Sistem Lokomotorius

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    1/10

    PERCOBAAN III

    SISTEM LOKOMOTORIUS

    I TUJUAN PERCOBAAN

    Menyebutkan komponen matriks tulang beserta karakteristik danfungsinya

    Menyebutkan karakteristik otot skelet Menyebutkan faktor faktor yang dapat mempengaruhi kerja otot skelet Menjelaskan mekanisme kontraksi otot skelet

    II TEORI

    Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti

    tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejakbayi dalam

    kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.

    Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun.

    Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan

    reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang

    (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang

    mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh.

    Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta

    dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek

    (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan).Menurut letaknya tulang

    dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala),dan rangka badan.

    Secara umum istilah tulang digunakan merujuk pada kerangka dari hewan

    tertulang belakang dan tidak hanya pada kerangka manusia. Bagian tubuh ini,

    sebagaimana halnya daging, diunakan pula sebagai bahan dasar hidangan.

    Hidangan yang memanfaatkan tulang sebagai bahannya, misalnya saja sup tulang

    dan ayam tulang lunak.

    http://www.blogger.com/goog_328592405http://www.blogger.com/goog_328592411http://www.blogger.com/goog_328592411http://www.blogger.com/goog_328592405
  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    2/10

    STRUKTUR TULANG

    Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari

    material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-

    lapisan berikut ini:

    a. Periosteum.

    Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.

    Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung

    osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    3/10

    Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan

    berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

    b. Tulang Kompak (Compact Bone).

    Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini

    teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan

    lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat)

    sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih

    banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayidan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat

    sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki

    dan tulang tangan.

    c. Tulang Spongiosa (Spongy Bone).

    Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan

    namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi olehsumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri

    dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

    d. Sumsum Tulang (Bone Marrow).

    Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum

    tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini

    dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulangspongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi

    memproduksi sel-sel darah.

    http://3.bp.blogspot.com/-GGOnnUs1VJg/Tt23AJo49HI/AAAAAAAAAGQ/t7ZrVLZaSxg/s1600/pic2.jpg
  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    4/10

    SUSUNAN MAKROSKOPIS DAN HISTOLOGI TULANGSecara makroskopis tulang disusun menurut 2 cara:

    1. Tulang Spongiosa atau tulang seperti spons (L. cancello = membuat kisi-kisi)

    Tulang ini terdiri atas batang yang halus atau selubung yang halus yaitu

    trabekula (L. singkatan dari trabs = sebuah balok) yang bercabang dan saling

    memotong ke berbagai arah untuk membentuk jala-jala seperti spons dari spikula

    tulang, yang rongga-rongganya diisi oleh sumsum tulang. Pars spongiosa

    merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut

    diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang

    spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

    2. Tulang Kompakta

    Tulang yang membentuk masa yang padat tanpa terlihat ruangan. Pars

    kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit

    rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium

    Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia

    dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun

    bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-

    serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang

    kaki dan tulang tangan.

    LOKASI DAN FUNGSI 4 MACAM SEL-SEL TULANG

    a. Osteoblas (dari Bahasa Yunani yang merujuk kepada "tulang" dan "janin"

    atau embrio) . Sel ini bertanggung jawab atas pembentukan matriks tulang, oleh

    karena itu banyak ditemukan pada tulang yang sedang tumbuh. Selnya berbentuk

    kuboid atau silindris pendek, dengan inti terdapat pada bagian puncak sel dengan

    kompleks Golgi di bagian basal. Sitoplasma tampak basofil karena banyak

    mengandung ribonukleoprotein yang menandakan aktif mensintesis protein.

    Pada pengamatan dengan M.E tampak jelas bahwa sel-sel tersebut memang aktif

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    5/10

    mensintesis protein, karena banyak terlihat RE dalam sitoplasmanya. Selain itu

    terlihat pula adanya lisosom. Osteoblast yang mensintesis dan menjadi perantara

    mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan

    jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling

    berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek.

    b. Osteosit, merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Pada sediaan

    gosok terlihat bahwa bentuk osteosit yang gepeng mempunyai tonjolan-tonjolan

    yang bercabang-cabang. Bentuk ini dapat diduga dari bentuk lacuna yang

    ditempati oleh osteosit bersama tonjolan-tonjolannya dalam canaliculi. Dari

    pengamatan dengan M.E dapat diungkapkan bahwa kompleks Golgi tidak jelas,

    walaupun masih terlihat adanya aktivitas sintesis protein dalam sitoplasmanya.

