59
STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI SDN KEMIRI DAN SDN KEMIRI LOR 2 PURWOREJO KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Oleh: ESTI KATHERINI ADHI R0106006 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI SDN

KEMIRI DAN SDN KEMIRI LOR 2 PURWOREJO

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

Oleh:

ESTI KATHERINI ADHI

R0106006

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI SDN

KEMIRI DAN SDN KEMIRI LOR 2 PURWOREJO

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji

di hadapan Tim penguji

Disusun oleh :

ESTI KATHERINI ADHI

R0106006

Pada tanggal :

Pembimbing Utama

(Drs. Suharno, M.Pd) NIP : 19521129198003 1001

Pembimbing Pendamping

(Ropitasari, S.SiT, M.Kes)

Ketua Tim KTI

(Mochammad Arief. Tq, dr, PHK, MS.) NIP : 19500913 198003 1 002

Page 3: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul : ”Studi Komparatif Usaha Kesehatan Sekolah

dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor

2 Purworejo ”

Nama : Esti Katherini Adhi

NIM : R0106006

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah.

Pada hari : Kamis, 5 Agustus 2010

Pembimbing Utama

(Drs. Suharno, M.Pd) NIP : 19521129198003 1001

Pembimbing Pendamping

(Ropitasari, S.SiT, M.Kes)

Penguji

(Ari N. Probandari, dr. MScPH) NIP : 19751221200501 2001

Ketua Tim KTI

(Mochammad Arief. Tq, dr, PHK, MS.) NIP : 19500913 198003 1 002

Mengesahkan Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS

(H. Tri Budi Wiryanto, dr. SpOG (K))

NIP : 19510421 198011 1 002

Page 4: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

MOTTO

Allah mengabulkan doa kita dengan tiga cara:

1. Memberi apa yang kita minta.

2. Tidak memberi apa yang kita minta, namun memberi apa yang kita

butuhkan karena Allah mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

3. Tidak memberi jawaban apapun, karena Allah masih menguji kesabaran

dan kesungguhan kita.

(Nasehat seseorang)

Hidup adalah pilihan bimbang sebelum memilih sah-sah saja, tetapi ragu-ragu

setelah menentukan pilihan itu pecundang

(penulis)

The secret to happiness is......love

Kebenaran senantiasa satu

(Sinichi Kudou)

Page 5: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

Orang-orang yang selalu ada dalam suka maupun dukaku, tertawa

menyambut gembiraku dan setia membangkitkan semangat hidupku.

Page 6: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat

dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Studi Komparatif Usaha Kesehatan Sekolah dan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat Siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 Purworejo”.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih

gelar Sarjana Sains Terapan program studi Diploma IV Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Page 7: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas

dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan, nasehat, motivasi dan doa.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu :

1. Prof. Dr. H. Muh. Syamsulhadi, dr. SpKJ, Rektor Universitas Sebelas Maret.

2. Dr. A. A. Subijanto, dr, MS, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret.

3. H. Tri Budi Wiryanto, dr. SpOG (K), Ketua Program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

4. Mochammad Arief. Tq, dr, PHK, MS, Ketua Tim KTI Program Studi Diploma

IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

5. Drs. Suharno, M.Pd, pembimbing utama yang penuh tanggung jawab.

6. Ropitasari, S.SiT, M.Kes, pembimbing pendamping yang penuh tanggung

jawab.

7. Ari N. Probandari, dr. MScPH, penguji Karya Tulis Ilmiah penulis.

8. Kepala sekolah SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 beserta staf.

9. Seluruh dosen pengajar, karyawan dan karyawati Program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

10. Kedua orangtuaku dan adikku atas doa, dukungan dan semangatnya.

11. Teman-teman senasib seperjuangan Mahasiswi D IV Kebidanan Fakultas

Kedokteran UNS angkatan 2006 yang selalu bersama dalam suka maupun

duka menjalani.

12. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 8: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna,

sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga

Allah SWT memberikan balasan yang melimpah kepada Bapak/Ibu,

Saudara/Saudari. Amin.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 9: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN VALIDASI ..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 4

1. Usaha Kesehatan Sekolah ……................................................. 4

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .............................................. 17

Page 10: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Halaman

3. Hubungan UKS dan PHBS ………………………………. ...... 23

B. Kerangka Konsep ............................................................................ 24

C. Hipotesis ........................................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................ 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 26

C. Populasi Penelitian ......................................................................... 26

D. Sampel dan Teknik Sampling ........................................................ 27

E. Kriteria Restriksi ............................................................................ 27

F. Definisi Operasional ...................................................................... 28

G. Instrumen…….................................................................................. 32

H. Analisis Data ………….................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. PHBS siswa SDN Kemiri................................................................ 34

B. PHBS siswa SDN Kemiri Lor 2....................................................... 34

C. Analisis Data .................................................................................. 34

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................. 36

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 41

B. Saran ............................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 43

LAMPIRAN

Page 11: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Indikator strata standar dan minimal………………............................... 28

Tabel 2 Kisi-kisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat………….. ........................ 31

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa (validasi)

Lampiran 2. Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa (penelitian)

Lampiran 3. Surat Ijin mengadakan penelitian dari Kabupaten Purworejo

Lampiran 4. Rekapitulasi Kuesioner Perilaku Hidup bersih dan Sehat Siswa

(validasi)

Lampiran 5. Rekapitulasi Kuesioner Perilaku Hidup bersih dan Sehat Siswa

(penelitian)

Lampiran 6. Validitas Item Pernyataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa

Lampiran 7. Reliabilitas Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa

Lampiran 9. Normalitas

Lampiran 8. Analisis Data

Lampiran 10. Lembar Konsultasi Pembimbing Utama

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping

Page 12: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan

yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung

jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan prinsip hidup

sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Depdiknas, 2006).

Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan secara terpadu oleh empat

departemen terkait beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun daerah

yaitu departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, Departemen Agama

dan Departemen Dalam Negeri (Ananto, 2006).

