Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN
IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL
YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
TINGKAT PENDAPATAN DAN PEKERJAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
NADIA NATALIA
NIM: 141324009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Juruselamat dan Kekasih Jiwaku, Tuhan Yesus Kristus
Orangtua tercinta (Alm) Erwin Atmadja dan Tan Bie Ling
Saudara terkasih Daniel Atmadja dan Adittya Atmadja
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN,
tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.”
(Mazmur 34:10)
“janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
(Yesaya 41:10)
“Live your life to the fullest.”
Nadia Natalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan di
dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Juli 2018
Penulis
Nadia Natalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Nadia Natalia
NIM : 141324009
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
universitas sanata dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN
IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL YOGYAKARTA
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDAPATAN
DAN PEKERJAAN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau dimedia
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 Juli 2018
Yang menyatakan
Nadia Natalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
COMPARATIVE STUDY OF FINANCIAL LITERACY LEVEL OF THE
HOUSEWIFE IN CATURTUNGGAL VILLAGE YOGYAKARTA BASED ON
THE LEVEL OF EDUCATION, THE LEVEL OF INCOME AND
JOB CLASSIFICATION
Nadia Natalia
Sanata Dharma University
2018
The purpose of this study are: (1) to find out the level of financial literacy of
housewife in Caturtunggal Village and (2) to test and to analyze the financial
literacy level of the housewife in Caturtunggal Village based on the level of
education, income, and job classification.
This study is a comparative quantitative research. The population of this
research were 15.481 housewives of Caturtunggal Village. The number of
samples were 100 houswives taken by purposive sampling technique. Data
collecttion technique was a test. Testing instrument in the form of validity and
reliability test. The data analysis technique was Kruskal Wallis test.
The results of data analysis indicated that: (1) the level of financial literacy
of housewife in the Caturtunggal Village was in moderate level; (2) there is a
difference at the level of financial literacy of housewife in Caturtunggal Village
based on the level of education; (3) there is a difference at the level of financial
literacy of housewife in Caturtunggal Village based on the level of income; and
(4) there is a difference at the level of financial literacy of housewife in
Caturtunggal Village based on job classification.
Keywords: financial literacy of housewife, the level of education, the level of
income, job classification
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN
IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL YOGYAKARTA
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDAPATAN
DAN PEKERJAAN
Nadia Natalia
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat literasi keuangan
ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal serta (2) menguji dan menganalisis
perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal
berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Populasi penelitian
ini adalah 15.481 ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal. Sampel penelitian
berjumlah 100 ibu rumah tangga dan diambil dengan teknik purposive sampling.
Data diambil dengan menggunakan instrumen tes. Uji instrumen berupa validitas
dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji Kurskal-Wallis.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) tingkat literasi keuangan ibu
rumah tangga di Desa Caturtunggal berada pada kategori sedang; (2) ada
perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari tingkat
pendidikan; (3) ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau
dari tingkat pendapatan; dan (4) ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu
rumah tangga ditinjau dari pekerjaan.
Kata kunci: tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kelimpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul “STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI
KEUANGAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATURTUNGGAL
YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT
PENDAPATAN DAN PEKERJAAN”
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan ekonomi.
4. Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan sampai skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan
selama mengikuti perkuliahan kurang lebih empat tahun.
6. Keluarga terkasih, Alm. Erwin Atmadja, Tan Bie Ling, Daniel Atmadja, dan
Adittya Atmadja yang selalu merindukan saya dan memberikan saya
pengertian yang begitu besar.
7. Sahabat-sahabat saya tercinta Vena, Retno, Dina, Layung, Otin, Priska dan
Jati yang selalu sabar dalam menghadapi saya.
8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2014
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terima kasih atas
dukungan dan doa yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna dengan adanya keterbatasan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun
skripsi.
Yogyakarta, 27 Juli 2018
Penulis
Nadia Natalia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ......................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
F. Definisi Operasional ................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10
A. Landasan Teori ........................................................................................... 10
1.Pengertian Literasi Keuangan ................................................................ 10
2.Indikator Literasi Keuangan ................................................................. 14
3.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Keuangan ......................... 18
4.Status Sosial Ekonomi ........................................................................... 20
5.Keluarga ................................................................................................ 26
B. Kajian Penelitian Lain..................................................................................27
C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ................................................................. 29
BAB III Metode Penelitian ................................................................................ 32
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 32
B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 32
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 33
E. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................................... 34
F. Data yang Dicari ........................................................................................ 35
G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................... 35
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
I. Instrumen Penelitian .................................................................................. 40
J. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 41
1. Uji Validitas .......................................................................................... 42
2. Uji Reabilitas ........................................................................................ 43
K. Teknik Analisis Data ................................................................................. 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Analisis Statisk Deskriptif ..................................................................... 44
2. Uji Prasyarat Analisis: Uji Normalitas .................................................. 44
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 44
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 46
A. Lokasi dan Luas Wilayah ............................................................................ 46
B. Penduduk ..................................................................................................... 47
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 50
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 50
B. Deskripsi Data ............................................................................................. 51
1. Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan ................................................. 51
2. Deskripsi Variabel Tingkat Pendapatan ................................................. 52
3. Deskripsi Variabel Pekerjaan ................................................................. 53
4. Deskripsi Variabel Literasi Keuangan ................................................... 54
C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................................ 60
1. Pengujian Prasyarat: Uji Normalitas ....................................................... 60
2. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 61
a) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Tingkat
Pendidikan .......................................................................................... 61
b) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Tingkat
Pendapatan ......................................................................................... 63
c) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Pekerjaan
............................................................................................................ 64
3. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
a) Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga di Desa Caturtunggal
............................................................................................................ 66
b) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan .................................................................... 72
c) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau
dari Tingkat Pendapatan .................................................................... 75
d) Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga Ditinjau
dari Pekerjaan .................................................................................... 78
BAB IV KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................................ 81
B. Keterbatasan .............................................................................................. 83
C. Saran ......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88
LAMPIRAN ......................................................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Tabel Indikator Literasi Keuangan ............................................ 17
Tabel II.2 Jalur Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 .................. 22
Tabel II.3 Penggolongan Pekerjaan Menurut James J. Spillane ................ 25
Tabel III.1 Skor Alternatif Jawaban Tingkan Pendidikan ........................... 36
Tabel III.2 Skor Alternatif Jawaban Pendapatan ....................................... 36
Tabel III.3 Job Classification Group .......................................................... 37
Tabel III.4 Skor Alternatif Jawaban Pekerjaan........................................... 38
Tabel III.5 Kisi- kisi Instrumen Literasi Keuangan Dasar ......................... 41
Tabel III.6 Kisi- kisi Instrumen Literasi Keuangan Lanjut ........................ 42
Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi Keuangan..................... 42
Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Literasi Keuangan ................. 43
Tabel IV.1 Daftar Dusun di Desa Caturtunggal Tahun 2016 ..................... 47
Tabel IV.2 Banyaknya yang Datan dan Pergi di Desa Caturtunggal ......... 47
Tabel IV.3 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Usia ...................... 48
Tabel IV.4 Banyaknya Penduduk menurut Pemeluk Agama .................... 49
Tabel IV.5 Banyaknya Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ................ 49
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga .. 51
Tabel V.2 Deskripsi Frekuensi Tingkat Pendapatan Keluarga ................... 52
Tabel V.3 Deskripsi Frekuensi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga................... 53
Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga .... 54
Tabel V.5 Skor BFL dan AFL Ibu Rumah Tangga .................................... 55
Tabel V.6 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel V.7 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 58
Tabel V.8 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Pekerjaan .................... 59
Tabel V.9 Uji Normalitas ........................................................................... 60
Tabel V.10 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Tingkat Pendidikan .......... 62
Tabel V.11 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Tingkat Pendapatan .......... 64
Tabel V.12 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Pekerjaan .......................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ............................................................... 91
Lampiran 2 Data Penelitian ....................................................................... 97
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 105
Lampiran 4 Uji Normalitas ...................................................................... 108
Lampiran 5 Uji Hipotesis ......................................................................... 110
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian .............................................................. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring waktu, kebutuhan dan keinginan manusia semakin berkembang.
