136
i STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN PEKERJAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: NADIA NATALIA NIM: 141324009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN IBU RUMAH … · 2018. 8. 30. · The number of samples were 100 houswives taken by purposive sampling technique. Data collecttion ... perbedaan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN

    IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL

    YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN

    TINGKAT PENDAPATAN DAN PEKERJAAN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

    Oleh:

    NADIA NATALIA

    NIM: 141324009

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    Juruselamat dan Kekasih Jiwaku, Tuhan Yesus Kristus

    Orangtua tercinta (Alm) Erwin Atmadja dan Tan Bie Ling

    Saudara terkasih Daniel Atmadja dan Adittya Atmadja

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Almamaterku Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN,

    tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.”

    (Mazmur 34:10)

    “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini

    Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

    memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

    (Yesaya 41:10)

    “Live your life to the fullest.”

    Nadia Natalia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan di

    dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

    Yogyakarta, 27 Juli 2018

    Penulis

    Nadia Natalia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Nadia Natalia

    NIM : 141324009

    Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

    universitas sanata dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN

    IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL YOGYAKARTA

    DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDAPATAN

    DAN PEKERJAAN

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau dimedia

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun

    memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

    penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 27 Juli 2018

    Yang menyatakan

    Nadia Natalia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    COMPARATIVE STUDY OF FINANCIAL LITERACY LEVEL OF THE

    HOUSEWIFE IN CATURTUNGGAL VILLAGE YOGYAKARTA BASED ON

    THE LEVEL OF EDUCATION, THE LEVEL OF INCOME AND

    JOB CLASSIFICATION

    Nadia Natalia

    Sanata Dharma University

    2018

    The purpose of this study are: (1) to find out the level of financial literacy of

    housewife in Caturtunggal Village and (2) to test and to analyze the financial

    literacy level of the housewife in Caturtunggal Village based on the level of

    education, income, and job classification.

    This study is a comparative quantitative research. The population of this

    research were 15.481 housewives of Caturtunggal Village. The number of

    samples were 100 houswives taken by purposive sampling technique. Data

    collecttion technique was a test. Testing instrument in the form of validity and

    reliability test. The data analysis technique was Kruskal Wallis test.

    The results of data analysis indicated that: (1) the level of financial literacy

    of housewife in the Caturtunggal Village was in moderate level; (2) there is a

    difference at the level of financial literacy of housewife in Caturtunggal Village

    based on the level of education; (3) there is a difference at the level of financial

    literacy of housewife in Caturtunggal Village based on the level of income; and

    (4) there is a difference at the level of financial literacy of housewife in

    Caturtunggal Village based on job classification.

    Keywords: financial literacy of housewife, the level of education, the level of

    income, job classification

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRAK

    STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN

    IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL YOGYAKARTA

    DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDAPATAN

    DAN PEKERJAAN

    Nadia Natalia

    Universitas Sanata Dharma

    2018

    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat literasi keuangan

    ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal serta (2) menguji dan menganalisis

    perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal

    berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.

    Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Populasi penelitian

    ini adalah 15.481 ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal. Sampel penelitian

    berjumlah 100 ibu rumah tangga dan diambil dengan teknik purposive sampling.

    Data diambil dengan menggunakan instrumen tes. Uji instrumen berupa validitas

    dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji Kurskal-Wallis.

    Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) tingkat literasi keuangan ibu

    rumah tangga di Desa Caturtunggal berada pada kategori sedang; (2) ada

    perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari tingkat

    pendidikan; (3) ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau

    dari tingkat pendapatan; dan (4) ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu

    rumah tangga ditinjau dari pekerjaan.

    Kata kunci: tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga, tingkat pendidikan,

    tingkat pendapatan, pekerjaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    berkat dan kelimpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan

    skripsi dengan judul “STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI

    KEUANGAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL

    YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT

    PENDAPATAN DAN PEKERJAAN”

    Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

    Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

    atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat:

    1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan ekonomi.

    4. Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan sampai skripsi ini selesai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan

    selama mengikuti perkuliahan kurang lebih empat tahun.

    6. Keluarga terkasih, Alm. Erwin Atmadja, Tan Bie Ling, Daniel Atmadja, dan

    Adittya Atmadja yang selalu merindukan saya dan memberikan saya

    pengertian yang begitu besar.

    7. Sahabat-sahabat saya tercinta Vena, Retno, Dina, Layung, Otin, Priska dan

    Jati yang selalu sabar dalam menghadapi saya.

    8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2014

    9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terima kasih atas

    dukungan dan doa yang diberikan.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

    dan jauh dari sempurna dengan adanya keterbatasan. Oleh karena itu, penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna

    menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun

    skripsi.

    Yogyakarta, 27 Juli 2018

    Penulis

    Nadia Natalia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv

    MOTTO ................................................................................................................. v

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi

    PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................... vii

    ABSTRACT ......................................................................................................... viii

    ABSTRAK ............................................................................................................ ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

    B. Batasan Masalah ......................................................................................... 6

    C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

    D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

    E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

    F. Definisi Operasional ................................................................................... 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

    A. Landasan Teori ........................................................................................... 10

    1.Pengertian Literasi Keuangan ................................................................ 10

    2.Indikator Literasi Keuangan ................................................................. 14

    3.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Keuangan ......................... 18

    4.Status Sosial Ekonomi ........................................................................... 20

    5.Keluarga ................................................................................................ 26

    B. Kajian Penelitian Lain..................................................................................27

    C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ................................................................. 29

    BAB III Metode Penelitian ................................................................................ 32

    A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 32

    B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 32

    C. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 33

    D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 33

    E. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................................... 34

    F. Data yang Dicari ........................................................................................ 35

    G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................... 35

    H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39

    I. Instrumen Penelitian .................................................................................. 40

    J. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 41

    1. Uji Validitas .......................................................................................... 42

    2. Uji Reabilitas ........................................................................................ 43

    K. Teknik Analisis Data ................................................................................. 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    1. Analisis Statisk Deskriptif ..................................................................... 44

    2. Uji Prasyarat Analisis: Uji Normalitas .................................................. 44

    3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 44

    BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 46

    A. Lokasi dan Luas Wilayah ............................................................................ 46

    B. Penduduk ..................................................................................................... 47

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 50

    A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 50

    B. Deskripsi Data ............................................................................................. 51

    1. Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan ................................................. 51

    2. Deskripsi Variabel Tingkat Pendapatan ................................................. 52

    3. Deskripsi Variabel Pekerjaan ................................................................. 53

    4. Deskripsi Variabel Literasi Keuangan ................................................... 54

    C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................................ 60

    1. Pengujian Prasyarat: Uji Normalitas ....................................................... 60

    2. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 61

    a) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Tingkat

    Pendidikan .......................................................................................... 61

    b) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Tingkat

    Pendapatan ......................................................................................... 63

    c) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Pekerjaan

    ............................................................................................................ 64

    3. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 66

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    a) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga di Desa Caturtunggal

    ............................................................................................................ 66

    b) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau

    dari Tingkat Pendidikan .................................................................... 72

    c) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau

    dari Tingkat Pendapatan .................................................................... 75

    d) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau

    dari Pekerjaan .................................................................................... 78

    BAB IV KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 81

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 81

    B. Keterbatasan .............................................................................................. 83

    C. Saran ......................................................................................................... 84

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 91

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Tabel Indikator Literasi Keuangan ............................................ 17

    Tabel II.2 Jalur Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 .................. 22

    Tabel II.3 Penggolongan Pekerjaan Menurut James J. Spillane ................ 25

    Tabel III.1 Skor Alternatif Jawaban Tingkan Pendidikan ........................... 36

    Tabel III.2 Skor Alternatif Jawaban Pendapatan ....................................... 36

    Tabel III.3 Job Classification Group .......................................................... 37

    Tabel III.4 Skor Alternatif Jawaban Pekerjaan........................................... 38

    Tabel III.5 Kisi- kisi Instrumen Literasi Keuangan Dasar ......................... 41

    Tabel III.6 Kisi- kisi Instrumen Literasi Keuangan Lanjut ........................ 42

    Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi Keuangan..................... 42

    Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Literasi Keuangan ................. 43

    Tabel IV.1 Daftar Dusun di Desa Caturtunggal Tahun 2016 ..................... 47

    Tabel IV.2 Banyaknya yang Datan dan Pergi di Desa Caturtunggal ......... 47

    Tabel IV.3 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Usia ...................... 48

    Tabel IV.4 Banyaknya Penduduk menurut Pemeluk Agama .................... 49

    Tabel IV.5 Banyaknya Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ................ 49

    Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga .. 51

    Tabel V.2 Deskripsi Frekuensi Tingkat Pendapatan Keluarga ................... 52

    Tabel V.3 Deskripsi Frekuensi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga................... 53

    Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga .... 54

    Tabel V.5 Skor BFL dan AFL Ibu Rumah Tangga .................................... 55

    Tabel V.6 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    Tabel V.7 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 58

    Tabel V.8 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pekerjaan .................... 59

    Tabel V.9 Uji Normalitas ........................................................................... 60

    Tabel V.10 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Tingkat Pendidikan .......... 62

    Tabel V.11 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Tingkat Pendapatan .......... 64

    Tabel V.12 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Pekerjaan .......................... 65

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Instrumen Penelitian ............................................................... 91

    Lampiran 2 Data Penelitian ....................................................................... 97

    Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 105

    Lampiran 4 Uji Normalitas ...................................................................... 108

    Lampiran 5 Uji Hipotesis ......................................................................... 110

    Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian .............................................................. 114

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Seiring waktu, kebutuhan dan keinginan manusia semakin berkembang.

    Semakin banyaknya pilihan seringkali membuat batas yang membedakan antara

    kebutuhan dengan keinginan semakin buram, sehingga seringkali muncul

    desakan untuk memenuhi keduanya agar mencapai kepuasan diri (self-

    satisfaction). Padahal, tidak semua dapat dipenuhi karena adanya keterbatasan,

    salah satunya adalah keterbatasan keuangan. Meskipun dengan bekerja orang

    dapat memperoleh pendapatan (income) untuk memenuhi kebutuhan dan

    keinginannya, dibutuhkan juga kemampuan dalam hal pengelolaan keuangan

    agar mereka tidak jatuh dalam kemiskinan, tetapi sebaliknya mencapai

    kesejahteraan finansial (financial well-being).

    Pengelolaan keuangan pribadi membutuhkan pengetahuan keuangan yang

    baik serta kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam

    kehidupan sehari-hari. Karena dalam kesehariannya setiap orang pasti selalu

    berhadapan dengan pilihan yang mengharuskan dirinya untuk membuat

    keputusan keuangan. Sebagai contoh, berapa banyak dari pendapatan bulanan

    yang akan dialokasikan untuk membeli kebutuhan dasar seperti makanan dan

    pakaian (konsumsi) dan berapa banyak yang akan ditabung atau diinvestasikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Pengetahuan keuangan dan kemampuan mengaplikasikannya dalam keseharian

    inilah yang disebut dengan literasi keuangan.

    Pada dasarnya setiap orang ingin memiliki kehidupan yang sejahtera secara

    finansial seumur hidupnya. Dengan kata lain, walaupun seseorang sudah tidak

    dapat bekerja (misalnya pensiun), pendapatan yang sebelumnya sudah diperoleh

    dapat menghidupi dan menjamin kesejahteraannya. Hal ini mungkin terjadi

    apabila pendapatan atau kekayaan yang sudah diperoleh sebelumnya dikelola

    dengan baik, entah dengan cara ditabung atau diinvestasikan. Milton Friedman

    mengungkapkan bahwa konsumen akan mengatur tabungan dan

    mengakumulasikan kekayaannya dengan optimal untuk memastikan dirinya

    dapat menjaga konsumsinya dengan lancar seumur hidupnya.

    Teori tersebut mengasumsikan bahwa konsumen sudah memiliki

    pengetahuan dan kemampuan dalam mengambil keputusan keuangan, termasuk

    membuat rencana keuangan dan melaksanakannya. Padahal, diperlukan

    pemahaman tentang financial market, pengetahuan tentang daya beli dan

    kapasitas untuk menghitung present value. Selain itu diperlukan pula

    pemahaman mengenai bagaimana menghadapi risiko dalam setiap keputusan

    keuangan yang diambil. Dengan kata lain muncul pertanyaan, apakah orang

    bahkan setidaknya memiliki pengetahuan keuangan yang paling dasar untuk

    dapat membuat keputusan keuangan yang tepat? (Lusardi & Mitchell, 2011).

    Semakin berkembangnya kompleksitas produk-produk keuangan ditambah

    dengan munculnya produk keuangan berbasis teknologi atau yang dikenal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dengan istilah fintech, memiliki pengetahuan tentang keuangan menjadi semakin

    penting bagi setiap orang. Tanpa pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk

    mengaplikasikannya, orang tidak akan mampu untuk mengelola keuangan

    pribadinya dengan optimal karena; pertama, ia tidak mampu memilih produk

    keuangan yang tepat untuk memaksimalkan pundi-pundi-nya yang artinya

    semakin tinggi risiko kerugian finansial yang mungkin muncul di masa depan;

    dan yang kedua, ia semakin rentan dalam membuat keputusan yang salah terkait

    keuangan.

    Dengan memiliki pengetahuan keuangan yang paling dasar, seseorang

    dapat lebih peka dalam mengenali produk-produk keuangan, terutama produk

    investasi yang ilegal, misalnya penipuan berkedok investasi dengan tingkat

    bunga yang sangat tinggi. Mengingat pentingnya literasi keuangan dalam

    membantu pengambilan keputusan keuangan yang terinformasi, maka seseorang

    perlu memiliki literasi keuangan sampai pada tahap yang well literate.

    Survei Nasional yang dilakukan oleh OJK menunjukkan bahwa masyarakat

    Indonesia yang literasi keuangannya tergolong well literate yaitu sebesar 29,66%

    (OJK, 2017). Untuk masyarakat Provinsi DIY yang tergolong well literate

    sebesar 38,55% yang artinya sebanyak 38 dari 100 orang melek secara finansial.

    Sedangkan di Kabupaten Sleman, masyarakat yang tergolong well literate

    sebesar 32,6%.

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya literasi keuangan

    seseorang, salah satunya adalah perbedaan gender. Penelitian-penelitian yang ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menyebutkan bahwa baik di negara berkembang maupun negara maju, wanita

    memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pria

    (Lusardi & Mitchell, 2011; Agarwalla et al., 2013; OECD/INFE, 2013).

    Penelitian yang ada menunjukkan bahwa wanita memiliki pengetahuan keuangan

    yang lebih rendah, dan dengan demikian menuntun pada rendahnya kepercayaan

    diri dalam mengambil keputusan keuangan khususnya pada permasalahan

    keuangan yang lebih kompleks. Perbedaan gender juga mempengaruhi perilaku

    keuangan, di mana wanita cenderung lebih rentan gagal dalam memenuhi

    kebutuhan dan gagal dalam memilih produk keuangan yang tepat dibandingkan

    pria.

    Adanya gap antara pria dan wanita dalam hal ini menjadi sebuah masalah

    yang tidak dapat diabaikan. Seharusnya wanita dan pria memiliki literasi

    finansial yang setara untuk dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

    keuangan bagi dirinya sendiri dan bagi keluarganya. Namun pada praktiknya

    wanita seringkali memiliki pengetahuan keuangan dan akses pada produk

    keuangan formal yang lebih rendah dibandingkan pria (OECD/INFE, 2013).

    Padahal, dalam masyarakat, wanita cenderung dipercayakan untuk

    mengalokasikan pendapatan rumah tangganya serta mengajarkan pengetahuan

    keuangan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa wanita

    juga memiliki kebutuhan yang lebih banyak dan spesifik terhadap literasi

    keuangan, karena bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk

    generasi masa depan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Alasan lain mengapa penting bagi wanita untuk melek finansial adalah,

    yang pertama wanita pada umumnya memiliki sumber keuangan/pendapatan

    yang lebih sedikit. Hal ini terjadi karena tingkat partisipasi wanita di pasar kerja

    lebih rendah dibandingkan pria, lalu masih adanya diskriminasi pendapatan yang

    diterima wanita, serta karir wanita yang putus karena alasan mengurus

    anak/rumah tangganya. Alasan yang kedua adalah rata-rata masa hidup wanita

    lebih lama dibandingkan pria, yang artinya wanita harus mampu mengelola

    sumber daya yang dimiliki dengan baik untuk jangka waktu yang lebih lama

    sehingga dapat terhindar dari kemiskinan di masa tua.

    Penelitian yang dilakukan OECD (2013) mengemukakan bahwa perbedaan

    antara pria dan wanita dalam hal pengetahuan keuangan kurang-lebih

    dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan status sosial ekonomi, khususnya dalam

    hal perbedaan pendapatan. Selain pendapatan, latar belakang pendidikan juga

    mempengaruhi tingkat literasi keuangan yang dimiliki. Survei OJK tahun 2016

    menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki maka

    semakin tinggi pula tingkat literasi yang dimiliki.

