189
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat melalui bursa saham memiliki pemisahan yang jelas antara pemilik modal dengan pengelola atau manajemen perusahaan. Masing – masing pihak mempunyai fungsi yang berbeda yaitu sebagai pemilik modal dan pihak yang memanfaatkan modal untuk menjalankan kegiatan ekonomi perusahaan. Dalam teori agensi, hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih principal mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Masalah agensi timbul karena adanya konflik kepentingan antara principal dan agen, karena tidak bertemunya 1

Skripsi Final Elfrida

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi Final Elfrida

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat

melalui bursa saham memiliki pemisahan yang jelas antara pemilik modal

dengan pengelola atau manajemen perusahaan. Masing – masing pihak

mempunyai fungsi yang berbeda yaitu sebagai pemilik modal dan pihak

yang memanfaatkan modal untuk menjalankan kegiatan ekonomi

perusahaan.

Dalam teori agensi, hubungan agensi muncul ketika satu orang atau

lebih principal mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan

suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan kepada agen tersebut. Masalah agensi timbul karena adanya

konflik kepentingan antara principal dan agen, karena tidak bertemunya

utilitas yang maksimal antara mereka. Sebagai agen, manajer secara moral

bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik

(principal), namun di sisi lain manajer juga mempunyai kepentingan

memaksimumkan kesejahteraan mereka. Sehingga agen tidak selalu

bertindak demi kepentingan terbaik (Jensen dan Meckilng, 1976)

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemilik. Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer

1

Page 2: Skripsi Final Elfrida

berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada

pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai

dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai

informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (Ujiyantho, 2007 ).

Adanya asimetri informasi antara manajemen (agent) dan pemilik

(principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak

opportunis dengan cara melakukan manajemen laba dalam hal pelaporan

keuangan. Tindakan manajemen laba telah memunculkan beberapa kasus

skandal keuangan di perusahaan publik di Indonesia seperti yang terjadi

pada PT.Lippo Tbk, dan PT. Kimia Farma yang melibatkan pelaporan

keuangan yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Boediono,

2005).

Laporan keuangan merupakan sarana untuk mengomunikasikan

informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pihak internal maupun

eksternal yang membutuhkan informasi tersebut. Laporan keuangan yang

disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan

catatan atas laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi

penting mengenai keberadaaan sumber daya ekonomi perusahaan untuk

pengambilan keputusan pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan

adalah informasi mengenai laba perusahaan. Menurut PSAK Nomor 1

informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya

2

Page 3: Skripsi Final Elfrida

ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan

arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan

tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber

daya (IAI, 2004). Adanya tindakan opportunis manajer yang berupa

manajemen laba dapat mengakibatkan para pengguna laporan keuangan

tidak dapat membuat keputusan dengan tepat karena informasi yang

diperolehnya bias sehingga mungkin dapat menyesatkan.

Perilaku manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik

kepentingan dapat diminimumkan melalui suatu mekanisme yang

bertujuan untuk menyelaraskan kepentingan agent dengan principal adalah

dengan melalui mekanisme Good Corporate Governance (Midiastuty,

2003). Mekanisme tersebut antara lain dengan ;

1.Memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (Jensen

dan Meckling, 1976) sehingga kepentingan pemilik atau pemegang saham

akan dapat disejajarkan dengan kepentingan manajer, 2.Kepemilikan

saham oleh investor institusional karena investor institusional merupakan

pihak yang dapat momonitor agen dengan kepemilikannya yang besar dan

professional sehingga motivasi untuk melakukan manipulasi menjadi

berkurang, 3.Melalui peran monitoring oleh dewan komisaris dan komite

audit (Beasley,1996 dalam Ujiyantho, 2007) dan Suranta (2005).

Dua hal yang ditekankan dalam konsep good corporate

governance, yaitu ; pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh

informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya dan kewajiban

3

Page 4: Skripsi Final Elfrida

perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat,

tepat waktu, dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,

kepemilikan, dan pemegang kepentingan (stakeholder).

Mekanisme good corporate governance yang dicerminkan dari

adanya kepemilikan manajeral, kepemilikan institusional, ukuran dewan

komisaris independen dan komite audit mampu menghambat aktivitas

manajemen laba. Penelitian – penelitian tentang mekanisme good

corporate governance terhadap manajemen laba telah dilakukan di dalam

negeri maupun di luar negeri antara lain ; Chtorou (2001), Midiastuty

(2003), Bachtiar (2004), Veronica (2005),Ujiyantho (2007). Namun

mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba tetap

menarik untuk diteliti mengingat tidak konsistennya hasil – hasil

penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian kembali tentang hubungan antara mekanisme good corporate

governance dengan aktivitas manajemen laba pada perusahaan go public

yang bergerak di sektor manufaktur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka penulis dapat menentukan perumusan masalah sebagai berikut :

“ Apakah mekanisme good corporate governance, yaitu

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

4

Page 5: Skripsi Final Elfrida

komisaris independen, komite audit mempunyai pengaruh terhadap praktik

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ? “

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

bahwa mekanisme good corporate governance yang terdiri dari

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen, komite audit mempunyai pengaruh terhadap praktik

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi dan

wawasan teoritis khususnya berkaitan dengan implementasi dari

konsep good corporate governance

2. Sebagai bahan masukan untuk menambah informasi bagi investor dan

pihak eksternal pemakai laporan keuangan untuk dijadikan bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomis.

5

Page 6: Skripsi Final Elfrida

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Agensi dan Asimetri Informasi

Konsep teori agensi menurut Anthony dan Govindarajan

(1995:569) dalam Widyaningdyah (2001) adalah hubungan atau kontrak

anatara principal dan agent. Principal mempekerjakan agen untuk

melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian

otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada

perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak

sebagai principal dan manajer sebagai agent mereka. Pemegang saham

mempekerjaan manager untuk bertindak sesuai keinginan principal.

Teori agensi memiliki asumsi bahwa masing – masing individu

semata – mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga

menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent (Jensen dan

Meckling, 1976). Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk

menyejahterahkan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat.

Agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi

dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman,

maupun kontrak investasi (Widyaningdyah, 2001). Adanya kepentingan

yang berbeda tersebut dapat menyebabkan munculnya masalah keagenan

dimana principal kesulitan memastikan bahwa agen bertindak untuk

memaksimumkan kesejahteraan principl.

6

6

Page 7: Skripsi Final Elfrida

Agent sebagai pihak yang bertugas untuk mengelola perusahaan

mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan

kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan principal tidak

memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen. Hal inilah yang

mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi antara principal dan

agen. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri

informasi (Ujiyantho, 2007).

Menurut teori keagenan, pengawasan yang secara luas digunakan

dan diharapkan dapat mengurangi masalah keagenan antara principal dan

agen adalah mekanisme pelaporan keuangan. Melalui laporan keuangan

yang merupakan sarana pertanggungjawaban agen, principal dapat

mengukur dan menilai sekaligus mengawasi kinerja agen serta sejauh

mana agen telah bertindak untuk meningkatkan kesejahteraan principal.

Selain itu, pemilik/pemegang saham dapat memberikan kompensasi

kepada agen berdasarkan laporan keuangan, kreditur dapat memberikan

pinjaman dengan mempertimbangkan laporan keuangan, pemerintah dapat

menetapkan regulasi berdasarkan laporan keuangan tersebut

(Wedari,2004). Ketergantungan pihak – pihak eksternal pada laporan

keuangan, kecenderungan manajer untuk mencari keuntungan sendiri

(moral hazard) dan adanya asimetri informasi yang tinggi menyebabkan

keinginan besar bagi manajer untuk memanipulasi kinerja yang dilaporkan

dengan menggunakan komponen – komponen yang terdapat dalam laporan

keuangan

7

Page 8: Skripsi Final Elfrida

B. Laporan Keuangan dan Informasi Laba

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban

pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber daya pemilik. Menurut

Munawir (2002: 2) laporan keuangan hakekatnya merupakan suatu hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut. Oleh sebab itulah laporan keuangan diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan pihak – pihak eksternal maupun internal perusahaan

mengenai kondisi perusahaan. Laporan keuangan yang disusun

berdasarkan standar akuntansi keuangan terdiri dari neraca, laporan laba

rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan

keuangan.

Pada dasarnya pengguna laporan keuangan dapat dibedakan

menjadi dua kelompok yaitu pihak internal meliputi manajemen dan pihak

eksternal perusahaan yang meliputi pemegang saham, kreditor,

pemerintah, karyawan, konsumen serta masyarakat. Bagi pemegang saham

laporan keuangan berfungsi untuk membantu mereka dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan investasi yang mereka lakukan terhadap

perusahaan. Bagi karyawan, laporan keuangan dapat memberikan

informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan

8

Page 9: Skripsi Final Elfrida

kesempatan kerja. Bagi kreditor, laporan keuangan dapat memberikan

informasi bagaimana prospek perusahaan dalam membayar kembali

pinjaman pada saat jatuh tempo. Bagi konsumen serta masyarakat, laporan

keuangan dapat memberikan informasi mengenai trend, kemakmuran

perusahaan, rangkaian aktivitasnya serta kelangsungan hidup perusahaan.

Bagi manajemen, laporan keuangan berfungsi untuk membantu dalam

melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian serta

pengambilan keputusan. Laporan keuangan diakui oleh investor, kreditur,

supplier, organisasi buruh, bursa efek, dan para analisis keuangan sebagai

sumber informasi penting mengenai sumber daya ekonomi perusahaan

yang diharapkan berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi

tersebut juga diharapkan menjadi pedoman untuk pemegang saham dan

investor potensial untuk menentukan kepentingan investasi mereka

terhadap saham emiten.

Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrrual dipilih karena

lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi perusahaan secara riil

namun disisi yang lain penggunaan dasar akrrual dapat memberikan

keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi

selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi Keuangan yang

berlaku (Halim, 2005).

Salah satu informasi yang terdapat dalam laporan keuangan adalah

informasi mengenai laba perusahaan. Menurut PSAK Nomor 1, informasi

laba diperlukan diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya

9

Page 10: Skripsi Final Elfrida

ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan, menghasilkan

arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan

tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber

daya (IAI, 2004). Bagi pemilik saham dan investor, laba berarti

peningkatan nilai ekonomis yang akan diterima melalui pembagian

deviden. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja

manajemen atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, serta dapat dipergunakan

untuk memperkirakan prospeknya dimasa yang akan datang (Boediono,

2005). Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajer, sehingga jika

pada suatu kondisi dimana manajer tidak berhasil mencapai target laba

yang ditentukan maka manajer akan memanfaatkan fleksibilitas yang

diperbolehkan oleh standar akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan

untuk memodifikasi laba yang dilaporkan.

C. Manajeman Laba

Manajemen laba dilakukan sebagai perilaku opportunis manajer

dan efficient contracting. Sebagai perilaku opportunis manajer yakni

dalam memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi,

hutang, dan political cost (Scott, 2000:343). Sikap opportunis ini

direfleksikan dengan melakukan rekayasa keuangan dengan menerapkan

income increasing discretionary accruals. Sedangkan sebagai efficient

contracting, manajemen laba memberikan manajer suatu fleksibilitas

10

Page 11: Skripsi Final Elfrida

untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi

kejadian yang tidak terduga untuk keuntungan pihak yang terlibat dalam

kontrak.

Dalam keadaan informasi asimetri yang tinggi, maka pemegang

saham tidak mempunyai informasi yang cukup untuk mengetahui apakah

laporan keuangan khususnya laba telah dimanipulasi. Adanya informasi

asimetri yang tinggi membuka peluang window dressing melalui

pengaturan kebijakan akrual. Teori agensi mendukung hal tersebut, dengan

menyatakan bahwa kontrak antara agent dengan principal akan

menghasilkan konflik, mengingat keterlibatan dan pihak yang sama –

sama menginginkan keuntungan. Agar laba perusahaan mencapai nilai

yang diinginkan, maka manajer akan mengatur laba tersebut karena

terdapat peluang untuk melakukannya. Peluang tersebut muncul karena

adanya kelemahan dalam akuntansi itu sendiri dan informasi asimetri

antara manajer dengan stakeholder.

Laporan keuangan yang disusun berdasarkan akuntansi akrrual

mengharuskan pencatatan pendapatan dan beban berdasarkan saat

terjadinya hak dan kewajiban, bukan saat penerimaan dan pengeluaran kas

(Achmad,2007). Dalam penerapan akuntansi akrual, prinsip akuntansi

yang diterima umum memberikan fleksibilitas dengan memberikan

keleluasaan kepada manajer untuk memilih kebijakan akuntansi dalam

pelaporan laba. Namun fleksibilitas prinsip akuntansi tersebut

menimbulkan peluang bagi manajer untuk mengelola laba.

11

Page 12: Skripsi Final Elfrida

Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan

keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri.

Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi

kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam

laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang

mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa

rekayasa (Setiawati dan Na’im, 2000 dalam Rahmawati, 2006 ).

Sugiri (1998) dalam Suharli (2005 ) membagi manajemen laba menjadi

dua yaitu :

a. Definisi sempit “ Earning management adalah perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earning “ . Dalam hal ini Earning management hanya berkaitan dengan metode akuntansi.

b. Definisi Luas “ Earning management adalah tindakan manajer untuk meningkatkan ( mengurangi ) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit di mana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.”.

Definisi – definisi manajemen laba tersebut menggambarkan

manajemen laba sebagai suatu tindakan opportunis manajer sehingga dapat

memanage earnings pada tingkat yang diinginkan dengan maksud untuk

mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu melalui tindakan intervensi

manajer terhadap proses penyusunan laporan keuangan. Terdapat beberapa

bentuk manajemen laba yang dipilih oleh manajemen, hal tersebut

tergantung tujuan mereka melakukan manajemen laba.

12

Page 13: Skripsi Final Elfrida

Menurut Suharli (2005) bentuk manajemen laba yang dapat

dilakukan oleh manajer adalah:

a. Taking a Bath, pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. b. Income Minimization, dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. c. Income Maximization, dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang. d. Income Smoothing, dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.

Beberapa hal yang memotivasi manajer untuk melakukan

manajemen laba adalah :

1. Motif kontrak bonus

Perusahaan yang memberikan bonus/kompensasi kepada

manajer berdasarkan kinerja mereka yang didasarkan pada laba

perusahaan yang dicapai maka hal tersebut akan mendorong

manajer untuk malakukan manajemen laba. Manajer

perusahaan yang memperoleh laba dibawah target laba akan

melakukan manipulasi laba agar memperoleh bonus yang

maksimal di masa yang akan datang. Healy (1985) menemukan

bahwa manajer akan cenderung memilih penurunan laba ketika

13

Page 14: Skripsi Final Elfrida

informasi laba tidak mencapai target bonus minimal atau

melewati target bonus maksimal.

2. Motif kontrak hutang

Hipotesis debt covenant menyatakan bahwa manajer

termotivasi melakukan manajemen laba untuk menghindari

pelanggaran perjanjian utang. Sweeney dalam Achmad (2004)

mengindikasikan bahwa perusahaan pelanggar perjanjian

utang menggunakan akrual untuk meningkatkan laba tahun

sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Defond dan

Jiambalvo (1994) dalam Wulandari (2004) konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sweeney dimana mereka

menemukan bahwa pada satu periode sebelum pelanggaran

perjanjian hutang, perusahaan akan merekayasa akrual yaitu

dengan memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan

laba untuk meminimalkan kerugian akibat pelanggaran

perjanjian kredit.

3. Motif politik

Motivasi politik timbul karena manajemen memanfaatkan

kelemahan akuntansi yang menggunakan estimasi akrual serta

pemilihan metode akuntansi dalam rangka menghadapi

berbagai regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Jones (1991)

menemukan bukti bahwa produsen domestik cenderung

menurunkan laba dengan menggunakan teknik discretionary

14

Page 15: Skripsi Final Elfrida

accruals untuk mempengaruhi keputusan regulasi impor.

Sedangkan Naim dan Hartono (1996) dalam Sugiarto (2003)

menemukan bahwa perusahaan yang diduga melakukan praktik

monopoli melakukan manajemen laba untuk menghindari

undang – undang anti trust.

4. Motif perpajakan

Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi yang paling

nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan

penghematan pajak pendapatan. Wulandari (2004) melakukan

penelitian tentang indikasi manajemen laba menjelang UUP

2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil

yang diperoleh menunjukkan bahwa discretionary accrual

periode setelah perubahan undang-undang lebih tinggi daripada

periode sebelumnya. Hal ini berarti bahwa dengan adanya

perubahan undang-undang perpajakan, praktik manajemen laba

tetap dilakukan. Pihak manajemen perusahaan cenderung untuk

mentransfer labanya pada periode setelah undang-undang

perpajakan karena pada periode ini tarif pajak penghasilannya

telah menurun sehingga perusahaan dapat memperoleh

penghematan pajak.

5. Pergantian CEO

Bonus plan hipotesis mempredikasi bahwa semakin mendekati

periode pensiun seorang CEO akan cenderung melakukan

15

Page 16: Skripsi Final Elfrida

strategi income maximization untuk meningkatkan bonus

mereka. De Angelo dan Skinner (1994) dalam Wedari (2004)

menemukan bahwa CEO akan melakukan take a bath untuk

meningkatkan probabilitas peningkatan laba dimasa

mendatang.

6. Penawaran saham perdana (IPO)

Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar,

dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public

melakukan manajemen laba dalam prospectus mereka dengan

harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan. Sutanto

(2000) dalam wulandari (2004) menemukan bahwa perusahaan

yang melakukan IPO menggunakan discretionary accruals

untuk meningkatkan laba akuntansi yang dilaporkan pada

laporan keuangan prospektus.

Akuntansi akrual terdiri dari discretionary accruals (DA) dan non

discretionary accruals (NDA). Discretionary accruals merupakan akkrual

yang ditentukan manajemen, dimana manajer dapat memilih kebijakan

dalam hal metode dan estimasi akuntansi. Manajemen laba dapat diukur

dengan model Discretioanry accruals, karena model ini menjelaskan

bahwa manajer memiliki diskresi untuk menggunakan akuntansi akrual

sebagai alat pengelolaan laba (Jones, 1991).

Praktik manajemen laba yang dilakukan manajer melalui rekayasa

komponen akrrual yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan

16

Page 17: Skripsi Final Elfrida

dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan

yang dapat merugikan pihak lain karena dengan adanya manajemen laba,

laporan keuangan perusahaan tidak lagi mencerminkan nilai fundamental

perusahaan.

D. Good Corporate Governance

Konsep mengenai good coorporate governance bukanlah sesuatu

yang baru, karena konsep ini telah ada dan berkembang sejak konsep

korporasi mulai diperkenalkan di Inggris sekitar pertengahan abad XIX

(Salomon, 2007). Agency Theory yang menjelaskan bagaimana hubungan

kontraktual antara pihak pemilik perusahaan (principal) yang

mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu guna meningkatkan

kesejahteraannya dengan pihak manajemen/pengelola (agent) yang

menerima pendelegasian tersebut. Agency Theory inilah yang kemudian

memberikan landasan model teoritis yang sangat berpengaruh terhadap

konsep good corporate governance di berbagai perusahaan di seluruh

dunia. Konsep ini dirasakan menjadi sangat penting terutama dengan

semakin berkembang dan mengglobalnya bursa efek di sekitar tahun 1990-

an. Kemudian konsep ini menjadi sangat populer dan bahkan dapat

dikatakan telah menjadi isu sentral bagi kalangan pelaku usaha,

pemerintah dan juga pihak-pihak lainnya (Maksum,2005).

Good corporate governance kembali menjadi isu hangat di negara

maju terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, dengan

17

Page 18: Skripsi Final Elfrida

terjadinya peristiwa bangkrutnya Enron Corporation (satu dari sepuluh

perusahaan terbesar di Amerika) di tahun 2001. Keruntuhan perusahaan

tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi maupun praktek dari

manajemen puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang

cukup lama karena lemahnya pengawasan yang independen dari corporate

boards (Kaihatu, 2005). Sedangkan di Asia konsep ini menjadi masalah

yang hangat dan menarik untuk dibicarakan sejak terjadinya peristiwa

penting dalam dunia ekonomi dan bisnis, antara lain peristiwa krisis

keuangan di Asia tahun 1997 – 1998. Krisis ekonomi yang terjadi

dibeberapa negara Asia tersebut salah satu penyebabnya adalah lemahnya

tata kelola perusahaan (Lastanti, 2003).

Di negara Amerika pengembangan dan realisasi konsep ini yang

ditandai dengan dipublikasikannya berbagai prinsip good corporate

governance oleh Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) dan diikuti pula dengan penyebarannya dengan

bekerjasama dengan Bank Dunia. Prinsip-prinsip dimaksud terdiri dari:

Fairness, Transparency, Accountability, dan Responsibility. Sedangkan di

Indonesia gerakan ke arah pembenahan kondisi corporate governance

baru dimulai di tahun 1999 dengan terbentuknya Komite Nasional

Kebijakan Corporate Governance (KNKCG atau NCCG). Namun momen

penting yang amat menentukan perjalanan konsep corporate governance

di Indonesia lebih lanjut baru terjadi di tahun 2001, yaitu dengan

tersusunnya sebuah pedoman Good Corporate Governance (Indonesian

18

Page 19: Skripsi Final Elfrida

Code) oleh NCCG bersama para pelaku bisnis (Maksum, 2005). Selain itu

untuk mendukung hal tersebut berbagai regulasi telah ditetapkan oleh

Bapepam dan Bursa efek yang berkaitan dengan good corporate

governance

Pandangan teori keagenan dimana terdapat pemisahan antara pihak

agen dan principal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik

kepentingan dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak

manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung

menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan tujuannya dan bukan

demi kepentingan principal. Dalam kondisi ini diperlukan suatu

mekanisme pengendalian yang dapat menyejajarkan perbedaan

kepentingan antara kedua belah pihak. Mekanisme good corporate

governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu

laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba ( Boediono,

2005 ).

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001)

corporate governance yaitu seperangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,

pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan

intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban

mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan. Dimana tujuan dari corporate governance

19

Page 20: Skripsi Final Elfrida

ialah untuk mencipatakan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan ( stakeholder ).

Definisi lain corporate governance menurut Tunggal (2002; 1)

yaitu hubungan antara stakeholder yang digunakan untuk menentukan

arah dan pengendalian kinerja suatu perusahaan. Bagaimana perusahaan

untuk memonitor dan mengendalikan keputusan dan tindakan manajer

puncak, yang disebut governance mechanism, mempengaruhi

implementasi strategi. Corporate governance yang efektif menyelaraskan

kepentingan manajer dengan pemegang saham, dapat menghasilkan nilai

yang kompetitif bagi perusahaan.

Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa corporate governance merupakan suatu bentuk

mekanisme untuk mengatur hubungan dan meyelaraskan kepentingan

antara manajer dengan stakeholder. Mekanisme ini sangat dibutuhkan oleh

stakeholder karena dengan adanya mekanisme tersebut kepentingan

stakeholder akan terjamin karena manajemen bertindak yang terbaik untuk

kepentingan stakeholder. Selain itu corporate governance dikatakan

sebagai suatu sistem bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan

yang antara lain mengatur mekanisme pengambilan keputusan pada

tingkat organisasi. Corporate governance mengatur pola hubungan antara

komisaris, direksi, dan manajemen agar terjadi keseimbangan dalam

pengelolaan organisasi untuk mendorong terciptanya kinerja yang

kompetitif dalam mencapai tujuan utama perusahaan.

20

Page 21: Skripsi Final Elfrida

Berbagai keuntungan yang diperoleh dengan penerapan good

corporate governance dapat disebut antara lain:

1) Dengan good corporate governance proses pengambilan keputusan

akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan menghasilkan keputusan

yang optimal, dapat meningkatkan efisiensi serta terciptanya budaya kerja

yang lebih sehat. Ketiga hal ini jelas akan sangat berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan, sehingga kinerja perusahaan akan mengalami

peningkatan. Berbagai penelitian telah membuktikan secara empiris bahwa

penerapan good corporate governance akan mempengaruhi kinerja

perusahaan secara positif (Jang Black dan Kim, 2003 dalam Maksum,

2005).

2) Good corporate governance akan memungkinkan dihindarinya atau

sekurang-kurangnya dapat diminimalkannya tindakan penyalahgunaan

wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini tentu

akan menekan kemungkinan kerugian bagi perusahaan maupun pihak

berkepentingan lainnya sebagai akibat tindakan tersebut. Chotrou (2001)

menyatakan bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

yang konsisten akan menghalangi kemungkinan dilakukannya manajemen

laba (earnings management) yang mengakibatkan nilai fundamental

perusahaan tidak tergambar dalam laporan keuangan.

21

Page 22: Skripsi Final Elfrida

E. Hubungan Mekanisme Good Corporate Governance dengan Manajemen

Laba

Good Corporate Governance dikenal sebagai suatu bentuk

mekanisme yang menjamin bahwa manajemen bertindak yang terbaik bagi

kepentingan stakeholder. Dalam mekanisme corporate governance

terdapat aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang

mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan control

(pengawasan) terhadap keputusan yang diambil (Syakhroza, 2005:27). Hal

tersebut menunjukkan bahwa corporate governance mengatur pola

hubungan antara komisaris, direksi dan manajemen agar terjadi chek and

balances dalam pengelolaan organisasi dan dengan adanya corporate

governance yang baik maka keputusan – keputusan penting perusahaan

tidak lagi hanya ditetapkan oleh satu pihak yang dominan misalnya

direksi, tetapi ditetapkan setelah mendapat masukan dari dan dengan

mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholder). Dengan adanya mekanisme good corporate governance

maka dapat mengurangi tindakan opportunis manajer dalam melakukan

manajemen laba, karena adanya pengawasan dan pengendalian yang

menjadi esensi utama dari mekanisme good corporate governance.