Usaha Kesehatan Sekolah penting dijalankan karena golongan masyarakat

sekolah (6-18 tahun) merupakan bagian yang besar dari penduduk Indonesia

(± 29%), diperkirakan 50 % dari jumlah tersebut adalah anak-anak sekolah.

Pendidikan melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif diantara usaha-

usaha yang ada untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada

umumnya karena anak-anak sekolah masih dalam taraf pertumbuhan dan

perkembangan sehingga mudah dibina dan dibimbing (Entjang, 2000).

Usia sekolah juga merupakan usia yang rawan penyakit. Munculnya

berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, ternyata

umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku

Page 13: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya seseorang untuk

mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2003).

Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan

kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan UKS.

Strata UKS yang baik mencerminkan program UKS yang berjalan baik.

Berdasarkan data yang diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo

tahun 2009, dari seluruh UKS yang ada di seluruh sekolah dasar di Purworejo,

semuanya baru mencapai strata UKS minimal dan standar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mempelajari tentang Studi

komparatif Strata Usaha Kesehatan Sekolah dan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 karena belum ada

penelitian mengenai hubungan strata UKS dengan PHBS. Penelitian serupa

pernah dilakukan oleh Karima Utami tahun 2009 dengan judul “Persepsi

Masyarakat Sekolah tentang Peran Usaha Kesehatan Sekolah di SMA Negeri

1 Simo Boyolali”. Penelitian ini memberikan hasil bahwa persepsi masyarakat

SMA Negeri 1 Boyolali tentang UKS baik sehingga peran UKS juga baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah yaitu “Adakah perbedaan PHBS siswa antara sekolah dasar yang

memiliki strata UKS minimal dan sekolah dasar yang memiliki strata UKS

standar?”

C. Tujuan Penelitian

Page 14: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Untuk mengetahui perbedaan PHBS siswa antara sekolah dasar yang

memiliki strata UKS minimal dan sekolah dasar yang memiliki strata UKS

standar.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Mendukung teori-teori di bidang pendidikan tentang hubungan strata

UKS dengan PHBS siswa di Sekolah.

2. Aplikatif

Meningkatkan PHBS siswa di sekolah dengan mengoptimalkan

program-program UKS.

Page 15: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan

jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah

Menengah Atas/Sekolah Menenngah Kejuruan/Madrasah Aliyah

(Depdiknas, 2006). Pendapat ini hanya mengutamakan peserta didik

sebagai sasarannya. Sedangkan menurut Entjang (2000), UKS adalah

usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah,

yaitu : anak didik, guru, dan karyawan sekolah lainnya. Pengertian lain

tentang UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan

secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam

menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk

menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam

kehidupan peserta didik sehari-hari (Ananto, 2006). Upaya ini

diharapkan dapat meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada

setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

Page 16: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Jadi, UKS merupakan suatu upaya pendidikan dan kesehatan yang

ditujukan kepada masyarakat sekolah, yang dilaksanakan secara

terpadu, sadar, terarah dan bertanggung jawab dalam menumbuhkan

dan mengembangkan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari

mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah

Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah. Dengan demikian

kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan warga sekolah akan

tercapai.

b. Landasan Hukum Berdirinya UKS

1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4

(Suharno, 2008).

2) Nomor 1/U/Surat Keputusan Bersama; Nomor

1067/Menkes/SKB/VII/2003;Nomor MA/230A/2003;Nomor 26

Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan

Pengembangan UKS.

3) Nomor 2/P/SKB/2003;Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003;Nomor

MA/230 B/2003; Nomor 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003

tentang Tim Pembina UKS Pusat.

(Ananto, 2006)

c. Tujuan UKS

Page 17: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Umum : mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati

penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah yang sehat jasmani, rohani

dan sosialnya.

Khusus : mencapai keadaan kesehatan anak-anak sekolah dan

lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan

berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal

(Entjang, 2000).

d. Sasaran UKS

Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap

jalur dan jenis pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai

Sekolah Menengah Atas termasuk perguruan agama beserta

lingkungannya (Ananto, 2006).

Sasaran Pembinaan UKS : peserta didik, pembina teknis (guru dan

petugas kesehatan), pembina non teknis (pengelola pendidikan dan

karyawan sekolah), sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan

pelayanan kesehatan, lingkungan (lingkungan sekolah, lingkungan

keluarga, dan lingkungan masyarakat)

(Ananto, 2006, Depdiknas, 2006)

e. Tiga Program Pokok UKS

Page 18: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS antara

lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat.

Penjelasan mengenai tiga program pokok UKS tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Pendidikan Kesehatan

a) Pengertian

Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar

dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik

fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat

ini maupun di masa yang akan datang (Ananto, 2006).

b) Tujuan Pendidikan Kesehatan ialah agar peserta didik :

(1) Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara

hidup sehat dan teratur.

(2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup

sehat.

(3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang

berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan

kesehatan.

Page 19: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

(4) Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai

dengan syarat kesehatan.

(5) Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat

dalam kehidupan sehari-hari.

(6) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan

dan berat badan yang seimbang.

(7) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan

penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan

dalam kehidupan sehari-hari.

(8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.

(9) Memilki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan

yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik

terhadap penyakit (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).

c) Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui

kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Penjelasannya

adalah sebagai berikut :

(1) Kegiatan kurikuler

(a) Pengertian

Page 20: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam

pelajaran sesuai dengan Garis-garis besar Program

pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan

sosial.

Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan

pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap

prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam

melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan

pertolongan dan perawatan kesehatan.

(b) Cakupan Kegiatan kurikuler

Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan

kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan

reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.

(2) Kegiatan ekstrakurikuler

(a) Pengertian

Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk

kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah

ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain

memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta

melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia

seutuhnya.

