85
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuhan telah menciptakan tubuh wanita dengan begitu mengagumkan, saat telah mencapai masa pubertas. Mereka mengalami proses perkembangan anatomis dan reproduksi selama kehidupannya, mulai masa anak-anak, kemudian tumbuh menjadi remaja dan dewasa, bersamaan dengan itu, tumbuh dan berkembang pula organ-organ tubuhnya sebagai seorang wanita yang sangat sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan beberapa anatomi tubuh wanita hampir sama dengan pria. Namun, banyak penilitian yang membuktikan bahwa beberapa organ tubuh wanita tidak sama dengan pria, terutama yang berhubungan dengan fungsi reproduksi, seperti organ genital, sistem endokrin, dan tulang kerangka (Dinikasdu, 2012, Buku SolusiProblem Wanita Dewasa, hal.1). 1

SKRIPSI SI BONENG (Autosaved) editor.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTuhan telah menciptakan tubuh wanita dengan begitu mengagumkan, saat telah mencapai masa pubertas. Mereka mengalami proses perkembangan anatomis dan reproduksi selama kehidupannya, mulai masa anak-anak, kemudian tumbuh menjadi remaja dan dewasa, bersamaan dengan itu, tumbuh dan berkembang pula organ-organ tubuhnya sebagai seorang wanita yang sangat sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan beberapa anatomi tubuh wanita hampir sama dengan pria. Namun, banyak penilitian yang membuktikan bahwa beberapa organ tubuh wanita tidak sama dengan pria, terutama yang berhubungan dengan fungsi reproduksi, seperti organ genital, sistem endokrin, dan tulang kerangka (Dinikasdu, 2012, Buku SolusiProblem Wanita Dewasa, hal.1). Undang undang no. 4 tahun 1978 remaja adalah individu yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Namun menurut Undang undang perburuhan anak dianggap remaja apabila telah mencapai usia 16 18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal. Menurut undang undang perwakilan no 1.Tahun 1974. Anak sudah remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu usia 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki laki.Pada pasal 81 UU No.13 tahun 2003 menyatakan bahwa pekerja atauburuh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit danmemberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib berkerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. Dan pelaksanaan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja, pengaturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.Menurut WHO 1998 dalam saadah 1999 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan social dan bukan hanya bebas dari penyakit atau penyakit atau gangguan disegala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi maupun sistem reproduksi tersebut.Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Sri Rahayu (2010), pengaruh kompres hangat terhadap dismenore primer pada mahasiswi semester VIII S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Ditemukan Hasil penelitian yang menunjukkan intensitas nyeri sebelum diberikan kompres hangat yang paling banyak pada skala 3 (menderita) sebesar 40,0%. Sedangkan sesudah diberikan kompres hangat intensitas nyeri yang paling banyak pada skala 1 (nyeriringan) dan skala 2 (nyeri sedang) sebesar 33,3%. Uji statistik menggunakan uji Idependen diketahui ada pengaruh kompres hangat terhadap tingkat dismenore primer(p-value 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolahJika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterimaKriteria pengujianHo diterima jika Fhitung FtabelHo ditolak jika Fhitung Ftabel

BAB 5HASIL PENELITIAN5.1 Karakteristik RespondenData diperoleh berdasarkan hasil peneyebaran kuesioner terhadap 40 responden mahasiswi pada Universitas Abulyatama Angkatan 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :Table 5.1Frekuensi Usia Responden Mahasiswi Universitas Abulyatama Angkatan 2001Usia Responden

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid