91
8 SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA DI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN KABUPATEN ENREKANG Disusun dan Diajukan Oleh : RAHMAT. B Nomor Stambuk : 105640 2162 15 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

8

SKRIPSI

TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA

DI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN

KABUPATEN ENREKANG

Disusun dan Diajukan Oleh :

RAHMAT. B

Nomor Stambuk : 105640 2162 15

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA

DI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN

KABUPATEN ENREKANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjan Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan oleh :

Rahmat. B

Nomor Stambuk : 105640 2162 15

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan
Page 4: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan
Page 5: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan
Page 6: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

ABSTRAK

Rahmat B. 2020. Tata Kelola Bada Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam

Peningkatan Pendapatan Asli Desa Di Desa Bungin Kecamatan Bungin

Kabupaten Enrekang. (Dibimbing Oleh Amir Muhiddin dan Ahmad Taufik).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan tata kelola badan

usaha milik desa dalam menunjang pendapatan asli Desa di Desa Bungin

Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor

Desa Bungin. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode

penelitian kualitatif dan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus

yang Teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.

Adapun jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Pengabsahan data

menggunanakan triangulasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola BUMDes Bungin

menerapakan prinsip tata kelola seperti transparansi dengan keterbukaan informasi

kepada masyarakat, akuntabilitas dengan melakukan laporan pertanggungjawaban,

fairness dengan pengambilan keputusan secara mufakat, serta responsibilitas

dengan menaati peraturan yang berlaku dan tidak merusak lingkungan.

Kata kunci: Tata Kelola, BUMDes, Ekonomi Desa.

Page 7: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

ABSTRACT

Rahmat B. 2020. Governance Of Village-Owned Enterprises (BUMDes) In

Increasing Village Original Incom In Bungin Village Bungin District Enrekang

Regency. (Guided by Amir Muhiddin and Ahmad Taufik)

This study aims to determine the condition and governance of village-owned

enterprises in supporting village original income in Bungin village, Bungin District,

Enrekang Regency. The location of this research was conducted at the Bungin village

office. This type of research used is using qualitative research methods and descriptive

research type with a case study approach in which data collection techniques are

obsrvation, interviews and dokumentation. As for the number of informants in this study

amounted to 7 people. Data validation using triangulation.

The result of this study indicate that the governance of BUMDes Bungin applies

governance principles such as transparancy with information disclosure to the publik,

accountability by doing vertical accountability reports, fairness with consensus decision

making, as well as responsibility by complying with applicable regulations and not

damaging the environment.

Keywords: Governance, BUMDes, Village Economy

Page 8: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat

beserta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang

menjadi sosok teladan sepanjang zaman dan telah mengantarkan ummat manusia

keluar dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang seperti saat ini.

Adapun skripsi yang berjudul “Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa di Desa Bungin

Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang” ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat menyelesaikan pendidikan jenjang strata satu (S-1) pada program studi

Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulisan karya ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Amir Muhiddin, M.Si dan Bapak Ahmad Taufik, S.IP.,M.AP

selaku dosen pembimbing utama yang penuh kesabaran memberikan petunjuk

dan pengarahan sehingga skripsi ini bisa selesai.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

3. Ibunda Dr. Hj. Ihyam Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik.

4. Ibunda Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosila Dan Ilmu Politik Jurusan

Ilmu Pemerintahan yang telah memberikan bekal pengetahuan dan kemudahan

serta bantuannya kepada penulis.

6. Ayah dan Ibuku, rengkuhan jiwa dan hatimu adalah semangat dalam

perjalananku yang senantiasa memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat dan

doa restunya kepadaku.

7. Saudara-saudaraku Rasmin, Ramli, Rudini dan Muh. Irwansyah terima kasih

atas dukungan dan semangat yang telah diberikan. Semangat untuk mengejar

mimpi kedepannya sehingga kita mampu membanggakan orang tua dan semoga

Allah SWT mengabulkan keinginan dan doa yang dipanjatkan kepa-Nya.

8. Teman-teman seperjuanganku yang selalu memberi support.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Harapan penulis semoga dengan tersusunnya skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua khususnya bagi mereka yang penggiat ilmu dimanapun

berada. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami menyerahkan segala bentuk

kebenaran dan kesempurnaan.

Fastabiqul Khairat

Page 10: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Nun Walqolami Wamayasturun

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 10 September 2020

Penulis

Page 11: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

DAFTAR ISI

Sampul........................................................................................................... i

Pengesahan Pembimbing .............................................................................. ii

Penerimaan Tim ............................................................................................ iii

Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................................ iv

Abstrak .......................................................................................................... v

Kata Pengantar .............................................................................................. vii

Daftar Isi........................................................................................................ x

Daftar Tabel .................................................................................................. xiii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

A. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 8

B. Konsep Tata Kelola (Governance) .................................................. 11

1. Definisi Tata Kelola (Governance) .................................................. 11

2. Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik ................................... 12

C. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ............................................. 14

1. Defenisi BUMDes ........................................................................... 14

Page 12: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

2. Dasar Hukum Pendirian BUMDes.................................................. 16

3. Tujuan Pembentukan BUMDes ...................................................... 17

4. Pembentukan BUMDes dalam Perspektif

Pemberdayaan Masyarakat ............................................................ 18

5. Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMDes ............................................ 22

D. Sumber Pendapatan Desa ................................................................. 24

E. Kemandirian Masyarakat Desa ........................................................ 26

F. Kontibusi Keberadaan Badan Usaha Milik Desa

Sebagai Pengutan Ekononomi desa ................................................. 27

G. Kerangka Pikir ................................................................................. 28

H. Fokus Penelitian ............................................................................... 30

I. Deskripsi Fokus Penelitian .............................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 31

A. Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................... 31

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................ 31

C. Sumber Data.................................................................................... 32

D. Informan Penelitian ......................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

F. Teknik Analisis Data....................................................................... 34

G. Teknik Keabsahan Data .................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 36

A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 36

1. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang .......................................... 36

Page 13: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

2. Gambaran Umum Desa Bungin ...................................................... 42

3. Gambaran Umum BUMDes Bungin ............................................... 53

B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 55

1. Tata Kelola BUMDes Bungin ......................................................... 55

a. Transparansi (Transparancy) .................................................... 55

b. Akuntabilitas (Accountability) ................................................. 58

c. Keadilan (Fairness) .................................................................. 61

d. Responsibilitas (Responsibility) ............................................... 62

2. Kontribusi BUMDes Bungin.......................................................... 64

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 69

A. Kesimpulan ...................................................................................... 69

B. Saran ................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71

Page 14: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 8

4.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk

Menurut Tingkat Kecamatan di Kabupatn Enrekang ............................... 41

4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Bungin ........................................... 43

4.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Bungin .............................................. 44

4.4 Jumlah Penduduk Sesuai Dusun/Lingkungan Desa Bungin .................... 45

4.5 Program Kerja BUMDes Bungin ............................................................. 57

4.6 Laporan Keuangan Unit Usaha Bengkel BUMDes Bungin ..................... 57

4.7 Laporan Keuangan Unit Usaha Penggemukan

Sapi BUMDes Bungin.............................................................................. 58

4.8 Kontribusi BUMDes Terhadap PADes .................................................... 66

4.9 Kontribusi BUMDes Terhadap Pendapatan Masyarakat ......................... 67

Page 15: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikir ......................................................................................... 29

4.1 Peta Kabupaten Enrekang ........................................................................ 41

4.2 Struktur Organisasi Pengurus Pemerintah Desa Bungin .......................... 52

4.3 Struktur Organisasi Pengurus BUMDes Bungin...................................... 55

Page 16: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membangun Indonesia dari Desa adalah salah satu fokus pemerintah

saat ini, hal ini dengan adanya undang-undang desa yang memberikan

keleluasaan pemerintah desa mengelola pemerintahannya sendiri. Dalam hal

ini tercetus badan yang disebut sebagai BUMDes atau sebagai Badan Usaha

Milik Desa, salah satu tujuannya adalah mengentaskan kemiskinan dan

pemberdayaan potensi desa.

Di dalam peraturan Menteri Desa NO.4/2015 pasal 2 dijelaskan

mengenai pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya menampung

seluruh kegiatan dibidang ekonomi dan/atau kerjasama antar desa. Seperti

tertuang didalam pasal-pasal selanjutnya, dirumuskan dengan jelas tujuan

mendasar dari terbentuknya BUMDes ini adalah untuk meningkatkan

perekonomian desa, mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat bagi

masyarakat, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi

ekonomi desa, dan seterusnya.

(Furqan 2018) menjelaskan bahwa untuk mencapai kesejahteraan

merata dan nasional, pemerintah bertekad meningkatkan pembangunan

ekonomi nasional. Sehingga pemerintah menjadikan desa sebagai pelaksana

pembangunan ekonomi karena bersentuhan seacara langsung dengan

masyarakat. Oleh karena itu oemerintah menginginkan perekonomian yang ada

Page 17: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

menjadi maju melalui Badan Usaha Millik Desa (BUMDes) yang

mensejahterakan masyarakatnya.

(Khosyi 2018) menjelaskan bahwa lembaga ekonomi ini diharapkan

mampu untuk meningkatkan pendapatan desa. Pembangunan desa dapat

ditingkatkan dengan mengembangkan potensi perekonomian desa serta

menjadi wadah bagi masyarakat untuk pembangunan diri dan lingkungan.

(Ariyanto 2019) dalam pengelolaan BUMDesa yang baik, pengelolaan

modal atau aset harus bisa dijadikan acuan guna mendapatkan keuntungan atau

benefit. Dari kruntungan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan

meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa secara umum.

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDesa tentu memiliki tujuan,

salah satu tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

meningkatnya perekonomian desa. Pengelolaan BUMDesa yang tepat akan

memberi banyak keuntungan dari tercapainya tujuan berdirinya BUMDesa,

keuntungan yang akan didapatkan adalah meningkatnya pendapatan desa.

Bupati Enrekang dalam hal ini H. Muslimin Bando mengadakan

program pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Akutansi Badan Usaha Milik

Desa (BUMDesa) bagi pengurus BUMDesa se-Kabupaten Enrekang. Dalam

sambutannya, mengatakan pelatihan tersebut dilaksanakan bekerjasama

dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan

Sulawesi-selatan. Dari pelatihan itu diharapkan BUMDesa di Kabupaten

Enrekang bisa berkembang menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi Desa.

Page 18: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Kemudian jika BUMDesa dapat berkembamg dan menghasilkan

pendapatan untuk desa, maka desa dapat untuk mandiri ke depannya. Sehingga

BUMDesa tidak tergantung lagi dengan Anggaran Dana Desa (ADD) dari

Pusat ataupun Daerah. Jika BUMDesa dapat berkembang dan jadi lading PAD

tentu akan menunjang peningkatan perekonomian di desa. Dalam

mengembangkan BUMDesa dibutuhkan kreatifitas dan inovasi agar

BUMDesa dapat bergerak dan menghasilkan produk yang berkualitas dan

dapat dipasarkan di pusat-pusat pembelajaan modern.

(Ariyanto 2019) Pengelolaan BUMDesa yang tepat akan memberikan

keberlangsungan perekonomian desa yang lebih stabil dan berkelanjutan, hal

ini akan memudahkan desa dalam meningkatkan terpenuhinya kebutuhan-

kebutuhan mendasar dan kebutuhan umum masyarakat desa. Kebutuhan yang

dimaksud misalnya tersedianya fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh

masyarakat sesuai dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan masyarakat

desa. Ketersediaan fasilitas umum, sarana dan prasarana tentu dapat

memberikan kesejahteraan desa, misalnya pembangunan jalan, sarana ibadah,

sarana pelatihan, tempat olahraga, dan lain sebagainya. Fasilitas umum, sarana

dan prasarana dapat diwujudkan ketika desa memiliki pendanaan yang cukup,

salah satunya bisa didapat dari keuntungan usaha BUMDesa. BUMDesa begitu

penting bagi desa dan masyarakat, perannya akan begitu membantu dan

memberikan manfaat. Ketika desa memiliki BUMDesa banyak hal yang bisa

dibangun guna meningkatkan perekonomian desa. Keberadaan usaha-usaha

dalam wadah BUMDesa akan menyerap tenaga kerja, terserapnya tenaga kerja

Page 19: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

akan memberikan pendapatan yang meningkat di masyarakat. Hal tersebut

dapat menandai kemajuan desa di berbagai sektor dari potensi yang ada di desa.