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada

    perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal jika

    dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaannya. Oleh

    karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “STUDI

    KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN IBU RUMAH TANGGA

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    DI DESA CATURTUNGGAL, YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT

    PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN PEKERJAAN”.

    B. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, perlu adanya batasan masalah yang

    dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti. Penelitian ini

    menggunakan variabel tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa

    Caturtunggal, Yogyakarta dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan

    pekerjaan. Responden dari penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang

    berdomisili di Desa Caturtunggal. Ibu rumah tangga dalam penelitian ini adalah

    seorang isteri, baik yang bekerja maupun tidak bekerja. Tingkat pendidikan

    dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan ibu rumah tangga dan

    tingkat pendapatan adalah pendapatan keluarga karena adanya asumsi tradisional

    mengenai peran ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarganya.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan di atas maka rumusan

    masalah dari penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Catur

    Tunggal?

    2. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau

    dari tingkat pendidikan?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    3. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau

    dari tingkat pendapatan?

    4. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau

    dari pekerjaan?

    D. Tujuan Penelitian

    Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi atas jawaban

    yang dicari seperti yang dijabarkan dalam rumusan masalah, yaitu sebagai

    berikut.

    1. Untuk menganalisis tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Catur

    Tunggal.

    2. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga

    ditinjau dari tingkat pendidikan.

    3. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga

    ditinjau dari tingkat pendapatan.

    4. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga

    ditinjau dari pekerjaan.

    E. Manfaat Penelitian

    Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

    berikut

    .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1. Manfaat Teoretis

    Sebagai masukan dan informasi yang diharapkan dapat memberikan

    sumbangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

    ilmu manajemen keuangan.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Pemerintah

    Sebagai bahan referensi tambahan yang dapat digunakan untuk

    memberi masukan kepada pihak Pemerintah tentang pentingnya

    penanganan yang tepat dalam rangka meningkatkan tingkat literasi

    keuangan, secara khusus ibu rumah tangga sebagai pengelola

    keuangan keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

    keluarga.

    b. Bagi Kalangan Akademik

    Menambah referensi bukti empiris serta menjadi rekomendasi untuk

    penelitian pada masa yang akan datang tentang literasi keuangan.

    c. Bagi Peneliti

    Sebagai sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan teori-teori yang

    pernah dipelajari ke lapangan.

    F. Definisi Operasional

    Variabel dan definisi operasional dari penelitian ini adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    1. Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan dalam penelitian digambarkan melalui jenjang

    pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan yaitu SD, SLTP, SLTA, Diploma,

    dan Sarjana. Hal ini dilihat berdasarkan ijazah terakhir yang telah diperoleh.

    2. Tingkat Pendapatan

    Tingkat pendapatan dalam penelitian ini adalah jumlah penghasilan yang

    diperoleh keluarga yang diterima secara berkala, dalam hal ini adalah jumlah

    pengahasilan yang diperoleh keluarga selama satu bulan.

    3. Pekerjaan

    Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah kegiatan sehari-hari yang

    diandalkan sebagai mata pencaharian dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup

    sehari-hari.

    4. Literasi Keuangan

    Literasi keuangan dalam penelitian ini mengacu pada definisi dari Lusardi

    & Mitchell (2011) yaitu kemampuan (ability) untuk mengolah informasi

    ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang terinformasi mengenai

    perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan pensiun. Adapun untuk

    dapat memiliki kemampuan dalam mengolah informasi keuangan diperlukan

    pengetahuan keuangan yang baik. Oleh karena itu literasi keuangan dalam

    penelitian ini akan lebih terfokus pada pengetahuan keuangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Pengertian Literasi Keuangan (Financial Literacy)

    Besar kecilnya pendapatan tentu turut menentukan tingkat kesejahteraan

    sebuah keluarga.Namun, hal tersebut bukan faktor utama yang menyebabkan

    terpenuhinya seluruh kebutuhan anggota keluarga. Terdapat elemen penting

    selain besarnya pendapatan, yaitu seberapa baiknya sebuah keluarga mampu

    mengalokasikan pendapatannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup

    sehari-hari, memperoleh kepuasan, bahkan mampu mempersiapkan kebutuhan-

    kebutuhan untuk masa yang akan datang.

    Literasi keuangan adalah pengetahuan atau kemampuan untuk mengelola

    keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah

    serangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan

    dan keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu

    mengelola keuangan dengan baik. Sedangkan menurut OECD (Organisation for

    Economic Co-operation and Development) literasi keuangan dapat didefinisikan

    sebagai “A combination of awareness, knowledge, skills, attitude, and

    behavioursnecessary to make sound financial decisions and ultimately

    achieveindividual financial well-being”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Menurut Mason & Wilson (Ayu Krishna, 2010), literasi keuangan adalah

    kemampuan seseorang untuk memahami dan mengevaluasi informasi yang

    relevan untuk mengambil keputusan dengan memahami konsekuensi finansial

    yang ditimbulkannya. Menurut Huston (2010), literasi keuangan adalah proses

    mengukur seberapa baik seseorang memahami dan menggunakan informasi

    keuangan pribadi. Huston membagi literasi keuangan menjadi dua dimensi, yaitu

    dimensi pemahaman (pengetahuan mengenai keuangan pribadi) dan dimensi

    penggunaan (penerapan konsep produk keuangan pribadi) (Ulfiatun et al., 2014).

    Mitchell (Farah dan Sari, 2015) menjelaskan literasi keuangan sebagai

    kemampuan seseorang dalam memproses informasi ekonomi yang diperoleh

    untuk membuat keputusan keuangan dalam rangka menyusun perencanaan dan

    akumulasi keuangan, dana pensiun, serta pengelolaan hutang. Lusardi dan

    Mitchell (Mabyakto, 2017) mendefinisikan literasi keuangan sebagai

    pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam

    kehidupan sehari-hari. Chen & Volpe (1998) menjelaskan literasi keuangan

    sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan. Adapun kategori tingkat literasi

    menurut Chen & Volpe (1998) dapat dibedakan menjadi: 1) kategori tingkat

    literasi rendah yaitu kurang dari 60%, 2) kategori tingkat literasi sedang yaitu

    60% sampai dengan 79%, 3) kategori tingkat literasi tinggi yaitu lebih dari 79%.

    Merujuk pada definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    literasi keuangan pada dasarnya adalah kemampuan atau keterampilan seseorang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    dalam mengatur dan mengelola keuangannya, serta kecakapan dalam mengambil

    keputusan finansial untuk mencapai kesejahteraan individu yang maksimal.

    Semakin tinggi tingkat literasi yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin

    tinggi pula kemampuan pengelolaan keuangan, yang pada akhirnya akan

    berimbas pada semakin tingginya kesejahteraan seseorang.

    Literasi finansial terkait dengan kompetensi seseorang dalam mengelola

    keuangan.Literasi keuangan dapat terjadi ketika individu memiliki sekumpulan

    keahlian dan kemampuan yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan

    sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Widyawati, 2012). Menurut Vitt

    et al (Widyawati, 2012), finansial literasi didefinisikan sebagai berikut:

    “Personal financial literacy is the ability to read, analyze, manage and

    communicate about the personal financial condition that affect material well-

    being. It includes the ability to discern financial choices, discuss money and

    financial issues without (or despite) discomfort, plan for the future and

    respond competently to life events that affect everyday financial decisions,

    including events in the general economy.”

    Lusardi & Mitchell (2011) juga mengemukakan bahwa literasi keuangan

    adalah:“… the ability to process economic information and make informed

    decisions about financial planning, wealth accumulation, debt and pensions.”

    Dengan kata lain, literasi keuangan adalah kemampuan (ability) untuk mengolah

    informasi ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang terinformasi

    mengenai perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan pensiun.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih lanjut mendefinisikan literasi

    keuangan sebagai tingkat pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    terkait lembaga keuangan serta produk dan layanan keuangan yang ditawarkan,

    yang dituangkan dalam suatu parameter atau ukuran indeks. OJK membagi

    tingkat literasi keuangan menjadi empat, yaitu; 1) well literate yaitu memiliki

    pengetahuan dan keyakinan pada lembaga keuangan serta keterampilan dalam

    menggunakan produk dan jasa keuangan, 2) sufficient literate yaitu memiliki

    pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga keuangan, 3) less literate yaitu

    hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga dan produk keuangan, 4) not

    literate yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga

    keuangan serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa

    keuangan (Harini, 2016).

