124
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu tugas negara terpenting, karena pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia yang istimewa. Pendidikan merupakan hak pribadi manusia yang berakar dalam aneka kebutuhan pokok manusia sebab manusia tidak bisa mengembangkan hidupnya tanpa pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Mutu pendidikan amat tergantung pada mutu guru, dan mutu guru terkait dengan profesionalisme. Untuk meningkatkan mutu pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas pemerintah telah ikut berpartisipasi dengan memperbaiki dan memberikan fasilitas belajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Kegiatan belajar mengajar adalah serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung 1

Skripsi (4)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi (4)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu tugas negara terpenting, karena

pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia yang istimewa. Pendidikan

merupakan hak pribadi manusia yang berakar dalam aneka kebutuhan pokok

manusia sebab manusia tidak bisa mengembangkan hidupnya tanpa

pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Mutu pendidikan amat tergantung

pada mutu guru, dan mutu guru terkait dengan profesionalisme. Untuk

meningkatkan mutu pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas

pemerintah telah ikut berpartisipasi dengan memperbaiki dan memberikan

fasilitas belajar.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Kegiatan belajar

mengajar adalah serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu.

Menurut teori behavioristik dalam Budiningsi (2005:20) belajar adalah

perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia

mampu menunjukkan perubahan tingkah laku, sedangkan menurut Thorndike

dalam Budiningsi(2005:21) belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan

respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan

belajar seperti pikiran, perasaan, atau-atau hal-hal yang dapat di tangkap

1

1

1

Page 2: Skripsi (4)

melalui alat indra. Sedangkan respon reaksi yang dimunculkan peserta didik

ketika belajar yang dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.

Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus

dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan

dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup, dengan kata lain

melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita yang

didambakan.

Rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh banyak faktor

diantaranya guru dan siswa itu sendiri. Menurut Djamarah (2008:176) faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern dan faktor

ekstern, faktor intern meliputi fisiologis dan psikologi. Sedangkan faktor

ekstern meliputi lingkungan dan instrumental. Untuk menghasilkan suatu

lulusan yang berprestasi maka diperlukan berbagai usaha dalam meningkatkan

mutu lulusan, baik usaha dari diri siswa maupun dari sekolah.

Berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan memang

sudah sering diadakan, baik dalam bentuk perbaikan kurikulum, pelatihan dan

penataran guru, maupun usaha-usaha lainnya terhadap siswa itu sendiri seperti

pemantapan proses belajar mengajar, pemberian jam tambahan atau les,

namun hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan.

Membahas masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian

hasil belajar siswa, karena hasil belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk

menilai apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Untuk

mencapai hasil belajar yang optimal banyak faktor yang terlibat di dalamnya.

2

Page 3: Skripsi (4)

Beberapa diantaranya adalah faktor kurikulum, guru, orang tua, dan siswa itu

sendiri. Guru memang memegang peranan penting dalam proses belajar

mengajar, karena guru merupakan orang yang secara langsung memberikan

materi pelajaran kepada siswa, sehingga guru merupakan kunci utama dalam

keberhasilan belajar siswa. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya

mampu mengorganisasikan materi dan kegiatan pembelajaran sedemikian

rupa, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang dinamis, inovatif, dan

menyenangkan. Guru juga harus mampu menerapkan metode mengajar yang

tepat yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Tetapi

tidak sepenuhnya kita harus menyalahkan guru dalam proses belajar mengajar,

karena masih ada faktor orang tua dan siswa itu sendiri.

Dari sudut pandang keluarga orang tua seharusnya tidak

mempercayakan pendidikan anaknya secara totalitas pada pihak sekolah,

masyarakat dan pemerintah, karena keberadaan anak justru lebih banyak

berada di lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosialnya, di lingkungan

sekolah selain waktunya relatif singkat, seoarang guru juga harus menangani

banyak siswa.

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

perkembangan anak. Di dalam keluarga seorang anak mengalami proses

sosialisasi untuk pertama kalinya, di mana dalam proses ini seorang anak

diajarkan dan dikenalkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan

menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Walaupun anak sudah

bersekolah peranan keluarga (orang tua) dalam keberhasilan belajar anak-

3

Page 4: Skripsi (4)

anaknya masih sangat penting. Suasana keluarga yang harmonis dan

menyenangkan akan mendorong anak giat atau berdisiplin dalam belajar yang

pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang optimal. Selain kondisi

keluarga yang harmonis, tingkat pendidikan, perhatian, serta pemenuhan

kebutuhan belajar anaknya juga merupakan tanggung jawab keluarga

(orangtua) terhadap keberhasilan belajar anaknya.

Menurut Anita (Dimyanti,1994:235) di Indonesia ditemukan siswa

memperoleh hasil belajar yang rendah, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor

sebagai berikut: (a) kurangnya fasilitas belajar di sekolah dan di rumah di

berbagai pelosok, (b) kurangnya dorongan mental dari orang tua karena orang

tua tidak memahami apa yang di pelajari anak-anaknya di sekolah, (c) keadaan

gizi yang rendah sehingga siswa tidak mampu belajar lebih baik, (d) gabungan

dari faktor-faktor tersebut mempengaruhi berbagai hambatan.

Dari pendapat di atas berarti semua kondisi harus mendukung kegiatan

belajar dan keadaan ekonomi keluarga sangat berperan penting dalam keadaan

belajar. Fasilitas belajar sangat membantu siswa dalam belajar, paling tidak

memperkecil kesulitan belajar.

Di sini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SMP Xaverius

Lubuklinggau karena SMP tersebut adalah salah satu SMP swasta yang

banyak diminati oleh para remaja dan SMP tersebut termasuk SMP yang

sesuai dengan SN, yang berorientasi pada siswa kelas VII, karena kelas VII

mempunyai potensi yang perlu diarahkan dan dibentuk untuk menjadi sumber

daya manusia yang berprestasi dan berkualitas. Karena itu siswa kelas VII

4

Page 5: Skripsi (4)

masih dalam proses adaptasi terhadap lingkungan sekolah yang baru, maka

dalam proses belajar mengajar tersebut siswa sangat memerlukan metode yang

tepat.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata

pelajaran físika di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Xaverius

Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011.

B. Batasan Masalah

Dalam penilitian ini peneliti hanya meneliti tentang faktor-faktor

ekstern terdiri dari keadaan keluarga, sekolah dan faktor masyarakat yang

mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VII Sekolah menengah pertama

Xaverius di Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

a. Rumusan Masalah Umum

Bagaimana faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa

pada mata pelajaran fisika kelas VII Sekolah Menengah Pertama Xaverius

Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011?”

5

Page 6: Skripsi (4)

b. Rumusan Masalah Khusus

1) Berdasarkan keadaan keluarga faktor apa sajakah yang

mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran

2010/2011?

2) Berdasarkan keadaan sekolah faktor apa sajakah yang

mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran

2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, adapun yang menjadi tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Tujuan Penelitian Umum

Untuk mendeskripsikan faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi hasil

belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011.

b. Tujuan Penelitian Khusus

1) Mendeskripsikan faktor-faktor keadaan keluarga yang mempengaruhi

hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran

2010/2011.

6

Page 7: Skripsi (4)

2) Mendeskripsikan faktor-faktor keadaan sekolah yang mempengaruhi

hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa, sebagai informasi kepada siswa tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar di sekolah.

b. Bagi guru, sebagai masukan dan pertimbangan dalam meningkankan dan

mempeluas pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar.

c. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah.

d. Bagi peneliti, memberikan sumbangan pikiran dan informasi atau masukan

bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut.

7

Page 8: Skripsi (4)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Belajar

Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Menurut Hamalik (2008:36) mendefinisikan belajar

adalah pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan

dalam cara-cara bertingkah laku yang berkat pengalaman dan latihan,

sedangkan menurut Djamara (2008:12) mendefinisikan belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu perubahan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan

dalam diri manusia atau perubahan tingkah laku manusia.

2. Prinsip Belajar

Menurut Dalyono (2009:64) prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat

penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran agar

kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dapat mencapai tujuan maka ada

8

8

Page 9: Skripsi (4)

beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip belajar

tersebut antara lain:

a. Kesiapan belajar

Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis siswa merupakan

kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini

biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh

karena itu sikap guru yang pengertian dan mampu menciptakan situasi

kelas yang menyenangkan merupakan implikasi dari prinsip belajar

kesiapan ini.

b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.

Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks, sangat membutuhkan

perhatian dari siswa yang belajar. Perhatian terhadap pelajaran aka timbul

pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila

perhatian alami ini tidak ada maka siswa perlu di bangkitkan perhatiannya.

c. Motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang

yang ditandai dengan timbulnya perasaan (afektif) dan reaksi untuk

mencapai tujuan

d. Keterlibatan langsung

Prinsip berpengalaman ini sangat penting dalam belajar dan

mengkaitkannya dengan prinsip keaktifan dengan belajar melalui

9

Page 10: Skripsi (4)

pengalaman langsung, siswa tidak hanya mengamati saja tetapi harus

terlibat secara langsung.

e. Pengulangan

Dengan pengulangan, tanggapan tentang materi akan mudah

dipahami. Dalam hal ini guru melakukan pengulangan agar dapat

memberikan pekerjaan rumah, tugas, membuat laporan atau mengadakan

ulangan harian, dan lain-lain.

3. Hasil Belajar

Hamalik (2003:30) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah melakukan proses belajar

mengajar. Dari pendapat di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa hasil belajar

adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran

di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang di peroleh dari hasil

belajar yaitu tes. Biasanya nilai dari hasil belajar seseorang itu dinyatakan

dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, dan buruk.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik faktor intern (dalam) maupun ekstern (luar).

a. Faktor Ekstern

Menurut Slameto (2003:60), faktor ekstern adalah faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa,

yaitu keadaan keluarga, sekolah dan lingkungan sekitaranya.

10

Page 11: Skripsi (4)

1) Keadaan Keluarga

Menurut Wahyuni (2007:27) mengatakan lingkungan keluarga

sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga sifat-sifat

orang tua, letak rumah, pengolahan keluarga, semua dapat memberikan

dampak terhadap aktivitas belajar siswa dan hubungan antar keluarga yang

harmonis membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Tugas

utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi

pendidikan akhlak.

Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan

dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.

Menurut Susilonuringsi (2006:45) faktor keluarga yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

a. Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan

anaknya misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-

kebutuhan anaknya dalam belajar tidak mengatur waktu belajarnya, tidak

menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah

anaknya belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar

anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain.