Beberapa proksi yang sering digunakan dalam mekanisme good corporate

governance adalah kepemilikan isntitusional, kepemilikan manajerial,

komisaris independen, dan komite audit.

22

Page 23: Skripsi Final Elfrida

1. Kepemilikan Institusional

Institusi merupakan lembaga yang memiliki kepentingan besar

terhadap investasi yang dilakukan termasuk investasi saham. Sehingga

biasanya institusi menyerahkan tanggung jawab kepada divisi tertentu

untuk mengelola investasi perusahaan. Keberadaan institusi yang

memantau secara profesional perkembangan investasinya menyebabkan

tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga

potensi kecurangan dapat ditekan (Lastanti, 2005)

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan

pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat

mengurangi tindakan manajer dalam melakukan manajemen laba. Hal

tersebut dikarenakan investor institusional merupakan investor yang

bepengalaman dan memiliki informasi yang memadai tentang perusahaan

sehingga manipulasi laba yang disebabkan oleh adanya asimetri informasi

dapat dikurangi. Selain itu biasanya investor institusional lebih

mementingkan kinerja perusahaan jangka panjang sehingga manajer tidak

akan mempunyai insentif untuk mengatur laba sekarang. Kepemilikan

saham oleh investor instiusional dapat menjadi kendala bagi perilaku

opportunis manajemen yang memanfaatkan manajemen laba untuk

kepentingan pribadinya, yang mungkin mengakibatkan kepentingan pihak

lain terabaikan (Midiastuty, 2003). Dengan adanya kepemilikan saham

oleh investor institusional maka proses monitoring akan berjalan lebih

efektif sehingga dapat mengurangi tindakan manajer dalam hal manajemen

23

Page 24: Skripsi Final Elfrida

laba yang dapat merugikan kepentingan pihak lain (stakeholder). Dengan

demikan kepemilikan institusional merupakan mekanisme good corporate

governance, karena fungsi monitoring yang diberikan oleh investor

institusional dapat memastikan bahwa manajer akan bertindak yang

terbaik bagi kepentingan stakeholder.

Darmawati (2003), Veronica (2005), dan Ujiyantho (2007),

menemukan bahwa kepemilikan isntitusional tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian mereka sejalan dengan pandangan atau

konsep yang mengatakan bahwa institusional adalah pemilik yang lebih

memfokuskan pada current earnings (Porter, 1992 dalam Pranata dan

Mas’ud 2003). Akibatnya manajer merasa terikat untuk memenuhi target

laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung terlibat dalam

tindakan manipulasi laba. Manajer terpaksa untuk melakukan tindakan yang

dapat meningkatkan laba jangka pendek, misalnya dengan melakukan

manipulasi laba.

Namun beberapa penelitian yang lain menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

tindakan manajemen laba. Penelitian - penelitian tersebut telah dilakukan

oleh Cornett (2006) dalam Ujiyantho (2007), yang menyatakan bahwa

kepemilikan institusional yang besar mempunyai kesempatan,

pengetahuan dan kemampuan untuk memonitor serta mempengaruhi

manajer dalam membuat keputusan. Pengawasan perusahaan yang

dilakukan oleh investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih

24

Page 25: Skripsi Final Elfrida

fokus pada kinerja perusahaan dan mengurangi kesempatan manajer untuk

mengutamakan kepentingan pribadinya. Begitu pula penelitian yang

dilakukan oleh Midiastuty (2003), dan Suranta (2005) mereka menemukan

bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh yang negatif

signifikan terhadap manajemen laba dikarenakan investor institusional

lebih berpengalaman dibandingkan dengan investor individual. Dari

beberapa penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepemilikan

institusional dapat menjadi mekanisme dalam mengurangi praktik

manajemen laba yang dilakukan oleh manajer karena kepemilikan

institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat

mengurangi tindakan manajer dalam melakukan manajemen laba.

2.Kepemilikan Manajerial

Motivasi manajer perusahaan sangat menentukan bagaimana

tindakan manajemen laba. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan

besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang

sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai

pemegang saham. Dua hal tersebut akan mempengaruhi manajemen laba,

sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan

pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada

perusahaan yang mereka kelola (Boediono, 2005). Dengan demikian,

tindakan manajer dalam melakukan manajemen laba dapat dikurangi

karena manajer akan ikut menanggung baik dan buruknya akibat dari

25

Page 26: Skripsi Final Elfrida

setiap keputusan yang mereka ambil. Kepemilikan saham perusahaan oleh

manajemen dapat menyejajarkan kepentingan pemilik atau pemegang

saham dengan kepentingan manajer sehingga dapat mengurangi konflik

kepentingan yang dapat mendorong manajer melakukan manipulasi

(Jensen dan Meckling,1976). Oleh karena itu, dengan adanya kepemilikan

manajerial, maka semakin rendah kecenderungan manajer melakukan

manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Midiastuty (2003) dan

Ujiyantho (2007) mendukung hasil penelitian Jensen dan Meckling

(1976). Mereka menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba. Kepemilikan manajerial merupakan

mekanisme corporate governance yang baik karena kepemilikan

manajerial dapat membatasi perilaku opportunistic manajer dalam bentuk

manajemen laba yang dapat merugikan kepentingan pihak lain

(stakeholder) (Suranta, 2005). Namun penelitian yang dilakukan oleh

Gabrielsen (1997) dalam Ujiyantho (2007) menemukan hasil yang positif

tetapi tidak signifikan antara kepemilikan manajerial dengan manajemen laba.

Hal tersebut disebabkan karakteristik struktur kepemilikan yang berbeda

dimana struktur kepemilikan yang diteliti oleh Gabrielsen cenderung lebih

banyak dimiliki oleh institusi. Emiten yang dianalisis termasuk

memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada suatu

institusi yang biasanya memiliki saham yang cukup besar yang

mencerminkan kekuasaan, sehingga mempunyai kemampuan

untuk melakukan intervensi terhadap jalannya perusahaan dan

mengatur proses penyusunan laporan keuangan. Akibatnya

26

Page 27: Skripsi Final Elfrida

manajer terpaksa melakukan tindakan berupa manajemen laba

demi untuk memenuhi keinginan pihak-pihak tertentu

diantaranya pemilik.

Dari beberapa penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kepemilikan manajerial dapat mengurangi praktik manajemen laba karena

dengan adanya kepemilikan manajerial maka dapat menyejajarkan

kepentingan antara agent dan principal.

3. Komisaris Independen

Dewan komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas

melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan

nasihat kepada dewan direksi dalam menjalankan perseroan. Institusi

pengatur pihak yang berkepentingan (stakeholder) khususnya pemegang

saham adalah diwakili oleh dewan komisaris (Tunggal, 2002:33). Dewan

komisaris merupakan komponen yang penting sebagai pihak yang dapat

memecahkan masalah keagenan yang terjadi antara principal atau

pemegang saham dengan agen atau manajer.

Praktik good corporate governance mengharuskan adanya

komisaris independen dalam perusahaan yang diharapkan mampu

mendorong dan menciptakan ilkim yang lebih independen, objektif dan

menempatkan kesetaraan sebagai prinsip utama dalam memperhatikan

kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya. Dengan

two tiers system yang dianut oleh sistem korporasi di Indonesia, maka

peranan para pemegang saham akan dilaksanakan oleh dewan komisaris

yang menjalankan fungsi pengendalian. Komisaris independen merupakan

27

Page 28: Skripsi Final Elfrida

posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta

perusahaan yang good corporate governance (Ujiyantho,2007).

Keberadaan komisaris independen telah diatur Bursa Efek Jakarta

melalui peraturan BEJ tanggal 1 Juli 2000. Dikemukakan bahwa

perusahaan yang listed di Bursa harus mempunyai komisaris independen

yang secara proposional sama dengan jumlah saham yang dimiliki

pemegang saham yang minoritas (bukan controlling shareholders). Dalam

peraturan ini, persyaratan jumlah minimal komisaris independen adalah

30% dari seluruh anggota dewan komisaris. Karakteristik dewan komisaris

secara umum dan khususnya dapat menjadi suatu mekanisme yang

menentukan tindakan manajemen laba melalui peranan dewan komisaris

dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasional perusahaan

oleh pihak manajemen. Komposisi dewan komisaris dapat memberikan

kontribusi yang efektif terhadap hasil dari proses penyusunan laporan

keuangan yang berkualitas atau kemungkinan terhindar dari kecurangan

laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa komposisi dewan

komisaris yang terdiri dari anggota luar perusahaan mempunyai

kecenderungan mempengaruhi manajemen laba (Boediono, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Wedari (2004) menemukan

proporsi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh negatif

terhadap aktivitas manajemen laba. Hasil penelitian ini juga didukung oleh

hasil penelitian Chtourou (2001), yang memberikan kesimpulan bahwa

perusahaan yang memiliki proporsi anggota dewan komisaris yang berasal

28

Page 29: Skripsi Final Elfrida

dari luar perusahaan atau outside director dapat mempengaruhi tindakan

manajemen laba. Sehingga, jika anggota dewan komisaris dari luar

meningkatkan tindakan pengawasan, hal ini juga akan berhubungan

dengan makin rendahnya aktivitas manajemen laba (Cornett, 2006).

Namun hasil penelitian tersebut tidak sama dengan hasil penelitian yang

didapatkan oleh Veronica (2005) yang meneliti pengaruh praktik corporate

governance terhadap manajemen laba. Praktik corporate governance yang

diteliti yaitu proporsi dewan komisaris independen. Hasil

dari penelitian ini bahwa proporsi dewan komisaris

independen tidak terbukti berpengaruh terhadap

manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Hal

tersebut dikarenakan pengangkatan komisaris independen

hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak

dimaksudkan untuk menegakkan good corporate

governance. Selain itu ketentuan minimum dewan

komisaris independen sebesar 30% mungkin belum cukup

tinggi untuk para komisaris independen dapat

mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan

komisaris. Suranta (2005) juga menemukan bahwa

proporsi komisaris independen tidak mempunyai pengaruh

terhadap manajemen laba. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa komisaris independen masih dipertanyakan tingkat

independensinya.

29

Page 30: Skripsi Final Elfrida

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proporsi

komisaris independen mempunyai pengaruh terhadap

praktek manajemen laba karena dengan adanya komisaris

independen maka tingkat pengawasan dapat semakin

meningkat karena independen yang dimiliki oleh dewan

komisaris.

4. Komite Audit

Pengertian komite adalah sekelompok orang yang dipilih oleh

kelompok yang lebih besar, untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau

untuk melakukan tugas – tugas khusus (Wedari, 2004). Komite audit

adalah subpanitia dari board of directors yang terdiri atas direktur

inpenden dari luar. Komite audit mempunyai tanggungjawab atas

pengawasan (atas nama board of directors dan pemegang saham), untuk

pelaporan luar perusahaan (mencakup laporan keuangan tahunan),

pemonitoran resiko dan proses pengendalian dan baik fungsi audit internal

maupun eksternal. Komite audit melakukan pengecekan independent atas

manajemen dan sebagai penyokong untuk pemakai luar dalam meyakinkan

bahwa laporan keuangan secara tepat menggambarkan aktivitas ekonomi

perusahaan (Tunggal, 2002:16).

Menurut Mayangsari (2003) “ Komite audit berfungsi untuk

memberikan pandangan mengenai masalah – masalah yang yang dengan

kebijakan keuangan akuntansi dan pengendalian intern “. Sedangkan

tujuan pembentukan komite audit adalah :

30

Page 31: Skripsi Final Elfrida

1. memastikan laporan keuangan dikeluarkan tidak menyesatkan

dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku secara umum

2. memastikan bahwa kontrol internalnya memadai

3. menindaklanjuti terhadap dugaan adanya penyimpangan yang

material dibidang keuangan dan implikasi hukumnya

4. merekomendasikan auditor eksternal

Melalui uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komite audit

meningkatkan kredibilitas dan akuntanbilitas perusahaan melalui

pengawasan atau proses pengendalian internal, mengawasi proses audit

secara keseluruhan. Sehingga adanya komite audit memiliki konsekuensi

pada laporan keuangan yaitu berkurangnya pengungkapan akuntansi yang

tidak tepat dan berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan

tindakan ilegal.

Veronica (2005) menguji pengaruh keberadaan komite audit dalam

perusahaan terhadap aktivitas manajemen laba. Dari penelitian tersebut

ditemukan bahwa variabel keberadaan komite audit tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba perusahaan. Artinya keberadaan komite audit

tidak mampu mengurangi manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Hal

tersebut dikarenakan pengangkatan komite audit oleh perusahaan hanya

untuk pemenuhan regulasi saja tetapi tidak dimaksudkan untuk

menegakkan good corporate governance. Penelitian yang dilakukan oleh

Bachtiar (2004) menemukan bahwa komite audit memiliki hubungan yang

signifikan terhadap aktivitas manajemen laba perusahaan manufaktur di

31

Page 32: Skripsi Final Elfrida

Indonesia khususnya untuk periode 2001- 2002, artinya kehadiran komite

audit secara efektif menghalangi peningkatan manajemen laba di

perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Wedari (2004)

menemukan bahwa manajemen laba pada perusahaan yang tidak

mempunyai komite audit signifikan lebih tinggi daripada perusahaan yang

tidak mempunyai komite audit. Hasil penelitian – penelitian tersebut juga

didukung oleh penemuan yang dilakukan oleh Suranta (2005), bahwa

keberadaan komite audit dapat mengurangi perilaku manajemen laba

karena komite audit berperan sebagai salah satu mekanisme good

corporate governace dalam membatasi praktik manajemen laba melalui

fungsi pengawasan yang dilakukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberadaan komite

audit mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba karena dengan

keberadaan komite audit komite audit meningkatkan kredibilitas dan

akuntanbilitas perusahaan melalui pengawasan atau proses pengendalian

internal, mengawasi proses audit secara keseluruhan. Sehingga adanya

komite audit memiliki konsekuensi pada laporan keuangan yaitu

berkurangnya pengungkapan akuntansi yang tidak tepat dan berkurangnya

tindakan kecurangan manajemen dan tindakan ilegal.

32

Page 33: Skripsi Final Elfrida

F. Peneltian sebelumnya.

NO Peneliti Variabel Hipotesis Hasil

1. Pratana Puspa Midiastuty, Mas’ud Machfoedz

Variabel dependen : 1. Manajemen laba, 2. ERC ( Earning Respon

Coeficient )Variabel independen :

1. Kepemilikan manajerial

2. Ukuran dewan direksi 3. Kepemilikan

institusional

H1a : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba H1b: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen labaH1c : Ukuran dewan dierksi berpengaruh terhadap manajemen labaH2a : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kualitas labaH2b : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas labaH2c : Ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap kualitas laba

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

2. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

3. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap manajemen laba

4. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap ERC

5. Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap ERC

6. Ukuran dewan direksi tidak berpengaruh terhadap ERC

2. Muh. Arief Ujiyanto,Bambang Agus Pramuka

Variabel dependen : 1. Manajemen laba2. Kinerja perusahaan

Variabel independen : 1. Kepemilikan

institusional2. Kepemilikan

manajerial3. Jumlah dewan

komisaris independen4. Ukuran dewan

H1 : Kepemilikan institusional berpengaruh negative signifikan terhadap manajemen laba H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negative terhadap manajemen labaH3 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negative terhadap manajemen laba H4 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap

1. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

2. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif tehadap manajemen laba

3. Jumlah dewan komisaris mempunai pengaruh positif terhadap manajemen laba

4. Ukuran dewan direksi tidak berpengaruh terhadap

33

Page 34: Skripsi Final Elfrida

komisaris manajemen labaH5 : Manajemen laba berpengaruh terhadap kinerja keuangan

manajemen laba5. Secara bersama – sama

mekanisme GCG berpengaruh terhadap manajemen laba

6. manajemen laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

3. Dr. Sylvia Veronica , Dr. Sidhrata Utama

Variabel dependen : 1. Manajemen laba

Variabel independen : 1. Kepemilikan keluarga

2. Kepemilikan institusional

3. Ukuran perusahaan4. Kualitas audit5. Ukuran dewan

komisaris independen6. ada atau tidaknya

komite audit

H1a : Rata- rata akrual diskresioner pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perusahaan konglomerasi berbeda dibandingkan rata – rata akrual diskressioner pada perusahaan lainH1b : Kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap akrual deskresionerH1c : Kapitalisasi pasar mempunyai pengaruh terhadap akrual diskresioner H1d : rata – rata diskresioner perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 berbeda dengan rata – rata akrual diskresioner perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big 4 H1e : Proporsi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh terhadap akrual deskresioner H1f : Rata – rata akrual diskresioner perusahaan yang mempunyai komite audit berbeda dengan rata – rata akrual diskresioner perusahaan yang tidak

1. Rata – rata pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perusahaan konglomerasi secara signifikan lebih tinggi daripada rata – rata pengelolaan laba pada perusahaan lain

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

4. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

5. Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

6. Keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

34

Page 35: Skripsi Final Elfrida

mempunyai komite audit4. Deni Darmawati Variabel dependen :

1. Manajemen labaVariabel independen : 1. Komitmen Terhadap CG 2. RUPS dan minority shareholder3. Dewan komisaris 4. Struktur direksi 5. Hubungan dengan stakeholder - Transpransi dan akuntabilitas - Kepemilikan institusional - Leverage ( V.Kontrol ) - Ukuran perusahaan ( V.Kontrol )

H1 : Terdapat hubungan yang negatif antara komitmen perseroan terhadap corporate governance dengan manajemen labaH2 : Terdapat hubungan yang begatif antara kualitas pelaksanaan RUPS dan perlakuan terhadap minority shareholder dengan manajemen labaH3 : Terdapat hubungan yang negatif antara kualitas dewan komisaris dengan manajemen labaH4 : Terdapat hubungan yang negatif antara kualitas dewan direksi dengan manajemen labaH5 : Terdapat hubungan negatif antara kualitas hubungan perusahaan dengan stakeholder dengan manajemen laba H6 : Terdapat hubungan negative antara transparansi dan akuntanbilitas dengan manajemen laba H7 : Terdapat hubungan negative antara kepemilikan investor institusional dengan manajemen laba

1. Komitmen perseroan terhadap corporate governance tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

2. Kualitas pelaksanaan RUPS dan perlakuan terhadap minority shareholder tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

3. Kualitas dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

4. Kualitas dewan direksi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

5. Kualitas hubungan perusahaan dengan stakeholder berpengaruh terhadap manajemen laba

6. Transparansi dan akuntanbilitas tida berpengaruh terhadap manajemen laba

7. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

5. Dr. Sylvia Veronica , Yanivi.S.Bachtiar

Variabel dependen : 1. Manajemen laba2. Nilai Perusahaan

Variabel independent : 1. Asimetri informasi 2. institusioanl ownership

H1a : Asimetri informasi mempunyai koefesien yang signifikan H1b : Kepemilikan institusional mempunyai koefisien yang H1c : Kualitas audit mempunyai

1. Asimetri informasi mempunyai koefisien yang signifikan

2. Kepemilikan institusional mempuyai koefisien yang tidak signifikan

3. Kualitas audit mempunyai

35

Page 36: Skripsi Final Elfrida

3. Ukuran komisaris independent 4. ada / tidak nya komite audit 5. Debt 6. Growth

koefisien yang signifikanH1d : Komisaris independen mempunyai koefisien yang signifikan H1e : Keberadaan komite audit mempunyai koefisien yang signifikanH2a : Manajemn laba mempunyai koefisien yang signifikanH2b : Kualitas audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen labaH2c : Kepemilikan institusional mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap manajemen labaH2d : Komisaris independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap manajemen laba H2e : Keberadaan komite audit mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap manajemen laba

koefisien yang tidak signifikan4. Komisaris independen

mempunyai koefisien yang tidak signifikan

5. Keberadaan komite audit mempunyai koefisien yang signifikan

6. Kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba

7. Kualitas audit mempunyai pengaruh yang tidak signifikan tehadap manajemen laba

8. Proporsi komisaris independen mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap manajemen laba

9. Keberadaan komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

10. Debt dan Growth, asymetry information berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba

6. Hamonangan Siagian, Mas’ud Machfoedz

Variabel dependen : 1. Manajemen laba2. Nilai perusahaan

Variabel independen : 1. Kepemilikan

manajerial2. Ukuran dewan

H1 : Kepemilikan manajerial secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba H2 : Proporsi jumlah anggota dewan komisaris independent secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba

1. kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap mnajemen laba

2. ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

3. Keberadaan komite audit

36

Page 37: Skripsi Final Elfrida

komisaris3. Ada atau tidaknya

komite audit4. Ukuran KAP

H3 : Keberadaan komite audit secara positif berpengaruh terhadap kualitas labaH4 : Kualitas laba secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaanH5 : Mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan

mempunyai pengaruh yang negatif terhadap manajemen laba

4. ukuran KAP mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan

5. kualitas laba berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

7. Gideon SB.Boediono Variabel Endogen : 1. Manajemen laba2. Kualitas laba

Variabel Eksogen : 1. Kepemilikan

institusional2. Kepemilikan

manajerial3. Komposisi dewan

komisaris

H1 : Mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusioanl, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris berpengaruh baik secara bersama – sama mapun individual terhadap manajemen labaH2 : Mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusioanl, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris serta manajemen laba berpengaruh baik secara bersama – sama mapun individual terhadap kualitas laba

1. Kepemilikan Institusional mempunyai pengaruh yang positif terhadap manajemen laba

2. Kepemilikan manajerial mempunayi pengaruh yang postif terhadap manajemen laba

3. Komposisi dewan komisaris mempunyai pengaruh yang positif terhadap manajemen laba.

4. Kepemilikan isntitusional, manajerial dan komposisi dewan komisaris mempunnyai pengaruh yang positif tehadap kualitas laba.

5. Manajemen laba mempunayi hubungan yang positif terhadap kualitas laba.

8. Edy Suranta, Pratana Puspa Midiastuty

Variabel dependen : 1. Manajemen laba

Variabel independent : 1. Komite audit

H1 : Komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktek manajemen labaH2 : Proporsi komisaris

1. Komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

2. Proporsi komisaris independen

37

Page 38: Skripsi Final Elfrida

2. Proporsi Komisaris independen

3. Ukuran dewan direksi yang semakin besar berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba

4. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba

5. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktek manajemen laba

independen yang semakin besar akan berpengaruh negative dan signifikan terhadap praktek manajemen laba H3 : Ukuran dewan direksi yang semakin besar berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen labaH4 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen labaH5 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktek manajemen laba

tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

3. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap manajemen laba

4. Kepemilikan isntitusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

5. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba

9. Marihot Nasution, Doddy Setiawan

Variabel dependen : 1. Manajemen laba

Variabel independen :1. Komposisi dewan

komisaris2. Ukuran dewan

komisaris3. Keberdaan komite

audit 4. Ukuran perusahaan

H1 : Komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen labaH2 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba H3: Keberadaan komite audit independent berpengaruh terhadap manajemen labaH4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba

1. Komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

2. Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba

3. Keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

4. ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

38

Page 39: Skripsi Final Elfrida

G. Kerangka Berpikir

Teori Agensi

Manajer / Agen Shareholder / Principal

Agency Problem dan Asimetri Informasi

Laporan Keuangan

Manajemen Laba

Mekanisme Good Corporate Governance

39

Page 40: Skripsi Final Elfrida

H. Hipotesis

Mekanisme good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, proporsi komisaris independen, dan

keberadaan komite audit mempunyai pengaruh terhadap praktik manajemen laba

baik secara parsial maupun secara serentak.

40

Page 41: Skripsi Final Elfrida

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini maka pendekatan penelitian

yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam meneliti pengaruh

penerapan mekanisme good corporate governance terhadap akitivitas manajemen

laba perusahaan, akan dilakukan dengan alat uji statistik untuk menguji hubungan

antara variabel – variabel yang diteliti dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil

perhitungan tersebut.

Untuk menguji beberapa variabel, yaitu proporsi komisaris independen,

komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial yang

diindikasikan mempengaruhi praktik manajemen laba maka akan digunakan

analisis regresi berganda (multiple regression analysis) yang terdapat dalam

program SPSS.

B.Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go

public sektor manufaktur yang terdaftar di BEI sejak awal tahun 2005 dan masih

tercatat hingga akhir tahun 2006. Penelitian ini menggunakan semua populasi

yang memenuhi syarat yang ditentukan yaitu menggunakan satuan mata uang

rupiah dalam penyajian laporan keuangan serta tidak mengalami penghentian

operasi selama tahun penelitian.

