146
i SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA MASYARAKAT PADA WANITA INFERTIL DENGAN ADAPTASI SOSIAL PENDEKATAN MODEL KEPERAWATAN CALYSTA ROY (Studi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun) SARI MURDIYANI 143210042 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2018

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

i

SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA

MASYARAKAT PADA WANITA INFERTIL DENGAN

ADAPTASI SOSIAL PENDEKATAN

MODEL KEPERAWATAN

CALYSTA ROY

(Studi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun)

SARI MURDIYANI

143210042

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

ii

HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA

MASYARAKAT PADA WANITA INFERTIL DENGAN

ADAPTASI SOSIAL PENDEKATAN

MODEL KEPERAWATAN

CALYSTA ROY

(Studi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program

Studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Insan Cendekia medika Jombang

SARI MURDIYANI

143210042

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

v

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

vi

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

vii

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Madiun, 11 Maret 1996 dari keluarga Bapak

Bani dan Ibu S ri Rahayu. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2001 penulis lulus dari TK ABA Wonocatur Yogyakarta,, tahun

2008 penulis lulus dari SDN Balerjo 2, tahun 2011 penulis lulus dari SMPN 1

Geger dan tahun 2014 penulis lulus dari SMAN 1 Dolopo Madiun, tahun 2014

penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui

jalur PMDK gelombang 1. Penulis memilih program Studi S1 Keperawatan dari

lima pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia Medika”

Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Jombang, 03 Juli 2018

Sari Murdiyani

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kau tak dapat meraih sesuatu dalam hidup tanpa pengorbanan sekecil apapun.

PERSEMBAHAN

Sujud syukur ku persembahan pada ALLAH yang maha kuasa, berkat dan rahmat

yang di berikannya hingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi pada

orang orang tersayangan : Kepada kedua orang tuaku tersayang Bapak Bani dan

Ibu Sri Rahayu yang tak pernah lelah membesarkanku dengan penuh kasih saying

,serta memberi dukungan, perjuangan, motinvasi dan pengorbanan dalam hidup

ini. Kepada adekku Risqi Aprilia yang memberikan dukungan dan mengisi hari

hariku dengan canda tawa dan kasih saying. Kepada orang terbaikku dan

tersayang Taufan Eshana Undari yang selalu memberi dukungan selalu memberi

semangat dan memberikan kebahagiaan.

Kepada Dosen S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang yang selalu memberi

bimbingannya , Khususnya Kepada Ibu Muarrofah, S.Kep,Ns.,M.Kes dan Kepada

Ibu Maharani Tri Puspitasari, S.Kep.,Ns.MM yang telah sabar memberi

bimbingan kepada penulis.

Kepada Teman teman tersayang Desi purwantini , Siti nur puji Astutik, lois elita

santoso, Eni Tri utami dan teman Kos FJ mart yang telah mau membantu pada

saat aku membutuhkan kalian , semoga kita dapat menjadi orang orang sukses dan

kebanggaan orang tua. Kepada Teman Terbaikku Afifatul Dwi Prasanti, Dyah

ayu maharani, Aprilia Dewi, Ari Puspita Sari, Dian Ajeng Wardana, Anggih Dian

W terimakasih telah memberikan dukungan semoga kalian cepat menyusul

wisuda dan apa yang kalian cita citakan terkabul.

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

sehingga skripsi dengan judul “Hubungan Persepsi Wanita Infertil Tentang

Stigma Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial Pendekatan

Model Keperawatan Calysta Roy”ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia

Medika Jombang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan

terimakasih kepada Bapak H. Imam Fatoni, SKM., MM selaku ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang yang telah memberikan

sarana prasarana. Ibu Inayatur Rosyidah, selaku Ketua program studi S1

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Ibu Muarrofah,S.Kep.,Ns.M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak

memberi pengarahan, motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Ibu

Maharani Tri Puspitasari,S.Kep.,Ns.MM selaku pembimbing II yang telah banyak

memberi motivasi, pengarahan dan ketelitian dalam penyusunan skripsi ini.

Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada kedua orang tuaku yang selalu

memberi do'a, dukungan dan semangat tiada henti dan selalu memberi dukungan

baik moral maupun material dalam penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan kemampuan penulis, namun peneliti berusaha semaksimal

mungkin sesuai dengan kemampuan, maka dengan segala kerendahan hati penulis

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xi

mengharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini,

penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi profesi keperawatan amin.

Jombang, Juni 2018

Penulis

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xii

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA

MASYARAKAT PADA WANITA INFERTIL DENGAN

ADAPTASI SOSIAL PENDEKATAN MODEL

KEPERAWATAN CALYSTA ROY

(Studi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun)

Sari Murdiyani

Budaya Indonesia menunjukkan pentingnya nilai anak didalam keluarga.

Permasalahan infertilitas tidak hanya menjadi masalah ginekologi, tetapi menjadi

masalah kesehatan yang serius, permasalahan tersebut berdampak pada kualitas

hidup individu dan pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan

persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan

adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.

Desain penelitian analitik survei, pendekatan cross sectional. Populasi semua

wanita infertil yang menikah selama kurang lebih 5 tahun yang tidak memiliki

anak dan tidak mengunakan alat kontrasepsi dan sampel yang diteliti sebanyak 31

responden dengan simple random sampling. Variabel independent persepsi wanita

infertil tentang stigma masyarakat dan variabel dependent adaptasi sosial

pendekatan model keperawatan Calysta Roy. Pengumpulan data dengan

penyebaran kuesioner, pengolahan data editing, coding, scoring dan tabulating,

analisa data dengan uji statistik Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi

negatif sebanyak 19 responden (61%) dan hampir seluruhnya dari responden

memiliki adaptasi negatif sebanyak 25 responden (81%). Nilai p = 0,001 < α 0,05

yang berarti H1 diterima.

Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan persepsi wanita infertil tentang

stigma masyarakat pada wanita infertil dengan adaptasi sosial pendekatan model

keperawatan Calysta Roy.

Kata kunci : Persepsi Wanita Infertil, Adaptasi Sosial, Wanita Infertil

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xiii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF THE INFERTIL WOMEN'S PERCEPTION ON

COMMUNITY STIGMA IN WOMEN INFERTIL WITH

ADAPTATIONSOCIAL CALYSTA NURSING

APPROACH ROY

(Study at In Working Area UPTD Community Health Centers

Kebonsari Madiun)

Indonesian culture shows the importance of the value of children in the family.

The problem of infertility is not only a gynecological problem, but a serious

health problem, the problem affects the quality of life of individuals and couples. The purpose of this study was to find out the correlation between perception of

infertile woman about stigma of society in infertile woman with social adaptation

of nursing approach of Calysta Roy in work area of UPTD community health

centers Kebonsari Madiun.

Survey analytic research design, cross sectional approach. Population of all

infertile women who married for about 5 years who did not have children and did

not use contraceptives and samples studied were 31 respondents with simple

random sampling. Independent variables of infertile female perception of

community stigma and dependent variable of social adaptation of Calysta Roy's

nursing approach. Data collection used questionnaires distribution, data editing,

coding, scoring and tabulating, data analysis with Chi Square.

The results showed that most respondents had negative perceptions of 19

respondents (61%) and almost all of them had negative adaptation of 25

respondents (81%). Value p = 0.001 <α 0.05 which means H1 accepted.

Conclusion in this research is that there is correlation between perception of

infertile woman about stigma of society in infertile woman with social adaptation

approach of nursing model Calysta Roy.

Keywords : Perception of Infertile Women, Social Adaptation, Infertile Women

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Luar .. .................................................................................................. i

Sampul Dalam ................................................................................................. ii

Pernyataan Keaslihan ...................................................................................... iii

Pernyataan Bebas Plagiasi .............................................................................. iv

Halaman Pernyataan......................................................................................... v

Halaman Persetujuan ........................................................................................ vi

Halaman Pengesahan ....................................................................................... vii

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... viii

Moto dan Persembahan ....................... ............................................................ ix

Kata Pengantar ................................................................................................. x

Abstrak ............................................................................................................ xii

Abstract ............................................................................................................ xiii

Daftar Isi........................................................................................................... xiv

Daftar Tabel ..................................................................................................... xvii

Daftar Gambar .................................................................................................. xviii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xix

Daftar Lambang .............................................................................................. xx

Daftar singkatan ……………………………………………………… .......... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6

2.1 Konsep Dasar Persepsi ........................................................... 6

2.1.1 Definisi Persepsi ......................................................... 6

2.1.2 Jenis Persepsi ............................................................. 6

2.1.3 Teori-teori persepsi .................................................... 7

2.2 Konsep Dasar Stigma Masyarakat ......................................... 9

2.2.1 Definisi stigma masyarakat ........................................ 9

2.2.2 Faktor-faktor terbentuk stigma masyarakat ................ 9

2.2.3 Manifestasi stigma ..................................................... 10

2.2.4 Tipe-tipe stigma .......................................................... 11

2.3 Konsep Dasar Budaya Patriarki ............................................ 12

2.3.1 Definisi budaya patriarki darah ................................. 12

2.4 Konsep Dasar Infertilitas........................................................ 13

2.4.1 Definisi Infertilitas ..................................................... 13

2.4.2 Klasifikasi ................................................................... 13

2.4.3 Etiologi Infertilitas ..................................................... 14

2.4.4 Faktor-faktor infertik ................................................. 15

2.4.5 Pemeriksaan infertilitas ............................................. 17

2.4.6 Pemeriksaan kasus infertilitas idiopatik ..................... 20

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xv

2.5 Konsep Dasar Stigma Masyarakat Terhadap Infertil ............. 21

2.6 Konsep Dasar Adaptasi sosial budaya ................................... 22

2.6.1 Definisis adaptasi sosial ............................................ 22

2.6.2 Proses yang mendukung adaptasi sosial .................... 23

2.6.3 Mekanisme pertahanan diri ....................................... 23

2.6.4 Adaptasi sosial budaya ............................................... 25

2.7 Konsep Dasar Teori Adaptasi Calista Roy............................. 25

2.7.1 Definisi teori adaptasi Calista Roy ............................. 25

2.7.2 Manusia ...................................................................... 25

2.7.3 Input ........................................................................... 26

2.7.4 Proses kontrol ............................................................ 27

2.7.5 Efektor ....................................................................... 28

2.7.6 Output ........................................................................ 30

2.7.7 Lingkungan ................................................................ 31

2.7.8 Kesehatan .................................................................. 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .................. 33

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 33

3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................ 34

BAB 4 METODE PENELITIAN ........................................................... 35

4.1 Desain Penelitian .................................................................... 35

4.2 Rencana Penelitian ................................................................ 35

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 36

4.4 Populasi, Sampel dan Sampling ............................................. 36

4.4.1 Populasi ...................................................................... 36

4.4.2 Sampel ........................................................................ 36

4.4.3 Sampling ..................................................................... 37

4.5 Kerangka Kerja ...................................................................... 38

4.6 Variabel Penelitian ................................................................. 39

4.7 Definisi Operasional............................................................... 39

4.8 Pengumpulan Data ................................................................. 41

4.9 Analisa Data ........................................................................... 48

4.10 Etika Penelitian ...................................................................... 52

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 54

5.1 Hasil Penelitian ..................................................................... 54

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitia .......................................... 54

5.1.2 Data Umum ................................................................ 55

5.2 Pembahasan ............................................................................ 60

5.2.1 Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma Mayarakat

Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari

Kabupaten Madiun .................................................... 60

5.2.2 Adaptasi Sosial Dengan Pendekatan Model

Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ................ 64

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xvi

5.2.3 Hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma

masyarakat pada wanita infertil dengan adaptasi

sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kebonsari Kabupaten Madiun ................................... 67

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... ... 68

6.1 Kesimpulan ........................................................................... 68

6.2 Saran .................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xvii

DAFTAR TABEL

No Tabel Daftar Tabel Hal

Tabel 2.1 Etiologi Infertilitas ......................................................................... 13

Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................... 40

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ........................ 53

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ............... 54

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun .............. 54

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Menstruasi Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 55

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menikah Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 55

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan agama Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ........................ 56

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Wanita Infertil

Tentang Stigma Mayarakat Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kebonsari Kabupaten Madiun ...................................................... 56

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Adaptasi Sosial Dengan

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ........................ 57

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Analisis Persepsi Wanita Infertil Tentang

Stigma Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi

Sosial Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 57

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma

Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun ........................ 58

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xviii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Daftar Gambar Hal

Gambar 2.1 Manusia sebagai sistem adaptif ............................................. 30

Gambar 2 2 Representasi diagram tentang sistem adaptasi manusia ..... 31 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ......................................................... 33

Gambar 4.1 Kerangka Kerja ................................................................... 38

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal kegiatan

Lampiran 2 Permohonan menjadi responden

Lampiran 3 Lembar informed consent

Lampiran 4 Demografi

Lampiran 5 Lembar kisi-kisi kuesioner persepsi

Lampiran 6 Lembar kuesioner persepsi

Lampiran 7 Lembar kisi-kisi kuesioner adaptasi sosial

Lampiran 8 Lembar kuesioner adaptasi sosial

Lampiran 9 Tabulasi data umum

Lampiran 10 Data tabulasi validitas dan reabilitas persepsi wanita infertil

Lampiran 11 Data tabulasi validitas dan reabilitas adaptasi sosial

Lampiran 12 Validitas persepsi wanita infertil tentang stigma masyrakat

Lampiran 13 Validitas adaptasi sosial

Lampiran 14 Reabilitas persepsi wanita infertil

Lampiran 15 Reabilitas adaptasi sosial

Lampiran 16 Tabulasi persepsi wanita infertil

Lampiran 17 Tabulasi adaptasi sosial

Lampiran 18 Diskriptif statistik karakteristik responden

Lampiran 19 Hasil uji statistik

Lampiran 20 Tabulasi crosstab persepsi wanita infertil

Lampiran 21 Tabulasi crosstabs adaptasi sosial Lampiran 22 Surat- surat ijin penelitian

Lampiran 23 Lembar konsul

Lampiran 24 Dokumentasi penelitian

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xx

DAFTAR LAMBANG

% : prosentase

> : lebih besar

≥ : lebih besar dari sama dengan

< : lebih kecil

/ : atau

= : sama dengan

≤ : lebih kecil dari sama dengan

- : Sampai dengan

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

xxi

DAFTAR SINGKATAN

ASRM : American Society of Reproductive Medicine

DKK : Dan Kawan-Kawan

DINKES : Dinas Kesehatan

FSH : Follicle-Stimulating Hormone

FIV : Fertilisasi In Vitro

HIFERI : Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia

HHS : Histerosalpingografi

ICMe : Insan Cendekia Medika

KEMENKES : Kementrian Kesehatan

STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah

USG : Ultrasonografi

WHO : World Health Organization

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya Indonesia menunjukkan pentingnya nilai anak di dalam keluarga.

Anak sebagai penerus dan penyumbang sosial, ekonomi keluarga (Gokler et al,

2014). Permasalahan infertilitas tidak hanya menjadi masalah ginekologi, akan

tetapi menjadi masalah kesehatan yang serius karena seringkali permasalahan

tersebut berdampak pada kualitas hidup individu dan pasangan (Louis et al,

2013).

Budaya patriarkhi yang masih kental di Indonesia, khususnya di

masyarakat Jawa mengganggap tabu permasalahan infertilitas, bias gender

menjadi salah satu faktor yang menghambat pasangan mendapatkan layanan

kesehatan infertilitas. Perempuan menjadi pihak yang banyak dirugikan dalam hal

tersebut, stigma masyarakat secara umum memandang jika pasangan belum

memiliki keturunan maka wanita yang dianggap bersalah, hal ini akan berdampak

besar pada kesehatan mental baik dari aspek fisik, emosional, seksual, spritual dan

keuangan, sedangan pengambilan keputusan untuk memanfaatkan layanan

infertilitas bergantung kepada suami (Dermatoto, 2008).

Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia, 10 – 15% diantaranya

dinyatakan infertile dan diperkirakan 4 – 6 juta pasangan memerlukan pengobatan

infertilitas untuk mendapatkan keturunan (Bennett, 2014). Hasil studi

pendahuluan di wilayah kerja UPTD puskesmas Kebonsari Madiun terdapat 545

pasangan usia subur yang terdiri dari Desa Balerjo, Desa Selopuro, Desa

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

2

Ngelongko dan Desa Binowo. Hasil wawancara didapatkan 5 orang pasangan usia

subur yang sudah menikah kurang lebih 5 tahun dan belum memiliki keturunan,

dari 545 pasang usia subur di wilayah kerja UPTD puskesmas Kebonsari Madiun

ada 34 wanita infertil yaitu dari Desa Balerjo 21 wanita infertil, Desa Selopuro 14

wanita infertil, Desa Binowo 10 wanita infertil dan Desa Ngelongko 20 wanita

infertil yang masuk kriteria penelitian dimana dengan kriteria pasangan usia subur

yang sudah menikah kurang lebih selama 5 tahun dan belum memiliki keturunan.

Ketiadaan anak dalam perkawinan pada waktu lama akan menjadi

masalah, karena ada keyakinan keadaan ini akan mengancam keutuhan rumah

tangga. Hal ini sejalan dengan teori adaptasi Roy menitik beratkan pendekatan

pada tiga hal meliputi stimulus fokal yaitu stimulus atau rangsangan yang berasal

dari dalam individu maupun dari luar individu dan harus dihadapi secara langsung

pada saat itu juga. Stimulus kontekstual adalah semua stimulus yang berpengaruh

terhadap stimulus fokal berasal dari lingkungan sekitar. Stimulus residual

merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sekitar yang dapat berpengaruh

secara tidak langsung pada individu (Tomey & Alligood, 2010).

