92
Sulfonamid, Kotrimoksazol, dan Kuinolon Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Sulfonamid, Kotrimoksazol, dan Kuinolon

Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes.

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha

Page 2: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Sulfonamid

• Kemoterapeutik sistemik pertama untuk penyakit infeksi

• Berupa kristal putih yang sukar larut dalam air, namun garamnya mudah larut.

• Rumus dasarnya adalah sulfanilamid

NH2

NH2

Page 3: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Mekanisme Kerja Sulfonamid

• Bakteri tidak dapat mengabsorpsi asam folat (manusia dapat) tapi mensintesis asam folat dari PABA (para aminobenzoic acid) dan pteridine dengan enzim dihidro pteroate sintetase

• Struktur sulfonamid mirip PABA, sehingga mencegah sintesis asam folat oleh bakteri

• Asam folat : kofaktor esensial untuk sintesis purin, pirimidin, dan asam amino

Page 4: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Mekanisme Kerja Sulfonamid

Sintesis Asam Folat yang dihambat secara kompetitif oleh sulfonamid

COOHH2N

P-Aminobenzoic acid (PABA)

Asam Folat

Pteridine

- NHRH2N S

O

O

Sulfonilamide

Page 5: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik SulfonamidAbsorpsi Sulfonamid• Kebanyakan sulfa diabsorpsi dengan

baik dengan pemberian per oral. • Sulfasalazine yang diberikan secara

oral dan suppositoria tidak diabsorpsi sehingga dapat digunakan untuk terapi Crohn’s Disease / kolitis ulseratif

• Sulfa dapat diberikan IV untuk pasien yang tidak bisa per oral

Page 6: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik SulfonamidDistribusi Sulfonamid• Distribusi sulfa baik, juga ke Cerebro

Spinal Fluid dan Plasenta• Sulfa sebagian terikat pada albumin

serum

Page 7: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Sulfonamid

Metabolisme Sulfonamid• Metabolisme sulfa di hati• Metabolitnya tidak mempunyai aktivitas

mikroba• Metabolitnya pada pH netral/asam

mengendap dan membentuk kristaluria (batu ginjal)

Ekskresi Sulfonamid• Eliminasi sulfa melalui filtrasi glomerulus

Page 8: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Aktivitas Antimikroba Sulfonamid

• Sulfonamid mempunyai spektrum antibakteri yang luas, namun kurang kuat dibandingkan antibiotik dan strain mikroba yang resiten makin meningkat.

• Umumnya bersifat bakteriostatik• Namun kadar tinggi dalam urin dapat

bersifat bakterisid

Page 9: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Farmakologi Sulfonamid

• Efektif untuk melawan bakteri gram + (Streptococcus pyogenes grup A, Streptococcus pneumoniae)

• Banyak bakteri gram – yang resisten terhadap Sulfonamid, tapi Haemophilus influenzae, Escherichia coli (penyebab ISK), Shigella, Yersinia enterocolitica, dan Proteus mirabilis sensitif terhadap Sulfonamid

Page 10: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Farmakologi Sulfonamid

• Mikroorganisme lain yang sensitif terhadap Sulfonamid adalah Bacillus anthracis, Nocardia, Actinomyces, dan Chlamydia trachomatis, mikroorganisme yang dapat menyebabkan trachoma, lymphogranuloma venerium, dan inclusion conjunctivitis

Page 11: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Antibakteri Sulfonamid secara in vitro

• Kuman yang sensitif secara in vitro adalah Corynebacterium diphtheriae, H. ducrey, Brucella, Vibrio cholerae, Calymmatobacterium granulomatis, dan beberapa protozoa. Beberapa kuman enterik juga dihambat.

