7
Gingivitis merupakan penyakit keradangan jaringan gingival, periodontitis merupakan penyakit keradangan jaringan periodontal (gingival, ligament periodontal, tulang alveolar, dan cementum), atau bisa dikata lain merupakan keradangan pada jaringan yang menopang gigi agar bisa bertahan di posisinya. Penyakit jaringan periodontal disebabkan oleh perubahan keseimbangan host-agent-environment, dimana plak dibiarkan lama menumpuk pada permukaan gigi dan tidak dilakukan prosedur oral hygiene yang optimal, dan diperparah dengan merokok (environment), maka akan terjadi perubahan ekosistem dari oral flora menjadi bakteri periodontopathogen (agent). Kondisi sistemik penderita penyakit jaringan periodontal yang berperan adalah factor stress, kondisi hormonal (kehamilan, menstruasi, pubertas), keadaan malnutrisi, imunosupresi (missal: penderita HIV), penyakit (leukemia, down syndrome, diabetes mellitus). Lamanya perawatan dipengaruhi oleh seberapa parah penyakit sebelum dilakukan perawatan. Penyakit jaringan periodontal dapat diatasi, dengan kerjasama yang baik antara pasien dan dokter gigi. Scaling, root planning, kuretase, bedah flap, gingivectomy adalah upaya untuk mengatasi factor local penyebab penyakit jaringan periodontal. Kondisi sistemik penderita yang berpengaruh terhadap keadaan jaringan periodontal juga harus diatasi. Kooperatifitas pasien juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan perawatan. Peningkatan kesadaran pasien akan

Sistem Skeletal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem skeletal

Citation preview

Page 1: Sistem Skeletal

Gingivitis merupakan penyakit keradangan jaringan gingival, periodontitis merupakan penyakit

keradangan jaringan periodontal (gingival, ligament periodontal, tulang alveolar, dan

cementum), atau bisa dikata lain merupakan keradangan pada jaringan yang menopang gigi agar

bisa bertahan di posisinya.

Penyakit jaringan periodontal disebabkan oleh perubahan keseimbangan host-agent-environment,

dimana plak dibiarkan lama menumpuk pada permukaan gigi dan tidak dilakukan prosedur oral

hygiene yang optimal, dan diperparah dengan merokok (environment), maka akan terjadi

perubahan ekosistem dari oral flora menjadi bakteri periodontopathogen (agent). Kondisi

sistemik penderita penyakit jaringan periodontal yang berperan adalah factor stress, kondisi

hormonal (kehamilan, menstruasi, pubertas), keadaan malnutrisi, imunosupresi (missal: penderita

HIV), penyakit (leukemia, down syndrome, diabetes mellitus).

Lamanya perawatan dipengaruhi oleh seberapa parah penyakit sebelum dilakukan perawatan.

Penyakit jaringan periodontal dapat diatasi, dengan kerjasama yang baik antara pasien dan dokter

gigi. Scaling, root planning, kuretase, bedah flap, gingivectomy adalah upaya untuk mengatasi

factor local penyebab penyakit jaringan periodontal. Kondisi sistemik penderita yang

berpengaruh terhadap keadaan jaringan periodontal juga harus diatasi. Kooperatifitas pasien juga

sangat penting dalam menentukan keberhasilan perawatan. Peningkatan kesadaran pasien akan

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dapat mencegah terjadinya penyakit jaringan

periodontal sangatlah penting. Dengan terbentuknya kesadaran pasien akan menjaga kebersihan

dan kesehatan gigi dan mulut maka prosedur maintenance kesehatan jaringan periodontal dapat

dikatakan merupakan proses yang berkelanjutan seumur hidup, mengingat setiap orang tidak

mungkin terhindar dari plak dan bakteri.

Sistem Skeletal

Page 2: Sistem Skeletal

Terdiri dari tulang keras, tulang rawan, dan persendian. Sistem skeletal merupakan kerangka dari

tubuh manusia. Hampir seluruh bagian tubuh manusia adalah bagian dari system skeletal.

Persendian sangatlah penting dalam system skeletal karena tulang yang keras dapat bergerak

dengan bebas dengan adanya persendian.