Infertilitas tidak hanya menyangkut kesehatan fisik semata-mata, tetapi

juga berdampak psikologis dan sosial bagi pasangan yang mengalaminya hal

tersebut sesuai dengan stimulus kontekstual dalam model keperawatan adaptasi

Roy, jika kehamilan tidak kunjung terjadi dalam suatu rumah tangga, yang akan

disalahkan adalah wanita karena kodratnya yang mampu hamil, hal ini sejalan

dengan stimulus residual yang ada dalam model keperawatan adaptasi Roy, teori

tersebut menekankan pada kemampuan penderita interfilitas untuk beradaptasi

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

3

dengan perubahan status kesehatan melalui lingkungan masyarakat yang ada

(Alligood, 2014).

Sekian banyaknya pasangan suami istri yang sudah menikah, namum

belum ada kehadiran seorang anak, rasanya kurang lengkap. Pada umumnya klien

yang mengalami gangguan kesuburan akan timbul gejala seperti kecemasan dan

stres, gejala yang lain diantaranya marah, pengkhianatan, rasa bersalah dan

kesedihan (Ezzell, 2016). Kesedihan semacam itu hanya sering dirasakan oleh

wanita tetapi, ternyata pria juga dapat merasakan hal yang sama. Pria yang sudah

menikah namun belum memiliki keturunan akan merasa kecewa, marah, sedih

yang luar biasa. Bagi laki-laki yang belum memiliki anak sama saja merupakan

tekanan secara sosial, budaya, dan keluarga (Tjandrawinata, 2013).

Melihat besarnya dampak stigma masyarakat tentang infertilitas yang

dialami pasangan infertil, terutama pada wanita infertil, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Persepsi Wanita Infertil Tentang

Stigma Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial Dengan

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy di Kabupaten Madiun Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada

hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil

dengan adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun

Tahun 2018?

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat

pada wanita infertil dengan adaptasi sosial pendekatan model keperawatan

Calysta Roy di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari

Kabupaten Madiun Tahun 2018.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada

wanita infertil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan

Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun 2018.

2. Mengidentifikasi adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan

Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun 2018.

3. Menganalisa hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat

pada wanita infertil dengan adaptasi sosial di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma

masyarakat pada wanita infertil terhadap adaptasi sosial dengan pendekatan

model keperawatan Calysta Roy dapat menjadi hasil referensi ilmiah bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

5

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana hubungan

persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan

adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah satu masukan

wawasan pengetahuan tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dan

memberikan gambaran tentang hubungan presepsi wanita infertil tentang stigma

masyarakat dengan adaptasi sosial.

3. Bagi Institusi

Penelitian diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan

memberikan masukan kepada kurikulum untuk lebih menekankan aspek

penyuluhan tentang kesehatan reproduksi serta sebagai bahan perbandingan untuk

penelitian selanjutnya.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

6

BAB 2

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Persepsi

2.1.1 Definisi Persepsi

Persepsi adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil. Persepsi adalah satu proses pengorganisasian

dan penginter pretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau

individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang

terintegrasi dalam diri individu (Notoatmodjo, 2010)

Persepsi merupakan istilah yang umumnya dikenal oleh masyarakat,

persepsi dapat diartikan sebagai penafsiran terhadap suatu hal (Riswandi, 2009).

Persepsi merupakan informasi yang pertama kali diperoleh sangat

mempengaruhi pembentukan persepsi. Oleh karena itu, pengalaman pertama

yang tidak menyenangkan akan sangat mempengaruhi pembentukan persepsi

seseorang. Tetapi karena stimulus yang dihadapi oleh manusia senantiasa

berubah, maka persepsi pun dapat berubah-ubah sesuai dengan stimulus yang

diterima (Ramadhan, 2009).

2.1.2 Jenis Persepsi

Terdapat dua jenis persepsi menurut Riswandi (2009), yaitu persepsi

lingkungan fisik dan persepsi sosial atau persepsi terhadap manusia. Persepsi

lingkungan fisik berbeda dengan persepsi sosial. Adapun perbedaan jenis

persepsi yaitu sebagai berikut :

1. Persepsi lingkungan fisik yaitu suatu kegiatan dalam menafsirkan stimulus

berupa lambang-lambang yang bersifat fisik baik terhadap suatu

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

7

objek. Persepsi terhadap objek terjadi dengan menanggapi sifat-sifat luar

objek. Objek bersifat statis, sehingga ketika seseorang mempersepsikan

suatu objek, objek tersebut tidak memberi tanggapan.

2. Persepsi sosial merupakan persepsi terhadap orang melalui lambang-

lanbang verbal dan non-verbal. Persepsi sosial yaitu menanggapi sifat-sifat

luar dan dalam yang meliputi perasaan, motif, harapan, keyakinan.

Persepsi terhadap manusia bersifat interaktif, dimana ketika sesorang

mempersepsikan orang lain terhadap kemungkinan timbul reaksi dari orang

yang dipersepsikan.

3. Berdasarkan jenis persepsi, maka persepsi masyarakat mengenai kinerja

jumantik tergolong dalam persepsi sosial. Hal tersebut dikarenakan

persepsi ini ditujukan kepada orang atau individu lainnya.

2.1.3 Teori-Teori Persepsi

1. Faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu usia dan jenis kelamin (Arifin,

2011)

2. Faktor interpersonal merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi.

Faktor interpersonal meliputi tingkat pendidikan, tingkat pengembangan,

latar belakang sosio-kultural, faktor emosi, gender, status kesehatan fisik,

nilai dan kepercayaan serta peran (Nurhidayat, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang menurut Nurhidayat

(2012) adalah:

1. Variabel demografis meliputi usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa.

2. Variabel sosio-psikologi yaitu faktor sosia dan emosional.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

8

3. Tekanan sosial, merupakan pengaruh dari teman kelompok dapat

mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan mengenai suatu hal.

4. Variabel struktural meliputi pengetahuan Cues of action, dapat berupa

isyarat internal atau eksternal misalnya perasaan lemah, gejala yang tidak

menyenangkan atau anggapan seseorang terhadap kondisi orang terdekat

yang menderita suatu penyakit

Menurut Arifin (2011), faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu

1. Orang yang melakukan persepsi.

1. Sikap individu yang bersangkutan terhadap objek persepsi

2. Motivasi atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada didalam diri

seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi

3. Interest atau keterkaritan, faktor perhatian individu dipengaruhi oleh

keterkaritan tentang sesuatu.

4. Harapan, seseorang akan mempersepsikan suatu objek atau kejadian

sesuai dengan apa yang diharapkan pada orangtersebut.

5. Pengalaman

2. Target atau objek persepsi

3. Faktor keadaan atau situasi lingkungan

1) Konteks sosial

2) Konteks pekerjaan, persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa dalam

lingkup pekerjaan

3) Waktu saat objek dipersepsikan

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

9

2.2 Konsep Dasar Stigma Masyarakat

2.2.1 Definisi Stigma

Stigma berhubungan dengan kehidupan sosial yang biasanya ditujukan

kepada orang-orang yang dipandang berbeda, diantaranya seperti menjadi

korban kejahatan, kemiskinan, serta orang yang berpenyakitan salah satunya

orang infertilitas. Orang yang mendapat stigma dilabelkan atau ditandai sebagai

orang yang bersalah (Bhugra, 2016). Stigma masyarakat (stigma sosial) adalah

pandangan dari masyarakat pada seseorang yang dianggap ternoda dan karenanya

mempunyai watak yang tercela.

2.2.2 Faktor-Faktor Terbentuk Stigma

Faktor-faktor terbentuknya stigma sebagai berikut:

1. Pengetahuan

Stigma terbentuk karena ketidak tahuan, kurangnya pengetahuan

tentang Infertilitas, dan kesalahpahaman tentang penularan Infertilitas

(Liamputtong, 2013). Hal tersebut dikarenakan rendahnya tingkat

pengetahuan seseorang. Pengetahuan adalah hasil tahu dari informasi yang

ditangkap oleh panca indera. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor

pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, sosial dan budaya (Wawan &

Dewi, 2011).

2. Persepsi

Persepsi terhadap seseorang yang berbeda dari orang lain dapat

mempengaruhi perilaku dan sikap terhadap orang tersebut. Stigma bisa

berhubunga dengan persepsi seperti rasa malu dan menyalahkan orang

yang memiliki penyakit Infertilitas (Paryati et al, 2012).

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

10

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan dapat mempengaruhi munculnya stigma. Jika

tingkat pendidikan tinggi maka tingkat pengetahuan juga akan tinggi (Erkki

& Hedlund, 2013).

4. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stigma

seseorang. Semakin bertambah umur seseorang maka semakin berubah

sikap dan perilaku seseorang sehingga pemikiran seseorang bisa berubah

(Paryati et al, 2012).

5. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kerja seseorang (Paryati, 2012). Perempuan juga cenderung memiliki

stigma yang tinggi dimana bersikap menyalahkan dibanding dengan laki-

laki (Salmon et al, 2014).

2.2.3 Manifestasi Stigma

Biasanya orang yang terkena stigma dihubungkan dengan

kemandulan. Hal ini menjadi bumerang bagi mereka dimana dianggap masyarakat

sebagai orang yang tidak bisa melahirkan keturunan. Wanita sering menjadi

korban terkena stigma karena berhubungan dengan kodratnya yang melahirkan

seorang anak. Maka dari itu, stigma bisa muncul dari kata-kata kasar, gosip,

dan menjauhi atau mendiskriminasi orang Infertilitas (Liamputtong, 2013).

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

11

2.2.4 Tipe-Tipe Stigma

Menurut Fiorillo, Volpe, & Bhugra (2016) mengungkapkan ada 5 tipe

stigma sebagai berikut :

1. Public stigma, dimana sebuah reaksi masyarakat umum yang memiliki

keluarga atau teman yang sakit fisik ataupun mental. Salah satu contoh kata-

katanya adalah “saya tidak mau tinggal bersama dengan orang Infertil”.

2. Structural stigma, dimana sebuah institusi, hukum, atau perusahaan

yang menolak orang berpenyakitan.

3. Self stigma, dimana menurunnya harga dan kepercayaan diri seseorang

yang memiliki penyakit.

4. Felt or perceived stigma, dimana orang dapat merasakan bahwa ada stigma

terhadap dirinya dan takut berada di lingkungan komunitas. Misalnya

seorang wanita tidak ingin mencari pekerjaan dikarenakan takut status

Infertilitas dirinya diketahui dan dijauhi oleh rekan kerjanya.

5. Experienced stigma, dimana seseorang pernah mengalami diskriminasi dari

orang lain. Contohnya seperti pasien Infertil diperlakukan tidak ramah

dibandingkan dengan pasien yang tidak Infertil diperlakukan ramah oleh

tenaga kesehatan.

6. Label avoidance, dimana seseorang tidak berpartisipasi dalam pelayanan

kesehatan untuk menghindari status dirinya sebagai orang yang memiliki

penyakit. Salah satu contoh adalah pasien menyembunyikan obatnya.

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

12

2.3 Konsep Dasar Budaya Patriarki

2.3.1 Definisi budaya patriarki

Istilah patriarki menjadi sangat luas pemakaiannya setelah dihubungkan

tidak hanya dengan konteks sosial, politik, dan budaya tetapi juga dengan

penggambaran struktur masyarakat laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang

dan ketidakadilan. Istilah tersebut juga digunakan untuk menunjuk suatu kondisi

ketika patriarki bertindak sebagai standar atas yang lain yakni perempuan

(Zainubi, 2016).

Menurut Bhasin (1996:1) patriarki digunakan untuk menyebut kekuasaan

laki-laki. Patriarki adalah sistem pengelompokan masyarakat sosial yang

mementingkan garis keturunan bapak/laki-laki. Patrilineal adalah hubungan

keturunan melalui garis keturunan kerabat pria atau bapak. Patriarki juga dapat

dijelaskan dimana keadaan masyarakat yang menempatkan kedudukan dan posisi

laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial,

budaya dan ekonomi.

Patriarki merupakan sebuah sistem otoritas yang berdasarkan kekuasaan

laki- laki tersosialisasi melalui lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi.

Lembaga keluarga dipandang sebagai institusi otoritas sang “Bapak”, dimana

pembagian kerja berdasarakan gender dan opresi terhadap perempuan

disosialisasikan dan diproduksi. Keluarga sarat dengan muatan-muatan ideologis

dan kepentingan kelas yang berkuasa, yaitu laki-laki (Zainubi, 2016).

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

13

2.4 Konsep Dasar Infertilitas

2.4.1 Definisi Infertilitas

Infertilitas merupakan kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan

kehamilan sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara

teratur tanpa kontrasepsi, atau biasa disebut juga sebagai infertilitas primer.

Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau

mempertahankan kehamilannya. Pada perempuan di atas 35 tahun, evaluasi dan

pengobatan dapat dilakukan setelah 6 bulan pernikahan. Infertilitas idiopatik

mengacu pada pasangan infertil yang telah menjalani pemeriksaan standar

meliputi tes ovulasi, patensi tuba, dan analisis semen dengan hasil normal

(HIFERI,2013).

Infertilitas atau ketidak suburan adalah kesulitan untuk memperoleh

keturunan pada pasangan yang tidak menggunakan kontrasepsi dan melakukan

sanggama secara teratur (Depkes RI, 2008).

2.4.2 Klasifikasi Infertil

Klasifikasi infertil menurut Easley (2013) yaitu :

1. Infertil primer

Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki

anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu

tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.

2. Infertil sekunder

Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak

sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

14

tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa

menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.

Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa pasangan suami istri dianggap infertil apabila memenuhi syarat-syarat

berikut:

1) Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.

2) Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual, istri belum

mendapatkan kehamilan.

3) Frekuensi hubungan seksual minimal 2 – 3 kali dalam setiap minggunya.

4) Istri maupun suami tidak pernah menggunakan alat ataupun metode

kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang berfungsi untuk

mencegah kehamilan.

2.4.3 Etiologi Infertilitas

Tabel 2.1 Etiologi Infertilitas

Etiologi Penyakit

Gangguan hormonal Hypothalamic release factors

pituitary

Endometriosis

Polycystyc ovarii syndrome

Infeksi Salpingitis

Servisitis

Endometritis

Reaksi imunitas Penyakit autoniummune

Reaksi imunitas terhadap sperma

Reaksi imunitas terhadap fetus dan

plasenta

Gonadal disgenesis

Congenital disorder Anomali uterus

Anomali vagina dan genitalia

eksternal

Sumber : Fauziyah, 2012

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

15

2.4.4 Faktor-Faktor Infertil

1. Faktor wanita (60-70%)

1) Faktor vagina (3%-5%)

Masalah vagina yang dapat menghambat penyampaian air mani

ini ialah adanya sumbatan atau peradangan. Sumbatan jenis pertama

adalah sumbatan psikogen yang disebut juga vaginismus atau

dispareunia dan yang kedua adalah sumbatan anatomis berupa vaginitis

atau radang pada vagina yang biasa disebabkan oleh candida albicans

atau trikomonas sejenis kuman yang hidup di dalam vagina ini dapat

menghambat gerak spermatozoa.

2) Serviks (1%-10%)

Infertilitas yang berhubugan dengan faktor serviks dapat

disebabkan oleh sumbatan kanalis servikalis, lendir serviks yang

abnormal, malposisi dari serviks atau kombinasinya. Terdapat berbagai

kelainan anatomi serviks yang berperan dalam infertilitas, yaitu cacat

bawaan (atresia), polip serviks, stenosis akibat trauma, peradangan

(servisitis menahun), sineksia setelah konisasi dan inseminasi yang tidak

adekuat. Vaginitis yang disebabkan oleh trikomonas vaginalis dan

kandida albicans dapat menghambat motilitas spermatozoa akan tetapi

pHnya tidak mengahambat motilitasnya.

3) Uterus (4%-5%)

Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau

polip, peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

16

mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi

kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.

4) Tuba fallopii (65%-80%)

Paling banyak ditemukan dalam masalah infertilitas. Diantara

tuba yang membesar seluruhnya ataupun yang menebal karena adanya

kerusakan dinding tuba akibat infeksi atau endometriosis, tuba yang

memendek akibat peradangan sebelumnya, fibriosis atau pembentukan

jaringan ikat, serta perlengaketan tuba yang menganggu pergerakan

fimbria.

5) Ovarium (5%-10%)

Gangguan pada ovarium (indung telur), seperti adanya tumor

atau kista endometriosis bisa mengakibatkan tidak terjadinya ovulasi.

Sebab bagaimana bisa terjadi pembuahan bila tidak ada sel telur yang

akan dibuahi.

6) Anovulasi (35%)

Penyebab infertilitas (ketidaksuburan) adalah anovulasi yaiti

35%. Anovulasi adalah tidak ada sel telur berarti tak akan ada kehamilan.

Ovulasi dan menstruasi adalah satu rangkain orkestrasi kejadian

hormonal didalam tubuh wanita, yang berarti mencerminkan suatu

peristiwa yang teratur dan periodik.

2. Faktor laki-laki (30-40%)

Meliputi kelainan sperma, penyempitan saluran mani karena infeksi

bawaan, faktor imonuglobik/antibody, anti sperma, serta faktor gizi.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

17

1) Gabungan (20-30%) yaitu biasa dari kedua-duanya (suami dan istri

mengalami infertil).

2) Tidak jelas (10%) faktor ini sekitar 10% dari kejadian infertilitas setelah

semua pemikiran dilakukan penyebab infertilitas dapat saja tidak diketahui

atau terdekteksi.

