skdirjen725tahun2004

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    1/86

    KEPUTUSAN

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN D ARAT

    NOMOR : SK.725/AJ.302/DRJD/2004

    TANGGAL : 30 Apr i l 2004

    PENYELENGGARAAN PENGANGKUTANBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)DI JALAN

    DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

    DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTANJALAN

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    2/86

    KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARATNOMOR : SK.725/ AJ.302/ DRJD/ 2004

    TENTANG

    PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYADAN BERACUN (B3) DI JALAN

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

    Menimbang : a. bahwa untuk keselamatan dan keamananpengoperasian angkutan bahan berbahayadan beracun di jalan sebagaimana diaturdalam Keputusan Menteri Perhubungan

    Nomor KM.69 Tahun 1993 tentangPenyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan,perlu diatur lebih lanjut ketentuan mengenaipengangkutan bahan berbahaya danberacun di jalan;

    b. bahwa ketentuan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlu diatur lebih lanjutdengan Keputusan Direktur Jenderal

    Perhubungan Darat.

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

    2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

    Negara Tahun 1999 Nomor 60, TambahanLembaran Negara Nomor 3839);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun1990 tentang Penyerahan Sebagian UrusanPemerintahan Dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tingkat Idan Daerah Tingkat II (Lembaran NegaraTahun 1990 Nomor 26, TambahanLembaran Negara Nomor 3410);

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    3/86

    2

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun1993 tentang Angkutan Jalan (LembaranNegara Tahun 1993 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Nomor 3527);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun1993 tentang Prasarana dan Lalu LintasJalan (Lembaran Negara Tahun 1993Nomor 63, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3529);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahayadan Beracun;

    7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974tentang Pokok-pokok OrganisasiDepartemen;

    8. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998tentang Kedudukan, Tugas, SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Departemen,sebagaimana telah diubah terakhir denganKeputusan Presiden Nomor 115 Tahun

    1999;

    9. Keputusaan Menteri Perhubungan NomorKM.69 Tahun 1993 tentangPenyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan;

    10. Keputusan Menteri Perhubungan NomorKM.8 Tahun 1989 tentang Persyaratan Ambang Batas Kelaikan Jalan terhadapProduksi Kendaraan Bermotor, Kereta

    Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri danBak Muatan serta Komponen-komponennya;

    11. Keputusan Menteri Perhubungan NomorKM.91/OT.002/ Phb-80 dan KM.164/OT.002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Perhubungan, sebagaimanatelah diubah terakhir dengan KeputusanMenteri Perhubungan Nomor KM.80 Tahun1998;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    4/86

    3

    12. Keputusan Menteri Perhubungan NomorKM.58 Tahun 1996 tentang Organisasi danTata Kerja Direktorat Jenderal PerhubunganDarat.

    M E M U T U S K A N

    Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALPERHUBUNGAN DARAT TENTANGPENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DANBERACUN (B3) DI JALAN

    BAB I

    KETENTUAN UM UM

    Pasal 1

    Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

    a. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat

    ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.b. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri darikendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor.

    c. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatanteknik yang berada pada kendaraan itu.

    d. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain sepeda motor,mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus.

    e. Mobil penarik (tractor head) adalah setiap mobil barang yang dirancangkhusus untuk menarik kereta tempelan.

    f. Kereta tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk

    mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagianbebannya ditumpu oleh kendaraan bermotor penariknya.

    g. Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena sifatdan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsungmaupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusaklingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

    h. Kendaraan pengangkut bahan berbahaya adalah kendaraan bermotor,kereta gandengan, kereta tempelan yang secara khusus dirancang dandilengkapi peralatan untuk pengangkutan bahan berbahaya.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    5/86

    4

    i. Tangki adalah bejana tekan dengan kapasitas air lebih dari 250 literyang digunakan untuk pengangkutan atau penyimpanan sementarabahan berbahaya, terdiri dari tangki tetap dan tangki portabel.

    j. Wadah adalah suatu benda atau barang yang digunakan untuk tempat/ pelindung yang berhubungan langsung dengan bahan berbahaya dan

    beracun (B3).k. Kemasan adalah tempat / pelindung yang berada lebih luar dari wadah

    dan tidak berhubungan langsung dengan bahan berbahaya danberacun (B3).

    l. Pengirim adalah setiap orang atau badan yang menjalankan fungsipengiriman dan/ atau yang menyebabkan terkirimnya bahan berbahayadari satu tempat ke tempat lain. Termasuk dalam pengertian ini adalahpengawas gudang, ekspedisi muatan dan penghubung.

    m. Pengangkut adalah setiap orang atau badan yang melakukan fungsipengangkutan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan,

    termasuk pemilik, pemborong, agen, pengemudi dan/ atau setiap orangyang bertanggung jawab atas kendaraan pengangkut serta pekerjaangkutan terkait lainnya.

    n. Plakat adalah tanda yang harus dipasang pada bagian luar kendaraanpengangkut yang menunjukkan tingkat bahaya dari bahan yangdiangkut sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

    o. Marking adalah tulisan atau lambang yang ditempel di bagian luarkemasan bahan berbahaya yang menunjukkan jenis bahan berbahayayang ada di dalam kemasan.

    p. Label adalah penandaan dengan kode warna berbentuk belah ketupatdengan ukuran sekurang-kurangnya 10 cm x 10 cm, dipasang di bagianluar kemasan bahan berbahaya untuk menunjukkan tingkat bahayanya.

    q. Automotive engineer terdaftar adalah automotive engineer atau ahli dibidang teknologi otomotif dan pengangkutan bahan kimia berbahaya,yang dinyatakan dengan sertifikat.

    r. Awak kendaraan adalah pengemudi dan pembantu pengemudi;s. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

    BAB II

    TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

    Pasal 2

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    6/86

    5

    Pengaturan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3)diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutanB3 yang selamat, aman, lancar, tertib dan teratur, serta mampumemadukan dengan moda transportasi lainnya, sehingga dampak negatifdari interaksi fisik, kimia dan mekanik antar bahan berbahaya dan beracun

    (B3) dengan manusia, kendaraan lainnya maupun lingkungan sekitarnyadapat dicegah.

    Pasal 3

    Ruang lingkup pengaturan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun(B3) meliputi :

    a. persyaratan kendaraan pengangkut B3;b. persyaratan pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3;

    c. persyaratan lintas angkutan B3;d. persyaratan pengoperasian angkutan B3.

    BAB III

    KENDARAAN PENGANGKUTBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 4

    (1) Setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3)harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sesuaidengan jenis dan karakteristik bahan berbahaya dan beracun (B3) yangdiangkut.

    (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud ayat (1) yaitu harusmemenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta dilengkapi dengan :

    a. Plakat yang dilekatkan pada sisi kiri, kanan, depan dan belakangkendaraan dengan ukuran, bentuk dan contoh penempatansebagaimana dalam Lampiran I Keputusan ini;

    b. Nama perusahaan yang dicantumkan pada sisi kiri, kanan danbelakang kendaraan dengan ukuran sebagaimana dalamLampiran II Keputusan ini;

    c. Jati diri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard;d. Kotak obat lengkap dengan isinya;e. Alat pemantau unjuk kerja pengemudi, yang sekurang-kurangnya

    dapat merekam kecepatan kendaraan dan perilaku pengemudi

    dalam mengoperasikan kendaraannya;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    7/86

    6

    f. Alat pemadam kebakaran;g. Nomor telepon pusat pengendali operasi yang dapat dihubungi jika

    terjadi keadaan darurat (emergency call), yang dicantumkan padasebelah kiri dan kanan kendaraan pengangkut.

    (3) Selain persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana dimaksud ayat(2), kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) harusdilengkapi perlengkapan keadaan darurat sebagai berikut :

    a. Alat komunikasi antara pengemudi dengan pusat pengendalioperasi dan/atau sebaliknya;

    b. Lampu tanda bahaya berwarna kuning yang ditempatkan diatasatap ruang kemudi;

    c. Rambu portabel;d. Kerucut pengaman;

    e. Segitiga pengaman;f. Dongkrak;g. Pita pembatas;h. Serbuk gergaji;i. Sekop yang tidak menimbulkan api;j. Lampu senter;k. Warna kendaraan khusus;l. Pedoman pengoperasian kendaraan yang baik untuk keadaan

    normal dan darurat;

    m. Ganjal roda yang cukup kuat dan diletakan pada tempat yangmudah dijangkau oleh pembantu pengemudi.

    Pasal 5

    (1) Setiap kendaraan pengangkut B3 yang mudah meledak, gas mampat,gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu, dancairan mudah menyala, harus memenuhi persyaratan khusussebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1).

    (2) Persyaratan khusus untuk kendaraan pengangkut B3 sebagaimanadimaksud ayat (1) sebagaimana dalam Lampiran III Keputusan ini.

    Pasal 6

    (1) Setiap kendaraan pengangkut B3 berupa padatan mudah menyala,oksidator, peroksida organik, dan bahan beracun dan mudah menular,harus memenuhi persyaratan khusus sebagaimana dimaksud Pasal 4ayat (1).

    (2) Persyaratan khusus untuk kendaraan pengangkut B3 sebagaimana

    dimaksud ayat (1) sebagaimana dalam Lampiran IV Keputusan ini.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    8/86

    7

    Pasal 7

    (1) Setiap kendaraan pengangkut B3 berupa bahan radioaktif, bahankorosif dan bahan berbahaya lainnya, harus memenuhi persyaratan

    khusus sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1).

    (2) Persyaratan khusus untuk kendaraan pengangkut B3 sebagaimanadimaksud ayat (1) sebagaimana dalam Lampiran V Keputusan ini.

    Pasal 8

    Pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 dibuktikan dengan surat tanda lulus uji kendaraan.

    BAB IV

    PENGEMUDI DANPEMBAN TU PENGEMUDI

    Pasal 9

    (1) Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3)

    wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

    (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi :

    a. memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan golongan dankendaraan yang dikemudikannya;

    b. memiliki pengetahuan mengenai :

    jaringan jalan dan kelas jalan; kelaikan kendaraan bermotor;

    tata cara mengangkut barang.(3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi :

    a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yangdiangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik bahanberbahaya;

    b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara menanggulangikecelakaan;

    c. memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai tata cara

    pengangkutan bahan berbahaya, seperti pengemudian secara

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    9/86

    8

    aman, pemeriksaan kesiapan kendaraan, hubungan muatandengan pengendalian kendaraan, persepsi keadaan bahaya /darurat;

    d. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan bahanberbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan simbol bahan

    berbahaya;e. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi daripada

    pengangkut bahan / komoditi yang tidak berbahaya, seperti tidakmudah panik, sabar, bertanggung jawab, tidak mudah jenuhmenghadapi pekerjaan dan situasi yang monoton;

    f. memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

    (4) Pemenuhan persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat(3), dibuktikan dengan :

    a. Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal PerhubunganDarat untuk persyaratan khusus butir a, b, c dan d;

    b. Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir e dan f.

    (5) Untuk mendapatkan sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)huruf a diatas, pengemudi harus telah mengikuti pelatihan mengenaitata cara pengangkutan, pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3 dan penanggulangan dalam keadaan darurat yangdiselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk

    oleh Direktur Jenderal.

    Pasal 10

    (1) Pembantu pengemudi bertugas memberikan bantuan yang diperlukankepada pengemudi agar pengangkutan B3 dapat dilaksanakan sesuaikaidah keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja dan tidak diizinkanmengemudi kendaraan.

