126
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan bergerak di bidang penjualan jasa-jasa pertanggungan mempunyai peranan penting dalam usaha pengumpulan dana masyarakat serta mendukung kesinambungan pembangunan nasional dalam negeri, dalam arti memperkecil resiko yang dapat menghambat jalannya pembangunan. Di samping sebagai alat yang menghimpun dana pembangunan, usaha perasuransian itu dapat juga dilihat manfaatnya sebagai salah satu alat yang memberikan jaminan bagi kelangsungan usaha-usaha besar yang suatu ketika mengalami kerugian sebagai akibat dari suatu peristiwa yang menimpa perusahaan atau orang tersebut. Banyak orang dan perusahaan khawatir dengan ketidakpastian kondisi perekonomian pada tahun-tahun mendatang, salah satunya adalah kemungkinan melemahnya pertumbuhan 1

skripsi bener

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi

Citation preview

Page 1: skripsi bener

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan bergerak di bidang

penjualan jasa-jasa pertanggungan mempunyai peranan penting dalam usaha

pengumpulan dana masyarakat serta mendukung kesinambungan pembangunan

nasional dalam negeri, dalam arti memperkecil resiko yang dapat menghambat

jalannya pembangunan. Di samping sebagai alat yang menghimpun dana

pembangunan, usaha perasuransian itu dapat juga dilihat manfaatnya sebagai

salah satu alat yang memberikan jaminan bagi kelangsungan usaha-usaha besar

yang suatu ketika mengalami kerugian sebagai akibat dari suatu peristiwa yang

menimpa perusahaan atau orang tersebut. Banyak orang dan perusahaan

khawatir dengan ketidakpastian kondisi perekonomian pada tahun-tahun

mendatang, salah satunya adalah kemungkinan melemahnya pertumbuhan

ekonomi yang biasanya berujung pada pengurangan karyawan di banyak

perusahaan. Belum lagi jika memperhitungkan dampak memburuknya kondisi

perekonomian yang bisa mengakibatkan menurunnya kemampuan financial

seseorang. Di tengah kekhawatiran ini, orang akan mengandalkan asuransi untuk

melindungi perusahaan dan anggota keluarga mereka dari kerugian.

Djojosoedarso (2000: 72) menyatakan bahwa asuransi adalah persetujuan

dengan mana satu pihak penanggung mengikatkan diri terhadap orang lain atau

tertanggung untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung

1

Page 2: skripsi bener

karena terjadinya sesuatu peristiwa yang telah di tunjuk dan yang belum tentu

serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.

Peran penting asuransi adalah pembayaran klaimnya. Pembayaran klaim akan

menolong seseorang yang dalam merencanakan keuangan di masa yang akan

datang diantaranya terutama mengenai pendidikan anggota keluarga.

Mangkunegara (2003: 23) menyatakan bahwa tingkat pendidikan adalah suatu

proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir,

yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan

teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Pendidikan merupakan hal yang fundamental

untuk membentuk kemampuan manusia untuk menganalisa serta pengambilan

keputusan yang baik dan lebih bermanfaat terutama dalam pelaksanaan

pembangunan yang seutuhnya. Tingkat Pendidikan merupakan indikator utama

dalam membentuk kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap

teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan

serta pembangunan yang berkelanjutan (Todaro, 2010: 34).

Pendidikan itu tidak mengenal usia, hal ini dapat diketahui sekarang ini

bahwa setiap orang berusaha untuk meningkatkan kemampuannya baik secara

formal atau non formal, dengan tujuan agar mampu bersaing untuk mengatasi

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Karena pendidikan merupakan

bagian yang terutama bagi setiap orang, maka diharapkan kepada setiap orang tua

dalam membiayai pendidikan anaknya yang relatif mahal, harus membuat

perencanaan yang matang dengan menggunakan fasilitas yang ada pada

perusahaan yang mendukung terhadap perkembangan pendidikan, seperti

2

Page 3: skripsi bener

perusahaan asuransi, karena setiap orang tua tentunya menginginkan masa depan

yang lebih baik bagi anaknya agar mampu bersaing di masa mendatang. Resiko

kegagalan dalam pendidikan merupakan bagian yang sangat penting diantisipasi

oleh perusahaan perasuransian karena asuransi sangat erat hubungannya dengan

jaminan pelaksanaan pendidikan, karena asuransi berfungsi untuk memberikan

perlindungan dalam mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesulitan

pembiayaan dalam pendidikan di mana untuk peningkatan pendidikan akan

membutuhkan pembiayaan yang relatif mahal. Dengan demikian untuk mengatasi

pembiayaan dalam kelangsungan pendidikan, maka seharusnya para orang tua

harus menjadi nasabah asuransi pendidikan.

Untuk mencapai pendidikan yang lebih baik diharapkan kepada para

orang tua agar dapat merencanakan pembiayaan untuk keperluan pendidikan sejak

dini supaya kelangsungan pendidikan tidak terganggu oleh kekurangan biaya

pendidikan. Dengan mengikuti asuransi pendidikan ini, diharapkan dapat

mengatasi kekurangan biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan ke tahap yang

lebih tinggi. Asuransi pendidikan merupakan bagian dari asuransi jiwa yang

mempertanggungkan jaminan pendidikan terhadap nasabah yang

dipertanggungkan. PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi yang salah satu produknya

adalah asuransi beasiswa berencana. Program asuransi ini menjamin biaya

pendidikan untuk anak, mulai Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi,

dengan jaminan proteksi sebesar 100% Uang Pertanggungan sebagai warisan

3

Page 4: skripsi bener

untuk orang yang dicintai apabila orang tua sekaligus tertanggung ditakdirkan

meninggal dunia.

Asuransi pendidikan mengajak masyarakat untuk mewujudkan masa

depan anak melalui kepastian atas jaminan terhadap pendidikan. Fenomena yang

ada menunjukkan bawa masih banyak anak yang putus sekolah akibat kekurangan

biaya yang seharusnya dapat diatasi dengan memanfaatkan fasilitas yang

disediakan oleh lembaga perasuransian. Potensi asuransi pendidikan sangat besar

manfaatnya terhadap masyarakat, khususnya untuk meningkatkan kapasitas

pendidikan masyarakat, di mana salah satu indikator utama pembangunan adalah

tingkat pendidikan yang telah dimiliki oleh masyarakat. Semakin tinggi

pendidikan masyarakat maka kegiatan pelaksanaan pembangunan akan semakin

bagus. Jadi peranan pendidikan dalam pembangunan sangat penting, oleh karena

itu dukungan dan upaya agar pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik adalah

melalui asuransi pendidikan. Wijaya (1998: 99) secara umum dilihat dari

pemintaan secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara

lain :

1. Selera atau preferensi konsumen.

2. Banyaknya konsumen.

3. Pendapatan konsumen.

4. Harga.

5. Ekspektasi atau Ramalan Mengenai Masa Datang.

4

Page 5: skripsi bener

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2005: 143 - 145) ada tiga faktor

yang mempengaruhi permintaan konsumen, antara lain:

1. Pengaruh Individu, dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

a. Sumber daya yang dimiliki konsumen.

b. Pengetahuan atau pendidikan.

c. Sikap.

d. Motivasi.

e. Personality.

2. Pengaruh lingkungan yang mencakup :

a. Budaya.

b. Kelas sosial.

c. Pengaruh personal.

d. Keluarga.

e. Situasi

3. Pengaruh psikologi

Gambaran umum potensi asuransi pendidikan di Sumsel dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

5

Page 6: skripsi bener

Tabel 1Perkembangan Jumlah Nasabah dan Pendapatan

Asuransi Pendidikan Mitra BerencanaSumsel

JumlahPotensi

2007 2008 2009 2010

Jumlah Nasabah 560.245 565.763 584.922 600.152Jumlah Penduduk Usia >5 th ke atas

3.207.245 4.210.800 4.782.300 4.872.900

Jumlah Keluarga 409.595 413.629 427.636 438.771

Pendapatan Premi (Rp Juta)

1.008.000 1.042.441 1.077.742 1.105.804

Asuransi Pendidikan(Rp Juta)

342.720.000.000

445.122.530.655 462.243.872.689

416.224.876.407

Sumber : AJB Bumiputera dan Data Statistik Indonesia

Berdasarkan tabel 1.1 di atas diketahui bahwa potensi jumlah penduduk

usia sekolah yang cukup banyak belum dimanfaatkan secara optimal oleh

perusahaan asuransi yang jumlahnya cukup banyak, jadi persentase penduduk

yang masuk ke dalam asuransi pendidikan belum banyak dibandingkan dengan

jumlah penduduk yang ada. Dari tahun 2007 sampai 2010 secara kuantiítas jumlah

nasabah asuransi pendidikan naik, tetapi secara potensial Turun. Jumlah premi

dari tahun 2007 sampai 2010 yang diperoleh oleh AJB Bumiputera selalu

mengalami peningkatan.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa asuransi pendidikan memiliki potensi

pengembangan cukup besar dengan adanya kebutuhan masyarakat dan dukungan

kebijakan pengembangan yang kuat. Oleh karena itu penulis mengambil judul:

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN ASURANSI PENDIDIKAN PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA BUMIPUTERA 1912 SUMATERA SELATAN ”.

1.2. Perumusan Masalah

6

Page 7: skripsi bener

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka perumusan

masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah pendapatan, usia, jumlah keluarga, pendidikan dan besarnya premi

berpengaruh secara simultan terhadap permintaan asuransi pendidikan di

Sumatera Selatan ?

2. Apakah pendapatan, usia, jumlah keluarga, pendidikan dan besarnya premi

berpengaruh secara parsial terhadap permintaan asuransi pendidikan di

Sumatera Selatan?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui manfaat suatu kegiatan, maka kegiatan tersebut harus

mempunyai tujuan yang jelas. Demikian juga dalam suatu penelitian harus

mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dalam penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan, usia, jumlah keluarga,

pendidikan dan besarnya premi secara simultan terhadap permintaan

asuransi pendidikan di Sumatera Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan, usia, jumlah keluarga,

pendidikan dan besarnya premi secara parsial terhadap permintaan

asuransi pendidikan di Sumatera Selatan.

1.4. Manfaat Penelitian

7

Page 8: skripsi bener

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh ke dalam praktek di lapangan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan asuransi

pendidikan.

2. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi

perusahaan asuransi khususnya asuransi pendidikan untuk bahan

perencanaan dalam pengambilan keputusan asuransi.

3. Penelitian Selanjutnya

Dapat memberikan alternatif dan referensi bagi peneliti yang akan

datang.

BAB II

8

Page 9: skripsi bener

LANDASAN TEORI

2.1. Fungsi dan Peranan Asuransi

Salah satu penanggulangan resiko melalui pembiayaan adalah dengan

mengasuransikan suatu resiko kepada perusahaan asuransi. Cara ini dianggap

sebagai metode yang efektif dalam upaya penanggulangan resiko yang

diakibatkan oleh ketidakpastian dalam suatu perencanaan. Dalam bahasa Belanda

kata asuransi disebut ”Assurantie” yang terdiri dari kata ”Assurandeur” yang

berarti penanggung dan ”Geassurreerde” yang berarti tertanggung. Kemudian

dalam bahasa Prancis disebut ”Assurance” yang berarti menanggung sesuatu

yang pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Latin disebut ”Assecurare” yang

berarti meyakinkan orang. Selanjutnya bahasa Inggris kata asuransi berarti

”Insurance” yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin terjadi dan

”Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Sesuai dengan

arti - arti kata tersebut, usaha asuransi merupakan usaha pertanggungan /

pengalihan resiko. Dengan adanya usaha ini orang dapat mengalihkan

pertanggungan yang sedapat mungkin memperkecil resiko atas peristiwa yang

mungkin akan dialami kepada perusahaan asuransi , dengan cara memberikan

jaminan dan ganti rugi atas peristiwa tersebut.

Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang-undang Nomor 1

Tahun 1992 Tentang usaha asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

9

Page 10: skripsi bener

karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung yang mungkin timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atu hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan. Molengraaff memberi pengertian tentang

asuransi yang dikutip oleh Soeisno Djojosoedarso (2000: 72) asuransi kerugian

adalah persetujuan dengan mana satu pihak penanggung mengikatkan diri

terhadap orang lain atau tertanggung untuk mengganti kerugian yang dapat

diderita oleh tertanggung karena terjadinya sesuatu peristiwa yang telah di tunjuk

dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji

untuk membayar premi.

Asuransi menurut Simorangkir (2000: 175) yaitu suatu kemauan untuk

menetapkan kerugian-kerugian kecil ( sedikit ) yang pasti sebagai pengganti

( substitusi ) kerugian-kerugian besar yang belum pasti.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ada empat unsur

yang terlibat dalam asuransi yaitu :

1. Penanggung atau insurer adalah yang

memberikan proteksi.

2. Tertanggung atau insured adalah si

penerima proteksi.

3. Peristiwa atau accident yang tidak

diduga atau tidak diketahui sebelumnya atau peristiwa yang dapat

menimbulkan kerugian oleh peristiwa itu.

