Sugiharto Perpustakaan Digital

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Sugiharto Perpustakaan Digital

    1/4

    PERPUSTAKAAN DIGITAL:

    Suatu Wacana Mengembangkan Perpustakaan Masa Depan di Indonesia

    Oleh : Sugiharto (Subid. Jasa Kemasan Info) e-mail: [email protected]

    Perpustakaan sebagai suatu institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang

    penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan

    teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan

    teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terotomasi, perpustakaan hybrid,

    sampai pada perpustakaan digital (digital library) atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis

    perpustakaan saat ini banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari

    skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah

    penggunanya,

    Koleksi perpustakaan di era globalisasi informasi tidak hanya terbatas pada media buku saja,

    melainkan mencakup media lainnya seperti majalah, surat kabar, peta, atlas, microfilm, CD, piringan

    hitam, tape/kaset, slide, dan berbagai macam media lainnya. Sejatinya yang terhimpun dalam

    perpustakaan itu sebenarnya adalah kumpulan informasi (ilmu pengetahuan) yang dihasilkan oleh

    manusia dari waktu ke waktu. Seiring berkembangnya teknologi informasi terutama peralatan

    elektronik yang dapat difungsikan sebagai komputer dan alat pembaca e-book, semisal Ipad, PDA,

    Blackberry, PC tablet, dan lain sebagainya, maka bahan pustaka sebagai sumber informasi mulai

    beralih dari bentuk tercetak menjadi elektronik atau digital seperti buku elektronik (e-book) dan jurnal

    elektronik (e-journal). Untuk menghadapi semakin gencarnya serbuan electronic devices perpustakaan

    tidak hanya dituntut untuk memberikan layanan pada pengguna dengan informasi yang tepat (rightinformation for the right users), tetapi faktor kecepatan waktu dalam layanan informasi juga lebih

    dituntut. Sehingga sekarang persepsi masyarakat menuntut perpustakaan menjadi right information,

    right users and right now.

    Sesungguhnya prinsip perpustakaan digital sama dengan perpustakaan konvensional; yaitu tetap

    ada kegiatan pengembangan koleksi, pengolahan, pemeliharaan dan pelayanan bahan pustaka.

    Perbedaannya dengan perpustakaan konvensional terutama pada format dokumen yang dilayankan (full

    digital document) dan model pelayanannya. Keberadaan dan keberhasilan sebuah perpustakaan tidak

    terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi, serta kebudayaan.Sebuah perpustakaan sering dikatakan jantung informasi dalam setiap institusi, bahkan konon dengan

    melihat perpustakaannya kita sudah dapat melihat kualitas institusi tersebut. Dengan teknologi

    informasi dan komunikasi (TIK), dan internet telah mengakibatkan banyaknya koleksi (resource) yang

    tersedia dalam bentuk digital, dan perpustakaan konvensional beralih menjadi perpustakaan digital

    (digital library) atau menjadi e-library.

    Penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di perpustakaan dapat difungsikan dalam

    berbagai bentuk, antara lain: (1) Penerapan TIK digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen

  • 8/3/2019 Sugiharto Perpustakaan Digital

    2/4

    Perpustakaan. Bidang kegiatan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah

    pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain

    sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentukAutomasi Perpustakaan. (2) Penerapan TIK

    sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan mendiseminasikan informasi ilmu pengetahuan

    dalam format digital. Bentuk penerapan TIK dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan istilah

    Perpustakaan Digital. Kedua fungsi penerapan TIK ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam

    suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia

    dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.

    Perkembangan Perpustakaan Digital

    Konsep dasar perpustakaan digital muncul pertama kali pada bulan Juli 1945 oleh Vannevar

    Bush. Beliau mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang menghambat akses terhadap

    penelitian yang sudah dipublikasikan, untuk itu, Bush mengajukan ide untuk membuat catatan dan

    perpustakaan pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) yang termekanisasi.