    (2) Pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya danberacun (B3) wajib memenuhi persyaratan :

    a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yangdiangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik bahanberbahaya;

    b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara menanggulangikecelakaan;

    c. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan bahanberbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan simbol bahan

    berbahaya;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    10/86

    9

    d. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi daripadapengangkut bahan / komoditi yang tidak berbahaya, seperti tidakmudah panik, sabar, bertanggung jawab, tidak mudah jenuhmenghadapi pekerjaan dan situasi yang monoton;

    e. memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

    (3) Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatas,dibuktikan dengan :

    a. Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal PerhubunganDarat untuk persyaratan khusus butir a, b dan c;

    b. Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir d dan e.

    (4) Untuk mendapatkan sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

    huruf a di atas, pembantu pengemudi harus telah mengikuti pelatihanmengenai tata cara pengangkutan, pemuatan, pembongkaran,penggunaan alat-alat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) danpenanggulangan dalam keadaan darurat yang diselenggarakan olehlembaga pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal.

    Pasal 11

    Untuk kesehatan dan keselamatan kerja, pengemudi dan pembantupengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3)

    wajib dilengkapi peralatan pelindung diri, meliputi :

    a. Pelindung pernafasan / masker;b. Pelindung anggota badan;c. Helm;d. Kacamata pengaman;e. Sarung tangan, baik dengan bahan karet, kain ataupun kulit sesuai

    bahan berbahaya dan beracun (B3) yang ditangani;f. Sepatu pengaman;g. Pakaian kerja.

    BAB V

    LINTAS ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 12

    (1) Lintasan angkutan bahan berbahaya dan beracun di jalan ditentukan

    oleh Direktur Jenderal, dengan mempertimbangkan :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    11/86

    10

    a. Kelas jalan yang dilalui;b. Tingkat bahaya muatan atau jenis bahan berbahaya yang

    diangkut;c. Frekwensi pengangkutan;d. Jenis kemasan;

    e. Volume bahan berbahaya yang diangkut;f. Kelestarian lingkungan, jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan

    pengangkutan.

    (2) Selain hal-hal tersebut dalam ayat (1), penentuan lintas angkutanbahan berbahaya dan beracun juga harus memperhatikan :

    a. Tidak melalui daerah padat penduduk, terowongan dan jalan yangsempit;

    b. Tidak melalui tanjakan dan belokan yang membahayakan atau

    tidak memungkinkan dilalui kendaraan pengangkut bahanberbahaya;

    c. Titik rawan sepanjang lintasan, seperti daerah kemacetan lalulintas, tempat penyimpanan bahan berbahaya, depot bahan bakar,jalur listrik tegangan tinggi dll.

    (3) Dalam kondisi tertentu pengangkutan bahan berbahaya dan beracundapat melalui daerah padat penduduk, dengan ketentuan harus disertaipengawalan oleh petugas yang bertanggung jawab dibidang lalu lintas

    dan angkutan atau polisi lalu lintas.

    (4) Setiap pengangkut bahan berbahaya dan beracun wajib mengajukanrencana lintas angkutan bahan berbahaya dan beracun, mulai dari asal(tempat pemuatan), lintas yang dilalui, tempat-tempat pemberhentiandan tujuan (tempat pembongkaran), kepada Direktur Jenderal.

    Pasal 13

    (1) Pada setiap tempat asal, tujuan dan tempat pemberhentian angkutan

    bahan berbahaya wajib tersedia peralatan bongkar muat dan peralatanpengaman yang memenuhi persyaratan.

    (2) Penentuan tempat asal, tujuan dan tempat pemberhentiansebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus mempunyai radiuskeamanan terhadap resiko kecelakaan yang ditentukan denganmemperhatikan :

    a. Sifat berbahaya bahan;b. Volume maksimum bongkar muat yang diizinkan.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    12/86

    11

    BAB VI

    PROSEDUR PENGOPERASIAN KENDARAANPENGANGKUT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 14

    Bahan berbahaya dan beracun (B3) diklasifikasikan sebagai berikut :

    a. mudah meledak;b. gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendinginan

    tertentu;c. cairan mudah menyala;d. padatan mudah menyala;

    e. oksidator, peroksida organik;f. bahan beracun dan mudah menular;g. bahan radioaktif;h. bahan korosif;i. bahan berbahaya lainnya.

    Pasal 15

    (1) Pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat dilakukan

    dalam bentuk :

    a. curah;b. non-curah.

    (2) Pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam bentuk curahsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, dilakukan dengan :

    a. kemasan besar, seperti tangki portabel atau truk tangki; atau,b. kendaraan yang dirancang dan dibuat dengan persyaratan khusus.

    (3) Pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam bentuk non-curah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, dilakukandengan :

    a. kemasan dalam (inside container) yang digabung dengan kemasanluar (outside container);

    b. kemasan dengan berbagai bentuk, seperti botol, drum, jerigen,tong, kantong, kotak / peti dan kemasan gabungan.

    Pasal 16

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    13/86

    12

    Untuk bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dikemas dalam jenis botolatau kemasan kecil lainnya, dapat diangkut dengan menggunakankendaraan pengangkut biasa sepanjang keamanan bahan berbahaya danberacun (B3) dapat dijamin selama dalam perjalanan dengan menggunakan

    kemasan tersebut.

    Pasal 17

    (1) Setiap jenis kemasan sebagaimana dimaksud Pasal 16 harus memenuhipersyaratan kekuatan bahan berdasarkan serangkaian pengujianterhadap bahan kemasan.

    (2) Pengujian terhadap bahan kemasan sebagaimana dimaksud ayat (1)meliputi :

    a. Test jatuh;b. Test anti bocor;c. Test tekanan internal;d. Test penumpukan.

    (3) Pengujian sebagaimana dimaksud ayat (2) harus dilakukan pada saatbahan kemasan pertama dibuat dan secara periodik pada periodetertentu.

    Pasal 18

    Tata cara pemberian kode identifikasi dan pengepakan bahan berbahayadan beracun (B3) harus mengikuti tata cara yang ditetapkan dalamkonvensi internasional yang diakui Perserikatan Bangsa-bangsa.

    Pasal 19

    (1) Setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3)harus menggunakan plakat yang sesuai dengan jenis bahan berbahayayang diangkut.

    (2) Setiap kemasan bahan berbahaya dan beracun (B3) harus dilengkapimarking dan label yang sesuai dengan jenis bahan berbahaya yangdiangkut.

    (3) Plakat, marking dan label sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan(2) sebagaimana dalam Lampiran VI, VII dan VIII Keputusan ini.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    14/86

    13

    Pasal 20

    Berat kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) berikutmuatan penuh, tidak boleh melebihi jumlah berat yang diperbolehkan (JBB).

    Pasal 21

    Beban pada setiap sumbu kendaraan pengangkut bahan berbahaya danberacun (B3) tidak boleh melebihi :

    1. kekuatan sumbu yang diizinkan;2. beban sumbu yang mampu didukung jalan dan jembatan;3. kekuatan ban yang digunakan.

    Pasal 22

    (1) Pengemudi wajib mengawasi kendaraan pengangkut bahan berbahayadan beracun (B3) setiap saat.

    (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagiPengemudi, apabila :

    a. kendaraan tersebut milik penerima dan berada dalam keadaanterlindung atau kendaraan tersebut bermuatan bahan berbahaya

    dan beracun (B3) sebanyak-banyaknya 25 kilogram;b. kendaraan tersebut mempunyai jaminan asuransi apabila terjadikecelakaan;

    c. kendaraan berada di tempat terlindung;d. kendaraan tersebut berada dalam ruang muatan moda lain, seperti

    kapal penyeberangan, kapal laut, atau kereta api.

    Pasal 23

    (1) Pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3), harus memenuhi

    ketentuan :

    a. aspek keselamatan dan keamanan pada saat bongkar-muat, yaitudengan menerapkan sistem tertutup (close loading and un-loadingsystem) terutama untuk bahan gas cair (liquid gas), yang mudahterbakar (flamable) dan meledak (exploation) dan mempunyai sifatberacun;

    b. sebelum pelaksanaan muat dan bongkar harus dipersiapkan dandilakukan pemeriksaan terhadap :

    kendaraan pengangkut, khususnya ban;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    15/86

    14

    tangki; peralatan bongkar muat;

    peralatan pengaman darurat;

    dokumen yang diperlukan, seperti Surat PersetujuanPengangkutan B3, MSDS (Material Safety Data Sheet), dll;

    c. pedoman pengoperasian kendaraan yang ditempatkan padakendaraan pengangkut, baik untuk keadaan normal maupundarurat;

    d. pelaksanaan pengangkutan dilengkapi dokumen pengiriman, yangmemuat deskripsi bahan berbahaya yang diangkut, identitaspengirim, identitas penerima, identitas pengangkut dan nomortelepon yang harus dimintai bantuan dalam keadaan darurat;

    e. pemisahan bahan berbahaya yang tidak boleh diangkut ataudisimpan bersama;

    f. pelaksanaan muat dan bongkar dilakukan pada tempat-tempatyang telah ditetapkan dan tidak mengganggu keamanan,keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas dan masyarakatsekitarnya, serta sesuai prosedur yang ditetapkan perusahaanyang bersangkutan;

    g. apabila dalam pelaksanaan diketahui ada wadah atau kemasanyang rusak, maka kegiatan pengangkutan tersebut harusdihentikan;

    h. selama pelaksanaan pemuatan, istirahat dan bongkar-muat harus

    diawasi oleh pengawas yang memiliki kualifikasi sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku;i. batas kecepatan maksimum 60 km/jam.

    (2) Pedoman pengoperasian kendaraan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) huruf b, sekurang-kurangnya memuat :

    a. salinan peraturan yang terkait;b. instruksi dan prosedur yang harus dikerjakan apabila terjadi

    kecelakaan atau keterlambatan pengiriman.

    (3) Pelaksanaan muat dan bongkar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)huruf d, harus memperhatikan :

    a. radius keamanan terhadap resiko kecelakaan;b. sifat dan tingkat bahaya bahan;c. volume maksimum muat dan bongkar yang diizinkan;d. peralatan pengaman yang dipersiapkan secermat mungkin,

    khususnya rem parkir kendaraan pengangkut harus diaktifkan;e. pemakaian alat pelindung untuk tenaga muat dan bongkar.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    16/86

    15

    Pasal 24

    (1) Bahan berbahaya dan beracun (B3) yang akan diangkut harusterlindung dalam wadah dan / atau kemasan sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku.

    (2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) sebagaimana dimaksud dalam ayat(1), harus diikat dengan kuat dan disusun dengan baik sehingga bebanterdistribusi secara proporsional pada sumbu-sumbu kendaraan.

    Pasal 25

    Pada saat melaju di jalan, kendaraan pengangkut bahan berbahaya danberacun (B3) harus mampu berjalan dengan suatu tingkat kestabilantertentu, terutama pada belokan dan jika mengangkut bahan berbahaya

    dan beracun (B3) berbentuk cairan.

    Pasal 26

    (1) Kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) dilarangberhenti pada tempat yang tidak dipersiapkan untuk itu.

    (2) Tempat pemberhentian kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan

    beracun (B3), harus memenuhi :a. radius keamanan terhadap resiko kecelakaan;b. dilengkapi peralatan pengaman;c. ada penanggung jawab yang mempunyai kecakapan pengamanan

    bahan berbahaya.

