64
PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN YANG MENDAPAT PEMIJATAN DAN TIDAK MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT KELUARGA SEHAT PATI Proposal Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian persyaratan dalam menempuh program pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Oleh : Zulfa Hersis Pahlawanti H2A009050 i

Skripsi Fafa 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi Fafa 4

PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN

YANG MENDAPAT PEMIJATAN DAN TIDAK MENDAPAT

PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT KELUARGA SEHAT PATI

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian persyaratan dalam

menempuh program pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Zulfa Hersis Pahlawanti

H2A009050

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SEMARANG

2012

i

Page 2: Skripsi Fafa 4

PERNYATAAN

Nama : Zulfa Hersis Pahlawanti

NIM : H2A009049

Menyatakan dengan sesungguhanya bahwa skripsi berjudul PERBEDAAN

LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN YANG MENDAPAT PEMIJATAN

DAN TIDAK MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT KELUARGA

SEHAT PATI adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya

dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh

dari skripsi tersebut.

Semarang, Agustus 2012

Yang membuat pernyataan

Zulfa Hersis P.

ii

Page 3: Skripsi Fafa 4

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing proprosal skripsi dari :

Nama : Zulfa Hersis Pahlawanti

NIM : H2A009050

Fakultas : Kedokteran

Universitas : Universitas Muhammadiyah Semarang

Tingkat : Program Pendidikan Sarjana

Judul : PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN

YANG MENDAPAT PEMIJATAN DAN TIDAK

MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT

KELUARGA SEHAT PATI

Pembimbing : 1. dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, MSi. Med

2. Maya Dian R. MSc, Apt

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh

Program Pendidikan Sarjana Kedokteran.

Semarang, 9 Agustus 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, MSi. Med Maya Dian R. MSc , Apt

NIP. 196803132010012001 NIK. 28.6.1026.153

iii

Page 4: Skripsi Fafa 4

HALAMAN PENGESAHAN

PERBEDAAN LAMA TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN YANG MENDAPAT

PEMIJATAN DAN TIDAK MENDAPAT PEMIJATAN DI RUMAH SAKIT

KELUARGA SEHAT PATI

Disusun oleh :

Zulfa Hersis Pahlawanti

H2A009050

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 17 September

2012 dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang diberikan.

Semarang, 05 November 2012

Tim Penguji

dr. Hestu Waluyo M,Kes.............................................

dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, MSi. Med ………………....

Maya Dian R. MSc, Apt……………………………......

iv

Page 5: Skripsi Fafa 4

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perbedaan lama tidur bayi usia

3-6 bulan yang mendapat pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah

Sakit Keluarga Sehat Pati“ Penulis menyadari bahwa dengan selesainya penelitian

ini adalah berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Siti Moetmainnah P., MARS, SpOG (K) , selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

2. dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, Msi, Med selaku Dosen Pembimbing I Karya Tulis

Ilmiah yang telah memberikan bimbingan hingga studi kasus ini selesai.

3. Maya Dian R, MSc, Apt selaku Dosen Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah

yang telah memberikan bimbingan hingga studi kasus ini selesai.

4. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Semarang.

5. Semua petugas atau pegawai di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati yang telah

memberikan izin untuk pengambilan data dalam penelitian.

6. Bapak, Ibu, dan adik tersayang yang telah memberikan seluruh cinta kasih,

dorongan material spiritual yang tiada hentinya sebagai sumber terbesar bagi

penulis.

7. Teman-teman mahasiswa FK Kedokteran angkata 2009 yang telah berjuang

bersama-sama.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam studi kasus ini.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis berusaha semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan dan penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari

v

Page 6: Skripsi Fafa 4

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan dari penelitian.

Semarang, Agustus 2012

Penulis

vi

Page 7: Skripsi Fafa 4

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................................................................................. i

Halaman Pernyataan Orisinalitas ..................................................................... ii

Halaman Persetujuan ....................................................................................... iii

Daftar Isi .......................................................................................................... iv

Daftar Lampiran ............................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 2

C. Tujuan ............................................................................................. 2

D. Manfaat ........................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tidur Bayi

1. Definisi Tidur ............................................................................................. 4

2. Fisiologi Dasar Tidur ................................................................................ 4

3. Kebutuhan Tidur Bayi ............................................................................... 6

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur .................................................. 7

B. Pijat Bayi

1. Definisi 8

2. Manfaat Pijat Bayi ........................................................................................... 8

3. Mekanisme Pemijatan ...................................................................................... 10

4. Teknik Pemijatan ............................................................................................. 12

5. Lama Pemijatan .............................................................................................. 25

C. Pijat Bayi dengan Lama Tidur Bayi .......................................................... 25

D. Kerangka Teori .......................................................................................... 26

E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 26

F. Hipotesis .................................................................................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 27

vii

Page 8: Skripsi Fafa 4

1. Ruang Lingkup Keilmuan ................................................................................ 27

2. Waktu Penelitian .............................................................................................. 27

3. Tempat Penelitian ............................................................................................ 27

B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 27

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 27

1. Populasi 27

2. Sampel 27

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 28

1. Variabel Bebas ................................................................................................. 28

2. Variabel Terikat ............................................................................................... 28

E. Alat dan Bahan ........................................................................................... 28

F. Data yang Dikumpulkan ............................................................................ 28

G. Alur Penelitian ........................................................................................... 29

H. Definisi Operasional .................................................................................. 30

I. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 30

J. Analisis Data ..............................................................................................

30

1. Pengolahan data ............................................................................................... 30

2. Analisis Data .................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA

viii

Page 9: Skripsi Fafa 4

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner.............................................................................. 34

Lampiran 2. Check List............................................................................. 35

ix

Page 10: Skripsi Fafa 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pijat adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia.

