Upload
prabha-amandari-sutyandi
View
81
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lapsus4
Citation preview
STATUS PASIEN LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL
Nama Mahasiswa : Prabha AmandariDokter Pembimbing: dr.Hery Susanto, Sp.A
NIM
: 030.10.245 Tanda tangan
: I. IDENTITAS PASIENDATAPASIENAYAH IBU
NamaBy. Ny. ITn. KNy. I
Umur6 hari27 tahun23 tahun
Jenis KelaminPerempuanLaki-lakiPerempuan
AlamatSigentong RT 03/RW 03, Waruya, Tegal
AgamaIslamIslamIslam
Suku BangsaJawaJawaJawa
Pendidikan-SMASMA
Pekerjaan-Karyawan swastaIbu rumah tangga
Penghasilan-Rp.2.000.000,--
KeteranganHubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi BPJS (NPBI)
No. RM784243
Tgl MRS24 Mei 2015
II. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 09.00 WIB, di Ruang Dahlia RSU Kardinah.
Keluhan Utama
Sesak napasRiwayat Penyakit SekarangPasien seorang bayi perempuan usia 3 hari, datang ke PONEK RSU Kardinah tanggal 24 Mei 2015 pukul 23:45, dirujuk dari RSIA Palaraya dengan neonatal infeksi. 4 hari SMRS ( ibu pasien Ny. I yang masih dalam keadaan hamil 38 minggu (G1P0A0), mengalami mulas-mulas pukul 19.00, mulas dirasakan hilang timbul belum terlalu sering kurang lebih 2-3 kali mulas dalam 30 menit, dan tidak disertai keluarnya air-air, maupun lendir dan darah. Kemudian diperiksa oleh bidan, didapatkan adanya pembukaan 2, dilakukan observasi terhadap kemajuan persalinan hingga pukul 09.00 (14 jam kemudian) ternyata tidak ada kemajuan, kemudian saat itu juga dirujuk ke RSIA Palaraya. 3 hari SMRS ( Di RSIA Palaraya, diberikan obat perangsang mulas, kemudian dilakukan observasi lagi hingga pada malam harinya, Ny. I mengatakan mulas semakin sering dan saat sudah pembukaan lengkap, air ketuban pecah dan proses persalinan dimulai. Bayi Ny. I lahir tanggal 21 Mei 2015 pukul 21.15 secara spontan, G1P0A0 hamil 38 minggu, keadaan bayi saat lahir yaitu air ketuban keruh dan skor APGAR 5-6-7, lahir tidak langsung menangis, dengan berat lahir 3600 gram dan panjang badan 49 cm. Karena keadaan bayi yang tidak bugar, bayi diputuskan dirawat inap terpisah dengan ibunya, ibu tidak mengetahui secara pasti perawatan yang dilakukan, namun ibu mengatakan di ruang perawatan bayi tersebut, pasien terpasang infus dan alat bantu nafas, awalnya ibu tidak memberikan ASI secara langsung, namun pada perawatan hari ke 2, ibu diizinkan menyusui bayinya. 1 hari SMRS ( Pasien sudah mendapatkan perawatan hari ke 2, namun dengan alasan masalah pembiayaan yaitu pembiayaan pengobatan pasien ditanggung pihak keluarga sendiri dan keterbatasan alat di RS tersebut, oleh dr. Sp.A, pasien disarankan untuk melanjutkan pengobatan di RSU Kardinah. Saat pasien datang ke PONEK RSU Kardinah, keadaan bayi sesak, merintih, menangis kurang kuat, gerakan kurang aktif, tampak kuning dan tidak tampak kebiruan. Kemudian di PONEK dilakukan tindakan seperti pemberian oksigen, pemasangan infus, dan segera dipindahkan ke ruang perinatologi Dahlia dalam inkubator. Ny. I mengatakan selama hamil dan sebelum persalinan tidak pernah mengalami demam, batuk, pilek, ataupun sakit lainnya. Pada saat dilakukan anamnesis, pasien sudah menjalani perawatan hari ke 3 di ruang perinatologi Dahlia RSU Kardinah. Sejak hari perawatan 1, pasien tetap mendapat ASI dari ibu pasien, walaupun ibu pasien tidak memberi ASI secara langsung. Saat itu kondisi pasien dalam keadaan umum compos mentis, menangis kuat, gerakan aktif, sesak nafas tampak berkurang, kuning, tidak pucat, namun saat pagi harinya, pasien mengalami kejang sebanyak 2 kali. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pasien riwayat penyakit dahulu belum dapat dievaluasi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal seperti ini. Riwayat penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, penyakit jantung dan paru disangkal. Riwayat Lingkungan Perumahan Kepemilikan rumah yaitu rumah pribadi. Rumah beratap genteng, berlantai ubin, dan berdinding tembok. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi berjumlah 1, terdapat dapur dan ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari PAM. Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap. Kesan: Keadaan lingkungan rumah dan sanitasi baik, ventilasi dan pencahayaan baik.