41

Page 42: Skripsi Final Elfrida

Alasan memilih perusahaan manufaktur adalah karena metode untuk memisahkan

proksi tingkat akrual yang normal dari yang tidak normal kurang tepat jika

diterapkan untuk perusahaan non manufaktur karena memiliki karakteristik yang

berbeda (Dewi, 2005). Periode pengamatan diambil dari tahun 2005 karena tahun

2000 – 2004 merupakan tahun sosialisasi penerapan good corporate governance,

yaitu dengan adanya peraturan dari Bapepam yang mengharuskan perusahaan

tercatat menerapkan good corporate governance melalui surat edaran dengan

nomor SE-03/PM/2000. Sedangkan BEJ mengeluarkan peraturan yang sama

melalui surat keputusan direksi Kep 339/BEJ/07-2001 dan keputusan direksi BEJ

Nomor Kep – 305/BEJ/07-2004 yang mengatur tentang kriteria komisaris

independen.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Manajemen laba yang merupakan suatu bentuk intervensi manajamen dalam

proses penyusunan laporan keuangan eksternal diproksikan dengan discretionary

accruals. Model yang digunakan untuk mengukur manajemen laba dalam

penelitian ini adalah modifikasi model Jones karena model ini dianggap lebih baik

diantara model yang lain untuk mengukur manajemen laba karena model ini

memisahkan antara non discretionary accrual dengan discretionray accruals.

Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung

dengan menggunakan Modified Jones Model Dechow (1995) dalam Ujiyantho

(2007).

42

Page 43: Skripsi Final Elfrida

TAC=Nit–CFOit.……………………………………………….…....…...(1)

Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persaman regresi OLS

sebagai berikut:

TAit/Ait-1 = β1 (1 / Ait-1) + β2(ΔRevt / Ait-1 - ΔRect/ Ait-1) + β3 (PPEt / Ait)..(2)

Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary

accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus :

NDAit = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔRevt / Ait-1 - ΔRect/ Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1)...(3)

Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:

DAit = TAit / Ait-1 – NDAit..…………….…..……..……………....(4)

Keterangan :

DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

TAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t

Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t

Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1

ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t

PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t

ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t

e = error

2. Kepemilikan institusional merupakan jumlah dari persentase saham yang

dimiliki oleh investor institusional. Semakin besar kepemilikan institusonal, maka

43

Page 44: Skripsi Final Elfrida

semakin rendah kecenderungan manajer malakukan aktivitas manajemen laba

karena adanya fungsi pengawasan yang lebih baik dari investor institusional.

3. Kepemilikan manajerial yaitu persentase saham yang dimiliki oleh manajemen

yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direksi dan

komisaris). Semakin besar kepemilikan manajerial semakin kecil kecenderungan

untuk melakukan manajemen laba karena adanya kesejajaran kepentingan dan

tujuan.

4. Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota

manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara lain yang

berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas

dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahan. Proporsi komisaris

independen merupakan perbandingan jumlah komisaris independen yang dimiliki

suatu perusahaan terhadap jumlah seluruh anggota dewan komisaris yang

dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi proporsi komisaris independen

maka semakin baik fungsi pengawasan terhadap manajemen, sehingga dapat

menghambat praktek manajemen laba.

5. Komite audit adalah sutau komite yang beranggotakan satu atau dua kebih

anggota komisaris independen. Keberadaan komite audit ditentukan dari ada

tidaknya komite audit dalam perusahaan. Variabel ini merupakan variabel

dummy, yaitu dengan menggunakan skala 1 untuk perusahaan yang memiliki

komite audit yang sesuai dengan peraturan BEI, sedangkan skala 0 untuk

perusahaan yang tidak memiliki komite audit yang tidak sesuai dengan peraturan

BEI.

44

Page 45: Skripsi Final Elfrida

D. Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan rincian

sebagai berikut :

1. Untuk menghitung manajemen laba yang diproksikan dengan

discretionary accruals, data yang diperlukan adalah laporan laba rugi (laba

bersih perusahaan), laporan arus kas (arus kas bersih dari kativitas

operasi), neraca (total aktiva, perubahan pendapatan dan piutang dan

jumlah aktiva tetap).

2. Untuk menghitung variabel independen, data – data yang digunakan

adalah :

a. Kepemilikan institusional : persentase saham yang dimiliki oleh investor

institusional yang terdapat dalam laporan keuangan yaitu catatan atas

laporan keuangan

b. Kepemilikan manajerial : persentase saham yang dimiliki secara langsung

oleh manajer yang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan

perusahaan (direksi dan komisaris).

c. Proporsi komisaris independen : jumlah komisaris independen perusahaan

yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yaitu catatan atas

laporan keuangan

d. Komite audit : informasi tentang keberadaan komite audit perusahaan

yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan yaitu catatan atas

laporan keuangan

45

Page 46: Skripsi Final Elfrida

Semua data laporan keuangan dan annual report perusahaan tahun 2005 –

2006 diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Bursa

efek Indonesia serta website BEI yaitu www.jsx.co.id, dan website

bapepam.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

statistik untuk mengetahui adanya pengaruh mekanisme good corporate

governance terhadap manajemen laba. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan

dengan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya perubahan

nilai variabel terikat jika variabel bebas naik sebesar satu satuan.

Berikut ini adalah runus regresi linier berganda yang dipergunakan :

Y = a + b1X1 +b2X2+b3X3+b4X4+e

Keterangan :

Y = manejemen laba

X1 = kepemilikan institusional

X2 = kepemilikan manajerial

X3 = proporsi komisaris independen

X4 = keberadaan komite audit

e = error term

Langkah – langkah yang dilakukan dalam menganalisis data untuk

membuktikan hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Menghitung besarnya masing – masing variabel yang dianalisis yaitu :

46

Page 47: Skripsi Final Elfrida

a. Menghitung besarnya tingkat total accrual, discretionary accrual, dan non

discretionary accruals dengan modifikasi model Jones yang diukur

dengan analisis Ordinary Least square (OLS)

b. Menghitung besarnya komulatif persentase saham yang dimiliki oleh

investor institusional yang memiliki saham paling sedikit sebesar 5%

c. Menghitung besarnya komulatif persentase saham yang dimiliki

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan

perusahaan

d. Menghitung jumlah komisaris independen di sebuah perusahaan tiap tahun

dan membandingkannya dengan jumlah total dari dewan komisaris

e. Menggolongkan dan memberi nilai atas keberadaan komite audit pada

setiap perusahaan dengan ketentuan :

memiliki komite audit yang sesuai dengan peraturan BEJ = 1

tidak memiliki komite audit yang sesuai dengan peraturan BEJ = 0

2. Pengujian gejala penyimpangan model regresi klasik

Dalam persamaa regresi linier berganda terdapat beberapa asumsi –

asumsi yang harus dipenuhi diantaranya :

a. Uji Normalitas

Asumsi normalitas gangguan atau error term penting sekali sebab

uji eksistensi model (Uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel

independen dan estimasi nilai variabel dependen harus memenuhi syarat

normalitas.Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t dan

estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid. Pengujian dilakukan

47

Page 48: Skripsi Final Elfrida

dengan melihat penyebaran titik – titik pada sumbu diagonal pada grafik.

Dasar pengambilan keputusannya jika titik – titik menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika titik – titik

menyebar menjauhi garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal

maka persamaan regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terdapat korelasi atau hubungan diantara variabel – variabel bebas atau

tidak Adanya multikolinearitas akan menyebabkan koefisien regresi tidak

dapat diestimasi dan interpretasi menjadi bias. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas adalah dengan melihat

VIF bila nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat gejala

multikolinieritas dan begitu pula sebaliknya.

c.Uji autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan bahwa variabel pengganggu pada suatu

observasi tertentu berkorelasi dengan variabel pengganggu pada observasi

lainnya. Adanya autokorelasi menyebabkan penaksir tidak lagi efisien.

Salah satu pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan uji

Durbin-Watson, apabila Du < Dw < (4 – Du) maka tidak terjadi

autokorelasi.

48

Page 49: Skripsi Final Elfrida

d. Uji heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat varian yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Satu asumsi

penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan yang

muncul dalam fungsi regresi adalah homokedastisitas, yaitu jika semua

kesalahan pengganggu mempunyai varians yang sama. Cara yang

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah uji

Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual. Jika t hitung

berada diantara ± t tabel, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Melakukan Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan Uji F dan Uji t. Langkah – langkah pengujian yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

a. Pengujian koefisien regresi serentak ( Uji F )

Uji F ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikasi

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen secara bersama

– sama. Tahapan yang dilakukan dalam uji F ini adalah :

1. menentukan null hypothesis (Ho), yaitu :

Ho = β1 = β2 = β3 = β4 = 0

Berarti tidak ada pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, proporsi komisaris independent, keberadaan komite audit

secara simultan terhadap aktivitas manajemen laba.

49

Page 50: Skripsi Final Elfrida

2. menentukan besarnya level of signifikan

tingkat signifikansi (α) yang digunakan yaitu sebesar 5%

3. Menentukan signifikan tidaknya uji F

Karena pengujian ini dilakukan dengan menggunakan spss, maka

signifikan tidaknya uji F dapat dilihat dari angka signifikasi uji F. Jika

angka signifikansi uji F lebih kecil dari tingkat signifikasi pada level yang

digunakan, maka Ho ditolak sehingga H1 diterima. Artinya dengan tingkat

signifikasi tertentu, secara statistic variabel independent secara bersama –

sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

b. Uji t ( Uji Parsial )

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara

parsial yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tahapan yang dilakukan dalam uji t ini adalah sebagai berikut :

1. menentukan null hypothesis (Ho), yaitu :

Ho : β1 = 0

Menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

proporsi komisaris independent, keberadaan komite audit secara parsial

tidak berpengaruh terhadap aktivitas manajemen laba.

H1 : β1 ≠ 0

Menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

proporsi komisaris independent, kebradaan komite audit berpengaruh

secara parsial terhadap aktivitas manajemen laba

50

Page 51: Skripsi Final Elfrida

2. menentukan besarnya level of signifikan

tingkat signifikansi (α ) yang digunakan yaitu sebesar 5%

3. Menentukan signifikan tidaknya uji t

Jika angka signifikansi uji t lebih kecil dari tingkat signifikasi pada level

yang digunakan, maka Ho ditolak sehingga H1 diterima. Artinya dengan

tingkat signifikasi tertentu, secara statistic variabel independent secara

parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

51

Page 52: Skripsi Final Elfrida

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Populasi

1. Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Karaketristik utama kegiatan industri manufaktur adalah mengolah sumber

daya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Oleh karena itu, aktivitas

perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur sekurang –

kurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu kegiatan untuk memperoleh atau

menyimpan input atau bahan baku, kegiatan pengolahan atau pabrikasi maupun

perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi, dan kegiatan menyimpan atau

memasarkan barang jadi. Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam

laporan keuangan perusahaan manufaktur.

Dari segi produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur dewasa ini

mencakup berbagai jenis usaha antara lain yaitu industri dasar dan kimia yang

meliputi industri semen, industri keramik, industri porselen, industri logam,

industri kimia, industri plastic dan kemasan, industri pakan ternak. Aneka industri

yang terdiri atas industri mesin dan alat berat, industri otomotif dan

komponennya, industri perakitan, indsutri tekstil dan garmen, indsutri sepatu dan

alas kaki, dan industri barang elektronika. Industri makanan dan minuman yang

terdiri dari industri rokok, industri farmasi, dan indsutri kosmetika.

Jumlah keseluruhan perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia

sampai dengan tahun 2007 adalah sebanyak 142 perusahaan. Jumlah emiten yang

52

Page 53: Skripsi Final Elfrida

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini kurang lebih berjumlah 354

perusahaan. Sebelum tahun 2007 Bursa Efek di Indonesia belum bernama Bursa

Efek Indonesia melainkan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Bursa

Efek Indonesia itu sendiri merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta

dengan Bursa Efek Surabaya.

2. Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go

public sektor manufaktur yang terdaftar di BEI sejak awal tahun 2005 dan masih

tercatat hingga akhir tahun 2006. Penelitian ini menggunakan semua populasi

yang memenuhi syarat yang ditentukan yaitu menggunakan satuan mata uang

rupiah dalam penyajian laporan keuangan serta tidak mengalami penghentian

operasi selama tahun penelitian. Setelah melakukan penelitian maka perusahaan

yang menjadi populasi dalam penelitian ini terdiri dari 126 perusahaan.

Perusahaan – perusahaan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis terhadap hasil penelitian akan dilakukan terhadap variabel –

variabel penelitian ini, meliputi Discretionary Acrruals yang merupakan proxy

dari manajemen laba sebagai variabel independen, serta kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi komisaris independent, serta keberadaan komite

audit yang merupakan variabel dependen. Gambaran tentang nilai discretionary

accruals, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi komisaris

independen dan keberadaan komite audit selama periode penelitian dapat dilihat

53

Page 54: Skripsi Final Elfrida

pada lampiran. Berdasarkan tabel perhitungan discretionary accruals seperti yang

dapat dilihat pada lampiran dapat diketahui bahwa kebanyakan dari populasi

dalam penelitian ini melakukan manajemen laba dengan pola income decreasing,

dimana terdapat 79 perusahaan yang mempunyai rata – rata discretionary accruals

bertanda negatif yang berarti bahwa perusahaan tersebut telah melakukan

manajemen laba dengan cara menurunkan laba. Sedangkan 47 perusahaan yang

mempunyai rata – rata discretionary accruals bertanda positif yang berarti

perusahaan – perusahaan tersebut telah melakukan manajemen laba dengan cara

menaikkan labanya.

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Asumsi Klasik

Pada model regresi linier berganda perlu dilakukan beberapa pengujian

terhadap asumsi model klasik yang meliputi uji normalitas, multikolneritas, uji

autokorelasi dan uji heterokedastisitas

a. Uji Normalitas

Asumsi normalitas gangguan atau error term penting sekali sebab uji

eksistensi model (Uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel independen dan

estimasi nilai variabel dependen harus memenuhi syarat normalitas.Apabila

asumsi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t dan estimasi nilai variabel

dependen menjadi tidak valid. Pengujian dilakukan dengan melihat penyebaran

titik – titik pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar pengambilan keputusannya

jika titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

54

Page 55: Skripsi Final Elfrida

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka memenuhi asumsi normalitas.

Sebaliknya jika titik – titik menyebar menjauhi garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal maka persamaan regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Grafik 4.1

Dari hasil grafik normal probability plot diatas menunjukkan penyebaran

data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Sehingga

dapat disimpulkan variabel berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya korelasi antar

variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas dengan menggunakan nilai VIF (variance inflation factor), nilai VIF

55

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: DTAC

Page 56: Skripsi Final Elfrida

lebih kecil dari angka 10 menunjukkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar

variabel independen. Hasil uji multikolinieritas disajikan pada tabel 4.1 berikut ini

Tabel 4.1Hasil uji multikolinieritas

Variabel VIF Keterangan

Kepemilikan institusional 1,174 Tidak terjadi multikolinieritas

Kepemilikan manajerial 1,181 Tidak terjadi multikolinieritas

Proporsi Komisaris Independen 1,007 Tidak terjadi multikolneritas

Komite Audit 1,017 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : Lampiran 18

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.1 di atas, keempat variabel

independen yang digunakan menghasilkan VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel

independen dalam model regresi yang digunakan.

c. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t, dengan kesalahan

pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi autokorelasi. Dengan jumlah

obsevasi (n) sebanyak 252 dan variabel independen (k) sebanyak 4 variabel, pada

tabel Durbin-Watson akan diperoleh nilai batas atas (dU) = 1,810 dan batas bawah

(dL) = 1,728. Berdasarkan hasil pengujian terhadap gejala autokorelasi (lihat

lampiran), diperoleh nilai DW-hitung sebesar 1,768. Karena dihasilkan nilai

dU<DW-hitung<4-dU maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif

ataupun negatif pada model regresi yang digunakan.

56

Page 57: Skripsi Final Elfrida

d. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat

varian yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu dan cara yang digunakan

untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan uji Glejser.

Tabel 4.2Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel t hitung T tabel Keterangan

Kepemilikan institusional 0,781 ± 1,96 Tidak terjadi heterokedastisitas

Kepemilikan manajerial -1,072 ± 1,96 Tidak terjadi heterokedastisitas

Proporsi komisaris independent -1,703 ± 1,96 Tidak terjadi heterokedastisitas

Komite audit -0,660 ± 1,96 Tidak terjadi heterokedastisitas

Sumber : Lampiran 18

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dibandingkan t hitung dengan t tabel. Masing

– masing variabel memiliki t hitung yang berada diantara ± t tabel (-1.96< t

tabel<1.96). Hal ini berararti bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model

yang digunakan.

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipoetsis Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen secara bersama – sama.

Tabel 4.3Hasil Uji F

F Hitung Sig Ho

1,310 0,267 Diterima

Sumber : Lampiran 18

57

Page 58: Skripsi Final Elfrida

Berdasarkan tabel hasil uji F diatas, dapat dilihat bahwa tingkat

signifikansi adalah sebesar 0.267 lebih besar dibadingkan dengan 0.05 maka H0

diterima dan H1a ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi

komisaris independen, dan komite audit tidak mempunyai pengaruh terhadap

aktivitas praktik manajemen laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial.

Tabel 4.4Hasil Uji t

Variabel Sig Keterangan

Kepemilikan Institusional 0,621 Tidak mempunyai pengaruh

Kepemilikan Manajerial 0,111 Tidak mempunyai pengaruh

Proporsi Komisaris Independen 0,129 Tidak mempunyai pengaruh

KomiteAudit 0,889 Tidak mempunyai pengaruh

Sumber : Lampiran 18

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa variabel kepemilikan

institusional memiliki angka signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,621.Hal ini

berarti variabel kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap

manajemen laba.Variabel kepemilikan manajerial memiliki angka signifikansi

diatas 0.05 yaitu sebesar 0,111. Hal ini berarti variabel kepemilikan manajerial

tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.Variabel kepemilikan

institusional memiliki angka signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,129. Hal ini

58

Page 59: Skripsi Final Elfrida

berarti variabel kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap

manajemen laba.Variabel komite audit memiliki angka signifikansi diatas 0,05

yaitu sebesar 0,889. Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional tidak

mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kepemilikan Institusional

Berdasarkan hasil penelitian, rata – rata perusahaan sampel memiliki

persentase kepemilikan institusional sebesar 71,70 %. Pengujian terhadap variabel

kepemilikan isntitusional menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Dengan

demikian kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

Jensen (1976), dan Pranata dan Mas’ud (2003) yang menemukan adanya

pengaruh negatif signifikan. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2003), Veronica (2005), dan

Ujiyantho (2007). Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan atau konsep yang

mengatakan bahwa institusional adalah pemilik yang lebih memfokuskan pada

current earnings (Porter, 1992 dalam Pranata dan Mas’ud 2003). Akibatnya

manajer terpaksa untuk melakukan tindakan yang dapat meningkatkan laba jangka

pendek, misalnya dengan melakukan manipulasi laba. Pandangan yang sama juga

dikemukakan oleh Cornett (2006) dalam Ujiyantho (2007) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk

memenuhi target laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung

59

Page 60: Skripsi Final Elfrida

terlibat dalam tindakan manipulasi laba. Emiten yang dianalisis termasuk

memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada suatu

institusi yang biasanya memiliki saham yang cukup besar yang

mencerminkan kekuasaan, sehingga mempunyai kemampuan

untuk melakukan intervensi terhadap jalannya perusahaan dan

mengatur proses penyusunan laporan keuangan. Akibatnya

manajer terpaksa melakukan tindakan berupa manajemen laba

demi untuk memenuhi keinginan pihak-pihak tertentu.

2. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial diindikasi dapat mengatasi masalah keagenan

karena kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan dapat

menyejajarkan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Hal ini

dapat mengurangi konflik kepentingan yang mendorong manajemen melakukan

manipulasi, sehingga dengan adanya kepemilikan manajerial maka semakin kecil

kecenderungan manajemen melakukan manajemen laba. Namun dalam penelitian

ini tidak ditemukan cukup bukti bahwa kepemilikan manajerial mempunyai

pengaruh terhadap manajemen laba, karena memiliki angka signifikansi lebih

besar dari 0,05. Hal ini mungkin disebabkan jumlah kepemilikan manajerial untuk

perusahaan yang listing di BEI relatif lebih sedikit dengan kepemilikan

institusional. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Midiastuty (2003) dan Ujiyantho (2007). Namun hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Gabrielsen (1997) dalam Ujiyantho (2007)

menemukan hasil yang positif tetapi tidak signifikan antara kepemilikan manajerial

60

Page 61: Skripsi Final Elfrida

dengan manajemen laba. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada

praktiknya meskipun kompensasi yang diberikan kepada manajer melalui

kepemilikan saham bukan berarti tidak mungkin terjadi manipulasi yang berupa

manajemen laba. Selain itu hasil penelitin ini menunjukkan suatu indikasi bahwa

kepemilikan manajerial memiliki kepentingan tersendiri dengan praktek manajemen

laba yang dilakukan oleh perusahaan dan kepentingan tersebut kemungkinan sejalan

dengan kepentingan para manajer. Menurut Scott (2003), manajer juga perlu

melakukan manajemen laba karena tindakan tersebut dapat meningkatkan utilitas dan

fleksibilitas manajer dalam menghadapi kontrak kompensasi yang tidak sempurna

dengan pemilik perusahaan, kontrak kompensasi yang efisien dengan karyawan atau

tenaga kerja. Selain itu dengan manajemen laba maka kepentingan manajemen akan

terlindungi dari perilaku oportunistik pemilik ( principal ), dan juga menguntungkan

perusahaan dalam melakukan kontrak – kontrak efisien dengan kreditor.Misalnya jika

pada suatu saat perusahaan melaporkan laba negatif atau menurun para kreditor bisa

saja menghentikan pinjamannya, tidak memberikan tambahan pinjaman, atau

membiarkan modal kerja dan ekuitas perusahaan jatuh pada level terendah sehingga

mereka bisa mengakuisisinya dengan nilai yang rendah. Untuk menghindarinya

manajer perlu melakukan manajemen laba yaitu dengan menaikkan laba. Namun

tindakan manajemen laba harus dilakukan sesuai dengan pilihan metode – metode

akuntansi yang diperkenankan dan tidak dilakukan secara agresif (Lako, 1997; 70).

3. Proporsi Komisaris Independen

Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif, diketahui bahwa rata – rata

proporsi komisaris independen yang dimiliki oleh perusahaan dalam peneitian ini

adalah sebesar 38,05%. Jika dibandingkan dengan peraturan BEI yang

61

Page 62: Skripsi Final Elfrida

menetapkan batas minimal proporsi komisaris independen sebesar 30% dapat

disimpulkan cukup tingginya komisaris independen rata – rata perusahaan yang

menjadi populasi dalam penelitian ini.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa proporsi komisaris

independen memiliki tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka proporsi

komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Wedari

(2004) dan Suranta (2005) yang menemukan hasil proporsi komisaris independen

mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Veronica (2005) yang juga menemukan bahwa

proporsi komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen

laba. Hal tersebut mungkin dikarenakan bahwa pengangkatan komisaris

independen oleh perusahaan mungkin hanya untuk pemenuhan regulasi saja,

selain itu ketentuan minimum dewan komisaris independen sebesar 30% mungkin

belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut dapat

mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris dan mungkin dapat

lebih efektif dalam menjalankan peran monitoring perusahaan. Kondisi ini

didukung oleh survai Asian Development Bank bahwa kuatnya kendali

pendiri perusahaan dan kepemilikan saham mayoritas menjadikan

dewan komisaris tidak independen dan fungsi pengawasan yang

seharusnya menjadi tanggung jawabnya menjadi tidak efektif. Ada

kemungkinan penempatan atau penambahan anggota dewan dari luar

perusahaan hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara

pemegang saham mayoritas (pengendali/ founders) masih memegang

62

Page 63: Skripsi Final Elfrida

peranan penting sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan bisa

menurun.Hal tersebut dapat juga terjadi karena kondisi pasar modal Indonesia

yang memiliki ciri utama terkonsentrasi pada kelompok tertentu mengakibatkan

pemegang saham mayoritas memiliki akses yang besar untuk mempengaruhi

keputusan manajerial (Surya, 2008:57).

4 . Komite Audit

Sebagai sub komite dari dewan komisaris, komite audit bertanggung jawab

memberikan evaluasi yang independen terhadap pelaporan keuangan perusahaan.

Mekanisme pengawasan yang dilakukan terhadap manajemen ini diindikasikan

mampu menghambat praktek manajemen laba. Namun dalam penelitian ini tidak

ditemukan cukup bukti bahwa komite audit memiliki pengaruh terhadap

manajemen laba karena variabel ini memiliki angka signifikansi yang lebih besar

dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Veronica ( 2005)

yang juga menemukan bahwa komite audit tidak mempunyai pengaruh terhadap

manajemen laba.

Hal tersebut menurut Veronica (2005), keberadaan komite audit oleh

perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tetapi tidak

dimaksudkan untuk menegakkan good corporate governance dalam perusahaan.

Hal tersebut didukung oleh sebuah riset yang dilakukan oleh The Indonesian

Institute for Corporate Governance terhadap 52 perusahaan publik, dimana

sekitar 65% perusahaan publik menyatakan menerapkan corporate governance

karena memang regulasi mengharuskannya (Surya, 2008:61). Selain itu

keberadaan saja tidak cukup untuk mengukur efektivitas pengawasan komite audit

63

Page 64: Skripsi Final Elfrida

terhadap pihak manajemen, karena terdapat beberapa karakteristik yang

mempengaruhi efektivitas komite audit dalam menjalankan fungsi monitoring

seperti ukuran atau jumlah anggota, independensi, dan frekuensi pertemuan

komite audit, dan kompetensi dari komite audit itu sendiri (Sulistyanto,

2008;157).

