5
Anatomi spasium tempat penyebaran infeksi odontogenik. 1) Spasium Fasial Area yang tersusun atas lapisan-lapisan fasia didaerah kepala dan keher berupa jaringan ikat yangmembungkus otot-otot dan berpotensi untuk terserang infeksi serta dapat ditembus oleh eksudatpurulen. Diklasifikasikan sebagai berikut:Spasium Fasial Primer1. Spasium Maksila primer : Spasium Kaninus, Spasium Bu kalis, Spasium infra temporal2. Spasium Mandibula primer : Spasium Submental, Spasiu m Bukal, Spasium Subblingual,Spasium Sub,amdibulaSpasimum Fasial Sekunder1. Spasium Masseter2. Spasium Pterigomandibular3. *Spasium Pterigomandibular4. Spasium TmporalSpasium Fasial Servikal1. Spasium Faringeal Lateral2. Spasium Retrofaringeal3. Spasium Prevetebral1 1. Spasium Kaninus : Terletak antara otot levator anguli oris dan levator labii superiorPenderita yang mengalami infeksi pada spasium kanius mengelur pembengkakan daerah alar dansembab dibawah mata. Kulit terlihat kemerahan dan edema, sehingga lipatan nasolabial menghilangserta nyeri tekanUmumnya infeksi gigi maksila akan menembus korteks labial bukal dan juga menembus dibawahotot yang melekat pada maksila, sehingga abses pada maksila (abses vestibular). Bila inklinisi insisif maksila lebih ke labial atau infeksi menyebar dari akar palatal molar maksila akana menimbulkanabses palatal. Pada kaninus

spasium maksila mandibula

Embed Size (px)

DESCRIPTION

spasium maksila mandibula

Citation preview

Anatomi spasium tempat penyebaran infeksi odontogenik.

1) Spasium Fasial Area yang tersusun atas lapisan-lapisan fasia didaerah kepala dan keher berupa jaringan ikat yangmembungkus otot-otot dan berpotensi untuk terserang infeksi serta dapat ditembus oleh eksudatpurulen. Diklasifikasikan sebagai berikut:SpasiumFasialPrimer1.

SpasiumMaksilaprimer:SpasiumKaninus,SpasiumBukalis,Spasiuminfratemporal2. SpasiumMandibulaprimer:SpasiumSubmental,SpasiumBukal,SpasiumSubblingual,Spasium Sub,amdibulaSpasimum Fasial Sekunder1. Spasium Masseter2. Spasium Pterigomandibular3. *Spasium Pterigomandibular4. Spasium TmporalSpasium Fasial Servikal1. Spasium Faringeal Lateral2. Spasium Retrofaringeal3. Spasium Prevetebral1 1. Spasium Kaninus : Terletak antara otot levator anguli oris dan levator labii superiorPenderita yang mengalami infeksi pada spasium kanius mengelur pembengkakan daerah alar dansembab dibawah mata. Kulit terlihat kemerahan dan edema, sehingga lipatan nasolabial menghilangserta nyeri tekanUmumnya infeksi gigi maksila akan menembus korteks labial bukal dan juga menembus dibawahotot yang melekat pada maksila, sehingga abses pada maksila (abses vestibular). Bila inklinisi insisifmaksila lebih ke labial atau infeksi menyebar dari akar palatal molar maksila akana menimbulkanabses palatal.Pada kaninus maksila, karena akar yang panjang infeksi akan menembus tulangdansuperior terhadap otot levator anguli oris sehingga menimbulkan abses pada fosa kanina spasiumkaninus.2.Spasium Bukal : Terletak antara otot businator dan kulit superfisial fasia. Otot businator terletak superior sepanjangmaksila dari pre molar dan terletak di inferior bagian permukaan lateral mandibulaInfeksi pada molar maksila sering menembus tulang dan superior terhadapa insersi otot businatoryang akan menimbulkan infkesi pada spasium bukal. Walaupun infeski pada spasium bukalkebanyakan akibat penyebaran infeksi infeksi dari gigi maksila, infeksi pada molar mandibula jugadapat mengenai spasium ini3.Spasium Infratemporal : Terletak posterior maksila, medial berbatasan dengan lempeng lateral prosesus pterigoid tulangsfenoid dan superir berbatasana dengan dasar tengkorak. Llateral spasium menyambung denganspasium temporal bagian dalam. Spasium infratemporal dan temporal saling berhubungan dan tidakjarang spasium ini terkena infeksi bersamaan. Proses infeksi didaerah ini bisanya dikarenakantrauma gig posterior maksila dan biasanya terdapat penonjolan jaringan tepat diatas dan di bawaharkus zigomatikum, menyebabkaan kesan dariluar sepeeti dumbbetlPerluasan infeksi melalui pleksus pterigoid dan vena emisaridibagian anterior melalui vena angularisdan vena optalmikus superior dan inferior menuju sinus kavernosa. Vena dibagian wajah dan orbitatidak mempunyai katup sehingga darah mengalir kesegala aah demikian bakteri dapat menyebardidalam sistem perdaraha vena dan mencapai sinus kavernosa yangmengakibatkan tibul trombosis4.Spasium SubmentalTerletak antara imfisis dan tulang hyoid, dibagian lateral dibatasi oleh perut anterior otot digastrikuskanan dan kirir. Dibagian suoerior dibatasi oleh otot milihyoid dan dibagian inferior dibatasi kulitInfeksi biasanya berasal daru gigi anterior mandibula4.Spasium Submental : Terletak antara imfisis dan tulang hyoid, dibagian lateral dibatasi oleh perut anterior otot digastrikuskanan dan kirir. Dibagian suoerior dibatasi oleh otot milihyoid dan dibagian inferior dibatasi kulitInfeksi biasanya berasal daru gigi anterior mandibula