Semakin banyaknya pilihan seringkali membuat batas yang membedakan antara
kebutuhan dengan keinginan semakin buram, sehingga seringkali muncul
desakan untuk memenuhi keduanya agar mencapai kepuasan diri (self-
satisfaction). Padahal, tidak semua dapat dipenuhi karena adanya keterbatasan,
salah satunya adalah keterbatasan keuangan. Meskipun dengan bekerja orang
dapat memperoleh pendapatan (income) untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya, dibutuhkan juga kemampuan dalam hal pengelolaan keuangan
agar mereka tidak jatuh dalam kemiskinan, tetapi sebaliknya mencapai
kesejahteraan finansial (financial well-being).
Pengelolaan keuangan pribadi membutuhkan pengetahuan keuangan yang
baik serta kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Karena dalam kesehariannya setiap orang pasti selalu
berhadapan dengan pilihan yang mengharuskan dirinya untuk membuat
keputusan keuangan. Sebagai contoh, berapa banyak dari pendapatan bulanan
yang akan dialokasikan untuk membeli kebutuhan dasar seperti makanan dan
pakaian (konsumsi) dan berapa banyak yang akan ditabung atau diinvestasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pengetahuan keuangan dan kemampuan mengaplikasikannya dalam keseharian
inilah yang disebut dengan literasi keuangan.
Pada dasarnya setiap orang ingin memiliki kehidupan yang sejahtera secara
finansial seumur hidupnya. Dengan kata lain, walaupun seseorang sudah tidak
dapat bekerja (misalnya pensiun), pendapatan yang sebelumnya sudah diperoleh
dapat menghidupi dan menjamin kesejahteraannya. Hal ini mungkin terjadi
apabila pendapatan atau kekayaan yang sudah diperoleh sebelumnya dikelola
dengan baik, entah dengan cara ditabung atau diinvestasikan. Milton Friedman
mengungkapkan bahwa konsumen akan mengatur tabungan dan
mengakumulasikan kekayaannya dengan optimal untuk memastikan dirinya
dapat menjaga konsumsinya dengan lancar seumur hidupnya.
Teori tersebut mengasumsikan bahwa konsumen sudah memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam mengambil keputusan keuangan, termasuk
membuat rencana keuangan dan melaksanakannya. Padahal, diperlukan
pemahaman tentang financial market, pengetahuan tentang daya beli dan
kapasitas untuk menghitung present value. Selain itu diperlukan pula
pemahaman mengenai bagaimana menghadapi risiko dalam setiap keputusan
keuangan yang diambil. Dengan kata lain muncul pertanyaan, apakah orang
bahkan setidaknya memiliki pengetahuan keuangan yang paling dasar untuk
dapat membuat keputusan keuangan yang tepat? (Lusardi & Mitchell, 2011).
Semakin berkembangnya kompleksitas produk-produk keuangan ditambah
dengan munculnya produk keuangan berbasis teknologi atau yang dikenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan istilah fintech, memiliki pengetahuan tentang keuangan menjadi semakin
penting bagi setiap orang. Tanpa pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk
mengaplikasikannya, orang tidak akan mampu untuk mengelola keuangan
pribadinya dengan optimal karena; pertama, ia tidak mampu memilih produk
keuangan yang tepat untuk memaksimalkan pundi-pundi-nya yang artinya
semakin tinggi risiko kerugian finansial yang mungkin muncul di masa depan;
dan yang kedua, ia semakin rentan dalam membuat keputusan yang salah terkait
keuangan.
Dengan memiliki pengetahuan keuangan yang paling dasar, seseorang
dapat lebih peka dalam mengenali produk-produk keuangan, terutama produk
investasi yang ilegal, misalnya penipuan berkedok investasi dengan tingkat
bunga yang sangat tinggi. Mengingat pentingnya literasi keuangan dalam
membantu pengambilan keputusan keuangan yang terinformasi, maka seseorang
perlu memiliki literasi keuangan sampai pada tahap yang well literate.
Survei Nasional yang dilakukan oleh OJK menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia yang literasi keuangannya tergolong well literate yaitu sebesar 29,66%
(OJK, 2017). Untuk masyarakat Provinsi DIY yang tergolong well literate
sebesar 38,55% yang artinya sebanyak 38 dari 100 orang melek secara finansial.
Sedangkan di Kabupaten Sleman, masyarakat yang tergolong well literate
sebesar 32,6%.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya literasi keuangan
seseorang, salah satunya adalah perbedaan gender. Penelitian-penelitian yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menyebutkan bahwa baik di negara berkembang maupun negara maju, wanita
memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pria
(Lusardi & Mitchell, 2011; Agarwalla et al., 2013; OECD/INFE, 2013).
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa wanita memiliki pengetahuan keuangan
yang lebih rendah, dan dengan demikian menuntun pada rendahnya kepercayaan
diri dalam mengambil keputusan keuangan khususnya pada permasalahan
keuangan yang lebih kompleks. Perbedaan gender juga mempengaruhi perilaku
keuangan, di mana wanita cenderung lebih rentan gagal dalam memenuhi
kebutuhan dan gagal dalam memilih produk keuangan yang tepat dibandingkan
pria.
Adanya gap antara pria dan wanita dalam hal ini menjadi sebuah masalah
yang tidak dapat diabaikan. Seharusnya wanita dan pria memiliki literasi
finansial yang setara untuk dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
keuangan bagi dirinya sendiri dan bagi keluarganya. Namun pada praktiknya
wanita seringkali memiliki pengetahuan keuangan dan akses pada produk
keuangan formal yang lebih rendah dibandingkan pria (OECD/INFE, 2013).
Padahal, dalam masyarakat, wanita cenderung dipercayakan untuk
mengalokasikan pendapatan rumah tangganya serta mengajarkan pengetahuan
keuangan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa wanita
juga memiliki kebutuhan yang lebih banyak dan spesifik terhadap literasi
keuangan, karena bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk
generasi masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Alasan lain mengapa penting bagi wanita untuk melek finansial adalah,
yang pertama wanita pada umumnya memiliki sumber keuangan/pendapatan
yang lebih sedikit. Hal ini terjadi karena tingkat partisipasi wanita di pasar kerja
lebih rendah dibandingkan pria, lalu masih adanya diskriminasi pendapatan yang
diterima wanita, serta karir wanita yang putus karena alasan mengurus
anak/rumah tangganya. Alasan yang kedua adalah rata-rata masa hidup wanita
lebih lama dibandingkan pria, yang artinya wanita harus mampu mengelola
sumber daya yang dimiliki dengan baik untuk jangka waktu yang lebih lama
sehingga dapat terhindar dari kemiskinan di masa tua.
Penelitian yang dilakukan OECD (2013) mengemukakan bahwa perbedaan
antara pria dan wanita dalam hal pengetahuan keuangan kurang-lebih
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan status sosial ekonomi, khususnya dalam
hal perbedaan pendapatan. Selain pendapatan, latar belakang pendidikan juga
mempengaruhi tingkat literasi keuangan yang dimiliki. Survei OJK tahun 2016
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki maka
semakin tinggi pula tingkat literasi yang dimiliki.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Caturtunggal jika
dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaannya. Oleh
karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “STUDI
KOMPARASI TINGKAT LITERASI KEUANGAN IBU RUMAH TANGGA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
DI DESA CATURTUNGGAL, YOGYAKARTA DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN PEKERJAAN”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu adanya batasan masalah yang
dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti. Penelitian ini
menggunakan variabel tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa
Caturtunggal, Yogyakarta dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan
pekerjaan. Responden dari penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
berdomisili di Desa Caturtunggal. Ibu rumah tangga dalam penelitian ini adalah
seorang isteri, baik yang bekerja maupun tidak bekerja. Tingkat pendidikan
dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan ibu rumah tangga dan
tingkat pendapatan adalah pendapatan keluarga karena adanya asumsi tradisional
mengenai peran ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarganya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan di atas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Catur
Tunggal?
2. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau
dari tingkat pendidikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau
dari tingkat pendapatan?
4. Apakah ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau
dari pekerjaan?
D. Tujuan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi atas jawaban
yang dicari seperti yang dijabarkan dalam rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut.
1. Untuk menganalisis tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa Catur
Tunggal.
2. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga
ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga
ditinjau dari tingkat pendapatan.
4. Untuk menganalisis perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga
ditinjau dari pekerjaan.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Manfaat Teoretis
Sebagai masukan dan informasi yang diharapkan dapat memberikan
sumbangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
ilmu manajemen keuangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan referensi tambahan yang dapat digunakan untuk
memberi masukan kepada pihak Pemerintah tentang pentingnya
penanganan yang tepat dalam rangka meningkatkan tingkat literasi
keuangan, secara khusus ibu rumah tangga sebagai pengelola
keuangan keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
b. Bagi Kalangan Akademik
Menambah referensi bukti empiris serta menjadi rekomendasi untuk
penelitian pada masa yang akan datang tentang literasi keuangan.
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan teori-teori yang
pernah dipelajari ke lapangan.
F. Definisi Operasional
Variabel dan definisi operasional dari penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dalam penelitian digambarkan melalui jenjang
pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan yaitu SD, SLTP, SLTA, Diploma,
dan Sarjana. Hal ini dilihat berdasarkan ijazah terakhir yang telah diperoleh.
2. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan dalam penelitian ini adalah jumlah penghasilan yang
diperoleh keluarga yang diterima secara berkala, dalam hal ini adalah jumlah
pengahasilan yang diperoleh keluarga selama satu bulan.
3. Pekerjaan
Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah kegiatan sehari-hari yang
diandalkan sebagai mata pencaharian dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
4. Literasi Keuangan
Literasi keuangan dalam penelitian ini mengacu pada definisi dari Lusardi
& Mitchell (2011) yaitu kemampuan (ability) untuk mengolah informasi
ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang terinformasi mengenai
perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan pensiun. Adapun untuk
dapat memiliki kemampuan dalam mengolah informasi keuangan diperlukan
pengetahuan keuangan yang baik. Oleh karena itu literasi keuangan dalam
penelitian ini akan lebih terfokus pada pengetahuan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Literasi Keuangan (Financial Literacy)
Besar kecilnya pendapatan tentu turut menentukan tingkat kesejahteraan
sebuah keluarga.Namun, hal tersebut bukan faktor utama yang menyebabkan
terpenuhinya seluruh kebutuhan anggota keluarga. Terdapat elemen penting
selain besarnya pendapatan, yaitu seberapa baiknya sebuah keluarga mampu
mengalokasikan pendapatannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, memperoleh kepuasan, bahkan mampu mempersiapkan kebutuhan-
kebutuhan untuk masa yang akan datang.
Literasi keuangan adalah pengetahuan atau kemampuan untuk mengelola
keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah
serangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan
dan keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu
mengelola keuangan dengan baik. Sedangkan menurut OECD (Organisation for
Economic Co-operation and Development) literasi keuangan dapat didefinisikan
sebagai “A combination of awareness, knowledge, skills, attitude, and
behavioursnecessary to make sound financial decisions and ultimately
achieveindividual financial well-being”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Mason & Wilson (Ayu Krishna, 2010), literasi keuangan adalah
kemampuan seseorang untuk memahami dan mengevaluasi informasi yang
relevan untuk mengambil keputusan dengan memahami konsekuensi finansial
yang ditimbulkannya. Menurut Huston (2010), literasi keuangan adalah proses
mengukur seberapa baik seseorang memahami dan menggunakan informasi
keuangan pribadi. Huston membagi literasi keuangan menjadi dua dimensi, yaitu
dimensi pemahaman (pengetahuan mengenai keuangan pribadi) dan dimensi
penggunaan (penerapan konsep produk keuangan pribadi) (Ulfiatun et al., 2014).
Mitchell (Farah dan Sari, 2015) menjelaskan literasi keuangan sebagai
kemampuan seseorang dalam memproses informasi ekonomi yang diperoleh
untuk membuat keputusan keuangan dalam rangka menyusun perencanaan dan
akumulasi keuangan, dana pensiun, serta pengelolaan hutang. Lusardi dan
Mitchell (Mabyakto, 2017) mendefinisikan literasi keuangan sebagai
pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Chen & Volpe (1998) menjelaskan literasi keuangan
sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan. Adapun kategori tingkat literasi
menurut Chen & Volpe (1998) dapat dibedakan menjadi: 1) kategori tingkat
literasi rendah yaitu kurang dari 60%, 2) kategori tingkat literasi sedang yaitu
60% sampai dengan 79%, 3) kategori tingkat literasi tinggi yaitu lebih dari 79%.
Merujuk pada definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
literasi keuangan pada dasarnya adalah kemampuan atau keterampilan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam mengatur dan mengelola keuangannya, serta kecakapan dalam mengambil
keputusan finansial untuk mencapai kesejahteraan individu yang maksimal.
Semakin tinggi tingkat literasi yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin
tinggi pula kemampuan pengelolaan keuangan, yang pada akhirnya akan
berimbas pada semakin tingginya kesejahteraan seseorang.
Literasi finansial terkait dengan kompetensi seseorang dalam mengelola
keuangan.Literasi keuangan dapat terjadi ketika individu memiliki sekumpulan
keahlian dan kemampuan yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Widyawati, 2012). Menurut Vitt
et al (Widyawati, 2012), finansial literasi didefinisikan sebagai berikut:
“Personal financial literacy is the ability to read, analyze, manage and
communicate about the personal financial condition that affect material well-
being. It includes the ability to discern financial choices, discuss money and
financial issues without (or despite) discomfort, plan for the future and
respond competently to life events that affect everyday financial decisions,
including events in the general economy.”
Lusardi & Mitchell (2011) juga mengemukakan bahwa literasi keuangan
adalah:“… the ability to process economic information and make informed
decisions about financial planning, wealth accumulation, debt and pensions.”
Dengan kata lain, literasi keuangan adalah kemampuan (ability) untuk mengolah
informasi ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang terinformasi
mengenai perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan pensiun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih lanjut mendefinisikan literasi
keuangan sebagai tingkat pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
terkait lembaga keuangan serta produk dan layanan keuangan yang ditawarkan,
yang dituangkan dalam suatu parameter atau ukuran indeks. OJK membagi
tingkat literasi keuangan menjadi empat, yaitu; 1) well literate yaitu memiliki
pengetahuan dan keyakinan pada lembaga keuangan serta keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan, 2) sufficient literate yaitu memiliki
pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga keuangan, 3) less literate yaitu
hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga dan produk keuangan, 4) not
literate yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga
keuangan serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa
keuangan (Harini, 2016).
Lusardi (2011) menyatakan bahwa pada dasarnya literasi keuangan
seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu literasi keuangan dasar (basic financial
literacy) dan literasi keuangan lanjut (advanced financial literacy).
a. Literasi Keuangan Dasar (Basic Financial Literacy)
Pada dasarnya literasi keuangan dasar berpusat pada sebuah pertanyaan
fundamental yaitu, “Apakah seseorang memiliki pengetahuan keuangan level
dasar yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan keuangan?”.
b. Literasi Keuangan Lanjut (Advanced Financial Literacy)
Untuk mengambil keputusan menabung (saving) dan keputusan dalam
investasi (investment decision) dibutuhkan pengetahuan yang lebih daripada
pengetahuan dasar keuangan. Hal ini berarti bahwa seseorang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pemahaman akan hubungan antara resiko dan pendapatan; bagaimana obligasi,
saham dan reksa dana bekerja serta basic asset pricing.