64

Page 65: Skripsi Final Elfrida

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa

kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahu bahwa

kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahu bahwa proporsi

komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahu bahwa komite

audit tidak mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba

B. Saran

Untuk mengembangkan dan menyempurnakan penelitian tentang pengaruh

penerapan mekanisme good corporate governance terhadap praktik manajemen

laba, maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu :

1. Penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan menggunakan sampel dari berbagai

kategori industri, dimana model perhitungan akrual tetap bisa dilakukan. Dengan

pengambilan sampel yang berasal dari berbagai ketegori industri diharapkan hasil

analisis akan memiliki tingkat generalisasi yang lebih besar.

2. Penelitian selanutnya juga diharapkan untuk memperpanjang periode atau

rentang waktu penelitian. Dengan adanya penggunaan periode yang lebih

diharapkan pengukuran terhadap trend manajemen laba oleh perusahaan bisa lebih

akurat.

65

Page 66: Skripsi Final Elfrida

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Komaruddin, dkk. 2007. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Piblik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. UnhasMakasar : 26 – 27 Juli 2007

Bachtiar, Yanivi dan Veronica, Sylvia. 2005. Corporate Governance, Information Asymetri and Earning Management. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan

Boediono, Gideon SB. Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Makalah Simposium Akuntansi Nasional VIII. Solo: 15 – 16 September 2005.

Chtourou, SM, J, Berdar, dan L, Corteau. 2001. Corportae Governance and Earning Management. Working Paper. Http : // ssrn. Pp 1- 35

Darmawati, Deni. 2003. Corporate Governance dan Manajemen Laba : Suatu Studi Empiris. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 5, No 1

Dewi, Rosiyana. 2003. Dampak Manajemen Laba terhadap Kualitas Laba dan Reakasi Pasar. Konferensi Nasional Akuntansi

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance. Jakarta: Forum for Corporate Governance in Indonesia.

Healy, P.M. 1985. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal of Accounting and Economics 7, pp. 85 – 107.

Halim, Julia . dkk. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam LQ- 45. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo: 15 – 16 September 2005.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Jensen, Michael C, dan Meckling, William. Theory of the Firm: Managerial Behavior,Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.

Jones, Jennifer J. 1991. Earning Management During Import Relief investigations. Journal of Accounting Research, Vol 29 No 2 Autum

66

Page 67: Skripsi Final Elfrida

Kaihatu, Thomas S. 2005. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. http://www.petra.ac.id/puslit/journals/dir.php (diakses 22 Februari 2008)

Lako, Andreas.2007. Laporan Keuangan dan Konflik Kepentingan. Jakarta : Amara Books

Lastanti, Hexana Sri. 2005. Hubungan Struktur Corporate Governance dengan Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar. Konferensi Nasional Akuntansi

Maksum, Azhar. 2005. Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia. Pidato pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Akuntansi FEUSU.Medan 17 November 2005.

Midiastuty, Pratana dan M. Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governannce dan Indikasi Manajemen Laba. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya

Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya : 16 – 17 Oktober 2003.

Munawir. 1983. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

Rahmawati, dkk. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktek Manajemen Laba pada perusahaan Perbankan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang: 23 -26 Agustus 2006.

Scott, R. 2000. Financial Accounting Theory. Prentice Hall Canada Inc: Second Edition

Sulistyanto, Sri.2008. Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris. Jakarta : Grasindo

Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. 2008. Penerapan Good Corporate Governance. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sugiarto, Sopa. 2003. Perataan Laba dalam Mengantisipasi Laba Masa Depan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya : 16 – 17 Oktober 2007

67

Page 68: Skripsi Final Elfrida

Solomon, J., dan Solomon, A. 2004. Corporate Governance and Accountability, John Wiley & Sons, Ltd.

Syakhroza, Akhmad. 2005. Corporate Governance; sejarah dan perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta aplkasinya pada perusahaan BUMN. Pidato pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Akuntnasi FEUI.Depok 5 Maret 2005.

Suharli. Michell. 2005. Earning Management: Konsep, Penelitian, dan Implikasinya terhadap Praktek Akuntansi. Balance, Vol 2 Maret 2005

Suranta, Edy dan Midiastuty, Pratana Puspa. 2005. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktek Manajemen Laba. Konferensi Nasional Akuntansi.

Trihendardi, Cornelius. 2006. Kupas Tuntas Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi

Tunggal, Syahputra Iman dan Tunggal, Wijdaja Amin. 2002. Memahami Konsep Corporate Governance. Jakarta: Hervarindo

Utomo, Yuni Prihadi. 2007. Eksplorasi Data dan Analisi Regresi dengan SPSS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Press

Ujiyantho, Arief dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Makalah Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar: 26 – 28 Juli 2007.

Veronica, Sylvia Dr dan Utama, Sidharta Dr. 2005. Pengaruh Struktur kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo: 15 – 16 September 2005

Wulandari, Deni dan Kumalahadi, Prasetyo, Januar Eko.2004. Indikasi Manajemen Laba Menjelang Undang – Undang Perpajakan 2000 Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar

Wedari, Linda Kusumaning. 2004. Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali:2-3 Desember 2004.

68

Page 69: Skripsi Final Elfrida

Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Earning Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 3, No 2, November

69

Page 70: Skripsi Final Elfrida

Lampiran 1

No Nama Perusahaan

1 PT.Ades Waters Indonesia

2 PT.Aqua Golden Missisipi

3 PT.Cahaya Kalbar

4 PT.Davomas Abadi

5 PT.Delta Djakarta

6 PT.Fast Food Indonesia

7 PT.Indofood Sukses Makmur

8 PT.Mayora Indah

9 PT.Multi Bintang Indonesia

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional

11 PT.Prasidha Aneka Niaga

12 PT.Sekar Laut

13 PT.Siantar Top

14 PT.Sieerad Produce

15 PT.SMART

16 PT.Suba Indah

17 PT.Tiga Pilar Sejahtera

18 PT.Tunas Baru Lampung

19 PT.Ultra Jaya Milk

20 PT.BAT

21 PT.Bentoel Internasional Investama

22 PT.Gudang Garam

23 PT.HM Sampoerna

24 PT.Argo Pantes

25 PT.Eratex Djaja

26 PT.Panasia Filament Inti

27 PT.Panasia Indosyntec

28 PT.Roda Vivatex

29 PT.Sunson Textile Manufacture

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya

31 PT.APAC Citra Contertex

32 PT.Delta Dunia Petroindo

33 PT.Ever Shine Textile Industry

34 PT.Fortune Mate Indonesia

35 PT.Hanson International

36 PT.Karwell Indonesia

37 PT.Pan Brothres Tex

38 PT.Primarindo Asia Infrastructure

39 PT.Ricky Putra Globalindo

40 PT.Sepatu Bata

41 PT.Surya Intrindo Makmur

42 PT.Barito Pasific Timber

43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation

44 PT.Sumalindo Lestari Jaya

45 PT.Surya Dumai Industri

46 PT.Tirta Mahakam Resources

47 PT.Fajar Surya Wisesa

48 PT.Surabaya Agung Industry Pulp

49 PT.AKR Corporindo

50 PT.Budi Acid Jaya

51 PT.Colorpack Indonesia

52 PT.Eterindo Wahanatama

53 PT.Lautan Luas

54 PT.Polysindo Eka Perkasa

55 PT.Duta Pertiwi Nusantara

56 PT.Intanwijaya Internasional

57 PT.Resources Alam Indonesia

58 PT.Aneka Kemasindo

59 PT.Argha Karya Prima Industri

60 PT.Asahimas Flat Glass

61 PT.Asiaplast Industries

62 PT.Berlina

63 PT.Dynaplast

64 PT.Fatrapolindo Nusa Industri

65 PT.Kageo Igar Jaya

66 PT.Langgeng Makmur Plastik

67 PT.Lapindo International

68 PT.Siwani Makmur

69 PT.Tria Sentosa

70 PT.Holcim Indonesia

71 PT.Indocement Tunggal Perkasa

72 PT.Semen Gresik

73 PT.Betonjaya Manunggal

74 PT.Indal Alumunium Industry

75 PT.Jakarta Kyoei Steel Works

76 PT.Jaya Pari Steel Works

77 PT.Lion Mesh Prima

78 PT.Lioan Metal Works

79 PT.Pelangi Indah Canindo

80 PT.Tembaga Mulia Semanan

81 PT.Tira Austenite

82 PT.Kedawung Indah Can

83 PT.Kedawung Setia Industrial

84 PT.Arwana Citramulia

85 PT.Intikeramik Alamasri Industry

86 PT.Mulia Industrindo

87 PT.Surya Toto Indonesia

88 PT.GT Kabel Indonesia

89 PT.Jembo Cable Company

90 PT.Kabelindo Murni

91 PT.Sucaco

70

Page 71: Skripsi Final Elfrida

92 PT.Sumi Indo Kabel

93 PT.Astra Graphia

94 PT.Metrodata Electronics

95 PT.Multipolar Corporation

96 PT.Astra International

97 PT.Astra Otoparts

98 PT.Branta Mulia

99 PT.Gajah Tunggal

100 PT.Goodyear Indonesia

101 PT.Hexindo Adiperkasa

102 PT.Indomobil Sukses International

103 PT.Indospring

104 PT.Intraco Penta

105 PT.Multi Prima Sejahtera

106 PT.Nippress

107 PT.Polychem Indonesia

108 PT.Prima Alloy Steel

109 PT.Selamat Sempurna

110 PT.Sugi Samapersada

111 PT.Tunas Ridean

112 PT.United Tractors

113 PT.Interdelta

114 PT.Modern Foto Film Company

115 PT.Perdana Bangun Pusaka

116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia

117 PT.Darya Varia Laboratoria

118 PT.Indofarma

119 PT.Kimia Farma

120 PT.Merck

121 PT.Pyridam Farma

122 PT.Schering Plough Indonesia

123 PT.Tempo scan pasific

124 PT.Mandom Indonesia

125 PT.Mustika Ratu

126 PT.Unilever Indonesia

71

Page 72: Skripsi Final Elfrida

Lampiran 2 Net Income

( dalam jutaan rupiah )

No Nama Perusahaan 2,005 2,0061 PT.Ades Waters Indonesia (119,256) (128,794)2 PT.Aqua Golden Missisipi 64,350 48,8543 PT.Cahaya Kalbar (21,594) 15,2914 PT.Davomas Abadi 90,069 196,2775 PT.Delta Djakarta 56,405 43,2846 PT.Fast Food Indonesia 41,291 68,9297 PT.Indofood Sukses Makmur 124,018 661,2108 PT.Mayora Indah 45,730 93,5769 PT.Multi Bintang Indonesia 87,014 73,58110 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 4,658 (1,851)11 PT.Prasidha Aneka Niaga 118,433 11,84712 PT.Sekar Laut 91,602 4,63713 PT.Siantar Top 10,637 14,42614 PT.Sieerad Produce (122,480) 40,95415 PT.SMART 304,203 628,00516 PT.Suba Indah (328,969) (51,925)17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 35 13018 PT.Tunas Baru Lampung 6,219 52,88419 PT.Ultra Jaya Milk 4,528 14,73220 PT.BAT 19,082 (62,123)21 PT.Bentoel Internasional Investama 108,166 145,51022 PT.Gudang Garam 1,889,646 1,007,82223 PT.HM Sampoerna 2,383,066 3,530,49024 PT.Argo Pantes (214,141) (17,823)25 PT.Eratex Djaja (16,412) (6,050)26 PT.Panasia Filament Inti (34,179) (42,785)27 PT.Panasia Indosyntec 87,003 34528 PT.Roda Vivatex 21,134 34,57829 PT.Sunson Textile Manufacture (50,369) (15,509)30 PT.Textile Manufacturing Company Jaya (143,668) (32,651)31 PT.APAC Citra Contertex (94,912) 3,95132 PT.Delta Dunia Petroindo 3,427 2,23133 PT.Ever Shine Textile Industry (9,205) (51,483)34 PT.Fortune Mate Indonesia (4,566) 2,65835 PT.Hanson International (14,427) (92,107)36 PT.Karwell Indonesia 1,361 (74,430)37 PT.Pan Brothres Tex 10,301 9,74838 PT.Primarindo Asia Infrastructure (12,604) 4,94639 PT.Ricky Putra Globalindo 37,461 38,22640 PT.Sepatu Bata 25,086 20,16141 PT.Surya Intrindo Makmur (14,775) (10,526)42 PT.Barito Pasific Timber 686,842 7,19143 PT.Daya Sakti Unggul Corporation (50,726) (24,069)44 PT.Sumalindo Lestari Jaya 12,847 (53,109)45 PT.Surya Dumai Industri (130,746) (59,014)

72

Page 73: Skripsi Final Elfrida

46 PT.Tirta Mahakam Resources 10,110 1,28647 PT.Fajar Surya Wisesa 5,828 101,72848 PT.Surabaya Agung Industry Pulp (601,188) 18,26049 PT.AKR Corporindo 119,289 128,08450 PT.Budi Acid Jaya 2,281 20,67851 PT.Colorpack Indonesia 7,865 7,67052 PT.Eterindo Wahanatama (2,098) 9,99053 PT.Lautan Luas 52,425 29,67754 PT.Polysindo Eka Perkasa (841,805) (25,430)55 PT.Duta Pertiwi Nusantara 4,477 (2,625)56 PT.Intanwijaya Internasional 11,590 (4,630)57 PT.Resources Alam Indonesia (3,971) (26,791)58 PT.Aneka Kemasindo 1,485 12159 PT.Argha Karya Prima Industri 11,276 14,58260 PT.Asahimas Flat Glass 212,553 (17,220)61 PT.Asiaplast Industries (4,346) 6662 PT.Berlina 3,222 (5,447)63 PT.Dynaplast 20,610 (6,678)64 PT.Fatrapolindo Nusa Industri (57,135) (32,039)65 PT.Kageo Igar Jaya 13,778 9,96466 PT.Langgeng Makmur Plastik 130,314 3,31367 PT.Lapindo International (3,479) 1,10568 PT.Siwani Makmur 2,204 1,09069 PT.Tria Sentosa 16,429 25,94270 PT.Holcim Indonesia (334,081) 175,94571 PT.Indocement Tunggal Perkasa 739,686 592,80272 PT.Semen Gresik 1,002 1,29673 PT.Betonjaya Manunggal 1,750 81874 PT.Indal Alumunium Industry (20,774) 12,53975 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 10,621 5,56376 PT.Jaya Pari Steel Works 34,084 26,79677 PT.Lion Mesh Prima 4,107 2,66778 PT.Lioan Metal Works 19,023 20,64279 PT.Pelangi Indah Canindo 1,774 1,88080 PT.Tembaga Mulia Semanan (17,211) 24,47781 PT.Tira Austenite 2,963 6,31982 PT.Kedawung Indah Can (10,164) (14,819)83 PT.Kedawung Setia Industrial (7,398) 1,81584 PT.Arwana Citramulia 35,419 28,25485 PT.Intikeramik Alamasri Industry 6,855 2,76386 PT.Mulia Industrindo (792,946) (509,864)87 PT.Surya Toto Indonesia 62,884 79,70588 PT.GT Kabel Indonesia 25,608 50,38289 PT.Jembo Cable Company (2,044) 59390 PT.Kabelindo Murni 14,127 10,50891 PT.Sucaco 56,798 51,64392 PT.Sumi Indo Kabel 23,749 44,37493 PT.Astra Graphia 36,067 55,56594 PT.Metrodata Electronics 16,307 20,77695 PT.Multipolar Corporation 60,718 45,159

73

Page 74: Skripsi Final Elfrida

96 PT.Astra International 5,457,285 3,712,09797 PT.Astra Otoparts 279,027 282,05898 PT.Branta Mulia 119,496 18,31499 PT.Gajah Tunggal 346,835 118,401

100 PT.Goodyear Indonesia (6,690) 25,397101 PT.Hexindo Adiperkasa 97,771 39,428102 PT.Indomobil Sukses International 38,358 1,248103 PT.Indospring (5,837) 2,172104 PT.Intraco Penta 17,998 7,066105 PT.Multi Prima Sejahtera (11,305) (939)106 PT.Nippress 3,069 8,039107 PT.Polychem Indonesia 41,937 (266,964)108 PT.Prima Alloy Steel 4,600 (2,761)109 PT.Selamat Sempurna 65,737 66,175110 PT.Sugi Samapersada (8,499) 344111 PT.Tunas Ridean 142,732 22,211112 PT.United Tractors 1,050,729 930,372113 PT.Interdelta (1,432) 501114 PT.Modern Foto Film Company (37,027) 1,555115 PT.Perdana Bangun Pusaka (698) (830)116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 9,048 43,172117 PT.Darya Varia Laboratoria 71,576 52,509118 PT.Indofarma 9,550 15,241119 PT.Kimia Farma 52,827 43,990120 PT.Merck 57,700 86,538121 PT.Pyridam Farma 1,328 1,729122 PT.Schering Plough Indonesia (854) (2,493)123 PT.Tempo scan pasific 296,825 272,584124 PT.Mandom Indonesia 92,865 101,118125 PT.Mustika Ratu 8,510 9,096126 PT.Unilever Indonesia 1,440,485 1,721,595

Lampiran 3

Arusk Kas Operasi

74

Page 75: Skripsi Final Elfrida

( dalam jutaan rupiah )

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia (132,642) (129,172)2 PT.Aqua Golden Missisipi 98,105 56,6603 PT.Cahaya Kalbar 276 53,3394 PT.Davomas Abadi 322,540 59,5775 PT.Delta Djakarta 39,588 18,1066 PT.Fast Food Indonesia 96,808 165,9577 PT.Indofood Sukses Makmur 800,678 1,486,0538 PT.Mayora Indah 157,011 24,3899 PT.Multi Bintang Indonesia 144,525 166,742

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 9,906 5,87311 PT.Prasidha Aneka Niaga 8,590 5,13212 PT.Sekar Laut 2,525 3,41613 PT.Siantar Top 5,096 13,92714 PT.Sieerad Produce (18,265) (2,789)15 PT.SMART 150,007 375,60216 PT.Suba Indah (44,939) (15,046)17 PT.Tiga Pilar Sejahtera (15,656) (1,877)18 PT.Tunas Baru Lampung 219,646 364,18119 PT.Ultra Jaya Milk 35,661 106,87820 PT.BAT 78,796 (85,162)21 PT.Bentoel Internasional Investama 121,744 (115,043)22 PT.Gudang Garam 1,582,618 1,905,61823 PT.HM Sampoerna 2,058,731 3,538,69324 PT.Argo Pantes 39,274 2,53625 PT.Eratex Djaja 48,743 37,72926 PT.Panasia Filament Inti 340 3,64327 PT.Panasia Indosyntec 30,540 12,39828 PT.Roda Vivatex 63,179 40,36129 PT.Sunson Textile Manufacture (14,327) 16,743

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya (3,379) 58,636

31 PT.APAC Citra Contertex 88,972 116,87032 PT.Delta Dunia Petroindo (147,280) 16,33133 PT.Ever Shine Textile Industry (19,087) (2,395)34 PT.Fortune Mate Indonesia (18,000) 2,90035 PT.Hanson International 103,448 104,96036 PT.Karwell Indonesia (20,053) 29,08237 PT.Pan Brothres Tex (16,648) (76,926)38 PT.Primarindo Asia Infrastructure (4,900) 3,39339 PT.Ricky Putra Globalindo 10,306 11,54040 PT.Sepatu Bata 52,278 86,64441 PT.Surya Intrindo Makmur 639 1,94042 PT.Barito Pasific Timber (308,806) (244,016)43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 7,639 31,29844 PT.Sumalindo Lestari Jaya 52,616 (69,477)45 PT.Surya Dumai Industri 21,943 (35,337)46 PT.Tirta Mahakam Resources (132,819) 71,851

75

Page 76: Skripsi Final Elfrida

47 PT.Fajar Surya Wisesa 100,367 88,76748 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 5,014 (4,544)49 PT.AKR Corporindo 60,050 237,28450 PT.Budi Acid Jaya 64,066 166,58451 PT.Colorpack Indonesia (18,345) (15,190)52 PT.Eterindo Wahanatama (1,444) (16)53 PT.Lautan Luas (64,582) 43,46754 PT.Polysindo Eka Perkasa (99,503) (881,327)55 PT.Duta Pertiwi Nusantara 5,297 7,56856 PT.Intanwijaya Internasional (10,051) 19,85857 PT.Resources Alam Indonesia 5,401 5,40858 PT.Aneka Kemasindo 5,160 (4,328)59 PT.Argha Karya Prima Industri 146,142 102,95060 PT.Asahimas Flat Glass 222,832 52,44961 PT.Asiaplast Industries 2,854 19,21662 PT.Berlina 20,635 21,96163 PT.Dynaplast 92,682 82,34864 PT.Fatrapolindo Nusa Industri (11,647) (3,949)65 PT.Kageo Igar Jaya 30,283 28,19766 PT.Langgeng Makmur Plastik 47 6,10667 PT.Lapindo International (3,758) 50168 PT.Siwani Makmur 6,905 36169 PT.Tria Sentosa (27,805) 149,34670 PT.Holcim Indonesia 210,438 452,82271 PT.Indocement Tunggal Perkasa 1,321,765 1,195,32572 PT.Semen Gresik 1,223,051 1,594,06073 PT.Betonjaya Manunggal 1,940 (322)74 PT.Indal Alumunium Industry (33,879) (83,399)75 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 20,810 14,76576 PT.Jaya Pari Steel Works 62,839 (47,642)77 PT.Lion Mesh Prima (547) 97978 PT.Lioan Metal Works 15,645 26,48679 PT.Pelangi Indah Canindo 15,454 (33,956)80 PT.Tembaga Mulia Semanan 46,887 (292,797)81 PT.Tira Austenite 901 24,37782 PT.Kedawung Indah Can 1,242 (3,620)83 PT.Kedawung Setia Industrial 18,272 28,78384 PT.Arwana Citramulia 58,622 39,03085 PT.Intikeramik Alamasri Industry 46,998 23,73286 PT.Mulia Industrindo 181,293 114,91287 PT.Surya Toto Indonesia 45,675 99,30988 PT.GT Kabel Indonesia 6,687 16,25589 PT.Jembo Cable Company 24,018 (2,409)90 PT.Kabelindo Murni 11,599 3,84691 PT.Sucaco 14,931 132,14292 PT.Sumi Indo Kabel 15,097 50,03493 PT.Astra Graphia 109,560 135,00394 PT.Metrodata Electronics 74,039 11,79695 PT.Multipolar Corporation 431,306 509,29496 PT.Astra International (2,221,958) 9,020,067

76

Page 77: Skripsi Final Elfrida

97 PT.Astra Otoparts 189,883 268,30398 PT.Branta Mulia 136,744 189,86699 PT.Gajah Tunggal 247,324 298,192100 PT.Goodyear Indonesia 41,770 61,169101 PT.Hexindo Adiperkasa (245,242) 122,953102 PT.Indomobil Sukses International (955,992) (51,934)103 PT.Indospring 6,407 (64,567)104 PT.Intraco Penta (1,320) (54,476)105 PT.Multi Prima Sejahtera (7,270) (2,592)106 PT.Nippress 17,509 (544)107 PT.Polychem Indonesia 288,952 (93,693)108 PT.Prima Alloy Steel 34,063 57,253109 PT.Selamat Sempurna 153,724 74,242110 PT.Sugi Samapersada 1,237 7,944111 PT.Tunas Ridean (429,847) 284,614112 PT.United Tractors 997,022 1,721,743113 PT.Interdelta (2,765) 1,688114 PT.Modern Foto Film Company 84,289 99,174115 PT.Perdana Bangun Pusaka 4,424 (3,268)116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia (1,253) 45,718117 PT.Darya Varia Laboratoria 74,205 59,093118 PT.Indofarma (54,871) 73,152119 PT.Kimia Farma 30,596 140,243120 PT.Merck 38,992 91,417121 PT.Pyridam Farma 1,574 (2,704)122 PT.Schering Plough Indonesia (11,640) (13,580)123 PT.Tempo scan pasific 297,704 234,893124 PT.Mandom Indonesia 92,357 90,108125 PT.Mustika Ratu 11,720 2,333126 PT.Unilever Indonesia 1,664,158 2,174,808

Lampiran 4

Perubahan pendapatan

( dalam jutaan rupiah )

No Nama Perusahaan 2005 2006

77

Page 78: Skripsi Final Elfrida

1 PT.Ades Waters Indonesia 18,197 (8,708)2 PT.Aqua Golden Missisipi 230,009 102,4593 PT.Cahaya Kalbar 73,101 150,3494 PT.Davomas Abadi 88,715 535,6915 PT.Delta Djakarta 79,248 (35,996)6 PT.Fast Food Indonesia 138,970 248,0237 PT.Indofood Sukses Makmur 846,122 3,176,9088 PT.Mayora Indah 328,058 265,3299 PT.Multi Bintang Indonesia 141,702 38,38810 PT.Pionerindo Gourmet Internasional (6,445) (6,729)11 PT.Prasidha Aneka Niaga 117,840 132,02012 PT.Sekar Laut 29,529 26,64513 PT.Siantar Top (70,860) (86,491)14 PT.Sieerad Produce 71,601 (313,981)15 PT.SMART 382,105 51,57616 PT.Suba Indah (210,504) (181,215)17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 1,536 103,48318 PT.Tunas Baru Lampung 29,626 (26,637)19 PT.Ultra Jaya Milk 165,407 123,49820 PT.BAT 146,087 (138,284)21 PT.Bentoel Internasional Investama (2,049,957) 820,33622 PT.Gudang Garam 555,653 1,491,95223 PT.HM Sampoerna 7,013,344 4,885,04524 PT.Argo Pantes (49,836) (4,185)25 PT.Eratex Djaja 102,025 52,75426 PT.Panasia Filament Inti 35,444 (83,615)27 PT.Panasia Indosyntec (226,822) (77,184)28 PT.Roda Vivatex (20,225) (17,688)29 PT.Sunson Textile Manufacture 19,479 (30,294)