    Selama dekade 1950-an dan 1960-an keterbukaan akses terhadap koleksi perpustakaan terus

    diusahakan oleh peneliti, pustakawan, dan pihak-pihak lain, tetapi teknologi yang ada belum cukup

    menunjang. Baru pada awal 1980-an fungsi-fungsi perpustakaan telah diautomasi melalui perangkat

    komputer, namun hanya pada lembaga-lembaga besar mengingat biaya investasi yang tinggi.

    Pada awal 1990-an hampir seluruh fungsi perpustakaan ditunjang dengan sistem automasi

    dalam jumlah dan cara tertentu. Fungsi-fungsi tersebut antara lain pembuatan katalog, sirkulasi,

    peminjaman antar perpustakaan, pengelolaan jurnal, penambahan koleksi, kontrol keuangan,

    manajemen koleksi yang sudah ada, dan data pengguna. Dalam periode ini komunikasi data secaraelektronik dari satu perpustakaan ke perpustakaan lainnya semakin berkembang dengan cepat. Tahun

    1994, Library of Congress mengeluarkan rancangan National Digital Library dengan menggunakan

    tampilan dokumen elektronik, penyimpanan dan penelusuran teks secara elektronik, dan teknologi

    lainnya terhadap koleksi cetak dan non-cetak tertentu.

    Istilah dan Tujuan Perpustakaan Digital

    IstilahDigital Library lebih banyak dipakai untuk pengertian Perpustakaan digital, disamping

    istilah lainnya yang mempunyai pengertian sama antara lain: Digital Library, Electronic Library,

    Virtual Library, Cyber Library, dan atau yang sedikit berbeda yaitu Hybrid Library. Pengertian

    Perpustakaan digital adalah: merupakan suatu organisasi yang menyediakan sumber informasi

    termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur, mengakses, menginterpretasi,

    menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis

    untuk keperluan masyarakat. (Don Waters - Direktur Digital Library Federation, Amerika.(1998),

  • 8/3/2019 Sugiharto Perpustakaan Digital

    3/4

    Tujuan membangun sebuah perpustakaan digital dengan semua kelebihannya, diantaranya

    adalah: 1) Mudah dan cepat dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan, sehingga lebih

    menghemat waktu dan lebih efektif dalam memperoleh pengetahuan; 2) Koleksi yang disimpan dalam

    bentuk digital/elektronik dapat dirawat jauh lebih lama dibanding sistem penyimpanan non digital yang

    banyak dipengaruhi faktor alam, berdampak pada biaya pengadaan koleksi yang dapat diminimumkan;

    3) Perpustakaan digital tidak memerlukan banyak perangkat, seperti: video player, DVD/VCD player,

    tape recorder, microfilm reader, dll, dikarenakan hampir seluruh media koleksi telah dikonversi dalam

    bentuk digital yang dapat diakses oleh komputer perpustakaan; dan (4) Dengan koleksi digital,

    perpustakaan lebih mudah dalam sharing data atau informasi kepada pengguna atau mitra kerja

    lainnya.

    Masalah Perpustakaan Digital

    Membangun perpustakaan digital tidak bermasalah selama koleksi yang diterima dan

    dikumpulkan dalam bentuk file digital, tetapi menjadi bermasalah apabila perpustakaan menerima

    koleksi dalam bentuk tercetak dan dalam jumlah yang banyak, karena akan membutuhkan waktu dan

    tenaga juga biaya untuk proses digitalisasinya (digitalisai dokumen).

    Masalah lain dalam perpustakaan digital yaitu teknik arsitektur yang mendasari sebuah sistem

    perpustakaan digital. Perpustakaan akan membutuhkan arsitektur untuk meningkatkan dan

    memperbarui teknik artistektur saat ini untuk menyesuaikan bahan digital. Arsitektur akan memuat

    komponen seperti: (a) Jaringan lokal berkecepatan tinggi dan koneksi ke internet cepat, (b) Hubungan

    basis data yang mendukung variasi format digital, (c) Fulltext search engine untuk mengindeks dan

    menyediakan akses ke sumber informasi, (d) Variasi server, seperti Web server dan FTP server, (e)Fungsi manajemen dokumen elektronik yang akan membantu dalam seluruh manajemen dari sumber

    digital.