Dalam buku panduan BUMDesa Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan. BUMDesa pada dasarnya

merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga

sosial (social institution) dan komersial (commercial institution). BUMDes

sebagai lembaga sosial harus berpihak kepada kepentingan masyarakat

melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan. Hal ini sesuai dengan

tujuan pendirian sebuah BUMDesa pada umumnya, yaitu: (1) Meningkatkan

perekonomian desa, (2) Meningkatkan Pendapatan Asli Desa, (3)

Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi desa. BUMDesa adalah badan usaha yang seluruh

atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara

langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola

aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan

masyarakat desa.

Dalam pengelolaan BUMDes dengan maksimal dan tepat sasaran

diperlukan idealisme kuat dari para pengurus BUMDesa nantinya bahwa

pengelolaan BUMDesa harus dijalankan dengan prinsip kooperatif,

partisipatif, emansipatif, transparansi, akuntable, dan sustainable, dengan

mekanisme keanggotaan dasar dan self help yang dijalankan secara

professional dan mandiri. Sejalan dengan hal tersebut, untuk membangun

Page 20: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

BUMDesa diperlukan informasi data yang akurat dan tepat tentang

karekteristik lokas desa, termasuk ciri sosial budaya masyarakatnya dan

peluang pasar dari produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat

setempat.

(Dewi 2014) Tujuan BUMDesa yaitu mengoptimalkan pengelolaan

aset-aset desa yang ada, memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa. Sifat usaha BUMDesa adalah bereriontasi pada

keuntungan. Sifat pengelolaan usahanya adalah keterbukaan, kejujuran,

partisipatif dan berkeadilan. Dan fungsi BUMDesa adalah sebagai motor

penggerak perekonomian desa, sebagai lembaga usaha yang menghasilkan

Pendapatan Asli Desa (PADes), serta sebagai sarana untuk mendorong

percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) salah satunya

adalah Desa Bungin yang terletak di Kecamatan Bungin, Kabupaten Enrekang.

BUMDes ini memiliki beberapa unit usaha, antara lain: Perbengkelan Motor

dan Penggemukan Sapi. Dengan adanya potensi usaha tersebut, BUMDes

Bungin membuat alternatif terciptanya lapangan kerja baru untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat dam ekonomi desa guna memakmurkan

atau mensejahterakan masyarakat Desa Bungin.

Keberadaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Bungin diharapkan dapat

mendukung munculnya kembali demokrasi sosial di desa melalui peningkatan

kapasitas masyarakat desa tentang pengelolaan BUMDesa secara

berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat desa terhadap BUMDesa juga tidak

Page 21: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

lagi berkurrang. Disisi lain, pemerintah desa juga mampu berpola kreatif dan

inovatif dalam mendominasi kegiatan ekonomi desa melalui kepemilikan

BUMDesa sehingga dapat membangun perekonomian daerah yang dibutuhkan

untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, menghasilkan barang dan jasa

substitusi daerah, meningkatkan perdagangan antar-pemerintah daerah dan

memberikan layanan yang optimal bagi konsumen, BUMDesa dapat berdiri

dengan tujuan sebagai agen pembangnan daerah dan dan menjadi pendorong

terciptanya sektor korporasi di pedesaan tetapi dengan biaya produksi dan

pengelolaan tidak terlalu tinggi.

Penelitian ini dilakukan karena pengelolaan BUMDes Bungin dirasa

masih kurang dimanfaatkan dengan baik, karena terdapat sebagian masyarakat

yang tidak ikut berpartisipasi dalam memajukan, mengelola, dan

mengembangkan BUMDes yang nantinya akan dapat menghambat

perekonomian sebuah desa. Sedangkan BUMDes harus dikelola dengan

semangat kekeluargaan dan kegotong royongan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin dijawab peniliti ini adalah:

1. Bagaimana tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bungin?

2. Bagaimana kontribusi BUMDesa di Desa Bungin?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Desa Bungin.

Page 22: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

2. Kontribusi BUMDesa dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa di Desa

Bungin.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah manfaat praktis dan

teoritis:

1. Manfaa tpraktis

a. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tata kelola

Anggaran Dana Desa dalam Badan Usaha Milik Desa, sehingga dapat

menumbuhkan partisipasi masyarakat

b. Bagi Pemerintah

Dapat dijadikan sebagai refensi dan bahan evaluasi guna meningkatkan

kinerja BUMDesa.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi pengembangan teori, penelitian ini diharapkan dapat memberi

masukan dibidang Pemerintahan yang berhungan dengan badan usaha milik

desa

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti agar terdapat wacana yang diharapkan

berubah menjadi suatu tindakan nyata untuk mensejahterakan masyarakat.

Page 23: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkenaan dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis/Tahun

Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

1 Latifvah

Permata

Zandri,

Nurullatu Dika

Novia Putri,

Rizqi Anfanni

Fahmi (2018)

Strategi

Pengembangan Badan

Usaha Milik Desa

(BUMDes) Dharma

Utama

Kualitatif Hasil penelitian

yang didapatkan

yaitu BUMDes

Dharma Utama

mengalami

beberapa

permasalahan

yaitu dari segi

marketing,

tingkat

kesadaran

masyarakat,

akses modal dan

juga sumber

daya manusia

yang mengelola

BUMDes.

Page 24: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

36

2 Edy Yusuf

Agunggunanto

, Fitrie Arianti,

Edi Wibowo

Kushartono,

Darwanto

(2016)

Pengembangan Desa

Mandiri Melalui

Pengelolaan Badan

Usaha Milik Desan

(BUMDes)

Kualitatif Hasil penelitian

ini

menunjukkan

kondisi

BUMDes di

Kabupaten

Jepara sudah

berjalan sesuai

dengan tujuan

pembentukan

BUMDes dan

mampu

membantu

peningkatan

perekonomian

desa.

3 Agus Surono

(2017)

Peranan Hukum

Dalam Pengelolaan

Sumber Daya Alam

Skala Desa Oleh

Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes)

Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan

Masyarakat Desa

Kualitatif Hasil penelitian

menunjukkan

adanya

pengaturan

dalam berbagai

peraturan

perundang-

undangan

terkait denagan

pengelolaan

sumber daya

alam skala desa

oleh BUMDes

dan konsep

pengelolaan

sumber daya

alam skala desa

telah sejalan dan

sesuai dengan

sila kelima

pancasila yaitu

“keadilan sosial

bagi seluruh

Page 25: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

rakyat

Indonesia”.

4 Zulkarnain

Ridlwan

(2014)

Urgensi Badan Usaha

Milik Desa

(BUMDes) Dalam

Pembangunan

Perekonomian Desa

Kualitatif Hasil penelitian

ini dapat

disimpulkan

bahwa

BUMDes

merupakan

suatu lembaga

perekonomian

desa yang

memiliki

peranan penting

dalam

mewujudkan

kesejateraan

masyarakat,

desa, dan

pemerintah

desa.

5 Yayu Putri

Senjani (2019)

Peran Sistem

Manajemen Pada

BUMDes Dalam

Peningkatan

Pendapatan Asli Desa

Kualitatif Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa

pengelolaan

BUMDes masih

sederhana

namun telah

memiliki

rencana untuk

perbaikan

manajemen ke

depan.

B. Konsep Tata Kelola (Governance)

Page 26: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

1. Defenisi Tata Kelola (Governance)

Governance merupakan serangkaian pembuatan keputusan dalam suatu

organisasi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. Menurut

Riantono (2014: 317) governance merupakan seluruh serangkain proses,

kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang mempengaruhi pengarahan,

pengelolaan, serta pengontrolan dari suatu organisasi. Mustopadidjadja (2003)

mengungkapkan konsep governance sebagai: (1) kepemerintahan, (2)

pengelolaan, (3) penyelenggaraan pemerintah, (4) penyelenggaraan Negara, dan

(5) administrasi Negara.

Menurut Widyananda (2008) governance dimaksudkan sebagai suatu

kemampuan manajerial untuk mengelola sumber daya dan urusan suatu Negara

dengan cara-cara terbuka dengan prinsip tata kelola sebagai berikut:

1. Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,

yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,

serta hasil-hasil yang dicapai.

2. Akuntabilitas adalah menjamin tersedianya mekanisme, peran

tanggungjawab jajaran manajemen yang profesional atas suatu keputusan

dan kebijakan yang diambil sehubungan dengan aktivitas operasional.

3. Fairness adalah keadilan menjamin bahwa setiap keputusan yang telah

diambil adalah demi kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan.

Page 27: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

4. Responsibilitas yaitu mencakup adanya deskripsi yang jelas tentang peranan

dari semua pihak dalam mencapai tujuan bersama, termasuk memastikan

dipatuhinya peraturan serta nilai-nilai sosial.

Menurut Sumarto (2009:3) governance yang baik hanya dapat tercipta

apabila dua kekuatan saling mendukung. Kedua kekuatan ini meliputi: warga

yang bertanggungjawab, aktif, dan meliliki kesadaran, bersama pemerintah yang

terbuka, tanggap, mau mendengar, dan mau melibatkan (inklusif). Governance

dipahami sebagai sebuah proses bukan institusi atau organisasi. Proses yang

terjadi dalam governance melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa governance merupakan tata kelola atau proses pengelolaan sumber daya

dalam suatu organisasi untuk menciptakan suatu keadaan organisasi yang lebih

efektif dan efisien.

2. Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 desa adalah desa dan

desa adat atau disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wiliyah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hakl asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan Republik

Indonesia.

Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Page 28: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Republik Indonesia, dengan demikian desa adalah unit terkecil dalam tatanan

pemerintahan suatu Negara, mana mungkin bisa dikatakan bahwa dalam suatu

Negara sangat sejahtera jika desanya belum sejahtera, kesejahteraan masyarakat

desa adalah tolak ukur rill untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu Negara.

Peranan pemerintah desa dalam melakasanakan Good Governance

adalah pelaksanaan dari tugas fungsi, kewengan, hak dan kewajiban yang

dimiliki pemerintah desa dalam hal perencanaan, pelaksanaan pembangunan di

desa, khususnya yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan desa.

Menurut Achmad (2015) ada lima prinsip dasar yang terkandung dalam

good corporate governance atau tata kelola yang baik, adalah:

a. Transparansi yaitu keterbukaan informasi baik dalam proses pengambilan

keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi.

b. Auntabilitas adalah bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaklasanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media

pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

c. Responsibilitas yaitu kesesuaian, atau kepatuhan didalam pengelolaan

lembaga terhadap prinsip korporasi yang sehat.

d. Independensi yaitu suatu keadaan dimana lembaga dikelola secara

profesionalitas tanpa bentutan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Page 29: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

e. Kesetaraan dan kewajaran adalah sebagai perlakukan yang adil dan setara

didalam memenuhi hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

1. Definisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Dalam buku panduan BUMDes yang dikeluarkan Departemen

Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (2007:4).

BUMDesa merupakan badan usaha milik desa yang didirikan atas dasar

kebutuhan dan potensi desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarkat.

Berkenaan dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMDesa dibangun atas

prakarsa dan partisipatif masyarakat. BUMDesa juaga merupakan perwujudan

partisipatif masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga tidak menciptakan

model usaha yang di hegemoni oleh kelompok tertentu ditingkat desa. Artinya,

tata aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan yang solid. Penguatan

kapasitas kelembagaan akan terarah pada adanya tata aturan yang mengikat

seluruh anggota (one for all).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa

menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa adalah badan usaha yang seluruh

atau sebagian modolnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung

yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa

pelayanan, dan uasaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat

desa.