    Pasal 27

    Kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) dilarang :

    a. parkir di tempat-tempat sebagai berikut :

    daerah milik pribadi atau rumah makan, tanpa izin pemiliknya;

    sepanjang 100 meter dari jembatan, terowongan, perumahan,bangunan dan kantor;

    kurang dari 100 meter dari daerah kebakaran atau dekat sumberpanas yang dapat memanaskan isi tangki;

    b. melewati daerah kebakaran, kecuali pengemudi sudah melakukanpengamanan agar dapat melewati daerah tersebut;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    17/86

    16

    c. berjalan beriringan dengan kendaraan pengangkut bahan berbahayalainnya;

    d. mengangkut penumpang, selain pengemudi, pembantu pengemudi danpetugas lainnya;

    e. mengangkut bahan makanan atau barang lain yang dapat

    membahayakan keselamatan atau kesehatan manusia dan makhlukhidup lainnya;

    f. menggunakan kereta gandengan dengan 2 (dua) roda.

    Pasal 28

    (1) Dalam keadaan terpaksa kendaraan pengangkut bahan berbahaya danberacun (B3) diperbolehkan berhenti pada jalur aman.

    (2) Untuk berhenti dalam keadaan terpaksa, awak kendaraan pengangkut

    bahan berbahaya dan beracun (B3) harus :

    a. memasang tanda darurat yang jelas dan dapat dibaca pada jarak50 meter;

    b. mengidentifikasi lingkungan sekitar;c. menetapkan daerah aman;d. melapor kepada aparat keamanan setempat dan secepatnya

    menyelesaikan permasalahan.

    Pasal 29

    Pada jarak kurang dari 8 meter dari kendaraan pengangkut bahanberbahaya dan beracun (B3), dilarang merokok atau membawa korek api.

    Pasal 30

    Pada saat kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3)mengisi bahan bakar, harus memperhatikan :

    a. mesin kendaraan dimatikan;b. ada seseorang yang mengawasi pengisian bahan bakar.

    BAB VII

    PERSETUJUAN PENGANGKUTAN

    BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 31

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    18/86

    17

    (1) Untuk keselamatan dan keamanan pengangkutan bahan berbahayadan beracun (B3) yang tingkat bahayanya besar dengan jangkauanluas, penjalaran cepat serta penanganan dan pengamanannya sulit,pengangkut bahan berbahaya wajib mengajukan permohonanpersetujuan kepada Direktur Jenderal sebelum pelaksanaan

    pengangkutan.

    (2) Permohonan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapatdiajukan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat dengandilengkapi :

    a. surat keterangan tentang nama, jenis dan jumlah bahanberbahaya yang akan diangkut (MSDS / Material Safety DataSheet) yang dikeluarkan perusahaan yang bersangkutan;

    b. rekomendasi pengangkutan bahan berbahaya dari instansi yang

    berwenang;c. keterangan tentang tempat pemuatan, lintasan yang dilalui,

    tempat pemberhentian, dan tempat pembongkaran;d. daftar dan foto kendaraan yang akan digunakan untuk

    mengangkut, yang dilengkapi salinan STNK dan Buku Uji;e. waktu dan jadwal pengangkutan;f. identitas dan tanda kualifikasi awak kendaraan;g. izin usaha angkutan, bagi pengangkutan yang dilakukan dengan

    kendaraan umum;

    h. prosedur penanggulangan keadaan darurat yang diterapkan olehperusahaan yang bersangkutan.

    (3) Instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hurufb adalah :

    a. Instansi yang berwenang dalam pengendalian dampak lingkungan,untuk pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3);

    b. Dinas Perhubungan Kota / Kabupaten sesuai domisili pengangkut,untuk pemenuhan persyaratan kendaraan pengangkut

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

    (4) Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejakpermohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima secaralengkap, Direktur Jenderal memberikan jawaban tertulis.

    (5) Contoh surat permohonan persetujuan sebagaimana dalam LampiranIX Keputusan ini.

    Pasal 32

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    19/86

    18

    Surat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, berlaku untukjangka waktu 6 (enam) bulan.

    BAB VIII

    KEWAJIBAN PENGANGKUTBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 33

    Kewajiban pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3), yaitu :

    a. Melengkapi setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan

    beracun (B3) dengan peralatan dan perlengkapan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4;b. Melengkapi awak kendaraan (pengemudi dan pembantu pengemudi)

    dengan perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11;c. Melaksanakan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3)

    dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24;d. Melaporkan setiap bulan realisasi pengangkutan bahan berbahaya

    kepada Pejabat yang memberikan Surat Persetujuan PengangkutanBahan Berbahaya dan Beracun (B3).

    e. Memberikan pertanggungjawaban apabila terjadi kerusakan jalan,

    jembatan dan gangguan lingkungan di sekitarnya yang diakibatkanpengoperasian kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun(B3).

    f. Mengembalikan Surat Persetujuan setelah pengangkutan selesaidilaksanakan.

    g. Memperbaharui Surat Persetujuan setiap 6 (enam) bulan, apabilapengoperasian pengangkutan B3 berlanjut.

    BAB IX

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    20/86

    19

    KEWAJIBAN PEMILIK DAN ATAU PENANGGUNG JAWABBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

    Pasal 34

    Pemilik dan atau penanggung jawab bahan berbahaya dan beracun (B3)bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan, jembatan dan gangguanlingkungan di sekitarnya yang diakibatkan oleh pengangkutan bahanberbahaya dan beracun (B3) yang menjadi miliknya.

    Pasal 35

    Pemilik bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib memberikan keterangantentang sifat dan karakteristik B3 yang dimiliki dan memberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan, sebagaimana dimaksud pada Pasal 9dan Pasal 10.

    BAB X

    PENGAWASAN

    Pasal 36

    (1) Setiap pelaksanaan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3)wajib diawasi oleh pengawas yang memenuhi persyaratan, termasukuntuk kegiatan muat dan bongkar.

    (2) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pegawai ataupetugas yang ditunjuk oleh pengangkut.

    (3) Persyaratan pengawas pengangkutan bahan berbahaya dan beracun(B3) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah :

    a. Terdaftar sebagai pengawas kendaraan pengangkut bahanberbahaya dan beracun (B3) pada Direktorat JenderalPerhubungan Darat;

    b. Menguasai sifat bahan berbahaya yang ditangani, sesuai sertifikatdari instansi yang berwenang dalam pengendalian dampaklingkungan;

    c. Dapat menangani keadaan bahaya;d. Dapat mengemudikan kendaraan.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    21/86

    20

    Pasal 37

    (1) Setiap Surat Persetujuan yang diterbitkan oleh Direktorat JenderalPerhubungan Darat, ditembuskan kepada instansi yang bertanggung

    jawab dalam pengendalian dampak lingkungan, Kepala DinasPerhubungan / LLAJ Propinsi dan Kepala Dinas Perhubungan Kota /Kabupaten sesuai domisili pengangkut;

    (2) Kendaraan pengangkut bahan berbahaya dibebaskan dari kewajibanmasuk Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor Di Jalan(UPPKB);

    (3) Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ Propinsi dan Kepala DinasPerhubungan Kota / Kabupaten sesuai domisili pengangkut

    berkoordinasi untuk mengawasi pelaksanaan Keputusan ini.

    BAB XI

    SISTIM INFORMASI M ANAJEMEN

    Pasal 38

    (1) Direktur Jenderal dan Pejabat yang berwenang menerbitkan izin usahaangkutan menyelenggarakan sistim informasi manajemen angkutanbahan berbahaya dan beracun (B3).

    (2) Sistim informasi manajemen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)merupakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data perizinanangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3), sekurang-kurangnyameliputi :

    a. identitas lengkap perusahaan, baik sebagai pemilik maupun

    pengangkut bahan berbahaya dan beracun;b. nama, jenis dan karakteristik (MSDS);c. tempat pemuatan, lintasan yang dilalui, tempat pemberhentian,

    dan tempat pembongkaran;d. daftar kendaraan dan tangki yang digunakan untuk mengangkut;e. jumlah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diangkut dan

    realisasi jumlah yang diangkut setiap bulan;f. identitas dan tanda kualifikasi awak kendaraan.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    22/86

    21

    BAB XII

    PENUTUP

    Pasal 39

    Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 30 April 2004

    DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

    TTD

    Ir. ISKANDAR ABUBAKAR

    NIP. 120 092 889

    SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

    1. Menteri Perhubungan;

    2. Menteri Negara Lingkungan Hidup;3. Kepala Kepolisian RI;4. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;5. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan;6. Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan;7. Para Gubernur di seluruh Indonesia;8. Para Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ Propinsi di seluruh Indonesia;9. Para Kepala Dinas Perhubungan Kota / Kabupaten di seluruh Indonesia.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    23/86

    Lampiran I Keputusan Direktur JenderalPerhubungan DaratNomor : 725/AJ.302/DRJD/2004Tanggal : 30 April 2004

    Contoh 1 :

    UKURAN DAN BENTUK PLAKATPADA KENDARAAN PENGANGKUT B3

    B

    A

    Catatan :

    1. Pemasangan plakat pada kendaraan pengangkut B3 harus dapat dilihatsecara jelas sampai dengan jarak 50 m.

    2. Bentuk plakat harus sederhana dan mudah dimengerti serta jelaswarnanya.

    3. Warna dasar plakat adalah putih dengan tulisan hitam, sedangkanwarna simbol yang ada pada plakat harus sesuai dengan ketentuan.

    22

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    24/86

    4. Ukuran terkecil untuk plakat adalah :

    Untuk di kendaraan : A = 25 cmB = 5% A

    Untuk di kemasan : A = 10 cmB = 5% A

    Contoh 2 :

    PENEMPATAN PLAKATPADA KENDARAAN PENGANGKUT B3

    PT.

    PLAKAT

    PLAKAT

    PLAKAT

    23

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    25/86

    24

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    26/86

    Lampiran II Keputusan Direktur JenderalPerhubungan Darat

    Nomor : 725/AJ.302/DRJD/2004

    Tanggal : 30 April 2004

    UKURAN DAN PENEMPATANTULISAN NAMA PERUSAHAAN

    PADA KENDARAAN PENGANGKUT B3

    PT.

    KUAT

    NAMA PERUSAHAAN

    Catatan :

    Nama perusahaan ditulis di samping kiri dan kanan pintu kendaraanpengangkut B3, dengan ketentuan :

    a. Ukuran huruf :

    1) lebar : 50 mm2) tinggi : 100 mm3) tebal : 10 mm

    b. Ukuran tulisan :

    1) panjang : 500 mm2) lebar : 100 mm

    c. Warna huruf hitam atau kontras dengan warna cat badan kendaraanpenarik.

    24

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    27/86

    Lampiran III Keputusan Direktur JenderalPerhubungan DaratNomor : 725/AJ.302/DRJD/2004Tanggal : 30 April 2004

    PERSYARATAN KHUSUSKENDARAAN PENGANGKUT B3 YANG MUDAH MELEDAK,

    GAS MAMPAT, GAS CAIR, GAS TERLARUT PADA TEKANAN ATAUPENDINGINAN TERTENTU DAN CAIRAN MUDAH MENYALA

    25

    a. Memenuhi aspek perancangan kendaraan sebagai berikut :

    1) perancangan dilakukan dibawah pengawasan automotiveengineer terdaftar;

    2) rancangan kendaraan memenuhi persyaratan teknologi,kelaikan jalan, keselamatan dan kelestarian lingkungan;

    3) rancangan kendaraan harus mendapat sertifikat uji tipe dariDirektur Jenderal;

    b. Memenuhi aspek konstruksi sebagai berikut :

    1) konstruksi kendaraan harus kuat dan dibuat dari bahan yangtahan api;

    2) konstruksi kendaraan harus memberikan pertimbanganteknologi pada berat kendaraan dan muatan, daya penggerak,kerangka landasan, perangkat rem, ban, karakteristik jalan,dsb;

    3) sistim suspensi dan ban yang digunakan harus dapatmenjamin kestabilan kendaraan, terutama pada saatmembelok;

    4) jarak tanah untuk komponen tangki dan peralatan pengaman /

    pelindung tidak boleh kurang dari 250 mm pada jarak 1 meterdari setiap sumbu atau 350 mm pada lokasi lain, pada saatkendaraan belum dimuati;

    5) sambungan bongkar / muat harus dipasangkan pada tangkisecara kaku dan berjarak tidak lebih dari 40 mm dibawahbidang datar melalui garis sumbu gandar;

    6) tangki yang tidak dipasang secara permanen / tetap padakendaraan pengangkut B3 harus menggunakan pengikat twislocks yang memenuhi persyaratan :

    t

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    28/86

    26

    mampu menahan gaya-gaya yang timbul pada saat bebanmaksimum (muatan penuh);

    dapat dioperasikan secara mekanik dengan baik;

    pada arah vertikal mampu menahan beban 1,25 2 kaliberat tangki bermuatan penuh berikut peralatannya;

    pemilihan dan pemasangan twist locks harus mendapatpersetujuan dan pengesahan serta ditunjukkan dengansertifikat;

    twist locks harus diuji sekurang-kurangnya setiap 12bulan sekali;

    7) jarak antara bagian belakang ruang kemudi dengan bagiantangki yang terdekat dengan ruang kemudi tidak boleh kurangdari 75 mm;

    8) bumper untuk melindungi dari kemungkinan benturanlangsung dari belakang yang memenuhi persyaratan :

    jenis material dan bentuk yang dipilih dapat menyerapenergi benturan yang terjadi sebanyak mungkin;

    sekurang-kurangnya 40 cm dari bagian belakang tangki

    dan paling sedikit 15 cm di belakang setiap peralatankendaraan pengangkut B3 untuk keperluan prosesbongkar-muat;

    lebar bumper tidak boleh kurang dari lebar maksimum

    tangki dan peletakannya harus sedemikian rupa sehinggadapat melindungi dari setiap kemungkinan terjadinyabenturan dari belakang;

    rancangannya didasarkan pada beban yang besarnyasama dengan 2 kali jumlah berat total kendaraan besertamuatan penuhnya;

    dudukan bumper harus dikonstruksi langsung padakerangka landasan (chassis) dengan sambungan jenismur-baut dan tidak boleh sama sekali dipasangkanlangsung pada tangki;

    9) pada komponen dimana terjadi kemungkinan kebocoran yangdapat menyebabkan bahaya, harus dilengkapi denganpelindung atau penyalur kebocoran tersebut seperti akibatkorosi, percikan api, temperatur tinggi, kejutan dinamik,semprotan akibat putaran suatu komponen, kerusakanpenyekat, dsb;

    10) sistim saluran gas buang harus diletakkan sedemikian rupaagar kemungkinan terjadinya bahaya dapat dihindarkan dan

    memenuhi persyaratan :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    29/86

    27

    tidak boleh ada kebocoran;

    sistim pipa gas buang harus diletakkan jauh dari tangki;

    ujung pipa gas buang harus diarahkan dan dirancangsedemikian rupa, sehingga letak tangki jauh darikemungkinan timbulnya percikan api;

    11) ban yang digunakan memperhatikan beban maksimum yangdapat diterima setiap ban dan tidak boleh melebihi loadrating ban tersebut;

    12) sistim rem harus memenuhi persyaratan :

    setiap sumbu kendaraan dilengkapi perangkat rem yangsesuai dan memadai dan dapat dikendalikan terpusat olehpengemudi, sehingga perangkat rem pada setiap sumbudapat bekerja bersamaan (hampir bersamaan);

    dilengkapi perangkat rem parkir yang sesuai dan harusdalam keadaan siap dan dapat bekerja dengan baik;

    unjuk kerja rem dan rem parkir harus memenuhipersyaratan ambang batas kelaikan jalan sesuai KM.8Tahun 1989;

    waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan rem sekitar0,35 detik sedangkan waktu releasenya 0,65 detik;

    dimungkinkan untuk penambahan atau pengurangan gayarem dari tuas pengontrol;

    rem harus mampu menghentikan kendaraan padakecepatan tertentu dalam jarak pengereman tertentu;

    sistim rem harus mempunyai minimum brake efisiensi60% pada pedal force < 70 kg atau perlambatanminimum 5 m/detik2 pada saat dimuati sebesar GCW-nya;

    dilengkapi rem darurat yang dapat berfungsi meskipunterjadi kehilangan tekanan rem;

    sistim rem harus mempunyai kemampuan minimal 60%dari kemampuan maksimumnya, setelah dipakai 20 kalipengereman dengan selang waktu antar pengereman

    tidak lebih dari 60 detik; rem parkir harus dapat menahan kendaraan pada

    kemiringan maksimum (baik tanjakan maupun turunan)yang ada pada lintasan kendaraan tersebut;

    kemampuan pengereman harus mampu bekerja denganbaik, meskipun dalam keadaan sempat terendam air ataupada cuaca hujan;

    13) sistim suspensi harus dapat membagi beban pada setiap roda

    secara merata kemanapun kendaraan bergerak dan memenuhipersyaratan :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    30/86

    28

    konstanta pegas yang sesuai dengan kebutuhan yangdiminta oleh B3 yang akan diangkut;

    jarak transversal pegas harus diusahakan semaksimummungkin;

    batas kendor pegas suspensi pada saat ditekan maupunditarik harus dibatasi;

    peralatan anti-rollingharus dipasang pada suspensi;

    peredam kejut (shock-absorber) harus mampumemberikan efek peredaman yang tepat untukmenghindari goyangan dan kesulitan lain pada saatberbelok;

    14) bagian-bagian berputar yang beroperasi pada saat kendaraanmelakukan proses bongkar-muat dan karena lokasinya dapatmenimbulkan bahaya, harus diberi pelindung yang sesuai;

    15) kendaraan harus dilengkapi peralatan pengaman bagi tangkiatau komponen lainnya dari kemungkinan kerusakan akibatkegagalan pada tail shaft;

    16) pemasangan batere kendaraan harus memenuhi ketentuan :

    batere harus diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat

    menahan gerakan kendaraan berlebihan dan harus diberiventilasi yang baik;

    penempatan batere harus mudah dijangkau, dilindungidengan bahan tahan api dan tahan terhadap bahan asam,serta pada terminalnya harus diberikan isolasi listrik untukmencegah hubungan singkat;

    17) alat pemadam kebakaran kendaraan pengangkut B3 yangmudah meledak, gas mampat, gas cair, gas terlarut padatekanan atau pendinginan tertentu, dan cairan mudahmenyala, harus memenuhi persyaratan :

    tipenya harus sesuai atau kompatibel dengan B3 yangakan diangkut dengan jumlah minimum 1 buah;

    pemasangannya harus kuat dan aman, tetapi harusmudah dilepas dan mudah dijangkau;

    18) peralatan listrik bagi kendaraan pengangkut umum dapatdianggap memenuhi persyaratan bagi kendaraan pengangkutB3 yang tidak mudah atau tidak dapat terbakar;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    31/86

    29

    19) konstruksi tangki harus mempertimbangkan :

    ketentuan IMO1, IMO2 atau IMO5, baik untuk iso-container (isotank) maupun tangki fabrikasi lokal;

    tegangan rancangan maksimum untuk sembarang titik

    pada dinding tangki tidak boleh melebihi teganganmaksimum yang diizinkan yang dinyatakan dalam ASMECode, atau 25% dari kekuatan tarik bahan dinding tangki;

    kekuatan tarik bahan yang digunakan untuk perancangantidak boleh lebih besar dari 120% kekuatan tarik yangdinyatakan dalam ASME Code atau ASTM;

    corrosion allowance tidak boleh ikut dimasukkan dalamperhitungan tegangan;

    perhitungan tegangan harus mencakup tegangan akibattekanan internal, berat buatan, berat struktur yangditumpu oleh dinding tangki, dan tegangan normal akibatperbedaan suhu muatan dengan suhu udara sekitarnya;

    tegangan yang terjadi karena beban statik dan dinamik

    atau gabungannya; tegangan karena gaya aksial dan momen lentur yang

    terjadi karena adanya percepatan sebesar 1 kali beratkendaraan bermuatan penuh;

    tegangan tarik / tekan karena momen lentur yang terjadikarena gaya vertikal sebesar 3 kali berat statis kendaraan

    bermuatan penuh; tegangan rancangan maksimum untuk sembarang titik

    pada dinding tangki harus dihitung secara terpisah untukkeadaan isi dan kosong;

    tegangan yang terjadi karena tabrakan dihitungberdasarkan tekanan rancangan tangki ditambah tekanandinamik akibat perlambatan sebesar 2g;

    ketebalan minimum dinding dan kepala tangki harus

    dihitung berdasarkan tekanan rancangan serta beban-beban luar lain, ditambah ketebalan untuk corrosion

    allowance dan mechanical allowance sesuai dengan B3yang diangkut;

    bila terjadi kerusakan atau kegagalan tidak menyebabkankebocoran atau tumpahnya muatan yang ada dalamtangki;

    tempelan yang ringan seperti pemegang plakat dan

    pengikat rem harus dibuat dari bahan dengan kekuatanyang lebih kecil daripada kekuatan dinding tangki dantebalnya tidak boleh melebihi 72% dari tempat dimanatempelan tersebut dilekatkan, dan harus ditempelkanpada tangki dengan menggunakan las kontinyu;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    32/86

    30

    pengelasan peralatan pada dinding tangki harus dilakukanmelalui landasan (pad) sehingga tidak ada dampaknegatif terhadap kekuatan tangki bila ada gaya yangbekerja pada peralatan tersebut;

    plat yang berisi sejumlah informasi harus secara

    permanen terpasang pada tangki atau strukturnya,terbuat dari logam yang kompatibel dengan bahandinding tangki dan tidak berkarat, diletakkan di sebelahkiri tangki, menghadap ke depan dan mudah dilihat.Informasi pada plat tangki terdiri dari :

    nama pembuat;

    nomor izin rancangan tangki; nomor seri tangki; tanggal pembuatan;

    tanggal pengujian; bahan kepala tangki (kualitas dan tebal);

    bahan dinding tangki (kualitas dan tebal);

    kapasitas setiap rongga tangki, dari depan kebelakang;

    beban maksimum (dalam kg);

    laju pemuatan (liter per menit);

    laju pembongkaran (liter per menit);

    20) tangki yang digunakan harus memenuhi persyaratan IMO dandilakukan sertifikasi setiap 5 (lima) tahun sekali;21) khusus tangki untuk bahan gas dan gas-cair, juga harus

    memperhatikan :

    perancangan dan pembuatannya harus sesuai denganSection VIII ASME Code;

    tekanan rancangan harus tidak kurang dari tekanan uap

    bahan cair yang dimuat dalam tangki pada suhu460Celcius, atau kurang dari 700 kPa, diambil yang

    terbesar; bahan konstruksi tangki adalah baja paduan yang sesuai

    dan cocok dengan jenis B3 yang diangkut dan memenuhipersyaratan sebagaimana dinyatakan dalam ASME Codeatau ASTM;

    arah pengerolan terakhir pada plat yang digunakan untukdinding tangki harus sesuai dengan arah melingkardinding tangki;

    diameter sambungan ulir ke tangki tidak boleh lebih besar

    dari 50 mm, kecuali pemakaian sambungan tersebutuntuk peralatan tertentu yang tidak dapat dielakkan;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    33/86