2.4.5 Pemeriksaan infertilitas

Menurut HIFERI (2013) yaitu :

1. Pemeriksaan pada perempuan

Gangguan ovulasi terjadi pada sekitar 15% pasangan infertilitas dan

menyumbang sekitar 40% infertilitas pada perempuan. Pemeriksaan infertilitas

yang dapat dilakukan diantaranya:

1) Pemeriksaan ovulasi

a. Frekuensi dan keteraturan menstuasi harus ditanyakan kepada seorang

perempuan. Perempuan yang mempunyai siklus dan frekuensi haid yang

teratur setiap bulannya, kemungkinan mengalami ovulasi

b. Perempuan yang memiliki siklus haid teratur dan telah mengalami infertilitas

selama 1 tahun, dianjurkan untuk mengkonfirmasi terjadinya ovulasi dengan

cara mengukur kadar progesteron serum fase luteal madya (hari ke 21-28)

c. Pemeriksaan kadar progesteron serum perlu dilakukan pada perempuan yang

memiliki siklus haid panjang (oligomenorea). Pemeriksaan dilakukan pada

akhir siklus (hari ke 28-35) dan dapat diulang tiap minggu sampai siklus haid

berikutnya terjadi

d. Pengukuran temperatur basal tubuh tidak direkomendasikan untuk

mengkonfirmasi terjadinya ovulasi

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

18

2. Pemeriksaan pada laki-laki

Penanganan kasus infertilitas pada laki-laki meliputi:

1) Anamnesis

Anamnesis ditujukan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan kebiasaan

hidup pasienyang dapat secara bermakna mempengaruhi fertilitas pria. Anamnesis

meliputi :

a. Riwayat medis dan riwayat operasi sebelumnya

b. Riwayat penggunaan obat-obatan (dengan atau tanpa resep) dan alergi

c. Gaya hidup dan riwayat gangguan sistemik, riwayat penggunaan alat

kontrasepsi

d. Riwayat infeksi sebelumnya, misalnya penyakit menular seksual dan infeksi

saluran nafas.

2) Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan fisik pada laki-laki penting untuk mengidentifikasi adanya

penyakit tertentu yang berhubungan dengan infertilitas. Penampilan umum

harus diperhatikan, meliputi tanda-tanda kekurangan rambut pada tubuh atau

ginekomastia yang menunjukkan adanya defisiensi androgen. Tinggi badan,

berat badan, IMT, dan tekanan darah harus diketahui.

b. Palpasi skrotum saat pasien berdiri diperlukan untuk menentukan ukuran dan

konsistensitestis. Apabila skrotum tidak terpalpasi pada salah satu sisi,

pemeriksaan inguinal harus dilakukan. Orkidometer dapat digunakan untuk

mengukur volume testis. Ukuran rata-rata testis orang dewasa yang dianggap

normal adalah 20 ml.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

19

c. Konsistensi testis dapat dibagi menjadi kenyal, lunak, dan keras. Konsistensi

normal adalah konsistensi yang kenyal. Testis yang lunak dan kecil dapat

mengindikasikan spermatogenesis yang terganggu.

d. Palpasi epididimis diperlukan untuk melihat adanya distensi atau indurasi.

Varikokelsering ditemukan pada sisi sebelah kiri dan berhubungan

dengan atrofi testis kiri. Adanya perbedaan ukuran testis dan sensasi seperti

meraba “sekantung ulat” pada tes valsava merupakan tanda-tanda

kemungkinan adanya varikokel.

e. Pemeriksaan kemungkinan kelainan pada penis dan prostat juga harus

dilakukan. Kelainan pada penis seperti mikropenis atau hipospadia dapat

mengganggu proses transportasi sperma mencapai bagian proksimal vagina.

Pemeriksaan colok dubur dapat mengidentifikasi pembesaran prostat dan

vesikula seminalis.

3) Pemeriksaan fungsi endokrinologi.

a. Dilakukan pada pasien dengan konsentrasi sperma < 10 juta/ml

b. Bila secara klinik ditemukan bahwa pasien menderita kelainan endokrinologi.

Pada kelainan ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan hormon testosteron dan

FSH serum

4) Penilaian antibodi antisperma merupakan bagaian standar analisis semen.

Menurut kriteria WHO, pemeriksaan ini dilakukan dengan pemeriksaan

imunologi atau dengan cara melihat reaksi antiglobulin. Namun saat ini

pemeriksaan antibodi antisperma tidak direkomendasikan untuk dilakukan

sebagai penapisan awal karena tidak ada terapi khusus yang efektif untuk

mengatasi masalah ini.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

20

2.4.6 Pemeriksaan kasus infertilitas idiopatik

Tatalaksana infertilitas perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dan

efektifitas pemeriksaan sangat penting dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan klinik. NationalInstitute for Health and Clinical Excellence in the UK

and the American Society of Reproductive Medicine merekomendasikan

pemeriksaan yang penting sebagai berikut :

1. Histeroskopi

Histeroskopi meruapakan baku emas dalam pemeriksaan yang

mengevaluasi kavum uteri. Meskipun Fayez melaporkan pemeriksaan HSG sama

akuratnya dengan histeroskopi dalam hal diagnosis. Peran histeroskopi dalam

pemeriksaan infertilitas adalah untuk mendeteksi kelaianan kavum uteri yang

dapat mengganggu proses implantasi dan kehamilan serta untuk mengevaluasi

manfaat modalitas terapi dalam memperbaiki endometrium.

Oliveira melaporkan kelainan kavum uteri yang ditemukan dengan

pemeriksaan histeroskopi pada 25 % pasien yang mengalami kegagalan berulang

fertilisasi in vitro (FIV). Semua pasien tersebut memiliki HSG normal pada

pemeriksaan sebelumnya.

Penanganan yang tepat akan meningkatkan kehamilan secara bermakna

pada pasien dengan kelainan uterus yang ditemukan saat histeroskopi.

Histeroskopi memiliki keunggulan dalam mendiagnosis kelainan intra uterin yang

sangat kecil dibandingkan pemeriksaan HSG dan USG transvaginal. Banyak studi

membuktikan bahwa uterus dan endometrium perlu dinilai sejak awal pada pasien

infertilitas atau pasien yang akan menjalani FIV.

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

21

2. Laparoskopi

Tindakan laparoskopi diagnostik dapat dilakukan pada pasien infertilitas

idiopatik yang dicurigai mengalami patologi pelvis yang menghambat kehamilan.

Tindakan ini dilakukan untuk mengevaluasi rongga abdomino-pelvis sekaligus

memutuskan langkah penanganan selanjutnya.

Studi menunjukkan bila hasil HSG normal, tindakan laparoskopi tidak

perlu dilakukan laparoskopi diagnostik dapat dipertimbangkan bila hingga

beberapa siklus stimulasi ovarium dan inseminasi intra uterin pasien tidak

mendapatkan kehamilan.

Mengacu pada American Society of Reproductive Medicine (ASRM),

laparoskopi diagnostik hanya dilakukan bila dijumpai bukti atau kecurigaan kuat

adanya endometriosis pelvis, perlengketan genitalia interna atau oklusi tuba

Tindakan laparoskopi diagnostik pada pasien infertilitas idiopatik tidak

dianjurkan bila tidak dijumpai faktor risiko patologi pelvis yang berhubungan

dengan infertilitas. Kebanyakan pasien akan hamil setelah menjalani beberapa

siklus stimulasi ovarium dan atau siklus FIV.

2.5 Konsep Dasar Stigma Masyarakat Terhadap Infertil

Stigma terhadap infertil adalah suatu sifat yang menghubungkan

seseorang yang tidak bisa memiliki keturunan, dengan nilai-nilai negatif yang

diberikan oleh mereka (masyarakat). Stigma membuat wanita infertil

diperlakukan secara berbeda dengan orang lain. Diskriminasi terkait infertil

adalah suatu tindakan yang tidak adil pada seseorang yang secara nyata atau

diduga mengalami infertil yang tidak bisa memberikan keturunan. Dalam

kehidupan bermasyarakat sering kita mengetahui ketidakharmonisan rumah

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

22

tangga karena tidak adanya anak sebagai buah dari suatu perkawinan (Gokler et

al, 2014).

Kemandulan menyebabkan stigmatisasi, perceraian, penyiksaan,

penolakan dan penghilangan status sosial serta harga diri. Kesalahan karena tidak

mempunyai keturunan dibebankan kepada pihak wanita. Wanita cenderung

menjadi tumpuan kesalahan dari terjadinya infertilitas. Secara sosial, keberadaan

peran wanita yang menonjol pada masyarakat dengan sistem budaya patriarkhi,

akan menghadapkan wanita dengan kasus infertil pada sorotan dan tekanan sosial

(Pranata, 2009).

Dalam konteks budaya patriarki yang demikian dominan, bila terjadi

kemandulan seringkali yang disalahkan adalah kaum wanita karena kodratnya

sebagai yang mampu hamil. Padahal fungsi reproduksi sebenarnya bukan hanya

milik kaum perempuan semata. Kaum laki-laki pun memiliki kontribusi sama.

Dengan mengamati hal-hal diatas menunjukkan bahwa kasus infertilitas dalam

suatu latar sosio kultural mengandung bias gender yang kuat. Wanita cenderung

disalahkan dalam hampir semua kasus infertilitas sehingga menderita tekanan

sosial dari stigma masyarakat di sekitarnya (Demartoto, 2008).

2.6 Adaptasi Sosial

2.6.1 Definisi Adaptasi Sosial

Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan,

penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan

lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan

pribadi (Winata, 2014).

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

23

Menurut Soeharto Heerdjan (1987),“Penyesuaian diri adalah usaha tau

perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.” Menurut Karta

Sapoetra membedakan adaptasi mempunyai dua arti. Adaptasi yang pertama

disebut penyesuaian diri yang autoplastis (auto artinya sendiri, plastis artinya

bentuk), sedangkan pengertian yang kedua disebut penyesuaian diri yang

allopstatis (allo artinya yang lain, palstis artinya bentuk). Jadi adaptasi ada yang

artinya “pasif” yang mana kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan, danada

yang artinya “aktif”, yang mana pribadi mempengaruhi lingkungan (Winata,

2014).

Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu

dalam berespon terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat

mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis dan fsikologis yang akan

menghasilkan perilaku adiptif (A.Aziz Alimul Hidayat, 2008).

2.6.2 Proses yang mendukung dalam adaptasi social

Proses adaptasi antar budaya melibatkan perubahan identitas dan

dukungan bagi para mahasiswa pendatang. Dukungan yang dimaksud adalah

sebagai berikut Winata (2014):

1. Rasa tenteram dan meningkatnya harga diri

2. Fleksibilitas dan keterbukaan kognitif

3. Kompetensi dalam interaksi social dan meningkatnya kepercayaan diri dan

rasa percaya pada orang lain.

2.6.3 Mekanisme pertahanan diri

Diantara mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk melakukan

proses adaptasi psikologis antara lain A.Aziz Alimul Hidayat (2008):

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

24

1. Rasionalisasi

Merupakan suatu usaha untuk menghindari dari masalah psikologis dengan

selalu memberikan alasan secara rasional, sehingga masalah yang dihadapi dapat

teratasi.

2. Displacement

Merupakan upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan melakukan

pemindahan tingkah laku kepada objek lain, sebagai contoh apabila seseorang

terganggu akibat situasi yang ramai, maka temanya yang disalahkan.

3. Kompensasi

Upaya untuk mengatasi masalah dengan cara mencari kepuasaan pada

situasi yang lain seperti seseorang memiliki masalah karena menurunya daya ingat

maka akan menonjolkan kemampuan yang dimilikinya.

4. Proyeksi

Merupakan mekanisme pertahanan diri dengan menempatkan sifat batin

orang lain, seperti dirinya membenci pada orang lain kemudian mengatakan pada

orang bahwa orang lain yang membencinya.

5. Represi

Upaya untuk mengatasi masalah dengan cara menghilingkan pikiran masa

lalu yang buruk dengan melupakanya.

6. Supresi

Upaya untuk mengatasi masalah dengan menekan masalah yang tidak

diterima dengan sadar dan individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang

menyenangkan.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

25

2.6.4 Adaptasi sosial budaya

Merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses

penyesuian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat dalam

kegiatan kemasyarakatan (Winata, 2014).

2.7 Konsep Dasar Teori Adaptasi Calista Roy

2.7.1 Definisi teori adaptasi calista roy

Teori Adaptasi Roy pertama kali dikembangkan oleh Sister Calista Roy

pada tahun 1964 -1966 dan baru dioperasionalkan pada tahun 1968. Teori adaptasi

Roy memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Tujuan keperawatan adalah

membantu klien beradaptasi dan meningkatkan kesehatannya dengan cara

mempertahankan perilaku adaptif serta merubah perilaku maladaptif.

Ketidakmampuan beradaptasi terhadap tekanan lingkungan internal dan eksternal

akan menyebabkan klien membutuhkan pelayanan kesehatan. Dalam memahami

konsep model ini, Roy menetapkan empat komponen elemen sentral paradigma

keperawatan dalam model adaptasi tersebut yang terdiri dari manusia, lingkungan,

kesehatan dan keperawatan. Keempat elemen tersebut saling mempengaruhi satu

sama lain karena merupakan suatu sistem (Yani, Hamid &Ibrahim, 2017)

2.7.2 Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia merupakan fokus utama yang

menerima asuhan keperawatan, baik itu individu, keluarga, kelompok maupun

masyarakat. Manusia dipandang sebagai “Holistic Adaptif Sistem” yang

merupakan perpaduan antara konsep sistem dan konsep adaptasi. Roy memandang

manusia sebagai mahluk holistik yang dalam sistem kehidupannya akan selalu

berinteraksi dengan lingkungannya, dimana diantara keduanya akan terjadi

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

26

pertukaran informasi, “matter” dan energi.. Dalam konsep Sistem, Roy

mengemukakan beberapa pandangannya tentang manusia antara lain: manusia

sebagai makhluk biopsikososial yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya

secara terus menerus : untuk mencapai suatu keseimbangan, seseorang harus

beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi dengan menggunakan koping,

baik yang bersifat positif maupun negatif : semua individu harus beradaptasi

terhadap tekanan internal dan eksternal dalam memenuhi empat mode adaptasi

(fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi) : individu selalu berada

pada rentang sehat sakit dan hal ini berhubungan dengan keefektifan koping yang

dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan (Yani, Hamid & Ibrahim, 2017).

Sebagai sistem adaptif, Roy menggambarkan manusia secara holistik sebagai

suatu kesatuan yang terdiri dari Input, Proses kontrol, Efektor dan Output.

2.7.3 Input

Input berarti manusia menerima masukan dari lingkungan luar (eksternal)

dan dalam (internal) dirinya sendiri. Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai

stimulus yang dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:

1. Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung dihadapi seseorang dan

menimbulkan efek segera misalnyakerusakan ginjal progresif akan

menyebabkan pasien mengalami kelebihan volume cairan tubuh.

2. Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus baik internal maupun eksternal

yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan dilaporkan

secara subyektif. Stimulus ini menunjang terjadinya keadaan tidak sehat

(faktor presipitasi). Stimulus ini muncul secara bersamaan, dimana dapat

menimbulkan respons negatif pada stimulus fokal.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

27

3. Stimulus residual merupakan faktor predisposisi berupa sikap, keyakinan dan

pemahaman individu yang dapat mempengaruhi terjadinya keadaan tidak

sehat. Stimulus ini berkembang sesuai pengalaman yang lalu dan menjadi

proses belajar untuk mentoleransinya. Efek dari stimulus ini mungkin tidak

tampak jelas bagi observer serta sering tidak disadari oleh individu. Contoh

stimulus residual adalah kurangnya pengetahuan klien tentang cara

pengobatan infertil sehingga klien merasa di jauhi oleh masyarakat.

2.7.4 Proses Kontrol

Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses

kontrol. Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan secara genetik

(misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang

menyerang tubuh. Dalam konsep ilmu Keperawatan, Roy juga memperkenalkan

dua mekanisme kontrol (subsistem) yaitu:

1. Regulator Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-

proses dan output. Subsistem ini merupakan faktor bawaaan dan berdasarkan

respon fisiologis danreaksi kimia tubuh.

2. Kognator Subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Subsistem ini

merupakan gambaran respon yang berhubungan dengan fungsi otak dalam

memproses informasi, pengambilan keputusan dan emosi. Respon output dari

sub sistem regulator dapat menjadi umpan balik untuk subsistem kognator.

Persepsi atau proses informasi merupakan proses internal yang berhubungan

dengan memperhatikan, memberi kode dan mengingat.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

28

2.7.5 Efektor

Roy menggambarkan proses internal seseorang sebagai sistem adaptasi

dengan menetapkan sistem efektor. Sebagai sistem adaptasi, efektor memiliki 4

mode adaptasi meliputi fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan

interdepedensi.

1. Fungsi Fisiologis

Fungsi fisiologis berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya.

Calysta Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus

dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian,

mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi

fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :

1) Oksigenasi menggambarkan pola penggunaan oksigen berhubungan dengan

respirasi dan sirkulasi.

2) Nutrisi menggambarkan pola penggunaan nutrient untuk memperbaiki kondisi

tubuh dan perkembangan.

3) Eliminasi menggambarkan pola eliminasi.

4) Aktivitas dan istirahat menggambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat dan

tidur.

5) Integritas kulit menggambarkan pola fungsi fisiologis kulit.

6) Rasa /senses menggambarkan fungsi sensori perceptual berhubungan dengan

panca indera.

7) Cairan dan elektrolit menggambarkan pola fisiologis penggunaan cairan dan

elektrolit.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

29

8) Fungsi neurologist menggambarkan pola control neurologist, pengaturan dan

intelektual

9) Fungsi endokrin menggambarkan pola control dan pengaturan termasuk

respon stress dan system reproduksi

2. Konsep Diri

Model konsep ini mengidentifikasi pola nilai, kepercayaan dan emosi

yang berhubungan dengan ide diri sendiri. Perhatian ditujukan pada kenyataan

keadaan diri sendiri tentang fisik, individual, dan moral-etik. Mode konsep diri

berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek

psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan

dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi

perasaan.