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya (91,509) (4,493)

31 PT.APAC Citra Contertex 137,036 (86,422)32 PT.Delta Dunia Petroindo 202,432 92,48233 PT.Ever Shine Textile Industry (8,519) (1,074)34 PT.Fortune Mate Indonesia (40,934) 21,92735 PT.Hanson International 31,560 (4,890)36 PT.Karwell Indonesia 136,756 (446,973)37 PT.Pan Brothres Tex 793,794 325,10738 PT.Primarindo Asia Infrastructure 12,069 96,04039 PT.Ricky Putra Globalindo 91,142 104,41140 PT.Sepatu Bata (6,009) (6,287)41 PT.Surya Intrindo Makmur (16,947) 61,43642 PT.Barito Pasific Timber (460,030) (367,002)43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation (35,863) (88,589)44 PT.Sumalindo Lestari Jaya 55,545 (125,112)45 PT.Surya Dumai Industri (20,660) (190,271)46 PT.Tirta Mahakam Resources 179,276 (225,005)47 PT.Fajar Surya Wisesa 79,459 186,59048 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 119,525 25,68349 PT.AKR Corporindo 640,329 1,142,501

78

Page 79: Skripsi Final Elfrida

50 PT.Budi Acid Jaya 95,073 48,28751 PT.Colorpack Indonesia 94,970 79,63152 PT.Eterindo Wahanatama 300,594 (11,164)53 PT.Lautan Luas 460,942 246,73154 PT.Polysindo Eka Perkasa 1,110,926 75,28355 PT.Duta Pertiwi Nusantara 3,412 5,53256 PT.Intanwijaya Internasional (1,462) (40,463)57 PT.Resources Alam Indonesia (56,769) (51,533)58 PT.Aneka Kemasindo 3,181 (3,159)59 PT.Argha Karya Prima Industri 102,201 112,76960 PT.Asahimas Flat Glass 262,053 (177,769)61 PT.Asiaplast Industries 22,660 (102,900)62 PT.Berlina 12,597 26,50963 PT.Dynaplast 144,746 116,59364 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 39,658 24,64165 PT.Kageo Igar Jaya 64,027 (27,655)66 PT.Langgeng Makmur Plastik 25,117 8,27067 PT.Lapindo International (9,233) 2,37668 PT.Siwani Makmur 12,851 1,72669 PT.Tria Sentosa 177,586 126,37770 PT.Holcim Indonesia 649,110 (24,402)71 PT.Indocement Tunggal Perkasa 976,847 732,97572 PT.Semen Gresik 1,464,648 1,195,65173 PT.Betonjaya Manunggal 8,589 2,853 74 PT.Indal Alumunium Industry 2,963 84,07775 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 22,852 15,66876 PT.Jaya Pari Steel Works (2,269) (37,448)77 PT.Lion Mesh Prima 14,964 (24,860)78 PT.Lioan Metal Works 17,728 14,42979 PT.Pelangi Indah Canindo 57,538 16,27380 PT.Tembaga Mulia Semanan 1,045,936 1,044,12881 PT.Tira Austenite 55,354 27,81482 PT.Kedawung Indah Can 5,223 (18,052)83 PT.Kedawung Setia Industrial 88,324 (457,179)84 PT.Arwana Citramulia 92,241 35,67185 PT.Intikeramik Alamasri Industry 36,215 (20,799)86 PT.Mulia Industrindo 146,816 (253,939)87 PT.Surya Toto Indonesia 143,009 114,29288 PT.GT Kabel Indonesia 450,965 267,45189 PT.Jembo Cable Company 67,208 19,89890 PT.Kabelindo Murni 154,898 4,95891 PT.Sucaco 368,539 122,84092 PT.Sumi Indo Kabel 447,859 490,41693 PT.Astra Graphia 73,196 73,57794 PT.Metrodata Electronics 243,136 332,37695 PT.Multipolar Corporation 4,983,799 1,609,64596 PT.Astra International 16,807,726 (6,223,500)97 PT.Astra Otoparts 1,558,417 (481,100)98 PT.Branta Mulia 292,318 (264,162)99 PT.Gajah Tunggal (1,964,576) 627,727

79

Page 80: Skripsi Final Elfrida

100 PT.Goodyear Indonesia 107,156 107,381101 PT.Hexindo Adiperkasa 427,741 (27,581)102 PT.Indomobil Sukses International 292,713 (1,620,581)103 PT.Indospring 127,395 (41,307)104 PT.Intraco Penta 142,505 (160,190)105 PT.Multi Prima Sejahtera 4,567 (14,095)106 PT.Nippress 50,627 41,325107 PT.Polychem Indonesia (523,281) (699,409)108 PT.Prima Alloy Steel 146,858 57,558109 PT.Selamat Sempurna 130,669 19,485110 PT.Sugi Samapersada (16,183) (5,663)111 PT.Tunas Ridean 1,449,567 (932,881)112 PT.United Tractors 4,385,269 438,321113 PT.Interdelta 1,723 281114 PT.Modern Foto Film Company (107,243) (341,985)115 PT.Perdana Bangun Pusaka 2,830 (3,202)116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia (54,779) 76,960117 PT.Darya Varia Laboratoria 113,641 36,233118 PT.Indofarma (5,482) 342,636119 PT.Kimia Farma (109,556) 373,282120 PT.Merck 13,005 101,255121 PT.Pyridam Farma 5,671 21,697122 PT.Schering Plough Indonesia 20,724 (8,971)123 PT.Tempo scan pasific 126,421 231,249124 PT.Mandom Indonesia 104,152 46,867125 PT.Mustika Ratu (35,782) 18,289126 PT.Unilever Indonesia 1,007,313 1,343,106

Lampiran 5

Perubahan piutang

( dalam jutaan rupiah )

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 10,844 (1,324)2 PT.Aqua Golden Missisipi 47,870 90,6373 PT.Cahaya Kalbar 7,263 6,342

80

Page 81: Skripsi Final Elfrida

4 PT.Davomas Abadi (982) 49,7125 PT.Delta Djakarta 47,787 34,3786 PT.Fast Food Indonesia 577 5697 PT.Indofood Sukses Makmur 198,388 (79,189)8 PT.Mayora Indah 11,009 110,8349 PT.Multi Bintang Indonesia 17,773 (13,674)10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 1,317 (1,326)11 PT.Prasidha Aneka Niaga 4,570 48312 PT.Sekar Laut 1,230 (61)13 PT.Siantar Top (13,633) (820)14 PT.Sieerad Produce 7,302 4,63815 PT.SMART 74,856 15,67616 PT.Suba Indah (16,938) (3,013)17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 20,401 3,93918 PT.Tunas Baru Lampung (90,421) 38,20119 PT.Ultra Jaya Milk 18,441 4,36220 PT.BAT 10,298 9,50121 PT.Bentoel Internasional Investama (43,616) 28,36622 PT.Gudang Garam 229,642 490,30323 PT.HM Sampoerna 158,043 (105,117)24 PT.Argo Pantes 28,338 9,38325 PT.Eratex Djaja 5,362 4,25426 PT.Panasia Filament Inti (3,955) (17,044)27 PT.Panasia Indosyntec 9,154 6,06628 PT.Roda Vivatex (4,975) (6,371)29 PT.Sunson Textile Manufacture 23,897 (13,649)

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya (11,109) 285

31 PT.APAC Citra Contertex (62,058) 50,85732 PT.Delta Dunia Petroindo (11,618) 24,69533 PT.Ever Shine Textile Industry (2,151) (4,143)34 PT.Fortune Mate Indonesia (4,288) 4,87835 PT.Hanson International (2,226) (2,195)36 PT.Karwell Indonesia 18,187 (42,878)37 PT.Pan Brothres Tex 97,391 62,02138 PT.Primarindo Asia Infrastructure 3,609 3,87439 PT.Ricky Putra Globalindo 26,175 8,54340 PT.Sepatu Bata (40) (8,740)41 PT.Surya Intrindo Makmur (12,392) 18,74242 PT.Barito Pasific Timber (1,459) (27,263)43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation (221) (11,611)44 PT.Sumalindo Lestari Jaya (6,054) 38,33445 PT.Surya Dumai Industri 4,880 (3,721)46 PT.Tirta Mahakam Resources 43,462 (82,904)47 PT.Fajar Surya Wisesa 22,819 45,91948 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 28,825 (17,111)49 PT.AKR Corporindo 425,398 41,51550 PT.Budi Acid Jaya 23,452 (61,286)51 PT.Colorpack Indonesia 17,903 22,96352 PT.Eterindo Wahanatama (30,667) 16,185

81

Page 82: Skripsi Final Elfrida

53 PT.Lautan Luas 98,547 102,41854 PT.Polysindo Eka Perkasa 20,714 147,96755 PT.Duta Pertiwi Nusantara (17,156) (2,705)56 PT.Intanwijaya Internasional (2,778) (13,898)57 PT.Resources Alam Indonesia (14,104) (35,897)58 PT.Aneka Kemasindo (616) 4,10459 PT.Argha Karya Prima Industri 8,182 9,28260 PT.Asahimas Flat Glass (30,250) 8,71261 PT.Asiaplast Industries (2,135) (2,952)62 PT.Berlina 856 4,06863 PT.Dynaplast 20,625 33,67964 PT.Fatrapolindo Nusa Industri (23,836) 14,82765 PT.Kageo Igar Jaya 4,574 (517)66 PT.Langgeng Makmur Plastik 37,675 16,07967 PT.Lapindo International 7,715 (1,816)68 PT.Siwani Makmur 4,910 (4,042)69 PT.Tria Sentosa 90,401 (37,528)70 PT.Holcim Indonesia 29,332 38,58771 PT.Indocement Tunggal Perkasa 111,028 63,39572 PT.Semen Gresik 226,112 (51,468)73 PT.Betonjaya Manunggal (2,891) 6,24274 PT.Indal Alumunium Industry 29,949 17,50075 PT.Jakarta Kyoei Steel Works (15,615) 2,35376 PT.Jaya Pari Steel Works (45,015) 62,95777 PT.Lion Mesh Prima 811 1,33478 PT.Lioan Metal Works (1,134) 2,06179 PT.Pelangi Indah Canindo (5,370) 3,51980 PT.Tembaga Mulia Semanan 115,509 87,51481 PT.Tira Austenite 7,902 5,58682 PT.Kedawung Indah Can 1,541 (2,254)83 PT.Kedawung Setia Industrial 11,202 20,95684 PT.Arwana Citramulia 22,679 30,62685 PT.Intikeramik Alamasri Industry (13,751) 1,21186 PT.Mulia Industrindo (44,167) (75,994)87 PT.Surya Toto Indonesia 28,387 30,86488 PT.GT Kabel Indonesia 57,053 63,60689 PT.Jembo Cable Company 7,994 43,73490 PT.Kabelindo Murni 29,887 (6,613)91 PT.Sucaco 79,361 (81,436)92 PT.Sumi Indo Kabel 97,547 (20,509)93 PT.Astra Graphia 12,441 16,57894 PT.Metrodata Electronics 97,406 (2,616)95 PT.Multipolar Corporation (27,756) 123,51296 PT.Astra International 1,438,666 (643,311)97 PT.Astra Otoparts 107,065 (28,813)98 PT.Branta Mulia 4,295 (81,591)99 PT.Gajah Tunggal 100,213 (26,478)

100 PT.Goodyear Indonesia (7,981) 15,459101 PT.Hexindo Adiperkasa 5,627 61,907102 PT.Indomobil Sukses International 2,647 16,408

82

Page 83: Skripsi Final Elfrida

103 PT.Indospring 18,991 (7,124)104 PT.Intraco Penta (4,568) 446105 PT.Multi Prima Sejahtera 285 1,132106 PT.Nippress 7,522 12,031107 PT.Polychem Indonesia (136,420) (11,763)108 PT.Prima Alloy Steel 69,334 41,493109 PT.Selamat Sempurna 8,348 34,228110 PT.Sugi Samapersada (3,633) (7,142)111 PT.Tunas Ridean 452,289 26,427112 PT.United Tractors 940,120 (317,524)113 PT.Interdelta (769) (8)114 PT.Modern Foto Film Company (55,042) 17,039115 PT.Perdana Bangun Pusaka (1,063) 2,217116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia (6,252) 8,602117 PT.Darya Varia Laboratoria 31,144 13,397118 PT.Indofarma 41,945 69,419119 PT.Kimia Farma 18,913 (13,313)120 PT.Merck 2,221 11,359121 PT.Pyridam Farma 2,709 4,618122 PT.Schering Plough Indonesia 10,149 (15,779)123 PT.Tempo scan pasific 37,915 24,288124 PT.Mandom Indonesia 11,924 18,179125 PT.Mustika Ratu (6,639) 6,105126 PT.Unilever Indonesia (37,900) 196,120

Lampiran 6

Aktiva tetap

( dalam jutaan rupiah )

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 147,330 180,1122 PT.Aqua Golden Missisipi 287,735 259,6103 PT.Cahaya Kalbar 131,396 83,6494 PT.Davomas Abadi 1,109,255 1,592,6195 PT.Delta Djakarta 129,736 121,2756 PT.Fast Food Indonesia 86,949 112,2057 PT.Indofood Sukses Makmur 6,041,763 6,440,5248 PT.Mayora Indah 732,053 738,125

83

Page 84: Skripsi Final Elfrida

9 PT.Multi Bintang Indonesia 340,460 376,77410 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 22,300 20,02611 PT.Prasidha Aneka Niaga 145,729 135,78412 PT.Sekar Laut 28,580 25,85313 PT.Siantar Top 240,075 239,29514 PT.Sieerad Produce 548,958 447,08015 PT.SMART 1,335,673 1,642,34616 PT.Suba Indah 110,795 103,86817 PT.Tiga Pilar Sejahtera 207,028 186,44818 PT.Tunas Baru Lampung 570,464 787,45119 PT.Ultra Jaya Milk 786,798 790,20820 PT.BAT 143,408 138,49421 PT.Bentoel Internasional Investama 360,124 560,16022 PT.Gudang Garam 7,314,532 6,841,10023 PT.HM Sampoerna 2,399,467 2,390,86824 PT.Argo Pantes 1,411,050 1,421,90825 PT.Eratex Djaja 108,921 112,94026 PT.Panasia Filament Inti 392,295 450,18727 PT.Panasia Indosyntec 686,762 656,88228 PT.Roda Vivatex 296,512 470,75529 PT.Sunson Textile Manufacture 516,929 494,741

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya 270,126 201,622

31 PT.APAC Citra Contertex 1,668,629 1,576,77132 PT.Delta Dunia Petroindo 517,977 488,73433 PT.Ever Shine Textile Industry 220,741 176,11734 PT.Fortune Mate Indonesia 37,358 31,45935 PT.Hanson International 410,873 449,68936 PT.Karwell Indonesia 50,155 34,25437 PT.Pan Brothres Tex 61,089 125,05038 PT.Primarindo Asia Infrastructure 28,780 24,28939 PT.Ricky Putra Globalindo 134,819 190,18540 PT.Sepatu Bata 68,446 68,22241 PT.Surya Intrindo Makmur 57,947 52,99442 PT.Barito Pasific Timber 314,736 236,09643 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 176,221 158,36344 PT.Sumalindo Lestari Jaya 745,356 910,95345 PT.Surya Dumai Industri 405,742 363,06746 PT.Tirta Mahakam Resources 349,871 158,54447 PT.Fajar Surya Wisesa 2,345,404 2,765,22448 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 1,921,961 2,002,05949 PT.AKR Corporindo 803,553 1,002,83850 PT.Budi Acid Jaya 575,210 630,73151 PT.Colorpack Indonesia 10,835 10,14452 PT.Eterindo Wahanatama 1,265 1,13453 PT.Lautan Luas 475,495 527,49054 PT.Polysindo Eka Perkasa 4,433,969 3,865,70255 PT.Duta Pertiwi Nusantara 16,911 15,16756 PT.Intanwijaya Internasional 42,585 36,74657 PT.Resources Alam Indonesia 10,397 11,592

84

Page 85: Skripsi Final Elfrida

58 PT.Aneka Kemasindo 24,440 31,58359 PT.Argha Karya Prima Industri 836,956 814,39560 PT.Asahimas Flat Glass 843,019 849,06661 PT.Asiaplast Industries 209,356 204,96762 PT.Berlina 188,294 202,43863 PT.Dynaplast 698,914 716,98464 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 239,865 210,32365 PT.Kageo Igar Jaya 85,997 75,55766 PT.Langgeng Makmur Plastik 171,454 158,08667 PT.Lapindo International 19,143 19,27368 PT.Siwani Makmur 19,531 19,86669 PT.Tria Sentosa 1,413,514 1,422,39370 PT.Holcim Indonesia 6,085,542 5,906,37971 PT.Indocement Tunggal Perkasa 7,811,939 7,679,06972 PT.Semen Gresik 3,419,589 3,162,91973 PT.Betonjaya Manunggal 14,435 12,75574 PT.Indal Alumunium Industry 71,982 62,81875 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 48,125 47,52376 PT.Jaya Pari Steel Works 24,070 21,89677 PT.Lion Mesh Prima 10,757 11,20078 PT.Lioan Metal Works 17,433 16,51679 PT.Pelangi Indah Canindo 106,047 95,23980 PT.Tembaga Mulia Semanan 129,761 111,93781 PT.Tira Austenite 50,996 84,06782 PT.Kedawung Indah Can 83,944 72,62283 PT.Kedawung Setia Industrial 141,759 199,82284 PT.Arwana Citramulia 263,014 347,86585 PT.Intikeramik Alamasri Industry 459,489 304,45586 PT.Mulia Industrindo 2,403,795 2,264,48987 PT.Surya Toto Indonesia 468,248 449,40888 PT.GT Kabel Indonesia 88,535 70,28389 PT.Jembo Cable Company 95,055 99,68890 PT.Kabelindo Murni 164,882 169,85291 PT.Sucaco 175,024 162,06992 PT.Sumi Indo Kabel 169,853 146,12093 PT.Astra Graphia 140,887 137,30894 PT.Metrodata Electronics 35,124 31,38295 PT.Multipolar Corporation 1,932,840 2,150,23096 PT.Astra International 11,495,558 13,030,34797 PT.Astra Otoparts 798,249 719,14098 PT.Branta Mulia 742,770 687,87799 PT.Gajah Tunggal 3,178,874 3,185,429

100 PT.Goodyear Indonesia 111,855 115,196101 PT.Hexindo Adiperkasa 200,104 352,771102 PT.Indomobil Sukses International 507,424 578,595103 PT.Indospring 149,028 216,490104 PT.Intraco Penta 57,703 49,143105 PT.Multi Prima Sejahtera 2,370 1,796106 PT.Nippress 110,692 118,008107 PT.Polychem Indonesia 2,704,451 2,573,588

85

Page 86: Skripsi Final Elfrida

108 PT.Prima Alloy Steel 125,698 120,964109 PT.Selamat Sempurna 246,071 259,035110 PT.Sugi Samapersada 12,929 13,454111 PT.Tunas Ridean 484,406 507,645112 PT.United Tractors 4,307,775 5,191,454113 PT.Interdelta 5,240 3,896114 PT.Modern Foto Film Company 264,281 237,031115 PT.Perdana Bangun Pusaka 27,944 26,503116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 47,782 56,060117 PT.Darya Varia Laboratoria 107,466 104,042118 PT.Indofarma 98,435 89,495119 PT.Kimia Farma 411,316 403,826120 PT.Merck 47,022 46,284121 PT.Pyridam Farma 58,544 59,526122 PT.Schering Plough Indonesia 23,302 30,375123 PT.Tempo scan pasific 592,773 615,316124 PT.Mandom Indonesia 240,982 303,087125 PT.Mustika Ratu 53,034 52,281126 PT.Unilever Indonesia 1,495,659 1,724,663

Lampiran 7

Total Aktiva tahun sebelumnya

(dalam jutaan rupiah)

No Nama Perusahaan 2004 20051 PT.Ades Waters Indonesia 106,554 210,0522 PT.Aqua Golden Missisipi 671,109 732,3543 PT.Cahaya Kalbar 289,741 328,2494 PT.Davomas Abadi 1,577,951 1,746,8955 PT.Delta Djakarta 455,244 537,7856 PT.Fast Food Indonesia 321,984 377,9057 PT.Indofood Sukses Makmur 15,673,356 14,786,0848 PT.Mayora Indah 1,280,645 1,459,9699 PT.Multi Bintang Indonesia 553,081 575,38510 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 84,440 76,41211 PT.Prasidha Aneka Niaga 179,603 284,336

86

Page 87: Skripsi Final Elfrida

12 PT.Sekar Laut 112,336 94,43613 PT.Siantar Top 470,177 477,44414 PT.Sieerad Produce 1,254,009 1,157,77315 PT.SMART 3,972,684 4,597,22716 PT.Suba Indah 1,008,292 838,12117 PT.Tiga Pilar Sejahtera 342,438 357,78618 PT.Tunas Baru Lampung 1,352,092 1,451,43919 PT.Ultra Jaya Milk 1,300,240 1,254,44420 PT.BAT 699,607 681,78721 PT.Bentoel Internasional Investama 1,956,823 1,842,31722 PT.Gudang Garam 20,591,389 22,128,85123 PT.HM Sampoerna 11,699,265 11,934,60024 PT.Argo Pantes 1,759,150 1,954,64625 PT.Eratex Djaja 297,188 298,19926 PT.Panasia Filament Inti 709,778 693,61527 PT.Panasia Indosyntec 1,113,478 1,036,53328 PT.Roda Vivatex 321,769 364,82829 PT.Sunson Textile Manufacture 923,895 898,039

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya 598,619 525,499

31 PT.APAC Citra Contertex 2,581,651 2,399,77332 PT.Delta Dunia Petroindo 830,457 924,45433 PT.Ever Shine Textile Industry 543,566 589,88734 PT.Fortune Mate Indonesia 98,992 146,99435 PT.Hanson International 713,330 753,10836 PT.Karwell Indonesia 514,619 492,06337 PT.Pan Brothres Tex 127,785 390,21638 PT.Primarindo Asia Infrastructure 80,841 86,67839 PT.Ricky Putra Globalindo 297,377 417,33340 PT.Sepatu Bata 260,735 305,77941 PT.Surya Intrindo Makmur 135,141 130,82942 PT.Barito Pasific Timber 3,339,810 2,290,29143 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 415,115 396,03944 PT.Sumalindo Lestari Jaya 1,163,351 1,242,44945 PT.Surya Dumai Industri 771,294 676,68946 PT.Tirta Mahakam Resources 808,567 856,92447 PT.Fajar Surya Wisesa 2,628,415 2,881,80848 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 2,225,462 2,121,63349 PT.AKR Corporindo 1,692,907 1,979,76350 PT.Budi Acid Jaya 940,653 978,59751 PT.Colorpack Indonesia 82,470 107,66852 PT.Eterindo Wahanatama 489,392 469,92353 PT.Lautan Luas 1,426,798 1,608,86654 PT.Polysindo Eka Perkasa 6,555,484 6,093,78055 PT.Duta Pertiwi Nusantara 150,358 143,51256 PT.Intanwijaya Internasional 179,910 179,21157 PT.Resources Alam Indonesia 224,727 231,50558 PT.Aneka Kemasindo 37,628 41,37859 PT.Argha Karya Prima Industri 1,425,757 1,463,00960 PT.Asahimas Flat Glass 1,564,031 1,565,679

87

Page 88: Skripsi Final Elfrida

61 PT.Asiaplast Industries 309,088 292,30962 PT.Berlina 406,984 398,39263 PT.Dynaplast 998,118 1,073,71264 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 365,693 332,41765 PT.Kageo Igar Jaya 283,712 274,80466 PT.Langgeng Makmur Plastik 509,105 505,17267 PT.Lapindo International 44,659 46,79368 PT.Siwani Makmur 56,765 65,11269 PT.Tria Sentosa 1,911,757 2,104,46470 PT.Holcim Indonesia 7,520,403 7,324,21071 PT.Indocement Tunggal Perkasa 9,771,012 10,536,38072 PT.Semen Gresik 6,665,831 7,297,86073 PT.Betonjaya Manunggal 28,780 27,72174 PT.Indal Alumunium Industry 406,708 476,73475 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 310,674 289,44776 PT.Jaya Pari Steel Works 245,437 204,99077 PT.Lion Mesh Prima 42,748 42,14578 PT.Lioan Metal Works 146,703 165,03079 PT.Pelangi Indah Canindo 243,302 251,14380 PT.Tembaga Mulia Semanan 710,414 835,56281 PT.Tira Austenite 180,602 180,27782 PT.Kedawung Indah Can 169,918 161,45483 PT.Kedawung Setia Industrial 378,220 384,92884 PT.Arwana Citramulia 295,971 364,79485 PT.Intikeramik Alamasri Industry 751,317 703,62986 PT.Mulia Industrindo 4,411,869 4,115,98987 PT.Surya Toto Indonesia 708,561 847,60588 PT.GT Kabel Indonesia 365,436 489,80289 PT.Jembo Cable Company 302,022 322,66290 PT.Kabelindo Murni 233,535 259,80091 PT.Sucaco 610,572 694,15192 PT.Sumi Indo Kabel 445,154 548,24593 PT.Astra Graphia 571,015 518,80494 PT.Metrodata Electronics 611,042 666,60495 PT.Multipolar Corporation 4,872,881 5,480,65896 PT.Astra International 39,145,053 61,166,66697 PT.Astra Otoparts 2,436,481 3,028,46598 PT.Branta Mulia 1,710,352 1,709,35599 PT.Gajah Tunggal 6,341,117 7,479,373