Pijat bayi telah lama dilakukan hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia dan

diwariskan secara turun-temurun.1 Pijat yang dilakukan secara rutin memberi

rasa rileks sekaligus sebagai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan

mempererat ikatan emosi antara ibu dan bayi.2 Sebuah penelitian menyebutkan

bahwa sentuhan akan menyebabkan berbagai perubahan positif pada bayi.

Sentuhan itu dapat membuat tenang dan nyaman. Bayi yang dipijat dengan

teknik yang benar akan mengalami peningkatan nafsu makan dan efektivitas

dalam istirahat (tidur). Pemijatan pada bayi juga dapat memperbaiki kondisi

mental, meningkatkan kecerdasan, dan mengasah kemampuan interaksi

sosialnya.3 Pemijatan bayi dapat dimulai setelah bayi dilahirkan sesuai dengan

keinginan orang tua, Pemijatan bayi yang dilakukan lebih awal akan

memberikan keuntungan lebih besar. Pemijatan yang dilakukan tiap hari dan

dilakukan sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan akan mempunyai

manfaat yang lebih baik.4

Salah satu manfaat pijat bayi adalah bayi dapat tidur dengan lebih lama

karena merasa rileks dan disayangi.1 Tidur bagi bayi merupakan kebutuhan

vital yang tak tergantikan oleh cara apapun lainnya. Cukup tidur berkorelasi

dengan laju pertumbuhan bayi. Bayi berusia 0-5 bulan akan menjalani hidup

barunya dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur

selama 16-20 jam sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2

bulan, bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Pada usia 3-6

bulan, jumlah tidur siang bayi semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus

berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 jam/hari.5 Kebiasaan

bangun saat tidur dapat menjadi masalah karena menyimpang dari tidur

biasanya.6 Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004, 51,3 % bayi

1

Page 11: Skripsi Fafa 4

mengalami gangguan tidur. Berdasarkan penelitian dengan 385 responden di 5

kota, Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam, terdapat bayi yang 42

% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga

kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam.7

Pada umur 6 bulan, bayi mempunyai kebiasaan tidur sepanjang malam

sekitar 85%.8 Waktu tidur penting untuk perkembangan bayi, oleh karena itu

kebutuhan tidurnya harus terpenuhi agar tidak terpengaruh terhadap

perkembangannya. Kebutuhan tidur bayi harus disesuaikan dengan usianya dan

perlu mendapat perhatian dari keluarga agar bayi dapat mencapai pertumbuhan

dan perkembangan yang optimal.910 Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kualitas tidur bayi adalah dengan teknik pemijatan bayi

yang dapat memberi efek positif pada tubuh bayi.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan sebelum

pemijatan dan sesudah pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat

pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang

mendapat pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit

Keluarga Sehat Pati.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendeskripsikan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang

timendapatkan pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

b. Untuk mendeskripsikan lama tidur bayi usia 3-6 bulan tidak

mendapatkan pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

2

Page 12: Skripsi Fafa 4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Sebagai materi pembelajaran dan dapat memahami cara pijat bayi yang

benar.

2. Manfaat bagi Masyarakat

Sebagai pengetahuan bahwa pijat bayi mempunyai banyak manfaat.

3

Page 13: Skripsi Fafa 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tidur Bayi

1. Definisi Tidur

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, kebutuhan tidur

untuk semua umur berbeda. Tidur merupakan keadaan berkurangnya

tanggapan dan interaksi dengan lingkungan yang bersifat reversibel dan

berlangsung cepat.11

2. Fisiologi Dasar Tidur

Tidur memegang peran yang sangat besar bagi perkembangan bayi.

Pada saat tidur perbaikan sel-sel otak dan kurang lebih 75% hormon tubuh

diproduksi. Tahapan tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokkan menjadi

tidur aktif atau REM (Rapid Eye Movement) dan tidur tenang atau non-

REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa mempunyai periode REM

dan non REM yang berubah-ubah beberapa kali selama tidur malam hari.

Pada tahun pertama, sebagian besar bayi terbangun pada malam hari, dan ini

tidak diketahui oleh orang tuanya karena biasanya tidak menangis.12

Pada masa bayi terjadi beberapa perubahan, pola siklus tidur-bangun

baru jelas terlihat pada usia 3-4 bulan, yaitu proporsi tidur lebih banyak

pada malam hari. Umumnya morning naps berhenti pada umur 1 tahun dan

afternoon naps terus berlangsung hingga umur 3 tahun. Pada akhirnya

jumlah total tidur menurun bertahap selama periode anak-anak.

Perkembangan tidur ini berkaitan dengan umur dan bertambah besarnya

anak, maka jumlah tidur yang diperlukan berkurang dan diikuti dengan

penurunan proporsi REM dan non REM. Jumlah tidur adalah 16,5 jam pada

umur 1 minggu, kemudian menurun menjadi 14, 13, 12, 11, dan 10 jam

pada 1, 2, 3, 5, dan 9 tahun.