(b) Cakupan Kegiatan ekstrakurikuler

Page 21: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan

pendidikan kesehatan antara lain : kemah, ceramah dan

diskusi, apotek hidup, dan lain-lain.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan

pelayanan kesehatan antara lain ; dokter kecil, Palang

Merah Remaja (PMR), dan lain-lain.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan

pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat antara

lain : kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan

lain-lain (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).

d) Cara untuk melaksanakan pendidikan kesehatan adalah melalui :

a. Penyajian/ceramah

Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,

demontrasi, bimbingan, permainan dan penugasan oleh guru

dengan mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.

b. Menanamkan Kebiasaan

Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan

untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan

pemeriksaan serta pengamatan yang terus menerus dan

berkelanjutan oleh guru dan kepala sekolah serta petugas

kesehatan (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).

2) Pelayanan Kesehatan

Page 22: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

a) Pengertian

Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan

(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan

pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan

terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga

sekolah pada umumnya. Di bawah koordinasi guru Pembina

UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas

setempat (Ananto, 2006).

b) Tujuan Pelayanan Kesehatan

(1) Tujuan Umum

Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh

warga masyarakat sekolah secara optimal.

(2) Tujuan Khusus

(a) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan

tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku

hidup sehat.

(b) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap

penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan

cacat.

Page 23: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

(c) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan

komplikasi akibat penyakit/kelainan, pengembalian

fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang

cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.

(d) Meningkatkan pembinaan kesehatan, baik fisik, mental

sosial maupun lingkungan (Ananto, 2006, Depdiknas,

2006).

c) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Kegiatannya dapat mencakup kegiatan promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif.

(1) Kegiatan Peningkatan (Promotif)

Kegiatan peningkatan mencakup dokter kecil, Palang

Merah Remaja (PMR), pembinaan warung sekolah sehat dan

pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS).

(2) Kegiatan Pencegahan (preventif)

Mencakup pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum

maupun yang khusus untuk penyakit-penyakit tertentu,

Page 24: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

memonitor pertumbuhan peserta didik, imunisasi, usaha

pencegahan penularan penyakit, dan lain-lain.

(3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan

rehabilitatif)

Mencakup diagnosa dini, pengobatan ringan, pertolongan

pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada

penyakit dan rujukan medik (Ananto, 2006, Depdiknas,

2006).

3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Pembinaanya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat sekitar.

a) Program Pembinaan Lingkungan Sekolah

(1) Lingkungan fisik sekolah

Meliputi penyediaan air bersih, pemeliharaan tempat

penampungan air bersih, pengadaan dan pemeliharaan tempat

pembuangan sampah, pengadaan dan pemeliharaan air limbah,

pemeliharaan WC, pemeliharaan kamar mandi, ruang kelas,

laboratorium, kantin , kebun sekolah dan lain-lain.

(2) Lingkungan mental dan sosial

Page 25: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Meliputi konseling kesehatan, bakti sosial, darmawisata,

karnaval, dan lain-lain.

b) Pembinaan lingkungan keluarga

Meliputi kunjungan rumah oleh pelaksana UKS dan ceramah

kesehatan.

c) Pembinaan Masyarakat Sekitar

Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan

oleh kepala sekolah, guru atau pembina UKS dengan cara

membina hubungan baik atau kerjasama dengan masyarakat atau

lembaga masyarakat dan penyuluhan massa baik secara tatap

muka maupun melalui media cetak dan audio visual (Ananto,

2006, Depdiknas, 2006).

f. Strata Pelaksanaan UKS

Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu

kondisi sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS,

khususnya dalam mengembangkan tiga program pokok UKS, yaitu

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat. Strata pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan

yaitu strata minimal, strata standar, strata optimal, dan strata paripurna.

Setiap strata terdiri dari tiga variabel utama yaitu tiga program pokok

UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan

Page 26: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, setiap variabel diterapkan

sejumlah indikator (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Strata

Pelaksanaan UKS :

1) Pendidikan Kesehatan

Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan

paripurna. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :

a) Strata Minimal meliputi pendidikan jasmani dilaksanakan secara

kurikuler, pendidikan kesehatan dilakukan secara kurikuler, guru

membuat rencana pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya

buku pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan.

b) Strata Standar ,meliputi dipenuhinya strata minimal dan

memiliki guru mata pelajaran jasmani

c) Strata Optimal meliputi dipenuhinya strata standar, pendidikan

kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain, pendidikan

kesehatan dilaksanakan secara ekstrakurikuler , memiliki alat

peraga pendidikan kesehatan, memiliki media pendidikan

kesehatan (poster dan lain-lain)

d) Strata Paripurna meliputi dilaksanakannnya strata optimal,

memiliki guru Pembina UKS, adanya program kemitraan

pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas,

Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh

Page 27: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Lapangan (PPL) pertanian, dan lain-lain (Ananto, 2006,

Depdiknas 2006).

2) Pelayanan Kesehatan

Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan

paripurna. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :

a) Strata Minimal meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan,

dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi dan sikat

gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.

b) Strata standar meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada

penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6

bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan

hasil pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat

(KMS), ada rujukan bila diperlukan, ada dokter kecil,

melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan

pengawasan warung/kantin sekolah

c) Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, dana

sehat/dana UKS, dan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan

siswa

d) Strata Paripurna meliputi memenuhi strata optimal, konseling

Kesehatan Remaja bagi siswa, pengukuran tingkat kesegaran

jasmani (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).