Hal ini akan mempengaruhi minat belajar anak menurun sehingga

menyebabkan kurang/tidak berhasil dalam belajarnya. Mendidik anak

11

Page 12: Skripsi (4)

dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak baik. Jika

anak tidak belajar karena alasan segan, atau malas apabila dibiarkan akan

berbuat seenaknya. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu

keras, adalah cara yang kurang baik juga. Karena anak diliputi ketakutan

dan akhirnya akan membenci belajar.

b. Relasi antar Anggota Keluarga

Relasi antar anggota yang terpenting adalah relasi orang tua dengan

anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota

keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu

misalnya apakah hubugan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian,

ataukah diliputi dengan kebencian, sikap terlalu keras, ataukah sikap yang

acuh tak acuh dan sebagainya. Hubungan yang baik adalah hubungan yang

penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila

perlu dengan hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anaknya.

c. Suasana Rumah

Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan

memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak

dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang

dan tenteram. Karena dengan suasana rumah yang tenang dan tenteram

selain anak kerasan/betah tinggal dirumah, anak akan dapat belajar dengan

baik karena berminat belajar.

12

Page 13: Skripsi (4)

d. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga berhubungan erat dengan belajar anak.

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,

misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar

itu hanya terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup

dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi,

akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu

karena minat anak untuk belajar menurun atau hilang sama sekali. Bahkan

anak sampai bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya sehingga ia

tidak dapat belajar karena lelah, dan tidak menutup kemungkinan keadaan

ini menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses.

e. Nasihat Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak

sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-

kadang anak mengalami lemah semangat, sehingga orang tua wajib

memberi pengertian dan bimbingan serta membangkitkan minat dan

semangat belajar anaknya.

f. Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan

13

Page 14: Skripsi (4)

kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk

belajar.

2) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih

giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan

guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum.

Menurut Susilonuringsi (2006:55) Faktor-faktor di Sekolah yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

a. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalaui

didalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar yang tidak baik pula. Metode mengajar yang

kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan

kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya

tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa, sehingga siswa kurang senang

terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar.Guru

biasa mengajar dengan ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengantuk,

pasif, dan hanya mencatat saja. Agar siswa dapat belajar dengan baik.

Maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan

seefektif mungkin.

14

Page 15: Skripsi (4)

b. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan

pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan

pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa.

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di

atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian

siswa. Perlu diingat bahwa sistem instruksional sekarang menghendaki

proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu

mendalami dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail,

agar dapat melayani siswa belajar secara individual.

c. Relasi Guru dengan Siswa

Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan

menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan

yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

Sebaliknya, jika siswa membenci gurunya.

Pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan

proses belajar mengajar itu kurang lancar, sebagai siswa segan

berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

15

Page 16: Skripsi (4)

d. Siswa dengan Siswa

Siswa yang mempunyai sifat-sifat tingkah laku yang kurang

menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang

mengalami tekanan-tekanan batin akan diasingkan oleh kelompoknya.

Akibatnya makin parahmasalahnya dan akan mengganggu belajarnya.

Sehingga ia akan menjadi malas untuk masuk sekolah karena mengalami

perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya.

e. Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar

dan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam

pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah

halaman dan lain-lain. Kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola

seluruh staf beserta siswa-siswinya, dan kedisiplinan tim BP dalam

pelayanannya kepada siswa. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata

tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula,

selain itu juga memberi pengaruh yang penting terhadap belajarnya.

Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin

didalam belajar baik disekolah, dari rumah dan di perpustakaan.

f. Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena

alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar, dipakai pula

oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang

lengkap dan tepat akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi

16

Page 17: Skripsi (4)

pelajaran terhadap siswa, sehingga siswa akan berminat untuk belajar

sehingga siswa akan lebih giat belajar.

g. Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah terjadinya proses belajar mengajar di sekolah,

waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore atau malam hari. Waktu sekolah

juga mempengaruhi minat belajar siswa. Jika siswa masuk sore hari,

dimana siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga

mereka mendengarkan sambil mengantuk dan sebagainya. Sehingga siswa

sukar berkonsentrasi dan berpikir. Hal ini apabila dibiarkan begitu saja

maka akan mengalami kesulitan belajar. Sebaliknya siswa yang belajar di

pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dan kondisi yang baik.

h. Metode Belajar

Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa

tersebut. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang

siswa belajar tidak teratur atau terus-menerus karena besok akan tes.

Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin

dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur tiap hari, dengan

pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup

istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

i. Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di sekolah, maka diharapkan guru

jangan terlalu banyak memberi tugas yang dikerjakan di rumah, karena

kegiatan siswa tidak hanya di sekolah.

17

Page 18: Skripsi (4)

3) Faktor Masyarakat

Menurut Slameto (2003:69), masyarakat merupakan faktor yang

juga berpengaruh terhadap belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena

keberadaannya siswa dalam masyarakat. Antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat menguntungkan terhadap

perkembangan pribadinya tetapi jika siswa mengikuti kegiatan

dimasyarakat terlalu banyak dan tidak dapat mengatur waktunya sehingga

akan mengganggu belajarnya. Jika memilih kegiatan yang ada di

masyarakat sekiranya memilih kegiatan yang mendukung belajar.

Misalnya kursus bahasa Inggris, PKK remaja, kelompok diskusi dan

sebagainya.

b. Mass Media

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat

kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Mass media akan

memberi pengaruh baik terhadap siswa juga dapat memberi pengaruh

negatif. Jika tidak ada kontrol dan pembinaan orang tua.

c. Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman baergaul siswa lebih cepat masuk

dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan

berpengaruh baik terhadap dirinya, sebaliknya teman bergaul yang tidak

baik, berpengaruh buruk terhadap dirinya. Agar siswa dapat belajar

dengan baik, maka perlukah diusahakan agar siswa memilih teman bergaul

18

Page 19: Skripsi (4)

yang baik-baik dan perlu pembinaan pergaulan yang baik serta

pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.

d. Kehidupan Masyarakat

Bentuk kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang tidak

terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak

baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada disitu.

Anak/siswa tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang

disekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa

kehilangan minat untuk belajar. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah

orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan

menyekolahkan anak-anaknya dengan cita-cita yang luhur akan masa

depan anaknya, sehingga anak (siswa) berbuat seperti orang-orang yang

ada di lingkungannya. Pengaruh ini memberi semangat dan

membangkitkan minat untuk belajar lebih giat.

b. Faktor intern

Menurut Slameto (2003:54), faktor intern adalah factor yang

berasal yang timbul dari dalam diri invidu itu sendiri, adapun yang dapat

digolongkan ke dalam faktor intern adalah kecerdasan, bakat, minat dan

motivasi.

1) Kecerdasan

Menurut Wahyuni (2007:21) kecerdasan adalah salah satu aspek

yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang,

19

Page 20: Skripsi (4)

sedangkan menurut Djamarah (2008:196) mengatakan bahwa kecerdasan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang

dalam belajar di sekolah.

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

tingkat kecerdasaan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah.

2) Minat

Menurut Wahyuni (2007:24) minat adalah kecendurungan yang

menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan

merasa senang berkemcimpungan dalam bidang itu, sedang menurut

slameto dalam Djmara (2008:191) minat adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dari pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa minat

sangat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran

yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena

minat menambah kegiatan belajar.

3) Motivasi

Menurut Djamara (2008:148) motivasi adalah sebagai suatu

pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu, sedang menurut Mc

Donald dalam Hamalik (2008:106) motivasi adalah suatu perubahan

energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan.

20

Page 21: Skripsi (4)

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan motivasi

adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu

yang diinginkan.

5. Pengukuran

a. Besaran dan Satuan

Ada dua macam besaran dalam fisika yaitu besaran pokok dan

besaran turunan.

1) Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang dapat berdiri sendiri tanpa

menurunkannya dari besaran-besaran lain. Pada masa ini ilmuan telah

menetapkanadanya tujuh besaran pokok dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1Besaran Pokok

No Besaran Pokok Nama satuan Lambang satuan1.2.3.4.5.6.7.

PanjangMassaWaktuKuat arus listirkSuhuIntensitas cahayaJumlah zat

MeterKilogramSekon(detik)AmpereKelvinKandelaMole

mkgsAKCdmol

Selain itu ada juga beberapa satuan yang tidak baku misalnya depa,

jari, hesta,jengkal, dan kaki. Satuan tersebut biasanya digunakan oleh

orang-orang pada zaman dahulu untuk besaran panjang dengan

menggunakan bagian tubuhnya sebagai patokan. Akan tetapi, satuan-

satuan tersebut tidak tepat karena tidak semua orang memiliki panjang

lengan, jari atau langkah yang sama.

21

Page 22: Skripsi (4)

2) Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau

diperoleh dari besaran pokok. Beberapa contoh besaran turunan dapat

ditemukan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2Besaran Turunan

No Besaran turunan Nama Satuan Lambang Satuan1234567

kecepatanmassa jenisluasvolumegayaenergidaya

meter/detikkilogram/meter3

meter2

meter3

newtonjoulewatt

m/skg/m3

m2

m3

NJ

W

3) Satuan

Satuan terdiri dari satuan baku dan satuan tidak baku. Satuan baku

untuk besaran pokok adalah meter, kilogram,sekon, ampere, kelvin,

kandela, dan mol. Satuan tersebut dinamakan Sistem Internasional (SI).

Dalam pengukuran fisika, kadang-kadang kita menemukan nilia

berupa bilingan yang sangat besar atau bilangan yang sangat kecil. Untuk

mengatasi hal tersebut, dalam fisika banyak digunakan bentuk baku yaitu

dengan menggunakan kelipatan 10.

b. Pengukuran Besaran Pokok

Dalam ilmu fisika kita sering menggunakan besaran panjang, masa

dan waktu saat pengukuran.

22

Page 23: Skripsi (4)

1) Panjang

Panjang adalah jarak antara dua titik didalam ruang lebar, tinggi,

jari-jari lingkaran, garis tengah, dan sebagainya. Dalam SI satuan panjang

adalah meter (m).

Pada tahun 1960, para Ahli fisika memutuskan bahwa panjang satu

meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran sinar

jingga/merah dari atom krypton-86 dalam ruangan hampa. Alat ukur suatu

benda antara lain mistar, jangkol sorong, dan mikrometer sekrup.

