99
5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 1/99  Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004 Buku Sakti PKL Industri Soal-Jawab dari Sang Dosen Pilihan

soal-jawab-pkl-industri-asli_2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 1/99

 

Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004

Buku Sakti PKL

IndustriSoal-Jawab dari Sang Dosen Pilihan

Page 2: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 2/99

 

SOAL JAWAB PKL INDUSTRI Buat persiapan PKL 2009 

Page 3: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 3/99

 Daftar Isi 

1  Audit 1 2  Stability Study  4 3  Soal dari Pak Purwadi  10 4  Soal Pak Marchaban dan Pak Agus Setiayawan  17 5  Pak Arsyadi dan Bu Umi  18 6

 Pak

 Mufrod

 36

 7  Bu Nining  38 8  Bagian Teknik  45 9  Validasi  49 10  Ruang Lingkup CPOB  59 11  Soal Kompre Komisi I Pak Purwadi  62 12  Resume Diskusi Komisi I  70 13  Ruangan  74 14  Air  76 15  Tablet  83 16 St il St il Y k 84

Page 4: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 4/99

1AUDIT

SELF AUDIT (INSPEKSI DIRI)

Untuk menjamin kualitas, setiap perusahaan farmasi perlu untuk menerapkan dan melaksanakansuatu sistem QA yang efektif, dengan partisipasi aktif dari manajemen dan personel. Untuk 

mengukur efektifitas sistem QA dan menyakinkan bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan

CPOB/GMP, audit secara rutin harus dilaksanakan. Audit mungkin dilakukan oleh perusahaan itu

sendiri (internal), atau dari vendors (eksternal). Sebagai suatu alternatif, audit dapat dilakukan

oleh konsumen atau badan regulatory.

Kesesuaian antara dokumen lokal (current ) dengan dokumen corporate dan dokumen yang telah

didaftarkan ke BPOM merupakan salah satu persyaratan regulatori dan CPOB. Selain itu prinsip

CPOB adalah “tulislah apa yang akan dikerjakan, kerjakanlah apa yang telah ditulis, dan tulislah

apa yang telah dikerjakan”.

Self-audit  ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan ataupun ketidaksesuaian dengan

standar, yang kemudian dapat segera dilakukan tindakan perbaikan sehingga dapat mencegah

kemungkinan timbulnya masalah terhadap kualitas atau mencegah masalah tersebut ditemukanoleh regulatory inspector . Selama tindakan perbaikan perlu adanya monitoring untuk memastikan bahwa hal tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan tercapai, serta

 perlunya suatu mekanisme untuk mencegah masalah tersebut terulang kembali di kemudian hari.

Audit memberikan beberapa manfaat, di antaranya merupakan suatu alat untuk menilai semua

aspek yang berhubungan dengan kualitas dan risiko terhadap compliance, audit memberikan

dukungan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, audit merupakan bagian yangfundamental dalam sistem manajemen kualitas dan audit merupakan hal yang disyaratkan oleh

 peraturan yang berlaku.

INTERNAL AUDIT

Internal audit dilakukan oleh suatu organisasi terhadap sistem, prosedur dan fasilitas yangdimilikinya. Peraturan di Eropa mensyaratkan suatu perusahaan farmasi: melaksanakan secara

berulang self-inspections sebagai bagian dari system QA, untuk mengawasi pelaksanaan dan

Page 5: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 5/99

  2

 bersifat pendek dan terbatas dalam ruang lingkup, fokus terhadap masalah, seperti rumah

tangga dan dokumentasi.

•  Tingkat kedua – dipimpin oleh bagian QA, terdiri dari staff independen selama audit. Audit

ini lebih panjang/lama, tetapi lebih jarang dilakukan, dan lebih memperhatikan terhadapsistem daripada rumah tangga.

•  Tingkat ketiga – dilakukan oleh corporate compliance group. Sebagai alternatif, mungkin

dapat digunakan eksternal konsultan. Audit ini sering dilakukan untuk mengukur kesiapanterhadap regulatory audit , namun dapat juga dilakukan untuk menemukan suatu masalah

yang kompleks pada suatu aktifitas spesifik yang kritis.

EKSTERNAL AUDIT

Eksternal audit adalah audit yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap vendors atausubcontractors. Tidak ada persyaratan legal untuk melaksanakan audit ini, namun audit ini mutlak 

diperlukan, karena perusahaan perlu untuk mengenal supplier dengan jelas. Apalagi jika proyek 

yang ada dikerjakan oleh kontraktor dari luar, perusahaan harus menyakinkan bahwa kontraktor tersebut kompeten untuk menyelesaikannya, dan compliance terhadap CPOB.

Dengan melaksanakan audit ini terdapat beberapa keuntungan bisnis yang penting:

1.  Membangun pengetahuan dan kepercayaan dalam perencanaan hubungan kerja

( partnership).

2.  Memastikan bahwa persyaratan-persyaratan yang diperlukan telah dipenuhi dandimengerti.

3.  Memungkinkan pengurangan aktifitas tertentu (seperti tes terhadap bahan awal pada QC).4.  Mengurangi risiko kesalahan yang mungkin terjadi.

Ruang lingkup dari audit ini akan bervariasi, tergantung pada hubungan antara dua perusahaan,yang mungkin berkisar dari suatu transaksi sederhana penjual-pembeli sampai kepada suatu

hubungan strategic joint venture.

Umumnya, audit ini akan menjadi evaluasi awal terhadap kemampuan dan kecocokan secaraumum dari vendor/contarctor . Selanjutnya, audit rutin akan dilakukan untuk mengukur 

compliance dengan standar persetujuan kontrak. Frekuensi dari audit ini akan tergantung pada

 findings awal dan permasalahan kritis dari vendor dan material yang disuplai. Kepercayaan dirivendor  akan meningkat melalui tindakan audit, sistem internal audit, third-party audit dan

 pengalaman vendor . Pelaksanakan internal audit secara rutin memungkinkan untuk mengurangi

tingkat eksternal audit.

Banyak supplier  industri farmasi bersertifikat ISO 9001 atau ISO 9002 dan diaudit secara rutin

oleh badan sertifikasi tersebut. IQA’s Pharmaceutical Quality Group telah mempublikasikan pedoman praktik bagi supplier  farmasi, didalam banner ‘PS 9000’, detail mengenai persyaratan

tambahan bagi industri farmasi, menitikberatkan pada pengemas primer,  printed materials dan

raw materials (bahan aktif dan bahan tambahan). Perusahaan manufacturing atau  packaging memerlukan lisensi dan akan menjadi subyek regulatory audit .

REGULATORY AUDIT

Page 6: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 6/99

  3

 

Kegagalan suatu perusahaan dalam regulatory audit memaksanya untuk menerapkan CPOB dan

dapat menyebabkan larangan atau pencabutan izin produksi atau eksport/import. FDA

menjatuhkan hukuman finansial ‘consent decrees’ terhadap perusahaan yang gagal untuk merespon secara adekuat terhadap audit findings dan comply terhadap CPOB. Oleh karena itu,

suatu perusahaan harus mempunyai suatu prosedur yang jelas dan mempunyai staf yang terlatih

dengan baik untuk melaksanakan audit. Internal audit memberikan kesempatan yang berharga

kepada staf perusahaan untuk berlatih melakukan audit.

 Regulatory audit  sangat barvariasi dalam ruang lingkup, frekuensi dan durasi. Audit yangdilakukan oleh badan regulatory nasional mungkin akan dilaksanakan secara rutin dan mencakup

sistematika semua fasilitas, selama periode tertentu.

Audit yang dilakukan oleh badan regulatory luar negeri mungkin bersifat general atau berhubungan dengan peraturan spesifik tertentu: inspeksi yang dilakukan oleh FDA sebelum

memberikan ijin terhadap pendaftaran obat baru.

Setelah regulatory audit, laporan resmi akan dikirimkan, laporan dari format tersebut akan

tergantung pada perhatian dari badan regulatory tersebut. Badan regulatory mengharapkan

ketepatan waktu respon terhadap laporan audit dan laporan umum. Badan regulatory akan

memeriksa bahwa tindakan perbaikan telah dilaksanakan pada audit berikutnya. Merupakan suatu

kebijaksanaan dalam menjalankan bisnis apabila permasalahan yang ditemukan dalam regulatoryaudit disikapi dengan serius dan tindakan perbaikan dilakukan dengan tepat waktu dan efektif.

Kesimpulan

Self audit merupakan suatu tindakan preventif yang penting dilakukan untuk mengidentifikasimasalah atau ketidaksesuaian dengan standar sedini mungkin, dan kemudian segera dilakukan

suatu tindakan perbaikan sebelum memberikan pengaruh terhadap kualitas produk ataupun

sebelum masalah/kekurangan tersebut ditemukan oleh regulatory inspector .

Page 7: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 7/99

  4

2STABILITY STUDY

Pemeriksaan stabilitas dilakukan untuk menjamin kualitas produk obat sampai ED, untuk mengetahui waktu kadaluarsa obat, serta untuk menentukan shelf life produk periode waktu

 penyimpanan pada kondisi yang spesifik sampai produk masih memenuhi spesifikasi. Ujistabilitas produk dilakukan pada kondisi penyimpanan sebenarnya (real time) maupun dalam

kondisi suhu yang ditingkatkan (accelerated test). Ada 3 jenis uji stabilitas yaitu:

a.  Uji stabilitas produk pada kondisi penyimpanan 25oC pada bulan ke 3, 6, 12, 24, 36, 48.

 b.  Uji stabilitas produk dalam kondisi penyimpanan 30oC (suhu kamar) pada bulan ke 3, 6, 12,

18, 24, 36 dan 48.c.  Uji stabilitasyang dipercepat dengan kondisi penyimpanan produk dalam suhu 40 oC, 75% RH

 pada bulan ke 0, 1, 2, 3, dan 6.

ACCELERATED STUDY

Studi stabilitas obat yang dipercepat dengan suhu yang dinaikkan.

Skema :

Sediaan obat penyimpanan pada suhu 40 °C pada RH 70% (dalam chlimatic chamber )  disimpan selama 6 bulan sampling sampel kadar zat aktif pada bulan ke 0, 1, 2, 3 dan 6  

tentukan orde reaksi degradasi zat aktif  didapat persamaan degradasi pada orde reaksi tersebut

dicari waktu kadaluarsa obat (t90) pada ketiga suhu tersebut konversi t90 yang diperoleh ke

t90 suhu kamar (dengan rumus energi aktivasi atau dengan metode Q10).

Stabilitas obat adalah derajat degradasi dari suatu obat dipandang dari segi kimia. Stabilitas obat

dapat diketahui dari ada tidaknya penurunan kadar selama penyimpanan. Jika tidak dinyatakan

lain, obat dikatakan stabil apabila kadar zat aktifnya ≥ 90% dari kadar zat aktif awal (yang

diklaim).

Tingkat Reaksi Kimia

Dalam banyak hal, tingkat reaksi kimia sederhana dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

1.  Reaksi Orde Nol

Suatu reaksi dikatakan sebagai reaksi orde nol apabila reaksi tersebut tidak tergantung pada

Page 8: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 8/99

  5

Dengan C adalah konsentrasi reaktan, C0 menunjukkan konsentrasi reaktan awal, k 0 menunjukkan

tetapan laju reaksi dan t adalah waktu. Kurva stabilitas menurut reaksi orde nol dinyatakan

sebagai grafik dengan konsentrasi sebagai fungsi waktu, maka korelasi antara konsentrasi dan

waktu akan berupa garis lurus dengan angka arah - k.

2.  Reaksi Orde Satu

Suatu reaksi dikatakan sebagai reaksi orde satu apabila laju reaksinya tergantung pada konsentrasi

reaktan tunggal. Dalam tipe ini, zat tunggal terurai langsung menjadi satu produk atau lebih.Adapun laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi zat yang bereaksi. Persamaan

kecepatan untuk reaksi orde satu adalah sebagai berikut:

01 C.k 

dt

dC=

− 

Dengan menyusun dan mengintegralkan persamaan di atas akan diperoleh persamaan:

t.k ClnCln 10 −=  

Dengan C adalah jumlah reaktan yang tunggal setelah waktu t, C0 menunjukkan konsentrasi

reaktan mula-mula, k 1 menunjukkan tetapan laju reaksi, dan t adalah waktu. Dengan

menggunakan persamaan ini dimungkinkan untuk menghitung laju reaksi (k) dengan jalan

menetapkan konsentrasi obat yang masih tertinggal (sisa) pada waktu t.

Suatu besaran yang penting dalam reaksi orde satu adalah waktu paro (t1/2) dan waktu kadaluarsa

(t90) dari suatu reaksi. Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktanmenjadi 1/2 dari konsentrasi semula. Dengan jalan mengganti C dengan C0/2 dalam persamaan,

akan diperoleh persamaan:

2/11

0

0

t.k C

2C

ln =  

Waktu kadaluarsa adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktan terdegradasisepersepuluh konsentrasi semula. Harga t90 dapat dihitung seperti halnya dengan perhitungan t1/2.

Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

90

100log

303,2t 90 =  

Atau

105,0t 90 =  

Penting untuk diketahui bahwa nilai waktu kadaluarsa dan waktu paro tidak tergantung padakonsentrasi reaktan.

3.  Reaksi Orde DuaSuatu reaksi dapat dikatakan sebagai reaksi orde dua apabila dalam reaksi tersebut kecepatan

reaksi bergantung pada konsentrasi dua reaktan. Jika konsentrasi kedua reaktan sama, maka

 persamaan kecepatan reaksi orde dua adalah sebagai berikut:

2

01 C.k dt

dC=

− 

Page 9: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 9/99

  6

4.  Reaksi Orde Satu Semu

Reaksi tipe ini dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi orde dua atau sebagai reaksi bimolekuler 

yang dibuat berkelakuan sebagai reaksi orde satu. Hal ini dapat terjadi bila salah satu reaktannya

dibuat berlebihan atau dijaga konsentrasinya agar relatif tetap selama reaksi berlangsung.Persamaan-persamaan yang digunakan dalam reaksi orde satu semu sama dengan persamaan-

 persamaan untuk orde satu.

Metode Q10

Merupakan metode untuk memperkirakan pengaruh suhu pada reaksi dengan menggunakan rasio

konstanta kecepatran reaksi dari dua suhu yang berbeda

T1 dan T2 dengan rasio1

2

T  

Simonelli dan Dresback:

( )

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡⎟⎟ ⎠

 ⎞⎜⎜⎝ 

⎛ −

+

+

=

=

T T  R

 Ea

eQ

k Q

1

10

1

10

10

10

 

Q10 merupakan faktor dari rasio konstanta kecepatan reaksi karena perubahan suhu 10 °C.

Asumsi harga Ea Konstan, maka :

1

2logk 

k   Q10 Ea (kkal/mole)

0,254 1,8 10

0,38 2,4 15

0,508 3,2 20

0,63 4,3 25

0,76 5,8 30

Tipikal untuk obat adalah, Ea = 15 s/d 25

Bentuk lain dari Q10 adalah QΔT ⎟ ⎠

 ⎞⎜⎝ 

⎛ ΔΔ+

Δ == 1010

)(T 

T T 

T Q

k Q  

⎟ ⎠

 ⎞⎜⎝ 

⎛ Δ=

1010

9090

)1()2(

Q

T t T t   

PENGOLAHAN LIMBAH β-LAKTAMSkema

Limbah β-laktam Hidrolisis Netralisasi Endapkan Cairan Bak  Multicellaaerator lagoon Fish pond Badan air buangan

dihapalkan

Page 10: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 10/99

  7

 

Keterangan :1.  Penampungan awal dan filtrasi

2.  Bak netralisasi3.  Bak koagulasi dan flokulasi

4.  Bak filtrasi (pasir kwarsa)

5.  Bak aerasi

6.  Bak sedimentasi7.  Bak penampungan akhir dan bio indikator 

Di antara obat-obatan yang dapat menyebabkan pencemaran/masalah lingkungan, antibiotik 

merupakan obat yang penting karena pemakaiannya yang luas baik untuk pengobatan hewan

maupun manusia. Antibiotik umumnya mempunyai kemampuan biodegradability yang rendah,karena sifatnya sebagai bakterisidal dan degradasi dari substansi ini tidak dapat berjalan dengan

 baik baik di alam (secara alami) maupun dalam biological treatment plants. Oleh karena itu

antibiotik terdeteksi di permukaan dan air tanah dengan kadar  μg/l hingga ng/l. Efek toksik 

antibiotik terhadap organisme air berkisar mg/l.

Antibiotik tidak dapat di degradasi dengan efektif dengan cara conventional biological treatment .Oleh karena itu, teknologi oksidasi secara kimiawi diperlukan untuk mengolah limbah antibiotik 

ini. Penelitian telah dilakukan terhadap limbah cair yang mengandung enrofloxacin yang diberi

 perlakuan dengan O3, O3/H2O2 dan O3/UV, proses ini bermaksud untuk meningkatkan

 biodegradasi.

VII VI V

I

IV III

II

Limbah dari produksi

Saluran pembuangan

Bak destruksiβ-Laktam

Page 11: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 11/99

  8

Kesimpulan:

O3, O3/H2O2 dan O3/UV merupakan salah satu metode destruksi antibiotik pada pretreatment

 pengolahan limbah. Selain dengan metode tersebut destruksi antibiotik dapat menggunakan panas

atau dengan asam kuat atau basa kuat. Apabila menggunakan asam kuat atau basa kuat untuk mendestruksi β-laktam, maka sebelum masuk ke sistem pengolahan limbah cair, dilakukan

netralisasi terlebih dahulu. 

Page 12: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 12/99

 

QCadalah bagian yang bert ugas menganalisa raw material, bulk product, f inish product, vali dasi t est met hod.QA adalah bagian yang bertugas memast ikan dan menj amin kuali tas produk secarakeseluruhan, mulai pemesanan bahan awal hingga distribusi ke konsumen.

Secara stuktural QA danQC unit sej ajar, tapi untuk hierarki j abatan QA manager lebihtinggi dari pada QC manager.

•  Sediaan yang diproduksi ( processing + packaging) adalah semisolid & solid nonantibiotik

•  Untuk antibiotik dikirim dalam bentuk bulk product

• Sedangkan untuk sediaan steri l diimpor dalam bentuk f inished goods t inggalst ikering saja.

-  E1 : untuk processing & pr imary packaging, ruang sampling-  E2 : Untuk secondery packaging-  F : warehouse-  Unclassif ied area : off ice, t oilet , kantin dll

1 : 5 

Beda QC dan QA di Aventis ?

Struktur organisasi QC dan QA, terletak dimana ? Sejajar atau tidak ?

Berapa macam sediaan obat yang diproduksi di Aventis ?

IQC dept

QA unit RSO QC unit ADASS unit

Pembagian Zona/ Class area ?

Berapa banyak perbandingan obat yang diproduksi di Aventis dengan obat

yang repackaging ?

Page 13: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 13/99

3Soal dari Pak Purwadi

Prinsip destilasi (pembuatan Aquadest). Gambarkan !!!!!!

Page 14: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 14/99

  11

Keterangan :

Pasokan air dapat diperoleh dari sistem distribusi air Perusahaan Air Minum

(PAM) atau air yang diperoleh dari sumur. Keseluruhan variasi dan mutu dari

pasokan air hendaklah ditentukan dan target mutu air ditetapkan.

Dianjurkan melakukan pengolahan awal bahan baku air sebelum melalui unit

destilasi, sebagai jaminan untuk menghindarkan adanya kesulitan dalam

pengoperasian. Sistem pengolahan awal tersebut dibagi dalam dua kategori :

•  Penggunaan saringan, misalnya saringan pasir (untuk menghilangkan zat

colloid  dan partikel), saringan karbon aktif (untuk menghilangkan klorin),

saringan katrid (untuk menghilangkan zat yang tidak larut), dan lain-lain.•  Pengolahan air primer termasuk unit pelunakan air dan deionisasi.

Pelaksanaan regenerasi diperlukan apabila angka konduktivitas air meningkat

atau apabila jumlah mikroba hampir mendekati batas untuk pengambilan

tindakan.

Unit destilasi meningkatkan mutu air dengan cara penguapan, pemisahan tetesan

air terhadap kontaminan dari uap dengan cara mempercepat sirkulasi atau melalui

alat pemisah dan mendinginkan uap air murni melalui alat penukar panas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian unit destilasi adalah : mutu

pasokan air, kerak, keseluruhan alat pemantauan, integritas pengelasan, rembesan,

saringan ventilasi dan kontaminasi endotoksin.

Keterangan :

Page 15: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 15/99

 12

 

Metode granulasi basah merupakan metode yang paling luas dan paling banyak 

digunakan pada proses pembuatan tablet. Tujuan granulasi adalah untuk meningkatkan

aliran campuran dan atau kemampuan kempa. Metode ini diawali dari pengambilan

bahan baku dari gudang yang telah diluluskan oleh bagian QC. Pengeluaran bahan

baku dari gudang untuk proses produksi harus disertai dokumen raw material

requisition. Bahan baku yang telah diambil dari gudang ditimbang di dalam ruang

timbang. Bahan yang telah ditimbang diberi label/penandaan dan dimasukkan ke ruang

produk antara untuk menunggu proses granulasi dalam pembuatan tablet.