    31

    penyekat (baffle) harus dipasang pada tangki dengankapasitas lebih besar dari 15.000 liter, dengan dasar 1penyekat untuk setiap 15.000 liter dan luasnya tidakkurang dari 50% luas penampang melintang tangki;

    tangki dengan kapasitas lebih dari 5.000 liter harus

    dilengkapi dengan manhole yang berdiameter tidakkurang dari 400 mm;

    katup pengaman harus dilindungi sedemikian rupa,sehingga bila kendaraan terguling maka lubang salurankeluar katup harus tetap terbuka;

    setiap tangki harus dicat dengan warna logam mengkilat

    atau putih mengkilat; setiap tangki harus dilengkapi komponen sebagai berikut :

    fitting untuk pengisian;

    fitting untuk pengeluaran, yang dapat juga berfungsiuntuk pengisian;

    peralatan untuk pengeluaran dalam keadaan darurat; fitting untuk pengembalian uap (vapour return);

    alat penduga isi muatan; alat pengukur tekanan muatan;

    alat pengukur suhu muatan (jika diperlukan);

    22) khusus tangki untuk bahan berbahaya cair, juga harus

    memperhatikan :

    beban rancangan untuk tangki dan tumpuannya tidakboleh lebih kecil daripada 2 kali massa total tangki denganperlengkapan dan muatannya;

    tegangan karena tekanan uap dan head statik cairan

    harus ditambahkan pada tegangan karena beban statik.Tekanan uap ini harus tidak lebih kecil dari 10 kPa untuktangki kecil dan 30 kPa untuk tangki besar;

    beban karena berat peralatan, reaksi tumpuan dan

    gradien suhu harus ikut dipertimbangkan; tegangan kelelahan harus dihitung dan ditambahkan pada

    tegangan statik; resultan beban, bila dimungkinkan harus dihitung dengan

    penjumlahan vektor komponen-komponennya; bahan tangki dibuat dari baja atau aluminiun sesuai

    persyaratan yang ditetapkan dalam Section VIII ASMECode atau ASTM, dan harus kompatibel denganmuatannya;

    bentuk tangki kecil dapat sembarang, sedangkan tangkibesar harus berbentuk silinder;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    34/86

    32

    dilengkapi rangka penguat untuk kepala dan sekat tangki,dengan kecembungan sekat harus menghadap kedepanuntuk mengrangi dampak beban pengereman;

    tangki harus diperkuat dalam arah melingkar denganrangka penguat dan sekat (bulkhead);

    sekat tangki harus diberi manholeuntuk menghubungkanrongga di kedua sisi sekat;

    beban yang berasal dari tumpuan harus dikenakan padarangka penguat melalui suatu bantalan (pad) atau sirip(gusset) dengan luas bidang tumpu sebesar mungkin;

    bila diperlukan pemisah cairan yang berbeda dalam 1

    tangki, maka ketentuan mengenai sekatnya :

    untuk tangki kecil, harus dilengkapi sekat berdindingganda atau sekat dengan cincin pembersih atau sekat

    berdinding tunggal dengan sambungan las di keduasisinya;

    untuk tangki besar, harus bdilengkapi 2 buah sekatdengan kecembungan saling berhadapan;

    rongga udara yang terjadi diantara 2 sekat atau cincin

    pembersih atau cincin penguat luar / dalam harusdilengkapi lubang berulir (terletak dibagian atas tangkidan harus diberi sumbat) untuk keperluan venting dan

    draining; bila dimungkinkan, perlengkapan tangki harus diikat pada

    rangka bawah (skirt), jika tidak maka harus dirancangsedemikian rupa agar patah lebih dahulu daripada dindingtangki;

    setiap tangki harus dilengkapi alat pelindung pada saatterguling, yang dapat berupa perisai, kubah (dome) yangdipasang pada tangki, atau penempatan komponenperalatan didalam tangki;

    pengelasan dinding tangki dan perlengkapannya harus

    sesuai dengan Section VIII ASME Code; setiap tangki harus dilengkapi manhole dengan ukuran

    tidak lebih kecil dari 300 mm x 400 mm dan tutupnyaharus memenuhi syarat uji tekan;

    setiap lubang pengeluaran cairan harus dilengkapi denganinternal shut-off valveyang dapat berfungsi dengan baikpada tekanan rancangan pipa;

    setiap rongga tangki harus dilengkapi dengan ventnormaldan vent darurat yang harus dirancang dan dipasangsedemikian rupa sehingga kebocoran cairan melalui vent

    dapat dicegah pada waktu kendaraan terguling;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    35/86

    33

    tangki yang dirancang untuk bongkar muat dengan tutuptertutup harus dilengkapi saluran vent cairan yangmemadai;

    motor penggerak pompa tangki harus dari jenis disel dantidak diizinkan memasang peralatan listrik pada motor

    penggerak;

    23) tangki portabel harus memenuhi ketentuan :

    dirancang dan dibuat dngan dudukan yang kuat untukmenahan beban yang terjadi dalam perjalanan;

    perlengkapan yang dirancang untuk menahan beban(skid, pengikat, bracket, cradles, lifting lug, hold-downlug, dll) harus terpasang permanen pada tangki sesuaidengan persyaratan untuk pembuatan tangki;

    dudukan tangki harus dirancang sedemikian rupa untukmencegah konsentrasi beban pada dinding tangki;

    24) sambungan pada tangki harus memenuhi persyaratan :

    ASME Code yang merinci pengerjaan dinding dan kepalatangki;

    tata cara pengelasan dan keterampilan tukang las harus

    sesuai dengan Section IX dari ASME Code dan

    memperhatikan jumlah lintasan las, tebal pelat, panasyang diberikan setiap lintasan las, elektroda las dancatatan tentang proses pengelasan harus disimpanpembuat tangki paling sediit 5 tahun;

    semua sambungan las memanjang harus diletakkan di sisiatas badan tangki;

    tepi-tepi yang akan disambung dengan las dapatdisiapkan dengan proses pemotongan dengan las, asalpermukaan tersebut mengalami pencairan ulang padaproses pengelasannya. Apabila tidak akan terjadi

    pencairan ulang, maka permukaan tersebut harusdipotong akhir sedalam 1,27 mm dengan alat potongmekanik;

    c. Memenuhi aspek perakitan / pembuatan sebagai berikut :

    1) rancangan kendaraan pengangkut B3 disetujui dan disahkaninstansi yang berwenang;

    2) untuk kendaraan built-up, importir harus dapat menunjukkanbukti tertulis kepada pejabat yang berwenang mememberikanpersetujuan dan pengesahan berupa sertifikat persetujuan dan

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    36/86

    34

    pengesahan yang dilegalisir pejabat negara asal yangberwenang;

    3) persetujuan dan pengesahan tersebut meliputi :

    kendaraan;

    wadah dan/atau kemasan; peralatan dan perlengkapan lain yang biasa digunakan

    untuk pengangkutan B3;

    4) perakitan dan pembuatan kendaraan pengangkut B3 dilakukandibawah pengawasan automotive engineerterdaftar;

    5) perakitan dan pembuatan kendaraan pengangkut B3 harusdilakukan pada bengkel yang bersertifikat;

    6) prototipe kendaraan pengangkut B3 harus mendapatpersetujuan dan pengesahan;

    7) perakitan dan pembuatan kendaraan pengangkut B3 yangmemerlukan pengelasan harus dilakukan tenaga ahli lasbersertifikat.

    d. Memenuhi aspek modifikasi, reparasi dan perawatan sebagaiberikut :

    1) modifikasi dan/atau reparasi kendaraan pengangkut B3 hanyaboleh dilakukan mekanik dibawah pengawasan automotive

    engineerterdaftar pada bengkel yang mempunyai sertifikat;2) hasil modifikasi dan/atau reparasi hanya boleh dioperasikansetelah mendapat persetujuan tertulis dari penguji khususkendaraan pengangkut B3 yang ditunjuk Direktur Jenderal;

    3) modifikasi dan/atau reparasi besar hanya boleh dilakukanapabila wadah dan/atau kemasan telah dinyatakan bebas daricairan dan uap mudah terbakar, dengan metode yangdisetujui dan disahkan;

    4) modifikasi dan/atau reparasi dinyatakan besar, apabilamodifikasi dan/atau reparasi tersebut mempengaruhi rangka

    landasan, wadah dan/atau kemasan, jaringan pipa,pemasangan kembali wadah dan/atau kemasan, perubahanrancangan wadah dan/atau kemasan, dan pekerjaan secaraumum dinyatakan sebagai pekerjaan panas;

    5) modifikasi dan/atau reparasi yang memerlukan pengelasanharus dilakukan tenaga ahli las bersertifikat;

    6) hanya kendaraan pengangkut B3 yang telah bebas cairan danuap mudah terbakar yang boleh dirawat di setiap lokasi atausetiap ruangan;

    7) perawatan kendaraan pengangkut B3 yang bukan pekerjaan

    panas yang belum bebas dari cairan dan gas mudah terbakarharus dilakukan di ruangan khusus untuk reparasi dan

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    37/86

    35

    perawatan, dengan ketentuan ruangan harus disahkan olehpenguji khusus kendaraan pengangkut B3;

    8) perawatan hanya boleh dilakukan apabila tidak terdapatsumber api pada jarak kurang dari 8 (delapan) meter;

    9) perawatan harus dilakukan oleh dan/atau dibawah

    pengawasan mekanik yang mempunyai wewenang untukmelakukan perawatan;

    10) dalam kasus akan dilakukan reparasi darurat yang tidakmengganggu wadah dan/atau kemasan, dapat dilakukandengan ketentuan :

    pengemudi atau yang dinyatakan bertanggung jawab,harus menunggu kendaraan yang bersangkutan selamareparasi;

    kendaraan harus ditempatkan di lokasi yang tidak

    terdapat api dan/atau temperatur tinggi; tidak ada sumber api yang berjarak kurang dari 8

    (delapan) meter; reparasi darurat harus dilakukan oleh dan/atau dibawah

    pengawasan mekanik yang ditunjuk.

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    38/86

    36

    Lampiran IV Keputusan Direktur JenderalPerhubungan DaratNomor : 725/AJ.302/DRJD/2004

    Tanggal : 30 April 2004

    PERSYARATAN KHUSUSKENDARAAN PENGANGKUT B3 BERUPA PADATAN MUDAH MENYALA,OKSIDATOR, PEROKSIDA ORGANIK, BAHAN BERACUN DAN MUDAH

    MENULAR

    a. Memenuhi aspek perancangan kendaraan sebagai berikut :

    1) perancangan dilakukan dibawah pengawasan automotiveengineerterdaftar;

    2) rancangan kendaraan memenuhi persyaratan teknologi,kelaikan jalan, keselamatan dan kelestarian lingkungan;

    3) rancangan kendaraan harus mendapat sertifikat uji tipe dariDirektur Jenderal;

    4) massa total maksimum tangki dan muatannya tidak melebihikapasitas kendaraan yang dinyatakan oleh pabrikpembuatnya.