10

Page 11: skripsi bener

4. Kepentingan atau interest yang

diasuransikan yang mungkin akan mengalami kerugian disebabkan oleh

peristiwa tersebut.

Dari pengertian – pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang

bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa yang sekarang agar bisa

menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu yang akan datang.

2.2. Manfaat Asuransi

Asuransi sangat memberikan manfaat / fungsi bagi kehidupan sosial

ekonomi masyarakat dan negara. Selain itu manfaat asuransi bagi kehidupan

sosial dan dalam memproduktifkan kegiatan ekonomi menurut Simorangkir

(2000: 38) adalah sebagai berikut :

1. Memberikan rasa aman .

Salah satu yang mendorong lahirnya asuransi adalah dorongan naluriah

yang ada pada diri setiap orang, yaitu keinginan akan rasa aman. Hal mana

dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam bentuk sikap atau

mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka menghendaki

adanya alat pemenuhan terhadap keinginannya (rasa aman).

2. Mengeleminir Ketergantungan

Perkembangan yang tidak menguntungkan mungkin akan dialami oleh

seseorang yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi atau keuangan

yang dialami oleh orang lain, kepada siapa orang yang bersangkutan

tersebut bergantung.

3. Kontribusi Terhadap Pendidikan

11

Page 12: skripsi bener

Perusahaan asuransi jiwa telah jauh memberikan perhatian khusus dalam

masalah penyediaan dana bagi kelangsungan pendidikan anak-anak setelah

orang tua yang bertanggung jawab membiayainya meninggal dunia /

menurun kemampuannya.

4. Kontribusi Terhadap Lembaga Sosial

Sebagian besar kebutuhan dana operasional lembaga-lembaga sosial

menggantungkan dari sumbangan para donatur. Dalam kondisi

perekonomian yang penuh dengan ketidakpastian, mungkin akan

mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para donatur untuk tetap

memberikan sumbangan karena ketakutan akan kehilangan harta kekayaan

atau tidak terjamin hari tuanya.

5. Stimulasi Menabung

Secara sempit dapat dikatakan bahwa asuransi berhubungan dengan

masalah ganti rugi, tetapi mengingat dalam asuransi jiwa telah

ditambahkan klausul dimana unsur penabungan lebih ditonjolkan, maka

unsur ini tidak dapat diabaikan begitu saja dalam membahas peranan

asuransi. Disamping itu juga telah mulai diperkenalkan penggabungan /

pengkombinasian program asuransi dengan tabungan.

6. Menyediakan Dana Yang Dibutuhkan Untuk Investasi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi telah

berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang peranan yang cukup

penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagai

kegiatan maupun perkembangan ekonomi. Disamping itu, individu yang

12

Page 13: skripsi bener

tidak bersedia atau tidak mampu menangani sendiri pemanfaatan dana

yang dimilikinya, ia dapat memanfaatkan dana tersebut dengan cara

menyalurkan dananya dengan ikut serta dalam program asuransi, yang

selanjutnya dana-dana tersebut oleh perusahaan asuransi disalurkan

kedalam berbagai bentuk proyek investasi.

7. Melengkapi Persyaratan Kredit

Apabila seseorang / pengusaha tertentu membutuhkan dana dari bank,

maka biasanya kreditur akan mensyaratkan adanya asuransi bagi barang-

barang yang dipakai bagi jaminan atau ada asuransi untuk kreditnya itu

sendiri.

8. Mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kontrak-kontrak dalam asuransi umum/ kerugian biasanya mensyaratkan

agar premi dibayar dimuka dan dana tersebut menjadi milik perusahaan

asuransi. Dalam perjalanan hidupnya perusahaan-perusahaan asuransi

tidak mampu mengakumulir dana dalam jumlah yang tidak kecil, dana

yang berhasil dikumpulkan tersebut biasanya ditanamkan dalam berbagai

bidang usaha, baik mendapatkan sumber biaya untuk pengoperasian

kegiatan asuransi maupun untuk menambah pendapatan.

9. Mengurangi Biaya Modal

Dalam rangka untuk dapat menarik modal untuk membiayai bidang –

bidang usaha yang beresiko besar, maka tingkat pendapatan / bunga yang

akan diberikan kepada pemilik modal harus tinggi pula.

10. Menjamin Kestabilan Organisasi atau Perusahaan

13

Page 14: skripsi bener

Apabila suatu perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program

asuransi, maka akan membawa dampak psikologis yang sangat berarti bagi

karyawannya, yang selanjutnya akan berdampak positif terhadap perilaku

mereka yang akan menguntungkan bagi perusahaan terutama yang

berkaitan dengan masalah pengelolaan SDM dan pencapaian efisiensi atau

efektivitas kerja mereka.

11. Mendorong Usaha Pencegahan

Perusahaan asuransi melakukan usaha-usaha yang sifatnya mendorong

perusahaan atau individu yang menjadi tertanggung, untuk meningkatkan

upaya – upaya pencegahan atau melindungi diri dari bahaya yang dapat

menimbulkan kerugian.

12. Membantu Upaya Peningkatan Konservasi Kesehatan

Usaha lain yang dilakukan untuk menghindari atau memperkecil penyebab

timbulnya kerugian adalah kampanye – kampanye yang dilakukan oleh

perusahaan asuransi jiwa kepada pada masyarakat umumnya, yang

berkaitan dengan upaya pencegahan kematian atau pemeliharaan

kesehatan.

13. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk

memperoleh kredit.

14. Alat Penyebaran Resiko

Resiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga

pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang

didasarkan atas nilai pertanggungan.

14

Page 15: skripsi bener

2.3. Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

2.3.1. Asuransi Perorangan

Produk asuransi perorangan yang ditawarkan oleh Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera yaitu :

a. Mitra Beasiswa

Asuransi jiwa yang memberikan proteksi biaya pendidikan bagi putra-putri

tercinta mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, baik

tertanggung masih hidup maupun meninggal asalkan premi dibayar lancar.

b. Mitra Permata

Asuransi yang menggabungkan unsur tabungan dan proteksi meninggal dunia.

Anda yang menentukan besarnya warisan untuk orang yang anda cintai.

Dengan system pembayaran premi tunggal yang anda tentukan sendiri

besarnya. Untuk meningkatkan nilai proteksi, anda leluasa menambah premi.

Anda juga yang menentukan pengambilan manfaat asuransi.

c. Ekawaktu Ideal

Program asuransi ini dirancang untuk penanggulangan resiko keuangan

sebagai akibat meninggalnya tertanggung dan untuk penyediaan dana

tabungan berupa pengembalian premi.

d. Mitra Oetama

15

Page 16: skripsi bener

Asuransi jiwa ini dirancang untuk proteksi, disamping berfungsi sebagai

tabungan sekaligus memberikan biaya rawat inap di rumah sakit. Dengan

pembayaran premi tunggal yang fleksibel, anda leluasa menambah premi

sesuai keinginan. Anda pula yang menentukan besarnya warisan untuk orang

yang anda cintai.

e. Mitra Poesaka

Asuransi jiwa yang merupakan gabungan unsur tabungan dan proteksi

meninggal dunia. Anda yang menentukan besarnya warisan untuk orang yang

anda cintai. Dengan sistem pembayaran premi tunggal yang anda tentukan

sendiri besarnya. Untuk meningkatkan nilai proteksi anda leluasa menambah

premi.

f. Mitra Abadi

Asuransi jiwa yang memproteksi tertanggung seumur hidup, menyediakan

warisan untuk orang yang anda cintai, serta tentu saja menyediakan dana di

hari tua jika tertanggung mencapai usia 99 tahun.

g. Mitra Prima

Asuransi yang memproteksi diri tertanggung selama masa asuransi.

Menyertakan unsur tabungan karena di akhir masa asuransi pemegang polis

akan menerima manfaat asuransi.

h. Mitra Sejati

Asuransi yang memberikan proteksi khusus selama masa asuransi, premi yang

jauh lebih rendah dibanding manfaat asuransi yang akan diterima ahli waris

jika tertangung meninggal dunia

16

Page 17: skripsi bener

2.3.2. Asuransi Kumpulan

Produk asuransi kumpulan yang ditawarkan oleh Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera yaitu :

1. Asuransi Kredit

Asuransi kredit kumpulan adalah asuransi kumpulan untuk para debitur dari

suatu lembaga keuangan ( kreditur ), terdiri dari :

a. Asuransi Kredit Ekawaktu

Benefit berupa pelunasan pinjaman awal kepada kreditur apabila peserta

meninggal dunia.

b. Asuransi Kredit Cicilan /

Tahunan Benefit berupa pelunasan sisa pinjaman kepada kreditur apabila

peserta meninggal dunia.

c. Asuransi Kredit Annuitas

2. Asuransi Ekawarsa

Bersifat non saving, masa asuransi 1 tahun, memberikan benefit berupa uang

pertanggungan kepada pemegang polis apabila peserta meninggal dunia.

3. Asuransi Ekawaktu

Bersifat non saving, masa asuransi sesuai kebutuhan ( bisa lebih atau kurang

dari 1 tahun), memberikan benefit berupa uang pertanggungan kepada

pemegang polis apabila peserta meninggal dunia.

17

Page 18: skripsi bener

4. Asuransi Kecelakaan

Memberikan benefit kepada peserta melalui pemegang polis akibat terjadinya

risiko kecelakaan pada diri peserta dalam masa asuransi.

5. Asuransi Rawat Inap Dan Pembedahan

Memberikan benefit kepada peserta berupa penggantian biaya rawat inap dan

atau pembedahan di rumah sakit dalam masa asuransi karena suatu penyakit

atau kecelakaan. Jangka waktu asuransi ini berlaku 1 tahun dan dapat

diperpanjang. Macam penggantian rawat inap dan pembedahan dalam

program ini disajikan dalam 2 paket yaitu paket basic dan paket lengkap.

6. Asuransi Program Kesejahteraan Karyawan

Program asuransi jiwa ini dirancang dengan memberikan benefit bagi peserta/

karyawan mengalami cacat total / tidak mampu bekerja sehingga tidak dapat

menjalankan fungsinya / tugasnya lagi atau peserta / karyawan meninggal

dunia.

7. Asuransi Iuran Dana Mantap (IDAMAN)

Program asuransi jiwa ini memberikan benefit / manfaat berupa proteksi jika

terjadi resiko sebesar uang pertanggungan dan nilai tunai. Dan jika peserta

berhenti dari kepesertaannya akan dibayarkan sebesar nilai tunai.

8. Asuransi Rakyat Indonesia ( ASRI )

Program asuransi jiwa ini dirancang untuk seluruh anggota keluarga dengan

memberikan santunan sebesar uang pertanggungan jika ada anggota keluarga

18

Page 19: skripsi bener

yang menjadi peserta / tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat

tetap karena kecelakaan.

2.3.3. Asuransi Syariah

Produk asuransi syariah yang ditawarkan oleh Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera yaitu:

1. Asuransi Jiwa Mitra Mabrur

Asuransi yang merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong

menolong dalam menanggulangi musibah kematian.

2. Asuransi Jiwa Mitra Iqra'

Asuransi yang memberikan dana pendidikan untuk anak, merupakan

gabungan antara tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi

musibah kematian.

3. Asuransi Jiwa Mitra Sakinah

Asuransi yang merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong

menolong dalam menanggulangi musibah kematian, dengan masa pembayaran

premi 3 (tiga) tahun lebih pendek dari masa asuransinya.

2.4. Layanan Asuransi Bumiputera

2.4.1. Mekanisme Pembayaran Premi

Pembayaran Premi

19

Page 20: skripsi bener

a. Premi dari asuransi ini adalah premi tahunan dan dengan persetujuan

Bumiputera dapat diangsur secara triwulanan, setengah tahunan, premi

tunggal atau premi sekaligus berdasarkan premi tahunan.

b. Premi sekaligus berdasarkan Premi Tahunan adalah premi yang dibayar

berdasarkan Premi Tahunan yang akan diperhitungkan untuk membayar

Premi Tahunan pada saat jatuh tempo.

Penghentian Pembayaran Premi

a. Manfaat asuransi tidak berlaku apabila pembayaran premi dihentikan atau

tunggakan premi tidak dilunasi dalam masa leluasa.

b. Apabila pembayaran premi dihentikan atau tunggakan premi tidak dilunasi

dalam masa leluasa sedangkan polis telah mempunyai Nilai Tunai, maka

polis akan menjadi Polis Bebas Premi dengan jumlah Uang Pertanggungan

yang ditentukan oleh Bumiputera dan disebut Uang Pertanggungan Bebas

Premi.

c. Uang Pertanggungan Bebas Premi akan dibayarkan pada saat Tertanggung

meninggal dunia atau pada akhir masa asuransi.

Masa Leluasa

Masa leluasa pembayaran premi adalah 30 (tiga puluh hari) terhitung

sejak tanggal jatuh tempo, atau 1 (satu) bulan kalender.