Page 28: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan

paripurna. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :

a) Srata Minimal meliputi ada air bersih, ada tempat cuci tangan ,

ada WC/jamban yang berfungsi, ada tempat sampah, ada saluran

pembuangan air kotor yang berfungsi, ada

halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok UKS, melakukan

kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus, sekali

seminggu

b) Strata Standar meliputi memenuhi strata minimal, ada

kantin/warung sekolah, memiliki pagar, ada

penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah

yang cukup, memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan

sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah bebas

jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan

melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas

narkoba dan miras

c) Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, ada tempat cuci

tangan di beberapa tempat dengan air mengalir/kran, ada tempat

cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah, ada petugas

kantin yang bersih dan sehat, ada tempat sampah di tiap kelas dan

tempat penampungan sampah akhir di sekolah, ada jamban/WC

Page 29: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

siswa dan guru yang memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan,

ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga, ada

pagar yang aman , memilki ruang UKS tersendiri dengan

peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa

rokok, bebas narkoba dan miras.

d) Strata Paripurna meliputi memenuhi strata optimal, ada tempat

cuci tangan di setiap kelas dengan air mengalir/kran dan

dilengkapi sabun, ada kantin dengan menu gizi seimbang dengan

petugas kantin yang terlatih , ada air bersih yang memenuhi syarat

kesehatan, sampah langsung diangkut dan dibuang ke tempat

pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC : siswa 1 :

20, saluran pembuangan air tertutup ada pagar yang aman dan

indah, ada taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi

label (untuk sarana belajar) dan pengolahan hasil kebun sekolah,

ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan

pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1 : 1,5-1,75 m2, dan

memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal (Ananto, 2006,

Depdiknas, 2006).

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

a. Pengertian Perilaku

Menurut ensiklopedi Amerika dalam Notoatmodjo tahun 2003

perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap

Page 30: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada

sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut

rangsangan. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Suryani

(2003), perilaku adalah aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan

dengan lingkungannya.

Sehubungan dengan itu, Robert kwick (1974) dalam buku

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau

perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat

dipelajari. Berbeda dengan sikap yang hanya menyatakan adanya tanda-

tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi tindakan tersebut

sehingga sulit diamati. Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku adalah

suatu aksi dan reaksi dari individu terhadap lingkungannya yang dapat

diamati dan dipelajari. Domain Perilaku menurut Notoatmodjo (2003)

meliputi pengetahuan dan sikap. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Misalnya orang tahu mengenai jeruk setelah melakukan

penginderaan dengan melihat, meraba ataupun memcium baunya.

2) Sikap (attitude)

Page 31: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Misalnya berpikir dan

lain-lain.

Perubahan (Adopsi) Perilaku menurut Notoatmodjo (2003)

meliputi pengetahuan, sikap dan praktek. Penjelasannya adalah sebagai

berikut :

1) Pengetahuan

Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia

harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut

bagi dirinya atau keluarganya.

2) Sikap

Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap

stimulus atau obyek. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau

obyek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap

stimulus atau obyek kesehatan tersebut.

3) Praktek atau Tindakan (Practice)

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan,

kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang

diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau

mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik).

b. Pengertian Sehat

Page 32: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 memberikan

batasan : kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomi. Sedangkan World Health Orhanization (WHO) mengatakan

bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun

sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat (Notoatmodjo,

2003).

c. Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan

(Notoatmodjo, 2003).

Sedangkan menurut Becker tahun 1979 perilaku hidup sehat adalah

perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang

untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

Perilaku ini mencakup antara lain :

1) Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang

di sini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan

Page 33: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi

kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih).

2) Olahraga teratur, yang juga mencakup kualitas (gerakan), dan

kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk

olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung dari

usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.

3) Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang

mengakibatkan berbagai macam penyakit.

4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba.

5) Istirahat cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat

tuntutan untuk penyesuaian dengan lingkungan modern,

mengharuskan orang untuk bekerja keras dan berlebihan, sehingga

kurang waktu istirahat. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.

6) Mengendalikan stress. Stres tidak dapat kita hindari, maka yang

penting agar stress tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita

harus dapat mengendalikan atau mengelola stress dengan kegiatan-

kegiatan yang positif.

7) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya :

tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri

kita dengan lingkungan, dan sebagainya.

d. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

Page 34: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

1) Pengertian

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan

sehat (Achmad, 2007).

2) Indikator PHBS

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk

menilai PHBS di sekolah yaitu :

a) Kebersihan pribadi

b) Makan-makanan bergizi

c) Menjauhi narkotika, obat berbahaya dan alkohol serta rokok

d) Olahraga yang teratur dan terukur

e) Memelihara lingkungan

f) Tidak merokok di sekolah

g) Menjauhi perbuatan asusila, kriminalitas

(Depdiknas, 2006)

3) Manfaat Pembinaan PHBS di Sekolah (Achmad, 2007)

a) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru

dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai

gangguan dan ancaman penyakit.

Page 35: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

b) Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak

pada prestasi belajar siswa

c) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat

sehingga mampu menarik minat orang tua.

d) Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

e) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

e. Lingkungan Sekolah Sehat

Istilah lingkungan yang sehat, terkadang dikaitkan dengan

kehidupan sekolah yang sehat, menunjukan bagian dari program

kesehatan sekolah yang memberikan lingkungan pembelajaran yang

aman, baik secara politik, maupun emosional. Jika anak tidak

ditempatkan di lingkungan yang aman, pemelajaran menjadi sulit

dilaksanakan dengan maksimal. Definisi terbaru lingkungan sehat

diberikan tahun 1972-1973 oleh Joint Committee on Health Education

Terminology. Komisi ini menyatakan bahwa pembentukan lingkungan

sekolah yang sehat mencakup promosi, pemeliharaan, dan

pemanfaatan lingkungan secara aman dan utuh, pengaturan

pengalaman harian dan prosedur pemelajaran terencana untuk

memengaruhi kesehatan emosional, fisik, dan kesehatan sosial yang

diinginkan.

Tanggung jawab untuk memelihara lingkungan yang sehat harus

dikenakan pada semua penggunanya. Semua orang, termasuk mereka

yang menjadi anggota dewan pendidikan, penyelenggara, guru, staf

Page 36: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

pemeliharaan, dan siswa melalui aktivitas harian mereka harus turut

terlibat membentuk sekolah menjadi tempat yang aman (Widyastuti,

2007).

3. Hubungan UKS dengan PHBS

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini

mungkin. Tujuan UKS sendiri adalah meningkatkan prestasi belajar

melalui peningkatan PHBS peserta didik (Ananto, 2006). Perilaku hidup

bersih dan sehat siswa merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan

peserta didik atas dasar kesadaran sehingga secara mandiri mampu

mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta berperan aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat (Achmad, 2007).