    5) pengikat tangki ke kendaraan harus dirancang sebagai

    tumpuan tangki;6) bumper belakang dan pengikatnya harus dirancang dengandasar beban rancangan sebesar 40 ton atau 2 kali massakendaraan bermuatan penuh (diambil yang terkecil), terbagirata pada batang bumper dengan arah horizontal dan sejajardengan sumbu panjang kendaraan, atau dalam daerah yangdibatasi oleh sudut 300 dari sumbu panjang kendaraan padabidang horizontal, dan tegangan kerja sebesar tegangan luluhbahan bumper;

    7) sistim rem udara untuk keadaan darurat pada kendaraan yang

    ditarik harus dirancang dengan menggunakan katup daruratno-bleed back, sehingga luapan kembali udara ataupengurangan tekanan udara ke kendaraan penarik dapatdijaga;

    8) kendaraan dan kopling penghubungnya untuk 2 kendaraanatau lebih yang dioperasikan secara bergandengan, harusdirancang agar lintasan kendaraan yang ditarik tidakmenyimpang lebih dari 75 mm ke samping kiri maupun kanandari lintasan kendaraan yang menariknya;

    9) tegangan rancangan maksimum tangki di sembarang titiktidak boleh melebihi yang diizinkan dalam Section VIII ASMECode, atau 25% dari kekuatan tarik bahan dinding tangki;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    39/86

    37

    10) harus dirancang dan dibuat berdasarkan Section VIII ASMECode, dengan kriteria :

    beban rancangan tangki dan tumpuannya tidak bolehlebih kecil dari 2 kali massa total tangki dengan

    perlengkapan dan muatannya; tegangan karena tekanan uap dan head static cairan

    harus ditambahkan pada tegangan karena beban statik; beban karena berat peralatan, reaksi tumpuan dan

    gradien suhu harus diperhitungkan; tegangan kelelahan harus ditambahkan pada tegangan

    statik, kecuali bila dapat ditentukan dengan pengetesan;

    b. Memenuhi aspek konstruksi sebagai berikut :

    1) tangki :

    kekuatan tarik bahan dinding tangki tidak boleh lebih

    besar dari 120% kekuatan tarik yang dinyatakan dalamAME Code atau ASTM;

    Coorosion allowance (cadangan korosi) tidak bolehdimasukkan dalam perhitungan tegangan, yangmencakup tegangan karena tekanan dari dalam, beratmuatan, berat struktur yang ditumpu dinding tangki, dan

    tegangan termal akibat perbedaan suhu muatan dengansuhu udara sekitarnya;

    konsentrasi tegangan tarik, lentur dan puntir yang terjadipada tumpuan dinding tangki harus dihitung berdasarkanASME Code;

    ketebalan minimal dinding dan kepala tangki adalah 4,75mm untuk baja dan 6,85 mm untuk aluminium, kecualiuntuk tangki chlorine atau belerang dioksida;

    ketebalan minimal dinding dan kepala tangki untukmengangkut chlorine atau belerang dioksida harus

    ditambah cadangan korosi 20% atau 2,54 mm (diambilyang terkecil);

    tempelan yang ringan pada dinding tangki, seperti plakatdan pengikat saluran rem, tebalnya tidak boleh lebih dari72% dinding tangki dan harus dilas kontinu untukmenghindari lubang yang mungkin menyebabkan korosi;

    sudut alas segitiga sama kaki pada penampang lintangtangki tidak boleh melebihi 620, kecuali untuk : tangki portabel dengan kapasitas < 10.000 liter,

    sudut alas terbesar 640; tangki permanen, sudut alas terbesar 640;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    40/86

    38

    kendaraan yang mengangkut kemasan tangki (tankcontainer) tidak dapat dipandang sebagai tangki;

    jarak ke tanah dari komponen tangki dan peralatanpelindung yang berada dalam daerah 1 meter dari porosroda harus 250 mm, bila kendaraan dalam keadaan

    kosong dan untuk titik lain diluar daerah 1 meter dariporos roda harus 350 mm;

    tangki harus dilindungi terhadap bahaya yang dapatterjadi karena kerusakan pada tail shaft;

    setiap tangki harus dilengkapi alat pemadam kebakarandengan jenis dan jumlah yang kompatibel dengan bahanmuatan;

    tangki harus dilengkapi dengan saklar pemutus aki,

    kecuali sirkuit yang mencatu instrumen tertentu yangtidak boleh dimatikan, dan harus dipasang di sebelah

    kanan sisi belakang ruang pengemudi sehingga terlihatjelas dan mudah dijangkau seseorang dari luar ruang dandiberi tanda dengan jelas;

    tangki harus mempunyai tempat untuk menyimpanperalatan keamanan yang mungiin diperlukan untukmuatan khusus, dan harus mudah dijangkau dan tidakberada dekat sambungan pengeluaran;

    jarak dari sisi belakang ruang pengemudi ke titik terdekatdari tangki tidak boleh kurang dari 75 mm;

    2) penempatan alat pemadam kebakaran harus memenuhipersyaratan :

    terikat dengan kokoh dan dapat dilepas dengan cepat;

    mudah dijangkau, tapi jauh dari titik sambungan slang;

    bila diperlukan 2 alat pemakam kebakaran untuk 1 tangki,maka 1 harus ditempatkan di sisi kiri belakang dan 1 disisi kanan depan;

    bila hanya diperlukan 1 alat pemakam kebakaran, maka

    alat tersebut harus dipasang di sisi keluaran tangki;

    3) pipa pengisi dan pengeluaran yang terpasang tetap padatangki tidak boleh menjulur 40 mm dibawah bidang datar

    yang melalui garis sumbu poros kendaraan;4) setiap tangki harus dilengkapi bumper untuk perlindungan

    terhadap tumbukan dari belakang, yang memenuhipersyaratan : jarak dari bagian dalam bumper ke bagian tangki yang

    paling belakang harus tidak kurang dari 150 mm; lebar bumper harus lebar tangki maksimum;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    41/86

    39

    bumper harus dapat meneruskan gaya yang terjadikarena tumbukan langsung ke rangka kendaraan;

    bumper harus diikat pada rangka kendaraan dan tidakboleh diikat langsung pada tangki;

    dilengkapi pelindung terhadap kendaraan kecil yang

    mungkin menerobos kebawah bumper, jika roda terletak600 mm dari permukaan bidang tumbukan dan jarak daribumper ke tanah lebih dari 600 mm;

    5) perisai harus dipasang di tempat dimana tumpahan ataukebocoran bahan muatan dapat menimbulkan bahaya;

    6) pipa gas buang harus diarahkan menjauhi tangki danperalatannya;

    7) beban maksimum pada tiap ban tidak boleh melebihi dayadukung tiap ban;

    8) mesin dengan poros berputar yang dioperasikan pada saatkendaraan berhenti yang karena penempatannya dapatmenimbulkan bahaya, harus diberi pengaman secukupnya;

    9) aki harus diikat dengan kokoh supaya tidak bergeser padawaktu kendaraan terguling, harus diberi ventilasi, dipasang ditempat yang mudah dijangkau, diberi penutup yang tahanasam dan diberi insulasi listrik di sekitar terminalnya;

    10) sistim kelistrikan :

    kabel untuk kelistrikan harus dari jenis dengan 7 helaililitan dengan kapasitas arus yang memadai dandilengkapi dengan terminal dari jenis insulation gripping,kecuali kabel aki dan starter;

    perkabelan di luar dan di belakang ruang pengemudi ataupada kereta gandeng harus dipasang didalam pipaconduit dengan flared fitting atau yang setaraf yangdisetujui;

    setiap sirkuit, kecuali sirkuit starter dan pengapian, harusdiproteksi memakai sekring atau pemutus sirkuit yang

    direset secara manual; sambungan saluran listrik antara kendaraan penarik dan

    keretanya harus sesuai dengan persyaratan kelaikan jalanyang berlaku;

    tahanan listrik antara tangki dan rangka tangki, chassiskereta, chassis kendaraan penarik, dan antar tangki danpipa penghubung ke slang keluaran tidak boleh melebihi10 Ohm;

    tahanan listrik antara semua komponen penghantar

    kendaraan, dan antar tangki dan tanah tidak boleh

    melebihi 1 Mega Ohm;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    42/86

    40

    11) lampu untuk bongkar muat harus dilindungi dengan kawatanyam berdiameter 3 mm dengan jarak anyam 12 mm, dandipasang di depan lensa dengan jarak 12 mm, kecuali bilalensa tersebut dari jenis yang tahan pecah;

    12) kereta gandeng dan kereta tempel harus dilengkapi dengan

    kait yang memenuhi persyaratan;13) kereta gandeng harus dilengkapi batang penarik dan alat-alat

    untuk mengikatnya yang mempunyai struktur yang mampumenarik beban dengan aman, dan dilengkapi alat pengamankegagalan batang penarik;

    14) roda kelima pada kendaraan penarik :

    bagian bawahnya harus dipasang pada rangka kendaraanyang memiliki bracket, pelat pemegang atau besi sikudengan menggunakan baut yang memiliki ukuran dan

    kekuatan yang memadai, serta tidak boleh mengakibatkanretak, bengkok atau deformasi pada rangka;

    bagian atasnya harus diikat ke kendaraan yang ditarikdengan baut yang mempunyai keamanan yang samadengan bagian bawah roda kelima pada kendaraanpenarik;

    harus memiliki mekanisme pengunci yang mampumencegah terpisahnya bagian atas dan bagian bawahroda kelima, kecuali pelepas manual diaktifkan;

    harus dapat mendistribusikan berat kotor kendaraanpenarik dan kendaraan yang ditarik pada gandar-gandarkedua kendaraan tersebut, dan tidak mengganggukemudi, rem dan manuver dan operasi kendaraan;

    15) untuk pentanahan (grounding) harus ada paling tidak 1batang logam tahan karat yang dilas menjadi bagian terpadudengan tangki, kecuali menggunakan kabel yang digulung;

    16) sistim rem :

    sistim rem kendaraan atau gabungan beberapa kendaraanbermotor terdiri dari :

    sistim rem operasi normal; sistim rem parkir;

    sistim rem darurat;

    alat kendali rem darurat harus ditempatkan pada lokasiyang mudah dijangkau pengemudi, meskipun terikatsabuk pengaman, dan dapat digabungkan dengan sistim

    rem untuk berhenti;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    43/86

    41

    sistim rem parkir harus dapat menjaga kendaraan dalamkondisi muatan apapun tetap berhenti, dan tidak dapatdilepaskan kecuali diberikan energi yang cukup untukpelepasannya;

    sistim rem darurat pada kendaraan penarik harus dapat

    menghentikan seluruh kendaraan apabila berhenti dengantiba-tiba;

    untuk kendaraan dengan JBB kurang dari 5.000 kg harusmampu berhenti dari kecepatan 35 km/jam pada jarakyang tidak melebihi 22 m;

    untuk kendaraan dengan JBB lebih dari 5.000 kg harus

    mampu berhenti dari kecepatan 35 km/jam pada jarakyang tidak melebihi 28 m;

    kendaraan yang dilengkapi rem udara, pada waktumenarik kendaraan lain yang dilengkapi rem udara, harus

    dilengkapi 2 alat untuk mengaktifkan sistim rem daruratkendaraan yang ditarik dan salah satunya harus bekerjasecara otomatis, sehingga tekanan udara pada kendaraanpenarik tidak kurang dari 20 psi dan tidak lebih dari 45psi;

    kendaraan harus dilengkapi tanda (sinyal) yang terdengardan terlihat oleh pengemudi yang memberikan peringatanketika terjadi kerusakan pada pelayanan sistim rem;

    kereta tempel harus dilengkapi rem pada setiap roda,

    termasuk rem parkir;

    17) sambungan / pengelasan :

    tata cara pengelasan dan keterampilan tukang las harussesuai dengan Section IX ASME Code;

    faktor yang harus diperhatikan :

    jumlah lintasan las;

    tebal pelat;

    panas yang diberikan untuk setiap lintasan las; elektroda las;

    penyimpangan tidak boleh melebihi 25% dari tata carayang tercantum dalam ASME Code;

    catatan tentang pengelasan harus disimpan pembuattangki sekurangnya 5 tahun dan harus dapat ditunjukkankepada yang berwenang atau pemilik tangki;

    semua sambungan las memanjang harus diletakkan di sisi

    atas badan tangki;