Page 12: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Sulfonamid dalam terapi

• Infeksi Saluran Kemih tanpa komplikasi Sulfa aktif untuk melawan enterobacteriaceae yaitu Escherichia coli dan Proteus mirabilis, penyebab ISK, yang umumnya berespon baik dengan pemberian sulfisoxazole

• Nocardiosis. Sulfonamid aktif melawan Nocardiosis, suatu actinomyces, penyebab pneumonia dan abses otak, terutama pada pasien dengan penekanan sistem imun. Terapi dengan sulfisoxazole atau sulfadiazine atau tetrasiklin. Pada kasus berat ditambah ampisilin atau erythromycin

• Sulfacetamide, Silver-sulfadiazine, dan Mafenide sering digunakan secara topikal untuk mencegah timbulnya kolonisasi pada luka bakar dan trauma

Page 13: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Sulfonamid dalam terapi

• Toxoplasmosis. Sulfadiazine + pyrimethamine (penghambat folat reduktase) efektif untuk Toxoplasmosis

• Trachoma dan inclusion conjunctivitis. Sulfonamid aktif melawan Chlamydia trachoma, penyebab trachoma, yang tumbuh dalam sel-sel konjungtiva dan menyebabkan peradangan kronik, timbulnya jaringan ikat, dan kebutaan.Terapinya dengan sulfacetamide atau tetrasiklin secara topikal dan sistemik

Cat: Kecuali untuk ISK, Sulfonamid tanpa kombinasi sudah tidak digunakan lagi, digantikan oleh obat-obat yang lebih efektif dan aman

Page 14: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Sulfonamid

• 75% ES melibatkan kulit, akibat reaksi hipersensitif, yang dapat berupa:– Exfoliative dermatitis– Stevens-Johnson syndrome (demam,

malaise, erythema multiforme)– Angio-edem

• Drug Fever (mungkin akibat reaksi hipersensitiftas)

Page 15: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Sulfonamid

• Diskrasia darah jarang tapi dapat terjadi. Anemia Hemolitik, yang terjadi pada pasien dengan defisiensi glukose 6-phophatase dehydrogenase, granulositopenia, trombositopenia

• Eosinophilia mungkin akibat reaksi hipersensitivitas

Page 16: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Sulfonamid• Kristaluria nefrotoksis,

pencegahannya hidrasi adekuat dan alkalinisasi urin

• Kern Icterus, pada bayi baru lahir. Bilirubin tidak terikat pada albumin serum dan masuk ke otak

• Sulfa dapat menyebabkan potensiasi obat lain, karena obat lain, seperti tolbutamide (OHO), walfarin, bishidroksikumarin, lepas dari pengikatnya yaitu albumin serum.

Page 17: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Resistensi terhadap Sulfonamid

• Dapat timbul karena transfer plasmid atau mutasi acak pada bakteri yang resistensi

• Resistensi umumnya irreversibel dan berhubungan dengan :

a. Perubahan enzim, enzim dihidropteroate sintetase bakteri dapat mengalami perubahan sehingga afinitas terhadap sulfa menurun

Page 18: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Resistensi terhadap Sulfonamid

b. Peningkatan inaktivasi Sulfonamid, kapasitas bakteri untuk menginaktivasi obat dapat meningkat

c. Peningkatan sintesis PABA, produksi zat alamiah PABA dapat meningkat karena mikroorganisme penghasil zat tersebut mengalami mutasi

Page 19: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Trimethoprim

• Penghambat enzim dihidrofolat reduktase bakteri yang poten (mekanisme kerja)

• Spektrum antibakteri mirip sulfonamid, sulfamethoxazole, trimethoprim 20 - 50 X lebih poten dari sulfonamid, dapat digunakan untuk ISK

• Sering dikombinasikan dengan sulfamethoxazole

Page 20: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Trimethoprim• Farmakokinetik trimethoprim

mirip sulfonamid, dengan konsentrasi yang tinggi dalam jaringan prostat

• Efek Samping trimethoprim dapat menimbulkan defisiensi asam folat :

anemia megaloblastik, leukopenia, granulositopenia.