Proses selanjutnya adalah proses mixing menggunakan alat super mixer, kneeder ,

atau drum mixer , dan dilanjutkan proses granulasi basah yang dilakukan dalam

Page 16: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 16/99

  13

Tablet yang dihasilkan diperiksa oleh bagian IPC mengenai keseragaman bobot,

kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Sedangkan untuk pengujian dissolusi dan

kadar zat aktif dilakukan oleh bagian analisa (laboratorium analisa). Setelah tablet

lulus uji, dimasukkan pada pengemasan primer yang meliputi proses stripping dan

hospital pack . Untuk proses stripping dilakukan pemeriksaan kebocoran strip oleh

bagian IPC. Selanjutnya dikemas sekunder dan diperiksa penampilan,

kelengkapan, dan penandaan oleh QC. Jika lulus uji, dimasukkan ke dalam gudang

produk jadi.

Keterangan :

Proses penyalutan gula terdiri dari beberapa tahap yang lamanya berkisar antara

beberapa jam hingga beberapa hari. Tahapan proses penyalutan gula adalah :

Page 17: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 17/99

 14

Tujuan sub coating adalah untuk membulatkan tepi tablet dan menutup sudut-

sudut kritis pada tablet inti serta meningkatkan berat tablet (penyalutan gula

dapat meningkatkan berat tablet 50-100%). Variasi bobot tablet salut gula

maksimal 6,5 %.

(3)  Pewarnaan (Coloring)

Tujuan pewarnaan adalah untuk menutupi atau mengisi cacat pada permukaan

tablet yang disebabkan oleh tahap pelapisan dasar serta memberikan warna

yang diinginkan bagi tablet. Umumnya pewarnaan ditambahkan pada saat

tablet sudah cukup halus agar hasil akhir tablet tidak berbinik-bintik dan terjadi

migrasi warna.

(4)  Penghalusan (Smoothing)

Tujuan penghalusan adalah untuk mengikis permukaan tablet yang kasar yangdisebabkan oleh tahap pelapisan dan atau pewarnaan sehingga menghasilkan

tablet halus, mengkilap, dan anggun.

(5)  Pengkilapan (Polishing)

Tujuan pengkilapan adalah untuk memperoleh hasil akhir (tablet salut yang

mengkilap, licin, halus, dan menawan. Hal yang perlu diperhatikan dalam

tahap ini adalah jangan digunakan panas berlebih karena bubuk wax akan

menempel pada tablet, serta hentikan proses  polishing jika tablet sudah

mengkilap, jika terlalu lama justru tablet akan rusak dan tidak mengkilap

(buram).

Sebelum melaksanakan proses produksi, bahan baku yang ada harus memenuhi syaratyang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik.

Pemeriksaan bahan baku meliputi : pemeriksaan surat jalan; PO/PR; label; nama

bahan; nomor batch /lot; nama pabrik pembuat; nomor wadah; kadaluarsa; kondisiwadah, tutup, segel; dan pemeriksaan laboratorium. Bagian analisa melakukan

sampling dari bahan baku yang sesuai dengan prosedur tetap.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam sampling :

1).  Pengambilan sampel secara acak dari bagian atas, tengah, dan bawah dari

wadah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat thief  

sampler .

2).  Pengambilan sampel diambil secara acak untuk setiap batch dengan rumus

n +1, n adalah jumlah wadah yang diterima. Untuk bahan yang identitasnya

kurang jelas, wadah kotor, pabrik pembuat berbeda dari biasanya, dan bahan

dari supplier  baru, maka sampling dilakukan terhadap semua wadah dalam

batch.

3).  Pengambilan contoh dilakukan dengan tepat untuk mencegah kontaminasi

d h tik h l h l b i b ik t

Warna label : kuning, hijau, merah ?????

Page 18: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 18/99

  15

Setiap pengujian bahan baku dilengkapi dengan catatan pengujian (testing order )

atau catatan hasil pengujian yang ditandatangani oleh QC manager . Bahan baku

yang telah lulus seleksi diberi label “DILULUSKAN” yang berwarna hijau, dan

 jika tidak sesuai dengan spesifikasinya diberi label “DITOLAK” yang berwarna

merah. Selain itu bagian analisa mengeluarkan lembar “DISPOSISI QC” yang

menerangkan status bahan baku. Disposisi ini ditembuskan ke bagian PPIC untuk 

perencanaan produksi dan bagian keuangan untuk pembayaran.

Contoh Label “Karantina, Reject , dan Release”

Contoh Blangko Disposisi QC

Page 19: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 19/99

 16

ditimbang tablet satu per satu dan dilihat apakah bobot tiap tablet sudah memenuhi

persyaratan bobot tablet yang telah ditentukan.

Uji Keseragaman Bobot :

Dilakukan dengan timbangan analitik yang sudah dimodifikasi. Cara kerjanya

adalah sebagai berikut :

Kita masukkan data range bobot tablet yang diijinkan, kemudian kita letakkan

tablet satu per satu di atas timbangan sampai sebanyak 20 tablet. Data bobot tiaptablet dan bobot rata-rata dari 20 tablet akan langsung keluar dari print out, begitu

 juga data tablet yang menyimpang dari persyaratan yang telah ditentukan, juga

perhitungan SD-nya.

Uji Kebocoran :

Dilakukan dengan menggunakan bejana kaca yang tertutup rapat dan di dalamnya

sudah berisi larutan Metilen Blue. Caranya adalah sebagai berikut : tablet yang

sudah distripping atau diblister (sebanyak 3 atau 5 strip/blister) dimasukkan ke

dalam bejana kaca berisi larutan metilen blue, kemudian divakum selama 15-30menit. Setelah itu strip diambil dan dibuka satu per satu, kemudian dilihat apakah

ada larutan metilen blue yang masuk ke dalam strip atau tabletnya berubah warna

menjadi biru. Bila ya, berarti stripnya bocor dan perlu dilakukan pengemasan

ulang pada batch tersebut.

Uji Spesifikasi Kemas Primer :

1.  Kemasan Strip/Blister

–  Jumlah tablet yg dikemas vs jumlah tablet yang dihasilkan–  Penandaan (No.  Batch,  Mfg. Date,  Exp. Date) pada blister/strip, dus,

karton

–  Test kebocoran strip/blister

–  Jumlah tablet dalam strip/blister

–  Jumlah strip/blister dalam dus

–  Jumlah dus dalam karton

–  Kelengkapan (etiket, brosur, penandaan)

–  Kerapian

–  Rekonsiliasi Bahan pengemas

2.  Kemasan Botol (sirup, suspensi, other liquid )

–  Jumlah botol yang dihasilkan vs jumlah cairan yg diproduksi

–  Volume (isi) per botol

–  Kebocoran (tutup)

Jumlah botol dalam dus

Uji yang dilakukan IPC : Uji keseragaman bobot. Uji kebocoran (dengan alat

apa dan bagaimana cara kerjanya), uji spesifikasi kemas primer apa aja???? 

Page 20: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 20/99

  17

 

4Soal Pak Marhaban dan Pak AgusSetiyawan

•  Ukuran partikel

Beberapa metode untuk mengukur ukuran partikel antara lain dengan metode

pengendapan, sentrifugasi, pengayakan bertingkat, dan mikroskopi.

•  Ketebalan tablet

Diukur dengan menggunakan jangka sorong.

•  DensitasDiukur dengan menggunakan gelas ukur. Ke dalam gelas ukur berukuran 100

ml diisikan serbuk atau bahan uji sampai mencapai volume 100 ml tanpa

dilakukan penghentakan. Setelah itu granul dalam gelas ukur tadi ditimbang

dan dihitung bobotnya, baru kemudian dihitung densitasnya dengan rumus :

(ml)granulvolume

(gram)granulberatdensity)(bulk Densitas =  

•  Rendemen

Rendemen diukur dengan menggunakan moisture analyzer balance.

Sejumlah bahan uji yang sudah diketahui beratnya dimasukkan ke dalam suatu

wadah pada  Moisture Analyzer Balance. Selanjutnya alat dijalankan, dengan

suhu uji dikendalikan pada 110°C. Setelah bobot bahan uji konstan (tidak ada

lagi pengurangan kadar air dalam bahan uji), alat akan berhenti secara

otomatis Hasil analisis dapat dibaca pada print out yang meliputi berat serbuk

Mengukur partikel, ketebalan tablet, densitas, rendemen pakai apa????

Page 21: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 21/99

  18

5Pak Arsyadi dan bu Ummi

Umumnya obat kembalian hendaklah dimusnahkan karena keamanaan, identitas,

kekuatan, kualitas atau kemurniannya diragukan. Hanya setelah diadakan

penelitian dan pemeriksaan dan obat yang bersangkutan terbukti memenuhi standarmengenai keamanan, identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian pengemasan

ulang dapat dipertimbangkan. Suatu obat dapat dikemas ulang apabila obat tsb

memenuhi standar, spesifikasi dan karakteristik yang telah ditetapkan, atau diolah

ulang apabila ketentuan yang telah ditetapkan khusus untuk pengolahan ulangmisalnya kadar bahan berkhasiat, kadar hasil peruraian dan sebagainya dipenuhi.Suatu obat yang telah daluwarsa atau obat yang disimpan kondisi penyimpanan

yang tidak baik seperti pada suhu tinggi, kelembaban tinggi, terkena asap, wangi-

wangian atau karena musibah alam seperti kebakaran, kebanjiran atau yang

diragukan kondisi penyimpanan dan penangannya tidak boleh diolah ulang dan

tidak dipasarkan lagi (Anonim, 2001).

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan dalam kondisi yang telah ditentukan, yangmenetapkan hubungan antara nilai yang ditunjuk oleh alat ukur atau sistem

pengukur, atau nilai yang ditampilkan oleh suatu ukuran bahan dengan nilai sesuai

dari suatu rujukan standar (Anonim 2001).

Intinya adalah menyetarakan peralatan / instrumen agar sesuai seperti yang terterapada alat/ manual book  tersebut, atau bahasa yang sering kita gunakan adalah

penyetaraan.

PPI C

Kal ib ras i

Penangan pr oduk r ecal l

Page 22: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 22/99

 19

WIP (Work In Process), maupun produk yang keluar dari pabrik sehingga profit

yang diinginkan perusahaan dapat tercapai secara optimal dan efisien.Parameter kinerja PPIC:

  CDI (Coverage in Days Inventory) yaitu besarnya persediaan yangdapat untuk mengcover kebutuhan industri (dalam satuan hari kerja).

CDI = (Jumlah persediaan x jumlah hari kerja dlam 1 bulan) / Omzetpenjualan perbulan

Semakin kecil nilai CDI = kinerja PPIC semakin baik, karena jumlah

persediaan tidak terlalu besar.

  Servis level  (%), yaitu prosentase pemenuhan permintaan obat jadi

(penjualan) oleh bagian produksi.

Servis level = (Jumlah pesanan) / jumlah yang diproduksi x 100%

Semakin tinggi nilai servis level (100%) PPIC = kinerja semakin baik karena dapat memenuhi permintaan marketing.

Adalah kegiatan dimana sumber daya (bahan baku, energi, teknologi, modal,

mesin, peralatan, dan personalia) yang mengalir dalam sistem tertentu,dikombinasikan dan diubah bentuk dengan cara spesifik sehingga dihasilkanproduk yang mempunyai nilai tambah.

Input / sumber daya proses pengubahan bentuk output/produk 

Control

Tujuan menejemen produksio  Produktifitas tinggi

o  Efisisensi kerja

o  Penurunan biaya

Warehouse merupakan salah satu tanggung jawab dari divisi LOGISTIK yangmerupakan tempat penerimaan, penyimpanan dan penyerahan barang farmasi

berupa bahan baku, bahan pengemas, produk ruahan, obat jadi dan bahan lain yang

dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses produksi maupun pengemasan.Kegiatan di gudang :

1.   Receiving goods (penerimaan barang) dan mengidentifikasi barang

2 Penyimpanan barang

GUDANG

Mana jem en Produ ks i dan Operas i

Page 23: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 23/99

  20

 

Air dari sumber artesis dialirkan ke bak penampungan (water tower) dengan gaya

gravitasi air mengalir dan disaring oleh sand filter, kemudian disalurkan ke karbon

filter yang berfungsi untuk menyaring dan menghilangkan bau, warna, dan rasa.

Setelah melewati karbon filter, air dilewatkan melalui cartridge filter ukuran 5mikron. Selanjutnya air mengalir ke tabung yang berisi resin kation yang berfungsi

untuk mengikat senyawa atau molekul yang bermuatan negatif lalu diteruskan ke

Proses pembu a tan / pengo lahan a ir un t uk p roduk s i

Produksi

Administrasi udan

Area karantina

Memenuhi s arat Tidak memenuhi s arat

Area enyim anan Area re ect

Penyia an & embuatan DO

Gudan kantor usat

Pen ualan

Kartu stock 

(administrasi&

lapangan)

Laporan stock bulanan& stock opname

tahunan

Permintaan

 Marketing

Label

Label hijau Label merah

R

E

TU

R

Page 24: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 24/99

 21

 

Daf ta r Pustaka :

Anonim, 2001, Petunjuk Praktis Cara Pembuatan Obat yang Baik, Jakarta

Page 25: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 25/99

  22

 

Lanjutan….

Kalibrasi alat ukur,contohnya : BURET

1.  Jepit buret tegak lurus → lalu isi aquadest sampai diatas garis tanda(jangan sampai ada gelembung udara)

2.  selisih antara baku dan kalibrasi masuk dalam range ± 0,1% maka hasilkalibrasi tersebut memenuhi syarat

PPIC (Product Planing and Inventory Control) atau lebih sering disebut denganLOGISTIK. Tugas dari PPIC ini adalah :

1.  Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan, pengendalian

 produksi, pengendalian persediaan bahan baku, kemasan, produk 

 jadi dan distribusi.2.  Bertanggung jawab pada pengeluaran surat perintah kerja produksi

dan surat permintaan pengadaan bahan sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditentukan untuk menjamin kelancaran proses

 produksi.

3.  Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kegiatan distribusi

4.  Bertanggung jawab untuk mengatur dan menata SDM,serta

keberadaan alat-alat inventaris yang ada merupakan tanggung jawabnya.

Secara umum gudang merupakan suatu tempat untuk menyimpan barang. Adapun

fungsi gudang adalah :1.  Sebagai tempat untuk penerimaan barang (misalnya dari supplier,

 bagian produksi dll)

2.  Sebagai tempat untuk penyimpanan barang (sesuai dengan kategori barang)

3.  Sebagai tempat untuk pengeluaran barang (misalnya: kepadadistributor, produksi, QC, dll)

4.  Sebagai tempat untuk pengumpulan barang.

Syarat-syarat suatu gudang adalah :

GUDANG

PPI C

Kal ib ras i

23

Page 26: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 26/99

  23

4.  Ada makanan khusus untuk mengontrol hama atau binatang lain yang

dapat merusak barang yang disimpan digudang (misalnya, tikus)

5.  Terdapat ruang karantina, ruang sampling dan ruang (tempat) untuk 

 barang kembalian.

Pembagian ruangan dalam gudang dapat dilakukan secara fisik, misalnya

dengan cara menyekat atau membatasi antar ruangan dengan tembok atau

hanya dengan garis saja. Selain itu, pembagian ruangan dalam gudang jugadapat dilakukan berdasarkan suhu penyimpanan barang (yaitu sesuai

dengan kondisi barang).

Adapun ruangan-ruangan yang ada dalam gudang antara lain :

1. 

Kantor 2.  Karantina3.  Rejected material

4.  Sampling5.  Ruang dingin

6.  Barang kembalian

7.  Penerimaan barang

8.  Penyimpanan

9.  Pengeluaran barang

10. Penimbangan11. Ruang sejuk, Barang kemasan, dll.

Berikut adalah alur barang datang dari supplier sampai masuk gudang :

Supplier Barang datang

↓ Gd.karantina

↓ 

Tidak Cek bagian pembelian

↓ LPB → Bagian QC

↓ Labeling

↓ 

Sampling

↓ Periksa

↓ 

Tolak Hasil (NHPB)

↓ Masuk gudang

Keterangan :

o LPB : Laporan Penerimaan Barang

o Saat labeling, QC menempelkan label berwarna kuning baru

24

Page 27: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 27/99

  24

Adalah tiap bahan yang telah selesai diolah dan hanya memerlukan

 pengemasan saja untuk menjadi produk jadi.

  Produk antara

Adalah tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satuatau lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.

  Produk jadi

Produk jadi adalah suatu produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan.

  PengemasanAdalah bagian dari siklus produksi mulai dari penimbangan bahan

 baku sampai menghasilkan produk jadi

Pengolahan limbahLimbah industri farmasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis limbah, yaitu :

a.  Limbah Cair 

 b.  Limbah Padat

c.  Limbah UdaraPengolahan masing-masing jenis limbah berbeda satu dengan yang lain

L imbah

25

Page 28: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 28/99

 25

 

Pengolahan limbah padat di PT Novartis Indonesia, meliputi :

a.  Limbah yang bisa didaur ulang, misalnya botol, karton, drum, jerigen plastik,

 pallet  kayu dan plastik, aluminium foil dan aluminium tube. Penangananlimbah jenis ini yaitu limbah dicuci dan dihilangkan identitasnya kemudian

dikelompokkan berdasarkan jenisnya masing-masing untuk dijual ataudiberikan kepada pihak yang membutuhkan.

 b.  Limbah yang tidak bisa didaur ulang, misalnya bahan baku, sisa sampel, debu

dari vacuum/ex-haust , retained sample, dan produk kembalian (baik karenarusak maupun kadaluarsa) dikirim ke PPLI (Prasada Pamunah LimbahIndustri).

c.  Karbon aktif dan resin adalah limbah yang dihasilkan dari pengolahandemineralized water dikirim ke PPLI.

d.  Sludge, merupakan limbah hasil Waste Water Treatment dikirim ke PPLI.

 Menurut Teori :1.  Debu/ serbuk obat dari pengendalian debu (dust collector ), ditanam

2.  Ketas, karton, plastik, roll alufoil, roll cellophan/kemasan lain, dikumpulkan

kemudian dijual kepihak ketiga (pengumpul sampah), atau di bakar di

incenerator, kemudian dibuang ketempat pembuangan umum.

3.   botol,kaleng, drum, dijual kepihak ketiga (pengumpul sampah).4.  Decomposisi limbah padat sisa proses lumpur aktif, ditanam setelah

mengalami proses bebas fenol atau zat kimia lainnya yang berbahaya..

Sumber air yang digunakan di PT Novartis Indonesia berasal dari :

  PT Branta Mulia (Air permukaan yang telah dijernihkan),

  air tanah (deep well water ) atau artesis. Air tanah diperoleh dari 3 sumur 

dengan kedalaman masing-masing ±120 m yang dibangun di sekitar area

 pabrik.

  air PAM.

 Air yang digunakan di PT Novatis Indonesia dibagi menjadi :1) Service water , merupakan raw water yang digunakan untuk pencucian mobil,

hydrant , penyiraman tanaman dan lain-lain.

2) Chlorinated water , merupakan raw water yang telah diklorinasi sampai kadar 

0,3-0,5 ppm dan digunakan untuk pencucian awal alat-alat produksi, toilet dan penggunaan sehari-hari.

3) Warm water, merupakan chlorinated water yang dipanaskan hingga suhu ±

MACAM AI R DI I NDUSTRI  

Pengo lahan L imbah Pada t d i I ndus t r i

26

Page 29: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 29/99

  26

Pengolahan air demineralisata di PT Novartis Indonesia secara umum dapat

digambarkan seperti tercantum di bawah ini :

Mekanisme (ion exchange resin) :1.  Klorinasi : bertujuan untuk membunuh mikroba yang ada dalam air 

2.  Karbon aktif : bertujuan untuk menghilangkan Cl3.  Karbon filter : berfungsi menyaring bau dan klorin (Cl)

4.  Filtrasion : untuk memisahkan partikel dan micro organisme yang terbawa

dalam air.

5.  UV : untuk mensterilkan air (desinfection)6.  Resin mix bed  : berfungsi untuk menarik mineral-mineral yang terdapat

dalam air.7.  Ada 2 macam resin penukar ion yang ada di PT Novartis Indonesia yaitu :

-  double bed menghasilkan DMW dengan jumlah lebih besar tetapi

mempunyai kualitas rendah.-  sedangkan sistem mix bed  menghasilkan DMW dengan kualitas

lebih baik tetapi dengan jumlah yang sedikit. Sistem mix bed lebih baik jika dibandingkan dengan sistem double bed  karena dengan

sistem mix bed  dapat menurunkan konduktivitas menjadi sangat

rendah.