    Lusardi (2011) menyatakan bahwa pada dasarnya literasi keuangan

    seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu literasi keuangan dasar (basic financial

    literacy) dan literasi keuangan lanjut (advanced financial literacy).

    a. Literasi Keuangan Dasar (Basic Financial Literacy)

    Pada dasarnya literasi keuangan dasar berpusat pada sebuah pertanyaan

    fundamental yaitu, “Apakah seseorang memiliki pengetahuan keuangan level

    dasar yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan keuangan?”.

    b. Literasi Keuangan Lanjut (Advanced Financial Literacy)

    Untuk mengambil keputusan menabung (saving) dan keputusan dalam

    investasi (investment decision) dibutuhkan pengetahuan yang lebih daripada

    pengetahuan dasar keuangan. Hal ini berarti bahwa seseorang memiliki

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    pemahaman akan hubungan antara resiko dan pendapatan; bagaimana obligasi,

    saham dan reksa dana bekerja serta basic asset pricing.

    2. Indikator Literasi Keuangan

    Beberapa peneliti dalam penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan

    literasi keuangan, masing-masing memiliki indikator yang hampir sama. Salah

    satunya adalah indikator yang digunakan dalam penelitian Chen dan Volpe

    (1998) yang dapat digunakan untuk mengukur literasi keuangan, yaitu 1)

    pengetahuan umum (general knowledge), 2) tabungan dan pinjaman (saving &

    borrowing), 3) asuransi (insurance), dan 4) investasi (investment). Menurut

    Mendel & Klein (Silalahi, 2016) mengukur literasi keuangan dengan 4 indikator

    yaitu 1) income, 2) money management, c) spending & credit, d) saving &

    investing.

    Lusardi (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya literasi keuangan

    seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu literasi keuangan dasar (basic financial

    literacy) dan literasi keuangan lanjut (advanced financial literacy). Untuk

    mengukur basic financial literacy Lusardi & Mitchell (2009, 2011)

    mengembangkan tiga pertanyaan dasar yang dapat digunakan untuk

    membedakan tingkat pengetahuan keuangan seseorang. Tiga pertanyaan dasar

    tersebut adalah:

    a. Numeracy/knowledge of interest compounding (Keterampilan

    berhitung/pengetahuan tentang bunga majemuk)

    b. Knowledge of inflation (Pengetahuan tentang inflasi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    c. Knowledge of risk diversification (Pengetahuan tentang penyebaran resiko)

    Dua pertanyaan pertama mengevaluasi apakah responden memiliki

    pengetahuan dasar tentang konsep ekonomi dan kemampuan dasar dalam

    menghitung keuangan. Sedangkan pertanyaan ketiga mengevaluasi pengetahuan

    responden mengenai penyebaran resiko, yang merupakan elemen penting dalam

    hal pengambilan keputusan investasi.

    Selanjutnya, untuk mengukur advanced financial literacy, terdapat

    pertanyaan yang pada dasarnya mencoba untuk mencari tahu mengenai:

    a. pemahaman seseorang mengenai hubungan antara resiko (risk) dan tingkat

    pengembalian (return);

    b. bagaimana cara kerja obligasi, saham dan reksa dana; dan

    c. penentuan harga dasar aset (basic asset pricing).

    Ketiga hal tersebut kemudian digambarkan melalui pertanyaan dengan

    materi: 1) function of stock market, 2) knowledge of mutual funds, 3) relationship

    between interest rates and bond prices, 4) risk diversification, 5) riskier: stocks

    or bonds, 6) Long period return.

    Pertanyaan mengenai literasi keuangan yang disusun tersebut, pada

    dasarnya terbentuk dari empat prinsip yaitu: 1) Simplicity; 2) Relevance; 3)

    Brevity; 4) Capacity to differentiate. Adapun penjelasan dari keempat prinsip

    tersebut adalah sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    a. Simplicity: Pertanyaan disusun untuk mengukur konsep keuangan dasar yang

    dimiliki seseorang untuk mengambil keputusan keuangan dari waktu ke

    waktu.

    b. Relevance: Pertanyaan yang disusun harus berhubungan dengan konsep yang

    berkaitan dengan keputusan finansial sehari-hari dalam siklus hidupnya

    c. Brevity: Jumlah pertanyaan harus dijaga agar dapat diadopsi secara luas.

    d. Capacity to differentiate: Pertanyaan yang ada harus dapat membedakan

    pengetahuan keuangan untuk dapat mengadakan perbandingan antar

    responden.

    Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator

    yang disusun oleh Lusardi (2009, 2011) seperti yang telah dijelaskan di atas dan

    juga menggunakan indikator pengkategorian skor literasi keuangan dari Chen &

    Volpe (1998). Berikut ini adalah tabel dari indikator literasi keuangan menurut

    Lusardi yang dibagi menjadi dua yaitu literasi keuangan dasar dan literasi

    keuangan lanjut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Tabel II.1

    Indikator Literasi Keuangan

    Literasi Keuangan Dasar

    Indikator Keterangan

    1. Pengetahuan tentang produk

    keuangan yang sifatnya formal

    -Kelengkapan KTP/SIM

    -Minimum saldo untuk membuka

    rekening bank

    -Minimum saldo rekening

    3. Perhitungan keuangan -Perhitungan bunga sederhana

    -Perhitungan bunga majemuk

    -Perhitungan bunga kredit

    -Konsep dasar inflasi

    -Diskon

    -Time value of money

    -Money Illusion

    Literasi Keuangan Lanjut

    Indikator Keterangan

    Pengtahuan tentang pasar modal

    dan produk keuangan yang

    tersedia: Saham, Obligasi dan

    Reksa Dana

    -Fungsi pasar modal

    -Tingkat bunga dan obligasi

    -Tingkat pengembalian saham dan

    obligasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    -Resiko obligasi dan saham

    -Arti dari membeli saham

    -Arti dari membeli obligasi

    -Penalti saat menjual obligasi sebelum

    jatuh tempo

    -Investasi yang memberikan keuntungan

    pengembalian paling tinggi

    -Investasi yang beresiko lebih tinggi

    -Diversifikasi investasi

    Sumber: diolah dari DEFINIT-SEADI-OJK-2013

    Kemudian, sebagai indikator untuk pengkategorian penilaian skor literasi

    keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah indikator penilaian

    skor yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Chen & Volpe (1998)

    yaitu:

    a. kategori tingkat literasi rendah yaitu kurang dari 60%,

    b. kategori tingkat literasi sedang yaitu 60% sampai dengan 79%

    c. kategori tingkat literasi tinggi yaitu lebih dari 79%.

    3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan

    Berdasarkan survei nasional yang diadakan oleh OJK (2016), dapat diamati

    bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat dapat dilihat berdasarkan faktor

    demografi sosial seperti wilayah, gender, usia, tingkat pendidikan, tingkat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    pendapatan dan pekerjaan. Hal ini juga didukukung dengan penelitian lain yang

    mengemukakan adanya pengaruh gender dan unsur demografi sosial terhadap

    perbedaan tingkat literasi keuangan (Lusardi et al., 2010; Lusardi & Mitchell,

    2011; Agarwalla et al., 2013; Thapa & Nepal, 2015).

    Hasil dari penelitian yang ada menyatakan bahwa wanita seringkali

    memiliki pengetahuan keuangan serta akses terhadap produk keuangan formal

    yang lebih rendah dibandingkan pria. Hal ini terjadi baik di negara yang maju

    seperti Amerika Serikat dan Singapura, maupun negara sedang berkembang

    seperti India dan Bangladesh. Selain itu wanita juga cenderung lebih rentan

    dalam hal ketahanan keuangan dibandingkan dengan pria karena kewajiban

    utamanya dalam menjaga dan merawat anak-anaknya (OECD/INFE, 2013).

    Wanita usia muda, janda, wanita dengan tingkat pendapatan rendah dan wanita

    dengan tingkat pendidikan rendah adalah mereka yang pengetahuan keuangannya

    paling dangkal. Rendahnya pengetahuan keuangan menuntun pada rendahnya

    kepercayaan diri dalam mengambil keputusan finansial serta rendahnya

    kemampuan dalam menghadapi permasalahan keuangan yang lebih kompleks.

    Literatur yang ada juga menunjukkan bahwa latar belakang keluarga

    menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Sebagai cntoh,

    Lusardi, Mitchell & Curto (2010) mengaitkan literasi keuangan responden

    dengan karakteristik rumah tangga tempat mereka tumbuh. Hasilnya

    menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan responden berkorelasi positif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    dengan pendidikan orang tua khususnya ibu. Dengan kata lain, melek finansial

    juga dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga.