Konsep diri menurut Calysta Roy terdiri dari dua komponen yaitu the

physical self dan the personal self.

1) The physical self yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan

dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini

sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi

atau hilang kemampuan seksualitas.

2) The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik

dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut

merupakan hal yang berat dalam area ini.

3. Fungsi Peran (Sosial)

Fungsi peran mengidentifikasi tentang pola interaksi social seseorang

berhubungan dengan orang lain akibat dari peran ganda yang dicerminkan dalam

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

30

peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat

memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .

4. Interdependent

Interdependen mengidentifikasi pola nilai-nilai manusia, kehangatan,

cinta dan memiliki. Proses tersebut terjadi melalui hubungan interpersonal

terhadap individu maupun kelompok. Interdependensi adalah bagian akhir dari

mode yang dijabarkan oleh Calysta Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling

memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.

Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan

kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan

dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan

oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya.

Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu

memberi dan menerima.

2.7.6 Output

Output adalah respon dari manusia itu sendiri (dapat adaptif maupun

inefektif). Respon ini ditampilkan sebagai perilaku yang dapat di amati, diukur,

dirasakan atau secara subyektif dilaporkan oleh manusia. Respon yang adaptif

akan meningkatkan integritas manusia sehingga terlihat orang tersebut mampu

mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, bereproduksi dan

memiliki keahlian. sedangkan respon yang mal adaptif atau inefektif akan

mengganggu integritas seseorang.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

31

Input Proses control Efektor Out put

2.7.7 Lingkungan

Lingkungan adalah semua stimulus yang berasal dari dalam maupun

sekitar individu. Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan pengaruh-

pengaruh disekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku individu dan kelompok (Yani & Ibrahim, 2017). Tugas seseorang adalah

mendesin lingkungan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi atau

meminimalkan resiko yang akan terjadi pada saat terjadi perubahan

Model Sistem Adaptasi Manusia berdasar ”Teori Adaptasi Roy ’’

Umpan Balik

Gambar 2.1 Manusia sebagai sistem adaptif. (Diambil dari Roy, C. 1984

Introduction to nursig : An adaptaion model. edisi ke-2.

Englewood cliffs, NJ : Prentice Hall).

2.7.8 Kesehatan

Definisi sehat menurut Roy adalah “a state and process of being and

becoming an integrated and whole person”.Integritas atau keutuhan manusia

meliputi integritas fisiologis, psikologis dan sosial. Integritas ditunjukkan dengan

adanya kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh, berkembang dan

beradaptasi secara terus menerus. Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan

1. Tingkat

adaptasi 2. Stimulus

Respon

1. Adaptif

2. Inefektif

1. Fungsi

fisiologi 2. Konsep

diri 3. Fungsi

peran 4. Interdepe

ndensi

Mekanisme

koping :

1. Regulator

2. Kognator

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

32

untuk memaksimalkan respon adaptif dan meminimalkan respon infektif individu

dalam kondisi sehat maupun sakit(Yani & Ibrahim, 2017).

Berkaitan dengan proses sosial manusia, Roy secara luar

mengkategorikan proses kontrol menjadi subsistem penstabil dan inovator.

Subsistem penstabil

Gambar 2.2 Representasi diagram tentang sistem adaptasi manusia

(diambil dari Roy, C & Andrews, H 1999. The Roy

Adaptation Model. Edisi ke-2. Upper Saddle River, NJ :

Pearson)

Gambaran manusia sebagai sistem (Gambar 2.2) terlihat bahwa manusia

terdiri dari empat mode yaitu fisiologis-fisik, konsep diri-identitas kelompok,

fungsi peran, ketergantungan. Dalam suatu sistem adaptasi stimulis dapat

mempengaruhi keempat mode kemudian terjadi proses koping dan dihasilkan

suatu perilaku.Lingkungan oleh Roy dijelaskan sebagai seluruh kondisi, keadaan

dan sekitarnya yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang atau

kelompok sebagai sistem adaptasi (Yani & Ibrahim, 2017).

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

33

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin

diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Keterangan: : Ditelit

: Tidak Diteliti

: Mempengaruhi

: Hubungan

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual pada penelitian hubungan persepsi wanita

infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan

adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun

Input Proses Kontrol Efektor

r

Out put

Stimulus Internal :

Infertil

Kognator : Persepsi

Sosial

Regulator : Persepsi

Lingkungan Fisik

Stimulus eksternl

1. Variabel

demografis 2. Variabel sosio-

psikologi 3. Tekanan social 4. Variabel struktural

Mekanisme Koping Respon :

Adaptasi Sosisal

1. Fungsi

Fisiologis

2. Konsep diri

3. Fungsi peran

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

34

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2014).

H1 : ada hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada

wanita infertil dengan adaptasi sosial pendekatan model keperawatan

Calysta Roy di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

35

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode atau cara yang akan digunakan dalam

penelitian yang tercermin melalui langkah-langkah teknis dan operasional

penelitian yang akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Pada bab ini

menjelaskan tentang jenis penelitian, rancangan penelitian, waktu dan tempat

penelitian, populasi, sampel, teknik sampling, kerangka kerja, identifikasi

variabel, definisi operasional, pengumpulan data, pengolahan data, analisa data

dan etika penelitian.

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei (non-eksperimen). Penelitian

survei merupakan penelitian yang tidak melakukan intervensi atau perlakuan

terhadap variabel, hanya mengamati fenomena alam atau sosial yang terjadi, atau

mencari hubungan fenomena tersebut dengan variabel-variabel yang lain

(Notoatmodjo, 2010).

4.2 Rencana Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan

pendekatan cross sectional. Menurut Notoatmodjo (2010) penelitian survei

analitik adalah penelitian yang coba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi. Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(Notoatmodjo, 2010).

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

36

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian

4.3.1 Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2018 sampai dengan selesai.

Waktu penelitian dihitung dari awal pembuatan proposal sampai penyusunan

laporan hasil penelitian.

4.3.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari

Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun 2018.

4.4 Populasi, Sampel dan Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi adalah subjek misalnya manusia atau klien yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,2017). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh responden wanita infertil yang menikah selama kurang lebih 5

tahun yang tidak memiliki anak dan tidak mengunakan alat kontrasepsi di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun

sebanyak 34 responden.

4.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2017).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian klien wanita infertil di wilayah kerja

Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.

Menurut Nursalam (2017) penentuan sampel yaitu :

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

37

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat signifikansi

Jadi, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 31 responden

4.4.3 Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara

acak sederhana dimana setiap unit dari populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk diseleksi sebagai sampel. (Notoatmodjo, 2010).

= 31

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

38

4.5 Kerangka Kerja

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma

Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial Pendekatan

Model Keperawatan Calysta Roy di UPTD Puskesmas Kebonsai

Kabupaten Madiun

Sampling

Simple random sampling

Pengambilan data

Kuisioner

Desain penelitian

Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional

Analisa data

Uji Chi Square

Populasi

Seluruh klien wanita infertil di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kebonsari

Kabupaten Madiun sebanyak 34 responden.

Pengolahan data

Editing, koding, scoring, tabulating

Penyajian data

Identifikasi Masalah

Sampel

Sebagian klien wanita infertil di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Kecamatan

Kebonsari Kabupaten Madiun sebanyak 31 responden

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

39

4.6 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Variabel juga

merupakan konsep dari berbagi level abstrak yang didefinisikan sebagai

suatu fasilitas untuk pengukuran dan manipulasi suatu penelitian (Nursalam,

2017)

4.6.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah persepsi wanita infertil tentang stigma

masyarakat.

4.6.2 Variabel Dependen (Variable Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah adaptasi social pendekatan model keperawatan

Calysta Roy.

4.7 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

dapat diamati atau diukur yang memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2017).

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

40

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Persepsi Wanita Infertil

Tentang Stigma Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi

Sosial Dengan Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy di

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun

No. Variabel Devinisi

Operasional Parameter

Alat

ukur Skala Skor

1 Variabel

independen

: Persepsi

Wanita

Infertil

tentang

stigma

masyarakat

Pendapat

ataupun

anggapan

wanita yang

belum memiliki

keturunan yang

di ungkapkan

dan di rasakan

negatif

masyarakat

terhadap yang

wanita yang

belum memiliki

keturunan.

1. Stikma

masyarakat

tentang peran

wanita yang

tidak bisa

memberi

keturunan

2. Siklus

menstruasi

wanita infertil

yang berkaitan

dengan

kesehatan

sistem

reproduksi

wanita

3. Wanita selalu

jadi tumpuhan

kesalahan jika

tidak memiliki

keturunan

4. Kebudaya

patriarki yang

menyalahkan

kaum wanita

jika tidak

memiliki

keturunan

K

U

E

S

I

O

N

E

R

N

O

M

I

N

A

L

Skor untuk skala likert

: Pernyataan positif

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

Pernyataan negatif

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

kriteria menggunakan

cut

of point mean:

1. Jika nilai T skor >

T mean berarti

persespsi positif

2. Jika nilai T skor <

T mean berarti

persespsi negatif

(Najmah, 2011)

2 Variabel

Dependen:

Adaptasi

Sosial

Calysta

Roy

Suatu proses

perubahan yang

menyertai PUS

dalam berespon

terhadap

perubahan yang

ada di

lingkungan

keluarga dan

masyarakat

karena belum

mempunyai

anak dalam

kurun waktu

lebih dari 1

tahun selama

pernikahan

1. Rasa tenteram

dan

meningkatnya

harga diri

2. Fleksibilitas dan

keterbukaan

kognitif

3. Kompetensi

dalam interaksi

social dan

meningkatnya

kepercayaan diri

dan rasa percaya

pada orang lain.

K

U

E

S

I

O

N

E

R

N

O

M

I

N

A

L

Skor untuk skala likert

: Pernyataan positif

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

Pernyataan negatif

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

kriteria menggunakan

cut

of point mean:

1. Jika nilai T skor >

T mean berarti

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

41

sehingga PUS

dapat hidup dan

berfungsi lebih

baik di

lingkungan

sosialnya

masyarkat.

adaptasi sosial

positif (adaptif)

4. Jika nilai T skor <

T mean berarti

adaptasi negatif

(inefektif)

(Anwar, 2008)

4.8 Pengumpulan Data

4.8.1 Bahan /Alat

1. Persepsi wanita infertil tentang stikma masyarakat

Alat : kuesioner

2. Adaptasi sosial

Alat : kuesioner

4.8.2 Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2010). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

kuesioner. Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian harus diuji validitas dan

reabilitas.

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji apakah suatu kuisioner dianggap

valid. Kuisioner dianggap valid bila semua item (pertanyaan) yang ada dalam

kuisioner itu apa yang ingin diukur (Saryono, 2013). Kuisioner disusun sendiri

oleh peneliti dilakukan uji validitas dengan rumus r product moment, yaitu dengan

mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus:

rhitung = n (Σ XY) – (ΣX) . (ΣY)

√[n.ΣX2 – (ΣX)2] . [n.ΣY2 – (ΣY)2]

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

42

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi

ΣXi = jumlah skor item

ΣYi = jumlah skor total (item)

n = jumlah responden

Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dikatakan

bahwa butir pertanyaan yang digunakan adalah valid, dan sebaliknya.

Uji validitas pada penelitian ini dengan menggunakan bantuan perangkat

komputer, di mana uji validitas sangat diperlukan dalam menentukan apakah

instrumen bisa digunakan untuk mengukur apa yang di ukur, uji validitas ini

berdasarkan data yang diperoleh dari responden, dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrument atau item

item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor hitung (valid).

2) Jika r hitung ≤ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrument atau item-

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor hitung (dinyatakan

tidak valid).

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengukuran berulang (Saryono,

2013). Reliabilitas skala efikasi diri dan skala kualitas hidup di uji dengan

menggunakan Formula Alpha Cronbach (Sugiyono, 2012).

r11 = [ k ] [1 - Σs i2]

k – 1 St2

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

43

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σs i2 : mean kuadrat kesalahan

St2 : varian total

4.8.3 Prosedur penelitian

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Mengurus surat pre servei data, studi pendahuluan dan penelitian di STIKes

ICMe Jombang.

2. Mengurus surat perijinan di Bankes Banpol di Kabupaten Madiun .

3. Mengurus surat perijinan di Dinas Kesehatan Madiun.

4. Mengurus surat perijinan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kebonsari

5. Mengurus surat perijinan ke Balai Desa Balerjo Kecamatan kebonsari untuk

melaksanakan penelian di wilayah desa Balerjo, Selopuro, Binowo dan

Nglongko dan menemui kader desa untuk minta data pasangan usia subur

(PUS) .

6. Setelah mendata sesuai dengan kriteria responden, kemudian peneliti

mengadakan pertemuan dengan responden untuk melakukan informed

consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari penelitian.

7. Responden harus mengisi semua daftar pertanyaan dalam kuesioner yang

telah diberikan, dan jika telah selesai kuesioner diserahkan pada peneliti.

8. Terakhir dilakukan penyusunan laporan hasil penelitian.

4.8.4 Pengumpulan Data

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

44

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2017). Data yanag didapat dari responden akan dilakukan pengolahan

data melalui tahapan editing, coding, scoring, dan tabulating.

1. Memeriksa (Editing)

Memeriksa (Editing) adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2010). Editing atau mengedit

data bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian

antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau “menjawab”

tujuan penelitian.

Kegiatan dalam langkah ini antara lain:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas penguji. Apalagi instrumenya

anonym, perlu sedikit dicek sejauh mana identitas apa saja yang sangat

diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.

2) Mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan

data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang

lepas atau sobek).

3) Mengecek masalah isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau

seberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki

peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok,

maka item perlu di drop.

2. Memberi Tanda Kode (Coding)

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

45

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2014). Coding dalam penelitian ini

yaitu dengan data demografi umum dan khusus.

1) Data umum meliputi :

a. Umur :

a) 25 – 30 tahun = A1

b) 31 – 35 tahun = A2

c) 36 – 40 tahun = A3

d) 41 – 45 tahun = A4

b. Pendidikan :

a) SD = B1

b) SMP = B2

c) SMA = B3

d) PT = B4

e) Tidak Sekolah= B5

c. Pekerjaan :

a) PNS = C1

b) TNI/POLRI = C2

c) Swasta = C3

d) Wiraswasta = C4

e) Petani = C5

f) IRT = C6

d. Riwayat menstruasi :

a) Lancar menstruasi / bulan = D1

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

46

b) Tidak lancar menstruasi/ bulan = D2

c) Tidak menstruasi = D3

e. Lama pernikahan :

a) < 5 tahun = E1

b) 6 - 10 tahun = E2

c) > 11 tahun = E3

f. Agama / kepercayaan

a) Islam = F1

b) Kristen = F2

c) Hindu = F3

d) Lainnya = F4

2) Data khusus meliputi :

a. Persepsi positif = J1

b. Persepsi negatif = J2

c. Adaptasi positif (adaptif) =J3

d. Adaptasi negatif (inefektif) =J4

3. Scoring

Scoring adalah proses pemberian nilai pada jawaban kuesioner (Hidayat,

2014). Menurut Najmah (2011), pada data normal pembagian skor menjadi 2

kategori dapat dilakukan dengan menggunakan cut of point mean dengan kriteria

skor :

Scoring untuk persepsi wanita infertil

1) Penyataan positif yaitu:

Sangat setuju (SS) : 4

Setuju (S) : 3

Tidak setuju (TS) : 2

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

47

Sangat tidak setuju : 1

2) Penyataan negatif yaitu:

Sangat setuju (SS) : 1

Setuju (S) : 2

Tidak setuju (TS) : 3

Sangat tidak setuju : 4

Scoring untuk persepsi adaptasi sosial

1) Penyataan positif yaitu:

Sangat setuju (SS) : 4

Setuju (S) : 3

Tidak setuju (TS) : 2

Sangat tidak setuju : 1

2) Penyataan negatif yaitu:

Sangat setuju (SS) : 1

Setuju (S) : 2

Tidak setuju (TS) : 3

Sangat tidak setuju : 4

Menurut Najmah (2011), pada data normal pembagian skor menjadi 2

kategori dapat dilakukan dengan menggunakan cut of point mean dengan kriteria

skor :

a. Persespsi positif jika T skor ≥ T mean atau ≥ 50

b. Persepsi negatif jika T skor < T mean atau < 50

4. Tabulating

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

48

Tabulating yaitu penyusunan data dalam bentuk tabel. Adalah kegiatan

untuk meringkas data yang masuk (data mentah) ke dalam tabel-tabel yang telah

dipersiapkan (Notoadmojo, 2010).

Adapun hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan menggunakan

skala kumulatif :

100 % = seluruhnya

76 % - 99 % = hampir seluruhnya

51 % - 75 % = sebagian besar dari responden

50 % = setengah responden

26 % - 49 % = hampir dari setengahnya

1 % - 25 % = sebagian kecil dari responden

0 % = tidak ada satupun dari responden

4.9 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis

terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya mudah dideteksi

(Nursalam, 2017). Analisa data menggunakan uji Chi Square. Uji ini digunakan

untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau

menganalisis hasil observasi untuk mengetahui, apakah ada hubungan atau

perbedaan yang signifikan pada penelitian yang menggunakan skala nominal.