2) Massa

Di samping mengukur panjang suatu benda, kita juga dapat

mengukur massa benda.itu. Mula-mula satuan massa didefinisikan sebagai

massa 1 liter air murni pada suhu 4 derajat celcius. Setelah itu, ditetapkan

standar massa satu kilogram dalam SI sama dengan sebuah silender

platinum iridium yang disimpan di lembaga berat dan ukuran internasional

di paris, prancis.

Satuan massa dalam SI dalah kilogram (kg). adapun kelipatan

satuan massa tersebut adalah:

1 hg = 10-1 1 cg = 10-5

1 dag = 10-2 1 ton = 103 kg

1 g = 10-3 1 kuintal = 102 kg

Massa suatu benda adalah banyaknya zat yang dikandung oleh

benda tersebut. Alat ukur massa benda diantaranya neraca tuas dan neraca

lengan. Jenis neraca yang dipakai di sekolah adalah neraca empat batang.

23

Page 24: Skripsi (4)

3) Waktu

Pada tahun 1967, para ahli fisika menetapkan suatu patokan baru

yang didasarkan pada lamanya getaran atom yang diketahui tetap. Dengan

patokan ini, satu detik dalam SI ditetapkan sama dengan 9.192.631.770

period getaran atom cesium-133.

c. Pengukuran besaran turunan

1) Luas

Luas adalah besaran turunan yang satuannya diturunkan dari

besaran pokok, yaitu panjang. Luas merupakan hasil kali dua besaran

panjang. Beberapa bentuk bneda yang teratur dan berbeda mempunyi

rumus luas yang berbeda pula. Misalnya, benda berbentuk bujur sangkar,

empat persegi panjang segitiga dan lingkaran.

2) Volume

Volume merupakan turunan dari besaran pokok yaitu hasil kali tiga

besaran panjang contoh satuan volume adalah m3, selain itu volume dapat

diartikan sebagai besar rungan yang dapat ditempati benda. Ada dua

bentuk volume benda, yaitu bentuk atau volume banda yang beraturan dan

volume benda yang tidak beraturan. Contoh volume yang beraturan kubus,

balok dan bola, sedang contoh volume banda padat yang tidak beraturan

batu.

24

Page 25: Skripsi (4)

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk

melukiskan tentang data yang diperoleh setelah penelitian. Metode yang

digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang membicarakan

beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan

mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya.

Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini karena metode

tersebut dapat digunakan untuk memperoleh gambaran penelitian yang kaya

dan pemahaman yang mendalam sehingga dapat dijadikan dasar menganalisa

data dan melukiskan kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau.

B. Subjek Penelitian

Untuk penelitian ini diambil siswa kelas VII sebagai subjek penelitian.

karena siswa kelas VII masih dalam proses adaptasi terhadap lingkungan

sekolah yang baru, maka dalam proses belajar mengajar sangat memerlukan

metode mengajar yang tepat, dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1Siswa Kelas VII

No. Kelas Jumlah Siswa

1. VII.a 30 siswa

2. VII.b 31 siswa

25

25

Page 26: Skripsi (4)

Tabel Siswa Kelas VII3. VII.c 32 siswa

4. VII.d 30 siswa

VII.e 31 Siswa

Jumlah 154 siswa

(Sumber: SMP.Xaverius Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011)

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik.

1. Angket

Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VII di Sekolah

Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau. Bentuk angket tersebut adalah

tertutup sehingga siswa memilih alternatif yang telah tersedia. Materi

angket meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di

sekolah.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data sekunder yang sudah ada

sebelumnya. Data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi

sumber data dokumentasi ini atau hasil angket dan wawancara yang dapat

mendukung validasi data.

Sumber dari data dokumentasi meliputi hasil belajar siswa kelas

VII Sekolah Menengah Pertama Xaverius Lubuklinggau Metode

26

Page 27: Skripsi (4)

dokumentasi di gunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar

fisika siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Xaverius

Lubuklinggau.

3. Wawancara

Menurut Arikunto (2006:155) wawancara adalah sebuah diaolog

yang dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara bentuk wawancara tersebut adalah berstruktur (tertutup).

Metode ini dilakukan terhadap guru mata pelajaran fisika dan siswa kelas

VII SMP Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011. Wawancara

yang dilakukan menggunakan pedoman ceklis.

D. Validitas Isi Angket

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas isi angket. Pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen

dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Secara teknis pengujian

validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam

kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan

nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari

indikator yang kemudian dikonsultasikan dengan tim ahli.

Soal-soal angket telah divalitas isi dengan empat orang dosen STKIP-

PGRI Lubuklinggau yaitu:

1. Edy sutriono, M.Pd.

2. Ida kurnia, S.Pd.

27

Page 28: Skripsi (4)

3. Endang suswati, S.Pd.

4. Rudi hartoyo, M.Pd.

Dari hasil validitas isi soal angket tersebut maka jumlah soal angket yang

semula berjumlah 64 dikurangi menjadi 57 soal.

E. Tehnik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka untuk menganalisis data sebagaimana

telah di kemukan sebelumnya, maka data skor angket dan nilai siswa terlebih

dahulu diubah dalam bentuk nilai dengan rumus:

Noer (2004:23)

P = Jumlah sampel

F = Frekuensi memilih alternatif

N = Jumlah Subjek

Tabel 3.2Kriteria Penilaian Angket

No Interval Persentase Kategori

1

2

3

4

81,28%-100%

62,52%-81,27%

43,76%-62,51%

25,00%-43,75

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Tidak Baik

Sumber : Aranda, (2006:20)

F. Keabsahan dan Keajegan Penelitian

Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Sugiono

(2007) mengajukan empat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan

dalam suatu penelitian pendekatan kualitatif yaitu keabsahan objektivitas,

28

Page 29: Skripsi (4)

keabsahan internal, keabsahan eksternal, dan keajekan(reabilitas). Dalam

penelitian untuk mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi data dan

triangulasi teknik.

29

Page 30: Skripsi (4)

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SMP Xaverius Lubuklinggau

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Xaverius berdiri pada tanggal

1967, terletak di jalan garuda. Bangunan sekolah terdiri dari ruang kelas 15

buah, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA. Jumlah siswa kelas VII

pada tahun pelajarn 2010/2011 sebanyak 154 siswa, sedangkan jumlah tenaga

pengajar (guru) ada 23 orang, terdiri dari guru PNS 1 orang, guru tetap

yayasan 18 orang, dan guru honorer 4 orang

Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas SMP Xaverius

Lubuklinggau memiliki visi dan misi yang jelas. Visi SMP Xaverius

Lubuklinggau adalah setia terhadap ciri khas katolik, pencerdasaan kehidupan

bangsa, keberanian dan profesionalisme dalam pendamping kaum muda

sebagai pribadi yang utuh. Sedangkan misinya adalah: 1) melaksanakan 5

fungsi gereja, 2)menumbuh kembangkan wawasan kebangsaan dalam

masyarakat, 3) mengoptimalkan kerja sama eksternal dan interna 4)

mewujudkan delapan standar pendidikan, 5) meningkatkan profesionalisme

pimpinan guru, dan pegawai.

30

30

Page 31: Skripsi (4)

2. Pengaruh Faktor Keadaan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa

a. Deskripsi Data Angket

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan tes angket yang berbentuk

pilihan ganda yang berjumlah 57 soal yang diberikan kepada siswa. Dengan

data angket ini akan didapat informasi yang mendukung dan memperkuat

tentang hal-hal yang berkaitan dengan keadaan keluarga dan keadaan sekolah

siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau. Jawaban siswa terhadap angket

dapat dilihat dalam urairan berikut.

1. Apakah pekerjaan orang tua anda?

a. PNS, POLRI, ABRI

b. Wiraswasta

c. Petani

d. Buruh

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1Data Angket Nomor 1

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %1 A

BCD

25961023

16,262,36,515

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 orang tuanya rata-rata bekerja sebagai wiraswasta.

Hal ini dapat dilihat jawaban siswa yang 96 orang dan persentase 62,3%

memilih alternatif B.

31

Page 32: Skripsi (4)

2. Berapa penghasilan orang tua anda?

a. Di atas Rp 2.000.000

b. Antara Rp1.000.000-Rp 2.000.000

c. Antara Rp 1.000.000-Rp.500.000

d. Kurang dari Rp 500.000

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2Data Angket Nomor 2

Nomor soal

Alternatif Jawaban siswa %

2 ABCD

52522822

33,833,818,214,2

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubukliggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 orang tuannya berpenghasilan di atas Rp

2000.000 dan antara Rp1.000.000-Rp 2000.000. hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 52 orang dan persentasenya (33,8%) memilih

alternatif B dan C.

3. Apakah penghasilan orang tua anda dapat mencukupi kebutuhan sekolah

anda?

a. Terpenuhi dengan sangat baik

b. Cukup terpenuhi

c. Kurang terpenuhi

d. Tidak terpenuhi

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.3.

32

Page 33: Skripsi (4)

Tabel 4.3Data Angket Nomor 3

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %3 A

BCD

578881

37575,20,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti rata-rata penghasilan orang tua siswa SMP

Xaverius Lubuklinggau cukup terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari persentase

jawabannya yaitu 88 orang dan persentasenya 57% memilih alternatif B.

4. Berapa jumlah anggota keluarga anda yang masih menjadi tanggungan orang

tua (belum menikah termasuk anda)?

a. Satu orang

b. Dua orang

c. Tiga orang

d. Lebih dari tiga orang

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4Data Angket Nomor 4

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %4 A

BCD

11466037

7,1303924

Berdasarkan tabel di atas, berarti rata-rata jumlah anggota keluarga siswa SMP

Xaverius Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011 yang masih menjadi

tanggungan orang tua adalah tiga orang. Hal ini dapat dilihat dari persentase

jawaban siswa yaitu 60 orang dan 39% memilih alternatif C.

5. Jika anda meminta uang untuk membeli buku pelajaran fisika, apakah orang

tua anda mendukung?

33

Page 34: Skripsi (4)

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Kurang mendukung

d. Tidak mendukung

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5Data Angket Nomor 5

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %5 A

BCD

846433

54,541,5

22

Berdasarkan tabel di atas, berarti jika siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 meminta uang untuk membeli buku pelajaran

fisika maka orang tuanya sangat mendukung. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 84 orang (54,5%) memilih alternatif A, .