5.Spasium sublingual : Superior berbatasan dengan dasar mulut dan lidah. Bagian inferior berbatasan dengan ototmylohioid, lateral dibatasi oleh prosesus alveolaris mandibula dan dibagian medial dibatasi oleh ototgenioglosus dan geniohyoidInfeksi disapsium ini akan terlihat pembengkakan ekstra oral yang kecil atau tidak memperlihatkanpembengkakan, namun pembengkakan terlihat pada dasar mulut pada sisi yang terkena. Infeksipada spasium sublingual bilateral mengakibatkan lidah terangkat.Prinsip Tindakan Insisi1.Insisi pada jaringan yangfluktuasinya paling maksimal2.Isnsisi pada daerah yang tidak mengganggu estetik dan sejajar garis wajah3.Jika mungkin insisi dilakukan pada posisi yang drainasenya dibantu oleh gravitasi4.Diseksi tumpul dilakukan pada jaringan sekitarnya agar sampai pada akar gigi yangmerupakan infeksi5.Drain di stabilisasi dengan jaitan6.Drain d angkat segera setelah drainase minimal7.Prinsi tindakan aseptik harus diterpakanHal lainyang harus diperhatiakn pada tindakan insisi adalah :

1.Insisi dengan normal salin pada daerah pembengkakan untuk menghilangkan debris danmerubah lingkungann yang mendukung perkembangan bakteri menjadi sebaliknya2.Dilakukan insisi yang cukup besar untuk memasukkan darin sehingga pembukaannya akanbertahan cukup lama, drain dimasukkan dan dopertahankan dengan jahitan3.Dilakukan penggantian drain setiap hari sampai tidak ada lagi pengeluaran pus4.Dilakukan perawatan pendukung dengan antibiotik dan analgesik5.Perlu ditekanakan penderita harus makan dan minum yang cukup6.Bila menganjurkan berkumur dengan larutan saline hangat konsentrasinya. 1 sendok tehgaram dilarutkan dalam 250ml air dilakukan paling tidak setiap sesudah makan7.Penderita harus memantau adanya gejala penyebaran infeksi berupa demam, meningkatnyarasa sakit dan trismu dan disfagia8.Dilakukan pencatatan perubahan pembengkakan (ukuran, fluktuasi, konsistensi, sampaikondisi akut menghilang)9.Faktor etiologi dihilangkan baik dengan cara kuretase, ekstirpasi pulpa, operkulektomi ataupencabutan10.Apabila kondisi tidak membaik maka dilakukan peningkatan dosisi antibiotik atau sebaiknyadilakukan konsultasi ke Ahli Bedah Mulut.Kesimpulan1.Infeksi odontogenik pada daerah stomatognati m,erupakan infeksi yang seringditemukan seharai-hari.oleh karena itu dokter gigi harus mengenal dan dapat melakukanpengamatan tanda-tanda infeksi.2.Sebelum melakukan perawatan terhadap infeksi harus dilakukananamnesayang lengkapmengenai riwayat penyakit, pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan status lokalis.3.Setelah dilakukan pengamatan dan pemeriksaan yang baik ditegakkan diagnosa dandisimpulkan apakah penderita dapat dirawat sendiri ataudikonsulkan.