Upload
hendra-christian
View
70
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
siap
Citation preview
BAB 6 & 7
SIKLUS PENDAPATAN
Dalam bentuk yg sangat sederhana, siklus pendapatan merupakan perubahan
langsung dari produk akhir dan jasa menjadi uang tunai. Siklus pendapatan yang lebih
rumit adalah penjualan kredit karena timbul rentang waktu, yang menyebabkan transaksi
pendapatan dibagi dalam dua tahap ; pertama, tahap fisik, meliputi pemindahan aktiva
atau jasa dari penjual kepada pembeli, dan tahap kedua, tahap keuangan, meliputi
penerimaan uang tunai.
Untuk memperkenalkan logika fungsi dari siklus pendapatan perlu dipelajari DIAGRAM
ARUS DATA (DATA FLOW DIAGRAMS-DFDs) dan arus dokumen yang
menggambarkan lingkungan kegiatan manual.
DFD pada gmbr 4-1 memberikan tinjauan tentang logika aktivitas yang menggambarkan
sistem proses pesanan penjualan. Berikut langkah-langkahnya :
1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi dep penjualan. Bentuk
hubungan itu dpt melalui tlp, surat, atau datang secara langsung. Dep Penjualan
akan menangkap seluruh detail informasi dari kejadian tersebut dan mencatatnya
pada pesanan penjualan. Informasi ini akan menyebabkan terjadinya beberapa
kegiatan lainnya.
2. Langkah pertama dari proses penjualan adalah melakukan pengesahan transaksi
dgn melalui proses persetujuan kredit untuk pelanggan.
3. Saat kredit tsb sdh disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen
penagihan, pergudangan, dan pengiriman.
4. Langkah selanjutnya adalah mengirimkan brg dg, yg hrs segera dilakukan setelah
persetujuan kredit diperoleh. Jika proses tsb berjalan terlalu lama, pelanggan
kemungkinan akan membatalkan pesanan dan mencari pemasok lainnya. Proses
pengiriman akan merekonsiliasi brg yg diterima dari gudang dengan informasi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
penujualan yang telah diterima terlebih dahulu. Langkah ini digunakan untuk
memastikan bahwa prsh mengirimkan brg yang tepat ke pelanggan. Apabila
ditemukan kesalahan, SEPERTI salah dalam pengambilan brg, atau salah dlm
kuantitas brg dari gudang,hal tsb sdh seharusnya dpt diidentifikasi pada langkah ini.
Diasumsikan bahwa semua kondisi sdh sesuai dgn pesanan, maka brg dagangan
akan dikemas dan dikirimkan melalui prsh angkutan umum ke pelanggan. Kemudian
informasi pengiriman akan diteruskan ke proses penagihan.
5. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yg relevan dgn transaksi
tsb (produk, harga, biaya pengurusan, angkutan pajak, dan syarat-syarat potongan
harga), dan menagihkannya ke pelanggan. Informasi ini kemudian diteruskan ke
proses piutang dan proses pengendalian persediaan.
6. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam
catatan/laporan pelanggan.
7. Demikian juga, bagi pengendalian persediaan menggunakan informasi dari bagian
penagihan untuk menyesuaikan data persediaan untuk menggambarkan penurunan
persediaan.
8. Secara berkala (setiap batch, harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya), prose
penagihan, piutang, dan pengendalian persediaan melakukan perhitungan
rekapitulasi dan meneruskan informasi ini ke porses buku besar umum. Rekapitulasi
ini termasuk (1) total penjualan dari penagihan, (2) total kenaikan jumlah piutang,
dan (3 total penurunan persediaan. Berdasarkan informasi tsb buku besar umum
melakukan proses ke setiap rekening yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan
selama periode berjalan. Sebagai tambahan proses rekonsiliasi perhitungan-
perhitungan rekapitulasi ini dilakukan secara independen untuk dpt mengidentifikasi
kesalahan pencatatan data. Sebagai contoh, apabila aktivitas penagihan gagal untuk
menagih ke pelanggan atau bagian piutang mencatat jumlah yg salah, ketidak
sesuaian perhitungan rekapitulasi yg mereka lakukan dpt ditemukan dlm proses
buku besar umum. Namun bila saldo rekapitulasi cocok, maka secara keseluruhan
proses diasumsikan berjalan dengan baik.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Prosedur Manual
Diagram alur (Flowchart) pada gmbr 4-2 menunjukkan prosedur manual dan dokumen-
dokumen khusus yang biasanya digunakan pada sistem pesanan penjualan yang
dilakukan secara manual. Hipotesis sistem pada gmbr 4-2 menggunakan pesanan
penjualan untuk persetujuan kredit pelanggan, surat pengambilan brg, dokumen
pengeluaran brg, dokumen pengiriman, faktur tagihan, dan proses buku besar. Pada
sistem yg sesungguhnya, brbagai macam salinan pesanan penjualan hrs diberi nomor
atau kode warna untuk menandakan kegunaan dan distribusi dokumen tsb. Salinan-
salinan yg akan digunakan untuk beberapa kegunaan dan lokasi, kadang hrs
menyertakan alur informasi yg tercetak pada dokumen tsb.