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan

peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini

mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan

pembinaan lingkungan sekolah yang sehat (Depdiknas, 2006).

Keberhasilan 3 program pokok UKS yang meliputi pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan dan pembinaaan lingkungan sehat ditunjukan dalam

suatu strata UKS (Ananto, 2006). Jika pelaksanaan 3 program pokok UKS

tersebut semakin baik, maka strata UKS juga semakin tinggi. Ada

beberapa cara untuk melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu dengan

penyajian/ceramah dan penanaman kebiasaan (Ananto, 2006). Melalui

bimbingan/ceramah, peserta didik diharapkan menjadi tahu mengenai

Page 37: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

PHBS. Dengan demikian, peserta didik akan memiliki pengetahuan.

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek (pengetahuan), proses

selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau obyek

kesehatan tersebut. Pada gilirannya bila seseorang mengetahui stimulus

atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat

terhadap apa yang diketahui, proses

selanjutnya diharapkan ia akan

melaksanakan atau mempraktekan PHBS

seperti yang diketahui atau disikapinya

(Notoatmodjo, 2003).

B. Kerangka Konsep

Keberhasilan 3 program pokok UKS yang mencakup pendidikan

kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat ditunjukan

dalam suatu strata UKS. Pendidikan kesehatan, pelaksanaan kesehatan dan

pembinaan lingkungan sehat yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,

berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan,

menumbuhkan dan mengembangkan prinsip hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari peserta didik diduga dapat membentuk PHBS yang baik pada

peserta didik tersebut.

Kerangka konsepnya dapat digambarkan sebagai berikut :

minimal

standar

Page 38: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Gambar Skema Kerangka Konsep Penelitian

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut : PHBS siswa di sekolah dasar yang

memiliki strata UKS standar lebih tinggi daripada PHBS

siswa di sekolah dasar yang memiliki strata UKS minimal.

optimal

paripurna

Pendidikan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pembinaan Lingkungan

Sehat

Strata Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Page 39: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,
Page 40: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

dengan pendekatan potong lintang (Cross Sectional) untuk mempelajari

hubungan antara Strata Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa di Sekolah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di SD Negeri

Kemiri dan SD Negeri Kemiri Lor 2 dengan pengkategorian strata UKS, strata

standar untuk SDN Kemiri dan strata minimal untuk SD Negeri Kemiri Lor 2.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2003).

1. Populasi Target adalah populasi yang memenuhi sampling kriteria dan

menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi target dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa SD yaitu sebanyak 195 anak.

2. Populasi Terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam

penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya.

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Kemiri

Page 41: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

dan SD Negeri Kemiri Lor 2 Purworejo kelas 5 dan 6. Pengambilan

populasi tidak dilakukan pada kelas 1, 2 dan 3 karena perilaku hidup

bersih dan sehat belum terbentuk.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam

penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling total

sampling. Jumlah responden di SDN Kemiri sebanyak 51 siswa terdiri dari

kelas 5 dan 6. Sedangkan jumlah responden di SDN Kemiri Lor 2 sebanyak 29

siswa terdiri dari kelas 5 dan 6 sehingga total sampling sebanyak 80 siswa.

E. Kriteria Retriksi

1. Kriteria Inklusi

Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau yang akan diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini

yaitu siswa SD Negeri Kemiri dan SD Negeri Kemiri Lor 2 kelas 5 dan 6

yang hadir saat penelitian, sehat jasmani dan rohani serta bersedia menjadi

responden. Jumlah responden di SDN Kemiri saat dilakukan penelitian

hanya berjumlah 51 siswa, yang seharusnya hadir sejumlah 52 siswa.

Page 42: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Siswa yang tidak hadir berjumlah 1 orang dikarenakan sakit sehingga tidak

dapat masuk sekolah.

2. Kriteria Eksklusi

Adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria

inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian

ini yaitu siswa yang tidak bersedia menjadi responden.

F. Definisi Operasional

1. Variabel bebas : Strata Usaha Kesehatan Sekolah

Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi

sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS, khususnya

dalam mengembangkan tiga program pokok UKS, yaitu pendidikan

kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Strata UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu : minimal. standar, optimal

dan paripurna.

Strata UKS yang diperbandingkan dalam penelitian ini yaitu strata UKS

standar dan minimal.

Tabel 1 Indikator strata standar dan minimal

Strata

Trias UKS Strata Minimal

1. Pendidikan

Kesehatan

- Pendidikan

jasmani dilaksanakan secara kurikuler

- Pendidikan

-

strata minimal

-

Page 43: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

kesehatan dilakukan secara kurikuler

- Guru membuat

rencana pembelajaran pendidikan

kesehatan

- Adanya buku

pegangan guru dan bacaan tentang

pendidikan kesehatan

mata pelajaran pendidikan jasmani

2. Pelayanan

Kesehatan

- Dilaksanakannya

penyukuhan kesehatan

- Dilaksanakannya

imunisasi

- Penyuluhan

kesehatan gigi dan sikat gigi massal

minimal kelas 1, 2, 3 SD

-

strata minimal

-

kesehatan

-

kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk

pengukuran tinggi dan berat badan

-

pemeriksaan kesehatan siswa pada

buku/KMS

-

diperlukan

-

-

P3K

-

Page 44: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

warung/kantin sekolah

3. Pembinaan

Lingkungan Sehat

- Ada air bersih

- Ada tempat cuci

tangan

- Ada WC/jamban

yang berfungsi

- Ada tempat

sampah

- Ada saluran

pembuangan air kotor yang berfungsi

- Ada

halaman/pekarangan/lapangan

- Memiliki pojok

UKS

- Melakukan

kegiatan mengubur, menguras, dan

membakar (3M), sekali seminggu

-

minimal

-

kantin/warung sekolah

-

-

penghijauan/perindangan

-

sekolah dengan jumlah y

-

UKS tersendiri, dengan peralatan

sederhana

-

ibadah

-

sekolah bebas jentik

-

dengan bangku terdepan 2,5 m

-

pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok,

bebas narkoba dan miras

(Ananto, 2006)

Page 45: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

2. Variabel terikat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Alat ukur : Kuesioner PHBS dengan skala Likert.

Skala : Interval

Cara mengukur : Dengan memberikan kuesioner yang berisi daftar

pertanyaan disertai alternatif jawaban tentang PHBS

siswa di sekolah kepada responden untuk diisi

kemudian dinilai dan diberi skor.

