Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasila:
Nama : Gumilang Wiby Laksono
N.P.M. : 1112210162
Program Studi : S1 / Manajemen
Mata Kuliah Pokok : Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:
“MENGEMBANGKAN LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KUALITAS
LAYANAN DAN HARGA YANG DIPERSEPSIKAN (Studi pada Konsumen
GO-JEK di Daerah Cibubur Jakarta Timur)” adalah:
1. Dibuat sendiri, mengadopsi hasil kuliah, tinjauan lapangan, buku-buku dan
referensi acuan, yang tertera di dalam referensi pada skripsi saya.
2. Bukan merupakan hasil duplikasi skripsi yang telah dipublikasikan atau
pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas lain kecuali
pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan berdasar tata cara referensi
yang semestinya.
3. Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku dan referensi acuan
yang tertera dalam referensi pada skripsi saya.
Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
skripsi ini batal.
Jakarta, 4 Januari 2017
Yang membuat pernyataan,
Gumilang Wiby Laksono
iii
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of attractiveness ,
trustworthiness, expertise and celebrity endorser (celebrity endorser)
simultaneously against the brand image, knowing the influence of attractiveness,
trustworthiness and expertise in partial to the brand image and aware of the
variables that more strong against the brand image. The results of research shows
of variable (attractiveness, variable trustworthiness, expertise and variable
together (simultaneous) have significant influence on variables brand image of
the formation of the brand image Yamaha Jupiter MX product .Namely free third
variable consisting of attractiveness, trustworthiness and expertise in a partial
influence significantly to the formation of a positive brand image and Yamaha
motor MX Jupiter. The results of research shows that variable attractiveness,
variable trustworthiness, and variable expertise together (simultaneous) have
significant influence on variables brand image of the formation of the brand image
Yamaha Jupiter MX product .Namely free third variable of attractiveness,
trustworthiness and expertise in a partial influence significantly to the formation
of a positive brand image and Yamaha motor MX Jupiter .
Keywords: attractiveness, trustworthiness, expertise, brand image
iv
ABSTRAK
Perkembangan transportasi yang terus berkembang di Indonesia ditandai dengan
semakin tingginya tingkat kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia
khususnya di Jakarta. Seiring perkembangan zaman dan semakin majunya
teknologi yang ada, mendorong salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
jasa transportasi ojek online berbasis aplikasi yaitu PT GO-JEK untuk
mengembangan bisnis transportasi yang lebih efisien dan praktis namun tetap
mengedepankan kenyamanan dan keamanan konsumen. Pada penelitian ini
terdapat masalah utama yaitu pesing, dimana harga yang ditawarkan pada GO-
JEK telah ditentukan di dalam aplikasi pelayanannya sedangkan pada ojek
konfensional harga yang ditawarkan tidak menentu. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh Kualitas Layanan dan Harga yang dipersepsikan terhadap
Loyalitas Konsumen. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden
yang menggunakan aplikasi GO-JEK di Jakarta Timur. Alat analisisn
komputerisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 22 (Strucktural
Product and Service Solution). Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan
sebelumnya variabel kualitas layanan dan harga yang dipersepsikan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Kata Kunci : Kualitas Layanan, Harga yang dipersepsikan, Loyalitas Konsumen
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW. Atas berkat rahmat dan hidayahnya yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pancasila, Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan,
tantangan, dan perjuangan yang harus dihadapi dalam upaya penyelesaian skripsi
ini. Karena itu skripsi ini tidak akan mungkin selesai jika tanpa bantuan dan
dorongan motivasi dari berbagai pihak, meskipun pada akhirnya skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Ibu Dr. Sri Widyastuti, SE, MM, MSi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Univesitas Pancasila sekaligus sebagai dosen pembimbing materi yang
telah banyak sekali membantu memberikan saran dan masukan terbaik dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Mulyadi, SE., MM Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
vi
3. Ibu Dra. Ati Hermawati, MM Selaku dosen metodologi penelitian yang telah
banyak sekali membantu dan memberikan saran dan masukan terbaik dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasila khusunya Jurusan Manajemen yang selama ini telah
memiliki peran yang sangat besar dan membagi ilmunya bagi penulis dalam
proses perkuliahan.
5. Keluarga besar penulis, khususnya Papa dan Mama yang telah membesarkan
dan mendidik serta senantiasa selalu memberikan dukungan, kasih sayang,
motivasi, kepercayaan, selalu mendoakan dan selalu memberikan seluruh
kerja kerasnya demi mewujudkan keinginan anak-anaknya dalam meraih cita-
cita.
6. Arfie Septianty Putri, sebagai orang terdekat yang selalu memberikan
semangat, dukungan, nasihat dan selalu mendoakan.
7. Ervina Novita, orang yang selama ini banyak sekali memberikan bantuan dan
pertolongan, selalu memberikan nasihat, motivasi dan mendoakan,
mendengarkan keluh-kesah penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan .
8. Teman-teman kelas DMP yang sejak awal semester selalu bersama-sama dan
saling mengenal baik hingga sekarang, Khususnya teman-teman
KOPSPIRASI, Amores, Acil, Erik, Hegar, Windu, Wili, Fuad yang telah
banyak memberikan dukungan moril, bantuan akademis maupun non
akademis untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
tepat waktu.
vii
9. Sahabat–sahabat MANBIN Ardianto, Echa, Acil, Blek, Ndut, Angga, Fikri,
Bona yang telah banyak memberikan warna, pengalaman yang berharga,
dukungan yang tiada henti untuk penulis. Semoga kita tetap diberikan
keberkahan dan suksesan dimanapun kita berada.
10. Sahabat terbaik Prima Kusuma dan Vella Meidita yang selalu mendukung
dan selalu menjadi yang terbaik.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis jelaskan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberikan segala dukungan dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Jakarta, 4 Januari 2017
Gumilang Wiby Laksono
viii
DAFTAR ISI
Halaman
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan Penleitian .......................................................................... 5
F. Manfaat Peneltian........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka ................................................................................ 7
1. Kualitas Pelayanan .................................................................. 7
2. Persepsi Harga .......................................................................... 13
3. Loyalitas Konsumen................................................................. 16
B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 21
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 22
ix
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Kategori Penelitian ......................................................................... 25
B. Operasionalisasi Variabel............................................................... 26
C. Sumber dan Cara Penentuan Data .................................................. 30
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 33
E. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ........................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................ 47
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 49
1. Gambaran Umum Responden ................................................. 49
2. Distribusi Jawaban Responden per Variabel............................ 51
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 63
4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 66
C. Pembahasan .................................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 77
B. Saran ............................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 79
LAMPIRAN ........................................................................................................... 81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN RISET
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 21
Table 3.1 Ringkasan Variabel dan Definisi Operasional ............................... 27
Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data............................................ 34
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian .......................................... 37
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ...................................... 39
Tabel 3.5 Tingkat Korelasi dan kekuatan Hubungan ..................................... 43
Table 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 50
Table 4.2 Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 50
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................................ 51
Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang Kualitas Layanan ........................ 53
Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang Harga yang Dipersepsikan ........... 58
Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang Loyalitas Konsumen .................... 60
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................ 65
Tebel 4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................... 67
Tabel 4.9 Hasil Uji F ...................................................................................... 68
Tabel 4.10 Hasil Uji t ...................................................................................... 70
Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ............................................ 71
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 23
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 64
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 66
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Tabulasi Data Jawaban Kuesioner
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4. Hasil olah data SPSS
Lampiran 5. Nilai uji r
Lampiran 6. Nilai uji t
Lampiran 7. Tabel nilai uji F
xiii
MENGEMBANGKAN LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KUALITAS
LAYANAN DAN HARGA YANG DIPERSEPSIKAN
(Studi pada Konsumen GO-JEK di Daerah Cibubur Jakarta Timur)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
GUMILANG WIBY LAKSONO
N. P. M. 1112210162
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JAKARTA
2017
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan transportasi yang terus berkembang di Indonesia
ditandai dengan semakin tingginya tingkat kemacetan yang terjadi di kota-kota
besar di Indonesia khususnya di Jakarta. Jakarta merupakan salah satu kota
terbesar dan terpadat yang ada di Indonesia, hampir semua penduduk di
Jakarta memiliki alat transportasi pribadi, hal tersebut yang membuat Jakarta
semakin padat dan identik dengan kemacetannya. Salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi adalah dengan
menciptakan alat transportasi yang lebih baik, aman, nyaman, efisien serta
efektif.