2.4.2. Mekanisme Klaim

Tata Cara Pengajuan Klaim

1. Secara Umum

20

Page 21: skripsi bener

Klaim adalah suatu tuntutan atas suatu hak, yang timbul karena persyaratan

dalam perjanjian yang ditentukan sebelumnya telah dipenuhi.

2. Secara Khusus

Klaim Asuransi Jiwa adalah suatu tuntutan dari pihak pemegang polis/ yang

ditunjuk kepada pihak Asuransi, atas sejumlah pembayaran Uang

Pertanggungan (UP) atau Nilai Tunai yang timbul karena syarat-syarat dalam

perjanjian asuransinya telah dipenuhi.

2.4.3.Penyebab Terjadinya Klaim

1. Tertanggung meninggal dunia

2. Tertanggung mendapat kecelakaan

3. Pemegang polis menghentikan pembayaran preminya dan memutuskan

perjanjian asuransinya pada saat polisnya sudah mempunyai nilai tunai.

4. Perjanjian asuransi sudah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang tercantum

dalam polis dan kewajiban pemegang polis telah terpenuhi atau polis dalam

keadaan lapse tetapi telah mempunyai nilai tunai (habis kontrak bebas premi)

5. Tertanggung karena suatu penyakit perlu diopname atau rawat jalan.

2.4.4.Macam-Macam Klaim

1. Klaim Meninggal Dunia, timbul jika tertanggung atau peserta yang

tercantum dalam polis meninggal dunia, sedang polisnya dalam keadaan

berlaku.

21

Page 22: skripsi bener

2. Klaim Penebusan, timbul jika polis sudah mempunyai nilai tunai, sedang

pemegang polis memutuskan perjanjian asuransinya.

3. Klaim Habis Kontrak, timbul jika jangka waktu perjanjian asuransi sudah

berakhir, sedang polisnya dalam keadaan inforce (premi telah dibayar

sampai jangka waktu kontrak).

4. Klaim Kecelakaan, timbul akibat peserta mendapatkan kecelakaan dan

polisnya masih inforce.

5. Klaim (Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan) + Rawat jalan, timbul

akibat peserta menderita suatu penyakit dan perlu diopname atau cukup

hanya dengan rawat jalan saja.

2.4.5. Mekanisme Pinjaman Polis Asuransi Perorangan

1. Syarat Fisik

a. Polis masih berlaku, telah mempunyai Nilai Tunai polis dapat

dijadikan jaminan pinjaman.

b. Pemegang polis menyerahkan:

1. Polis asli atau duplikatnya.

2. Fotocopy KTP/SIM (2 lembar) dan memperlihatkan aslinya.

3. Fotocopy kuitansi premi terakhir (2 lembar) dan membawa aslinya.

4. Mengisi / menandatangani surat permintaan peminjaman polis

(disediakan Bumiputera).

2. Syarat-Syarat Perjanjian

a. Mata uang pinjaman polis sama dengan mata uang polis jaminan.

b. Besarnya pinjaman 60% dari Nilai Tunai.

22

Page 23: skripsi bener

1. Nilai Tunai dihitung berdasar umur polis.

2. Umur polis dihitung berdasar banyaknya jumlah pembayaran

premi, maksimum sampai dengan saat perhitungan Nilai Tunai.

3. Suku bunga ditentukan oleh perusahaan Pembayaran / pemungutan

bunga pinjaman.

4. Didahulukan daripada angsurannya.

5. Tidak dapat dikurangi atau dibebaskan jika karena suatu hal Agen

berhalangan melayani penagihan atau pembayaran angsuran

pinjaman polis dan bunga.

6. Jika pada saat terjadi pembayaran santunan atau Nilai Tunai masih

terdapat sisa pinjaman polis, maka sisa pinjaman beserta bunganya

akan dikurangkan dari pembayaran tersebut.

7. Jika karena pemegang polis gagal membayar angsuran dan atau

bunga pinjaman menyebabkan pinjaman plus bunga terutang

menjadi sama atau lebih besar dibanding Nilai Tunai maka polis

jaminan menjadi batal. Jika polis batal, Bumiputera berhak

melakukan kompensasi atas pinjaman polis dan bunga.

8. Jika polis jaminan telah habis kontrak lewat 3 (tiga) bulan belum

diurus oleh pemegang polis atau pihak yang berhak, Bumiputera

dapat melakukan penyelesaian polis jaminan habis kontrak.

2.5. Teori Permintaan

2.5.1. Pengertian Permintaan

23

Page 24: skripsi bener

Pada dasarnya permintaan adalah keinginan yang disertai dengan

kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan (Rosyidi,

2005). Sedangkan menurut Gaspersz, permintaan (demand) dapat didefinisikan

sebagai kuantitas barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen

selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu (Gaspersz:

2010).

Faried Wijaya (2004: 93) mendefinisikan permintaan sebagai skedul,

kurva atau fungsi yang menunjukkan berbagai jumlah suatu produk yang dibeli

konsumen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Definisi

permintaan yang lain yaitu berbagai kombinasi harga dan jumlah yang

menunjukkan jumlah sesuatu barang yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen

pada berbagai tingkat harga untuk suatu periode tertentu (Nopirin, 2004: 32).

Jadi secara umum pengertian permintaan dapat disimpulkan sebagai

kombinasi berbagai jenis barang yang akan dibeli konsumen pada berbagai tingkat

harga tertentu. Dalam teori permintaan, harga merupakan analisis pokok mengenai

besar kecilnya jumlah permintaan konsumen.

Menurut Sugiarto (2002: 34) teori permintaan menerangkan sifat dari

permintaan pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa), dan juga

menerangkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga, serta

pembentukan kurva permintaan. Secara pokok, perubahan harga memiliki

pengaruh langsung terhadap perubahan permintaan. Setelah harga dianalisis,

kemudian akan dianalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor lain terhadap

24

Page 25: skripsi bener

permintaan barang itu. Faktor yang dimaksud antara lain selera, jumlah penduduk,

dan ekspektasi atau ramalan keadaan dimasa yang akan datang.

Sadono (2006: 76) menyatakan bahwa teori permintaan adalah teori yang

menerangkan tentang ciri hubungan diantara jumlah permintaan dan harga.

2.5.2. Fungsi dan Hukum Permintaan

1. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan konsumen pada umumnya memberikan jumlah

barang yang akan dibeli konsumen sebagai fungsi dari harga-harga barang dan

pendapatannya. Dua sifat penting pada fungsi permintaan (Iswardono, 2001: 38 -

39) antara lain:

1) Permintaan untuk setiap barang adalah fungsi yang tunggal dari harga dan

pendapatannya.

2) Fungsi permintaan adalah homogen pada derajat nol dalam harga dan

pendapatannya. Jika seluruh harga dan pendapatan berubah dalam proporsi

yang sama, jumlah barang yang diminta akan tidak berubah.

Permintaan suatu barang dapat dipengaruhi oleh banyak variabel.

Pemikiran baru yang lebih umum ini dikemukakan oleh Leon Walraf yang konsep

pemikirannya dirumuskan dalam fungsi permintaan sebagai berikut (Sudarsono,

2001: 9):

( , , , , ) 1 2 Qd f P P P Y E X X Xn =

Dimana:

PX1 = harga barang yang bersangkutan

PX2 = harga barang substitusi

25

Page 26: skripsi bener

PXn = harga barang komplementer

Y = pendapatan konsumen yang siap dibelanjakan

E = selera atau faktor lain yang tidak diamati

Secara umum perubahan harga pada tingkat tertentu mengakibatkan

perubahan jumlah barang yang diminati pada tingkat tertentu. Perubahan

semacam ini menimbulkan 2 (dua) efek:

1) Efek Pengganti (Substitution Effect), suatu efek dimana konsumen

mengganti barang semula dengan barangbarang lain jika harga barang

semula berubah.

2) Efek Pendapatan (Income Effect), suatu efek dimana reaksi konsumen

terhadap pembelian barang berubah dengan perubahan pendapatan,

dimana harga-harga tetap sama.

2. Hukum Permintaan

Hukum permintaan menerangkan sifat hubungan antara permintaan suatu

barang dengan harganya. Menurut Boediono (1992: 17), hukum permintaan

merupakan penjelasan konsumen yang paling sederhana. Boediono menuturkan

bahwa apabila harga sesuatu barang naik maka ceteris paribus jumlah yang

diminta akan turun, begitu pula sebaliknya. Ceteris paribus yang dimaksud disini

bahwa semua faktor-faktor lain yang diminta dianggap tetap atau tidak berubah.

Mankiw (2000: 77) menyatakan bahwa hukum permintaan merupakan

pernyataan dengan menganggap hal lainnya sama atau konstan, dimana kuantitas

yang diminta menurun ketika harga suatu barang meningkat. Faried Wijaya

(1998: 96) menuturkan bahwa dalam hukum permintaan terdapat hubungan yang

26

Page 27: skripsi bener

terbalik antara barang dan jumlah barang yang diminta. Konsumen akan membeli

dalam kuantitas yang lebih banyak pada harga yang lebih rendah.

2.5.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Dalam teori ekonomi, permintaan suatu komoditas terutama dipengaruhi

oleh harga komoditas itu sendiri dengan asumsi faktor-faktor yang lain tidak

mengalami perubahan (ceteris paribus). Hal ini telah dijabarkan pada hukum

permintaan, yaitu semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak

jumlah barang yang diminta dan begitu pula sebaliknya. Perubahan permintaan

suatu komoditas yang dipengaruhi oleh harga komoditas didasarkan pada (Kelana,

2002: 38 - 39):

1) Harga komoditas turun, orang akan membeli barang tersebut dan mengurangi

pembelian komoditas lain. Harga yang lebih rendah memungkinkan pembeli

yang sebelumnya tidak membeli, mulai membeli komoditas tersebut.

Pendapatan riil pembeli meningkat sehingga mendorong konsumen yang sudah

membeli untuk membeli lebih banyak lagi.

2) Harga komoditas naik, konsumen akan mencari komoditas lain untuk

mengganti komoditas tersebut. Pendapatan riil menurun memaksa para pembeli

mengurangi pembeliannya terhadap berbagai komoditas, terutama komoditas

yang mengalami kenaikan harga.

Menurut Faried Wijaya (1998: 99), faktor-faktor yang menentukan

permintaan konsumen individual selain harga barang itu sendiri juga dipengaruhi

oleh:

27

Page 28: skripsi bener

1) Selera atau Preferensi Konsumen, selera atau preferensi konsumen terhadap

suatu produk dapat berubah, misalnya karena pengaruh iklan. Antara selera

konsumen dengan permintaan memiliki hubungan yang positif. Apabila selera

konsumen meningkat maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Begitu

pula sebaliknya, apabila selera konsumen menurun maka kurva permintaan

akan bergeser ke kiri. Selera sebagai sesuatu yang ada begitu saja dan relatif

stabil. Setiap orang mungkin saja mempunyai seleranya sendiri, tetapi selera

individual tidak dalam keadaan berubah yang terus menerus. Selera yang

dimiliki konsumen dapat menjelaskan hubungan permintaan barang dengan

tingkat harga.

2) Banyaknya Konsumen Pembeli. Seperti halnya pada selera konsumen,

banyaknya konsumen pembeli dengan jumlah barang yang diminta memiliki

hubungan yang positif. Jika volume pembelian oleh masing-masing konsumen

adalah sama maka kenaikan jumlah konsumen dipasar karena perbaikan

transport, komunikasi atau pertambahan penduduk menyebabkan kenaikan

permintaan (kurva ke kanan). Begitu pula sebaliknya.

3) Pendapatan Konsumen. Dalam hubungan antara pendapatan konsumen dengan

permintaan, Faried Wijaya mengklasifikasikan ada dua jenis barang yaitu

barang superior atau barang normal yang memiliki hubungan positif dan

barang inferior yang memiliki hubungan negatif.

4) Harga barang lain yang bersangkutan.

a) Memiliki hubungan yang positif, hubungan ini berlaku untuk Barang

Substitusi atau Barang Pengganti. Jika harga barang substitusi naik maka

28

Page 29: skripsi bener

permintaan terhapad barang X (semula) akan naik. Sebab terdapat

penurunan harga barang X yang turun secara relatif.

b) Memiliki hubungan yang negatif, hubungan ini berlaku untuk Barang

Komplementer atau Barang Pelengkap. Jika harga barang komplementer

naik maka permintaan terhadap barang X (semula) akan turun.

5) Ekspektasi atau Ramalan Mengenai Masa Datang, terdapat dua kemungkinan:

a) Memiliki hubungan positif, hubungan ini berlaku untuk ekspektasi harga

barang yang akan datang. Apabila harga barang dimasa yang akan datang

diramalkan mengalami kenaikan, menyebabkan permintaan akan barang

saat ini mengalami kenaikan. Begitu pula sebaliknya.

b) Memiliki hubungan negatif, hubungan ini berlaku untuk ekspektasi

pendapatan dimasa datang. Apabila ekspektasi pendapatan dimasa yang

akan datang mengalami kenaikan, menyebabkan permintaan barang saat ini

mengalami penurunan. Begitu pula sebaliknya.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2005: 143 - 145) ada tiga faktor

yang mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen, antara lain:

1) Pengaruh Individu, dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

a) Sumber daya yang dimiliki konsumen. Setiap individu membawa tiga

sumber daya yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan. Antara lain

waktu, uang, dan persepsi informasi dan kemampuan memproses. Pada

umumnya terdapat batasan yang jelas di setiap sumber daya yang

membutuhkan perhatian secara hati-hati di setiap alokasi.