Cara penggunaan uji ini adalah sebagai berikut: Mencari frekuensi harapan (fe)

pada tiap sel dengan rumus:

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

49

Keterangan:

= frekuensi yang diharapkan

jumlah frekuensi pada kolom

jumlah frekuensi pada baris

= jumlah keseluruhan baris dan kolom

` mencari nilai Chi Square hitung dengan rumus:

mencari nilai x² tabel dengan rumus:

dk = (k-1) (b-1)

keterangan:

k = banyaknya kolom

b = banyaknya baris

Membandingkan x² hitung dengan x² tabel:

Jika x² hitung ≥ x² tabel maka Ho ditolak artinya signifikan, ada hubungan

persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan

adaptasi sosial pendekatan model keperawatan calysta roy. Jika x² hitung ≤ x²

tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan, tidak ada ada hubungan persepsi

wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan adaptasi

sosial pendekatan model keperawatan calysta roy.

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

50

4.9.1 Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

analisa univariat yang digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan angka

atau nilai karakteristik responden berdasarkan persepsi wanita infertil dengan

menggunakan rumus penentuan besarnya prosentase sebagai berikut :

Untuk mengukur sikap digunakan skala likert. Pada skala likert disediakan

empat alternative jawaban dan setiap jawaban sudah tersedia nilainya. Dalam

skala likert item ada yang bersifat positif (favorable) terhadap masalah yang

diteliti, sebaliknya ada yang bersifat negatif (unfavorable) terhadap masalah yang

diteliti.

Untuk pernyataan positif (favorable) yaitu:

1. Sangat setuju (SS) jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner,

dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 4.

2. Setuju (S) jika responden setuju dengan pernyataan kuesioner, dan diberikan

melalui jawaban kuesioner skor 3.

3. Tidak setuju (TS) jika responden tidak setuju dengan pernyaan kuesioner, dan

diberikan melalui kuesioner skor 2.

4. Sangat tidak setuju (STS) jika responden sangat tidak setuju dengan

pernyataan kuesioner, dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1.

Untuk pernyataan negatif (unfavorable) yaitu :

1. Sangat setuju (SS) jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner,

dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1.

2. Setuju (S) jika responden setuju dengan pernyataan kuesioner, dan diberikan

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

51

SD

X X T 10 50

melalui jawaban kuesioner skor 2.

3. Tidak setuju (TS) jika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner,

dan diberikan melalui kuesioner skor 3.

4. Sangat tidak setuju (STS) jika responden sangat tidak setuju dengan

pernyataan kuesioner, dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 4.

(Hidayat, 2010).

Kemudian dari jawaban responden masing-masing item pertanyaan

dihitung tabulasi. Untuk sikap dikategorikan menjadi positif dan negatif dengan

menghitung terlebih dahulu skor-T

Untuk mencari T-skor menggunakan rumus (Azwar, 2011).

Dimana :

X : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

X : Mean skor kelompok

sd : Deviasi standar skor kelompok

Untuk mencari s digunakan rumus :

1

2

n

XX

SD

SD : varian skor pernyataan

n : jumlah responden

Skor T responden

Skor mean T =

Jumlah responden

Positif jika T hitung ≥ T mean atau ≥ 50

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

52

Negatif jika T hitung < T mean atau < 50

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh pemberian. Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui

apakah ada hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada

wanita infertil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy di Kabupaten Madiun.

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel apakah signifikansi atau

tidak dengan signifikan atau kebenaran 0,05 dengan menggunakan uji Chi Square

dengan software SPSS, dimana p value < α 0,05 maka H1 diterima yang artinya

ada hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita

interfil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan calysta roy

di wilayah kerja UPTD Puskemas Kebonsari Kecamatan Madiun Kabupaten

Madiun, sedangkan p value > α 0,05 maka H1 ditolak yang artinya tidak ada

hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil

dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy di

Kabupaten Madiun.

4.10 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada

institusi Program Studi S1 Keperawatan STIKes ICMe Jombang untuk

mendapatkan persetujuan. Setelah itu baru melakukan penelitian pada responden

dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi :

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

53

4.10.1 Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek

penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek

bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.

4.10.2 Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

4.10.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanya ditampilkan

pada forum akademis.

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

54

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian hubungan persepsi wanita

infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan adaptasi sosial

pendekatan model keperawatan Calysta Roy. Data dihasilkan dari kuesioner yang

diberikan kepada responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 25 Mei

– 2 Juni 2018 didapatkan responden sebanyak 31 responden yang memenuhi

kreteria peneliti yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kebonsari Kabupaten Madiun.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari terdiri dari empat Desa

dengan jumlah penduduk PUS 545 orang, Desa Balerjo sejumlah 186 PUS, Desa

Selopuro sejumlah 124 PUS, Desa Binowo sejumlah 76 PUS dan Desa Nglongko

sejumlah 159 PUS.

Berdasarkan metode pengkajian Windshield Survey data demografi

masyarakat akan disajikan sebagai berikut : tipe masyarakat di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun adalah masyarakat rural atau masyarakat

pedesaan yang hidup bertetangga. Karakteristik di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Kebonsari Madiun berupa dataran rendah yang merupakan daerah

pedesaan.

Gambaran geografisnya yakni berupa kumpulan rumah yang agak padat

sehingga jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya cukup dekat. Iklim di

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

55

wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun beriklim tropis. Batas wilayah

di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Madiun yaitu utara Desa Selopuro

berbatasan dengan Desa Mbacem, Selatan Desa Balerjo berbatasan dengan Desa

Belar dan Desa Singgahan, Timur Desa Nglongko berbatasan dengan Desa Surut

Sewu, Barat Desa Binowo berbatsan dengan Desa Balerjo dan Desa Padas.

5.1.2 Data Umum

1. Karakteristik responden

Sampel pada penelitian ini berjumlah 31 responden wanita infertil yang

bertempat tinggal di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten

Madiun. Data mengenai karakteristik responden dijelaskan pada tabel-tabel

dibawah ini :

1) Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni 2018

No Umur Jumlah Persentase (%)

1 25 - 30 tahun 7 22,6

2 31 - 35 tahun 19 61,3

3 36 - 40 tahun 5 16,1

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berumur 31-35 tahun yaitu sebanyak 19 responden (61,3%).

2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni 2018

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SMP 7 22,6

2 SMA 24 77,4

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

56

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 24 responden (77,4%).

3) Karakteristik berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni

2018

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Wiraswasta 8 25,8

2 Petani 7 22,6

3 IRT 16 51,6

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 responden

(51,6%).

4) Karakteristik responden riwayat menstruasi

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Menstruasi Di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2

Juni 2018

No Riwayat Menstruasi Jumlah Persentase (%)

1 Lancar perbulan 18 58,1

2 Tidak Lancar perbulan 13 41,9

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

riwayat mestruasi lancar perbulan yaitu sebanyak 18 responden (58,1%).

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

57

5) Karakteristik responden berdasarkan lama menikah

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menikah Di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2

Juni 2018

No Lama Menikah Jumlah Persentase (%)

1 0 - 5 Tahun 6 19,4

2 6 - 10 Tahun 19 61,3

3 > 10 Tahun 6 19,4

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

lama menikah 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 19 responden (61,3%).

6) Karakteristik responden berdasarkan agama

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan agama Di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni 2018

No Agama Jumlah Persentase (%)

1 Islam 31 100,0

Jumlah 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa seluruhnya responden

beragama islam sebanyak 31 responden (100,0%).

5.1.3 Data Khusus

1. Karakteristik variabel

1) Persepsi wanita infertil tentang stigma mayarakat

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Wanita Infertil

Tentang Stigma Mayarakat Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni 2018

No Persepsi Jumlah Persentase (%)

1 Persepsi Positif 12 38,7

2 Persepsi Negatif 19 61,3

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

58

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

persepsi wanita infertil tentang stigma mayarakat yaitu persepsi negatif

sebanyak 19 responden (61,3%).

2) Adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Adaptasi Sosial Dengan

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni

2018

No Adaptasi Sosial Jumlah Persentase (%)

1 Adaptasi Positif (Adaptif) 6 19,4

2 Adaptasi Negatif (Inefektif) 25 80,6

Total 31 100,0

Sumber : Data primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden

adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy yaitu

adaptasi negatif sebanyak 25 responden (80,6%).

3) Hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita

infertil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Analisis Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma

Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni

2018

Adaptasi Sosial

Persepsi Wanita

Infertil Positif Negatif Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Positif 3 9,7 3 9,7 6 19,4

Negatif 9 29 16 51,6 25 80,6

Jumlah 12 38,7 19 61,3 31 100 Sumber : Data Primer, 2018

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

59

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukan bahwa sebagaian besar responden

memiliki pesepsi tentang wanita infertil negatif dan hampir seluruhnya dari

responden adaptasi sosial negatif.

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma

Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial

Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun 25 Mei – 2 Juni

2018

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 11.780a 1 .001

Continuity Correctionb 8.794 1 .003

Likelihood Ratio 13.827 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear

Association 11.400 1 .001

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 2,32.

b. Computed only for a 2x2 table

Uji Chi Square p value=0,001

Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan bahwa analisis data dilakukan

menggunakan uji Chi Square dengan SPSS 16 pada taraf kesalahan 5%.

Berdasarkan hasil uji Chi Square antara variabel persepsi wanita infertil tentang

stigma masyarakat dengan adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta

Roy, didapatkan nilai p value = 0,001 dimana p value < α 0,05, maka H1 diterima

yang artinya ada hubungan persepsi wanita infertil stigma masyarakat dengan

adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy.

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

60

5.2 Pembahasan

5.2.1 Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma Mayarakat Di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden

persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat yaitu persepsi negatif. Menurut

peneliti persepsi yang negatif dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya umur,

agama, tingkat pengetahuan atau pendidikan dan masalah kesehatan yang diderita

seperti menstruasi tidak lancar dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang

berpengaruh pada tingkat kesuburan wanita dan menstruasi tidak lancar juga bisa

mengalami kesulitan hamil, jika masa ovulasi yang ditunggu tidak segera tiba. Hal

ini menyebabkan perasaan wanita tersebut menjadi lemah yang membuat

masyarakat berfikiran negatif tentang seseorang individu tersebut.

Hal ini sejalan menurut Ramadhan, (2009) Persepsi merupakan informasi

yang pertama kali diperoleh sangat mempengaruhi pembentukan persepsi.

Oleh karena itu, pengalaman pertama yang tidak menyenangkan akan sangat

mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang. Tetapi karena stimulus yang

dihadapi oleh manusia senantiasa berubah, maka persepsi pun dapat berubah-

ubah sesuai dengan stimulus yang diterima.

Riswandi, (2009) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis persepsi

menurut yaitu persepsi lingkungan fisik dan persepsi sosial atau persepsi terhadap

manusia. Persepsi lingkungan fisik yaitu suatu kegiatan dalam menafsirkan

stimulus berupa lambang-lambang yang bersifat fisik baik terhadap suatu

objek. Persepsi sosial yaitu menanggapi sifat-sifat luar dan dalam yang meliputi

perasaan, motif, harapan, keyakinan. Persepsi terhadap manusia bersifat

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

61

interaktif, dimana ketika sesorang mempersepsikan orang lain terhadap

kemungkinan timbul reaksi dari orang yang dipersepsikan.

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden

berumur 31-35 tahun, persepsi yang negatif juga dipengaruhi oleh umur. Menurut

peneliti umur akan menentukan tingkat kematangan seseorang baik secara fisik

maupun psikologi. Seseorang yang berumur 31 tahun cenderung sudah memiliki

pemikiran yang baik karena semakin bertambah umur seseorang maka

pengetahuan yang didapat juga semakin bertambah sehingga tingkat persepsi juga

semakin tinggi.

Hal ini sejalan dengan teori Paryati (2012) menjelaskan bahwa umur

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stigma seseorang. Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin berubah sikap dan perilaku seseorang

sehingga pemikiran seseorang bisa berubah. Jenis kelamin merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kerja seseorang (Paryati, 2012). Perempuan juga

cenderung memiliki stigma yang tinggi dimana bersikap menyalahkan

dibanding dengan laki-laki (Salmon et al, 2014).

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

riwayat mestruasi lancar perbulan, akan tetapi ada sebagian responden walaupun

menstruasi lancar ternyata masih mengalami persepsi negatif dan lama menikah

juga dapat memicu terjadinya persepsi negatif.

Menurut peneliti status kesehatan fisik yang baik seperti menstruasi lancar

setiap bulan dan kondisi tubuh yang sehat (memiliki gaya hidup yang sehat) akan

membuat sesorang memiliki persepsi yang positif atau baik terhadap orang lain

atau suatu objek tertentu.

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

62

Hal ini sejalan menurut Nurhidayat, (2012) menjelaskan bahwa faktor

interpersonal merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi, meliputi latar

belakang sosio-kultural, faktor emosi, gender, status kesehatan fisik. Variabel

struktural meliputi pengetahuan Cues of action, dapat berupa isyarat internal atau

eksternal misalnya perasaan lemah, gejala yang tidak menyenangkan atau

anggapan seseorang terhadap kondisi orang terdekat yang menderita suatu

penyakit.

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden

berpendidikan SMA tingkat pendidikan mempengaruhi terbentuknya persepsi

pada seseorang. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi yaitu nilai kepercayaan

atau agama hal ini dibuktikan pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa seluruhnya

responden beragama islam.

Menurut peneliti persepsi positif atau negatif akan dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan dan pendidikan, semaikan tinggi pendidikan seseorang maka

pengetahuan dan wawasan tentang wanita infertil akan semakin luas dan akan

menimbulkan persepsi positif. Nilai kepercayan atau agama menjadi landasan

terbesar seseorang memiliki persepsi positif maupun negatif karena ajaran agama

akan memberikan sudut pandang gambaran seseorang terhadap keyakinan kepada

Tuhan Nya yang Maha Berkuasa dalam kondisi apapun itu, jika sesorang percaya

kepada Tuhan Nya maka tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhannya untuk

memberikan keturunan meski sudah dianggap masyarakat tidak memiliki

keturunan.

Hal ini sejalan menurut Nurhidayat, (2012) menjelaskan bahwa faktor

yang mempengaruhi persepsi meliputi tingkat pendidikan, tingkat pengembangan,

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

63

nilai dan kepercayaan keyakinan atau agama. Variabel sosio-psikologi yaitu

faktor sosial dan emosional, Tekanan sosial, merupakan pengaruh dari teman

kelompok dapat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan mengenai suatu

hal yang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan nilai dan kepercayaan.

Tingkat Pendidikan dapat mempengaruhi munculnya stigma. Jika tingkat

pendidikan tinggi maka tingkat pengetahuan juga akan tinggi (Erkki & Hedlund,

2013).

5.2.2 Adaptasi Sosial Dengan Pendekatan Model Keperawatan Calysta Roy Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya dari

responden adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy

yaitu adaptasi negatif.

Menurut peneliti adaptasi sosial yang negatif dipengaruhi oleh suatu

proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan

yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara

fisiologis dan psikologis yang akan menghasilkan perilaku adiptif.

Hal ini sejalan menurut Winata, (2014) menjelaskan bahwa adaptasi

adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat

berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat

berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi. Adaptasi

merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon

terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan

tubuh baik secara fisiologis dan fsikologis yang akan menghasilkan perilaku

adiptif (Hidayat, 2008).

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

64

Proses adaptasi sosial melibatkan perubahan identitas dilihat dari status

pekerjaan dilihat dari jenis pekerjaan ditunjukkan berdasarkan tabel 5.3

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pekerjaan sebagai ibu

rumah tangga.

Menurut peneliti yang dapat melakukan adaptasi sosial masyarakat lebih

mudah karena memiliki waktu luang yang lebih banyak dari pada pekerjaan

lainnya. Hal ini sejalan menurut Winata (2014) menjelaskan bahwa proses

adaptasi sosial melibatkan perubahan identitas dan dukungan bagi sebagai berikut

rasa tenteram dan meningkatnya harga diri fleksibilitas dan keterbukaan kognitif,

kompetensi dalam interaksi social dan meningkatnya kepercayaan diri dan rasa

percaya pada orang lain. Perubahan identitas ini bisa dilihat dari status pekerjaan

yang dimiliki oleh seseorang semakin feksibel pekerjaan seseorang interaksi

sosial akan mudah dan adaptasi sosial berjalan dengan lancar.

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden lama

menikah 6 – 10 tahun. Lama menikah membantu seseorang untuk beradaptasi dan

meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku adaptif serta

merubah perilaku maladaptif.

Menurut peneliti proses adaptasi sosial juga dipengaruhi oleh lama status

perkawinan akan membentuk dukungan dari keluarga, masyarakat untuk

melakukan adaptasi sosial hal ini akan membuat rasa tenteram dan meningkatnya

harga diri dalam interaksi social dan meningkatnya kepercayaan diri dan rasa

percaya pada orang lain untuk beradaptasi sosial, karena manusia sebagai mahluk

holistik yang dalam sistem kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan

lingkungannya.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

65

Hal ini sejalan menurut Yani & Ibrahim (2017) menjelaskan konsep

sistem, Roy mengemukakan beberapa pandangannya tentang manusia antara lain:

manusia sebagai makhluk biopsikososial yang selalu berinteraksi dengan

lingkungannya secara terus menerus : untuk mencapai suatu keseimbangan,

seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi dengan

menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negatif : semua individu

harus beradaptasi terhadap tekanan internal dan eksternal dalam memenuhi empat

mode adaptasi (fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi) :

individu selalu berada pada rentang sehat sakit dan hal ini berhubungan dengan

keefektifan koping yang dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan.