    Ujung-ujung tonjolan dari osteosit yang berdekatan saling berhubungan melalui

    gap junction. Hal-hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan adanya pertukaran

    ion-ion di antara osteosit yang berdekatan.

    Osteosit yang terlepas dari lacunanya akan mempunyai kemampuan menjadi sel

    osteoprogenitor yang pada gilirannya tentu saja dapat berubah menjadi osteosit

    lagi atau osteoklas. Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan

    tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan

    cara membantu pemberian nutrisi pada tulang.

    c. Osteoklas, merupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar antara

    20 m-100m dengan inti sampai mencapai 50 buah. Sel ini ditemukan untuk

    pertama kali oleh Kllicker dalam tahun 1873 yang telah menduga bahwa terdapat

    hubungan sel osteoklas (O) dengan resorpsi tulang. Hal tersebut misalnya

    dihubungkan dengan keberadaan sel-sel osteoklas dalam suatu lekukan jaringan

    tulang yang dinamakan Lacuna Howship (H). keberadaan osteoklas ini secara

    khas terlihat dengan adanya microvilli halus yang membentuk batas yang

    berkerut-kerut (ruffled border). Gambaran ini dapat dilihat dengan mroskop

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    6/10

    electron. Ruffled border ini dapat mensekresikan beberapa asam organik yang

    dapat melarutkan komponen mineral pada enzim proteolitik lisosom untuk

    kemudian bertugas menghancurkan matriks organic. Pada proses persiapan

    dekalsifikasi (a), osteoklas cenderung menyusut dan memisahkan diri dari

    permukaan tulang. Relasi yang baik dari osteoklas dan tulang terlihat pada gambar

    (b). resorpsi osteoklatik berperan pada proses remodeling tulang sebagai respon

    dari pertumbuhan atau perubahan tekanan mekanikal pada tulang. Osteoklas juga

    berpartisipasi pada pemeliharaan homeostasis darah jangka panjang.Osteoklas

    merupakan sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan

    merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast.

    Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag.

    d. Sel osteoprogenitor, merupakan sel mesenchimal primitive yang

    menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan

    dalam jaringan tulang. Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan

    kuat dimana otot-otot skeletal menempel sehingga memungkinkan terjadinya

    pergerakan. Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan homeostasis kalsium.

    Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang kompak yang kaku dan padat.

    Tulang dan kartilago merupakan jaringan penyokong sebagai bagian dari jaringan

    pengikat tetapi keduanya memiliki perbedaan pokok antara lain : Tulang memiliki

    system kanalikuler yang menembus seluruh substansi tulang. Tulang memiliki

    jaringan pembuluh darah untuk nutrisi sel-sel tulang. Tulang hanya dapat tumbuh

    secara aposisi. Substansi interseluler tulang selalu mengalami pengapuran.

    JENIS-JENIS OTOT

    a. Otot lurik (Otot Rangka)

    Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di

    bawah kesadaran. Padaototlurik, fibril fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang

    gelap anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusunberselang-selang. Sel-selnya

    berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    7/10

    dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangkai

    memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Uratotot

    (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

    b. Otot Polos

    Otot polos disebut juga otot taksadar atau otot alat dalam (ototviseral). Otot polos

    tersusun dari selsel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing sel

    memiliki satu inti yang letaknya ditengah. Kontraksi otot polos tidak menurut

    kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat

    dalam tubuh, misalnya pada :

    Dindingsaluranpencernaan Saluran-saluranpernapasan Pembuluhdarah Salurankencingdankelamin

    c. Otot Jantung

    Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-

    serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf

    otonom. Letakintisel di tengah. Dengan demikian, ototjantungdisebutjugaototlurik

    yang bekerjatidakmenurutkehendak.