Fungsi dari system skeletal:

1. Menyangga, mendukung, memberi kekuatan, dan membentuk tubuh manusia.

2. Melindungi organ tubuh vital.

3. Menyebabkan tubuh manusia dapat bergerak dengan bebas.

Sistem Muscular

Merupakan system yang terdiri dari otot- otot yang mampu berkontraksi

dan relaksasi untuk menghasilkan berbagai macam pergerakan pada

seluruh bagian tubuh manusia.

Fungsi dari system muscular:

1. Pergerakan bagian- bagian tubuh manusia disebabkan oleh adanya

kontraksi dan relaksasi otot.

2. Otot- otot membentuk postur dan menjaga stabilitas tubuh manusia.

3. Otot menghasilkan panas.

4. Otot jantung berperan sangat penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

5. Otot pada saluran pencernaan berperan dalam pencernaan makanan.

Sistem Saraf

Page 3: Sistem Skeletal

Merupakan system yang memiliki fungsi utama untuk mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas

system- system lain di dalam tubuh manusia. Sistem saraf terdiri dari otak dan percabangan

saraf.

Sistem Respirasi

Sistem respirasi berperan dalam pertukaran gas dari dalam tubuh

manusia dengan lingkungan luar. Sistem respirasi terdiri dari

paru- paru dan saluran pernapasan.

Fungsi system respirasi:

1. Pertukaran gas.

2. Pengeluaran CO2.

3. Suplai oksigen dalam darah.

Sistem Kardiovaskuler

Terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah yang terdapat

di seluruh tubuh. Sistem kardiovaskular berperan dalam

mengalirkan darah ke seluruh tubuh untuk mengantarkan nutrisi

dan oksigen ke dalam sel dan membuang produk- produk

buangan dari dalam sel.

Sistem Limfatik

Page 4: Sistem Skeletal

Sistem limfatik merupakan system pembuangan tubuh seperti pembuluh darah vena. Cairan dari

arteri akan masuk ke dalam pembuluh darah vena, dan sejumlah cairan akan masuk ke pembuluh

limfe. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfe, kelenjar limfe, dan limfosit.

Fungsi dari system limfatik:

1. Membuang zat- zat yang tidak terpakai dari ruang interseluler.

2. Menyaring partikel- partikel asing yang masuk ke sirkulasi.

3. Sistem pertahanan tubuh.

Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri berbagai macam kelenjar di dalam tubuh

yang dapat mensekresi berbagai macam hormone. Sistem

endokrin terdiri dari kelenjar pituitary, thyroid, parathyroid,

adrenal, pancreas, ovarium, testis, ginjal, dan liver. Hormon yang

dihasilkan kelenjar- kelenjar berfungsi untuk mengontrol fungsi tubuh manusia, seperti pada

system saraf.

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah system pemroses makanan dan berperan dalam

asupan nutrisi. Sistem pencernaan utama manusia terdiri dari mulut,

esophagus, lambung, usus halus dan usus besar, dan anus. Organ pencernaan

tambahan berupa liver, empedu, pancreas, kelenjar saliva, gigi, dan lidah.

Sistem Urinari

Page 5: Sistem Skeletal

Merupakan system yang berperan dalam pembentukan dan pengeluaran urin. Terdiri dari ginjal,

ureter, kantung kemih, urethra, dan otot sphincter. Fungsi lain dari system urinary adalah

regulasi keseimbangan air dan garam, asam dan basa di dalam tubuh.

Sistem Integumentary

Merupakan system yang melindungi tubuh dari kerusakan.

Terdiri dari kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, dsb.

Fungsi system integumentary:

1. Melindungi jaringan yang lebih dalam.

2. Mengeluarkan zat yang tidak terpakai dan mengatur suhu tubuh.

3. Terdapat reseptor sensorik untuk mendeteksi berbagai macam rangsangan.

4. Berperan dalam sintesis vitamin D.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi berperan dalam menghasilkan keturunan.

Antar 11 sistem tersebut terdapat system kardiovaskular, system persarafan, dan system endokrin

yang menjadi media penghubung system- system dalam tubuh manusia.