5.2.3 Hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita

infertil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten

Madiun

Berdasarkan analisis data dilakukan menggunakan uji Chi Square dengan

SPSS pada taraf kesalahan 5%. Berdasarkan hasil uji Chi Square antara variabel

persepsi wanita infertil stigma masyarakat dengan adaptasi sosial pendekatan

model keperawatan Calysta Roy Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebonsari

Kabupaten Madiun, didapatkan nilai p value = 0,001 dimana p value < α 0,05.

Maka H1 diterima yang artinya ada hubungan persepsi wanita infertil stigma

masyarakat dengan adaptasi sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy.

Menurut peneliti setelah persepsi terhadap seseorang yang berbeda dari

orang lain dapat mempengaruhi perilaku dan sikap terhadap orang tersebut.

Stigma bisa berhubunga dengan persepsi seperti rasa malu dan menyalahkan

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

66

orang yang memiliki penyakit Infertilitas hal ini dibuktikan pada berdasarkan

tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden persepsi wanita infertil

tentang stigma mayarakat yaitu persepsi negatif.

Hal ini sejalan menurut Notoatmodjo, (2010) menjelaskan bahwa persepsi

adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil. Persepsi adalah satu proses pengorganisasian dan penginter

pretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu

sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi

dalam diri individu.

Arifin (2011) menjelaskan faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu

orang yang melakukan persepsi yaitu sikap individu yang bersangkutan terhadap

objek persepsi, motivasi atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada

didalam diri seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi, interest atau

keterkaritan, faktor perhatian individu dipengaruhi oleh keterkaritan tentang

sesuatu. Harapan, seseorang akan mempersepsikan suatu objek atau kejadian

sesuai dengan apa yang diharapkan pada orang tersebut dan pengalaman.

Target atau objek persepsi faktor keadaan atau situasi lingkungan yaitu konteks

sosial, pekerjaan, persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa dalam lingkup

pekerjaan dan waktu saat objek dipersepsikan.

Menurut Liamputtong, (2013) menjelaskan bahwa stigma terbentuk karena

ketidak tahuan, kurangnya pengetahuan tentang Infertilitas, dan kesalah pahaman

tentang penularan Infertilitas. Hal tersebut dikarenakan rendahnya tingkat

pengetahuan seseorang. Pengetahuan adalah hasil tahu dari informasi yang

ditangkap oleh panca indera. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan,

pekerjaan, umur, lingkungan, sosial dan budaya (Wawan & Dewi, 2011).

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

67

Bhugra, (2016) menjelaskan bahwa stigma berhubungan dengan

kehidupan sosial yang biasanya ditujukan kepada orang-orang yang dipandang

berbeda, diantaranya seperti menjadi korban kejahatan, kemiskinan, serta orang

yang berpenyakitan salah satunya orang infertilitas. Orang yang mendapat stigma

dilabelkan atau ditandai sebagai orang yang bersalah Stigma masyarakat (stigma

sosial) adalah pandangan dari masyarakat pada seseorang yang dianggap ternoda

dan karenanya mempunyai watak yang tercela.

Winata, (2014) menjelaskan bahwa adaptasi adalah suatu penyesuaian

pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi

sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan

sesuai dengan keinginan pribadi

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

68

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil

sebagian besar adalah mengalami persepsi negatif

2. Adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta Roy

hampir seluruhnya adalah mengalami proses adaptasi sosial negatif

(inefektif)

3. Ada hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada

wanita infertil dengan adaptasi sosial di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.

6.2 Saran

1. Bagi UPTD Pusksesmas Kebonsari Madiun

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang

persepsi wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil

dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan Calysta

Roy dan petugas puskesmas bisa mengarahkan wanita infertil untuk

memiliki persepsi positif dengan memberikan edukasi tentang cara

pengobatan infertil dan pelayanan kesehatan yang mendukung terjadinya

adaptasi yang positif dilingkungan masyarakat.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi

institusi pendidikan untuk bahan kegiatan belajar mengajar tentang

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

69

persepsi wanita infertil tentang stigma materi masyarakat pada wanita

infertil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan model keperawatan

Calysta Roy dan dapat diaplikasikan ke masyarakat lewat pengabdian

masyarakat baik bagi dosen dan mahasiswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi atau

gambaran dan bahan referensi bagi peneliti berikutnya terkait persepsi

wanita infertil tentang stigma masyarakat dapat diteliti lebih lanjut yang

berhubungan dengan dukungan kelurga terhadap wanita infertil untuk

meningkatkan adaptasi sosial yang efektif dilingkungan masyarakat,

sehingga nantinya didapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

70

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A, et al, (2015), A Unique View On Male Infertility Around The Globe,

Reproductive Biology and Endrocrinology,Dilihat 07 Maret 2018

https://rbej.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12958-015-0032-1

Alligood, M, R, (2014), Nursing Theorist and Their Work, Eighth Edition, United

States of America : Elsevier

Alligood, M, R, & Tomey, A, M, (2010), Nursin gtheorists and their work, seven,

United States of America: Elsevie

Arifin, Z, (2011), Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru),

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Bennet et al, (2014), Reproductive knowledge and patient education needs among

Indonesian women infertility patients attending three fertility clinics,

Contents lists available at Science Direct

Bhugra, D, (2014), Health Promotion & Prevention in 61 Schizophrenia.

http://supportingfamillies.org.nz

Demartoto, A, (2008) Dampak Fertilitas Terhadap Perkawinan (Suatu Kajian Persperktif

Gender), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Available at: http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/infertilitas-

dalam-prespektif-gender.pdf

Ezzel, W, (2016), The Impact of Infertility on Women's Mental Health, North

California Medical Journal, 77 (6), 427 - 428, Dilihat 06 Maret 2018

http://www.ncmedicaljournal.com/content/77/6/427.full

Erkki, Linn, dan Johanna Hedlund, (2013), Nurses’ Experiences and Perceptions

of Caring for Patients with HIV/AIDS in Uganda, UPPSALA Universitet

Gokler, et al, (2014) The Prevalence of Infertility and Loneliness among Women

Aged 18-49 Years Who Are Living in Semi-Rural Areas in Western Turkey,

Journal International Journal of Fertility and Sterility, Vol 8 (2): 155-162

Hidayat, A, A, (2014),Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data,

Jakarta : Salemba Medika

Louis, et al, ( 2013), The Prevalence Of Couple Infertility In The United States

From A Male Perspective : Evidence From A Nationally Representative

Sample. Journal Andrology Dilihat 05 Maret 2018

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme d/23843214

Liamputtong, (2011), Living Positively : The Experiences of Thai Women Living

With HIV/AIDS in Central Thailand, Qualitative Health Research:441-451

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

71

Ramadhan, Ben Fauzi, (2009), Persepsi Siswa/I SMA Terhadap Keselamatan

Berkendara, Motor, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia

Riswandi, (2009) Ilmu Komunikasi (cetakan Pertama), Yogyakarta : Graha Ilmu

Notoatmodjo, (2010), Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Najmah, (2011), Managemen Analisis Data Kesehatan : Nuha Medika.

Yogyakarta

Nurhidayat, (2012), Persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok Di Kelurahan Kemiri Muka, Depok, Universitas Indonesia,

Skripsi

Notoatmodjo, (2010), Promosi Kesehatan Teori Dan Perilaku, Jakarta: Rineka

Cipta

Notoadmodjo, (2010), Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT Rineka

Cipta

Nursalam, (2017), Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan

Praktis, Edisi 4, Jakarta Selatan: Salemba Medika

Paryati, T., Raksanagara, A. S., dan Afriandi, I. (2012). Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Stigma dan Diskriminasi kepada infertil oleh Petugas

Kesehatan: Kajian Literatur. Jurnal. Bandung: Universitas Padjajaran.

Dilihat 10 Maret 2018 http://repository.unpad.ac.id/15511/

Wawan & Dewi M. (2011), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia, Cetakan II, Yogyakarta: Nuha Medika

Wiweko, B, (2017), Distribution Of Stress Level Among Infertility Patients,Middle East

Fertility Society Journal, 1-4

Winata, Andi, (2014), Adaptasi Mahasiswa Perantau dalam mencapai prestasi

akademik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Akademik

Zainubi, (2016), Budaya Patriarki Masyarakat Desa Bungkuk Dalam Pemilihan

Kepala Daerah Kabupaten Lampung Timur. Jurnal : Bandar Lampung :

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN SKRIPSI MAHASISWA REGULER

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2018

No Jadwal Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persamaan persepsi

2 Pengumuman bimbingan

3 Pendaftarn mahasiswa peserta

skripsi

4 Bimbingan proposal Skripsi

5 Pengurusan izin

6 Studi pendahuluan

7 Pendaftaran ujian proposal

penelitian

6 Ujian Proposal Penelitian

7 Revisi Proposal Penelitian

8 Pengambilan dan Pengelolaan

Data

9 Bimbingan Hasil

10 Pendaftaran Ujian Sidang Skripsi

11 Ujian Sidang Skripsi

12 Revisi Skripsi

13 Penggandaan dan Pengumpulan

Tugas Akhir

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sari Murdiyani

NIM : 14.321.0042

Adalah mahasiswa S1 Keperawatan STIKes ICMe Jombang yang akan

melakukan karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi tentang “Hubungan persepsi

wanita infertil tentang stigma masyarakat pada wanita infertil dengan adaptasi

sosial pendekatan model keperawatan Calysta Roy di wilayah kerja Puskesmas

Kebonsari Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun” upaya untuk megetahui

wanita infertil tentang presepsi stigma masyaraka.

Tugas akhir ini bermanfaat sebagai meningkatkan mutu pelayanan dan perawatan

pada klien infertilitas untuk itu saya mohon partisipasi Bapak/Ibu menjadi

responden dalam karya tulis ilmiah ini. Semua data yang telah dikumpulkan akan

dirahasiakan. Data responden disajikan untuk keperluan karya tulis ilmiah ini.

Apabila dalam penelitian ini responden merasa tidak nyaman dengan kegiatan

yang dilakukan, maka responden dapat mengundurkan diri.

Apabila Ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani pada lembar

persetujuan yang telah disediakan. Atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan

terimakasih.

Hormat Saya,

Sari Murdiyani

Lampiran 2

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INFORMED CONSENT

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya yang bertandatangan dibawah

ini :

Nama :.........................................................................

Umur :..........................................................................

Jenis Kelamin :.........................................................................

Pekerjaan :.........................................................................

Alamat :.........................................................................

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yanag dilakukan

saudara Sari Murdiyani , Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes ICMe Jombang dan

telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

Penelitian yang berjudul Hubungan Persepsi Wanita Infertil Tentang Stikma

Masyarakat Pada Wanita Infertil Dengan Adaptasi Sosial Pendekatan Model

Keperawatan Calysta Roy di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebosari

Kabupaten Madiun.

Perlakuan yang akan diterapkan pada subjek

Manfaat ikut sebagai subyek penelitian

Bahaya yang akan timbul

Prosedur penelitian

Dan prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai

segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya

bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan

penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak

manapun. Demikian lembar persetujuan ini untuk digunakan sebagimana

mestinya.

Madiun , Mei 2018

Peneliti, Responden,

Sari Murdiyani .…………………

No. Responden :

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

LEMBAR

DATA DEMOGRAFI

Judul : Hubungan persepsi wanita infertil tentang stigma

masyarakat

pada wanita infertil dengan adaptasi sosial dengan pendekatan

model keperawatan calysta roy

Petunjuk : Berilah tanda check () pada kotak yang telah disediakan sesuai

dengan jawaban saudara.

No. Responden :…….

Tgl Pengisian :…….

Data Demografi

1. Pendidikan

Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

Pendidikan Tinggi

2. Umur

25 – 30 tahun

31 – 35 tahun

36 – 40 tahun

41 – 45 tahun

3. Lama menikah

0 – 5 tahun

6 – 10 tahun

Lebih dari 10 tahun

Lampiran 4

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

4. Pekerjaan

Ibu rumah tangga

Pensiunan

Petani

Wiraswasta

5. Agama / kepercayaan

Islam

Kristen

Hindu

katolik

6. Riwayat menstruasi

1) Lancar / bulan

2) Tidak lancar / bulan

3) Tidak menstruasi

7. Riwayat kehamilan

` 1) Pernah hamil

2) Belum pernah hamil

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

KISI-KISI KUESIONER PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG

STIGMA MASYARAKAT

No Komponen yang diukur Nomor item pernyataan Total

Positif Negatif

1. Stikma masyarakat

tentang peran wanita yang

tidak bisa memberi

keturunan

1, 2 3, 4 4

2. Siklus menstruasi wanita

infertil yang berkaitan

dengan kesehatan sistem

reproduksi wanita

5, 6 7, 8 4

3. Wanita selalu jadi

tumpuhan kesalahan jika

tidak memiliki keturunan

9, 10 11, 12 4

4. Kebudaya patriarki yang

menyalahkan kaum

wanita jika tidak memiliki

keturunan

13, 14 15, 16 4

Lampiran 5

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

LEMBAR KUESIONER

PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA MASYARAKAT

Nomor Responden :

Tgl pengisian :

Petunjuk pengisian!

Mohon untuk dijawab pada kolom yang sudah tersedia dengan cara memberikan

tanda cek (√) pada kotak sebelah kiri jawaban yang telah anda pilih.

Mohon jangan ada pertanyaan yang terlewatkan untuk anda jawab.

Petunjuk jawaban kuesioner persepsi infertil tentang stigma masyarakat sudah ada

dilembar kuesioner masing- masing.

Pilihan jawaban sebagai berikut :

Sangat Setuju : SS

Setuju : S

Tidak Setuju : TS

Sangat Tidak Setuju : STS

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya merasa baik-baik saja walaupun

masyarakat menganggap buruk oleh

masyarakat karena tidak punya

keturunan

2. Saya bersikap biasa saja saat

masyarakat atau seseorang memberikan

komentar negatif tentang hidup saya

yang tidak memiliki keturunan

3. Saya merasa takut jika di pandang

masyarakat buruk atas kondisi saya

yang belum memiliki keturunan

4. Saya menjauhi masyarakat atau

seseorang yang mencela saya tentang

keadaan saya yang belum punya

keturunan

5. Saya rasa menstruasi yang tidak teratur

bukan penyebab / indikasi untuk

mempunyai keturunan

6. Saya merasa sedih jika menilai

masyarakat kalau siklus menstruasi saya

bermasalah

Lampiran 6

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

7. Saya selama menstruasi merasa tidak

nyamanan didekat masyarakat karena

masyarakat menyudutkan terkait belum

punya keturunan

8. Saya sebelum menstruasi merasakan

gejala tertentu pertanda bahwa

menstruasi hamper mulai/ datang seperti

yang di rasakan oleh masyarakat pada

umumnya

9. Saya disalahkan oleh masyarakat dan

keluarga karena belum bisa memberikan

keturunan

10. Saya melakukan pengobatan medis

berharap bisa memiliki keturunan meski

sering disudutkan oleh kelurga dan

masyarakat akan kondisi saya ini

11 Saya malu jika masyarakat selalu

menyudutkan saya dan menanyakan

kapan saya akan hamil

12 Saya rutin melakukan altervative akan

tetapi tetap disalahkan oleh keluarga

karena belum juga bisa memiliki

keturunan

13 Saya berharapan mendapat dukungan

dari masyarakat untuk memiliki

keturunan

14. Saya dianggap bersalah oleh masyarakat

karena belum memiliki keturunan

15 Saya dikucilkan oleh masyarakat karena

tidak bisa memiliki keturunan

16 Saya merasa iri, minder dan kecewa saat

masyarakat memandang buruk saya

karena saya belum memiliki keturunan

Total skor

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

KISI-KISI KUESIONER ADAPTASI SOSIAL

No Komponen yang diukur Nomor item pernyataan Total

Positif Negatif

1. Rasa tenteram dan

meningkatnya harga diri

1, 2, 3 4, 5, 6 6

2. Fleksibilitas dan

keterbukaan kognitif

7, 8, 9 10, 11, 12 6

3. Kompetensi dalam

interaksi social dan

meningkatnya

kepercayaan diri dan rasa

percaya pada orang lain

13, 14, 15 16, 17, 18 6

Lampiran 7

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

LEMBAR KUESIONER

ADAPTASI SOSIAL

Nomor Responden :

Tgl pengisian :

Petunjuk pengisian!

Mohon untuk dijawab pada kolom yang sudah tersedia dengan cara memberikan

tanda cek (√) pada kotak sebelah kiri jawaban yang telah anda pilih.

Mohon jangan ada pertanyaan yang terlewatkan untuk anda jawab.

Petunjuk jawaban kuesioner persepsi dan kuesioner adaptasi sosial sudah ada

dilembar kuesioner masing- masing.

