Seminar II

Embed Size (px)

Citation preview

LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN BATASAN MASALAH DASAR TEORI METODE PENELITIAN PEMBAHASAN KESIMPULAN SARAN

Pada kegiatan tambang terbuka, alat angkut dan alat muat merupakan faktor pendukung utama dalam kegiatan penambangan dan merupakan suatu alat produksi. Salah satu tolak ukur yang dipakai untuk mengetahui hasil kerja (keberhasilan) suatu alat mekanis adalah besarnya produksi yang dapat dicapai alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus. Kondisi dan jarak angkut jalan yang dilalui alat angkut dari front kerja ke tempat dumping dapat berpengaruh terhadap pencapaian target produksi kedepannya.

Mengetahui kemampuan kerja alat muat dan alat angkut Menghitung hambatan-hambatan waktu kerja alat muat dan alat angkut Mengetahui produksi alat gali muat dan alat angkut

Menganalisis keserasian kerja alat muat dan alat angkut

Kegiatan penelitian ini sepenuhnya terbatas pada alat-alat mekanis yang digunakan untuk pengupasan material penutup Kegiatan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup teknis saja dan tidak memperhatikan segi ekonomis

Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui hasil kerja (keberhasilan) suatu alat mekanis adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus. Untuk memperkirakan lebih teliti produksi alatalat, maka perlu diketahui faktor-faktor yang langsung mempengaruhi hasil kerja alat-alat tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat: A. Waktu edar (Cycle Time) Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh suatu alat mekanis untuk menyelesaikan sekali putaran kerja, dari awal sampai akhir dan bersiap-siap untuk memulainya kembali. Waktu Edar Alat Gali Muat Waktu edar alat gali muat dapat dirumuskan sebagai berikut : Ctm = Wm1 + Wm2 + Wm3 + Wm4 dengan : Ctm : waktu edar alat gali muat (menit) Wm1 : waktu mengali (menit) Wm2 : waktu swing isi (menit) Wm3 : waktu menuang (menit) Wm4 : waktu swing kosong (menit)

Waktu Edar Alat Angkut Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :Cta = Wa1 + Wa2 + Wa3 + Wa4 + Wa5 + Wa6

dengan Cta Wa1 Wa2 Wa3Wa4 Wa5 Wa6

: = waktu edar alat angkut (menit) = waktu isi (menit) =waktu angkut (menit) = waktu manuver untuk dumping (menit) = waktu dumping (menit) = waktu kembali kosong (menit) = waktu manuver untuk isi (menit)

B. Faktor Pengembangan (Swell Factor) Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari tempatnya. Di alam, material didapati dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong (void) yang terisi udara di antara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir itu halus sekali. Bila material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi pengembangan volume (swell).

Tabel 2.1 Swell faktor dari berbagai materialMacam material Bauksit Tanah liat, kering Tanah liat, basah Anthracite Bituminous Bijih tembaga Tanah biasa, kering Tanah biasa, basah Tanah biasa, campuran pasir dan kerikil Kerikil, kering Kerikil, basah Granit, pecah-pecah Hematite, pecah-pecah Bijih besi, pecah-pecah Batu kapur, pecah-pecah Lumpur Lumpur, sedah ditekan Pasir, kering Pasir, basah Shale Slate Density lb/cuyd insitu 2700-4325 2300 2800-3000 2200 1900 3800 2800 3370 3100 3250 3600 4500 6500-8700 3600-5500 2500-4200 2160-2970 2970-3510 2200-3250 3300-3600 3000 4950-4860 Swell Faktor (in-bank correction factor) 0.75 0.85 0.82-0.80 0.74 0.74 0.74 0.85 0.85 0.90 0.89 0.88 0.67-0.56 0.45 0.45 0.60-0.57 0.83 0.83 0.89 0.88 0.57 0.77

C. Faktor Pengisian (Fill Factor) Faktor pengisian (K) adalah perbandingan antara kapasitas munjung (berlebih) dengan kapasitas peres (struck) mangkok yang dinyatakan dalam persen. Besarnya faktor pengisian dari suatu mangkok (bucket) juga menentukan besarnya volume material yang dapat diangkut oleh alat angkut. Faktor pengisian dari suatu alat muat dipengaruhi oleh kapasitas mangkok, jenis dan sifat material yang ditangani.

