147
i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III DI MI NEGERI MLATEN, MIJEN, DEMAK. SKRIPSI Diajukan guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh AINUN MUFLIKHAH (073911003) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

  • Upload
    hakhue

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

i

PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM

DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

KELAS III DI MI NEGERI MLATEN, MIJEN,

DEMAK.

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh

AINUN MUFLIKHAH

(073911003)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ainun Muflikhah

NIM : 073911003

Jurusan/Program Studi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 28 Desember 2011

Saya yang Menyatakan

Ainun Muflikhah

NIM. 073911003

Page 3: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah Skripsi dengan:

Judul Skripsi : Pengembangan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah Kelas III di Mi

Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

N a m a : Ainun Muflikhah

N I M : 073911003

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / PGMI

Telah diujikan dalam siding munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Semarang, Desember 2011

Dewan Penguji,

Ketua Sekretaris

H. Amin Farih, M.Ag Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes

NIP 19710614 200003 1 002 NIP 1975113 20050112 2 001

Penguji I Penguji II

H. Mursid, M. Ag Wenty Dwi Yuniarti, M.Kom NIP 19670305 200112 1 001 NIP 19770622 200604 2 005

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Jasuri, M.S.I Abdul Khaliq, M.Ag

NIP. 19671014 199403 1 005 NIP: 19710915 199703 1 003

Page 4: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, Nopember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah Kelas III di MI Negeri Mlaten,

Mijen, Demak.

Nama : Ainun Muflikhah

NIM : 073911003

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamualaikum wr. wb.

Pembimbing I

Page 5: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, Nopember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah Kelas III di MI Negeri Mlaten,

Mijen, Demak.

Nama : Ainun Muflikhah

NIM : 073911003

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamualaikum wr. wb.

Pembimbing II

Page 6: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

vi

ABSTRAK

Judul : Pengembangan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah Kelas III di MI

Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

Penulis : Ainun Muflikhah

NIM : 073911003

Skripsi ini membahas tentang pengembangan model integrated system

dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah. Penulisan ini dilatarbelakangi oleh

kurangnya pemahaman peerta didik dalam nilai-nilai Pendidikan Agama Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana kondisi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MI Negeri Mlaten? (2) Bagaimana

mengembangkan model integrated system Pendidikan Agama Islam Madrasah

kelas III di MI Negeri Mlaten? (3) Bagaimana efektifitas model integrated system

Pendidikan Agama Islam Madrasah terhadap hasil belajar peserta didik kelas III

MI Negeri Mlaten?

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and

development) yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Negeri Mlaten, Mijen,

Demak. Terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap studi pendahuluan, tahap

pengembangan, tahap uji lapangan serta tahap desiminasi dan sosialisasi. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas III MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak yang terdiri

dari kelas III A sebagai kelas kontrol dan Kelas III B sebagai kelas eksperimen.

Masing-masing kelas terdiri dari 30 peserta didik. Pada penelitian ini berupaya

untuk mengembangkan suatu produk yaitu model integrated system kemudian

mencari seberapa efektif model integrated system dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam madrasah. Sumber data dalam penelitian ini adalah

dokumentasi, hasil tes tertulis dan hasil observasi.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Sebelum model

integrated system dilaksanakan, kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak masih memisahkan antara satu mata pelajaran

dengan mata pelajaran yang lain. Mata pelajaran Al Qur’an Hadist 2 jam

pelajaran, Aqidah Akhlak 2 jam pelajaran, Fiqih 2 jam pelajaran, dan Sejarah

Kebudayaan Islam 2 jam pelajaran. Model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah yang dimaksudkan adalah memadukan mata pelajaran

Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Al- Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan fiqih

dalam satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam madrasah dengan

menggunakan topik yang sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik. Dari hasil

uji t test yang dilakukan bahwa nilai t hitung = -12,247. Dan t tabel= -1,67. Ini

berarti Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata

Model integrated system dapat digunakan sebagai alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada kemampuan kognitif dalam

memecahkan masalah, keaktifan siswa dan kerjasama dalam kelompok. Selain itu

model integrated system mampu menjadikan inovasi baru dalam dunia pendidikan

secara umum dan dalam Pendidikan Agama Islam Secara khususnya.

Page 7: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang

(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

a t}

b z}

t ‘

s| gh

j f

h} q

kh k

d l

z| m

r n

z w

s h

sy ’

s} y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang = au

i> = i panjang = ai

u> = u panjang

Page 8: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Untaian syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan taufik-Nya kepada semua hambanya tidak terkecuali kepada penulis. Hanya

atas karunia-Nyalah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada beliau Nabi besar

Muhammad SAW beserta keluarganya.

Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis menyampaikan

bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan :

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

2. H. Fakhrur Rozi, M.Ag, selaku ketua jurusan dan Amin Farih, M.Ag, selaku

sekretaris jurusan yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

3. Drs. H. Jasuri, M.SI dan H. Abdul Khaliq M.Ag, selaku pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Machfudz Junaedi, M.Ag, selaku dosen wali studi yang telah banyak

berjasa memberikan motivasi, bimbingan untuk penulis selama masa studi.

5. Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis sebagai bahan pertimbangan dalam

penulisan skripsi.

6. Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta staf dan karyawan

yang telah memberikan pelayanan perpustakaan yang penulis perlukan

dalam penelitian skripsi ini.

7. Kepala Sekolah MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak Badriduja, M.Ag dan

seluruh guru dan staf karyawan MI Negeri Mlaten khususnya guru kelas III

Page 9: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

ix

A Ibu Mahsanah dan guru kelas III B Bapak Abdul Fatah yang telah

memberi kesempatan dan bantuan kepada penulis selama penelitian.

8. Peserta didik MI Negeri Mlaten, Mijen khususnya kelas III A dan III B.

9. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebut satu-per

satu.

Kepada semuanya penulis ucapkan terima kasih disertai do’a semoga amal

baiknya tercatat sebagai amal soleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda

dari Allah SWT. Amien

Penulis mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam

menyusun skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.

Semarang, Desember 2011

Penulis

Ainun Muflikhah

NIM. 073911003

Page 10: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

TRANSLITERASI ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II : MODEL IINTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

A. Diskripsi Teori .............................................................................. 9

1. Pembelajaran PAI MI ............................................................. 9

a. Pembelajaran ................................................................... 9

b. Pendidikan Agama Islam MI ........................................... 11

c. Pembelajaran PAI MI ...................................................... 13

2. Model Integrated System ........................................................ 16

a. Pengertian Model Integrated System ................................ 16

b. Landasan Model Integrated System .................................. 16

c. Komponen Model Integrated System ................................ 19

Page 11: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

xi

3. Pengembangan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah ....................................... 27

a. Pengembangan Model Integrated System .......................... 27

b. Pengembangan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah .................................. 28

B. Kajian Pustaka .............................................................................. 31

C. Hipotesis ....................................................................................... 33

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian.......................................................................... 35

1. Model Penelitian ..................................................................... 35

2. Prosedur Penelitian ................................................................. 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 41

C. Subyek Penelitian .......................................................................... 42

D. Jenis Penelitian .............................................................................. 42

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 43

F. Instrumen Penelitian...................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44

BAB IV: PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

A. Tahap Studi Pendahuluan .............................................................. 47

1. Studi Literatur ......................................................................... 47

2. Studi Lapangan ....................................................................... 48

B. Tahap Pengembangan ................................................................... 52

1. Perencanaan ............................................................................ 52

2. Pengembangan Format Produk Awal ..................................... 52

C. Tahap Uji Lapangan ...................................................................... 54

1. Preliminary field testing (Uji Coba Awal) ............................. 54

2. Main product revision (Revisi Produk) .................................. 55

3. Main field testing (Uji Coba Lapangan) ................................. 57

Page 12: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

xii

4. Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek

dalam kelas (a Whole Class of Learners) ............................... 61

D. Desiminasi dan Sosialisasi ............................................................ 63

E. Tahap Uji Lapangan Tahap II ....................................................... 66

1. Perencanaan ............................................................................ 66

2. Pelaksanaan ............................................................................ 67

3. Hasil Uji Coba Lapangan Tahap II ......................................... 67

F. Pembahasan Hasil ......................................................................... 71

G. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 71

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 73

B. Saran .............................................................................................. 73

C. Penutup .......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75

DAFTAR TABEL ................................................................................................. 78

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 80

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 81

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 82

Page 13: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peserta didik pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah kelas I, II dan III

berada dalam tingkatan anak usia dini. Pada masa ini anak dalam masa

keemasan (Golden Age) dimana seluruh kecerdasan (IQ, EQ dan SQ)

berkembang luar biasa. Dalam kondisi ini pula anak mampu berfikir secara

utuh (holistik) dan konkrit (nyata) sesuai dengan pengalaman yang dialami

oleh peserta didik. Dalam masa ini anak belum mampu berfikir secara

terpisah atau terkotak-kotak dan abstrak. Peserta didik dalam masa harus

melihat karakter yang ada dalam diri mereka agar potensi mereka dapat

berkembang dengan optimal. Perlu dipahami juga bahwa anak usia Madrasah

Ibtidaiyah bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini. Oleh karenanya

dibutuhkan suatu pembelajaran yang sesuai untuk karakteristik peserta didik

itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena anak adalah calon generasi penerus

dimana potensinya harus dikembangkan secara optimal.

Pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

potensi anak. Pendidik adalah pilar penting dalam pemahaman Pendidikan

Agama Islam. Sesuai dalam hadits Bukhori dan Muslim sebagai berikut:

من يريد اهلل به : قال رسىل اهلل صلى اهلل عليه وسلم : وعن معاوية رضى اهلل عنه قال

متفق عليه. خيرا يفقهه في الدين

“Muawiyah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Siapa yang

dikehendaki oleh Allah akan mendapatkan kebaikan, maka

dipandaikan dalam agama” (HR. Bukhori Muslim).1

Dengan demikian pendidik harus menciptakan lingkungan dan proses

pembelajaran belajar yang nyaman yang disesuaikan dengan tingkatan

kemampuan berfikir anak, sehingga potensi peserta didik dapat berkembang

1An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syarf, Riadhus Shalihin terj. Salim Bahreisj

(Bandung: PT. Alma’arif, 1987), hlm.314.

Page 14: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

2

dengan optimal. Pembelajaran pada anak usia dini tersebut sangatlah berbeda

dengan pembelajaran pada anak pada tingkat remaja maupun dewasa karena

anak bukan orang dewasa dalam uuran kecil. Pembelajaran anak usia dini

harus dibangun oleh pengalaman nyata peserta didik. Pendidik harus jeli

dalam memilih suatu model dalam proses pembelajarannya. Pada saat ini

alternatif solusi dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model

terpadu dengan pendekatan tematik. Model terpadu dengan pendekatan

tematik inilah pembelajaran yang memadupadankan bidang studi secara utuh

(holistik) melalui tema-tema nyata yang dialami oleh siswa. Pembelajaran

tersebut sesuai dengan karakteristik anak yang berkembang pada tingkat usia

dini.

Namun pada saat ini model terpadu dengan pendekatan tematik

umumnya dilaksanakan mata pelajaran umum (IPA, IPS, PKN, B. Indonesia,

Matematika). Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah

(Aqidah Akhlak, Al- Qur’an Al- Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, dan

fiqih) masih dilakukan secara terkotak-kotak/ terpisah-pisah, misalnya

Aqidah Akhlak 2 jam pelajaran, Al- Qur’an Al- Hadist 2 jam pelajaran,

Sejarah Kebudayaan Islam 2 jam pelajaran dan fiqih 2 jam pelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran melalui pemisahan pembelajaran tersebut kurang

mengembangkan karakter anak dalam berfikir secara utuh (holistic) dan

konkrit (nyata). Sehingga peserta didik hanya mampu menerima segudang

materi yang ada tanpa mampu memahami nilai-nilai yang terkandung didalam

masing-masing bidang studi. Hal ini sangatlah ironi sekali karena

pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) pada peserta didik pada

tingkatan Madrasah Ibtidaiyah dirancang untuk merancang pondasi atau dasar

keimanan peserta didik agar dapat kokoh. Jika fondasi keimanan tidak

mampu dibangun dengan kuat bagaimana kelanjutan untuk masa depan

peserta didik bukan hanya didunia namun juga di akhirat.

Selain permasalahan diatas, masalah lain yang sering timbul dalam

pemisahan mata pelajaran adalah tumpang tindihnya materi yang

Page 15: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

3

disampaikan. Hal ini dapat dilihat dalam kompetensi dasar kelas III antara

lain sebagai berikut:

1. KD 7.2 Al-qur’an Hadist: menerapkan perilaku

persaudaraan dengan sesama;

2. KD 7.2 Aqidah Akhlaq: membiasakan berbuat baik

terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari;

3. KD 5.3 Fiqih: menjelaskan keutamaan-keutamaan yang

ada dalam bulan Ramadhan;

4. KD 3.2 SKI: mengambil ibrah peristiwa kerasulan

Muhammad SAW.2

Dalam kompetensi dasar diatas terlihat bahwa materi-materi yang

ditawarkan dalam kompetensi dasar tersebut mengalami tumpang tindih.

Sehingga banyak waktu yang terbuang percuma melalui pengulangan materi

yang sama. Efisiensi waktu tidak dapat diatur dengan maksimal. Hasil dari

pengulangan materi pelajaran tersebut mengakibatkan materi yang diajarkan

tidak mampu berkembang secara mendalam. Peserta didik tidak mampu

memperoleh pemahaman nilai materi dan pendalaman materi Pendidikan

Agama Islam Madrasah, sehingga hasil belajar menurun. Padahal nilai

Pendidikan Agama Islam pada madrasah harus dibangun secara maksimal.

Nilai Pendidikan Agama Islam akan menjadi pondasi dalam membangun

moral agama peserta didik di era globlasisasi sekarang ini dimana di era

globalisasi nilai agama yang semakin menipis.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pembalajaran yang mampu

mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Madrasah tersebut dan pengaktualisasian kompetensi peserta didik

dalam tigkatan kelas III Madrasah Ibtidaiyah. Atas dasar model terpadu

dengan pendekatan tematik dalam mengatasi karakteristik peserta didik pada

mata pelajaran umum peneliti berupaya mengembangkan model integrated

system dapat dipadukan menjadi satu topik.

2Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 25- 39.

Page 16: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

4

Model integrated system adalah model pembelajaran dengan sistem

pembelajaran (baik hard ware dan soft ware) dalam bentuk terpadu melalui

topik yang dibangun sesuai dengan lingkungan/ pengalaman peserta didik

(keadaan nyata) sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi peserta

didik. Model integrated system ini dirancang dalam upaya mengatasi

masalah-masalah yang ada didalam pembelajaran PAI(Pendidikan Agama

Islam) dalam Madrasah Ibtidaiyah. Dalam pengembangan model integrated

system diadopsi dari kurikulum terpadu (integrated curriculum) yang

memungkinkan siswa baik secara individual maupun secara klasikal aktif

menggali dan menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistic,

bermakna dan otentik.3

Model integrated system adalahmodel pembelajaran dengan sistem

pembelajaran (baik hard ware dan soft ware) dalam bentuk terpadu melalui

topik yang dibangun sesuai dengan lingkungan/ pengalaman peserta didik

(keadaan nyata) dan dilatarbelakangi oleh integrated curriculum.

Landasan yang melatarbelakangi perancangan model integrated system

antara lain:

1. Teori perkembangan John Piaget menyatakan bahwa pengalaman-

pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya

perubahan perkembangan;4

2. Teori pembelajaran progresifisme, kontruktivisme bahwa suatu

pengetahuan akan bermakna jika dibangun sendiri oleh individu dan

pengalamannya;5

3. Pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP yaitu

kurikulum dikembangan berdasarkan prinsip- prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi dan perkembangan, kebutuhan dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya

b. Beragam dan terpadu

3Udin Saifudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 113. 4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), hlm. 22. 5Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, hlm. 22 & 26.

Page 17: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

5

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan6

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka

peneliti berusaha mengembangkan suatu produk model pembelajaran yang

dapat mengoptimalkan potensi peserta didik dalam memahami nilai-nilai

yang terkandung dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah serta

meminimalisir terjadinya tumpang tindih materi yang ditetapkan dalam

kompetensi dasar. Atas dasar masalah tersebut peneliti melakukan penelitian

“Pengembangkan Model Integrated System dalam Pendidikan Agama Islam

Madrasah dalam Meningkatkan Potensi Peserta Didik”.

Dengan pengembangan model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah diharapkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas III MI Negeri Mlaten, Mijen,

Demak.

Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok

kajian dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan pengertian dan maksud dari

penelitian ini. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul penelitian ini

adalah “Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan Agama

Islam Madrasah Kelas III di Mi Negeri Mlaten, Mijen, Demak”.

Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan sehingga terbentuk pengertian

utuh sesuai dengan maksud dari judul penelitian yang sebenarnya antara lain:

1. Pengembangan

Dalam bahasa Inggis kata pengembangan dikenal dengan istilah

development. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian

pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.

Sedangkan mengembangkan adalah menjadikan maju (baik, sempurna,

6Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006, hlm.

841-842.

Page 18: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

6

dsb)7. Pengembangan ini mengarah pada kemampuan untuk membuat

lebih sempurna dari keaadaan yang telah ada.

2. Model Integrated System

Model integrated system adalah model pembelajaran dengan sistem

pembelajaran (baik hard ware dan soft ware) dalam bentuk terpadu

melalui topik yang dibangun sesuai dengan lingkungan/ pengalaman

peserta didik (keadaan nyata) dan dilatarbelakangi oleh integrated

curriculum.

Model integrated system ini dikembangkan melalui penelitian

pengembangan (Research and Development).

3. Pendidikan Agama Islam Madrasah

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran islam, dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar-umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.8

Sedangkan yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam

Madrasah adalah Pendidikan Agama Islam yang ditetapkan dalam

kementrian agama.

4. Research and Development

Research and Development atau penelitian dan pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

dan menguji keefektifan produk tersebut.9

7Tim Penyusun Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, ed. 2, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 473. 8Baharudin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan (Jogjakarta: Ar-rus Media, 2009),

hlm. 196. 9Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

(Jakarta: CV. Alfabeta,2008), hlm. 407.

Page 19: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

7

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang peneliti rumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MI Negeri

Mlaten?

2. Bagaimana mengembangkan model integrated system Pendidikan Agama

Islam Madrasah kelas III di MI Negeri Mlaten?

3. Bagaimana efektifitas model integrated system Pendidikan Agama Islam

Madrasah terhadap hasil belajar peserta didik kelas III MI Negeri Mlaten?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan model integrated system dalam

Pendidikan Agama Islam adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar Pendidikan Agama Islam

di MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak;

2. Untuk mengembangkan model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah;

3. Untuk mengetahui efektifitas model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah terhadap hasil belajar peserta didik MI kelas III

MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak;

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian pengembangan model integrated system dalam

Pendidikan Agama Islam antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian pengembangan ini mampu memberikan manfaat

bagi peneliti untuk mampu mengembangkan produk model integrated

system dalam Pendidikan Agama Islam dan menguji efektifitas produk

tersebut.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman nilai-nilai

pelajaran Pendidikan Agama Islam;

Page 20: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

8

b. Bagi Pendidik untuk menjadikan solusi permasalahan dan

mengembangkan kompetansi Pendidik dalam pembelajaran;

c. Bagi peneliti untuk sarana belajar dalam mengembangkan potensi

yang dimiliki selama dibangku perkuliahan.

Jadi dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan pembelajaran

bagi peneliti dalam mengembengkan potensi yang dimiliki, sehingga

memberikan kontribusi bagi pendidik dalam mengembangkan metode

pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam.

Page 21: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

9

BAB II

MODEL INTEGRATED SYSTEM

DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Diskripsi teori

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MI

a. Pembelajaran

Sebelum membahas tentang pembelajaran, maka haruslah

mengetahui tentang belajar. Beberapa definisi tentang belajar, antara

lain dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Cronbach memberikan defini: learning is shown by a

chage in behavior as a result of experience.

b. Harold Spears memberikan batasan: learning is to

observe, to read, to imitade, to try something themself, to

listen, to follow direction.

c. Geoch, menyatakan: learning is a change in

performance as a result of practice. 1

Belajar bukan hanya perubahan pada pengetahuan akan tetapi

perubahan pada sikap dan tingkah laku peserta didik. Hal tersebut yang

harus diperhatikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pembelajaran diartikan

sebagai proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.2

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak pendidik sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Konsep pembelajaran menurut Correy (1986) adalah suatu proses

dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-

1Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2010), hlm. 20. 2Tim Penyusun Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, ed. 2, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 7.

Page 22: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

10

kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,

pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.3

Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa,

siapa, mengapa, bagaimana dan seberapa baik tentang

pembelajaran. Pertanyaan “apa” berkaitan dengan isi atau

materi pembelajaran. Pertanyaan “siapa” berkaitan dengan

dengan pendidik dan siswa sebagai subyek dalam kegiatan

pembelajaran. Pertanyaan “mengapa” berkaitan dengan

pembelajaran yang dilakukan. Pertanyaan “bagaimana”

berkaitan dengan proses pembelajaran yang lebih baik.

Bagaimana pendidik menciptakan proses pembelajaran

yang efektif dan bagaimana pendidik memilih strategi,

metode serta tekhnik pembelajaran dalam menyampaikan

materi kepada peserta didik.4

Setiap proses pembelajaran menginginkan hasil pencapaian peserta

didik. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika peserta didik

memperlihatkan perubahan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa

perubahan peserta didik bukan hanya dalam pengetahuan (kognitif)

namun perubahan tingkah laku dan ketrampilan peserta didik. Untuk

hasil pembelajaran yang maksimal perlu adanya stategi dalam proses

pembelajaran.

Ada tiga langkah strategis yang perlu diapresiasikan bagi

perubahan perilaku siswa dalam konteks pembelajaran di sekolah, antara

lain:

1) Appersepsi, yaitu menghubungkan materi pembelajaran

dengan pengalaman peserta didik atau kompetensi yang

dikuasai oleh peserta didik.

2) Penyampaian materi dan latihan (exercise).

Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari proses dan

dan hasil pembelajaran. Segi proses akan dinilai

berhasil jika mampu menggairahkan peserta didik, hal

tersebut dapat dilihat apabila peserta didik dapat

berperan aktif dalam pembelajaran baik fisik, mental

maupun sosial. Sedangkan dari segi hasil, proses

3Syaiful Segala, Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar,(Bandung: Alfabeta,2010), hlm. 61. 4Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008), hlm. 1.

Page 23: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

11

pembelajaran dikatakan efektif apabila ada perubahan

pengetahuan, sikap dan perilaku positif.

3) Evaluasi. Yaitu adanya pelaksanaan pembelajaran yang

diakhiri dengan evaluasi atau post test. Tujuannya

untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik.5

b. Pendidikan Agama Islam (PAI) MI

Sebelum menjelaskan tentang pendidikan agama Islam di

Madrasah Ibtidaiyah sangatlah perlu dijelaskan tentang definisi

pendidikan. Kata pendidikan, dalam bahasa Arab adalah tarbiyah,

dengan kata kerja robba, sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa

Arab adalah tarbiyatul Islamiyah. Kata kerja robba sudah digunakan

pada zaman Rasulullah Saw. 6 Dalam Al-qur’an, kata ini digunakan

termaktub dalam QS Al-Isra’ (17:24):

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan

penuh kesayangan dan ucapkanlah, “wahai tuhanku,

kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua

telah mendidik aku waktu kecil” (QS Al-Isra’:24)7

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar-umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.8

5Ahmad Barizi dan Muhammad Idris, Menjadi Guru Unggul: Bagaimana Menciptakan

Pembelajaran yang Produktif dan Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 89- 90. 6Baharudin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-rus Media, 2009),

hlm. 195. 7Departemen Agama RI, Al- qur’an dan Terjemahannya: Juz 1- juz 30, (Surabaya:

Mekar,2004), hlm. 387. 8Baharudin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, hlm. 196.

Page 24: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

12

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh pada ahli

di atas, maka pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:

proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada siswa

melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan,

pengawasan, dan pengembangan potensinya guna mencapai keselarasan

dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu bagian dari

pendidikan Islam. Istilah “pendidikan Islam” dapat dipahami dalam

perspektif, yaitu:

1) Pendidikan menurut Islam, atau pendidikan yang

berdasarkan Islam, dan/atau sistem pendidikan yang Islami,

yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan serta

disusun dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang

terkandung dalam al-qur’an dan hadits.9

2) Pendidikan keislaman atau pendidikan agama Islam, yakni

upaya mendidikan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-

nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap

hidup) seseorang. Dalam pengertian kedua ini dapat

berwujud:

a) Segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau

sekelompok peserta didik dalam menanamkan dan/atau

menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-

nilainya.

b) Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara

dua orang atau lebih yang dampaknya ialah

tertanamnya dan/atau tumbuh kembangkan ajaran Islam

dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.

3) Pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktik

penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan

berkembang dalam sejarah umat Islam.10

Secara umum Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman

siswa tentang Islam, sehingga menjadi muslim yang beriman dan

9 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

dan Pergururn Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), hlm. 6-7. 10 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

dan Perguruan Tinggi, hlm. 8.

Page 25: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

13

bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PAI (Pendidikan Agama Islam) MI terdiri dari atas empat mata

pelajaran yaitu: Al-qu’an hadits, Aqidah akhlak, Fiqih dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Masing-masing pelajaran saling terkait satu sama

lain. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri

atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-

sendiri.

1) Al-Qur’an-hadis, menekankan pada kemampuan baca

tulis yang baik dan benar, memahami makna secara

tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan

kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Fikih menekankan pada kemampuan cara melaksanakan

ibadah dan muamalah yang benar dan baik. 11

3) Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan

mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta

menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-

husna. Dan akhlak menekankan pada pembiasaan untuk

melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela

dalam kehidupan sehari-hari.

4) Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada

kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa

bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,

dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,

politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.12

c. Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di MI

Pembelajarn Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah

berbeda dengan pembelajaran PAI di tingkat atas, hal ini disebabkan

karena tingkat psikologi anak dan tingkat pemahaman anak yang masih

pada tingkatan dasar. Oleh karenanya dibutuhkan pembelajaran yang

sesuai dengan karakter psikologi dan tingkat pemahaman anak tersebut.

11Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 19-20. 12Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 20-21.

Page 26: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

14

Menurut Imam Al-Ghazali melalui ihya ulumudin, menjelaskan

bahwa betapa pentingnya pendidikan keimanan ditekankan sejak dini.

Pendidikan ketauhidan berkaitan dengan fitrah manusia. Oleh sebab itu,

pengaruh lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah sangat

berpengaruh besar dalam perkembangan keimanan anak.13

Pada tingkat dasar (MI), pembelajaran pendidikan agama Islam

adalah dalam masa penanaman pemahaman konsep Pendidikan Agama

Islam. Ini berarti pada tingkat madrasah ibtidaiyah (MI) adalah

pembentukan fondasi dalam memahami agama Islam guna membangun

kepribadian beragama pada masa depan.

Pembelajaran PAI madrasah ibtidaiyah terdiri dari empat mata

pelajaran yaitu: Al- qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Madrasah

Ibtidaiyah mempunyai tujuan yang disesuaikan dengan kondidi

perkembangan psikologi anak usia MI.

1) Al-qur’an Hadits

Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah

bertujuan untuk:

a) Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik

dalam membaca, menulis, membiasakan, dan

menggemari membaca al-Qur'an dan hadis.

b) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi

kandungan ayat-ayat al-Qur’an-hadis melalui

keteladanan dan pembiasaan;

c) Membina dan membimbing perilaku peserta didik

dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an

dan hadis.14

2) Fikih

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:

a) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan

hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah

13Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), hlm.228. 14Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 20.

Page 27: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

15

maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup

dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam

dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan

dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam

hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri

manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk

lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.15

3) Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan

untuk:

a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,

pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta

pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia

dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-

hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,

sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah

Islam.16

4) Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah

bertujuan untuk:

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-

norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW

dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya

waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari

masa lampau, masa kini, dan masa depan

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta

sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan

ilmiah.

15 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 20. 16 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 21.

Page 28: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

16

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik

terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti

peradaban umat Islam di masa lampau.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah

(Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan

mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,

ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.17

2. Model Integrated System

a. Pengertian Model Integrated System

Model integrated system adalah model pembelajaran dengan sistem

pembelajaran (baik hard ware dan soft ware) dalam bentuk terpadu

melalui topik yang dibangun sesuai dengan lingkungan/ pengalaman

peserta didik (keadaan nyata) sehingga memberikan pengalaman

bermakna bagi peserta didik.

Dalam membangun topik pendidik harus mengetahui lebih dalam

karakteristik peserta didik. Oleh sebab itu, pendidik harus peka dalam

mendalami peserta didik. Topik tersebut agar peserta didik lebih mudah

mempelajari materi yang akan disampaikan oleh peserta didik.

Dalam model integrated system menciptakan kesempatan kepada

peserta didik untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di

lingkungan sekitar dengan pandangan yang utuh. Oleh karena itu dengan

melalui model integrated system peserta didik diharapkan memiliki

kemampuan mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan

mengumpulkan informasi yang ada disekitar secara bermakna.

b. Landasan Model Integrated System

Dalam mengembangkan model integrated system ada beberapa

landasan yang harus diperhatikan antara lain seagai berikut:

17Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm.21-22.

Page 29: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

17

1) Landasan Psikologis

Dalam mengembangkan suatu model integrated system sangatlah

penting memperhatikan perkembangan usia individu yang meliputi

perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. Model

integrated system ini dikembangkan berdasarkan teori perkembangan

Jean Piaget.

Menurut Jean Piaget, seseorang anak maju melalui empat tahap

perkembangan kognitif antara lain: tahap sensorimotorik, pra

operasional, operasi konkrit dan operasi formal. Tahap-tahap

perkembangan kognitif tersebut dijabarkan didalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget .18

Tahap Perkiraan

Usia

Kemampuan-

kemampuan Utama

Sensorimotor Lahir sampai

2 tahun

Terbentuknya konsep

“kepermanenan obyek”

dan kemajuan gradual

dari perilaku reflektif

keperilaku yang

mengarah kepada tujuan

Praoprasional 2 sampai 7

tahun

Perkembangan

kemampuan

menggunakan simbol-

simbol untuk

menyatakan obyek-

obyek dunia. Pemikiran

masih egosentris dan

sentrasi.

Operasi

Konkrit

7 sampai 17

tahun

Perbaikan dalam

kemampuan untuk

berfikir secara logis.

Kemampuan-

kemampuan baru

termasuk penggunaan

operasi-operasi yang

dapat balik. Pemikiran

tidak lagi sentrasi tetapi

18Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), hlm. 23.

Page 30: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

18

desentrasi dan

pemecahan masalah

tidak dibatasi oleh

keegosentrisan.

Operasi

Formal

11 tahun

sampai

dewasa

Pemikiran abstrak dan

murni simbolis mungkin

dilakukan. Masalah-

masalah dapat

dipecahkan melalui

penggunaan

eksperimentasi

sistematis.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa anak usia 7-11 tahun,

peserta didik mulai untuk dapat memandang “dunia” secara obyektif

dan berorientasi secara konseptual. Pada saat ini. Piaget yakin bahwa

pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan sangat

penting bagi terjadinya perubahan perkembangan.

Dalam pengembangan model integrated system pendidik harus

menciptakan suasana lingkungan agar potensi peserta didik dapat

berkembang secara optimal.

2) Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam mengembangkan model integrated

system dipengaruhi oleh dua aliran filsafat yaitu:

a) Aliran Progresifisme, memandang proses pembelajaran perlu

ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah

kegiatan, suasana yang alamiah (natural) yang memperhatikan

pengalaman peserta didik.19

b) Aliran Kontruktivisme, melihat pengalaman langsung peserta didik

(direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Dalam

aliran ini, pengetahuan adalah hasil kontruksi peserta didik melalui

interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungan.20

19Jalaludin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm. 84. 20

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,hlm.26.

Page 31: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

19

3) Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan hukum dalam pengembangan

model integrated system. Dalam pengembangan model integrated

system landasan hukum yang melatar belakangi pengembangan model

tersebut adalah peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia nomor 22 tahun 2006 yang menyatakan bahwa:

Pada penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP yaitu

kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Berpusat pada potensi dan perkembangan, kebutuhan dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

b) Beragam dan terpadu.

c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

tekhnologi dan seni.

d) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.21

c. Komponen Model Integrated System

Dalam model integrated system terdiri dari dua komponen yaitu

soft ware dan hard ware yang membangun bangunal model

pembelajaran tersebut.

1) Soft Ware System

Soft Ware System adalah perangkat lunak dalam suatu

pembelajaran. Perangkat lunak ini terdiri dari standar isi, indikator,

tema, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian.

a) Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada

suatu mata pelajaran.22

21Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006, hlm.

841- 842. 22Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007.

Page 32: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

20

b) Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus

dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

pelajaran.23

Pada model integrated system, standar kompetensi dan

kompetensi dasar pada masing-masing mata pelajaran fiqih, al-

qur’an hadits, aqidah akhlaq, SKI dipilih yang mempunyai

kesamaan kemudian diintegrated menjadi satu kesatuan.

c) Tema

Tema adalah ide yang menjadi pokok pembicaraan. Tema

dalam model integrated system ini terlahir dari pengelaman

yang telah dialami oleh peserta didik. Oleh karena itu, pendidik

(pendidik) harus mempunyai kepekaan dalam melihat

pengalaman-pengalaman yang telah dialami oleh peserta didik.

Tema yang telah diciptakan diharapkan memberikan

dampak positif antara lain:

(1) Siswa memudahkan memusatkan perhatian pada

suatu tema tertentu.

(2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan

mengembangkan kompetensi dasar antarmata

pelajaran dalam satu tema.

(3) Pemahaman dalam materi lebih mendalam dan

berkesan.

(4) Siswa lebih bersemangat belajar karena disajikan

dalam konteks tema yang jelas.

(5) Pendidik dapat memanfaatkan waktu seefesien

mungkin.24

d) Tujuan Pembelajaran

Tujuan adalah suatu yang sangat esensial sebab besar

maknanya, baik dalam rangka perencanaan maupun dalam

rangka penilaian. Tujuan pembelajaran atau biasa disebut tujuan

23Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 24Masnur Muslih, KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan

Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara,2009), hlm. 164.

Page 33: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

21

pengajaran adalah suatu deskriptif mengenai tingkah laku yang

diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung

pembelajaran.25

Tujuan pembelajaran adalah rumusan

kemampuan peserta didik yang dikembangkan oleh pendidik

berdasarkan kompetensi dan lingkungan belajar peserta didik.

Oleh karena itu dalam merancang tujuan pembelajaran sangat

penting memperhatikan domain-domain antara lain kognitif,

afektif dan psikomotor.

Tujuan pembelajaran berfungsi untuk menilai pelajaran,

membimbing siswa belajar, kriteria dalam merancang

pembelajaran dan sebagai media untuk berkomunikasi dengan

pendidik-pendidik lainnya.26

e) Metode Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata

ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui

atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Jadi

metode berarti jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.27

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh

pendidik dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada

peserta didk dalam mencapai tujuan pembelajaran.28

Dalam pelaksanaan model integrated system penggunaan

metode pembelajaran diadobsi dari pembelajaran pembelajaran

terpadu oleh Barbara Mathews (1993) yang menyarankan

menggunakan metode:

(1) Inquiry Learning, mencari jawaban tersendiri dari

suatu permasalahan melalui kegiatan diskusi,

tanya jawab dan analisis data.

25Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2009), hlm. 109. 26Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, hlm. 113. 27Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm. 7. 28Syamsul Ma’arif, Selamatkan Pendidikan Dasar Kita, (Semarang: need’s Press, 2009),

hlm. 176.

Page 34: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

22

(2) Problem Solving, mencari penyebab terjadi

permasalahan kemudian didiagnosa baru dicari

cara pemecahannya.

(3) Investigation, mencari pemecahan melalui check

dan recheck.

(4) Brain Stroming, mencari pemecahan masalah

dengan menerima berbagai pendapat yang ada

kemudian mengklasifikasikan pendapat yang

perlu mendapat tanggapan.

(5) Cooperative Learning, berbagai masalah yang

timbul kemudian dipecahkan secara tim dan

dibahas secara demokratis. 29

f) Prosedur Pembelajaran

Prosedur Pembelajaran adalah urut-urutan atau Langkah-

langkah dalam proses pembelajaran. Prosedur ini diperlukan

pendidik sebagai strategi untuk mengintegrasikan setiap sub

ketrampilan yang telah dipilih pada setiap langkah

pembelajaran.

Sintaks (langkah-langkah) model integrated system

mengadopsi sintaks model pembelajaran langsung yang

diintegrasikan model pembelajaran terpadu dengan kooperatif.

Sintaks model integrated system dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 2. Sintaks model integrated system. 30

Tahap Tingkah laku pendidik

Fase 1

Pendahuluan

(1) Mengaitkan pelajaran satu

dengan yang lain;

(2) Mengaitkan pelajaran

sekarang dengan pelajaran

sebelumnya;

(3) Memberikan pertanyaan

kepada siswa untuk

mengetahui konsep-konsep

prasyarat yang sudah dikuasai

29Ahmad Barizi dan Muhammad Idris, Menjadi Guru Unggul: Bagaimana Menciptakan

pembelajaran yang Produktif dan Profesional, hlm. 96-97. 30Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, hlm. 19- 20.

Page 35: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

23

siswa.

Fase 2

Presensi materi

(1) Presentasi konsep-konsep

yang harus dikuasai oleh

peserta didik melalui

demonstrasi dan bahan

bacaan;

(2) Presentasi keterampilan

proses yang dikembangkan;

(3) Presentasi alat dan bahan

yang dibutuhkan melalui

charta;

(4) Memodelkan penggunaan

peralatan melalui charta.

Fase 3

Membimbing

pelatihan

(1) Menempatkan peserta didik

kedalam kelompok-kelompok

belajar;

(2) Mengingatkan cara peserta

didik bekerja dan berdiskusi

secara kelompok sesuai

komposisi kelompok;

(3) Membagi buku peserta didik

dan LKS;

(4) Mengingatkan cara menyusun

laporan hasil kegiatan;

(5) Memberikan bimbingan

seperlunya;

(6) Mengumpulkan hasil kerja

kelompok setelah batas waktu

yang ditentukan.

Fase 4

Menelaah

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

(1) Mempersiapkan kelompok

belajar untuk diskusi kelas;

(2) Meminta slah satu anggota

kelompok untuk

mempersentasikan hasil

kegiatan sesuuai dengan LKS

yang telah dikerjakan;

(3) Meminta anggota kelompok

lain menanggapi siswa

menyimpulkan hasil diskusi.

Fase 5

Mengembangk

an dengan

memberikan

kesempatan

untuk

pelatihan

(1) Mengecek dan memberikan

umpan balik terhadap tugas

yang dilakukan;

(2) Membimbing siswa

menyimpulkan seluruh materi

pembelajaran yang baru saja

dipelajari;

Page 36: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

24

lanjutan dan

penerapan

(3) Memberikan tugas rumah.

Fase 6

Menganalisis

dan

mengevaluasi

Pendidik membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap kinerja mereka

g) Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang

pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (asess)

keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem

pengajaran.31

Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa

evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,

penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap

berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,

jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk

pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.32

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa avaluasi

mempunyai implikasi yaitu avaluasi terus menerus untuk

senatiasa mencapai tujuan pembelajaran sehingga mampu

mengadakan perbaikan dalam pembelajaran serta menggunakan

alat-alat yang akurat dan bermakna dalam mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.

Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-

tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses

pelaksanaan pembelajaran secar keseluruhan. Tiap

kegiatan akan memberikan umpan balik, demikian

juga dalam pencapaian tujuan- tujuan belajar dan

proses pelaksanaan mengajar. Umpan balik digunakan

untuk mengadakan berbagai usaha penyempurnaan

baik bagi penentuan dan perumusan tujuan mengajar,

31Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, hlm. 210. 32Redaksi Sinar Grafika, Undang- undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional): UU

RI No. 20 Th. 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 5.

Page 37: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

25

penentuan sekuena bahan ajar, strategi dan media

mengajar.33

2) Hard Ware System

Hard Ware System adalah perangkat keras dalam suatu

pembelajaran. Dalam hard ware system terdiri dari sarana dan

prasarana dalam pembelajaran. Sarana adalah alat yang diguanakan

dalam proses pembelajaran. Sedangkan prasarana adalah

lingkungan baik dalam atau luar kelas. Jadi sarana prasarana terdiri

dari:

a) Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri

dari fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan

yang bersumber dari kurikulum dan dapat menunjang

tercapainya tujuan belajar. Jadi bahan ajar dapat berupa LKS

(lembar kerja siswa), modul dan buku ajar.

b) Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Fungsi media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

(1) Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada

saat pendidik menyampaikan pelajaran.

(2) Alat untuk mengangkat atau menimbulkan

persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan

oleh para peserta didik dalam proses belajarnya.

(3) Sumber belajar bagi siswa. 34

Kedudukan media pembelajaran ini adalah sebagai salah

satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi pendidik,

peserta didik dengan lingkungan belajar.

33Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung:

PT remaja Rosda karya, 2010), hlm. 110- 111. 34Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2009), hlm. 6.

Page 38: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

26

c) Setting ruang kelas

Ruang kelas perlu diatur disesuaikan dengan topik yang

sedang dilaksanakan. Pengaturan ruangan perlu dikelola agar

suasana belajar menyenangkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan

antara lain sebagai berikut:

(1) Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah.

(2) Peserta didik tidak selalu duduk di kursi, tetapi

dapat duduk ditikar/ karpet.

(3) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat

dilaksanakan, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas.

(4) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang

hasil karya peserta didik.

(5) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya

dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk

menggunakan dan menyimpannya kembali. 35

d) Lingkungan

Lingkungan sebagai media dan sumber belajar para siswa

dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya

bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Dari semua

lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses

pendidikan dan pengajaran dapat dikatagorikan menjadi tiga

yaitu lingkungan sosial, linkungan alam dan lingkungan

buatan.36

Lingkungan sosial, berkenaan dengan interaksi dalam

proses pembelajaran baik didalam lingkungan belajar atau diluar

lingkungan belajar peserta didik.

Lingkungan alam, berkenaan dengan segala sesuatu yang

sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara,

musim, curah hujan, flora, tumbuhan dan lain-lain.

35Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan

bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, hlm. 168. 36Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, hlm. 208.

Page 39: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

27

Lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja

diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu

yang bermanfaat bagi proses pembelajaran.37

Dengan memanfaatkan lingkungan sosial, alami dan buatan

dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih aktif dan lebih

produktif karen peserta didik mengerahkan usahanya untuk

memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari sumber-

sumber yang nyata dan faktual.

3. Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan Agama

Islam Madrasah.

a. Pengembangan Model Integrated System.

Suatu model dalam penelitian pengembangan dihadirkan dalam

bagian prosedur pengembangan, yang biasanya mengikuti model

pengembangan yang dianut oleh peneliti. Dalam penelitian

pengembangan terdapat tiga model pengembangan, antara lain sebagai

berikut:

1) Model Konseptual

Model konseptual adalah model analitis yang memberikan atau

menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan

dan keterkaitan antar komponennya.

2) Model Prosedural

Model prosedural merupakan model deskriptif yang

menggambarkan alur atau lengkah-langkah prosedural yang harus

diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu.38

3) Model Teoritik

Model teoritik adalah model yang menggambarkan kerangka berfikir

yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh

data empirik.39

37Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, hlm. 212- 214. 38Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), hlm. 199- 200.

Page 40: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

28

Dalam penjelasan model penelitian pengembangan diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam pengembangan model integrated system

menggunakan model pengembangan prosedural. Dimana dalam

pengembangan model integrated system dihasilkan melalui beberapa

prosedur atau langkah-langkah prosedural.

Model integrated system diadopsi dan dikembangkan dari model

pembelajaran terpadu pada mata pelajaran umum yang kemudian melalui

beberapa langkah pengembangan dihasilkan model integrated system

pada mata pelajaran agama Islam.

b. Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan Agama

Islam Madrasah.

Model integrated system dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah

yang dimaksudkan adalah memadukan mata pelajaran Aqidah Akhlak,

Al-Qur’an Al- Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan fiqih dalam satu

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam madrasah dengan menggunakan

topik yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa.