Sarana transportasi berperan besar bagi kelangsungan hidup
masyarakat dan cukup penting dalam aspek sosial dan ekonomi. Dahulu
masyarakat membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perjalanan jauh
karena minimnya alat transportasi yang tersedia. Namun dengan berjalannya
waktu dan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini dapat membantu
dan mempermudah masyarakat untuk melakukan perjalanan yang jauh, karena
sudah tersedianya alat transportasi, hal ini juga di dukung dengan banyaknya
perusahaan nasional dan swasta yang mengembangkan usaha di bidang jasa
transportasi seperti transjakarta (busway), angkutan umum, taxi, serta ojek.
Persaingan bisnis pada saat ini khususnya di bidang jasa transportasi
semakin kompetitif. Hal ini diikuti dengan perkembangan teknologi dan ilmu
2
pengetahuan yang semakin berkembang, sehingga banyak perusahaan pada
saat ini yang mengutamakan loyalitas konsumen sebagai prioritas utama
mereka. Selain itu banyak perusahaan yang menyadari bahwa loyalitas
konsumen memiliki dampak positif yang besar bagi perusahaan, sehingga
perusahaan harus mewujudkannya dengan berbagai macam strategi agar dapat
mempertahankan loyalitas konsumen.
Seiring perkembangan zaman dan semakin majunya teknologi yang
ada, mendorong salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
transportasi ojek online berbasis aplikasi yaitu PT GO-JEK untuk
mengembangan bisnis transportasi yang lebih efisien dan praktis namun tetap
mengedepankan kenyamanan dan keamanan konsumen. PT GO-JEK
Indonesia pertama kali didirikan oleh Michaelanglo Maron dan Nadiem
Makarim pada tahun 2011. GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek
berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat GO-JEK
mengembangkan inovasi baru, Nadiem mulai membuat aplikasi yang dapat di
unduh melalui playstore bagi pengguna Android dan Appstore bagi pengguna
Apple. Aplikasi tersebut dapat memudahkan calon konsumen GO-JEK untuk
melakukan pemesanan. Untuk sistem pembayarannya GO-JEK menawarkan 2
cara yaitu dengan Cash atau menggunakan GO-JEK kredit, GO-JEK kredit
adalah metode pembayaran GO-JEK yang dibuat cashless dan dapat
digunakan untuk semua layanan yang terdapat di aplikasi GO-JEK.
Kebanyakan konsumen pada saat ini lebih memilih menggunakan jasa GO-
3
JEK di bandingkan menggunakan jasa ojek konfensional dikarenakan lebih
efisien dan menawarkan kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik.
Menurut Utami (2010:88) Pelayanan didefinisikan sebagai aktivitas,
manfaat, kepuasan dari sesuatu yang ditawarkan dalam penjualan. Idealnya
sebuah perusahaan sudah tidak lagi memikirkan hitung-hitungan untuk sebuah
kepuasan konsumen. Pelayanan yang bagus akan menarik konsumen untuk
melakukan pembelian ulang pada perusahaan yang sama.
F.Tjiptono dan G.Chandra (2011:180) mendefinisikan kualitas
pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan
mampu sesuai dengan ekspektasi konsumen. Kualitas pelayanan dapat
diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen.
Menurut Kotler dan Garry Amstrong (2008) istilah harga dapat
diartikan sebagai sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau
jasa atau jumlah nilai konsumen dalam pertukaran untuk mendapatkan
manfaat dan memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Menurut definisi
tersebut, harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan yang
diberikan oleh penjual dan tidak dapat dipungkiri penjual juga menginginkan
keuntungan dari harga tersebut. Harga dari layanan yang dapat berpengaruh
sangat besar terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas, kepuasan dan
nilai.
Untuk dapat memenangkan persaingan di dalam industri jasa
transportasi online PT GO-JEK perlu mempertahankan kualitas pelayanan
4
yang diberikan. Kualitas pelayanan yang baik dapat berpengaruh juga
terhadap loyalitas konsumen dalam menggunakan jasa transportasi GO-JEK.
Berdasarkan urain diatas, maka penulis berupaya mengadakan penelitian
dengan judul “Mengembangkan Loyalitas Konsumen GO-JEK melalui
Kualitas Layanan dan Harga yang Dipersepsikan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian Latar Belakang Penelitian, adapun masalah-
masalah yang ada dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Mengingat banyaknya moda transportasi yang ada di Indonesia, layanan
transportasi GO-JEK sangat membantu masyarakat dalam melakukan
aktifitasnya di kota-kota besar Jabodetabek.
2. Moda transportasi GO-JEK menjadi pilihan sebagian besar masyarakat
pada saat ini, untuk mendapatkan layanan transportasi yang lebih efisien,
cepat, murah dan aman dalam membantu melakukan aktifitas mereka di
tengah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar Jabodetabek.
3. Kemajuan teknologi yang semakin canggih mempengaruhi kesadaran
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan dalam
menggunakan ojek online.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
secara langsung dengan penelitian, tempat penelitian di daerah Cibubur Kota
Jakarta Timur, waktu penelitian selama satu bulan terhitung mulai dari
5
penyebaran kuesioner sampai pada pengolahan data. Penelitian ini
sebagaimana judulnya yaitu Mengembangkan Loyalitas Konsumen melalui
Kualitas Layanan dan Harga yang dipersepsikan.
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas layanan dapat mempengaruhi pengembangan loyalitas
konsumen ?
2. Bagaimana harga yang dipersepsikan dapat mempengaruhi pengembangan
loyalitas konsumen ?
3. Bagaimana kualitas layanan dan harga yang dipersepsikan dapat
mempengaruhi pengembangan loyalitas konsumen ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas
konsumen.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga yang dipersepsikan terhadap
loyalitas konsumen.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas layanan dan harga yang
dipersepsikan terhadap loyalitas konsumen.
F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat di peroleh dengan adanya penelitian ini,
yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis yaitu sebagai berikut :
6
1. Manfaat Praktis
a. Hasil ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui tingkat
loyalitas konsumen terhadap kualitas layanan dan harga yang
dipersepsikan.
b. Hasil ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas
layanan yang dirasa masih kurang maksimal dari harapan konsumen,
serta dapat mempertahankan kualitas yang sudah baik dan
meningkatkannya lagi.
c. Membantu perusahaan untuk semakin inovatif dalam menciptakan jasa
baru yang lebih berkualitas.
2. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengaplikasikan teori loyalitas konsumen sehingga konsumen
dapat melakukan pembelian berulang pada layanan yang didapat dan
melihat apa yang terjadi di dalam perakteknya penelitian ini juga
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang
pemasaran khususnya tentang loyalitas konsumen melalui kualitas
layanan dan harga yang dipersepsikan.
b. Sebagai referensi dalam melakukan strategi bisnis dan melakukan
penelitian dikemudian hari.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka
1. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna karena
orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, seperti
kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk
pemakaian perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat,
pemenuhan kebutuhan konsumen, melakukan segala sesuatu yang
membahagiakan. Dalam perspektif TQM (Total Quality Management)
kualitas dipandang secara luas, yaitu tidak hanya aspek hasil yang
ditekankan, tetapi juga meliputi proses, lingkungan dan manusia.
Hal ini jelas tampak dalam defenisi yang dirumuskan oleh
Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51) bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Sebaliknya, definisi kualitas yang bervariasi dari yang
kontroversional hingga kepada yang lebih strategik.
Menurut Garvin yang dikutip Tjiptono (2012:143) menyatakan
bahwa terdapat lima perspektif mengenai kualitas, salah satunya yaitu
8
bahwa kualitas dilihat tergantung pada orang yang menilainya,
sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang
merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
Pelayanan dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kegiatan/
aktifitas yang diberikan oleh satu pihak atau lebih kepada pihak lain
yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk dapat memberikan
kepuasan kepada pihak kedua yang bersangkutan atas pelayanan yang
diberikan. Pelayanan memiliki pengertian yaitu terdapatnya dua unsur
atau kelompok orang dimana masing-masing saling membutuhkan dan
memiliki keterkaitan, oleh karena itu peranan dan fungsi yang melekat
pada masing-masing unsur tersebut berbeda. Hal-hal yang menyangkut
tentang pelayanan yaitu faktor manusia yang melayani, alat atau
fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan, mekanisme
kerja yang digunakan dan bahkan sikap masing-masing orang yang
memberi pelayanan dan yang dilayani.