▪ Departemen Kredit :
Langkah awal dep ini adalah melakukan transaksi persetujuan, yg mana
berhubungan dgn pemeriksaan kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan.
▪ Prosedur Pergudangan :
Dep Penjualan menyerahkan surat perintah pengeluaran brg (picking ticket-tiket
pengambilan), dan salinan pesanan penjualan ke bagian pergudangan. Dokumen ini
mengidentifikasikan bahwa brg persediaan hrs ditempatkan dan diambil dari rak-rak
gudang. Dokumen tsb juga memberikan persetujuan formal bagi petugas gudang
untuk menyerahkan brg yang dimaksud.
Departemen Pengiriman :
Sebelum menerima brg dan salinan surat perintah pengeluaran brg, dep
pengiriman menerima salinan dokumen pengiriman dan surat jalan yang
berasal dari dep penjualan. Dokumen pengiriman bersama dengan brg dikirim
ke pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman tsb. Gmbr. 4-4 menunjukkan
dokumen tagihan bongkar muat brg.
Departemen Penagihan :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
GMBR 4-2 menunjukkan saat persetujuan kredit dep penagihan menerima
tagihan, salinan buku besar, dan salinan arsip dari pesanan penjualan dari dep
penjualan. Tetapi tidak termasuk penerimaan surat jalan dan dokumen
pengiriman. Tagihan penjualan adalah tagihan pelanggan, yg menunjukkan
nama brg dan kuantitas brg yg dikirim, harga per satuan brg, biaya
pengangkutan, dan total jumlah tagihan yang ditagih kepada pelanggan.
Departemen Pengawasan Persediaan :
Dep Pengawasan Persediaan menggunakan surat perintah pengeluaran brg
sbg dokumen bukti untuk menyesuaikan buku besar tambahan persediaan.
Pada sistem persediaan perpetual, setiap persediaan mempunyai catatan
berupa buku besar yg sekurang-kurangnya berisi seperti yg terdapat pada
gmbr 4-6. Setiap surat perintah pengeluaran brg akan mengurangi jumlah
persediaan di gudang untuk satu atau lebih persediaan. Setelah proses
posting, surat perintah pengeluaran brg diarsipkan.
Departemen Piutang :
Dep piutang akan memposting data salinan buku besar pesanan penjualan
pada buku besar tambahan piutang. Setiap pelanggan mempunyai data pada
buku besar tambahan piutang yg berisi beberapa informasi, seperti ; nama
pelanggan, alamat pelanggan, data kredit, tanggal transaksi, nomor tagihan,
pembayaran kredit, retur, dan saldo piutang. Gmbr 4-7 menggambarkan data
pada buku besar pembantu piutang.
Departemen Buku Besar Umum :
Dengan melakukan penutupan periode pemrosesan, dep buku besar umum
menerima dokumen jurnal dari dep penagihan dan pengawasan persediaan,
dan ringkasan rekening dari dep piutang. Informasi tsb mempunyai dua macam
kegunaan :
1. Buku besar umum menggunakan dokumen jurnal untuk memproses
rekening kontrol di bawah ini :
DR KR
Piutang – Kontrol xxxx
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Harga Pokok Penjualan xxxx
Persediaan – Kontrol xxxx
Penjualan xxxx
Buku besar umum hanya berisi kontrol rekening (tdk menyediakan detail
transaksi) dan hanya membutuhkan ringkasan informasi saja.
2. Ringkasan rekening secara independen disediakan oleh dep piutang yang
akan digunakan untuk menverifikasi kebenaran dari seluruh proses.
Dengan mencocokkan dokumen jurnal dan ringkasan rekening yang
diterima dari dep operasional, buku besar umum dpt mendeteksi banyak
tipe kesalahan.
PROSEDUR PESANAN BARANG YG LANGSUNG DIKIRIM KE PELANGGAN
(BACK-ORDER PROCEDURES)
Saat kuantitas persediaan di gudang tdk mencukupi untuk memenuhi pesanan
pelanggan, dokumen pesanan brg yg langsung dikirimkan ke pelanggan akan dibuat.
Dokumen pesanan brg yg langsung dikirimkan ke pelanggan kemudian ditempatkan
pada arsip tersediri sampai brg persediaan tsb dikirim oleh pemasok. Pesanan brg
yang langsung dikirimkan ke pelanggan dpt memenuhi kebutuhan sebelum proses
penjualan baru dilaksanakan.