6. Apakah orang tua anda mendukung jika anda membeli alat praktek fisika?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Kurang mendukung

d. Tidak mendukung

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6Data Angket Nomor 6

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %6 A

BCD

4499110

28,664,37,10

34

Page 35: Skripsi (4)

Berdasarkan tabel di atas, berarti jika siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 ingin membeli alat praktek fisika sebagian besar

orang tuanya mendukung. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa

yaitu 99 orang (64,3%) memilih alternatif B.

7. Bila nilai fisika anda baik, bagaimana tanggapan orang tua anda?

a. Memuji, dan menyuruh belajar lebih giat lagi

b. Hanya memuji

c. Biasa-biasa saja

d. Tidak peduli

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7Data Angket Nomor 7

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %7 A

BCD

138970

89,65,84,50

Berdasarkan tabel di atas, berarti jika siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 mendapat nilai ulangan fisikanya baik rata-rata

tanggapan orang tuanya yaitu memuji, dan menyuruh belajar lebih giat lagi.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 138 orang (89,6%)

memilih altenatif A.

8. Apakah orang tua anda membimbing anda pada waktu belajar fisika?

a. Selalu membimbing

b. Sering membimbing

c. Kadang-kadang membimbing

d. Tidak pernah membimbing

35

Page 36: Skripsi (4)

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas dapat dilihat dari tabel 4.8.

Tabel 4.8Data Angket Nomor 8

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %8 A

BCD

32268412

20,816,954,57,8

Berdasarkan tabel di atas, berarti jika siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 sedang belajar fisika sebagian besar orang tuanya

kadang-kadang membimbing mereka belajar. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 84 orang (54,5%) memilih alternatif C

9. Jika anda mengalami kegagalan dalam belajar fisika, bagaimana sikap orang

tua anda?

a. Memberi nasehat agar belajar lebih giat lagi

b. Merasa kecewa dan menyuruh belajar lebih giat lagi

c. Memarahi anda

d. Tidak peduli

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas dapat dilihat dari tabel 4.9.

Tabel 4.9Data Angket Nomor 9

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %9 A

BCD

1143532

7422,7

21.3

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 jika mengalami kegagalan dalam belajar fisika

maka rata-rata tanggapan orang tuanya yaitu memberi nasehat agar belajar

36

Page 37: Skripsi (4)

lebih giat lagi. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 114

orang (74%) memilih alternatif A.

10. Jika anda sedang belajar fisika, bagaimana tanggapan orang tua anda?

a. Memuji dan menanyakan kesulitan yang dialami

b. Hanya memuji

c. Biasa-biasa saja

d. Tidak peduli

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10Data Angket Nomor 10

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %10 A

BCD

1165302

75,33,220,11,3

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas SMP VII Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 jika sedang belajar fisika, maka rata-rata

tanggapan orang tuanya yaitu memuji dan menanyakan kesulitan yang

dialami. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 116 orang

(75,3) memilih alternatif A.

11. Ketika anda memintah izin kepada orang tua anda untuk mengikuti kursus (les

fisika), bagaimana tanggapan orang tua anda?

a. Sangat mengizinkan

b. Mengizinkan

c. Kurang mengizinkan

d. Tidak mengizinkan

Jawaban siswa pada pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.11.

37

Page 38: Skripsi (4)

Tabel 4.11Data Angket Nomor 11

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %11 A

BCD

6180112

39,6527,11,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika meminta izin kepada orang tuanya untuk mengikuti kursus (les fisika),

maka sebagian besar tanggapan orang tuanya yaitu mengizinkan. Hal ini dapat

dilihat pada persentase jawaban siswa yaitu 80 orang (52%) memilih alternatif

B.

12. Bagaimana kondisi tempat belajar di rumah anda?

a. Baik, karena mempunyai ruang belajar sendiri

b. Cukup, karena mempunyai ruang belajar bergabung dengan kamar tidur

c. Kurang, karena mempunyai ruang belajar bergabung dengan ruang

keluarga

d. Tidak baik, karena tidak memili tempat belajar.

Jawaban siswa pada pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12Data Angket Nomor 12

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %12 A

BCD

6467185

41,643,511,63,2

Berdasar tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagian besar kondisi tempat belajarnya di

rumah adalah cukup baik, karena mempunyai ruang belajar bergabung dengan

38

Page 39: Skripsi (4)

kamar tidur. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa 67 orang (43,5) memilih

alternatif B.

13. Apakah anggota keluarga anda berusaha menciptakan suasana yang tenang

pada saat anda belajar fisika?

a. Selalu berusaha menciptakan sussana yang tenang untuk belajar

b. Hanya tenang pada saat ulangan / tes saja

c. Biasa saja

d. Selalu ramai

Jawaban siswa pada pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13Data Angket Nomor 13

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %13 A

BCD

10111285

65,67,118,23,2

Berdasar tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011, rata-rata anggota keluarganya selalu berusaha

untuk menciptakan suasana yang tenang untuk belajar. Hal ini dapat dapat

dilihan dari persentase jawaban siswa yaitu 101 orang (65,6%) memilih

alternatif A.

14. Bagaimana keadaan keluarga anda?

a. Harmonis, saling pengertian dan tidak pertengkaran

b. Harmonis saling pengertian

c. Tidak harmonis, kadang pertengkaran

d. Selalu ada pertekangkaran dan tidak harmonis

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.14.

39

Page 40: Skripsi (4)

Tabel 4.14Data Angket Nomor 14

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %14 A

BCD

6958261

44,837,7

16,90,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

keadaan keluarganya harmonis, saling pengertian, dan tidak pertengkaran.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 69 orang (44,8%)

memilih alternatif A.

15. Bagaimana hubungan anda dengan orang tua anda?

a. Penuh perhatian, akrab, dan penuh kasih saying

b. Perhatian

c. Biasa saja

d. Tidak memperhatikan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15Data Angket Nomor 15

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %15 A

BCD

1301680

84,410,45,20

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 rata-rata hubungan mereka dengan orang tuanya

sangat baik yaitu penuh perhatian, akrab, dan penuh kasih sayang. Hal ini

dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 130 orang (84,4%) memilih

alternatif A.

40

Page 41: Skripsi (4)

16. Apakah orang tua anda perhatian kemajuan sekolah anda?

a. Selalu memperhatikan dan selalu mendukung sekolah saya

b. Memperhatikan ketika saya ada ulangan atau tes

c. Biasa saja

d. Tidak memperhatikan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16Data Angket Nomor 16

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %16 A

BCD

12813130

83,18,48,40

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011, sebagaian besar orang tua mereka

selalu memperhatikan dan selalu mendukung sekolahnya. Hal ini dapat dilihat

dari persentase jawaban siswa yaitu 128 orang (83,1%) memilih alternatif A.

17. Bagaimana hubungan anda dengan saudara anda atau anggota keluarga anda

yang lain?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.17.

41

Page 42: Skripsi (4)

Tabel 4.17Data Angket Nomor 17

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %17 A

BCD

737191

47,446,15,80,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 hubungannya dengan anggota keluarga yang lain

yaitu sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 73

orang (47,4%) memilih alternatif A.

18. Apakah anda terbuka dengan kesulitan belajar fisika yang anda alami?

a. Selalu terbuka pada semua anggota keluarga

b. Terbuka hanya kepada orang tua

c. Terbuka hanya kepada saudara kandung

d. Tidak terbuka

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18Data Angket Nomor 18

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %18 A

BCD

1083367

70,121,43,94,5

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 rata-rata terbuka kepada semua anggota

keluargnya saat mengalami kesulitan dalam belajar fisika. Hal ini dapat dilihat

dari persentase jawaban siswa yaitu 108 orang (70,1%) memilih alternatif A.

19. Apakah anggota keluarga anda seperti ayah, ibu, kakak, adik membantu anda

dalam menyelesaikan kesulitan belajar fisika?

42

Page 43: Skripsi (4)

a. Selalu membantu dengan kasih sayang

b. Membantu jika hanya diminta

c. Biasa-biasa saja

d. Tidak peduli

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19Data Angket Nomor 19

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %19 A

BCD

7369102

47,444,86,51,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti sebagian ayah,ibu kakak dan adik Siswa

kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011 selalu

membantu dengan kasih sayang saat mereka mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan kesulitan dalam belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 73 orang(47,4%) memilih alternatif A.

b. Deskripsi Data Wawancara

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden dapat diambil

kesimpulan bahwa penghasilan orang tua siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya dan

hubungan siswa dengan orang tuanya dikatagorikan baik misalnya jika mereka

mengalami kesulitan dalam belajar fisika, maka orang tuanya sering

membantu dalam belajar fisika tersebut.

43

Page 44: Skripsi (4)

3. Pengaruh Faktor Keadaan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa

a. Deskripsi Data Angket

20. Jika anda berangkat ke sekolah, apakah anda memakai seragam dan atribut

sekolah secara lengkap?

a. Memakai seragam dan atribut secara lengkap

b. Memakai seragam dan atribut kurang lengkap

c. Memakai seragam tanpa atribut

d. Memakai seragam dan atribut jika ada upacara

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20Data Angket Nomor 20

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %20 A

BCD

152200

98,71.300

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

tahun pelajaran 2010/2011 jika sebagian dari mereka jika berangkat ke

sekolah memakai seragam dan atribut secara lengkap. Hal dapat dililihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 152 orang (98,7%) memilih alternatif A.

21. Bagaimana kedatangan anda ke sekolah?

a. Datang 15 menit sebelum bel masuk

b. Tepat waktu

c. Datang 10 menit setelah bel masuk

d. Datang 20 menit setelah bel masuk

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.21.

44

Page 45: Skripsi (4)

Tabel 4.21Data Angket Nomor 21

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %21 A

BCD

1221897

79,211,75,84,5

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

tahun pelajaran 2010/2011 sebagian besar sudah datang ke sekolah 15 menit

sebelum bel masuk. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang

diberikan siswa yaitu 122 orang (79,2%) memilih alternatif A.

22. Bagaimana jika anda datang terlambat kesekolah?

a. Meminta surat keterangan BP dan bersedia menerima sangsi

b. Meminta surat keterangan terlambat

c. Meminta keterangan jika ditegur guru

d. Tidak meminta keterangan dan langsung masuk kelas

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22Data Angket Nomor 22

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %22 A

BCD

1332100

86,413,6

00

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

tahun pelajaran 2010/2011 jika mereka datang terlambat ke sekolah maka

mereka akan meminta surat keterangan BP dan bersedia menerima sangsi. Hal

ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 133 orang (86,4%)

memilih alternatif A.