Page 30: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa berdirinya Badan Usaha

Milik Desa ini karena sudah diamanatkan bahwa dalam meningkatkan

pendapatan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan

Badan Usaha Milik Desa. Pilar lembaga BUMDesa ini merupakan institusi

social ekonomi desa yang betul-betul mampu sebagai lembaga komersial yang

mampu berkompetisi ke luar desa. BUMDesa sebagai institute ekonomi rakyat

lembaga komersial, pertama-tama berpihak kepada pemenuhan kebutuhan

(produktif maupun konsumtif) masyarakat adalah melalui pelayanan distribusi

penyediaan barang dan jasa. Hal ini diwujudkan dalam pengadaan kebutuhan

masyarakat yang tidak memberatkan (seperti: harga lebih murah dan mudah

mendapatkannya) dan menguntungkan. Dalam hal ini, BUMDesa sebagai

institusi komersial, tetap memperhatikan efisiensi serta efektifitas dalam

kegiatan sector rill dan lembaga keuangan (berlaku sebagai Lembaga Keuangan

Mikro (LKM), Ramadana (2013).

Dalam buku panduan BUMDesa Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (2007:6). BUMDesa merupakan

wahana untuk menjalankan usaha di desa. Apa yang dimaksud dengan “usaha

desa” adalah jenis usaha yang meliputi pelayanan ekonomi desa seperti antara

lain:

a. Usaha jasa keuangan, jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha

sejenis lainnya.

b. Penyaluran Sembilan bahan pokok ekonomi desa .

Page 31: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

c. Perdagangan hasil pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan,

peternakan, perikanan, dan agrobisnis.

d. Industri dan kerajinan rakyat.

2. Dasar Hukum Pendirian BUMDes

Dasar Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

penderiannya BUMDes memiliki dasar hukum, adapun landasan pelaksaan dan

dan penderian BUMDes yaitu sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Dearah.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan

Usaha Milik Desa

d. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Bab X pasal 87-90

e. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 132

sampai pasal 142

f. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan

Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berkelas Desa

g. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Dearah Tertinggal, dan Tranmigrasi

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan

Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa

Page 32: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

h. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian Pengurusan dan Pengelolaan dan

Pembubaran Badan Usaha Milik Desa

3. Tujuan Pembentukan BUMDes

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tiertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,

Pengurusan dan Pengelolaan, dan Perubahan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDesa) didiriakan dengan tujuan:

a. Meningkatkan perekonomian desa.

b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa.

c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.

d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan

pihak ketiga.

e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan

layanan umum warga.

f. Membuka lapangan kerja.

g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan

umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.

h. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.

Menurut buku panduan Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian

Dinamika Sistem Pembangunan dalam Panduan Pendirian dan Pengelolaan

BUMDesa (2007: 5), terdapat 4 tujuan utama pendirian BUMDesa yaitu:

a. Meningkatkan perekonomian desa.

Page 33: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

b. Meningkatkan pendapatan asli desa.

c. Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

d. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pedesaan.

4. Pembentukan BUMDes dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat

Desa

Pada dasarnya pembardayaan merupakan suatu pendekatan yang

dilakukan dalam sebuah proses pembangunan yang manekankan pada

pemberian kekuatan, kemampuan dan kewenangan kepada masyarakat untuk

ikut dalam proses pembangunan tersebut. Setidaknya ada dua sasaran dari

pemberdayaan yang dapai dicapai yaitu (1) Terlepasnya masyarakat dari

belenggu kemiskinan ketergantungan dan keterbelakangan, (2) semakin kuatnya

posisi mereka baik dalam stuktur sosial, ekonomi dan kekuasaan (Chabib

Sholeh 2014:105).

Ketidak percayaan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh

bangsa Indonesia, pemerintah tidak percaya kepada kemampuan rakyatnya

sehingga terjadi monopoli kekuasaan. Untuk itu membangun kembali

kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah sangatlah penting untuk

dilakukan dalam upaya untuk mempercepat pembangunan. Melihat hal ini

Pemerintah sadar bahwa pendekatan paling rasional untuk dipergunakan adalah

pembangunan partisipatif dan bukan pembangunan yang mengedepankan

pendekatan mobilisasi (Chabib Sholeh 2014:16).

Page 34: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Pembangunan yang mengedepankan partisipasi berarti pembangunan

yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut merencanakan,

melaksanakan, mengawasi dan mempertanggung-jawabkan. Dalam hal ini

msyarakat tidak dipandang sebagai objek, melainkan mereka dipandang sebagai

subjek pembangunan. Melalui pendekatan pembangunan partisipatif ini

akuntabilitas, responsbilitas dan transparansi akan lebih mudah untuk

diwujudkan.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) merupakan salah satu program

pemerintah yang berazaskan pemberdayaan dan desentralisasi. Dengan program

BUMDesa ini pemerintah memiliki semangat untuk kembali meembangum

kembali keparcayaan dengan masyarakat untuk saling bekerja sama untuk

mewujudkan masyarakat desa yang mandiri secara ekonomi.

Selama ini masyarakat hanya menjadi objek pada pembangunan, hal ini

akan berpengaruh pada mental dan prilaku mereka yang cenderung bergantung

pada pemerintah. Oleh karena itu pembinaan masyarakat desa sebelum pengikut

sertaan mereka dalam pembentukan BUMDesa diperlukan agar tujuan dari

program tersebut.

Berkenaan dengan hal tersebut Chabib Sholeh (2014:96-97)

mengemukakan kegiatan pokok dalam proses pemberdayaan diantaranya yaitu:

a. Tahap Penyadaran

Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan untuk menyadarkan

masyarakat tentang keberdayaannya, baik sebagai individu dan anggota

masyarakat maupun sebagai bagian dari lingkungan fisik dan social ekonomi,

Page 35: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

budaya dan politik. Proses penyadaran dapat dilakukan melalui kegiatan

pendidikan, pelatihan maupun penyuluhan.

b. Tahap Penunjukan Adanya Masalah

Orang yang tidak sadar, atau tidak mengerti ia tidak akan tahu apa yang

terjadi disekelilingnya. Ia tidak memahami apa yang sebenarnya mereka hadapi

dan juga tidak memahami bagaimana memecahkan masalah tersebut. Tahap

penunjukan adanya masalah pada dasarnya merupakan suatu tahapan untuk

memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa didepanya telah terjadi gap

antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang ada sekarang. Dalam

tahapan ini mereka diberikan pemahaman tentang berbagai faktor yang menjadi

penyebab taerjadinya masalah baik berkenaan dengan kondisi sumberdaya alam,

sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan dan aksesbilitas.

Termasuk juga proses mengidentifikasi atas kekuatan dan kelemahan dan

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang akan dihadapi masyarakat.

c. Tahap Menbantu Pemecahan Masalah

Pada dasarnya pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh pemberdaya agar mereka yang menjadi sasaran pemberdayaan

dapat memecahkan masalah mereka sendiri. Pemberdaya hanya membantu

masyarakat dalam menganalisa kemampuan dan kelemahan mereka,

menganalisa peluang dan tantangan/resiko yang dihadapi agar masyarakat

mampu merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah serta mampu

memilih alternatif yang tepat untuk memecahkan masalah.

d. Tahap Menunjukkana Akan Pentingnya Perubahan

Page 36: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Tahap menunjukan pentingnya perubahan mengisyaratkan bahwa

perubahan mesti dilakukan secara terencana yakni berkenaan dengan apa yang

mesti dirubah, kapan perubahan itu harus dilakukan, alasan megapa harus

dirubah, bagaimana perubahan itu dilakukan, serta kondisi seperti apa yang

diinginkan dengan adanya perubahan tersebut.

e. Tahap Penguatan Kapasitas

Penguatan kapasitas dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan

dan kepercayaan yang lebih luas kepada kelompok sasaran yang diberdayakan

untuk menyampaikan gagasan atau ide kreatif yang mereka pilih baik berkaitan

dengan aksesbilitas informasi dan permodalan. Keterlibatan yang lbih luas

dalam melaksanakan partisipasi utuk memenuhi kebutuhan dalam keseluruhan

proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi serta pertanggung-

jawaban dalam proses penguatan kapasitas lokal.

Sayuti (2011:719) berpendapat bahwa masyarakat desa perlu

diintervensi melalui pembelajaran pemberdayaan. Model pembelajaran untuk

pemberdayaan masyarakat itu komponen-kompoen diantaranya yaitu:

a. Penyadaran, penyadaran yang dimaksud disini merupakan kegiatan

pemberian informasi dasar mengenai deskripsi BUMDesa beserta visi dan misi

pembentukan BUMDesa. Dengan memahami hal tersebut diharapkan dapat

menumbuhkan motivasi dalam diri masyarakaat akan pentinnya pembentukan

desa dalam upaya meningkatkan pendapatan asli desa.

Page 37: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

b. Perencanaan, merupakan bentuk persiapan masyarakat untuk pendirian

BUMDesa seperti nama dan wilayah kerja, penemtuan bidang usaha yang akan

digeluti, sampai pemilihan kepengurusan BUMDesa.

c. Pengorganisasian bertujuan untuk memastikan BUMDesa berjalan

denganbaik sesuai dengan visi misi yang telah disepakati

d. Penilaian ini dilakukan untuk bahan evaluasi bagi BUMDesa agar menjadi

lebih baik kedepannya.

5. Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMDes

Dalam buku panduan BUMDes yang di keluarkan Departemen

Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (2007:13).

Prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes penting untuk dielaborasi atau diuraikan

agar difahami dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh pemerintah desa,

anggota (penyerta modal), BPD, Pemkab, dan masyarakat. Terdapat 6 (enam)

prinsip dalam mengelola BUMDes yaitu:

a. Kooperatif, Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

mampu melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan

kelangsungan hidup usahanya

b. Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

bersedia secara sukarela atau diminta memberikan dukungan dan kontribusi

(seperti sumbangsi pemikiran atau ide) yang dapat mendorong kemajuan

usaha BUMDes.

c. Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDesa harus

diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku, dan agama.

Page 38: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

d. Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat

umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan

mudah dan terbuka.

e. Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung jawabkan

secara teknis maupun administratif.

f. Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan

oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.

(Chabib Sholeh 2014: 83-84) Selain azas pemberdayaan dan

desentralisasi, pembentukan dan pengelolaan BUMDesa harus dilalukan

berdasarkan:

a. Azas Kesukarelaan , maksudnya keterlibatan seseorang dalam kegiatan

pemberdayaan melalui kegiatan BUMDesa harus dilakukan tanpa adanya

paksaan, tetapi atas dasar keinginannya sendiri yang didorong oleh

kebutuhan untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang

dirasakannya.

b. Azas Kesetaraan, maksudnya semua pihak pemangku kekuasaan yang

berkecimpung di BUMDesa memiliki kedudukan dan posisi yang setara,

tidak ada yan ditiggikan dan tidak ada yang direndahkan.

c. Azas musyawarah, maksudnya semua pihak diberikan hak untuk

mengemukakan gagasan atau pendapatnya dan saling menghargai perbedaa

pendapat. Dalam pengambilan keputusan harus dilakukan musyawarah

untuk mencapai mufakat.

Page 39: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

d. Azas keterbukaan, dalam hal ini semua yang dilakukan dalam kegiatan

BUMDesa dilakukan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan

kecurigaan, dan memupuk rasa saling percaya, sikap jujur dan saling peduli

satu samalain.

D. Sumber Pendapatan Desa

Sumber pendapatan desa diatur pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa, pasal 72 ayat 1 melalui ketentuan ini desa berhak untuk

mendapatkan 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi

Khusus, di samping sumber-sumber pendapatan lain.

1. Pasal 71 ayat 2 Pendapatan Desa bersumber dari:

a. Pendapatan asli desa terdiri dari atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa. Pendapatan

yang dimaksud disini adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan desa

berdasarkan hak asal usul dan kewengan skala lokal desa.

b. Alokasi anggaran pendapatan dan belanja Negara sebagaimana anggaran

yag diperuntukkan bagi desa dan desa adat yang ditransfer melalui anggaran

pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota yang digunakan untuk

membiayai penyelenggara pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan.

c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kubupaten/kota.

d. Bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provensi

dan belanja daerah kabupten/kota.