RETUR PENJUALAN
RP disebabkan beberapa hal :
1. Penjual mengirimkan brg yg tdk sesuai
2. Brg dg rusak/cacat
3. Brg dg rusak pada saat pengangkutan
4. Penjual mengirimkan brg dg terlalu lama atau terjadi penundaan pengangkutan, dan
pembeli menolak pengiriman.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Saat retur terjadi, pembeli akan meminta penjual untuk membuat pengkreditan sebesar
sejumlah brg yg dikembalikan pada piutangnya. Gmbr 4-8 menggambarkan prosedur
formal untuk mengesahkan dan memproses pengembalian brg dg.
Prosedur Pengembalian Penjualan :
Dep Penerimaan BRG ;
Saat brg dikembalikan, petugas penerimaan menghitung, memeriksa, dan
mempersiapkan dokumen pengembalian brg. Brg-brg tsb akan disimpan di gudang
bersama dgn salinan dokumen pengembalian brg. Salinan kedua dikirim ke dep
penjualan.
Dep Penjualan ;
Saat menerima dokumen pengembalian brg, petugas penjualan mempersiapkan
kredit memo. Dokumen merupakan alat yg sah bagi pelanggan untuk menerima
kredit bagi brg yg dikembalikan. Gmbr 4-9 menggambarkan kredit memo (sbg
catatan, format kredit memo ini mirip dgn pesanan penjualan. Beberapa sistem
menggunakan salinan pesanan penjualan yg dicap dgn kredit memo.
Pada kasus dimana persetujuan khusus hrs diberikan, petugas penjualan mengirimkan
kredit memo ke dep kredit untuk mendapatkan persetujuan.
Dep Kredit ;
Manajer Kredit akan mengevaluasi alasan dari retur dan membuat keputusan untuk
memberikan atau menolak kredit tsb. Manajer kemudian mengembalikan kredit
memo ke dep penjualan.
Dep Penagihan ;
Petugas penagihan menerima kredit memo dari dep penjualan dan mencatat kredit
memo tsb dlm jurnal penjualan sebagai lawan jurnal tersebut. Kemudian
mengirimkan kredit memo ke bagian pengawasan persediaan untuk dilakukan
proses posting. Pada akhir periode, total RP diringkas dlm dokumen jurnal dan
dikirimkan ke dep buku besar umum.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Dep Pengawasan Persediaan dan Dep Piutang ;
Petugas pengasan persediaan menyesuaikan catatan dan meneruskan kredit memo
ke dep piutang, di mana rek pelanggan akan disesuaikan. Dep Pengawasan
Persediaan dan Dep Piutang mengirimkan ringkasan informasi ke dep buku besar
umum, khususnya mengenai ringkasan dokumen jurnal mengenai total nilai dari
persediaan yg dikembalikan, dan dep piutang mengirimkan ringkasan buku besar
pembantu piutang.
Dep Buku Besar Umum ;
Petugas dep buku besar umum menerima dokumen jurnal dari dep penagihan dan
dep pengawasan persediaan dan ringkasan rekening dari dep piutang. Petugas
kemudian memproses dokumen jurnal tsb pada rekening kontrol sbb ;
DR CR
Persediaan – Kontrol xxxx
Retur Penjualan xxxx
Harga Pokok Penjualan xxxx
Piutang – Kontrol xxxx
Petugas buku besar umum melakukan pencocokan antara buku besar pembantu
piutang dgn rekening kontrol untuk memverifikasi proses posting. Dokumen jurnal
dan dokumen-dokumen ringkasan diarsipkan.
SISTEM PENERIMAAN TUNAI/KAS
Gmbr 4-10 menggambarkan penerimaan tunai/kas piutang. langkah-langkahnya
sebagai berikut :
1. Cek dan informasi keuangan pendukung lainnya (no rek pelanggan, nama
pelanggan, nilai cek, dsb), tersedia pada saat bukti pembayaran diterima pada ruang
penerimaan dokumen, di mana dokumen-dokumen tsb dipilah-pilah. Cek dikirimkan
ke Kasir pada Dep Penerimaan Tunai/Kas dan bukti pembayaran dikirimkan ke Dep
Piutang.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
2. Cek diterima oleh Kasir dan dicatat pada jurnal penerimaan tunai/kas dan langsung
disetorkan ke bank.
3. Bukti pembayaran yg diterima oleh Dep Piutang digunakan untuk mengurangi saldo
rek pelanggan sebesar nilai pembayaran.
4. Dep Penerimaan Tunai/Kas dan Dep Piutang mengirimkan ringkasan informasi tsb
ke Dep Buku Besar Umum. Informasi ini dicocokkan dan digunakan untuk
memperbarui rekening kontrol piutang dan rekening kas.
Prosedur Penerimaan Tunai/Kas :
▪ Gmbr 4-11 menggambarkan arus dokumen yang melukiskan prosedur penerimaan
tunai/kas.