29

Page 30: skripsi bener

b) Pengetahuan merupakan informasi yang terdapat pada memori manusia

yang berupa karakteristik dan keberadaan sebuah produk dan jasa.

Kesemuanya menyangkut dimana dan kapan akan dibeli, dan bagaimana

cara menggunakan produk tersebut.

c) Sikap. Perilaku konsumen biasanya secara kuat dipengaruhi oleh sikap yang

diberikan oleh merek atau produk. Statu sikap secara mudah merupakan

evaluasi keseluruhan antara sebuah alternatif dan pertimbangan produk

tersebut.

d)Motivasi. Kebutuhan dan motivasi seorang konsumen disetiap perilaku

merupakan pengaruh yang utama dalam proses pengambilan keputusan.

e) Personality, nilai, dan gaya hidup. Pengaruh individu dipengaruhi oleh

berbagai hal yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses

pengambilan keputusan dan pembelian.

2) Pengaruh Lingkungan. Proses keputusan membeli pada konsumen juga

dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain:

a) Budaya, pengaruh budaya merujuk pada nilai, ide, artefak, dan simbol-

simbol berarti lainnya yang membantu komunikasi individual,

mengintrepetasi dan mengevaluasi sebagai salah satu kelompok sosial.

b) Kelas Sosial, kelas sosial merupakan bagian dari sebuah kelompok sosial

yang secara individu berupa nilai, kesukaan dan perilaku. Biasanya

dibedakan oleh status sosial ekonomi yang membedakan antara kelas bawah

dengan kelas atas.

30

Page 31: skripsi bener

c) Pengaruh personal, sebagai seorang konsumen perilaku kita biasanya

dipengaruhi oleh siapa yang dekat secara sosial. Konsumen biasanya

merespon tekanan persepsi yang terpengaruh oleh norma dan expectation

provide orang lain.

d) Keluarga, pengaruh utama para konsumen dalam mengambil suatu

keputusan yang diikuti oleh pola kompleksitas dan variasi dari peraturan

dan fungsi.

e) Situasi, perubahan perilaku tentu saja seiring dengan perubahan situasi.

Terkadang perubahan situasi tidak dapat diprediksi. Situasi dapat

diprediksikan dengan penelitian dan capitalized on in strategy.

3) Pengaruh Psikologi, perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:

a) Informasi, proses informasi dapat memberikan pengaruh kepada konsumen

bagaimana mereka dapat menerima dan mendapatkan sebuah produk.

b) Pembelajaran, proses ini memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan

sehari-hari. Terutama untuk barang dan jasa yang memiliki.

c) Sikap dan Perubahan Perilaku, proses ini biasanya dipengaruhi oleh

psikologi konsumen sebagai subyek pemasaran.

2.6. Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya.

Masyarakat, bangsa dan negara (UUD RI; 6).

31

Page 32: skripsi bener

Mangkunegara (2003) menyatakan bahwa tingkat pendidikan adalah suatu

proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir,

yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan

teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Demikian pula Hariandja (2002) menyatakan

bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing

perusahaan dan memperbaiki produktivitas perusahaan.

Dengan demikian, orang berpendidikan rendah tetapi mendapat pelatihan

(yang memakan periode jauh lebih pendek dan sifatnya nonformal) akan memiliki

produktivitas relatif sama dengan orang berpendidikan tinggi dan formal.

Argumen ini diformalkan dalam suatu teori yang dikenal dengan teori alokasi atau

persaingan status yang mendapat dukungan dari Lester Thurow, 1974, John

Meyer, 1977 dan Randall Collins, 1979 (Tobing dalm Haro: 19: 2010).

Teori pertumbuhan kelas atau strata sosial berargumen bahwa fungsi

utama pendidikan adalah menumbuhkan struktur kelas dan ketidakseimbangan

sosial. Pendidikan pada kelompok elit lebih menekankan studi-studi tentang hal-

hal klasik, kemanusiaan dan pengetahuan lain yang tidak relevan dalam

pembangunan ekonomi masyarakat.

Secara implisit, pendidikan sangat bermanfaat dalam menyumbang

penggalian ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dari pendidikan akan

diperoleh pengembangan sumber daya manusia melalui penelitian dan

pengembangan informasi yang ada, karena pada hakikatnya, pengetahuan yang

sama sekali tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia akan

mubazir.

32

Page 33: skripsi bener

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi,

politik dan kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga

bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan

tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. John C. Bock, dalam Education

and Development: A Conflict Meaning (1992: 65 - 74), mengidentifikasi peran

pendidikan tersebut sebagai :

1. memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural bangsa,

2. mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan,

dan mendorong perubahan sosial, dan

3. untuk meratakan kesempatan dan pendapatan. Peran yang pertama

merupakan fungsi politik pendidikan dan dua peran yang lain merupakan

fungsi ekonomi.

Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional

muncul dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam

pengembangan kebijakan pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma

Sosialisasi. Paradigma fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan

dikarenakan masyarakat tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki

pengetahuan, kemampuan dan sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di

Barat, lembaga pendidikan formal sistem persekolahan merupakan lembaga utama

mengembangkan pengetahuan, melatih kemampuan dan keahlian, dan

menanamkan sikap modern para individu yang diperlukan dalam proses

pembangunan. Bukti-bukti menunjukkan adanya kaitan yang erat antara

33

Page 34: skripsi bener

pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan.

Perkembangan lebih lanjut muncul, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri

manusia lebih menguntungkan, memiliki economic rate of return yang lebih

tinggi dibandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.

Sejalan dengan paradigma Fungsional, paradigma Sosialisasi melihat

peranan pendidikan dalam pembangunan adalah :

a) Mengembangkan kompetensi individu

b) Kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan

produktivitas.

c) Secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin

banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan

meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu,

berdasarkan paradigma sosialisasi ini, pendidikan harus diperluas secara

besar-besaran dan menyeluruh, kalau suatu bangsa menginginkan

kemajuan.

Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi telah melahirkan

pengaruh besar dalam dunia pendidikan paling tidak dalam dua hal.

1. Telah melahirkan paradigma pendidikan yang bersifat analis-mekanistis

dengan mendasarkan pada doktrin reduksionisme dan mekanistik.

Reduksionisme melihat pendidikan sebagai barang yang dapat dipecah-

pecah dan dipisah-pisah satu dengan yang lain. Pecahan-pecahan atau

bagian-bagian tersebut memiliki keterkaitan linier fungsional, satu bagian

menentukan bagian yang lain secara langsung. Akibatnya, pendidikan

34

Page 35: skripsi bener

telah direduksi sedemikian rupa ke dalam serpihan-serpihan kecil yang

satu dengan yang lain menjadi terpisah tiada hubungan, seperti, kurikulum,

kredit SKS, pokok bahasan, program pengayaan, seragam, pekerjaan

rumah dan latihan-latihan. Suatu sistem penilaian telah dikembangkan

untuk menyesuaikan dengan serpihan-serpihan tersebut: nilai, indeks

prestasi, ranking, rata-rata nilai, kepatuhan, ijazah.

Paradigma pendidikan lnput-Proses-Output, telah menjadikan

sekolah bagaikan proses produksi. Murid diperlakukan bagaikan raw-input

dalam suatu pabrik. Guru, kurikulum, dan fasilitas diperlakukan sebagai

instrumental input. Jika raw-input dan instrumental input baik, maka akan

menghasilkan proses yang baik dan akhirnya baik pula produk yang

dihasilkan. Kelemahan paradigma pendidikan tersebut nampak jelas, yakni

dunia pendidikan diperlakukan sebagai sistem yang bersifat mekanik yang

perbaikannya bisa bersifat partial, bagian mana yang dianggap tidak baik.

Sudah barang tentu asumsi tersebut jauh dari realitas dan salah.

Implikasinya, sistem dan praktek pendidikan yang mendasarkan pada

paradigma pendidikan yang keliru cenderung tidak akan sesuai dengan

realitas. Paradigma pendidikan tersebut di atas tidak pernah melihat

pendidikan sebagai suatu proses yang utuh dan bersifat organik yang

merupakan bagian dari proses kehidupan masyarakat secara totalitas.

2. Para pengambil kebijakan pemerintah menjadikan pendidikan sebagai

engine of growth, penggerak dan loko pembangunan. Sebagai penggerak

pembangunan maka pendidikan harus mampu menghasilkan invention dan

35

Page 36: skripsi bener

innovation, yang merupakan inti kekuatan pembangunan. Agar berhasil

melaksanakan fungsinya, maka pendidikan harus diorganisir dalam suatu

lembaga pendidikan formal sistem persekolahan, yang bersifat terpisah

dan berada di atas dunia yang lain, khususnya dunia ekonomi. Bahkan

pendidikan harus menjadi panutan dan penentu perkembangan dunia yang

lain, khususnya, dan bukan sebaliknya perkembangan ekonomi

menentukan perkembangan pendidikan. Dalam lembaga pendidikan

formal inilah berbagai ide dan gagasan akan dikaji, berbagai teori akan

dluji, berbagai teknik dan metode akan dikembangkan, dan tenaga kerja

dengan berbagai jenis kemampuan akan dilatih.

Sesuai dengan peran pendidikan sebagai engine of growth, dan

penentu bagi perkembangan masyarakat, maka bentuk sistem pendidikan

yang paling tepat adalah single track dan diorganisir secara terpusat

sehingga mudah diarahkan untuk kepentingan pembangunan nasional.

Lewat jalur tunggal inilah lembaga pendidikan akan mampu menghasilkan

berbagai tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Agar proses

pendidikan efisien dan etektif, pendidikan harus disusun dalam struktur

yang bersifat rigid, manajemen (bersifat sentralistis, kurikulum penuh

dengan pengetahuan dan teori-teori (text bookish).

Namun, pengalaman selama ini menunjukkan, pendidikan nasional

sistem persekolahan tidak bisa berperan sebagai penggerak dan loko

pembangunan, bahkan Gass (1984: 89) lewat tulisannya berjudul

Education versus Qualifications menyatakan pendidikan telah menjadi

36

Page 37: skripsi bener

penghambat pembangunan ekonomi dan teknologi, dengan munculnya

berbagai kesenjangan: kultural, sosial, dan khususnya kesenjangan

vokasional dalam bentuk melimpahnya pengangguran terdidik.

Berbagai problem pendidikan yang muncul tersebut di atas

bersumber pada kelemahan pendidikan nasional sistem persekolahan yang

sangat mendasar, sehingga tidak mungkin disempurnakan hanya lewat

pembaharuan yang bersifat tambal sulam (Erratic). Pembaharuan

pendidikan nasional sistem persekolahan yang mendasar dan menyeluruh

harus dimulai dari mencari penjelasan baru atas paradigma peran

pendidikan dalam pembangunan.

Penjelasan paradigma peranan pendidikan dalam pembangunan

yang diikuti oleh para penentu kebijakan kita dewasa ini memiliki

kelemahan, baik teoritis maupun metodologis.

1. Tidak dapat diketemukan secara tepat dan pasti bagaimana proses

pendidikan menyumbang pada peningkatan kemampuan individu.

Memang secara mudah dapat dikatakan bahwa pendidikan formal

akan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki

sistem teknologi produksi yang semakin kompleks. Tetapi, dalam

kenyataannya, kemampuan teknologis yang diterima dari lembaga

pendidikan formal tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Di

samping itu, adanya perubahan di bidang teknologi yang cepat, justru

melahirkan apa yang disebut dengan de-skilled process, yakni dunia

37

Page 38: skripsi bener

industri memerlukan tenaga kerja dengan keahlian yang lebih

sederhana dengan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit.

2. Kedua, paradigma fungsional dan sosialisasi memiliki asumsi bahwa

pendidikan sebagai penyebab dan pertumbuhan ekonomi sebagai

akibat. Investasi di bidang pendidikan formal sistem persekolahan

akan menentukan pembangunan ekonomi di masa mendatang. Tetapi

realitas menunjukkan sebaliknya. Bukannya pendidikan muncul

terlebih dahulu, kemudian akan muncul pembangunan ekonomi,

melainkan bisa sebaliknya, tuntutan perluasan pendidikan terjadi

sebagai akibat adanya pembangunan ekonomi dan politik. Dengan

kata lain, pendidikan sistem persekolahan bukannya engine of growth,

melainkan gerbong dalam pembangunan. Perkemkembangan

pendidikan tergantung pada pembangunan ekonomi. Sebagai bukti,

karena hasil pembangunan ekonomi tidak bisa dibagi secara merata,

maka konsekuensinya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan

tidak juga bisa sama di antara berbagai kelompok masyarakat,

sebagaimana terjadi dewasa ini.

3. Ketiga, paradigma fungsional dan sosialisasi juga memiliki asumsi

bahwa pendapatan individu mencerminkan produktivitas yang

bersangkutan. Secara makro upah tenaga kerja erat kaitannya dengan

produktivitas. Dalam realitas asumsi ini tidak pernah terbukti. Upah

dan produktivitas tidak selalu sering. Implikasinya adalah bahwa

kesimpulan kajian selama ini yang selalu menunjukkan bahwa

38

Page 39: skripsi bener

economic rate of return dan pendidikan di negara kita adalah sangat

tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di bidang lain,

adalah tidak tepat, sehingga perlu dikaji kembali.

4. Keempat, paradigma sosialisasi hanya berhasil menjelaskan bahwa

pendidikan memiliki peran mengembangkan kompetensi individual,

tetapi gagal menjelaskan bagaimana pendidikan dapat meningkatkan

kompetensi yang lebih tinggi untuk meningkatkan produktivitas.

Secara riil pendidikan formal berhasil meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan individual yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam

kehidupan ekonomi modern. Semakin lama waktu bersekolah

semakin tinggi pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

2.7. Penelitian Sebelumnya

Lenten J.A, Rulli N (2006) dengan judul “A Time-Series Analysis of the

Demand for Life Insurance Companies in Australia: An Unobserved Components

Approach” dengan menggambarkan perilaku struktur permintaan asuransi jiwa di

Australia permintaan asuransi dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan tertentu.

Bahwa tingkat harga, pendapatan, pengangguran dan populasi variabel semua

memiliki kecenderungan dan siklus umum untuk orang-orang dari permintaan

asuransi. Hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan

pengangguran berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi.

Sen subir, Madheswaran S. Dr (2007) dengan judul “Are Life Insurance

Demand Determinants valid for Selected Asian Economies and India?” Secara

keseluruhan, bahwa mempertimbangkan pendapatan yang menjadi faktor penting

39

Page 40: skripsi bener

dalam menjelaskan konsumsi asuransi, variabel ekonomi penting akan tabungan

domestik bruto, tingkat perkembangan sektor keuangan dan inflasi. Hasil

pembahasan dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan faktor yang

berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi.

Jin Houzhong, Xuan, Hongquan (2011) “An Analysis on Supply and

Demand of Athletes’ Accidental Injury Commercial Insurance in China” Melalui

pembentukan kurva penawaran dan permintaan dan keseimbangannya, kita akan

menganalisis penawaran dan permintaan. Hasil dari pembahasan bahwa

permintaan pasar mempengaruhi permintaan asuransi.

Ekaputhra Stephanus “Analisis Strategi Pemasaran Asuransi Jiwa untuk

Link PT. AXA Life Indonesia” menerapkan strategi pemasaran yang

mengandalkan perluasan pasar modal atau distribusi yang luas dan tenaga personl

yng terlatih. Dan para konsumen mau menginvestasikan uangnya dengan maksud

mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi. Hasil dari pembahasan diatas

bahwa para konsumen mencari alternatif cara menabung dengan dengan maksud

mendapatkan tingkat keamanan dan bunga yang lebih tinggi dari bank.

Mulyanto Djoko “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Asuransi Mitra Beasiswa pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Operasional

Yogyakarta Gondomanan. Bahwa variabel pendapatan, usia yang secara individu

berpengaruh secara signifikan positif terhadap permintaan asuransi dan jumlah

anak yang secara individu berpengaruh secara signifikan negatif. Dari hasil

pembahasan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi.

40

Page 41: skripsi bener

2.8. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya serta hasil pengamatan

di lapangan, nasabah dengan tingkat pendapatan yang tinggi cenderung memilih

program asuransi yang uang pertanggungannya tinggi dengan demikian variable

pendapatan mempunyai hubungan yang positif dengan permintaan asuransi/uang

pertanggungan, artinya jika tingkat pendapatan nasabah tinggi maka permintaan

asuransi akan tinggi.

Nasabah dengan tingkat usia yang tinggi cenderung mengambil program

asuransi yang uang pertanggungannya tinggi. Tingkat usia yang tinggi

mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tingkat

usianya lebih rendah, sehingga variabel usia mempunyai hubungan yang positif

dengan permintaan asuransi/uang pertanggungan, artinya semakin tinggi tingkat

usia maka semakin tinggi pula permintaan asuransinya.

Nasabah dengan jumlah anak yang lebih banyak cenderung mengambil

program asuransi yang uang pertanggungannya rendah. Dengan jumlah anak yang

banyak, pemenuhan kebutuhan hidup akan semakin besar jika dibandingkan

dengan keluarga dengan jumlah anak sedikit. Dengan demikian variabel jumlah

anak mempunyai hubungan yang negatif dengan variabel permintaan

asuransi/uang pertanggungan, artinya semakin banyak jumlah anak dalam

keluarga semakin kecil permintaan asuransinya.

Nasabah yang tingkat pendidikannya lebih tinggi cenderung memilih

program asuransi yang uang pertanggungannya tinggi. Kesadaran akan

41

Page 42: skripsi bener

pentingnya asuransi dalam menanggulangi ketidakpastian akan adanya suatu

resiko. Dengan demikian variabel pendidikan mempunyai hubungan yang positif

dengan variabel permintaan asuransi/uang pertanggungan.

Jumlah premi asuransi yang tinggi akan mengurangi keinginan nasabah

untuk masuk ke asuransi pendidikan. Jadi besarnya premi berhubungan negatif

dengan permintaan asuransi pendidikan.

Konsep kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.8. Kerangka Berfikir Penelitian

2.9. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian empiris sebelumnya, maka

hipotesis yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Jumlah anak nasabah berpengaruh negatif terhadap permintaan asuransi

pendidikan di Sumatera Selatan.

42

PENDIDIKAN

USIA

JUMLAH ANAK

PENDAPATAN

BESAR PREMI

PERMINTAAN ASURANSI

PENDIDIKAN (NILAI PERTANGGUNGAN)

Page 43: skripsi bener

2. Pendidikan nasabah berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi

pendidikan di Sumatera Selatan.

3. Pendapatan nasabah berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi

pendidikan di Sumatera Selatan.

4. Besar premi asuransi nasabah berpengaruh negatif terhadap permintaan

asuransi pendidikan di Sumatera Selatan.

5. Usia nasabah berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi pendidikan di

Sumatera Selatan.

43

Page 44: skripsi bener

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Objek dan ruang lingkup penelitian disini dimaksudkan untuk mencari

hubungan/pengaruh antara variabel dependen asuransi pendidikan dengan variabel

independen, yaitu; pendapatan, usia, jumlah keluarga, pendidikan dan premi,

berdasarkan sampel 50 peserta nasabah asuransi pendidikan pada AJB Bumiputera

1912 Palembang dalam periode Januari – Mei 2011. Ini dilakukan dengan terlebih

dahulu perlu membuat rancangan penelitian yang berupa penentuan langkah-

langkah dan pertanyaan yang terkait agar diperoleh data yang cukup

respresentatif.

Jenis penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif yang bersifat ex post facto yakni mempelajari fakta-fakta yang sudah

ada. Prosesnya berupa mendiskripsikan dengan cara menginterpretasi data yang

telah diolah . Menurut Puspowarsito (2008:17) tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau pengaruh

(variabel independen) dan variabel yang menjadi akibat dan variabel

berpengaruh (variabel dependen).

2. Mengetahui hubungan budaya atau keterkaitan antar

variabel-variabel tersebut.

44

Page 45: skripsi bener

3.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series

(runtut waktu) selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.

Jenis dari sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara langsung

melalui obyeknya. Pada penelitian ini data primer meliputi data hasil

penyebaran kuesioner kepada responden.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang

dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan

permasalahan, dan informasi dokumentasi lain yang dicatat oleh perusahaan.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini

adalah Nasabah AJB Bumiputera 1912. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampling nonprobabilitas (convinience sampling) dimana

sampling nonprobabilitas merupakan teknik yang memberikan kebebasan kepada

peneliti untuk menentukan anggota populasi yang masuk dalam sampel.

Convinience sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kelayakan anggota

45

Page 46: skripsi bener

sampel yang memadai memberikan informasi dan dilakukan dengan cara memilih

sampel dari orang yang paling mudah dijumpai.

Penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai

berikut (Ferdinand, 2006) :

n = {10 × jumlah variabel}

= 10 × 5 indikator

= 50 sampel

Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel minimal yang

dapat digunakan adalah sebesar 50 responden.

3.4. Definisi Operasional

a. Asuransi adalah: suatu perjanjian dalam hal penanggung membebankan

premi dan mengikatkan diri terhadap suatu tertanggung untuk

membebaskannya dari kerugian.

b. Asuransi Pendidikan (Y) adalah Jaminan pendidikan yang untuk jangka

waktu tertentu dengan nilai pertanggungan yang telah disepakati.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi asuransi pendidikanterdiri dari :

1. Pendapatan (X1) yaitu jumlah satuan moneter yang diperoleh

seseorang setiap bulannya dari hasil pekerjaannya.

2.  Usia (X2) yaitu umur kehidupan seseorang pada saat menjadi nasabah AJB

Bumiputera.

3.  Jumlah keluarga (X3) yaitu jumlah anggota keluarga yang menjadi

tanggungan kepala keluarga.

46

Page 47: skripsi bener

4.  Pendidikan (X4) yaitu tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh

seseorang pada saat menjadi nasabah AJB Bumiputera.

5. Premi (X5) yaitu jumlah nilai uang yang harus dibayar setiap periode

tertentu sesuai dengan perjanjian.

3.5. Teknik Analisis

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

penelitian ini maka metode analisis yang digunakan untuk menjawab

permasalahan penelitian ini adalah metode kuantitatif melalui pembentukan model

ekonometrika. Untuk mengetahui adanya hubungan yang mempengaruhi antar

variabel, maka digunakan metode regresi linear berganda dengan rumus :

NP = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+b5X5 + e

Dimana:

NP = Nilai Pertanggungan (Asuransi Pendidikan)

a = konstanta

b = koefisien regresi

X1 = Pendapatan

X2 = Usia

X3 = Jumlah keluarga

X4 = Pendidikan

X5 = Premi

e = error term

47

Page 48: skripsi bener

2.Analisis Secara Statistik

Pengujian secara statistik dilakukan dengan cara, yaitu :

a. Uji t-Statistik

Pada penelitian ini dilakukan Uji T untuk menguji signifikansi atau

pengaruh dari kredit modal kerja terhadap ekspor di Indonesia dengan

menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau α (level of significant) sebesar 5%

(0,05).

Hipotesis :

Ho : Koefisien regresi tidak significant

H1 : Koefisien regresi significant

Pengambil keputusan (berdasarkan probabilitas )

- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Selain itu pengujian secara parsial menggunakan Uji T juga dapat

dilakukan melalui uji dua sisi dengan tetap menggunakan tingkat kepercayaan

95% atau α = 5% (0,05) dan derajat kebebasan (df) sebesar n – k sehingga akan

didapat nilai t-tabel. Nilai t-tabel diperoleh dengan menentukan derajat kebebasan

sebesar n – k, dimana n adalah banyak tahun observasi, k ialah banyaknya

koefisien yang terdapat dalam persamaan (tidak termasuk intersept) pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut :

- Apabila t hit > t table maka Ho ditolak, artinya variable bebas berpengarh

terhadap variable terikat (significant)

48

Page 49: skripsi bener

- Apabila t hit < t table maka Ho diterima, artinya variable bebas tidak

berpengaruh terhadap variable terikat (tidak signifikan).

b. Uji R2 dan Adjusted R2

Koefisien determinan R2 sebagai ukuran ketetapan penaksiran (goodes

of fit) yang menunjukkan proporsi variasi yang diterangkan oleh regresi.

Koefisien determinasi R2 juga menjelaskan proporsi atau presentasi sumbangan

variable independent terhadap naik turunya variable dependen.

Jika variable bebas yang digunakan lebih dari satu, maka R2 harus

disesuaikan guna memperhitungkan derajat kebebasan karena penaksiran variabel

bebas yang lebih dari satu memakai adjusted R2 (koefisien determinasi yang

disesuaikan). Semakin mendekati nol maka tingkat kemampuan menerangkan

hasil estimasi semakin tinggi.

3. Pengujian secara ekonometrika dilakukan dengan cara yakni :

a. Uji Multikolineritas

Mutikolineritas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel

independen dapat dinyatakan dari variabel dependen lainnya atau menunjukkan

derajat kolineritas yang tinggi diantara varabel-variabel bebas. Akibat adanya

multikolineritas adalah:

1) Dugaan parameter sangat sensitif terhadap perubahan observasi.

2) Interval koefisien terjadi sangat besar.

3) Standar deviasi (error) dengan koefisien sangat tinggi, ada

kecenderungan hipotesis nol untuk selalu diterima walaupun

49

Page 50: skripsi bener

sesungguhnya harus ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa

penguji tidak sah.