Page 40: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

e. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga.

f. Lain-lain pendapata desa yang sah. Pendapatan yang dimaksud disini adalah

pendapatan yang merupakan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga

dan bantuan perusahaan yang beralokasi di desa.

2. Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b bersumber

dari belanja pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis desa

secara merata dan berkeadilan.

3. Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota

seabagiamana dimaksud pada ayat 1 huruf c paling sedikit 10% dari pajak

dan retribusi daerah.

4. Alokasi dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf d paling sedikit

10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi dana alokasi khusus.

5. Dalam rangka pengelolaan keuangan desa, kepala desa melimpahkan

sebagian kewenangan kepada perangkat desa yang ditunjuk.

6. Bagi kabupaten/kota yang tidak memberikan alokasi dana desa sebagaimana

dimaksud pada ayat 4 pemerintah dapat melakukan penundaan dan/atau

pemotongan sebesar alokasi dana perimbangan setelah dikurangi dana

alokasi khusus yang seharusnya disalurkan ke desa.

E. Kemandirian Masyarakat Desa

Dalam Borni Kurniawan (2014 : 17), terdapat beberapa pengertian dan

ciri kemandirian masyarakat diantaranya yaitu:

Page 41: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

1. Masyarakat Desa mandiri adalah yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

dan tidak semata tergantung dengan bantuan dari pemerintah. Kalau ada

bantuan dari pemerintah, sifatnya hanya stimulant atau perangsang.

2. Masyarakat Desa mandiri adalah masyarakat yang memiliki kerjasama yang

baik, tidak tergantung dengan bantuan pemerintah, memiliki kemampuan

keahlian, ketrampilan, sumber pendapatan cukup stabil, semangat kerja

yang tinggi, memanfaatkan potensi alam untuk lebih bermanfaat dengan

menggunakan teknologi tepat guna, mampu menyusun dan melaksanakan

pembangunan desanya.

3. Masyarakat Desa mandiri adalah desa mampu mengatur dan membangun

desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan

masyarakatnya dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar.

Kemandirian masyarakat dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk

diantaranya yaitu:

1. Kemandirian material/ ekonomi, hal ini menyangkut kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Kemandirian intelektual, hal ini berkaitan dengan kemampuan masyarakat

untuk memecahkan masalah yan sdang mereka hadapi.

3. Kemandirian berorganisasi, yakni kemampuan otonom masyarakat untuk

membina diri mereka sendiri dalam bentuk pengelolaan tindakan kolektif

yang membawa pada perubahan kehidupaan mereka.

Page 42: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

F. Kontribusi Keberadaan Badan Usaha Milik Desa Sebagai Penguatan

Ekonomi Desa.

Dalam konteks kontribusi Badan Usaha Milik Desa, seharusnya

diletakkan dan diposisikan bahwa Badan Usaha Milik Desa ini adalah unit

ekonommi multi sektor yan dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat untuk

memakmurkan sebesar-besarnya kepentingan masyarakat desa. Sekaligus

memberikan kontribusi posotif bagi Pendapatan Asli Daerah (Ramadana 2013).

Menurut Ramadana (2013) ada 3 unsur penguatan kontribusi ekonomi

desa terhadap keberadaan BUMDesa sebagai berikut:

1. Sumber-sumber dana untuk Peningkatan Pendapatan Desa

Kontribusi ini akan berkaitan dengan apa yang akan diberikan oleh

BUMDesa untuk masyarakat Desa. Hal ini dapat berupa pelayanan. Rendahnya

produktivitas pelayanan Desa utamanya di BUMDesa selama ini lebih

desebabkan oleh lemahnya sumber daya manusia di bidang manajemen dan lain-

lain. Sehingga dalam kontribusi ini desa juga harus memandang dari segi

kerjasama dalam mengembangkannya. Dengan demikian sumber dana untuk

peningkatan pendapatan desa dapat direalisasikan.

2. Pemenuhan kebutuhan masyarakat

Dalam rangka pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa maka

BUMDesa ini mempunyai beberapa kontribusi untuk memenhi kebutuhan

masyarakat, salah satunya dalam kebutuhan pokok di desa. Mengingat

BUMDesa ini adalah suatu lembaga ekonomi modal usaha.

3. Pembangunan Desa secara mandiri

Page 43: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Kontribusi BUMDes ini ialah sebagai salah satu pembangunan desa

mandiri yang dapat berjalan dengan percaya diri bahwa desa memang sudah

berhasil mengatur rumah tangganya sendiri dan menciptakan desa yang mandiri

yang tidak hanya bergantung kepada Anggaran Dana Desa (ADD) yang telah

dibeikan oleh pemerintah kabupaten/kota.

G. Kerangka Pikir

Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Badan

Usaha Milik Desa. BUMDes didirikan atas dasar kebutuhan dan potensi desa

sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana tujuan

BUMDesa adalah untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan

aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa kemudian meningkatkan

usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa. Dengan adanya

program BUMDes ini pemerintah dapat membangun kepercayaan dengan

masyarakat untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan masyarakat desa yang

mandiri secara ekonomi.

Sebagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam mengelola

BUMDesa agar BUMDesa dapat terkelola dengan baik dalam menerapkan

prinsip-prinsip tata kelola seperti transparan, akuntabel, equitable dan responsif.

Dengan penrapan tata kelola yang baik, maka BUMDesa ini dapat

memberikan kelangsungan perekonomian Desa yang lebih stabil dan

berkelanjutan. Hal ini tentu dapat menunjang Pendapatan Asli Desa tersebut.

Selain keuntungan secara langsung dalam bentuk pendapatan Desa.

BUMDesa juga memberikan keuntungan bagi masyarakat Desa pada umunya,

Page 44: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

yaitu terbentuknya masyarakat Desa untuk mengangkat potensi Desa,

menciptakan lapangan kerja, dan menjadi lebih produktif. Hal ini tentu saja akan

berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Gambar 1. Bagan kerangka piker

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

H. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Burhan Bungin

(2005:47) adalah fokus penelitian atau pokok asal yang hendak diteliti,

mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat

penelitian dan hal yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas.

Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu:

1. Transparansi BUMDes Bungin

BUMDes

Bungin

Tata Kelola (Governance)

Menurut Widyananda (2008):

1. Transparansi

2. Akuntabilitas

3. Fairness

4. Responsibilitas

Kontribusi BUMDes Bungin:

1. Paningkatan PADes

2. Peningkatan Pendapatan

Masyarakat

3. Pemberdayaan

masyarakat

Pendapatan Asli Desa

Page 45: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

2. Akuntabilitas BUMDes Bungin

3. Fairness BUMDes Bungin

4. Responsibilitas BUMDes Bungin

I. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Transparansi yang dimaksud adalah tranparansi BUMDes Bungin terhadap

ketersediaan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat, yakni informasi

tentang kebijakan, laporan keuangan, serta hasil-hasil yang dicapai.

2. Akuntabilitas yang dimaksud yaitu bagaimana akuntabilitas BUMDes

Bungin mengenai mekanisme dan pertanggungjawaban terhadap aktivitas

operasional.

3. Fairness dimaksud disini yaitu bagaimana BUMDes dalam pengambilan

keputusan.

4. Responsibilitas yang dimaksud yaitu bagaimana BUMDes Bungin dalam

menjalankan peranan dari semua pihak dan memastikan dipatuhinya

peraturan serta nilai-nilai sosial.

Page 46: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian.

1. Watu Penelitian

Penelitian ini dilaksankan berlangsung selama dua bulan terhitung

setelah seminar proposal.

2. Lokasi Penelitian

Di Desa Bungin Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Dengan

tujuan ingin mengetahui tata Kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam

Peningkatan Pendapatan Asli Desa di Desa Bungin.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif

artinya data yang dikumpulkan tidak berupa angka melainkan data yang berasal

dari hasil wawancara lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya,

sehingga menjadi tujuan penelitian ini ialah menggambarkan realita empiric

dibalik fenomena secara mendalam, terperinci, dan tuntas datanya.

Penelitian kualitatif ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek alami dimana peneliti adlaah sebagai instrument

kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau gabungan,

analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih kepada

menekankan makna dari pada generalisasi.

2. Tipe Penelitian.

Page 47: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu bentuk

penelitian yang meniliti fenomena khusus yang hadir dalam sebuah konteks

yang terbatas. Dengan maksud peneliti mendapat dan mengumpulkan data

yang mendalam lansung dari lokasi penelitian dan memberi gambaran secara

jelas mengenai masalah-masalah yang diteliti.

Oleh Karena itu peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif yang

dimaksud untuk memberi gambaran secara jelas mengenai kondisi masalah

yang diteliti tentang peran kepala desa melibatkan suku to balo dalam kegiatan

pembangunan.

C. Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari narasumber secara

langsung baik melalui wawancara, Kuisioner, ataupun dengan melakukan

pengamatan langsung kelapangan. Sumber data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Informasi dari Pemerintah Desa

b. Informasi dari anggota pengurus Badan Usaha Milik Desa

c. Informasi dari masyarakat

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan pengumpulan data yang memperoleh sumber

data yang diperoleh secara tidak langsung memberikan data, misalnya melalui

orang lain atau dokumen. Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang

Page 48: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

dipakai adalah sumber data tertulis seperti buku, artikel ilmiah, dan dokumen-

dokumen dari pihak terkait mengenai pengelolaan BUMDes.

D. Informan Penelitian

1. Warga Desa Bungin yang memiliki informasi mengenai BUMDes di Desa

Bungin.

2. Pengurus BUMDes Bungin.

3. Pemerintah Desa Bungin yang banyak memiliki informasi mengenai

BUMDes di Desa Bungin.

4. Teknik Pengumplan Data

Untuk mengumpulkan da ta dan informasi pada penelitian ini,

digunakan beberapa teknik, antara lain:

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang peneliti lakukan

melalui pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dilakukan

observasi guna mendapatkan data terkait keadaan yang sebenarnya dilapangan,

menjawab pertanyaan-pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia, dan

melakukan evaluasi. Sehingga, observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi

sosial ekonomi, kebudayaan, keadaan masyarakat serta kondisi Badan Usaha

Milik Desa di Desa Bungin.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh penjelasan untuk

mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab dengan

bertatap muka maupun dengan tidak bertatap muka (melalui media

Page 49: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

telekomunikasi) antara orang yang mewawancara dengan orang yang

diwawancarai. Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi

secara mendalam tantang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.

Dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam peneliti bisa

mendapatkan gambaran yang lebih jelas guna mempermudah dan menganalisis

data selanjutnya. Wawancara ini dilakukan dengan pedoman wawancara yang

telah dibuat peneliti. Hal ini dimaksudkan agar pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti dapat terarah, dan juga mendalam.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang

tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Bisa dalam bentuk surat,

catatan harian, arsip foto, hasil rapat, jurnal kegiatan dan sebagainya. Teknik ini

dilakukan dengan mencari informasi dalam bentuk visual atau foto yang

berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini mengumpulkan arsip milik

pemerintah Desa Bungin yang berhubungan dengan Tata Kelola BUMDesa

Bungin.

5. Teknik Analisis Data

jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.

Teknik analisi data yang digunakan adalah secara deskriptif, yaitu

mengumpulkan, menyusun dan menjelaskan data yang sudah diperoleh secara

menyeluruh dari lapangan, baik data yang diperoleh tersebut berasal dari hasil

wawancara, dokumentasi, maupun bahan lainya secara sistematis.

Page 50: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

Peneliti mengumpulkan data terlebih dahulu, kemudian menganalisis

mengenai kegiatan maupun situasi secara deskripsi dan mendetail. Kemudian

diperkuat dengan metode wawancara yang kemudian akan menghasilkan data

yang akurat berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari pengulola BUMDes

Bungin. Dengan begitu peneliti akan menghasilkan jawaban mengenai

pengelolaan BUMDes dalam peningkatan pendapatan asli desa da penarikan

kesimpulan sehingga memudahkan diri sendiri atau orag lain dalam

memahaminya.

6. Teknik Keabsahan Data.

Keabsahan data merupakan standar validasi dari data yang diperoleh.