Dalam mengembangkan model integrated system ada beberapa

langkah yang harus diperhatikan yaitu:

1) Merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berisi

komponen-komponen dari model integrated system.

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah panduan langkah-

langkah yang akan dilakukan oleh pendidik dalam kegiatan

pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan.40

39Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti dan

Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, 2008,

http://www.infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb_Pembelajaran.pdf,

hlm. 9, diakses 24 Februari 2011. 40Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, hlm. 71.

Page 41: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

29

Komponen rencana pembelajaran model integrated system

meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Pemetaan kompetensi dasar/ materi pelajaran yang saling

berkaitan kedalam satu topik yang sesuai dengan

pengalaman peserta didik.

b) Mengembangkan kompetensi dasar menjadi indikator dan

tujuan pembelajaran.

c) Identifikasi materi pokok yang perlu dipelajari peserta didik

dalam rangka mencapai indikator dan tujuan pembelajaran.

d) Menetapkan metode/ strategi pembelajaran alat dan media

pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran untuk

menentukan penilaian dan tindak lanjut. 41

Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut dapat

dijadikan acuan dalam membuat RPP integrated system. Dibawah ini

contoh format rencana pelaksanaan pembelajaran model integrated

system.

41Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan

Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, hlm. 171.

Page 42: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

30

Tabel 3. Fotmat RPP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas :

Topik :

Alokasi Waktu :

Standar kompetensi :

Kompetensi dasar :

1. Al-Qur’an Hadits

2. Aqidah Akhlak

3. Fiqih

4. Sejarah Kebudayaan Islam

a. Indikator :

b. Tujuan pembelajaran :

c. Metode pembelajaran :

d. Langkah-langkah pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi waktu

Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan akhir

e. Media pembelajaran :

f. Penilaian :

Mengetahui, Mijen,..............

Kepala Sekolah Pendidik kelas III

____________ _______________

Page 43: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

31

2) Pelaksanakan model integrated system.

Dalam pelaksanaan model integrated system terdiri dari tiga

tahapan, yaitu: kegiatan awal/ pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

1) Kegiatan pendahuluan.

Kegiatan awal ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal

pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar

mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap ini

dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang

topik yang akan disampaikan.

2) Kegiatan inti.

Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan nilai Pendidikan Agama Islam.

3) Kegiatan penutup.

Sifat dari kegiatan akhir adalah untuk menguatkan materi yang

telah disampaikan, menenangkan dan memotivasi siswa.

B. Kajian Pustaka

Dalam penelitian pengembangan model integrated system dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah kelas III MI Negeri Mlaten ini peneliti

memilih beberapa penelitian dan buku terdahulu yang digunakan sebagai

bahan pijakan dalam pelaksanaan penelitian antara lain:

Skripsi oleh IRMA SURYANI (3104256) Pengaruh Model

Pembelajaran Sains Terpadu terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada

Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Semester 1 Tahun Ajaran 2007/2008 di

MTs N I Semarang menyatakan bahwa melalui pembelajaran Sains terpadu

mampu meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas VIII semester 1. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan dalam penelitan tersebut

Page 44: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

32

pada kelompok eksperimen nilai rata- ratanya adalah 67,18 dan nilai rata-

rata pada kelas control adalah 58,21.42

Skripsi oleh S.Umi Murtafingati Wahyuni (073111395) Penerapan

Metode Terpadu untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I MIN

Karangmojo, Kecamatan Tasikmandu, Kabupaten Kabupaten Karanganyar

Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009 yang menyatakan bahwa dengan

penerapan metode terpadu mampu meningkatkan pemahaman terhadap

materi yang diberikan oleh pendidik.43

Penelitian Kholis wirayanti (3102245) yang berjudul Metode Field

Trip dalam Pembelajaran tematik di SD Islam Al-Azhar 28 Semarang.

Menyimpulkan bahwa melalui penerapan pembelajaran Field Trip tematik

sehingga mampu menanamkan akhlakul karimah baik yang berkaitan

dengan dirinya sendiri, dirinya dengan tuhan, dirinya dengan masyarakat

dan dirinya dengan alam sekitar.44

Artikel penelitian oleh Mohammad Adnan Latif yang berjudul

Pengembangan Bahan Ajar Contextual B. Inggris SLTP Cawu II untuk 6

Provinsi di Kalimantan dan Sulawesi. Dalam penitian tersebut

mengembangkan bahan ajar Contextual telah menghasilkan tiga produk

bahan ajar Contextual B. Inggris yaitu: unit lesson programs, student’s

books, student’s worksheet dan evaluation sheet untuk kelas I, II, III cawu

II.45

Dari hasil penelitian terhadap buku dan karya ilmiah tersebut,

walaupun sudah banyak yang mengkaji tentang metode pendidikan terpadu,

42Irma Suryani, Pengaruh Model Pembelajaran Sains Terpadu terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Semester 1 Tahun Ajaran 2007/2008 di MTs N

I Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN

Walisongo, 2009). 43S.Umi Murtafingati Wahyuni , Penerapan Metode Terpadu untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa Kelas I MIN Karangmojo, Kecamatan Tasikmandu, Kabupaten Kabupaten

Karanganyar Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

(Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009). 44Kholis Wirayanti, Metode Field Trip dalam Pembelajaran tematik di SD Islam Al-Azhar

28 Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah

IAIN Walisongo, 2008). 45Mohammad Adnan Latif, Pengembangan Bahan Ajar Contextual B. Inggris SLTP Cawu

II untuk 6 Provinsi di Kalimantan dan Sulawesi, 2009.

Page 45: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

33

namun judul dalam proposal yang peneliti tawarkan yaitu model integrated

system dalam Pendidikan Agama Islam ini berada pada posisi

pengembangan suatu model integrated system dengan pendidikan terpadu

sebagai dasar pijakan. Pengembangan model integrated system

dilaksanakan pada Pendidikan Agama Islam madrasah, dimana Pendidikan

Agama Islam madrasah ini masih dalam bentuk terkotak-kotak

(sepparated). Hal ini dilakukan agar pemahaman nilai Pendidikan Agama

Islam dapat dicapai bukan hanya pemahaman kognitif saja.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara tentang pengembangan produk.

Berdasarkan kajian yang telah ada maka diajukan hipotesis model

integrated system dalam Pendidikan Agama Islam madrasah yang efektif

bagi peningkatan pemahaman nilai Pendidikan Agama Islam madrasah.

Model integrated system dikembangkan melalui beberapa tahap yaitu

pelaksanaan perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Dalam model integrated system terdiri dari dua komponen yaitu hard

ware dan soft ware. Kedua komponen tersebut kemudian dibagi dalam

rencana, pelaksanaaan dan evaluasi. Pada proses perencanaan terdiri dari

standar isi, tujuan, metode bahan dan rancangan evaluasi. Dan pada tahap

pelaksanaan (implementasi) terdiri dari pelaksanaan model integrated

system, proses kegiatan pembelajaran dan modul pembelajaran. Dan yang

berikutnya adalah evaluasi.

Page 46: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

34

Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang hipotesis produk yang

dikembangkan ditunjukan melalui tebel berikut ini:

Gambar 1: Model Hipotetik (hipotesis model) Integrated System

Atas dasar model integrated system yang dikembangkan tersebut

diharapkan akan efektif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Agama Islam Madrasah menjadi lebih baik.

Model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam

Desain Implementasi Evaluasi Komponen

Model

Isi

Sasaran

RENCANA

ISI

1. Standar

Isi

2. Penentuan

tema

3. Tujuan

4. Metode

5. Bahan

6. Rencana

evaluasi

IMPLEMENTASI

1. Pelaksanaan model

integrated

system

2. Proses kegiatan pembelajaran

3. Modul

pembelajaran

EVALUASI

1. Evaluasi

formatif

dan

sumatif

2. Integrasi

tes

tertulis

dan

kinerja

Peningkatan hasil belajar

peserta didik.

Hard

ware

Soft

ware

Page 47: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa

disebut dengan reseacrh and develoment, yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut.1

1. Model Penelitian

Model penelitian ini merupakan awal dalam mengembangkan suatu

model produk. Suatu model dapat diartikan sebagai suatu representasi baik

visual maupun verbal. Model menyajikan sesuatu atau informasi yang

kompleks atau rumit menjadi sesuatu yang lebih sederhana. Model

penelitian pengembangan dapat berupa model konseptual, model

prosedural dan model teoritik.2

Dalam penelitian ini menggunakan model prosedural, yaitu model

deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang

harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu.3

Dalam model pengembangan, peneliti harus memperhatikan tiga hal,

yaitu:

a. Menggambarkan struktur model yang digunakan secara singkat sebagai

dasar pengembangan produk.

b. Apabila model yamg digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada,

maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen

yang disesuaikan dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model

aslinya.

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Jakarta: CV. Alfabeta,2008), hlm. 407. 2Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), hlm. 199. 3Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 200.

Page 48: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

36

c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu

dipaparkan mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen

yang terlibat dalam pengembangan.4

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mengadaptasi dari integrated

curriculum yang kemudian dikembangkan menjadi model integrated

system. Alasan yang diambil peneliti untuk mengembangkan model

integrated system antara lain:

a. Perkembangan usia anak, anak dalam usia 6-9 tahun masih berfikir

secara holistic.

b. Materi Pendidikan Agama Islam yang saling berkaitan satu sama lain

dapat dipadukan sehingga pendidik mampu mengembangkan materi

Pendidikan Agama Islam.

c. Alokasi waktu mampu dimaksimalkan menjadi lebih baik.

2. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada

setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analisis fungsi

komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk dan menjelaskan

hubungan antar komponen dalam sistem. Model prosedural yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki prosedur/ langkah-langkah umum yang harus

diikuti untuk menghasilkan produk. Menurut Borg dan Gall (1983)

menyatakan bahwa prosedur pengembangan terdiri dari:5

a. Tahap studi pendahuluan

Tahap studi pendahuluan merupakan kegiatan research and

information collecting memiliki dua kegiatan utama, yaitu studi

literatur (kaji pustaka dan hasil penelitian terdahulu) dan studi

lapangan. Hasil dari kegiatan ini adalah diperolehnya profil

4Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti dan

Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, 2008, http://www.infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb_Pembelajaran.pdf, hlm. 9, diakses 24 Februari 2011.

5Anik Ghufron, Model Pengembangan Sistem Pembelajaran bagi Penyiapan Sumber Daya Manusia Era Informasi, http://www.teknologipendidikan.net, hlm. 8- 9, diakses 9 Februari 2011.

Page 49: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

37

implementasi sistem pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan

kegiatan atau obyek pembelajaran yang hendak ditingkatkan mutunya.

Pada fase ini peneliti mengumpulkan semua informasi/data terkait

dengan penyebab kurangnya pemahaman nilai-nilai Pendidikan Agama

Islam pada kelas III di MI Negeri Mlaten.

Dari pengumpulan data yang dilakukan diketahui bahwa penyebab

kurangnya pemahaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada kelas

III di MI Negeri Mlaten adalah kurang efisiennya pembelajaran

Pendidikan Agama Islam melalui pemisahan masing-masing mata

pelajaran(separated). Hal tersebut dikarenakan pemisahan masing-

masing mata pelajaran(separated) tidak sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa.6

b. Tahap pengembangan

Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari planing and

development of the preliminary form of product.7

1) Planing (perencanaan)

Perencanaan mencakup perumusan kemampuan, merumuskan

tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, menentukan

kualifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian dan uji coba

skala kecil. Hal yang sangat vital dalam perencanaan adalah

merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang

dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang tepat

untuk mengembangkan produk sehingga produk yang diuji cobakan

sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai.

2) Development of the preliminary form of product (pengembangan

format produk awal)

Dalam pengembangan format produk awal mencakup tentang

penyiapan bahan-bahan pembelajaran dan alat evaluasi dalam

6Hasil Observasi Proses Pembelajaran di MI Negeri Mlaten. 7Anik Ghufron, Model Pengembangan Sistem Pembelajaran bagi Penyiapan Sumber

Daya Manusia Era Informasi, hlm. 9.

Page 50: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

38

pelaksanaan model integrated system.8 Hal tersebut bertujuan agar

proses pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar.

c. Tahap uji lapangan

Pada tahap uji lapangan mengandung tahap-tahap preliminary field

testing, main product revision, main field testing dan product revision.9

1) Preliminary field testing (uji coba awal)

Pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi latar

(setting) penerapan atau kelayakan suatu produk jika produk

tersebut benar-benar telah dikembangkan.

2) Main product revision (revisi produk)

Hasil dari uji coba awal yang diperoleh informasi kualitatif

tentang model integrated system yang dikembangkan kemudian

dilakukan revisi yang diperlukan guna melaksanakan tahap

selanjutnya.

3) Main field testing (uji coba lapangan)

Tahap ini biasanya disebut sebagai uji coba utama dengan skor

yang lebih luas. Desain produk model integrated system yang telah

direvisi tersebut kemudian diuji coba. Dalam pengujian dapat

dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektifitas

model integrated system. Indikatornya adalah pemahaman nilai-

nilai Pendidikan Agama Islam, kecepatan kreatifitas murid dan

hasil belajar meningkat.

Tujuan dari tahap ini adalah menentukan apakah suatu produk

yang hendak dikembangkan benar-benar telah menunjukan suatu

performansi sebagaimana yang diharapkan.

4) Product revision (revisi produk)

Revisi produk ini dilakukan apabila masih ada kelemahan yang

harus diperbaiki setelah uji coba pemakaian.10

8Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 205. 9Anik Ghufron, Model Pengembangan Sistem Pembelajaran bagi Penyiapan Sumber

Daya Manusia Era Informasi, hlm. 9. 10Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 206.

Page 51: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

39

d. Tahap desiminasi

Tahap desiminasi diartikan sebagai tahap dissemination dan

implementation. Desiminasi dan implementasi yaitu menyampaikan

hasil pengembangan (proses, prosedur produk) kepada para pengguna

dan profesional.11

Visualisasi prosedur penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Gambar 2. Prosedur penelitian.12

3. Uji Coba Model

Uji coba model bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang

dibuat layak digunakan atau tidak. Model yang baik memenuhi 2 kriteria

yaitu: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan

11Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 207. 12Anik Ghufron, Model Pengembangan Sistem Pembelajaran bagi Penyiapan Sumber

Daya Manusia Era Informasi, hlm. 10.

Uji lapangan Diseminasi

Studi

lapangan

Profil

sasaran,

kekuatan&

kelemahan

Tujuan, kemampuan, prosedur dan uji kelayakan terbatas

Desain hepotetik

Preliminary fied testing

Main product revision

Main field testing

Product revision

Sosialisasi

dan

Diseminasi

perencanaan pengembangan

Studi Pustaka

a) Teori

b) Hasil

penelitian

terdahulu

Page 52: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

40

(presentation criteria).13 Menurut Dick dan Carey uji coba model terdiri

dari tiga langkah yaitu: 14

a. Uji coba prototipe bahan secara perorangan (one to one trying out)

Uji coba ini dilakukan dengan responden para ahli perancang

model. Kegiatan ini dilakukan untuk merivew produk awal,

memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut

dengan expert judgement atau teknik delpin. Dalam uji coba ini terdiri

dari dua langkah yaitu: analisis konseptual dan revisi I.15

b. Uji coba terbatas

Uji coba ini dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri atas

enam sampai delapan subyek sebagai pengguna model. Setelah itu

dilakukan revisi II.

c. Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas (a

whole class of learners)

Dalam uji coba lapangan dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu

membandingkan efektifitas model integrated system. Indikatornya

adalah pemahaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam, kecepatan.

Gambar 3: Desain eksperimen dengan control.16

X

Berdasarkan penjelasan bahwa sebelum model integrated system

dicobakan, maka dipilih kelompok yang akan diajar dengan Model

13Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti

dan Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, hlm. 12.

14Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 202. 15Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti

dan Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, hlm. 12.

16Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 416.

O1 O2

O3 O4

Page 53: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

41

Integrated System sebagai kelas eksperimen dan kelompok yang satu

sebagai kelas kontrol. O1 adalah nilai awal kelas eksperimen dan O3

adalah nilai awal kelas control. Setelah diberikan treatment/perlakuan

pada dengan model integrated system pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan model lama. Pada ujicoba apakah menghasilkan

perubahan pada siswa baik pemahaman nilai-nilai Pendidikan Agama

Islam, kreativitas peserta didik dan hasil belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat adalah letak dimana peneliti akan melakukan penelitian.

Penelitian bertempat di MI NEGERI Mlaten kecamatan Mijen Kabupaten

Demak. Madrasah Ibtidaiyah yang satu-satunya ada di desa Mlaten ini

terletak di desa kecil yang terbilang cukup jauh dari kota kecamatan Mijen

kabupaten Demak. Namun MI NEGERI Mlaten ini terbilang tidak kalah

dengan MI pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai prestasi

yang mampu diraih baik dibidang akademik maupun non akademik.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan semester genap selama satu bulan.

Terhitung dari tanggal 14 Agustus 2011 sampai 14 September 2011.

Dibawah ini akan dipaparkan jadwal penelitian yang akan dilaksanakan

oleh peneliti.

Tabel 4. Jadwal penelitian

No. Rencana Kegiatan Waktu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pendahuluan

Observasi awal & pengumpulan

dokumen awal X

2 Pengembangan

Merumuskan tujuan, prosedur dan X

Page 54: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

42

uji kelayakan

Desain hipotetik X

3 Uji lapangan

preliminary field testing X

main product revision X

main field testing X

product revision X

4 Desiminasi dan sosialisasi X

C. Subyek Penelitian

Jumlah seluruh peserta didik MI Negeri Mlaten adalah 349.17 Peserta didik

yang menjadi subyek penelitian adalah kelas III, dimana kelas III A sebagai

kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan model lama. Sedangkan kelas III

B sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model integrated

system (lampiran 1).

D. Jenis Data

Dalam pelaksanaan penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan

dua jenis data yang dapat dikumpulkan yaitu:

1. Data kualitatif, yaitu data yang berupa pendiskripsian dalam bentuk

informasi kalimat yang diperoleh pada tahap pendahuluan. Data kualitatif

ini dapat diperoleh dari :

a. Proses pelaksanaan pembelajaran pendidik.

b. Proses pembelajaran peserta didik.

2. Data kuanlitatif, yaitu data yang diolah dengan menggunakan perumusan

angka pada tahap pengembangan. Data kuantitatif ini dapat diperoleh dari:

a. Tes evaluasi hasil belajar peserta didik.

b. Data angket motivasi peserta didik. (lampiran 2).

17Dokumen MI Negeri Mlaten. Mijen, Demak Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Page 55: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti dalam mengumpulkan data

untuk proses penelitian.

Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan tiga tekhnik

pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu tekhnik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan

dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas)

dan kesahihan (validitasnya).18

Dalam proses observasi ini yang diamati oleh peneliti adalah proses

pembelajaran, metode pendidik, proses penangkapan peserta didik dalam

pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan serta hal-hal lain yang

berkenaan dengan penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.

Pengumpulan data berupa dokumentasi ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang proses pembelajaran dengan menggunakan model

integrated system. Dokumen yang dapat dijadikan data penelitian ini adalah

RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dan modul pelaksanaan model

integrated system.

3. Kuisoner (angket)

Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirim pada

responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau

perantara).19

18Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), hlm. 52. 19Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, hlm. 57.

Page 56: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

44

Angket ini digunakan peneliti dalam mencari tanggapan peserta didik

dalam pelaksanaan model integrated system. Peserta didik diminta mengisi

daftar pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti.

4. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penentu skor angka.20

Hasil evaluasi peserta didik melalui metode tes ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang pencapaian prestasi atau hasil belajar peserta

didik setelah menggunakan model integrated system. Selain itu metode tes

juga digunakan dalam melakukan revisi uji coba model integrated system.

F. Instrumen Penelitian

1. Reliabel Instrumen

Reliabel atau biasa disebut dengan reliabelitas adalah indeks yang

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Pengujian reliabel dilakukan dengan internal consistency,

dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang

diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.21

2. Validitas Instrumen

Dalam pengukuran validitas, perhatian ditunjukan pada isi dan

kegunaan instrumen. Instrumen yang harus mempunyai validitas adalah

instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar.22

G. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data

dikumpulkan. Tekhnik analisis data dilakukan dengan cara mencari informasi

20Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 170. 21Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), hlm. 192. 22Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 352.

Page 57: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

45

potensi masalah dalam mengembangkan produk model integrated system.

Kemudian data diolah melalui dua tahap yaitu sebagai berikut:

1. Tahap study pendahuluan

Pada tahap ini data dianalisis secara kualitatif diskriptif yaitu

menggambarkan/ melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang,

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.23Tahap

pendiskripsian ini digunakan untuk pengembangan produk.

2. Tahap study pengembangan

Pada tahap ini digunakan untuk mengetahui efektifitas produk model

yang digunakan dengan membandingkan antara kelas kontrol (kelas yang

menggunakan model konvensional) dan kelas uji coba (kelas dengan

menggunakan pengembangan model).

Dalam uji coba, analisis data yang digunakan ini adalah untuk

mengetahui signifikansi efektifitas model integrated system dilakukan

dengan cara kuantitatif eksperimen melalui uji t-test berkorelasi (related)

sebagai berikut:

S

nn

XXt

21

21

11+

−=

S = 2

)1()1(

21

222

211

−+

−+−

nn

SnSn

Dimana:

x�� : Rata-rata sampel 1 (sistem kerja lama)

x�� : Rata-rata sampel 2 (sistem kerja baru)

s� : Simpangan baku sampul 1 (sistem kerja lama)

s� : Simpangan baku sampul 2 (sistem kerja baru)

n� : Varians sampel 1

23Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada

Press, 1994), hlm.73.

Page 58: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

46

n� : Varians sampel 2

� : Korelasi antara data dua kelompok 24

24Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 138.

Page 59: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

47

BAB IV

PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

Hasil penelitian “ Pengembangan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah Kelas III di Mi Negeri Mlaten, Mijen, Demak

” ini terdiri dari empat tahap yakni tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan,

tahap uji lapangan dan tahap desiminasi.