Dapat diatasi dengan pemberian asam folat secara simultan, yang tidak dapat masuk ke dalam bakteri

Page 21: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kotrimoksazol

• Merupakan kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole

• Aktivitas antimikrobanya meningkat• Mekanisme Kerja

kotrimoksazol, sulfamethoxazole menghambat penggabungan PABA menjadi asam folat, trimethoprim menghambat enzim dihidrofolat reduktase

Page 22: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Mekanisme Kerja Kotrimoksazol

Prekursor pteridine+

PABA

Dihidropteroate sintase

Sulfanilamide

-

Asam Folat

Tetrahidro asam folat

2 NADPH + 2H+

2 NADP+

Dihidrofolat reduktaseTrimethoprim -

Biosintesis aa Sintesis Purin

Sintesis Pirimidin

Page 23: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Kotrimoksazol

• Cara pemberiannya umumnya oral, dapat pula diberikan secara IV untuk pasien dengan pneumonia berat yang disebabkan Pneumocytis cranii yang tidak dapat per oral. Pemberian dengan nebulizer dapat pula dilakukan

• Konsentrasi trimethoprim tinggi pada daerah milleu asam seperti cairan prostat dan vagina, sehingga baik untuk infeksi daerah tersebut

Page 24: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Spektrum Antibakteri Kotrimoksazol

• Protozoa : Pneumocystis cranii• Kokus gram - : neisseria gonorrhea,

neisseria meningitidis.• Entero-bacteriaceae : E. coli, Proteus

mirabilis, Salmonela typhi, Shigella• Gram - lain : Haemophilus influenzae,

Legionella pneumophilia

Page 25: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Kotrimoksazol

• Infeksi saluran kemih, dengan dosis 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfametoksazol setiap 12 jam selama 10 hari

• Infeksi saluran nafas, efektif untuk bronkhitis kronis + eksaserbasi akut, otitis media pada anak, dan sinusitis maksilaris akut pada dewasa dengan penyebab H. influenzae dan Str. Pneumoniae. Tapi tidak dapat untuk faringitis akibat Str. pyogenes

Page 26: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Kotrimoksazol

• Infeksi saluran cerna, dapat untuk shigellosis, efektif juga untuk demam tifoid dan carier Salmonella. Dosis : 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfametoksazol 2 X sehari selama 3 bulan. Diare akut karena E. coli dapat dicegah / diobati dengan obat ini.

Page 27: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Kotrimoksazol

• Infeksi oleh pneumocystis cranii, diterapi dengan dosis tinggi 20mg/kgBB trimethoprim dan 100mg/kgBB sulfametoksazol per hari di bagi 3 - 4 X, efektif untuk penderita AIDS dengan infeksi berat.

Page 28: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Kotrimoksazol

• Infeksi genitalia, gonnorrhea sudah banyak yang resisten terhadap kotrimoksazol. Pemberian 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfametoksazol 2 X sehari selama 10 hari atau eritromisin 4 X 500 mg selama 10 hari efektif untuk chancroid

Page 29: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Penggunaan Kotrimoksazol

Infeksi lainnya • Infeksi jamur nokardia dapat diobati

dengan kombinasi ini • Menurut beberapa penelitian, co-

trimethoprim efektif untuk bruselosis, lesi lokal artritis,endokarditis, atau epidermo-orkitis

• Strain S. aureus yang resisten terhadap metisilin, mungkin peka terhadap co-tri, namun pilihan utamanya adalah vankomisin

Page 30: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Kotrimoksazol• Dermatologi, sering pada pasien lebih tua• Gastrointestinal, nausea, vomiting,

stomatitis• Hematologi, anemia megaloblastik,

leukopenia, thrombocytapenia yang hilang dengan pemberian asam folat

• Pasien pneumocystis pneumonia, sering mengalami drug induce, fever, rashes, diarrhea dan/atau pancytopenia

Page 31: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Resistensi Kotrimoksazol

• Resistensi bakteri terhadap kombinasi co-trimoxazole frekuensinya lebih sedikit dibandingkan preparat yang tidak dikombinasikan

Page 32: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon X N

R1

COOH

OR6

R7

1 2

34

5

6

7

8

• Nalidixic acid

•Cinoxacin

•Norfloxacin

•Ciprofloxacin

•Ofloxacin

•Sparfloxacin

•Lomefloxacin

•Fleroxacin

•Pefloxacin

•Amifloxacin

•Levofloxacin

•Movifloxacin

Page 33: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Struktur Kimia Kuinolon

• Kuinolon yang lama adalah antimikroba sintetik yang strukturnya berhubungan dengan asam nalidiksat

• Kuinolon yang baru merupakan antimikroba fluorokuinolon

Page 34: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Mekanisme Kerja Kuinolon• Menghambat replikasi DNA bakteri

dengan mengintervensi DNA gyrase (topoisomerase II) selama pertumbuhan bakteri

• Catatan : Topoisomerase adalah enzim yang mengubah konfigurasi / topologi DNA tanpa mengubah struktur primernya.