Validasi atau keabsahan data adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi

pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dan

temuan data dapat dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan dengan yang terjadi pada objek penelitian. Validasi data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi

sumber adalah membandingkan kembali tingkat kesahihan data dan informasi

dari berbagai sumber yang berbeda.

Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan hasil wawancara dari berbagai informan yaitu Pemerintah

Desa Bungin, masyarakat Desa Bungin, dan pengelola BUMDes Bungin.

Selain itu, data hasil wawancara dikonfirmasi dengan dokumentasi yang

diperoleh dan observasi yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung.

Page 51: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang

a. Kondisi Geoografis

Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3̊ 14’36’’-

3̊50’00”Lintang Selatan dan antara 199̊ 40’53” - 120̊ 6’33” Bujur Timur. Letak

geografis Kabupaten Enrekang berada dijantung jasirah Sulawesi Selatan yang

dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Batas wilayah

Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja

2) Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

3) Seblelah Selatan : Kabupaten Sidrap

4) Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

b. Kondisi Topografi

Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya mempunyai

wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan

sungai dengan ketinggian 47 - 3.293 m dari permukaan laut serta tidak

mempunyai wilayah pantai. Secara umum keadaan Topografi Wilayah wilayah

didominasi oleh bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas

wilayah Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim yang

terjadi di Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada

Page 52: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

64

di daerah lain yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan

musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada bulan November - Juli

sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus - Oktober.

Selama setengah dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan wilayah

administrasi pemerintahan baik pada tingkat kecamatan maupun level

desa/kelurahan.Pada Tahun 1995 di Kabupaten Enrekang hanya terdapat 54

desa/kelurahan yang tersebar pada 5 kecamatan.Dengan adanya perubahan

situasi dan kondisi wilayah, maka pemekaran desa/kelurahan sudah menjadi

keharusan. Maka pada tahun 1997, jumlah desa/kelurahan yang ada di

Kabupaten Enrekang telah bertambah dari 78 desa/kelurahan kondisi tahun

1996, menjadi 108 desa/kelurahan. Demikian halnya pada tingkat kecamatan,

yang semula hanya 5 kecamatan menjadi 9 kecamatan.

Pada pertengahan tahun 2003 terjadi pemekaran sehingga bertambah

lagi sebanyak 3 desa menjadi 111 desa/kelurahan.Kemudian pada akhir tahun

2006 terjadi pemekaran desa dan kecamatan menjadi 11 kecamatan dan 112

desa/kelurahan.Terakhir pada tahun 2008 mekar kembali menjadi 12 kecamatan

dan 129 desa/kelurahan. Dari 12 Kecamatan tersebut, kecamatan terluas adalah

Kecamatan Maiwa yaitu 392,87 km2 atau 22 persen dari luas Kabupaten

Enrekang , sedangkan kecamatan yang mempunyai luas terkecil adalah

Kecamatan Alla yaitu 34,66 km2 atau 1,94 persen dari luas Kabupaten

Enrekang.

Pegunungan Latimojong yang memanjang dari arah utara ke Selatan

rata-rata ketinggian sekitar 3000 meter di atas permukaan laut, memagari

Page 53: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

65

kabupaten enrekang di sebelah timur sedang di sebelah barat membentang

sungai Saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten Pinrang dengan aliran

pengairan sampai Kabupaten Sidrap.

Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara

geografis Kabupaten Enrekang juga dapat dibagi kedalam dua kawasan yaitu

Kawasan Barat Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang (KTE). KBE

meliputi Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Enrekang dan

Kecamatan Cendana, sedangkan KTE meliputi Kecamatan Curio, Kecamatan

Malua, Kecamatan Baraka, Kecamatan Bungin dan Kecamatan Maiwa. Luas

KBE kurang lebih 659,03 Km 2 atau 36,90% dari Luas Kabupaten Enrekang

sedangkan luas KTE kurang lebih 1.126,98 Km2 atau 63,10% dari, Luas wilayah

Kabupaten Enrekang.

Dilihat dari aktifitas perekonomian, tampak ada perbedaan signifikan

antara kedua wilayah tersebut.Pada umumnya aktifitas perdagangan dan industri

berada pada wilayah KBE.Selain itu industri jasa seperti transportasi,

telekomunikasi, hotel, restoran, perbankan, perdagangan industri pengotahan

hash pertanian berpotensi dikembangkan di wilayah tersebut. Sedangkan KTE

yang selama ini dianggap relatif tertinggal bila dilihat dari ketersedian sarana

dan prasarana sosial ekonomi, sangat memadai dari segi potensi SDA, sehingga

amat potensial untuk pengembangan pertanian dalam arti yang luas yaitu

pertanian tanaman pangan/ hortikultura, perkebunan dan pengembangan hutan

rakyat.

Page 54: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

66

Pemekaran dari lima kecamatan menjadi sembilan kecamatan di

Kabupaten Enrekang menyebabkan akses penduduk terhadap pelayanan

pemerintahan lebih mudah dicapai. Kondisi ini dipermudah oleh semakin

dekatnya pusat pemerintahan kecamatan dari desa-desa bawahannya. Selain itu

jumlah penduduk beserta aktifitasnya yang akan ditangani .setiap wilayah

kecamatan semakin berkurang. Pemekaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan roda pemerintahan sehingga akan

memberikan efek positif terhadap akselerasi pembangunan di setiap wilayah.

Kawasan Timur Enrekang yang memiliki wilayah yang luas dengan

berbagai potensinya memberi peluang untuk pengembangan pertanian tanaman

pangan dan hortikultura serta tanaman perkebunan dan kehutanan.Adanya

keterbatasan akses KTE terhadap Kawasan Barat Enrekang mengindikasikan

perlunya kebijakan atau langkah langkah strategis yang memungkinkan kedua

wilayah tersebut dapat bersinergi untuk menuju pencapaian visi dan misi daerah.

c. Kondisi Wilayah Kabupaten Enrekang

Kabupaten Enrekang berada di jantung Jasirah Sulawesi Selatan yang

dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Pegunungan

Latimojong yang memanjang daru Utara ke Selatan rata-rata ketinggian ± 3.000

meter diatas permukaan laut, memagari Kabupaten Enrekang disebelah timur

sedang disebelah barat membentang Sunagai Saddang dari utara ke selatan yang

pengendalian airnya menentukan pengairan saddang yang berada dalam wilayah

Kabupaten Pinrang dengan aliran pengairan sampai ke Kabupaten Sidenreng

Rappang.Kabupaten Enrekang terletak antara 3º 14’36” LS dan 119º40’53” BT.

Page 55: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

67

Jarak dari ibukota Provinsi Sulawesi Selatan (Makassar) ke kota Enrekang

dengan jalan darat sepanjang 235 Km. Batas-batas daerah Kabupaten Enrekang

: Sebelah Utara Kabupaten Tana Toraja, Sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng

Rappang, Sebelah Barat Kabupaten Pinrang, dan Sebelah Timur Kabupaten

Luwu dan Sidenreng Rappang. Kabupaten Enrekang berada di daerah

pegunungan, terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung

menyambung, mengambil dari ± 85% dari seluruh luas Kabupaten Enrekang

yang luasnya ± 1.786,01 Km atau 2,92 dari seluruh luas seluruh propinsi

Sulawesi Selatan, secara administratif terbagi menjadi 9 kecamatan dan 111

Desa.

Iklim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lainnya di

propinsi Sulawesi Selatan yaitu terbagi 2 musim yaitu musim hujan dan musim

kemarau. Musin hujan terjadi/ berlangsung pada bulan November-Juli,

sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus-Oktober.

Jumlah hari hujan (HH) pada tahun 2001 139 dan curah hujan 3.970 mm, tahun

2002 jumlah HH 137 hari dan CH 1410 mm, tahun 2003 jumlah HH 82 CH 1925

mm.

Page 56: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

68

Peta Kabupaten Enrekang

Gambar 4:1 Peta Kabupaten Enrekang

Sumber : Buku Profil Kabupaten

d. Kondisi Penduduk Kabupatrn Enrekang

Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang untuk tahun 2008 adalah

sebanyak 188.070 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Dengan kepadatan

penduduk mencapai 105 jiwa/km².

Tabel 4.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk

Menurut Kecamatan Di Kabupaten Enrekang Tahun 2018

No.

Nama

Kecamatan

Laki-

Laki

Perempuan Jumlah

Total

Kepadatan

Penduduk

1. Maiwa 11.655 11.657 23.312 59,3

2. Bungin 2.284 2.098 4.382 18,5

Page 57: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

69

3. Enrekang 14.928 14.929 29.857 102,5

4. Cendana 4.269 4.420 8.689 95,5

5. Baraka 10.495 10.287 20.782 130,6

6. Buntu Batu 6.097 5.896 11.933 94,7

7. Anggeraja 11.866 11.850 23.716 189,2

8. Malua 4.275 4.322 8.597 213,0

9. Alla 10.107 10.046 20.153 581,4

10. Curio 7.248 7.094 14.342 80,3

11. Masalle 6.145 5.953 12.098 177,0

12. Baroko 5.184p 4.965 10.149 247,1

Kabupaten

Enrekang

94.553 93.517 188.070 105.3

Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2018 BPS Enrekang

Berdasarkan tabel Kecamatan Enrekang memiliki jumlah penduduk

yang paling banyak jika di bandingkan dengan kecamatan yang lain yaitu

sebesar 29.857 jiwa. Hal ini dimungkinkan karena kecamatan ini berada di ibu

kota Kabupaten dengan penduduk yang heterogen. Adapun kecamatan dengan

penduduk yang paling sedikit yaitu kecamatan Bungin dengan jumlah

penduduk sebesar 4.382 jiwa dan merupakan kecamatan yang baru dimekarkan

Page 58: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

70

2. Gambaran Umum Desa Bungin

a. Kondisi Geografis Desa Bungin

Desa Bungin terletak 65 KM dari Ibukota Kabupaten Enrekang, dengan

luas wilayah 85 Km2, dengan batas-batas sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ledan kec. Buntu Batu

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tallang Rilau

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sawitto

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Baruka

b. Kondisi Demografi Desa Bungin

1. Iklim

Keadaan iklim di Desa Bungin terdiri dari : Musim Hujan, kemarau dan musim

pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara Bulan Januari s/d

April, musim kemarau antara bulan Juni s/d November, sedangkan musin

pancaroba antara bulan Mei s/d Juni.

2. Tingkat Pendidikan.

Pendidikan merupakan unsur yang penting bagi sumberdaya manusia yang

berkualitas. Kemajuan dibidang pendidikan dalam jangka waktu tertentu akan

dapat meningkatkan mutu tenaga kerja dan penyediaan kesempatan kerja yang

sesuai dengan kualitas atau tingkat pendidikannya. Komposisi penduduk di

suatu wilayah dapat memberikan gambaran umum mengenai tingkat

pendidikan masyarakat serta dapat menggambarkan tingkat kemajuan di

wilayah tersebut.

Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dari tabel berikut:

Page 59: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

71

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Tahun 2018

TDK TAMAT SD SD SMP SLTA SARJANA

08 jiwa 85 jiwa 225 jiwa 228 jiwa 40 jiwa

Sumber : Buku Profil Desa Bungin

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase terbesar penduduk di

Desa Bungin adalah lulusan SLTA yaitu berjumlah 228 jiwa, sedangkan

lulusan dengan jumlah terkecil adalah tidak tamat SD yaitu berjumlah 08 jiwa.

1. Mata Pencaharian

Mata pencaharian merupakan aktivitas ekonomi manusia untuk

mempertahankan hidupnya dan memperoleh taraf hidup yang lebih layak dan

sesuai dengan keadaan penduduk dan geografis daerahnya. Komposisi

penduduk menurut mata pencaharian merupakan salah satu indikator yang

dapat menggambarkan perekonomian suatu daerah. Melalui data komposisi

penduduk menurut mata pencaharian kita dapat mengetahui jenis pekerjaan

apa saja yang dilakukan oleh masyarakat pada suatu daerah. Penduduk di Desa

Bungin mata pencahariannya adalah petani, pedagang, Pegawai Negeri Sipil

(PNS), buruh.