Riwayat Sosial Ekonomi Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta, berpenghasilan Rp.2.000.000,- per bulan. Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan sendiri. Ayah menanggung nafkah 2 orang yaitu 1 orang istri dan 1 orang anak. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.Kesan: Riwayat sosial ekonomi cukup.Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan PrenatalIbu pasien memeriksakan kehamilan 4 kali, 1 kali saat usia kehamilan 12 minggu, 1 kali saat usia kehamilan 20 minggu, 1 kali saat usia kehamilan 34 minggu dan 1 kali saat usia kehamilan 38 minggu. Selama hamil kondisi ibu dan bayi dikatakan baik, mendapat suntikan imunisasi TT 2 kali. Ibu tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan jamu selama hamil, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, tidak pernah mengalami demam, sesak, muntah-muntah atau penyakit lain selama kehamilan. Penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis selama kehamilan disangkal. Riwayat penyakit jantung, asma, TB, perdarahan dan trauma disangkal. Selama hamil, ibu makan 3 kali sehari, berupa nasi, lauk-pauk dengan variasi telur, tahu, tempe, sayuran dan susu. Sejak awal kehamilan sampai usia 38 minggu, berat badan ibu meningkat 11 kg (dari 51 kg menjadi 62 kg, tinggi badan 156 cm). Kesan: Perawatan antenatal baik, kualitas dan kuantitas nutrisi selama kehamilan baik.Riwayat Persalinan
Tempat kelahiran
: RSI PalarayaPenolong persalinan
: BidanCara persalinan
: SpontanMasa gestasi
: 38 minggu G1P0A0
Air ketuban
: KeruhBerat badan lahir
: 3600 gram
Panjang badan lahir
: 49 cm
Lingkar kepala
: 34 cm
Langsung menangis
: tidak, merintihNilai APGAR
: 5-6-7Plasenta
: Lengkap, tidak ada kelainan
Kelainan bawaan
: Tidak ada
Kesan: Neonatus aterm, lahir spontan, asfiksia sedang.Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Pemeliharaan setelah kelahiran belum dapat dievaluasi.Corak Reproduksi Ibu
Ibu P1A0, anak pertama perempuan (pasien) berusia 6 hari (pasien).Riwayat Keluarga Berencana
Ibu pasien mengaku saat ini tidak menggunakan kontrasepsi.Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PertumbuhanBerat badan lahir 3600 gram, panjang badan lahir 49 cm, lingkar kepala 34 cm.
PerkembanganRiwayat perkembangan belum dapat dievaluasi.
Riwayat Makan dan Minum Anak
Usia 6 hari, pasien mendapat ASI dari ibu pasien.Riwayat Imunisasi
VAKSINDASAR (umur)ULANGAN (umur)
BCG------
DPT------
POLIO------
CAMPAK------
HEPATITIS B------
Kesan: Belum dilakukan imunisasi.Silsilah/ Ikhtisar Keturunan
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Kesan: tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang serupa.
III. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Mei 2015 WIB pukul 09.30, di Ruang Dahlia RSU Kardinah.
Kesan Umum
Menangis
: kuat
Gerak
: cukup aktif
Mata
: tertutupSesak
: (+)
Retraksi
: (+), minimalKejang
: (-)
Sianosis
: (-)
Pucat
: (-)
Ikterik
: (+)
Tanda Vital
Tekanan darah: Tidak dilakukan
Heart rate
: 124 x/menit, reguler
Laju nafas
: 46 x/menit
Suhu
: 36,7o C (aksila)
SpO2
: 98%Data Antropometri
Berat badan
: 3560 gram
Panjang badan: 49 cm
Lingkar kepala: 34 cmKulitInspeksi
: Warna kulit merah muda, tampak ikterik pada bagian wajah hingga sebagian abdomen, lanugo (+) menghilangPalpasi
: Turgor kulit baikKepala dan wajah
Kepala
: Mesosefali, lingkar kepala 34 cm: UUB masih terbuka, teraba datar, tegang (-), molase (-): Kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-)
: Rambut hitam, tipis, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Wajah
: Normal, simetris, tampak ikterikMata
: Mata cekung (-/-), edema palpebra (-/-): Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-): Katarak kongenital (-/-), glaukoma kongenital (-/-)
Telinga
: Normotia, sekret (-/-), recoil (segera/segera)Hidung
: Bentuk normal, deformitas (-), deviasi (-): Napas cuping hidung (-)
: Sekret (-/-), darah (-/-)
Mulut
: Kering (-), sianosis (-), pucat (-), trismus (-): Stomatitis (-), bercak putih di lidah dan mukosa (-)
: Labioschizis (-), palatoschizis (-)Leher
: Pendek, pergerakan lemah, tumor (-), tanda trauma (-)Thoraks
Paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri
: Kulit tampak ikterik, tidak ada efloresensi bermakna
: Sternum dan iga normal
: Retraksi subcostal (+), minimal: Gerak napas simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal
Palpasi
: Simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal
: Areola mammae penuh, benjolan 34 mm
Perkusi
: Pemeriksaan tidak dilakukan Auskultasi: Vesikuler, ronki basah halus (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Tidak dilakukan pemeriksaan Auskultasi: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)Abdomen
Inspeksi: Datar, tali pusat terawat: Warna kulit merah muda, pucat (-), ikterik (-) Auskultasi: Bising usus (+) Palpasi
: Supel
: Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: TimpaniVertebrae
: Spina bifida (-), meningocele (-)Urogenital
: Perempuan, labia mayor (+)Anus dan rectum: Anus (+), diaper rash (-)Ekstremitas
: Keempat ekstremitas lengkap, simetrisSuperiorInferior
Deformitas- /-- /-
Akral dingin- /--/-
Akral sianosis- /-- /-
Ikterik- /-- /-
CRT< 2 detik 50th percentile menurut usia gestasi.