    Sejalan dengan penelitian sebelumnya, Huston (2010) juga menyebutkan

    bahwa kebiasaan, kemampuan kognitif, keadaan ekonomi, keluarga, teman

    sebaya, komunitas maupun institusi memberikan dampak pada kebiasaan

    pengelolaan keuangan seseorang. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh

    Widyawati (2012) juga mengemukakan bahwa; 1) status sosial ekonomi orang

    tua berpengaruh langsung signifikan positif terhadap pendidikan pengelolaan

    keuangan keluarga, 2) pendidikan pengelolaan keuangan keluarga berpengaruh

    langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif dan aspek

    sikap. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat studi lain yang

    mengemukakan bahwa kemampuan kognitif memiliki korelasi yang positif

    dengan tingkat melek keuangan. Hasil penelitian tersebut semakin menguatkan

    tingkat pendidikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat melek

    literasi yang dimiliki seseorang (McArdle, Smith, Willis, 2009).

    4. Status Sosial Ekonomi

    Status sosial ekonomi adalah kedudukan sosial ekonomi seseorang dalam

    masyarakat yang menggambarkan perbedaan kedudukan pada sistem tingkatan

    sosial atau social stratification. Menurut Soekanto (1982:233) kedudukan

    diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.

    Ukuran atau kriteria dalam menggolongkan anggota masyarakat adalah dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    melihat; 1) ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan, 3) ukuran kehormatan, dan 4)

    ukuran ilmu pengetahuan. Adapun status sosial ekonomi dapat dilihat dari

    beberapa segi, antara lain sebagai berikut.

    a) Tingkat Pendidikan

    Dilihat dari definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

    pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

    sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

    pengajaran dan peralatan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

    diperoleh pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

    Menurut UU No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan yang berlaku di

    Indonesia ada dua, yaitu jalur pendidikan formal dan nonformal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Tabel II.2

    Jalur Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003

    Jalur Pendidikan Terdiri dari

    Jalur Formal

    1) Pendidikan Sekolah Dasar dan

    Madrasah Ibtidayah atau bentuk

    lain yang sederajat; dan

    2) Pendidikan Sekolah Menengah

    dan Madrasah Tsanawiyah atau

    bentuk lain yang sederajat

    2) Pendidikan Menengah

    (Pendidikan Menengah Umum dan

    Pendidikan Menengah Jurusan)

    seperti SMA, MA, SMK, MAK

    atau bentuk lain yang sederajat

    3) Pendidikan Tinggi (Pendidikan

    berbentuk akademik, politeknik,

    sekolah tinggi institusi dna

    universitas)

    Jalur Nonformal

    Lembaga pendidikan yang

    menyelenggarakan pendidikan

    yang mengarah pada keterampilan,

    biasa disebut kursus dan pelatihan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Mengacu pada Survei Nasional OJK (2013, 2017), tingkat pendidikan

    dapat dikategorikan sebagai berikut.

    a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD

    b. Lulus SD

    c. Lulus SMP

    d. Lulus SMA

    e. Perguruan Tinggi

    Perlu dipahami bahwa pembagian tingkat pendidikan yang dilakukan oleh

    OJK adalah pembagian berdasarkan jalur pendidikan formal. Hal ini dapat

    dimaklumi karena kelulusan di jalur pendidikan formal dapat dibuktikan

    keabsahannya melalui ijazah asli yang diterbitkan oleh satuan pendidikan terkait

    yang dijamin oleh Pemerintah.

    b) Tingkat Pendapatan

    Pendapatan adalah balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas

    jasa, atau merupakan sumbangan seseorang terhadap proses produksi (Gilarso,

    1992:64). Pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga, baik bersumber

    dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang berupa

    uang maupun barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

    hari.

    Dalam rangka mendapai kesejahteraan finansial (financial well-being),

    sebuah keluarga pertama-tama harus mampu mengelola keuangannya dengan

    baik, sehingga jumlah pendapatan yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    sehari-hari yang sifatnya mendasar. Namun, untuk mencapai kesejahteraan

    finansial, tentu tidak hanya behenti sampai di pemenuhan kebutuhan sehari-hari,

    atau dengan kata lain pemenuhan kebutuhan dalam jangka pendek.

    Sebuah keluarga atau rumah tangga harus dapat mengelola keuangannya

    dalam rangka memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang,

    kebutuhan masa kini maupun masa depan, serta memiliki ketahanan finansial

    apabila terjadi hal-hal tidak terduga seperti hilangnya sumber pendapatan, terjadi

    sesuatu yang mengharuskan pengeluaran dalam jumah besar, dan sebagainya.

    Peran Pemerintah dalam hal ini dapat terlihat dari adanya peraturan yang

    melindungi tingkat pendapatan masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah

    upah minimum yang disesuaikan dengan pembagian wilayah, yaitu UMP atau

    Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kabupaten Kota yang

    disusun berdasarkan Survey Kebutuhan Hidup Layak atau KHL.

    Besarnya UMP untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tahun

    2018 adalah sebesar Rp 1.454.154,15 dan besarnya UMK untuk Kabupaten

    Sleman adalah sebesar Rp 1.574.550,00. Besarnya UMP dan UMK ini dihitung

    dengan berpedoman pada PP No. 78 Tahun 2015, dimana perhitungan upah

    minimum tidak hanya memperhatikan standar hidup layak, tetapi juga

    memasukkan elemen inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    c) Pekerjaan

    Definisi pekerjaan menurut Sukanto (2003) adalah kegiatan yang

    menghasilkan barang dan jasa bagi diri sendiri atau orang lain, baik dibayar atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    tidak. Selain itu, pekerjaan juga didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan

    dengan tujuan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang dan jasa

    dengan maksud untuk memperoleh penghasilan baik berupa uang atau barang

    yang akan diterima dalam kurun waktu tertentu.

    Ada banyak jenis pekerjaan, oleh karena itu James J. Spillane (1982)

    menggolongkan pekerjaan ke dalam 9 golongan.

    Tabel II.3

    Penggolongan Pekerjaan Menurut James J. Spillane

    Golongan Pekerjaan

    Golongan A

    -Mandor

    -Pedagang

    -Pegawai Kantor

    -Pegawai Sipil ABRI

    -Pemilik Perusahaan/Toko/ -

    Pabrik/ Perikanan

    -Pemilik Bus/Colt

    -Penggarap Tanah

    -Pengawas Keamanan

    -Petani Pemilik Tanah

    -Peternak

    -Tuan Tanah

    Golongan B -Buruh Nelayan

    -Buruh Tani

    -Petani Kecil

    -Penebang Kayu

    Golongan C

    -ABRI(Tamtama s/d Bintara)

    -Guru SD

    -Kepala Bagian

    -Kepala Kantor Pos(Cabang)

    -Manager Peusahaan Kecil

    -Pamong Praja

    -Pegawai Badan Hukum

    -Pegawai Negeri

    (gol Ia s/d Id)

    -Supervisor/Pengawas

    Golongan D -Meninggal Dunia

    -Pensiunan

    -Tidak mempunyai pekerjaan

    tetap

    Golongan E

    -Guru (SMP, SMA)

    -Jururawat

    -Pekerjaan Sosial

    -Kepala Sekolah

    -Kontraktor Kecil

    -Pegawai Negeri

    (gol IIa s/d IId)

    -Perwira ABRI (Letnan II,

    Letnan I dan Kapten)

    -Wartawan

    Golongan F -Buruh Tidak Tetap

    -Petani Penyewa

    -Tukang/Penarik Becak

    Golongan G -Ahli Hukum -Manager Perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    -Ahli Ilmu Tanah/

    Ahli Ukur Tanah

    -Apoteker

    -Arsitek

    -Dokter

    -Dosen/Guru Besar

    -Gubrnur

    -Insinyur

    -Kepala Kantor Pos (Pusat)

    -Kontraktor Besar

    -Menteri

    -Pegawai Negeri

    (gol IIa ke atas)

    -Pengarang

    -Peneliti

    -Penerbang

    -Perwira ABRI

    (Mayor s/d Jenderal)

    -Walikota/Bupati

    Golongan H -Pembantu

    -Penjual keliling

    -Tukang Cuci

    Golongan I

    -Artis/Seniman

    -Buruh Tetap

    -Montir

    -Pandai Besi/Emas/Perak

    -Penjahit

    -Penjaga

    -Supir Bus/Colt

    -Tukang Kayu

    -Tukang Listrik

    -Tukang Mesin

    5. Keluarga

    Keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga

    terdiri dari anggota yang meliputi suami sebagai kepala keluarga/kepala rumah

    tangga, isteri sebagai ibu rumah tangga, dan anak. Suami sebagai kepala keluarga

    dan isteri sebagai ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam membangun

    sebuah keluarga.

    a) Kepala Keluarga

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kepala keluarga adalah seorang dari

    sekelompok anggita rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan

    sehari-hari rumah tangga. Kepala rumah tangga atau kepala keluarga pada sebuah

    keluarga adalah seorang ayah atau bapak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Adapun menurut Hart (Silalahi, 2016) seorang ayah memiliki peran sebagai

    berikut: 1) sebagai pemberi nafkah, 2) sebagai teman, 3) sebagai pengawas dan

    pendisiplin, 4) sebagai penasehat, 5) sebagai pendidik dan sebagai teladan, 6)

    sebagai pengasuh, dan 7) sebagai pembimbing.

    b) Ibu Rumah Tangga

    Ibu rumah tangga adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur

    dan mengelola kegiatan rumah tangga. Pandangan yang beraku di masyarakat

    adalah bahwa ketika seorang perempuan resmi menjadi isteri dari suaminya,

    maka secara otomatis ia juga menyandang status sebagai ibu rumah tangga.

