16
SETRIKA LISTRIK I. Tujuan Percobaan - Mengetahui cara kerja dari setrika listrik - Dapat mengatasi permasalahan seputar setrika listrik - Dapat merawat setrika listrik dengan baik II. Dasar Teori Setrika adalah alat yang biasanya digunakan untuk merapikan pakaian. Setrika zaman kuno dibuat dari yang diisi arang membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari alumunium dan baja tahan karat, sumber panas dari listrik, serta memiliki thermostat untuk mengendalikan suhu. Beberapa setrika modern juga dapat mengubah air menjadi uap untuk membasahi pakaian. Selain itu, terdapat juga setrika nirkabel yang dipanaskan di sebuah docking station, dan setrika portable yang bentuknya kecil untuk menyetrika dasi untuk dibawa berpergian. Gambar 1. Setrika listrik

setrika listrik

Embed Size (px)

Citation preview

SETRIKA LISTRIK

I. Tujuan Percobaan Mengetahui cara kerja dari setrika listrik Dapat mengatasi permasalahan seputar setrika listrik Dapat merawat setrika listrik dengan baik

II. Dasar TeoriSetrika adalah alat yang biasanya digunakan untuk merapikan pakaian. Setrika zaman kuno dibuat dari yang diisi arang membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari alumunium dan baja tahan karat, sumber panas dari listrik, serta memiliki thermostat untuk mengendalikan suhu. Beberapa setrika modern juga dapat mengubah air menjadi uap untuk membasahi pakaian. Selain itu, terdapat juga setrika nirkabel yang dipanaskan di sebuah docking station, dan setrika portable yang bentuknya kecil untuk menyetrika dasi untuk dibawa berpergian.

Gambar 1. Setrika listrikII.I. Cara kerja Pada dasarnya, penemu "setrika kuno" tidak dapat ditentukan secara pasti karena belum ada bukti sejarah yang menerangkannya. Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai kalau setrika listrik ditemukan oleh Henry W. Seely pada 1882. Setrika listrik yang ditemukan oleh Henry tersebut berupa setrika listrik datar yang masih mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya lama untuk panas, tetapi sangat cepat dingin. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan setelah Henry mencoba melakukan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap teknologi setrika listrik.

Gambar 2. Setrika kuno Satu abad sebelum masehi Walaupun namasetrikaberasal dari bahasa belanda strijkijzer (yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan). Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batubara. Nah, wajan ini kemudian ditekankan di baju yang akan di setrika. Meski bentuknya masih agak jauh dari setrika yang kita kenal sekarang, tapi kalau tidak muncul ide ini, pakaian kita pasti masih lecek-lecek semua.Abad 17Sayangnya, perkembangansetrikatidak secepat yang kita bayangkan. Baru pada abad ke-17, setrika muncul di Barat. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron, yang berasal dari bahasa inggris kuno sald yang berarti solid. Sadiron berbentuk sepotong besi yang ditempelkan dengan pegangan besi. Sadiron ini dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Tapi, begitu sadiron ini dipanaskan, pegangannya pun ikut panas. Makannya, untuk memegang sadiron ini, kita harus menggunakan sarung tangan yang sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5-4,5 kg. Abad 19Pada sekitar tahun 1870 seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan inovasi yang membuat setrika jadi lebih mudah. Caranya membuat sadiron dengan dua ujung yang runcing, yang membuat menyetrika lebih mudah dua arah. Tahun berikutnya, Mary mematenkan satu temuannya lagi yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, yang memungkinkan sadiron di panaskan tanpa perlu memanaskan pegangannya juga. Satu hal yang menjadi masalh adalah bahwa sadiron cepat sekali mendingin sehingga kita mesti punya beberapa setrikaan supaya bisa bergantian dipanaskan dan digunakan.Akhir abad 19 Keribetan proses sadiron yang harus dipanaskan terlebih dahulu ini akhirnya terpecahkan pada akhir abad ke-19. Saat itu, muncul banyak penemuan setrika yang bisa memanaskan dirinya sendiri. Misalnya, setrika yang bisa diisi batu bara. Sayangnya, penemuan ini juga belum sempurna karena membuat setrika menjadi lebih berasap dan sulit untuk membuat batubara di dalamnya terus menyala. Selain itu, ada pula penemuan setrika yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. Masalah lain yang muncul adalah baunya yang kurang sedap dan sering meledak sehingaa membuat orang takut memakainya. Abad 20Setrika listrik yang pertama kali dipatenkan sebenarnya sudah ada pada tahun 1882. Tapi, penemuan ini justru tidak sukses karena sulit untuk digunakan. Pada waktu itu, belum banyak orang yang mendapat listrik dirumah. Kalaupun ada, biasanya listrik itu hanya dipakai pada malam hari untuk menyalakan lampu. Baru pada awal abad ke-20, setrika listrik menjadi populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan thermostat. Menyetrika jadi lebih mudah, karena kita bisa mengatur suhunya. Abad 21Setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu, ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti vacuum cleaner yang memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika yang mengeluarkan uap panas ini, kita tidak perlu meletakkan baju di atas papan setrika, tapi cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin ringan, bahkan sekarang ada setrika yang hanya berbobot 1,5 ons.