2. Indikator Literasi Keuangan
Beberapa peneliti dalam penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan
literasi keuangan, masing-masing memiliki indikator yang hampir sama. Salah
satunya adalah indikator yang digunakan dalam penelitian Chen dan Volpe
(1998) yang dapat digunakan untuk mengukur literasi keuangan, yaitu 1)
pengetahuan umum (general knowledge), 2) tabungan dan pinjaman (saving &
borrowing), 3) asuransi (insurance), dan 4) investasi (investment). Menurut
Mendel & Klein (Silalahi, 2016) mengukur literasi keuangan dengan 4 indikator
yaitu 1) income, 2) money management, c) spending & credit, d) saving &
investing.
Lusardi (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya literasi keuangan
seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu literasi keuangan dasar (basic financial
literacy) dan literasi keuangan lanjut (advanced financial literacy). Untuk
mengukur basic financial literacy Lusardi & Mitchell (2009, 2011)
mengembangkan tiga pertanyaan dasar yang dapat digunakan untuk
membedakan tingkat pengetahuan keuangan seseorang. Tiga pertanyaan dasar
tersebut adalah:
a. Numeracy/knowledge of interest compounding (Keterampilan
berhitung/pengetahuan tentang bunga majemuk)
b. Knowledge of inflation (Pengetahuan tentang inflasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Knowledge of risk diversification (Pengetahuan tentang penyebaran resiko)
Dua pertanyaan pertama mengevaluasi apakah responden memiliki
pengetahuan dasar tentang konsep ekonomi dan kemampuan dasar dalam
menghitung keuangan. Sedangkan pertanyaan ketiga mengevaluasi pengetahuan
responden mengenai penyebaran resiko, yang merupakan elemen penting dalam
hal pengambilan keputusan investasi.
Selanjutnya, untuk mengukur advanced financial literacy, terdapat
pertanyaan yang pada dasarnya mencoba untuk mencari tahu mengenai:
a. pemahaman seseorang mengenai hubungan antara resiko (risk) dan tingkat
pengembalian (return);
b. bagaimana cara kerja obligasi, saham dan reksa dana; dan
c. penentuan harga dasar aset (basic asset pricing).
Ketiga hal tersebut kemudian digambarkan melalui pertanyaan dengan
materi: 1) function of stock market, 2) knowledge of mutual funds, 3) relationship
between interest rates and bond prices, 4) risk diversification, 5) riskier: stocks
or bonds, 6) Long period return.
Pertanyaan mengenai literasi keuangan yang disusun tersebut, pada
dasarnya terbentuk dari empat prinsip yaitu: 1) Simplicity; 2) Relevance; 3)
Brevity; 4) Capacity to differentiate. Adapun penjelasan dari keempat prinsip
tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Simplicity: Pertanyaan disusun untuk mengukur konsep keuangan dasar yang
dimiliki seseorang untuk mengambil keputusan keuangan dari waktu ke
waktu.
b. Relevance: Pertanyaan yang disusun harus berhubungan dengan konsep yang
berkaitan dengan keputusan finansial sehari-hari dalam siklus hidupnya
c. Brevity: Jumlah pertanyaan harus dijaga agar dapat diadopsi secara luas.
d. Capacity to differentiate: Pertanyaan yang ada harus dapat membedakan
pengetahuan keuangan untuk dapat mengadakan perbandingan antar
responden.
Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator
yang disusun oleh Lusardi (2009, 2011) seperti yang telah dijelaskan di atas dan
juga menggunakan indikator pengkategorian skor literasi keuangan dari Chen &
Volpe (1998). Berikut ini adalah tabel dari indikator literasi keuangan menurut
Lusardi yang dibagi menjadi dua yaitu literasi keuangan dasar dan literasi
keuangan lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel II.1
Indikator Literasi Keuangan
Literasi Keuangan Dasar
Indikator Keterangan
1. Pengetahuan tentang produk
keuangan yang sifatnya formal
-Kelengkapan KTP/SIM
-Minimum saldo untuk membuka
rekening bank
-Minimum saldo rekening
3. Perhitungan keuangan -Perhitungan bunga sederhana
-Perhitungan bunga majemuk
-Perhitungan bunga kredit
-Konsep dasar inflasi
-Diskon
-Time value of money
-Money Illusion
Literasi Keuangan Lanjut
Indikator Keterangan
Pengtahuan tentang pasar modal
dan produk keuangan yang
tersedia: Saham, Obligasi dan
Reksa Dana
-Fungsi pasar modal
-Tingkat bunga dan obligasi
-Tingkat pengembalian saham dan
obligasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
-Resiko obligasi dan saham
-Arti dari membeli saham
-Arti dari membeli obligasi
-Penalti saat menjual obligasi sebelum
jatuh tempo
-Investasi yang memberikan keuntungan
pengembalian paling tinggi
-Investasi yang beresiko lebih tinggi
-Diversifikasi investasi
Sumber: diolah dari DEFINIT-SEADI-OJK-2013
Kemudian, sebagai indikator untuk pengkategorian penilaian skor literasi
keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah indikator penilaian
skor yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Chen & Volpe (1998)
yaitu:
a. kategori tingkat literasi rendah yaitu kurang dari 60%,
b. kategori tingkat literasi sedang yaitu 60% sampai dengan 79%
c. kategori tingkat literasi tinggi yaitu lebih dari 79%.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan
Berdasarkan survei nasional yang diadakan oleh OJK (2016), dapat diamati
bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat dapat dilihat berdasarkan faktor
demografi sosial seperti wilayah, gender, usia, tingkat pendidikan, tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pendapatan dan pekerjaan. Hal ini juga didukukung dengan penelitian lain yang
mengemukakan adanya pengaruh gender dan unsur demografi sosial terhadap
perbedaan tingkat literasi keuangan (Lusardi et al., 2010; Lusardi & Mitchell,
2011; Agarwalla et al., 2013; Thapa & Nepal, 2015).
Hasil dari penelitian yang ada menyatakan bahwa wanita seringkali
memiliki pengetahuan keuangan serta akses terhadap produk keuangan formal
yang lebih rendah dibandingkan pria. Hal ini terjadi baik di negara yang maju
seperti Amerika Serikat dan Singapura, maupun negara sedang berkembang
seperti India dan Bangladesh. Selain itu wanita juga cenderung lebih rentan
dalam hal ketahanan keuangan dibandingkan dengan pria karena kewajiban
utamanya dalam menjaga dan merawat anak-anaknya (OECD/INFE, 2013).
Wanita usia muda, janda, wanita dengan tingkat pendapatan rendah dan wanita
dengan tingkat pendidikan rendah adalah mereka yang pengetahuan keuangannya
paling dangkal. Rendahnya pengetahuan keuangan menuntun pada rendahnya
kepercayaan diri dalam mengambil keputusan finansial serta rendahnya
kemampuan dalam menghadapi permasalahan keuangan yang lebih kompleks.
Literatur yang ada juga menunjukkan bahwa latar belakang keluarga
menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Sebagai cntoh,
Lusardi, Mitchell & Curto (2010) mengaitkan literasi keuangan responden
dengan karakteristik rumah tangga tempat mereka tumbuh. Hasilnya
menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan responden berkorelasi positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan pendidikan orang tua khususnya ibu. Dengan kata lain, melek finansial
juga dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga.