4

Page 14: Skripsi Fafa 4

Perubahan-perubahan aktivitas korteks serebri selama tidur

dikelompokkan dalam lima tahapan tidur, yaitu12 :

a. Tahap 1

Sewaktu siap untuk tidur, terbaring rileks, tonus otot mulai

menurun dan mata masih terbuka, gelombang listrik otak

memperlihatkan gelombang alfa dengan penurunan voltase.

b. Tahap 2

Timbul sekelompok gelombang berfrekuensi 14-18 siklus per detik,

ini dinamakan gelombang tidur (sleep spindle). Pada tahap ini kedua bola

berhenti bergerak dan tonus otot masih terpelihara. Selama waktu ini

masih akan terbangun oleh suara yang agak berisik. Selama beberapa

waktu berikutnya, masuk dalam tidur lelap tahap 3.

c. Tahap 3

Masuk dalam tidur yang lebih lelap. Dalam tahap ini, orang yang

tertidur cukup pulas, rileks sekali karena tonus otot lenyap sama sekali

dan EEG memperlihatkan gelombang lambat delta 20-50%.

d. Tahap 4

Tahap ini adalah tahap tidur paling nyenyak, tanpa mimpi dan sulit

dibangunkan. EEG memperlihatkan dominasi delta (>50%) dan

gelombang tidur sulit didapat. Ada yang mengatakan bahwa pada waktu

ini, hormon pertumbuhan diproduksi untuk memulihkan tubuh,

memperbaiki sel, membangun otot dan jaringan pendukung, menguatkan

tulang. Perasaan enak dan segar setelah tidur nyenyak mungkin

disebabkan karena hormon pertumbuhan bekerja baik.

e. Tahap 5

Setelah berlangsungnya tahap 4, tiba-tiba bola mata mulai bergerak

cepat, sehingga tidur ini disebut REM. Detak jantung dan napas

bertambah cepat, tekanan darah naik, otot-otot anggota gerak dan badan

tegang kembali (menggerakkan badan di tempat tidur). Walaupun ada

aktivitas demikian anak masih lelap tertidur dan sulit terbangun. Mimpi

5

Page 15: Skripsi Fafa 4

yang jelas terlihat pada tahap ini. Dan tahap tidur ini dapat memulihkan

pikiran, menjernihkan rasa khawatir dan mempertahankan sel-sel otak.

Selama tahap tidur 1-4 kedua bola mata tidak bergerak secepat

tahap tidur kelima. Oleh karena itu jenis tidur selama keempat tahap itu

dikenal sebagai non Rapid Eye Movement sleep (nonREM).12

3. Kebutuhan Tidur Bayi

Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkunganya.

Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90% tidur.

Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur selama 16-20 jam sehari yang

dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak

tidur malam dibanding siang. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira

usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan

pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam.

Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada

usia 3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan

terus berkurang.5 Pada bayi usia 6 bulan pola tidurnya mulai tampak mirip

dengan orang dewasa. Setelah mengatur periode yang umumnya memakan

waktu 10 sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya yaitu dari tahap 1

non-REM menuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin kembali ke tahap 1 dan

berputar kembali. Setelah satu atau dua putaran tidur non-REM, REM mulai

timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus tidur yang lebih sering muncul

pada bayi adalah tahap REM dan menghasilkan tidur yang lebih pendek,

sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam siklus REM. Pada usia 6-12

bulan, bayi hanya tidur siang 2 kali. Menjelang usia 1 tahun bayi hanya

memerlukan tidur siang satu kali, dan lainnya dihabiskan pada malam hari.

Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 jam/hari.5

6

Page 16: Skripsi Fafa 4

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

Lama tidur bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a. Lingkungan

Keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses tidur bayi.

Keadaan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat

terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik tempat bayi tidur berpengaruh

penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur.13

b. Nutrisi

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat

proses tidur. Konsumsi protein tinggi dapat mempercepat proses

terjadinya tidur, karena adanya triptofan yang merupakan asam amino

hasil pencernaan protein yang dapat membantu mudah tidur. Demikian

sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses

tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.13

c. Penyakit

Sakit dapat mempengaruhi tidur bayi. Penyakit yang dapat

memperbesar kebutuhan tidur, contohnya penyakit yang disebabkan oleh

infeksi. Keadaan sakit juga dapat menjadikan bayi kurang tidur, bahkan

tidak bisa tidur.13

d. Stimulasi

Menurut Soetjiningsih kebutuhan dasar anak terbagi atas

kebutuhan fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)

dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Kebutuhan fisik meliputi

pangan/gizi yang merupakan kebutuhan terpenting. Kebutuhan dasar

anak adalah kebutuhan emosi/kasih sayang. Pada tahun-tahun pertama

kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan

anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang anak

baik fisik, mental maupun psikososial. Salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan adalah