45

Page 46: Skripsi (4)

23. Dalam sebulan berapa kali rata-rata anda datang terlambat ke sekolah ?

a. Tidak pernah

b. 1-2 kali

c. 3-4 kali

d. Lebih dari 4 kali

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23Data Angket Nomor 23

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %23 A

BCD

1312111

8513,60,60,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagian besar mereka tidak pernah datang

terlambat ke sekolah. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu

131 orang (85%) memilih alternatif A.

24. Bila bel pelajaran fisika masuk berbunyi, apa yang akan anda lakukan?

a. Segera masuk ke kelas dan duduk dengan tenang

b. Segera masuk ke kelas tapi masih bicara dengan teman-teman

c. Menunggu diluar kelas sampai guru masuk kelas

d. Pura-pura tidak tahu kalau bel sudah berbunyi

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24Data Angket Nomor 24

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %24 A

BCD

1163071

75,319,54,50,6

46

Page 47: Skripsi (4)

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2010/2011 jika bel pelajaran fisika masuk berbunyi, maka

mereka akan segera masuk ke kelas dan duduk dengan tenang. Hal ini dapat

dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 116 orang (75,3%) memilih

alternatif A.

25. Bagaimana keadaan baju anda ketika berada di sekolah?

a. Masih tetap dimasukkan dan dalam keadaan rapi

b. Masih tetap dimasukan tapi kurang rapi

c. Dimasukan kalau ada guru

d. Tidak pernah dimasukan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.25.

Tabel 4.25Data Angket Nomor 25

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %25 A

BCD

1322200

85,714,3

00

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran rata-rata ketika berada di sekolah keadaan bajunya masih

tetap di masukkan dan dalam keadaan rapi. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 132 orang (85,7%) memilih alternatif A.

26. Apa yang anda lakukan jika tidak masuk sekolah?

a. Membuat surat izin dan ditanda tangani oleh orang tua

b. Membuat surat izin dan ditanda tangani sendiri

c. Membuat surat izin jika ada ulangan

d. Tidak pernah membuat surat izin

47

Page 48: Skripsi (4)

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.26.

Tabel 4.26Data Angket Nomor 26

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %26 A

BCD

152101

98,70,60

0,6Berdasar tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

Tahun Pelajaran hampir seluruhnya jika mereka tidak masuk maka mereka

akan sekolah membuat surat izin dan ditanda tangani oleh orang tua. Hal ini

dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 152 orang (98,7%) memilih

alternatif A.

27. Berapa kali rata-rata anda meninggalkan sekolah tanpa izin dalam sebulan?

a. Tidak pernah

b. Satu kali

c. Dua kali

d. Lebih dari dua kali

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.27.

Tabel 4.27Data Angket Nomor 27

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %27 A

BCD

145512

94,23,30,61,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

rata-rata dalam sebulan mereka tidak pernah meninggalkan sekolah tanpa izin.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 145 orang (94,2%)

memilih alternatif A.

48

Page 49: Skripsi (4)

28. Pada saat guru fisika menjelaskan materi pelejaran bagaimana sikap anda?

a. Mengikuti dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

b. Mengikuti dan kadang memperhatikan

c. Belajar mata pelajaran lain

d. Bicara dengan teman sebangku

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.28.

Tabel 4.28Data Angket Nomor 28

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %28 A

BCD

1371601

88,910,4

00,6

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

ketika guru fisika menjelaskan materi pelajaran sebagian besar mereka

mengikuti dan memperhatikan penjelesan guru dengan seksama. Hal ini dapat

dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 137 orang (88,9%) memilih

alternatif A.

29. Setelah guru fisika menjelaskan materi pelejaran, apa yang anda lakukan?

a. Mencatat materi dan menanyakan yang belum jelas

b. Mencatat materi saja

c. Meminjam cacatan teman kemudian menyalinnya

d. Tidak mencatat materi

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.29.

49

Page 50: Skripsi (4)

Tabel 4.29Data Angket Nomor 29

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %29 A

BCD

1342000

871300

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

setelah guru fisika menjelaskan materi pelajaran maka sebagian mereka

mencacat materi dan menenyakan yang belum jelas kepada guru fisika. Hal ini

dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 134 orang(87%) memilih

alternatif A.

30. Jika anda kesulitan dalam mengerjakan soal-sola hitungan fisika apa yang

anda lakukan?

a. Bertanya kepada guru fisika

b. Bertanya kepada teman

c. Tetap berusaha mengerjakan sendiri

d. Tidak mengerjakan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.30.

Tabel 4.30Data Angket Nomor 30

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %30 A

BCD

1222390

79,214,95,80

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

ketika mendapat kesulitan dalam mengerjakan soal-soal hitungan fisika, maka

mereka akan bertanya kepada guru fisikanya. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 122 orang (79,2%) memilih alternatif A.

50

Page 51: Skripsi (4)

31. Jika materi pelajaran fisika yang belum jelas apa yang anda lakukan?

a. Belajar sendiri dan tanya kepada guru fisika

b. Belajar sendiri kemudian tanya sama teman

c. Belajar sendiri

d. Diam saja

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.31.

Tabel 4.31Data Angket Nomor 31

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %31 A

BCD

1252045

81,2132,63,2

Berdasar tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika materi pelajaran fisika yang belum jelas maka mereka akan belajar sendiri

dan tanya kepada guru fisika. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban

siswa yaitu 125 orang(81,2%) memilih alternatif A.

32. Apakah pada saat praktikum fisika, guru fisika anda mengawasi dan

membimbing anda?

a. Selalu mengawasi dan membimbing

b. Hanya mengawasi saja

c. Kadang-kadang membimbing dan mengawasi

d. Tidak perna mengawasi dan tidak pernah membimbing

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.32.

51

Page 52: Skripsi (4)

Tabel 4.32Data Angket Nomor 32

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %32 A

BCD

147340

95,51,92,60

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

ketika sedang melakukan praktikum fisika selalu diawasi dan dibimbing oleh

guru fisika mereka. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu

147 orang (95,5%) memilih alternatif A.

33. Jika guru fisika tidak masuk kelas karena sedang ada rapat, apa yang anda

lakukan?

a. Membaca buku pelajaran meskipun tidak diperintah guru

b. Membaca buku pelajaran jika diperintah oleh guru

c. Bicara dengan teman

d. Pergi ke kelas lain

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.33.

Tabel 4.33Data Angket Nomor 33

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %33 A

BCD

10227250

66,217,516,2

0Berdasarkan tabel, di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika guru fisika sedang ada rapat maka sebagian besar mereka membaca buku

pelajaran meskipun tidak diperintah oleh gurunya. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 102 orang (66,2%) memilih alternatif A.

52

Page 53: Skripsi (4)

34. Dalam seminggu berapa kali rata-rata anda pergi ke perpustakaan untuk

membaca buku pelajaran fisika?

a. Lebih dari 5 kali

b. 3-4 kali

c. 1-2 kali

d. Tidak pernah sama kali

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.34.

Tabel 4.34Data Angket Nomor 34

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %34 A

BCD

5303188

3,219,520,157,1

Berdasar tabel di atas, berarti rata-rata siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau dalam seminggu tidak pernah pergi ke perpustakaan untuk

membaca buku fisika. Hal ini dapat dilihat dapat dari persentase jawaban

siswa yaitu 88 orang (57,1%) memilih alternatif D.

35. Berapa kali rata-rata dalam sebulan guru menyampaikan materi fisika dengan

menggunakan alat peraga fisika?

a. lebih dari 3 kali

b. 2-3 kali

c. Satu kali

d. Tidak pernah

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.35.

53

Page 54: Skripsi (4)

Tabel 4.35Data Angket Nomor 35

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %35 A

BCD

25218919

16,213,657,812,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

rata-rata guru fisikanya dalam sebulan menyampaikan materi pelajaran fisika

dengan menggunakan alat peraga sebanyak satu kali. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 89 orang (57,8%) memilih alternatif C.

36. Berapa kali rata-rata dalam sebulan guru mengajak anda mengadakan praktek

di laboratorium?

a. Lebih dari 3 kali

b. 2-3 kali

c. Satu kali

d. Tidak pernah

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.36.

Tabel 4.36Data Angket Nomor 36

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %36 A

BCD

8361037

5,223,869,54,5

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

rata-rata dalam sebulan mengadakan praktek di laboratorium sebanyak satu

kali. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 103 orang

(69,5%) memilih alternatif C.

54

Page 55: Skripsi (4)

37. Apakah anda membawa buku pelejaran fisika setiap ada jadwal pelajaran

fisika?

a. Membawah buku paket dan fisika lain

b. Hanya membawa buku paket

c. Pinjam buku paket teman di sekolah

d. Tidak membawa buku paket dan tidak pinjam dengan teman

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.37.

Tabel 4.37Data Angket Nomor 37

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %37 A

BCD

89212519

57,813,616,212,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

sudah membawah buku pelajaran fisika dan buku fisika lainnya setiap ada

jadwal pelajaran fisika. Hal ini dapat dilihat dari persentase 89 orang (57,8%)

memilih altternatif A.

38. Setelah guru fisika memberikan petunjuk untuk mengerjakan lembar kerja

siswa (LKS), apa yang anda lakukan?

a. Membaca dan mengerjakan sendiri

b. Membaca dan mengerjakan dengan teman

c. Membaca sebagian

d. Pura-pura mengerjakan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.38.

55

Page 56: Skripsi (4)

Tabel 4.38Data Angket Nomor 38

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %38 A

BCD

148501

96,13,20

0,6Dari tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau, jika

diberi petunjuk untuk mengerjakan LKS maka mereka akan segera membaca

dan mengerjan sendiri tugas LKS tersebut. Hal ini dapat dilihat dari persentase

jawaban siswa yaitu 148 orang (96,1%) memilih alternatif A.

39. Apabila guru fisika memberi pekerjaan rumah (PR), maka anda?

a. Mengerjakan sendiri di rumah

b. Mengerjakan dengan teman

c. Mengerjakan di sekolah

d. Tidak mengerjakan

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.39.

Tabel 4.39Data Angket Nomor 39

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %39 A

BCD

1431001

92,86,50

0,6Dari tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau apabila

guru fisika memberikan PR maka siswa akan mengerjakannya sendiri di

rumah. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 143 orang

(92,8%) memilih alternatif A.

40. Jika guru fisika memberikan pertanyaan kepada anda, apa yang anda lakukan?

a. Berusaha menjawab sendiri apa yang ditanyakan guru fisika

56

Page 57: Skripsi (4)

b. Bertanya kepada kemudian baru menjawab

c. Mau menjawab jika dipaksa

d. Tidak mau menjawab

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.40.