Menurut Jusuf Suit dan Almasdi (2012:88) untuk melayani
konsumen secara prima kita diwajibkan untuk memberikan layanan
yang pasti handal, cepat serta lengkap dengan tambahan empati dan
penampilan menarik.
Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2012:157)
mendefinisikan kualitas pelayanan secara sederhana, yaitu ukuran
seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan
ekspektasi konsumen. Artinya kualitas pelayanan ditentukan oleh
9
kemampuan perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi
kebutuhan yang sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan
berdasarkan kebutuhan konsumen/pengunjung.
b. Dimensi Kualitas Layanan dapat ditentukan berdasarkan 5 faktor
utama, Parasuraman et al., dalam Zeithaml dan Bitner (1996:
118), yaitu:
1) Tangibles (bukti fisik), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan operasional.
Dengan demikian bukti langsung atau wujud merupakan satu
indikator yang paling konkrit. Wujudnya berupa segala fasilitas
secara nyata dan dapat terlihat.
2) Reliability (kepercayaan), merupakan kemampuan memberikan
pelayanan yang di janjikan dengan segera dan memuaskan.
3) Responsiveness (daya tanggap), yaitu sikap tanggap pegawai dalam
memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan
dengan cepat. Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan
sikap tanggap dari petugas dalam pemberian pelayanan yang di
butuhkan. Sikap tanggap ini merupakan suatu akibat akal dan
pikiran yang di tunjukan pada konsumen.
4) Assurence (jaminan), mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan dan sifat dalam di percaya yang dimiliki pegawai, bebas
dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Jaminan adalah upaya
perlindungan yang diberikan untuk masyarakat bagi warganya
10
terhadap resiko yang apabila resiko itu terjadi akan dapat
mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal.
5) Emphaty (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komukasi yang baik dan memahami kebutuhan
konsumen.
c. Unsur-unsur Kualitas Pelayanan
Unsur-unsur kualitas pelayanan yang dikutip dalam Saleh
(2010:106) antara lain adalah sebagai berikut:
1) Penampilan
Personal dan fisik sebagaimana layanan kantor depan
(resepsionis) memerlukan persyaratan seperti berpenampilan
menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tutur bahasa menarik,
familiar dalam berperilaku, penampilan penuh percaya diri.
2) Tepat Waktu dan Janji
Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam
menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang disampaikan
kepada konsumen bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian
juga waktu jika mengutarakan 2 hari selesai harus betul-betul dapat
memenuhinya.
3) Kesediaan Melayani
Sebagaimana fungsi dan wewenang harus melayani kepada
para kosumen, konsekuensi logis petugas harus benar-benar
bersedia melayani kepada para konsumen.
11
4) Pengetahuan dan Keahlian
Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas harus
mempunyai pengetahuan dan keahlian. Disini petugas pelayanan
harus memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu
yang diisyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang
luas dibidangnya.
5) Kesopanan dan Ramah Tamah
Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan
masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun
tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas pelayanan
masyarakat dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam
melayani, sabar, tidak egois dan santun dalam bertutur kepada
konsumen.
6) Kejujuran dan Kepercayaan
Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat dipergunakan
berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya harus transparan
dari aspek kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam
pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya. Dari aspek
kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat dikategorikan
sebagai pelayan yang dipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya
dari tutur katanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhir
pelayanan sehingga otomatis konsumen merasa puas. Unsur
pelayanan prima dapat ditambah unsur yang lain.
12
7) Kepastian Hukum
Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat
yang berupa surat keputusan, harus mempunyai legitimasi atau
mempunyai kepastian hukum. Bila setiap hasil yang tidak
mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap
masyarakat, misalnya pengurusan KTP, KK dan lain-lain bila
ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas instansi
yang mengeluarkan surat legitimasi tersebut.
8) Keterbukaan
Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yang
memperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perlu
ditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsur
kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.
9) Efisien
Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan
masyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek
sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktu
yang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi. Dengan demikian
efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus
diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.
10) Biaya
Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan
kewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harus
13
disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaran biaya
harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
11) Tidak Rasial
Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan
kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikian segala
urusan harus memenuhi jangkauan yang luas dan merata.
12) Kesederhanaan
Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk
diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.
2. Persepsi Harga
a. Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen
dalam melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh
perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) harga adalah
sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukarkan para konsumen untuk memperoleh
manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Menurut Dharmesta (2008:241) harga dapat didefinisikan
sebagai jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
14
Harga merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pilihan
pembeli, hal ini masih menjadi kenyataan di negara-negara dunia
ketiga, dikalangan kelompok-kelompok sosial yang miskin, serta pada
bahan-bahan pokok sehari-hari. Namun dalam dasawarsa terakhir ini,
faktor-faktor lain selain harga telah beralih menjadi relatif lebih
penting dalam peroses pembelian.
Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif
antara harga dan kualitas produk, maka mereka akan membandingkan
antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, dan barulah
konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
Menurut Paul Peter dan Jerry Olson (2007: 228) menyatakan
bahwa persepsi harga berkaitan dengan bagaimana persepsi harga
dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang
dalam bagi mereka. Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan
penelitian terhadap harga dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh
perilaku konsumen itu sendiri. Dengan demikian penilaian harga suatu
prosuk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu
yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi
individu.
Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga
dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang
dalam bagi mereka. Harga diukur dengan indikator menurut Tjiptono
(2008) dalam penelitian Imam Febri (2014):
15
1) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Konsumen cenderung mengasosiasikan harga dengan tingkat
kualitas produk.
2) Kesesuaian harga dengan manfaat
Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah
rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan
biaya – biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk.
3) Harga bersaing
Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat.
Harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan
dengan dinamika pasar.
Menurut Fandi Tjiptono (2008:152) mengatakan bahwa harga
memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi minat beli, yaitu:
1) Peranan alokasi dari harga
Fungsi harga dalam membantu pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat
membantu para konsumen untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.
Konsumen membandingkan harga dari berbagai alternatif yang
tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
2) Peranan informasi dari harga
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi
16
dimana konsumen mengalami kesulitan untuk menilai faktor
produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering
berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas
yang tinggi.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:173) ada dua dimensi
harga yaitu:
1) Harga yang dipersepsikan, yaitu persepsi konsumen terhadap
harga yang diterima, apakah tinggi, rendah atau adil.
2) Harga yang direferensikan, yaitu referensi dari konsumen sebagai
dasar perbandingan untuk menilai harga yang ditawarkan.
Dari dimensi pada teori tersebut, peneliti menggunakan teori
yang mengukur variabel harga, menurut Geonardhi (2011:159)
variabel harga diukur melalui :
1) Harga terjangkau daya beli konsumen
2) Harga bersaing dengan merek lain
3) Harga sesuai manfaat yang diperoleh
3. Loyalitas Konsumen
a. Pengertian Loyalitas Konsumen
Setelah konsumen melakukan pembelian produk, maka akan
timbul rasa kepuasan dan ketidakpuasan yang merupakan akhir dari
proses penjualan. Untuk itu perusahaan harus mengetahui sikap
konsumen dalam mengekspresikan produk yang dipakainya, dan
prilaku lain yang menggambarkan reaksi konsumen atas produk yang
17
telah dirasakan. Konsumen yang loyal merupakan tujuan akhir
perusahaan.
Menurut Swastha, (2009) definisi loyalitas konsumen adalah
kesetian konsumen untuk terus menggunakan produk yang sama dari
suatu perusahaan. Loyalitas konsumen akan tinggi apabila suatu
produk dinilai mampu memberi kepuasan tertinggi sehingga konsumen
enggan untuk beralih ke merk lain.
Menurut Griffin (2007:16), definisi loyalitas adalah: “Loyalty is
defined as non random purchase expressed by some decision makin
unit”. Sedangkan menurut Tjiptono (2007:111). “Loyalitas adalah
situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
produsen dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten”.
Menurut Schnaars yang dikutip oleh Tjiptono (2007: 24) pada
dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan kepuasan
pada konsumen agar merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen
dan konsumennya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi terciptanya loyalitas konsumen, serta membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
b. Dimensi Loyalitas Konsumen
Konsumen yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan,
hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana
diungkapkan oleh Griffin dalam Hurriyati (2005:130) dalam penelitian
Nurhidayati (2015) konsumen yang loyal memiliki karakteristik
18
melakukan pembelian secara teratur, membeli di luar lini produk/jasa,
merekomendasikan produk lain, menunjukkan kekebalan dari daya
tarik produk sejenis dari pesaing. Sedangkan menurut Hermawan
dalam Hurriyati (2005:14&19) dalam penelitian Nurhidayati (2015)
ada 4 dimensi loyalitas konsumen yaitu:
1) Transaction; transaction berkaitan dengan get customer yang
merupakan first time buyer. Banyaknya transaksi yang dilakukan
merupakan salah satu tanda loyalitas. Disinilah konsumen
merasakan ketertarikan dan kepuasan berbelanja produk tersebut.