    Menurut Baqhir (Silalahi, 2016) peran penting ibu rumah tangga dalam

    sebuah keluarga adalah: 1) ibu sebagai manajer, 2) ibu sebagai guru, 3) ibu

    sebagai juru masak, dan 4) ibu sebagai dokter.

    Jadi, yang dimaksud dengan ibu rumah tangga adalah wanita yang telah

    menikah dan dengan demikian memiliki tanggung jawab atas rumah tangganya

    sebagai pengatur dan pengelola keuangan keluarga dan pekerjaan rumah tangga.

    Semuanya dilakukan dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang sejahtera.

    B. Kajian Penelitian Lain

    Penelitian tentang literasi keuangan sudah banyak dilakukan sebelumnya.

    Beberapa di antaranya adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Haiyang Chen dan Ronald P. Volpe pada

    tahun 1998 dengan judul “An Analysis of Personal inancial Literacy Among

    Collage Students”. Penelitian ini mencoba untuk melihat sejauh mana tingkat

    literasi keuangan personal mahasiswa; hubungan antara tingkat kemelekan

    dengan karakteristik mahasiswa; dan dampak literasi keuangan terhadap opini

    dan pengambilan keputusan mahasiswa. Responden penelitian ini berjumlah

    924 mahasiswa. Hasil penelitian terutama menggarisbawahi bahwa

    perempuan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah, dan dengan

    demikian cenderung mengambil keputusan keuangan yang salah.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Annamaria Lusardi dan Olivia S. Mitchell

    tahun 2011 dengan judul, “Financial Literacy Around The World: An

    Overview”. Salah satu hasil penelitian ini menyatakan bahwa wanita lebih

    tidak melek finansial (less financially literate) dibandingkan pria; penduduk

    usia muda dan tua lebih tidak melek finansial dibandingkan penduduk usia

    pertengahan (middle-aged).

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Harini Silalahi (2016) dengan judul “Studi

    Komparasi Tingkat Literasi Keuangan Keluarga Di Desa Condongcatur ,

    Yogyakarta Ditinjau dari Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup”. Penelitian

    ini adalah penelitian kuantitatif komparatif yang dilakukan pada keluarga

    yang berdomisili di Desa Condongcatur, Yogyakarta. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    berada pada kategori sedang; terdapat perbedaan literasi keuangan dilihat dari

    status sosial ekonomi dan gaya hidup.

    C. Kerangka Berpikir Teoretik dan Hipotesis Penelitian

    Studi/penelitian yang ada mencatat rendahnya tingkat literasi keuangan

    secara umum di antara masyarakat dengan kelompok sosio-demografi yang

    berbeda. Tingkat literasi keuangan cenderung lebih rendah pada wanita, orang

    dengan pendapatan yang lebih rendah dan orang dengan tingkat pendidikan yang

    lebih rendah. Selain itu penelitian yang ada juga menemukan bahwa tingkat

    literasi keuangan orang yang tidak memiliki pekerjaan cenderung lebih rendah

    dibandingkan dengan mereka yang bekerja (Lusardi & Tufano, 2009; Lusardi &

    Mitchell, 2011; Agarwalla et al., 2013)

    1. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi

    tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh seseorang. Penelitian yang ada

    menunjukkan bahwa orang dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mungkin

    memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan orang dengan

    tingkat pendidikan yang lebih rendah (Lusardi & Mitchell, 2011; Agarwalla et

    al., 2013; Thapa & Nepal, 2015). Hal ini dapat disebabkan karena orang yang

    memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki masa studi yang lebih

    lama serta kemampuan kognitif yang lebih baik. Selain itu dengan mengenyam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    pendidikan, seseorang lebih mungkin memperoleh berbagai macam pengetahuan,

    salah satunya pengetahuan keuangan.

    Pencapaian pendidikan seseorang memberikan kesempatan untuk

    meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga pengetahuan

    keuangan dalam hal ini pengetahuan tentang produk-produk keuangan, aset,

    hutang, pensiun, dan akumulasi kekayaan semakin mudah diperoleh oleh

    kalangan terpelajar. Sebaliknya, seseorang dengan tingkat pendidikan rendah

    cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah disebabkan oleh

    karena masa studi yang lebih singkat dan kemampuan kognitif yang lebih rendah.

    Berdasarkan hal tersebut maka dapat disusun hipotesis pertama sebagai berikut.

    Ha1= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari

    tingkat pendidikan.

    2. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Tingkat Pendapatan

    Tinggi rendahnya tingkat pendapatan juga menyebabkan variasi tingkat

    literasi keuangan yang dimiliki seseorang (Lusardi & Tufano, 2009; Lusardi &

    Mitchell, 2011). Orang yang menerima penghasilan lebih besar cenderung

    memiliki literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang

    menerima pendapatan yang lebih rendah. Mereka yang memiliki pendapatan

    tinggi memiliki kemampuan dan akses yang lebih mudah untuk menggunakan

    produk keuangan formal dan dengan demikian meningkatkan kesempatan untuk

    memperoleh literasi keuangan khususnya dalam hal pengetahuan keuangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Selain itu orang dengan pendapatan tinggi cenderung memiliki tingkat

    konsumsi yang lebih sedikit (Hukum Engel), sehingga terdapat sebagian dari

    pendapatannya yang dapat dikelola agar dapat menghasilkan akumulasi

    kekayaan. Untuk dapat mengelola keuangannya, seperti misalnya berapa banyak

    yang ditabung dan berapa banyak yang digunakan untuk konsumsi, diperlukan

    literasi keuangan yang baik. Sedangkan orang dengan pendapatan rendah

    cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Hal ini dapat

    disebabkan karena mereka menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk

    konsumsi, sehingga penggunaan produk keuangan menjadi terbatas. Oleh karena

    itu, dapat disimpulkan bahwa orang dengan pendapatan yang tinggi lebih

    mungkin bersentuhan langsung dengan produk keuangan dan dengan demikian

    lebih melek keuangan dibandingkan mereka yang berpendapatan rendah.

    Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut.

    Ha2= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari

    tingkat pendapatan

    3. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Pekerjaan

    Tingkat literasi keuangan juga turut bervariasi dilihat dari pekerjaannya.

    Secara keseluruhan literasi keuangan lebih baik pada orang yang bekerja

    dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja. Orang yang bekerja pada orang

    lain ataupun berwirausaha (self-employed) lebih cerdas secara finansial

    dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja (pengangguran). Tingkat literasi

    keuangan juga bervariasi antar golongan pekerjaan. Hal ini dapat disebabkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    karena literasi keuangan dapat lebih mudah diperoleh melalui interaksi dengan

    orang lain di tempat kerja (Lusardi & Mitchell, 2014). Seseorang dengan

    golongan pekerjaan tinggi seperti profesional dan ahli sudah seharusnya memiliki

    tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan orang yang termasuk

    dalam golongan pekerjaan rendah. Hal ini dapat dikaitkan dengan lingkungan

    kerja yang mengharuskan seseorang bersinggungan langsung dengan produk-

    produk keuangan, di mana golongan pekerjaan yang tinggi memiliki akses yang

    lebih mudah terhadap produk keuangan. Sedangkan orang dengan golongan

    pekerjaan rendah cenderung memiliki akses terhadap produk keuangan yang

    lebih sulit, hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar pekerjaan dengan

    golongan rendah lebih banyak melibatkan kekuatan fisik dan menghasilkan

    bayaran yang lebih rendah. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun

    hipotesis sebagai berikut.