8.  Resin yang digunakan dalam pengolahan air demineralisata adalah Amberlite 402 dan 412.

9.  Setiap 8 m3

air yang dihasilkan, resin harus dilakukan regenerasi denganmenggunakan HCl 33% dan NaOH 35%. DMW yang digunakan

mempunyai konduktivitas 4 μS dan pH 5–7. Pemeriksaan konduktivitas

dan pH DMW dilakukan tiap 2 jam. Apabila konduktivitas dari DMW

l bih d i 4 S k h dil k k i i P d i

Raw water  

Chlorinated 

water (Klorinasidengan NaOClad 0,2-0,5 ppm)

Deklorinasidengan

karbon aktif

Disaringdengan

filter 5 μ

Penyinarandengan sinarUV (254 nm)

ResinMix bed  

Distribusi

Disaringdengan filter

5 μ

Penyinarandengan sinar UV

(254 nm)

Ion

exchange

Karbon

filter 

27

Page 30: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 30/99

 

 

2 mekanisme lain untuk tehnik pemurnian air di industri farmasi :

1.  RO ( Reverse Osmosis)

Air dengan konsentrasi berbeda diberi ”semi permiable membran”, jika diberitekanan lebih besar dari tekanan osmosis pada air yang berkonsentrasi tinggi

(perbedaan tinggi dari kolom air adalah akibat dari adanya tekanan osmosis)

maka air akan mengalir melewati membran dari konsentrasi yang tinggi ke air yang berkonsentrasi rendah.

2.  EDI ( Electrochemical Deionization)

Prinsip sama seperti mix bed (pencucian secara kimia) berfungsi untuk menarik mineral-mineral yang terdapat dalam air, tetapi penggunaan seringdikombinasikan dengan RO (reserve osmosis), bagiannya terdapat :

  Anion exchange membran

  Kation exchange membran

-  Konduktivas (1,3 μS/cm)

-   pH (suhu 25) 5 – 7

-  CL, SO4, NH4, Ca/Mg, nitrat,nitrit, CO2 -  Logam berat

-  Kesadahan-   Microbiological testing

1.  Aqua DemineralisataAir demineral dibuat dari air minum yang dimurnikan menggunakan penukar 

ion yang cocok.

Pemerian : reaksi : amonium, besi, kalsium, tembaga, timbal, klorida, nitrat,sulfat, zat teroksidasi, susut pengeringan memenuhi syarat yang tertera padaaqua destillata.

2.  Aqua DestillataAir suling dibuat dengan menyuling air ayng dapat diminum.

Peerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.

3 Aqua Pro Injectione

Pa r am e te r y a n g d i u k u r u n t u k p e m u r n i a n a ir

M ac am a i r m e n u r u t FI ( Far m a k o p e I n d o n es ia I I I )  

  28

Page 31: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 31/99

 

Produk direcall di PT Novartis Indonesia jika :

  Tidak memenuhi syarat

  ES yg tidak diperhitungkan sebelum2nya yg merugikan kesehatan

 Klasifikasikelas 1 : - efek serius

- risiko kematian

kelas 2 : - efek sementara

- efek merugikan yg serius (kemungkinan kecil)

kelas 3 : - tidak menyebabkan kerugian bagi kesehatan

Tingkatan recall A konsumenB semua rantai distribusi yang terkait (apotek, RS, Toko obat)

C pada rantai distribusi tertentu (PBF, seluruh PBF, PBF tertentu,

wilayah geografis tertentu)

Produk recall disimpan di gudang

- diberi identitas yg jelas

-dipisahkan di dalam area terkunci

Menunggu keputusan disposisi selanjutnya dari SCM (Supply Chain Management  (or PPIC)).

Alur recall or expired

Approved note (distributor)

↓ 

Forms goods order 

↓(marketing approved)Order entry

↓ Picking slip (u/ WareHouse)

↓ 

Delivery note (u/ penerima brg)

Tahapan produksi:

1.  Persiapan2.  Penimbangan

3.  Pembuatan bentuk sediaan

4. pengemasan

PRODUKSI  

DRUG RECALL 

 29

Page 32: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 32/99

1.   Rolling Forecast (memuat perkiraan kebutuhan produk dalam satu tahun)

dari bagian Marketing 2.

 dan Stock Status produk (merupakan laporan pesediaan bahan awal dari

 bagian gudang).

Produksi dilakukan pada produk yang berstatus . Low Stock  (persediaan digudang lebih kecil dari jumlah permintaan diluar) dan

 Back Order (Urgent Product atau Pending Product). 

Perencanaan produksi dibuat setiap bulan untuk jangka waktu 2 bulan yang akan

dikirim kepada  Head of DPMfg setiap awal bulan. Bagian produksi membuat

 jadwal produksi  per bulan dan per minggu. Jadwal per 2 minggu yang telahditetapkan tidak dapat diubah lagi.

 Memulai produksi produkDari jadwal produksi yang telah dibuat ,  SCM mengeluarkan  Shop Order  (SO)

yang dibuat berdasarkan  Master Batch Record  (MBR) dan akan dikirim kepada

 Head of DPMfg.

SO terdiri dari 3 dokumen yaitu :

1.  summarized pick list (daftar penyerahan bahan awal),2.  shop packet material order (komposisi bahan yang akan digunakan), dan

3.  shop packet operational order  (petunjuk proses pengolahan, pengerjaan dan

 pengemasan).

Shop packet material order  dan summarized pick list  diserahkan ke gudang agar 

gudang dapat menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk produksi. SOdikirim ke gudang selambat-lambatnya 1 hari sebelum produksi. Gudang

mengeluarkan bahan awal yang dibutuhkan untuk produksi dengan sistem FEFO

(First Expired First Out ) untuk bahan baku dan sistem FIFO (First In First Out )untuk bahan pengemas.

Barang dikirim melalui material look room kebagian produksi, materal

look room dilengkapi conveyor dan gravity roller 

1.  Bahan baku yang masuk ke ruang penimbangan adalah bahan yang

digunakan untuk 1 produk. Hal itu untuk  mencegah terjadinya mix up.

2.  Penimbangan dilakukan di ruang LAF dalam keadaan bersih dan dilakukanoleh 2 orang. Ruang LAF harus dinyalakan terlebih dahulu selama 30

menit sebelum dilakukan penimbangan, hal ini bertujuan untuk conditioning, sehingga kondisi dalam LAF sesuai dengan persyaratan.

3.  Sebelum dilakukan penimbangan, petugas harus memeriksa status kalibrasi

dari timbangan yang akan digunakan.

4.  Bahan baku yang berupa serbuk, wadah yang disediakan berupa kantongplastik sedangkan untuk zat cair diperlukan wadah gelas atau stainless

2 . Pen imbangan  

  30

Page 33: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 33/99

7.  Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat produk yang sama

dikumpulkan di suatu drum stainless steel/plastik  yang diberi label transityang berisi nama produk, no.  batch, nama material yang ada di dalam

drum, serta tujuan tahap produksi, lalu diletakkan pada staging area.

8.  Sisa bahan disegel kembali dan kemudian diserahkan ke gudang.

9.  SO summarized pick list  dan shop packet material order  juga diserahkansehingga supervisor gudang dapat memotong kuantitas bahan di BPCS.

10. Alat timbangan yang telah digunakan harus dibersihkan oleh operator  penimbangan di bawah pengawasan supervisor .

11. Debu dan kotoran dibersihkan dengan alat vacuum cleaner .

12. Kemudian permukaan alat timbang dibersihkan dengan lap bersih yangdibasahi dengan alkohol 70%.

13. Setelah alat timbang bersih dan kering, diberi label “cleaned”.

a.  Pengolahan bahan baku menjadi produk ruahan

Sebelum dilakukannya proses pengolahan bahan baku menjadi produk ruahan perlu

dilakukan pemeriksaan terhadap :

1.  status ruangan (room status) dan status peralatan (equipment status) yang akan digunakan. keadaan bersih ada label room status yang

dipasang.

2.  Alat-alat dalam keadaan bersih dan siap untuk digunakan (statusterkualifikasi dan terkalibrasi)

3.  Setiap ruangan memiliki dokumen Standard Operating Procedures (SOP) pembersihan.

4.  Bahan-bahan pembersih yang digunakan antara lain : larutanRisapol, Na2CO3 1% (Somat), alkohol 70%, sedangkan larutan

disinfektan antara lain : larutan Benzalkonium klorida 0,4% atauTego-51,1% yang pemakaiannya diganti tiap 6 bulan sekali untuk 

mencegah resistensi bakteri terhadap desinfektan.

1) Proses pembuatan tablet

  3 metode pembuatan tablet : granulasi basah, granulasi kering ataupun

cetak langsung.

  Contoh tahap metode granulasi basah

Rawmaterials weighing Mixing awal granulating sieving basahdrying sieving kering Mixing akhir dan Lubricating tabletting  

 primer packaging sekunder packaging finished product

1.  Macam alat mixing, seperti drum mixer  (final mix, kapasitas besar),

 planetary mixer  (untuk 2 warna),  Molteni mixer  (kapasitas kecil), sew

3 .   Pem bua tan Ben tu k Sed iaan

 31

Page 34: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 34/99

6.  IPC yang dilakukan :

a.  IPC granul kering berupa penghitungan loss on drying (LOD), bulk 

density atau tapped density. 

 b.  Proses pencetakan tablet dimulai dengan melakukan start control 

terlebih dahulu, Jenis IPC yang dilakukan adalah : bentuk, warna,

diameter dari 3 tablet, rata-rata berat dari 3 kelompok tablet yang berjumlah 20, berat individu dari 20 tablet, ketebalan dari 10

tablet, waktu hancur dari 6 tablet pada air 370C, uji kekerasan dari

10 tablet dan friability test dari 20 tablet. Pemeriksaan diatas juga

dilakukan setelah setelah mesin dimatikan dan akan memulai

 pencetakan tablet lagi.c.  Selama proses pencetakan berlangsung, dilakukan IPC tablet

meliputi : rata-rata berat 20 tablet setiap 15 menit, berat individu

dari 20 tablet, ketebalan dari 10 tablet yang dilakukan setiap jam,

waktu hancur dari 6 tablet pada air 37oC,  friability dari 20 tablet

dan LOD yang dilakukan pada start control pagi hari.

7.  Selain pembuatan tablet biasa, juga dilakukan pembuatan tablet salut untuk  beberapa produk. Proses penyalutan dilakukan di coating room.

8.  Alat coating : Glatt Coater GC-1000, Accelacota 10, Walter Pilot  9.  Tablet salut gula dilakukan dalam 4 tahap. Pertama tablet dilapisi dengan

lapisan dasar, dilanjutkan dengan penyalutan menggunakan suspensi talk ,

kemudian dengan larutan gula dan zat warna dan terakhir dengan lapisan polishing untuk membuat tablet mengkilap.

10. Tablet salut selaput hanya dilakukan dalam 1 tahap, langsung dengan

suspensi penyalutnya dengan cara disemprot. Bahan polimer yangdigunakan untuk salut film antara lain hydroxy propil metil cellulose 

(HPMC).

11. Tablet salut enterik dilakukan dalam 3 tahap, meliputi penyalutan primer (inner coated ), penyalutan dengan larutan eudragit dan penyalutan

sekunder (outer coated ). Penyalutan dengan larutan eudragit dimaksudkan

untuk mencegah tablet hancur di lambung, sedangkan penyalutan primer dan sekunder merupakan penyalutan biasa.

2) Proses pembuatan kapsul

1)   Mixing bahan menggunakan mixing equipment  yang digunakan untuk 

membuat tablet.2)  Pencetakan kapsul dilakukan dengan mesin Bosch.

3)  Capsulating mixture IPC meliputi warna campuran, LOD, tapped density

atau bulk density.

4)  Sebelumnya dilakukan start control yang meliputi bentuk kapsul, warna

cangkang dan warna isi kapsul, berat 20 kapsul (cangkang dan isi), berat

individual 20 kapsul (cangkang dan isi), berat isi 20 kapsul, beratindividual isi 20 kapsul serta waktu hancur.

5)  Sementara ketika proses pengisian berjalan, dilakukan IPC berat total 20kapsul yang telah terisi tiap 15 menit

  32

Page 35: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 35/99

 jadi, krim didorong keluar dengan bantuan compressed air  yang disaring

dengan filter 0,2 μ untuk dipindahkan ke vessel. Krim didinginkan hingga

25°C selama beberapa jam dan mencapai konsistensi yang sesuai.

Sediaan setengah padat lain seperti salep dan gel dibuat dengan mesin shang

 yuh.

IPC yang dilakukan antara lain uji terhadap pH dan spreadibility dengan alat

spreadibility test , sedangkan untuk suppositoria yang diperiksa hanya berat dan bentuknya saja.

4) Proses pembuatan sediaan cair1. Mesin sediaan cair : shang yuh atau dengan menggunakan vessel yangdilengkapi standard mixer .

2. Contoh pembuatan salah satu jenis sirup adalah dengan :

a)  mendidihkan air bebas mineral yang telah ditimbang sebagai

 pembawa sirup sampai 90°C, batas pH air 5-7.

 b)  Sugar crystaline dilarutkan sambil dilakukan pengaturan kecepatan

mixer,  agitator  serta waktu, tergantung volume, jenis dan rasacairan. Larutan tersebut didinginkan sampai mencapai suhu 40°C.

c)  Zat warna dilarutkan dalam air bebas mineral, kemudianditambahkan ke dalam campuran. Pengawet dan buffer dilarutkandalam larutan gula, lalu diaduk selama 15 menit pada suhu 40°C.

Larutan didinginkan sampai 30°C. Jika pengawet yang digunakan

adalah asam benzoat maka ditambahkan ke dalam larutan gula

 paling lambat 24 jam setelah larutan gula disiapkan. Jika perluasam benzoat diayak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan

sorbitol 70% dan diaduk.

d)  Filtrasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan  filter 

catridge 30μ, 10μ, dan 1μ kedalam storage tank , kemudianditambahkan air bebas mineral sampai diperoleh volume yang

diinginkan, lalu diaduk selama 15 menit dengan standard mixer .

3. IPC sediaan sirup : penentuan pH dengan pH meter, bobot jenis denganmenggunakan piknometer dan pemeriksaan organoleptis seperti warna dan bau.

Proses pengolahan produk ruahan menjadi produk jadi

  Proses pengemasan ada 2, yaitu

-  Pengemasan primer yaitu bahan pengemas kontak langsung dengan

 produk, meliputistripping, blistering, filling

ketube

atau botol,-  Pengemasan sekunder yaitu bahan pengemas tidak kontak langsung

dengan produk, meliputi  pillow pack,  pemberian leaflet,  pengemasanke dalam individual carton dan master box.

  Pemindahan bahan pengemas ke dalam ruang produksi melewati conveyor  

dan material lock room.

Contoh penanganan botol :

 33

Page 36: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 36/99

-  Untuk  cap botol dicuci dengan air demineralisata lalu dengan

alkohol 70% dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50OC – 60

OC

selama 4 jam.

Pengemas primer lain seperti : tube salep, tube untuk efferfescent , alumunium foil 

dan rotoplast  tidak dicuci lagi tetapi langsung digunakan karena dibuat oleh

supplier di ruang khusus/ semi steril. Dilakukan vendor audit ke supplier-supplier  

tersebut.

1)  Proses Pengemasan Primer

  Bahan pengemas dibawa ke ruang pengemasan berdasarkan untuk 1 batch 

 produk tertentu.

  Operator harus memastikan alat dan ruang dalam keadaan bersih

 berdasarkan label status pembersihan ruangan. Operator mencatat pada log

book yang tersedia di setiap ruangan mengenai jumlah waktu penggunaan

mesin (efective working hours), istirahat, service dan jumlah produk yang

dihasilkan. Berdasarkan keterangan di log book  ini, kinerja mesin yang

digunakan dapat dianalisis.

  Pemberian no. batch, expired date dan manufacturing date dapat dilakukan

langsung pada mesin pengemas atau dengan ink jet printer .

  no. batch, expired date, manufacturing date harus diperiksa kebenarannya

oleh minimal 2 orang, yaitu supervisor  bagian pengemasan dan seorang

 forewoman sebelum dilakukan pengemasan.

  Cara Pemberian expired date berdasarkan pada tanggal pengolahan atautanggal mixing yang dicatat dari bagian produksi. Supervisor  pengemas

melaporkan tanggal pengolahan kepada Manager produksi kemudian akan

ditetapkan expired date berdasarkan list of shelf life.  Expired date 

diinformasikan kepada supervisor  bagian pengemasan dan selanjutnyadiinformasikan kepada operator pengemas.

  Ex : sistem rounding down ( mundur ke satu bulan dari tanggal mixing or 

 pengolahan)-  mfg. Data : 07.2007

-  nomor bacth.............

-  daluarsa : 06.2011

  IPC yang dilakukan pada pengemasan primer adalah sebagai berikut :a)  Pengisian krim : setiap 15 menit ditimbang bobot tube.

 b)  Pengisian suppositoria : setiap 15 menit ditimbang bobot suppositoria.c)   Blistering dan stripping : pada awal dan setiap 1 jam dilakukan uji

kebocoran dan uji perforasi serta penghitungan jumlah isi dalam blister dan

strip.d)  Filling sirup: dilakukan dengan mengukur isi sirup (volume atau berat),

melakukan clarity check secara visual juga dilihat apakah cap botol sudah

4 .   Pengemasan

  34

Page 37: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 37/99

minimal 2 orang yaitu supervisor   bagian pengemasan dan seorang

 forewoman.

  Proses pengemasan sekunder dilakukan berdasarkan  packaging display.

Packaging display yang dibuat oleh bagian pengemasan digantung di line 

 pengemasan pada saat pengemasan berlangsung dan akan dilampirkan

 pada batch record .

  Terdapat beberapa hal yang harus diperiksa sebelum memulai pengemasan,

yaitu :a)  Pemeriksaan kebersihan jalur pengemasan dan sekitarnya, dimana tidak 

ada sisa-sisa produk, dokumen dan bahan pengemas produk sebelumnya.

 b)  Pemeriksaan kebersihan, kelengkapan dan kesiapan peralatan yang akandigunakan.

c)  Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran bahan pengemas yang dipakai

serta wadah yang digunakan dengan cara :

1.  Membandingkan nomor edisi yang dicetak dengan  packaging

display. 

2.  Memeriksa label  Approved  serta QA lot number  untuk setiap pengemas.

3.  Mengecek kebenaran no.  batch, expired date serta manufacturing

date. 

d)  Pemeriksaan identitas produk ruahan yang akan dikemas apakah telah

sesuai dengan packaging order .

  Pada awal pengemasan, dilakukan  packaging start control untuk 

memastikan kebenaran jumlah yang dikemas, meliputi penimbangan

individual carton, leaflet , pillow pack , strip/ blister , berat 5 strip/ blister +1 pillow pack , berat master box dan berat pack product . Berdasarkan hasil

 perhitungan didapat hasil berat minimum dan berat maksimum 1 kemasan

obat, sehingga dengan dilakukannya penimbangan satu persatu kemasanobat dapat dipastikan isi kemasan tepat, tidak ada kesalahan jumlah tablet

atau kesalahan lain.

  Pada akhir pengemasan, dilakukan penimbangan masing masing master 

box dan dicatat jumlah produk yang dihasilkan.

   Master box yang selesai dikemas diberi label yang berisikan nama produk,

no. batch, expired date, dan jumlah individual carton. Pada setiap master 

box juga dicantumkan :

a)  Storage condition, misalnya tidak boleh lebih dari 30°C, < 25°C atau2-8°C

 b)  Pada setiap master box harus ditempelkan stiker/individual carton  produk sebagai identitas. Produk dengan individual carton terlalu besar cukup

diberi keterangan no. batch, expired date, berat dan isi.c)  Pada produk ekspor, label yang ditempel disesuaikan dengan permintaan

dan peraturan dari negara tujuan.

  Untuk produk-produk impor dilakukan kegiatan pengemasan kembali

(repackaging). disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia,yaitu

 35

Page 38: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 38/99

  Setelah proses pengemasan selesai, produk jadi (master box) tersebut

kemudian disimpan di ruang karantina sambil menunggu keputusan status produk jadi dari QA Department .  Batch record akan diperiksa oleh Head 

of DPMfg lalu dikirim ke QA Department . Jika keputusan “Approved”, 

maka ditempelkan label  Approved  dan dilakukan   penimbangan pada

masing-masing master box dan dicatat pada weighing  record .Penimbangan master box ini dilakukan oleh bagian pengemasan sebelum

 barang dikirim ke gudang.

4.  Karantina Obat Jadi dan Penyerahan ke Gudang Obat Jadi

  Semua  finished product  disimpan didalam gudang karantina untuk 

menunggu keputusan Approved dari QA.

  Tidak boleh ada obat yang diambil dari suatu bets selama obat jadi itu

masih berada didaerah karantina, kecuali sebagai contoh untuk QA.

  Semua data dan berkas pada batch record termasuk  pack record disatukan

dan diserahkan kepada manajer produksi.  Batch record  kemudian

diserahkan kepada QA untuk dianalisa dalam pengambilan keputusan

approved/rejected .

  Jika diputuskan  Approved , maka QA sampler  akan menempel label

 Approved pada pojok kanan master box, hanya satu untuk setiap palet.

  Setelah diputuskan approved , maka batch record kemudian dikembalikan

kepada bagian produksi (manajer produksi) untuk disimpan.

  Produk yang sudah approved  dikirim ke warehouse dengan sebelumnyaditimbang terlebih dahulu dan dicatat pada weighing record . Setelah

selesai maka data dimasukkan ke dalam BPCS.

