Upload
anisa-febrina
View
18
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
GANGGUAN SIKLOTIMIK
Gangguan siklotimik dibedakan dari gangguan bipolar II, yang ditandai oleh adanya
episode depresif berat dan episode hipomanik. Seperti gangguan distimik, kategorisasi
gangguan siklotimik dengan gangguan mood menyatakan adanya hubungan, kemungkinan
biologis, dengan gangguan bipolar I(1,3).
Epidemiologi
Pasien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 3 sampai 10 persen dari
semua pasien psikiatrik rawat jalan. Diperkirakan 10 persen dari rawat jalan dan 20 persen
dari rawat inap gangguan kepribadian ambang memiliki diagnosis gangguan siklotimik secara
bersama-sama. Rasio wanita terhadap laki-laki dalam gangguan siklotimik adalah kira-kira 3
berbanding 2, dan 50 sampai 75 persen dari semua pasien memiliki onset antara usia 15 dan
25 tahun.
Etiologi
Etiologi gangguan siklotimik diperkirakan sama dengan gangguan distimik, yaitu
faktor biologis dan faktor psikososial.
Diagnosis
Kriteria diagnostik gangguan siklotimik menurut DSM-IV mengharuskan pasien tidak
pernah memiliki kriteria untuk suatu episode depresif berat dan tidak memenuhi kriteria
untuk episode manik selama 2 tahun pertama gangguan. Kriteria juga mengharuskan adanya
gejala yang lebih atau kurang konstan selama dua tahun (atau satu tahun untuk anak-anak dan
remaja).
Kriteria diagnostik untuk Gangguan Siklotimik
A. Selama sekurangnya 2 tahun, adanya banyak episode dengan gejala hipomanik dan
banyak periode dengan gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode
depresif berat.
B. Selama periode 2 tahun di atas, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria A
selama lebih dari 2 bulan.
C. Tidak ada episode depresif berat, episode manik, atau episode campuran yang
ditemukan selama 2 tahun pertama gangguan.
Catatan: setelah 2 tahun pertama dari gangguan siklotimik, mungkin terdapat episode
manik atau campuran yang menumpang atau episode depresif berat.
D. Gejala dalam kriteria A tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan skizoafektif dan
tidak menumpang pada skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan delusional,
atau gangguan psikotik yang tidak ditentukan.
E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi medis
umum.
F. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Tabel 8. Kriteria diagnostik untuk gangguan siklotimik menurut DSM-IV. (1,2,3)
Gambaran Klinis
Gejala gangguan siklotimik adalah identik dengan gejala yang ditemukan pada pada
gangguan bipolar I, kecuali biasanya kurang parah. Tetepi, kadang-kadang gejala mungkin
sama dalam keparahannya tetapi dengan durasi yang lebih singkat daripada yang terlihat pada
gangguan bipolar I. kira-kira setengah dari semua pasien gangguan siklotimik mengalami
depresi sebagai gejala utamanya(1,2,3).
Penyalahgunaan alkohol dan penyalahgunaan zat lain sering ditemukan pada pasien
gangguan siklotimik, yang menggunakan zat untuk mengobati dirinya sendiri (dengan
alkohol, benzodiazepin, dan marijuana) atau untuk mencapai stimulasi yang lebih tinggi saat
mereka dalam keadaan manik(1,3).
Diagnosis Banding
Jika suatu diagnosis gangguan siklotimik dipertimbangkan, semua penyebab medis
dan berhubungan zat yang mungkin untuk depresi dan mania harus dipertimbangkan.
Gangguan kepribadian ambang, antisosial, histrionik, dan narsistik juga harus
dipertimbangkan di dalam diagnosis banding.
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Kira-kira sepertiga dari semua pasien gangguan siklotimik berkembang memiliki
gangguan depresif berat, paling sering gangguan bipolar II(1,3).
Karena sifat gangguan siklotimik yang jangka panjang, pasien seringkali memerlukan terapi seumur hidup. Terapi keluarga dan kelompok dapat berupa suportif, edukasional,dan terapeutik untuk pasien dan mereka yang terlibat di dalam kehidupan pasien(1,3).
Dapus:
1. Kaplan H.I, Sadock B.J, Greb J.A. “ Sinopsis Psikiatri. Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis, Edisi ke-7”. Hal : 777-849. Bina rupa Aksara, Jakarta. 1997.
2. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disordes. 4th edition. Washington D.C;
American Pschiatric Associated, 1994 : 662 – 665.
3. Kaplan H.I, Sadock B.J. “ Comprehensive Textbook of Psychiatry, Eight edition.. USA.
2005, 1559-1717.