33
OLEH : M.DIMAS AGUNG AZHARI PEMBIMBING : DR. SRI YUSFINAH MASFAH HANUM, SPKK Persentasi Kasus SKABIES KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI RUMAH SAKIT RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI TAHUN 2013

Sk Abies

Embed Size (px)

Citation preview

OLEH :M.DIMAS AGUNG AZHARI

PEMBIMBING :DR. SRI YUSFINAH MASFAH HANUM, SPKK

Persentasi KasusSKABIES

KEPANITERAAN KLINIK SENIORBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBIRUMAH SAKIT RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI

TAHUN 2013

BAB IPENDAHULUAN

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei

erupsi kulit berupa papul, vesikel, dan pustul di tempat predileksi, distribusi lesi yang khas, terowongan-terowongan pada predileksi, adanya penyakit yang sama pada orang-orang sekitar.

faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan dermografik seperti keadaan penduduk dan ekologi.1

BAB IILAPORAN KASUS

Seorang laki-laki (Tn.M), berusia 22 tahun, bekerja sebagai mahasiswa fakultas pertanian Universitas Jambi, beralamat di Simpang Rimbo, Kota Baru datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Raden Mattaher Provinsi Jambi

keluhan utama Muncul bintil-bintil kecil di tangan disertai rasa gatal sejak ± 1 bulan yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak ± 4 bulan yang lalu, pasien mengaku mulai timbul bintil-bintil kecil di perut dan terasa sangat gatal saat berkeringat dan pada saat malam hari.

Pasien sudah mencoba mengobati sendiri dengan membeli obat di apotik, pasien membeli obat salep “Bevalex”. Namun tidak ada perbaikan setelah pasien menggunakan obat tersebut.Sekitar ± 1 bulan yang ini. Pasien merasakan penyakitnya semakin berat, pasien mengeluh timbul bintil-bintil disertai rasa gatal di bagian ketiak, tangan dan lutut. Pasien merasa sangat gatal dan sering menggaruk bagian tangan nya.

Pasien tinggal disebuah kost bersama dengan temannya,pasien tidur satu kasur dengan temannya dan juga terkadang sering bertukar pakaian. Menurut pengakuan pasien, teman sekamarnya juga mengalami keluhan yang sama seperti pasien.

Pasien kuliah di fakultas pertanian Universitas Jambi dan sering melakukan praktek lapangan. Selama praktikum, pasien biasa memegang pupuk tanpa menggunakan sarung tangan, namun selama ini pasien tidak pernah mengeluhkan adanya kelainan.

Pasien tidak memiliki riwayat sakit maag. Riwayat alergi tidak ada Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini

sebelumnya Teman se kost pasien juga memiliki keluhan yang sama

Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak sakit ringan,

Komposmentis, Tanda vital

TD : 120/70 mmHg, Nadi : 78 x/menit, RR : 18 x/menit, dan Suhu Afebris.

Status Generalis dalam batas normal

Pustul

Papul

STATUS DERMATOLOGIS

regio aksilaris dextra

Eflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikular berkelompok dengan krusta kehitaman - Pustul berdasar eritematosa 3 buah berukuran miliar diskret

pustul

papul

STATUS DERMATOLOGIS

Eflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok dengan krusta kehitaman - Pustul berdasar eritematosa multipel berukuran milier diskret

regio aksilarissinistra

papul

disk

Pustul

STATUS DERMATOLOGIS

- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Pustul berdasar eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikular diskret

regio thorakal

STATUS DERMATOLOGIS

Papul

Eflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikular berkelompok dengan krusta kehitaman

regio brachialis dekstra

STATUS DERMATOLOGIS

Pustul

Papul

Lokasi :et regio brachii sinistraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok dengan krusta kehitaman- pustul berdasar eritematosa berukuran milier soliter

regio brachialis sinistra

STATUS DERMATOLOGIS

Papul

plak

Pustul

Lokasi :et regio antebrachialis dextraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Plak erimatosa berukuran 2x1,5 cm soliter dengan krusta kekuningan sirkumkrip- pustul berdasar eritematosa berukuran milier 2 buah.

regio antebrachialis dekstra

STATUS DERMATOLOGIS

Papul

Pustul

Plak

Lokasi :et regio antebrachialis sinistraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Plak erimatosa soliter berukuran 2x1 cm dengan krusta kekuningan sirkumkrip- pustul berdasar eritematosa berukuran milier soliter.

regio antebrachialis sinistra

STATUS DERMATOLOGIS

Papul

Plak

Lokasi :et regio UmbilikalEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Plak hiperpigmentosa berukuran 2x1,5 cm dan 2x 1 cm dengan krusta hitam dan kuning diskret

regio umbilikus

STATUS DERMATOLOGIS Lokasi :et regio dorsum manus dekstraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler konfluens-pustul yang berdasar eritem berukuran milier multipel berkelompok

Lokasi :et regio interdigiti 1-2dekstraEflorosensi :-Plak eritematosa multipel berukuran 2x 0,5 cm dengan krusta kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 2-3 dekstraEflorosensi :- Plak eritematosa multipel berukuran 2x 1 cm dengan krusta kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 3-4 dekstraEflorosensi :-Plak eritem berukuran 2x1 cm soliter dengan krusta kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 4-5 dekstraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler konfluens- Plak eritem berukuran 2x 0,8 cm soliter dengan krusta kekuningan