Sejalan dengan penelitian sebelumnya, Huston (2010) juga menyebutkan
bahwa kebiasaan, kemampuan kognitif, keadaan ekonomi, keluarga, teman
sebaya, komunitas maupun institusi memberikan dampak pada kebiasaan
pengelolaan keuangan seseorang. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
Widyawati (2012) juga mengemukakan bahwa; 1) status sosial ekonomi orang
tua berpengaruh langsung signifikan positif terhadap pendidikan pengelolaan
keuangan keluarga, 2) pendidikan pengelolaan keuangan keluarga berpengaruh
langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif dan aspek
sikap. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat studi lain yang
mengemukakan bahwa kemampuan kognitif memiliki korelasi yang positif
dengan tingkat melek keuangan. Hasil penelitian tersebut semakin menguatkan
tingkat pendidikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat melek
literasi yang dimiliki seseorang (McArdle, Smith, Willis, 2009).
4. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah kedudukan sosial ekonomi seseorang dalam
masyarakat yang menggambarkan perbedaan kedudukan pada sistem tingkatan
sosial atau social stratification. Menurut Soekanto (1982:233) kedudukan
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Ukuran atau kriteria dalam menggolongkan anggota masyarakat adalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
melihat; 1) ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan, 3) ukuran kehormatan, dan 4)
ukuran ilmu pengetahuan. Adapun status sosial ekonomi dapat dilihat dari
beberapa segi, antara lain sebagai berikut.
a) Tingkat Pendidikan
Dilihat dari definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan peralatan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
diperoleh pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan yang berlaku di
Indonesia ada dua, yaitu jalur pendidikan formal dan nonformal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel II.2
Jalur Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003
Jalur Pendidikan Terdiri dari
Jalur Formal
1) Pendidikan Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidayah atau bentuk
lain yang sederajat; dan
2) Pendidikan Sekolah Menengah
dan Madrasah Tsanawiyah atau
bentuk lain yang sederajat
2) Pendidikan Menengah
(Pendidikan Menengah Umum dan
Pendidikan Menengah Jurusan)
seperti SMA, MA, SMK, MAK
atau bentuk lain yang sederajat
3) Pendidikan Tinggi (Pendidikan
berbentuk akademik, politeknik,
sekolah tinggi institusi dna
universitas)
Jalur Nonformal
Lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan
yang mengarah pada keterampilan,
biasa disebut kursus dan pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Mengacu pada Survei Nasional OJK (2013, 2017), tingkat pendidikan
dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD
b. Lulus SD
c. Lulus SMP
d. Lulus SMA
e. Perguruan Tinggi
Perlu dipahami bahwa pembagian tingkat pendidikan yang dilakukan oleh
OJK adalah pembagian berdasarkan jalur pendidikan formal. Hal ini dapat
dimaklumi karena kelulusan di jalur pendidikan formal dapat dibuktikan
keabsahannya melalui ijazah asli yang diterbitkan oleh satuan pendidikan terkait
yang dijamin oleh Pemerintah.
b) Tingkat Pendapatan
Pendapatan adalah balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas
jasa, atau merupakan sumbangan seseorang terhadap proses produksi (Gilarso,
1992:64). Pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga, baik bersumber
dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang berupa
uang maupun barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Dalam rangka mendapai kesejahteraan finansial (financial well-being),
sebuah keluarga pertama-tama harus mampu mengelola keuangannya dengan
baik, sehingga jumlah pendapatan yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sehari-hari yang sifatnya mendasar. Namun, untuk mencapai kesejahteraan
finansial, tentu tidak hanya behenti sampai di pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
atau dengan kata lain pemenuhan kebutuhan dalam jangka pendek.
Sebuah keluarga atau rumah tangga harus dapat mengelola keuangannya
dalam rangka memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang,
kebutuhan masa kini maupun masa depan, serta memiliki ketahanan finansial
apabila terjadi hal-hal tidak terduga seperti hilangnya sumber pendapatan, terjadi
sesuatu yang mengharuskan pengeluaran dalam jumah besar, dan sebagainya.
Peran Pemerintah dalam hal ini dapat terlihat dari adanya peraturan yang
melindungi tingkat pendapatan masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
upah minimum yang disesuaikan dengan pembagian wilayah, yaitu UMP atau
Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kabupaten Kota yang
disusun berdasarkan Survey Kebutuhan Hidup Layak atau KHL.
Besarnya UMP untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tahun
2018 adalah sebesar Rp 1.454.154,15 dan besarnya UMK untuk Kabupaten
Sleman adalah sebesar Rp 1.574.550,00. Besarnya UMP dan UMK ini dihitung
dengan berpedoman pada PP No. 78 Tahun 2015, dimana perhitungan upah
minimum tidak hanya memperhatikan standar hidup layak, tetapi juga
memasukkan elemen inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
c) Pekerjaan
Definisi pekerjaan menurut Sukanto (2003) adalah kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa bagi diri sendiri atau orang lain, baik dibayar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tidak. Selain itu, pekerjaan juga didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang dan jasa
dengan maksud untuk memperoleh penghasilan baik berupa uang atau barang
yang akan diterima dalam kurun waktu tertentu.
Ada banyak jenis pekerjaan, oleh karena itu James J. Spillane (1982)
menggolongkan pekerjaan ke dalam 9 golongan.
Tabel II.3
Penggolongan Pekerjaan Menurut James J. Spillane
Golongan Pekerjaan
Golongan A
-Mandor
-Pedagang
-Pegawai Kantor
-Pegawai Sipil ABRI
-Pemilik Perusahaan/Toko/ -
Pabrik/ Perikanan
-Pemilik Bus/Colt
-Penggarap Tanah
-Pengawas Keamanan
-Petani Pemilik Tanah
-Peternak
-Tuan Tanah
Golongan B -Buruh Nelayan
-Buruh Tani
-Petani Kecil
-Penebang Kayu
Golongan C
-ABRI(Tamtama s/d Bintara)
-Guru SD
-Kepala Bagian
-Kepala Kantor Pos(Cabang)
-Manager Peusahaan Kecil
-Pamong Praja
-Pegawai Badan Hukum
-Pegawai Negeri
(gol Ia s/d Id)
-Supervisor/Pengawas
Golongan D -Meninggal Dunia
-Pensiunan
-Tidak mempunyai pekerjaan
tetap
Golongan E
-Guru (SMP, SMA)
-Jururawat
-Pekerjaan Sosial
-Kepala Sekolah
-Kontraktor Kecil
-Pegawai Negeri
(gol IIa s/d IId)
-Perwira ABRI (Letnan II,
Letnan I dan Kapten)
-Wartawan
Golongan F -Buruh Tidak Tetap
-Petani Penyewa
-Tukang/Penarik Becak
Golongan G -Ahli Hukum -Manager Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
-Ahli Ilmu Tanah/
Ahli Ukur Tanah
-Apoteker
-Arsitek
-Dokter
-Dosen/Guru Besar
-Gubrnur
-Insinyur
-Kepala Kantor Pos (Pusat)
-Kontraktor Besar
-Menteri
-Pegawai Negeri
(gol IIa ke atas)
-Pengarang
-Peneliti
-Penerbang
-Perwira ABRI
(Mayor s/d Jenderal)
-Walikota/Bupati
Golongan H -Pembantu
-Penjual keliling
-Tukang Cuci
Golongan I
-Artis/Seniman
-Buruh Tetap
-Montir
-Pandai Besi/Emas/Perak
-Penjahit
-Penjaga
-Supir Bus/Colt
-Tukang Kayu
-Tukang Listrik
-Tukang Mesin
5. Keluarga
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga
terdiri dari anggota yang meliputi suami sebagai kepala keluarga/kepala rumah
tangga, isteri sebagai ibu rumah tangga, dan anak. Suami sebagai kepala keluarga
dan isteri sebagai ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam membangun
sebuah keluarga.
a) Kepala Keluarga
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kepala keluarga adalah seorang dari
sekelompok anggita rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan
sehari-hari rumah tangga. Kepala rumah tangga atau kepala keluarga pada sebuah
keluarga adalah seorang ayah atau bapak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Adapun menurut Hart (Silalahi, 2016) seorang ayah memiliki peran sebagai
berikut: 1) sebagai pemberi nafkah, 2) sebagai teman, 3) sebagai pengawas dan
pendisiplin, 4) sebagai penasehat, 5) sebagai pendidik dan sebagai teladan, 6)
sebagai pengasuh, dan 7) sebagai pembimbing.
b) Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah tangga adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur
dan mengelola kegiatan rumah tangga. Pandangan yang beraku di masyarakat
adalah bahwa ketika seorang perempuan resmi menjadi isteri dari suaminya,
maka secara otomatis ia juga menyandang status sebagai ibu rumah tangga.