A. Tahap Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan merupakan kegiatan research and information

collecting memiliki dua kegiatan utama, yaitu studi literatur (kaji pustaka dan

hasil penelitian terdahulu) dan studi lapangan. Hasil dari kegiatan ini adalah

diperolehnya profil implementasi sistem pembelajaran, khususnya yang

berkaitan dengan kegiatan atau obyek pembelajaran yang hendak

ditingkatkan mutunya. Pada fase ini peneliti mengumpulkan semua

informasi/data terkait dengan penyebab kurangnya pemahaman nilai-nilai

Pendidikan Agama Islam pada kelas III di MI Negeri Mlaten.

1. Studi Literatur

Pada studi literatur ini adalah mengumpulkan semua kajian pustaka

dan hasil penelitian sebelumnya untuk memperoleh data yang relevan

dalam mengembangkan produk model pembelajaran Integrated System.

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan literatur mengenai

pembelajaran tematik mata pelajaran umum yang memberikan gambaran

bagi peneliti untuk mengembangkan desain model Integrated System pada

Pendidikan Agama Islam.

Pembelajaran tematik umum yang dijadikan acuan sebagai bahan

pengembangna model integrated system adalah tema “sawah” yang dapat

mencakup materi IPA, IPS, Matematika dan Bahasa Indonesia. Pada

pembelajaran tematik dengan tema sawah pendidik melakukan

Page 60: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

48

pembelajaran IPA dengan cara meminta peserta didik untuk mencatat

semua makhluk hidup yang ada disawah. Sedangkan untuk materi IPS

pendidik menjelaskan tentang struktur tanah yang ada di sawah dan

meminta peserta didik menghitung luas petak sawah sebagai materi

matematika. Dan untuk materi Bahasa Indonesia peserta didik diminta

untuk membuat puisi dengan tema lingkungan sawah.

Dalam mempermudah peneliti dalam mengembangkan model,

peneliti mengumpulkan data yang ada pada MI Negeri Mlaten, data yang

diperoleh pada tahap ini adalah berupa dokumen RPP tematik di MI

Negeri Mlaten (lampiran 3). RPP mata pelajaran umum dalam bentuk

tematik memberikan kontrubusi bagi peneliti dalam mengembangkan

desain awal produk.

2. Studi Lapangan

Tahap studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi belajar

peserta didik MI Negeri Mlaten baik faktor pendukung maupun faktor

penghambatnya. Hasil yang telah didapat dalam studi lapangan ini antara

lain adalah sebagai berikut:

a. Data Umum MI Negeri Mlaten

1) Latar Belakang MI Negeri Mlaten

MI Negeri Mlaten didirikan sejak tahun 1956 yang terletak di

jalan melati 6 desa Mlaten. Pada awal berdiri madrasah belum

berstatus negeri dengan nama MI Al- aulad, kemudian pada tahun

1997 berubah status menjadi negeri.

Dari awal berdiri sampai sekarang jumlah peserta didik

semakin meningkat. Pada tahun palajaran 2011/ 2012 ini jumlah

peserta didik MI Negeri Mlaten seluruhnya sebanyak 344 peserta

didik. Dalam sejarah perkembangannya sejak berdiri sampai

sekarang ini tercatat sudah lima kali periode pergantian

kepemimpinan.1

1Dokumen MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

Page 61: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

49

Table 5: Data Kepala Sekolah MI Negeri Mlaten, Mijen,

Demak2

Periode Tahun Pelajaran Kepala Sekolah

I 1956- 1999 H. Masran

II 1999- 2003 H. Kamilin

III 2003-2005 Nurul Anam, M.Ag

IV 2005-2011 Muslikhun, S.Pd.I, M.A

V 2011-sekarang Badri Duja, M.Ag

2) Visi dan Misi MI Negeri Mlaten

Visi MI Negeri Mlaten adalah “Terwujudnya Pendiikan

Dasar yang Berkualitas, Islami, Berakhlak Mulia, Menguasai

Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi dan Seni ”.3

Misi dari MI Negeri Mlaten antara lain sebagai berikut:

a) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu

mengembangkan peserta didik secara maksimal.

b) Mewujudkan penghayatan, ketrampilan dan pengamalan

terhadap ajaran agama Islam menuju terbentuknya insan yang

beriman dan bertaqwa.

c) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berakhlakul

karimah, cerdas, sehat, disiplin dan bertanggung jawab.

d) Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis,

terampil, menguasai pengetahuan, tekhnologi dan seni.

e) Membimbing peserta didik untuk dapat mengenal lingkungan

sehingga memiliki jiwa sosial yang tinggi.4

Dari pemaparan visi dan misi MI negeri Mlaten diatas

memungkinkan untuk peneliti melakukan riset untuk

2Dokumen MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak. 3Dokumen MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak. 4Dokumen MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

Page 62: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

50

mengembangkan model integrated system. Hal tersebut

dikarenakan dalam visi dan misi dapat dilihat bahwa MI Negeri

Mlaten memberikan ruang gerak bagi pengembangan kompetensi

peserta didik.

3) Kondisi Pendidik dan Peserta Didik

Salah satu komponen yang penting dalam proses

pembelajaran adalah pendidik. Pendidik memegang peran yang

sangat penting dalam mengembangkan peserta didik. Oleh karena

itu proses pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik-pendidik yang

profesional. Seluruh pendidik yang mengajar di MI Negeri Mlaten

sesuai dengan bidang keahliannya.

Adapun jumlah pendidik yang mengajar di MI Negeri Mlaten

sebanyak 20 orang sebagai pendidik tetap (lampiran 4).

Selain pendidik, komponen yang terpenting dalam peserta

didik adalah peserta didik. Peserta didik MI Negeri Mlaten tidak

kalah dengan sekolah tingkat dasar yang berada disekitar daerah

tersebut. Hal tersebut terbukti dengan berbagai prestasi yang telah

diraih oleh peserta didik baik dibidang intra maupun ekstra. Hal

tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian pada instansi tersebut.

Pada tahun pelajaran 2011/ 2012 memiliki jumlah sebanyak

344 orang peserta didik. Peserta didik terbagi dalam dua belas

kelas.5

b. Kondisi Pembelajaran Kelas III MI Negeri Mlaten

Pembelajaran adalah transfer ilmu yang dilakukan secara dua

arah. Dalam pembelajaran terdiri dari tiga hal yaitu: pendidik, peserta

didik dan lingkungan kelas. Pendidik di MI Negeri Mlaten

mempunyai kemampuan yang mampu dikembangkan. Begitu juga

dengan peserta didik di MI Negeri Mlaten mempunyai kompetensi

yang tidak kalah dengan tingkat sekolah dasar yang ada di daerahnya.

5Dokumen MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

Page 63: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

51

Dalam instansi MI Negeri Mlaten, sebelum pembelajaran

dimulai peserta didik diwajibkan melafalkan asmaul husna dan surat-

surat pendek dalam Al-qur’an. Kemudian peserta didik memulai

pembelajran dengan berdo’a yamg diarahkan oleh pendidik/pendidik.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih menggunakan

pembelajaran yang memisah-misahkan antar materi pembelajaran. Al-

qur’an hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak dan Sejarah kebudayaan Islam

masih dikotak-kotakan tanpa melihat kesamaan materi yang ada pada

masing-masing materi. Al- Qur’an dua jam pelajaran, Aqidah dua jam

pelajaran, Fiqih dua jam pelajaran dan Sejarah Kebudayaan Islam dua

jam pelajaran. Masing-masing pembelajaran dimulai dengan salam

dan membaca do’a. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi

pada satu mata pelajaran yang telah dijadwalkan pada sekolah. Selama

pembelajaran berlangsung peserta didik hanya mendengarkan materi

yang diajarkan pendidik dan pendidik lebih banyak berbicara. Materi

yang disampaikan sesuai dengan buku atau pedoman yang ada tanpa

memikirkan kondisi atau keadaan yang dialami peserta didik. Hal

tersebut akan membawa dampak yang kurang bagus terhadap

psikologi dan perkembangan kompetensi Pendidikan Agama Islam

peserta didik.6

Dalam pembelajaran yang dilakukan tersebut memiliki berbagai

kelemahan antara lain kurang efisiennya waktu, tidak mampu

mengembangkan kemampuan peserta didik dan tidak mampu

mengembangkan materi masing- masing mata pelajaran. Oleh karena

itu, perlu mengembangkan model pembelajaran baru yang mampu

mengakomodir beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Peneliti

berupaya mengembangkan Model Integrated System untuk

meminimalisir kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran

Pendidikan Agama islam.

6Hasil Observasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak.

Page 64: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

52

B. Tahap Pengembangan

1. Perencanaan

Dalam pengembangan model integrated system dilakukan dengan

menggunakan model penelitian pengembangan. Sebelum melakukan

penelitian, sangat perlu mengadakan persiapan agar hasil yang dicapai

benar-benar maksimal. Persiapan atau langkah yang dilakukan sebelum

penelitian antara lain:

1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah MI Negeri Mlaten.

2. Menentukan subyek penelitian yaitu peserta didik kelas III A dan III

B tahun pelajaran 2011/2012, dimana kelas III A sebagai kelas

kontrol dan III B sebagai kelas eksperimen.

3. Mencatat daftar nama dan jumlah peserta didik kelas III A dan III B

tahun pelajaran 2011/2012.

4. Memilih sepuluh orang peserta didik sebagai kelompok kecil.

5. Merancang model integrated system tahap awal dan menentukan

materi dan tema yang sesuai dengan kondisi dan pengalaman yang

dialami peserta didik.

6. Membuat jadwal yang akan dilakukan selama penelitian.

2. Development of the preliminary form of product (pengembangan

format produk awal)

Format awal produk awal dikembangkan berdasarkan komponen

pembelajaran berdasarka sistem, teori perkembangan Jean Piaget dan

kondisi pembelajaran hasil survey.

Page 65: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

53

Gambar 4: Format Awal Produk Model Integrated System

Setelah format awal pada pengembangan model integrated system,

langkah-langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan pendidik dalam memilih tema

pembelajaran. Tema yang dipilih oleh peneliti adalah kegiatan

Ramadhan. Kegiatan Ramadhan sedang dialami oleh peserta didik

sehingga mampu menjadi pengalaman nyata dalam pembelajaran.

b. Memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tema pembelajaran.

Materi yang dipilih antara lain sebagai berikut:

1) Al-Qur’an Hadits: surat at takatsur, surat al humayah dan surat al

zalzalah.

2) Fiqih : keutamaan bulan Ramadhan.

3) Aqidah Akhlak : akhlak bulan Ramadhan.

4) Sejarah Kebudayaan Islam : Perang Badar.

c. Peneliti dan pendidik bersama-sama mengelola tema pembelajaran

kedalam satu kesatuan materi Pendidikan Agama Islam.

Instrumen Input a. Tama, Standar Isi Pendidikan Agama Islam b. Kurikulum, sarana prasarana dan penilaian

pembelajaran c. Pendidik

Input Peserta Didik Kelas III MI

Negeri Mlaten

Output Peningkatan Kompetensi Pendidikan

Agama Islam

Proses Pembelajaran Model Integrated System Memfokuskan pada pengalaman yang dialami oleh peserta didik.

Lingkungan dan tuntutan masyarakat

Page 66: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

54

d. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan format model integrated system. Perumusan RPP tersebut

dijabarkan melalui penyusunan indikator, penentuan tema, strategi

pembelajaran, sumber belajar dan evaluasi pembelajaran.

Implementasi pembelajaran difokuskan pada pengalaman yang telah

dialami oleh peserta didik sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

C. Tahap Uji Lapangan Tahap 1

Pada tahap uji lapangan ini adalah untuk menguji cobakan format awal

pada model yang dikembangkan untuk memperoleh kelemahan pada model.

Selanjutnya kelemahan yang timbul diminimalisir dengan revisi yang sesuai

dengan model intehrated system. Tahap uji coba ini terdiri dari beberapa

tahap, antara lain sebagai berikut:

1. Preliminary field testing (pra uji coba terbatas)

Pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi latar (setting)

penerapan atau kelayakan suatu produk jika produk tersebut benar-benar

telah dikembangkan.

Pada tahap ini dilakukan uji coba prototipe bahan secara perorangan

(one to one trying out). Uji coba ini dilaksanakan dengan responden para

ahli perancang model. Kegiatan ini dilakukan untuk merivew produk awal,

memberikan masukan untuk perbaikan. Pada uji coba ini dilakukan oleh

lima responden para ahli yang berkompeten dalam bidang pendidikan.

Lima ahli tersebut antara lain:

Tabel 6: Daftar Responden Pra Uji Coba Terbatas

No. Nama Responden Ahli Jabatan

1 Abdul Aziz, S. Ag Pengawas PAI kec. Mijen

2 Badriduja, M. Ag Kepala Sekolah MI Negeri Mlaten

3 Siti Mahsanah, S. Pd. I Pendidik Kelas III

4 Abdul Fatah, S. Pd. I Pendidik Kelas III

Page 67: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

55

Pada tahap ini peneliti memberikan rancangan RPP sesuai dengan

format model integrated system dan melakukan diskusi untuk mencari

kelamahan yang yang ada pada model integrated system. Diskusi

dilakukan dengan cara melihat tema, materi, indikator, strategi, evaluasi

yang telah dirancang dalam RPP apakah mampu memberikan kontribusi

dalam pembelajaran PAI di MI. Dari diskusi yang telah dilakukan

diketahui bahwa kelemahan tersebut antara lain:

a. Kurang padunya tema dengan materi yang ditentukan.

Tema kegiatan Ramadhan yang dijadikan topik dalam

pembelajaran. Sementara materi yang telah diajukan adalah Al-Qur’an

Hadits: surat at takatsur, surat al humayah dan surat al zalzalah, fiqih :

keutamaan bulan Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan Ramadhan

dan sejarah kebudayaan Islam : Perang Badar. Dari materi dan tema

yang telah diajukan diadakan koreksi oleh pada ahli. Materi Al-Qur’an

Hadits: surat at takatsur, surat al humayah dan surat al zalzalah tidak

sesuai dengan tema pokok pembelajaran.

b. Perlu adanya modul dalam mempermudah pendidik melaksanakan

model integrated system.

Pembuatan modul ini merupakan instrumen dalam mempermudah

pelaksanaan model integrated system.

2. Main product revision (revisi produk)

Hasil dari uji coba awal yang diperoleh informasi kualitatif tentang

model integrated system yang dikembangkan kemudian dilakukan revisi

yang diperlukan guna melaksanakan tahap selanjutnya.

Revisi model integrated system ini melalui beberapa tahap, yakni

sebagai berikut:

a. Melakukan peninjauan ulang terhadap tema dan materi yang telah

ditentukan.

Tema yang telah ditentukan yaitu kegiatan Ramadhan dan materi

pembelajaran yang dipilih antara lain : Al-Qur’an Hadits: surat at

takatsur, surat al humayah dan surat al zalzalah, fiqih : keutamaan

Page 68: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

56

bulan Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan Ramadhan dan sejarah

kebudayaan Islam : Perang Badar. Materi yang belum sesuai dengan

tema adalah Al-Qur’an Hadits: surat at takatsur, surat al humayah dan

surat al zalzalah. Materi tersebut tidak sesuai dengan tema karena surat

at-takatsur dan al humayah berisi larangan untuk bermewah-mewahan

dan surat al zalzalah berisi tentang hari kiamat. Dengan materi yang

tidak sesuai akan membuat peserta didik tidak mampu

mengembangkan kompetensi. Dengan pertimbangan tersebut dan

diskusi diperolehlah materi yang sesuai dengan tema yaitu surat al

Qadr.

b. Merancang proses pelaksanaan model integrated system.

Pelaksanaan model integrated system terdiri dari tiga tahap yaitu:

1) Desain pembelajaran

Desain pembelajaran ini dimaksudkan aga pendidik mampu

menentukan standar isi, tema, stategi dan metode pembelajaran.

2) Implementasi pembelajaran

Pelaksanaan model integrated system terdiri kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

3) Evaluasi pembelajaran.

Evaluasi dilaksanakan pada proses maupun akhir pembelajaran.

c. Merancang modul pembelajaran yang akan digunakan pendidik dalam

pelaksaan model integrated system (lampiran 5).

Page 69: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

57

Gambar revisi yang dilakukan menghasilkan model integrated

system sebagai berikut:

3. Main field testing (uji coba lapangan)

Tahap ini biasanya disebut sebagai uji coba utama dengan skor yang

lebih luas. Desain produk model integrated system yang telah direvisi

tersebut kemudian diuji coba. Dalam pengujian dapat dilakukan dengan

eksperimen, yaitu membandingkan efektifitas model integrated system.

Indikatornya adalah pemahaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam,

kecepatan kreatifitas murid dan hasil belajar meningkat.

MODEL INTEGRATED SYSTEM

Desain Pembelajaran :

a. Standar Isi, terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Penentuan tema, tema ditentukan berdasarkan pengalaman peserta

didik

c. Tujuan, meningkatkan kompetensi Pendidikan Agama Islam

peserta didik

d. Materi, disesuaikan dengan tema yang ditentukan

e. Prosedur, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

f. Rencana evaluasi, evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil

belajar.

Implementasi Pembelajaran :

a. Kegiatan Awal

b. Kegiatan Inti

c. Kegiatan Akhir

Evaluasi Pembelajaran :

Evaluasi dilakukan pada proses pembelajaran dan hasil belajar peserta

didik.

Tabel 7 : Format Produk Model Integrated System Hasil Revisi I

Page 70: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

58

Tujuan dari tahap ini adalah menentukan apakah suatu produk yang

hendak dikembangkan benar-benar telah menunjukan suatu performansi

sebagaimana yang diharapkan.

Pada tahap uji coba tahap awal ini menggunakan tahap uji coba

terbatas dilakukan kepada subyek dalam kelompok kecil yang terdiri dari

sepuluh peserta didik (lampiran 6). Dalam uji coba ini dilaksanakan

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa layak desain awal produk model

digunakan.

Penelitian Pengembangan pada uji coba terbatas dilaksanakan oleh

peneliti dengan Ibu Mahsanah sebagai Pendidik Wali Kelas MI Negeri

Mlaten Mijen Demak. Pada uji coba terbatas dilakukan kelompok kecil

dengan tema "kegiatan ramadhan" pada tangggal 22 Agustus 2011.

a. Perencanaan

1) Peneliti dan pendidik merencanakan tema “kegiatan ramadhan”.

2) Peneliti dan pendidik memilih materi pada mata pelajaran Al-

qur’an, fiqih, aqidah akhlak dan sejarah kebudayaan islam yang

sesuai dengan tema.

3) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada

tema yang telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada

pendidik agar dipelajari. (lampiran 7)

4) Merancang perangkat tes try out (lampiran 8), berupa:

5) Peneliti menyiapkan lembar angket yang akan dibaikan kepada

peserta didik guna mengetahui model integrated system.

b. Pelaksanaan

1) Pendidik memulai pelajaran diawali dengan memberi salam

kepada peserta didik dan membaca do’a bersama-sama

dilanjutkan dengan presensi peserta didik.

2) Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik

diharapkan mampu menyelesaikan soal yang berkenaan dengan

tema “kegiatan ramadhan”.

Page 71: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

59

3) Pendidik memberikan atau menjelaskan informasi awal tentang

jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta

didik secara singkat, jelas dan penuh suasana kehangatan dan

keakraban.

4) Peneliti berkeliling untuk mengawasi kinerja peserta didik serta

memberi arahan apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan.

5) Apabila ada pertanyaan dari peserta didik, mereka diminta

mengajukan pertanyaan tersebut kepada pendidik atau peneliti.

6) Peserta didik diajak untuk menuju moshola untuk melakukan

pembelajaran.

7) Peserta didik diminta mendengarkan dan memperhatikan

demonstrasi yang dilakukan oleh pendidik.

8) Peserta didik menjelaskan secara bergantian hasil demonstrasi

yang dilakukan oleh pendidik.

9) Setelah selesai, pendidik memberikan tes uji terbatas dan angket

kepada peserta didik pada kelas kecil.

c. Hasil uji coba terbatas

Setelah uji coba terbatas model integrated system peneliti melukan

perhitungan terhadap tes try out dan angket yang telah dibagikan.

Dalam uji try out, soal try out yang diberikan kepada peserta didik

digunakan sebagai uji validitas tes untuk mengetahui berapa apakah

valid atau tidak soal tersebut diberikan kepada peserta didik. Untuk

perhitungan validitas test dapat dilihat pada lampiran 9.

Dari 25 skor soal pilihan ganda terdapat 15 soal yang valid sebagai

berikut:

Tabel 8 : Tabel Validasi Test

No Kriteria skor Nomor soal yang valid

1 Skor yang valid 1,2,5,6,7,8,11,12,14,15,16,18,

19,21,24

2 Skor yang tidak valid 3,4,9,10,13,17,20,22,23,25

Page 72: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

60

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0,9384 26

Hasil uji coba terbatas ini bahwa rata-rata hasil belajar peserta

didik kelas kecil pada tahap uji coba terbatas sebesar 66, sedangkan

rata-rata standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) rata-rata PAI

yang ditentukan oleh sekolah adalah 65.

Nilai rata-rata kelas kecil tersebut meskipun berada diatas standar

KKM yang ditentukan oleh sekolah, namun masih perlu ditingkatkan.

Dari data yang diperoleh pada tahap prasiklus ada 3 peserta didik yang

masih belum mencapai KKM dalam 10 orang kelas kecil yaitu:

Syahrul Labaik, M. Hamzah Al Farizi dan Wulan Ramadhani

(lampiran 10).

Setelah melakukan tese try out, kemudian diadakan pengisian

angket terhadap pelaksanaan model integrated system. Angket kepada

peserta didik untuk mengukur efektifitas metode mengajar baru. Dari

hasil angket (lampiran 11) diperoleh presentasi sebagai berikut:

Tabel 9: Hasil Angket

Model

konvensional Aspek-aspek kinerja sistem

Model Integrated

system

35% Kecepatan murid memahami

pelajaran 87,5%

32,5% Kreatifitas murid 75,0%

32,5% Pemahaman terhadap tema 77,5%

32,5% Rata-rata 81,67%

Pada uji coba terbatas peneliti menemui beberapa kelemahan

dalam pelaksanaan model integrated system antara lain sebagai

berikut:

Page 73: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

61

a) Kurang teroganisir dalam melaksanakan model integrated system.

b) Pendidik belum menguasai model integrated system.

c) Kurang fokusnya materi terhadap tema yang telah ditetapkan.