Tabel 2 Kisi-kisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Variabel

Penelitia

n

Indikator

Nomor Item

Pernyataan

Positif

Nomor Item

Pernyataan

Negatif

Jumlah

Perilaku

Hidup

Bersih

dan

Sehat

1. Kebersihan pribadi

2. Makan-makanan bergizi

3. Olahraga yang teratur dan

terukur

4. Memelihara lingkungan

1,3,4, 6, 8, 10,

11, 12, 14, 15,

17

19, 20, 22, 24

26

28, 30, 31, 33

2, 5, 7, 9,

13, 16, 18

21, 23, 25

27

29, 32, 34

18

7

2

7

Page 46: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

5. Tidak merokok di sekolah

maupun di luar sekolah

6. Menjauhi perbuatan kriminalitas

-

37

35

36, 38

1

3

G. Instrumen

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti

terjun langsung ke lapangan dengan memberikan kuesioner tentang

perilaku hidup bersih dan sehat.

Untuk mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut memenuhi kriteria

sebagai alat ukur, maka sebelum kuesioner dibagikan kepada responden,

dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada responden lain yang memiliki

kesamaan karakteristik dengan sampel penelitian. Pengujian validitas

dengan Pearson Product Moment dan reliabilitas dengan Cronbach Alpha

yang dihitung menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Jika nilai r

hitung > r tabel berarti valid, demikian sebaliknya.

Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada siswa kelas 4 di SDN

Kemiri dengan responden 20 siswa. Dari 37 item pernyataan ada 33 item

yang valid, 4 item yang tidak valid tidak dipergunakan dalam penelitian

ini.

Page 47: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60 (Iskandar, 2008). Hasil dari uji reliabilitas

kuesioner adalah 0,9435 sehingga dapat disimpulkan bahwa daftar

pernyataan reliabel.

Penyusunan instrumen penelitian ini menggunakan satu buah angket

yang di dalamnya berisi satu instrumen, yaitu instrumen untuk mengukur

PHBS siswa.

Instrumen mengenai mengenai PHBS disusun dalam bentuk angket

yang menyediakan empat opsi dengan alternatif pilihan yang disediakan,

terdiri :

1. Selalu (SS) diberi skor 4

2. Sering (S) diberi skor 3

3. Hampir tidak Pernah (HTP) diberi skor 2

4. Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

(Sugiyono, 2006)

Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali

terjadi dalam pengisian angket, maka pada angket dibuat dua pernyataan,

yaitu pernyataan positif dan penyatan negatif. Hal ini sesuai dengan

pendapat Iskandar (2008). Pernyaataan negatif ini disisipkan diantara

pernyataan positif untuk mengontrol tingkat ketelitian dan keseriusan

responden dalam memberikan respons. Responden yang tidak serius atau

ceroboh dalam menjawab akan terjebak dengan pernyataan tersebut.

Page 48: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Masing-masing pernyataan diberi skor : SS=4, S=3, HTP=2, TP=1 untuk

pernyataan positif dan SS=1, S=2, HTP=3, TP=4 untuk pernyataan negatif.

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis statistik kuantitatif. Untuk menganalisis

perbedaan digunakan Uji T-Test.

Penghitungan nilai t-test dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0 for Windows.

Page 49: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2010 sampai tanggal

17 Juli 2010 di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 Purworejo dengan jumlah

responden 80 siswa. Jumlah responden untuk SDN Kemiri sebanyak 51 siswa dan

SDN Kemiri Lor 2 sebanyak 29 siswa. Strata UKS untuk SDN Kemiri adalah

strata standar sedangkan Strata UKS untuk SDN Kemiri Lor 2 adalah strata

minimal. Adapun hasil penelitian sebagai berikut :

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di SDN Kemiri dengan Strata Standar

Hasil penelitian tentang PHBS siswa yang dilakukan pada 51 responden

mempunyai rentan nilai 84 hingga 125, mean sebesar 116,96, median 119,

modus 121 dan standar deviasi sebesar 7,443. Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat Siswa di SDN Kemiri rata-rata sudah mencapai 88,6%.

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di SDN Kemiri Lor 2 dengan Strata

Minimal

Hasil penelitian tentang PHBS siswa yang dilakukan pada 29 responden

mempunyai rentan nilai 63 hingga 113, mean sebesar 97,48, median 100,

modus 99 dan 101 dan standar deviasi sebesar 11, 444. Perilaku hidup bersih

dan sehat siswa di SDN Kemiri Lor 2 rata-rata sudah mencapai 73%.

C. Perbandingan PHBS Siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2

Page 50: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Analisis perbandingan PHBS siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2

menggunakan uji Independent T-Test. Sebelum menggunakan Independent T-

Test, data PHBS antara SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 harus diuji

kenormalannya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah datanya berdistribusi

normal atau tidak.

Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai Sig. lebih dari

tingkatan alpha yang ditentukan (Triyuliana, 2007). Pada uji normalitas yang

telah dilakukan didapatkan bahwa signifikansi pada uji Kolgomorov-Smirnov

adalah sebesar 0,091. Karena nilai Sig. 0,091 > 0,05 maka H0 diterima.

Artinya nilai PHBS tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas diperoleh bahwa hasil data dari populasi yang

berdistribusi normal maka uji analisis dapat dilanjutkan ke Independent T-

Test. Dari Uji Independent T-Test didapatkan nilai signifikansi 0,040 (<0,05).

Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Jadi ada perbedaan yang

signifikan antara PHBS siswa di SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2

Purworejo.

Page 51: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB V

PEMBAHASAN

Perilaku hidup bersih dan sehat siswa di SDN Kemiri dengan strata standar

menghasilkan mean yang tinggi yaitu sebesar 116,96 dan standar deviasi 7,443.

Hal ini berarti perilaku hidup bersih dan sehat siswa di SDN Kemiri rata-rata

sudah mencapai 88,6%. Angka ini didapat dari mean sebesar 116,96 dan skor

maksimal kuesioner yang berjumlah 132. Sedangkan PHBS siswa di SDN Kemiri

Lor 2 dengan strata minimal menghasilkan mean 97,48 dan standar deviasi 11,444

atau bisa dikatakan PHBS siswa di SDN Kemiri Lor 2 rata-rata mencapai 73,85%.

Angka ini sidapat dari mean sebesar 97,48 dan skor maksimal kuesioner yang

berjumlah 132. Hal tersebut memperlihatkan bahwa PHBS siswa di SDN Kemiri

lebih tinggi daripada PHBS di SDN Kemiri Lor 2. Dari hasil penelitian yang

dianalisis dengan uji Independent T-Test diperoleh nilai signifikansi 0,040

(<0,05). Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara PHBS siswa di SDN

Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 Purworejo. Ini berarti bahwa hipotesis “PHBS

siswa di sekolah dasar yang memiliki strata UKS standar lebih tinggi daripada

PHBS siswa di sekolah dasar yang memiliki strata UKS minimal” diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada yaitu strata UKS yang tinggi

mencerminkan 3 program pokok UKS yang berjalan baik. Dengan berjalannya

program UKS yang baik yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat akan membentuk PHBS siswa yang

Page 52: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

baik pula. Sehingga semakin tinggi strata akan semakin baik pula perilaku hidup

bersih dan sehat siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Ananto (2006) yang

menyatakan bahwa UKS yang merupakan perpaduan dua upaya dasar yaitu upaya

pendidikan dan kesehatan merupakan wahana yang dapat meningkatkan PHBS

siswa. Sehingga program UKS yang dilaksanakan secara komprehensif dan

berkesinambungan akan mampu mengubah perilaku peserta didik untuk selalu

berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang sama juga

dinyatakan Snehandu B. Kar dalam Notoatmodjo (2003). Kar menyatakan bahwa

perilaku merupakan fungsi dari berbagai faktor. Salah satunya adalah adanya atau

tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan. Sehingga dapat

dijelaskan, SDN Kemiri dengan strata UKS standar memiliki skor PHBS siswa

yang tinggi karena fasilitas dan pemberian informasi kesehatan yang baik.

Berbeda halnya dengan SDN Kemiri Lor 2 dengan strata UKS minimal memiliki

PHBS yang lebih rendah karena fasilitas dan informasi yang kurang memadai. Hal

tersebut dapat dilihat pada SDN Kemiri dengan strata yang lebih tinggi yaitu

strata standar rata-rata PHBS siswa mencapai 88,6% sedangkan pada SDN Kemiri

Lor 2 dengan strata yang lebih rendah yaitu strata minimal rata-rata PHBS siswa

hanya 73,85%.

Perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai sejumlah indikator. Indikator

tersebut antara lain kebersihan pribadi, makan-makanan bergizi, olahraga yang

teratur dan terukur, memelihara lingkungan dan menjauhi perbuatan kriminalitas.

Skor maksimal untuk masing-masing indikator tersebut adalah berturut-turut

adalah 64, 28, 8, 20, dan 12. Rata-rata skor masing-masing indikator untuk SDN

Page 53: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

Kemiri yang memiliki strata UKS standar yaitu kebersihan pribadi sebesar 58,333,

makan-makanan bergizi sebesar 22, olahraga yang teratur dan terukur sebesar 6,8,

memelihara lingkungan sebesar 18,59 dan menjauhi perbuatan kriminalitas

sebesar 11,6. Sedangkan untuk SDN Kemiri Lor 2 yang memiliki strata UKS

minimal, rata-rata skor masing-masing indikator adalah kebersihan pribadi sebesar

53,103, makan-makanan bergizi sebesar 17,45, olahraga yang teratur dan terukur

sebesar 6,37, menjaga kebersihan lingkungan sebesar 15,76 dan menjauhi

perbuatan kriminalitas sebesar 6,86.

Dari data tersebut dapat dilihat rata-rata skor kebersihan pribadi untuk SDN

Kemiri lebih tinggi yaitu 58,333, sedangkan SDN Kemiri Lor 2 adalah 53,103.

Hal ini dikarenakan SDN Kemiri dari segi pendidikan kesehatan dan pelayanan

kesehatan lebih sering melakukan kegiatan pembiasaan hidup bersih dan sehat

daripada SDN Kemiri Lor 2 sehingga siswa pun menjadi terbiasa untuk

berperilaku hidup bersih.

Begitu juga dengan rata-rata skor untuk indikator makan-makanan bergizi

untuk SDN Kemiri lebih tinggi yaitu sebesar 22 sedangkan SDN Kemiri Lor 2

sebesar 17,45. Hal ini bisa dikarenakan di SDN Kemiri Lor 2 kurangnya

pemberian pendidikan kesehatan mengenai makan-makanan yang bergizi yang

dimasukan dalam kegiatan kurikuler atau kurangnya penyisipan materi pendidikan

kesehatan pada mata pelajaran tertentu. Tidak adanya kantin sekolah juga

menyebabkan tidak adanya pengawasan terhadap jajanan yang bergizi.