Menurut Baqhir (Silalahi, 2016) peran penting ibu rumah tangga dalam
sebuah keluarga adalah: 1) ibu sebagai manajer, 2) ibu sebagai guru, 3) ibu
sebagai juru masak, dan 4) ibu sebagai dokter.
Jadi, yang dimaksud dengan ibu rumah tangga adalah wanita yang telah
menikah dan dengan demikian memiliki tanggung jawab atas rumah tangganya
sebagai pengatur dan pengelola keuangan keluarga dan pekerjaan rumah tangga.
Semuanya dilakukan dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang sejahtera.
B. Kajian Penelitian Lain
Penelitian tentang literasi keuangan sudah banyak dilakukan sebelumnya.
Beberapa di antaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Penelitian yang dilakukan oleh Haiyang Chen dan Ronald P. Volpe pada
tahun 1998 dengan judul “An Analysis of Personal inancial Literacy Among
Collage Students”. Penelitian ini mencoba untuk melihat sejauh mana tingkat
literasi keuangan personal mahasiswa; hubungan antara tingkat kemelekan
dengan karakteristik mahasiswa; dan dampak literasi keuangan terhadap opini
dan pengambilan keputusan mahasiswa. Responden penelitian ini berjumlah
924 mahasiswa. Hasil penelitian terutama menggarisbawahi bahwa
perempuan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah, dan dengan
demikian cenderung mengambil keputusan keuangan yang salah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Annamaria Lusardi dan Olivia S. Mitchell
tahun 2011 dengan judul, “Financial Literacy Around The World: An
Overview”. Salah satu hasil penelitian ini menyatakan bahwa wanita lebih
tidak melek finansial (less financially literate) dibandingkan pria; penduduk
usia muda dan tua lebih tidak melek finansial dibandingkan penduduk usia
pertengahan (middle-aged).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Harini Silalahi (2016) dengan judul “Studi
Komparasi Tingkat Literasi Keuangan Keluarga Di Desa Condongcatur ,
Yogyakarta Ditinjau dari Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup”. Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif komparatif yang dilakukan pada keluarga
yang berdomisili di Desa Condongcatur, Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan keluarga di Desa Condongcatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berada pada kategori sedang; terdapat perbedaan literasi keuangan dilihat dari
status sosial ekonomi dan gaya hidup.
C. Kerangka Berpikir Teoretik dan Hipotesis Penelitian
Studi/penelitian yang ada mencatat rendahnya tingkat literasi keuangan
secara umum di antara masyarakat dengan kelompok sosio-demografi yang
berbeda. Tingkat literasi keuangan cenderung lebih rendah pada wanita, orang
dengan pendapatan yang lebih rendah dan orang dengan tingkat pendidikan yang
lebih rendah. Selain itu penelitian yang ada juga menemukan bahwa tingkat
literasi keuangan orang yang tidak memiliki pekerjaan cenderung lebih rendah
dibandingkan dengan mereka yang bekerja (Lusardi & Tufano, 2009; Lusardi &
Mitchell, 2011; Agarwalla et al., 2013)
1. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi
tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh seseorang. Penelitian yang ada
menunjukkan bahwa orang dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mungkin
memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan orang dengan
tingkat pendidikan yang lebih rendah (Lusardi & Mitchell, 2011; Agarwalla et
al., 2013; Thapa & Nepal, 2015). Hal ini dapat disebabkan karena orang yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki masa studi yang lebih
lama serta kemampuan kognitif yang lebih baik. Selain itu dengan mengenyam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pendidikan, seseorang lebih mungkin memperoleh berbagai macam pengetahuan,
salah satunya pengetahuan keuangan.
Pencapaian pendidikan seseorang memberikan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga pengetahuan
keuangan dalam hal ini pengetahuan tentang produk-produk keuangan, aset,
hutang, pensiun, dan akumulasi kekayaan semakin mudah diperoleh oleh
kalangan terpelajar. Sebaliknya, seseorang dengan tingkat pendidikan rendah
cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah disebabkan oleh
karena masa studi yang lebih singkat dan kemampuan kognitif yang lebih rendah.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disusun hipotesis pertama sebagai berikut.
Ha1= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari
tingkat pendidikan.
2. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Tingkat Pendapatan
Tinggi rendahnya tingkat pendapatan juga menyebabkan variasi tingkat
literasi keuangan yang dimiliki seseorang (Lusardi & Tufano, 2009; Lusardi &
Mitchell, 2011). Orang yang menerima penghasilan lebih besar cenderung
memiliki literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang
menerima pendapatan yang lebih rendah. Mereka yang memiliki pendapatan
tinggi memiliki kemampuan dan akses yang lebih mudah untuk menggunakan
produk keuangan formal dan dengan demikian meningkatkan kesempatan untuk
memperoleh literasi keuangan khususnya dalam hal pengetahuan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Selain itu orang dengan pendapatan tinggi cenderung memiliki tingkat
konsumsi yang lebih sedikit (Hukum Engel), sehingga terdapat sebagian dari
pendapatannya yang dapat dikelola agar dapat menghasilkan akumulasi
kekayaan. Untuk dapat mengelola keuangannya, seperti misalnya berapa banyak
yang ditabung dan berapa banyak yang digunakan untuk konsumsi, diperlukan
literasi keuangan yang baik. Sedangkan orang dengan pendapatan rendah
cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Hal ini dapat
disebabkan karena mereka menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk
konsumsi, sehingga penggunaan produk keuangan menjadi terbatas. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa orang dengan pendapatan yang tinggi lebih
mungkin bersentuhan langsung dengan produk keuangan dan dengan demikian
lebih melek keuangan dibandingkan mereka yang berpendapatan rendah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut.
Ha2= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari
tingkat pendapatan
3. Perbedaan Literasi Keuangan Ditinjau dari Pekerjaan
Tingkat literasi keuangan juga turut bervariasi dilihat dari pekerjaannya.
Secara keseluruhan literasi keuangan lebih baik pada orang yang bekerja
dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja. Orang yang bekerja pada orang
lain ataupun berwirausaha (self-employed) lebih cerdas secara finansial
dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja (pengangguran). Tingkat literasi
keuangan juga bervariasi antar golongan pekerjaan. Hal ini dapat disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
karena literasi keuangan dapat lebih mudah diperoleh melalui interaksi dengan
orang lain di tempat kerja (Lusardi & Mitchell, 2014). Seseorang dengan
golongan pekerjaan tinggi seperti profesional dan ahli sudah seharusnya memiliki
tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan orang yang termasuk
dalam golongan pekerjaan rendah. Hal ini dapat dikaitkan dengan lingkungan
kerja yang mengharuskan seseorang bersinggungan langsung dengan produk-
produk keuangan, di mana golongan pekerjaan yang tinggi memiliki akses yang
lebih mudah terhadap produk keuangan. Sedangkan orang dengan golongan
pekerjaan rendah cenderung memiliki akses terhadap produk keuangan yang
lebih sulit, hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar pekerjaan dengan
golongan rendah lebih banyak melibatkan kekuatan fisik dan menghasilkan
bayaran yang lebih rendah. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut.