dengan memenuhi kebutuhan dasar dalam tumbuh kembang seperti yang

telah disebutkan diatas, serta pentingnya untuk melakukan stimulasi

7

Page 17: Skripsi Fafa 4

tumbuh kembang yang lebih awal pada bayi, salah satu contohnya adalah

dengan melakukan pijat bayi.13

B. PIJAT BAYI

1. Definisi

Pijat merupakan terapi luar yang sangat mujarab dan diandalkan

dalam pengobatan berbagai penyakit. Pada bayi, pijat bayi merupakan

tradisi lama yang digali kembali dengan sentuhan ilmu kesehatan dan

tinjauan ilmiah yang bersumber dari penelitian-penelitian para ahli

neonatologi, saraf dan psikologi anak. Pijat pada bayi merupakan perilaku

sehat yang sangat besar kontribusinya dalam meningkatkan pertumbuhan

fisik dan mental.3 Sebagai terapi sentuh, pijat bayi secara rutin memberi rasa

rileks sekaligus seba-gai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan

memepererat ikatan emosi antara ibu (atau anggota keluarga lain) dan bayi.2

2. Manfaat Pijat Bayi

Pengaruh positif atau manfaat pijat bayi sendiri bagi tumbuh kembang

anak telah lama diketahui. Manfaat pijat bayi pada bayi antara lain :

a. Meningkatkan berat badan

Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan

bahwa bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2

kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang

lebih dari kontrol.14

b. Meningkatkan pertumbuhan

Dr. Jenny Swcliffe mengemukakan bahwa bayi-bayi yang dipijat

secara teratur sejak lahir sering memperoleh peningkatan berat badan

yang lebih cepat dari lainnya mungkin karena pijatan dapat merangsang

produksi hormon-hormon pertumbuhan.14

c. Meningkatkan daya tahan tubuh

Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali

dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya peningkatan

jumlah dan toksisitas sel alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat

8

Page 18: Skripsi Fafa 4

mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita

AIDS.14

d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur terlelap

Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan

pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Hal ini disebabkan

dapat gelombang otak. Perubahan ini terjadinya dengan cara menurunkan

gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha yang

dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Elektro Encepalogram).15

Sampai saat ini para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh

dan pijat pada bayi banyak manfaatnya. Pijat bayi ini mempunyai efek

biokimia dan efek fisik atau klinis bagi tubuh bayi.14

Efek biokimia yang positif dari pijat bayi antara lain :

1. Menurunkan hormon kadar stress (katekolamin)

2. Meningkatkan kadar serotonin

Efek fisik atau klinis dari pijat bayi antara lain :

1. Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas (sel

pembubuh alami)

2. Mengubah gelombang otak secara positif

3. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan

4. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan

5. Meningkatkan kenaikan berat badan

6. Mengurangi depresi dan ketegangan

7. Meningkatkan kesiagaan

8. Membuat tidur terlelap

9. Mengurangi rasa sakit

10. Mengurangi kembung, kolik dan sakit perut

11. Meningjkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya

(bonding)

12. Meningkatkan volume ASI16

9

Page 19: Skripsi Fafa 4

3. Mekanisme Pemijatan

Beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar

pemijatan bayi antara lain17 :

a. Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan, mekanismenya :

1. Penurunan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase). Suatu enzim yang

menajadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan

2. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan

3. Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon

pertumbuhan

b. Aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan

pada bayi yang dipijat, tonus nervus (saraf otak ke 10) dapat

menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin,

dan penyerapan makanan akan lebih baik. Oleh karena itu berat badan

bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

c. Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI. Penyerapan makanan

menjadi lebih baik karena adanya peningkatan aktivitas nervus vagus

sehingga bayi cepat lapar dan lebih sering menyusu pada ibunya.

Produksi ASI akan lebih banyak karena banyak diproduksi jika semakin

banyak diminta.

d. Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh. Pemijatan akan

meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu peningkatkan

kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin,

suatu hormon stress). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan

kadar hormon adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress

ini akan meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.

e. Pemijatan dapat mengubah gelombang otak. Pijat ini akan membuat bayi

tidur terlelap dan meningkatkan kesiagaan atau konsentrasi. Hal ini

disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Perubahan ini

terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan

gelombang tetha, yang dapat digunakan dengan menggunakan EEG.17

10

Page 20: Skripsi Fafa 4

Terapi pemijatan ini memiliki mekanisme kerja yang sangat sederhana

yaitu memperbaiki sirkulasi darah sehingga memperlancar distribusi

oksigen dan nutrisi. Terapi pemijatan menghasilkan tekanan pada area

trubuh tertentu yang kemudian menghasilkan stimulasi ke sistem syaraf

reflek sehingga berdampak pada optimalisasi kerja tubuh. Mekanisme kerja

terapi pijat bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah yaitu dengan

memperbarui kelenjar-kelenjar, sel-sel akan mati karena kekurangan

oksigen dan kekurangan nutrisi. Sebaliknya, aliran darah yang lancar dapat

meremajakan kelenjar dan sel-sel tubuh. Saat dilakukan pemijatan pada

suatu area tubuh aliran darah terhenti. Pada saat pijatan dilepaskan, tekanan

darah akan menuingkat yang ditandai dengan timbulnya warna semu merah

pada bagian tubuh yang dipijat. Secara bertahap, endapan-endapan yang ada

di beberapa jaringan akan terdorong bersama dengan aliran darah sehingga

darah menjadi lancar, termasuk didtribusi nutrisi dan oksigen.17

Hal yang paling diperhatikan oleh ibu adalah lama tidur anak. Cukup

tidur berkolerasi dengan pesatnya laju pertumbuhan bayi, oleh karena itu

pola tidur perlu dibentuk sejak awal. Adakalanya lama tidur harian tidak

terpenuhi lantaran berbagai hal. Bayi sehat terputus-putus lama tidurnya bila

suasana untuk tidur terganggu. Misal, bila suasana bising, hawa panas, atau

belum kenyang makan. Demam dan kondisi sakit juga bisa menyebabkan

kekacauan pola tidur bayi.17 Yang terpenting adalah usaha orang tua untuk

memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan menggunakan metode pijat

bayi tersebut.