5. Downe Score012
Frekuensi Napas< 60 x/menit60-80 x/menit> 80 x/menit
RetraksiTidak ada retraksiRetraksi ringanRetraksi berat
SianosisTidak sianosisSianosis hilang dengan O2Sianosis menetap walaupun diberi O2
Air EntryUdara masukPenurunan ringan udara masukTidak ada udara masuk
MerintihTidak merintihDapat didengar dengan stethoscopeDapat didengar tanpa alat bantu
Total 2
Kesan : Gangguan pernapasan ringan6. Bell Squash Score Partus tindakan (SC, vakum, sungsang)
Ketuban tidak normal
Kelainan bawaan
Asfiksia
Preterm
BBLR
Insufisiensi tali pusat
Riwayat penyakit ibu
Riwayat penyakit kehamilan Bell Squash score 2 ( observasi neonatal infeksi7. Gupte Score
Prematuritas3
Cairan Amnion berbau busuk2
Ibu demam2
Asfiksia2
Partus lama1
Vagina tidak bersih2
KPD1
Total Score : 3
Kesan : Screening Neonatal InfeksiV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah 22 Mei 2015 (RSI Palaraya)
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
Leukosit16,5 ()103/ul3,5 10,0
Eritrosit4,42106/ul3,5 - 5,5
Hemoglobin16,5g/dl15,0 20,0
Hematokrit50,0%40.0 50,0
RDW14,8%11,0 16
MCV112,9U75 120
MCH37,3 ()Pcg25 36
MCHC33.0g/dl31 38
Trombosit166103/ul150 400
Glukosa Sewaktu77mg/dl70 160
CRPNegatifNegatif
Elektrolit
Natrium141,3mmol/L132 145
Kalium5,35mmol/L3,1 5,1
Kalsium9,70mmol/L
Klorida102,40mmol/L96 111
Magnesium2,20mmol/L
Laboratorium Darah 23 Mei 2015 (RSI Palaraya)
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
Bilirubin total9,34Mg/dL1,5 12
Bilirubin direk0,75 ()106/ul0 0,25
Laboratorium Darah 25 Mei 2015 19:08 (Dahlia)
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
Leukosit11,5103/ul5,0 20,0
Eritrosit4,8106/ul3,7 6,1
Hemoglobin17,9g/dl13,7 18,7
Hematokrit51,0%47.0 75,0
RDW15,1%11,5 14,5
MCV106,3U84 125
MCH37,3Pcg26 38
MCHC35,1 ()g/dl26 34
Trombosit144 (()103/ul229 553
CRPNegatifNegatif
Kimia klinik
Bilirubin total10,31Mg/dL1,5 12
Bilirubin direk0,30 ()106/ul0 0,25
Gula darah sewaktu317 ()Mg/dL70 140
VI. DAFTAR MASALAH Sesak nafas
Riwayat asfiksia sedang
Lemah
Kejang Ikterik
Hiperbilirubinemia Leukositosis
Trombositopenia
Hiperglikemia
Neonatus aterm
VII. DIAGNOSIS BANDINGa. Distress respirasi Intrapulmonar Pneumonia MAS (Meconium Aspiration Syndrome)
RDS (Respiratory Distress Syndrome/HMD)
TTN (Transient Tachypnue Neonatus) Kelainan kongenital Ekstrapulmonar Sistem kardiovaskular
Sistem hemopoetik SSP
Metabolik Sepsis Hipoglikemia Hipo/hipernatremia, hipekalemia, hiper/hipokalsemia
b. Observasi kejang
Hipoksik Ischemia Enchelopati Perdarahan Intrakranial Metabolik Infeksi Kelainan Kongenitalc. Hiperbilirubinemia
Breastfeeding jaundice
Peningkatan reabsorpsi bilirubin dari saluran cerna
Gangguan ekskresi bilirubin Ikterus Fisiologis
d. Neonatus Aterm
Bayi Sesuai untuk Masa Kehamilan Bayi Besar untuk Masa Kehamilan Bayi Kecil untuk Masa KehamilanVIII. DIAGNOSA KERJA
a. Distress respirasi ec sepsisb. Sepsis neonatorum
c. Neonatus Aterm, Sesuai untuk Masa KehamilanIX. PENATALAKSANAANMedikamentosaNon Medikamentosa
CPAP dengan Fi02 41%; PEEP 6 cm H2O IVFD D5% NS 12 cc/jam Injeksi: Cefotaxime 2 x 160 mg Gentamisin 1 x 16 mg Aminofilin 3 x 7 mg
Rawat di ruang perinatologi Monitor termoregulasi Edukasi keluarga pasien mengenai penyakit, terapi dan komplikasi yang mengenai pasien
X. PROGNOSIS Quo ad vitam: Dubia Ad bonam Quo ad sanationam: Dubia Ad bonam Quo ad functionam: Dubia Ad bonamXI. SARAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin ulang Pemeriksaan urin rutin Pemeriksaan rontgen thorax