• Kuinolon bersifat bakterisidal

Page 35: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Kuinolon

Absopsi• Nalidixic acid dan Ciprofloxacin

diabsorpsi baik setelah pemberian p.o.

• 30 - 40 % Norfloxacin diabsorpsi setelah pemberian p.o.

• Ciprofloxacin i.v. tidak tersedia.

Page 36: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Kuinolon

Distribusi• Kadar Nalidixic acid dan Norfloxacin

dalam plasma tidak cukup untuk mengatasi infeksi sistemik

• Nalidixic acid penetrasinya kurang baik

• Ciprofloxacin dan Norfloxacin terdistribusi baik

Page 37: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Kuinolon

Metabolisme Kuinolon• Nalidixic acid mengalami

metabolisme menjadi 7-hydroxy nalidixic acid yang lebih poten dan mempunyai efek bakterisidal

• Norfloxacin dan Ciprofloxacin dimetabolisme menjadi metabolit yang kurang aktif.

Page 38: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Kuinolon

Ekskresi• Obat dan metabolitnya diekskresikan

ke dalam urin• Gagal ginjal memperpanjang waktu

paruh obat• Norfloxacin dan Ciprofloxacin

sebagian diekskresikan melalui empedu

Page 39: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Farmakologi Kuinolon

• Semua Fluorokuinolon aktif melawan Neisseria gonorrhea, H. influenzae, Moraxella catarrhalis, dan aktif melawan kebanyakan mikroorganisme yang menyebabkan gastroenteritis bakterial.

• Ciprofloxacin mempunyai aktivitas yang tinggi melawan P. aeruginosa, enterokokus, dan pneumokokus. Fluorokuinolon lama kurang efektif terhadap P. aeruginosa.

Page 40: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Farmakologi Kuinolon• Pneumococci, streptococcus group A,

dan Mikroorganisme anaerob resisten terhadap Enoxacin (Fluorokuinolon yang lama). Kuinolon baru seperti Sparfloxacin, Levofloxacin, Movifloxacin efektif untuk pneumonia akibat Strep. pneumoniae dan bakteri anaerob. Secara umum, Penisilin dan Sefalosporin lebih efektif dibandingkan Fluorokuinolon melawan Streptococcus dan Staphylococcus.

Page 41: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Farmakologi Kuinolon• Fluorokuinolon efektif untuk Sexually

Transmitted Disease, tapi tidak efektif untuk T. pallidum

• Fluorokuinolon bersifat bakterisidal terhadap Enterobacter, Campylobacter, dan Nisseria.

• Beberapa bakteri intraseluler, seperti Chlamydia, Mycoplasma, legionella, Brucella dan Mycobacterium (termasuk M. tuberkulosis), dapat dihambat oleh fluoroquinolones

Page 42: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

• Ciprofloxacin, Ofloxacin, Flerofloxacin, dan Sparfloxacin aktif terhadap M. fortuitum, M. kansasii, M. tuberkulosis.

• Ofloxacin dan Pefloxacin aktif model penyakit lepra pada percobaan binatang, namun di klinik penggunaannya terbatas

Page 43: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi Saluran Kemih

(ISK)• Nalidixic acid dan Cinoxacin bersifat

bakterisidal terhadap bakteri gram - penyebab ISK (namun P. aeruginosa resisten)

• Ciprofloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, dan Trimetoprim-Sulfametosazol sama efektifnya untuk ISK

Page 44: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Prostatitis

• Norfloxacin, Ciprofloxacin, Ofloxacin efektif untuk prostatitis

Page 45: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Sexually Transmitted

Diseases• Fluoroquinolone (Ciproflxacin) efektif untuk N. gonorrhoeae, C. trachomatis, H. ducreyi.