Gambar 3. Setrika listrikBila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang mengalir ini, elemen. pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara konduksi pada permukaan dasar seterika (permukaan yang digunakan untuk melicinkan pakaian). Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu, untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus diputuskan dari sumber listriknya dan disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi ini terjadi secara berulang. Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila suhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja otomatis ini berulang.Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh.Berikut adalah jenis-jenis setrika listrik yang digolongka dalam peralatan pemanas berdaya rendah :1. Setrika listrik jinjing (portable) Tanpa pengatur panas Dengan pengatur panas (otomatis) Dengan uap air2. Setrika listrik besar Roll iron Press iron

II. Komponen setrika listrik1. Elemen pemanasElemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila dialiri aruslistrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas dibangkitkan.2. Plat dasar / alas (sole plate)Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yangdisetrika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karat seperti alumunium, stainless steel atauminimal dengan lapisan bahan anti karat dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor danmengotori kain yang disetrika.3. Besi pemberatPemberat biasanya terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya, fungsinya sebagai pemberatseterika agar memudahkan dalam pemakaiannya.4. TutupPenutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk mencegah bahaya sengatanlistrik. Di samping itu, penutup juga yang anti panas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagiantubuh manusia.5. PemegangTangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau plastik). Ini dimaksudkanapabila ada kebocoran arus listrik tidak membahayakan pemakainya6. Kabel penghubungKabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang dibungkus dengan bahanisolasi kain menjadikannya tetap lentur sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahayasengatan listrik.

Gambar 4 . komponen setrika listrik

III. Langkah PercobaanMengatasi permasalahan seputar setrika listrikIII.I.I. lampu indikator setrika listrik tidak nyalaLampu indikator setrika tidak menyala ada 2 indikasi yaitu kabel power putus atau lepas dan lampu indicator setrika leas atau puts. Untuk memperbaiki permasalahan ini :1. Lepaskan kabel power atau kabel penghubung dari stop kontak. Pastikan kabel tidak putus dan masih bisa digunakan,2. Lepas penutup bagian belakang, biasanya terdapat baut, lepaskan baut dengan obeng, lalu putar kearah kiri,3. Buka penutup tersebut, perhatikan kabel penghubun dan lampu indikatornya. Jika kabel penghubung atau lampu indikator lepas, segera pasang kembali,4. Jika kabel penghubung dan lampu terpasang sempurna, periksa bagian=bagia berikut :5. Periksa lampu, jika terlihat hitam dan fillament outus, ganti dengan lampu indikator dengan yang baru.

III.I.II. pengatur panas setrika listrik tidak jalan1. Lepaskan kabel power dari stop kontak2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga penutup tangkai3. Periksa platina otomatis untuk mengetahui kondisi putar on/off masih dalam keadaan baik atau tidak4. Bersikan kontak platina dengan amplas kemudian coba atur setelan platina menggunakan obeng minus5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan menggunakan multimeter. Jika iya maka cepat ganti yang baru, untuk memasanganya kembali , jangan dilakukan dengan menyolder agar tidak meleleh. Cukup dililitkan saja.

III.I.III. Setrika menyala tetapi tidak menghasilkan panasUntuk mengatasi masalah ini , ikuti langkah- langkah berikut :1. Lepas kabel dari stop kontak2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga penutup tangkai3. Lepaskan semua bodi/ casing setrika4. Periksa platina otomatis untuk mengetahui kondisi putar on/off masih dalam keadaan baik atau tidak5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan menggunakan multimeter. Jika iya maka cepat ganti yang baru, untuk memasanganya kembali , jangan dilakukan dengan menyolder agar tidak meleleh. Cukup dililitkan saja.6. Hal terakhir adalah elemen pemanasnya , periksa dengan multitester, jika putus maka ganti yang baru

III.I.IV. Badan setrika bertegangan listrikUntuk mengatasi masalah ini , ikuti langkah- langkah berikut :1. Lepas kabel dari stop kontak2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga penutup tangkai3. Periksa kabel penghubung, jika kabel ada yang rusak atau serabutnya lepas, segera ganti yang baru4. Lepaskan semua bodi/ casing setrika5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan menggunakan multimeter. Thermostat yang rusak dapat menebabkan kebocoran arus6. Periksa elemen pemanasnya dengan multitester, jika putus maka ganti yang baru7. Periksa satu persatu komponen lain yang berhubungan dengan aliran listrik dengan menggunakan multitester atau tespen8. Setelah ditemukan penyebabnya , pasang kembali casing setrika dengan benar9. Periksa kembali badan setrika apakah masih beraliran listrik atau tidak

III.I.V. Setrika mati totalUntuk memperbaiki kondisi ini, ikuti langkah berikut ini:1. Periksa kabel power dengan multitester atau avometer, jiak ada salah satu yang putus , segera ganti yang baru2. Jika kabel dalam kondisi baik,langkah selanjutnya adalah buka casing setrika dan kemudian Periksa elemen pemanasnya dengan multitester3. Jika elemennya rusak maka langkah selanjutnya adalah mengganti elemen tersebut dengan yang baru sesuaikan dengan elemen sebelumnya4. Setelah elemen terpasang dengan benar, pasang kebali bodi setrika dengan benar

III.II. Merawat setrika listrik Hindari menyetrika pada bagian kancing atau resleting, agar pelat dasar setrika tetap baik. Ketika menyetrika usahakan kabel daya/power jangan sampai dalam keadaan memutar/melintir. Jika terjadi segera luruskan. Usahakan posisi kabel setrika berada di sebelah kanan meja/tempat menyetrika, agar kabel tidak terkena panas setrika. Untuk menjaga resiko setrika jatuh, maka tempatkan setrika di posisi tengah meja atau gunakan tempat khusus untuk menaruh setrika. Sesuaikan tingkat panas setrika dengan jenis bahan seperti aturan yang tertera pada tombol pengatur panas setrika. Pemilihan tingkat panas yang tidak tepat bisa mengakibatkan kerusakan kain, dan alas setrika cepat kotor. Jaga kebersihan pelat dasar setrika, bila kotor bersihkan pelat dasar setrika dengan sekrap tipis atau pada waktu pelat dasar masih panas, olesi dengan lilin, kemudian gosok dengan kain lap yang bersih. Hindari penggunaan cairan bensin atau thineer untuk membersihkan pelat dasar setrika, karena bisa menyebabkab kerusakanlapisan anti lengket (teflon).

III.III. Tips membeli setrika1. Sesuaikan dengan kondisi keuangan anda2. Beli merek yang terkenal karena kualitasnya terjamin3. Periksa semua komponen setrika, dari bahan, lapisan alas setrika sampai panas yang dihasilkan4. Perhatikan putaran pengatur panas setrika, apakah bekerja dengan baik atau tidak5. Pilih kabel dan steker pada setrika dengan kualitas bagus. Kabel yang bagus bahan pembungkusnya lebih halus dan kuat, untuk steker, pilih dengan bahan plastik bagus dan kaki steker berbahan plat yang bagus6. Perhatikan garansi yang ditawarkan

IV. Hasil PercobaanHasil percobaan pada praktek pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronika 1 pada job kedua yaitu setrika listrikini, kelompok kami memperbaiki setrika listrik dalam kondisi mati atau tidak dapat berfungsi. setrika listrik kami bongkar dengan membuka bodi setrika listrik lalu kami memeriksa sakelar dengan avometer kemudian memeriksa kabel setrika listrik, setelah kami menemukan penyebab kerusakan pada setrika listrik yaitu putusnya kabel power maka kami mengganti dengan kabel power yang baru. Lalu setelah di nyalakan dan setrika listrik berfungsi kembali maka kami pasangkan kembali setrika listrik.

Gambar 5. Setrika listrik dalam kondisi kabel power putus

Gambar 6. Setrika listrik dalam kodisi hidup dengan kabel power baru

Gambar 8. Setrika listrik dalam kodisi hidup dengan kabel power baru

V. AnalisaPada percobaan job kedua tentang setrika listrik di mata kuliah praktek pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronika 1 ini kami membawa setrika listrik yang telah rusak dengan kondisi kerusakan mati atau tidak dapat menyala. Langkah pertama kami adalah membongkar pelindung setrika listrik kami lepaskan.kemudian untuk mengetahui penyebab kerusakan pada setrika listrik maka kami lakukan pemeriksaan kabel apakah terjadi short circuit atau terjadi putus, caranya :1. Pertama, untuk mengetahui ada atau tidak adanya sumber tegangan maka kami memeriksa sumber tegangan dengan menggunakan voltmeter(AVOmeter)2. Kedua, untuk mengetahui ada atau tidak adanya kabel penghubung yang putus, maka kami memeriksa menggunakan ohmmeter dari ujung-ujung kabel,3. Ketiga, untuk mengetahui kerusakan pada saklar pengatur kontak, maka gunakan ohmmeter untuk memeriksa saklar dan bersihka kontak-kontak tombol aklar dari kotoran dan debu.4. Jika kabel dalam kondisi baik,langkah selanjutnya adalah buka casing setrika dan kemudian Periksa elemen pemanasnya dengan multitester5. Jika elemennya rusak maka langkah selanjutnya adalah mengganti elemen tersebut dengan yang baru sesuaikan dengan elemen sebelumnya6. Setelah elemen terpasang dengan benar, pasang kebali bodi setrika dengan benar

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut akhirnya kami mengetahui kerusakan yang terjadi pada setrika listrik kami, yaitu tidak adanya arus yag mengalir dari saklar menuju ke setrika, kami juga memeriksa kerja saklar pengatur panas untuk megetahui apakah tombol dari 1 2 3 masih berfungsi untuk menaikkan panas setrika listrik kami memeriksanya dengan bergantian dengan menaikkan pada tombol 1 lalu menaikkan tombol 2 lalu tombol 3 jika terdapat perubahan ketika jarum ke kanan lalu kekiri menunjukan nilai yang naik maka tombol pengatur panas setrika listrik masih berfungsi dengan baik.Setelah kami menemukan kerusakan maka kami segera mengganti kabel poweryang telah outus dengan kabel power yang baru kami beli, lalu kami memasang dan menghidupkan setrikaan untuk mengetahui sensitivitas putara tombol pemanas setelah kami rasa baik maka kami pasangkan kembali bodi pelindung setrika listrik. Setrika listrik kami telah berhasil hidup kembali dan dapat dipergunakan.