100 PT.Goodyear Indonesia 440,841 458,737101 PT.Hexindo Adiperkasa 636,109 1,069,514102 PT.Indomobil Sukses International 3,361,173 4,606,194103 PT.Indospring 350,971 459,703104 PT.Intraco Penta 780,041 869,208105 PT.Multi Prima Sejahtera 129,580 117,059106 PT.Nippress 189,087 190,225107 PT.Polychem Indonesia 4,549,288 4,431,915108 PT.Prima Alloy Steel 438,201 561,115109 PT.Selamat Sempurna 650,930 663,138110 PT.Sugi Samapersada 65,215 49,729

88

Page 89: Skripsi Final Elfrida

111 PT.Tunas Ridean 2,002,792 3,011,591112 PT.United Tractors 6,769,367 10,633,839113 PT.Interdelta 33,435 31,328114 PT.Modern Foto Film Company 992,230 876,523115 PT.Perdana Bangun Pusaka 66,850 66,232116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 193,719 165,022117 PT.Darya Varia Laboratoria 431,174 550,629118 PT.Indofarma 523,923 518,824119 PT.Kimia Farma 1,173,438 1,177,603120 PT.Merck 200,466 218,034121 PT.Pyridam Farma 70,430 76,551122 PT.Schering Plough Indonesia 58,504 74,023123 PT.Tempo scan pasific 2,148,839 2,345,760124 PT.Mandom Indonesia 472,364 545,695125 PT.Mustika Ratu 294,415 290,646126 PT.Unilever Indonesia 3,647,098 3,842,351

Lampiran 8

Tac / At – 1

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 0.12563 0.001802 PT.Aqua Golden Missisipi (0.05030) (0.01066)3 PT.Cahaya Kalbar (0.07548) (0.11591)4 PT.Davomas Abadi (0.14732) 0.078255 PT.Delta Djakarta 0.03694 0.046826 PT.Fast Food Indonesia (0.17242) (0.25675)7 PT.Indofood Sukses Makmur (0.04317) (0.05579)8 PT.Mayora Indah (0.08689) 0.047399 PT.Multi Bintang Indonesia (0.10398) (0.16191)

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional (0.06215) (0.10108)11 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.61159 0.0236212 PT.Sekar Laut 0.79295 0.0129313 PT.Siantar Top 0.01178 0.0010414 PT.Sieerad Produce (0.08311) 0.0377815 PT.SMART 0.03881 0.0549016 PT.Suba Indah (0.28169) (0.04400)17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0.04582 0.0056118 PT.Tunas Baru Lampung (0.15785) (0.21447)

89

Page 90: Skripsi Final Elfrida

19 PT.Ultra Jaya Milk (0.02394) (0.07346)20 PT.BAT (0.08535) 0.0337921 PT.Bentoel Internasional Investama (0.00694) 0.1414322 PT.Gudang Garam 0.01491 (0.04057)23 PT.HM Sampoerna 0.02772 (0.00069)24 PT.Argo Pantes (0.14406) (0.01042)25 PT.Eratex Djaja (0.21924) (0.14681)26 PT.Panasia Filament Inti (0.04863) (0.06694)27 PT.Panasia Indosyntec 0.05071 (0.01163)28 PT.Roda Vivatex (0.13067) (0.01585)29 PT.Sunson Textile Manufacture (0.03901) (0.03591)

30PT.Textile Manufacturing Company Jaya (0.23436) (0.17371)

31 PT.APAC Citra Contertex (0.07123) (0.04705)32 PT.Delta Dunia Petroindo 0.18147 (0.01525)33 PT.Ever Shine Textile Industry 0.01818 (0.08322)34 PT.Fortune Mate Indonesia 0.13571 (0.00165)35 PT.Hanson International (0.16525) (0.26167)36 PT.Karwell Indonesia 0.04161 (0.21036)37 PT.Pan Brothres Tex 0.21090 0.2221238 PT.Primarindo Asia Infrastructure (0.09530) 0.0179139 PT.Ricky Putra Globalindo 0.09132 0.0639440 PT.Sepatu Bata (0.10429) (0.21742)41 PT.Surya Intrindo Makmur (0.11406) (0.09528)42 PT.Barito Pasific Timber 0.29812 0.1096843 PT.Daya Sakti Unggul Corporation (0.14060) (0.13980)44 PT.Sumalindo Lestari Jaya (0.03418) 0.0131745 PT.Surya Dumai Industri (0.19796) (0.03499)46 PT.Tirta Mahakam Resources 0.17677 (0.08235)47 PT.Fajar Surya Wisesa (0.03597) 0.0045048 PT.Surabaya Agung Industry Pulp (0.27239) 0.0107549 PT.AKR Corporindo 0.03499 (0.05516)50 PT.Budi Acid Jaya (0.06568) (0.14910)51 PT.Colorpack Indonesia 0.31780 0.2123152 PT.Eterindo Wahanatama (0.00134) 0.0212953 PT.Lautan Luas 0.08201 (0.00857)54 PT.Polysindo Eka Perkasa (0.11323) 0.1404555 PT.Duta Pertiwi Nusantara (0.00545) (0.07102)56 PT.Intanwijaya Internasional 0.12029 (0.13664)57 PT.Resources Alam Indonesia (0.04171) (0.13908)58 PT.Aneka Kemasindo (0.09767) 0.1075159 PT.Argha Karya Prima Industri (0.09459) (0.06040)60 PT.Asahimas Flat Glass (0.00657) (0.04450)61 PT.Asiaplast Industries (0.02329) (0.06551)62 PT.Berlina (0.04278) (0.06880)63 PT.Dynaplast (0.07221) (0.08291)64 PT.Fatrapolindo Nusa Industri (0.12439) (0.08450)65 PT.Kageo Igar Jaya (0.05818) (0.06635)66 PT.Langgeng Makmur Plastik 0.25587 (0.00553)67 PT.Lapindo International 0.00626 0.01292

90

Page 91: Skripsi Final Elfrida

68 PT.Siwani Makmur (0.08281) 0.0112169 PT.Tria Sentosa 0.02314 (0.05864)70 PT.Holcim Indonesia (0.07241) (0.03780)71 PT.Indocement Tunggal Perkasa (0.05957) (0.05718)72 PT.Semen Gresik (0.18333) (0.21825)73 PT.Betonjaya Manunggal (0.00662) 0.0411474 PT.Indal Alumunium Industry 0.03222 0.2012475 PT.Jakarta Kyoei Steel Works (0.03280) (0.03179)76 PT.Jaya Pari Steel Works (0.11716) 0.3631377 PT.Lion Mesh Prima 0.10889 0.0400778 PT.Lioan Metal Works 0.02302 (0.03541)79 PT.Pelangi Indah Canindo (0.05623) 0.1426980 PT.Tembaga Mulia Semanan (0.09023) 0.3797181 PT.Tira Austenite 0.01142 (0.10017)82 PT.Kedawung Indah Can (0.06713) (0.06936)83 PT.Kedawung Setia Industrial (0.06787) (0.07006)84 PT.Arwana Citramulia (0.07840) (0.02954)85 PT.Intikeramik Alamasri Industry (0.05343) (0.02980)86 PT.Mulia Industrindo (0.22082) (0.15179)87 PT.Surya Toto Indonesia 0.02429 (0.02313)88 PT.GT Kabel Indonesia 0.05178 0.0696789 PT.Jembo Cable Company (0.08629) 0.0093090 PT.Kabelindo Murni 0.01082 0.0256491 PT.Sucaco 0.06857 (0.11597)92 PT.Sumi Indo Kabel 0.01944 (0.01032)93 PT.Astra Graphia (0.12871) (0.15312)94 PT.Metrodata Electronics (0.09448) 0.0134795 PT.Multipolar Corporation (0.07605) (0.08469)96 PT.Astra International 0.19617 (0.08678)97 PT.Astra Otoparts 0.03659 0.0045498 PT.Branta Mulia (0.01008) (0.10036)99 PT.Gajah Tunggal 0.01569 (0.02404)100 PT.Goodyear Indonesia (0.10993) (0.07798)101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.53924 (0.07810)102 PT.Indomobil Sukses International 0.29583 0.01155103 PT.Indospring (0.03489) 0.14518104 PT.Intraco Penta 0.02476 0.07080105 PT.Multi Prima Sejahtera (0.03114) 0.01412106 PT.Nippress (0.07637) 0.04512107 PT.Polychem Indonesia (0.05430) (0.03910)108 PT.Prima Alloy Steel (0.06724) (0.10695)109 PT.Selamat Sempurna (0.13517) (0.01217)110 PT.Sugi Samapersada (0.14929) (0.15283)111 PT.Tunas Ridean 0.28589 (0.08713)112 PT.United Tractors 0.00793 (0.07442)113 PT.Interdelta 0.03988 (0.03790)114 PT.Modern Foto Film Company (0.12227) (0.11137)115 PT.Perdana Bangun Pusaka (0.07662) 0.03681116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0.05317 (0.01542)117 PT.Darya Varia Laboratoria (0.00610) (0.01196)

91

Page 92: Skripsi Final Elfrida

118 PT.Indofarma 0.12296 (0.11162)119 PT.Kimia Farma 0.01894 (0.08174)120 PT.Merck 0.09332 (0.02238)121 PT.Pyridam Farma (0.00349) 0.05792122 PT.Schering Plough Indonesia 0.18435 0.14979123 PT.Tempo scan pasific (0.00041) 0.01607124 PT.Mandom Indonesia 0.00108 0.02018125 PT.Mustika Ratu (0.01090) 0.02327126 PT.Unilever Indonesia (0.06133) (0.11795)

Lampiran 9

1/ At- 1

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 0.0000094 0.0000048 2 PT.Aqua Golden Missisipi 0.0000015 0.0000014 3 PT.Cahaya Kalbar 0.0000035 0.0000030 4 PT.Davomas Abadi 0.0000006 0.0000006 5 PT.Delta Djakarta 0.0000022 0.0000019 6 PT.Fast Food Indonesia 0.0000031 0.0000026 7 PT.Indofood Sukses Makmur 0.0000001 0.0000001 8 PT.Mayora Indah 0.0000008 0.0000007 9 PT.Multi Bintang Indonesia 0.0000018 0.0000017

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 0.0000118 0.0000131 11 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.0000056 0.0000035 12 PT.Sekar Laut 0.0000089 0.0000106 13 PT.Siantar Top 0.0000021 0.0000021 14 PT.Sieerad Produce 0.0000008 0.0000009 15 PT.SMART 0.0000003 0.0000002 16 PT.Suba Indah 0.0000010 0.0000012 17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0.0000029 0.0000028 18 PT.Tunas Baru Lampung 0.0000007 0.0000007 19 PT.Ultra Jaya Milk 0.0000008 0.0000008 20 PT.BAT 0.0000014 0.0000015 21 PT.Bentoel Internasional Investama 0.0000005 0.0000005

92

Page 93: Skripsi Final Elfrida

22 PT.Gudang Garam 0.0000000 0.0000000 23 PT.HM Sampoerna 0.0000001 0.0000001 24 PT.Argo Pantes 0.0000006 0.0000005 25 PT.Eratex Djaja 0.0000034 0.0000034 26 PT.Panasia Filament Inti 0.0000014 0.0000014 27 PT.Panasia Indosyntec 0.0000009 0.0000010 28 PT.Roda Vivatex 0.0000031 0.0000027 29 PT.Sunson Textile Manufacture 0.0000011 0.0000011 30 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 0.0000017 0.0000019 31 PT.APAC Citra Contertex 0.0000004 0.0000004 32 PT.Delta Dunia Petroindo 0.0000012 0.0000011 33 PT.Ever Shine Textile Industry 0.0000018 0.0000017 34 PT.Fortune Mate Indonesia 0.0000101 0.0000068 35 PT.Hanson International 0.0000014 0.0000013 36 PT.Karwell Indonesia 0.0000019 0.0000020 37 PT.Pan Brothres Tex 0.0000078 0.0000026 38 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0.0000124 0.0000115 39 PT.Ricky Putra Globalindo 0.0000034 0.0000024 40 PT.Sepatu Bata 0.0000038 0.0000033 41 PT.Surya Intrindo Makmur 0.0000074 0.0000076 42 PT.Barito Pasific Timber 0.0000003 0.0000004 43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 0.0000024 0.0000025 44 PT.Sumalindo Lestari Jaya 0.0000009 0.0000008 45 PT.Surya Dumai Industri 0.0000013 0.0000015 46 PT.Tirta Mahakam Resources 0.0000012 0.0000012 47 PT.Fajar Surya Wisesa 0.0000004 0.0000003 48 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 0.0000004 0.0000005 49 PT.AKR Corporindo 0.0000006 0.0000005 50 PT.Budi Acid Jaya 0.0000011 0.0000010 51 PT.Colorpack Indonesia 0.0000121 0.0000093 52 PT.Eterindo Wahanatama 0.0000020 0.0000021 53 PT.Lautan Luas 0.0000007 0.0000006 54 PT.Polysindo Eka Perkasa 0.0000002 0.0000002 55 PT.Duta Pertiwi Nusantara 0.0000067 0.0000070 56 PT.Intanwijaya Internasional 0.0000056 0.0000056 57 PT.Resources Alam Indonesia 0.0000044 0.0000043 58 PT.Aneka Kemasindo 0.0000266 0.0000242 59 PT.Argha Karya Prima Industri 0.0000007 0.0000007 60 PT.Asahimas Flat Glass 0.0000006 0.0000006 61 PT.Asiaplast Industries 0.0000032 0.0000034 62 PT.Berlina 0.0000025 0.0000025 63 PT.Dynaplast 0.0000010 0.0000009 64 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 0.0000027 0.0000030 65 PT.Kageo Igar Jaya 0.0000035 0.0000036 66 PT.Langgeng Makmur Plastik 0.0000020 0.0000020 67 PT.Lapindo International 0.0000224 0.0000214 68 PT.Siwani Makmur 0.0000176 0.0000154 69 PT.Tria Sentosa 0.0000005 0.0000005 70 PT.Holcim Indonesia 0.0000001 0.0000001 71 PT.Indocement Tunggal Perkasa 0.0000001 0.0000001

93

Page 94: Skripsi Final Elfrida

72 PT.Semen Gresik 0.0000002 0.0000001 73 PT.Betonjaya Manunggal 0.0000347 0.0000361 74 PT.Indal Alumunium Industry 0.0000025 0.0000021 75 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 0.0000032 0.0000035 76 PT.Jaya Pari Steel Works 0.0000041 0.0000049 77 PT.Lion Mesh Prima 0.0000234 0.0000237 78 PT.Lioan Metal Works 0.0000068 0.0000061 79 PT.Pelangi Indah Canindo 0.0000041 0.0000040 80 PT.Tembaga Mulia Semanan 0.0000014 0.0000012 81 PT.Tira Austenite 0.0000055 0.0000055 82 PT.Kedawung Indah Can 0.0000059 0.0000062 83 PT.Kedawung Setia Industrial 0.0000026 0.0000026 84 PT.Arwana Citramulia 0.0000034 0.0000027 85 PT.Intikeramik Alamasri Industry 0.0000013 0.0000014 86 PT.Mulia Industrindo 0.0000002 0.0000002 87 PT.Surya Toto Indonesia 0.0000014 0.0000012 88 PT.GT Kabel Indonesia 0.0000027 0.0000020 89 PT.Jembo Cable Company 0.0000033 0.0000031 90 PT.Kabelindo Murni 0.0000043 0.0000038 91 PT.Sucaco 0.0000016 0.0000014 92 PT.Sumi Indo Kabel 0.0000022 0.0000018 93 PT.Astra Graphia 0.0000018 0.0000019 94 PT.Metrodata Electronics 0.0000016 0.0000015 95 PT.Multipolar Corporation 0.0000002 0.0000002 96 PT.Astra International 0.0000000 0.0000000 97 PT.Astra Otoparts 0.0000004 0.0000003 98 PT.Branta Mulia 0.0000006 0.0000006 99 PT.Gajah Tunggal 0.0000002 0.0000001 100 PT.Goodyear Indonesia 0.0000023 0.0000022 101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.0000016 0.0000009 102 PT.Indomobil Sukses International 0.0000003 0.0000002 103 PT.Indospring 0.0000028 0.0000022 104 PT.Intraco Penta 0.0000013 0.0000012 105 PT.Multi Prima Sejahtera 0.0000077 0.0000085 106 PT.Nippress 0.0000053 0.0000053 107 PT.Polychem Indonesia 0.0000002 0.0000002 108 PT.Prima Alloy Steel 0.0000023 0.0000018 109 PT.Selamat Sempurna 0.0000015 0.0000015 110 PT.Sugi Samapersada 0.0000153 0.0000201 111 PT.Tunas Ridean 0.0000005 0.0000003 112 PT.United Tractors 0.0000001 0.0000001 113 PT.Interdelta 0.0000299 0.0000319 114 PT.Modern Foto Film Company 0.0000010 0.0000011 115 PT.Perdana Bangun Pusaka 0.0000150 0.0000151 116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0.0000052 0.0000061 117 PT.Darya Varia Laboratoria 0.0000023 0.0000018 118 PT.Indofarma 0.0000019 0.0000019 119 PT.Kimia Farma 0.0000009 0.0000008 120 PT.Merck 0.0000050 0.0000046 121 PT.Pyridam Farma 0.0000142 0.0000131

94

Page 95: Skripsi Final Elfrida

122 PT.Schering Plough Indonesia 0.0000171 0.0000135 123 PT.Tempo scan pasific 0.0000005 0.0000004 124 PT.Mandom Indonesia 0.0000021 0.0000018 125 PT.Mustika Ratu 0.0000034 0.0000034 126 PT.Unilever Indonesia 0.0000003 0.0000003

Lampiran 10

Δ rec – Δ rev / at – 1

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 0.0690073 -0.03515322 PT.Aqua Golden Missisipi 0.2713999 0.01614243 PT.Cahaya Kalbar 0.2272318 0.43871224 PT.Davomas Abadi 0.0568438 0.2781965 PT.Delta Djakarta 0.0691091 -0.13085876 PT.Fast Food Indonesia 0.4298137 0.65480537 PT.Indofood Sukses Makmur 0.0413271 0.22021368 PT.Mayora Indah 0.2475697 0.10582079 PT.Multi Bintang Indonesia 0.2240703 0.090482

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional -0.0919237 -0.070713811 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.6306659 0.462608712 PT.Sekar Laut 0.2519117 0.282805613 PT.Siantar Top -0.1217128 -0.179436414 PT.Sieerad Produce 0.0512747 -0.275199215 PT.SMART 0.0773404 0.007809216 PT.Suba Indah -0.1919744 -0.212620917 PT.Tiga Pilar Sejahtera -0.0550922 0.278222118 PT.Tunas Baru Lampung 0.0887857 -0.044671219 PT.Ultra Jaya Milk 0.1130296 0.094970920 PT.BAT 0.1940933 -0.216761221 PT.Bentoel Internasional Investama -1.0253053 0.429876922 PT.Gudang Garam 0.0158324 0.045264423 PT.HM Sampoerna 0.58596 0.418125624 PT.Argo Pantes -0.0444384 -0.006941425 PT.Eratex Djaja 0.3252596 0.162646626 PT.Panasia Filament Inti 0.0555087 -0.095976227 PT.Panasia Indosyntec -0.2119268 -0.080315528 PT.Roda Vivatex -0.0473942 -0.0310198

95

Page 96: Skripsi Final Elfrida

29 PT.Sunson Textile Manufacture -0.0047825 -0.018535130 PT.Textile Manufacturing Company Jaya -0.1343104 -0.009093231 PT.APAC Citra Contertex 0.077119 -0.057204932 PT.Delta Dunia Petroindo 0.257749 0.073326833 PT.Ever Shine Textile Industry -0.0117156 0.005203534 PT.Fortune Mate Indonesia -0.3701922 0.115980835 PT.Hanson International 0.0473638 -0.003578936 PT.Karwell Indonesia 0.2304025 -0.821227737 PT.Pan Brothres Tex 5.4498126 0.674206238 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0.1046429 1.063320339 PT.Ricky Putra Globalindo 0.2184676 0.229716640 PT.Sepatu Bata -0.0228918 0.008022341 PT.Surya Intrindo Makmur -0.0337069 0.326328142 PT.Barito Pasific Timber -0.1373044 -0.148338643 PT.Daya Sakti Unggul Corporation -0.0858623 -0.194371244 PT.Sumalindo Lestari Jaya 0.052949 -0.131551445 PT.Surya Dumai Industri -0.0331132 -0.275679946 PT.Tirta Mahakam Resources 0.1679684 -0.165827647 PT.Fajar Surya Wisesa 0.0215494 0.048813448 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 0.0407556 0.020170349 PT.AKR Corporindo 0.12696 0.556120150 PT.Budi Acid Jaya 0.0761397 0.111969551 PT.Colorpack Indonesia 0.9344774 0.526320252 PT.Eterindo Wahanatama 0.676882 -0.058197553 PT.Lautan Luas 0.2539918 0.089698654 PT.Polysindo Eka Perkasa 0.1663053 -0.011927655 PT.Duta Pertiwi Nusantara 0.1367988 0.057392656 PT.Intanwijaya Internasional 0.0073126 -0.148228857 PT.Resources Alam Indonesia -0.1898523 -0.067543258 PT.Aneka Kemasindo 0.1009154 -0.175539659 PT.Argha Karya Prima Industri 0.0659428 0.070735260 PT.Asahimas Flat Glass 0.1868911 -0.119105861 PT.Asiaplast Industries 0.0802181 -0.341924862 PT.Berlina 0.02885 0.056327963 PT.Dynaplast 0.1243548 0.077222264 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 0.1736253 0.029521765 PT.Kageo Igar Jaya 0.2095538 -0.098755866 PT.Langgeng Makmur Plastik -0.0246672 -0.015458367 PT.Lapindo International -0.3795164 0.089582868 PT.Siwani Makmur 0.1399065 0.088591169 PT.Tria Sentosa 0.0456042 0.077884770 PT.Holcim Indonesia 0.0824129 -0.008600171 PT.Indocement Tunggal Perkasa 0.0886109 0.063549472 PT.Semen Gresik 0.1858037 0.170888373 PT.Betonjaya Manunggal 0.3988721 -0.12224974 PT.Indal Alumunium Industry -0.0663506 0.139652175 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 0.1238177 0.046001976 PT.Jaya Pari Steel Works 0.1741629 -0.489807877 PT.Lion Mesh Prima 0.3310918 -0.621507178 PT.Lioan Metal Works 0.1285762 0.074943879 PT.Pelangi Indah Canindo 0.2585554 0.0507837

96

Page 97: Skripsi Final Elfrida

80 PT.Tembaga Mulia Semanan 1.3096972 1.144875281 PT.Tira Austenite 0.2627447 0.123300982 PT.Kedawung Indah Can 0.0216694 -0.09784883 PT.Kedawung Setia Industrial 0.2039088 -1.242141384 PT.Arwana Citramulia 0.2350279 0.0138385 PT.Intikeramik Alamasri Industry 0.066505 -0.031280786 PT.Mulia Industrindo 0.0432884 -0.043232687 PT.Surya Toto Indonesia 0.161768 0.098428388 PT.GT Kabel Indonesia 1.0779239 0.416178889 PT.Jembo Cable Company 0.1960561 -0.073874490 PT.Kabelindo Murni 0.5352989 0.044541691 PT.Sucaco 0.4736179 0.294281792 PT.Sumi Indo Kabel 0.7869439 0.931928993 PT.Astra Graphia 0.106397 0.109865394 PT.Metrodata Electronics 0.2384952 0.502534895 PT.Multipolar Corporation 1.0284583 0.271159696 PT.Astra International 0.3926182 -0.091229297 PT.Astra Otoparts 0.5956755 -0.149345398 PT.Branta Mulia 0.1684003 -0.106807199 PT.Gajah Tunggal -0.3256191 0.0874679100 PT.Goodyear Indonesia 0.2611775 0.2003798101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.6635881 -0.0836716102 PT.Indomobil Sukses International 0.0862988 -0.3553886103 PT.Indospring 0.308868 -0.0743585104 PT.Intraco Penta 0.1885451 -0.1848071105 PT.Multi Prima Sejahtera 0.0330493 -0.1300766106 PT.Nippress 0.2279665 0.153999107 PT.Polychem Indonesia -0.0850378 -0.1551577108 PT.Prima Alloy Steel 0.1769137 0.0286302109 PT.Selamat Sempurna 0.1879177 -0.0222324110 PT.Sugi Samapersada -0.1924355 0.0297408111 PT.Tunas Ridean 0.4979439 -0.3185386112 PT.United Tractors 0.5089322 0.0710792113 PT.Interdelta 0.0745234 0.0092062114 PT.Modern Foto Film Company -0.0526105 -0.4095995115 PT.Perdana Bangun Pusaka 0.0582368 -0.0818206116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia -0.2505022 0.4142349117 PT.Darya Varia Laboratoria 0.1913311 0.0414722118 PT.Indofarma -0.0905227 0.5266083119 PT.Kimia Farma -0.1094809 0.3282893120 PT.Merck 0.0537927 0.4123029121 PT.Pyridam Farma 0.0420546 0.2231113122 PT.Schering Plough Indonesia 0.1807504 0.0919658123 PT.Tempo scan pasific 0.0411877 0.0882279124 PT.Mandom Indonesia 0.1952474 0.0525711125 PT.Mustika Ratu -0.0989876 0.0419215126 PT.Unilever Indonesia 0.2865876 0.2985115