• Uretritis / cervitis Chlamydia dapat diterapi dengan Ofloxacin 7 hari, atau Doxycycline 7 hari, atau Azithromycin single dose

• Peradangan pelvis diterapi Ofloxacin 14 hari dikombinasikan Clindamisin / Metronidazol (untuk bakteri anaerob)

Page 46: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi Sal. Cerna &

Abdomen• Traveler’s diarrhea, yang biasanya

disebabkan oleh enterotoksigenik E. coli diterapi dengan Trimetoprim-Sulfametosazol atau Kuinolon dengan efektivitas yang sama selama 1 - 3 hari.

• Shigellosis dapat diterapi dengan Norflxacin, Ciprofloxacin, atau Ofloxacin selama 5 hari.

Page 47: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi Sal. Cerna &

Abdomen• Cholera diterapi Norfloxacin, yang mana

efektivitasnya lebih tinggi dibandingkan Trimetoprim-Sulfametosazol

• Demam tifoid yang disebabkan S. typhi dan bakteriemi non-tifoid pada penderita AIDS dapat diterapi dengan Ciprofloxacin atau Ofloxacin. Kuinolon juga dapat membasmi S. typhi pada feses individu carier kronik

Page 48: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi Saluran Nafas

• Kuinolon kurang efektif untuk Strep. Pneumoniae dan bakteri anaerob yang menimbulkan pneumonia dan bronkhitis.

• Fluorokuinolon (Ciprofloxacin) efektif terhadap bakteri patogen H. influenzae, Moraxella catarrhalis, Staph. aureus, M. pneumoniae, C. pneumoniae, Legionella pneumophila, P. aeruginosa.

Page 49: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi Saluran Nafas

• Kuinolon baru seperti Sparfloxacin, Levofloxacin, Gatifloxacin efektif untuk pneumonia akibat Strep. pneumoniae dan bakteri anaerob

Page 50: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi tulang, sendi,

jar. lunak• Pengobatan osteomyelitis kronik

memerlukan terapi anti mikroba yang aktif terhadap Staph. Aureus dan bakteri gram - selama beberapa minggu / beberapa bulan.

• Flurokuinolon per oral dapat digunakan untuk osteomyelitis dengan dosis 500 mg tiap 12 jam selama 4-6 minggu atau lebih, jika berat 750 mg 2 X / hari

Page 51: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kuinolon digunakan untuk terapi Infeksi tulang, sendi,

jar. lunak

• Untuk diabetic foot infections dapat diberi Ciprofloxacin dikombinasi antimikroba untuk bakteri anaerob

Page 52: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Kuinolon

• Umumnya Fluorokuinolon dapat ditoleransi secara baik

• Kejang dan reaksi hipersensitivitas, termasuk fotosensitivitas, dapat terjadi

Page 53: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Kuinolon

• Efek Samping Nalidixic acid : mual, muntah, nyeri abdomen, urtikaria, fotosensitifitas, demam.

• Fungsi hati dapat terganggu setelah terapi 2 minggu

• Gangguan SSP : sakit kepala, malaise, gangguan penglihatan tapi jarang

Page 54: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Kuinolon

Efek Samping Norfloxacin dan Ciprofloxacin dapat berupa

• Gangguan SSP : mual, nyeri kepala, dizzines, lightheadedness

• NEFROTOKSIK !!! Kristal uria dapat dijumpai pada pemberian dosis tinggi (3 - 4 X normal)

Page 55: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Kuinolon

Kontra indikasi Norfloxacin dan Ciprofloxacin

Obat ini tidak boleh diberikan pada • wanita hamil• anak di bawah 18 tahunkarena toksisitas terhadap tulang

rawan dijumpai pada hewan coba yang immature

Page 56: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Resistensi Bakteri terhadap Kuinolon

• Nalidixic acid, resistensi berhubungan dengan perubahan sub unit A pada DNA gyrase atau penurunan permeabilitas sel terhadap obat

• Norfloxacin & Ciprofloxacin, mikroorganisme yang kurang sensitif (pseudomonas aeroginosa & streptococcus pneumoniae, bakteri anerob) sangat mudah menjadi resisten

Page 57: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Antiseptik untuk Saluran Kemih