  36

Page 39: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 39/99

6Pak Mufrod

1)  Penanganan recall

Produk recall (penarikan kembali obat) merupakan kegagalan yang terj adi karenasuatu produk tersebut memang tidak layak untuk dipasarkan. Pelaksanaanpenarikan kembali di lakukan apabil a obat j adi yang t idak memenuhi syarat mutuatau atas pert imbangan adanya efek samping yang tidak diperhi tungkansebelumnya.Kegagalan yang dapat terj adi disuatu indust ri berupa :  Keluhan  Penarikan obat kembali  Obat kembali anBatas penarikan

a.  Apotek/ PBF : j ika kesalahan berdampak relat if t idak berbahayab.  User/ pasien : j ika dampak obat berbahaya, misal teratogenik dan

karsinogenik.Nasib obat yang ditarik :1.  Stok obat : j ika yang rusak hanya pengemasnya.2.  Diolah ulang : j ika yang t idak memenuhi krit eria dapat di tolerir3.  Tidak dua-duanya : dilakukan pemusnahanPrinsip pemusnahan :1.  Tidak boleh mencemari lingkungan2.  Dihindari agar t idak j atuh ke tangan yang t idak bert anggungjawab

Cara pemusnahan :1.  Dibakar dengan suhu t inggi2.  Diproses sepert i l imbah cair (untuk sediaan padat, dibuat j adi suspensi

terlebih dulu)Pada waktu pemusnahan harus ada berita acara, yang beri si cara pemusnahandan dit anda tangani oleh penanggungj awab proses pemusnahan, sertadilaporkan.

Berdasarkan CPOB, semua keluhan dan laporan keluhan hendaklah dit eli t i dandievaluasi dengan cermat, kemudian diambil t indak lanj ut yang sesuai dan dibuat

laporan. Secara umum, keluhan terhadap produk yang terj adi antara lainmengenai kualitas yang menyangkut keadaan fisik, kimia, dan biologi; adanyaefek samping yang merugikan; dan efek t erapeutik yang kurang menguntungkanbagi pemakai obat. Keluhan terhadap produk obat, antara lain dapat berasal daribadan pemerintah (BPOM), tenaga ahli (distributor, apoteker, dokter, staf rumahsakit , dan tenaga kesehatan yang lain), pasien/ pemakai, dan internal perusahaan(t l / )

 37

Page 40: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 40/99

kualitas desain dan pengembangan produk. Oleh karena itu obat harus didesaindengan bagus dan dirancang sesuai CPOB.” Quali ty is built into the product”  

Kualitas t idak dit entukan dari serangkaian penguj ian yang dil akukan oleh QC, tapikuali tas dit entukan dari produk itu sendir i oleh QA melalui j aminan kuali tas,diantaranya dengan protocol validasi, SOP (Standard Operati ng Procedure), dll .Fungsi QCadalah untuk memast ikan saja bahwa produk berkualit as, tapi t idak menjaminproduk berkualitas.Why laboratory t est ing yang dilakukan QC t idak bisa menjamin kualit as? Karena ada keterbatasan yang ti dak bisa dikontrol dalam laboratory t est ing, yait uadanya cross contamination dan mix-up. Jika mutu hanya ditentukan dariserangkaian penguj ian saja, maka kesalahan yang terj adi selama proses produksi

belum tentu terdeteksi. Misal : setelah diuj i, obat t idak bermutu karena dosisnyakurang. Kesalahan tersebut t idak bisa ditentukan pada proses yang manasehingga dosisnya tersebut bisa kurang, apakah pada saat penimbangan,pencampuran ataukah pada proses yang lain.Kualitas produk :  Tidak dapat t erj adi begit u saja  Tidak dapat dianalisis dari suatu obat  Harus bisa menampilkan kinerj anya sampai diperoleh efek t erapi  Harus didesign dan dibangun dalam suatu produk (dirancang) dan dit erapkan

selama proses pembuatan tersebut ber langsung  Dij aga mulai dari tahap awal sampai selesai, proses pembuatannya pun harus

divalidasi

4)  Pri nsip LAF (ada Hepafi lt er/ penyari ng udara) dikondisikan ali rannyasearah

LAFMerupakan sistem pengaturan udara yang diatur sedemikian rupa sehingga udaramengalir satu arah (laminar) dan didalamnya terdapat sirkulasi dimana udarakotor di saring, sedangkan udara yang bersih dikeluarkan.Aliran udara dalam LAF diatur agar tetap laminar (lurus searah). Terdapat 3 j enisfilter dalam LAF, yaitu pre-filter  dengan ef isiensi 30%, medium filter  denganefisiensi 90% dan HEPA f il t er  dengan ef isiensi 99,99%. Pada LAF juga terdapatdif ferent ial pressure  untuk mengetahui bahwa tekanan udara dalam LAF harusmemil iki tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan luar ruangan.Udara dij aga oleh laminar, karena kalo t erj adi turbulensi part ikel bisa masuklagi, biasanya dipasang dit empat sampling, penimbangan, dll.Yang harus diperhati kan dalam mengoperasikan LAF (agar laminarisasi t idakterganggu) :1.  External :

o Hembusan AC

o  Ruangan sering dibuka-t utupo  Orang mondar-mandiro  Tidak boleh t erlalu dekat / mepet pada LAF (min.10 cm)o  Waktu mengoperasikan tidak boleh bicara

2.  Internal :o Botol j angan terlau berj ubel ( ± 10 cm dari dinding LAF dan antara

  38

Page 41: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 41/99

7Bu Nining

1)  Obat t radisionalMerupakan bahan/ ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan,mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yangsecara t radisional t elah digunakan untuk pengobatan berdasarkanpengalaman.

Perbedaan jamu, obat herbal terstandar dan f it ofarmaka ?Jamu adalah sediaan obat dan obat t radisional (OT) yang belum melewati uj iklinik dan pra klinik (biasanya berdasarkan turun-temurun), khasiat dan

keamanannya belum t eruj i secara kl inik dan pra klinik.Obat herbal t erstandar adalah sediaan obat dan obat t radisional (OT) yangkhasiat dan keamanannya sudah teruj i secara pra kli nik, namun belum diuj isecara klinik.Fitofarmaka adalah sediaan obat dan obat tradisional (OT) yang telah dibuktikankhasiat dan keamanannya secara klinik dan pra kli nik.

2)  Proses pembuatan obat tradisional

Daun/batang/akar

(Dicuci)

Dikeringkan

(Dijemur/oven)

Dirajang (dipotong kecil2)

Dihaluskan (serbuk)

Dilarutkan dalam MeOH

Di-sari

Di-Ekstrak 

 3) Proses pengujian obat tradisional

 39

Page 42: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 42/99

Dil akukan dengan uji kimiawi unt uk mengidentif ikasi senyawa dalamekstrak

Soal t ambahan lain1)  Pengembangan produk agar pemakaian lebih praktis2)  Contoh bahan-bahan penyalut3)  Cara kerj a tablet sustained rel eased4)  Penandaan pada obat bebas dan ethical , apa saja yang harus ada5)  GMP itu apa? 10 GMP?

GMP : Good Manufactured Pract ise, berhubungan dengan kualitas produkfarmasi, yait u ident it as, kemurnian, keamanan dan kemanjuran. Sedangkankuali tas merupakan sistem yang secara menyeluruh menyangkut design,dokumentasi, penerapan dan pengontrolan/ pengawasan yang dil engkapi

dengan personal, peralat an dan sumber-sumber lain yang menjamin produkdapat konsisten dan tepat tujuan penggunaan.  10 GMP (10 komponen CPOB) :

1.  ketentuan umum2.  Personalia3.  Bangunan4.  Peralatan5.  Sanitasi dan Higiene6.  Produksi7.  Pengawasan mutu

8.  Inspeksi dir i9.  Penanganan hasil10.  Dokumentasi

6)  Kalibrasi pH meter, alat timbang, alat ukur7)  Tugas PPIC

Fungsi PPIC :  Mensinergikan antara manufactur ing dan market ing  Jembatan komunikasi produksi, pemasaran, pengadaan,

akuntansi/ keuangan, penyimpan R&D yang berf ungsi sebagai penyediaanobat.

Tugas/ Kerj a PPIC8)  Fungsi gudang, syarat , pembagian gudang9)  Pengemasan, produk ruahan, produk antara, produk j adi10) BOD dan COD

BOD adalah  Jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup

untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan dalam air.  BOD digunakan untuk mengukur konsentrasi zat organik/ polutan bahan

yang dapat didegradasi secara biologis (biodegradable) yang ada dalam

air.COD adalah  Jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi secara kimia (dengan

sempurna) bahan-bahan organik dalam air menj adi produk akhiranorganik

  COD secara cepat menghitung variabel unt uk menentukan bahan organikdari sampel air. Beberapa sampel ai r mengandung substansi organik yang

  40

Page 43: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 43/99

11) Syarat suspensi? kental? cair?Suspensi merupakan suatu sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel padatdalam bentuk halus yang tersuspensi di dalam cairan pembawa.

Suatu suspensi yang dapat dit erima harus mempunyai suatu kuali tas tert entu darisif at-sif at yang diinginkan, diantaranya :1.  Suatu suspensi farmasi yang dibuat sebagaimana mest inya harus dapat

mengendap secara lambat dan cepat terdispersi kembali dari wadahnyadengan penggojogan yang ringan.

2.  Karakterist ik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran part ikel darisuspensoid t etap stabil untuk penyimpanan pada waktu yang lama.

3.  Suspensi harus bisa dit uang dari wadah dengan cepat dan homogen.Penambahan suspending agent  ke dalam formula sediaan suspensi dapat

meningkatkan viskosit as sehingga dapat memperlambat kecepatan pengendapanDengan bert ambahnya viskositas medium dispersi menyebabkan gerakan part ikelmenjadi lebih lambat dan akibatnya kecepatan pengendapan menjadi berkurang.Macam-macam suspending agent  diantaranya adalah (Nash, 2002) :a.  Hidrokoloid alam, sepert i gom akasia, agar, t ragakan, alginat , xanthan gum  b.  Derivat selulosa : CMC Na, hidroksiet il selulosa, hidroksipropil selulosac.  Clays :   bentonit , kaoli n, magnesium aluminium sili katd.  Polimer : karbomer, polivinil alkohol, polieti len oxide.  Gula : dekst rin, manitol, sukrosaf.  Lainnya, sepert i aluminium monostearat , gelat in

Metode pembuatan suspensi di bagi menjadi dua, yaitu :a.  Metode dispersi

Apabila metode dispersi ini digunakan maka pembawa harusdif ormulasikan sedemikian rupa sehingga menjamin f ase dispers denganmudah t erbasahi dan didispersikan. Hal ini dilakukan agar t idak terj adipengendapan dengan cepat, akan tetapi partikel tetap terdispersi dalammedium cair . Surf aktan dapat digunakan untuk menjamin pembasahan zatpadat hidrofobik dengan seragam. Disamping surf aktan, bahan pensuspensi j uga dapat digunakan untuk pendispersian. Namun penggunaan metodedispersi ini t idak menjamin terj adinya pengecilan ukuran part ikel.

b.  Metode presipit asi/ pengendapanMetode presipi tasi digunakan dengan maksud supaya diperoleh

partikel-partikel yang lebih kecil sehingga kecepatan memisah antar partikelberkurang.

Ada t iga cara metode presipi tasi, yait u :1.  Pengendapan dengan pelarut organik

Obat-obat yang tidak larut dalam air dapat diendapkan dengan melarutkan

obat -obat t ersebut ke dalam pelarut organik yang dapat bercampur denganair. Contoh pelarut organik yang digunakan meliputi etanol, metanol,propilenglikol dan poliet il engli kol. Selanjut nya dit ambahkan air murni dalamkondisi t ertentu sedikit demi sedikit hingga j umlah padatan yang larutmenjadi berkurang, dan kemudian mengendap kembali. Misal :padatan/ endapan larut dalam alkohol, kemudian ditambahkan pelarut airsehingga j umlah padatan yang larut berkurang dan kemudian mengendap

 41

Page 44: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 44/99

3.  Double decomposit ion  Metode ini melibatkan proses kimia yang sederhana, menyebabkan terj adinyareaksi penggaraman. Adanya penambahan elekt rol it dalam jumlah tertentu

t idak menyebabkan penggumpalan, kemudian penambahan elekt rol itselanj utnya dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan ter j adinyagumpalan akibat deraj at kej enuhan pada proses kelarut an tersebut . Setelahkejenuhan menjadi berkurang terj adi pengendapan part ikel-part ikel dengandist ribusi ukuran part ikel yang bervariasi.

Evaluasi sif at f isik suspensi dapat dil akukan antara lain :1.  Ukuran part ikel

Ukuran part ikel merupakan salah satu pert imbangan penti ng dalam evaluasistabil it as f isik suspensi. Berdasarkan hukum St okes , partikel dengan diameteryang kecil mempunyai kecenderungan untuk mengendap lebih lambat j ikadibandingkan dengan partikel yang mempunyai diameter besar.2.  Volume sedimentasiVolume sedimentasi didef inisikan sebagai perbandingan antara volume akhirsedimen dengan volume awal suspensi sebelum sedimentasi :

F=Ho

Hu 

Dimana : F = Volume sedimentasiHo = Tinggi volume mula-mulaHu = Tinggi sedimentasi akhir

Perbandingan Hu/ Ho sebagai sumbu tegak diplotkan dengan waktu sebagai sumbudatar. Dengan mengamati kurvanya dapat dipilih formulasi yang lebih baik, yangmenghasil kan garis yang lebih horizontal atau kurang curam. Cara ini hanyamenghasil kan peringkat yang relatif, j adi hanya menunjukkan sediaan yang lebihbaik. Secara umum dapat dikatakan bahwa harga F yang lebih besar menunj ukkanproduk yang lebih stabil.3.  Viskosit as

Salah satu usaha dalam meningkatkan stabil it as suatu suspensi dapat dilakukandengan meningkatkan viskositas medium dispersi. Dengan bertambahnyaviskositas medium dispersi dapat mengurangi kecepatan pengendapan suspensi

Selama penyimpanan, sediaan yang mengandung hidrokoloid organik maupunanorganik sebagai bahan pembantu peningkat viskositas umumnya akanmengalami perubahan viskosit as. Faktor-f aktor yang dapat mempengaruhiviskositas diantaranya adalah harga pH, etanol, penambahan berbagai elektrolit,bahan pengawet sert a hidrokoloid yang lain. Disamping it u t emperatur j ugadapat mempengaruhi viskosit as, dimana viskosit as suatu cairan akan menurun

 j ika temperatur dinaikkan. Fluidit as dari suatu cairan yang merupakan kebalikandari vi skosit as akan meningkat dengan makin t ingginya temperat ur.4.  RedispersibilitasSalah satu cara penilaian kestabilan suspensi adalah kemudahan untukmendispersikan kembali part ikel yang telah mengendap. Pengukuran secarakuanti tatif dapat menggunakan suatu alat pengocok mekanik. .Jika suatu suspensi

  42

Page 45: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 45/99

12) Pengolahan l imbah13) Produk Toll in14) Alur perencanaan produksi dan pengendalian persediaan

Versi PT Novart is Indonesia Alur proses produksi dimulai dari penerimaan bahan awal sampai penyerahanproduk j adi sesuai dengan prosedur yang telah dit etapkan. Kegiatan prosesproduksi dimulai dari pembuatan rencana produksi berupa Roll ing Forecast  olehMarket ing Depart ement  yang berisi daftar produk-produk yang harus disediakanberdasarkan kebutuhan pasar, besert a j umlahnya yang disusun dalam j angkawaktu satu tahun. Rolling Forecast  dikirimkan ke bagian SCM (Supply Chain Management ) Depart ement . Rolling Forecast  ini menjadi dasar acuan dalammenyusun Delivery Planning  (Product ion Planning ), yait u j adwal produksi t iap

bulan dalam satuan bat ch . Penyusunannya berdasarkan j umlah stock (st ock st atus ) di gudang dan permintaan pasar yang mendesak. Jika stok di gudangmenipis, maka produk tersebut menj adi produk priori tas yang akan diproduksidengan mempert imbangkan ketersediaan bahan baku tersebut . Delivery Planning  dikirimkan ke DPMfg Depart ement .

Pada pemesanan bahan bagian SCM akan mel ihat persediaan bahan awal diwarehouse  melalui BPCS dan menghit ungnya dengan jumlah bahan yangdiperlukan untuk produksi berdasarkan marketi ng forecast . Dalam BPCS akanterdapat balance dan terdapat bahan yang harus dibeli. Jika persediaan bahan

baku telah menipis, maka SCM Depart ement  akan membuat Purchase Request yang akan dikirimkan ke Purchasing Depart ement . Berdasarkan Purchase Request (PR) t ersebut , maka Purchasing Depart ement  akan membeli bahan yangdibut uhkan tersebut dengan membuat dan mengeluarkan Purchase Order  (PO)yang selanj utnya akan diki rimkan ke supplier  (pemasok) sebagai acuan mengenai j enis dan j umlah bahan baku yang akan dibel i. PO j uga diserahkan ke bagiangudang sebagai acuan mengenai bahan baku yang akan diterima dari supplier .

Berdasarkan Producti on Planning , SCM mengeluarkan Shop Order  (SO) yang akandikirim kepada Head of DPMfg set iap awal bulan. SO dibuat berdasarkan Master Batch Record  (Catat an Pengolahan Induk) sebagai pedoman pelaksanaan produksiset iap j enis obat j adi. SO digunakan sebagai dasar pelaksanaan produksi, mulaidari komposisi bahan baku dan bahan pengemas sert a tahap-tahap produksisecara rinci. SO terdir i dari t iga dokumen, yait u : daftar penyerahan bahan awal,komposisi bahan yang akan digunakan dan petunj uk proses pengolahan,pengerj aan dan pengemasan. Bagian gudang menyiapkan bahan-bahan yangdiperlukan untuk produksi obat berdasarkan daft ar penyerahan bahan awal dankomposisi yang dikirimkan ke bagian produksi sekurang-kurangnya satu harisebelum proses produksi.

SO dikeluarkan j ika bahan awal sudah lengkap dan berstatus Approved . DPMfg Depart ement  dapat memulai kegiatannya setelah mendapatkan perintah daribagian SCM melalui SO tersebut dengan membuat j adwal produksi bulanan dalambentuk product ion planning yang selanj utnya dij abarkan dalam rencana produksimingguan yang akan disosialisasikan kepada QA Depart ement , SCM Depart ement  dan Purchasing Depart ement .

 43

Page 46: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 46/99

gudang akan memasukkan data penerimaan barang kedalam BPCS, meliput i code number, PO number, Quant it y, Supplier l ot number . Pada saat penerimaanterhadap set iap ki riman dilakukan pemeriksaan secara visual oleh petugas gudang

tentang kondisi umum, keutuhan kemasan, kebocoran dan kerusakan. Setiapkiriman harus dalam kondisi tertutup dan tidak ada bau, kemudian dilakukanpemeriksaan nama supplier , nomor PO, kode barang dan tanggal terima. Jikaterdapat penyimpangan, maka harus dicatat dalam Laporan Penyimpangan Betsdan Insiden (LPBI).

Bahan-bahan yang diterima juga tel ah melalui pemeriksaaan untuk memast ikanapakah bahan sudah sesuai dengan spesif ikasi atau belum. Pemeriksaan awaldilakukan oleh petugas gudang mengenai kelengkapan dokumen, no. PO, namasupplier , nama bahan, j umlah dan kondisi f isik bahan. Pemeriksaan kedua

dilakukan oleh bagian QA dengan cara mengambil sampel di gudang untukdiperiksa. Pihak QA ini lah yang berhak untuk meluluskan bahan.

Di PT Novartis Indonesia, penerimaan bahan awal, penyimpanan bahan danpendistr ibusian barang dil akukan oleh gudang dan telah terdokumentasi denganbaik. .Set iap bahan awal yang datang dil akukan penguj ian oleh bagian QA.Sebelum dinyatakan disetuj ui (Approved ) atau ti dak (Reject ), maka bahan beradadalam status karantina (Quarant ined ) dan ditempel dengan label Quarant ined  yang dipr int dari BPCS oleh pet ugas gudang. Label karant ina ber isi PO number,it em, descript ion, r eceive dat e, supplier lot number, Novart is St orage Category  

(NSC) dan comment . Bahan awal ini disimpan pada daerah karantina dan let akpenyimpanan dicatat dalam BPCS. Bahan dalam status karantina tt idak bolehdigunakan sampai di setuj ui dan dil uluskan (Approved ) untuk dipakai olehmanajer QC.

Bila status bahan mengalami perubahan, dari Quarant ined  menj adi Approved  maka label penunjuk status harus diubah dengan menempelkan label Approved  menimpa/ menutupi label Quarant ined , kemudian bahan dipindahkan ke bagianapproved dan petugas gudang memasukkan data letak barang ke dalam BPCS.Sedangkan untuk barang yang t idak l olos uji (Rejected ) maka dilakukanpenempelan label Rejected . Bahan rejected dipindahkan ke dalam area reject ed  di gudang yang selanj utnya dapat dikembalikan ke supplier  atau dimusnahkanoleh bagian HSE, tergantung dari kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.Penempelan label Approved  atau Rejected  hanya boleh dilakukan oleh QAsampler . Set iap bahan yang dit erima dan disimpan telah dilabel dengan baik dan j elas yang meliputi ident it as bahan, j umlah, no. bat ch , no. QA lot , tanggaldatang, t anggal kadaluarsa dan status bahan.