4. Teknik Pemijatan

A. Pemijatan pada daerah muka

Gerakkan tangan anda dari tengah wajah samping seperti membasuh

mata. Tekankan jari-jari anda dari tengah dahi kesamping seperti menyetrika

dahi.

Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, tekankan ibu jari

anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi

11

Page 21: Skripsi Fafa 4

dengan membuat gerakan kesamping dan atas seolah-olah membuat bayi

tersenyum (gambar A).

Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut didearah sekat hidung.

Gerakkan kedua ibu jari dari tengah kesamping dan ke atas daerah pipi

seolah membuat bayi tersenyum (gambar B).

12

A

B

Page 22: Skripsi Fafa 4

Buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi dengan kedua

jari telunjuk tangan anda, berikan tekanan lembut pada daerah belakang

telinga kanan dan kiri.

Gambar pemijatan daerah muka. 18

B. Pemijatan pada daerah dada

Lakukan pijatan kupu-kupu. Letakkan kedua tangan anda di tengan dada

bayi kita dan gerakkan keatas kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke

ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati. Lalu dari tengah

dada bayi dipijat menyilang dengan telapak tangan kita ke arah nahu seperti

membentuk kupu-kupu.

13

F

ED

C

Page 23: Skripsi Fafa 4

Gambar pemijatan daerah Dada. 18

C. Pemijatan pada daerah perut

Lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas kebawah

perut. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar perut,

gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi kanan dan kiri perut. Lakukan gerakan

“I LOVE U” memijat dari kanan atas perut bayi kemudian ke kiri bawah

membentuk “L” terbalik. “YOU” memijat dari kanan bawah ke atas

kemudian ke kiri dan berakhir di perut kiri bawah membentuk huruf “U”.

Gambar pemijatan daerah perut. 18

14

BA

C

BA

Page 24: Skripsi Fafa 4

D. Pemijatan pada daerah tangan

Buatlah gerakan memijat ketiak dari atas ke bawah. Lakukan gerakan

seperti memerah susu atau seperti memeras dari pundak ke pergelangan

tangan. Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan

ke arah jari-jari. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari

dengan gerakan memutar, akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung

jari bentuklah gerakkan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah

pergelangan tangan.

Gambar pemijatan daerah tangan. 18

15

F E

D C

BA

Page 25: Skripsi Fafa 4

E. Pemijatan pada daerah kaki

Gerakkan tangan anda dari pangkal paha sampai kepergelangan kaki

seperti memerah susu. Mengurut telapak kaki bayi secara bergantian, pijat

jari kaki dengan gerakkan memutar dan diakhiri dengan tarikan lembut pada

setiap ujungnya. Untuk punggung kaki secara bergantian kemudian buat

gerakkan mengulang dari pangkal paha ke pergelangan kaki.

Gambar pemijatan daerah kaki. 18

F. Pemijaatan pada daerah punggung

16

C

BA

F

E

D

Page 26: Skripsi Fafa 4

Menggerakkan tangan kita maju mundur dari bawah leher ke pantat bayi.

Pegang dan tahan pantat bayi dengan tangan kanan, kemudian usapkan

telapak tangan kiri kita seperti menyetrika punggung dari leher ke pantat.

Gambar pemijatan daerah punggung. 18

G. Gerakan Relaksasi dan gerakan pergangan lembut

Buatlah goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan

melambung lambungkan secara lembut. Teknik sentuhan relaksasi mudah

dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau

terpisah dari pijat bayi. Gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan

tangan dan kaki bayi, memijat perut dan pinggul, serta meluruskan tulang

belakang bayi. Peregangan lembut ini dilakukan di akhir pemijatan atau

diantara pijatan, setiap gerakan peregangan dapat dilakukan sebanyak 4-5

kali.

1) Tangan disilangkan

a) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di

dada.

b) Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping

Gambar pemijatan relaksasi tangan. 18

2) Membentuk diagonal tangan-kaki

17

B

A

A

Page 27: Skripsi Fafa 4

a) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi diatas

tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik

kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula.

b) Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan bayi diatas

tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke

posisi semula. Gerakan dapat diulang 4-5 kali.

Gambar pemijatan relaksasi kaki. 18

3) Menyilangkan kaki

a) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke

atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu

dengan mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan pada posisi

semula.

b) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke

atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan dalam bertemu

dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi

semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18

4) Menekuk kaki

18

B

C

Page 28: Skripsi Fafa 4

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus,

lalu tekuk kaki perlahan menuju ke arah perut. Ulangi 4-5 kali.

Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18

5) Menekuk kaki bergantian

Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan

kaki secara bergantian.