    18) khusus untuk tangki bahan berbahaya cair :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    44/86

    42

    bahan tangki dapat dibuat dari baja atau aluminium danharus kompatibel dengan muatannya, serta sesuaidengan Section VIII ASME Code atau ASTM;

    bentuk tangki kecil dapat sembarang, tetapi tangki besar

    harus berbentuk silinder; kepala tangki :

    untuk tangki besar harus berbentuk cembung(dished) dengan kedalaman tidak lebih kecil dari 250mm, tidak termasuk flange dengan jari-jari knuckle

    tidak lebih kecil dari 50 mm; untuk tangki kecil tidak lebih kecil dari 80 mm;

    kecembungan dished bulkhead harus menghadap ke

    depan untuk mengurangi dampak beban pengereman; pemasangan sekat ke dinding tangki dengan perantaraan

    suatu dudukan kadang-kadang diperlukan untuk muatankorosif;

    tangki harus diperkuat dalam arah melingkar denganrangka penguat, sekat atau bulkhead;

    sekat harus diberi manhole untuk menghubungkanrongga diantara kedua sisi sekat;

    beban tumpuan harus dikenakan pada rangka penguat

    melalui suatu bantalan (pad) dengan luas bidang tumpusemaksimum mungkin;

    pemisahan cairan dalam rongga yang bersebelahan :

    untuk tangki kecil harus dilengkapi bulkheadberdinding ganda atau bulkhead dengan cincinpembersih;

    untuk tangki besar harus dilengkapi 2 bulkheaddengan kecembungan saling berhadapan;

    rongga udara yang terjadi diantara diantara 2 bulkheadatau cincin pembersih harus dilengkapi lubang beruliruntuk keperluan ventingdan draining;

    perlengkapan tangki harus diikat pada rangka bawah atauskirt, dan bila diikat pada bantalan yang dilas ke dindingtangki, maka bantalan tersebut harus lebih tipis daridinding tangki dan meluas 25 mm diluar keliling ikatanserta konsentrasi tegangannya minimum;

    setiap tangki harus dilengkapi alat pelindung pada saat

    terguling, yaitu :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    45/86

    43

    untuk tangki kecil, berupa coaming denganpenampang U terbalik;

    untuk tangki besar, berupa perisai atau kubah(dome) yang dipasang pada tangki atau penempatankomponen peralatan didalam tangki;

    pengelasan dinding tangki dan perlengkapannya harussesuai dengan Section VIII ASME Code, dan logampengisi harus kompatibel dengan bahan dinding tangkidan muatannya;

    setiap tangki harus dilengkapi manhole dengan ukuran

    tidak lebih kecil dari 300 mm x 400 mm dan tutup yangmemenuhi uji tekan;

    setiap lubang pengeluaran harus dilengkapi internal shut-off valveyang dapat berfungsi dengan baik pada tekanan

    rancangan pipa; setiap rongga tangki harus dilengkapi vent normal dan

    ventdarurat yang dirancang dan dipasang sehingga jikaterjadi surgepada waktu kendaraan terguling, kebocorandapat dicegah;

    tangki yang dirancang untuk diisi melalui sisi bawah harusdilengkapi dengan perlindungan terhadap pengisianberlebih;

    perlengkapan pengisian terdiri dari :

    pipa pengisi, dimana untuk pengisian melalui sisi atasharus berakhir pada jarak lebih kecil dari 50 mm danuntuk pengisian melalui sisi bawah lebih besar dari 35mm, dan ujungnya harus dipotong miring 450 supayapancaran tidak menumbuk bagian tangki yang dapatmenimbulkan percikan;

    penutup pipa pengisi, yang tidak boleh bocor setelah

    melalui uji jatuh; tongkat penduga;

    pipa pengeluaran; slang dan kopling; pompa, dengan jenis yang sesuai dengan bahan

    muatan dan dengan head dan kapasitas sesuaikapasitas yang diperlukan, serta dilengkapi alatpengatur tekanan otomatis;

    motor bakar penggerak pompa dari jenis diesel, yangdilengkapi pencekik (strangler) yang dioperasikansecara manual dan alternator;

    pelat merek yang dipasang pada tangki harus berisiinformasi :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    46/86

    44

    nama pembuat;

    nomor izin rancangan tangki;

    nomor seri tangki;

    tanggal pembuatan;

    tanggal pengujian; bahan kepala tangki (kualitas dan tebal);

    bahan dinding tangki (kualitas dan tebal);

    kapasitas setiap rongga tangki, dari depan kebelakang;

    beban maksimum (kg);

    laju pemuatan (liter per menit);

    laju pembongkaran (liter per menit);

    pelat merek harus dipasang permanen dan terbuat dari

    logam yang kompatibel dengan bahan dinding tangki dantahan karat, serta tidak boleh dicat;

    19) khusus untuk tangki bahan berbahaya gas dan gas cair :

    perancangan dan pembuatannya harus sesuai SectionVIII ASME Code;

    tekanan rancangan harus tidak kurang dari tekanan uapbahan cair yang dimuat dalam tangki pada suhu 460

    Celcius, atau tidak kurang dari 700 kPa (diambil yangterbesar);

    perhitungan beban dinamik harus dihitung berdasarkanrasio isi massa;

    bahan konstruksi tangki adalah baja paduan yang sesuaidan cocok dengan muatannya;

    arah pengerolan terakhir dinding tangki harus sesuaidengan arah melingkar dinding tangki;

    penyekat harus dipasang pada tangki dengan kapasitaslebih dari dari 15.000 liter, dengan dasar 1 penyekat

    untuk setiap 15.000 liter; tangki dengan kapasitas lebih dari 5.000 liter harus

    dilengkapi dengan manholedengan diameter tidak kurangdari 400 mm;

    katup pengaman harus dilindungi, sehingga bilakendaraan terguling maka katup lubang saluran keluarharus tetap terbuka;

    setiap tangki harus dicat dengan warna logam mengkilat

    atau putih mengkilat; setiap tangki harus dilengkapi komponen sebagai berikut :

    fitting untuk pengisian;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    47/86

    45

    fitting untuk pengeluaran, yang dapat juga sebagaifitting pengisian;

    peralatan untuk pengeluaran dalam keadaan darurat;

    fitting untuk pengembalian uap;

    alat penduga isi muatan;

    alat pengukur tekanan muatan; alat pengukur suhu muatan (jika diperlukan);

    komponen tangki harus mempunyai tekanan rancangan

    tidak kurang dari tekanan rancangan tangki, dan dibuatdari bahan yang kompatibel dengan bahan tangki;

    semua katup harus terbuat dari baja, besi malleableataubesi liat (ductile iron) dengan pelumas yang kompatibeldengan bahan muatan;

    semua lubang, kecuali untuk katup pengaman dan lubang

    pengukur tekanan dan level yang diameternya kurangdari 1,4 mm, harus dilengkapi katup dengan persyaratan :

    untuk lubang dengan diameter lebih dari 25 mmharus dipasang 1 internal excess-flow dan 1 quickclosing internal valve, atau 1 internal safety controlvalve;

    untuk lubang dengan diameter kurang dari 25 mmharus dipasang 1 internal excess-flow bersama

    dengan shut-off valvemanual; 1 internal non-return valve dan 1 shut-off valve

    manual, atau 1 internal safety control valve harusdipasang pada lubang yang dipakai untuk aliran balikby pass pompa;

    sebuah shut-off valveharus dipasang pada ujung setiapsaluran cairan atau uap;

    setiap lubang pengeluaran harus diberi tutup pelindungyang diikat dengan rantai;

    tangki dengan kapasitas sampai 15.000 liter harusmempunyai mekanisme pengontrol quick-closing valveyang dilengkapi 1 penutup jarak jauh, untuk lebih dari15.000 liter diperlukan 2 penutup jarak jauh;

    excess flow valve harus dipasang agar laju aliran padasaluran di sisi hilir lebih besar dari laju aliran pada katuptersebut;

    katup pengaman harus dipasang dengan persyaratan :

    arah pancaran harus vertikal;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    48/86

    46

    dirancang untuk dipasang didalam, kecuali bila bahanmuatan dapat menyebabkan katup tidak berfungsidapat dipasang diluar denga diberi pelindung;

    pancaran uap harus langsung menuju atmosfer dantidak boleh menyemprot dinding tangki;

    katup pelepas tekanan hidrostatik harus dipasangdiantara sepasang shut-off valvepada saluran cairanuntukmelepas tekanan hidrostatik ke atmosfer;

    katup penutup manual harus dilengkapi roda atautangkai yang terpasang tetap;

    perlengkapan untuk pengeluaran dalam keadaan

    darurat harus mempunyai diameter tidak kurang dari32 mm dan dilengkapi sarana untuk memasangslang;

    perpipaan :

    tekanan rancangan perpipaan tidak boleh melebihitekanan rancangan tangki dan tekanan maksimumyang dapat ditimbulkan sumber tekanan, sepertipompa;

    sambungan pipa harus dari jenis sambungan las,sambungan ulir, sambungan flens atau dengan unionyang digerinda mukanya, dengan gasket dan bahan

    perapat sambungan yang kompatibel dengan bahanmuatan; pipa yang difabrikasi harus diuji secara hidrostatis

    pada tekanan 1,5 kali tekanan rancangan sebelumdirakit dengan tangki;

    pipa yang telah dirakit dengan tangki harus diuji

    dengan udara atau gas inert pada tekanan sebesar700 kPa;

    sambungan fleksibel hanya dipakai apabila diperlukanuntuk meredam getaran dengan panjang tidak lebih

    dari 1 meter, dan terbuat dari logam (bellow type)yang tahan pecah atau slang karet dengan diametertidak lebih dari 50 mm;

    setiap katup pembuang tekanan (bleed valve) harus

    mempunyai sebuah lubangdengan diameter lebihkecil dari 6 mm, dan diarahkan agar tidakmenyemprot dinding tangki, pipa danperlengkapannya dan bahaya terhadap manusia;

    setiap tangki harus dilengkapi dengan alat pengukur level

    cairan yang tetap dan variabel untuk menunjukkanketinggian pengisian standar;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    49/86

    47

    alat pengukur level harus dilengkapi :

    sensor pengukur;

    lubang pengempes / pelepas tekanan alat pengukurlevel yang tidak lebih besar dari 1,4 mm dengan

    pemutar katup yang tidak terbuka pada saat operasinormal (alat ukur yang mengempes ke atmosfer tidakboleh digunakan jika bahan yang diangkut adalahvinyl chlorideatau methylamines);

    tanda yang dipasang dekat alat ukur yangmenunjukkan standar pengisian level pengisian

    standar . %;

    setiap tangki harus dilengkapi dengan alat pengukurtekanan untuk menunjukkan tekanan didalam ruang uap,

    dengan diameter pipa penghubung ke tangki tidak bolehlebih dari 1,4 mm dan bahannya harus kompatibel denganbahan yang diangkut;

    tangki yang mungkin diisi dengan bantuan alat pengukurlevel variabel sampai level diatas alat pengukur levelharus dilengkapi termometer dengan jangkauanpengukuran sekurangnya dari 300 sampai +300;

    pompa dan kompresor :

    untuk menangani muatan harus sesuai denganmuatan tersebut dan dilengkapi dengan perangkatotomatis yang mencegah tekanan rancangan tangkiterlampaui;

    pompa harus dilengkapi dengan alat ukur tekananseperti yang diapakai pada tangki, dan katup bypassyang dipasang pada sisi keluar pompa perpindahanpositif atau sisi masuk;

    sisi masuk dan keluar kompresor harus dihubungkandengan ruang uap tangki, dan harus dilengkapi

    sarana untuk mencegah masuknya cairan dari dalamtangki ke kompresor dan alat ukur tekanan;

    penempatan alat pengatur pompa dan kompresorharus diberi tanda jelas dan mudah dijangkau;

    slang pemindah harus tebuat dari bahan yangkompatibel dengan bahan yang diangkut dan lulus ujikebocoran;

    tangki harus dilengkapi perangkat untukmenympan slangdan melindunginya selama perjalanan;