Persediaan bahan awal pada selang waktu t ert entu diperiksa untuk meyakinkandalam kondisi yang baik, dengan dilakukan pengambilan contoh dan uj i ulangset iap selang tertentu tergantung karakt erist ik bahan dan hasil nya disesuaikandengan spesifikasi bahan awal. Kondisi penyimpanan barang di gudang PTNovart is Indonesia t elah memenuhi ket entuan. Meskipun penyimpanan bahanawal, produk impor dan produk jadi dij adikan satu, namun lokasipenyimpanannya telah di pisah-pisahkan. Penyimpanan bahan/ barang dipisahkanberdasarkan suhu penyimpanan dan status bahan. Bahan awal disimpan

  44

Page 47: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 47/99

simpan ini dapat diperpanjang dengan melakukan penguj ian untukmemperpanjang waktu simpan oleh bagian QA.

Pengeluaran bahan awal untuk kepenti ngan produksi dilakukan oleh pet ugasgudang berdasarkan SO yang dikeluarkan ol eh SCM dan di lakukan dengan tatacara yang telah ditetapkan. Bagian gudang akan mempersiapkan segala bahan-bahan yang akan digunakan untuk produksi produk tersebut . Pengir iman bahanawal disertai dengan SO, sehingga dapat di lakukan pengecekan terhadapident it as bahan, j umlah, QA lot number , tanggal daluarsa dan status bahan.

.

  45

Page 48: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 48/99

8BAGIAN TEKNIK

Fungsi teknik secara garis besar dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1.  Preventive maintenance yaitu suatu perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjaadinya kerussakan. Perawatan ini dilakukan secara

terjadwal.Yaitu :

a.  Perawatan tahunan (annual preventive schedule)b.  Perawatan bulanan (monly preventive schedule)

c.  Perawatan mingguanPreventive maintenance tidak selalu murni dilakukan tetapi sering

dimodifikasi dengan menggabungkan antara  preventive maintenance 

dengan  predictive maintenance. Preventive maintenance ini

maksudnya adalah perawatan dengan melihat kondisi riil daari alatyang berssangkutan. Ini dilakukan karena padda saat waktunya

dilakukan perawatan ( preventive maintenance) sesuai jadwal kondisi

mesin masih daalam keadaan baik. Sehingga tiddak perlu dilakukanpenggantian spare part. 

2.   Breakdown maaintenance yaitu perawatan yang dilakukan tanpa adarencana sebelumnya (emergency maintenance)

3.   Improvement maintenance yaitu perawatan yang dilakukan untuk 

meningkatkan performance daari peralatan tersebut.

Tujuannya :a.  Meningkatkan kapasitas mesinb.  Meningkatkan kualitas mesin

c.  Mengurangi reject  

d.  Meningkaatkaan kuaalitas metode maintenance Contoh : pelumasaan yaang dulunya harus dengaan membongkar tetapi

1. Menjalankan prograam maintenance (pemeliharaan)

Fungs i t ekn i k apa sa ja?

 46

S l i h l h l di t kti it i t

Page 49: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 49/99

Selain hal – hal diatas aktivitas maintenance :

◊  Inspection : pembersihan, pemeriksaan oli

◊  Small repair : ganti baut tanpa membongkar

◊  Medium repair : harus membongkar untuk mengganti

◊  Overhall : merekondisi suatu peralatan mendekati spectawalnya (yang aslinya)

Semuanya harus didokumentasikan dan perlu ada inventory

1. Kualifikasi

Pada mesin roduksi biasanya DQ dan IQ dilakukan oleh bagian teknik sedangkanOQ dan PQ dilakukan oleh bagian produksi. Dan setiap 3 tahun sekali semua mesinproduksi dilakukan rekualifikasi. Pada mesin utility rekualifikasi dilakukan setiap

setahun sekali. Proses rekualifikasi dilakukan hanya PQ nya saja tetapi

rekualifikasi (validasi ulang) bisa dilakukan dari IQ, OQ dan PQ jika terjadi

peristiwa sebagai berikut :

1.  pemindahan alat2.  modifikasi alat

◊  Desain Qualification : untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa

sistem atau peralatan sesuai dengan spesifikasi/syarat – syarat yang telah

ditetapkan sesuai dengan guideline (cGMP, CPOB, dll)

◊  Installation Qualification : untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa

sistem atau peralatan yang diinstalasi sesuai dengan yang tertera pada dokumenpembelian, manual alat yang bersangkutan dan pemasangannya dilakukan

memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.

◊  Operational Qualification : Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa

sistem atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

◊  Performance Qualification : Untuk menjamin dan mendokumentasikan

2. Validasi (kualifikasi) mesin/peralatan dan kalibrasi

Kualifikasi Mesin produksi

Mesin utility

Design Qualification (DQ)

Installation Qualification (IQ)

Operational Qualification (OP)

Performance Qualification (PQ)

Water System

HVAC

Compressed Air SystemCleaning System

  47

Page 50: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 50/99

Pembagian Kelas Ruangan Produksi :

KlasifikasiKelas

AlatIV III II IB IA

Jumlah

Partikel(>0,5μm)>100.000/feet3 

<100.000/ 

feet3 

<10.000/f 

eet3 <100/feet3 <100/feet3 

Particle

Counter

Jumlah

Partikel(>5μm)>20.000/m3 

<20.000/ 

m3 <2000/m3 0 0

Particle

Counter

Jumlah Mikroba -<500

CFU/m3 

<100

CFU/m3 

<5

CFU/m3 

<1

CFU/m3 

RH - 45-75% 45-55% 45-55% 45-55% Hygrometer

Tekanan Udara - 10-15 Pa + ++  +++Magnehelic

Gauge

Suhu - 20-280C 16-250C 16-250C 16-250C Termometer

Air Excange -5-20

X/jam

20-40

X/jam

20-

40X/jam>120X/jam

Efisiensi - 95% 99,995% 99,997% 99,997%

Catatan : 1 m3

= 35 feet3 

1. KalibrasiKalibrasi yaitu membandingkan alat ukur satu dengan yang lain dengan tingkatan

akurasi yang lebih baik.Alat ukur dibandingkan dengan alat ukur standar yang tingkat akurasinya lebih

tinggibyaitu

◊  primer standar : alat kalibrasi yang dimiliki LIPI, ITB dll

◊  Sekunder standar : alat kalibrasi yang harus dimiliki oleh pabrik 

Yang berkaitan langsung dengan aobat wajib dikalibrasi contoh :timbangan

Verifikasi yaitu membandingkan alat ukur satu dengan yang lain tanpa melihatakurasinya.

Tetapi alat yang tidak berhubungan dengan produk hanya dilakukan verifikasicontoh kelembapan

1.  Heating Ventilating Air Conditioning (HVAC)2.  Water System

a. Air Reverse Osmosis (RO)

Parameter air murni :1.  Tingkat conductivity

2.  Microbiologi

3.  Total Organic Carbon (TOC)4.  PH

Membunuh bakteri menggunakan :

1.  Sinar UV

2.  Filter bakteri

3.  Heat treatment

 48

Aliran air Reverse Osmosis (RO) pada sirkulasi harus loop system artinya

Page 51: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 51/99

Aliran air Reverse Osmosis (RO) pada sirkulasi harus loop system artinya

air harus mengalir secaran terus menerus yang tidak boleh dead lack (mati)

dengan kecepatan 1,5 m/sec atau 5 feet/sec.b. Water For Injection (WFI)

Konduktivitas lebih rendah dari air RO namanya resistivitiParameternya1.  Konduktivitas

2.  Pirogen

3.  TOC (total organik karbon)WFI didapatkan dengan cara destilasi dari air terpurifikasi. Destilasi = uap

air yang dipakai

3.  Compressed Air System (CAS)CAS adalah sistem udara bertekanan

Alat yang digunakan :1.  Boiler

2.  Genset

4.  Cleaning System

Pencucian botol dengan menggunakan air RO 800C

Di combiphar pencucian botol menggunakan air RO dan sisa air pencuciantidak perlu dikeringkan karena tidak berpengaruh (sebelumnya sudah

dilakukan validasi)

Proses Pengolahan Limbah

Limbah antibiotik dan non antibiotik 

Aerasi I

Aerasi IV

Sedimentasi

Equalisasi

Prasedimentasi

Aerasi II

Aerasi III

Clarifier

Filter karbon aktif 

(mengurangi bau,

warna, BOD)sungai

Fish pool (indikator

fisiologis)

Dikirim ke PPLI

(Prasada Pramuna

Limbah Industri)

Drying bed

fisika

  49

Page 52: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 52/99

9VALIDASI

Validasi adalah Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap

bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang

digunakan dalam produksi dan pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasilyang diinginkan secara konsisten (terus-menerus).

(SK Menkes RI No. 43/MENKES/SK/II/1988 tentang Cara Pembuatan Obat yang

Baik)

Pengertian ?

Validasi adalah :

-  Tindakan pembuktian Dokumentasi

-  Dengan cara yang sesuai Metode

-  Bahan, proses, prosedur, kegiatan, dll Obyek -  Dalam produksi & pengendalian mutu Ruang Lingkup

-  Senantiasa mencapai hasil yg diinginkan

secara terus menerus Sasaran/target

Mengapa Perlu Validasi ??

1)  Peraturan Pemerintah (persyaratan c-GMP/CPOB)

2)  Mengurangi Problem di Produksi dan QC3)  Memperkecil Kemungkinan Kerja Ulang ( Rework )

4)  Lebih Menjamin Mutu Obat5)  Meningkatkan Kepercayaan Konsumen (pelanggan)

6)  Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Produksi7)  Meningkatkan Keuntungan bagi Perusahaan

Bagaimana Cara Melaksanakan Validasi ???

1.  Membentuk Komite Validasi & Gugus tugas

2.  Membuat Rencana Induk Validasi (Validation Master Plan)

3.  Menetapkan Jadwal Validasi

4.  Membuat Dokumen Validasi (protokol & laporan validasi)

Jenis-jenis Validasi

1. Validasi (Kualifikasi) Mesin dan Peralatan

- Installation Qualification (IQ)

Operational Qualification (OQ)

 50

Page 53: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 53/99

1. Installation Qualification (IQ) 

yaitu untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan

yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada dokumen

pembelian, manual alat ybs dan pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi

yang telah ditetapkan.

Sasaran/Target : 

1)  Memastikan bahwa sistem atau peralatan telah dipasang sesuai rencana

desain yang telah ditentukan (GMP complience)2)  Memastikan bahwa bahan dan konstruksi peralatan telah sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan (jenis baja anti karat, kemudahanpembersihan, dll)

3)  Memastikan ketersediaan perlengkapan pengawasan (alat kontrol) dan

pemantauan (monitor) sesuai dengan penggunaannya.4)  Memastikan sistem atau peralatan aman dioperasikan serta tersedia sistem

atau peralatan pengaman yang sesuai

5)  Memastikan bahwa sistem penunjang, misalnya listrik, air, udara, dll telah

tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai sesuai denganpenggunaannya

6)  Memastikan bahwa kondisi instalasi dan sistem penunjang telah tersedia

dan terpasang dengan benar

Macam – macam pengecekan IQ

1)  Spesifikasi/rancangan alat/sistem

2)  Identifikasi kemasan3)  Asesoris mesin/peralatan

4)  Daftar suku cadang (spare part)5)  Identifikasi bagian alat/mesin/sistem yang penting yang dapat

mempengaruhi proses dan kualitas produk 

6)  Daftar alat/instrumen yang perlu dikalibrasi

7)  Kalibrasi (sertifikat kalibrasi)8)  Prosedur (tata cara) Instalasi

9)  Pemeriksaan Instalasi Terpasang dan Sarana Penunjang

IQ dilakukan jika terjadi

◊  Pemasangan alat baru◊  Modifikasi alat

◊  Pemindahan alat.

2. Operational Qualification (OQ) 

Yaitu untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan

A. Kua l i f i kas i Mesin &Pera la tan Produks i  

  51

•  Memastikan bahwa parameter operasi yang berdampak terhadap kualitas

Page 54: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 54/99

produk akhir telah bekerja sesuai dengan rancangan design yang telah

ditentukan

•  Memastikan bahwa langkah operasi (urutan tata cara kerja) berdasarkan

petunjuk operasional, telah sesuai dengan waktu dan peristiwa dalamoperasi secara berurutan

Macam – macam pengecekan OQ

•  Uji simulasi dengan kondisi operasi yang sesungguhnya (tanpa product)

•  Batas/limit yang masih dapat disetujui

•  Menetapkan parameter dan batas limit operasi yang dapat mempengaruhi

proses dan product

•  Menetapkan kondisi operasional (SOP)

•  Menentukan limit spesifikasi (perawatan, pergantian spare part, dll)

IQ dilakukan jika terjadi

◊  Pemasangan alat baru

◊  Modifikasi alat

◊  Pemindahan alat.

(Dalam pelaksanaan di lapangan, biasanya IQ dan OQ dilakukan sekaligus

sehingga dokumennya di sebut Dokumen IQ/OQ)

3. Performance Qualification (PQ)Yaitu Untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan

yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan spesifikasi yangdiinginkan dengan cara menjalankan sistem sesuai dengan tujuan penggunaan.

Sasaran/Target :

•  Memastikan bahwa sistem atau peralatan yang digunakan bekerja sesuaidengan yang diharapkan dan spesifikasi yang telah ditetapkan

•  Pada umumnya pelaksanaan dilakukan dengan Placebo

•  Selanjutnya dengan menggunakan produk (obat) dan pada kondisi produksi

normal

•  Dilakukan 3 kali secara berurutan

Macam – macam pengecekan PQ

•  Kesinambungan operasi dan fungsinya

•  Dapat diulang kembali (repeatability)

•  Memastikan dalam kondisi yang sama, mutu produk dan spesifikasi obat jadi terwujud

Y i k b k ik b h d li di k d l

B. Val idas i Metode Ana l isa  

 52

3)  Menggunakan Bahan Baku Pembanding yg Sudah Dibakukan dan

Page 55: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 55/99

Disimpan ditempat yg sesuai

4)  Untuk Metode Analisa Adopsi (prosedur sudah ada dari dokumen resmi,misalnya FI, USP, BP, NF, dll), parameter yang diuji hanya Akurasi &

Presisi (verifikasi)5)  Untuk Metode Analisa Modifikasi atau eksplorasi (Prosedur belum ada),

semua parameter harus diuji (validasi), yaitu Spesifitas/Selektifitas,

Linearitas, Akurasi, Presisi, Limit of Detection, Limit of 

Quantitation, dan Robustness

Parameter Validasi Metode Analisa 

1. Spesifitas/Selektifitas

•  Kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa yang

diuji dengan derivat/metabolitnya•  Digunakan placebo dan zat yang memiliki struktur yang mirip (related

substance)

•  Misal HPLC peak harus terpisah sempurna (Rs 1,2 – 1,5)2. Linearitas (linearity)

•  Kemampuan suatu metode analisa untuk menunjukkan hubungan

secara langsung atau proporsional antara respons detektor denganperubahan konsentrasi analit

•  Diuji melalui Statistik : Linear Regrassion ( y = mx + b) & Koefisien

korelasi•  Biasanya digunakan minimum 5 sample

3. Akurasi (Accuracy)

•  Kemampuan suatu metode analisa untuk memperoleh nilai yang

sebenarnya (ketepatan pengukuran)

•  Akurasi dinyatakan sebagai prosentase (%) perolehan kembali

(recovery).

•  Ketepatan metode analisa dihitung dari besarnya rata-rata ( Mean, x)kadar yang diperoleh dari serangkaian pengukuran dibandingkan

dengan kadar yang sebenarnya.4. Presisi/ketelitian (Precision)

•  Kemampuan suatu metode analisa untuk menunjukkan Kedekatan dari

suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen

•  Dinyatakan dalam bentuk RSD (Relative standard Deviation)

5. Limit of Detection

•  Lowest amount of analyte in a sample that can be detected but not

necessarily quantitated

6. Limit of Quantitation

•  Lowest amount of analyte in a sample that can be quantitated withsuitable accuracy and precision

7. Robustness (ketegaran)

•  Merupakan kapasitas suatu metode analisa untuk tidak terpengaruh

oleh variasi kecil dalam parameter metode (Capacity to remain

ff t d b ll i ti i th d t )

  53

4.  Pelaksanaan Pengujian

5 P hit h il P ji

Page 56: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 56/99

5.  Perhitungan hasil Pengujian

6.  Penentuan Kriteria (Batas) Penerimaan7.  Membuat Kesimpulan

8.  Pembuatan Laporan Validasi

Kriteria Pemilihan M.A. yg diuji

1.  Potensi bahan yang diuji

2.  Stabilitas bahan3.  Mudah/tidaknya bahan dianalisa

Pembuatan Cuplikan Baku 

•  Dibuat oleh 2 (dua) orang Analis yang cakap, sebanyak 6 sampel terdiri

dari 3 dosis, sebagai berikut :Dosis 1 : 100 % - {(1,5 s/d 3) x (100% - syarat minimum monografi)},

dibuat 2 sampelDosis 2 : 100 % klaim label, dibuat 2 sampel

Dosis 3 : 100 % + {(1,5 s/d 3) x (syarat maximum monografi – 100%)},

dibuat 2 sampel

•  Tiap sampel diuji triplo (3 replikasi), dihitung rata-rata dan RSD.

•  Hasil yang diperoleh, kemudian ditabulasikan

Intepretasi Hasil Analisa •  Hitung Rata-rata % hasil uji ( Mean, x)

•  Hitung Simpangan Baku Relatif ( Relatif Standard Deviation/ SD)

•  Analisa hasil dengan uji ANAVA (t- test) Dibandingkan antar dosis

maupun antar analis

Kriteria Penerimaan (khusus Verifikasi) 

•   Mean merupakan ukuran Ketepatan (Accuracy)

•   Relative Standard Deviasi (RSD) merupakan ukuran ketelitian (Precision)

Artinya : Makin besar nilai Accuracy dan Makin kecil nilai RSD,Metoda Analisa tersebut makin baik.

Pedoman Umum :

•  Syarat Monografi 90 – 110 %, SD dan % relative error </= 2

•  Syarat Monografi 95 – 105 %, SD dan % relative error < 2

Tujuan validasi proses produksi adalah :

•  Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yangberlaku dan digunakan dalam proses produksi ( Batch Processing Record ),

senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus

C. Val idas i Proses Produ ks i  

 54

Macam – Macam Validasi Proses Produksi :

a Prospective Validation

Page 57: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 57/99

a. Prospective Validation

•  Untuk Produk- produk baru yang belum pernah diproduksi

•  Dilakukan pada Tiga batch pertama 

•  Bisa digunakan untuk dijual (commercial batch)•  Bukan termasuk trial batch (skala lab)

B.  Concurrent Validation

•  Untuk Produk yang sudah berjalan (sudah diproduksi)

•  Terjadi perubahan pada parameter kritis, seperti peralatan yang digunakan,

prosedur (cara) pembuatan, spesifikasi bahan baku, cara pengujian, dllyang dapat mempengaruhi mutu dan spesifikasi produk.

c. Retrospective Validation

•  Untuk Produk-produk yang sudah lama diproduksi yang belum di-validasi,

namun memerlukan data validasi (mis. Untuk keperluan registrasi ulang,dsb)

•  Penelusuran dari data produksi yang sedang berjalan

•  Data berasal dari batch record (minimum 10 – 20 batch)

•  Penelusuran sejarah (riwayat) produk yang bersangkutan

Urut - Urutan Pelaksanaan Validasi Proses Produksi (prospective &

Concurrent)

1.  Pemilihan proses produksi yang Diuji

2.  Pembuatan Protokol Validasi3.  Pembuatan lembar kerja (worksheet ) validasi

4.  Pelaksanaan validasi5.  Pengujian sampel

6.  Penentuan Kriteria (Batas) Penerimaan7.  Membuat Kesimpulan

8.  Pembuatan Laporan Validasi

Kriteria Pemilihan proses yg divalidasi 

1.  Potensi bahan (obat) yang digunakan2.  Stabilitas bahan (obat)3.  Mudah/tidaknya proses produksi tersebut dilakukan

4.  Hambatan selama proses produksi.

5.  Semua produk baru HARUS divalidasi

6.  Semua perubahan yang dapat mengakibatkan perubahan mutu produk,harus divalidasi

Catatan : No. 1 s/d 4 merupakan kriteria untuk retrospective validation 

Protokol Validasi

•  Halaman Pengesahan

•  Tujuan pelaksanaan validasi

•  Cakupan (scope)

• Latar belakang pelaksanaan alidasi

  55

•  Rencana pengujian sampel

• Rencana analisa hasil uji

Page 58: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 58/99

•  Rencana analisa hasil uji

•  Kriteria penerimaan

Langkah Produksi  Bahan 

Baku 

Alat/  

Mesin 

Parameter 

Kritis 

Pengujian 

(Test Method) 

1. Penimbangan - C.T.M.

- Corn Starch

- Lactose Mesh 200

- Eurocert Tartrazine- Microcel PH 101

- Talcum- Mg. Stearate

Timbangan - Kebersihan

- Ketepatan timbangan

- Cemaran mikroba

- Kalibrasi

2. Pencampuran

Awal

- C.T.M.