Tabel 4.40Data Angket Nomor 40

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %40 A

BCD

146701

94,84,50

0,6Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau, jika guru fisika memberikan pertanyaan, maka yang mereka

lakukan yaitu berusaha menjawab sendiri apa yang ditanyakan oleh guru

fisikanya. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 146 orang

(94,8%) memilih alternatif A.

41. Ketika membahas soal-soal fisika secara berkelompok, apakah yang anda

lakukan?

a. Ikut aktif berdiskusi dalam memecahkan soal atau soal

b. Bicara kalau diminta pendapat oleh teman

c. Hanya diam dan tidak berpendapat

d. Tidak peduli dengan pembicaraan kelompok

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.41.

Tabel 4.41Data Angket Nomor 41

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %41 A

BCD

146701

94,84,50

0,6

57

Page 58: Skripsi (4)

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

ketika membahas soal-soal fisika secara berkelompok maka mereka akan ikut

aktif berdiskusi dalam memecahkan soal atau masalah tersebut. Hal ini dapat

dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 146 orang (94,8%) memilih

alternatif A.

42. Jika hasil ulangan fisika anda jelek, bagaimana sikap anda berikutnya?

a. Berusaha belajar lebih giat lagi agar dalam ulangan selanjutnya nilainya

baik

b. Belajar sesuai dengan jadwal yang ada

c. Belajar kalau ulangan saja

d. Tidak belajar

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.42.

Tabel 4.42Data Angket Nomor 42

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %42 A

BCD

145810

94,25,20,60

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika mendapat nilai ulangan fisika jelek maka sikap mereka selanjutnya yaitu

berusaha belajar lebih giat lagi agar dalam ulangan selanjutnya nilainya baik.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 145 orang (94,2%)

memilih alternatif A.

43. Apakah yang anda lakukan jika tugas dari guru fisika?

a. Mengerjakan sendiri dan mengumpulkan tepat waktu

b. Mengerjakan dengan teman dan mengumpulkan tepat waktu

58

Page 59: Skripsi (4)

c. Menyalin punya teman

d. Tidak mengerjakan tugas

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.43.

Tabel 4.43Data Angket Nomor 43

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %43 A

BCD

1332001

86,412,9

00,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika mendapat tugas dari guru fisika maka mereka akan mengerjakan dan

mengumpul tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa

yaitu 133 orang (86,4%) memilih alternatif A.

44. Berapa jam rata-rata anda belajar fisika di rumah setiap hari?

a. Lebih dari 90 menit

b. Antara 60-90 menit

c. Kurang dari 60 menit

d. Tidak belajar sama sekali

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.44.

Tabel 4.44Data Angket Nomor 44

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %44 A

BCD

4171348

26,646,122,15,2

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

rata-rata mereka belajar fisika di rumah setiap hari yaitu 60-90 menit. Hal ini

59

Page 60: Skripsi (4)

dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 71 orang (46,1%) memilih

alternatif B.

45. Apakah anda membuat pelajaran di rumah?

a. Membuat pelajaran dan belajar tepat waktu

b. Membuat pelajaran dan kadang belajar secara tepat waktu

c. Membuat pelajaran tapi tidak waktu

d. Tidak membuat jadwal pelajaran

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.45.

Tabel 4.45Data Angket Nomor 45

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %45 A

BCD

1034074

66,925,94,52,6

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

sudah membuat jadwal pelajaran dan belajar tepat waktu. Hal ini dapat dilihat

dari persentase jawaban siswa yaitu 103 orang (66,9%) memilih alternatif A.

46. Jika ada jam kosong di rumah, apa yang anda lakukan?

a. Membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas dan latihan fisika

b. Membaca pelajaran fisika

c. Membaca majalah

d. Bermain dengan teman

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.46.

60

Page 61: Skripsi (4)

Tabel 4.46Data Angket Nomor 46

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %46 A

BCD

8517844

55,2115,228,6

Berdasarkan tabel di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika ada jam kosong di rumah maka mereka akan membaca buku pelajaran,

mengerjakan tugas dan latihan fisika. Hal ini dapat dilihat dari persentase

jawaban siswa yaitu 85 orang (55,2%) memilih alternati A.

47. Apakah anda mempersiapkan materi pelajaran fisika yang akan diajarkan di

sekolah?

a. Selalu mempersiapkan dengan baik

b. Mempersiapkan hanya dengan membaca buku peket

c. Mempersiapkan buku dan alat tulis saja

d. Tidak mempersiapkan sama sekali

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.47.

Tabel 4.47Data Angket Nomor 47

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %47 A

BCD

1221976

79,212,34,54

Berdasarkan tabel di atas berarti rata-rata siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau sudah mempersiapkan metari pelajaran fisika dengan baik. Hal

ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 122 orang (79,2%)

memilih alternatif A.

61

Page 62: Skripsi (4)

48. Apakah anda membaca kembali catatan fisika sepulang sekolah?

a. Membaca dan mempelajarinya

b. Membaca biasa saja

c. Kadang-kadang membaca

d. Tidak pernah membaca

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.48.

Tabel 4.48Data Angket Nomor 48

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %48 A

BCD

55157410

35,79,738,16,5

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

hanya kadang-kadang membaca kembali catatan fisikanya sepulang sekolah.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 74 orang (38,1%)

memilih alternatif A.

49. Jika anda tahu besok pagi ulangan fisika, apa yang anda lakukan?

a. Belajar dengan sungguh-sungguh

b. Belajar biasa saja

c. Belajar dengan terpaksa

d. Tidak belajar

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.49.

Tabel 4.49Data Angket Nomor 49

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %49 A

BCD

148501

96,13,20

0,6

62

Page 63: Skripsi (4)

Berdasarkan tabel di atas berarti rata-rata siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau jika tahu besok pagi ulangan fisika maka mereka akan belajar

dengan sunggu-sungguh. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa

yaitu 148 orang (96,1%) memilih alternatif A.

50. Apakah setelah praktikum fisika, anda diminta membuat laporan praktikum?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.50.

Tabel 4.50Data Angket Nomor 50

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %50 A

BCD

39262564

25,316,916,241,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

setelah melakukan praktikum fisika tidak pernah diminta membuat laporan.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 64 orang (41,6%)

memilih alternatif A.

51. Jika anda dalam mengerjakan tugas rumah (PR) fisika, anda mengalami

kesuliatan, siapa yang membantu anda?

a. Orang tua

b. Kakak/ayuk

c. Teman sebaya

d. Tetangga

63

Page 64: Skripsi (4)

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.51.

Tabel 4.51Data Angket Nomor 51

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %51 A

BCD

8157124

52,6377,82,6

Berdasarkan tabel di atas, berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas rumah (PR) maka yang

membantu mereka adalah orang tuanya. Hal ini dapat dilihat dari persentase

jawaban siswa yaitu 81 orang (52,6%) memilih alternatif A.

52. Apakah luas ruang laboratorium fisika di sekolah anda mencukupi untuk

kegiatan praktikum fisika seluruh siswa di kelas anda?

a. Sangat mencukupi

b. Mencukupi

c. Kurang mencukupi

d. Tidak mencukupi

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.52.

Tabel 4.52Data Angket Nomor 52

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %52 A

BCD

747622

48,149,41,31,3

Berdasarkan tabel di atas, berarti ruangan laboratorium SMP Xaverius

Lubuklinggau sudah mencukupi untuk siswa kalas VII sebanyak satu kelas.

Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 76 orang (49,4%)

memilih alternatif B.

64

Page 65: Skripsi (4)

53. Bagaimana kelengkapan alat-alat penunjang (sumber air, listrik, pemadam api,

alat-alat fisika, alat kebersihan)?

a. Semua tersedia

b. Hanya 1,2 dan 3

c. Hanya 1,2 dan 4

d. Tidak ada satupun dari perlengkapan tersebut

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.53.

Tabel 4.53Data Angket Nomor 53

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %53 A

BCD

11715175

75,99,7113,2

Berdasarkan tabel di atas, berarti kelengkapan alat-alat penunjang di SMP

Xaverius Lubuklinggau sebagian besar alat fisikanya semuanya sudah

tersedia. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 117 orang

(75,9%) memilih alternatif A.

54. Anda tinggal dengan siapa?

a. Orang tua

b. Famili

c. Menyewa

d. Teman sebaya

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.54.

65

Page 66: Skripsi (4)

Tabel 4.54Data Angket Nomor 54

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %54 A

BCD

1084150

702730

Berdasarkan tabel, di atas berarti siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau

sebagian besar mereka tinggal bersama orang tuanya. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 108 orang (70%) memilih alternatif A.

55. Apakah lingkungan tempat tinggal anda nyaman untuk belajar fisika?

a. Ya

b. Tidak

c. Kadang-kadang

d. Biasa saja

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.55.

Tabel 4.55Data Angket Nomor 55

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %55 A

BCD

138466

89,62,63,93,9

Berdasarkan tabel, di atas berarti lingkungan siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau sudah nyaman untuk belajar fisika. Hal ini dapat dilihat dari

persentase jawaban siswa yaitu 138 orang (89,6%) memilih alternatif A.

56. Jika mempunyai teman belajar yang suka belajar fisika, bagaimana sikap

anda?

a. Ikut belajar

b. Kadang-kadang ikut belajar

66

Page 67: Skripsi (4)

c. Hanya melihat dia belajar

d. Tidak peduli

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.56.

Tabel 4.56Data Angket Nomor 56

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %56 A

BCD

1074124

69,526,61,32,6

Berdasarkan tabel, di atas berarti jika siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau jika mereka mempunyai teman yang suka belajar maka mereka

akan ikut belajar. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu 107

(69,5%) memilih alternatif A.

57. Saat anda sedang belajar fisika, tiba-tiba terdengar suara orang lain yang

mengganggu bagaimana sikap anda?

a. Menegur agar tidak ribut dan meneruskan belajar

b. Marah dan meneruskan belajar

c. Diam dan meneruskan belajar

d. Berhenti belajar

Jawaban siswa terhadap pertanyaan di atas, dapat dilihat pada tabel 4.57.