Gambar pemijatan relaksasi daerah kaki. 18

4. Lama Pemijatan

Untuk bayi umur 3 bulan – 3 tahun, disarankan agar seluruh gerakkan

dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih meningkat. Total waktu

pemijatan disarankan sekitar 15 menit.19

C. Pijat Bayi dengan Lama tidur Bayi

Didukung oleh penelitian yang dilakukan di Touch Reasearch Institute,

Amerika yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dipijat selama 2x15 menit

setiap minggunya dalam jangka waktu 5 minggu, tidurnya menjadi lebih

nyenyak sehingga pada waktu bangun konsentrasinya lebih baik dari pada

sebelum diberi pemijatan.16

Peningkatan kuantitas tidur pada bayi yang diberi pemijatan tersebut

disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan

19

D

E

Page 29: Skripsi Fafa 4

pada saat pemijatan.16 Serotonin merupakan zat transmitter utama yang

menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi

retikularis maupun aktivitas otak lainnya. Serotonin yang disintesis dari asam

amino tripthopan akan diubah menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian

menjadi N-asetil serotonin yang pada akhirnya berubah menjadi melatonin.

Melatonin ini mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan

lelap pada saat malam hari. Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak

diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang.20

D. Kerangka Teori

E. Kerangka Konsep

F. Hipotesis

Terdapat perbedaan antara lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat

pemijatan dan tidak mendapat pemijatan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

BAB III

METODE PENELITIAN

20

Lingkungan

Stimulasi- Pijat Bayi :

1. Teknik Pemijatan

2. Lama Pemijatan3. Frekuensi

Pemijatan

PenyakitLama Tidur

Gelisah

MelatoninAktivitas

Neurotransmitterserotonin

Nutrisi FrekuensiTidur Bayi

Pemijatan Lama tidur bayi

Page 30: Skripsi Fafa 4

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Keilmuan

Keilmuan dari penelitian ini adalah Kesehatan Anak

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012 hingga selesai.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan case

control yakni suatu penelitian untuk membandingkan dua kelompok yaitu

kelompok bayi sebelum pemijatan dan sesudah pemijatan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua bayi usia 3-

6 bulan di RS Keluarga Sehat Pati.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Bayi usia 3-6 bulan di RS

Keluarga Sehat Pati yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi sampel kasus dalam penelitian ini adalah :

1. Bayi sehat

2. Bayi yang mendapat pemijatan

3. Bayi dengan ibu yang menyetujui untuk menjadi responden

Kriteria inklusi sampel kontrol dalam penelitian ini adalah :

1. Bayi sehat

2. Bayi yang tidak mendapat pemijatan

3. Bayi dengan ibu yang menyetujui untuk menjadi responden

Sedangkan kriteria eksklusi sampel kasus dan kontrol dalam penelitian ini

adalah :

21

Page 31: Skripsi Fafa 4

1. Bayi yang mempunyai kelainan kongenital mayor

2. Bayi rewel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus analitis

korelatif sebagai berikut :

Keterangan :

n = Besar sampel

Zα = Deviat baku alfa = 1,65

Zβ = Deviat baku beta = 0,842

r = Korelasi = 0,4

Dari perhitungan di atas, maka besar sampel untuk masing – masing

sampel kasus dan kontrol minimal dalam penelitian ini adalah 38 orang.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemijatan.

2. Variabel Terikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah lama tidur bayi.

E. Alat dan Bahan

1. Kuesioner

2. Lembar observasi

3. Alat tulis

4. Sertifikat pijat bayi dari terapis

F. Data yang dikumpulkan

22

Page 32: Skripsi Fafa 4

Data yang dikumpulkan berasal dari :

1. Data primer

Pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana data primer ini

didapat dari pengisian kuesioner oleh responden dan dilakukan obeservasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang didapat dalam penelitian ini adalah data dari RS

Keluarga Sehat Pati.

G. Alur Penelitian

H. Definisi Operasional

23

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan bulan Oktober

– selesai 2012

Memberikan lembar kuesioner

untuk diisi responden

Membantu responden mengisi

kuesioner

Mencatat hasil penelitian

Mengumpulkam data

2. Perijinan

Surat Resmi dari Fakultas Kedokteran

UNIMUS ke RS Keluarga Sehat Pati.

1. Perencanaan

- Mengadakan studi pendahuluan

- Mengumpulkan pustaka

- Merusmuskan masalah

- Menentukan sampel

- Rancangan penellitian

- Merumuskan teknik pengumpulan data

Page 33: Skripsi Fafa 4

Variabel Definisi Alat Ukur Skala Pengukuran

Variabel bebas :

Pemijatan

Suatu gerakan

pijatan pada tubuh

bayi dengan

menggunakan

teknik pemijatan

tertentu yang

dilakukan > 2 kali

dalam seminggu.

Observasi Nominal

1. Ya =

mendapatkan

pemijatan

2. Tidak = Tidak

mendapatkan

pemijatan

Variabel Terikat:

Lama Tidur Bayi

Lama tidur bayi

dalam 24 jam,

jumlah tidur

malam, keadaan

saat tidur, dan

gangguan tidur

pada bayi sebelum

dan sesudah

pemijatan.

Kuesioner Nominal

1. Lama, tidur bayi

≥ 13 jam/hari

2. Sebentar, tidur

bayi < 13jam/hari

I. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi : pengeditan, mengkoding,

memasukkan data dan tabulasi data atau penyusunan data. Pengolahan data

menggunakan software komputer.