Pemeriksaan Analisa Gas Darah Kultur darah
XII. PERJALANAN PENYAKIT24 Mei 2015Hari Perawatan ke-025 Mei 2015Hari Perawatan ke-1
SRujukan RSI Palaraya dengan neonatal infection. Sesak (+), retraksi (+), merintih (+), kuning (+), kebiruan (-)
SDemam (-), Sesak (+)(, kejang (-), kuning ((), kebiruan (-)
OKU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, napas cuping hidung (+), retraksi (+), ikterik (+) Kr I II TTV: HR 125x/m, RR 49x/m, S 36,1 C, SpO2 : 100%; BBL 3600 g
Kepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
GDS : 157 mg/dl
OKU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+) subcostal, ikterik (+)TTV: HR 110x/m, RR 45x/m, S 36,7oC, BB 3560 gr, SpO2 96%Kepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
ADistress respirasi dd sepsisSepsis neonatorumNeonatal jaundice
Neonatus aterm
ADistress respirasi dd sepsis
Sepsis neonatorum
Neonatal jaundice
BBLC, CB, spontan
PAdvis dr. Marti, SpA:
Rawat di perinatologi Pengawasan termoregulasi, KU dan TV
CPAP dengan FiO2 40% dan PEEP 6 cmH2O IVFD D5 NS 12 cc/jam Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Injeksi Aminofilin 3 x 7 mgP Termoregulasi CPAP dengan FiO2 40% dan PEEP 6 cmH2O Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Injeksi Aminofilin 3 x 7 mg Kebutuhan cairan 470 cc/hari IVFD D5% NS 400 cc + Kcl 7 cc + AA 5% 60 cc/hari + ca glukonas 3 cc ( 12 cc/jam Diet : ASI /PASI : 8 x 5 cc/jam
26 Mei 2015Hari Perawatan ke-227 Mei 2015Hari Perawatan ke-3
SSesak (+)(, demam (-), kejang(-), kebiruan (-), kuning (()
SDemam (-), sesak ((), kejang (+), kuning ((), kebiruan (-)
OKU: Menangis kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+)(, ikterik (() TTV: HR 100x/m, RR 42x/m, S 37,1o C, SpO2 : 98% BB 3505 gr
Kepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)OKU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+)(, ikterik (()TTV: HR 120x/m, RR 46x/m, S 36,7o C, BB 3560 kg, SpO2 98%
Kepala: Mesosefali, UUB datar, molase (-) tegang (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)GDS 93 mg/dL
ASepsis neonatrorum
Distress respirasi ec sepsis
Neonatal jaundiceBBLC, CB, spontanASepsis neonatorum
Distress respirasi
HiperbilirubinemiaObservasi kejang dd HIEBBLC, cukup bulan, spontan
P Termoregulasi
CPAP dengan FiO2 40% dan PEEP 6 cmH2O Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Injeksi Aminofilin 3 x 10 mg Kebutuhan cairan: IVFD D5% NS 400 cc + Kcl 7 cc + Ca glukonas 3 cc ( 12 cc/jam AA 5% 60 cc/hari Diet : ASI /PASI : 10 20 cc/ 3 jam per NGTP Termoregulasi
CPAP dengan FiO2 40% dan PEEP 6 cmH2O Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Injeksi Aminofilin 3 x 10 mg Kebutuhan cairan: ASI 10 20 cc/ 3 jam IVFD D5% NS 400 cc + Kcl 7 cc + Ca glukonas 3 cc ( 12 cc/jam AA 5% 60 cc/hari Fenobarbital 2 x 9 mg
28 Mei 2015Hari Perawatan ke-429 Mei 2015Hari Perawatan ke-5
SSesak (-), demam (-), kejang(-), kuning (-), pucat (-), biru (-)SSesak (-), demam (-), kejang(-), ikterik (-)
OKU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-), ikterik (-)TTV: HR 122x/m, RR 42x/m, S 37oC, SpO2 : 98% BB 3550 grKepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)OKU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-), ikterik (-)TTV: HR 110x/m, RR 46x/m, S 37oC, BB 3590 grKepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