Penyebab Infeksi Saluran Kemih• ISK sering pada orang tua dan wanita

muda• 2/3 ISK tanpa komplikasi disebabkan

oleh Escherichia coli• Selain itu, penyebab lain adalah :

Klebsiella pneumoniae, dan Proteus mirabilis

Page 58: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Antimikroba untuk ISKSistitis : Amoxicillin, Sulfisoxazole,

Trimethoprim- SulfamethoxazoleProstatitis : Trimethoprim-SulfamethoxazolePyelonefritis akut : Ampicilin, Cephalosporin,

Aminoglikosida, Trimethoprim-Sulfamethoxazole

Sindrom Uretra Akut : Tetrasiklin efektif untuk Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum. Erytromycin untuk wanita hamil

Page 59: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

ISK dapat juga diterapi dengan

• Methenamine• Nalidixic acid• Nitrofurantoinkarena konsentrasinya yang tinggi

dalam urin

Page 60: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

MethenamineMekanisme Kerja

Methenamine

6 H2O 6 formaldehyde HCHO

4 NH4+

Membunuh bakteri

Dekomposisi ini dapat terjadi pada pH urin < 5,5

reaksi ini memerlukan waktu 3 jam

sering diformulasikan dengan asam lemah (asam mandelinat) untuk menurunkan pH urin

Page 61: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Spektrum Antibakteri Methenamine

• Biasanya digunakan untuk pasien-pasien yang memperoleh terapi supresi

• Bakteri yang dapat memecah urea (proteus) sehingga urin menjadi alkali biasanya resisten terhadap pemberian methenamine

Page 62: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Methenamine

• Cara Pemberian Methenamine : per oral, pada saat methenamine diubah menjadi formaldehid akan dikeluarkan ion amonia yang secara cepat diubah menjadi urea oleh hati. Oleh karena itu, methenamine dikontraindikasikan pada insufisiensi hati, karena ion amonia dalam sirkulasi dapat meningkat dan menimbulkan gangguan SSP

Page 63: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Methenamine

Distribusi dan EkskresiMethenamine terdistribusi ke seluruh

cairan tubuh, tapi tidak terdekomposisi pada pH 7,4 jadi tidak toksik

Methenamine dieliminasi di urin

Page 64: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Efek Samping Methenamine

• Gangguan pencernaan• Dosis tinggi : albuminuria, hematuria,

rash• KI : pada insufisiensi ginjal karena

asam madelinat dapat mengendap• Sulfonamid bereaksi dengan

formaldehid sehingga tidak boleh diberikan secara bersamaan

Page 65: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

NitrofurantoinTidak terlalu sering digunakan untuk ISK

karena spektrum antimikrobanya sempit dan toksisitasnya tinggi

Mekanisme kerja : menghambat berbagai enzim dan merusak DNA, aktivitas ini lebih besar pada urin asam

Spektrum antimikroba : nitrofurantoin bersifat bakteriostatik berguna untuk melawan Escherichia coli + gram + kokus, tapi gram - resisten

Page 66: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Farmakokinetik Nitrofurantoin

• Absorpsinya lengkap setelah pemberian per oral

• Obat diekskresikan oleh ginjalEfek Samping Nitrofurantoin

• Gangguan pencernaan : mual, muntah, diare

Page 67: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

SekianTerima Kasih

Page 68: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Bahan Diskusi

1. Sebutkan penggunaan Sulfonamid dalam terapi!

2. Sebutkan efek samping Sulfonamid!

3. Sebutkan penggunaan Kotrimoksazol dalam terapi!

4. Sebutkan efek samping Kotrimoksazol!

5. Jelaskan mekanisme kerja Kotrimoksazol!

Page 69: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

6. Sebutkan penggunaan Kuinolon dalam terapi!

7. Sebutkan Kuinolon untuk mengatasi untuk pneumonia akibat Strep. pneumoniae dan bakteri anaerob!

8. Sebutkan efek samping Kuinolon!

9. Sebutkan antimikroba untuk mengatasi Infeksi Saluran Kemih!

10.Sebutkan antiseptik untuk Infeksi Saluran Kemih!