Deteksi adanya multikolineritas dapat dilihat dari :

Besarnya VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance Pedoman suatu

model regresi yang bebas multikolineritas adalah :

- Mempunyai nilai VIF sekitar angka 1

- Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1

Besaran kolerasi antar variable independen Pedoman suatu model regresi

yang bebas multikolineritas adalah koefisien korelasi antar variable independent

haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasi kuat maka terjadi problem

multikolineritas.

b. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berarti varians variabel tidak sama untuk semua

pengamat. Dengan adanya heterokedastisitas maka penaksiran (estimator) yang

diperoleh menjadi tidak efisien dan kesalahan baku koefisien regresi akan

terpengaruh, sehingga memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi

memperlihatkan daya penjelasan yang terlalu besar. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Deteksi adanya heterokedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik (scatter plot) dari penguji model regresi. Jika ada pola

tertentu, seperti titik e (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

50

Page 51: skripsi bener

heterokedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Penguji gejala heterokedastisitas pada model regesi awal regersi berganda

pada penelitian ini menunjukkan grafik (scatter plot) dengan pola yang jelas

membentuk seperti kurva maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada

model ini ada problem tersebut, langkah yang dapat dilakukan antara lain dengan

mengeluarkan salah satu variabel bebas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode

tertentu berkorelasi dengan gangguan pada periode yang lain. Untuk pengujian

autokorelasi ini digunakan Uji Durbin Watson (DW), dengan hipotesis nol tidak

ada autokorelasi pada model baik autokorelasi positif maupun negatif.

51

Page 52: skripsi bener

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. GAMBARAN UMUM VARIABEL PENELITIAN

4.1.1. Sejarah Singkat Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

Perusahaan AJB Bumiputera 1912 didirikan pada tanggal 12 Februari

1912 di Magelang oleh suatu perkumpulan guru-guru Hindia Belanda (PGHB).

Usaha asuransi jiwa tersebut dinamakan ONDERLINGE

LEVENSVERZEKERING MAATSCHAPPIJ atau O.L.MIJ PGHB. Para pendiri

Bumiputera 1912 merasa bahwa bentuk perusahaan bersama (mutual) adalah

bentuk usaha yang paling tepat karena hal ini sesuai dengan asas gotong royong

yang telah lama menjadi kebudayaan bangsa kita. Keberadaan AJB Bumiputera

1912 sebagai usaha bersama atau Mutual Company telah dikukuhkan Pemerintah

melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1250/KMK.013/ 1988

tanggal 20 Desember 1989, kemudian oleh Pemerintah Indonesia ditegaskan lagi

dalam UU No 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yaitu pada Pasal 7 ayat

(2) sub d, dan sekarang di Indonesia Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 ini adalah satusatunya usaha asuransi jiwa yang berbentuk

mutual.

52

Page 53: skripsi bener

4.1.2. Falsafah, Visi dan Misi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

1. Falsafah

Sebagai perusahaan perjuangan, Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut :

1. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan

anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan

2. Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan

memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas

Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

3. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata

kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan senantiasa berusaha

menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.

2. Visi

Bumiputera ingin menjadi asuransinya bangsa Indonesia.

3. Misi

Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat

Indonesia, dengan:

1. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan bangsa

Indonesia.

2. Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan prinsip dasar

gotong-royong.

53

Page 54: skripsi bener

3. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal

bagi komunitas Bumiputera.

4. Mewujudkan perusahaan yang berhasil baik secara ekonomi dan sosial.

4.1.3. Gambaran Perkembangan Asuransi Pendidikan AJB Bumiputera

Pada tahun 2001 jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 18.004

jiwa dengan peningkatan premi sebesar Rp. 33.174 juta hal ini disebabkan dengan

meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia 5 tahun ke atas. Sedangkan

tahun 2002 terjadi penurunan jumlah nasabah sebanyak 41.350 jiwa dan diiringi

dengan penurunan jumlah premi sebesar Rp. 76.189 juta, hal ini disebabkan

karena menurunnya potensi jumlah penduduk yang berusia lima tahun ke atas,

dimana tahun 2001 berjumlah 2.538.781 jiwa menjadi 2.203.038 jiwa tahun 2002.

Tahun 2003 jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 116.697

jiwa dengan peningkatan premi sebesar Rp. 198.208 juta hal ini disebabkan

dengan meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia 5 tahun ke atas

sebesar 18.300 jiwa. Tahun 2004 juga terjadi peningkatan jumlah nasabah

sebanyak 19.889 jiwa dan diiringi dengan peningkatan jumlah premi sebesar Rp.

53.456, hal ini disebabkan karena meningkatnya potensi jumlah penduduk yang

berusia lima tahun ke atas, dimana tahun 2003 berjumlah 2.221.338 jiwa menjadi

3.035.987 jiwa tahun 2004.

Tahun 2005 jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 49.026 jiwa

dengan peningkatan premi sebesar Rp. 90.332 juta hal ini disebabkan dengan

meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia 5 tahun ke atas sebesar

699.946 jiwa. Tahun 2006 juga terjadi peningkatan jumlah nasabah sebanyak

54

Page 55: skripsi bener

24.381 jiwa dan diiringi dengan peningkatan jumlah premi sebesar Rp. 44.923,

hal ini disebabkan karena meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia

lima tahun ke atas, dimana tahun 2005 berjumlah 3.735.933 jiwa menjadi

3.908.066 jiwa tahun 2006.

Tahun 2007 jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 78.923 jiwa

dengan peningkatan premi sebesar Rp. 121.148 juta. Tahun 2008 juga terjadi

peningkatan jumlah nasabah sebanyak 5.518 jiwa dan diiringi dengan peningkatan

jumlah premi sebesar Rp. 34.437, hal ini disebabkan karena meningkatnya potensi

jumlah penduduk yang berusia lima tahun ke atas, dimana tahun 2007 berjumlah

3.207.245 jiwa menjadi 4.210.800 jiwa tahun 2008.

Tahun 2009 jumlah nasabah mengalami peningkatan sebesar 19.159 jiwa

dengan peningkatan premi sebesar Rp. 35.301 juta hal ini disebabkan dengan

meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia 5 tahun ke atas sebesar

90.600 jiwa. Tahun 2010 juga terjadi peningkatan jumlah nasabah sebanyak

15.230 jiwa dan diiringi dengan peningkatan jumlah premi sebesar Rp. 28.063,

hal ini disebabkan karena meningkatnya potensi jumlah penduduk yang berusia

lima tahun ke atas, dimana tahun 2009 berjumlah 4.782.300 jiwa menjadi

4.872.900 jiwa tahun 2010.

55

Page 56: skripsi bener

Tabel 4.1Perkembangan & Karakteristik Peserta Asuransi Pendidikan

Mitra Berencana Tahun 2000-2010 Di daerah Provinsi Sumatera Selatan

TahunJumlah Nasabah

(jiwa)Usia 5 TH

Keatas (jiwa)Premi(Rp) Pendapatan (Rp.) KK (jiwa)

Tanggungan (jiwa)

2000 294.675 2.392.594 542.948 828.831 215.437 333.6012001 312.679 2.538.781 576.122 879.472 228.600 353.9842002 352.289 2.860.392 649.105 990.883 257.559 398.8272003 388.026 2.221.338 698.141 982.791 291.407 434.5892004 407.915 3.035.987 751.597 1.095.292 290.525 494.4752005 456.941 3.735.933 841.929 1.275.825 375.149 514.8362006 481.322 3.908.066 886.852 1.353.814 351.894 544.9052007 560.245 3.207.245 1.008.000 1.575.801 409.595 634.2532008 565.763 4.210.800 1.042.437 1.591.321 413.629 640.5002009 584.922 4.782.300 1.077.738 1.645.210 427.636 662.1902010 600.152 4.872.900 1.105.801 1.688.047 438.771 679.432

Sumber : AJB Bumiputera

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah nasabah PT. AJB

Bumiputera tahun 2000 sampai tahun 2010 selalu mengalami peningkatan,

demikian juga dengan perkembangan penduduk yang berusia 5 tahun keatas

hanya pada tahun 2003 mengalami penurunan menjadi 2.221.338 jiwa dari

2.860.392 jiwa pada tahun 2002, dan tahun 2007 sebesar 3.207.245 jiwa dari

3.908.066 jiwa tahun 2006. Perkembangan premi asuransi dari tahun 2000 sampai

tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang posisif karena selalu mengalami

kenaikan, demikian juga dengan jumlah pendapatan mengalami pertumbuhan

yang positif. Perkembangan jumlah Kepala Keluarga yang menjadi nasabah AJB

cenderung mengalami peningkatan, hanya pada tahun 2004 mengalami penurunan

menjadi 290.525 jiwa dari 291.407 jiwa tahun 2003, dan tahun 2006 turun

menjadi 351.894 jiwa dari 375.149 jiwa tahun 2005.

56

Page 57: skripsi bener

Tabel 4.2. Perkembangan & Karakteristik Peserta Asuransi Pendidikan

Mitra Berencana Per DATI II Kab/Kota di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2000 s/d 2010

DATI II KAB / KOTANasabah

 Usia

 Premi

PendapatanKeluarga

Tanggungan

  2000 2010 2000 2010 2000 2010 2000 2010 2000 2010 2000 20101. PALEMBANG 73.669 150.038 598.148 1.218.225 135.737 276.451

264.470 538.636 53.859 109.693 83.400 169.8582.OKU 17.68 36.009 143.556 292.374 35.577 66.384

43.317 88.222 12.926 26.326 20.016 40.7663.OKI 23.574 48.012 191.408 389.832 43.436 88.464

60.820 123.871 17.235 35.102 26.688 54.3554.MUARA ENIM 35.361 72.018 287.111 584.748 65.154 132.696

85.573 174.284 25.852 52.653 40.032 81.5325.LAHAT 26.521 54.014 215.333 438.561 48.865 99.522

63.384 129.092 19.389 39.489 30.024 61.1496.MUSI RAWAS 14.734 30.008 119.63 243.645 27.147 55.29

38.455 78.319 10.772 21.939 16.680 33.9727.BANYUASIN 20.627 42.011 167.482 341.103 38.006 77.406

54.043 110.067 15.081 30.714 23.352 47.5608.PRABUMULIH 44.201 90.023 358.889 730.935 81.442 165.87

118.017 240.360 32.315 65.816 50.040 101.9159. LUBUK LINGGAU 23.574 48.012 191.408 389.832 43.436 88.464

63.178 128.672 17.235 35.102 26.688 54.35510. PAGAR ALAM 14.734 30.008 119.63 243.645 27.147 55.29

37.571 76.519 10.772 21.939 16.680 33.972SUMSEL 294.675 600.153 2392.6 3.654.675 545.947 1105.84

828.828 1.688.042 215.437 438.771 333.601 679.432Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dalam 10 tahun terakhir

perkembangan di jumlah nasabah di Kota Palembang mengalami peningkatan

sebesar 76.369 jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar

620.077 jiwa, premi mengalami peningkatan sebesar Rp. 140.714 juta, pendapatan

mengalami peningkatan sebesar Rp. 274.166 juta, kepada keluarga mengalami

peningkatan sebesar 55.834 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan

sebesar 86.458 jiwa.

Sementara itu perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10

tahun terakhir di Kabupaten OKU untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar

18.329 jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 148.818

jiwa, premi mengalami peningkatan sebesar Rp. 30.807 juta, pendapatan

mengalami peningkatan sebesar Rp. 44.905 juta, kepada keluarga mengalami

peningkatan sebesar 13.400 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan

sebesar 20.750 jiwa.

57

Page 58: skripsi bener

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten OKI untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 23.438 jiwa,

usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 198.424 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 45.028 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 63.051 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 17.867 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

27.666 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten Muara Enim untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 36.657

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 297.637 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 67.542 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 88.711 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 26.800 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

41.500 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten Lahat untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 27.493 jiwa,

usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 223.228 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 50.657 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 65.708 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 20.100 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

31.125 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten Musi Rawas untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 15.274

58

Page 59: skripsi bener

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 124.015 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 28.143 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 39.864 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 11.167 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

17.292 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten Banyuasin untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 21.384

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 173.621 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 39.400 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 56.024 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 15.633 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

24.208 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kotamadya Prabumulih untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 45.822

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 372.046 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 84.428 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 122.343 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 33.500 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

51.875 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kota Lubuk Linggau untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 24.438

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 198.424 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 45.028 juta, pendapatan mengalami

59

Page 60: skripsi bener

peningkatan sebesar Rp. 65.494 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 17.867 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

27.666 jiwa.

Perkembangan asuransi pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

di Kabupaten Pagaralam untuk nasabah mengalami peningkatan sebesar 15.274

jiwa, usia lima tahun ke atas mengalami peningkatan sebesar 124.015 jiwa, premi

mengalami peningkatan sebesar Rp. 28.143 juta, pendapatan mengalami

peningkatan sebesar Rp. 38.948 juta, kepada keluarga mengalami peningkatan

sebesar 11.167 jiwa dan jumlah tanggungan mengalami peningkatan sebesar

17.292 jiwa.