2) Relationship; mengukur tingkat retensi nasabah setelah pembelian
pertama suatu produk dimana konsumen melakukan pembelian
berulang-ulang.
3) Partnership; mengukur kesediaan konsumen berbelanja dalam
jumlah besar baik dari segi frekuensi maupun pembelian jenis
produk lain masih dalam merek sama demi mendapatkan nilai
tambah suatu produk tertentu.
4) Ownership; mengukur keterlibatan emosional berupa enthusias
konsumen, bersedia merekomendasikan kepada orang lain.
c. Jenis-jenis Loyalitas Konsumen
Menurut Tjiptono (2007:110), dengan komponen pembentukan
loyalitas dapat menghasilkan empat situasi kemungkinan loyalitas:
19
1) Non Loyality
Bila sikap perilaku pembelian ulang konsumen sama-sama lemah,
maka loyalitas tidak akan terbentuk. Ada dua kemungkinan
penyebabnya, pertama siapa yang lemah (mendekati netral) dapat
terjadi apabila suatu produk atau jasa baru diperkenalkan dan atau
pemasarannya tidak mampu mengkomunikasikan keunggulan unit
peroduknya. Kedua berkaitan dengan dinamika pasar, di mana
merek-merek yang berkompetisi dipersepsikan serupa,
konsekuensinya pemasar munkin sangat sulit membentuk sikap
yang positif terhadap produk atau perusahaannya.
2) Spurious Loyality
Bila sikap relative lemah disertai pola pembelian ulang yang kuat,
maka yang terjadi adalah spurious loyality. Situasi semacam ini
ditandai dengan pengaruh faktor non-sikap terhadap perilaku,
misalnya norma subyektif dan faktor situasional.
3) Latent Loyality
Situasi latent loyality tercermin bila sikap yang kuat disertai
pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian para
pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor sikap dalam
menentukan pembelian ulang.
4) Loyality
Situasi ini merupakan situasi loyal yang paling diharapkan
pemasar, dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
produsen dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.
20
d. Karakteristik Loyalitas Konsumen
Menurut Griffin (2007:31), konsumen yang loyal merupakan
asset yang tidak ternilai bagi perusahaan sehingga membagi
karakteristik konsumen yang loyal sebagai berikut :
1) Melakukan pembelian secara teratur.
2) Membeli diluar lini produk.
3) Menolak produk lain.
4) Menunjukan kekebalan dari daya tarik pesaing (tidak mudah
terpengaruh oleh daya tarik pesaing produk sejenis lainnya).
Menurut Zeitaml dan Bitner (2009:201) menyatakan bahwa
karakteristik loyalitas konsumen yang didasarkan pada dimensi
perilaku dan sikap adalah :
1) Merekomendasikan hal-hal yang positif untuk perusahaan kepada
orang lain.
2) Melakukan bisnis lebih banyak dengan perusahaan di masa yang
akan datang.
3) Mempertimbangkan perusahaan sebagai pilihan pertama di masa
yang akan datang.
21
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1. Lily Harjati dan
Yurike Venesia
(2015), Jurnal Widya
Ekonomika, Vol 1, No
1, Hal 1-11
Pengaruh Kualitas
Layanan dan Persepsi
Harga Terhadap
Kepuasan Konsumen
Pada Maskapai
Penerbangan Tiger
Air Mandala
Kualitas
Layanan,
Persepsi
Harga,
Kepuasan
Konsumen
Tingkat kualitas layanan
yang diberikan Tiger Air
Mandala kepada konsumen
adalah baik, konsumen
setuju persepsi harga
terhadap Tiger Air Mandala
adalah sesuai dengan butir-
butir pertanyaan pada
kuisioner, konsumen Tiger
Air Mandala puas akan
kualitas layanan dan harga
yang diberikan kepada
konsumen, kualitas layanan
dan persepsi harga
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kepuasan konsumen pada
Tiger Air Mandala.
2. Shandy Ibnu Zakaria
dan Sri Rahayu Tri
Astuti (2013), Jurnal
Manajemen, Vol 2,
No 3, Hal 1-8
Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Kepuasan Konsumen
Terhadap Pengguna
Jasa Transportasi
(Studi Kasus Pada
Pengguna Bus Trans
Yogya di Kota
Yogyakarta)
Kualitas
Pelayanan,
Persepsi
Harga,
Citra
Merek,
Kepuasan
Konsumen
Variabel kualitas pelayanan,
persepsi harga dan citra
merek secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan
konsumen pada pengguna
Bus Trans Yogya sedangkan
berdasarkan hasil uji t
diketahui bahwa variabel
kualitas pelayanan, persepsi
harga dan cita merek secara
parsial berpengaruh secara
positif terhadap kepuasan
konsumen adalah dan
variabel yang pengaruhnya
paling dominan terhadap
kepuasan konsumen adalah
kualitas pelayanan.
22
No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
3. Indah Dwi Kurniasih
(2012), Jurnal
Admintrasi Bisnis Vol
1, No 1, Hal 1-9
Pengaruh Harga dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas
Konsumen Melalui
Variabel Kepuasan
(Studi Pada Bengkel
AHASS 0002-ASTRA
MOTOR SILIWANGI
SEMARANG)
Harga,
Kualitas
Pelayanan,
Loyalitas
Konsumen
Pengaruh langsung harga
terhadap loyalitas lebih
besar daripada pengaruh
tidak langsungnya.Sedangka
pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap loyalitas
lebih besar daripada
pengaruh tidak
langsungnya.Pengaruh total
harga terhadap loyalitas
lebih kecil daripada
pengaruh total kualitas
pelayanan terhadap
loyalitas.
4. Novita Dian Utami
(2015), Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen,
Vol 4, No 5, Hal 1-20
Pengaruh Kualitas
Produk, Pelayanan,
Harga dan Lokasi
Terhadap Loyalitas
Dengan Kepuasan
Sebagai Variabel
Intervening
Kualitas
Pelayanan,
Kualitas
Produk,
Kepuasan
dan
Loyalitas
Kepuasan merupakan
variabel intervening pada
hubungan antara kualitas
produk dengan loyalitas,
kepuasan merupakan
variabel intervening pada
hubungan antara kualitas
pelayanan dengan loyalitas,
kepuasan merupakan
variabel intervening pada
hubungan antara harga
dengan loyalitas, kepuasan
merupakan variabel
intervening pada hubungan
antara tempat dengan
loyalitas.
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat
menjadi landasan dalam penulisan ini yang pada akhirnya dapat diketahui
variabel mana yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen (Y).
Sedangkan kualitas layanan dan harga yang dipersepsikan sebagai variabel
(X). berdasarkan pernyataan diatas, tinjauan landasan teori dan penelitian
23
terdahulu maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis dari jurnal
diatas dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
H2
PENETA
H3
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis
(berdasarkan data di lapangan) (Prasetya dan Jannah, 2005). Hipotesis juga
merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu
jawaban sementara atas pertanyaan penelitian dengan mengacu pada konsep
dan teori serta tinjauan pustaka yang lebih diuraikan sebelumnya.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kualitas konsumen,
persepsi harga, dan loyalitas konsumen, maka hipotesis penelitian ini adalah:
KUALITAS
LAYANAN
(X1)
PERSEPSI
HARGA
(X2)
LOYALITAS
KONSUMEN
(Y)
24
a. Hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara kualitas layanan dan
loyalitas konsumen dalam menggunakan transportasi GO-JEK.
Ha : Terdapat hubungan positif antara kualitas layanan dan loyalitas
konsumen dalam menggunakan transportasi GO-JEK.
b. Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara harga yang dipersepsikan
dan loyalitas konsumen dalam menggunakan transportasi GO-
JEK.
Ha : Terdapat hubungan positif antara harga yang dipersepsikan dan
loyalitas konsumen dalam menggunakan transportasi GO-JEK.
c. Hipotesis 3
Ho : Tidak terdapat hubungan signifikan antara kualitas layanan dan
harga yang dipersepsikan secara simultan terhadap loyalitas
konsumen dalam menggunakan transportasi GO-JEK.