    Ha3= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari

    pekerjaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian yang

    bersifat membandingkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang

    diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Jenis penelitian komparatif ini

    dilakukan untuk membandingkan suatu variabel objek penelitian dengan subjek

    penelitian yang berbeda. Dalam hal ini melihat tingkat literasi keuangan ibu

    rumah tangga berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan.

    B. Subjek dan Objek Penelitian

    a. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian merupakan responden yang terlibat langsung dalam

    penelitian yang berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan

    objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang

    berdomisili di Desa Caturtunggal.

    b. Objek Penelitian

    Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti yaitu literasi

    keuangan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    C. Lokasi dan Waktu Penelitian

    a. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Desa Caturtunggal karena keragaman penduduk

    yang ada di dalamnya, baik dari segi usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Hal

    ini dapat dilihat dari data monografi Kecamatan Depok Dalam Angka (2017).

    b. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2018.

    D. Populasi dan Sampel

    a. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang

    berdomisili di Desa Caturtunggal, Yogyakarta. Menurut data dari BPS

    Kabupaten Sleman (2016), terdapat 62.454 jiwa di Desa Caturtunggal dengan

    15.481 Kepala Keluarga (KK) dan rata-rata setiap keluarga terdiri dari tiga

    anggota (Kecamatan Depok Dalam Angka, 2017). Jumlah KK dapat digunakan

    juga sebagai gambaran jumlah keluarga yang ada di Desa Caturtunggal. Dengan

    asumsi bahwa setiap keluarga terdiri dari seorang suami, isteri dan anak maka

    populasi dalam penelitian ini adalah 15.841 isteri/ibu rumah tangga.

    b. Sampel

    Dalam penelitian ini jumlah sampel dihitung dengan menggunakan Rumus

    Slovin.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Rumus Slovin:

    Dimana: n = jumlah sampel

    N = jumlah populasi

    e = batas toleransi kesalahan

    Maka jumlah sampel dalam penelitian ini jika dihitung menggunakan

    rumus Slovin dengan batas error sebesar 0,1 atau tingkat kepercayaan sebesar

    90% adalah sekurangnya:

    99,35819 dibulatkan menjadi 100 ibu rumah tangga

    E. Teknik Pengambilan Sampel

    Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

    sampling. Menurut Sugiyono (2008) purposive sampling adalah teknik

    pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini

    peneliti ingin meneliti tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa

    Caturtunggal, oleh karena itu responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah

    tangga yang berdomisili di Desa Caturtunggal, baik yang bekerja maupun tidak

    bekerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    F. Data yang Dicari

    Berdasarkan uraian sebelumya, maka penelitian ini memerlukan data

    sebagai berikut:

    a. Data Primer

    Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data responden

    terkait tingkat literasi keuangan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan

    pekerjaan.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data yang

    mendukung penelitian yang meliputi data penduduk Kabupaten Sleman tahun

    2017, hasil penelitian lain yang sejenis, dan kepustakaan lain.

    G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    Variabel dan definisi operasional dari penelitian ini adalah:

    1. Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan dalam penelitian ini digambarkan melalui tingkat

    pendidikan formal dengan kategori pendidikan rendah yaitu SD dan SMP serta

    pendidikan tinggi yaitu SMA dan Perguruan Tinggi. Alternatif pilihan tingkat

    pendidikan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel III.1

    Skor Alternatif Jawaban Tingkat Pendidikan

    Pendidikan Terakhir Skala

    Tidak sekolah/Tidak tamat SD 1

    Lulus SD 2

    Lulus SMP 3

    Lulus SMA 4

    Diploma 5

    Sarjana 6

    Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan tingkat pendidikan ke

    dalam skala satu sampai dengan skala enam.

    2. Tingkat Pendapatan

    Tingkat pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga,

    yaitu kisaran penghasilan yang diperoleh secara berkala oleh suami/kepala

    keluarga ditambah penghasilan isteri/ibu rumah tangga bila bekerja. Dalam

    penelitian ini, indikator dari tingkat pendapatan adalah jumlah pendapatan yang

    diterima selama satu bulan. Kategori tingkat pendapatan akan menggunakan

    pedoman sebagai berikut:

    Tabel III.2

    Skor Alternatif Jawaban Pendapatan

    Pendapatan Keluarga Skala

    >Rp 1.575.000 1

    Rp 1.575.000 2

  • 37

    Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan tingkat pendapatan ke

    dalam kategori tingkat pendapatan tinggi, tingkat pendapatan sedang dan tingkat

    pendapatan rendah dengan menggunakan tingkat Upah Minimum Kabupaten

    Sleman, DIY 2018.

    3. Jenis Pekerjaan

    Jenis pekerjaan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga

    baik di sektor formal maupun informal. Adapun jenis pekerjaan dalam penelitian

    ini mengacu pada penggolongan job classification group oleh James J. Spillane

    (1982)

    Tabel III.3

    Job Classification Group

    Golongan Job Classification

    Golongan G Upper Professional

    Golongan E Lower Professional

    Golongan C Administrative

    Golongan A Clerical & Related, Sales Worker, Farm Owner

    and Managers

    Golongan I Upper Skilled, Transportation, Lower Skilled

    Golongan H Service, Housekeeper

    Golongan F Unskilled Non-Farm, Farm Tenants

    Golongan B Fishermen, Loggers, Farm Laborers

    Golongan D Retired, Deceased, Jobless

    Sumber: James J. Spillane (1982)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Melihat dari lokasi penelitian yang masih termasuk dalam kawasan

    perkotaan maka penggolongan pekerjaan disederhanakan menjadi tujuh golongan

    dengan mengecualikan golongan pekerjaan F dan golongan pekerjaan B, dimana

    kedua golongan pekerjaan tersebut lebih mungkin ditemukan di kawasan

    pedesaan. Adapun skala golongan pekerjaan yang akan digunakan dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut.

    Tabel III.4

    Skor Alternatif Jawaban Pekerjaan

    Golongan Skala

    Golongan G 7

    Golongan E 6

    Golongan C 5

    Golongan A 4

    Golongan I 3

    Golongan H 2

    Golongan D 1

    4. Literasi Keuangan

    Literasi keuangan dalam penelitian ini mengacu pada definisi dari Lusardi

    & Mitchell (2014) yaitu literasi keuangan sebagai kemampuan (ability) untuk

    mengolah informasi ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang

    terinformasi mengenai perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan

    pensiun. Konsep dasar literasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

    Sumber: James J. Spillane (1982)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh DEFINIT et al, 2013. Untuk

    menghitung tingkat literasi keuangan akan digunakan rumus sebagai berikut:

    Dengan catatan, skor dari masing-masing pertanyaan yang dijawab dengan

    benar oleh responden diberi nilai satu dan skor dari masing-masing pertanyaan

    yang dijawab dengan salah atau tidak tahu diberi nilai nol.

    Pengkategorian tingkat literasi terbagi menjadi tiga kategori, mengacu pada

    penelitian Chen & Volpe (1998) seperti yang digunakan juga dalam penelitian

    yang dilakukan DEFINIT, et al (2013), yaitu:

    a. Kategori Literasi Keuangan Rendah, dengan nilai kurang dari60 ( 0 ≤ FLI <

    60 )

    b. Kategori Literasi Keuangan Sedang, dengan nilai lebih dari 60 dan kurang

    dari 80 ( 60 < FLI < 80 )

    c. Kategori Literasi Keuangan Tinggi, dengan nilai lebih dari 80 ( FLI > 80 )

    H. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

    atau angket yang disebar kepada responden untuk memperoleh data primer.

    Menurut Sugiyono (2012: 142-143), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

    pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Selain kuesioner, digunakan

    pula dokumentasi data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

    I. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) kuesioner

    yang berisi pertanyaan data pribadi responden terkait dengan identitas diri (nama,

    usia), tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.; 2) tes yang

    mengacu pada Developing Indonesian Financial Literacy Index, yaitu studi pilot

    yang dilakukan oleh DEFINIT, SEADI dan OJK tahun 2013, serta sumber-

    sumber penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan kebutuhan.