4.1.4. Berbagai Karakteristik Variabel Penelitian

1. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.1Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pekerjaan

RespondenJumlah Persentase

SMPSLTADIII S1

S2

149

2610

2 8

18 52 20

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa AJB Bumiputera kantor operasional Sumsel

didominasi oleh nasabah yang berpendidikan S1 yaitu 26 responden atau 52%.

60

Page 61: skripsi bener

2. Jumlah nasabah yang pendidikannya SMP, yaitu sebanyak 1 nasabah dengan

prosentase sebesar 2%.

3. Jumlah nasabah yang pendidikannya SLTA, yaitu sebanyak 4 nasabah dengan

prosentase sebesar 8%.

4. Jumlah nasabah yang berpendidikan DIII, yaitu sebanyak 9 nasabah dengan

prosentase sebesar 18 %.

5. Jumlah nasabah yang pendidikannya S2, yaitu sebanyak 10 nasabah dengan

prosentase sebesar 20%.

2. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.2. Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pekerjaan

RespondenJumlah Persentase

PNS Dosen Karyawan Swasta Wiraswasta/Pedagang Ibu Rumah Tangga

172

255 1

34 % 4 %50 % 10 % 2 %

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa AJB Bumiputera kantor operasional Sumsel

didominasi oleh nasabah yang pekerjaannya sebagai Karyawan Swasta, yaitu

sebanyak 25 nasabah dengan prosentase sebesar 50 %.

2. Jumlah nasabah yang pekerjaannya sebagai PNS, yaitu sebanyak 17 nasabah

dengan prosentase sebesar 34 %.

61

Page 62: skripsi bener

3. Jumlah nasabah yang pekerjaannya sebagai wiraswasta/pedagang, yaitu

sebanyak 5 nasabah dengan prosentase sebesar 10 %.

4. Jumlah nasabah yang pekerjaannya sebagai dosen, yaitu sebanyak 2 nasabah

dengan prosentase sebesar 4%.

5. Jumlah nasabah yang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebanyak

1 nasabah dengan prosentase sebesar 2 %.

3. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pendapatan

Tabel 4.3. Berdasarkan Pendapatan

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pendapatan

RespondenJumlah Persentase

< 1.000.000 1.000.000 – 2.000.000 2.100.000 – 3.000.000 3.100.000 – 4.000.000

> 4.000.000

02

15 2013

0% 4 % 30% 40% 26%

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa AJB Bumiputera kantor operasional Sumsel

didominasi oleh nasabah pada kelompok pendapatan 3.100.000 – 4.000.000,

yaitu sebanyak 20 nasabah dengan prosentase sebesar 40 %.

2.   Jumlah nasabah pada kelompok pendapatan 2.100.000 – 3.000.000 yaitu

sebanyak 15 nasabah dengan prosentase sebesar 30 %.

3.   Jumlah nasabah pada kelompok pendapatan 1.000.000 – 2.000.000 yaitu

sebanyak 2 nasabah dengan prosentase sebesar 4 %.

62

Page 63: skripsi bener

4.   Jumlah nasabah pada kelompok pendapatan > 4.000.000 yaitu sebanyak 13

nasabah dengan prosentase sebesar 26 %.

4. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Usia

Tabel 4.4Berdasarkan Usia

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Usia

Responden

Jumlah Persentase

20 – 25 th 26 – 30 th 31 – 35 th36 – 40 th> 40 th

6812177

1216243414

Jumlah 50 100 % Sumber: Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera kantor

operasional di Sumatera Selatan didominasi oleh nasabah pada kelompok usia 36

– 40 tahun, yaitu sebanyak 17 nasabah dengan prosentase sebesar 34 %.

2. Jumlah nasabah pada kelompok usia 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 6 nasabah

dengan prosentase sebesar 12 %.

3. Jumlah nasabah pada kelompok usia 26 – 30 tahun yaitu sebanyak 8 nasabah

dengan prosentase sebesar 16 %.

4. Jumlah nasabah pada kelompok usia 31 – 35 tahun yaitu sebanyak 12 nasabah

dengan prosentase sebesar 24 %.

5. Jumlah nasabah pada kelompok usia > 40 tahun yaitu sebanyak 7 nasabah

dengan prosentase sebesar 14 %.

63

Page 64: skripsi bener

5. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Jumlah Keluarga

Tabel 4.5 Jumlah Keluarga

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Jumlah Keluarga

RespondenJumlah Persentase

1234

> 4

3172721

6345442

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisoner (Sampel 50)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera kantor

operasional Sumsel didominasi oleh nasabah yang mempunyai tanggungan

sebanyak 3 oarang, yaitu sebanyak 27 nasabah dengan persentase sebesar 54

%.

2. Jumlah nasabah yang mempunyai tanggungan sebanyak 1 orang berjumlah 3

responden atau 6%

3. Jumlah nasabah yang mempunyai tanggungan sebanyak 2 orang berjumlah 17

responden atau 34%.

4. Jumlah nasabah yang mempunyai tanggungan sebanyak 4 orang berjumlah 2

responden atau 4%.

5. Jumlah nasabah yang mempunyai tanggungan sebanyak 4 orang lebih

berjumlah 1 responden atau 2%.

64

Page 65: skripsi bener

6. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Premi

Tabel 4.6Berdasarkan Premi

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Premi Bulanan

RespondenJumlah Persentase

< 500.000 500.000 – 1.000.000

1.000.000 – 2.000.000 3.000.000 – 4.000.000

> 4.000.000

2815 520

56 30 10 4 0

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa AJB Bumiputera kantor operasional Sumsel

didominasi oleh nasabah pada premi < Rp. 500.000 perbulan, yaitu sebanyak

28 nasabah dengan prosentase sebesar 56 %.

2.   Jumlah nasabah pada premi bulanan Rp. 500.000 – 1.000.000 yaitu sebanyak

15 nasabah dengan prosentase sebesar 30 %.

3.   Jumlah nasabah pada premi bulanan Rp. 1.000.000 – 2.000.000 yaitu

sebanyak 5 nasabah dengan prosentase sebesar 10 %.

4.   Jumlah nasabah pada premi bulanan Rp. 3.000.000 - 4.000.000 yaitu sebanyak

2 nasabah dengan prosentase sebesar 4 %.

65

Page 66: skripsi bener

7. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Nilai Pertanggungan

Tabel 4.7Berdasarkan Nilai Pertanggungan

Karakteristik Nasabah Berdasarkan Nilai Pertanggungan

RespondenJumlah Persentase

< 25.000.00025.000.000 – 50.000.000 50.000.000 – 100.000.000

100.000.000 – 125.000.000 > 125.000.000

1412 2022

2824 40 44

Jumlah 50 100 % Sumber : Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui:

1. Nasabah Mitra Beasiswa AJB Bumiputera kantor operasional Sumsel didominasi

oleh nasabah dengan nilai pertanggungan Rp. 50.000.000 – 100.000.000 , yaitu

sebanyak 20 nasabah dengan prosentase sebesar 40 %.

2.   Jumlah nasabah pada nilai pertanggungan < Rp. 25.000.000 yaitu sebanyak 14

nasabah dengan prosentase sebesar 28 %.

3.   Jumlah nasabah pada nilai pertanggungan Rp. 25.000.000 – 50.000.000 yaitu

sebanyak 12 nasabah dengan prosentase sebesar 24 %.

4.   Jumlah nasabah pada nilai pertanggungan Rp. 100.000.000 - 125.000.000 yaitu

sebanyak 2 nasabah dengan prosentase sebesar 4 %.

5.   Jumlah nasabah pada nilai pertanggungan > 125.000.000 yaitu sebanyak 2

nasabah dengan prosentase sebesar 4 %.

66

Page 67: skripsi bener

Dari tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.7 dapat disimpulkan secara umum

bahwa ciri – ciri/karakteristik peserta peserta/nasabah Mitra Beasiswa Asuransi

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Palembang adalah ;

1. Karakteristik Pendidikan : Dari 50 peserta / nasabah Asuransi Jiwa AJB Bumiputera tersebut ternyata 90 % dari mereka berpendidikan DIII , S1 dan S2,dimana 52 % nya berpendidikan S1.

2. Karakteristik Pekerjaan : Nasabah peserta asuransi pendidikan tersebut 84 % nya merupakan pegawai negeri dan dosen dan karyawan swasta (50 % karyawan swasta dan 34 % PNS / dosen) dan 10 % nya adalah wiraswasta.

3. Karakteristik Pendapatan : Dalam karakteristik pendapatan terdapat sebanyak 70 % merupakan peserta yang memiliki pendapatan < 2.100.000 sampai dengan 4.000.000, dan pendapatan diatas >4.000.000 terdapat 26 %.. Selebihnya 4 % memiliki pendapatan diantara 1.000.000 sampai 2.000.000.

4. Karakteristik Usia : Pada karakteristik usia nasabah, terdapat sebanyak 34 % usia diantara 36 s/d 40 th,sedangkan 24% usia diantara 31 s/d 35 th. Dan lainnya 16 % usia diantara 26 s/d 30 th.

5. Karakteristik Jumlah Keluarga : Dalam hal ini terdapat sebanyak 88 % jumlah keluarga 2 orang dan 3 orang (54 % dengan tanggungan sebanyak 3 orang dan 34 % tanggungan sebanyak 2 orang), dan lainnya 6% memiliki tanggungan 1 orang.

6. Karakteristik Premi : Khusus karakteristik ini 86 % peserta / nasabah rata – rata memiliki pendapatan diatas Rp. 2.000.000 dan 86 % dari mereka memilih pembayaran premi dibawah Rp. 1.000.000 (dimana 56 % nya dibawah Rp. 500.000)

7. Karakteristik Nilai Pertanggungan : Nasabah yang memiliki nilai pertanggungan sebesar 40 % yaitu 50.000.000 – 100.000.000 sedangkan dengan persentase 28 % yaitu sebesar >25.000.000

67

Page 68: skripsi bener

4.2. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian data dengan menggunakan

analisa regresi berganda untuk mengetahui besarnya tingkat premi, tingkat usia,

tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah keluarga secara bersama-sama

(simultan) dan terpisah (parsial) terhadap permintaa asuransi pendidikan AJB

Bumiputera.

Berikut disajikan tabel data variabel dependen dan independent yang

akan digunakan dalam perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan

SPSS 17 :

68

Page 69: skripsi bener

69

Page 70: skripsi bener

4.2.2. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh X1 (pendapatan) ),

variabel X2 (usia) , X3 (keluarga), X4 (pendidikan) dan X5 (keluarga) terhadap

Asuransi pendidikan (Y) secara simultan dan parsial. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini ádalah regresi berganda untuk pengujian secara

simultan dan regresi sederhana digunakan untuk pengujian parsial.

Model umum persamaan regresi yang akan diuji adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = Permintaan asuransi pendidikan

a = Konstanta

b = koefisien regresi masing-masing variabel

Pengujian dilakukan secara simultan dan parsial dengan statistik uji F dan uji t.

Pengujian secara simultan dimaksudkan untuk melihat adanya pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji yang dilakukan

untuk hipotesis ini adalah uji F. Hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : β1 = β2 = 0 artinya variabel pendapatan, usia, jumlah keluarga, pendidikan dan

premi secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap permintaan asuransi pendidikan.

Ho : β1 ≠ β2 ≠ 0 artinya variabel pendapatan, usia, jumlah keluarga, pendidikan dan

premi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan..

70

Page 71: skripsi bener

Pengambilan keputusan terhadap hipotesis di atas dilakukan dengan

membandingkan dengan nilai Fhitung dengan Ftabel atau nilai p (sig) dengan α (alpha) yang

telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,05 atau 5%. Kriteria ujinya adalah

tolak Ho jika Fhitung > Ftabel atau nilai p (sig) < α (alpha) dan sebaliknya.

Tabel 4.21Hasil Pembentukan Model Regresi Linear Berganda

R 0,702 R2 0,493Adjusted R2 0,435Fhitung 8,554Sig 0,000

Unstandardized CoefficientsModel B

1 (Constant) 2,061Pendapatan 0,096

Usia 1,40 Keluarga 1,329

Pendidikan 3,316Premi -44,43

Keterangan :

X1 : Pendapatan (Variabel indenpenden)

X2 : Usia (Variabel independen)

X3 : Keluarga (Variabel independen)

X4 : Pendidikan (Variabel independen)

X5 : Premi (Variabel independen)

Y : Permintaan asuransi pendidikan (Variabel dependen)

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas diperoleh dapat diketahui sebagai berikut :

Y = 2,061 + 0,096X1 + 1,40X2 + 1,329X3+ 3,316X4- 44,43X5

71

Page 72: skripsi bener

Model persamaan di atas menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu

pendapatan, usia, keluarga, pendidikan mempunyai pengaruh yang positif,

sedangkan variable premi mempunyai pengaruh yang negatif.