97

Page 98: Skripsi Final Elfrida

Lampiran 11

PPE/At-1

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 1.382679 0.8574642 PT.Aqua Golden Missisipi 0.428746 0.3544883 PT.Cahaya Kalbar 0.453493 0.2548344 PT.Davomas Abadi 0.702972 0.9116865 PT.Delta Djakarta 0.284982 0.2255096 PT.Fast Food Indonesia 0.270042 0.2969137 PT.Indofood Sukses Makmur 0.38548 0.435588 PT.Mayora Indah 0.571628 0.5055769 PT.Multi Bintang Indonesia 0.61557 0.654821

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 0.264091 0.2620811 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.811393 0.47754512 PT.Sekar Laut 0.254412 0.27376113 PT.Siantar Top 0.510606 0.50120114 PT.Sieerad Produce 0.437762 0.38615515 PT.SMART 0.336214 0.35724716 PT.Suba Indah 0.109883 0.1239317 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0.604571 0.52111518 PT.Tunas Baru Lampung 0.421912 0.54253119 PT.Ultra Jaya Milk 0.605118 0.62992720 PT.BAT 0.204984 0.20313421 PT.Bentoel Internasional Investama 0.184035 0.30405222 PT.Gudang Garam 0.355223 0.30914823 PT.HM Sampoerna 0.205096 0.20033124 PT.Argo Pantes 0.80212 0.7274525 PT.Eratex Djaja 0.366505 0.37874226 PT.Panasia Filament Inti 0.552701 0.64904427 PT.Panasia Indosyntec 0.616772 0.6337328 PT.Roda Vivatex 0.921504 1.2903529 PT.Sunson Textile Manufacture 0.55951 0.55091330 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 0.451249 0.38367831 PT.APAC Citra Contertex 0.646342 0.6570532 PT.Delta Dunia Petroindo 0.623725 0.52867433 PT.Ever Shine Textile Industry 0.406098 0.2985634 PT.Fortune Mate Indonesia 0.377383 0.21401835 PT.Hanson International 0.575993 0.597112

98

Page 99: Skripsi Final Elfrida

36 PT.Karwell Indonesia 0.09746 0.06961337 PT.Pan Brothres Tex 0.478061 0.32046338 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0.356002 0.28022139 PT.Ricky Putra Globalindo 0.45336 0.45571440 PT.Sepatu Bata 0.262512 0.22310741 PT.Surya Intrindo Makmur 0.428789 0.4050642 PT.Barito Pasific Timber 0.094238 0.10308543 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 0.42451 0.39986744 PT.Sumalindo Lestari Jaya 0.640698 0.73319145 PT.Surya Dumai Industri 0.526054 0.53653546 PT.Tirta Mahakam Resources 0.432704 0.18501547 PT.Fajar Surya Wisesa 0.892327 0.95954548 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 0.863624 0.9436449 PT.AKR Corporindo 0.474659 0.50654550 PT.Budi Acid Jaya 0.611501 0.64452651 PT.Colorpack Indonesia 0.13138 0.09421152 PT.Eterindo Wahanatama 0.002586 0.00241253 PT.Lautan Luas 0.33326 0.32786454 PT.Polysindo Eka Perkasa 0.676375 0.63436955 PT.Duta Pertiwi Nusantara 0.112474 0.10568256 PT.Intanwijaya Internasional 0.2367 0.20504657 PT.Resources Alam Indonesia 0.046264 0.05007358 PT.Aneka Kemasindo 0.64952 0.76327859 PT.Argha Karya Prima Industri 0.587026 0.55665860 PT.Asahimas Flat Glass 0.539004 0.54229961 PT.Asiaplast Industries 0.677336 0.70119862 PT.Berlina 0.462656 0.50813663 PT.Dynaplast 0.700232 0.66776264 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 0.655919 0.63270865 PT.Kageo Igar Jaya 0.303114 0.27494966 PT.Langgeng Makmur Plastik 0.336775 0.31293467 PT.Lapindo International 0.428645 0.41187868 PT.Siwani Makmur 0.34407 0.3051169 PT.Tria Sentosa 0.73938 0.67589370 PT.Holcim Indonesia 0.809204 0.80641971 PT.Indocement Tunggal Perkasa 0.799502 0.72881572 PT.Semen Gresik 0.513003 0.43340473 PT.Betonjaya Manunggal 0.501558 0.46013574 PT.Indal Alumunium Industry 0.176988 0.13176775 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 0.154906 0.16418776 PT.Jaya Pari Steel Works 0.098071 0.10681677 PT.Lion Mesh Prima 0.251649 0.26575678 PT.Lioan Metal Works 0.118834 0.10008279 PT.Pelangi Indah Canindo 0.435865 0.37922180 PT.Tembaga Mulia Semanan 0.182655 0.13396681 PT.Tira Austenite 0.282367 0.46632482 PT.Kedawung Indah Can 0.494026 0.44980283 PT.Kedawung Setia Industrial 0.374805 0.51911584 PT.Arwana Citramulia 0.888646 0.95359285 PT.Intikeramik Alamasri Industry 0.611577 0.43269286 PT.Mulia Industrindo 0.544847 0.550169

99

Page 100: Skripsi Final Elfrida

87 PT.Surya Toto Indonesia 0.660844 0.53020988 PT.GT Kabel Indonesia 0.242273 0.14349389 PT.Jembo Cable Company 0.314728 0.30895590 PT.Kabelindo Murni 0.706024 0.6537891 PT.Sucaco 0.286655 0.23347892 PT.Sumi Indo Kabel 0.38156 0.26652393 PT.Astra Graphia 0.246731 0.26466394 PT.Metrodata Electronics 0.057482 0.04707795 PT.Multipolar Corporation 0.396652 0.39233196 PT.Astra International 0.293666 0.2130397 PT.Astra Otoparts 0.327624 0.2374698 PT.Branta Mulia 0.434279 0.40241999 PT.Gajah Tunggal 0.501311 0.425895100 PT.Goodyear Indonesia 0.253732 0.251115101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.314575 0.329843102 PT.Indomobil Sukses International 0.150966 0.125612103 PT.Indospring 0.424615 0.470935104 PT.Intraco Penta 0.073974 0.056538105 PT.Multi Prima Sejahtera 0.018291 0.015342106 PT.Nippress 0.585405 0.620362107 PT.Polychem Indonesia 0.594478 0.580694108 PT.Prima Alloy Steel 0.286851 0.215577109 PT.Selamat Sempurna 0.378029 0.390621110 PT.Sugi Samapersada 0.198252 0.270546111 PT.Tunas Ridean 0.241865 0.168564112 PT.United Tractors 0.636363 0.488201113 PT.Interdelta 0.156728 0.124378114 PT.Modern Foto Film Company 0.266351 0.270422115 PT.Perdana Bangun Pusaka 0.418009 0.400157116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0.246655 0.339713117 PT.Darya Varia Laboratoria 0.24924 0.188952118 PT.Indofarma 0.18788 0.172496119 PT.Kimia Farma 0.350522 0.342922120 PT.Merck 0.234565 0.212281121 PT.Pyridam Farma 0.831233 0.777606122 PT.Schering Plough Indonesia 0.398294 0.410346123 PT.Tempo scan pasific 0.275857 0.26231124 PT.Mandom Indonesia 0.510161 0.555414125 PT.Mustika Ratu 0.180133 0.179879126 PT.Unilever Indonesia 0.410096 0.448856

100

Page 101: Skripsi Final Elfrida

Lampiran 12

NDTAC

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia -0.04256 -0.03362 PT.Aqua Golden Missisipi -0.00159 -0.013493 PT.Cahaya Kalbar -0.00079 0.0208634 PT.Davomas Abadi -0.03022 -0.027525 PT.Delta Djakarta -0.00485 -0.014686 PT.Fast Food Indonesia 0.01971 0.0307687 PT.Indofood Sukses Makmur -0.01664 -0.00848 PT.Mayora Indah -0.01186 -0.017299 PT.Multi Bintang Indonesia -0.01301 -0.02316

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 0.009587 0.01393411 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.010579 0.01228512 PT.Sekar Laut 0.023671 0.02859113 PT.Siantar Top -0.02775 -0.0308214 PT.Sieerad Produce -0.01691 -0.0337615 PT.SMART -0.01157 -0.0168716 PT.Suba Indah -0.01464 -0.016117 PT.Tiga Pilar Sejahtera -0.02655 -0.0026818 PT.Tunas Baru Lampung -0.014 -0.0281619 PT.Ultra Jaya Milk -0.02164 -0.0238920 PT.BAT 0.004813 -0.0196621 PT.Bentoel Internasional Investama -0.0695 0.01188722 PT.Gudang Garam -0.0167 -0.0126323 PT.HM Sampoerna 0.025107 0.01527124 PT.Argo Pantes -0.04141 -0.0355725 PT.Eratex Djaja 0.009233 -0.0011626 PT.Panasia Filament Inti -0.02094 -0.0347627 PT.Panasia Indosyntec -0.04141 -0.034228 PT.Roda Vivatex -0.04149 -0.0598329 PT.Sunson Textile Manufacture -0.02568 -0.02630 PT.Textile Manufacturing Company Jaya -0.02663 -0.0151831 PT.APAC Citra Contertex -0.02676 -0.0352932 PT.Delta Dunia Petroindo -0.01284 -0.0194533 PT.Ever Shine Textile Industry -0.01661 -0.0105634 PT.Fortune Mate Indonesia -0.01694 0.01251835 PT.Hanson International -0.02261 -0.026936 PT.Karwell Indonesia 0.013596 -0.047937 PT.Pan Brothres Tex 0.321791 0.03055538 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0.018045 0.07736439 PT.Ricky Putra Globalindo -0.00152 -0.0032840 PT.Sepatu Bata -0.00533 -0.0028641 PT.Surya Intrindo Makmur -0.00578 0.01759642 PT.Barito Pasific Timber -0.01223 -0.01301

101

Page 102: Skripsi Final Elfrida

43 PT.Daya Sakti Unggul Corporation -0.02062 -0.0256244 PT.Sumalindo Lestari Jaya -0.0268 -0.0426345 PT.Surya Dumai Industri -0.02519 -0.0398446 PT.Tirta Mahakam Resources -0.0086 -0.0164147 PT.Fajar Surya Wisesa -0.04241 -0.0442248 PT.Surabaya Agung Industry Pulp -0.03966 -0.0448549 PT.AKR Corporindo -0.0147 0.00924750 PT.Budi Acid Jaya -0.02347 -0.0230751 PT.Colorpack Indonesia 0.078482 0.04906852 PT.Eterindo Wahanatama 0.045368 0.00147453 PT.Lautan Luas 0.000252 -0.0095354 PT.Polysindo Eka Perkasa -0.02348 -0.0320455 PT.Duta Pertiwi Nusantara 0.018481 0.01481556 PT.Intanwijaya Internasional 0.001889 -0.0058157 PT.Resources Alam Indonesia -0.00307 0.00376858 PT.Aneka Kemasindo 0.0371 0.00906959 PT.Argha Karya Prima Industri -0.02372 -0.0219660 PT.Asahimas Flat Glass -0.01421 -0.0327361 PT.Asiaplast Industries -0.02132 -0.047462 PT.Berlina -0.01553 -0.0160363 PT.Dynaplast -0.02516 -0.0265364 PT.Fatrapolindo Nusa Industri -0.01584 -0.0226765 PT.Kageo Igar Jaya 0.005842 -0.0109766 PT.Langgeng Makmur Plastik -0.01362 -0.0118467 PT.Lapindo International 0.009318 0.03586268 PT.Siwani Makmur 0.033298 0.02676969 PT.Tria Sentosa -0.03298 -0.0279970 PT.Holcim Indonesia -0.0352 -0.0405171 PT.Indocement Tunggal Perkasa -0.03441 -0.032472 PT.Semen Gresik -0.01414 -0.0110973 PT.Betonjaya Manunggal 0.081905 0.05588274 PT.Indal Alumunium Industry -0.00695 0.00680475 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 0.007377 0.00280976 PT.Jaya Pari Steel Works 0.015285 -0.0230777 PT.Lion Mesh Prima 0.063197 0.00613578 PT.Lioan Metal Works 0.018066 0.01397679 PT.Pelangi Indah Canindo 0.003544 -0.006480 PT.Tembaga Mulia Semanan 0.072814 0.06485581 PT.Tira Austenite 0.014881 -0.0026682 PT.Kedawung Indah Can -0.00933 -0.0135683 PT.Kedawung Setia Industrial -0.00019 -0.0942784 PT.Arwana Citramulia -0.02225 -0.040385 PT.Intikeramik Alamasri Industry -0.02341 -0.0201186 PT.Mulia Industrindo -0.0241 -0.0295287 PT.Surya Toto Indonesia -0.01996 -0.0177888 PT.GT Kabel Indonesia 0.059102 0.02267689 PT.Jembo Cable Company 0.003941 -0.0124790 PT.Kabelindo Murni 0.007052 -0.0208291 PT.Sucaco 0.017999 0.00942692 PT.Sumi Indo Kabel 0.033508 0.04694993 PT.Astra Graphia -0.00177 -0.0020394 PT.Metrodata Electronics 0.015347 0.031384

102

Page 103: Skripsi Final Elfrida

95 PT.Multipolar Corporation 0.042365 -0.0029196 PT.Astra International 0.008935 -0.0160997 PT.Astra Otoparts 0.02034 -0.0200498 PT.Branta Mulia -0.01021 -0.0251399 PT.Gajah Tunggal -0.04423 -0.01573100 PT.Goodyear Indonesia 0.008406 0.004677101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.027844 -0.01928102 PT.Indomobil Sukses International -0.00166 -0.02709103 PT.Indospring 0.004112 -0.02281104 PT.Intraco Penta 0.010678 -0.01117105 PT.Multi Prima Sejahtera 0.019514 0.011847106 PT.Nippress -0.00295 -0.00921107 PT.Polychem Indonesia -0.0343 -0.0378108 PT.Prima Alloy Steel 0.001727 -0.0048109 PT.Selamat Sempurna -0.00395 -0.01726110 PT.Sugi Samapersada 0.015193 0.036322111 PT.Tunas Ridean 0.018977 -0.02675112 PT.United Tractors -0.00093 -0.01992113 PT.Interdelta 0.068124 0.070631114 PT.Modern Foto Film Company -0.01407 -0.03537115 PT.Perdana Bangun Pusaka 0.018349 0.011171116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia -0.01502 0.022353117 PT.Darya Varia Laboratoria 0.004561 -0.00262118 PT.Indofarma -0.01026 0.027579119 PT.Kimia Farma -0.02206 0.004581120 PT.Merck 0.003422 0.025087121 PT.Pyridam Farma -0.0051 0.00573122 PT.Schering Plough Indonesia 0.031786 0.017291123 PT.Tempo scan pasific -0.01021 -0.0068124 PT.Mandom Indonesia -0.00873 -0.02024125 PT.Mustika Ratu -0.00683 0.001745126 PT.Unilever Indonesia -0.00265 -0.00391

Lampiran 13

DTAC

103

Page 104: Skripsi Final Elfrida

No Nama Perusahaan 2005 2006 rata - rata1 PT.Ades Waters Indonesia 0.16819 0.03540 0.185892 PT.Aqua Golden Missisipi (0.04871) 0.00283 -0.047293 PT.Cahaya Kalbar (0.07469) (0.13677) -0.143084 PT.Davomas Abadi (0.11710) 0.10578 -0.064215 PT.Delta Djakarta 0.04179 0.06150 0.0725436 PT.Fast Food Indonesia (0.19213) (0.28752) -0.335897 PT.Indofood Sukses Makmur (0.02653) (0.04738) -0.050228 PT.Mayora Indah (0.07503) 0.06468 -0.042699 PT.Multi Bintang Indonesia (0.09097) (0.13875) -0.16035

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional (0.07174) (0.11501) -0.1292511 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.60101 0.01133 0.60667412 PT.Sekar Laut 0.76927 (0.01566) 0.76144413 PT.Siantar Top 0.03953 0.03186 0.05546614 PT.Sieerad Produce (0.06620) 0.07154 -0.0304315 PT.SMART 0.05038 0.07178 0.08627116 PT.Suba Indah (0.26705) (0.02790) -0.28117 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0.07237 0.00829 0.07651818 PT.Tunas Baru Lampung (0.14385) (0.18631) -0.2370119 PT.Ultra Jaya Milk (0.00231) (0.04956) -0.0270920 PT.BAT (0.09017) 0.05345 -0.0634421 PT.Bentoel Internasional Investama 0.06256 0.12954 0.12732922 PT.Gudang Garam 0.03161 (0.02794) 0.01763723 PT.HM Sampoerna 0.00262 (0.01596) -0.0053624 PT.Argo Pantes (0.10264) 0.02515 -0.0900725 PT.Eratex Djaja (0.22847) (0.14565) -0.3012926 PT.Panasia Filament Inti (0.02770) (0.03217) -0.0437827 PT.Panasia Indosyntec 0.09212 0.02257 0.10340228 PT.Roda Vivatex (0.08918) 0.04397 -0.0671929 PT.Sunson Textile Manufacture (0.01334) (0.00992) -0.018330 PT.Textile Manufacturing Company Jaya (0.20773) (0.15853) -0.2869931 PT.APAC Citra Contertex (0.04446) (0.01177) -0.0503532 PT.Delta Dunia Petroindo 0.19432 0.00420 0.19641633 PT.Ever Shine Textile Industry 0.03479 (0.07265) -0.0015334 PT.Fortune Mate Indonesia 0.15264 (0.01417) 0.1455635 PT.Hanson International (0.14264) (0.23478) -0.2600336 PT.Karwell Indonesia 0.02801 (0.16247) -0.0532237 PT.Pan Brothres Tex (0.11089) 0.19156 -0.0151138 PT.Primarindo Asia Infrastructure (0.11335) (0.05945) -0.1430739 PT.Ricky Putra Globalindo 0.09284 0.06722 0.12644840 PT.Sepatu Bata (0.09896) (0.21456) -0.2062441 PT.Surya Intrindo Makmur (0.10828) (0.11288) -0.1647242 PT.Barito Pasific Timber 0.31035 0.12269 0.37169743 PT.Daya Sakti Unggul Corporation (0.11998) (0.11418) -0.1770744 PT.Sumalindo Lestari Jaya (0.00738) 0.05580 0.0205245 PT.Surya Dumai Industri (0.17277) 0.00485 -0.1703546 PT.Tirta Mahakam Resources 0.18537 (0.06594) 0.15240147 PT.Fajar Surya Wisesa 0.00645 0.04872 0.03080448 PT.Surabaya Agung Industry Pulp (0.23273) 0.05559 -0.2049449 PT.AKR Corporindo 0.04970 (0.06441) 0.01749450 PT.Budi Acid Jaya (0.04222) (0.12603) -0.10523

104

Page 105: Skripsi Final Elfrida

51 PT.Colorpack Indonesia 0.23932 0.16324 0.32094452 PT.Eterindo Wahanatama (0.04670) 0.01982 -0.0367953 PT.Lautan Luas 0.08175 0.00095 0.08223254 PT.Polysindo Eka Perkasa (0.08976) 0.17250 -0.0035155 PT.Duta Pertiwi Nusantara (0.02393) (0.08584) -0.0668556 PT.Intanwijaya Internasional 0.11840 (0.13083) 0.05298157 PT.Resources Alam Indonesia (0.03864) (0.14285) -0.1100658 PT.Aneka Kemasindo (0.13477) 0.09844 -0.0855559 PT.Argha Karya Prima Industri (0.07087) (0.03845) -0.090160 PT.Asahimas Flat Glass 0.00764 (0.01176) 0.00175561 PT.Asiaplast Industries (0.00197) (0.01811) -0.0110362 PT.Berlina (0.02726) (0.05277) -0.0536463 PT.Dynaplast (0.04705) (0.05639) -0.0752564 PT.Fatrapolindo Nusa Industri (0.10855) (0.06183) -0.1394665 PT.Kageo Igar Jaya (0.06402) (0.05537) -0.0917166 PT.Langgeng Makmur Plastik 0.26950 0.00631 0.27265567 PT.Lapindo International (0.00306) (0.02295) -0.0145368 PT.Siwani Makmur (0.11611) (0.01556) -0.1238969 PT.Tria Sentosa 0.05612 (0.03065) 0.04079470 PT.Holcim Indonesia (0.03721) 0.00271 -0.0358571 PT.Indocement Tunggal Perkasa (0.02516) (0.02478) -0.0375572 PT.Semen Gresik (0.16919) (0.20716) -0.2727773 PT.Betonjaya Manunggal (0.08852) (0.01474) -0.095974 PT.Indal Alumunium Industry 0.03918 0.19444 0.13639375 PT.Jakarta Kyoei Steel Works (0.04017) (0.03460) -0.0574776 PT.Jaya Pari Steel Works (0.13244) 0.38620 0.06065977 PT.Lion Mesh Prima 0.04569 0.03393 0.06265578 PT.Lioan Metal Works 0.00496 (0.04939) -0.0197379 PT.Pelangi Indah Canindo (0.05977) 0.14909 0.01477480 PT.Tembaga Mulia Semanan (0.16304) 0.31486 -0.0056181 PT.Tira Austenite (0.00346) (0.09751) -0.0522282 PT.Kedawung Indah Can (0.05779) (0.05581) -0.0856983 PT.Kedawung Setia Industrial (0.06769) 0.02421 -0.0555884 PT.Arwana Citramulia (0.05614) 0.01076 -0.0507685 PT.Intikeramik Alamasri Industry (0.03002) (0.00969) -0.0348786 PT.Mulia Industrindo (0.19672) (0.12227) -0.2578587 PT.Surya Toto Indonesia 0.04425 (0.00534) 0.04157888 PT.GT Kabel Indonesia (0.00733) 0.04700 0.01617389 PT.Jembo Cable Company (0.09023) 0.02178 -0.0793590 PT.Kabelindo Murni 0.00377 0.04646 0.02791 PT.Sucaco 0.05057 (0.12539) -0.0121392 PT.Sumi Indo Kabel (0.01407) (0.05727) -0.0427193 PT.Astra Graphia (0.12694) (0.15108) -0.2024894 PT.Metrodata Electronics (0.10983) (0.01791) -0.1187995 PT.Multipolar Corporation (0.11842) (0.08178) -0.159396 PT.Astra International 0.18724 (0.07069) 0.15189397 PT.Astra Otoparts 0.01625 0.02459 0.0285498 PT.Branta Mulia 0.00013 (0.07523) -0.0374999 PT.Gajah Tunggal 0.05992 (0.00831) 0.055763100 PT.Goodyear Indonesia (0.11833) (0.08266) -0.15966101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.51139 (0.05882) 0.481983

105

Page 106: Skripsi Final Elfrida

102 PT.Indomobil Sukses International 0.29749 0.03863 0.316809103 PT.Indospring (0.03900) 0.16799 0.044995104 PT.Intraco Penta 0.01409 0.08197 0.055071105 PT.Multi Prima Sejahtera (0.05066) 0.00227 -0.04952106 PT.Nippress (0.07342) 0.05433 -0.04625107 PT.Polychem Indonesia (0.02000) (0.00129) -0.02064108 PT.Prima Alloy Steel (0.06896) (0.10215) -0.12004109 PT.Selamat Sempurna (0.13122) 0.00509 -0.12867110 PT.Sugi Samapersada (0.16448) (0.18915) -0.25906111 PT.Tunas Ridean 0.26691 (0.06038) 0.236722112 PT.United Tractors 0.00886 (0.05450) -0.01839113 PT.Interdelta (0.02825) (0.10853) -0.08251114 PT.Modern Foto Film Company (0.10820) (0.07600) -0.1462115 PT.Perdana Bangun Pusaka (0.09497) 0.02564 -0.08215116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0.06820 (0.03778) 0.049308117 PT.Darya Varia Laboratoria (0.01066) (0.00934) -0.01533118 PT.Indofarma 0.13322 (0.13920) 0.063622119 PT.Kimia Farma 0.04100 (0.08632) -0.00216120 PT.Merck 0.08990 (0.04747) 0.066165121 PT.Pyridam Farma 0.00161 0.05219 0.027706122 PT.Schering Plough Indonesia 0.15257 0.13250 0.218815123 PT.Tempo scan pasific 0.00980 0.02287 0.021235124 PT.Mandom Indonesia 0.00981 0.04041 0.030015125 PT.Mustika Ratu (0.00408) 0.02152 0.006687126 PT.Unilever Indonesia (0.05867) (0.11404) -0.1157

