabel pengurangan beban:

m±0,05

.

(kg)

F=

m.g

(N)

(m)

∆L= -

(m)

Tegangan=

F/A

(N/ )

Regangan

=∆L/E=

3,0 29,34 0,101 0,062 2335987,261 1,5897 1469451,633

2,5 24,45 0,092 0,053 1946656,051 1,3589 1432523,402

2 19,56 0,082 0,043 1557324,841 1,1025 1412539,538

1,5 14,67 0,073 0,034 1167993,631 0,8718 1339749,519

1 9,78 0,060 0,021 778662,4204 0,5385 1445987,068

0,5 4,89 0,048 0,009 389331,2102 0,2307 1687608,193

Rata-rata 1362659,236 0,9486 1464642,726

Keterangan: g = 9,87 m/

<E> = = = 157676,813

Page 10: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

𝛥<E> = = 1688892,9-1464642,724 = 224250,174

Penambahan:

A= -1522476,955

B= 6817681,375

R= 0,4157

Pengurangan:

A= 7145,6123

B= 1428836,763

R= 0,8213

Pencarian nilai Y:

Penambahan:

Y= Bx+A = 6817681,3750x – 1522476,955

Pengurangan:

Y= Bx+A = 1428836,7630x + 7145,6123

Grafik Penambahan Beban

Page 11: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

Grafik Pengurangan Beban

Page 12: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

4.2 Pembahasan

Page 13: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

Praktikum kali ini membahas tentang Modulus young. Dimana praktikan

belajar menghitung Modulus young sebuah benda.

Pertama, praktikan mengukur panjang dan diameter kawat serta mencatat

kedudukan skala noninus terhadap skala. Kemudian secara berkala salah satu kawat

dikasih beban 0,5gr, maka akan terperoleh perubahan kedudukan noninus dan

perubahan panjang kawat (digunakan dalam perhitungan mencari regangan kawat

yaitu pembagian perubahan panjang dengan panjang awal).

Selanjutnya, beban pada kawat dikurangi secara berkala 0,5 gr , maka akan

terperoleh perubahan skala noninus dan panjang kawat semula. Pada saat

penambahan dan pengurangan beban, praktikan mengukur massa beban pada setiap

perubahan massa, yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan gaya dalam

mencari tegangan yaitu perkalian gaya dengan luas penampang (dari rumus luas

penampang beban tersebut).

Setelah terperoleh tegangan dan regangan kawat tersebut, maka akan

terperoleh nilai modulus young yaitu pembagian tegangan dengan regangan.

Kemudian praktikan mulai membuat grafik tegangan terhadap regangan

penambahan massa dan pengurangan massa. Hasil yang didapat adalah ; Pada saat

penambahan massa, garis grafik naik kearah kanan begitupun juga grafik pada saat

pengurangan massa pada kawat.

Masalah-masalah pada praktikum kali ini yaitu ketidak akuratan praktikan

dalam melihat perubahan panjang kawat yang seharusnya selisih panjang kawat

tersebut harus sama, namun melihat hasil pengamatan perubahan panjang kawat

praktikan tidak sama dan juga dalam perhitungan regresi, hasil yang diperoleh

praktikan tidak sama dengan atau mendekati satu yaitu 0,4157 dan 0,8213, sehingga

berpengaruh pada gambar grafik yaitu garis grafik menjadi tidak linear.

Solusi praktikan dalam menyigapi masalah ini yaitu ketika perhitungan

regresi, angka dibelakang desimal dimasukkan semua sehingga hasil perhitungan

regresi terakhir terperoleh hasil mendekati satu atau bahkan sama dengan satu

sehingga gambar grafik menjadi linear.

Page 14: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

BAB V KESIMPULAN

Dari praktikum Modulus Young ini didapat kesimpulan:

1. Selisih panjang kawat pada setiap percobaan harus sama.

Page 15: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

2. Nilai regresi harus sama dengan atau mendekati satu agar gambar grafik yang

diperoleh linear.

3. Tegangan merupakan gaya yang dilakukan oleh kawat berbanding lurus dengan

luas penampang beban.

4. Regangan merupakan perubahan panjang kawat pada setiap percobaan

berbanding terbalik denga panjang kawat sebelumnya.

5. Modulus young adalah Perbandingan tegangan dan regangan sebuah kawat.

DAFTAR PUSTAKA

Zaida, Drs, M.Si., Petubjuk Praktikum Fisika Dasar, Jatinangor, 2012

Page 16: Semester1.Laporan praktikum Fisika dasar : Modulus Young

Galih Utomo, 2010. Elastisitas dan Modulus Young. Terdapat pada: http://www.forumsains.com/fisika-smu/elastisitas-dan-modulus-young/ (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2012 pukul 15.02 WIB)

http://www.google.com/m?q=moromekanik.blogspot.com%2f2009%2Fmodulus-young-html%3Fm%3D1&client=ms-opera-mini-android&channel=new (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2012 pukul 18.17 WIB)

http://kitacintafisika.blogspot.com/2010/07/modulus-young.html (Diakses pada 9 Oktober 2010 pukul 14.40 WIB)