J. Analisi Data

Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari :21

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel. Untuk analisis data

menggunakan minimum, maksimum dan rata-rata standar.21

2. Analisis Bivariat

24

Page 34: Skripsi Fafa 4

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Untuk

mengetahui hubungan antara variable bebas dengan variabel terikat

menggunakan uji Chi Square dan besarnya resiko dengan odd

ratio(OR).21

BAB IV

25

Page 35: Skripsi Fafa 4

HASIL ANALIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data dari penelitian ini merupakan data primer yang dilakukan

pada tanggal 26 Oktober 2012 sampai dengan 29 Desember 2012 di RS

Keluarga Sehat Pati. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan

kuesioner kepada orang tua responden. Berikut ini merupakan hasil

penelitian yang dilakukan di RS Keluarga Sehat Pati, untuk mengetahui

perbedaan lama tidur bayi usia 3-6 bulan yang mendapat pemijatan dan

tidak mendapat pemijatan.

B. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah bayi usia 3-6 bulan di RS Keluarga Sehat

Pati berjumlah 76 responden. Responden penelitian terdiri dari 38 bayi

yang mendapat pemijatan dan 38 bayi yang tidak mendapat pemijatan

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

C. Analisis Statistika

Dari hasil pengujian statistik didapatkan hasil analisis univariat berupa:

Tabel 1. Distribusi subyek penelitian berdasarkan jumlah responden

NO Kegiatan Pijat Frekuensi Prosentase

1. Bayi yang dipijat 38 50 %

2. Bayi yang tidak dipijat 38 50 %

Jumlah: 76 100 %

Berdasarkan tabel 1. Populasi dari responden penelitian ini

sebanyak 76 bayi dengan jumlah kasus sebanyak 38 (bayi yang mendapat

pemijatan) dan jumlah kontrol sebanyak 38 (bayi yang tidak mendapat

pemijatan).

Tabel 2. Distribusi subyek penelitian berdasarkan waktu tidur

26

Page 36: Skripsi Fafa 4

NO Waktu tidur Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10 jam

11 jam

12 jam

13 jam

14 jam

15 jam

16 jam

17 jam

18 jam

1

4

15

22

9

11

7

3

4

1,3 %

5,3%

19,7%

28,9%

11,8%

14,5%

9,2%

3,9%

5,3%

Jumlah: 76 100 %

Dari data diatas dapat diketahui bahwa lama tidur untuk bayi yang menjadi

responden berkisar 10 sampai 18 jam.

Waktu paling sebentar yang digunakan bayi tersebut untuk tidur adalah 10

jam. Dan waktu paling lama dimana bayi tersebut dapat tidur sebanyak 18 jam.

Tabel 3. Distribusi subyek penelitian berdasarkan penggolongan lama

tidur

NO Lama Tidur Frekuensi Prosentase

1. Lama (≥ 13 jam) 56 73,7%

2. Sebentar (< 13 jam) 20 26,3%

Jumlah: 76 100 %

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3 diatas, dapat dijelaskan

bahwa sebanyak 76 responden, 56 responden (73,3%) diantaranya mempunyai

lama tidur ≥ 13 jam (lama) dan sebanyak 20 responden (26,3%) mempunyai lama

tidur < 13 jam (sebentar).

Tabel 4. Analisis Hubungan Lama Tidur Bayi Dengan Kegiatan Pemijatan

27

Page 37: Skripsi Fafa 4

Kegiatan Pijat Lama Tidur Bayi

Lama (≥ 13 Jam) Sebentar (< 13 Jam)

N % N %

Pijat

Tidak Pijat

34

22

44,7

28,9

4

16

5,3

21,1

Hasil dari pengujian chi square yang telah dilakukan, maka perbedaan

lama tidur bayi yang mendapat pemijatan dan tidak, sebanyak 38 (50%)

responden yang mendapat pemiijatan mengalami tidur dengan frekuensi tidur

yang lama sebanyak 34 (44,7%) bayi dan frekuensi tidur yang sebentar sebanyak

4 bayi (5,3%). Sedangkan sebanyak 38 (50%) responden bayi yang tidak

mendapat pemijatan yang mengalami frekuensi tidur lama sebanyak 22 orang atau

sekitar 28,9% dan 16 bayi yang frekuensi tidurnya sebentar (21,1 %). Dengan

jumlah keseluruhan responden sebanyak 76 (100%) responden.

Chi

square

N of Case p-value OR CC IK (95%)

76 0,004 6,182 0,338 1,825 – 20,936

Dari hasil pengujian chi square dengan 76 sampel didapatkan hasil p-value

sebesar 0,004 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat hubungan

yang bermakna antara lama tidur bayi dengan dilakukannya pijatan Di RS

Keluarga Sehat Pati. Dengan nilai cc sebesar 0,338 berarti tingkat kekuatan

hubungan antara lama tidur bayi dengan kegiatan pijat adalah rendah. Dari

analisis tersebut juga didapatkan nilai OR atau resiko prevalensi sebesar 6,182

yang berarti bayi yang dipijat memiliki peluang 6,182 kali untuk dapat tidur lama

daripada yang tidak mendapatkan pemijatan.

D. PEMBAHASAN

28

Page 38: Skripsi Fafa 4

Setelah dilakukan penelitian tentang lama tidur bayi dengan

kegiatan pijat didapatkan sampel penelitian sebanyak 76 responden dengan

bayi yang dipijat sebesar 38 responden dan yang tidak dipijat sebesar 38

responden. Setelah sampel didapatkan maka akan dilakukan analisis chi

square.