ADistress respirasiObservasi kejang dd HIE
Hiperbilirubinemia
BBLC, cukup bulan, spontanADistress respirasi
Observasi kejang dd HIE
Hiperbilirubinemia
BBLC, cukup bulan, spontan
P O2 headbox 5 lpm
IVFD KaEN 1 B + KCL + Ca Glukonas 4 cc / 100 cc ( 12 cc/jam
Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Aminofilin 60cc/24jam
Per oral:
Fenobarbital 2 x 9 mg Diet ASI/PASI : 8 x 10 15 ccP O2 headbox 5 lpm
IVFD KaEN 1 B + KCL + Ca Glukonas 4 cc / 100 cc ( 12 cc/jam
Injeksi Cefotaxime 2 x 160 mg Injeksi Gentamisin 1 x 16 mg
Aminofilin 60cc/24jam
Per oral:
Fenobarbital 2 x 9 mg Diet ASI/PASI : 8 x 10 15 cc
30 Mei 2015Hari Perawatan ke-5
Sesak (-), demam (-), kejang(-), ikterik (-) BAB (+) BAK (+) R hisap (+) ASI (+)
KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-) ikterik (-)TTV: HR 120x/m, RR 44x/m, S 37,0oC, BB 3645 grKepala: Mesosefali, UUB datar, tegang (-), molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-) DS 0Abdomen: Supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-) Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
Klinis baik
Distress respirasi (perbaikan)
Acc pulang
ANALISIS KASUS
Pasien neonatus perempuan usia 5 hari, didagnosis distress respirasi, sepsis neonatorum, dan neonatus aterm. Dasar diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. A. Distres respirasi
MasalahInterpretasi
Anamnesis
Saat datang keadaan bayi sesak, merintih, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif.
Keadaan pasien saat datang yaitu sesak mengindikasikan tidak adekuatnya oksigenasi di dalam tubuh, selain itu didapatkan pula bayi merintih, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif.
Distres repirasi biasa disebabkan oleh:
Intrapulmonar
Penyebab intrapulmonar mengartikan bahwa keadaan distres respirasi pada pasien disebabkan oleh gangguan pada paru. Penyebab yang sering di antaranya pneumonia, hyalin membran disease, transcient tachypnea of newborn, atau meconium aspiration syndrome.
EkstrapulmonarBeberapa penyebab di luar paru antara lain: infeksi SSP, sistem kardiovaskular, atau sistem hemopoetik.
Metabolik
Sepsis, hipoglikemia, hiper/hiponatremia, hyperkalemia, dsb.
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum: menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+) subcostal Napas cuping hidung (+)
Downe score didapatkan hasil 1Menangis kurang kuat dan gerak kurang aktif menunjukkan respirasi yang tidak adekuat. Adanya retraksi menunjukkan penggunaan otot napas tambahan yaitu menandakan adanya sesak. Dari hasil Downe score didapatkan gangguan napas ringan.
B. Sepsis NeonatoriumMasalahInterpretasi
Anamnesis
Faktor risiko neonatal infeksi dinilai dari Bell Squash score, ditemukan adanya:
Ketuban tidak normal (1)
Asfiksia (1)Sedangkan berdasarkan Gupte Score, ditemukan:
Asfiksia (2)
Partus Lama (1)Bell Squash score didapatkan hasil 2, menunjukkan observasi neonatal infeksi. Pada Gupte score didapatkan hasilnya 3 yaitu Screening Neonatal Infeksi. Faktor yang menyebabkan neonatal infeksi di antaranya:
Antepartum
Peripartum Postpartum
Pemeriksaan Fisik + Penunjang
Ikterik
Trombositopenia 114.000
Hiperglikemia 317 mg/dL
Kriteria sepsis klinis (minimal dua dari tanda-tanda berikut):
Temperatur >38 C atau 200/menit
Peningkatan frekuensi apneu/ bradikardia
Hiperglikemia >140 mg/dl
BE 2 mg/dl
I/T ratio >0.2
Leukosit