Dilihat dari nilai koefisien korelasi (R) diperolah sebesar 0,702, artinya

bahwa perubahan pendapatan, usia, keluarga, pendidikan dan premi secara

bersama-sama (simultan) memiliki hubungan yang cukup erat dengan permintaan

asuransi sebesar 70,2%. Sementara itu, untuk melihat pengaruh pendapatan, usia,

keluarga, pendidikan serta premi terhadap permintaan asuransi secara bersama-

sama (simultan) dapat dilihatdari R2 yaitu sebesar 0,493 atau 49,3%. Hal ini

berarti bahwa, naik turunnya permintaan asuransi di Sumsel dipengaruhi oleh

pendapatan, usia, keluarga, pendidikan dan premi secara bersama-sama (simultan)

sebesar 49,3%, sedangkan sisanya 51,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti.

Selain itu untuk melihat kecocokan model, dapat dilihat dengan

membandingkan koefisien determinasi (R2 adjusted) dengan R. Hasil analisis

menunjukkan bahwa koefisien R2 adjusted sebesar 0,435 lebih kecil dan tidak jauh

berbeda dengan koefisien determinasi yaitu R2 = 0,493. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa model yang digunakan cocok dan mendekati keadaan

yang sebenarnya.

Koefisien regresi linear berganda bertanda positif menunjukkan bahwa

perubahan searah antara perubahan pendapatan, usia, jumlah keluarga dan

pendidikan terhadap permintaan asuransi, kecuali variable premi asuransi.

72

Page 73: skripsi bener

Nilai koefisien variabel pendapatan (X1) sebesar 1% (0,01) atau Rp.

1,maka akan meningkatkan permintaan nilai pertanggungan asuransi sebesar

0,096 (9,6%) atau Rp. 9,6. Koefisien regresi untuk variabel usia (X2) sebesar 1,40

hal ini berarti setiap penambahan usia satu tahun akan meningkatkan permintaan

asuransi sebesar Rp. 140. Koefisien regresi untuk variabel keluarga (X3) sebesar

1,329 yang artinya setiap penambahan satu anggota keluarga akan meningkatkan

permintaan asuransi sebesar Rp. 132,9. Koefisien regresi untuk variabel

pendidikan (X4) sebesar 3,316 yang artinya setiap peningkatan satu tingkat

pendidikan akan meningkatan permintaan nilai pertanggungan asuransi sebesar

Rp. 31,6. Sedangkan untuk koefisien regresi variabel premi (X5) sebesar – 44,43

yang artinya setiap tingkat atau batasan besarnya premi yang ditetapkan akan

menurunkan permintaan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp. 4443.

Hubungan antara besarnya premi yang akan dibayarkan dengan permintaan

asuransi (besarnya nilai pertanggungan) sangat ditentukan juga oleh besarnya

potensi atau kemampuan pendapatan para nasabah peserta asuransi. Hal ini sesuai

dengan karakteristik hasil penelitian yang menunjukkan dimana sebanyak 86 %

nasabah dengan pendapatan yang relatif lebih tinggi diatas > Rp. 2.100.000 justru

lebih memilih nilai premi < Rp. 1.100.000 yang tercatat sebanyak 86 % (dimana

52 % nya memilih < Rp. 500.000). Tidak mengherankan mengapa hubungan

antara besarnya premi yang dibayarkan terkesan berlawanan arah (negatif) dengan

besarnya permintaan asuransi (besarnya nilai pertanggungan).

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipótesis yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka akan dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap regresinya.

73

Page 74: skripsi bener

1. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regersi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Teknik ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Gambar 4.1Scatter Plot

Grafik di atas merupakan diagram pencar residual yaitu selisih antara

nilai Y prediksi dengan Y observasi. Jika diagram pencar yang ada membentuk

pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengamali gangguan

heteroskedastisitas, dan jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak

maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas (Pratisto, 2004).

74

Page 75: skripsi bener

Karena diagram di atas tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak, maka

dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2002). Berikut akan disajikan hasil uji normalitas :

Gambar 4.2Histogram

Gambar 4.3

Normal P-P Plot Regression

75

Page 76: skripsi bener

Berdasarkan gambar 4.2 di atas diperoleh histogram yang membentuk

pola distribusi normal. Sedangkan pada gambar 4.3 terlihat gambaran normal plot

titik-titik menyebar disekitar garis diagonal yang penyebarannya mengikuti arah

garis diagonal tersebut. Kedua diagram tersebut menunjukkan bahwa model

regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Hipotesis

Sesuai dengan persamaan regresi yang diperoleh, maka model regresi

dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Pengujian secara simultan

Pengujian secara simultan ini untuk menguji secara bersama-sama

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,seperti yang terlihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.22

76

Page 77: skripsi bener

ANOVAb

ModelSum of

Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 2,435E+1

65 4,870E+15 8,554 .000a

Residual 2,505E+16

44 5,693E+14    

Total 4,940E+16

49      

Sumber : Data yang diolah, SPSS

Berdasarkan tabel 4.22 di atas menerangkan nilai sig yang digunakan

untuk menguji hipotesis yang teleh ditetapkan sebelumnya, jika Sighitung < Sigtabel

maka Ha diterima dan sebaliknya.

- Hipotesis yang ditetapkan ;

Ho : Pendapatan (X1), Usia, (X2), Jumlah keluarga (X3), pendidikan (X4)

dan Premi (X5) secara bersama-sama tidak  mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ha : Pendapatan (X1), Usia, (X2), Jumlah keluarga (X3), pendidikan (X4)

dan Premi (X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Permintaan asuransi pendidikan (Y).

- α = 5% (0,05)

- Sighitung = 0,000

Oleh karena nilai Sighitung (0,046) < α (0,05) maka maka Ho ditolak dan Ha

yang diterima Pendapatan (X1), Usia, (X2), Jumlah keluarga (X3), pendidikan (X4)

dan Premi (X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Permintaan asuransi pendidikan (Y).

Atau dengan membandingkan dengan nilai Fhitung dengan Ftabel :

77

Page 78: skripsi bener

- Nilai F hitung = 8,554

- F tabel = α 5 % dan sampel 50 = 2,37

Karena nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

Pendapatan (X1), Usia, (X2), Jumlah keluarga (X3), pendidikan (X4) dan Premi

(X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Permintaan asuransi pendidikan (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nauli

Sari dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Asuransi pada

asuransi PT. PRUDENTIAL Life Assurance Cabang Yogyakarta diman hasil

penelitiannya adalah Dari hasil pengujian secara bersama-sama (uji F), nilai F

hitung sebesar 91,89 > F tabel sebesar 4,31. Hal ini menunjukan bahwa variabel

independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi perubahan variabel

dependen.

b. Pengujian secara parsial

Hipotesis yang ditetapkan ;

Ho : Pendapatan (X1) tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ha :   Pendapatan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ho :  Usia (X2) tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

78

Page 79: skripsi bener

Ha : Usia (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan

asuransi pendidikan (Y).

Ho :  Jumlah keluarga (X3) tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ha : Jumlah keluarga (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ho :  Pendidikan (X4) tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ha : Pendidikan (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ho :  Premi (X5) tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

Ha : Premi (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y).

Pengambilan keputusan :

Jika nilai sig t hitung lebih kecil dari nilai α (alpha) yang ditetapkan maka

Ha diterima dan Ho di tolak dan sebaliknya.

Tabel 4.23

Uji Parsial

Variabel α Sig t hitung Keputusan

79

Page 80: skripsi bener

Pendapatan (X1) 5% (0,05) 0,866 Ho diterima

Usia (X2) 5% (0,05) 0,038 Ha diterima

Jumlah keluarga (X3) 5% (0,05) 0,785 Ho diterima

Pendidikan (X4) 5% (0,05) 0,440 Ho diterima

Premi (X5) 5% (0,05) 0,001 Ha diterima

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.23 diatas diketahui bahwa nilai sig t hitung yang

dihasilkan untuk variabel X2, dan X5 lebih kecil dari nilai α (alpha) yang

ditetapkan, sehingga kesimpulannya adalah menerima Ha dan menolak Ho,

sedangkan variabel X1, X3, X4 nilai sig t > alpha artinya Ho diterima dan Ha

ditolak.

Pendapatan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan

asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t (0,866) > 0,05, karena nasabah

dengan tingkat pendapatan yang tinggi cenderung memilih program asuransi yang

uang pertanggungannya tinggi dengan demikian variabel pendapatan mempunyai

hubungan yang positif namun jumlahnya tidak besar. Usia (X2) berpengaruh

signifikan terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t

(0,038) < 0,05. Bertambahnya usia seseorang umumnya menyebabkan

bertambahnya pengetahuan dan kebijakannya sehingga memandang perlu untuk

memproteksi jaminan pendidikan keluarganya dimasa yang akan datang dengan

program asuransi. Jumlah keluarga (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap

permintaan asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t (0,0,785) > 0,05, hal

ini disebabkan karena pertambahan anggota keluarga menyebabkan bertambah

besarnya pengeluaran rutin sehari hari sedangkan tingkat pendapatan terbatas

80

Page 81: skripsi bener

sehingga asuransi pendidikan terabaikan. Pendidikan (X4) tidak berpengaruh

signifikan terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t

(0,440) > 0,05 hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan tinggi yang tidak

diiringi dengan kesadaran berinvestasi (asuransi) akan menyebabkan orang tidak

tertarik pada asuransi. Premi (X5) berpengaruh signifikan terhadap permintaan

asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t (0,001) < 0,05 hal ini disebabkan

karena saat ini banyak perusahaan asuransi menawarkan asuransi pendidikan

dengan tingkat premi yang rendah dengan sehingga dapat dijangkau oleh banyak

lapisan dan dengan jangka waktu yang fleksibel.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa :

8. Nilai koefisien korelasi (R) diperolah sebesar 0,702, artinya bahwa perubahan

pendapatan, usia, keluarga, pendidikan dan premi secara bersama-sama

(simultan) memiliki hubungan yang cukup erat dengan permintaan asuransi

81

Page 82: skripsi bener

sebesar 70,2%. Sementara itu, untuk melihat pengaruh pendapatan, usia,

keluarga, pendidikan serta premi terhadap permintaan asuransi secara

bersama-sama (simultan) dapat dilihatdari R2 yaitu sebesar 0,493 atau 49,3%.

Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien R2 adjusted sebesar 0,435 lebih

kecil dan tidak jauh berbeda dengan koefisien determinasi yaitu R2 = 0,493.

Hal ini mengidentifikasikan bahwa model yang digunakan cocok dan

mendekati keadaan yang sebenarnya. Y = 2,061 + 0,096X1 + 1,40X2 +

1,329X3+ 3,316X4- 44,43X5. Model persamaan tersebut menunjukkan bahwa

variabel bebas yaitu pendapatan, usia, keluarga, pendidikan mempunyai

pengaruh yang positif, sedangkan variable premi mempunyai pengaruh yang

negatif.

9. Nilai Fhitung (8,554) > Ftabel (2,37) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya Pendapatan (X1), Usia, (X2), Jumlah keluarga (X3), pendidikan (X4)

dan Premi (X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Permintaan asuransi pendidikan (Y).

10. Pendapatan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan asuransi

pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t (0,866) > 0,05. Usia (X2)

berpengaruh signifikan terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y)

dikarenakan nilai sig t (0,038) < 0,05. Jumlah keluarga (X3) tidak

berpengaruh signifikan terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y)

82

Page 83: skripsi bener

dikarenakan nilai sig t (0,0,785) > 0,05. Pendidikan (X4) tidak berpengaruh

signifikan terhadap permintaan asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai

sig t (0,440) > 0,05. Premi (X5) berpengaruh signifikan terhadap permintaan

asuransi pendidikan (Y) dikarenakan nilai sig t (0,001) < 0,05.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas berikut penulis sampaikan beberapa saran :

1. Dari hasil penelitian terbukti bahwa pendapatan nasabah, usia nasabah dan

jumlah anak memiliki peranan penting terhadap permintaan asuransi/uang

pertanggungan pada AJB Bumiputera program Mitra Beasiswa. Hal ini

dibuktikan dari nilai koefisien variabel pendapatan, usia dan jumlah anak yang

signifikan berpengaruh terhadap permintaan asuransi/uang pertanggungan.

Sehingga dapat menjadi pedoman bagi pihak AJB Bumiputera dalam

mengembangkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik nasabah serta dapat memperluas pangsa pasar bagi produk

asuransinya di masa mendatang.

2. Peranan asuransi sangat penting dalam menanggulangi resiko ketidakpastian

dimasa yang akan datang. Progran Mitra Beasiswa merupakan salah satu cara

guna mengantisipasi ketidakpastian dalam hal pendidikan. Akan tetapi banyak

dari masyarakat yang kurang paham mengenai prosedur asuransi. Oleh karena

itu pihak AJB Bumiputera perlu meningkatkan kegiatan promosi kepada

masyarakat tentang keuntungan dan manfaat asuransi pendidikan bagi

kelangsungan pendidikan putra-putri mereka di masa datang. Dalam

83

Page 84: skripsi bener

melakukan kegiatan promosi dibutuhkan orang-orang yang berpengalaman,

sehingga pihak AJB Bumiputera perlu memberikan pelatihan-pelatihan kepada

karyawannya.

84