Papul

Pustulplak

STATUS DERMATOLOGIS Lokasi :et regio dorsum manus sinistraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler konfluens-pustul yang berdasar eritem berukuran milier multipel berkelompok

Lokasi :et regio interdigiti 1-2 sinistraEflorosensi :-Plak eritem berukuran 3x1 cm soliter dengan krusta kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 2-3 sinistraEflorosensi :-Plak eritem berukuran 2x1 cm soliter dengan krusta berwarna kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 3-4 sinistraEflorosensi : -Plak eritem berukuran 2x1 cm soliter dengan krusta kekuningan

Lokasi :et regio interdigiti 4-5 dekstraEflorosensi :- Plak eritem berukuran 2x0,5 cm soliter dengan krusta kekuningan

plakpapul

Pustul

STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi :et regio Genu dextraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Plak hiperpigmentosa berukuran 3x2 cm soliter dengan krusta kehitaman dan kuningan

Plak

Papul

Regio genu dekstra

STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi :et regio Genu dextraEflorosensi :- Papul eritematosa multipel berukuran milier hingga lentikuler berkelompok- Plak hiperpigmentosa berukuran 2x1,5 cm soliter dengan krusta kehitaman dan kekuning 

papul

Plak

Regio genu sinistra

Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan maupun pemeriksaan penunjang laboratorium juga tidak dilakukan

Diagnosis banding pada pasien ini :

• Skabies• Dermatitis Kontak Iritan• Prurigo

Diagnosis kerja pasien ini “Skabies”.

Pemeriksaan anjuran Mencari ada nya tungau

* Terapi diberikan pada pasien ini berupa :

Terapi nonmedikamentosa dan medikamentosa.

Nonmedikamentosa : Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit pasien dan prinsip

penatalaksanaannya, Menganjurkan untuk menjaga kebersihan, menjaga kebersihan tidak menggunakan pakaian dan

handuk bersama mengurangi menggaruk daerah gatal tersebut karena

akan menimbulkan perlukaan Menggunakan obat sesuai petunjuk menjemur tempat tidur setiap hari

Medikamentosa:• topical : Pemertrin krim 5 %• sistemik : Chlorphenyramine maleat

• Prognosis pada pasien ini :

– Quo ad vitam : Bonam. – Quo ad functionam : Bonam.– Quo ad sanationam : Bonam.

BAB IIIPEMBAHASAN

Diagnosis Tn. M (22 tahun) ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik & dermatologis.

SKABIES

TEORI• Skabies insidens : •faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan dermografik seperti keadaan penduduk dan ekologi.1

•Daerah endemik skabies adalah di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika, Mesir, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, Kepulauan Karibia, India, dan Asia Tenggara

KASUS

Usia Ny. M 22 th tinggal di kost Higienitas kurangSering bertukar pakaianPasien tinggal di iklim tropis

TEORIo Penyakit kulit dengan lesi eritroskuamosa (dermatosis

eritroskuamosa) pruritus nokturna dan erupsi kulit berupa papul, vesikel, dan pustul di tempat predileksi, distribusi lesi yang khas, terowongan-terowongan pada predileksi

o Adanya penyakit yang sama pada orang-orang sekitar

KASUS Keluhan utama Tn. M sekitar ± 1 bulan yang ini

mengeluh timbul bintil-bintil disertai rasa gatal di bagian dada, ketiak, tangan dan lutut.

Teman se kost pasien mengalami keluhan yang sama

Status generalis dalam batas normal

TEORI• Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik .1 • Terowongan terkadang sulit ditemukan, dan petunjuk yang

lazim adalah penyebaran yang khas. • Pada umumnya, diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan dua

dari empat tanda kardinal

KASUS Tn. M mengeluhkan rasa gatal terutama pada saat

malam hari dan saat berkeringat. Lesi terdapat pada dada, sela-sela jari tangan,

telapak tangan bagian lateral, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak bagian depan, lutut.

TEORI• Diagnosis pasti skabies ditegakkan dengan pemeriksaan

penunjang, antara lain: • Kerokan kulit• Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)• Kuretase terowongan• Tes tinta Burowi (Burrow ink test)• Uji Tetrasiklin topikal• Apusan kulit• Biopsi plong (punch biopsy)• Dermoskopi • Polymerase Chain Reaction (PCR)

KASUS Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan

penunjang

Diagnosis banding pada kasus Tn. M (22 tahun) ini adalah Skabies Dermatitis kontak alergi prurigo

Prurigo

Dermatitis kontak alergi

Scabies

TEORI Penatalaksanaan sistemik dan topikal

KASUS sistemik kortikosteroid, antihistamin antagonis reseptor H1

dan antagonis reseptor H2. topikal krim pemetrin dengan kadar 5%

KASUS Terapi sistemik :Chlorphenyramine maleat 2 x 1

Terapi Topikal : dioleskan pada seluruh area lesi dan dibilas setelah 8-14 jam. Bila diperlukan, pengobatan dapat diulang setelah 5-7 hari kemudian.

TEORI-KASUS

Hal terpenting dalam penatalaksanaan skabies adalah pemberantasan tuntas. Sebaiknya seluruh anggota keluarga juga diobati

Upaya preventif lain yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan individu dan lingkungan. Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota keluarga serumah

BAB IV

KESIMPULAN

 

Telah dilaporkan sebuah kasus Skabies pada seorang laki-laki usia 22 tahun.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan dermatologis.