- Corn Starch

- Lactose Mesh 200

Super Mixer - Waktu pencampuran

- Kecepatan pengadukan

- Kecepatan chopper- Loading capacity

- Keseragaman kadar zat aktif 

3. Granulasi

Basah

- Campuran serbuk 

tahap II- Eurocert Tartrazine

- Corn Starch

- Aquadem.

Super Mixer - Jumlah bahan pengikat

- Viskositas binder

- Waktu Pengadukan- Kecepatan Pengadukan

- Kecepatan Chopper

- Suhu larutan pengikat

- Pemerian granul

- Waktu hancur

- Kekerasan tablet- Kerapuhan

- Dissolusi

4. Pengayakan - Granul tahap III OscillatingGranulator

- Ukuran Mesh- Kecepatan mesin

- Distribusi ukuran partikel

5. Pengeringan - Granul tahap IV Fluid bed Dryer -  Suhu- Waktu

- Loading Capacity

- Kadar Air- Rendemen

6. Pengayakan

granul kering

- Granul tahap V Oscillating

Granulator

- Ukuran Mesh

- Kecepatan mesin

- Distribusi ukuran partikel

- Rendemen

7. PencampuranAkhir

- Granul tahap VI- Microcel PH 101

- Talcum- Mg Stearate

Drum Mixer - Waktu

- Kecepatan (RPM)

- Loading capacity

- Keseragaman kadar

- Ukuran partikel

- Density- Rendemen

k bl i k i i

 56

Intepretasi Hasil

• Hitung Rata-rata % hasil uji (Mean x)

Page 59: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 59/99

  Hitung Rata rata % hasil uji ( Mean, x)

•  Hitung Simpangan Baku Relatif ( Relatif Standard Deviation/ SD)

•  Analisa hasil dengan uji ANAVA (t- test)

Kriteria Penerimaan

Proses produksi dapat dinyatakan memenuhi persyaratan jika secara statistik 

menunjukkan konsistensi hasil pada setiap batchnya, dan seluruh parameter ujimemenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada spesifikasi produk ybs.

Tujuan :

Untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa :

1.  Proses pengemasan yang dilakukan telah sesuai dengan Prosedur TetapProses Pengemasan yang telah ditentukan serta memberikan hasil yang

sesuai dengan persyaratan (rekonsiliasi) yang telah ditentukan secara terus

menerus (reliable and reproducible).2.  Operator/pelaksana yang melakukan proses pengemasan kompeten serta

mengikuti prosedur pengemasan dan peralatan pengemasan yang telah

ditentukan.3.  Proses pengemasan yang dilakukan, tidak terjadi peristiwa mix – up 

(campur baur) antar product maupun antar batch.

Mengapa harus dilakukan validasi pengemasan ??

•  Sebagian besar kesalahan ada di bagian proses pengemasan

•  Kesalahan di bagian pengemasan, sangat sulit dideteksi

•  Ada anggapan bahwa proses pengemasan BUKAN proses yang penting,sehingga pengawasan sering diabaikan

Apa yang harus divalidasi ??

1.  Kemasan Strip/Blister

–  Jumlah tablet yg dikemas vs jumlah tablet yang dihasilkan

–  Penandaan (No. Batch, Mfg. Date, Exp. Date) pada blister/strip,

dus, karton

–  Test Kebocoran strip/blister

–  Jumlah tablet dalam strip/blister

–  Jumlah strip/blister dalam dus

–  Jumlah dus dalam karton–  Kelengkapan (etiket, brosur, penandaan)

–  Kerapian

–  Rekonsiliasi Bahan pengemas

2.  Kemasan Botol (syrup, suspensi, other liquid)

J l h b t l dih ilk j l h i di d k i

D. Val idas i Proses Pengem asan  

  57

E. Val idas i Pem bers ihan ( Clean ing Va l ida t ion )

Page 60: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 60/99

Tujuan :Untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa :

1.  cara pembersihan yang digunakan tepat dan dapat dilakukan berulang-ulang (reliable and reproducible)

2.  peralatan/mesin yang dicuci tidak terdapat pengaruh yang negatif karena

efek pencucian

3.  operator/pelaksana yang melakukan pencucian kompeten, mengikutiprosedur pembersihan dan peralatan pembersihan yang telah ditentukan

4.  cara pencucian menghasilkan tingkat kebersihan yang telah ditetapkan.

Misal : sisa residu, kadar kontaminan, dll

Mengapa Prosedur Pembersihan harus divalidasi ??

•  Peralatan digunakan untuk bermacam produk 

•  Meningkatnya kontak permukaan antara bahan dgn alat/mesin

•  Tuntutan c-GMP

Bagaimana Cara Pelaksanaan Validasi Pembersihan ??

1.  Pemilihan prosedur (Protap) Sanitasi yang Diuji

2.  Pembuatan Protokol Validasi3.  Penetapan Metode Pengambilan sampel4.  Pembuatan lembar kerja (worksheet ) validasi

5.  Pelaksanaan validasi6.  Pengujian sampel

7.  Penentuan Kriteria (Batas) Penerimaan

8.  Membuat Kesimpulan

9.  Pembuatan Laporan Validasi

Penetapan Prosedur Pembersihan (bekas product/active substance)yang divalidasi :

•  Bahan-bahan yang sulit dibersihkan (dari pengalaman)

•  Product-product yg memiliki tingkat kelarutan yang jelek 

•  Product-product yg mengandung bahan yang sangat toxic, carscinogenic,

mutagenic, teratogenic, etc.

•  Untuk bahan yg sama, dipilih yang memiliki dosis yg lebih tinggi

Kriteria Alat/Mesin Yang Dilakukan Validasi Pengemasan

•  Peralatan/mesin baru•  Untuk mesin yang sama (merek, jenis/type) hanya salah satu yang harus

divalidasi

•  Jika dalam proses menggunakan rangkaian mesin yang berbeda secara

berkelanjutan (in line machine), masing-masing mesin harus tetapdivalidasi secara terpisah

 58

•  Jumlah titik sampling, lokasi sampling, contaminasi sampel, dll

•  Formulasi : Cairan, powder, aseptic, sterile, excipients, etc.

Page 61: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 61/99

p p p

Metode Pengembilan Contoh (Sampling Plan) 

1.  Metode Apus (Swab Sampling Method)Pengambilan contoh dengan cara apus, umumnya menggunakan bahan apus

(swab material) yang dibasahi dengan pelarut yg langsung dapat menyerapresidu dari permukaan alat.

•  Bahan yang digunakan untuk sampling (swab material) harus :

 ―   Compatible dgn solvent dan metode analisanya

 ―   Tidak ada sisa – sisa serat yg mengganggu analisa

 ―   Ukuran harus disesuaikan dengan area samplingnya

•  Solvent (pelarut) harus :

 ―   Disesuaikan dengan spesifikasi bahan yang diperiksa ―   Tidak mempengaruhi stabilitas bahan yang diuji

 ―   Sebelum dilakukan validasi, harus dilakukan

pemeriksaan/uji penemuan kembali (recovery test) denganlarutan yang diketahui kadarnya

2.  Metode Pembilasan Akhir (Rinse Sampling Method)

1.  Umumnya dilakukan untuk alat.mesin yang sulit dijangkau dengan cara

apus (banyak pipa-pipa, lekukan, dll).2.  Pelarut (bilasan akhir) dapat digunakan pelarut organik (methanol, alkohol)

atau hanya aquademineralisata, pelarut kemudian ditampung dan dianalisa.3.  Kelebihan : jika dilakukan dengan benar, hasil pemeriksaan mencerminkan

kondisi seluruh permukaan alat.

4.  Kekurangan : ada kemungkinan tidak seluruh sisa bahan (residu) larut

dalam bahan pelarut sehingga residu tidak bisa terdeteksi

3.  Metode dengan Menggunakan Placebo

1.  Dilakukan dengan cara pengolahan produk yang bersangkutan

tanpa bahan aktif dengan peralatan yang sudah dibersihkan

kemudian dianalisa2.  Tidak disarankan karena tidak reproducible

Metode Analisa (Pemeriksaan) 

•  Metode Analisa yg digunakan untuk pemeriksaan sisa residu HARUS

sudah divalidasi

•  Spesific untuk bahan yang diperiksa

•  Cukup sensitif untuk mendeteksi sisa residu

•  Alat yang dipakai: HPLC (disarankan, tetapi biaya pemeriksaan mahal);

Spektro UV/Vis dan KLT (biaya lebih murah)•  Periksaan lain : pH, Konduktifitas, Kejernihan, sisa deterjen

Penentuan Total Residu :

•  Dengan cara menjumlahkan sisa residu dari semua bagian

M k ik j l h t t l id d i i id di l

  59

•  TIEL (Toxicological Insignificant Exposure Level) atau dosis terurapetic

terkecil per hari sebagai bahan perhitungan

Page 62: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 62/99

Acceptance Kriteria :

•  Kriteria Dosis cemaran bahan aktif tidak lebih dari 0,001 x dosis harianmaksimal perhari dari produk selanjutnya

•  Kriteria ppm Produk berikutnya mengandung tidak lebih dari 10 ppm

cemaran produk sebelumnya

•  Bersih secara visual pada alat yang telah dibersihkan, tidak terlihat

secara visual adanya sisa produk sebelumnya

10Ruang lingkup CPOB ?

Personalia

a.   jumlah cukupb.  memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai

dengan tugasnya

c.  memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik d.  mempunyai sikap dan kesadaran tinggi untuk mewujudkan CPOB

Bangunan dan Fasilitas

a.  memiliki ukuran, rancang-bangun, konstruksi serta letak yang

memadai agar memudahkan dalam pelaksanaan kerja,pembersihan dan pemeliharaan yang baik.

b.  sarana kerja hendaklah memadai sehingga setiap resiko terjadinya

kekeliruan, pencemaran silang dan pelbagai kesalahan lain yang

dapat menurunkan mutu obat dapat dihindarkanPeralatan

a.  memiliki rancang bangun dan konstruksi yang tepatb.  ukuran yang memadai serta ditempatkan dengan tepat sehingga

mutu yang dirancang bagi tiap produk obat terjamin secara

seragam dari bets ke bets

c.  mudah dibersihkan dan dirawatd.  Peralatan tidak boleh menimbulkan akibat yang merugikan

 60

h.  Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji

dan mencatat hendaklah diperiksa ketelitiannya secara berkala

di d d

Page 63: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 63/99

serta ditera menurut suatu program dan prosedur yang tepatSanitasi dan Higiene

a.  Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personalia, bangunan,peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya, dansetiap hal yang dapat merupakan sumber pencemaran produk 

b.  Prosedur sanitasi dan higiene hendaklah divalidasi dan dievaluasi

secara berkala untuk memastikan bahwa hasil penerapan proseduryang bersangkutan cukup efektif dan selalu memenuhi persyaratan

Produksi

a.  Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yangtelah ditetapkan yang dapat menjamin senantiasa menghasilkan

obat jadi yang memenuhi spesifikasi yang ditentukanb.  Aspek yang perlu diperhatikan agar tidak menyimpang dari

ketentuan yang telah ditetapkan meliputi :

1.  Bahan awal

2.  Validasi proses

3.  Pencemaran4.  Sistem penomoran batch dan lot

5.  Penimbangan dan penyerahan

6.  Pengembalian

7.  Pengolahan8.  Pengemasan

c.  Unsur-unsur dalam pengolahan obat yang efektif adalah :1.  Adanya prosedur kerja standar umum yang tertulis

2.  Adanya instruksi produksi tertulis yang tegas untuk setiap

produk yang dibuat

3.  Kepatuhan pada prosedur-prosedur tertulis4.  Dokumentasi yang cermat dan tepat waktu

Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

a. 

Pengawasan mutu adalah bagian yang esensial dari carapembuatan obat yang baik untuk memastikan tiap obat yang dibuatsenantiasa memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan tujuan

penggunaannya

b.  Pengawasan mutu meliputi semua fungsi analisa yang dilakukan dilaboratorium termasuk pengambilan contoh, pemeriksaan dan

pengujian awal, produk ruahan dan obat jadi, serta penyimpanan

contoh pertinggal

c.  Pemastian mutu meliputi program uji stabilitas, pemantauan

lingkungan kerja, validasi, dokumentasi suatu bets program danpenyusunan serta penyimpanan spesifikasi yang berlaku dari tiapbahan dan produk termasuk metode pengujiannya.

Inspeksi Diri

a.  Tujuan inspeksi diri adalah untuk melakukan penilaian apakah

seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu dalam pabrik

  61

peralatan, produksi, pengawasan mutu, dokumentasi, dan

perawatan gedung dan peralatan.

P K l h T h d Ob t P ik K b li Ob t d Ob t

Page 64: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 64/99

Penanganan Keluhan Terhadap Obat, Penarikan Kembali Obat dan ObatKembalian

a.  Keluhan terhadap obat dan laporan keluhan dapat menyangkutmutu, efek samping yang merugikan atau masalah efek terapetik.

b.  hasil evaluasi dan penelitian dilakukan tindak lanjut berupa antara

lain : tindakan perbaikan yang diperlukan, penarikan kembali bets

obat atau seluruh obat yang bersangkutan dan tindak lanjut yangsesuai.

c.  Penarikan kembali obat dapat berupa penarikan kembali satu atau

beberapa bets atau seluruh obat jadi tertentu dari semua mata rantaidistribusi

DokumentasiDokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas

mendapat instruksi secara rinci dan jelas mengenai bidang tugas yang

harus dilaksanakannya

 

Page 65: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 65/99

11Soal kompre komisi I

Pak Purwadi

Water system di PT. combiphar 

a.  Raw water/top water 

Ialah: air baku yang belum mengalami proses (blom di apa2in gethu)

Diperoleh: - sumur artesis

-  PDAM

-  Air sungai yang di treatment

 b.  Potable water 

Di peroleh dari air PDAM (colorinasi)

c.  Purified water (PW)

d.  Water for injeksi (WFI)

Skema:

Proses pengo lahan a i r da lam p roses p roduk s i?

 63

Penjelasan

 Raw water yang diperoleh dari sumur artesis di ambil dengan cara

Page 66: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 66/99

di pompa. Raw water tersebut di tampung di Brea tank  

Air disaring dengan pompa yang berfungsi sebagai pengerak 

Mutimedia Filter 

Prinsip: terdapat beberapa penyarigan dalam bentuk kasar 

Untuk pembuaan PW (Purified water)

Softener  menggunakan resin untuk mengurangi kesadahan air 

UV Steriliser  untuk membunuh bakteri

Di filter Cartrige ukuran 5 μ 

Di filter Cartrige ukuran 1 μ 

RO (Reverse Osmosis)Osmosis: difusi air dari konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi lebih

rendah

RO: kebalikan dari osmosis

Proses RO

RO

  64

Penjelasan

•  Proses RO terjadi di membran, air aka masuk ke konsentrasi yang

Page 67: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 67/99

lebih rendah melalui suatu membran permeable.

•  Pada RO karena adanya tekanan tinggi sehingga menyebabkan

konsentrasi lebih berbeda.Tekanan tinggi tekanan rendah (ada yang tersaring, partikel lebih

 besar yang tersaring).

EDI-Cell (Electro Deionisasi Cell)

- +

+

-

Prinsipnya: ion ke tarik ke kutub masing-masing, ion-ion tersebut ditangkap

sehingga meyebabkan air lebih jernih.

Kondaktivitas: kemampuan menghantarkan listrik di bawah 1,3 μSSemakin jernih air, daya hantar listriknya kecil.

Penampungan

Di tampung dalam tangki DJ (double jacket), sistem open loop

(mengalir terus menerus) dan suhu 80°C.

WHY…80°C, ko ga 100°C….?????????

 Because karena……..

-  klo 100 ga efisien, asumsinya bakteri di suhu 80 juga dah mati

kog.-  Pemborosan energi

-  Merusak kekasaran dari pipa

(syarat 0,8 KA, kecepatan alir 1,5m/s hasil penelitian), bakter tidak bisa membentuk duo film

 65

Page 68: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 68/99

Secara teori.................

o  Fungsi gudang:

-   penerimaan barang (dari supplier, produksi dll)

-   penyimpanan barang (sesuai katagori)

-   pengeluaran barang (kepada distributor produksi, QC dll)

-   pengumpulan barang

secara umum, gudang itu..... untuk menyimpan, menerima danmengeluarkan barang.

o  Alur barang 

Supplier 

Gudang

karantina

Barang datang

Tidak Cek bagian

 pembelian

LPB Bagian QC

Labelling

Sampling

Periksa

Gudan g? Barang m asuk d iapa in? Apa yang d ip er i ksa?

  66

 

Keterangan:

LPB (Laporan Penerimaan Barang)

Page 69: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 69/99

  LPB (Laporan Penerimaan Barang)

  Saat labelling, QC nempel label kuning baru di lakukan sampling

   NHPB (Nota Hasil Pemeriksaan Barang)

Secara Praktek (Misal PT. Combiphar Punya.....)

o  Gudang (Logistik)....?

o  Barang yang masuk (datang) diapain? Apa yang diperiksa?

Bahan Awal (bahan baku + Bahan kemas)

1.  Bahan Baku

  Penandaan barang

QC + Labelling karantina

P ik B h B k

 67

c.  Secara MO

Metode Apus: - area apus 5x5 cm

- syarat: 125 CFU/25 cm

Page 70: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 70/99

  syarat: 125 CFU/25 cm

2.  Bahan kemasa.  Cara fisik: pengukuran volume, panjang dan tebal.

 b.  Cara MO

  Botol : - dibilas dengan NaCl 0,9 %, di kocok.

Syarat: Bakteri 125 CFU

Jamur 50 CFU

EC, Pseudomonas, stafillo, salmonella (-

)

-  Metode Apus•  Film area apus 5x5 cm, syarat: bakteri 125 CFU/25 cm

•  Pengambilan sampel secara diagonal (3 titik; atas, tengah

 bawah)

•  Untuk lot/batch yang jumlahnya banyak Military Standard

  Foil “Swab Methode”

c.  Cara kimia

  Botol: - Uji tranmisi cahaya, syarat 40-50 %

-  Bahan gelas yang diabukan

-  Hidrolisis ketahanan permukaan : keasaman, kebasaan

-  Kekuatan botol beban 30 kg (tidak boleh lepas tutup dari botolnya)

  Foil: Infra red (untuk identifikasi bahannya)

Menggunakan NaOH (laisan terpisah), As.

Sitrat (lapisan yang belum terpisah)

  Metode sampling

 N + 1

- Penyamplingan dilakukan setiap 1 batch

Misal: dalam 1 batch ada 100 stock (klo dlm stock ) 100 + 1 = 11 (yangdi sampling)

-  Pengambilan bahan dengan menggunakan “Stick Sampler”

 NB: Tidak semua BB diperiksa, hanya terhadap bakteri saja, misal:

glukosa

Secara teori.......

IPC (In Proses Control)

a pengawasan dan pengendalian mutu produk (produk antara ruahan jadi)

I PC Tab le t ? Pa ram e t e r h om ogen i t as , k adar a i r , m esin

m i x e r ?

  68

- kekerasan (hardeness tester) kerapuhan (Friability tester), keseragaman

 bobot, waktu hancur (disintegration tester), disolusi dll.

Page 71: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 71/99

Secara Praktek...... contohnya neh di PT. Combiphar (Combi lg......Combi lg jangan

bosen yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee)Sebelum qta ke pokok permasalahn, qta ke alur proksi dulu ye.......

Alur produksi

Bahan awal

(bahan baku

dan bahan

kemas)

Release WeighingBets = MRS (Material Requirement

Slip)

Pencampuran

Semi solid

solid

Liquid

 

IPC Tablet.............

Produk antara

-  di periksa warna, bau, kadar air (moisture balance) sampel 3 gram,

60°C, 15 menit = 1-2 %

-  keseragaman kadar (misale: parasetamol, range nya 95 – 105 %)

-  keseragaman kandungan

Produk ruahan-  Diameter tablet : 10,5 cm, 11 cm

-  Kekerasan tablet

-  Ketebalan tablet

-  Waktu hancur 

-  Disolusi

-  Kerapuhan : 0 %

-  Bobot tablet : 500 ± 5 % (20 tablet)

Produk jadi-   potogan strip: 5 x 2 tablet

-  kebocoran: tidak bocor 

sekedar intermezo di Combi (combi lagi2, bosen oeee) 

Uji kebocoran ala ”Vakum”

”6 S i di kk k d l l k ( i 30 i ) l k

 69

Produk s i apa? Pengo lahan?

Page 72: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 72/99

Produksi adalah: semua kegiatan pembuatan, mulai penerimaan bahan awal, pengolahan sampai dengan pengemasan untuk menghasilkan produk jadi.

Pengolahan adalah: bagian dari siklus produksi mulai dari penimbangan bahan baku

sampai menghasilkan produk jadi.