    Masalahhak cipta (HAKI/ Hak Atas Kekayaan Intelektual) dalam Perpustakaan digital, sering

    menjadi perdebatan dan dipermasalahkan, tetapi pada dasarnya hak cipta dalam perpustakaan digital

    dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: (1) Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan. yang

    termasuk didalamnya adalah: merubah dokumen ke digital dokumen, memasukkan digital dokumen ke

    database, dan merubah digital dokumen ke hypertext dokumen. (2) Hak cipta dokumen di

    communication network. Didalam hukum hak cipta masalah transfer dokumen lewat komputer network

    belum didefinisikan dengan jelas. Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang: hak meyebarkan, hak

    meminjamkan, hak memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada masyarakat umum atau pribadi,

    semuanya dengan media jaringan komputer termasuk didalamnya internet, dan sebagainya.

    Masalah lain pada perpustakaan digital yaitu penarikan biaya; Hal ini menjadi masalah

    terutama untuk Perpustakaan Digital yang dikelola oleh swasta yang menarik biaya untuk setiap

    dokumen yang diakses dan tidak ada standar biaya. Beberapa penelitian pada bidang ini banyak

  • 8/3/2019 Sugiharto Perpustakaan Digital

    4/4

    mengarah ke pembuatan sistem deteksi pengaksesan dokumen ataupun upaya mewujudkan electronic

    money. Penarikan biaya pada perpustakaan digital di institusi pemerintahanpun seringkali mengalami

    masalah karena hampir semua operasional perpustakaan digital institusi pemerintah sudah dibiayai oleh

    keuangan rakyat dalam hal ini pemerintah, baik itu melalui APBD, ataupun APBN.

    Kiprah PDII-LIPI

    Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI)

    memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam mengembangkan perpustakaan digital di Indonesia,

    hal ini terbukti dengan perpustakaan PDII-LIPI mengikuti arah dan perkembangan TIK perpustakaan,

    dan sampai saat ini masih selalu menjadi referensi oleh para peneliti, pelajar, mahasiswa, atau praktisi

    dalam memperoleh sumber informasi ilmiah. Juga menjadi acuan perpustakaan lain sebagai tempat

    kunjungan ilmiah beberapa perpustakaan dari institusi lain. Genap memasuki usianya yang ke 46 PDII-

    LIPI selalu konsisten mengembangkan perpustakaan digital dengan meluncurkan beberapa produk

    unggulan seperti: LARAS, ISJD, Sistem Automasi dan Sistem Integrasi Perpustakaan, yang

    mengintegrasikan layanan opac dari beberapa perpustakaan satker yang ada di LIPI, serta produk

    lainnya yang terbingkai dalam electronic library (elib) PDII-LIPI dengan nama Bibliotainment untuk

    melayani kebutuhan informasi ilmiah para pemustaka.

    Penutup

    Istilah perpustakaan digital (digital library) sudah tidak asing lagi terdengar bagi telinga

    seorang pustakawan, hanya saja untuk mewujudkan suatu perpustakaan digital dibutuhkan kemauan

    yang kuat dan tekad serta kerjasama semua pihak untuk memajukan perpustakaan di Indonesia. Hal initentunya didasari dengan kemampuan professional pustakawan untuk terus maju dan mau

    memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tersedia seiring dengan kemajuan

    jaman.

    Dengan mewujudkan suatu perpustakaan digital akan menambah kemampuan perpustakaan di

    Indonesia untuk dapat mendayagunakan koleksinya diakses oleh semua pengguna (pemustaka) tanpa

    terbatas oleh ruang dan waktu, serta memudahkan dalam sharing data antar perpustakaan ataupun

    dengan stakeholder lain dalam mengumpulkan, dan mendayagunakan sumber-sumber informasi yang

    terdapat dalam berbagai literatur, pada akhirnya dapat mewujudkan jasa layanan prima yang dapat

    memberikan kepuasan kepada pengguna perpustakaan. (dari berbagai sumber) esgete2011

    *) Disampaikan dalam Lomba Karya Tulis HUT PDII-LIPI ke-46 (1 Juni 2011)