    Tabel III.5

    Kisi-kisi Instumen Literasi Keuangan Dasar

    No. Indikator No. Item Jumlah

    1. Pengetahuan dasar tentang produk

    keuangan (tabungan) 1,2,3 3

    2. Penghitungan sederhana tentang

    keuangan (bunga dan pinjaman) 4,5,6 3

    3. Konsep Dasar tentang inflasi, diskon,

    time value of money dan money illusion 7,8,9,10 4

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel III.6

    Kisi-kisi Instumen Literasi Keuangan Lanjut

    No. Indikator No. Item Jumlah

    1. Fungsi pasar modal 11 1

    2. Hubungan suku bunga dan obligasi 12 1

    3. Produk keuangan pasar modal: saham,

    obligasi dan reksa dana 13, 14, 15 3

    4. Investasi dengan pengembalian lebih

    tinggi 16 1

    5. Investasi dengan resiko lebih tinggi 17, 19, 20 3

    6. Diversifikasi investasi 18 1

    Total 10

    J. Teknik Pengujian Instrumen

    Teknik pengujian instrumen penelitianakan dilakukan dengan:

    1. Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen

    penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan

    adalah validitas konstruk. Rumus yang digunakan dalam analisis validitas adalah

    menggunakan korelasi product moment Pearson. Dengan membandingkan nilai

    rhitung dengan rtabel dapat diketahui apakah instrumen yang digunakan dalam

    penelitian memiliki validitas untuk digunakan atau tidak.

    Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

    a. Bila nilai rhitung < nilai rtabel maka instrumen dinyatakan valid.

    b. Bila nilai rhitung > nilai rtabel maka instrumen dinyatakan tidak valid.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Berikut ini adalah hasil dari uji validitas yang diolah menggunakan SPSS

    v20 dengan menggunakan 30 responden yang memiliki kriteria sama dengan

    responden penelitian ini, yaitu ibu rumah tangga dan α sebesar 0,05. Nilai rhitung

    dari masing-masing aitem dilihat dari Corrected Item-Total Correlation.

    Tabel III.7

    Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi Keuangan

    Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

    BFL_1 0,474 0,361 Valid

    BFL_2 0,517 0,361 Valid

    BFL_3 0,572 0,361 Valid

    BFL_4 0,453 0,361 Valid

    BFL_5 0,421 0,361 Valid

    BFL_6 0,411 0,361 Valid

    BFL_7 0,467 0,361 Valid

    BFL_8 0,678 0,361 Valid

    BFL_9 0,448 0,361 Valid

    BFL_10 0,474 0,361 Valid

    AFL_1 0,585 0,361 Valid

    AFL_2 0,739 0,361 Valid

    AFL_3 0,460 0,361 Valid

    AFL_4 0,477 0,361 Valid

    AFL_5 0,411 0,361 Valid

    AFL_6 0,421 0,361 Valid

    AFL_7 0,476 0,361 Valid

    AFL_8 0,401 0,361 Valid

    AFL_9 0,501 0,361 Valid

    AFL_10 0,589 0,361 Valid

    Sumber: Data Primer, 2018

    Berdasarkan hasil uji validitas masing-masing butir instrumen tes untuk

    variabel literasi keuangan dapat dinyatakan valid untuk digunakan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung dari masing-masing aitem

    pertanyaan memiliki nilai yang lebih besar dari nilai rtabel (df=30-2 dengan alpha

    0,05 diperoleh nilai rtabel 0,361).

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keandalan instrumen yang akan

    digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas instrumen yang digunakan

    berdasarkan rumus Cronbach Alpha, dengan kriteria:

    b. Bila rhitung > 0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel

    c. Bila rhitung > 0,6 maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

    Berikut ini adalah hasil pengujian reabilitas instrumen yang ditampilkan

    dalam tabel.

    Tabel III.8

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Nilai Cronbach

    Alpha

    Keterangan

    Literasi Keuangan 0,886 Reliabel

    Sumber: Data Primer, 2018

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar

    0,886 lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan

    reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    K. Teknik Analisis Data

    1. Analisi Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran penelitian

    melalui data sampel tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

    berlaku secara umum (Sugiyono, 2008:29). Statistik deskriptif dalam penelitian

    ini terdiri dari perhitungan nilai mean, standar deviasi, modus, nilai maksimal

    dan nilai minimal.

    2. Uji Prasyarat Analisis

    Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data bersifat normal

    atau tidak. Hasil dari uji normalitas akan menentukan tahap pengujian hipotesis.

    Apabila data berdistribusi normal, yaitu jika memenuhi kriteria nilai Asym.Sig (2-

    tailed) lebih dari nilai alpha = 0,05 maka teknik pengujian hipotesis dapat

    menggunakan analisis statistic parametric. Sebaliknya, apabila data tidak

    berdistribusi normal, yaitu jika kriteria nilai Asym.Sig (2-tailed) kurang dari nilai

    alpha = 0,05 maka teknik uji hipotesis dilakukan dengan analisis statistic non-

    parametrik. Uji normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji

    kolmogrof-smirnov dengan aplikasi SPSS versi 20.

    3. Uji Hipotesis

    Menurut Sugiyono hipotesis komparatif adalah dugaan ada atau tidaknya

    perbedaan nilai kelompok dalam satu sampel (2012:15). Untuk uji hipotesis,

    analisis statistik paramterik yang seharusnya digunakan adalah uji Analysis of

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Variance (ANOVA). Untuk dapat menggunakan ANOVA diperlukan syarat

    tertentu yang harus dipenuhi, yaitu data harus berdistribusi normal dan memiliki

    varian yang homogen. Oleh karena data penelitian tidak berdistribusi normal,

    digunakanlah statistik non-parametrik yang tidak memerlukan prasyarat data

    berdistribusi normal. Sehingga dalam uji hipotesis menggunakan analisis uji beda

    mean Kruskal-Wallis.

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data ordinal

    (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan) dan rasio (skor literasi

    keuangan). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Lokasi dan Luas Wilayah

    Pada mulanya Desa Caturtunggal merupakan wilayah yang terdiri dari lima

    kelurahan yaitu Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Mrican, Kelurahan

    Demangan, Kelurahan Ambarukmo dan Kelurahan Kledokan. Pada tahun 1948

    lima kelurahan tersebut digabungkan menjadi satu desa yang otonom dengan

    nama Desa Caturtunggal.

    Desa Caturtunggal merupakan desa yang terletak di Kecamatan Depok,

    Yogyakarta dengan luas wilayah 11,04 km2. Terdapat beberapa sungai yang

    mengalir di Desa Caturtunggal yaitu, Sungai Gajahwong, Sungai Tambakbayan,

    Sungai Pelang dan Sungai Code. Desa Caturtunggal terdiri dari 20 Dusun, 93

    RW dan 296 RT. 20 Dusun yang termasuk Desa Caturtunggal adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel IV.1

    Daftar Dusun di Desa Caturtunggal Tahun 2016

    Nama Dusun

    1. Manggung 11. Papringan

    2. Karangwuni 12. Ambarukmo

    3. Kocoran 13. Gowok

    4. Blimbingsari 14. Nologaten

    5. Sagan 15. Tempel

    6. Samirono 16. Janti

    7. Karangmalang 17. Ngentak

    8. Karanggayam 18. Tambakbayan

    9. Mrican 19. Kledokan

    10. Santren 20. Seturan

    Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)

    B. Penduduk

    Menurut Data BPS Kabupaten Sleman Tahun 2016, penduduk Desa

    Caturtunggal berjumlah 81.715 jiwa dengan sebaran usia mulai dari 0 sampai

    dengan 65 tahun ke atas. Terdapat 15.481 KK (Kepala Keluarga) dengan rata-

    rata jiwa per keluarga sebanyak tiga jiwa.

    Banyaknya yang datang dan pergi pada tahun 2016 adalah sebagai berikut.

    Tabel IV.2

    Banyaknya yang Datang dan Pergi di Desa Caturtunggal

    Datang/In Migration Pergi/Out Migration

    Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

    679 622 1301 439 425 864

    Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang datang/in

    migration lebih banyak dibandingkan dengan yang pergi/out migration. Hal ini

    dapat terjadi karena karakteristik khusus yang dimiliki oleh Desa Caturtunggal

    yang dapat menarik banyak pendatang. Salah satunya adalah terdapat PTN dan

    PTS terbaik, baik secara regional maupun nasional. Selain itu juga terdapat

    banyak Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, PTN dan PTS lain yang terletak di

    Desa Caturtunggal, sehingga banyak menarik orang banyak untuk datang dan

    menetap di sana, terutama kaum muda.

    Berikut ini adalah data jumlah penduduk berdasarkan rentang usia.

    Tabel IV.3

    Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Usia

    di Desa Caturtunggal Tahun 2016

    Kelompok Umur (Age Group) Jumlah

    0-4 3.408

    5-9 3.351

    10-14 2.995

    15-19 11.672

    20-24 24.457

    25-29 8.672

    30-34 4.921

    35-39 4.043

    40-44 3.471

    45-49 3.395

    50-54 3.028

    55-59 2.562

    60-64 1.752

    65+ 3.988

    Total 81.715

    Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)