    20) khusus tangki bahan beracun :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    50/86

    48

    tangki bahan beracun terdiri dari :

    tangki jenis 1, yaitu tangki yang dirancang dengantekanan uap dari muatan pada 460C ditambah 1 Mpa;

    tangki jenis 2, yaitu tangki yang dirancang dengantekanan uap dari muatan pada 460C ditambah 0,75Mpa;

    tangki jenis 3, yaitu tangki yang dirancang dengantekanan uap dari muatan pada 460C, atau tekanankerja untuk tangki yang tidak dibebani dengan

    tekanan gas; tangki jenis 4; tangki jenis 5;

    tangki jenis 1, 2 dan 3 :

    harus terbuat dari material yang cukup kebalterhadap serangan muatan tangki, dilapisi bahanyang kebal terhadap reaksi muatan, dan dibuat darilogam yang cukup tebal;

    harus dipasang 1 sekat melintang untuk tiap 15.000kg muatan atau 15.000 liter volume muatan;

    setiap tangki dengan kapasitas lebih dari 5.000 liter

    harus dilengkapi manhole yang diletakkan di kepalatangki belakang, di tempat tersembunyi atau di atastangki;

    semua katup harus dilindungi dengan selubung yangmampu menahan 2 kali massa tangki bermuatanpenuh pada arah sembarang;

    tiap lubang pada tangki harus dilengkapi katuppenutup manual;

    tiap tangki harus dilengkapi 1 2 alat pelepastekanan yang memenuhi standar tekanan bejana

    yang berlaku dengan arah bukaan vertikal, dan bilamuatannya mudah terbakar maka kemampuan alatpelepas tekanan harus ditentukan berdasarkan

    kapasitas tahan apinya; hubungan saluran keluar tangki tidak boleh

    menggunakan kopling cepat lepas (quick-releasecoupling);

    khusus untuk muatan yang memerlukan tangki jenis1 tidak boleh memasang pipa permanen, tidak bolehdilengkapi pompa, dan tidak boleh memiliki bukaan

    selain untuk manhole, katup pengaman, katuppembalik uap dan katup pemindah cairan;

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    51/86

    49

    tangki jenis 4 dan 5 :

    bahan konstruksi harus mengikuti standar, yaitu bajapaduan rendah (AS1204, AS1205, AS1449), paduan

    aluminium (AS1734, AS1866, AS1874), baja paduantinggi (yang disetujui pejabat berwenang), plastikyang diperkuat fibreglass(AS2634 atau yang setara);

    harus terbuat dari material yang cukup kebal

    terhadap serangan muatan tangki, dilapisi bahanyang kebal terhadap reaksi muatan, dan dibuat darilogam yang cukup tebal;

    tangki tidak boleh bocor, peyot atau menunjukkan tanda-tanda kegagalan bila diisi air dengan temperatur tidak

    lebih dari 380C dan tekanan dibawah 30 kPa untuk tangkiberbilik kecil atau 45 kPa untuk tangki berbilik besar;

    ketebalan dinding tangki, rancangan tumpuan dan

    penyambungannya yang dibuat dari logam harus dihitungberdasarkan Standar Konstruksi Baja atau standarkonstruksi yang sesuai bila digunakan material lain;

    tangki berbilik besar harus berpenampang lingkaran,

    sedangkan tangki berbilik kecil dapat dibentuksembarang;

    tangki harus diperkuat kelilingnya dengan pengencang,bulkheadatau sekat, atau kombinasinya;

    sekat harus memiliki bukaan sebesar manhole, jika tidakmemiliki saluran keluar;

    beban penyangga harus diterima oleh komponen penguatdan terdistribusi seluas mungkin melalui pad, gusset dansebagainya;

    untuk mencegah berkontaknya 2 cairan yang berbeda

    dalam 2 bilik yang berdampingan, harus dipisahkandengan dinding bulkheadganda;

    ruang udara antara bulkheadganda atau didalam / diluarcincin pengencang harus dilengkapi dengan bukaanberulir untuk keperluan pengudaraan dan pengeringan;

    komponen pembantu dan perlengkapan pemegangnya

    harus ditempelkan pada rangka bawah atau skirting bilamemungkinkan;

    setiap tangki harus dilengkapi dengan alat pelindung padasaat terguling, berupa :

    coaming dengan penampang U terbalik;

    perisai atau kubah (dome);

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    52/86

    50

    pengelasan untuk sambungan struktur atau tempelanperalatan, landasan pemegang dan sebagainya harusmemenuhi standar pengelasan, dengan bahan yangsesuai dengan bahan tangki dan muatannya;

    bila muatan tangki tergolong bahan berbahaya Kelas 6.1,

    maka tiap bilik tangki harus dilengkapi lubang angin ataualat untuk melepas tekanan kompartemen secara manual;

    pipa dan perlengkapan yang dimaksudkan untukmenangani muatan tangki harus cocok dengan sifatmuatan, laju aliran dan tekanan yang diperlukan, sertadilengkapi peralatan pengaman terhadap kegagalan sistimpemipaan;

    pompa untuk menangani muatan tangki harus cocokdengan muatan tangki, laju aliran dan tekanan yangdiperlukan, serta dirancang untuk menjamin tekanan dari

    bagian manapun tidak dilampaui dan harus dilengkapipengatur yang ditandai dengan jelas dan mudahdijangkau;

    pelat merek yang dipasang pada tangki harus berisiinformasi :

    nomor persetujuan rancangan tangki yang

    dikeluarkan pihak berwenang; nomor Standar Indonesia;

    nomor seri tangki; tanggal pembuatan;

    tanggal pengujian;

    bahan kepala tangki (kualitas dan tebal);

    bahan dinding tangki (kualitas dan tebal); kapasitas setiap rongga tangki, dari depan ke

    belakang; muatan cairan maksimum (kg);

    laju pemuatan maksimum (liter per menit);

    laju pembongkaran maksimum (liter per menit);

    21) tangki portabel :

    spesifikasi tangki portabel untuk benda padat berbahayaberbentuk serbuk atau serpihan :

    dapat berbentuk silinder, konis, kotak dan lainnya; kapasitas gross tangki untuk operasional tidak boleh

    melebihi perancangan, kualifikasi, uji getar dan ujijatuh;

    semua bahan konstruksi harus dari logam dan harustidak akan mengalami corrosion cracking, kecuali

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    53/86

    51

    gasket, alat pelepas tekanan, dudukan katup, pelapisdan lapisannya;

    alat untuk mengangkat, pelindung fitting, katup-

    katup, alat pelepas tekanan dan penutup harusterbuat dari bahan yang secara elektrolitik kompatibel

    dengan muatan;

    persyaratan bahan tangki portabel (semua plat tipis, plat,bahan yang diekstrusi untuk dinding tangki, kepalatangki, sekat pembatas dan pemisah) :

    paduan aluminium :

    kekuatan yield minimum 165,475 MPa;kekuatan ultimate minimum 206,845 MPa;

    perpanjangan minimim 8% untuk benda uji standar 5cm;

    baja sedang (mild steel) :

    kekuatan yield minimum 172,370 MPa;kekuatan ultimate minimum 310,265 MPa;perpanjangan minimim 20% untuk benda uji standar5 cm;

    baja paduan rendah karbon rendah :

    kekuatan yield minimum 310,370 MPa;kekuatan ultimate minimum 413,690 MPa;perpanjangan minimim 25% untuk benda uji standar5 cm;

    baja tahan karat :

    kekuatan yield minimum 172,370 MPa;kekuatan ultimate minimum 482,636 MPa;perpanjangan minimim 30% untuk benda uji standar5 cm;

    paduan magnesium, harus sesuai dengan ASTM B-90-69, Grade ZE-10A;

    sambungan antara dinding tangki, kepala, sekat pembatasdan pemisah harus memenuhi persyaratan :

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    54/86

    52

    untuk kekuatan sambungan las paduan aluminiumdan paduan magnesium :

    semua sambungan harus dibuat dengan cara praktekyang dikenal baik;

    efisiensi sambungan tidak boleh kurang dari 85%kekuatan bahan aslinya;sambungan harus dilakukan dengan prosespengelasan gas inert dan logam pengisi sesuai saranpemasok;

    untuk kekuatan sambungan baja sedang (mild steel),baja paduan rendah berkekuatan tinggi (highstrength low alloy steel) dan baja tahan karataustenitik :

    semua sambungan harus dibuat dengan cara praktekyang dikenal baik;efisiensi sambungan tidak boleh kurang dari 85%kekuatan bahan induk;

    untuk semua persyaratan tersebut, harus memenuhiuji kesesuaian yang dilakukan sampai benda uji putusuntuk menentukan kekuatan tariknya :

    benda uji terdiri dari 2, yaitu 1 dari bahan induk dan1 dari sambungan lasan yang digunakan pada tangki;setiap spesimen harus dibuat menurut ASTMStandard E8-81 untuk bahan logam dan ASTMStandard B557-81 untuk paduan aluminium danpaduan magnesium.

    tangki yang direncanakan untuk ditumpuk pada waktupenyimpanan harus dilengkapi penyangga beban yang

    mampu menahan beban paling tidak 3 kali kapasitasgrosstangki;

    setiap tangki harus dikonstruksi dengan mounting yangkuat sebagai dudukan pada waktu diangkut;

    sistim pengikat tangki harus mampu menahan beban

    statik berikut tanpa menyebabkan deformasi permanenyang signifikan pada tangki;

    kapasitas tangki tidak boleh leboh dari 3.850 kg; setiap lubang pengisian dan pengeluaran harus diberi

    penutup; penutup berbentuk cincin pengunci drum dengan

    diameter maksimim 584 mm dapat digunakan, dan

  • 8/9/2019 skdirjen725tahun2004

    55/86

    53

    terbuat dari pelat setebal 12 gage dan dilengkapisepasang luabang untuk baut beserta mur pengaman;

    tangki yang memunyai lubang keluaran berbentukhooper

    harus dilengkapi tutup yang dapat menahan isi tangkisesuai uji getar dan uji jatuh;

    pengujian kebocoran dilakukan secara pneumatik atauhidrostatik dengan tekanan minimum 13.790 Pa (2 psi)dikenakan pada seluruh bagian tangki;

    dudukan tangki portabel harus dirancang dan dibuat

    dengan dudukan berupa skid yang kuat untuk menahanbeban yang terjadi dalam perjalanan dan dapat mencegahkonsentrasi beban pada dinding tangki;

    c. Memenuhi aspek perakitan / pembuatan sebagai berikut :

    1) rancangan kendaraan pengangkut B3 disetujui dan disahkaninstansi yang berwenang;

    2) untuk kendaraan built-up, importir harus dapat menunjukkanbukti tertulis kepada pejabat yang berwenang mememberikanpersetujuan dan pengesahan berupa sertifikat