Page 70: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Bahan Diskusi

1. Sebutkan mekanisme kerja Sulfonamid

2. Mengapa Sulfasalazine dapat digunakan untuk kolitis ulseratif

3. Sebutkan penggunaan Sulfonamid dalam terapi

4. Sebutkan efek samping Sulfonamid5. Sebutkan mekanisme kerja

Kotrimoksazol

Page 71: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

6. Sebutkan penggunaan Kotrimoksazol7. Efek Samping Kotrimoksazol8. Sebutkan obat-obat yang termasuk

golongan Kuinolon9. Berdasarkan struktur kimianya,

Kuinolon dibagi menjadi ...........10. Mekanisme kerja Kuinolon11. Sebutkan obat golongan Kuiolon

yang aktif melawan M. Tuberkulosa12. Penggunaan Kuinolon dalam terapi

adalah........

Page 72: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

13. Obat golongan Kuinolon yang aktif untuk pneumonia oleh Streptococcus pneumoniae dan bakteri anerob adalah ............

14. Sebutkan efek samping Kuinolon15. Kontra indikasi pemberian Kuinolon

adalah .................16. Sebutkan anti mikroba untuk

Infeksi Saluran Kemih (ISK) !

Page 73: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

17. Sebutkan mekanisme kerja Methenamine !

18. Sebutkan efek samping penggunaan Methenamine !

19. Mengapa Nitrofurantoin jarang digunakan untuk ISK ?

20. Sebutkan mekanisme kerja dan efek samping Nitrofurantoin !

Page 74: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Infeksi Saluran Kemih

• Keluhan : BAK nyeri, panas, sedikit-sedikit.

• Penyebabnya biasanya E. Coli• Terapi : Kotrimoksazol tab, dewasa 2 X

2 tab, anak 5-12 thn 2 X 1 tab, anak 1-5 thn 2 X ½ tab selama + 3 hari

• Terapi untuk yang berat: Ciprofloxacin 2 X 500 mg selama 3 – 5 hari

Page 75: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Treatment for Disease caused by Gram Negative Escherichia

coli• Treat uncomplicated cystitis in

heaththy, nonpregnant women with a single dose of drug, e.g., TMP-SMX 4 single-strength tablets. Use ampicillin 3 g IV q4h plus gentamicin 1 mg/kg IV q8h, a cephalosporin, or a quinolon, e.g., ciprofloxacin 500 mg PO q12h, for severe infections. More than 2 weeks of therapy may be reqiured for abscesses or other deep-seated infections.

Page 76: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Demam Typhoid

• Keluhan panas badan lebih dari 7 hari, nyeri kepala, lemas, tidak nafsu makan, mungkin diare / opstipasi, bradikardi relatif, hepatosplenomegali.

• Terapi Ciprofloxacin 2 X 500 mg selama 2 minggu

Page 77: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Treatment for Salmonella

• Chloramphenicol 3-4 g/d PO for two weeks The dose may be reduced to 2 g/d when teh patient becomes afebrile

• Other effective regiment for sensitive strain include Amoxicillin 1-1,5 g PO qid, TMP-SMX 160/800 mg (DS) PO qid, or Ciprofloxacin 500 mg PO bid, each for 2 weeks.

• Alternatively Cefriaxone 3-4 g IV qd for as few as 3 d may be used.

Page 78: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Pneumonia

• Keluhan: Panas badan, batuk dengan/ tanpa produksi sputum, ada daerah dull pada dada disertai ronkhi basah.

• Terapi: Levofloxacin 1 X 500 mg 3-5 hari

Page 79: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Treatment for Pneumonia

Penumonia may be safely treated with 600 000 units of Penicillin G IV q12h until the patient is afebrile for 2-3 d.