Tabel 4.57Data Angket Nomor 57

Nomor soal Alternatif Jawaban siswa %57 A

BCD

1222183

79,213,65,21,9

Berdasarkan tabel di atas berarti jika siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011 sedang belajar fisika, tapi tiba-tiba

67

Page 68: Skripsi (4)

terdengar suara orang maka mereka akan menegur agar tidak ribut dan

meneruskan belajar. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yaitu

122 (79,2%) memilih alternatif A.

b. Deskripsi Data Wawancara

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden dapat diambil

kesimpulan bahwa ruangan laboratorium fisika SMP Xaverius Lubuklinggau

mencukupi untuk siswa sebanyak satu kelas serta alat-alat fisika di SMP

Xaverius tersebut belum menunjang karena kelengkapannya baru 75% - 81%

dan guru fisik SMP Xaverius Lubuklinggau sudah melaksanakan proses

belajar mengajar dengan baik, misalnya guru sudah membuat perangkat

mengajar dan telah menggunakan media pembelajaran yang tepat.

4. Analisis Pengaruh Faktor Keadaan Keluarga terhadap Hasil Belajar

Siswa

a. Data Angket

Secara keseluruhan hasil data angket yang diberikan kepada siswa sampel

dapat dilihat pada tabel 4.58.

Tabel 4.58Hasil Keseluruhan Data Angket

No Soal Jawaban Jumlah

sampel A % B % C % D %1 1 25 16,2 96 62,3 10 6,5 23 15 1542 2 52 33,8 52 33,8 28 18,2 22 14,2 1543 3 57 37 88 57 8 5,2 1 0,6 1544 4 11 7 46 30 60 39 37 24 1545 5 84 59,5 64 41,5 3 2 3 2 1546 6 44 28,6 99 64,3 11 7 0 0 1547 7 138 89,6 9 5,8 7 4,5 0 0 154

68

Page 69: Skripsi (4)

Tabel 58Hasil Keseluruhan Data Angket

s8 8 32 20,8 26 16,9 84 54,5 12 7,8 1549 9 112 74 35 22,7 3 1,9 2 1,3 15410 10 116 75,3 5 3,2 31 20 2 1,3 15411 11 61 39,6 80 52 11 7 2 1,3 15412 12 64 41,6 67 43,5 18 18 5 3,2 15413 13 101 65,6 11 7 28 18,2 5 3,2 15414 14 69 44,8 58 37,7 26 16,9 1 0,6 15415 15 130 84,4 16 10,4 8 5,2 0 0 15416 16 128 83 13 8,4 13 8,4 0 0 15417 17 73 47,4 71 46 9 5,8 1 0,6 154

18 18 108 70 33 21,4 6 3,8 7 4,5 15419 19 73 47,4 69 44,8 10 6,4 2 1,3 15420 20 152 98,7 2 1,2 0 0 0 0 15421 21 122 79,2 18 11,6 9 5,8 7 4,5 15422 22 133 86,3 21 13,6 0 0 0 0 15423 23 131 85 21 13,6 1 0,6 1 0,6 15424 24 116 75,3 30 19,4 7 4,5 1 0,6 15425 25 132 85,7 22 14,2 0 0 0 0 15426 26 152 98,7 1 0,6 0 0 1 0,6 15427 27 146 94,8 5 3,2 1 0,6 2 1,3 15428 28 132 85,7 16 10,3 0 0 1 0.6 15429 29 134 87 20 13 0 0 0 0 15430 30 122 79,2 23 14,9 9 5,8 0 0 15431 31 125 81 20 13 4 2,5 5 3,2 15432 32 147 95,4 3 1.9 4 2,5 0 0 15433 33 102 66,2 27 17,5 25 16,2 0 0 15434 34 5 3,2 30 19,4 31 20 88 57 15435 35 25 16,2 21 13,6 19 12,3 89 57,7 15436 36 8 5 36 23,3 103 69,5 7 4,5 15437 37 141 91,5 12 7,7 0 0 1 0,6 15438 38 148 96 5 3,2 0 0 1 0,6 15439 39 143 92,8 10 6,5 0 0 1 0,6 15440 40 146 94,8 7 4,5 0 0 1 0,6 15441 41 146 94,8 7 4,5 1 0,6 0 O 15442 42 145 94,2 8 5,2 1 0,6 0 0 15443 43 133 86,4 20 12,9 0 0 1 0.6 15444 44 41 26,6 10 26 7 4,5 4 2,6 154

Tabel 58Hasil Keseluruhan Data Angket

69

Page 70: Skripsi (4)

45 45 103 66,9 10 26 7 4,5 4 2,6 15446 46 85 55,2 17 11 8 5,2 44 28,6 15447 47 122 79,2 19 12,3 7 4,5 6 4 15448 48 55 35,7 15 9,7 74 48 10 6,5 15449 49 148 96,1 5 3,2 0 0 1 0,6 15450 50 39 25,3 26 17 25 16,2 64 41,6 15451 51 81 52,6 57 37 12 7,8 4 2,6 15452 52 74 48 76 49,4 2 1,3 2 1,3 15453 53 117 76 15 9,7 17 11 5 3,2 15454 54 108 70 41 26,6 5 3,2 0 0 15455 55 138 89,6 4 2,6 6 4 6 4 15456 56 107 69,5 41 26,6 2 1,3 4 2,6 15457 57 122 79,2 21 13,6 8 5,2 3 1,9 154

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penelitian lakukan dengan

menggunakan angket dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebagian besar orang tua siswa kelas VII Xaverius Lubuklinggau bekerja

sebagai wiraswasta dan mempunyai penghasilan 1.000.000-2.000.000

perbulannya, rata-rata jumlah anggota keluarganya yang masih menjadi

tanggungan orang tua yaitu 3 orang, sehingga jika mereka meminta uang

untuk membeli buku pelajaran orang tua mereka mendukung dan jika

mereka ingin membeli alat praktek fisika maka orang tua mereka juga

mendukung.

2. Sebagian besar orang tua siswa Xaverius Lubuklinggau sangat

memperhatikan kemajuan sekolah anaknya misal jika siswa tersebut

mendapat nilai ulangan yang baik maka mereka akan memuji dan

menyuruh anaknya untuk belajar lebih giat lagi dan jika mereka belajar di

rumah orang mereka juga membimbing anaknya untuk belajar dan

membantu jika mereka menemukan kegagalan dan kesulitan, selain belajar

70

Page 71: Skripsi (4)

di rumah siswa xaverius juga diizin oleh orang tua jika ingin mengikuti

kursus.

3. Secara umum 69,5% susana rumah siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

anggota keluarganya selalu menciptakan suasana lingkungan yang nyaman

untuk belajar, keadaan keluarganya yang harmonis, saling pengertian, dan

tidak ada pertengkaran, sehingga siswa merasa nyaman untuk belajar.

4. Secara umum 54% hubungan siswa Xaverius Lubuklinggau dengan

keluarganya dikategorikan cukup baik misalnya mereka mempunyai

kesulitan dalam belajar maka mereka akan cukup terbuka pada semua

anggota keluarga dan anggota keluarga yang lain juga selalu membantu.

b. Data Wawancara

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden bahwa keadaan

keluarga siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau dalam keadaan baik,

misalnya jika siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika maka ada orang

tua yang membantu dan rata-rata penghasilan orang tua mereka mencukupi

untuk kebutuhan sekolahnya.

5. Analisis Pengaruh Faktor Keadaan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa

a. Data Angket

1) Dalam mentaati tata tertib sekolah siswa SMP Xaverius Lubuklinggau

88% sudah mentaati tata tertitib sekolah misalnya memakai seragam dan

attribut secara lengkap,datang ke sekolah tepat waktu, jika tidak masuk

sekolah selalu membuat surat yang ditanda tangani orang tuanya.

71

Page 72: Skripsi (4)

2) Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah 74% siswa Xaverius

Lubuklinggau sudah melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik

misalnya saat guru fisika menjelaskan materi fisika mereka selalu

mengikuti dan memperhatikan penjelasan guru, jika mendapat kesulitan

dalam mengerjakan soal-soal hitungan fisika maka mereka akan bertanya

kepada guru fisikanya, gurunya juga sudah mengadakan praktek fisika dan

dalam belajar guru fisika sudah menggunakan alat peraga.

3) Dalam kegiatan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah

93,2% dikategorikan sangat baik misalnya diberi tugas untuk mengerjakan

LKS maka mereka langsung mengerjakan sendiri, dan jika mereka

mendapat nilai ulanagan yang jelek maka mereka akan berusaha lebih giat

lagi agar dalam ulangan selanjutnya nilainya baik.

4) Dalam kegiatan belajar di rumah 66% dikategorikan baik mereka sudah

belajar rata-rata 60-90 menit, mereka juga membuat jadwal pelajaran

belajar tepat waktu, jika mereka tahu besok pagi ada ulangan mana mereka

akan belajar dengan sungguh-sungguh.

5) Keadaan laboratorium SMP Xaverius Lubuklinggau 62,7% dikategorikan

cukup untuk siswa smp xaverius dan alat fisikanya sudah cukup lengkap.

b. Data Wawancara

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden dapat diambil

kesimpulan bahwa guru fisika SMP Xaverius sudah melaksanakan proses

belajar mengajar dengan baik dan ruangan laboratorium SMP Xaverius

Lubuklinggau sudah mencukupi untuk siswa sebanyak satu kelas, serta alat

72

Page 73: Skripsi (4)

laboratorium dengan kelengkapannya 75% - 81%, selain itu guru fisika juga

sering menggunakan objek bendanya langsung dalam menyampaikan materi.

6. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Xaverius Lubuklinggau.

Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

mengalami proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai.

Indikator hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian fisika

siswa kelas VII semester I SMP Xaverius Lubuklinggau tahun Pelajaran

2010/2011. Dari hasil analisis deskriptif persentase siswa yang mendapatkan

nilai di atas KKM SMP Xaverius yaitu sebanyak 69 orang (45%) dalam

ketegori cukup baik.

B. Pembahasan

Hasil belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

yang berasal dari dalam diri siswa (intern) maupun yang berasal dari luar diri

siswa (ekstern). Pada penelitian ini dikaji mengenai pengaruh faktor ekstern,

yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah dan keadaan lingkungan terhadap

hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2010/2011. Ada 3 indikator faktor ekstern yang mempengaruhi hasil

belajar yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: keadaan keluarga, keadaan

sekolah, keadaan lingkungan.

1. Pengaruh Faktor Keadaan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa

Dari hasil penelitian dan perhitungan analisis deskriptif persentase

menunjukkan bahwa faktor ekstern yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah,

73

Page 74: Skripsi (4)

dan keadaan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat dari persentase faktor ekstern secara kesuluruhan yaitu 71%

dalam kategori baik, sedangkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Xaverius

Lubuklinggau dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase dalam

kategori cukup baik dengan persentase 45% siswa mendapatkan hasil belajar

di atas KKM.

Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable

lingkungan keluarga secara keseluruhan menunjukkan bahwa lingkungan

keluarga siswa kelas VII SMP Xaverius Lubuklinggau dalam kategori baik

dengan persentase sebesar 60%. Dari keempat indikator lingkungan keluarga

menujukkan bahwa, kondisi ekonomi keluarga siswa dalam kategori cukup

baik dengan persentase sebesar 52%, perhatian orang tua dalam kategori baik

dengan persentase sebesar 64,8%, suasana rumah atau keluarga dalam kategori

baik dengan persentase sebesar 69,5%, dan relasi antar anggota keluarga

dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 54%.

Dari keempat indikator di atas kondisi ekonomi keluarga yang

tergolong cukup baik. Kondisi ekonomi keluarga erat hubungannya dengan

belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya seperti makan, perlindungan kesehatan juga membutuhkan fasilitas

belajar seperti ruang belajar khusus, alat tulismenulis, buku-buku pelajaran.

Fasilitas dan sarana belajar tersebut hanya dapat terpenuhi jika mempunyai

uang untuk membelinya.

74

Page 75: Skripsi (4)

Kondisi ekonomi keluarga yang cukup baik misalnya ditunjukan

dengan penghasilan orang tua yang masih dikategorikan cukup baik, pekerjaan

orang tua yang mayoritas sebagai wiraswasta, keadaan cukup terpenuhinya

kebutuhan sekolah anak, dan jumlah tanggungan keluarga yang banyak.

Perhatian orang tua dalam kategori baik misalnya ditunjukan dengan sikap

memuji hasil ulangan, membimbing anak waktu belajar, meluangkan waktu

untuk bertukar pikiran dengan anak, dan menasehati anak ketika tidak belajar

agar belajar sesuai jadwal.

Selain kondisi ekonomi keluarga hubungan siswa dengan keluarganya

juga cukup baik. Hal menunjukkan bahwa perlu ditingakat lagi misalnya

dengan cara siswa lebih terbuka dengan kesulitan belajar yang dialami dan

orang tua selalu membimbing mereka dalam belajar, sehingga dapat

membantu jika mereka mengalami kesulitan dalam belajar fisika.

Suasana rumah dalam kategori baik misalnya ditunjukkan dengan

adanya suasana rumah yang tenang dan tentram yang dapat mendukung

belajar anak, kondisi tempat belajar yang baik, anggota keluarga yang

berusaha menciptakan suasana yang tenang pada saat anaknya belajar,

keadaan keluarga yang harmonis dan saling pengertian, dan tempat belajar

yang nyaman dapat membuat anak merasa betah belajar di rumah.

2. Pengaruh Faktor Keadaan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa

Ada 5 indikator keadaan sekolah yang dikaji dalam penelitian ini,

yaitu: 1) ketaatan terhadap tata tertib sekolah, 2) kegiatan belajar di sekolah,

75

Page 76: Skripsi (4)

3) kegiatan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah, dan 4)

kegiatan belajar di rumah (5) keadaan laboratorium.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terhadap variable

keadaan sekolah secara keseluruhan 76,3% dalam kategori baik. Berdasarkan

perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable keadaan sekolah per

indikator menunjukan bahwa indikator mengerjakan tugas yang diberikan

guru di sekolah dalam kategori sangat baik dengan persentase sebesar 93,2%.

Hal ini berarti siswa sudah mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah

dengan sangat baik misalnya ditunjukan dengan sikap mengerjakan LKS yang

diberikan oleh guru, jika guru fisika memberikan PR maka siswa

mengerjannya dan jika ada tugas yang diberikan guru fisika secara

berkelompok maka mereka akan ikut aktif berdiskusi dengan teman

sekelompoknya.

Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable

keadaan sekolah dengan indikator kegiatan belajar di sekolah menunjukkan

bahwa kegiatan belajar di sekolah dalam kategori baik dengan persentase

sebesar 74%. Hal ini berarti siswa sudah melakukan kegiatan belajar di

sekolah yang ditunjukkan dengan sikap mengikuti dan memperhatikan

penjelasan guru ketika proses pembelajaran berlangsung, mencatat materi

pelajaran yang telah dijelaskan, belajar sendiri ketika guru tidak masuk kelas,

dan membawa buku pelajaran secara lengkap, bertanya kepada guru fisika jika

menemukan kesulitan dalam belajar.

76

Page 77: Skripsi (4)

Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable

keadaan sekolah dengan indikator kegiatan belajar di rumah dalam kategori

baik dengan persentase sebesar 66%. Hal ini berarti siswa sudah belajar di

rumah namun perlu lebih ditingkatkan lagi agar hasil yang diperoleh lebih

baik pula. Sikap yang perlu lebih ditingkatkan dalam kegiatan belajar di

rumah diantaranya perlu penambahan jam belajar di rumah, membuat jadwal

belajar, penggunaan waktu luang untuk belajar, dan membaca kembali catatan

yang telah diberikan guru sepulang sekolah.

Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable

keadaan sekolah dengan indikator mentaati tata tertib sekolah dalam kategori

sangat baik dengan persentase 88%. Hal ini berarti siswa sudah mentaati tata

tertib sekolah dengan memakai seragam dan attribut sekolah secara lengkap,

datang ke sekolah tepat waktu, keadaan baju tetap dimasukan dan masih

dalam keadaan rapi.

Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variable

keadaan sekolah dengan indikator keadaan laboratorium dalam kategori baik

dengan persentase 62,7%. Hal ini berarti keadaan laboratorium perlu

ditingkatkan lagi misalnya menambah alat-alat fisika dan membangun ruangan

yang lebih luas lagi, agar siswa dan guru fisika bisa lebih merasa tertarik

untuk mengadakan praktek dilaboratorium, selain itu dengan alat fisika yang

lebih lengkap akan menambah semangat siswa untuk belajar fisika.

Keadaan lingkungan siswa SMP Xaverius Lubuklinggau dalam

kategori baik dengan persentase 77%. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan

77

Page 78: Skripsi (4)

siswa sudah nyaman untuk belajar dan mereka mempunyai teman untuk

belajar fisika, selain itu sebagian besar mereka sudah tinggal bersama tinggal

bersama orang tuanya, sehingga jika mereka mengalami kesulitan dalam

belajar fisika maka ada orang tua dan teman yang bisa membantu mereka

dalam belajar fisika.

Dari hasil analisis perhitungan dan analisis deskriptif secara umum

hasil belajar fisika dalam kategori cukup baik yaitu 69 orang (45%) telah

berhasil mendapatkan hasil belajar di atas KKM yang ada. Tapi masih ada

siswa yang mendapat hasil ulangan dibawah KKM yaitu 85 orang (55%). Hal

ini menunjukkan bahwa masih perlu ditingkatkan lagi hasil belajar siswa

misalnya dengan cara mengikuti bimbingan belajar atau les fisika, lebih sering

pergi keperpustakaan dan mengikuti proses belajar-mengajar yang lebih serius

lagi.

Dari hasil wawancara peneliti dan penyebaran angket kepada siswa

SMP Xaverius Lubuklinggau menunjukkan bahwa dari ketiga indikator faktor

ekstern tersebut yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah

keadaan sekolah dan keadaan keluarga. Jika siswa sudah mentaati tata tertib di

sekolah, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maka siswa

tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang baik dan keadaan keluarga yang

harmonis orang tua, yang penuh perhatian dan ekonomi terpenuhi maka siswa

akan merasa nyaman untuk belajar di rumah.

78

Page 79: Skripsi (4)

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Secara Umum:

Berdasarkan perhitungan dan analisis diskriptif persentase secara

keseluruhan faktor-faktor ekstern yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah,

dan keadaan masyarakat siswa SMP Xaverius Lubuklinggau dalam kategori

baik yaitu 71%.

Secara Khusus:

Berdasarkan analisis deskriptif persentase menunjukan bahwa keadaan

keluarga siswa SMP Xaverius Lubuklinggau dikategorikan cukup baik dengan

persentase 60%. Dari keampat indikator keadaan keluarga menunjukan bahwa

kondisi ekonomi dan hubungan keluarga dikategorikan cukup baik

Keadaan sekolah SMP Xaverius Lubuklinggau dikategorikan

persentase 76,3%. Hal ini dapat dilihat dari siswa sudah mentaati tata tertib

sekolah, siswa sudah mengerjakan tugas dari guru baik di sekolah maupun

pekerjaan rumah.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa

keadaan lingkungan siswa SMP Xaverius Lubuklinggau sudah dikategorikan

baik dengan persentase 77%.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase hasil belajar siswa SMP

Xaverius Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011 dikategorikan cukup baik.

Hal ini disebabkan oleh hubungan siswa dan keadaan ekonomi keluarga siswa

79

79

Page 80: Skripsi (4)

yang masih di kategorikan cukup baik serta kurangnya guru dalam

menggunakan alat peraga dan mengadakan praktek di laboratorium.

B. Saran

Dari hasil simpulan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut.

1. Orang tua sebaiknya lebih sering membimbing anaknya dalam belajar

fisika dan berusaha memperhatikan jadwal belajar serta membuat anak

agar betah belajar di rumah.

2. Bagi sekolah dan guru bidang studi fisika agar lebih sering mengadakan

praktek di laboratorium dan menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan materi untuk menambah semangat siswa dalam belajar

fisika.

3. Sebaiknya siswa lebih sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku

pelajaran dan menambah jam belajar di rumah agar hasil belajarnya

meningkat.

80

Page 81: Skripsi (4)

DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2007. Pengaruh Fasilitas Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Mahasiswa Program Studi Matematika. Lubuklinggau : STKIP-PGRI.

Arikunto, Suharmi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Baharudin, Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiningsi, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineke Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri.2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineke Cipta.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Haryntiningsi, Fitri. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata Pelajaran Komputer pada Siswa Kelas XI Program Ilmu Sosial SMA Negeri 1 Suko Rejo. Semarang : /http.www.faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar di akses 18 Mei 2010.

Noer, Mirza. 2004. Analisis Tindak Alih Kode dan Campur Kode sebagai Penutur Dwi Bahasa pada Siswa Kelas II SMK PGRI Lubuklinggau. Program Studi Bahasa Indonesia STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT rineka Cipta.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo.

Susilonuringsi, Kukuh. 2006. Pengaruh Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Minat Belajar Siswa Kelas 1 di SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (YAPEK) Gombong. Semarang: /http.www.faktor interen dan faktor eksteren di akses 18 Mei 2010.

81