Pilihan jawaban sebagai berikut :

Sangat Setuju : SS

Setuju : S

Tidak Setuju : TS

Sangat Tidak Setuju : STS

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya belum punya keturunan tapi merasa

rileks saat bergaul dengan orang lain

2. Saya nyaman berkumpul dengan orang lain

saat arisan atau perkumpulan warga, meski

kondisi saya belum memiliki keturunan

3. Saya membantu orang lain ketika ada yang

meminta bantuan kepada saya

4. Saya belum memiliki keturunan oleh karena

itu saya tidak mudah bergaul dengan orang

lain

5. Saya belum memiliki keturunan saya tetap

aktif mengikuti pengajian

6. Saya tidak peduli omongan orang lain

tentang keadaan saya yang belum memiliki

keturunan

7. Saya berbagi cerita akan diri saya yang

belum memiliki keturunan kepada orang

lain

8. Saya menyadari keterbukaan orang lain

terhadap saya yang belum memiliki

Lampiran 8

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

keturunan

9. Saya merasa tenang saat bercerita tentang

keadaan saya yang belum memiliki

keturunan dengan orang lain

10. Saya mencoba membuat orang lain merasa

baik saat dekat dengan saya meski saya

belum memiliki keturunan

11. Saya tidak merasa malu berjumpa teman

yang sudah punya anak

12 Saya ketika ada masalah tentang keturunan

saya tidak menceritakan kepada orang lain

13 Saya akan mersponnya dengan baik saat

masyarakat atau seorang memberikan

komentar negatif tentang hidup saya yang

belum memiliki keturunan

14. Saya tidak membalasnya ketika ada orang

lain yang mencela saya belum memiliki

keturunan

15. Saya mencoba akrab dengan teman atau

masyarakat sekitar meski saya belum

memiliki keturunan

16. Saya akan malas untuk bergaul dengan

orang lain saat masyarakat atau seorang

yang mengkritik saya belum memiliki

keturunan,

17. Saya tidak aktif dalam berbagai kelompok

sosial dimasyarakat karena saya belum

memiliki keturunan

18. Saya merasa gugup saat berbicara dengan

orang lain yang membahasa tentang

keadaan saya yang belum memiliki

keturunan saya sering membuat lelucon

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Tabulasi Data Umum

Hubungan Persepsi Wanita Infertil Tentang Stigma Masyarakat Pada Wanita

Infertil Dengan Adaptasi Sosial Dengan Pendekatan Model Keperawatan

Calysta Roy di UPTD Puskesmas Kebonsari Kabupaten Madiun

No.

Responden

Data umum

Umur Pendidikan Pekerjaan Riwayat

menstruasi

Lama

pernikahan Agama

1 A1 B3 C6 D1 E2 F1

2 A2 B3 C4 D1 E2 F1

3 A2 B3 C6 D1 E2 F1

4 A1 B2 C6 D1 E1 F1

5 A1 B3 C6 D1 E2 F1

6 A2 B3 C4 D2 E1 F1

7 A3 B2 C5 D1 E3 F1

8 A2 B3 C6 D2 E2 F1

9 A1 B3 C4 D1 E2 F1

10 A2 B3 C5 D2 E2 F1

11 A2 B3 C4 D1 E2 F1

12 A3 B2 C5 D1 E3 F1

13 A2 B3 C4 D2 E2 F1

14 A2 B2 C6 D2 E1 F1

15 A2 B2 C5 D2 E2 F1

16 A3 B3 C6 D1 E2 F1

17 A1 B3 C6 D1 E2 F1

18 A2 B2 C4 D1 E2 F1

19 A2 B2 C6 D1 E2 F1

20 A3 B3 C6 D2 E3 F1

21 A2 B3 C6 D1 E2 F1

22 A3 B3 C5 D2 E2 F1

23 A2 B3 C6 D2 E3 F1

24 A2 B3 C6 D2 E3 F1

25 A2 B3 C4 D1 E3 F1

26 A2 B3 C6 D1 E2 F1

27 A1 B3 C6 D2 E1 F1

28 A2 B3 C5 D1 E2 F1

29 A2 B3 C5 D1 E1 F1

30 A2 B3 C4 D2 E2 F1

31 A1 B3 C6 D2 E1 F1

Lampiran 9

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Keterangan:

Umur

25 – 30 tahun kode A1

31 – 35 tahun kode A2

36 – 40 tahun kode A3

41 – 45 tahun kode A4

Pendidikan

SD kode B1

SMP kode B2

SMA kode B3

PT kode B4

Pekerjaan

PNS kode C1

TNI/POLRI kode C2

Swasta kode C3

Wiraswasta kode C4

Petani kode C5

IRT kode C6

Riwayat menstruasi :

Lancar menstruasi / bulan kode D1

Tidak lancar menstruasi/ bulan kode D2

Tidak menstruasi kode D3

Lama pernikahan :

< 5 tahun kode E1

- 10 tahun kode E2

> 11 tahun kode E3

Agama / kepercayaan

Islam kode F1

Kristen kode F2

Hindu kode F3

Lainnya kode F4

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Lampiran 10

DATA TABULASI VALIDITAS DAN REABILITAS PERSEPSI WANITA INFERTIL

No

Resp

Jumlah Soal Perspsi Wanita Infertil Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2 37

2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1 3 1 1 2 29

3 1 3 3 4 3 3 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 37

4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 48

5 3 3 3 4 2 3 2 3 1 1 1 3 2 3 1 2 37

6 1 3 1 2 1 3 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 28

7 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 40

8 2 3 3 2 1 4 2 1 2 1 4 4 3 2 3 4 41

9 3 4 4 1 3 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 42

10 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 57

11 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 40

12 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 4 1 3 2 2 29

13 1 2 3 2 1 4 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 33

14 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 44

15 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 4 1 3 1 2 2 29

16 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 42

17 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 45

18 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 40

19 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 40

20 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 37

21 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 4 3 1 3 1 2 39

22 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 34

23 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 4 1 3 1 1 3 29

24 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 2 1 3 47

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

25 3 3 4 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 42

26 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 54

27 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 2 2 29

28 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 40

29 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 54

30 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 42

31 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 2 4 54

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

DATA TABULASI VALIDITAS DAN REABILITAS ADAPTASI SOSIAL

No

Resp Jumlah Soal Adaptasi sosial

Skor

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29

2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28

3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 35

4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 3 42

5 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 27

6 1 3 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 35

7 3 4 2 1 1 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 1 36

8 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 36

9 2 3 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 1 38

10 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 3 28

11 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28

12 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 36

13 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 1 36

14 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 48

15 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 36

19 3 3 4 3 2 4 3 2 1 3 3 4 1 3 1 2 3 1 46

17 3 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 27

18 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 36

19 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 3 1 1 2 2 1 3 1 36

20 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 2 2 4 3 1 2 2 2 35

Lampiran 11

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

21 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29

22 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 36

23 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 36

24 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28

25 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 36

26 3 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 29

27 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 29

19 1 2 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 35

29 3 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29

30 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 52

31 3 4 4 2 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3 2 1 2 42

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

VALIDITAS PERSEPSI WANITA INFERTIL TENTANG STIGMA MASYRAKAT

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

P1 Pearson Correlation 1 .678** .535** .401* .607** -.026 .522** .652** .649** .450* .157 .429* .289 .651** .388* .592**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .025 .000 .890 .003 .000 .000 .011 .399 .016 .114 .000 .031 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P2 Pearson Correlation .678** 1 .160 .513** .679** .169 .424* .411* .594** .450* .004 .316 .273 .279 .316 .550**

Sig. (2-tailed) .000 .389 .003 .000 .364 .018 .021 .000 .011 .984 .083 .137 .129 .083 .001

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P3 Pearson Correlation .535** .160 1 .054 .250 .080 .315 .541** .347 .178 .402* .480** .060 .395* .269 .465**

Sig. (2-tailed) .002 .389 .773 .175 .670 .084 .002 .056 .337 .025 .006 .750 .028 .144 .008

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P4 Pearson Correlation .401* .513** .054 1 .466** -.153 .174 .264 .148 .436* .052 .189 .102 .196 .013 .169

Sig. (2-tailed) .025 .003 .773 .008 .410 .349 .151 .427 .014 .780 .308 .586 .292 .944 .365

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P5 Pearson Correlation .607** .679** .250 .466** 1 .027 .342 .437* .594** .660** .027 .252 .105 .342 .246 .500**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .175 .008 .884 .060 .014 .000 .000 .886 .172 .573 .060 .183 .004

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P6 Pearson Correlation -.026 .169 .080 -.153 .027 1 -.163 .016 .205 -.031 .215 .373* -.012 -.132 .096 .226

Sig. (2-tailed) .890 .364 .670 .410 .884 .381 .934 .268 .868 .246 .039 .948 .480 .606 .221

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P7 Pearson Correlation .522** .424* .315 .174 .342 -.163 1 .698** .453* .252 .189 .208 .223 .509** .341 .429*

Sig. (2-tailed) .003 .018 .084 .349 .060 .381 .000 .011 .171 .309 .261 .227 .003 .061 .016

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Lampiran 12

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

P8 Pearson Correlation .652** .411* .541** .264 .437* .016 .698** 1 .409* .336 .180 .273 .105 .445* .103 .291

Sig. (2-tailed) .000 .021 .002 .151 .014 .934 .000 .022 .064 .334 .138 .574 .012 .581 .112

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P9 Pearson Correlation .649** .594** .347 .148 .594** .205 .453* .409* 1 .640** .051 .382* .299 .516** .412* .560**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .056 .427 .000 .268 .011 .022 .000 .784 .034 .102 .003 .021 .001

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P10 Pearson Correlation .450* .450* .178 .436* .660** -.031 .252 .336 .640** 1 .105 .183 .216 .382* .074 .385*

Sig. (2-tailed) .011 .011 .337 .014 .000 .868 .171 .064 .000 .575 .324 .244 .034 .692 .032

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P11 Pearson Correlation .157 .004 .402* .052 .027 .215 .189 .180 .051 .105 1 .004 .382* .020 .011 .329

Sig. (2-tailed) .399 .984 .025 .780 .886 .246 .309 .334 .784 .575 .984 .034 .913 .954 .071

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P12 Pearson Correlation .429* .316 .480** .189 .252 .373* .208 .273 .382* .183 .004 1 -.288 .574** .259 .494**

Sig. (2-tailed) .016 .083 .006 .308 .172 .039 .261 .138 .034 .324 .984 .117 .001 .160 .005

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P13 Pearson Correlation .289 .273 .060 .102 .105 -.012 .223 .105 .299 .216 .382* -.288 1 -.135 .331 .386*

Sig. (2-tailed) .114 .137 .750 .586 .573 .948 .227 .574 .102 .244 .034 .117 .468 .069 .032

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P14 Pearson Correlation .651** .279 .395* .196 .342 -.132 .509** .445* .516** .382* .020 .574** -.135 1 .217 .328

Sig. (2-tailed) .000 .129 .028 .292 .060 .480 .003 .012 .003 .034 .913 .001 .468 .241 .072

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

P15 Pearson Correlation .388* .316 .269 .013 .246 .096 .341 .103 .412* .074 .011 .259 .331 .217 1 .451*

Sig. (2-tailed) .031 .083 .144 .944 .183 .606 .061 .581 .021 .692 .954 .160 .069 .241 .011

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

P16 Pearson Correlation .592** .550** .465** .169 .500** .226 .429* .291 .560** .385* .329 .494** .386* .328 .451* 1

Sig. (2-tailed) .000 .001 .008 .365 .004 .221 .016 .112 .001 .032 .071 .005 .032 .072 .011

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

VALIDITAS ADAPTASI SOSIAL

Correlations

AS1 AS2 AS3 AS4 AS5 AS6 AS7 AS8 AS9 AS10 AS11 AS12 AS13 AS14 AS15 AS16 AS17 AS18

AS1 Pearson Correlation 1 .067 -.178 .033 .278 .551** -.256 .181 .208 -.471** .014 .121 .200 .116 .324 .426* -.136 -.318

Sig. (2-tailed) .722 .339 .861 .129 .001 .165 .329 .262 .007 .939 .516 .280 .535 .075 .017 .466 .081

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS2 Pearson Correlation .067 1 .085 .250 .178 .244 .100 .213 .333 .214 .310 .473** .225 .216 .339 .014 .224 -.286

Sig. (2-tailed) .722 .649 .175 .339 .185 .592 .249 .067 .248 .090 .007 .224 .244 .062 .938 .226 .119

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS3 Pearson Correlation -.178 .085 1 .151 -.477** -.007 .521** .085 .234 .241 .229 .579** -.220 .246 .128 -.026 .166 .140

Sig. (2-tailed) .339 .649 .417 .007 .969 .003 .648 .205 .192 .215 .001 .234 .182 .493 .888 .371 .453

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS4 Pearson Correlation .033 .250 .151 1 -.073 .355* .231 .333 .361* -.045 .305 .231 .225 .715** .370* .259 .393* -.299

Sig. (2-tailed) .861 .175 .417 .695 .050 .212 .067 .046 .808 .096 .210 .223 .000 .040 .159 .029 .102

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS5 Pearson Correlation .278 .178 -.477** -.073 1 .369* -.607** .107 .033 -.411* -.119 -.155 .243 -.191 .014 .331 .002 -.103

Sig. (2-tailed) .129 .339 .007 .695 .041 .000 .566 .859 .021 .525 .405 .187 .304 .941 .069 .993 .581

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS6 Pearson Correlation .551** .244 -.007 .355* .369* 1 -.144 .472** .383* -.271 .191 .276 .048 .138 .314 .440* .170 -.307

Sig. (2-tailed) .001 .185 .969 .050 .041 .441 .007 .033 .140 .302 .132 .797 .460 .085 .013 .361 .093

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS7 Pearson Correlation -.256 .100 .521** .231 -.607** -.144 1 -.079 .118 .571** .347 .492** .000 .471** .100 -.179 .144 .220

Sig. (2-tailed) .165 .592 .003 .212 .000 .441 .671 .526 .001 .056 .005 1.000 .007 .593 .336 .440 .235

Lampiran 13

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS8 Pearson Correlation .181 .213 .085 .333 .107 .472** -.079 1 .460** -.106 .298 .182 .257 .400* .299 .610** .528** -.205

Sig. (2-tailed) .329 .249 .648 .067 .566 .007 .671 .009 .571 .103 .326 .162 .026 .103 .000 .002 .269

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS9 Pearson Correlation .208 .333 .234 .361* .033 .383* .118 .460** 1 -.082 .175 .274 .338 .311 .595** .440* .093 .119

Sig. (2-tailed) .262 .067 .205 .046 .859 .033 .526 .009 .659 .347 .136 .063 .088 .000 .013 .620 .522

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS10 Pearson Correlation -.471** .214 .241 -.045 -.411* -.271 .571** -.106 -.082 1 .140 .147 -.206 .141 .016 -.500** .271 .382*

Sig. (2-tailed) .007 .248 .192 .808 .021 .140 .001 .571 .659 .452 .429 .266 .449 .931 .004 .140 .034

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS11 Pearson Correlation .014 .310 .229 .305 -.119 .191 .347 .298 .175 .140 1 .049 .165 .479** .130 .231 .519** -.175

Sig. (2-tailed) .939 .090 .215 .096 .525 .302 .056 .103 .347 .452 .795 .376 .006 .486 .211 .003 .347

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS12 Pearson Correlation .121 .473** .579** .231 -.155 .276 .492** .182 .274 .147 .049 1 .000 .333 .135 .162 .100 -.162

Sig. (2-tailed) .516 .007 .001 .210 .405 .132 .005 .326 .136 .429 .795 1.000 .067 .469 .385 .592 .384

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS13 Pearson Correlation .200 .225 -.220 .225 .243 .048 .000 .257 .338 -.206 .165 .000 1 .389* .381* .555** .111 .000

Sig. (2-tailed) .280 .224 .234 .223 .187 .797 1.000 .162 .063 .266 .376 1.000 .031 .035 .001 .551 1.000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS14 Pearson Correlation .116 .216 .246 .715** -.191 .138 .471** .400* .311 .141 .479** .333 .389* 1 .367* .363* .534** -.206

Sig. (2-tailed) .535 .244 .182 .000 .304 .460 .007 .026 .088 .449 .006 .067 .031 .042 .045 .002 .265

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS15 Pearson Correlation .324 .339 .128 .370* .014 .314 .100 .299 .595** .016 .130 .135 .381* .367* 1 .393* .186 .058

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Sig. (2-tailed) .075 .062 .493 .040 .941 .085 .593 .103 .000 .931 .486 .469 .035 .042 .029 .316 .758

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS16 Pearson Correlation .426* .014 -.026 .259 .331 .440* -.179 .610** .440* -.500** .231 .162 .555** .363* .393* 1 .354 -.168

Sig. (2-tailed) .017 .938 .888 .159 .069 .013 .336 .000 .013 .004 .211 .385 .001 .045 .029 .051 .366

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS17 Pearson Correlation -.136 .224 .166 .393* .002 .170 .144 .528** .093 .271 .519** .100 .111 .534** .186 .354 1 -.354

Sig. (2-tailed) .466 .226 .371 .029 .993 .361 .440 .002 .620 .140 .003 .592 .551 .002 .316 .051 .051

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

AS18 Pearson Correlation -.318 -.286 .140 -.299 -.103 -.307 .220 -.205 .119 .382* -.175 -.162 .000 -.206 .058 -.168 -.354 1

Sig. (2-tailed) .081 .119 .453 .102 .581 .093 .235 .269 .522 .034 .347 .384 1.000 .265 .758 .366 .051

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

REABILITAS PERSEPSI WANITA INFERTIL

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.872 .870 16

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

P1 37.68 51.892 .828 .880 .849

P2 37.23 54.647 .679 .772 .857

P3 36.97 57.699 .517 .708 .865

P4 37.58 58.518 .367 .574 .871

P5 37.71 52.413 .653 .717 .857

P6 37.03 62.766 .096 .664 .878

P7 37.48 57.191 .570 .823 .863

P8 37.35 55.703 .600 .843 .861

P9 37.84 53.273 .732 .783 .854

P10 37.74 54.398 .564 .704 .862

P11 37.58 59.585 .211 .585 .880

P12 37.23 57.381 .452 .790 .867

P13 37.55 60.323 .257 .683 .875

P14 37.52 55.725 .535 .793 .864

P15 37.90 59.490 .383 .504 .870

P16 37.13 56.183 .709 .759 .858

Lampiran14

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

REABILITAS ADAPTASI SOSIAL

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.751 .765 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