4. Main product revision (revisi produk)

Pada tahapan ini adalah melakukan revisi terhadap kelemahan pada

uji coba terbatas sehingga kelemahan-kelemahan yang telah terjadi mampu

diminimalisir. Revisi produk pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan revisi terhadap kelemahan yang ada pada uji coba terbatas.

Revisi tersebut antara lain sebagai berikut:

b. Melakukan studi mendalam tentang model integrated system melalui

modul yang dikembangkan oleh peneliti.

c. Pendidik dan peneliti menyeleksi materi-materi yang dikembangkan

dalam tema.

Revisi tersebut dilakukan untuk memperoleh produk yang mampu

dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 74: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

62

Dari hasil revisi produk diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 10 : Format Produk Model Integrated System Hasil Revisi I

MODEL INTEGRATED SYSTEM

Desain Pembelajaran :

a. Standar Isi, terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Penentuan tema sesuai pengalaman peserta didik

c. Tujuan

d. Materi, disesuaikan dengan tema yang ditentukan

e. Prosedur, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

f. Rencana evaluasi

Implementasi Pembelajaran :

a. Kegiatan Awal

1) Fokuskan pada tema yang akan diajarkan.

2) Mengembangkan pengalaman peserta didik kedalam tema

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Menggali kompetensi peserta didik sesuai dengan tema yang

diajarkan

2) Elaborasi

Membawa peserta didik masuk dalam tema pembelajaran

3) Konfirmasi

Umpan balik peserta didik terhadap proses pembelajaran

c. Kegiatan Akhir

Refleksi : mengembangkan materi dan tema pembelajaran.

Evaluasi Pembelajaran :

Evaluasi dilakukan pada proses pembelajaran dan hasil belajar peserta

didik.

Page 75: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

63

D. Desiminasi dan Sosialisasi

Tahap desiminasi diartikan sebagai tahap dissemination dan

implementation. Desiminasi dan implementasi yaitu menyampaikan hasil

pengembangan (proses, prosedur produk) kepada para pengguna dan

profesional.

Tahap desiminasi dan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 10

Agustus 2011 dengan melibatkan seluruh pendidik pada MI Negeri Mlaten,

Pengawas PAI kec. Mijen dan wakil wali peserta didik pada MI Negeri

Mlaten. Tahap desiminasi dan sosialisasi dilaksanakan dengan cara peneliti

memberikan modul pelaksanaan model integrated system kepada masing-

masing peserta sosialisasi.

Setelah modul dibagikan peneliti memberikan sedikit persentasi kepada

seluruh peserta bahwa model integrated system ini dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam Pendidikan Agama Islam.

Presentasi model integrated system yang telah disampaikan berisi

tentang model integrated system dalam Pendidikan Agama Islam dalam tema

kegiatan Ramadhan. Kegiatan Ramadhan ini terdiri dari beberapa materi

pokok yakni: Al-Qur’an Hadits: surat al Qadr, fiqih : keutamaan bulan

Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan Ramadhan dan sejarah kebudayaan

Islam : Perang Badar.

Dari hasil desiminasi dan sosialisasi menghasilkan produk akhir model

integrated system yang berupa desain pembelajaran, pelaksanaann

(implementasi) dan evaluasi.

1. Desain model integrated system

Tahap desain ini dilakukan dalam rangka untuk membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Tahap desain ini menentukan tema, dalam

menentukan tema harus memperhatikan pengalaman-pengalaman yang

dialami peserta didik dan memperhatikan standar isi dan materi pokok

yang cocok dengan tema.

Page 76: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

64

2. Pelaksanakan model integrated system.

Dalam pelaksanaan model integrated system terdiri dari tiga tahapan,

yaitu: kegiatan awal/ pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan pendahuluan.

Kegiatan awal ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal

pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar

mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap ini

dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang topik

yang akan disampaikan.

2) Kegiatan inti.

Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan

untuk mengembangkan nilai Pendidikan Agama Islam.

a) Eksplorasi, menggali kompetensi peserta didik sesuai dengan tema

yang diajarkan

b) Elaborasi, membawa peserta didik menciptakan makna terhadap

tema pembelajaran.

c) Konfirmasi, umpan balik peserta didik terhadap proses

pembelajaran.

3) Kegiatan penutup.

Sifat dari kegiatan akhir adalah untuk menguatkan materi yang

telah disampaikan, menenangkan dan memotivasi siswa.

3. Evaluasi, evaluasi ini dilaksanakan dari awal, proses dan akhir

pembelajaran.

Dibawah ini akan digambarkan Model Integrated System dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah pada kelas III:

Page 77: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

65

Gambar 5 : Produk Akhir Model Integrated System

DESAIN

IMPLEMENTASI

Tema : Kegiatan Ramadhan

Indikator :mengukur tingkat pencapaian peserta didik dalam mata pelajaran

PAI madrasah

Materi Pokok : Al-Qur’an Hadits: suratal Qadr, fiqih : keutamaan bulan

Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan Ramadhan dan sejarah

kebudayaan Islam : Perang Badar

Kegiatan Awal:

apersepsi dan

pengkondidian

peserta didik

Kegiatan Pendidik : Malakukan apersepsi Menggali pengetahuan siswa tentang pelajaran dan mengaitkannya dengan tema Sosialisasi tujuan dan prosedur pembelajaran.

Kegiatan Peserta Didik: Merespon dengan mengemukakan pengetahuannya tentang pelajaran dan tema Menyimak penjelasan pendidik tentang sosilisasi tujuan dan prosedur pembelajaran,

serta memberikan

Kegiatan Pendidik: Menjelaskan tema yang dikaitkan dengan topik pelajaran PAI, dan diakhiri dengan pemberian tugas bermakna untuk diskusi kelompok. Memberi kesempatan siswa untuk menggali dan membaca buku sumber yang relevan dengan tugas diskusi kelompok.

Kegiatan Peserta Didik Menyimak dan merespon penjelasan pendidik mengenai tema budaya yang dikaitkan dengan topik pelajaran IPS. Menggali dan membaca buku sumber yang relevan dengan tugas diskusi kelompok. Melaksanakan diskusi kelompok untuk menemukan solusi masalah

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi

Kegiatan Pendidik: Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran. Menugaskan siswa membaca buku sumber di rumah.

Kegiatan Peserta Didik: Bersama-sama pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilalui. Membaca buku sumber di rumah.

Kegiatan

Akhir

Page 78: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

66

EVALUASI

E. Tahap Uji Lapangan Tahap II

Pada uji coba tahap ini menggunakan produk akhir yang telah

dilakukan pada tahap sebelumnya. Uji coba tahap II dilakukan dengan cara

menguji cobakan lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas (a

whole class of learners). Uji coba kelas luas ini dilakukan dengan ca

membandingkan hasil kerja pada kelas kontrol (III A) dan kelas eksperimen

(III B).

Pelaksanaan Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam

kelas (a whole class of learners) dilaksanakan pada hari Rabu 11 September

2011, dari hasil uji coba terbatas sebelumnya, ternyata masih menunjukkan

beberapa kelemahan yang menyebabkan belum sepenuhnya berhasil. Pada Uji

coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas (a whole class of

learners) ini tema yang digunakan masih sama “kegiatan ramadhan” dengan

uji coba terbatas namun dalam lingkup yang lebih luas yaitu seluruh obyek

kelas III B. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran pada Uji coba

lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas (a whole class of

learners) terlebih dahulu dilakukan revisi terhadap kelemahan yang telah .

Pada tahap ini pendidik melaksanakan perbaikan pengajaran untuk

menyelesaikan kendala yang ada pada uji coba terbatas.

Sebagaimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Atas dasar hasil uji coba terbatas, maka masalah yang berkaitan

dengan thap tersebut diidentifikasikan

b. Merancang pembelajaran dengan menggunakan model integrated

system.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Uji coba lapangan yang

melibatkan seluruh subyek dalam kelas (a whole class of learners)

Evaluasi dilakukan pada proses pembelajaran dan hasil

belajar peserta didik.

Page 79: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

67

kelas kontrol (lampiran 12) dan Rencana pelaksanaan pembelajaran

kelas eksperimen (lampiran 13)

d. Merancang perangkat tes Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh

subyek dalam kelas (a whole class of learners) (lampiran 14)

2. Pelaksanaan

a. Pendidik memulai pelajaran diawali dengan memberi salam kepada

peserta didik dan membaca do’a bersama-sama dilanjutkan dengan

presensi peserta didik.Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran,

yaitu peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan soal yang

berkaitan dengan Iman kepada Rasul.

b. Pendidik menjelaskan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas

dan penuh suasana kehangatan dan keakraban.

c. Peserta didik membaca literatur tentang al qur’an hadits: surat al-qadr,

fiqih : keutamaan bulan Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan

Ramadhan dan sejarah kebudayaan Islam : Perang Badar yang

disatukan dalam tema yaitu kegiatan ramadhan.

d. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang tema dan materi

kemudian meminta peserta didik melakukan investigasi dan mencatat

materi kegiatan ramadhan tentang al qur’an hadits: surat al-qadr, fiqih

: keutamaan bulan Ramadhan aqidah akhlak : akhlak bulan Ramadhan

dan sejarah kebudayaan Islam : Perang Badar.

e. Pendidik menyalakan al qur’an hadits: surat al-qadr melalui laptop.

f. Pendidik membagi kelompok (lampiran 15) dan meminta peserta

didik berdiskusi : kegiatan ramadhan dari hasil investigasi.

g. Pendidik meminta beberapa peserta didik menyampaikan hasil

diskusi.

3. Hasil Uji Coba

Dalam ujicoba tahap ini, pendidik menilai kemampuan peserta didik

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas kontrol dan

Page 80: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

68

kelas eksperimen. Kemudian mencari efektifitas model integrated system

dalam mata pelajaran PAI.

a. Analisis Tahap Awal

Uji coba tahap awal dilaksanakan pada kelas III A dan kelas III

B dengan tema Kegiatan Ramadhan. Pada uji coba tahap awal ini

pembelajaran PAI belaum menggunakan model integrated system.

Data nilai tes awal (pre test) pada kelas kontrol dilaksanakan

model Tes awal sebelum dilaksanakan perlakuan model integrated

system. Pada pelaksanaan pembelajaran PAI kelas kontrol nilai tes

tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta didik dalam kelas kontrol

adalah 70 dan terendah adalah 35.

Pada kelas eksperimen juga telah dilaksanakan pembelajaran

tanpa menggunakan model integrated system. Setelah melaksanakan

pembelajaran dilaksanakan tes, nilai tertinggi yang mampu dicapai

oleh peserta didik adalah 70 dan terendah adalah 40. Data nilai kelas

kontrol dan eksperimen pre test dapat dilihat dalam lampiran 16.

Setelah melaksanakan penilaian kemudian peneliti melakukan

analisis pada hasil test pre test. Analisis tahap awal ini dilaksanakan

sebagai berikut

1) Uji Normalitas

Berdasarkan pengujian uji normalitas diperoleh untuk kelas

kontrol x12hitung = 7,6 dan untuk kelas eksperimen x2

2hitung =10,8.

Dengan � = 5% dan DK =5 dalam tabel distribusi frekuensi Chi

kuadrat didapat 11,070. Maka dapat dikatakan bahwa data untuk

kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal karena

x2hitung < x2

tabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam

lampiran 17.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah

data tersebut mempunyai varians yang sama (homogen) atau

heterogen (berbeda). Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf

Page 81: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

69

signifikan � = 5%, jika hasil F hitung �F tabel , maka data tersebut

homogen.

Untuk mengetahui homogenitas F diperoleh dari varians

terbesar dibagi dengan varians terkecil. Dari perhitungan diketahui

bahwa F= 1,25009, jadi F hitung � Ftabel sehingga data homogen.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 18.

3) Uji kesamaan Rata-rata

Pada uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui

apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata

yang identik/ sama. Untuk mencari uji kesamaan rata-rata terlebih

dahulu mengetahui varians dan simpangan baku rata-rata kelas.

Dari perhitungan uji kesamaan Dari hasil uji t test yang

dilakukan bahwa nilai t hitung = -0,4142637. Dan t tabel= -1,67.

Ini berarti Ho DITERIMA, artinya rata-rata (mean) nilai kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah identik atau terdapat

kesamaan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran

19.

b. Analisis Tahap Akhir

Tes tahap akhir pada kelas kontrol ini dilakukan kepada peserta

didik tanpa perlakuan model integrated system. Pada tes ini nilai

tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta didik adalah 70 dan

terendah adalah 45. Tes tahap akhir pada kelas eksperimen ini

dilakukan kepada peserta didik dengan perlakuan model integrated

system. Pada tes ini nilai tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta

didik adalah 90 dan terendah adalah 70. Data nilai eksperimen dapat

dilihat dalam lampiran 20.

1) Uji Normalitas

Tes awal pada kelas kontrol ini dilakukan kepada peserta

didik tanpa perlakuan model integrated system. Pada tes ini nilai

tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta didik adalah 70 dan

terendah adalah 45.

Page 82: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

70

Tes awal pada kelas eksperimen ini dilakukan kepada

peserta didik tanpa perlakuan model integrated system. Pada tes

ini nilai tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta didik adalah

90 dan terendah adalah 70. Data nilai kontrol eksperimen dapat

dilihat dalam lampiran 21.

Tabel 11 : Hasil Uji Normalitas Pre Test

Kelompok �2 hitung Dk �

2 tabel

Eksperimen 12 5 11,070

Kontrol 26 5 11,070

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah

data tersebut mempunyai varians yang sama (homogen) atau

heterogen (berbeda). Kriteria pengujian yang digunakan untuk

taraf signifikan � = 5%, jika hasil F hitung �F tabel , maka data

tersebut homogen. Untuk mengetahui perhitungan selanjutnya

dapat dilihat pada lampiran 22.

3) Uji perbedaan rata-rata

Pada uji perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui

apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata

yang identik/ sama. Untuk mencari uji kesamaan rata-rata terlebih

dahulu mengetahui varians dan simpangan baku rata-rata kelas.

Dari hasil uji T test yang dilakukan bahwa nilai T hitung = -

12,247. Dan T tabel = -1,67. Ini berarti T hitung < T tabel Ho

DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.

Untuk mengetahui perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada

lampiran 23.

Page 83: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

71

F. Pembahasan Hasil

Dari penelitian yang telah terlaksana bahwa hasil penelitian

pengembangan telah menghasilkan model integrated system yang digunakan

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pengembangan model ini

dilakukan dengan empat tahap yaitu tahap studi pendahuluan, pengembangan,

uji coba dan destiminasi.

Dari hasil penilaian yang didapatkan pada uji coba bahwa nilai belajar

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari uji t-test hasil belajar peserta didik. Hasil uji t-

test hasil belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 12: Hasil Uji t-test Hasil Belajar

Hasil

uji

coba

N F Sig t hitung Df Sig (2-

tailed) Mean

T

tabel

30

30

0,253 0,617 -12,247

-12,247

58

57,288

0,00

0,00

-19,6667

-19,6667

-1,67

-1,67

Dari hasil Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas

(a whole class of learners) diatas diketahui bahwa dalam pelaksanaan model

integrated system mampu memberikan kontribusi yang lebih dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu model integrated system

ini sudah siap untuk digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

tingkat Madrasah Ibtidaiyah.

G. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian di MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak oleh peneliti yang

dilaksanakan di kelas III yaitu menerapkan Model integrated system dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kelas III A sebagai kelas eksperimen sebagai sampel

Page 84: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

72

penelitian yang jumlahnya 30 siswa sedangkan jumlah siswa keseluruhan

adalah 345 siswa. Sehingga dalam penelitian ini tidak dapat menyeluruh di

semua kelas.

2. Penelitian Pengembangan oleh peneliti di MI Negeri Mlaten, Mijen,

Demak tidak lepas dari sumber-sumber pustaka sebagai kerangka teori

dalam pengembangan model integrated system. Atas segala keterbatasan

yang dimiliki oleh peneliti, maka referensi, daftar pustaka atau hasil

penelitian yang penelitian hasilkan kurang maksimal dalam mencari

sumber tersebut.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada saat puasa Ramadahan, sehingga alokasi

waktu jam pelajaran dikurangi. Hal tersebut menyebabkan kurangya waktu

dalam melaksanakan model integrated system dalam Pendidikan Agama

Islam.

Keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh peneliti setidaknya

memberikan dampak dalam hasil penelitian pengembangan ini. Namun

peneliti tidak hentinya bersyukur karena peneliti mampu menyelesaikan

penelitian dengan maksimal.

Page 85: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Madrasah kelas III MI Negeri Mlaten adalah sebagi

berikut:

1. Sebelum model integrated system dilaksanakan, kondisi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak masih

memisahkan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain.

Mata pelajaran Al Qur’an Hadist 2 jam pelajaran, Aqidah Akhlak 2 jam

pelajaran, Fiqih 2 jam pelajaran, dan Sejarah Kebudayaan Islam 2 jam

pelajaran.

2. Model integrated system dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah

dilaksanakan dengan cara memadukan mata pelajaran Aqidah Akhlak, Al-

Qur’an Al- Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan fiqih dalam satu mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam madrasah dengan menggunakan topik

yang sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik.

3. Dari hasil uji t test yang dilakukan bahwa nilai t hitung = -12,247. Dan t

tabel= -1,67. Ini berarti Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara

nyata.

B. Saran

Dengan selesainya pelaksanaan penelitian pengembangan ini, dan

pembahasan yang dilakukan pada penelitian Pengembangan Model Integrated

System Dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah Kelas III Di Mi Negeri

Mlaten, Mijen, Demak ini, maka penulis akan memberikan beberapa saran, di

antaranya:

Page 86: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

74

1. Pendidik harus peka terhadap pengalaman yang dialami oleh peserta didik

sebagai bahan untuk mengembanngkan tema dalam model integrated

system.

2. Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan oleh pendidik melalui

model integrated system disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

3. Pendidik diharapkan selalu memberikan motivasi dan perlu juga

memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berani berargumen

dan memberikan komentarnya. Hal ini bisa menjadikan motivasi dan

semangat khusus pada diri peserta didik.

4. Dalam pembelajaran PAI ini peserta didik harus dilibatkan secara aktif

baik secara psikis maupun fisik, serta dibiasakan menyampaikan

gagasannya.

5. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi

pendidik terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran terhadap

peserta didik.

C. Penutup

Maha suci Allah serta segala puji hanya Dia yang pantas menerimanya.

Dengan ini penulis mengucapkan alhamdulillah, bahwa sampai detik ini

penulis masih diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan tugas dalam

rangkan menyelesaikan skripsi ini. Meskipun dengan berbagai kendala yang

pada akhirnya Allah telah membukakan jalan bagi penulis.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin,

namun penulisan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan

skripsi ini ke depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita semua.

Akhirnya penulis berharap usaha berupa penelitian ini mampu

memberikan manfaat bagi penulis sendiri, pendidik mitra di MI Negeri

Mlaten, Mijen, Demak dan siapapun yang membaca hasil penelitian ini. Di

samping itu, semoga karya kecil ini dapat memberikan sumbangan ilmu dalam

dunia pendidikan.

Page 87: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

75

DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syarf, Riadhus Shalihin terj. Salim

Bahreisj, Bandung: PT.Alma’arif, 1987.

Baharudin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-rus Media,

2009.

Barizi, Ahmad dan Muhammad Idris, Menjadi Guru Unggul: Bagaimana

Menciptakan Pembelajaran yang Produktif dan Profesional, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2010.

Basri, Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009.

Departemen Agama RI, Al- qur’an dan Terjemahannya: Juz 1- juz 30, Surabaya:

Mekar, 2004.

Dokumen MI Negeri Mlaten. Mijen, Demak Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Ghufron, Anik, Model Pengembangan Sistem Pembelajaran bagi Penyiapan

Sumber Daya Manusia Era Informasi, http://www.teknologipendidikan.net,

tanggal 9 Februari 2011.

Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan,

Semarang: Rasail Media Group, 2008.

Jalaludin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan

Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.

Latif, Mohammad Adnan, Pengembangan Bahan Ajar Contextual B. Inggris

SLTP Cawu II untuk 6 Provinsi di Kalimantan dan Sulawesi, 2009.

Ma’arif, Syamsul, Selamatkan Pendidikan Dasar Kita, Semarang: Need’s Press,

2009.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,

Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Page 88: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

76

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual:

Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Jakarta: PT.

BumiAksara, 2009.

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada

Press, 1994.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008, Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Arab di Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2006.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007

Redaksi Sinar Grafika, Undang- undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional): UU RI No. 20 Th. 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Sa’ud, Udin Saifudin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010.

Segala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta,

2010.

Setyosari, Punaji, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Jakarta: CV. Alfabeta, 2008.

________, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek,

Bandung: PT remaja Rosda karya, 2010.

Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2008.

Sunarto, Achmad, Himpunan Hadits Al Jami’ush Shahih, Jakarta: Annur Press,

2005.

Page 89: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

77

Suryani, Irma, Pengaruh Model Pembelajaran Sains Terpadu terhadap Hasil

Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Semester 1

Tahun Ajaran 2007/2008 di MTs N I Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo, Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.

Tim Penyusun Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, ed. 2, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan

Peneliti dan Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode

Penelitian Pengembangan, 2008,

http://www.infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb_

Pembelajaran.pdf, diakses 24 Februari 2011.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksara, 2008.

Wahyuni, S.Umi Murtafingati, Penerapan Metode Terpadu untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas I MIN Karangmojo, Kecamatan Tasikmandu,

Kabupaten Kabupaten Karanganyar Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009,

Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang: Perpustakaan

Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.

Wirayanti, Kholis, Metode Field Trip dalam Pembelajaran tematik di SD Islam

Al-Azhar 28 Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

Semarang: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008.

Zuriah, Nurul, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi, Jakarta:

Bumi Aksara, 2007.