Ha : Terdapat hubungan signifikan antara kualitas layanan dan harga
yang dipersepsikan secara simultan terhadap loyalitas konsumen
dalam menggunakan transportasi GO-JEK.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kategori Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif
(descriptive quantitative) dengan metode penelitian yang bersifat kasualitas,
artinya bahwa penelitian ini akan mengungkapkan kenyataan yang terjadi di
lapangan, dan ditegaskan melalui pendekatan kuantitatif dan menjelaskan
suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dilihat dari hubungan
antar variabelnya, penelitian ini merupakan penelitian kasualitas atau sebab
akibat, yaitu penelitian yang diadakan untuk menjelaskan hubungan antar
variabel.
Kasualitas merupakan prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan
yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan
perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap
kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari
ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan
apapun.
26
B. Operasionalisai Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan secara teoritis mengenai
variabel yang digunakan dalam penelitian. Operasionalisasi variabel
digunakan untuk menentukan jenis, indikator, dan skala dari variabel-variabel
yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu
statistik dapat dilakukan dengan benar. Masing-masing variabel penelitian
secara operasional dapat didefiniskan sebagai berikut:
1. Variabel Independen atau Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2014) adalah Variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variable independen dalam
penelitian ini adalah Kulitas Layanan (X1) dan Harga yang
Dipersepsikan (X2).
2. Variabel dependent atau Variabel Terikat
Pengertian variabel depeden menurut Sugiyono (2014) “Variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen (bebas).” Variable
Dependen dalam penelitian ini adalah Loyalitas Konsumen (Y).
27
Table 3.1
Ringkasan Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Kualitas
Layanan
(X1)
Kualitas pelayanan
secara sederhana,
yaitu ukuran
seberapa bagus
tingkat layanan yang
diberikan mampu
sesuai dengan
ekspektasi
konsumen. Artinya
kualitas pelayanan
ditentukan oleh
kemampuan
perusahaan atau
lembaga tertentu
untuk memenuhi
kebutuhan yang
sesuai dengan apa
yang diharapkan atau
diinginkan
berdasarkan
kebutuhan
konsumen/pengunjun
g. Lewis & Booms
(dalam
Tjiptono,2012:157)
Tangibles
Reliability
Assurance
1. Kelengkapan
peralatan
komunikasi dan
penampilan
karyawan.
2. Tersediannya
tempat parkir.
3. Kerapihan dan
kenyamanan
ruangan.
1. Menyediakan
pelayanan yang
handal.
2. Pelayanan
jangan sampai
mengalami
kegagalan atau
kerusakan.
3. Ketepatan
waktu dalam
melayani
konsumen.
1. Menciptakan
rasa aman bagi
para
konsumennya.
2. Perhatian dan
kesopanan
dalam memberi
pelayanan.
Likert
Likert
Likert
28
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Emphaty
3. Keterampilan
dalam
memberikan
informasi.
1. Perusahaan
memahami
masalah para
konsumennya.
2. Memiliki jam
operasi yang
nyaman.
3. Memberikan
perhatian yang
tulus dan
bersifat
individual.
Likert
Harga yang
Dipersepsi
kan (X2)
Persepsi harga
berkaitan dengan
bagaimana persepsi
harga dipahami
seluruhnya oleh
konsumen dan
memberikan makna
yang dalam bagi
mereka. Pada saat
konsumen
melakukan evaluasi
dan penelitian
terhadap harga dari
suatu produk sangat
dipengaruhi oleh
perilaku konsumen
itu sendiri. Dengan
demikian penilaian
harga suatu prosuk
dikatakan mahal,
Harga dengan
kualitas
layanan
Harga dengan
manfaat
1. Harga
pelayanan yang
ditawarkan
sesuai dengan
kualitas.
2. Konsumen puas
terhadap
kualitas
pelayanan yang
diberikan.
1. Pelayanan yang
ditawarkan
memiliki
manfaat yang
jauh lebih besar
dibandingkan
dengan harga
Likert
Likert
29
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
murah atau biasa saja
dari setiap individu
yang dilatar
belakangi oleh
lingkungan
kehidupan dan
kondisi individu.
Menurut Paul Peter
dan Jerry Olson
(2007: 228)
Harga
bersaing
yang
dibayarkan.
2. Harga sesuain
dengan manfaat
yang di rasakan.
1. Pelayanan yang
ditawarkan
memiliki harga
yang
terjangkau.
2. Perbandingan
harga yang jauh
lebih murah.
Likert
Loyalitas
Konsumen
(Y)
Loyalitas Konsumen
adalah kesetian
konsumen untuk
terus menggunakan
produk yang sama
dari suatu
perusahaan.
Loyalitas konsumen
akan tinggi apabila
suatu produk dinilai
mampu memberi
kepuasan tertinggi
sehingga konsumen
enggan untuk beralih
ke merk lain.
Swastha, (2009)
Transaction
Relationship
1. Konsumen puas
menggunakan
pelayanan
tersebut.
2. Konsumen
tertarik
menggunakan
pelayanan
tersebut.
1. Konsumen
menggunakan
pelayanan
secara berulang-
ulang
2. Konsumen
semakin sering
menggunakan
pelayanan
tersebut.
Likert
Likert
30
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Partnership
Ownership
1. Kesediaan
konsumen
dalam
menggunakan
pelayanan
tersebut.
2. Konsumen lebih
mudah
mendapatkan
pelayanan
tersebut.
1. Konsumen loyal
terhadap
pelayanan
tersebut.
2. Konsumen
bersedia
merekomendasi
kan pelayanan
tersebut kepada
orang lain.
Likert
Likert
Sumber: diolah oleh peneliti
C. Sumber dan Cara Penentuan Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Menurut Sugiyono (2012 : 139) data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara
31
menyebarkan kuisioner yang diisi oleh responden yang merupakan
konsumen GO-JEK.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi
seperti buku-buku literatur dan sumber lainnya.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Margono (2010), “Populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2011) mengemukakan
bahwa populasi adalah “kelompok besar dan wilayah yang menjadi
lingkup penelitian kita”. Dengan demikian populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan pelayanan
GO-JEK.
b. Sampel
Jika peneliti hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Margono (2010)
mengemukakan bahwa sampel adalah “sebagai bagian dari populasi.
Metode pengambilan sampling, dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
32
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. (Sugiono,
2013:67). Yang dijadikan pertimbangan data adalah konsumen yang
pernah menggunakan layanan GO-JEK di daerah Cibubur Jakarta
Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang
responden dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel tersebut
representative untuk mewakili populasi. Pengambilan sampel sebanyak
100 responden dihitung menggunkan rumus sebagai berikut :
n = (
)
Dimana :
E = 0,10 (error of estimate)
a = 0,05
Z ½ = table distribusi normal sampel
Maka :
n = (
)
n = 96,04
n = 100 (pembulatan)
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
3. Obyek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian
untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang
33
terjadi. Adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiono (2014:13),
adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang
sustu hal (variabel tertent ). Objek penelitian ini adalah Kualitas Layanan
(X1), Harga yang dipersepsikan (X2), Loyalitas Konsumen (Y),
konsumen/ pengguna GO-JEK di Cibubur Jakarta Timur.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data secara Teknis
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini
menggunakan Teknik Penelitian Empiris yaitu usaha untuk memperoleh
data primer dan sekunder yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data sekunder ini digunakan untuk mengumpulkan
informasi landasan teori. Studi pustaka adalah suatu metode
pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat
menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi
penyusunan penelitian ini. data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini berupa studi pustaka melalui berbagai jurnal, artikel
majalah pemasaran, maupun artikel yang diambil dari internet.
b. Pengumpulan Data Lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu usaha untuk mendapatkan data
premier dan informasi sebenarnya yang diperkuat dalam penyusunan
34
skripsi ini dengan cara kuesioner yang merupakan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden
dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
ia ketahui.
