Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENANGANI DISMENOREA DI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN
NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
SITI FAUJIAH 1113134
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2016
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul:“Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa Penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini banyak membutuhkan bantuan dan saran dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan rasa hormat dan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada : 1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Program Prodi Kebidanan (D-3)
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Silvia Ari Agustina, S. ST., MPH, selaku pembimbing penyusunan Karya
Tulis Ilmiah yang bersedia meluangkan waktu untuk memberi arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Ika Fitria Ayuningtyas, S.SiT., M. Kes, selaku penguji dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu serta memberikan bimbingan hingga diselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Pengurus Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan masukan selama proses Karya Tulis Ilmiah berlangsung.
6. Kepada kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan dukungan moril dan materil hingga terselesaikannya laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah membantu dan memberi dukungan dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga semua kebaikan yang telah dilakukan dan diberikan dapat terbalas dengan kebaikan yang setimpal oleh Allah SWT, dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi yang membaca. Amin.
Yogyakarta, September 2016
Siti Faujiah
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. . ii PERNYATAAN ......................................................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................... iv DAFTAR ISI .............................................................................................. v DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii INTISARI .................................................................................................. ix ABSTRACT ................................................................................................ x BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4 E. KeaslianPenelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori ................................................................................ 9 B. Kerangka Teori ................................................................................ 44 C. Kerangka Konsep ............................................................................ 45 D. Pertanyaan Penelitian .................................................................... .. 45
BAB III METODE PENELITIAN B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 46 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 46 C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 47 D. Variabel Penelitian .......................................................................... 49 E. Definisi Operasional ........................................................................ 49 F. Alat dan Metode Penelitian ............................................................. 49 G. Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 51 H. Metode Pengelolaan dan Analisa Data ........................................... 53 I. Etika Penelitian ................................................................................ 56 J. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................... 59 B. Pembahasan ..................................................................................... 62 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 66 B. Saran ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skor SkalaLikert ......................................................................... 16 Tabel 2.2 Definisi Operasional ................................................................... 49 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner..................................................................... 50 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea .......................................... 60 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Remaja Putri Dalam
Menangani Dismenorea .............................................................. 61 Tabel 4.3 Tabulasi Silang umur dengan Sikap Remaja Putri
Dalam Menangani Dismenorea .................................................. 61 Tabel 4.4 Tabulasi silang umur menarche dengan Sikap
Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea .................. 62
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KerangkaTeori ........................................................................ 44 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 45
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Hasil Olah Data Penelitian Lampiran 6 Pengantar Penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENANGANI DISMENOREA DI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN
NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
INTISARI
Siti Faujiah1, Silvia Ari Agustina2
Latar Belakang : Dismenorea merupakan salah satu keluhan yang paling umum pada perempuan saat menstruasi. Dampak yang terjadi seperti kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul. Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta belum pernah dilakukan penyuluhan kesehatan reproduksi terkait dengan menangani dismenorea. Pada saat santriwati mengalami dismenorea mereka menangani dengan cara minum obat, tiduran dan menggunakan minyak kayu putih. Cara menangani dismenorea adalah dengan kompres hangat botol diisi air panas diletakan pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian belakang). Tujuan Penelitian : Mengetahui sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian : Jenis Penelitian ini Deskriptif Kuantitatif. Lokasi penelitian Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta. Besar sampel dihitung menggunakan rumus slovin. Sampel yang diambil adalah 70 remaja putri dari 238 remaja putri yang sudah menstruasi dan pernah mengalami dismenorea. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup dan hasil penelitian dihitung menggunakan skor T dan persentase. Hasil Penelitian : Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta dengan kategori negatif sebanyak 44 responden (62,9%) dan kategori positif sebanyak 26 responden (37,1%). Remaja putri berumur 14 tahun sebanyak 33 responden (75,0%), dengan umur menarche 12 tahun sebanyak 17 responden (65,4%). Kesimpulan : Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea memiliki kategori negatif yaitu 62,9%, sehingga pihak pondok perlu mendatangkan tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan dalam menangani dismenorea Kata Kunci : Sikap, Remaja Putri, Dismenorea 1Mahasiswa (D-3) Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen (D-3) Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
THE ATTITUDE OF FEMALE ADILESCENTS IN DEALING WITH DYSMENORRHEA IN SUNAN PANDANARAN ISLAMIC
BOARDING SCHOOL OF NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTRACT
Siti Faujiah1, Silvia Ari Agustina2
Background : Dysmenorrhea is one of common health complaints in w omen during menstruation. The following effects are endomentrial cancer, ovarian cyst, pelvic inflammatory disease. Sunan Pandanaran Islamic Boarding School of Yogyakarta had never initiated any dissemination about reproductive health in relation to dysmenorrhea treatment. As female students suffered dysmenorrhea, they responded by taking medicine, lying on bed, and applying Eucalyptus oil. Treatment for dysmenorrhea is provided with warm compress using a bottle of hot water on any cramped part of body (belly or back waist). Objective : To investigate The Attitude of Female Adolescents in dealing with Dysmenorrhea in Sunan Pandanaran Islamic Boarding School of Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Method : The type of this study was descriptive and quantitative. The location of this study was Sunan Pandanaran Islamic Boarding School of Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. The number of samples was figured by slovin formula as many as 70 out of 238 female students who had menstruation and dysmenorrhea. Sampling method applied purposive sampling technique. Study instrument were restricted questionnaires and study result was measured by applying T-score and percentage formula. Result : The attitude of female adolescents in dealing with dysmenorrhea in Sunan Pandanaran Islamic Boarding School of Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, was in negative category as many as 44 respondents (62,9%) and positive category as many as 26 respondents (37,1%). Female adolescents were aged 14 as many as 33 respondents (75,0%) and had menarche at the age of 12 as many as 17 respondents (65,4%). Conclusion : The attitude of female adolescents in dealing with dysmenorrhea was in negative category of 62,9%, so that the school management needed to invite health workers to provide dissemination about dysmenorrhea treatment. Keywords : Attitude, Female Adolescents, Dysmenorrhea 1Student of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta 2Lecturer of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan suatu masa kehidupan individu dimana terjadi
eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri. Pada masa transisi dari
masa anak-anak kemasa remaja, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak
dan konsep diri menjadi lebih berbeda. Remaja mulai memandang diri dengan
penilaian dan standar pribadi, tetapi kurang dalam interpretasi perbandingan sosial
(Kusmiran, 2012).
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem
reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi pria maupun wanita namun
dalam hal ini wanita mendapatkan perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat
reproduksi wanita. Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang
berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang, selain itu kesehatan
reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan yang dihadapi
oleh wanita. Permasalahan yang dihadapi wanita sangat kompleks daripada
permasalahan yang dihadapi oleh pria, dalam setiap fase atau masanya wanita
memiliki masalah yang berbeda-beda (Irianto, 2015).
Haid atau menstruasi merupakan peluruhan dinding uterus
(endometrium) pada setiap bulan secara periodik. Menstruasi biasanya terjadi
selama 2-7 hari. Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah
dengan rata-rata 35 cc. Siklus yang normal berlangsung 24-35 hari (Irianto, 2015).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Dismenorea atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang paling
umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di
perut bagian bawah, mual, pusing, dan pingsan. Istilah dismenorea hanya
digunakan jika nyeri haid hebat sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan
meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa jam
atau beberapa hari. Cara mengatasi sakit perut pada saat dismenorea, yaitu
kompres hangat diisi air botol panas pada bagian yang terasa kram (bisa di perut
atau pinggang bagian belakang) (Kusmiran, 2012).
Angka kejadian nyeri menstruasi (dismenorea) di dunia sangat besar.
Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenorea, di
Amerika sebanyak 60% dan di Swedia sebanyak 72%. Sementara di Indonesia
angkanya diperkirakan 55%. Derajat nyeri dismenorea tidak sama untuk setiap
wanita, ada yang masih bisa bekerja ada pula yang tidak kuasa beraktifitas karena
nyerinya. Data menunjukan 45-95% wanita di Indonesia mengalami dismenorea
pada usia produktif (Proverawati, 2009). Hasil Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sembiring (2011) tentang hubungan pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam penanganan dismenorea dengan sampel 30 responden, didapati sikap
remaja putri dalam penanganan dismenorea tidak baik sebanyak 26 responden
(86,7%), pengetahuan kurang tentang dismenorea 13 responden sebanyak
(43,4%), Dari hasil tersebut terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap
remaja putri dalam penanganan dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 29
April 2016 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta, terdapat dua
yayasan yaitu yayasan pondok putra dan yayasan pondok putri yang diketahui
jumlah santriwati ada 1.500 santri. Hasil wawancara dengan Kepala Pondok
Pesantren Putri Sunan Pandanaran mengatakan bahwa belum pernah dilakukan
penyuluhan mengenai Kesehatan Reproduksi, sedangkan 8 santriwati yang
diwawancarai tentang pembelajaran di Pondok Pesantren belum menunjang
pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi khususnya penanganan
dismenorea. Remaja putri banyak yang mengalami sakit atau nyeri perut saat
menstruasi sehingga mereka merasa resah, cemas, was-was dan terganggu. Pada
saat mengalami menstruasi remaja putri di pondok pesantren seringkali izin untuk
tidak mengikuti proses belajar setiap bulannya, minum obat, tiduran dan
menggunakan minyak kayu putih karena mengalami dismenorea sebanyak 6
remaja putri (75%), dan yang tetap mengikuti proses pembelajaran meskipun
tidak berkonsentrasi karena gejala yang dirasakan sebanyak 2 remaja putri (25%).
Berdasarkan latar belakang tersebut penting dilakukan penelitian dengan judul
“Sikap Remaja Putri dalam Menangani Dismenorea pada Siswi kelas VIII MTs di
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Sikap Remaja Putri dalam Menangani
Dismenorea di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran ?”
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta
2. Untuk mengetahui sikap remaja putri di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Ngaglik Sleman Yogyakarta berdasarkan umur
3. Untuk mengetahui sikap remaja putri di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Ngaglik Sleman Yogyakarta berdasarkan umur menarche
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan
perubahan informasi yang berkaitan dengan dismenorea
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Remaja Putri
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana oleh
remaja putri tentang perilaku menangani dismenorea
b. Bagi Insitusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan reproduksi terutama tentang
dismenorea
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah
wawasan dan memeroleh informasi nyata dalam melakukan penelitian
tentang sikap penanganan dismenorea
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
tambahan dan sumber bacaan mengenai sikap remaja putri dalam
menangani dismenorea
e. Bagi Tempat Penelitian
Dapat dijadikan bahan masukan bagi Pondok Pesantren dalam upaya
memberikan informasi tentang sikap mengenai penanganan dismenorea
pada remaja putri.
E. Keaslian Penelitian
No Nama/Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan/Perbedaan
1 Erlina Rustam (2014)
Gambaran pengetahuan remaja puteri terhadap nyeri haid (Dismenore) dan Cara Penanggulangannya di STIFARM padang
Desain penelitian adalah analitik prospektif Instrumen Pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
Menunjukan bahwa penget ahuan remaja putri sebagian besar berpengetahuan tinggi sebanyak 56 responden (96,4%), dengan pengetahuan remaja putri cukup sebanyak 56 responden (66,07%)
Persamaan : Instrumen penelitian
Perbedaan :desain penelitian, tema, penelitian variabel penelitian, teknik pengambilan sampel, analisa data, lokasi penelitian
2 Sembiring Rinawati (2011) Hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di AMIK Imelda
Desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik pengambilan sampel
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan remaja puteri mayoritas kurang sebanyak 13 orang (43,4%)
Persamaan : Intrumen penelitian
Perbedaan : desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
Medan menggunakan simple random
analisa data menggunakan univariat dan bivariat
dengan sikap remaja putri mayoritas dalam penanganan dismenorea tidak baik sebanyak 26 orang (86,7%)
Dari hasil uji chi square dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menangani dismenorea dengan nilai P = 0,025. Hal ini mengidentifikasikan bahwa penanganan dalam dismenorea masih
belum di pahami dengan baik oleh remaja putri di Amik Imelda Medan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
3 Reny A. Tampake, F. Wagey dan M.R.Rarung (2014)
Pengetahuan dan sikap remaja terhadap dismenorea di SMP PNIEL Manado
Desain penelitian adalah analisis deskriptif dengan pendekatan study Cross Sectional. Instumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan remaja mayoritas baik sebanyak 45 responden
(77, 6%) dengan sikap remaja putri mayoritas baik sebanyak 43 responden (74,1%)
Persamaan : instrument
Penelitian
Perbedaan : desain, penelitian, tema penelitian, variabel penelitan, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian
4 Khotimah Husnul, dkk (2014)
Pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan sikap menghadapi dismenorea
kelas XI di SMA Muhammadiyah 7, Yogyakarta
Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner,
teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan remaja mayoritas baik sebanyak 43 orang (60,6%)
dengan sikap remaja putri dalam menghadapi dismenorea mayoritas positif sebanyak 39 orang (54,9%)
Dari hasil uji Chi-square di diketahui nilai
x2 hitung>x2
tabel
(8,005>5,991)
dan nilai p<0,05(p=0,018<0,05)sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara
Persamaan :
Instrument peneltian
Perbedaan : desain, penelitian, tema penelitian, variabel penelitan, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan sikap menghadapi dismenorea
5 Suraya Citra (2014)
Hubungan pendidikan kesehatan dengan media leaflet dalam peningkatan pengetahuan remaja putri SMA mandiri Palembang terhadap penanganan dismenorea
Desain penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan survey analitik melalui pendekatan Cross sectional.
Instrumen pengumpulan datamenggunakan kuesioner, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
analisa data menggunakan univariat dan bivariat
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan remaja putri mayoritas kurang terhadap penanganan dismenorea sebanyak 32 orang (66,7%)
dengan pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (33,3%)
Persamaan :
Instrumen penelitian, teknik pengambilan sampel
Perbedaan penelitian :
Desain penelitian, tema penelitian, variabel penelitian, lokasi penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik, Sleman Yogyakarta
didirikan pada 17 Dzulhijjah 1395 H atau bertepatan pada tanggal 20
Desember 1975 M dan sebagai wakaf dari keluarga bapak KH. Masduqi
Abdullah. Sebelum Berdiri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, hanya
sebuah masjid dan rumah yang mungil yang keduanya amat sangat sederhana.
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran memiliki 5 komplek yaitu
komplek 1 untuk penghafal Qur’an (30 Juz) putra, komplek 2 untuk
penghafal Qur’an Putri, komplek 4 dan 5 untuk STAI dan asrama mahasiswa.
Santri putri yang tinggal di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
berjumlah ± 1.500 santri yang terdiri dari MTs dan MA. Santri MTs sendiri
berjumlah ± 500 santri, untuk santri MTs kelas VIII berjumlah 238 dan yang
mengikuti penelitian berjumlah 70 santri yang sudah menstruasi. Santri di
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran memiliki kegiatan yang padat dalam
bidang pendidikan maupun non pendidikan.
Informasi dari pengurus dan dari santriwati di Pondok Pesantren
Sunan Pandanaran Yogyakarta belum pernah mendapatkan informasi dan
penyuluhan kesehatan reproduksi terkait dengan menangani dismenorea.
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran ada kerjasama dengan poskestren
dengan pelayanan kesehatan tetapi belum pernah memberikan penyuluhan
ataupun promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
2. Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur dan umur menarche disajikan dalam tabel 4.1 dibawah ini
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Umur Menarche Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Karakteristik Kategori Frekuensi (f)
Persentase (%)
Umur
13 tahun 6 8,6 14 tahun 50 71,4 15 tahun 13 18,6 16 tahun 1 1,4
Umur Menarche
10 tahun 5 7,1 11 tahun 7 10,0 12 tahun 32 45,7 13 tahun 17 24,3 14 tahun 9 12,9
Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah remaja putri berumur 14 tahun
sebanyak 50 remaja putri (71,4%), remaja putri dengan usia menarche
terbanyak adalah pada umur 12 tahun yaitu 32 remaja putri (45,7%).
3. Analisa hasil Penelitian
a. Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren
Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sikap remaja putri
dalam menangani dismenorea diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea Di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta Sikap Frekuensi Persentase (%)
Positif 26 37,1 Negatif 44 62,9 Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui sikap remaja putri dalam menangani
dismenorea di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta mayoritas remaja putri memiliki sikap kategori negatif sebanyak
44 responden (62,9%), dan yang memiliki sikap positif sebanyak 26
responden (37,1%).
b. Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta berdasarkan umur
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Umur dengan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Karakteristik
Kategori
Sikap Remaja Putri Dalam Mennagani Dismenorea
Positif Negatif f % f %
Umur 13 tahun 4 15,5 2 4,5 14 tahun 17 65,4 33 75,0 15 tahun 4 15,4 9 20,5 16 tahun 1 3,8 0 0
Jumlah 26 100 44 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
remaja putri berumur 14 tahun (75,0%) memiliki sikap yang negatif dalam
menangani dismenorea.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
62
c. Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta berdasarkan umur
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Umur Menarche dengan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenorea Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Kategori
Sikap Dalam Menangani Dismenorea Positif Negatif
f % f % Umur
Menarche 10 tahun 2 7,7 3 6,8 11 tahun 2 7,7 5 11,4 12 tahun 17 65,4 15 34,1 13 tahun 4 15,4 13 29,5 14 tahun 1 3,8 8 18,2
Jumlah 26 100 44 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
remaja putri umur menarche 12 tahun (65,4%) memiliki sikap positif dalam
menangani dismenorea.
B. PEMBAHASAN
1. Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran dapat diketahui bahwa sikap remaja putri dalam menangani
dismenorea mayoritas dalam kategori negatif sebanyak 44 responden
(62,9%). Berdasarkan informasi dari pengurus dan dari santriwati, di Pondok
Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta belum pernah mendapatkan
informasi dan penyuluhan kesehatan reproduksi terkait dengan menangani
dismenorea. Pondok Pesantren Sunan Pandanaran kerjasama dengan
poskestren dengan pelayanan kesehatan tetapi belum pernah memberikan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
63
penyuluhan ataupun promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi,
sehingga jelas sangat mempengaruhi dalam sikap menangani dismenorea.
Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2011)
mengatakan mayoritas sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea
tidak baik sebanyak 26 responden (86,7%), karena remaja putri di AMIK
Imelda memiliki pengetahuan kurang tentang dismenorea. Remaja putri tidak
mampu mengetahui memahami mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan
klasifikasi, penyebab dan penanganan dismenorea, yang ditunjukkan dengan
kemampuan responden menjawab jawaban benar.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2015)
bahwa sikap manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman
pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan,
media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, dan faktor emosional.
Pengalaman pribadi menjadi pembentukan dasar sikap, karena pengalaman
apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Pengaruh orang
lain yang dianggap penting memiliki dasar dari pembentukan sikap, orang
lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen social yang ikut
mempengaruhi sikap kita. Karena seseorang yang kita anggap penting,
seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan
pendapat kita. Pengaruh kebudayaaan juga dapat memengaruhi terjadinya
sikap karena kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Media massa juga
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
64
berpengaruh dalam pembentukan sikap karena apa yang kita dapatkan
melalui media massa akan terserap oleh otak kita kemudian kita terapkan.
Lembaga pendidikan dan Lembaga agama sebagai salah satu sistem yang
dapat memengaruhi pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan
baik buruk adalah garis pemisah antara suatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta
ajaran-ajarannya.
2. Sikap remaja putri berdasarkan umur
Sikap remaja putri berdasarkan umur bahwa remaja putri pada umur
14 tahun merupakan responden terbesar yaitu sebanyak 33 santri (75,0%)
dengan kategori sikap negatif , Umur tersebut termasuk dalam remaja awal
dalam masa ini remaja sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek
intelektual. Remaja akan mengalami perkembangan dalam hidupnya seperti
kegelisahan, mengkhayal, aktifitas berkelompok, dan mencoba sesuatu yang
baru (Ali, 2015). Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan (Sembiring, 2011) tentang dismenorea menyatakan bahwa usia
akan mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Maka dari
itu semakin baik pengetahuan tentang dismenorea yang dimiliki remaja putri
maka sikap untuk menangani dismenorea juga semakin baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
65
3. Sikap remaja putri berdasarkan umur menarche
Sikap remaja putri berdasarkan umur menarche bahwa remaja putri
memiliki sikap positif sebanyak 17 remaja putri, umur menarche 12 tahun
memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam menangani dismenorea
daripada remaja yang mengalami menarche pada umur 13 dan 14 tahun.
Umur 14 tahun mempunyai sikap negatif sebanyak 8 remaja putri, karena
seharusnya umur 14 tahun sudah memiliki pengetahuan yang baik dan dapat
menerapkan sikap yang baik, tetapi pada kenyataanya umur 14 tahun
memiliki sikap yang negatif. Karena hidup mereka yang berkelompok dan
tinggal di Pondok sehingga sumber informasi yang mereka dapatkan masih
minim. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azwar
(2015), salah satu faktor sikap manusia dipengaruhi oleh faktor seperti
pengalaman pribadi, apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut
membentuk dan memengaruhi penghayatan remaja semakin mendalam dan
lebih membekas.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya mengambil sempel
kelas VIII saja, sehingga tidak dapat mewakili semua santriwati yang ada di
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta.
Responden masih bekerjasama dengan teman yang lain dalam
pengisian kuesioner, sehingga jawaban responden kemungkinan bisa sama
dengan responden yang lain dan dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sikap remaja putri dalam menangani dismenorea sebagian besar negatif
sebanyak 44 (62,9%).
2. Umur dengan sikap remaja putri dalam menangani dismenorea sebagian
besar memiliki sikap negatif pada umur 14 tahun (75,0%).
3. Umur menarche dengan sikap remaja putri dalam menangani dismenorea
sebagian besar positif pada umur menarche 12 tahun sebanyak 17 responden
(65,4%)
B. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Remaja Putri
Berdasarkan hasil remaja putri harus lebih aktif mencari informasi tentang
bagaimana cara untuk menangani dismenorea yang baik dan benar saat
mengalami dismenorea melalui media massa, media elektronik, buku-buku
kesehatan, sehingga dapat menambah wawasan sikap remaja putri.
2. Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media bacaan
mahasiswa dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran terutama yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
67
berhubungan dengan menangani dismenorea, selain itu diharapkan bagi
Stikes Achmad Yani Yogyakarta dapat menyediakan lebih banyak referensi
yang dapat menunjang terutama tentang dismenorea.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat
menambah kemampuannya dan pengetahuan tentang bidang kesehatan
terutama pada kesehatan reproduksi
4. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani
Perpustakaan Stikes A. Yani dapat memperbaharui sumber bacaan atau bahan
referensi tentang dismenorea yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya bagi mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
5. Bagi Tempat Penelitian
Pondok Pesantren Putri Sunan Pandanaran Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
diharapkan dapat mendatangkan tenaga kesehatan untuk memberikan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja agar sikap pada santriwati
lebih baik dari sebelumnya dan memberikan pengertian akan pentingnya
memahami masalah dismenorea
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori, M. (2015). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Anurogo, D. Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Menangani Nyeri Haid.
Yogyakarta: Andi Offset. Ariani, A.P. (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta. Azwar, S. 2015. Sikap Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Budiman dan Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Irianto, Koes. (2015). Kesehatan Reproduksi (Reproducktiv Health) Teori dan
Praktikum. Bandung: Alfabeta. Khotimah, H., dkk. (2014) Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi dengan
Sikap Menghadapi Dismenorea Kelas XI di SMA Muhammadiyah 7, Yogyakarta. Journal Ners And Midwifery Indonesia, 2 (3) : 136-140.
Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika Lestari, T. (2015) Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan,
Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Proverawati, A. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta: Nuha Medika Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika. Reny A. Tampake, dkk. (2014). Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap
Dismenore. Jurnal e-Clinic. Vol 2 (2)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Rustam, E. (2014). Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea) dan Cara Penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Andalas. Volume 3 (1)
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Sembiring, R. (2011). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Dalam
Penanganan Dismenorea. Jurnal D-111 Kebidanan Mutiara Indonesia. 2 (5).
Suraya, C. (2014) Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet Dalam
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri SMA Mandiri Palembang Terhadap Penanganan Dismenorea. Jurnal Kesehatan Bina Husada. 10 (3).
Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.