D. Kesediaan Alat (Efektivitas Alat Mekanis) Dengan mengetahui tingkat kesediaan dan penggunaan efektif alat muat dapat diketahui sejauh mana alat yang telah dioperasikan. Untuk itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat menunjukan keadaan alat mekanis dan efektivitas penggunannya antara lain : Mechanical Avability (Kesedian Mekanis) Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat yang sedang dioperasikan.

Physichal Avability Kesediaan Fisik Merupakan catatan mengetahui keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan atau kesediaan operasional total dengan memperhitungkan waktu yang hilang untuk berbagai alasan. Use Of Avability Percent Pemakaian Kesediaan Menunjukan berapa persen waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat tersebut dapat dipergunakan. Effective Utilization Penggunaan Efektif Menunjukan berapa persen waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi dalam suatu kegiataan kerja atau produktif

E. Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja produktif dengan waktu kerja yang tersedia, dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi kemampuan produksi dari suatu alat. Faktor manusia, mesin (alat), keadaan cuaca dan kondisi kerja secara keseluruhan akan menentukan besarnya efisiensi kerja. F. Ketrampilan Operator Ketrampilan operator alat gali dan alat angkut dapat diperoleh dari latihan dan pengalaman kerja. G. Keadaan Cuaca Pengaruh cuaca pada suatu daerah kerja dimana akan berlangsung penggunaan peralatan mekanis perlu diketahui karena akan digunakan dalam memperkirakan dalam satu tahun berlangsung hujan selama beberapa hari. Perlu dipahami bahwa pada waktu hujan penggunaan peralatan mekanis tidak dapat efektif, disamping itu pada saat hujan lebat (deras) kemungkinan peralatan mekanis tidak dapat digunakan.

Kemampuaan Produksi AlatPada perhitungan produksi terdapat 2 macam kemampuan alat yaitu kemampuan alat secara nyata dan kemampuan alat secara teoritis. Oleh karena itu perhitungan produksi juga untuk mendapatkan produksi nyata alat dan produksi teoritis alat. A. Produksi Alat Gali Muat Produksi alat gali muat dalam hal ini dipengaruhi oleh kapasitas mangkok, faktor pengisian, waktu edar dan faktor koreksi. Faktor koreksi yang berpengaruh adalah efisiensi kerja alat. Produksi Alat Gali Muat I x H x FF Pm = E Ctm Dengan : Pm Ctm HE I FF

= produktivitas alat gali muat (BCM/JAM) = waktu edar alat gali muat (menit) = kapasitas bucket alat gali muat (m3)= efisiensi kerja (%) = faktor pengembangan (%) = faktor pengisian (%)

B. Produksi Alat Angkut Produksi alat angkut (dump truck) dipengaruhi banyaknya trip atau lintasan yang dapat dicapai oleh alat angkut tersebut. Banyaknya trip dipengaruhi oleh waktu edar dan efisiensi kerja alat. Produksi Alat Angkut 60 Pa = x n x Cb x Ff x Efisiensi Kerja Cta Produksi = productivity x schedule hours x PA x UA dengan : Pa = produksi alat angkut, (LCM/jam) Pm = produksi alat mat, (LCM/jam) Cta = waktu edar alat angkut, (menit) Ctm = waktu edar alat muat, (menit) Cb = kapasitas bucket alat muat, (LCM)Ff = faktor pengisian (Fill Factor), (%)

PA = kondisi fisik, (%) UA = kesediaan pemakaian, (%)