Responden akan menjawab pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh data primer dengan memilih jawaban yang telah
disediakan dengan skala Likert. Dimana menurut Sugiyono (2014:93)
Skala Likert adalah sebagai berikut : “Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang kelompok orang
tentang fenomena sosial”. Dengan menggunakan Skala Likert, yaitu
skala yang memberikan skor 1-5 untuk mengetahui derajat responden
terhadap serangkaian pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dimana
skala tersebut mempunyai susunan dan skor untuk masing-masing
jawaban dalam kuesioner sebagai berikut :
Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data
Kategori Bobot
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
35
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat kehandalah dan kesahihan alat
ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan
alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur
(Sugiyono, 2010). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan
instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di
ukur. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat
pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008). Untuk
menguji validitas dapat menggunakan product moment atau pearson
(Pearson’s Product Moment Coeffisient Corelation), yaitu sebagai
berikut:
}(}{)({
))((
2222YYnXXn
YXXYnr
xy
Keterangan
rxy =Korelasi antara variabel X dan Y
X =Jumlah skor tiap item dari seluruh responden
Y =Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden
36
n = Jumlah responden uji coba
(∑X)2
=Kuadrat Jumlah Skor Item
∑ X2 =Jumlah Kuadrat Skor Item
∑ Y2 =Jumlah Kuadrat Skor Total
(∑Y)2 =Kuadrat Jumlah Skor Total
Dengan demikian, instrument yang valid merupakan instrument yang
benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Pengukuran validitas suatu kuesioner dilakukan dengan syarat r hitung
> r tabel untuk degree of freedom (df) = n – k,
Dimana :
n = jumlah responden
k = variabel yang mempengaruhi
Patokan pangukuran yang digunakan untuk menentukan sahih atau
gugurnya suatu butir pertanyaan, dengan alpha 0,05 jadi dapat
disimpulkan bahwa apabila:
1) r hitung ≥ r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
2) r hitung ≤ r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Pada tahap pra survei, kuesioner berisi 26 pernyataan mengenai
kualitas layanan, harga yang dipersepsikan dan loyalitas konsumen,
diberikan kepada 30 responden. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
37
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Item
Pertanyaan Dimensi rhitung rtabel Keterangan
Q1
Tangibles
0.575 0,306 Valid
Q2 0.712 0,306 Valid
Q3 0.756 0,306 Valid
Q4
Reliability
0.357 0,306 Valid
Q5 0.729 0,306 Valid
Q6 0.538 0,306 Valid
Q7
Assurance
0.650 0,306 Valid
Q8 0.754 0,306 Valid
Q9 0.755 0,306 Valid
Q10
Emphaty
0.576 0,306 Valid
Q11 0.785 0,306 Valid
Q12 0.722 0,306 Valid
Q13 Harga dengan
kualitas produk
0.676 0,306 Valid
Q14 0.771 0,306 Valid
Q15 Harga dengan
manfaat
0.332 0,306 Valid
Q16 0.614 0,306 Valid
Q17 Harga bersaing 0.629 0,306 Valid
Q18 0.441 0,306 Valid
Q19 Transaction 0.430 0,306 Valid
Q20 0.695 0,306 Valid
Q21 Relationship 0.814 0,306 Valid
Q22 0.695 0,306 Valid
Q23 Partnership 0.829 0,306 Valid
Q24 0.672 0,306 Valid
38
Item
Pertanyaan Dimensi rhitung rtabel Keterangan
Q25 Ownership 0.774 0,306 Valid
Q26 0.658 0,306 Valid
Sumber : Data Premier (diolah oleh penulis 2016)
Berdasarkan tabel uji validitas pada semua variabel yang
berisikan 26 butir pernyataan, secara keseluruhan memiliki r hitung ≥ r
tabel sehingga seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ialah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Sebuah kuesioner
dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali
2011). Analisis ini bertujuan untuk menunjukkan konsistensi hasil dari
jawaban kuesioner apabila digunakan berulang kali. Perhitungan
analisis reliabilitas ini menggunakan software SPSS.
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus alpha, rumus alpha
digunakan menilai instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Nilai
Cronbach’s alpha lebih dari 0,6 menunjukkan bahwa alat ukur yang
digunakan reliabel/konsisten. Uji reliabilitas kuesioner ini
menggunakan program SPSS 22.
Rumus :
α =
xS
jS
k
k
2
2
11
39
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel
Jumlah
Items
Koefisien
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Kualitas Layanan (X1) 12 0,882 Reliabel
Harga yang
Dipersepsikan (X2)
6 0,620 Reliabel
Loyalitas Konsumen (Y) 8 0,845 Reliabel
Sumber : Data Primer (diolah dengan SPSS 22)
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 . Adapun hasil uji Reliabilitas dalam tabel
diatas menunjukkan hasil Cronbach’s Alpha Coefficient variabel
Kualitas Layanan sebesar 0,882 > 0,6; variabel Harga yang
Dipersepsikan sebesar 0.620 > 0.6 dan variabel Loyalitas Konsumen
sebesar 0.845 > 0.6 . Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.
E. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
1. Teknik Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
Merujuk pada Setiaji (2008) formula atau rumus regresi
diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan demikian tidak
40
semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi
regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang
bias. Jika data memenuhi asumsi regresi maka estimasi yang diperoleh
akan bersifat BLUE (Best, Linear, Unbeased, Estimator). Penelitian
ini dilakukan 4 macam uji asumsi yaitu uji normalitas, uji asumsi
multikolinearitas, uji asumsi autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
residual mempunyai distribusi atau penyebaran secara normal atau
tidak dalam suatu model regresi. Cara untuk melihat data yang
digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak
dapat melalui uji statistik yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Merujuk kepada Priyatno (2012) kriteria pengujian ini
adalah sebagai berikut:
a) Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara
normal.
b) Jika signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi secara normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ditujukan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(Wijaya, 2009). Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas
dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF).
41
Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak
terdapat multikolinearitas.
b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10 maka terdapat
multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidak samaan varian dari residual pada model regresi. Karena
model regresi yang baik menyaratkan tidak danya masalah
heteroskedastisitas, dikarenakan dapat menyebabkan ketidak
efisienan penaksiran dan nilai koefisien determinasi yang akan
menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas
dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda
(multiple linier regression method). Analisis regresi berganda
digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat sebagai akibat
adanya kenaikan atau penurunan dari nilai variabel bebas.
Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan program
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) for
Windows. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + e
42
Keterangan :
Ŷ = Variabel Tidak Bebas (Loyalitas Konsumen)
X1 = Variabel Bebas (Kualitas Layanan)
X2 = Variabel Bebas (Harga yang Dipesepsikan)
b1 = koefisien regresi Kualitas Layanan
b2 = Koefisien regresi Harga yang Dipersepsikan
a = Konstanta
e = Ceteris Paribus
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Apabila nilai koefisien
determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka model regresi
dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai
dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya.
Untuk mengevaluasi model regresi terbaik, Penelitian ini berpatokan
pada nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi yang sudah
disesuaikan karena apabila memakai nilai R Square akan
menimbulkan suatu bias yang dapat meningkatkan R2 jika ada
penambahan variabel independen. Berbeda dengan R Square, nilai
Adjusted R Square tidak akan menimbulkan bias karena nilai R
Square dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen
ditambahkan dalam model.
d. Korelasi
Korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya
hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk
43
hubungan positif atau negative, sedangkan kuatnya hubungan
dinyatakan dalam besaran koefisien korelasi. Teknik korelasi ini
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel data berbentuk interval atau rasio, dan sumber
data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Kuatnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien
korelasi ( r ). model ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
dan besar kecilnya pengaruh antara variable dependent dengan
variable independent. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan
koefisien korelasi negative terbesar = -1, sedangkan yang terkecil
adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel mempunyai koefisien
korelasi =1 dan -1, maka hubungan tersebut sempurna.Nilai korelasi (
r ) = ( -1 ≤ 0 ≤ 1 ).
Tabel 3.5
Tingkat Korelasi dan kekuatan Hubungan
No Nilai Korelasi ( r ) Tikngkat Hubungan
1 0,00-0,199 Sangat lemah
2 0,20-0,399 Lemah
3 0,40-0,599 Cukup
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2013:287)
Korelasi Person Product moment adalah rumus untuk mencari arah dan
kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tak bebas
(Y) dan data berbentuk interval dan rasio.