Tabel 4.3 Mata Pencaharian Tahun 2018

PETANI/ TAMBAK PEDAGANG PNS BURUH

200 org 15 org 45 org 10 org

Sumber : Buku Profil Desa Bungin

Page 60: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

72

Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas pencaharian penduduk

Desa Bungin adalah petani sendiri yaitu 200 orang dan jumlah terkecil adalah

penduduk yang bermata pencaharian sebagai buruh yaitu sebanyak 10 orang.

2. Pola Penggunaan Tanah.

Pola penggunaan tanah umumnya digunakan sebagai lahan persawahan,

perkebunan (sayuran, jagung, dll.) dengan panen musiman. Catatan silahkan

dikembangkan.

c. Kondisi Pemerintahan Desa Bungin

1. Pembagian Wilayah Desa.

(Jumlah Penduduk/KK, Jiwa, RTM = 200 , RTSM = 20, Non RTM 30 )

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Sesuai dengan Dusun/Lingkungan Tahun 2018

NO NAMA DUSUN

JUMLAH JIWA KEPALA

KELUARGA L P TOTAL

1 Panatakan 126 136 258 48

2 Ponjing 134 148 282 62

3 Banua 159 153 312 62

4 Batu Ciak 125 118 243 56

5 Serang 169 204 373 86

6 Palembongan 167 145 312 70

Page 61: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

73

JUMLAH 880 900 1780 389

Sumber : Buku Profil Desa Bungin

Dilihat dari jumlah penduduk dari tabel diatas bahwa penduduk terbanyak pada

masyarakat Desa Bungin terdapat pada Dusun Serang yaitu 373 orang dan

jumlah penduduk terkecil pada masyarakat Desa Bungin terdapat pada Dusun

Batu Ciak yaitu 243 orang.

d. Potensi Desa Bungin

Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dan potensi Desa

Bungin yang dapat dijadikan landasan dalam perumusan strategi untuk

mendukung keberadaan agenda utama pembangunan lima tahun yang akan

datang adalah :

1. Sumberdaya Manusia

Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan terbukti bahwa sudah banyak pemuda dan warga yang melanjutkan

pendidikan sampai Perguruan Tinggi bahkan sudah ada beberapa diantaranya

yang menyandang gelar sarjana dari berbagai jurusan.

Ekonomi (biaya) menjadi alasan utama penyebab tingginya angka putus

sekolah di kalangan anak usia sekolah khusus jenjang Perguruan Tinggi. Hal

ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa Bungin dalam meraih

visi cerdas.

2. Demografi

Jumlah penduduk 1780 jiwa termasuk jumlah yang besar bagi ukuran

suatu desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan menjadi satu

kekuatan/potensi pembangunan bilamana memiliki kompetensi sumberdaya

Page 62: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

74

manusia. Komposisi perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan adalah

hampir seimbang ( 880 persen 900 ).

Pertumbuhan penduduk yang tidak stabil setiap tahun, di satu sisi

menjadi beban pembangunan karena ruang gerak untuk produktivitas

masyarakat makin rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan pendidikan

yang dapat menciptakan lapangan kerja. Memang tidak selamanya

pertambahan penduduk membawa dampak negatif, malahan menjadi positif

jika dapat diberdayakan secara baik untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Kondisi ketenagakerjaan yang harus mendapatkan perhatian dan

penanganan secara komprehensif adalah terjadinya peningkatan angka usia

kerja setiap tahunnya.

Pertumbuhan angkatan kerja yang memasuki dunia kerja di mana dari

angkatan kerja yang mencari kerja tersebut tidak dapat terserap pada lapangan

kerja yang tersedia khususnya dalam konteks hubungan kerja (bekerja di sektor

pemerintah atau di sektor swasta/perusahaan), karena memang daya serap dari

sektor-sektor tersebut sangat terbatas, sehingga sebagai “katup pengaman”

harus dapat dikembangkan sebagai potensi atau peluang bekerja terbuka luas

melalui kerja mandiri/wirausaha (sektor ekonomi non formal).

3. Pertanian dan Peternakan

Lahan pertanian berupa lahan sawah yang subur seluas sekitar 80 ha

yang terbentang luas tersebar di setiap dusun. Hal ini berpotensi untuk dapat

Page 63: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

75

meningkatkan jumlah produksi pertanian dengan cara intensifikasi budidaya

dengan sentuhan teknologi yang tepat.

Jenis ternak yang berpotensi dikembangkan adalah unggas (bebek dan

ayam) dan ternak besar (sapi, kerbau, kuda, dan kambing) ini contoh.

Sedangkan lahan tambak yang cukup luas di setiap sudut dusun di Desa

Bungin, silahkan dikembangkan

4. Sarana dan Prasarana

Terdapat sarana dan prasarana jalan berupa jalan raya (jalan beton)

yaitu Poros yang menghubungkan desa Bungin dan desa Gaya Baru dan.kantor

camat Bungin.

Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu ; Sarana pendidikan berupa

Sekolah 4 Unit, dan sarana kesehatan berupa Pustu permanen 1 unit dan

Posyandu 3 unit, serta Masjid 6 buah.

e. Visi dan Misi Desa Bungin

1. Visi

Visi Pembangunan Desa Bungin merupakan gambaran kesuksesan yang ingin

dicapai dalam jangka waktu 6 (Enam) tahun ke depan yang disusun dengan

memperhatikan Visi RPJPD Kabupaten Enrekang, substansi RPJMD

Kabupaten Enrekang, dinamika lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan

pemerintah Desa Bungin, serta visi dan misi Kepala Desa terpilih. Untuk itu

Visi Pembangunan Desa Bungin untuk 6 tahun pertama RPJMDes 2018-2023

adalah :

Page 64: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

76

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA BUNGIN YANG MAKIN

SEJAHTERA, AMAN ADIL DAN BERIMAN, DENGAN OPTIMALISASI

SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN SUMBER

DAYA ALAM ”

2. Misi

a. Peningkatan Pelayanan Kualitas Masyarakat

Pelayanan diarahkan untuk memenuhi hak dasar masyarakat yang meliputi: (1)

ketersediaan pangan; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) kesempatan kerja dan

lapangan usaha; (5) sarana dan prasarana; (6) rasa aman dan tenteram; (7)

partisipasi dalam kehidupan sosial-politik.

b. Mendorong kegiatan Gotong Royong di setiap Dusun.

c. Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana public yang memadai.

d. Mengembangkan kwalitas sumber daya manusia.

e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan,

f. Penguatan ekonomi berbasis masyarakat.

Membangun struktur ekonomi yang kompetitif dan berbasis masyarakat

melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan

yang menjamin terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat terkait dengan

sektor pertanian, peternakan, dan kewirausahaan yang mengandalkan

sumberdaya lokal. Membangun kelembagaan ekonomi masyarakat yang

kreatif dan adaptif.

g. Menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat .

Page 65: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

77

Terciptanya sinergi pencapaian tujuan pemerintah, swasta, dan masyarakat

melalui pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan. Mengembangkan

kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, yang didukung oleh adanya

partisipasi optimal dari seluruh lapisan masyarakat.

f. Arah Kebijakan Pembangunan Desa Bungin

Sebagaimana arah kebijakan Pemerintah daerah kabupaten Enrekang

bahwa arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua:

1. Perencanaan strategik yaitu perencanaan pembangunan desa yang

menekankan pada pencapaian visi-misi pembangunan desa.

2. Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada

pencapaian kinerja layanan setiap urusan.

Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan

dan sasaran RPJMDes maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui program

pembangunan desa dan program prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan

pemerintahan. Perencanaan strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja

dari implementasi perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan melalui program prioritas masing-masing urusan. Dalam

perumusan strategi pembangunan desa ada empat perspektif yang digunakan

dalam mengarahkan keselarasan dengan pilihan program pembangunan desa

yakni: (1) perspektif masyarakat/layanan; (2) perspektif proses internal; (3)

perspektif kelembagaan; ((4) perspektif keuangan.

Sehubungan dengan arah kebijakan pemerintah desa tersebut maka

kebijakan umum pembangunan Desa Bungin merupakan hasil rumusan dari 4

Page 66: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

78

(empat) masukan utama. Pertama, kondisi wilayah yang difokuskan kepada

potensi dan peluang pengembangan yang dimiliki serta kelemahan atau faktor-

faktor yang mungkin menghambat proses pembangunan di masa depan. Kedua,

environmental input, yaitu berupa peluang sekaligus ancaman yang potensial

dihadapi dalam proses pembangunan yang tercipta akibat dinamika lingkungan

strategis. Ketiga, instrumental input, yaitu berupa peraturan perundangan yang

berlaku yang menjadi bingkai hukum yang harus ditaati dalam proses

pembangunan Desa Bungin Keempat, dinamika internal berupa perkembangan

aspirasi tatanan internal Desa Bungin.

Mengingat bahwa kebijakan ini merupakan penjabaran dari strategi

pembangunan jangka menengah maka kebijakan dimaksud merupakan

perwujudan dari upaya-upaya pemenuhan hak dasar masyarakat, penguatan

ekonomi, penciptaan iklim kondusif, dan pemberdayaan kelembagaan.

Page 67: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

79

g. Struktur Organisasi Pengurus Pemerintahan Desa

SKEMA : SOPD DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN

KABUPATEN ENREKANG

KADUS PANATAKAN

ADNAN

KADUS PONJING

ABD. LATIF

KADUS BANUA

RUSDAN

KADUS BATU CIAK

DANDELI

KADUS SERANG

ISMAIL

KADUS PALEMBONGAN

NURDIN

KEPALA DESA

DULYAMIN

BENDAHARA

IRWANTO, S.Pd

KAUR PERENCANAAN

ANDI SANDAR MAS

SEKRETARIS DESA

TASMIN

KAUR PEMERINTAHAN

RUSLI KISA

KAUR KESRA

BASRI

KASI PELAYANAN

JASMI

Page 68: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

80

Gambar 4;2 struktur organisasi pengurus pemrintah desa.

Sumber : Buku Profil Desa

3. Gambaran Umum BUMDes Bungin

a. Identitas Badan Usaha Milik Desa Bungin

Nama Perusahaan : BUMDes Bungin

Peraturan Desa : Peraturan Desa Bungin No. 01 Tahun 2016

Tahun Berdiri : 12 Januari 2016

Status Kantor : Satu atap dengan kantor Desa Bungin

Alamat : Jl. Pendidikan Nomor 10 Panatakan

Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang

b. Bentuk Lembaga Desa Bungin

BUMDes Bungin merupakan usaha desa yang berupa Badan Usaha Milik Desa

dengan perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan keuangan

pemerintahan desa dan pendapatan masyarakat.

a. Kedudukan Dan Wilayah Kerja BUMDes Bungin

1. BUMDes Bungin berkedudukan di Desa Bungin Kecamatan Bungin

Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan Negara Kesatuan Republik

lndonesia.

2. BUMDes Bungin memiliki wilayah kerja mencakup Desa Bungin

Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan Negara

Republik lndonesia.

b. Visi dan Misi BUMDes Bungin

Page 69: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

81

1. Visi BUMDes Bungin adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Desa Bungin.

2. Misi BUMDes Bungin adalah untuk memudahkan perputaran barang dan

jasa yang dibutuhkan masyarakat, memberantas paktek ijon dan rentenir

dan memudahkan masyarakat Desa Bungin dalam mendapatkan modal

usaha dalam skala kecil dan berimbang sesuai dengan keberadaan modal

yang dikelola BUMDes.

c. Maksud dan Tujuan BUMDes Bungin

1. Maksud pendirian BUMDes Bungin adalah untuk menjadi penyedia barang

dan jasa bagi masyarakat berupa pelayanan ekonomi guna meningkatkan

kuwalitas ekonomi masyarakat.