C. Keserasian Kerja Alat Keserasian kerja adalah pengaturan kegiatan kerja dan penyesuaian kemampuan alat yang berlainan jenis yang bekerja sama dalam suatu sistem, sehingga terdapat keserasian kerja antara alat tersebut dalam unjuk kerjanya. Untuk mengetahui keserasian kerja alat muat dan alat angkut digunakan faktor keserasian kerja (FK). Faktor keserasian kerja dipengaruhi oleh jumlah alat muat dan alat angkut, waktu edar alat muat dan alat angkut, dan waktu pemuatan. n Ctm x Na Na x Ctm I= atau MF = Cta x Nm Nm x Cta dengan : MF = Match Factor atau faktor keserasian Na = jumlah alat angkut Nm = jumlah alat gali muat N = banyaknya pengisian tiap satu alat angkut Ctm = waktu pemuatan material dari alat muat ke alat angkut, yang besarnya adalah jumlah pemuatan dikalikan dengan waktu edar alat gali muat (n.Ctm) Cta = waktu pengangkutan 1,,n =banyaknya alat angkut dengan kapasitas berbeda dalam kombinasi

Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut lapisan tanah penutup (Overburden) adalah Dump Truck Komatsu HD 785-7 yang memiliki kapasitas 60 m3. Sedangkan alat gali muat yang digunakan untuk mengupas lapisan tanah penutup (Overburden) adalah alat gali - muat Excavator Komatsu PC3000, Shovel Hitachi EX2500, dan Excavator Hitachi EX2500 dengan kapasitas bucket masingmasing 15 m3.

Kemampuan kerja Kemampuan suatu alat mekanis di pengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan produksi alat. Faktor tersebut meliputi sifat batuan, keadaan batuan, keadaan cuaca dan kecakapan operator. Kemampuan produksi alat muat dan alat angkut dipengaruhi oleh faktorfaktor tersebut yang dapat berpengaruh pada unjuk kerja alat, yaitu : o Waktu Edar ( Cycle Time ) o Faktor Pengisian ( Fill Factor ) o Tingkat Kesediaan Alat Mekanis

oWaktu Edar ( Cycle Time )Tabel Waktu edar rata-rata alat muat dan alat angkutTipe Alat Gali - Muat Tipe Alat Angkut Cycle Time Alat Gali-Muat (menit) Cycle Time Alat Angkut (menit) Jarak Front ke Disposal (meter)

Shovel Hitachi EX2500 Excavator Komatsu PC3000 Excavator Hitachi EX2500

HD785-7 HD785-7 HD785-7

0,39 0,45 0,42

9,76 10,20 10,32

1400 1400 1500

oFaktor pengisian (Fill Factor)Faktor pengisian mangkuk adalah perbandingan volume batuan nyata yang dimuat dengan volume baku munjung dari mangkok alat muat. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, faktor pengisian alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 sebesar 85,12 %, Excavator Komatsu PC3000 sebesar 86,15 %, dan Excavator Hitachi EX2500 85,33 %.

oTingkat kesediaan alat mekanisTingkat kesediaan alat dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana efisiensi penggunaan alat dan efektifitas penggunaan alat.Tabel Penggunaan dan Kesediaan Efektif ratarata per bulan Actual pada alat gali muat dan alat angkutTipe Alat Gali Muat dan Alat Angkut Shovel Hitachi EX2500 DT HD785-7 Excavator Komatsu PC3000 DT HD785-7 Excavator Hitachi EX2500 DT HD785-7 W (menit) 959,6 950,6 R (menit) 14 44 S (menit) 359 338 EU (%) 72,01 71,33 PA (%) 98,95 96,70 UA (%) 72,77 73,77 MA (%) 98,56 95,58