Rumus Product moment :
44
( ) ( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
Dimana :
n = Jumlah data
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
2. Teknik Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji F merupakan pengujian secara bersama–sama pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependen. Uji ini duilakukan
dengan mebandingkan nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar
dari nilai F tabel, maka variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Untuk
membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk
mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan
mampu menjelaskan variabel terkait. Nilai Fhitung dapat ditentukan
dengan rumus :
( )
( )
( )
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
n = Banyaknya Sampel
m = Banyaknya variabel
45
Kaidah pengambilan keputusan:
1) Jika nilai thitung > ftabel maka H0 ditolak
2) Jika nilai thitung < ftabel maka H0 diterima
Kaidah pengambilan keputusan dalam Uji-t dengan menggunakan
SPSS adalah :
1) Jika tingkat signifikasi > 0,05 maka H0 diterima
2) Jika tingkat signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak
b. Uji t Parsial (Uji t)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individual
dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh
tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel
dengan nilai t hitung. Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima
atau ditolak, penulis menggunakan uji – t, dengan α = 5% yaitu
dengan rumus :
Keterangan :
b = Koefesien regresi
Sb = Standar koefisien regresi
Kaidah pengambilan keputusan:
1) Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak
2) Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima
46
Kaidah pengambilan keputusan dalam Uji-t dengan menggunakan
SPSS adalah :
1) Jika tingkat signifikasi > 0,05 maka H0 diterima
2) Jika tingkat signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Go Jek Indonesia adalah suatu jasa transportasi yang ada di jakarta yang
beroperasi sejak tahun 2011, Go-Jek merupakan pionir penyedia jasa layanan
ojek profesional. Berusaha menawarkan faktor kecepatan, keamanan, dan
kenyamanan bagi para konsumennya, Go-Jek tumbuh sebagai startup yang
menjanjikan di ibukota. Untuk mengurangi permasalahan penyediaan uang
tunai, Go-Jek menawarkan solusi e-wallet Go-Jek Credit. Bisa dibilang Go-
Jek laksana Uber versi ojek yang cocok dimanfaatkan untuk mengantarkan
barang, sarana transportasi, dan bahkan membantu kegiatan berbelanja di
Jakarta.
Berawal dari Go Jek Indonesia itulah kami menghadikan Go Jek ini di
kota Jakarta karena usaha jasa ini representatif untuk dikembangkan, dan akan
membantu banyak sekali mahasiswa-mahasiswa dan juga warga kota Jakarta
yang akan terbantu dengan hadirnya Go Jek ini. Dalam penelitian ini, layanan
yang diteliti adalah GoFood (pemesanan makanan), Transport (Jasa
Angkutan), dan GoMart (Belanja) yang menekankan keunggulan dalam
kecepatan, inovasi dan interaksi sosial.
Sebagai perusahaan jasa yang sangat menjunjung tinggi sebuah kualitas
jasa yang kami berikan, Go-Jek Memiliki manajemen kualitas jasa yang baik
seperti:
48
1. Reliability (Kehandalan)
Go-jek mampu memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat, dan
dapat dipercaya, tepat waktu seperti pelayanan :
- 90 minute delivery anywhere in the city
2. Responsiveness (Daya Tanggap)
Go-jek siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan konsumen
karena go-jek melakukan sistem online dalam hal pelayanannya juga
menyediakan pinjaman dana untuk konsumen yang menggunakan jasa
belanja.
- Shop for food, ticket, medicine anything under Rp 1.000.000.
3. Assurance (Jaminan)
Dalam pelayanannya Gojek berusaha untuk membuat konsumen merasa
aman dalam hal pemakaian jasa Go-jek, dan juga selalu sopan terhadap
konsumen, Seperti:
- Transparent pricing, Free shower cap and masker
- Selalu mengutamakan kejujuran dan kepercayaan
4. Empathy (Empati)
Dalam hal ini Go-jek berusaha menjadikan konsumen seperti pathner dan
juga menciptakan hubungan relasional yang baik dengan konsumen.
e. Tangible (Bukti fisik)
Go-jek Selalu memberikan fasilitas fisik yang memadai juga perlengkapan
dan juga sarana komunikasi
- Peralatan Modern: Sistem Online dan TI nya yang bisa di instal di Android
49
- Fasilitas yang diberikan juga menarik baik penawaran jasanya maupun
fisiknya sebagaimana di atas.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen serta menciptakan loyalitas
konsumen, Gojek selalu melakukan perbaikan layanan, dari perbaikan sistem
sampai dengan penambahan layanan. Seperti layaknya ojek secara umum,
tugas gojek ini juga memiliki Layanan utama Go-Jek yaitu mengantar
penumpang ke tempat tujuan. Namun selain mengantar penumpang, beberapa
kelebihan dari Go-Jek juga melayani beberapa layanan yaitu layanan antar
jemput barang (instant courier) dan layanan pemesanan makanan, belanja,
tiket dan shopping service. Khusus layanan shopping, Go-Jek hanya melayani
pembelanjaan di bawah Rp 1 Juta. Untuk mengetahui tarif dan pangkalan Go-
Jek terdekat yang akan dipesan bisa diketahui dengan mengakses website Go-
Jek.
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan
pelayanan GO-JEK di daerah Cibubur, Jakarta Timur. Adapun jumlah
responden yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100 orang responden. Berikut adalah data yang akan disajikan
yang berkaitan mengenai gambaran umum responden.
50
1) Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Table 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 38 38%
Perempuan 62 62%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
Data di atas menunjukan bahwa dari 100 responden yang terpilih,
terdiri dari 38 orang atau 38% laki-laki dan sisanya sebanyak 62 0rang
atau 62% adalah perempuan. Jumlah data tersebut menunjukkan
bahwa konsumen yang paling banyak menggunakan pelayanan GO-
JEK di Cibubur, Jakarta Timur adalah perempuan.
2) Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Pada umumnya tingkat usia seseorang dapat menunjukkan tingkat
kematangan orang tersebut dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapi. Pembagian kelompok usia responden dapat dilihat pada table
4.2.
Table 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Tingkat Usia Frekuensi Presentase
< 20 tahun 17 17%
20- 30 tahun 43 43%
30- 40 tahun 31 31%
>40 tahun 9 9%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
51
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbesar
yang menggunakan pelayanan GO-JEK di daerah Cibubur Jakarta
Timur adalah berusia 20-30 tahun yaitu sebesar 43 orang atau 43%,
kemudian 30-40 tahun yaitu sebesar 31 orang atau 31%, <20 tahun
sebanyak 17 orang atau 17% , dan yang berusia >40 tahun sebanyak
9 orang atau 9%.
3) Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Table dibawah ini menunjukkan pembagian responden
berdasarkan jenis pekerjaannya.
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase
Pelajar/ Mahasiswa 32. 32%
Pegawai Negri Sipil 12 12%
Pegawai Swasta 21 21%
Ibu Rumah Tangga 9 9%
Wiraswasta 10 10%
Lain- lain 16 16%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
Data diatas menunjukan bahwa sebagian besaar responden
yang menggunkan pelayanan GO-JEK di daerah Jakarta Timur
adalah berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 32
orang atau 32%, pegawai swasta sebesar 21 orang atau 21%, lain-
lain sebesar 16 orang atau 16%, pegawai negri sipil sebesar 12
orang atau 12%, wiraswasta sebesar 10 orang atau 10%, dan
sisanya sebanyak 9 orang atau 9% sebagai ibu rumah tangga.
52
2. Distribusi Jawaban Responden per Variabel
Melalui pertanyaan yang penulis berikan dalam kuesioner yang
disebarkan untuk keperluan penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui
tanggapan responden mengenai mengembangkan loyalitas konsumen
melalui kualitas layanan dan harga yang dipersepsikan pada PT GO-JEK.
Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui
gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks yaitu menggambarkan
responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dengan skala likert,
dimana setiap pertanyaan mengandung lima alternative jawaban. Bentuk
pertanyaan telah disusun menggunakan metode pengukuran likert yang
diberi bobot sebagai berikut :
Sangat setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak setuju (TS) = 2
Sangat tidak setuju (STS) = 1
Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden untuk
memudahkan rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk
menentukan panjang kelas interval sebagai berikut :
Dimana : p = panjang kelas interval
Rentang = data terbesar – data terkecil
Banyak kelas = 5
53
Jadi, panjang kelas interval adalah
Maka interval dari kriteria rata-rata adalah sebagai berikut :
Sangat setuju ( SS ) = 1,00-1,80
Setuju ( S ) = 1,81-2,60
Netral ( N ) = 2,61-3,40
Tidak setuju ( TS ) = 3,41-4,20
Sangat tidak setuju ( STS ) = 4,21-5,00
Berikut ini adalah tanggapan responden berdasarkan hasil
kuesioner yang telah disebarkan kepada 100 pengguna layanan Go-Jek
di Wilayah Cibubur.