2. Tujuan pendirian BUMDes Bungin adalah meningkatkan kemampuan

keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan usaha

ekonomi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa

melalui Badan Usaha Milik Desa

Page 70: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

82

d. Struktur Organisasi Pengurus BUMDes Bungin

Gambar 4:3 struktur organisasi pengurus BUMDes Bungin

Sumber : Buku Profil BUMDes Bungin

B. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bungin

a. Transparansi (Transparancy)

Tansparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi

setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

PENASEHAT

KEPALA DESA

KETUA

DAHLAN

KEPALA UNIT USAHA

MUSA SALEH S.HI

SEKRETARIS

HASLINDA BENDAHARA

JULANA, SE

PENGAWAS

MUH. ALWI, S.Pd

Page 71: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

83

pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan

pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

Berikut hasil wawancara dengan ketua BUMDes Bungin bahwa:

“Sesuai dengan tujuan dan visi misi BUMDes Bungin maka kebijakannya

lebih kepada penekanan regulasi ekonomi masyarakat jadi masyarakatnya

yang utama untuk kita kembangkan untuk diberdayakan agar menjadi

masyarakat mandiri. Untuk pembuatan program kerja kami melakukan

pratinjau sebelumnnya karena kita pahami di Desa Bungin ini minim

untuk bidang perbengkelan dan masyarakatnya mayoritas bertani maka

kami inisiatifkan untuk mengangkat program kerja perbengkelan dan

penggemukan sapi, jadi masyarakat disini mudah terfasilitasi untuk

perbengkelan tidak mesti untuk keluar desa untuk servis kendaraan.

Dalam menjalankan unit-unit usaha BUMDes. Kami melakukan

sosialisasi kepada masyarakat mengenai program kerja yang akan

dijalankan tersebut setelah itu kami lakukan pendataan bagi masyarakat

khusus masyarakat kurang mampu untuk kami berdayakan dalam unit

usaha penggemukan sapi. Kami informasikan sebelumnya pada

masyarakat bahwa untuk unit usaha penggemukan sapi yang kami

prioritaskan adalah masyarakat yang kurang mampu dan bagi masyarakat

yang berpotensi dibidang perbengkelan kami buka peluang jasa kerja bagi

masyarakat yang pengalaman dibidang itu.” (Wawancara DL, 24 Juli

2020)

Dari hasil wawancara tersebut bahwa pihak BUMDes Bungin melakukan

sosialisasi kepada masyarakat dalam mengelola bidang usahanya. Dan informasi

yang terbuka kepada masyarakat tentang BUMDes Bungin.

Menurut Wibowo (2010) tranparansi yang diterapkan BUMDes Bungin

dengan keterbukaan informasi yang dapat diakses oleh masyakat informasi

meliputi kebijakan, struktural organisasi, unit usaha adalah komitmen untuk

memastikan ketersediaan dan keterbukaan informasi penting bagi pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai keadaan keuangan, pengelolaan, dan

kepemilikan perseroan secara akurat, jelas, dan tepat.

Page 72: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

84

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat Desa Bungin menyatakan bahwa:

“Keterbukaan BUMDes Bungin mengenai dengan aktivitas BUMDes itu

sudah bagus. Informasi dapat kami akses baik itu kebijakanya juga pada

laporan keuangannya.” (Wawancara AB, 24 Juli 2020)

Dari hasil wawancara tersebut bahwa BUMDes Bungin menerapkan prinsip

transparansi dengan keterbukaan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Tabel 4.5 Program kerja BUMDes Bungin

No Unit Usaha

Tujuan

1 Bengkel Memudahkan masayarakat Desa Bungin dalam

servis kendaraan

2 Penggemukan Sapi Memberdayaakan masyarakat Desa dalam unit

usaha

Tabel 4.6 Buku Besar Pembantu Biaya Operasianal BUMDes Bungin Unit

Usaha Bengkel Tahun 2019

No Uraian Pengeluaran (RP) Saldo (RP)

1 Saldo Awal

37.000.000

2 Beli ATK

300.000

3 Lemari Kaca 1.500.000

Page 73: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

85

4 Perlengkapan Bengkel

8.000.000

5 Pengadaan Meteran Listrik KWH

2300 A

4.200.000

6 Tarapo Las

2.500.000

7 Sparpart dan Ontherdil Motor

15.000.000

8 Etalase 20X50 cm

2.000.000

9 Sparpart dan Ontherdil Mobil

1.500.000

10 Sparpart Alat Pertukangan

500.000

11 Sewa Mobil dan Bahan Bakar

1.500.000

JUMLAH BULAN INI

37.000.000

Tabel 4.7 Buku Besar Pembantu Biaya Operasional BUMDes Bungin Unit

Usaha Penggemukan Sapi Tahun 2019

No Uraian Pengeluaran (RP) Saldo (RP)

1 Saldo Awal 90.000.000

2 Sapi Penggemukan 8 ekor 70.000.000

Page 74: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

86

SISA SALDO 20.000.000

Transparansi (keterbukaan informasi) dalam BUMDes artinya

informasi perkembangan BUMDes dapat diakses oleh masyarakat. Dan yang

terpenting keterbukaan informasi tersebut didasarkan pada semangat peleyanan

publik bahwa informasi merupakan hak publik. Selain itu tranparansi dalam

pengeloaan BUMDes erat kaitannya dengan pengungkapan laporan keuangan

BUMDes itu sendiri.

b. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas adalah menjamin tersedianya mekanisme, peran

tanggungjawab jajaran manajemen yang profesional atas suatu keputusan dan

kebijakan yang diambil sehubungan dengan aktivitas operasional.

Berikut hasil wawancara dengan kepala unit usaha BUMDes Bungin

menyatakan bahwa:

“Setiap usaha-usaha yang dijalankan oleh BUMDes kami data sebagai

bentuk pertanggungjawaban seperti bidang usaha perbengkelan bagi

pelanggan yang datang kami data terkait dengan rincian perbaikan

sampai pada total jumlah barang dan harga perbaikan begitupun dengan

bidang usaha penggemukan sapi bagi masyarakat yang dapat untuk itu,

kami catat namanya dan harga sapi sebelum penggemukan dan disini

juga kami melakukan pengawasan terhadap unit usaha-usaha BUMDes

Bungin yang dijalankan untuk meninjau perkambang usaha-usaha

tersebut. Dan setiap unit usaha ada pembukuan untuk keuangan

tersendiri.” (Wawancara ML, 28 Juli 2020 )

Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa pengelola BUMDes

Bungin dalam melaksanakan unit usahanya melakukan system pendataan. Dan

melakukan pengawasan untuk perkembangan usahanya.

Page 75: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

87

Prasetio (2017) bahwa akuntabilats merupakan pertanggungjawaban

manajemen atau penerima amanah kepada pemberi amanah atas pengelolaan

sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya baik secara vertikal

maupun secara horizontal.

Berikut hasil wawancara dengan Sekertaris Desa Bungin menyatakan bahwa:

”Mengenai dengan pertanggungjawaban BUMDes Bungin sudah

dilakukan seperti laporan keuangan yang telah sampai ke pemerintah

Desa.” (Wawancara TM, 24 Oktober 2020 )

Dari hasil wawancara diatas bahwa BUMDes Bungin menerapkan prinsip

akuntabilitas dengan melukakan loparan pertanggungjawaban mengenai

keuangan.

Pertanggungjawaban sebagai akuntabilitas merupakan suatu istilah

yang pada awalnya diterapkan untuk mengukur apakah dana publik telah

digunakan secara tepat untuk tujuan dimana dana publik tadi ditetapkan dan

tidak digunakan secara ilegal. Dalam perkembangannya akuntabilitas juga

digunakan untuk mencari dana dan menemukan apakah ada penyimpangan staf

atau tidak. Akuntabilatas menunjukkan pada institusi tentang “cheks and

balance” dalam system adminitrasi.

Akuntabilitas mencerminkan bahwa segala bentuk

pertanggungjawaban yang diusung suatu lembaga benar-benar berdasarkan

kenyataan rill yang terjadi dan tidak ditutup-tutupi apalagi manipulasi. Hal ini

berarti bahwa akuntabilitas harus dilakukan secara transparansi. Transparansi

keuangan lembaga publik perlu dilakukan karena:

Page 76: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

88

Pertama, untuk meningkatkan kepercayaan (trust). Pemerintah yang

terbuka meyampaikan informasi keuangan kepada publik lebih dipercaya

disbanding pemerintah yang relative tertutup. Pemerintah yang tertutup dengan

informasi keuangan dapat dinilai warga memiliki setumpuk rahasia

penyelewengan keuangan. Pemerintah menutup informasi keungan dapat

diduga kurang berkompeten dalam mengelola dan melaporkan keuangan .

Kedua, untuk meningkatkan pengawasan masyarakat (controlling).

Untuk mengektifkan pelaksanaan pembangunan warga perlu disertaka dalam

pengawasan, dan pengawasan masyarakat ini akan efektif bila warga

masyarakat mendapat informasi tentang pembiayaan program /kegiatan. Warga

masyarakat dapat menilai dan memberikan masukan untuk berbagai

kekurangan atau kelalaian pelaksanaan program/kegiatan apabila pemerintah

transparan dalam menyampaikan informasi.

Ketiga, bahwa warga berhak untuk mendapatkan informasi dan

mengetahui kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah yang secara langsung

atau tidak langsung berdampak pada kehidupan warga dan masyarakat.

Keuangan yang dialokasi pemerintah juga harus diinformasikan secara terbuka

(transparan) agar warga dapat menilai kecukupan atau kekurangan untuk

membiayai kebijakan, program, dan kegiatan.

c. Keadilan (Fairness)

Keadilan menjamin bahwa setiap keputusan yang telah diambil adalah

demi kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan.

Berikut hasil wawancara dengan Ketua BUMDes Bungin menyatakan bahwa:

Page 77: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

89

“Setiap agenda yang kami jalankan baik itu program kerja, kebijakan

dan lain sebagainya, ataupun ketika ada masalah mengenai tentang

BUMDes selalu kami musyawarakan untuk dalam pengambilan

keputusan sebagai keputusan bersama.” (Wawancara DL, 30 Juli 2020)

Dari hasil wawancara diatas bahwa pihak pengelola BUMDes Bungin dalam

mengambil keputusan secara mufakat.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2006)

kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham

dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan harus memberikan

kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan

menyampaikan pendapatan bagi kepentingan perusahaan.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Desa Bungin menyatakan bahwa:

“Dalam pengambilan keputusan selalu kami dilibatkan. Di undang

dalam musyawara BUMDes untuk memusyawarakan hal-hal yang

berkaitan dengan pengembangan BUMDes Bungin” (Wawancara DM,

25 Oktober 2020)

Dari hasil wawancara bahwa BUMDes Bungin menerapkan prinsip fairness

dengan melibatkan desa dalam pengambilan keputusan.

Perusahaan memberikan kesempatan dan kebebasan kepada seluruh

bagian dalam perusahaan untuk memberikan saran dan masukan. Hak untuk

memberikan masukan bagi perusahaan tidak hanya dimilki oleh pemegang

saham saja, namun karyawan juga memiliki hak untuk menyampaikan saran

bagi perusahaan. Karyawan dapat menyampaikan pendapat melalui rapat,

ataupun dapat langsung disampaikan kepada atasan. Saran dan pendapatan dari

karyawan akan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan

Page 78: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

90

selanjutnya, karena karyawan juga menjadi pihak yang ikut merasakan dampak

dari setiap keputusan yang diambil perusahaan.

d. Responsibilitas (Responcibility)

Renponsibilitas yaitu mencakup adanya deskripsi yang jelas tentang

peranan dari semua pihak dalam mencapai tujuan bersama, termasuk

memastikan dipatuhinya peraturan serta nilai-nilai social.

Berikut hasil wawancara dengan Ketua BUMDes Bungin menyatakan bahwa:

“Kami berperan sesuai dengan bidang kami. Disetiap bidang punya

tugas tersendiri dari bidang masing-masing, akan tetapi itu bukan berarti

tidak ada kerjama dalam pengelolaan BUMDes. Tetap saling kerja sama

dalam pengelolaan. Namun menyangkut dengan tugas dari bidang

tersebut tetap kembali sesuai dengan fungsi bidangnya seperti

bendahara tugasnya masalah keuangan. Dan setiap yang kami lakukan

tidak keluar dari koridor aturan yang berlaku. Kemudian masalah

kerusakan dari aktivitas yang kami jalankan tidak ada yang beresiko

untuk kerusakan lingkungan apalagi merigikan masyarakat.”