Page 90: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

78

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget ...................................... 17

Tabel 2 : Sintaks Model Integrated System ....................................................... 22

Tabel 3 : Format RPP .......................................................................................... 30

Tabel 4 : Jadwal Penelitian ................................................................................ 41

Tabel 5 : Data Kepala Sekolah MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak .................... 49

Tabel 6 : Data Responden Pra Uji Coba Terbatas .............................................. 54

Tabel 7 : Format Produk Model Integrated System Hasil Revisi I .................... 57

Tabel 8 : Tabel Validitas Test ............................................................................ 59

Tabel 9 : Prosentasi Hasil Angket Motivasi ....................................................... 60

Tabel 10 : Format Produk Model Integrated System Hasil Revisi Produk .......... 62

Tabel 11 : Hasil Uji Normalitas Pre Test ............................................................. 70

Tabel 12 : Hasil Uji t-test Hasil Belajar ............................................................... 71

Page 91: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

79

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Model Hipotetik (Hipotesis Model) Integrated System .................... 34

Gambar 2 : Prosedur Penelitian............................................................................. 39

Gambar 3 : Desain Eksperimen dengan Kontrol................................................... 40

Gambar 4 : Format Awal Produk Model Integrated System................................. 53

Gambar 5 : Model Integrated System Hasil Desiminasi ....................................... 65

Page 92: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

80

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data kelas Kontrol dan Eksperimen

Lampiran 2 : Data Angket Motivasi Peserta Didik

Lampiran 3 : RPP Tematik Mata Pelajaran Umum

Lampiran 4 : Data Guru MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak

Lampiran 5 : Modul Pelaksanaan Model Integrated System

Lampiran 6 : Daftar Kelompok Kecil Uji Coba Terbatas

Lampiran 7 : RPP Uji Coba Terbatas

Lampiran 8 : Tes Try Out

Lampiran 9 : Perhitungan Validitas Test

Lampiran 10 : Hasil Evaluasi Kelompok Kecil

Lampiran 11 : Hasil Angket Motivasi Peserta Didik

Lampiran 12 : RPP Kelas Kontrol Uji Coba Luas

Lampiran 13 : RPP Kelas Eksperimen Uji Coba Luas

Lampiran 14 : Test Uji Coba luas

Lampiran 15 : Kelompok Diskusi

Lampiran 16 : Data nilai kelas kontrol dan eksperimen pre test

Lampiran 17 : Uji Normalitas Pre Test

Lampiran 18 : Uji Homogenitas Pre Test

Lampiran 19 : Uji Kesamaan Rata-rata Pre Test

Lampiran 20 : Data nilai kelas kontrol dan eksperimen Post Test

Lampiran 21 : Uji Normalitas Post Test

Lampiran 22 : Uji Homogenitas Post Test

Lampiran 23 : Uji Perbedaan Rata-rata Post Test

Page 93: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

81

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Ainun Muflikhah

2. Tempat & Tgl Lahir : Demak, 24 Januari 1990

3. NIM : 073911003

4. Alamat Rumah : Mlaten Rt 01/02, Mijen, Demak

HP : 085740925753

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan :

1. MI Negeri Mlaten, Mijen, Demak Lulus Tahun 2001

2. SMP Negeri 1 Mijen, Demak Lulus Tahun 2004

3. SMA Negeri 1 Mijen, Demak Tahun Lulus 2007

4. S1 IAIN Walisongo Semarang Tahun 2007

Semarang, 30 Nopember 2011

Ainun Muflikhah

NIM. 073911003

Page 94: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 1

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK

KELAS KONTROL (III A) DAN KELAS EKSPERIMEN (III B)

Kelas III A Kelas III B

Nama Jenis

kelamin Nama

Jenis kelamin

Ainur Rohmah P Ahmad Dimyatul Faqih L Aldi Hendra P L Ahtiar Firdani L Anas Muharrom L Alfiansyah L Annisa Khoirin Nida P Dewi Indah Lestari P Ayik Tazkia P Dila Safira Wulandari P Dedi Prasetiyo L Ika Yuliani P Dwi Aji Saputro L Isma Mufarikhah P Evi Muritasari P Leni Avitania P Evita Dewi Rahayu P M. Amin Safari L Fati Yusro P M. Arif L Hidayatus Salma B P M. David Agustian L Imam Shofwan L M. Hamzah Al Farizi L Iqbal Hanafi L M. Nur Hasan L Isnaini Wulantari P M. Ridho Qolbi L M. Aska Maulana L M. Tegar Saputro L Miftakhul Anam L Maulana Alfi Syahri L Mila Andriyani P Mujib Ali Fathan L Nabilatun Nikmah P Nela Aini Melati P Nia Tanwisul Uyuni P Nova Linda Eka S P Niko Pratama L Novi Yuliani P Nila Faridatul Rohmah P Nur Laila Noviana P Novita Sari P Putri Anggraini P Nur Badriatuz Zahroh P Putri Dewi Permata Hati P Putri Fitriyani P Siti Aminah P Ramzani Anshori L Sofi Rizki Ali Masykuri P Risa Sofiana P Sofiana Aryani P Salma Najwakida P Syahrul Labaik L Siti Yusrul Maghfiroh P Vela Erlia Putri P Syair Setia Kawan L Yuwananta Bima S L Wulan Ramadhani L Zulfa Lintang Larasati P

Page 95: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 2

ANGKET EFEKTIVITAS MODEL INTEGRATED SYSTEM

Untuk Uji Kelas Terbatas

Metode Lama Aspek Kinerja Sistem Metode Baru

1 2 3 4 Kecepatan pemahaman pelajaran 1 2 3 4

1 2 3 4 Kreatifitas 1 2 3 4

1 2 3 4 Fokus peserta didik dalam pembelajaran 1 2 3 4

Keterangan :

1 = Rendah

2 = Agak tinggi

3 = Cepat

4 = Sangat cepat

Skor ideal untuk tiap butur instrumen

= 4 X 10 = 40

Skor ideal

= 4 X 3 X 10 = 120

Page 96: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 4

DAFTAR GURU MI NEGERI MLATEN

No Nama Guru Gelar

Akademik

Pendidikan

Terakhir

Jenis

Kelamin

Status

Tugas

1 BADRIDUJA M.Ag S2 L Guru

2 ABDUL GHOFIR S.Ag S1 L Guru

3 SITI MAHSANAH S.Pd.I S1 P Guru

4 MUFRODAH S.Pd.I S1 P Guru

5 BAMBANG SURYA

SAPUTRA S.Pd S1 L Guru

6 SISTRI RINJANI S.Pd.I S1 P Guru

7 SYAIFUL BAKHRI S.Pd.I S1 L Guru

8 ABDUL FATAH S.Pd.I S1 L Guru

9 MUSTAFIDAH S.Pd.I S1 P Guru

10 AKHMAD ARIF A.Ma D2 L Guru

11 SUMARNO S.H S1 L Guru

12 SOFIYAH S.Pd.I S1 P Guru

13 ATIYAH MAUQUFAH S.Pd.I S1 P Guru

14 MUHAMMAD MURODI A.Ma D2 L Guru

15 ANIK AMAYANTI A.Ma D2 P Guru

16 MUSAYYADAH

SLTA P Guru

17 AHMAD SHOHIB A.Ma D2 L Guru

18 SAEKUL HADI A.Ma D2 L Guru

19 SITI DARMINI S.Pd.I S1 P Guru

20 ROZAQ BAHTIYAR

SLTA L TU

Page 97: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 5

MODEL INTEGRATED SYSTEM

Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI

MODULMODULMODULMODUL

MODUL PELAKSANAAN

MODEL INTEGRATED SYSTEM

Oleh :Oleh :Oleh :Oleh :

Ainun Muflikhah

MI Negeri MLATENMI Negeri MLATENMI Negeri MLATENMI Negeri MLATEN

Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI MadrasahMadrasahMadrasahMadrasah Kelas IIIKelas IIIKelas IIIKelas III

Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI Model Integrated System PAI

Page 98: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

MODUL

MODEL INTEGRATED SYSTEM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MLATEN,

MODEL INTEGRATED SYSTEM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

Disusun Oleh:

Ainun Muflikhah

UNTUK MATERI KELAS III

MADRASAH IBTIDAIYAH

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MLATEN,

MIJEN, DEMAK.

2011

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MLATEN,

Page 99: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmin.

Puji syukur Alhamddulillah selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha khaliq atas segala Rahmat dan Bimbingan-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan modul model integrated system Pendidikan Agama Islam Madrasah pada MI kelas III.

Modul ini adalah sebuah hasil karya sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kurang lebih satu bulan penulis berinteraksi dengan kondisi lingkungan tempat riset yaitu MIN Mlaten. Oleh karena itu banyak problematika yang muncul dalam proses pembelajaran sehingga penulis merasa perlu dalam merancang modul dalam upaya untuk mempermudah pembelajaran dan sebagai alat pengumpulan data.

Dalam perampungan modul ini, semua pihak yang telah membantu dan mendukung perampungan modul model integrated system Pendidikan Agama Islam Madrasah pada MI kelas III dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu ucapan rasa terima kasih kepada:

1. Pembimbing skripsi, Bapak Abdul Kholiq, M. Ag dan Drs. Jasuri, M. S. I. 2. Kepala sekolah dan dewan guru dan staf di MI Negeri Mlaten 3. Seluruh siswa siswi MI Negeri Mlaten, terutama siswa siswi kelas III MI Negeri

Mlaten. 4. Semua pihak yang telah membantu kami baik secara materiil maupun spiritual

(secara langsung maupun tidak langsung) demi rampungnya modul yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

Kemudian, modul ini disususn guna memberikan pemecahan masalah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang muncul ketika pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilakukan secara terkotak-kotak. Dan penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan modul masih belum sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Semarang, 2011

Penulis

Page 100: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Deskripsi Singkat C. Tujuan D. Manfaat E. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

TEMA : KEGIATAN RAMADHAN

A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar dan Indikator C. Tujuan Pembelajaran D. Materi E. Metode Pembelajaran F. Langkah- langkah pembelajaran G. Evaluasi

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Page 101: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Peserta didik pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah kelas I, II dan III berada dalam tingkatan anak usia dini. Pada masa ini anak dalam masa keemasan (Golden Age) dimana seluruh kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) berkembang luar biasa. Dalam kondisi ini pula anak mampu berfikir secara utuh (holistik) dan konkrit (nyata) sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh peserta didik. Dalam masa ini anak belum mampu berfikir secara terpisah atau terkotak-kotak dan abstrak. Peserta didik dalam masa harus melihat karakter yang ada dalam diri mereka agar potensi mereka dapat berkembang dengan optimal. Perlu dipahami juga bahwa anak usia Madrasah Ibtidaiyah bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini. Oleh karenanya dibutuhkan suatu pembelajaran yang sesuai untuk karakteristik peserta didik itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena anak adalah calon generasi penerus dimana potensinya harus dikembangkan secara optimal. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan potensi anak. Dalam demikian guru harus menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran sesuai dengan tingkatan kemampuan berfikir anak agar potensi peserta didik dapat dapat berkembang dengan optimal. Pembelajaran pada anak usia dini tersebut sangatlah berbeda dengan pembelajaran pada anak yang sudah menginjak remaja. Pembelajaran anak usia dini harus dibangun oleh pengalaman nyata peserta didik. Guru harus jeli dalam memilih suatu model dalam proses pembelajarannya. Pada saat ini alternative solusi dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model terpadu dengan pendekatan tematik. Model terpadu dengan pendekatan tematik inilah pembelajaran yang memadupadankan bidang studi secara utuh (holistik) melalui tema-tema nyata yang dialami oleh siswa. Pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Selain permasalahan diatas, masalah lain yang sering timbul dalam pemisahan mata pelajaran adalah tumpang tindihnya materi yang disampaikan. Sehingga banyak waktu yang terbuang percuma dengan mengulang-ulang materi yang sama. Efisiensi waktu tidak dapat diatur dengan maksimal. Hasilnya guru mengulang-ulang materi pelajaran yang ada. Pengulang-ngulangan waktu tersebut mengakibatkan materi yang diajarkan tidak mampu berkembang secara mendalam peserta didik tidak mampu memperoleh pemahaman nilai materi dan pendalaman materi Pendidikan Agama Islam Madrasah. Oleh karena itu dirancanglah model pembelajaran integrated system dalam mengatasi masalah Pendidikan Agama Islam. Dalam model pembelajaran tersebut dibutuhkan modul dalam upaya memperlancar dan sebagai panduan dalam pelaksanaan model integrated system.

Page 102: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

B. DESKRIPSI SINGKAT 1. Pengembangan Model Integrated System.

Suatu model dalam penelitian pengembangan dihadirkan dalam bagian prosedur pengembangan, yang biasanya mengikuti model pengembangan yang dianut oleh peneliti. Dalam penelitian pengembangan terdapat tiga model pengembangan, antara lain sebagai berikut: a. Model Konseptual

Model konseptual adalah model analitis yang memberikan atau menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan dan keterkaitan antar komponennya.

b. Model Prosedural Model prosedural merupakan model deskriptif yang menggambarkan alur atau lengkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu.1

c. Model Teoritik Model teoritik adalah model yang menggambarkan kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.2 Dalam penjelasan model penelitian pengembangan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam pengembangan model integrated system menggunakan model pengembangan prosedural. Dimana dalam pengembangan model integrated system dihasilkan melalui beberapa prosedur atau langkah-langkah prosedural.

Model integrated system diadopsi dan dikembangkan dari model pembelajaran terpadu pada mata pelajaran umum yang kemudian melalui beberapa langkah pengembangan dihasilkan model integrated system pada mata pelajaran agama Islam.

2. Pengembangan Model Integrated System dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah.

Model integrated system dalam Pendidikan Agama Islam Madrasah yang dimaksudkan adalah memadukan mata pelajaran Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Al- Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan fiqih dalam satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam madrasah dengan menggunakan topik yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa.

Dalam mengembangkan model integrated system ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu: a. Merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berisi

komponen-komponen dari model integrated system. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran

1 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), Cet. 1, hlm. 199- 200. 2 Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti dan

Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, 2008, http://www.infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb_Pembelajaran.pdf, hlm. 9, tanggal 24 Februari 2011.

Page 103: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

yang disusun dalam skenario kegiatan.3 Komponen rencana pembelajaran model integrated system meliputi hal-hal sebagai berikut:4 1) Pemetaan kompetensi dasar/ materi pelajaran yang saling berkaitan

kedalam satu topik yang sesuai dengan pengalaman peserta didik. 2) Mengembangkan kompetensi dasar menjadi indikator dan tujuan

pembelajaran. 3) Identifikasi materi pokok yang perlu dipelajari peserta didik dalam

rangka mencapai indikator dan tujuan pembelajaran. 4) Menetapkan metode/ strategi pembelajaran alat dan media

pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran untuk menentukan penilaian dan tindak lanjut.

b. Pelaksanakan model integrated system. Dalam pelaksanaan model integrated system terdiri dari tiga tahapan,

yaitu: kegiatan awal/ pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1) Kegiatan pendahuluan.

Kegiatan awal ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang topik yang akan disampaikan.

2) Kegiatan inti. Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan nilai Pendidikan Agama Islam.

3) Kegiatan penutup. Sifat dari kegiatan akhir adalah untuk menguatkan materi yang telah disampaikan, menenangkan dan memotivasi siswa.

C. TUJUAN

Tujuan penyusunan modul dalam model integrated system antara lain sebagai berikut: 1. Untuk mengembangkan model pembelajaran dalam Pendidikan Agama

Islam. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan model integrated system dalam

Pendidikan Agama Islam Madrasah. 3. Untuk mengetahui efektifitas model integrated system dalam Pendidikan

Agama Islam Madrasah. D. MANFAAT

Manfaat penyusunan modul dalam model integrated system antara lain sebagai berikut:

3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka,

2007, Cet. 1, hlm. 71. 4 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan

bagi Guru, Kepala Sekolah dan pengawas Sekolah, Jakarta: PT. BumiAksara, 2009, Cet. 6., hlm. 171.

Page 104: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

1. Sebagai panduan dalam pelaksanaan model integrated system bagi guru. 2. Sebagai sumber pembelajaran bagi peserta didik. 3. Sebagai alat pengumpulan data bagi peneliti.

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Untuk lebih memudahkan memahami rangkaian isi modul ini, sebaiknya Saudara membaca petunjuk di bawah ini:

1. Seluruh materi yang ada dalam modul ini hendaknya dibaca dengan seksama.

2. Bab pendahuluan merupakan informasi yang mengurai bagian penting dalam memahami modul ini. Oleh karena itu, agar dapat memahami isi modul ini dengan benar, Saudara perlu saling bertanya jawab atau berdiskusi dengan seksama Saudara ataupun dengan pelatih narasumber.

3. Modul ini akan lebih baik jika dipelajari secara berkelompok untuk memahami hal-hal teknis maupun teoritik.

4. Bila ada materi-materi yang kurang dipahami Saudara dapat bertanya langsung kepada narasumber yang menyampaikan materi modul ini.

5. Tugas dan latihan yang terdapat pada setiap bab harap dikerjakan dengan tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu.

6. Untuk menguji kemampuan terhadap penguasaan modul ini, Saudara agar mengerjakan soal-soal test secara individual.

7. Apabila Saudara belum mampu menjawab sebagian besar soal yang ditampilkan dalam latihan maupun test formatif, Saudara dapat mengulangi lagi dalam mempelajarinya agar setiap kompetensi yang diharapkan dalam setiap bab dapat Saudara penuhi.

BAB II KEGIATAN RAMADHAN

A. Standar Kompetensi : 1. Fiqih

Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadhan. 2. Sejarah Kebudayaan Islam

Mengenal peristiwa perang badar. 3. Al Qur’an hadits

Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih. 4. Aqidah Akhlak

Membiasakan akhlak terpuji.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Fiqih

Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam Bulan Ramadhan. 2. Sejarah Kebudayaan Islam

Menceritakan peristiwa perang badar.

Page 105: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

3. Al Qur’an Hadits Membaca surat al qadr secara benar dan fasih.

4. Aqidah Akhlak Membiasakan akhlak terpuji dalam bulan Ramadhan.

C. Indikator : 1. Fiqih

a. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan dengan benar.

b. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam a. Peserta didik mampu menyebutkan kejadian perang badar. b. Peserta didik mampu menceritakan kembali perang badar didepan

kelas. c. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari perang badar.

3. Al Qur’an hadits a. Peserta didik mampu melafalkan surat al qadr secara benar dan

fasih. b. Peserta didik mampu menghafal surat al qadr dengan fasih. c. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat al qadr

dengan benar. 4. Aqidah Akhlak

a. Peserta didik mampu menyebutkan akhlak terpuji bulan Ramadhan. b. Peserta didik mampu menjelaskan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mempelajari pelajaran diharapkan: 1. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada

dalam bulan Ramadhan dengan benar. 2. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan

yang ada dalam bulan Ramadhan. 3. Peserta didik mampu menyebutkan kejadian perang badar. 4. Peserta didik mampu menceritakan kembali perang badar didepan

kelas. 5. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari perang badar. 6. Peserta didik mampu melafalkan surat al qadr secara benar dan fasih. 7. Peserta didik mampu menghafal surat al qadr dengan fasih. 8. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat al qadr dengan

benar. 9. Peserta didik mampu menyebutkan akhlak terpuji bulan Ramadhan. 10. Peserta didik mampu menjelaskan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

Page 106: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

E. Materi 1. Peta konsep

2. Penjelasan materi Kegiatan Ramadhan berisi a. Surat al Qadr

a) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi

Maha Penyayang b) Sesungguhnya, Kami telah menurunkan (AL-Qur’an) pada

malam qadar. c) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? d) Malam kemuliaan itu lebih aik dari seribu bulan. e) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan

izin Allah untuk mengatur semua urusan. f) Sejateralah (malam itu) sampai terbit fajar.

surat al qadr Aklak bulan Ramadhan

Perang Badar

keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan

Kegiatan Ramadhan

Page 107: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Surat Al-Qadr terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat ’Abasa. Surat ini dinamai “Al-Qadr” (kemuliaan), diambil dari perkataan “Al Qadr” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya: Al-Qur’an mulai diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yang nilainya lebih dari seribu bulan; para malaikat dan Jibril turun ke dunia pada malam Lailatul Qadar untuk mengatur segala urusan.

b. Akhlak bulan Ramadhan Ketika bulan ramadhan kita harus senantiasa melakukan

kebaikan. Dalam bulan Ramadhan mengajarkan untuk sabar, dan bersyukur atas karunia Allah. Dilarang berbohong, dilarang marah, dan hal-hal lain yang buruk.

c. Keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan Ketika bulan Ramadhan, banyak amalan- amalan/

keutamaan- keutamaan yang dilaksanakan. Amalan- amalan tersebut antara lain shalat tarawih, shalat witir, tadarus, pesantren kilat dan kuliah subuh.

d. Perang Badar

Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama di bulan

Ramadhan. Di bulan yang penuh berkah ini pula, tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Ramadhan 2 H (13 Maret 624 H), pasukan Islam menerjuni peperangan besar melawan pasukan musyrik Quraisy di dekat sumur Badar. Badar adalah daerah yang berjarak 155 km dari Madinah, 310 km dari Makkah, dan 30 km dari pesisir pantai Laut Merah. Rasulullah SAW bersama 83 shahabat Muhajirin, 61 shahabat dari suku Aus, dan 170 shahabat dari suku Khazraj harus menghadapi 1000 orang prajurit musyrik Quraisy yang bersenjata lengkap. Dengan izin Allah SWT, 70 orang musyrik Quraisy berhasil dibinasakan dan 70 orang musyrik lainnya ditawan. Di kalangan pasukan Islam, 6 shahabat Muhajirin dan 8 shahabat Anshar gugur sebagai syuhada’. Kemenangan telak pasukan Rasulullah SAW yang kecil atas pasukan musyrik yang besar itu diabadikan oleh Allah SWT sebagai yaumul furqan, hari pembeda antara kebenaran dengan kebatilan. Kebenaran Islam dari kebatilan jahiliyyah, kebenaran tauhid dari kebatilan syirik, kebenaran iman dari kebatilan kekufuran.

Perang Badar adalah peperangan besar pertama antara kekuatan Islam dengan musuh-musuh Islam. Ia memang telah terjadi 1430 tahun yang lalu menurut kalender hijriyah. Namun

Page 108: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

sampai hari ini, bahkan sampai menjelang hari kiamat kelak, ia akan terus menjadi sumber pelajaran bagi kaum muslimin. Berjuta hikmah senantiasa ia pancarkan sebagai pelita jalan bagi para komandan dan prajurit jihad yang berjuang menegakkan Islam. Para dai, murabbi, mushlih, dan mujaddid, senantiasa menjadikannya sebagai panduan dalam meniti kerasnya jalan dakwah, tarbiyah, ishlah, dan tajdid.

F. Metode Pembelajaran :

Ceramah variatis, Resitasi dan Index chard mach

G. Langkah Pembelajaran :

Uraian Kegiatan

Kegiatan awal : a. Apersepsi :

1. Memberikan salam dan berdo’a dan absensi. 2. Memberikan pertanyaan seputar tema kegiatan ramadhan. 3. Guru menjelaskan tentang materi-materi sesuai dengan tema

kegiatan ramadhan. b. Motivasi :

1. Memberikan informasi tentang tema kegiatan ramadhan. 2. Guru meminta siswa mendengarkan surat al qadr dan meminta

siswa meminta membaca surat al qadr.

Kegiatan inti : a. fase eksplorasi

1. Siswa membaca literatur tentang surat surat al qadr, akhlak bulan Ramadhan, dan perang badar, keutamaan bulan Ramadhan yang disatukan dalam tema yaitu kegiatan ramadhan.

2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang tema dan materi. b. Fase elaborasi

1. Guru meminta siswa melakukan investigasi dan mencatat materi kegiatan ramadhan tentang surat al qadr, akhlak bulan Ramadhan, dan perang badar, keutamaan bulan Ramadhan.

2. Guru menyalakan surat al qadr dan melalui power point. 3. Siswa diminta berdiskusi : kegiatan ramadhan dari hasil

investigasi. c. Fase konfirmasi

1. Siswa memaparkan hasil diskusinya. 2. Guru meminta beberapa siswa menyampaikan hasil pembelajaran 3. Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran.

Kegiatan akhir : a. Tanya jawab tentang materi. b. Evaluasi.

Page 109: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

c. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan salam.

H. Evaluasi Evaluasi tertulis dan lisan

BAB III PENUTUP

Demikian Modul dalam Model Integrated System Pendidikan Agama Islam

Madrasah yang telah penulis buat dengan usaha dan kerja keras. Semoga modul ini mampu memberikan manfaat bagi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Madrasah.

Tentunya dalam pembuatan laporan ini, masih ada kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami harapkan sumbang saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Page 110: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

DAFTAR PUSTAKA

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, Cet. 1.

Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan pengawas Sekolah, Jakarta: PT. BumiAksara, 2009, Cet. 6.

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, Cet. 1.

Tim Puslitjaknov (Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Peneliti dan Pengembangan) Departemen Pendidikan Nasional, Metode Penelitian Pengembangan, 2008, http://www.infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb_Pembelajaran.pdf,.

Page 111: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 6

DATA KELAS KECIL UJI COBA TERBATAS

No Nama Peserta Didik

1 Syahrul Labaik

2 M. Hamzah Al Farizi

3 Wulan Ramadhani

4 Risa Sofiana

5 Salma Najwakida

6 Dila Safira Wulandari

7 Ika Yuliani

8 Ramzani Anshori

9 Risa Sofiana

10 Putri Dewi Permata Hati

Page 112: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS TERBATAS

Satuan pelajaran : MI NEGERI MLATEN

Tema : Kegiatan Ramadhan

Kelas/ Semester : III B/ I

Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT (1 X PERTEMUAN)

Standar Kompetensi :

1. Fiqih

Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

Mengenal peristiwa perang badar.

3. Al Qur’an hadits

Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.

4. Aqidah Akhlak

Membiasakan akhlak terpuji.

Kompetensi Dasar :

1. Fiqih

Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam Bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

Menceritakan peristiwa perang badar.

3. Al Qur’an Hadits

Membaca surat al qadr secara benar dan fasih.

4. Aqidah Akhlak

Membiasakan akhlak terpuji dalam bulan Ramadhan.

Indikator :

1. Fiqih

a. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada dalam

bulan Ramadhan dengan benar.

Page 113: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

b. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan yang

ada dalam bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

a. Peserta didik mampu menyebutkan kejadian perang badar.

b. Peserta didik mampu menceritakan kembali perang badar didepan kelas.

c. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari perang badar.

3. Al Qur’an hadits

a. Peserta didik mampu melafalkan surat al qadr secara benar dan fasih.

b. Peserta didik mampu menghafal surat al qadr dengan fasih.

c. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat al qadr dengan

benar.

4. Aqidah Akhlak

a. Peserta didik mampu menyebutkan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

b. Peserta didik mampu menjelaskan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mempelajari pelajaran diharapkan:

1. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada dalam

bulan Ramadhan dengan benar.

2. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan yang

ada dalam bulan Ramadhan.

3. Peserta didik mampu menyebutkan kejadian perang badar.

4. Peserta didik mampu menceritakan kembali perang badar didepan kelas.

5. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari perang badar.

6. Peserta didik mampu melafalkan surat al qadr secara benar dan fasih.

7. Peserta didik mampu menghafal surat al qadr dengan fasih.

8. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat al qadr dengan

benar.

9. Peserta didik mampu menyebutkan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

10. Peserta didik mampu menjelaskan akhlak terpuji bulan Ramadhan.

Page 114: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

B. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah variatif

2. Tugas resitasi

3. Index chard mach

C. Langkah Pembelajaran :

No Uraian Kegiatan

Pengorganisasian

Siswa Waktu Pendidikan

Karakter

1 Kegiatan awal :

a. Apersepsi :

1) Memberikan salam dan berdo’a dan

absensi.

2) Memberikan pertanyaan seputar tema

kegiatan ramadhan.

b. Motivasi :

1) Memberikan informasi tentang tema

kegiatan ramadhan.

2) Guru meminta siswa mendengarkan

surat al qadr dan meminta siswa

meminta membaca surat al qadr.

K

K

K

K

2 menit

5 menit

3 menit

5 menit

Religius, disiplin,

komunikatif.

Komunikatif, rasa

ingin tahu, jujur.

Religius, jujur.

Rasa ingin tahu,

tanggung jawab,

komunikatif,

kreatif.

2 Kegiatan inti :

a. fase eksplorasi

1) Siswa membaca literatur tentang surat

surat al qadr, akhlak bulan Ramadhan,

dan perang badar, keutamaan bulan

Ramadhan yang disatukan dalam tema

yaitu kegiatan ramadhan.

I

5 menit

Gemar membaca,

kerja keras,

tanggung jawab,

rasa ingin tahu.

Page 115: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

2) Guru dan siswa bertanya jawab tentang

tema dan materi.

b. Fase elaborasi

1) Guru meminta siswa melakukan

investigasi dan mencatat materi

kegiatan ramadhan tentang surat al qadr,

akhlak bulan Ramadhan, dan perang

badar, keutamaan bulan Ramadhan.

2) Guru menyalakan surat al qadr melalui

power point.

3) Siswa diminta berdiskusi : kegiatan

ramadhan dari hasil investigasi.

c. Fase konfirmasi

1) Siswa memaparkan hasil diskusinya.

2) Guru meminta beberapa siswa

menyampaikan hasil pembelajaran

3) Siswa dan guru merefleksikan hasil

pembelajaran.

K

I

K

G

G

I

I

5 menit

8 menit

5 menit

10

menit

8 menit

3 menit

2 menit

Rasa ingin tahu,

jujur, mandiri,

komunikatif dan

tanggung jawab.

Komunikatif, rasa

ingin tahu.

Komunikatif, kerja

sama, tangung

jawab, kerja keras,

rasa ingin tahu.

Kerja keras,

komunikaif,

tanggung jawab.

Tanggung jawab,

mandiri, kerja

keras.

3 Kegiatan akhir :

a. Evaluasi.

b. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan

hamdallah dan salam.

K

I

2 menit

5 menit

Jujur, mandiri, rasa

ingin tahu,

tanggung jawab.

D. Media pembelajaran

1. Buku dan Lks

2. Kartu pembelajaran

E. Evaluasi

1. Tertulis

2. Lisan

Page 116: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Demak, 22 Agustus 2011

Guru kelas III B, Peneliti,

Siti Mahsanah, S. Pd.I Ainun Muflikhah

NIP. 19710916 199903 2 001 NIM. 073911003

Mengetahui,

Kepala Sekolah MIN Mlaten

Badri Duja, M. Ag

NIP.19760511 200003 1 001

Page 117: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 8

SOAL TRY OUT

1. Al qadr artinya .....

a. kemuliaan b. Pembukaan c. Pemberian d. Pembebasan

2. Surat Al Qadr menceritakan peristiwa pada bulan ........ a. Idul adha b. Ramadhan c. Idul fitri d. dzulhijjah

3. Meminta perlindungan dan pertolongan hanya pada ............. a. Ibu b. Bapak c. Guru d. Allah

4. Orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri............ a. Muslim b. Kafir harbi c. Mualaf d. Musyafir

إ�� أ����� ................... .5a. وا���وح b. ��أدراك و c. ا���ر ���� �� d. ا���ر ���� ��

6. Surat al qadr menerangkan tentang ............ a. Isra’ Mi’raj b. Lailatul Qadar c. Tahun Gajah d. Keadilan Allah

7. Surat al qadr diturunkan di .............. a. madinah b. mesir c. mekah d. syuriah

Nama : No. Absen : Kelas :

Page 118: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

8. Surat al qadr terdiri dari ............. ayat a. Tiga b. Empat c. Enam d. Tujuh

9. Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, pada bulan Ramadhan kita harus ......... a. Berakhlak baik b. Berbuat buruk c. Bertengkar d. Bermusuhan

10. Pada bulan Ramadhan kita harus menahan ........... a. Sholat b. Mengaji c. Hawa nafsu d. Tarawih

11. Jika melakukan ibadah pada malam lailatul qadar pada bulan ramadhan, akan mendapat pahala sebesar ............. a. 100 bulan b. 500 bulan c. 250 bulan d. 1000 bulan

12. Perang badar terjadi pada bulan ................ a. Rajab b. Maulud c. Dzulhijjah d. Ramadhan

13. Surat al qadr menjelaskan malam kemuliaan yaitu malam lailatul qadar. Malam lailatul qadar adalah ............... a. Malam 100 hari b. Malam bulan ramadhan c. Malam 1000 bulan d. Malam idul fitri

14. Perang badar terjadi pada tanggal ............. a. 19 Ramadhan b. 21 Ramadhan c. 13 Ramadhan d. 17 Ramadhan

15. Pasukan kafir yang menyerang pasukan islam pada perang badar berjumlah ....... pasukan a. 1000 b. 200 c. 500 d. 80

16. Pada perang badar dimenangkan oleh ............ a. Kafir quraisy

Page 119: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

b. Pasukan muslim c. Pasukan gajah d. Pasukan kristen

17. Nabi Muhammad ditinggal wafat ayahnya ketika ................. a. Berumur 5 tahun b. Berumur 6 tahun c. Berumur 4 tahun d. Masih dalam kandungan

18. Puasa Ramadhan hukumnya ............... a. Wajib b. Sunah c. Haram d. Makruh

19. Solat sunah genap yang dilakukan setiap malam bulan ramadhan adalah ..................... a. Shalat witir b. Shalat terawih c. Shalat dzuhur d. Shalat magrib

20. Surat Al Fatihah dalam Al Qur’an merupakan urutan yang ............. a. Pertama b. Ketiga c. Ketujuh d. Kesepuluh

21. Solat terawih hukumnya ...................... a. Wajib b. Sunah c. Haram d. Makruh

22. Jika bulan ramadhan hal yang tidak boleh dilakukan adalah ............ a. Makan siang hari b. Jujur c. Berbuat baik d. Bersedekah

23. Wanita desa yang menyusui Nabi Muhammad adalah ................ a. Halimatussa’diah b. Siti Aminah c. Siti Khotijah d. Siti Fatimah

24. Pada saat nabi Muhammad lahir ada pasukan ............... yang akan menyerang ka’bah. a. Semut b. Gajah c. Kuda d. Unta

Page 120: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

25. Ayah nabi Muhammad bernama ................. a. Abdullah b. Abu Thalib c. Abdul Muthalib d. Hasyim

Page 121: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 9 DAFTAR VALIDITAS TEST

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 xt xt2

A 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 7 49

B 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 15 225

C 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 17 289

D 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 12 144

E 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 18 324

F 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

G 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5 25

H 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 64

I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 7 49

J 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 36

4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 6 6 4 4 4 6 5 6 5 4 6 4

�xt2

=1646

p 0,4 0,5 0,3 0,4 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,4 0,5 0,6 0,6 0,4 0,4 0,4 0,6 0,5 0,6 0,5 0,4 0,6 0,4

q 0,6 0,5 0,7 0,6 0,5 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6 0,6 0,5 0,4 0,4 0,6 0,6 0,6 0,4 0,5 0,4 0,5 0,6 0,4 0,6

p.q 0,24 0,25 0,21 0,24 0,25 0,24 0,24 0,25 0,25 0,24 0,24 0,24 0,25 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,5 0,24 0,25 0,24 0,24 0,24 �pq= 6,29

Validitas 1,048 0,918 0,4402 -0,3 0,918 1,048 1,048 0,918 -2 -0,2 1,048 1,048 0,4402 0,784 0,784 1,048 -1,6 1,048 0,784 0,033 0,784 0.033 -0,20 0,784 -0,25

valid valid Tidak valid

Tidak valid

valid valid valid valid Tidak valid

Tidak valid

valid valid Tidak valid

valid valid valid Tidak valid

valid valid Tidak valid

valid Tidak valid

Tidak valid

valid Tidak valid

Reabilitas St2 = 37,04

r11 = 0,9324

Page 122: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 10

DAFTAR NILAI UJI KELAS TERBATAS

No Nama Peserta Didik Nilai KKM

1 Syahrul Labaik 5,5 Fiqih 6,5

2 M. Hamzah Al Farizi 4,5

3 Wulan Ramadhani 4,5 Al-qur’an

Hadits 6,5

4 Risa Sofiana 7,0

5 Salma Najwakida 7,5 Aqidah

Akhlak 6,5

6 Dila Safira Wulandari 6,5

7 Ika Yuliani 7,0 Sejarah

Kebudayaan

Islam

6,5 8 Ramzani Anshori 8,0

9 Risa Sofiana 7,5

10 Putri Dewi Permata Hati 8,0 Rata-rata 6,5

Jumlah 6,6

Page 123: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 11

KINERJA SISTEM KERJA LAMA

No. Responden

Skor untuk butir no. Jumlah

A B c 1 1 1 2 4 2 2 1 1 4 3 1 1 1 3 4 2 2 1 5 5 2 1 2 5 6 1 1 1 3 7 2 1 1 4 8 1 2 1 4 9 1 2 1 3 10 1 1 2 4

Jumlah 14 13 13 39

Jumlah prosentasi

14:40 =0,35 =35%

13:40 =0,325 =32,5%

13:40 =0,325 =32,5%

39:120 =0,325 =32,5%

KINERJA SISTEM KERJA BARU

No. Responden

Skor untuk butir no. Jumlah

A B c 1 3 4 3 10 2 4 4 2 10 3 2 3 3 8 4 4 4 3 11 5 3 3 3 9 6 4 4 4 12 7 3 3 4 10 8 4 3 3 10 9 4 2 4 10 10 4 2 2 8

Jumlah Prosentasi

35:40 =0,875 =87,5%

30:40 =0,75 =75%

31:40 =0,775 =77,5%

98:120 =0,8167 =81,67%

Page 124: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

MI : MIN MLATEN

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami kalimat thayyibah (takbir), Al-Asma al-Husna (al Adhim, Al

Kabiir, al Karim dan Al Malik)

B. Kompetensi Dasar

Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-Asma Al-

Husna (al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik)

C. Materi Pembelajaran

� Lafal al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik

� Arti al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik

� Wujud al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik

D. Metode Pembelajaran

� Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran

terutama untuk kegiatan awal.

� Tanya jawab tentang kalimat thayyibah yang siswa ketahui

� Diskusi

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 125: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Tujuan Pembelajaran :

� Siswa dapat mengartikan al Adhim, Al Kabiir, al Karim

dan Al Malik

� Siswa dapat menjelaskan tentang wujud Al Adhim, Al

Kabiir, Al Karim dan Al Malik melalui hasil ciptaan-Nya

Kegiatan awal :

Apersepsi :

Memberikan pertanyaan seputar kalimat thayyibah

Motivasi :

memberikan informasi tentang kalimat thayyibah

10 menit

2 Kegiatan inti :

� Siswa membaca literatur tentang kalimat thayyibah (fase

eksplorasi)

� Bertanya jawab tentang kalimat thayyibah, (fase

eksplorasi)

� Siswa diminta berdiskusi : menyebutkan kalimat

thayyibah (fase elaborasi)

� Siswa memaparkan hasil diskusinya (faseelaborasi)

� Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran (fase

konfirmasi)

60 Menit

3 Kegiatan akhir :

� Tanya jawab tentang kalimat thayyibah

� Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat

pendek sebagai pengamalan

10 menit

F. Sumber belajar dan media pembelajaran :

1. Buku paket

Page 126: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

2. Kartu Al-Asma Al-Husna

3. Lingkungan sekitar

4. LKS

G. Penilaian

1. Tes tertulis

2. Tes lisan

Demak, 22 Agustus 2011

Guru kelas III B, Peneliti,

Siti Mahsanah, S. Pd.I Ainun Muflikhah

NIP. 19710916 199903 2 001 NIM. 073911003

Mengetahui,

Kepala Sekolah MIN Mlaten

Badri Duja, M. Ag

NIP.19760511 200003 1 001

Page 127: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Satuan pelajaran : MI NEGERI MLATEN

Tema : Kegiatan Ramadhan

Kelas/ Semester : III B/ I

Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT (1 X PERTEMUAN)

Standar Kompetensi :

1. Fiqih

Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

Mengenal sejarah masyarakat Arab pra Islam.

3. Al Qur’an hadits

Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.

4. Aqidah Akhlak

Memahami kalimat thayyibah ( takbir ), Al-Asma al-Husna ( al Karim, al

Musawwir dan Al Halim ).

Kompetensi Dasar :

1. Fiqih

Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam Bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

Menceritakan kondisi adat-istiadat dan kepercayaan masyarakat Arab pra

Islam.

3. Al Qur’an Hadits

Membaca surat at takatsur, surat al zalzalah dan surat al humazah secara

benar dan fasih.

4. Aqidah Akhlak

Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma

al-Husna ( al Karim, al Musawwir dan Al Halim ).

Page 128: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Indikator :

1. Fiqih

a. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada

dalam bulan Ramadhan dengan benar.

b. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan yang

ada dalam bulan Ramadhan.

2. Sejarah Kebudayaan Islam

a. Peserta didik mampu menyebutkan kondisi adat-istiadat dan kepercayaan

masyarakat Arab pra Islam dengan benar.

b. Peserta didik mampu menceritakan kembali kondisi adat-istiadat dan

kepercayaan masyarakat Arab pra Islam dengan benar.

c. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari kondisi masyarakat Arab

pra Islam.

3. Al Qur’an hadits

a. Peserta didik mampu melafalkan surat at takatsur, surat al zalzalah dan

surat al humazah secara benar dan fasih.

b. Peserta didik mampu menghafal surat at takatsur, surat al zalzalah dan

surat al humazah dengan fasih.

c. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat at takatsur, surat al

zalzalah dan surat al humazah dengan benar.

4. Aqidah Akhlak

a. Peserta didik mampu melafalkan Al- Asma al-Husna ( al Karim, al

Musawwir dan Al Halim ) dengan benar.

b. Peserta didik mampu mengartikan Al- Asma al-Husna ( al Karim, al

Musawwir dan Al Halim ) dengan benar.

c. Peserta didik mampu menyebutkan sifat-sifat Allah yang terkandung

dalam Asma al-Husna ( al Karim, al Musawwir dan Al Halim ) dengan

benar.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mempelajari pelajaran diharapkan:

Page 129: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

1. Peserta didik mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan yang ada dalam

bulan Ramadhan dengan benar.

2. Peserta didik mampu menyebutkan manfaat keutamaan-keutamaan yang

ada dalam bulan Ramadhan.

3. Peserta didik mampu menyebutkan kondisi adat-istiadat dan kepercayaan

masyarakat Arab pra Islam dengan benar.

4. Peserta didik mampu menceritakan kembali kondisi adat-istiadat dan

kepercayaan masyarakat Arab pra Islam dengan benar.

5. Peserta didik mampu mengambil hikmah dari kondisi masyarakat Arab pra

Islam.

6. Peserta didik mampu melafalkan surat at takatsur, surat al zalzalah dan

surat al humazah secara benar dan fasih.

7. Peserta didik mampu menghafal surat at takatsur, surat al zalzalah dan

surat al humazah dengan fasih.

8. Peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan surat at takatsur, surat al

zalzalah dan surat al humazah dengan benar.

9. Peserta didik mampu melafalkan Al- Asma al-Husna ( al Karim, al

Musawwir dan Al Halim ) dengan benar.

10. Peserta didik mampu mengartikan Al- Asma al-Husna ( al Karim, al

Musawwir dan Al Halim ) dengan benar.

B. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah variatif

2. Tugas resitasi

3. Index chard mach

Page 130: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

C. Langkah Pembelajaran :

No Uraian Kegiatan

Pengorganisasian

Siswa Waktu Pendidikan

Karakter

1 Kegiatan awal :

c. Apersepsi :

3) Memberikan salam dan berdo’a dan

absensi.

4) Memberikan pertanyaan seputar tema

kegiatan ramadhan.

5) Guru menjelaskan tentang materi-materi

sesuai dengan tema kegiatan ramadhan.

d. Motivasi :

3) Memberikan informasi tentang tema

kegiatan ramadhan.

4) Guru meminta siswa mendengarkan

surat al qadr dan meminta siswa

meminta membaca surat al qadr.

K

K

K

K

K

2 menit

3 menit

2 menit

3 menit

5 menit

Religius, disiplin,

komunikatif.

Komunikatif, rasa

ingin tahu, jujur.

Religius, jujur.

Rasa ingin tahu,

tanggung jawab,

komunikatif,

kreatif.

2 Kegiatan inti :

d. fase eksplorasi

3) Siswa membaca literatur tentang surat

surat al qadr, akhlak bulan Ramadhan,

dan perang badar, keutamaan bulan

Ramadhan yang disatukan dalam tema

yaitu kegiatan ramadhan.