    Pada setiap kerja otot akan terjadi kenaikan tekanan darah, baik itu kerja isotonik

    ataupun kerja isometrik. Kenaikan tekanan darah sewaktu kerja isometrik lebih

    tinggi daripada sewaktu kerja isotonik. Yang dimaksud dengan kerja isotonik atau

    kerja dinamis adalah kerja dimana terjadi pemendekan otot yang sedang

    berkontraksi. Sedangkan pada kerja isometrik atau statis tidak terjadi pemendekan

    otot. Gerak otot-otot tubuh kita dalam kehidupan sehari-hari tidak ada yang

    bersifat murni isotonik atau isometrik. Pergerakan tubuh biasanya merupakan

    gabungan dari keduanya. Tergantung kerja yang dilakukan maka dapat lebih

    bersifat isotonik atau isometrik. Olahraga lari dan renang mempunyai lebih

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    8/10

    banyak komponen isotonik, sedangkan angkat besi dan push-up lebih banyak

    komponen isometrik. Penyelidikan mengenai respons kardiovaskuler sewaktu

    kerja dinamis telah banyak dilakukan, tetapi penyelidikan mengenai respons

    tersebut sewaktu kerja statis belum cukup banyak. Dalam kehidupan kita sehari-

    hari kadang-kadang kita melakukan berbagai kerja isometrik yang bervariasi

    beratnya seperti mengangkat atau membawa barang yang berat, mendorong

    perabotan rumah tangga atau membuka pintu atau jendela yang sulit dibuka.

    Semuanya itu kita lakukan tanpa menyadari bahwa kerja itu dapat merupakan

    beban yang berat bagi jantung dan pembuluh darah terutama pada orang tua atau

    mereka yang berpenyakit jantung. Di negara-negara yang mengalami musim salju

    seringkali dilaporkan adanya orang yang meninggal dunia segera sesudah

    membersihkan jalan atau halaman dari salju dengan sekop. Mereka tidak mengira

    bahwa bila mereka menyekop salju basah dengan kecepatan 10 x semenit selama

    1 menit, energi yang dibutuhkan sama dengan naik tangga sampai lantai ke tujuh

    selama 1 menit. Membawa koper seberat 20 kg selama 2 menit dapat menaikkan

    tekanan sistolik sampai 45 mmHg dan tekanan diastolik sampai 30 mmHg.

    Penggunaan alat-alat olah raga yang banyak memerlukan kerja isometrik seperti

    barbel dan dumbel juga mengandung resiko bagi mereka yang kesanggupan

    kardiovaskulernya terbatas. Apa lagi memang kegunaan alat-alat tersebut untuk

    meningkatkan efisiensi kardiovaskuler atau kemampuan aerobik serta kesegaran

    jasmani sangat terbatas. Kerja isotonik seperti berjalan atau berlari merupakan

    kegiatan yang rutin dikerjakan sehari-hari. Orang dengan kemampuan

    kardiovaskuler yang terbatas dapat segera menghentikan kegiatan itu jika merasa

    lelah tanpa melampaui batas kesanggupannya.

    Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat

    pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang

    mempunyai tiga tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di

    lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    9/10

    berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Sedangkan untuk menurunkan lengan

    bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.

    Gambar otot trisep dan bisep

    III ALAT DAN BAHAN

    ALAT :

    Alat bedah Gelas piala 100 ml Cawan petri Pipet tetes

    BAHAN

    Tulang paha ayam Asam asetat Larutan ringer mengandung :

    Nacl 6.50 gram

    KCl 0.14 gram

    CaCl2 0.12 gram

    NaH2PO4 0.01 gram

    NaHCO3 0.20 gram

    Aquadest ad 1 liter

  • 8/12/2019 Sistem Lokomotorius

    10/10

    IV. PROSEDUR

    1. SISTEM SKELET (Fisiologi tulang)Tulang paha ayam dibersihkan

    Siapkan 4 buah gelas kimia yang masing masing berisi : larutan Nacl 0,9%, asam

    asetat 5%, 10%, dan 25%

    Masukan tulang paha ayam kedalamlarutan larutan dalam gelas piala tersebut satu

    jenis larutan untuk satu tulang paha ayam

    Gelas kimia ditutup dengan plastik dan disimpan dilemari asam

    Perendamam tulang paha ayam dalam larutan dilakukan selama 6 hari

    Lakukan pengamatan apakah terjadi perubahan pada tulang tulang tersebut

    Bahaslah fenomena tersebut dengan teori yang telah anda ketahui

    2. Anatomi Tulang