Dari indikator olahraga yang teratur dan terukur, rata-rata skor antara SDN

Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2 hampir`sama yaitu 6,8 untuk SDN Kemiri dan

Page 54: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

6,37 untuk SDN Kemiri Lor 2. Rata-rata skor yang hampir sama ini dikarenakan

pada strata UKS minimal dan standar tidak begitu terlihat perbedaan pada

pelaksanaan pendidikan jasmani. Pada strata UKS minimal dan standar

kategorinya hampir sama yaitu pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler

sehingga tidak terdapat perbedaan yang mencolok pada siswa di strata UKS

minimal ataupun standar.

Indikator selanjutnya adalah memelihara lingkungan. Rata-rata skor di SDN

Kemiri lebih tinggi yaitu sebesar 18,59 sedangkan di SDN Kemiri Lor 2 rata-

ratanya sebesar 15,76. Perbedaan skor ini dikarenakan di SDN Kemiri Lor 2

pembiasaan mengenai perilaku-perilaku yang baik terhadap lingkungan masih

kurang, misalnya membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.

Untuk indikator yang terakhir yaitu menjauhi perbuatan kriminalitas. Untuk

SDN Kemiri rata-rata skornya yaitu 11,6 dan SDN Kemiri Lor 2 yaitu 6,86. Hal

ini dikarenakan sebagian besar siswa laki-laki di SDN Kemiri Lor 2 menganggap

berkelahi sebagai hal yang biasa dilakukan oleh anak laki-laki seusia mereka.

Sehingga terdapat perbedaan skor yang cukup besar. Oleh karena itu, informasi

mengenai perbuatan yang baik dan tidak baik dilakukan perlu diberikan.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat juga bahwa sekolah dengan strata UKS

yang tinggi tidak semua siswa nya mempunyai PHBS yang tinggi pula. Hal ini

dapat dilihat dari rentang skor PHBS siswa SDN Kemiri yang berkisar dari 84-

125. Begitu juga dengan sekolah dengan strata yang lebih rendah yaitu SDN

Kemiri Lor 2 dengan strata minimal tidak semua siswanya mempunyai skor

PHBS yang rendah. Ini dapat dilihat dari rentang skornya yang berkisar dari 63-

Page 55: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

113. Hal ini dikarenakan terbentuknya perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor.

Dalam Notoatmodjo (2003) perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekstern

yaitu lingkungan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor intern yang meliputi

pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang

berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Sehingga dapat dijelaskan jika

pada sekolah dengan strata UKS yang tinggi terdapat siswa dengan dengan skor

PHBS yang rendah bisa saja dikarenakan karena kecerdasannya rendah, motivasi

nya rendah dan sebagainya sehingga kemampuannya dalam mengolah rangsangan

dari luar juga rendah. Begitu juga dengan sekolah yang strata UKS nya rendah

terdapat siswa dengan skor PHBS yang tinggi, itu bisa saja dikarenakan karena dia

mempunyai pengetahuan yang banyak tentang PHBS yang didapat misalnya dari

membaca buku, koran, internet dan sebagainya.

Page 56: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai “Studi Komparatif Strata Usaha

Kesehatan Sekolah dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa ” di SDN Kemiri dan

SDN Kemiri Lor 2 Purworejo mempunyai kesimpulan sebagai berikut:

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat antara SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2

mempunyai perbedaan yang bermakna (signifikan) yang ditunjukan dengan Sig.

sebesar 0,040 (< 0,05).

2. Strata UKS SDN Kemiri adalah strata standar sedangkan Strata UKS SDN Kemiri

Lor 2 adalah strata minimal.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa di sekolah dasar yang memiliki strata UKS

standar lebih tinggi daripada PHBS siswa di sekolah dasar yang memiliki strata

UKS minimal.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan:

1. Menambah pemahaman dan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat untuk

para siswa SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2.

2. Memberi dorongan kepada sekolah terutama SDN Kemiri dan SDN Kemiri Lor 2

untuk meningkatkan program UKS yang meliputi pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat sehingga perilaku hidup

bersih dan sehat siswa terbentuk dengan baik.

Page 57: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

3. Memberi saran kepada departemen terkait terutama Departemen Pendidikan dan

Departemen Kesehatan untuk lebih bekerjasama dalam mengembangkan program

UKS agar derajat kesehatan siswa tercapai.

4. Mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan UKS

sehingga tanggung jawab UKS tidak hanya dibebankan kepada sekolah tetapi

menjadi tanggung jawab bersama.

5. Kepada peneliti berikutnya agar mengembangkan variabel terkait yang lebih

kompleks dalam pelaksanaan UKS dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah

Atas tentang partisipasi masyarakat, sekolah, dan lain-lain.

Page 58: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2009. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). http://www.promosikesehatan.com. Diunduh tanggal 23 Februari 2010.

Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Bandung : Yrama Widya. 11-88. Depdiknas. 2006. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha kesehatan

Sekolah. 6-48 Depkes-Jabar. PHBS di Sekolah. http://www.dinkes.jabarprov.go.id. Diunduh

tanggal 23 Februari 2010. Entjang, I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : Citra Aditya Bakti. 119-

21. Hartono. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Hal: 53-92. Hidayat A. A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika. Hal: 140-3. Irianto, K. Waluyo, K. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama

Widya. 83-87. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Mahfoedz, I. Suryani, E. Sutrisno, Santosa, S. 2005. Pendidikan Kesehatan

Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya. 15-23. Mubarak, WI. Chayatin, N. Rozikin, K. Supradi. 2007. Promosi Kesehatan

Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu. 6-35.

Muninjaya, G. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC. 152. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.

Jakarta : Rineka Cipta. 123.

Page 59: STUDI KOMPARATIF USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN …/Studi...Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan,

. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 117-28.

Universitas Diponegoro. 2000. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyrakat. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 30. Widyastuti, P. 2006. Kesehatan Masyarakat : Suatu Pengantar.Ed. 4. Jakarta :

EGC. 161-62 Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Hal: 98. Suharno. 2008. Manajemen Pendidikan. Surakarta : UNS Press.33-34. Taufiqurohman M. A. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu

Kesehatan. Surakarta: UNS Prees. Hal: 54. Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta :

Sagung Seto. 12-13