Lampiran 14

Kepemilikan Institusional

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 84.06 84.492 PT.Aqua Golden Missisipi 93.6 93.63 PT.Cahaya Kalbar 84.6 84.64 PT.Davomas Abadi 90.4670 90.621 5 PT.Delta Djakarta 84.6 84.6

106

Page 107: Skripsi Final Elfrida

6 PT.Fast Food Indonesia 80 807 PT.Indofood Sukses Makmur 51.53 51.538 PT.Mayora Indah 33.07 33.079 PT.Multi Bintang Indonesia 83.370 83.37

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 97.33 97.3311 PT.Prasidha Aneka Niaga 92.396 92.396 12 PT.Sekar Laut 96.3 96.313 PT.Siantar Top 66.140 66.1414 PT.Sieerad Produce 91.66 91.6615 PT.SMART 74.630 72.1916 PT.Suba Indah 36.98 36.9817 PT.Tiga Pilar Sejahtera 92.27 92.2718 PT.Tunas Baru Lampung 78.22 78.2219 PT.Ultra Jaya Milk 21.40 21.420 PT.BAT 86 8621 PT.Bentoel Internasional Investama 16.34 50.7722 PT.Gudang Garam 72.12 72.1223 PT.HM Sampoerna 97.95 97.9524 PT.Argo Pantes 44.46 60.2125 PT.Eratex Djaja 69.61 69.6126 PT.Panasia Filament Inti 94.29 96.927 PT.Panasia Indosyntec 77.4 84.3728 PT.Roda Vivatex 77.53 83.9629 PT.Sunson Textile Manufacture 57.37 57.3730 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 92 9231 PT.APAC Citra Contertex 79.65 79.6532 PT.Delta Dunia Petroindo 81.94 81.9433 PT.Ever Shine Textile Industry 72.88 72.8834 PT.Fortune Mate Indonesia 79.37 79.3735 PT.Hanson International 66.68 66.6836 PT.Karwell Indonesia 56.48 61.1937 PT.Pan Brothres Tex 41.98 40.2338 PT.Primarindo Asia Infrastructure 74.19 74.1939 PT.Ricky Putra Globalindo 69.12 70.6240 PT.Sepatu Bata 84.1 83.941 PT.Surya Intrindo Makmur 68.6 68.642 PT.Barito Pasific Timber 53.77 53.6443 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 59.39 59.3944 PT.Sumalindo Lestari Jaya 60.71 60.7145 PT.Surya Dumai Industri 71.52 71.5246 PT.Tirta Mahakam Resources 94.9 94.947 PT.Fajar Surya Wisesa 77.7 77.748 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 72.8 72.849 PT.AKR Corporindo 71.24 71.2450 PT.Budi Acid Jaya 62.46 59.4251 PT.Colorpack Indonesia 84 8452 PT.Eterindo Wahanatama 73.78 73.7853 PT.Lautan Luas 63.03 68.1854 PT.Polysindo Eka Perkasa 59.81 59.8155 PT.Duta Pertiwi Nusantara 85.65 85.6556 PT.Intanwijaya Internasional 52.36 52.35

107

Page 108: Skripsi Final Elfrida

57 PT.Resources Alam Indonesia 39.854 39.85 58 PT.Aneka Kemasindo 64.57 71.5659 PT.Argha Karya Prima Industri 95.03 93.8160 PT.Asahimas Flat Glass 84.937 84.94 61 PT.Asiaplast Industries 46.44 46.4462 PT.Berlina 51.42 51.42 63 PT.Dynaplast 71.993 71.99 64 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 48.15 48.1565 PT.Kageo Igar Jaya 63.1 63.166 PT.Langgeng Makmur Plastik 77.53 77.5367 PT.Lapindo International 80.62 80.6268 PT.Siwani Makmur 64.89 64.8969 PT.Tria Sentosa 42.2 42.270 PT.Holcim Indonesia 89.66 92.1671 PT.Indocement Tunggal Perkasa 78.17 78.1772 PT.Semen Gresik 75.91 75.9173 PT.Betonjaya Manunggal 54.31 54.3174 PT.Indal Alumunium Industry 65.86 65.8675 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 59.23 59.2376 PT.Jaya Pari Steel Works 32.18 47.6877 PT.Lion Mesh Prima 37.62 37.6278 PT.Lioan Metal Works 57.7 57.779 PT.Pelangi Indah Canindo 94.17 94.1780 PT.Tembaga Mulia Semanan 86.27 86.2781 PT.Tira Austenite 96.43 96.43 82 PT.Kedawung Indah Can 75.02 75.0283 PT.Kedawung Setia Industrial 66.11 66.1184 PT.Arwana Citramulia 86.32 86.3285 PT.Intikeramik Alamasri Industry 72.44 81.0486 PT.Mulia Industrindo 67.25 67.25 87 PT.Surya Toto Indonesia 94.3 94.388 PT.GT Kabel Indonesia 93.79 93.7989 PT.Jembo Cable Company 90.15 87.590 PT.Kabelindo Murni 61.65 72.6491 PT.Sucaco 67.26 67.2692 PT.Sumi Indo Kabel 93.06 93.0693 PT.Astra Graphia 76.87 76.8794 PT.Metrodata Electronics 13.07 13.0795 PT.Multipolar Corporation 51.15 49.35 96 PT.Astra International 50.11 50.1197 PT.Astra Otoparts 86.72 86.7298 PT.Branta Mulia 50.51 51.2999 PT.Gajah Tunggal 64.75 61.57100 PT.Goodyear Indonesia 91.61 91.61101 PT.Hexindo Adiperkasa 76.21 76.21102 PT.Indomobil Sukses International 96.08 95.81103 PT.Indospring 87.46 87.46104 PT.Intraco Penta 86.51 86.51105 PT.Multi Prima Sejahtera 29.710 29.71106 PT.Nippress 37.11 37.11107 PT.Polychem Indonesia 83.08 83.08

108

Page 109: Skripsi Final Elfrida

108 PT.Prima Alloy Steel 87.43 89.45109 PT.Selamat Sempurna 68.02 61.36110 PT.Sugi Samapersada 84 84111 PT.Tunas Ridean 85.85 85.85112 PT.United Tractors 58.13 58.45113 PT.Interdelta 60.7 22.45114 PT.Modern Foto Film Company 46.93 75.42115 PT.Perdana Bangun Pusaka 72.36 72.36116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 91 91117 PT.Darya Varia Laboratoria 89.5 92.66118 PT.Indofarma 80.66 80.66119 PT.Kimia Farma 90.03 90.03120 PT.Merck 74 74121 PT.Pyridam Farma 53.85 53.85122 PT.Schering Plough Indonesia 89.2 89.2123 PT.Tempo scan pasific 66.33 68.56124 PT.Mandom Indonesia 79.22 79.50 125 PT.Mustika Ratu 80.48 80.48126 PT.Unilever Indonesia 85 85

Lampiran 15

Kepemilikan Manajerial

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 0 02 PT.Aqua Golden Missisipi 0 03 PT.Cahaya Kalbar 0 04 PT.Davomas Abadi 0 05 PT.Delta Djakarta 0 06 PT.Fast Food Indonesia 0 07 PT.Indofood Sukses Makmur 0.05 0.058 PT.Mayora Indah 0 09 PT.Multi Bintang Indonesia 0 0

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 0 011 PT.Prasidha Aneka Niaga 0.259 0.304

109

Page 110: Skripsi Final Elfrida

12 PT.Sekar Laut 0.1 0.113 PT.Siantar Top 6.28 6.5114 PT.Sieerad Produce 0 015 PT.SMART 0 016 PT.Suba Indah 0 017 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0 018 PT.Tunas Baru Lampung 0.08 0.119 PT.Ultra Jaya Milk 0 020 PT.BAT 0 021 PT.Bentoel Internasional Investama 0 022 PT.Gudang Garam 2.06 2.0623 PT.HM Sampoerna 0 024 PT.Argo Pantes 0 025 PT.Eratex Djaja 0 026 PT.Panasia Filament Inti 0 027 PT.Panasia Indosyntec 2.9 3.6628 PT.Roda Vivatex 0 029 PT.Sunson Textile Manufacture 10.4 10.430 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 0 031 PT.APAC Citra Contertex 0.00001 0.0000132 PT.Delta Dunia Petroindo 0 033 PT.Ever Shine Textile Industry 0 034 PT.Fortune Mate Indonesia 0 035 PT.Hanson International 0 2.0336 PT.Karwell Indonesia 0 037 PT.Pan Brothres Tex 0 5.1438 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0 039 PT.Ricky Putra Globalindo 0 040 PT.Sepatu Bata 1.223 1.22341 PT.Surya Intrindo Makmur 1.40 1.442 PT.Barito Pasific Timber 2.74 0.7743 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 0.12 0.1244 PT.Sumalindo Lestari Jaya 0 045 PT.Surya Dumai Industri 4.67 4.6746 PT.Tirta Mahakam Resources 0 047 PT.Fajar Surya Wisesa 0 048 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 0 049 PT.AKR Corporindo 0.13 0.1350 PT.Budi Acid Jaya 0.94 9.6251 PT.Colorpack Indonesia 0 052 PT.Eterindo Wahanatama 0.06 0.0653 PT.Lautan Luas 3.66 3.6654 PT.Polysindo Eka Perkasa 0 055 PT.Duta Pertiwi Nusantara 0 1.956 PT.Intanwijaya Internasional 9.62 9.6257 PT.Resources Alam Indonesia 0 058 PT.Aneka Kemasindo 0.65 0.6559 PT.Argha Karya Prima Industri 0 0.7360 PT.Asahimas Flat Glass 0.025 0.02361 PT.Asiaplast Industries 7.69 7.6962 PT.Berlina 10.51 10.51

110

Page 111: Skripsi Final Elfrida

63 PT.Dynaplast 0.467 0.46764 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 19.58 19.5865 PT.Kageo Igar Jaya 0 066 PT.Langgeng Makmur Plastik 0.02 0.0267 PT.Lapindo International 0 0.4568 PT.Siwani Makmur 0 069 PT.Tria Sentosa 0 070 PT.Holcim Indonesia 0 071 PT.Indocement Tunggal Perkasa 0 072 PT.Semen Gresik 0 073 PT.Betonjaya Manunggal 9.58 9.5874 PT.Indal Alumunium Industry 0 075 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 0 076 PT.Jaya Pari Steel Works 2.2 2.2077 PT.Lion Mesh Prima 25.61 25.5878 PT.Lioan Metal Works 0.18 0.1879 PT.Pelangi Indah Canindo 0.13 0.1380 PT.Tembaga Mulia Semanan 0 081 PT.Tira Austenite 0.3 0.2482 PT.Kedawung Indah Can 4.6 4.683 PT.Kedawung Setia Industrial 0 084 PT.Arwana Citramulia 0 085 PT.Intikeramik Alamasri Industry 5.33 3.6786 PT.Mulia Industrindo 0 087 PT.Surya Toto Indonesia 0 088 PT.GT Kabel Indonesia 0 089 PT.Jembo Cable Company 0 090 PT.Kabelindo Murni 0 8.9291 PT.Sucaco 0 092 PT.Sumi Indo Kabel 0.09 0.0993 PT.Astra Graphia 0.001 0.00194 PT.Metrodata Electronics 0.41 1.795 PT.Multipolar Corporation 0.007 0.00296 PT.Astra International 0.04 0.0297 PT.Astra Otoparts 0.09 0.0598 PT.Branta Mulia 17.31 23.5299 PT.Gajah Tunggal 0.08 0.08100 PT.Goodyear Indonesia 0 6.64101 PT.Hexindo Adiperkasa 0.01 0.01102 PT.Indomobil Sukses International 0 0103 PT.Indospring 0 0104 PT.Intraco Penta 1.33 1.33105 PT.Multi Prima Sejahtera 0 0106 PT.Nippress 18.35 18.35107 PT.Polychem Indonesia 0.0011 0.0011108 PT.Prima Alloy Steel 6.27 6.27109 PT.Selamat Sempurna 0 0110 PT.Sugi Samapersada 0 0111 PT.Tunas Ridean 0 0112 PT.United Tractors 0.04 0.01113 PT.Interdelta 4.64 21.47

111

Page 112: Skripsi Final Elfrida

114 PT.Modern Foto Film Company 0 0115 PT.Perdana Bangun Pusaka 5.58 5.58116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0 0117 PT.Darya Varia Laboratoria 0 0118 PT.Indofarma 0.02 0.02119 PT.Kimia Farma 0.4 0.39120 PT.Merck 0 0121 PT.Pyridam Farma 23.08 23.08122 PT.Schering Plough Indonesia 0 0123 PT.Tempo scan pasific 0.11 0.1124 PT.Mandom Indonesia 1.79 0.875125 PT.Mustika Ratu 0 0126 PT.Unilever Indonesia 0 0

Lampiran 16

Proporsi Komisaris Independen

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 33.33333 02 PT.Aqua Golden Missisipi 33.33333 33.333333 PT.Cahaya Kalbar 33.33333 33.333334 PT.Davomas Abadi 33.33333 33.333335 PT.Delta Djakarta 20 206 PT.Fast Food Indonesia 33.33333 33.333337 PT.Indofood Sukses Makmur 30 308 PT.Mayora Indah 33.33333 33.333339 PT.Multi Bintang Indonesia 28.57143 28.57143

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 33.33333 5011 PT.Prasidha Aneka Niaga 20 2012 PT.Sekar Laut 33.33333 33.3333313 PT.Siantar Top 50 5014 PT.Sieerad Produce 50 2015 PT.SMART 42.85714 42.8571416 PT.Suba Indah 66.66666 66.66666

112

Page 113: Skripsi Final Elfrida

17 PT.Tiga Pilar Sejahtera 33.33333 33.3333318 PT.Tunas Baru Lampung 33.33333 33.3333319 PT.Ultra Jaya Milk 33.33333 33.3333320 PT.BAT 50 33.3333321 PT.Bentoel Internasional Investama 33.33333 33.3333322 PT.Gudang Garam 60 6023 PT.HM Sampoerna 40 4024 PT.Argo Pantes 50 5025 PT.Eratex Djaja 50 33.3333326 PT.Panasia Filament Inti 33.33333 33.3333327 PT.Panasia Indosyntec 33.33333 33.3333328 PT.Roda Vivatex 33.33333 33.3333329 PT.Sunson Textile Manufacture 28.57143 28.5714330 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 33.33333 33.3333331 PT.APAC Citra Contertex 33.33333 33.3333332 PT.Delta Dunia Petroindo 50 5033 PT.Ever Shine Textile Industry 50 5034 PT.Fortune Mate Indonesia 33.33333 33.3333335 PT.Hanson International 33.33333 33.3333336 PT.Karwell Indonesia 25 2537 PT.Pan Brothres Tex 33.33333 33.3333338 PT.Primarindo Asia Infrastructure 40 4039 PT.Ricky Putra Globalindo 33.33333 33.3333340 PT.Sepatu Bata 40 4041 PT.Surya Intrindo Makmur 33.33333 33.3333342 PT.Barito Pasific Timber 40 2543 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 25 2544 PT.Sumalindo Lestari Jaya 40 4045 PT.Surya Dumai Industri 40 4046 PT.Tirta Mahakam Resources 25 2547 PT.Fajar Surya Wisesa 33.33333 33.3333348 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 25 2549 PT.AKR Corporindo 33.33333 33.3333350 PT.Budi Acid Jaya 33.33333 33.3333351 PT.Colorpack Indonesia 33.33333 33.3333352 PT.Eterindo Wahanatama 33.33333 33.3333353 PT.Lautan Luas 33.33333 33.3333354 PT.Polysindo Eka Perkasa 33.33333 33.3333355 PT.Duta Pertiwi Nusantara 28.57143 28.5714356 PT.Intanwijaya Internasional 33.33333 33.3333357 PT.Resources Alam Indonesia 33.33333 33.3333358 PT.Aneka Kemasindo 50 5059 PT.Argha Karya Prima Industri 33.33333 33.3333360 PT.Asahimas Flat Glass 33.33333 33.3333361 PT.Asiaplast Industries 33.33333 33.3333362 PT.Berlina 33.33333 33.3333363 PT.Dynaplast 50 5064 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 33.33333 33.3333365 PT.Kageo Igar Jaya 66.66667 66.6666766 PT.Langgeng Makmur Plastik 33.33333 33.3333367 PT.Lapindo International 66.66667 66.66667

113

Page 114: Skripsi Final Elfrida

68 PT.Siwani Makmur 33.33333 33.3333369 PT.Tria Sentosa 50 5070 PT.Holcim Indonesia 33.33333 33.3333371 PT.Indocement Tunggal Perkasa 42.85714 42.8571472 PT.Semen Gresik 25 5073 PT.Betonjaya Manunggal 50 5074 PT.Indal Alumunium Industry 20 2075 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 50 5076 PT.Jaya Pari Steel Works 33.33333 33.3333377 PT.Lion Mesh Prima 33.33333 33.3333378 PT.Lioan Metal Works 33.33333 33.3333379 PT.Pelangi Indah Canindo 33.33333 33.3333380 PT.Tembaga Mulia Semanan 40 4081 PT.Tira Austenite 33.33333 33.3333382 PT.Kedawung Indah Can 33.33333 33.3333383 PT.Kedawung Setia Industrial 33.33333 33.3333384 PT.Arwana Citramulia 50 5085 PT.Intikeramik Alamasri Industry 50 5086 PT.Mulia Industrindo 33.33333 33.3333387 PT.Surya Toto Indonesia 33.33333 33.3333388 PT.GT Kabel Indonesia 40 4089 PT.Jembo Cable Company 66.66667 66.6666790 PT.Kabelindo Murni 80 33.3333391 PT.Sucaco 50 5092 PT.Sumi Indo Kabel 40 4093 PT.Astra Graphia 50 33.3333394 PT.Metrodata Electronics 33.33333 33.3333395 PT.Multipolar Corporation 50 5096 PT.Astra International 30 44.4444497 PT.Astra Otoparts 40 4098 PT.Branta Mulia 33.33333 4099 PT.Gajah Tunggal 42.85714 42.85714100 PT.Goodyear Indonesia 66.66667 66.66667101 PT.Hexindo Adiperkasa 33.33333 33.33333102 PT.Indomobil Sukses International 42.85714 42.85714103 PT.Indospring 33.33333 33.33333104 PT.Intraco Penta 33.33333 33.33333105 PT.Multi Prima Sejahtera 33.33333 33.33333106 PT.Nippress 66.66667 66.66667107 PT.Polychem Indonesia 40 40108 PT.Prima Alloy Steel 33.33333 33.33333109 PT.Selamat Sempurna 33.33333 33.33333110 PT.Sugi Samapersada 50 50111 PT.Tunas Ridean 50 50112 PT.United Tractors 42.85714 33.33333113 PT.Interdelta 33.33333 33.33333114 PT.Modern Foto Film Company 33.33333 33.33333115 PT.Perdana Bangun Pusaka 33.33333 33.33333116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 33.33333 33.33333117 PT.Darya Varia Laboratoria 33.33333 33.33333118 PT.Indofarma 33.33333 25

114

Page 115: Skripsi Final Elfrida

119 PT.Kimia Farma 50 60120 PT.Merck 33.33333 33.33333121 PT.Pyridam Farma 33.33333 33.33333122 PT.Schering Plough Indonesia 33.33333 33.33333123 PT.Tempo scan pasific 50 50124 PT.Mandom Indonesia 60 60125 PT.Mustika Ratu 33.33333 33.33333126 PT.Unilever Indonesia 20 20

Lampiran 17

Keberadaan komite audit

No Nama Perusahaan 2005 20061 PT.Ades Waters Indonesia 0 02 PT.Aqua Golden Missisipi 0 03 PT.Cahaya Kalbar 0 04 PT.Davomas Abadi 0 05 PT.Delta Djakarta 1 16 PT.Fast Food Indonesia 1 17 PT.Indofood Sukses Makmur 1 18 PT.Mayora Indah 1 19 PT.Multi Bintang Indonesia 1 1

10 PT.Pionerindo Gourmet Internasional 1 111 PT.Prasidha Aneka Niaga 1 112 PT.Sekar Laut 0 013 PT.Siantar Top 1 114 PT.Sieerad Produce 1 115 PT.SMART 1 116 PT.Suba Indah 0 017 PT.Tiga Pilar Sejahtera 0 018 PT.Tunas Baru Lampung 1 119 PT.Ultra Jaya Milk 1 120 PT.BAT 1 121 PT.Bentoel Internasional Investama 1 1

115

Page 116: Skripsi Final Elfrida

22 PT.Gudang Garam 1 123 PT.HM Sampoerna 1 124 PT.Argo Pantes 0 025 PT.Eratex Djaja 1 126 PT.Panasia Filament Inti 1 127 PT.Panasia Indosyntec 1 128 PT.Roda Vivatex 1 129 PT.Sunson Textile Manufacture 1 130 PT.Textile Manufacturing Company Jaya 0 031 PT.APAC Citra Contertex 0 032 PT.Delta Dunia Petroindo 0 033 PT.Ever Shine Textile Industry 0 034 PT.Fortune Mate Indonesia 0 035 PT.Hanson International 0 036 PT.Karwell Indonesia 0 037 PT.Pan Brothres Tex 1 138 PT.Primarindo Asia Infrastructure 0 039 PT.Ricky Putra Globalindo 1 140 PT.Sepatu Bata 1 141 PT.Surya Intrindo Makmur 0 042 PT.Barito Pasific Timber 1 143 PT.Daya Sakti Unggul Corporation 1 144 PT.Sumalindo Lestari Jaya 1 145 PT.Surya Dumai Industri 1 146 PT.Tirta Mahakam Resources 1 147 PT.Fajar Surya Wisesa 1 148 PT.Surabaya Agung Industry Pulp 1 149 PT.AKR Corporindo 1 150 PT.Budi Acid Jaya 0 051 PT.Colorpack Indonesia 0 052 PT.Eterindo Wahanatama 1 153 PT.Lautan Luas 1 154 PT.Polysindo Eka Perkasa 0 055 PT.Duta Pertiwi Nusantara 1 156 PT.Intanwijaya Internasional 1 157 PT.Resources Alam Indonesia 0 058 PT.Aneka Kemasindo 1 159 PT.Argha Karya Prima Industri 1 160 PT.Asahimas Flat Glass 1 161 PT.Asiaplast Industries 1 162 PT.Berlina 0 063 PT.Dynaplast 1 164 PT.Fatrapolindo Nusa Industri 1 165 PT.Kageo Igar Jaya 1 166 PT.Langgeng Makmur Plastik 1 167 PT.Lapindo International 1 168 PT.Siwani Makmur 1 169 PT.Tria Sentosa 1 170 PT.Holcim Indonesia 1 171 PT.Indocement Tunggal Perkasa 1 172 PT.Semen Gresik 1 1

116

Page 117: Skripsi Final Elfrida

73 PT.Betonjaya Manunggal 1 174 PT.Indal Alumunium Industry 1 175 PT.Jakarta Kyoei Steel Works 1 176 PT.Jaya Pari Steel Works 1 177 PT.Lion Mesh Prima 1 178 PT.Lioan Metal Works 1 179 PT.Pelangi Indah Canindo 1 180 PT.Tembaga Mulia Semanan 1 181 PT.Tira Austenite 1 182 PT.Kedawung Indah Can 0 083 PT.Kedawung Setia Industrial 0 084 PT.Arwana Citramulia 1 185 PT.Intikeramik Alamasri Industry 0 086 PT.Mulia Industrindo 1 187 PT.Surya Toto Indonesia 1 188 PT.GT Kabel Indonesia 1 189 PT.Jembo Cable Company 1 190 PT.Kabelindo Murni 1 191 PT.Sucaco 1 192 PT.Sumi Indo Kabel 1 193 PT.Astra Graphia 1 194 PT.Metrodata Electronics 1 195 PT.Multipolar Corporation 1 196 PT.Astra International 1 197 PT.Astra Otoparts 1 198 PT.Branta Mulia 1 199 PT.Gajah Tunggal 1 1100 PT.Goodyear Indonesia 1 1101 PT.Hexindo Adiperkasa 1 1102 PT.Indomobil Sukses International 1 1103 PT.Indospring 0 0104 PT.Intraco Penta 1 1105 PT.Multi Prima Sejahtera 1 1106 PT.Nippress 1 1107 PT.Polychem Indonesia 1 1108 PT.Prima Alloy Steel 1 1109 PT.Selamat Sempurna 1 1110 PT.Sugi Samapersada 1 1111 PT.Tunas Ridean 1 1112 PT.United Tractors 1 1113 PT.Interdelta 1 1114 PT.Modern Foto Film Company 1 1115 PT.Perdana Bangun Pusaka 1 1116 PT.Bristol Myers Squibb Indonesia 0 0117 PT.Darya Varia Laboratoria 1 1118 PT.Indofarma 1 1119 PT.Kimia Farma 1 1120 PT.Merck 0 0121 PT.Pyridam Farma 1 1122 PT.Schering Plough Indonesia 1 1123 PT.Tempo scan pasific 0 0

117

Page 118: Skripsi Final Elfrida

124 PT.Mandom Indonesia 1 1125 PT.Mustika Ratu 1 1126 PT.Unilever Indonesia 1 1

118