Produk jadi adalah: suatu produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan

Produksi umumnya ada 2 unit:1.  Unit proses

-  Dispensing: ruang transit, ruang timbang, ruang penyimpanan bahan

 baku hasil penimbangan (sebelum di bawa ke ruang produksi)

-  Pengolahan

2.  Unit pengemasan

3.  Menentukan ED?

ED ditentukan saat mixing dan pengolahan di laporkan ke superviser 

 pengemasanManager produksi (list Of Shelf time) ketemu tahun eraa, untuk mecari buln dari bulan mixing – 1 bulan.

Misal: bulan mixing oktober, berarti bulan ED nya september/

12

Page 73: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 73/99

12 

Resume diskusi KOMISI I

Syarat ruangan kelas III :

Jumlah maksimum cemaran partikel per m3 untuk ukuran partikel ≥ 0,5 µm

adalah 3.500.000 partikel, sedangkan untuk ukuran partikel adalah 20.000partikel.

Persyaratan Standar Lingkungan Produksi (CPOB 2001, hal 60)

Klasifikasi

ruangan produksi

menurut ”ASEAN

GMP”

Klasifikasi standar yang

sejenis

BS 5295 1)

US Fed. Std. 209 E 2)

VDI 2083, P.I. 3)EC 4)

Jumlah maksimum

cemaran partikel per

m3

ukuran : ukuran :

≥ 0,5 µm ≥ 5 µm

Jumlah

maksimum

cemaran

mikrobaper m3 

Efisiensi

saringan

udara %

Pertukaran udara per jam

RUANGAN TERKENDALI / RUANGAN BERSIH

1) 2) 3) 4)

KELAS I“putih” 

IA 100 - A 3,5000 < 1 99,997 > 120

0,3 m/detik utk aliran vertikal0,45 m/detik utk aliran horizontal

”Daerah Kritis”

(di bawah udara laminar)

IB 100 3 B 3,5000 5 99,997 > 20”Ruangan Penyangga

Daerah Kritis”

KELAS II“putih” 

2 10.000 5 C 350,000 2,000 100 99,995 > 20

KELAS III

“kelabu”3 100.000 6 D 3,500,000 20,000 500 95 > 20

RUANGAN TIDAK DIKENDALIKAN

KELAS IV

“hitam”TD TD TD TD TD TD TD

TDRuangan produksi hendaknya

dilengkapi dg sistim ventilasi, dg

pengontrol udara yg sesuai bagiproduk dan aktifitas yg dilakukan

baik terhadap ruangan lain

maupun terhadap udara luar.

•  Penjelasan Gudang di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. - Plant Bandung :

Struktur Organisasi Penyimpanan

Asisten Manager P i

 71

Masing masing bagian ditangani oleh supervisor , yaitu :

1.  SSBB : Supervisor Penyimpanan Bahan Baku

2 SSBK : Supervisor Penyimpanan Bahak Kemas

Page 74: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 74/99

2.  SSBK : Supervisor Penyimpanan Bahak Kemas3.  SSDJ : Supervisor Penyimpanan Obat jadi

4.  SSBT : Supervisor Penyimpanan Barang Teknik 

5.  SPS : Supervisor Penimbangan Sentral

6.  SSKK : Supervisor Penyimpanan Kulit Kina

7.  STBK : Supervisor Penandaan Barang Kemas

Alur barang dimulai dari bagian PPPI dimana PPPI menyusun perencanaanpengadaan barang berdasarkan data dari pihak pemasaran dan stok barang (produk)

yang tersisa di ULS. Susunan perencanaan pengadaan barang tersebut selanjutnya

diserahkan ke Bagian Pembelian untuk dilakukan pemesanan kepada pemasok.

Pihak pembelian akan mengeluarkan Surat Pesanan (SP) kepada supplier danditembuskan pada bagian bagian PPPI, pergudangan dan keuangan. Selanjutnya,

pihak gudang akan mencatat pesanan barang dalam KKPK (Kartu Kontrol PesanBarang). Barang dikirim oleh supplier dan diterima oleh Bagian Gudang untuk 

diperiksa kesesuaian dengan SP. Pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan kemasan,

label, etiket, tanggal ED, dan juga no. batch. Apabila diketahui barang yangdikirim ternyata etiketnya berbeda dengan pesanan, atau kemasan yang diterima

bagian gudang dalam keadaan tidak baik, maka bagian Gudang akan menolak 

barang tersebut.

Bila barang yang diminta sesuai dengan pesanan maka pihak gudang akanmengeluarkan Bukti Terima Barang Sementara (BTBS) yang diberikan kepada

pemasok/supplier dan ditembuskan ke bagian PPPI, Pembelian, Laboratorium

Pengujian dan pada gudang sendiri yang akan disimpan sebagai arsip. SelanjutnyaBagian Laboratorium Pengujian melakukan sampling terhadap barang yang baru

datang tersebut untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian apakah

barang tersebut sesuai dengan spesifikasi apa tidak. Sehingga Bagian LaboratoriumPengujianlah yang menyatakan barang tersebut diterima atau ditolak. Bila barang

tersebut ditolak maka akan diserahkan ke supplier lagi, dan bila diterima akan

disimpan dibagian gudang. Bagian Laboratorium Pengujian akan memberikanLaporan Analisa (LA) sebagai bukti bahwa barang telah diuji dan memenuhi

spesifikasi yang ditentukan. Selanjutnya pihak gudang akan mengeluarkan Bukti

Penerimaan Barang (BPB) rangkap 6, lembar 1,3,5 diserahkan ke Bagian

Pembelian yang akan diteruskan ke supplier, lembar ke 2,4 diserahkan ke BagianKeuangan dan lembar ke 6 digunakan sebagai arsip gudang. Kemudian petugas

gudang akan memindahkan barang/bahan pesanan ke tempatnya (tempat

penyimpanan yang sesuai) dan mencatatnya di Administrasi Persediaan Gudang

(APG).

Ruangan tempat penyimpanan barang diatur dan dikendalikan untuk menjagakualitas bahan. Untuk menyimpan hormon, OKT (Obat Keras Terbatas) seperti

psikotropik, harus dipisahkan dan terkunci. Sistem penyimpanan di atur menurut

  72

kelembaban 30-75%. Pengendalian terhadap binatang pengerat seperti tikus

dilakukan dua kali dalam sebulan, dimana PT. KIMIA FARMA bekerja samadengan perusahaan pest control, yaitu Terminix. Barang-barang di gudang

disanggah dengan pallet sehingga tidak bersentuhan langsung dengan lantai.

Bagian PPPI menurunkan Surat Perintah Kerja Produksi (SPKP) kepada produksi

Page 75: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 75/99

disertai BSTBB/BSTBK. Selanjutnya BSTBB diserahkan ke Penimbangan Sentral

dan BSTBK ke Bagian Penandaan. Barang yang diminta akan diserahkan ke bagianproduksi untuk dilakukan proses produksi hingga pengemasan primer maupun

sekunder. Jika produk telah jadi, Supervisor Produk akhir (SPA) akan memeriksadan memberikan Acc, setelah itu baru produk jadi boleh masuk gudang obat jadi

dengan dilampiri Bon Barang Jadi oleh bagian produksi. Produk jadi disimpan di

gudang obat jadi dan selanjutnya dikirim ke ULS sesuai instruksi dari ULS.

•  Gedung beta laktam dibuat secara istimewa :

Produksi beta laktam harus dibuat terpisah dengan produksi lain karena :o  Beta laktam dapat menyebabkan resistensi (toleransi) pada pekerja

o  Beta laktam dapat menyebabkan alergi pada pekerja

o  Beta laktam dapat menyebabkan idiosinkrasi pada pekerja

o  Beta laktam dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

o  Beta laktam mudah terdekstruksi oleh cemaran lain

•  Air yang digunakan untuk sirup (CPOB 2001, hal 179) :

Air yang digunakan hendaklah paling sedikit berkualitas air minum, yang tidak 

boleh mengandung mikroba lebih dari 100 unit pembentuk koloni dalam setiap

ml dan tidak boleh mengandung mikroba patogen, antara lain Coloform,

Salmonella, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococus aureus.Dianjurkan agar sebelum digunakan air dididihkan lebih dahulu atau

disterilkan dengan cara penyaringan melalui saringan membran berukuran pori0,2 mikron.

•  Cara menjamin di gudang aman dari rodentsia / tikus pengerat :

Pengendalian terhadap binatang pengerat seperti tikus dilakukan dua kali

dalam sebulan, barang-barang di gudang disanggah dengan pallet sehinggatidak bersentuhan langsung dengan lantai. Dapat bekerja sama dengan

perusahaan  pest control, misalnya pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. -

Plant Bandung melakukan kerjasama dengan Terminix.

•  Satuan dari kelembaban adalah persentase (%).

•  Skema alur pembuatan aquademineralisata

 73

Alur Pembuatan Aqua Demineralisata 

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. - Plant Bandung

Page 76: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 76/99

Bahan baku air dari PDAM

(masuk bak penampung)

Multisorb

(berisi pasir dan karbon aktif)

Tangki 1 (bahan baku)

Kolom resin penukar anion

Kolom resin penukar kation

Tangki penampungan ½ jadi IPC : pH,kadar ion

Cl

Lulus uji

Mixed bed

DITOLAK (Kolom resin penukar kation dan anion)

Tangki penampungan jadi Lab Pengujian:pemeriksaan

sesuai yang

dipersyaratkan

untuk aqua

demineralisata

DITOLAK DISALURKAN

  74

Page 77: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 77/99

13RUANGANRuangan untuk produksi (pengolahan dan pengemasan) dibedakan menjadi

beberapa kelas, yaitu kelas E1, E2, dan F. Konsep pembagian ruangan ini menurutAventis Pharma, terutama berdasarkan aturan-aturan GMP internasional.

a) Kelas E1

Kelas E1 atau yang dulu disebut kelas 3 merupakan area yang digunakan untuk 

pengolahan Active Pharmaceutical Ingredients (API) untuk produk non steril.

Persyaratan area ini ditentukan sesuai dengan peryaratan yang produk yang diolah

di ruangan tersebut.

Tabel 1. Persyaratan ruangan kelas E1 Sanofi-Aventis

Jenis pemeriksaan cemaran Kondisi

In operation At rest

Partikel Partikel ≥ 0.5

μm/m3

Partikel ≥ 5 μm/m3 

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

3.5 x 106

2 x 104

Mikroba

(Gowning

room)

Settle plates (pasif) Air sample (aktif)

Contact plates

≤ 400 kol./4 jam

≤ 700 kol./m3 udara

≤ 25 kol./25 cm2

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkanMikroba

(Production

room)

Settle plates (pasif) ≤ 80 kol./4 jam

≤500 kol./ m3udara

≤ 100 kol./ 25 cm2 

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Perbedaan tekanan udara : ≥ 7.5 Pa

Pergantian udara : ≥ 10/jam

Suhu : 19-25°C

Kelembaban : 30-60 %b) Kelas E2

Kelas E2 Sanofi-Aventis, merupakan area yang digunakan untuk proses

selanjutnya dari sediaan yang dibuat.

 75

Tabel 2. Persyaratan ruang kelas E2

Jenis pemeriksaan cemaran Kondisi

Page 78: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 78/99

In operation At rest

Partikel Partikel ≥ 0.5

μm/m3

Partikel ≥ 5

μm/m3 

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Mikroba Settle plates

(pasif) Air sample

(aktif)

Contact plates

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Tidak ditetapkan

Perbedaan tekanan udara : > 0

Pergantian udara : sesuai yang dibutuhkan, ≥ 4 jam(1)

Suhu : 19-25°C

Kelembaban : sesuai dengan kebutuhan, ≥ 80 % (2)

(1) sesuai data kualifikasi(2) sesuai data pemantauan 

c) Kelas F

Kelas F Sanofi-Aventis digunakan sebagai area penunjang seluruh kegiatan.

Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan pada area kelas F :

•  Menyimapan dan menyiapkan barang-barang, seperti bahan baku, produk 

 jadi, bahan pengemas, dsb.

•  Menyiapkan bahan pengemas sekunder

•  Tempat ganti pakaian kerja

  76

Page 79: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 79/99

14AIR 

Pemeriksaan air dilakukan terhadap semua jenis air yang digunakan, meliputi airsumur, air PAM,  potable water, purified water, dan  purified water  yang berasal

dari MilliQ Plus.

Tabel. Persyaratan mikrobiologi semua jenis air di PT Aventis Pharma

Jenis cemaran Air sumur Air PAM Potable

water

Purified water Milli Q Plus

Jumlah bakteri Tidak 

ditetapkan

100 kol/ml 100 kol/ml 100 kol/ml 10 kol/100

ml

Total coliform ≤ 10 0 kol/ml 0 kol/ml - -

Coliform tinja - 0 kol/ml 0 kol/ml - -Parameter

yang diperiksa

Kimia total,

cemaranmikroba,

cemaran

coliformdan

cemaran

coliform

tinja

Kimia total,

cemaranmikroba,

cemaran

coliform dancemaran

coliform tinja

Kimia total,

cemaranmikroba,

cemaran

coliform dancemaran

coliform

tinja

Penampilan,pH,

konduktivitas,total karbon

organik, nitrat,

logam berat,batas

kandungan

bakteri, dan

batasendotoksin

Kimia total,

cemaranmikroba,

cemaran

coliform dancemaran

coliform tinja

Keterangan:

1.  Air sumur adalah air yang diperoleh langsung dari sumur artris tanpa

pengolahan awal. Air sumur diperiksa setiap 6 bulan sekali2.  Air PAM adalah air yang berasal dari olahan PAM "city water". Air PAM

diperiksa setiap 1 bulan sekali

3.  Potable water adalah air yang diperoleh dari pengolahan air sumur/PAM.

Air ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk purified water.Potablewater diperiksa setiap 1 bulan sekali.

4.  Purified water adalah air yang diperoleh dari hasil pengolahan pengolahanpotable water dengan cara deionisasi, reverse osmosis, polishing (mixed

bed procedure), electro-deionisasi/kombinasi, reverse osmosis dengan

 77

Parameter baku mutu air kategori D

ParameterSintesis Formulasi

Kadar maxBeban Kadar max

Page 80: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 80/99

Kadar max

(mg/L) limbah max(kg/L) (mg/L)

BOD (5 hari, 20°C) 75 1,875 75

COD (bichromat) 100 2,5 100

TSS (padatan

tersuspensi total)

60 1,5 60

Fenol 0,5 0,0125 0,5

Total nitrogen 30 0,75 30

PH 6-9 - 6-9

Zat organik (KmnO4) 85 2,125 85Tes antibiotik - - -

78

Page 81: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 81/99

79

Page 82: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 82/99

80

Page 83: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 83/99

81

Page 84: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 84/99

Page 85: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 85/99

15Tablet

Tablet adalah sediaan obat berbentuk bulat gepeng, kompak, merupakan kempaanzat aktif dengan atau tanpa bahan tambahan.

Parameter tablet1.  Ukuran tablet

2.  Bentuk tablet

3.  Sifat tablet

Tablet banyak digunakan karena :

1.  Pemakaiannya mudah2.  Relatif murah

3.  Relatif stabil dibandingkan sediaan cair 

Parameter tablet baik :1.  Kuat dan tahan terhadap gesekan

2.  Kadar obat

3.  Keseragaman bobot dan kadar zat aktif 

4.  Memenuhi ketersediaan hayati

5.  Penampilan menarik 6.  Mempertahankan sifat-sifatnya

Cara membuat formula tablet

1.  Penentuan dosis obat2.  Penentuan berat / bobot tablet

3.  Penentuan massa exipien4.  Penentu kualitas granul:

5.  Kerapuhan/ kekerasan

6.  Kompaktibilitas7.  Bentuk 8.  Keseragaman ukuran

Bahan pengikat pada metode kempa langsung dan granulasi kering dimasukkandalam keadaan kering.

 83

Kempa langsung

Proses pembuatan tablet secara kempa langsung

 penimbangan pencampuram pengempaan

Keuntungan kempa langsung : lebih hemat waktu, alat, tenaga, dan masalah yangtimbul dalam proses pembuatan lebih sedikit.

Page 86: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 86/99

Kerugiannya : homogenitas sulit dipertahankan karena masing-masing komponenmemiliki sifat sendiri – sendiri dan tidak digabung.

Granulasi Untuk memperbaiki sifat alir dan kompaktibilitas.

Granulasi kering

Syarat : zat aktif harus tahan terhadap tekanan yang besar.

Proses pembuatan tablet secara granulasi kering

Penimbangan pencampuran pengempaan ( tekanan besar )

slug (lempengan) penghancuran pengayakan penimbangan pencampuran (dengan pelicin dan penghancur) pengempaan.

Granulasi basah

Syarat : harus tahan terhadap kelembaban dan panas

Proses pembuatan tablet secara granulasi basah

Penimbangan pencampuran penambahan cairan pengikut pencampuran

(pembuatan massa granul) pengayakan granul basah (6-12 mesh)  pengeringan granul 40-600C pengayakan (14-20 mesh) penimbangan

 pencampuran dengan pelicin dan penghancur  pengempaan tablet.

Baik buruknya massa granul ditentukan oleh jumlah cairan pengikat yangditambahkan dan saat pencampuran.

Masalah pada waktu pentabletan dalam mesin kempa :

1. Variasi bobot tablet besr 

Penyebab : sifat alir massa tablet jelek, mesin rotary( pemasangan punch bawah yang kurang tepat), terjadinya pemisahan granul ( karena perbedaan

densitas dan ukuran tidak rata)

2. Binding (melengket ) dalam diePenyebab ; massa tablet kurang licin, granul kurang kering, die kotor, celah

antara punch bawah dan ruang tablet terlalu besar sehingga fines masuk ke

celah tersbut3. Picking dan sticking

Penyebab : granul kurang kering, permukaan punch kurang baik, lubrikan

kurang bersifat anti adherent.

4. Tablet rapuh

Penyebab : terlalu banyak fines, tekanan kompresi terlalu kecil, granul kurang

kering, ikatan antar granul lemah.5. Tablet capping dan laminating

Penyebab ; banyak udara dalam die saat pengempaan, tekanan kompresi terlalu besar 

6. Permukaan tablet kasar

84

Mesin pengempa tablet dirancang dengan komponen – kmponen dasar :

1.  Hopper : untuk menahan / tempat menyimpan dan memasukkan granulat

yang akan dikempa,

2.  Die : untuk menentukan ukuran dan bentuk tablet3.  Punch : untuk mengempa granulat yang terdapat didalam die

4 J l k k h

Page 87: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 87/99

4.  Jalur com : untuk mengatur gerakan punchKontrol kualitas dalam proses

Selama pencetakan tablet, pengujian dalam proses dilakukan secara rutin untuk memantau proses, pengujian tersebut meliputi berat tablet, variasi berat, kekerasan,

ketebalan, disintegrasi, dan berbagai penilaian kerapiannya.

16Steril steril yuk ….

Depirogenasi

1. Inactivation

  Kimia : oksidasi, hidrolisa, endotoksin, alkilasi.

  Panas uap 80-900C, autoclaving 1210C

  Panas kering 170-3500C

2. Removal

  Pembilasan / pegenceran

 Destilasi  Ultrafiltrasi endotoxin

  Depth filter 

  Adsorpsi : charcoal

  RO diikuti deionisasi air 

  Ion exchange

  γ radiation

Kriteria sterilisasi

1. Bioburder ; jumlah max. bakteri yang boleh ada dalam larutan / sediaan.2. Kecepatan kematian3. D. value : waktu yang dibutuhkanuntuk mendestruksi 90% bakteri pada

temperatur tertentu.4. Z. value : perubahan temperatur yang diperlukan untuk mencapai perubahan D.

V l 10

 85

Macam – macam sediaan steril :

1. Sediaan parenteral

  Small vaolume parenteral, ex ampul dan vial

  large volume parenteral, ex. Infution, i rigation2. opthalmic prepparation

T t

Page 88: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 88/99

  Tetes maa  Salep mata

  Larutan pencuci mata

  Injeksi mata

Tipe dasar pengemas :

1.  Gelas, ex ampul

2.  Gelas + karet, ex vial, syiringe

3.  Plastik ex. Botol infus, ampul

4.  Plastik + karet ex. Syiringe

Tipe gelas :

1. Tipe I : boro silikat glass

Untuk sediaan parenteral cair 

Tipe test : powdered glass

2. Tipe II : Treated soda lime glassTipe tes :water attack : untuk mengetahui alkalinitas permukaan

3. Tipe III : soda lime glass

Untuk pengemas serbuk kering steril atu dengan pelarut minyak Aseptic manufacturingTipe test : powdered glass

4. Tipe IV : non parenteralTidak untuk sediaan parenteral

Tipe test : powdered glass

Control kualitas

IPC meliputi pengujian terhadap:

1.  Water for injection2.  Filling dose

3.  Checking label

4.  Checking produk antara (sebelum filling proses)

Uji oleh QC:

1.  Uji sterilitas

2.  Uji pirogen

3.  Uni kejernihan

4.  Uji partikel5.  Uji kebocoran

Ad.1 Uji sterilitas a.  Direct inoculation of vulture medium

b. Membrane filtration

86

 

Sediaan steril

Metode:

Page 89: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 89/99

Metode:

1.  Metode aseptic:semua tahap produksi dillakukan di bawah LAF (whitearea)

2.  Sterilisasi akhir: tidak semua tahapan produksi dilakukan di white area.

Weighing-mixing di grey areaFilling di white area

Setelah diprimary packaging disterilisasi

Metode sterilisasi:1. Kimia: antibiotic, fenol, alcohol, gas etilen oksida, formaldehid, ammonium

kwarterner 2. Fisika:

a. Panas:

1.  Panas kering: oven (170 ºC; >2 jam)

2.  Panas basah: otoklaf (121 ºC, 15 menit) b. Radiasi: sinar laseer, radiasi ion, sinar UV, sinar gama

3. Biologi: filtrasi

a.  Persyaratan sediaan steril:

 b.  Jernihc.  Bebas partikel asing

d.  Isotonis

e.  Isohidrisf.  Steril

g.  Bebas pirogen

h.  Stabil

Water for injection (WFI)

1. Syarat WFI:  Jernih

  Tidak berwarna

  Tidak berbau

   pH 5-7

   bebas mikroba

   bibas pirogen

   bebas partikel

2. sumber air:

  air permukaan (ex. Sungai)  air tanah (ex. Sumur)

3. pemurnian air:

  destilasi

RO

 87

3.  Proses pembuatan WFI:

Reservoir/ground water 

↓ Sand prefilter 

Page 90: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 90/99

↓ Alum

↓ Filter 

↓ Klorinasi

↓ 

Fluorinasi

↓ 

Drinking water ↓ 

Ion exchange

↓ 

Ion exchange

↓ 

Charcoal↓ 

Filter 

↓ Filter ↓ 

RO↓ 

Destilation

↓ WFI

Container and closure systemPackaging: primer, skunder 

Syarat pengemas primer:

  Inert

  Kuat

  Melindungi isi dari radiasi

  Transparan

  Melindungi isi dari pengaruh luar, dapat ditutup dna mudah untuk 

mengambil isi  Bisa ditempeli label

  Dapat mempertahankan bentuknya selama penyimpanan dan transportasi

88

17

Page 91: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 91/99

17Pengolahan Limbah di PT Kimia FarmaPlant Watudakon

Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun

(B3), yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahayaatau beracun karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya baik secara

langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup serta

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta

mahkluk hidup lainnya.

Sebagai salah satu industri yang berperan dalam produksi farmasi, PT. KimiaFarma (Persero) Unit Produksi Watudakon (UPW) dalam operasinya menghasilkan

 beragam jenis limbah yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

a.  Limbah Cair 

 b.  Limbah Padat

c.  Limbah Gas/Udara

Pengelolaan limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan

yang telah dan akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Tujuan lain dari pengolahan

dan pengelolaan limbah adalah untuk memenuhi Peraturan Perundangan yang berlaku untuk limbah cair dengan SK Gub.Jatim No. 45 tahun 2002 yang harus

diproduksi oleh semua industri yang ada di wilayah Jawa Timur sebelum dibuang

ke sungai.

Pemeriksaan dilakukan oleh Laboratorium rujukan yang ditunjuk oleh pemerintahdalam hal ini Lab PJT I Mojokerto dan pengambilan sampling air limbah

dilaksanakan oleh dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang setiap sebulan

sekali dan setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan dilakukan oleh Laboratorium Uji

Air Dinas PU Propinsi Jatim.

Selain pemantauan di atas pengolahan dan pengelolaan limbah Cair juga dipantauatau dalam pengawasan (BAPEDAL) Propinsi Jawa Timur dan pengawasan

dampak lingkungan.

 89

 

Limbah Cair ini berasal dari air limbah manufaktur (limbah proses Iodiol, limbah

FeSO4, garam-garam dan air limbah proses Iodium) dan air limbah formulasi

1 .   Limbah Cair

Page 92: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 92/99

, g g p )(formulasi tablet, kapsul, salep) serta limbah Laboratorium dan domestik (kantindan garasi)

Pengolahan dan Pengelolaan Limbah Cair

Dalam rangka pengolahan air limbah PT. Kimia Farma telah mengoperasikan

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sejak tahun 1992 yang disempurnakan

tahun 1995.

Sistem IPAL yang digunakan merupakan kombinasi proses kimiawi, fisika dan

 biologi untuk pengolahan limbah yang berasal dari Unit Manufaktur (limbahinduk) dan Unit non Manufaktur 

Pengolahan Limbah Manufaktur

Proses pengolahannya meliputi 5 tahap, yaitu :

1)  Netralisasi

Adalah proses menetralkan asam atau basa menjadi netral (pH 7-8).

Proses netralisasi dilakukan untuk menetralkan air limbah dari proses Iodium,garam-garam Iodium, dan garam-garam lain, dengan penambahan Ca(OH)2 akan

menaikkan pH dari 1-2 menjadi pH 7 netral, dimana dalam proses Iodium berlangsung secara asam.

2)  Proses Sedimentasi

Pada proses ini saluran air limbah dibuat berkelok-kelok yang bertujuan

untuk menyempurnakan reaksi penetralan (air limbah + Ca(OH)2 ). Kemudian

dalam proses ini air limbah masuk ke unit sedimentasi yang terdiri dari 2 unit

 penampung (Unit I dan II) sebagai tempat pengendapan partikel-partikel dari

 proses penambahan kapur. Pada unit sedimentasi pengukuran pH dilakukansetiap jam, nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (ChemicalOxygen Demand) dari influent turun sekitar 24% dan suhu menurun sekitar 20%.

Waktu tinggal hidrolisis 4-6 jam dengan kecepatan pengaliran 30 m/jam dan

kecepatan pengendapan 0,6-1 m/jam.

3)  LagoonAir limbah dari proses sedimentasi dialirkan ke Lagoon, dimana lagoon

 berfungsi sebagai tempat waktu tinggal sekitar 2-8 hari. Lagoon bertujuan untuk 

menurunkan kadar COD air limbah yang belum terpisah pada proses sebelumnya

dan juga sebagai pengendapan bagi lumpur aktif, dimana lumpur aktif ini berfungsi sebagai makanan bagi bakteri/ mikroba pengurai yang terdapat dalam

limbah. Bakteri dalam air limbah tersebut akan memanfaatkan oksigen yang

 berasal dari aktivitas alag dan aerasi lagoon untuk mengoksidasi air limbah atauzat-zat organik.

90

 

Pengolahan Limbah non Manufaktur

Proses pengolahan meliputi 5 tahap yaitu:

1)  Flotasi (Oil trap)

Merupakan proses pemisahan lemak/minyak (flotasi), yang berasal dari

Page 93: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 93/99

p p p y ( ), y g proses soft kapsul Iodiol, vitamin A dan E, serta VCO (Virgin Coconut Oil),

 proses disini merupakan unit penangkap lemak/minyak dalam bak dimanaminyak berada di bagian paling atas sedangkan air terdapat di bagian bawah,

kemudian minyak dan lemak dipompa keluar dan dicampur dengan serbuk gergaji (saw dust ) atau abu sisa bakar dari unit incenerator dan dibakar di

incinerator. Sedangkan air limbah yang telah bebas dari lemak akan mengalir ke

unit sedimentasi dengan penambahan Ca(OH)2.

2)  Detokifikasi dan Pemisahan Ferro

Proses ini dilakukan untuk limbah senyawa-senyawa yang bersifat racun, berasal dari kegiatan produksi, formulasi (aseptis) antibiotic maupun nonantibiotic, dan laboratorium. Dalam proses ini juga dilakukan proses oksidasi,

reduksi, netralisasi, koagulasi, dan presipitasi menjadi senyawa non toksik. Agar 

 proses berjalan efisien dan efektif pH diatur di atas 11, sehingga larutan Ferro

Sulfat dapat mengendap sempurna. Proses detoksifikasi dilakukan dengan

 penambahan larutan basa menggunakan Ca(OH)2 dan dengan pengadukan(mixer ) agar bereaksi sempurna dengan Ca(OH)2, dan air limbah dialirkan

melewati saluran koagulasi dan presipitasi untuk kemudian diteruskan ke bak 

sedimentasi.3)  Proses Netralisasi, Koagulasi dan Presipitasi

Air limbah yang bersifat asam atau basa harus dinetralkan terlebih

dahulu sebelum diolah lebih lanjut guna mencapai kondisi optimum. Prosesnetralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan air kapur Ca(OH)2 ke dalam

air limbah yang diolah.

4)  Proses Sedimentasi

Bertujuan untuk mengendapkan partikel-partikel atau suspensi yang

dihasilkan pada proses netralisasi, koagulasi dan presipitasi. Unit ini mempunyai

10 kolam pengendapan.5)  Pengolahan Tingkat Lanjut

Hasil dari unit di atas digabung dan diolah oleh Instalasi Pengolahan Air 

Limbah (IPAL) induk untuk diteruskan ke proses selanjutnya.

Selain limbah produk  sludge yang dipergunakan sebagai tanah urug jalan dan bangunan, limbah padat bekas sisa cetakan kapsul atau gelatin dilakukan

 pengolahan dengan cara dibakar dalam insenerator. Sedangkan untuk limbah

 padat bekas kemasan yang mempunyai nilai ekonomis (seperti drum besi / drumplastik) dikelola dengan cara dibersihkan atau dicuci kemudian diserahkan ke SP

2. L imbah Padat

 91

 

Pencemaran udara adalah adanya atau dihasilkannya zat atau bahan pencemar di

udara dalam jumlah dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguant h d hkl k hid t b h d t b d P k k lit d

3. Lim bah Udara

Page 94: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 94/99

terhadap mahkluk hidup, tumbuhan dan atau benda. Pengukuran kualitas udarasesuai sumbernya terdiri atas :

Pengukuran dari sumber statis, yaitu dari cerobong Boiler sesuai dengan SK Gub

129 tahun 1996 (mengenai Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi sumber tidak  bergerak di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur), dan cerobong Incenerator 

sesuai Kep 03/Bapedal/09/1995. Kualitas udara ambien untuk kawasan

 pemukiman dan perumahan di sekitar kawasan industri ditetapkan oleh Menteri

 Negara Lingkungan Hidup N0 48/Men/LH/11/1996 dimana batas paparankebisingan untuk daerah pemukiman yang diijinkan adalah 55 dB A, dan batas

 paparan kebisingan di kawasan industri adalah 70 dB A. Sedangkan batas paparan kebisingan di ruang kerja (dalam industri) diatur dalam Menaker No

Kep-51/MEN/1999 adalah 85 dB A.

Pengolahan Aquademineralisata di PT Kmai Farma Plant Watudakon

Aquademineralisata adalah air yang telah dihilangkan kandungan mineralnya.

Aquadem digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi formulasidengan sumber air berasal dari Sungai Brantas. Berikut adalah tahapan

 pembuatan aquadem :

a.  Pembuatan air bersih

Air dari Sungai Brantas di pompa dan dialirkan ke dalam tangki penampung. Pertama kali dilakukan proses koagulasi untuk menghilangkan

 pengotor-pengotor menggunakan tawas. Kemudian disaring dalam bak 

 penyaring yang berisi lapiasan batu apung besar, batui apung kecil, kerikil, ijuk 

dan pasir pada lapisan teratas. Air yang dihasilkan disebut air bersih dan

dialirkan bak penampung air bersih. Air bersih ini digunakan untuk bahan baku pembuatan aquadem, bagian produksi dan fasilitas umum.Air bersih untuk aquadem dipersyaratkan memiliki pH 6-8.

b.  Filtrasi I

Air bersih ini kemudian disaring dengan sand filter untuk memisahkan

 pengotor, lalu dilakuka penjernihan dengan karbon aktif untuk menyerap pengotor-pengotor (Ca+, Fe+, dll)yang terlarut dalam air yang dapat menimbulkan

 bau dan warna. Selanjutnya karbon aktif ini disaring (30-50µm) agar terpisahdari air.

c.  Kolom Penukar IonProses ini bertujuan menghilangkan ion- ion positif (kation)

menggunakan Kolom Penukar Kation I (KPK I), maupun ion-ion negative

(anion) menggunakan Kolom Penukar Anion (KPA I). Air bersih yang telahmelewati proses filtrasi selanjutnya masuk KPK I, dimana kation-kation dalam

92

Regenerasi KPK dilakukan dengan mengalirkan HCl ke tabung KPK 

sehingga kation-kation yang terikat pada resin akan terlepas dan membentuk 

garam-garam klorida yang larut dalam air. Sedangkan untuk regenerasi KPA

digunakan NaOH untuk menarik anion yang terikat pada resin dan membentuk garam-garam natrium yang larut air (Polderman, 1990).

d.  Filtrasi IIAi d t l h l ti K l P k I l j t

Page 95: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 95/99

Air aquadem yang telah melewati proses Kolom Penukar Ion selanjutnya

di filtrasi dengan filter berukuran 5-10 µm sebagai filter terhadap partikel resindan 0,2-0,35 µm sebagai filter partikel bakteri. Air kemudian ditampung dalam

tangki penampung aquadem.

e.  Kontrol kualitas aquadem

Air aquadem yang telah jadi perlu dilakukan kontrol kualitas berupa

 pemeriksaan konduktivitas dan pH air yang dikendalikan dengan konduktivitas

dan pH meter digital. Sesuai persyaratan air aquadem mengandung pH 6-8,

konduktivitas <5, kandungan mikroba/bakteri maksimal 100/UPK dankandungan mineral (Cl

-, Ca

2+, SO3

-) tidak melebihi ambang batas yang

ditetapkan oleh Bagian Pengawasan Mutu.

18Sis tem Peng o lah an

Lim b ah PT BERLI CO 

Limbah industri adalah bahan sisa dari suatu kegiatan industri atau proses produksi(manufaktur, formulasi, distribusi, serta pemakaian). Dampak langsung dari limbah

yang dihasilkan industri farmasi adalah terjadinya pencemaran lingkungan baik 

udara, air, maupun tanah. Menyadari akan adanya dampak tersebut PT. BerlicoMulia Farma senantiasa berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan cara

mengendalikan pencemaran yang timbul akibat kegiatan industrinya.

Pengolahan limbah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah B3 serta penimbunan hasil

 pengolahan tersebut. Pengolahan tersebut bertujuan untuk menghilangkan atau

membunuh mikroorganisme patogen, mengolah senyawa yang dapat

dibiodegradasi, dan menghilangkan material yang tersuspensi, terflokulasi serta

 93

memenuhi syarat, maka limbah cair dapat dialirkan ke selokan air,

sedangkan limbah padat hasil incenerator  dapat ditimbun

(landfill).

2.  Menyampaikan laporan hasil analisis limbah kepada kepala daerah(Gubernur, Bupati/Walikota, serta Bapedal). Sebagai salah satu

industri farmasi, PT. Berlico Mulia Farma harus melengkapidokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Page 96: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 96/99

dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Dokumen yang dipersiapkan adalah Rencana PemantauanLingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).

Berdasarkan tingkat bahayanya, limbah dikategorikan menjadi dua, yaitu limbah

B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dan limbah non B3. Limbah B3 adalah setiap

limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan

atau konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau

mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.

Berdasarkan bentuknya, limbah dibedakan menjadi limbah cair, padat, dan gas.

1.  Limbah cair

Limbah yang dihasilkan merupakan limbah produksi non beta laktam,

limbah yang berasal dari laboratorium, limbah dari pencucian alat, dan limbah

yang berasal dari kegiatan kantin dan karyawan.Pengolahan limbah cair secara umum melalui tahapan proses sebagai berikut

a.  Bak Penampungan Awal

Semua limbah cair dari PT. Berlico Mulia Farma ditampung di bak iniuntuk kemudian dipompa ke bak penampungan I.

 b.  Bak Penampungan I

Bak ini berisi ijuk yang berfungsi untuk menyaring sehingga dapatmemisahkan cairan dan padatannya. Pemisahan ini dilakukan untuk 

mempercepat proses pengolahan air limbah.

c.  Bak NetralisasiDi dalam bak ini dilakukan proses netralisasi menggunakan kapur sampai

didapatkan pH netral. Dalam pelaksanaan proses netralisasi, semua saluran

 baik yang masuk maupun yang keluar ditutup.d.  Bak Koagulasi I

Di dalam bak ini dilakukan proses koagulasi menggunakan polimer,

sehingga terjadi flokulasi antara limbah dengan polimer. Senyawa yang

terapung selanjutnya dipisahkan secara mekanis. Limbah cair dari bak koagulasi I selanjutnya dialirkan lagi ke bak filtrasi.

e.  Bak Filtrasi

Bak ini berisi ijuk, kerikil, dan pasir yang berfungsi sebagai penyaring

f.  Bak Aerasi

Di dalam bak ini dilakukan proses aerasi dengan menggunakan aerator (pemberian oksigen) untuk menurunkan kadar COD dan BOD. Dari bak ini

kemudian dialirkan ke bak koagulasi II.g.  Bak Koagulasi II

Dalam bak ini dilakukan proses koagulasi dengan menggunakan tawas dan

94

 j.  Bak Pengenceran

Bak ini hanya berfungsi untuk menampung air bersih yang akan digunakan

untuk proses pengenceran pada bak penampungan akhir.

Page 97: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 97/99

2.  Limbah padat

Pengolahan limbah padat meliputi :

a.  Limbah padat Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

1.  Limbah padat B3 berupa sisa granul, bahan baku rejected, produk jadirejected  non-betalactam, debu dari dust collector . Limbah tersebut

dimusnahkan dengan double burner incerinator . Dengan pembakaran

ganda, asap sisa pembakaran tidak lagi mengandung bahan berbahayayang bisa mencemari udara.

2.  Lain-lain, seperti oli bekas (yang berasal dari servis kendaraan, listrik)

dan accu bekas dari genset.

 b.  Limbah padat non B3

Limbah padat non B3 berupa kertas, plastik dari administrasi, bekas kartonbox, bekas tong plastik yang sudah dicuci, limbah dari kantin, dan botol-

 botol bekas yang sudah dicuci.

3.  Limbah gas

Limbah gas terdiri dari gas uap asam laboratorium yang dilewatkan pada

cerobong setinggi 6 meter. Uap yang berasal dari solven pada proses coating tidak 

langsung dibuang ke udara, tapi dilewatkan melalui pipa alat yang disebut cyclone.

Pada pipa cyclone, gas disemprot dengan air sehingga tersuspensi dalam air dan

ditampung dalam bak penampung cyclone untuk kemudian dibuang ke bak  penampungan awal pada proses pengolahan limbah cair PT. Berlico Mulia Farma.

Persyaratan Jenis Air

Potable water Purified water Purified water MiliQ-Plus

Page 98: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 98/99

Potable water Purified water Purified water MiliQ Plus

Pemeriksaan Spesifikasi Pemeriksaan Spesifikasi Pemeriksaan Spesifikasi

PemerianLarutan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasaPemerian

Larutan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasaPemerian

Larutan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa

Konduktivitas 1,3 µS/cm Partikel Larutan harus jernih (bebas partikel) Partikel Larutan harus jernih (bebas partikel)

Jumlah zat

terlarut≤ 1000 ms/L pH 5-7 pH 5-7

Seng≤

5,0 mg/ml Konduktivitas 1,3 µS/cm Konduktivitas 1,3 µS/cm

Krom ≤ 0,05 mg/mlResapan

λ 400-200

λ 200

λ 190

Zat yang mudah

teroksidasiLarutan tetap berwarna merah muda

Alumunium ≤ 0,2 mg/ml≤ 0,05 mg/ml

Klorida Larutan tidak keruh

Besi ≤ 0,3 mg/ml ≤ 0,01 mg/ml Nitrat ≤ 0,2 mg/ml

Kesadahan

CaCO3

≤ 500 mg/ml≤ 0,01 mg/ml

Sulfat Tidak terjadi kekeruhan

Klorida ≤ 250 mg/ml

Zat yang mudah

teroksidasiLarutan tetap berwarna merah muda

Kalsium dan

magnesiumTidak terjadi warna biru

Mangan ≤ 0,1 mg/ml Klorida ≤ 0,05 mg/ml Ammonium ≤ 0,1 mg/ml

Nitrat sebagai N ≤ 10,0 mg/ml Nitrat ≤ 0,2 mg/ml Logam berat Pb ≤ 0,1 mg/ml

Nitrit sebagai N ≤ 1,0 mg/ml Sulfat Tidak terjadi kekeruhan Zat padat total ≤ 1 mg/100 ml

pH 6,5-8,5 Ammonium ≤ 0,2 mg/ml CO2 Campuran tetap jernih

Sianida ≤ 0,1 mg/mlKalsium dan

magnesium≤ 0,1mg/ml

Sulfat ≤ 400 mg/ml Kalsium Tidak terjadi warna biru

Sulfida ≤ 0,05 mg/ml Logam berat Pb Tidak terjadi kekeruhan

Tembaga ≤ 1,0 mg/ml Zat padat total ≤ 0,3 mg/100ml

Timbal ≤ 0,05 mg/ml CO2 Campuran tetap jernih

 

Page 99: soal-jawab-pkl-industri-asli_2

5/16/2018 soal-jawab-pkl-industri-asli_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/soal-jawab-pkl-industri-asli2 99/99