Secara teoritis, pijat bayi mempunyai manfaat untuk meningkatkan

konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur terlelap. Perubahan ini terjadinya

dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang

beta serta tetha yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Elektro

Encepalogram).14 Peningkatan kualitas tidur pada bayi yang diberi

pemijatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi

serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan.16 Serotonin merupakan zat

transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan

aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya.

Serotonin yang disintesis dari asam amino tripthopan akan diubah menjadi

5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang

pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin ini mempunyai

peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat

malam hari. Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi

pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang.20

Hal tersebut juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Laviana mengenai pengaruh pemijatan terhadap kuantitas tidur bayi usia

4-6 bulan, dari penelitian itu dihasilkan bayi yang dilakukan pemijatan

mengalami peningkatan kuantitas tidur walaupun rata-rata peningkatannya

kecil sekali.

Pernyataan tersebut juga selaras dengan penelitian ini dimana

didapatkan p-value 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat

hubungan yang bermakna antara lama tidur bayi usia 3-6 bulan dengan

kegiatan pemijatan. Selain itu, dari hasil analisis statistika dihasilkan

bahwa bayi yang dipijat memiliki peluang 6,812 untuk dapat tidur lama.

29

Page 39: Skripsi Fafa 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 38 (50%) responden yang

mendapat pemijatan mengalami tidur dengan frekuensi tidur yang lama

sebanyak 34 (44,7%) bayi dan frekuensi tidur yang sebentar sebanyak 4

bayi (5,3%). Sedangkan sebanyak 38 (50%) responden bayi yang tidak

mendapat pemijatan yang mengalami frekuensi tidur lama sebanyak 22

orang atau sekitar 28,9% dan 16 bayi yang frekuensi tidurnya sebentar (21,1

%). Dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 76 (100%) responden.

2. Terdapat hubungan yang bermakna yang kuat antara bayi yang dipijat

dengan lama tidurnya dan bayi yang tidak dipijat dengan lama tidurnya.

B. Saran

Saran pada penelitian antara lain :

1. Pemberian perlakuan pemijatan hendaknya dilakukan oleh peneliti sehingga

pemijatan yang dilakukan dapat sama antara bayi yang dipijat.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengukur lama tidur bayi dengan

parameter yang lebih akurat sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

3. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor pendukung

lainnya yang mempengaruhi lama tidur bayi.

30

Page 40: Skripsi Fafa 4

31

Page 41: Skripsi Fafa 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Putri, A. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Briliant Offset. 2009

2. Suririnah. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2009

3. Subakti, Yazid & Deri R. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta : Wahyu Media. 2008

4. Roesli, U. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : Trubus Agriwidya, Anggota IKAPI, MBA, CIMI, dan Jhonson and Jhoson. 2004

5. Gola, G. Ayo bamngun! Dengan bugar karena tidur yang benar. Jakarta : Penerbit Hikmah. 2009

6. Wong, D.L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2003

7. Widianto, S. Pentingnya Tidur Nyenyak Bagi si Kecil. http://www.pikiran.rakyat.com/cetak/2005/0805/28/hikmah/lainnya 2.Htm Diakses tanggal 16 Juni 2012

8. Rudolph, A. M ; Robert K. Kamey ; Kim J. O. Rudolphis : Fundamental of Pediatric. Third Edition, the Mc Graw. Hill Companies, Inc. USA. 200

9. Rafknowledge. Insomnia dan Gangguan Tidur lainnya. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 2004

10. Soedjatmiko. Pedoman Praktis Pemijatan Bayi. Tangerang : Karisma Publishing Group. 2006

11. Conny, Tanjung MF, Rini Sekartini. Masalah tidur pada Anak. Sari Pediatri ; vol 2 (3) : 138-142. 2004

32

Page 42: Skripsi Fafa 4

12. Widodo, Dwi Putro. Taslim, S Soetomenggolo. Perkembangan Normal tidur pada Anak dan kelainannya. Sari Pediatri ; Vol. 2 (3) : 139-145. 2000

13. Anonim. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur. URL:4skripsi:blogspot.com/2011/01/Faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tidur-html. Diakses tanggal 16 Juni 2012. 2011

14. Rosalina, I. Fisiologi Pijat Bayi. Trikarsa Multri Media dan Jhonson and Jhoson Indonesia, Bandung. 2007

15. Anonim. Pertumbuhan Berat Badan Bayi. www.info-Bunda.com. Diakses 18 Maret 2012. 2009

16. Roesli, U. Pedoman Pijat bayi. Edisi Revisi, Agriwidya, Jakarta. 2001

17. Brainbridge, N & Health, A. Baby Massage (Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan). Dain Rakyat. Jakarta. 2001

18. Oktobriariani, RR. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi

Terhadap Praktik Pijat Bayi di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo. [Skripsi].

Surakarta: Fakultas Kedokteran Program Studi DIV Kebidanan Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 2010

19. Dewi, S. Pijat dan Asupan Gizi Tepat untuk Melejitkan Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. 2005

20. Mas’ud, I. Fisiologi : Persepsi Kerja Otak. UM Press Malang, Malang. 2001

21. Notoadmojo, S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2005

33