927,6 964,6

15 28

390 340

69,61 72,38

98,87 97,90

70,40 73,94

98,41 97,18

960,6

7

365

72,08

99,47

72,47

99,28

965,6

28

339

72,46

97,90

74,02

97,18

Hambatan Waktu Kerja Usaha untuk memperbesar waktu kerja efektif yang dapat dilakukan adalah dengan menekan waktu hambatan dengan perbaikan kondisi lapangan dan kondisi pengelolaan seperti, hambatan yang dapat dihindari dan yang tidak dapat dihindari. Produksi Actual Alat Gali Muat dan Alat Angkut o Kemampuan produksi nyata alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 sebesar 390.868,64 Bcm/bulan sedangkan alat angkut type Dump Truck Komatsu HD758-7 sebesar 425.130,03 o Kemampuan produksi nyata alat muat Excavator Komatsu PC3000 sebesar 309.751,14 Bcm/bulan sedangkan alat angkut type Dump Truck Komatsu HD758-7 sebesar 368.876,84 Bcm/bulan. o Kemampuan produksi nyata alat muat Excavator Hitachi EX2500 sebesar 365.060 Bcm/bulan sedangkan alat angkut type Dump Truck Komatsu HD758-7 sebesar 362.138,99 Bcm/bulan. Analisis Keserasian Kerja o Untuk 1 unit alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 dan 7 unit Dump Truck Komatsu HD785-7 diperoleh keserasian sebesar 1,1189 o Untuk 1 unit alat gali muat Excavator Komatsu PC3000 dan 6 unit Dump Truck Komatsu HD7857 diperoleh keserasian sebesar 1,0588 o Untuk 1 unit alat gali muat Excavator Hitachi EX2500 dan 6 unit Dump Truck Komatsu HD785-7 diperoleh keserasian sebesar 0,9767

1. Efisiensi kerja rata-rata pada alat gali muat dan alat angkut sebagai berikut : o Efisiensi kerja alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 sebesar 72,01% sedangkan alat angkut Dump Truck HD785-7 sebesar 71,33%. o Efisiensi kerja alat gali muat Excavator Komatsu PC3000 sebesar 69,61% sedangkan alat angkut Dump Truck HD785-7 sebesar 72,38%. o Efisiensi kerja alat gali muat Excavator Hitachi EX2500 sebesar 72,08% sedangkan alat angkut Dump Truck HD785-7 sebesar 72,46%. 2. - Hambatan waktu kerja yang dapat dihindari adalah: o Keterlambatan operasi kegiatan penambangan o Keterlambatan waktu setelah istirahat - Hambatan waktu kerja yang tidak dapat dihindari adalah: o Faktor alam,cuaca o Pembersihan tempat kerja o Hambatan pada alat

3. Produksi actual alat gali muat tidak sesuai dengan target produksi dimana produksi actual yang tidak dapat dicapai yaitu sebagai berikut : o Target produksi yang tidak dapat dicapai pada alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 sebesar 87.130,36 Bcm/bulan atau sebesar 18,23%. o Target produksi yang tidak dapat dicapai pada alat gali muat Excavator Komatsu PC3000 sebesar 99.671,86 Bcm/bulan atau sebesar 24,34%. o Target produksi yang tidak dapat dicapai pada alat gali muat Excavator Hitachi EX2500 sebesar 85.177 Bcm/bulan atau sebesar 18,92%. 4. Berdasarkan perhitungan match factor yaitu sebagai berikut : o Untuk alat gali muat Shovel Hitachi EX2500 dan Dump Truck Komatsu HD785-7 dengan jarak 1400 m maka dapat diperoleh keserasian sebesar 1,1189 o Untuk alat gali muat Excavator Komatsu PC3000 dan Dump Truck Komatsu HD785-7 dengan jarak 1400 m maka dapat diperoleh keserasian sebesar 1,0588 o Untuk alat gali muat Excavator Hitachi EX2500 dan Dump Truck Komatsu HD785-7 dengan jarak 1500 m maka dapat diperoleh keserasian sebesar 0,9767

1. Perbaikan waktu kerja untuk hambatan yang dapat dihindari pada kegiatan pengupasan tanah penutup dapat meningkatkan penggunaan efektif. 2. Untuk mengurangi hambatan dari alat maka sebaiknya perlu dilakukan perawatan mesin secara teratur dan terjadwal agar kerusakan mesin dapat diketahui secara dini. 3. Diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan guna mencegah waktu hambatan yang terjadi selama bekerja karena waktu kerja efektif akan mempengaruhi kemampuan produksi alat mekanis yang dioperasikan.