AS1 32.65 37.770 .137 .704 .756

AS2 32.94 34.196 .433 .848 .730

AS3 32.71 36.146 .243 .763 .749

AS4 32.94 34.796 .509 .763 .725

AS5 32.68 40.226 -.093 .739 .776

AS6 32.74 34.798 .415 .761 .732

AS7 32.71 36.480 .278 .844 .744

AS8 33.03 35.366 .521 .666 .727

AS9 33.23 34.114 .589 .607 .719

AS10 32.77 39.047 .021 .892 .765

AS11 32.65 36.903 .439 .766 .736

AS12 32.94 34.596 .467 .899 .728

AS13 32.81 36.295 .329 .652 .740

AS14 32.94 32.729 .637 .841 .711

AS15 33.13 34.183 .557 .682 .721

AS16 33.00 36.533 .478 .899 .733

AS17 33.06 35.529 .416 .875 .733

AS18 32.81 41.295 -.199 .833 .777

Lampiran15

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

TABULASI PERSEPSI WANITA INFERTIL

No

Resp

Jumlah Soal Perspsi Wanita Infertil Skor

Total Kriteria T Skor Ket T Mean

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2 37 Negatif 46 < 50

2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1 3 1 1 2 29 Negatif 36 < 50

3 1 3 3 4 3 3 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 37 Negatif 46 < 50

4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 48 Positif 58 > 50

5 3 3 3 4 2 3 2 3 1 1 1 3 2 3 1 2 37 Negatif 46 < 50

6 1 3 1 2 1 3 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 28 Negatif 35 < 50

7 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 40 Negatif 49 < 50

8 2 3 3 2 1 4 2 1 2 1 4 4 3 2 3 4 41 Negatif 49 < 50

9 3 4 4 1 3 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 42 Positif 51 > 50

10 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 57 Positif 69 > 50

11 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 40 Negatif 49 < 50

12 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 4 1 3 2 2 29 Negatif 36 < 50

13 1 2 3 2 1 4 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 33 Negatif 41 < 50

14 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 44 Positif 51 > 50

15 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 4 1 3 1 2 2 29 Negatif 36 < 50

16 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 42 Positif 51 > 50

17 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 45 Positif 55 > 50

18 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 40 Negatif 49 < 50

19 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 40 Negatif 49 < 50

20 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 37 Negatif 48 < 50

21 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 4 3 1 3 1 2 39 Negatif 48 < 50

22 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 34 Negatif 42 < 50

23 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 4 1 3 1 1 3 29 Negatif 36 < 50

24 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 2 1 3 47 Positif 57 > 50

25 3 3 4 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 42 Positif 51 > 50

26 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 54 Positif 65 > 50

27 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 2 2 29 Negatif 36 < 50

Lampiran 16

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

No

Resp

Jumlah Soal Perspsi Wanita Infertil Skor

Total Kriteria T Skor Ket T Mean

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

28 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 40 Negatif 49 < 50

29 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 54 Positif 65 > 50

30 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 42 Positif 51 > 50

31 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 2 4 54 Positif 65 > 50

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

TABULASI ADAPTASI SOSIAL

No

Resp

Jumlah Soal Adaptasi sosial Skor

Total Kriteria T Skor Ket T Mean

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29 negatif 40 < 50

2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28 negatif 39 < 50

3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 35 negatif 47 < 50

4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 3 42 positif 55 > 50

5 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 27 negatif 38 < 50

6 1 3 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 35 negatif 47 < 50

7 3 4 2 1 1 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 1 36 negatif 48 < 50

8 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 36 negatif 48 < 50

9 2 3 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 1 38 positif 51 > 50

10 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 3 28 negatif 39 < 50

11 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28 negatif 39 < 50

12 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 36 negatif 48 < 50

13 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 1 36 negatif 48 < 50

14 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 48 positif 62 > 50

15 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 36 negatif 48 < 50

19 3 3 4 3 2 4 3 2 1 3 3 4 1 3 1 2 3 1 46 positif 60 > 50

17 3 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 27 negatif 38 < 50

18 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 36 negatif 48 < 50

19 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 3 1 1 2 2 1 3 1 36 negatif 48 < 50

20 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 2 2 4 3 1 2 2 2 35 negatif 47 < 50

21 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29 negatif 40 < 50

22 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 36 negatif 48 < 50

23 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 36 negatif 48 < 50

Lampiran 17

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

No

Resp

Jumlah Soal Adaptasi sosial Skor

Total Kriteria T Skor Ket T Mean

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

24 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 28 negatif 39 < 50

25 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 36 negatif 48 < 50

26 3 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 29 negatif 40 < 50

27 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 29 negatif 40 < 50

19 1 2 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 35 negatif 47 < 50

29 3 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 29 negatif 40 < 50

30 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 52 positif 67 > 50

31 3 4 4 2 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3 2 1 2 42 positif 55 < 50

Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

DISKRIPTIF STATISTIK KARAKTERISTIK RESPONDEN

Frequencies

Statistics

Umur Pendidikan Pekerjaan

Riwayat_

Menstruasi

Lama_

Menikah Agama

N Valid 31 31 31 31 31 31

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 1.94 2.77 5.26 1.42 2.00 1.00

Median 2.00 3.00 6.00 1.00 2.00 1.00

Std. Deviation .629 .425 .855 .502 .632 .000

Minimum 1 2 4 1 1 1

Maximum 3 3 6 2 3 1

Umur

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 25-30 Tahun 7 22.6 22.6 22.6

31-35 tahun 19 61.3 61.3 83.9

36-40 Tahun 5 16.1 16.1 100.0

Total 31 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 7 22.6 22.6 22.6

SMA 24 77.4 77.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Wiraswasta 8 25.8 25.8 25.8

Petani 7 22.6 22.6 48.4

IRT 16 51.6 51.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

Lampiran 18

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Riwayat_Menstruasi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Lancar menstruasi /

bulan 18 58.1 58.1 58.1

Tidak lancar menstruasi

/ bulan 13 41.9 41.9 100.0

Total 31 100.0 100.0

Lama_Menikah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < 5 Tahun 6 19.4 19.4 19.4

6-10 Tahun 19 61.3 61.3 80.6

> 11 tahun 6 19.4 19.4 100.0

Total 31 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Islam 31 100.0 100.0 100.0

Persepsi_Wanita_Infertil

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Persepsi Positif 12 38.7 38.7 38.7

Persepsi Negatif 19 61.3 61.3 100.0

Total 31 100.0 100.0

Adaptasi_Sosial

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Adaptasi Positif

(Adaptif) 6 19.4 19.4 19.4

Adaptasi Negatif

(Inefektif) 25 80.6 80.6 100.0

Total 31 100.0 100.0

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

HASIL UJI STATISTIK

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi_Wanita_Infertil_

Tentang_Stigma_Masyara

kat * Adaptasi_Sosial

31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Persepsi_Wanita_Infertil_

Tentang_Stigma_Masyara

kat

Mean 1.61 .089

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 1.43

Upper Bound 1.79

5% Trimmed Mean 1.63

Median 2.00

Variance .245

Std. Deviation .495

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness -.487 .421

Kurtosis -1.889 .821

Adaptasi_Sosial Mean 1.81 .072

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 1.66

Upper Bound 1.95

5% Trimmed Mean 1.84

Median 2.00

Variance .161

Std. Deviation .402

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -1.631 .421

Kurtosis .702 .821

Lampiran 19

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 11.780a 1 .001

Continuity Correctionb 8.794 1 .003

Likelihood Ratio 13.827 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear

Association 11.400 1 .001

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,32.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

TABULASI CROSSTAB PERSEPSI WANITA INFERTIL

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi_Wanita_Infertil

* Umur 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil

* Pendidikan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil

* Pekerjaan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil

* Riwayat_Menstruasi 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil

* Lama_Menikah 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil

* Agama 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil * Umur Crosstabulation

Umur

Total

25-30

Tahun

31-35

tahun

36-40

Tahun

Persepsi_

Wanita_

Infertil

Persepsi

Positif

Count 4 5 3 12

% within Persepsi_Wanita_Infertil 33.3% 41.7% 25.0% 100.0%

% within Umur 57.1% 29.4% 42.9% 38.7%

% of Total 12.9% 16.1% 9.7% 38.7%

Persepsi

Negatif

Count 3 12 4 19

% within Persepsi_Wanita_Infertil 15.8% 63.2% 21.1% 100.0%

% within Umur 42.9% 70.6% 57.1% 61.3%

% of Total 9.7% 38.7% 12.9% 61.3%

Total Count 7 17 7 31

% within Persepsi_Wanita_Infertil 22.6% 54.8% 22.6% 100.0%

% within Umur 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 22.6% 54.8% 22.6% 100.0%

Lampiran 20

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Persepsi_Wanita_Infertil * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan

Total SD SMP SMA

Persepsi_

Wanita_

Infertil

Persepsi

Positif

Count 2 5 5 12

% within Persepsi_Wanita_Infertil 16.7% 41.7% 41.7% 100.0%

% within Pendidikan 66.7% 38.5% 33.3% 38.7%

% of Total 6.5% 16.1% 16.1% 38.7%

Persepsi

Negatif

Count 1 8 10 19

% within Persepsi_Wanita_Infertil 5.3% 42.1% 52.6% 100.0%

% within Pendidikan 33.3% 61.5% 66.7% 61.3%

% of Total 3.2% 25.8% 32.3% 61.3%

Total Count 3 13 15 31

% within Persepsi_Wanita_Infertil 9.7% 41.9% 48.4% 100.0%

% within Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 9.7% 41.9% 48.4% 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil * Pekerjaan Crosstabulation

Pekerjaan

Total Wiraswasta Petani IRT

Persepsi_

Wanita_

Infertil

Persepsi

Positif

Count 3 2 7 12

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 25.0% 16.7% 58.3% 100.0%

% within Pekerjaan 33.3% 33.3% 43.8% 38.7%

% of Total 9.7% 6.5% 22.6% 38.7%

Persepsi

Negatif

Count 6 4 9 19

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 31.6% 21.1% 47.4% 100.0%

% within Pekerjaan 66.7% 66.7% 56.2% 61.3%

% of Total 19.4% 12.9% 29.0% 61.3%

Total Count 9 6 16 31

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 29.0% 19.4% 51.6% 100.0%

% within Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 29.0% 19.4% 51.6% 100.0%

Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Persepsi_Wanita_Infertil * Riwayat_Menstruasi Crosstabulation

Riwayat_Menstruasi

Total

Lancar

menstruasi /

bulan

Tidak lancar

menstruasi /

bulan

Persepsi_

Wanita_

Infertil

Persepsi

Positif

Count 7 5 12

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 58.3% 41.7% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 38.9% 38.5% 38.7%

% of Total 22.6% 16.1% 38.7%

Persepsi

Negatif

Count 11 8 19

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 57.9% 42.1% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 61.1% 61.5% 61.3%

% of Total 35.5% 25.8% 61.3%

Total Count 18 13 31

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 58.1% 41.9% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 58.1% 41.9% 100.0%

Persepsi_Wanita_Infertil * Lama_Menikah Crosstabulation

Lama_Menikah

Total < 5 Tahun 6-10 Tahun > 11 tahun

Persepsi_

Wanita_

Infertil

Persepsi

Positif

Count 4 6 2 12

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 33.3% 50.0% 16.7% 100.0%

% within Lama_Menikah 66.7% 31.6% 33.3% 38.7%

% of Total 12.9% 19.4% 6.5% 38.7%

Persepsi

Negatif

Count 2 13 4 19

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 10.5% 68.4% 21.1% 100.0%

% within Lama_Menikah 33.3% 68.4% 66.7% 61.3%

% of Total 6.5% 41.9% 12.9% 61.3%

Total Count 6 19 6 31

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 19.4% 61.3% 19.4% 100.0%

% within Lama_Menikah 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 19.4% 61.3% 19.4% 100.0%

Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Persepsi_Wanita_Infertil * Agama Crosstabulation

Agama

Total Islam

Persepsi_Wanita_Infertil Persepsi Positif Count 12 12

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 100.0% 100.0%

% within Agama 38.7% 38.7%

% of Total 38.7% 38.7%

Persepsi Negatif Count 19 19

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 100.0% 100.0%

% within Agama 61.3% 61.3%

% of Total 61.3% 61.3%

Total Count 31 31

% within

Persepsi_Wanita_Infertil 100.0% 100.0%

% within Agama 100.0% 100.0%

% of Total 100.0% 100.0%

Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

TABULASI CROSSTABS ADAPTASI SOSIAL

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Adaptasi_Sosial * Umur 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial *

Pendidikan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial *

Pekerjaan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial *

Riwayat_Menstruasi 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial *

Lama_Menikah 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial * Agama 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Adaptasi_Sosial * Umur Crosstabulation

Umur

Total

25-30

Tahun

31-35

tahun

36-40

Tahun

Adaptasi_

Sosial

Adaptasi_

Positif

Count 3 2 1 6

% within Adaptasi_Sosial 50.0% 33.3% 16.7% 100.0%

% within Umur 42.9% 11.8% 14.3% 19.4%

% of Total 9.7% 6.5% 3.2% 19.4%

Adaptasi_

Negatif

Count 4 15 6 25

% within Adaptasi_Sosial 16.0% 60.0% 24.0% 100.0%

% within Umur 57.1% 88.2% 85.7% 80.6%

% of Total 12.9% 48.4% 19.4% 80.6%

Total Count 7 17 7 31

% within Adaptasi_Sosial 22.6% 54.8% 22.6% 100.0%

% within Umur 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 22.6% 54.8% 22.6% 100.0%

Lampiran 21

Page 131: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Adaptasi_Sosial * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan

Total SD SMP SMA

Adaptasi_Sosial Adaptasi_

Positif

Count 1 3 2 6

% within Adaptasi_Sosial 16.7% 50.0% 33.3% 100.0%

% within Pendidikan 33.3% 23.1% 13.3% 19.4%

% of Total 3.2% 9.7% 6.5% 19.4%

Adaptasi_

Negatif

Count 2 10 13 25

% within Adaptasi_Sosial 8.0% 40.0% 52.0% 100.0%

% within Pendidikan 66.7% 76.9% 86.7% 80.6%

% of Total 6.5% 32.3% 41.9% 80.6%

Total Count 3 13 15 31

% within Adaptasi_Sosial 9.7% 41.9% 48.4% 100.0%

% within Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 9.7% 41.9% 48.4% 100.0%

Adaptasi_Sosial * Pekerjaan Crosstabulation

Pekerjaan

Total Wiraswasta Petani IRT

Adaptasi_

Sosial

Adaptasi_

Positif

Count 2 0 4 6

% within Adaptasi_Sosial 33.3% .0% 66.7% 100.0%

% within Pekerjaan 22.2% .0% 25.0% 19.4%

% of Total 6.5% .0% 12.9% 19.4%

Adaptasi_

Negatif

Count 7 6 12 25

% within Adaptasi_Sosial 28.0% 24.0% 48.0% 100.0%

% within Pekerjaan 77.8% 100.0% 75.0% 80.6%

% of Total 22.6% 19.4% 38.7% 80.6%

Total Count 9 6 16 31

% within Adaptasi_Sosial 29.0% 19.4% 51.6% 100.0%

% within Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 29.0% 19.4% 51.6% 100.0%

Page 132: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Adaptasi_Sosial * Riwayat_Menstruasi Crosstabulation

Riwayat_Menstruasi

Total

Lancar

menstruasi /

bulan

Tidak lancar

menstruasi /

bulan

Adaptasi_

Sosial

Adaptasi_

Positif

Count 3 3 6

% within Adaptasi_Sosial 50.0% 50.0% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 16.7% 23.1% 19.4%

% of Total 9.7% 9.7% 19.4%

Adaptasi_

Negatif

Count 15 10 25

% within Adaptasi_Sosial 60.0% 40.0% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 83.3% 76.9% 80.6%

% of Total 48.4% 32.3% 80.6%

Total Count 18 13 31

% within Adaptasi_Sosial 58.1% 41.9% 100.0%

% within

Riwayat_Menstruasi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 58.1% 41.9% 100.0%

Adaptasi_Sosial * Lama_Menikah Crosstabulation

Lama_Menikah

Total

< 5

Tahun

6-10

Tahun

> 11

tahun

Adaptasi_

Sosial

Adaptasi_

Positif

Count 3 3 0 6

% within Adaptasi_Sosial 50.0% 50.0% .0% 100.0%

% within Lama_Menikah 50.0% 15.8% .0% 19.4%

% of Total 9.7% 9.7% .0% 19.4%

Adaptasi_

Negatif

Count 3 16 6 25

% within Adaptasi_Sosial 12.0% 64.0% 24.0% 100.0%

% within Lama_Menikah 50.0% 84.2% 100.0% 80.6%

% of Total 9.7% 51.6% 19.4% 80.6%

Total Count 6 19 6 31

% within Adaptasi_Sosial 19.4% 61.3% 19.4% 100.0%

% within Lama_Menikah 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 19.4% 61.3% 19.4% 100.0%

Page 133: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Adaptasi_Sosial * Agama Crosstabulation

Agama

Total Islam

Adaptasi_Sosial Adaptasi_Positif Count 6 6

% within Adaptasi_Sosial 100.0% 100.0%

% within Agama 19.4% 19.4%

% of Total 19.4% 19.4%

Adaptasi_Negatif Count 25 25

% within Adaptasi_Sosial 100.0% 100.0%

% within Agama 80.6% 80.6%

% of Total 80.6% 80.6%

Total Count 31 31

% within Adaptasi_Sosial 100.0% 100.0%

% within Agama 100.0% 100.0%

% of Total 100.0% 100.0%

Page 134: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN

Lampiran 22

Page 135: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 136: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 137: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 138: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 139: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 140: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 141: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

Lampiran 23

Page 142: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 143: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 144: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 145: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
Page 146: SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI WANITA INFERTIL ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/1187/2/SKRIPSI LENGKAP.pdfx KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Lampiran 24