(Wawancara DL, 25 Oktober 2020)

Dari hasil wawancara tersebut bahwa pengelolaan BUMDes Bungin sesuai

dengan peran dan tugas dari bidang masing-masing dan melakukan kerjama

dalam pengelolaan BUMDes Bungin dan mematuhi aturan yang berlaku.

Kemudian singkron apa yang dibahasakan dengan Kepada Desa Bungin.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Desa Bungin meyatakan bahwa:

“Dalam menjalankan BUMDes semua punya tugas dalam pengolaan

tersebut mereka berperan sesuai dengan bidang masing-masing ada

ketua umum, sekertaris, bendahara dan bidang unit usaha kemudian ada

tim pengawas untuk dalam pengawasan terhadap program-program

yang dijalankan. Jadi mereka tidak semena-mena dalam bertindak

karena semua aktivitas BUMDes dalam pengawasan jika ada yang tidak

sesuai dengan peraturan yang ada maka semua itu dapat di

pertanggungjawabkan.” (Wawancara DM, 03 Agustus 2020)

Page 79: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

91

Dari hasil wawancara diatas bahwa pengeloala BUMDes Bungin berperan

dengan bidangnya masing-masing dan kegiatan yang dilakukan selalu dalam

pengawasan.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2006)

responbilitas perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga

dapat dipelihara kesinambungan usaha dalam jangka Panjang. Organ

perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga.

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat Desa Bungin meyatakan bahwa:

“Terkait dengan aktivitas BUMDes Bungin yang dijalankan tidak ada

yang beresiko langsung terhadap lingkungan. Dari program kerja yang

dijalankan itu tidak ada efek untuk pencemaran atau kerusakan

lingkungan dan juga tidak merugikan masyarakat.” (Wawancara BR, 25

Oktober 2020)

Dari hasil wawancara tersebut bahwa BUMDes Bungin menerapkan prinsip

responsibilitas dengan tidak melakukan kerusakan lingkungan dan tidak

merugikan masyarakat.

Perusahaan turut melaksanakan tanggungjawab sosial dengan peduli

terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan sekitar dengan membuat

perencanaan dan pelaksanaan yang memadai. Kepedulian terhadap masyarakat

dan lingkungan sekitar tersebut akan menjalin kedekatan hubungan antara

perusahaan dengan pihak luar yaitu masyarakat, karena keberlangsungan

masyarakat juga tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar, sehingga

Page 80: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

92

perusahaan harus menjalin kebersamaan dengan masyarakat dan terus

memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan dilakukannya prinsip

responsibilitas, maka perusahaan dapat mempertanggungjawabkan setiap

keputusan yang diambil secara hukum dan moral, serta dapat memelihara

kesinambungan usaha dalam jangka panjang.

2. Kontribusi BUMDes Bungin

Dalam konteks kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),

seharusnya diletakkan dan diposisikan bahwa badab usaha milik desa ini

adalah unit multi sektor yang dikelola oleh pemerintah desadan masyarakat

untuk memakmurkan sebesar-besarnya kepentingan masyarakat desa.

Sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli desa.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu masyarakat Desa Bungin yang

beroperasi di bidang penggemukan sapi menyatakan bahwa:

“Alhamdulillah dengan adanya BUMDes ini masyarakat sangat

terbantu dalam pendapatan ekonomi. Dengan adanya pembagian sapi

untuk digemukkan itu sangat menunjung pendapatan ekonomi

masyarakat.” (Wawancara NT, 04 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kehadiran BUMDes

Bungin dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dengan usaha-saha

yang dijalankan BUMDes Bungin.

Pembangunan ekonomi lebih menitik beratkan kepada masyarakat

miskin dan masyarakta kurang mampu yang mata pencahariannya sebagai

petani dan usaha kecil. Maka dari itu pemerintah daerah melalui Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) berupaya membantu masyarakat miskin atau

Page 81: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

93

masyarakat kurang mampu, bukan saja dengan memberikan pinjaman tetapi

juga memberikan pendidikan, bimbingan, dan konsultasi yang berkaitan

dengan usaha atau pekerjaan mereka sehari-hari.

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat Desa Bungin menyatakan bahwa:

“Kontribusi BUMDes terhadap masyarakat sudah bagus tapi perlu lagi

untuk dikembangkan agar lebih maksimal. Perlu adanya terobosan

untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan desa selain dari

program-program sebelumya.” (Wawancara SM, 04 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kontribusi BUMDes Bungin

terhadap masyarakat sangat membantu disamping itu perlu adanya

perkembangan yang yang dilakukan oleh BUMDes Bungin untuk lebih maju

dalam penguatan ekonomi masyarakat dan desa.

Dalam tingkat kemanfaatan BUMDes juga dapat dikatan berhasil

ketika telah banyak memberikan manfaat kepada banyak pihak seperti

BUMDes Bungin ini yang mampu memenuhi kebutuhan usaha bagi

masyarakat, serta memberikan lapang pekerjaan terhadap masyarakat desa

yang pada awalnya masyarakat desa Bungin yang banyak tidak mempunyai

pekerjaan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui unit usaha

penggemukan sapi.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk kontribusi BUMDes Bungin adalah

sebagai berikut:

a. Kontribusi BUMDes Bungin terhadap Pendapatan Asli Desa

(PADes)

Page 82: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

94

Tabel 4.8 Tabel Kontribusi BUMDes Terhadap PADes.

No Tahun Dana BUMDes

(Rp)

Kas Desa

(Rp)

Persentase

1 2018 11,000,000 1,093,554,000 1.01%

2 2019 15,000,000 1,010,976,000 1.48%

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kontribusi

BUMDes Bungin Terhadap PADes pada tahun 2018 sebayak 1.01% dan pada

tahun 2019 sebayak 1.48%, maka jumlah keseluruhan kontribusi BUMDes

terhadap PADes sebanyak 2.49% pada tahun 2018-2019.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa BUMDes Bungin

berkontribusi terhadap peningkatan pandapatan asli desa (PADes) dilihat dari

unit-unit usaha yang dijalankan BUMDes Bungin.

b. Kontribusi BUMDes Bungin Terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan

asli desa (PADes), maka BUMDes berkontribusi secara sosial untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan. Tujuannya adalah

mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa dan menjaga silaturahmi

masyarakat. Tidak hanya itu, BUMDes juga akan memberikan warisan kepada

generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan desa.

Page 83: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

95

Tabel 4.9 Kontribusi BUMDes Terhadap Pendapatan Masyarakat

No Nama Pendapatan/Bulan

1 Aris

Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000

Per Bulan 2 Alim

3 Camang

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kontribusi BUMDes Bungin

terhadap pendapatan masyarakat tergantung dari hasil pendapatan dalam

perbulannya terhitung dari 1,5 juta-2 juta yang didapatkan masyarakat. Jika

pendapatan BUMDes banyak dalam satu bulan maka gaji/pendapatan

karyawan juga meningkatan sampai 2 jutaan, ketika pendapatan BUMDes

menurun dalam satu bulan maka gaji/pendapatan karyawan juga menurun bisa

sampai 1,5 juta yang didapatkan karyawan tersebut.

c. Kontribusi BUMDes Bungin dalam pemberdayaan masyarakat.

Pada dasarnya pembardayaan merupakan suatu pendekatan yang

dilakukan dalam sebuah proses pembangunan yang manekankan pada

pemberian kekuatan, kemampuan dan kewenangan kepada masyarakat untuk

ikut dalam proses pembangunan tersebut. Setidaknya ada dua sasaran dari

pemberdayaan yang dapai dicapai yaitu (1) Terlepasnya masyarakat dari

belenggu kemiskinan ketergantungan dan keterbelakangan, (2) semakin

kuatnya posisi mereka baik dalam stuktur sosial, ekonomi dan kekuasaan.

Page 84: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

96

Berikut hasil wawancara salah satu masyarakat desa Bungin menyatakan

bahwa:

“Dengan berdirinya BUMDes Bungin kami tidak susah lagi untuk

membuka usaha untuk meningkatkan pendapatan kami. Dikarenakan

modal yang tidak memadai makanya kami kadang pusing untuk

melakukan sesuatu untuk dikelola dan dapat menunjang pendapatan

kami. Dengan adanya program unit usaha BUMDes Bungin seperti

penggemukan sapi untuk itu kami sangat terbantu.” (Wawancara IS, 07

Agustus 2020)

Dari hasil wawancara bahwa BUMDes Bungin membantu masyarakat dalam

dalam membuka peluang usaha untuk dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat melalui uint-unit usaha yang dijalankan.

Page 85: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

1. Transparansi

Informasi yang tersedia meliputi visi dan misi BUMDes Bungin, program

kerja serta susunan kepengurusan. Informasi tersebut dapat diakses oleh

masyarakat dengan tanya bertanya secara langsung. Informasi yang belum

tersedia adalah informasi mengenai data keuangan.

2. Akuntabilitas

Terdapat tugas dan tanggungjawab dari masing-masing jajaran, namun tidak

semua tugas dan tanggungjawab dirinci secara tertulis. Adapun tugas dan

tanggungjawab yang dirinci meliputi tugas dan tanggungjawab komisaris,

direksi dan manajer unit usaha.

3. Fairness

Pengelola BUMDes Bungin melibatkan pihak terkait bahkan kepada

pemilik modal yang dalam hal ini desa dalam proses pengambilan

keputusan.

4. Responsibilitas

BUMDes Bungin dilaksanakan dengan mematuhi peraturan yang berlaku

seperti Peraturan Desa Bungin Nomor 01 Tahun 2016 Tentang

Page 86: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

98

pembentukan Badan Usaha Milik Desa Bungin (BUMDes Bungin), serta

senantiasa memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.\

B. Saran

1. BUMDes Bungin Sebaiknya meningkatkan Jkegiatan sosialisasi kepada

masyarakat Desa Bungin supaya mereka ikut serta dalam mengembangkan

perekonomian desa. Dan menambah sumber daya manusia dalam

menjalankan program kegiatan yang telah dibuat.

2. Diharapkan BUMDes Bungin dapat menggali potensi-potensi yang ada di

Desa Bungin tersebut dengan sumber daya alamnya yang kaya dengan

penambahan program kerja BUMDes baik itu berupa wisata, dan potensi-

potensi lainya di bidang pertanian dalam kemajuan desa dan masyarakat

desa.

3. BUMDes Bungin diharapkan untuk mengadakan kantor tersendiri supaya

untuk lebih leluasa dalam mengembangkan usaha-usaha BUMDes tanpa

adanya intervensi dari pihak kantor Desa.

Page 87: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

99

DOKUMENTASI

❖ Kantor Desa Bungin

❖ Unit Usaha BUMDes Bungin

Bengkel BUMDes Bungin Penggemukan Sapi

❖ Wawancara

Wawancara Kades Bungin Wawancara Ketua BUMDes Bungin

Page 88: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

100

Wawancara Kepala Unit Usaha Wawacara Masyarakat Desa Bungin

BUMDes Bungin

Wawancara Masyarakat Desa Bungin Wawancara Masyarakat Desa yang

Beroperasi Di Unit Usaha Penggemukan

Sapi

Wawancara Karyawan Bengkel BUMDs Bungin

Page 89: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

101

Page 90: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

102

Page 91: SKRIPSI TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) …Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan

103

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rahmat B. lahir di Palembongan pada

tanggal 24 April 1996 yang merupakan anak ke empat dari

lima bersaudara, putra dari pasangan Bapak Burahima dan Ibu

Sina. Jenjang pendidikan yang penulis tempuh dimulai dari

SDN 189 Palembongan Kecamatan Bungin tahun 2003-2009,

dilanjutkan dengan sekolah menengah pertama di SMPN 3 Maiwa pada tahun2009-

2012, kemudian penulis melanjutkan tingkat sekolah menengah atas di SMAN 8

Enrekang dan lulus tahun 2015.

Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah

Makassar terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik tahun 2015. Penulis melaksanakan kegiatan kuliah kerja

profesi (KKP) di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa