6
1. STRATIFIKASI SOSIAL 1.1 Pengertian Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan. 1.2 Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara Memperolehnya 1.2.1 Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu: 1.2.1.1 Stratifikasi sosial berdasakan usia 1.2.1.2 Stratifikasi sosial karena senioritas 1.2.1.3 Stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelami 1.2.1.4 Stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan

STRATIFIKASI SOSIAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhh

Citation preview

1. STRATIFIKASI SOSIAL1.1 Pengertian Stratifikasi SosialStratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.

1.2 Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara Memperolehnya

1.2.1 Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu:1.2.1.1 Stratifikasi sosial berdasakan usia1.2.1.2 Stratifikasi sosial karena senioritas1.2.1.3 Stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelami1.2.1.4 Stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan1.2.1.5 Stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu

1.2.2 Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu yaitu:1.2.2.1 Stratifikasi dalam bidang pendidikan1.2.2.2 Stratifikasi dalam bidang pekerjaan1.2.2.3 Stratifikasi dalam bidang ekonomi (klas sosial)

1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial

1.3.1 Kekayaan (materi)1.3.2 kekuasaan (power)1.3.3 kehormatan/kebangsawanan1.3.4 tingkat pendidikan (pengetahuan)

1.4 Stratifikasi Sosial Berdasarkan Sifatnya:1.4.1 Stratifikasi terbukaYaitu sistem stratifikasi yang memberikan kesempatan kepada seseornag untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem ini terjadi karena: Perbedaan ras dan sistem nilai Pembagian tugas (spesialisasi) Kelangkaan hak dan kewajiban1.4.2 Stratifikasi tertutupYaitu adanya pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.1.4.3 Stratifikasi sosial campuran

1.5 Bentuk bentuk Stratifikasi yang Ada di Masyarakat1.5.1 Sistem KastaSistem kasta mempunyai ciri-ciri : keanggotaan berdasar keturunan, keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami, hubungan dengan kelompok sosial lain terbatas, penyesuaian diri ketat pada norma-norma kasta, diikat oleh kedudukan yang sudah ditetapkan secara tradisional, prestise kasta dijaga, kasta yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi.1.5.2 Sistem Kelas Sosial,Sistem kelas sosial didasarkan pada status yang diusahakanSistem Feodal, yaitu berdasarkan kepemilikan tanah, raja, bangsawan, ksatria dan petani.1.5.3 Berdasarkan Kepemilikan Tanah, Masyarakat dapat dikategorikan menjadi empat golongan yaitu: Pemilik atau tuan tanah atau bangsawan Pemilik dan penggarap Penyakap (penggarap tanah bagi hasil datau sewa) Buruh tani1.5.4 Sistem Apartheid, yaitu berdasarkan warna kulit

1.6 Fungsi Stratifikasi Sosial Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:1.6.1 Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, wewenang pada jabatan1.6.2 Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan1.6.3 Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan1.6.4 Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah1.6.5 Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.1.6.6 Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat

1.7 Pelapisan SosialPelapisan sosial dalam masyarakat terjadi pada bidang:1.7.1 Ekonomi , yaitu menjadi kelas atas, menengah dan bawah1.7.2 status sosial, yaitu berkaitan dengan kedudukannya di masyarakat1.7.3 Politik, yaitu berdasarkan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki seseorang Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan yaitu:Tipe Kasta: Adalah sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan. Pelapisan sosial terdiri dari (dari puncak) penguasa tertinggi yaitu bangsawan, tentara dan pendeta. Lapisan kedua adalah para tukang, nelayan, petani dan buruh dan lapiran ketiga diisi oleh para budak. Tipe Oligarkis: Adalah sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Lapisan atas terdiri dari raja, pegawai tinggi, pengusaha, pengacara. Lapisan kedua terdiri dari tukang, petani dan pedagang. Lapisan ketiga terdiri dari buruh tani dan budak. Tipe Demokratis: Adalah tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan aanya garis pemisah antara laipsan yang bersifat fleksibel. Kedudukan seseorang ditentukan oleh kemampuan dan kadang faktor keberuntungan. Lapisan atas terdiri dari pemimpin parpol, pimpinan organisasi besar, orang-orang kaya. Lapisan menengah terdiri dari pejabat administrasi, kelas atas dasar keahlian, petani dan pedagang. Lapisan terakhir terdiri dari pekerja-pekerja dan petani rendahanPada masyarakat pedesaan (Jawa) maka sistem pelapisan sosialnya adalah: Lapisan pertama adalah golongan priyayi, yaitu pegawai pemerintahan di desa atau pimpinan formal di desa Golongan kuli kenceng, yaitu pemilik sawah yang juga sebagai pedagang perantara Golongan kuli gundul, yaitu penggarap sawah dengan sistem sewa Kuli karang kopek, yaitu buruh tani yang hanya mempunyai rumah dan pekarangan saja tetapi tidak punya tanah pertanian sendiri Indung tlosor yaitu kelas buruh tani, tidak punya rumah dan tanah pekaranganPelapisan sosial pada masa kolonial adalah sebagai berikut: Golongan Eropa (orang Belanda, Portugis, Perancis) Golongan Timur Asing (orang Cina, Arab, India) Golongan bumiputera