VI. KesimpulanKesimpulan yang dapat diperoleh dari praktek mata kuliah pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronika 1 job 2 tentang Setrika Listrik ini kami dapat menyimpulkan dari hasil perbaikan dan perawatan yang telah kami lakukan dari kondisi setrika listrik yang berdebu dan tidak menyala ini sehingga menjadi dapat menyala dan bersih ini maka disimpulkan bahwa langkah awal dalam perbaikan adalah mengetahui penyebab dari kerusakan itu dengan menggunakan multimeter untuk memeriksa apa terjadi short circuit atau putus, setrika listrik kami rusak disebabkan putusnya kabel power setrika listrik sehingga kami harus menggantikan dengan kabel power yang baru yang telah kami beli di pasar dengan harga lima ribu rupiah lalu kami pasangkan kembali pasa setrikaan listrik, dan kami memeriksa kembali apakah kabel power baru telah berfungsi dan seluruh bagian termasuk elemen harus berfungsi dengan baik, setelah semua kami rasa baik maka kami pasangkan kembali bodi pelindung setrika listrik dengan baik dan benar, lalu kami bersihkan dan kami nyalakan untuk mengetahui kondisi panas yang dihasilkan. Perawatan setrika listrik harus dilakukan tiga bulan satu kali. Hindari menyetrika pada bagian kancing atau resleting, agar pelat dasar setrika tetap baik. Ketika menyetrika usahakan kabel daya/power jangan sampai dalam keadaan memutar/melintir. Jika terjadi segera luruskan. Usahakan posisi kabel setrika berada di sebelah kanan meja/tempat menyetrika, agar kabel tidak terkena panas setrika. Untuk menjaga resiko setrika jatuh, maka tempatkan setrika di posisi tengah meja atau gunakan tempat khusus untuk menaruh setrika. Sesuaikan tingkat panas setrika dengan jenis bahan seperti aturan yang tertera pada tombol pengatur panas setrika. Pemilihan tingkat panas yang tidak tepat bisa mengakibatkan kerusakan kain, dan alas setrika cepat kotor. Jaga kebersihan pelat dasar setrika, bila kotor bersihkan pelat dasar setrika dengan sekrap tipis atau pada waktu pelat dasar masih panas, olesi dengan lilin, kemudian gosok dengan kain lap yang bersih. Hindari penggunaan cairan bensin atau thineer untuk membersihkan pelat dasar setrika, karena bisa menyebabkab kerusakanlapisan anti lengket (teflon).

VII. SaranDari percobaan yang kami telah lakukan di job 2 tentang setrika listrik di mata kuliah praktek pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronika 1 ini maka kami dapat memberi saran jika ingin membeli kipas angin Sesuaikan dengan kondisi keuangan anda lalu Beli merek yang terkenal karena kualitasnya terjamin lalu Periksa semua komponen setrika, dari bahan, lapisan alas setrika sampai panas yang dihasilkan lalu Perhatikan putaran pengatur panas setrika, apakah bekerja dengan baik atau tidak lalu Pilih kabel dan steker pada setrika dengan kualitas bagus. Kabel yang bagus bahan pembungkusnya lebih halus dan kuat, untuk steker, pilih dengan bahan plastik bagus dan kaki steker berbahan plat yang bagus dan Perhatikan garansi yang ditawarkan.

Daftar Pustakahttp://warkop11pati.files.wordpress.com/2012/02/korbit1.jpghttp://keilmuanteknologi.blogspot.com/2011/12/pengertian-seterika-listrik.htmlhttp://sekaihome.com/foto_produk/44COF_1651.jpghttp://www.peshk.panasonic.hk/upload_images/product_images/F-409M-Fan.gif