Ha3= Ada perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga ditinjau dari
pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian yang
bersifat membandingkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Jenis penelitian komparatif ini
dilakukan untuk membandingkan suatu variabel objek penelitian dengan subjek
penelitian yang berbeda. Dalam hal ini melihat tingkat literasi keuangan ibu
rumah tangga berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan responden yang terlibat langsung dalam
penelitian yang berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan
objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
berdomisili di Desa Caturtunggal.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang diteliti yaitu literasi
keuangan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Caturtunggal karena keragaman penduduk
yang ada di dalamnya, baik dari segi usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Hal
ini dapat dilihat dari data monografi Kecamatan Depok Dalam Angka (2017).
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2018.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang
berdomisili di Desa Caturtunggal, Yogyakarta. Menurut data dari BPS
Kabupaten Sleman (2016), terdapat 62.454 jiwa di Desa Caturtunggal dengan
15.481 Kepala Keluarga (KK) dan rata-rata setiap keluarga terdiri dari tiga
anggota (Kecamatan Depok Dalam Angka, 2017). Jumlah KK dapat digunakan
juga sebagai gambaran jumlah keluarga yang ada di Desa Caturtunggal. Dengan
asumsi bahwa setiap keluarga terdiri dari seorang suami, isteri dan anak maka
populasi dalam penelitian ini adalah 15.841 isteri/ibu rumah tangga.
b. Sampel
Dalam penelitian ini jumlah sampel dihitung dengan menggunakan Rumus
Slovin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Rumus Slovin:
Dimana: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini jika dihitung menggunakan
rumus Slovin dengan batas error sebesar 0,1 atau tingkat kepercayaan sebesar
90% adalah sekurangnya:
99,35819 dibulatkan menjadi 100 ibu rumah tangga
E. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2008) purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini
peneliti ingin meneliti tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Desa
Caturtunggal, oleh karena itu responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah
tangga yang berdomisili di Desa Caturtunggal, baik yang bekerja maupun tidak
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Data yang Dicari
Berdasarkan uraian sebelumya, maka penelitian ini memerlukan data
sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data responden
terkait tingkat literasi keuangan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan
pekerjaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data yang
mendukung penelitian yang meliputi data penduduk Kabupaten Sleman tahun
2017, hasil penelitian lain yang sejenis, dan kepustakaan lain.
G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dan definisi operasional dari penelitian ini adalah:
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dalam penelitian ini digambarkan melalui tingkat
pendidikan formal dengan kategori pendidikan rendah yaitu SD dan SMP serta
pendidikan tinggi yaitu SMA dan Perguruan Tinggi. Alternatif pilihan tingkat
pendidikan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel III.1
Skor Alternatif Jawaban Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir Skala
Tidak sekolah/Tidak tamat SD 1
Lulus SD 2
Lulus SMP 3
Lulus SMA 4
Diploma 5
Sarjana 6
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan tingkat pendidikan ke
dalam skala satu sampai dengan skala enam.
2. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga,
yaitu kisaran penghasilan yang diperoleh secara berkala oleh suami/kepala
keluarga ditambah penghasilan isteri/ibu rumah tangga bila bekerja. Dalam
penelitian ini, indikator dari tingkat pendapatan adalah jumlah pendapatan yang
diterima selama satu bulan. Kategori tingkat pendapatan akan menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Tabel III.2
Skor Alternatif Jawaban Pendapatan
Pendapatan Keluarga Skala
>Rp 1.575.000 1
Rp 1.575.000 2
37
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan tingkat pendapatan ke
dalam kategori tingkat pendapatan tinggi, tingkat pendapatan sedang dan tingkat
pendapatan rendah dengan menggunakan tingkat Upah Minimum Kabupaten
Sleman, DIY 2018.
3. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga
baik di sektor formal maupun informal. Adapun jenis pekerjaan dalam penelitian
ini mengacu pada penggolongan job classification group oleh James J. Spillane
(1982)
Tabel III.3
Job Classification Group
Golongan Job Classification
Golongan G Upper Professional
Golongan E Lower Professional
Golongan C Administrative
Golongan A Clerical & Related, Sales Worker, Farm Owner
and Managers
Golongan I Upper Skilled, Transportation, Lower Skilled
Golongan H Service, Housekeeper
Golongan F Unskilled Non-Farm, Farm Tenants
Golongan B Fishermen, Loggers, Farm Laborers
Golongan D Retired, Deceased, Jobless
Sumber: James J. Spillane (1982)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Melihat dari lokasi penelitian yang masih termasuk dalam kawasan
perkotaan maka penggolongan pekerjaan disederhanakan menjadi tujuh golongan
dengan mengecualikan golongan pekerjaan F dan golongan pekerjaan B, dimana
kedua golongan pekerjaan tersebut lebih mungkin ditemukan di kawasan
pedesaan. Adapun skala golongan pekerjaan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel III.4
Skor Alternatif Jawaban Pekerjaan
Golongan Skala
Golongan G 7
Golongan E 6
Golongan C 5
Golongan A 4
Golongan I 3
Golongan H 2
Golongan D 1
4. Literasi Keuangan
Literasi keuangan dalam penelitian ini mengacu pada definisi dari Lusardi
& Mitchell (2014) yaitu literasi keuangan sebagai kemampuan (ability) untuk
mengolah informasi ekonomi dan membuat keputusan keuangan yang
terinformasi mengenai perencanaan keuangan, akumulasi kekayaan, hutang dan
pensiun. Konsep dasar literasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
Sumber: James J. Spillane (1982)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh DEFINIT et al, 2013. Untuk
menghitung tingkat literasi keuangan akan digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan catatan, skor dari masing-masing pertanyaan yang dijawab dengan
benar oleh responden diberi nilai satu dan skor dari masing-masing pertanyaan
yang dijawab dengan salah atau tidak tahu diberi nilai nol.
Pengkategorian tingkat literasi terbagi menjadi tiga kategori, mengacu pada
penelitian Chen & Volpe (1998) seperti yang digunakan juga dalam penelitian
yang dilakukan DEFINIT, et al (2013), yaitu:
a. Kategori Literasi Keuangan Rendah, dengan nilai kurang dari60 ( 0 ≤ FLI <
60 )
b. Kategori Literasi Keuangan Sedang, dengan nilai lebih dari 60 dan kurang
dari 80 ( 60 < FLI < 80 )
c. Kategori Literasi Keuangan Tinggi, dengan nilai lebih dari 80 ( FLI > 80 )
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
atau angket yang disebar kepada responden untuk memperoleh data primer.