Penicillin-allergic patients may be treated with erythromycin 500 mg q6h or Clindamycin 300 mg q6h

Levofloxacin 500 mg X 1, 3-5 d

Page 80: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

ISPA

• Keluhan: batuk pilek dapat disertai panas badan

• Terapi : Kotrimoksazol tab, dewasa 2 X 2 tab, anak 5-12 thn 2 X 1 tab, anak 1-5 thn 2 X ½ tab selama + 3 hari

Page 81: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Traveler’s diarrhea

• Keluhan: diare cair ringan, dapat disertai panas badan atau muntah

• Terapi : Kotrimoksazol tab, dewasa 2 X 2 tab, anak 5-12 thn 2 X 1 tab, anak 1-5 thn 2 X ½ tab selama + 3 hari

• Terapi untuk yang berat: Ciprofloxacin 2 X 500 mg selama 3 – 5 hari

Page 82: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

GO

• Keluhan: pada pria menimbulkan, BAK bernanah, nyeri BAK, eritema

• Terapi: Ofloxacin 1 X 400 mg / Ciprofloxacin 1 X 500 mg

Page 83: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Treatment for gonococcal infections in adult

Syndrome: Uncomplicated infection (urethral, endocervical, rectal, or pharyngeal)

• Cefriaxone (125 mg IM X 1) plus doxycycline (100 mg PO bid X 7 d)

• Alternatives (all given with 7 d of doxycycline) include:– Cefixime (400 mg PO X 1)– Ofloxacin (400 mg PO X 1)– Spectinomycin (2 g IM X 1; not effective for

pharyngeal infection)– Ciprofloxacin (500 mg PO X 1)

Page 84: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Infection in pregnancy• Cefriaxone (125 mg IM X 1) plus

erythromycin base (500 mg PO qidX7 d) or erythromycin stearat (500 mg) or ethyl-succinate (800 mg)

DGI / Disseminated gonococcal infection• Ceftriaxone (1 g IM or IV qd) or

Cefrizoxime (1 g IV q8H) or Cefotaxime (1 g IV q8H) until 24-48 h after symptoms resolve; then Cefixime (400 mg PO) to complete a 7- to 10 d course

Page 85: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus ISeorang wanita seorang pensiunan

Direktur BUMN berumur 60 tahun datang dengan keluhan nyeri BAK selama 2 hari. BAK terasa panas dan sedikit-sedikit.

Pemeriksaan laboratorium urin: jumlah leukosit banyak, pada pemeriksaan sedimen tampak banyak bakteri

Page 86: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Pertanyaan

1. Apa kemungkina diagnosis untuk penderita tersebut?

2. Apa tujuan terapi?3. Inventarisasi obat apa saja yang

bermanfaat untuk pengobatan sesuai dengan diagnosis saudara!

4. Untuk penderita tersebut obat mana yang saudara pilih?

Page 87: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

5. Tulis resep untuk penderita tersebut!

6. Beri informasi yang berhubungan dengan pengobatan yang saudara berikan!

Page 88: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus II

Seorang pria berumur 24 tahun datang dengan keluhan panas badan 7 hari, disertai nyeri kepala hebat. BAB tidak setiap hari. Kadang-kadang ada perasaan tidak enak di perut

Apa diagnosisnya?Tuliskan resep untuk penderita tersebut

!

Page 89: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus III

Seorang pria berumur 60 tahun datang dengan keluhan nyeri dada di sebelah kanan. Penderita panas tinggi selama 5 hari ini. Sebelum nyeri dada, mula-mula penderita hanya batuk berdahak berwarna hijau.

Apa diagnosisnya ?Tuliskan resep untuk penderita tersebut !

Page 90: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus IV

Seorang anak perempuan berumur 6 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak hijau dan pilek beringus hijau kekuningan. Keluhan ini telah dirasakan selama tiga hari.

Apa diagnosisnya ?Tuliskan resep untuk penderita

tersebut !

Page 91: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus V

Seorang anak laki-laki sedang dalam perjalanan liburan mengeluh diare. BAB sudah 4 kali, mencret, tidak ada darah, tidak berlendir. Keluhan lain tidak ada.

Apa diagnosisnya?Tuliskan resep untuk penderita tersebut

!

Page 92: Sulfonamid, Kotrimoksazol, Quinolon - Dr.diana

Kasus VI

Seorang pria berumur 31 tahun datang dengan keluhan BAK nyeri dan bernanah disertai rasa panas di kemaluan. Pria tersebut mengatakan pernah berhubungan dengan wanita tuna susila.

Apa diagnosisnya?Tuliskan resep untuk penderita tersebut !