4) Guru dan siswa bertanya jawab tentang

tema dan materi.

e. Fase elaborasi

4) Guru meminta siswa melakukan

investigasi dan mencatat materi

I

K

I

5 menit

5 menit

8 menit

Gemar membaca,

kerja keras,

tanggung jawab,

rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu,

jujur, mandiri,

Page 131: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

kegiatan ramadhan tentang surat al qadr,

akhlak bulan Ramadhan, dan perang

badar, keutamaan bulan Ramadhan.

5) Guru menyalakan surat al qadr dan

melalui power point.

6) Siswa diminta berdiskusi : kegiatan

ramadhan dari hasil investigasi.

f. Fase konfirmasi

4) Siswa memaparkan hasil diskusinya.

5) Guru meminta beberapa siswa

menyampaikan hasil pembelajaran

6) Siswa dan guru merefleksikan hasil

pembelajaran.

K

G

G

I

I

5 menit

10

menit

8 menit

3 menit

2 menit

komunikatif dan

tanggung jawab.

Komunikatif, rasa

ingin tahu.

Komunikatif, kerja

sama, tangung

jawab, kerja keras,

rasa ingin tahu.

Kerja keras,

komunikaif,

tanggung jawab.

Tanggung jawab,

mandiri, kerja

keras.

3 Kegiatan akhir :

c. Tanya jawab tentang materi.

d. Evaluasi.

e. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan

hamdallah dan salam.

K

I

2 menit

5 menit

Jujur, komunikatif,

mandiri, rasa ingin

tahu, tanggung

jawab, religius.

F. Media pembelajaran

1. Buku dan Lks

2. Kartu pembelajaran

G. Evaluasi

1. Tertulis

2. Lisan

3.

Page 132: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Demak, 22 Agustus 2011

Guru kelas III B, Peneliti,

Siti Mahsanah, S. Pd.I Ainun Muflikhah

NIP. 19710916 199903 2 001 NIM. 073911003

Mengetahui,

Kepala Sekolah MIN Mlaten

Badri Duja, M. Ag

NIP.19760511 200003 1 001

Page 133: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 14

SOAL

Kelas Uji Coba Luas 1. Al qadr artinya .....

a. kemuliaan b. Pembukaan c. Pemberian d. Pembebasan

2. Surat Al Qadr menceritakan peristiwa pada bulan ........ a. Idul adha b. Ramadhan c. Idul fitri d. dzulhijjah

إ�� أ����� ................... .3a. وا���وح b. ��أدراك و c. ا���ر ���� �� d. ا���ر ���� ��

4. Surat al qadr menerangkan tentang ............ a. Isra’ Mi’raj b. Lailatul Qadar c. Tahun Gajah d. Keadilan Allah

5. Surat al qadr diturunkan di .............. a. madinah b. mesir c. mekah d. syuriah

6. Surat al qadr terdiri dari ............. ayat a. Tiga b. Empat c. Enam d. Tujuh

7. Jika melakukan ibadah pada malam lailatul qadar pada bulan ramadhan, akan mendapat pahala sebesar ............. a. 100 bulan b. 500 bulan c. 250 bulan d. 1000 bulan

8. Perang badar terjadi pada bulan ................

Nama : No. Absen : Kelas :

Page 134: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

a. Rajab b. Maulud c. Dzulhijjah d. Ramadhan

9. Perang badar terjadi pada tanggal ............. a. 19 Ramadhan b. 21 Ramadhan c. 13 Ramadhan d. 17 Ramadhan

10. Pasukan kafir yang menyerang pasukan islam pada perang badar berjumlah ....... pasukan a. 1000 b. 200 c. 500 d. 80

11. Pada perang badar dimenangkan oleh ............ a. Kafir quraisy b. Pasukan muslim c. Pasukan gajah d. Pasukan kristen

12. Puasa Ramadhan hukumnya ............... a. Wajib b. Sunah c. Haram d. Makruh

13. Solat sunah genap yang dilakukan setiap malam bulan ramadhan adalah ..................... a. Shalat witir b. Shalat terawih c. Shalat dzuhur d. Shalat magrib

14. Solat terawih hukumnya ...................... a. Wajib b. Sunah c. Haram d. Makruh

15. Jika bulan ramadhan hal yang tidak boleh dilakukan adalah ............ a. Makan siang hari b. Jujur c. Berbuat baik d. Bersedekah

Page 135: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 15

KELOMPOK DISKUSI

Kelompok 1 Kelompok 2

Ahmad Dimyatul Faqih Isma Mufarikhah

Ahtiar Firdani Leni Avitania

Alfiansyah M. Amin Safari

Dewi Indah Lestari M. Arif

Dila Safira Wulandari M. David Agustian

Ika Yuliani M. Hamzah Al Farizi

Kelompok 3 Kelompok 4

M. Nur Hasan Nova Linda Eka S

M. Ridho Qolbi Novi Yuliani

M. Tegar Saputro Nur Laila Noviana

Maulana Alfi Syahri Putri Anggraini

Mujib Ali Fathan Putri Dewi Permata Hati

Nela Aini Melati Siti Aminah

Kelompok 5

Sofi Rizki Ali Masykuri

Sofiana Aryani

Syahrul Labaik

Vela Erlia Putri

Yuwananta Bima S

Zulfa Lintang Larasati

Page 136: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 16

DAFTAR NILAI PRE TEST

Nama Siswa Kelas Kontrol

Nilai

Nama Siswa Kelas Eksperimen

Nilai

Ainur Rohmah 50 Ahmad Dimyatul Faqih 50 Aldi Hendra P 55 Ahtiar Firdani 55 Anas Muharrom 50 Alfiansyah 60 Anis Khoirin Nida 55 Dewi Indah Lestari 50 Ayik Tazkia 60 Dila Safira Wulandari 60 Dedi Prasetiyo 50 Ika Yuliani 45 Dwi Aji Saputro 50 Isma Mufarikhah 45 Evi Muritasari 40 Leni Avitania 40 Evita Dewi Rahayu 60 M. Amin Safari 60 Fati Yusro 55 M. Arif 60 Hidayatus Salma B 55 M. David Agustian 60 Imam Shofwan 50 M. Hamzah Al Farizi 50 Iqbal Hanafi 65 M. Nur Hasan 60 Isnaini Wulantari 50 M. Ridho Qolbi 50 M. Aska Maulana 65 M. Tegar Saputro 60 Miftakhul Anam 70 Maulana Alfi Syahri 70 Mila Andriyani 40 Mujib Ali Fathan 45 Nabilatun Nikmah 65 Nela Aini Melati 65 Nia Tanwisul Uyuni 50 Nova Linda Eka S 50 Niko Pratama 55 Novi Yuliani 55 Nila Faridatul Rohmah 45 Nur Laila Noviana 45 Novita Sari 60 Putri Anggraini 45 Nur Badriatuz Zahroh 50 Putri Dewi Permata Hati 60 Putri Fitriyani 55 Siti Aminah 55 Ramzani Anshori 55 Sofi Rizki Ali Masykuri 55 Risa Sofiana 45 Sofiana Aryani 45 Salma Najwakida 55 Syahrul Labaik 55 Siti Yusrul Maghfiroh 60 Vela Erlia Putri 50 Sudarno 45 Yuwananta Bima S 50 Syair Setia Kawan 60 Zulfa Lintang Larasati 50

�x

=1620 ��=54

�x

=1600 ��=53,33

Page 137: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Hasil Analisis Pre Test

Nama Siswa Kelas Kontrol

x1- �� (x1- ��)2 Nama Siswa Kelas Eksperimen

x2- �� (x2- ��)2

Ainur Rohmah -4 16 Ahmad Dimyatul Faqih -3,33 11,0889 Aldi Hendra P 1 1 Ahtiar Firdani 1,67 2,7889 Anas Muharrom -4 16 Alfiansyah 6,67 44,4889 Anis Khoirin Nida 1 1 Dewi Indah Lestari -3,33 11,0889 Ayik Tazkia 6 36 Dila Safira Wulandari 6,67 44,4889 Dedi Prasetiyo -4 16 Ika Yuliani -8,33 69,3889 Dwi Aji Saputro -4 16 Isma Mufarikhah -8,33 69,3889 Evi Muritasari -14 196 Leni Avitania -13,33 177,6889 Evita Dewi Rahayu 6 36 M. Amin Safari 6,67 44,4889 Fati Yusro 1 1 M. Arif 6,67 44,4889 Hidayatus Salma B 1 1 M. David Agustian 6,67 44,4889 Imam Shofwan -4 16 M. Hamzah Al Farizi -3,33 11,0889 Iqbal Hanafi 11 121 M. Nur Hasan 6,67 44,4889 Isnaini Wulantari -4 16 M. Ridho Qolbi -3,33 11,0889 M. Aska Maulana 11 121 M. Tegar Saputro 6,67 44,4889 Miftakhul Anam 16 256 Maulana Alfi Syahri 16,67 277,8889 Mila Andriyani -14 196 Mujib Ali Fathan -8,33 69,3889 Nabilatun Nikmah 11 121 Nela Aini Melati 11,67 136,1889 Nia Tanwisul Uyuni -4 16 Nova Linda Eka S -3,33 11,0889 Niko Pratama 1 1 Novi Yuliani 1,67 2,7889 Nila Faridatul Rohmah -9 81 Nur Laila Noviana -8,33 69,3889 Novita Sari 6 36 Putri Anggraini -8,33 69,3889 Nur Badriatuz Zahroh -4 16 Putri Dewi Permata Hati 6,67 44,4889 Putri Fitriyani 1 1 Siti Aminah 1,67 2,7889 Ramzani Anshori 1 11 Sofi Rizki Ali Masykuri 1,67 2,7889 Risa Sofiana -9 81 Sofiana Aryani -8,33 69,3889 Salma Najwakida 1 1 Syahrul Labaik 1,67 2,7889 Siti Yusrul Maghfiroh 6 36 Vela Erlia Putri -3,33 11,0889 Sudarno -9 81 Yuwananta Bima S -3,33 11,0889 Syair Setia Kawan 6 36 Zulfa Lintang Larasati -3,33 11,0889

�(x1- ��)2= 1580

Ʃ(x2- ��)2=

1466,667

Page 138: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 17

Uji Normalitas Nilai Pre Test

Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kontrol

1. Mencari banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 30

= 1+3,3(1,477)

= 1+4,8741

= 5,8741 = 6 (dibulatkan)

2. Menentukan rentang data kelas kontrol

R= (nilai tertinggi-nilai terendah):6

= (70-35):6

= 5,833 = 6 (dibulatkan)

Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Kontrol

Kelas Interval

fo x1 fh fo - fh (fo - fh)2 x1-�� (x1- ��)2

40-45 5 42,5

30:6 =5

0 0 -15 225 46-51 8 48,5 3 9 -9 81 52-57 8 54,5 3 9 -3 9 58-63 5 60,5 0 0 3 9 64-69 3 66,5 -2 4 9 81 70-75 1 72,5 -4 16 15 225

Ʃ

x1=345 ��=57,5

Ʃ(fo - fh)

2

=38 Ʃ(x1- ��)2

=630

3. Uji normalitas kelas kontrol

x12=

Ʃ������2��

= 38

5

= 7,6

Page 139: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Eksperimen

1. Mencari banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 30

= 1+3,3(1,477)

= 1+4,8741

=5,8741= 6 (dibulatkan)

2. Menentukan rentang data kelas eksperimen

R= (nilai tertinggi-nilai terendah):6

= (70-40):6

= 5

Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Kelas Interval

fo x2 fh fo - fh (fo - fh)2 x2 - �� (x2-��)2

40-45 7 42,5

30:6 =5

2 4 -15 225 46-51 8 48,5 3 9 -9 81 52-57 5 54,5 0 0 -3 9 58-63 8 60,5 3 9 3 9 64-69 1 66,5 -4 16 9 81 70-75 1 72,5 -4 16 15 225

Ʃ

x2=345 ��=57,5

Ʃ(fo - fh)

2

=54 Ʃ(x2 -��)2

=630

3. Uji normalitas kelas eksperimen

x22=

Ʃ������2��

= 54

5

=10,8

Hasil Uji Normalitas Pre Test

Kelompok x2 hitung Dk x2 tabel Ket.

Kontrol 7,6 5 11,070 Normal

Eksperimen 10,8 5 11,070 Normal

Page 140: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 18

Uji Homogenitas Pre Test

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Varians

Kelas Kontrol

S12 =

Ʃ���������n�1�

= 1184,167�30�1�

= 40,833

Kelas Eksperimen

S22 =

Ʃ����x�2�2�n�1�

= 946,667�30�1�

= 32,644

2. Uji homogenitas

F = variansterbesarvariansterkecil

= 40,83332,644

= 1,25009

dk pembilang = n1- 1= 29

penyebut = n2 – 1= 29

t hitung <t tabel jadi varians data homogen.

Page 141: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 19

Uji Kesamaaan Dua Varians Data Pre Test

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Varians rata-rata kelas

S2= �����������������

���������

= ��.��,������.��,���

��

= 36,7385

2. Simpangan baku

S =√ �

=√36,7385

=6,0612

3. Uji kesamaan rata-rata

T=x�1�x�2! 1

�1

� 1

�2

"

T= 54�53,33

! 1

30� 1

30

6,0612

T = 0,221586

Dari perhitungan uji kesamaan Dari hasil uji t test yang dilakukan bahwa nilai

t hitung = 0,221586. Dan t tabel= -1,67. Ini berarti Ho DITERIMA, artinya rata-rata

(mean) nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik atau terdapat

kesamaan.

Page 142: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 20

DAFTAR NILAI POST TEST

Nama Siswa Kelas Kontrol

Nilai

Nama Siswa Kelas Eksperimen Nilai

Ainur Rohmah 60 Ahmad Dimyatul Faqih 85 Aldi Hendra P 70 Ahtiar Firdani 80 Anas Muharrom 65 Alfiansyah 75 Anis Khoirin Nida 60 Dewi Indah Lestari 85 Ayik Tazkia 65 Dila Safira Wulandari 80 Dedi Prasetiyo 60 Ika Yuliani 80 Dwi Aji Saputro 65 Isma Mufarikhah 75 Evi Muritasari 50 Leni Avitania 75 Evita Dewi Rahayu 55 M. Amin Safari 75 Fati Yusro 50 M. Arif 80 Hidayatus Salma B 70 M. David Agustian 70 Imam Shofwan 65 M. Hamzah Al Farizi 85 Iqbal Hanafi 60 M. Nur Hasan 85 Isnaini Wulantari 60 M. Ridho Qolbi 80 M. Aska Maulana 65 M. Tegar Saputro 80 Miftakhul Anam 65 Maulana Alfi Syahri 90 Mila Andriyani 60 Mujib Ali Fathan 80 Nabilatun Nikmah 60 Nela Aini Melati 85 Nia Tanwisul Uyuni 50 Nova Linda Eka S 75 Niko Pratama 55 Novi Yuliani 75 Nila Faridatul Rohmah 60 Nur Laila Noviana 90 Novita Sari 60 Putri Anggraini 90 Nur Badriatuz Zahroh 65 Putri Dewi Permata Hati 85 Putri Fitriyani 65 Siti Aminah 85 Ramzani Anshori 70 Sofi Rizki Ali Masykuri 80 Risa Sofiana 45 Sofiana Aryani 70 Salma Najwakida 70 Syahrul Labaik 70 Siti Yusrul Maghfiroh 65 Vela Erlia Putri 80 Sudarno 65 Yuwananta Bima S 85 Syair Setia Kawan 60 Zulfa Lintang Larasati 80

�x =1835 ��=61,167

�x =2410 ��=80,33

Page 143: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Hasil Analisis Post Test

Nama Siswa Kelas Kontrol

x1- �� (x1- ��)2 Nama Siswa Kelas Eksperimen

x2- �� (x2- ��)2

Ainur Rohmah -1,167 1,361889 Ahmad Dimyatul Faqih 4,67 21,8089 Aldi Hendra P 8,833 78,021889 Ahtiar Firdani -0,33 0,1089 Anas Muharrom 3,833 14,691889 Alfiansyah -5,33 28,4089 Anis Khoirin Nida -1,167 1,361889 Dewi Indah Lestari 4,67 21,8089 Ayik Tazkia 3,833 14,691889 Dila Safira Wulandari -0,33 0,1089 Dedi Prasetiyo -1,167 1,361889 Ika Yuliani -0,33 0,1089 Dwi Aji Saputro 3,833 14,691889 Isma Mufarikhah -5,33 28,4089 Evi Muritasari -11,167 124,701889 Leni Avitania -5,33 28,4089 Evita Dewi Rahayu -6,167 38,031889 M. Amin Safari -5,33 28,4089 Fati Yusro -11,167 124,701889 M. Arif -0,33 0,1089 Hidayatus Salma B 8,833 78,021889 M. David Agustian -10,33 106,7089 Imam Shofwan 3,833 14,691889 M. Hamzah Al Farizi 4,67 21,8089 Iqbal Hanafi -1,167 1,361889 M. Nur Hasan 4,67 21,8089 Isnaini Wulantari -1,167 1,361889 M. Ridho Qolbi -0,33 0,1089 M. Aska Maulana 3,833 14,691889 M. Tegar Saputro -0,33 0,1089 Miftakhul Anam 3,833 14,691889 Maulana Alfi Syahri 9,67 93,5089 Mila Andriyani -1,167 1,361889 Mujib Ali Fathan -0,33 0,1089 Nabilatun Nikmah -1,167 1,361889 Nela Aini Melati 4,67 21,8089 Nia Tanwisul Uyuni -11,167 124,701889 Nova Linda Eka S -5,33 28,4089 Niko Pratama -6,167 38,031889 Novi Yuliani -5,33 28,4089 Nila Faridatul Rohmah

-1,167 1,361889 Nur Laila Noviana 9,67 93,5089

Novita Sari -1,167 1,361889 Putri Anggraini 9,67 93,5089 Nur Badriatuz Zahroh 3,833 14,691889 Putri Dewi Permata Hati 4,67 21,8089 Putri Fitriyani 3,833 14,691889 Siti Aminah 4,67 21,8089 Ramzani Anshori 8,833 78,021889 Sofi Rizki Ali Masykuri -0,33 0,1089 Risa Sofiana -16,167 261,371889 Sofiana Aryani -10,33 106,7089 Salma Najwakida 8,833 78,021889 Syahrul Labaik -10,33 106,7089 Siti Yusrul Maghfiroh 3,833 14,691889 Vela Erlia Putri -0,33 0,1089 Sudarno 3,833 14,691889 Yuwananta Bima S 4,67 21,8089 Syair Setia Kawan -1,167 1,361889 Zulfa Lintang Larasati -0,33 0,1089

�(x1- ��)2

=1184,167 Ʃ(x2- ��)2

=946,667

Page 144: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 21

Uji Normalitas Nilai Post test

Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol

1. Mencari banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 30

= 1+3,3(1,477)

= 1+4,8741

=5,8741= 6 (dibulatkan)

2. Menentukan rentang data kelas kontrol

R= (nilai tertinggi-nilai terendah):6

= (70-45):6

=4,1

= 4

Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol

Kelas Interval

fo x1 fh fo - fh (fo - fh)2 x1-�� (x1- ��)2

45-49 1 47

30:6 =5

-4 16 -12,5 156,25 50-54 3 52 -2 4 -7,5 56,25 55-59 2 57 -3 9 -2,5 6,25 60-64 10 62 5 25 2,5 6,25 65-69 10 67 5 25 7,5 56,25 70-74 4 72 -1 1 12,5 156,25

Ʃ

x1=357 ��=59,5

Ʃ(fo - fh)

2

=80

�(x1- ��)2

=437,5

3. Uji normalitas kelas kontrol

x12=

Ʃ������2��

= 68

5

= 13,6

Page 145: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen

1. Mencari banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 30

= 1+3,3(1,477)

= 1+4,8741

=5,8741= 6 (dibulatkan)

2. Menentukan rentang data kelas eksperimen

R= (nilai tertinggi-nilai terendah):6

= (90-70):6

=3,3 = 3

Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Kelas Interval

fo x2 fh fo - fh (fo - fh)2 x2 - �� (x2-��)2

70-73 3 71,5

30:6 = 5

-2 4 -10 100 74-77 6 75,5 -1 1 -6 36 78-81 10 79,5 5 25 -2 4 82-85 8 83,5 3 9 2 4 86-89 0 87,5 -5 25 6 36 90-93 3 91,5 -2 4 10 100

Ʃ

x2=489 ��=81,5

Ʃ(fo - fh)2

=68 Ʃ(x2- ��)2

=280

3. Uji normalitas kelas eksperimen

x22=

Ʃ������2��

= 80

5

=16

Tabel 22 : Hasil Uji Normalitas Post Test

Kelompok x2 hitung Dk x2 tabel

Kontrol 13,6 5 11,070

Eksperimen 16 5 11,070

Page 146: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 22

Uji Homogenitas Post Test

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Varians

Kelas kontrol

S12 =

Ʃ���������n�1�

= 1184,167�30�1�

= 40,833344

Kelas eksperimen

S22 =

Ʃ����x�2�2�n�1�

= 946,667�30�1�

= 32,643689

2. Uji homogenitas

F = variansterbesarvariansterkecil :

= 40,83334432,643689

= 1,2508801

dk pembilang = n1- 1= 29

penyebut = n2 – 1= 29

t hitung <t tabel jadi varians data homogen.

Pada uji homogenitas untuk pre test diatas diperoleh data bahwa F hitung =

1,2508801 sementara F tabel = 1,85. Jadi Fhitung #Ftabel. Hal ini berarti bahwa data

bervarians homogen.

Page 147: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl...i PENGEMBANGAN MODEL INTEGRATED SYSTEM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH KELAS III

Lampiran 23

Uji Perbedaan Rata-rata

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

1. Varians rata-rata kelas

S2= �����������������

���������

= 29.69,224�29.49,540241

58

= 59,382118

2. Simpangan baku

S =√ �

=√59,382118

=7,7059793

3. Uji perbedaan rata-rata

T=�������! �

$���$�

"

T= 61,17�80,33

! 1

30� 1

30

3,52

T = - 12,15797

Dari hasil uji T test yang dilakukan bahwa nilai T hitung = -12,247. Dan T tabel =

-1,67. Ini berarti T hitung < T tabel Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.