Menurut Sugiyono (2012: 142-143), kuesioner merupakan teknik pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Selain kuesioner, digunakan
pula dokumentasi data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) kuesioner
yang berisi pertanyaan data pribadi responden terkait dengan identitas diri (nama,
usia), tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan.; 2) tes yang
mengacu pada Developing Indonesian Financial Literacy Index, yaitu studi pilot
yang dilakukan oleh DEFINIT, SEADI dan OJK tahun 2013, serta sumber-
sumber penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Tabel III.5
Kisi-kisi Instumen Literasi Keuangan Dasar
No. Indikator No. Item Jumlah
1. Pengetahuan dasar tentang produk
keuangan (tabungan) 1,2,3 3
2. Penghitungan sederhana tentang
keuangan (bunga dan pinjaman) 4,5,6 3
3. Konsep Dasar tentang inflasi, diskon,
time value of money dan money illusion 7,8,9,10 4
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel III.6
Kisi-kisi Instumen Literasi Keuangan Lanjut
No. Indikator No. Item Jumlah
1. Fungsi pasar modal 11 1
2. Hubungan suku bunga dan obligasi 12 1
3. Produk keuangan pasar modal: saham,
obligasi dan reksa dana 13, 14, 15 3
4. Investasi dengan pengembalian lebih
tinggi 16 1
5. Investasi dengan resiko lebih tinggi 17, 19, 20 3
6. Diversifikasi investasi 18 1
Total 10
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen penelitianakan dilakukan dengan:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen
penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan
adalah validitas konstruk. Rumus yang digunakan dalam analisis validitas adalah
menggunakan korelasi product moment Pearson. Dengan membandingkan nilai
rhitung dengan rtabel dapat diketahui apakah instrumen yang digunakan dalam
penelitian memiliki validitas untuk digunakan atau tidak.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Bila nilai rhitung < nilai rtabel maka instrumen dinyatakan valid.
b. Bila nilai rhitung > nilai rtabel maka instrumen dinyatakan tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berikut ini adalah hasil dari uji validitas yang diolah menggunakan SPSS
v20 dengan menggunakan 30 responden yang memiliki kriteria sama dengan
responden penelitian ini, yaitu ibu rumah tangga dan α sebesar 0,05. Nilai rhitung
dari masing-masing aitem dilihat dari Corrected Item-Total Correlation.
Tabel III.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Literasi Keuangan
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
BFL_1 0,474 0,361 Valid
BFL_2 0,517 0,361 Valid
BFL_3 0,572 0,361 Valid
BFL_4 0,453 0,361 Valid
BFL_5 0,421 0,361 Valid
BFL_6 0,411 0,361 Valid
BFL_7 0,467 0,361 Valid
BFL_8 0,678 0,361 Valid
BFL_9 0,448 0,361 Valid
BFL_10 0,474 0,361 Valid
AFL_1 0,585 0,361 Valid
AFL_2 0,739 0,361 Valid
AFL_3 0,460 0,361 Valid
AFL_4 0,477 0,361 Valid
AFL_5 0,411 0,361 Valid
AFL_6 0,421 0,361 Valid
AFL_7 0,476 0,361 Valid
AFL_8 0,401 0,361 Valid
AFL_9 0,501 0,361 Valid
AFL_10 0,589 0,361 Valid
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan hasil uji validitas masing-masing butir instrumen tes untuk
variabel literasi keuangan dapat dinyatakan valid untuk digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung dari masing-masing aitem
pertanyaan memiliki nilai yang lebih besar dari nilai rtabel (df=30-2 dengan alpha
0,05 diperoleh nilai rtabel 0,361).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keandalan instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas instrumen yang digunakan
berdasarkan rumus Cronbach Alpha, dengan kriteria:
b. Bila rhitung > 0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel
c. Bila rhitung > 0,6 maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
Berikut ini adalah hasil pengujian reabilitas instrumen yang ditampilkan
dalam tabel.
Tabel III.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach
Alpha
Keterangan
Literasi Keuangan 0,886 Reliabel
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar
0,886 lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
K. Teknik Analisis Data
1. Analisi Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran penelitian
melalui data sampel tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum (Sugiyono, 2008:29). Statistik deskriptif dalam penelitian
ini terdiri dari perhitungan nilai mean, standar deviasi, modus, nilai maksimal
dan nilai minimal.
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data bersifat normal
atau tidak. Hasil dari uji normalitas akan menentukan tahap pengujian hipotesis.
Apabila data berdistribusi normal, yaitu jika memenuhi kriteria nilai Asym.Sig (2-
tailed) lebih dari nilai alpha = 0,05 maka teknik pengujian hipotesis dapat
menggunakan analisis statistic parametric. Sebaliknya, apabila data tidak
berdistribusi normal, yaitu jika kriteria nilai Asym.Sig (2-tailed) kurang dari nilai
alpha = 0,05 maka teknik uji hipotesis dilakukan dengan analisis statistic non-
parametrik. Uji normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogrof-smirnov dengan aplikasi SPSS versi 20.
3. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono hipotesis komparatif adalah dugaan ada atau tidaknya
perbedaan nilai kelompok dalam satu sampel (2012:15). Untuk uji hipotesis,
analisis statistik paramterik yang seharusnya digunakan adalah uji Analysis of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Variance (ANOVA). Untuk dapat menggunakan ANOVA diperlukan syarat
tertentu yang harus dipenuhi, yaitu data harus berdistribusi normal dan memiliki
varian yang homogen. Oleh karena data penelitian tidak berdistribusi normal,
digunakanlah statistik non-parametrik yang tidak memerlukan prasyarat data
berdistribusi normal. Sehingga dalam uji hipotesis menggunakan analisis uji beda
mean Kruskal-Wallis.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data ordinal
(tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan) dan rasio (skor literasi
keuangan). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Lokasi dan Luas Wilayah
Pada mulanya Desa Caturtunggal merupakan wilayah yang terdiri dari lima
kelurahan yaitu Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Mrican, Kelurahan
Demangan, Kelurahan Ambarukmo dan Kelurahan Kledokan. Pada tahun 1948
lima kelurahan tersebut digabungkan menjadi satu desa yang otonom dengan
nama Desa Caturtunggal.
Desa Caturtunggal merupakan desa yang terletak di Kecamatan Depok,
Yogyakarta dengan luas wilayah 11,04 km2. Terdapat beberapa sungai yang
mengalir di Desa Caturtunggal yaitu, Sungai Gajahwong, Sungai Tambakbayan,
Sungai Pelang dan Sungai Code. Desa Caturtunggal terdiri dari 20 Dusun, 93
RW dan 296 RT. 20 Dusun yang termasuk Desa Caturtunggal adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel IV.1
Daftar Dusun di Desa Caturtunggal Tahun 2016
Nama Dusun
1. Manggung 11. Papringan
2. Karangwuni 12. Ambarukmo
3. Kocoran 13. Gowok
4. Blimbingsari 14. Nologaten
5. Sagan 15. Tempel
6. Samirono 16. Janti
7. Karangmalang 17. Ngentak
8. Karanggayam 18. Tambakbayan
9. Mrican 19. Kledokan
10. Santren 20. Seturan
Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)
B. Penduduk
Menurut Data BPS Kabupaten Sleman Tahun 2016, penduduk Desa
Caturtunggal berjumlah 81.715 jiwa dengan sebaran usia mulai dari 0 sampai
dengan 65 tahun ke atas. Terdapat 15.481 KK (Kepala Keluarga) dengan rata-
rata jiwa per keluarga sebanyak tiga jiwa.
Banyaknya yang datang dan pergi pada tahun 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel IV.2
Banyaknya yang Datang dan Pergi di Desa Caturtunggal
Datang/In Migration Pergi/Out Migration
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
679 622 1301 439 425 864
Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang datang/in
migration lebih banyak dibandingkan dengan yang pergi/out migration. Hal ini
dapat terjadi karena karakteristik khusus yang dimiliki oleh Desa Caturtunggal
yang dapat menarik banyak pendatang. Salah satunya adalah terdapat PTN dan
PTS terbaik, baik secara regional maupun nasional. Selain itu juga terdapat
banyak Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, PTN dan PTS lain yang terletak di
Desa Caturtunggal, sehingga banyak menarik orang banyak untuk datang dan
menetap di sana, terutama kaum muda.
Berikut ini adalah data jumlah penduduk berdasarkan rentang usia.
Tabel IV.3
Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Usia
di Desa Caturtunggal Tahun 2016
Kelompok Umur (Age Group) Jumlah
0-4 3.408
5-9 3.351
10-14 2.995
15-19 11.672
20-24 24.457
25-29 8.672
30-34 4.921
35-39 4.043
40-44 3.471
45-49 3.395
50-54 3.028
55-59 2.562
60-64 1.752
65+ 3.988
Total 81.715
Sumber: BPS Sleman, Kecamatan Depok Dalam Angka (2017)