▪ Gmbr 4-12 menggambarkan contoh bukti pembayaran.
▪ Gmbr 4-13 menggambarkan dokumen jurnal penerimaan kas.
PENGAWASAN SIKLUS PENDAPATAN
Tabel 4-1 meringkas kontrol aktivitas yang khusus digunakan dlm siklus pendapatan.
Pengesahan Transaksi :
Pemeriksaan Kredit ;
Tujuan pengesahan transaksi adalah memastikan bahwa hanya transaksi yang valid
yang akan diproses. Dep Kredit merupakan bagian yg bertugas untuk melakukan
pengesahan dari pesanan penjualan.
Kebijakan Retur ;
Dep Kredit mengesahkan proses pengembalian brg dg. Penentuan ini didasarkan
atas sifat transaksi penjualan dan situasi transaksi pengembalian brg.
Daftar Pembayaran Tunai ;
Daftar pembayaran tunai menyediakan sarana untuk melakukan verifikasi apakah
cek dari pelanggan dan bukti pembayaran sudah benar. Terdapatnya kelebihan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
pada bukti pembayaran pada dep kredit atau kurangnya cek pelanggan pada dep
penerimaan tunai sdh seharusnya dpt dideteksi ketika dilakukan pencocokan antara
batch dgn daftar tsb.
Pemisahan Tugas :
Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen pun yang
melakukan semua proses secara keseluruhan;
Kebijakan 1 ;
Bagian yang melakukan pengesahan transaksi hrs terpisah dgn bagian yang
memproses transaksi. Dlm siklus pendapatan, Dep Kredit terpisah dari seluruh
proses, jadi secara formal, transaksi pemberian persetujuan merupakan aktivitas yg
independen.
Kebijakan 2 ;
Pengawasan aktiva hrs terpisah dari tugas pembukuan aktiva. Pada proses sistem
pesanan penjualan, gudang persediaan mempunyai pengawas yg menjaga aktiva,
dan fungsi akuntansi (buku besar umum dan dep pengawasan persediaan) yang
memelihara pencatatan.
Pada sistem penerimaan tunai/kas, dep penerimaan tunai menjaga aktiva (kas), dan
fungsi akuntansi (buku besar umum dan dep piutang) memelihara pencatatan data
akuntansi. Kasir melapor kepada Bendahara, yg mempunyai kewajiban atas aktiva
lancar. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas pengawasan. Kedua fungsi
tersebut seharusnya tdk tercampur.
Kebijakan 3 ;
Organisasi seharusnya terstruktur sehingga tindak penipuan memerlukan kolusi
lebih dari dua atau lebih individu. Fungsi pembukuan hrs lebih hati-hati dlm
pemisahannya. Khususnya BB Pembantu (piutang dan persediaan), jurnal
(penjualan dan penerimaan tunai), dan buku besar umum hrs dipisah. Individu yg
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
mempunyai tanggung jawab pembukuan dan berkolusi dgn org yg
bertanggungjawab atas pengawasan persediaan, dpt melakukan penipuan.
Supervisi :
Perusahaan yang memiliki karyawan yang terlalu sedikit untuk dapat melakukan
pemisahan fungsi, akan bergantung pada supervisi sebagai kompensasi dari bentuk
pengawasan.
Tabel 4-1
Ringkasan dari Pengawasan Siklus Pendapatan
AKTIVITAS PROSES PENJUALAN PENERIMAAN KAS
Transaksi
Persetujuan
Pemeriksaan Kredit
Kebijakan Retur
Daftar pembayaran (daftar
uang)
Pemisahan
Tugas
Kredit dipisahkan dari pemrosesan;
Pengawasan persediaan dipisah dari
gudang : bb pembantu piutang dipisah
dari bb umum
Penerimaan kas dipisah dari
piutang dan rekening kas ; bb
piutang dipisah dari bb
umum.
Supervisi Dep Penerimaan Dokumen
Catatan
Akuntansi
Pesanan pembelian, jurnal pembelian,
bb pembantu piutang, rek kontrol
piutang (bb umum), bb pembantu
persediaan, pengawasan persediaan,
rekening penjualan (bb umum).
Dok pembayaran cek, daftar
jurnal pembayaran,
penerimaan kas, bb piutang,
rek kontrol piutang, rek kas.
Akses
Akses secara fisik ke persediaan ;
akses ke catatan akuntansi di atas.
Akses secara fisik ke kas, akses ke
catatan akuntansi di atas.
Dep Pengiriman, Dep
Penagihan, bb umum
Verifikasi
Independen
Dep Pengiriman, Dep Penagihan, Buku
Besar Umum.
Penerimaan Kas, bb umum,
rekonsiliasi bank.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hary AsharSISTEM INFORMASI AKUNTANSI I