1) Kualitas Pelayanan
Tabel 4.4
Tanggapan Responden tentang Kualitas Layanan
No Pertanyaan
Kualitas Layanan
Skor SUM Mean
SS S N TS STS
A Dimensi Tangibles
1 Kondisi kendaraan driver
dalam keadaan baik
30 21 31 16 2 361
3.61
2 Kemudahan akses konsumen
dalam menggunakan layanan
GO-JEK
17 62 15 6 0
390 3.90
3 Kerapihan driver menjadi
faktor penting dalam melayani
konsumen
13 50 22 12 3
358 3.58
Rata-rata dimensi Tangibles 3.70
B Dimensi Reliability 4 Memberikan perlengkapan
sebelum berkendara
21 40 31 8 0 374
3.74
5 Driver menjaga keselamatan
konsumennya pada saat
berkendara
21 43 30 6 0
379 3.79
6 Saya merasa pelayanan yang
diberikan tepat waktu
20 44 30 6 0 378
3.78
Rata-rata dimensi Reliability 3.77
54
Tabel 4.4 (Tabel Lanjutan)
C Dimensi Assurance 7 Saya merasa aman dalam
berkendara
20 71 9 0 0 411
4.11
8 Driver sangat sopan dalam
memberikan pelayanan GO-
JEK
18 37 40 1 4
364 3.64
9 Driver memiliki pengetahuan
yang luas terhadap tempat
yang akan saya tuju
30 37 25 8 0
389 3.89
Rata-rata dimensi Assurance 3.88
D Dimensi Emphaty 10 Perusahaan memberikan solusi
terhadap konsumen yang
memiliki keluhan dalam
pelayanan GO-JEK
13 39 38 10 0
355
3.55
11 Ketepatan waktu driver dalam
menjemput konsumen
16 23 51 10 0 345
3.45
12 Saya merasa driver PT GO-
JEK peduli terhadap apa yang
dibutuhkan konsumen
23 44 19 14 0
376 3.76
Rata-rata dimensi Emphaty 3.59
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
Berdasarkan dari data Tabel 4.4 pada dimensi Tangibles pada
pertanyaan pertama dapat dilihat bahwa sebanyak 31 responden
menyatakan netral, 30 responden menyatakan sangat setuju, 21 responden
menyatakan netral, sebanyak 16 responden menyatakan tidak setuju dan
sisanya menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden.
Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan ke dua dapat dilihat bahwa
mayoritas responden setuju bahwa Kemudahan akses konsumen dalam
menggunakan layanan GO-JEK, yang diwakilkan pada 62 orang
responden. Sebanyak 17 orang responden menyatakan sangat setuju,
sebanyak 15 orang responden menyatakan netral dan 6 orang responden
55
menyatakan tidak setuju pada pernyataan Kemudahan akses konsumen
dalam menggunakan layanan GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke tiga mayoritas responden
yang berjumlah 50 orang memilih setuju dan diikuti dengan 22 orang
memilih netral, sebanyak 13 orang memilih sangat setuju, sebanyak 12
orang responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 3 orang responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat diketahui bahwa mayoritas
responden mengetahui Kerapihan driver menjadi faktor penting dalam
melayani konsumen.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke empat mayoritas
responden yang berjumlah 40 orang memilih setuju dan diikuti dengan 31
orang memilih netral, 21 orang memilih sangat setuju dan sebanyak 8
orang responden menyatakan tidak setuju atas pernyataan memberikan
perlengkapan sebelum berkendara. Hal ini menunjukan semua responden
sudah mendapatkan perlengkapan yang lengkap sebelum berkendara
menggunakan GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke lima mayoritas
responden yang berjumlah 43 orang responden memilih setuju dan diikuti
dengan 30 orang memilih netral, sebanyak 21 orang menyatakan sangat
setuju dan sebanyak 6 orang memilih tidak setuju atas pernyataan driver
menjaga keselamatan konsumen pada saat berkendara. Hal ini menunjukan
bahwa mayoritas dari responden merasa keselamatannya terjaga pada saat
menggunakan pelayanan GO-JEK.
56
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke enam dapat dilihat
bahwa sebanyak 44 orang responden menyatakan setuju, 30 orang
responden menyatakan netral, selanjutnya sebanyak 20 orang responden
menyatakan sangat setuju dan sebanyak 6 orang responden menyatakan
tidak setuju pada pernyataan saya merasa pelayanan yang diberikan tepat
waktu. Hal ini menyatakan bahwa belum semua responden merasakan
ketepatan waktu terhadap pelayanan yang diberikan oleh GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke tujuh mayoritas
responden yang berjumlah 71 orang memilih setuju dan diikuti dengan 20
orang memilih sangat setuju, dan sebanyak 9 orang memilih netral atas
pernyataan saya merasa aman dalam berkendara. Dari pernyataan tersebut
mayoritas responden sudah merasa aman dalam berkendara menggunakan
layanan GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke delapan mayoritas
responden yang berjumlah 40 orang memilih netral, diikuti dengan 37
orang memilih setuju, sebanyak 18 orang memilih sangat setuju, sebanyak
4 orang memilih sangat tidak setuju dan sebanyak 1 orang responden
menyatakan tidak setuju, atas penyataan driver sangat sopan dalam
memberikan pelayanan GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke sembilan mayoritas
responden yang berjumlah 37 orang memilih setuju dan diikuti dengan 30
orang memilih sangat setuju, sebanyak 25 orang memilih netral, 8 orang
memilih tidak setuju atas pernyataan driver memiliki pengetahuan yang
57
luas terhadap tempat yang akan saya tuju. Dari hal tersebut mayoritas
responden menilai driver GO-JEK mengetahui dengan baik tempat tujuan
yang akan dituju oleh responden.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke sepuluh mayoritas
responden yang berjumlah 39 orang memilih setuju dan diikuti dengan 38
orang memilih netral, sebanyak 13 orang memilih sangat setuju, dan 10
orang memilih tidak setuju atas pernyataan perusahaan memberikan solusi
terhadap konsumen yang memiliki keluhan dalam pelayanan GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke sebelas mayoritas
responden yang berjumlah 51 orang memilih netral, sebanyak 23 orang
memilih setuju, sebanyak 16 orang memilih sangat setuju dan 10 orang
memilih tidak setuju atas pernyataan ketepatan waktu driver dalam
menjemput konsumen.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke duabelas mayoritas
responden yang berjumlah 44 orang memilih setuju dan diikuti dengan 23
orang memilih sangat setuju, sebanyak 19 orang memilih netral dan 14
orang responden memilih tidak setuju atas pernyataan saya merasa driver
PT GO-JEK peduli terhadap apa yang dibutuhkan konsumen. Hal tersebut
menyatakan bahwa sebagian besar responden merasakan rasa peduli yang
di berikan oleh driver terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
58
2) Persepsi Harga
Tabel 4.5
Tanggapan Responden tentang Harga yang Dipersepsikan
No Pertanyaan
Harga yang Dipersepsikan
Skor SUM Mean
SS S N TS STS
A Dimensi Harga dengan
kualitas layanan
1 Harga yang ditawarkan oleh
PT GO-JEK sesuai dengan
kualitas layanan yang
diberikan
21 52 16 8 3 380 3,80
2 Saya puas terhadap kualitas
layanan yang diberikan oleh
PT GO-JEK
37 35 19 6 3 397 3,97
Rata-rata dimensi Harga dengan kualitas layanan 3.89
B Dimensi Harga dengan
manfaat
3 Pelayanan yang ditawarkan
oleh PT GO-JEK memiliki
manfaat yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan harga
yang dibayarkan
28 40 32 0 0 396 3,96
4 Harga yang ditawarkan sesuai
dengan jarak yang dituju
29 45 23 3 0 400 4,00
Rata-rata dimensi Harga dengan manfaat 3.98
C Dimensi Harga bersaing
5 Menurut saya pelayanan yang
diberikan oleh PT GO-JEK
memliki harga yang terjangkau
37 47 12 4 0 417 4,17
6 Saya lebih memilih
menggunakan pelayanan GO-
JEK dibandingkan ojek
konvensional
24 44 31 1 0 391 3,91
Rata-rata dimensi Harga 4.04
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
Berdasarkan data dari tabel 4.5 pada harga yang dipersepsikan
dimensi harga dengan kualitas layanan pernyataan pertama dapat
dilihat bahwa sebanyak 52 orang responden menyatakan setuju, 21
orang responden menyatakan sangat setuju, sebanya 16 orang
menyatakan netral, sebanyak 8 orang menyatakan tidak setuju dan
sisanya menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang tentang
59
harga yang ditawarkan oleh PT GO-JEK sesuai dengan kualitas
layanan yang diberikan. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar
dari responden merasakan bahwa harga yang ditawarkan sepadan
dengan kualitas layanan yang diberikan.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke dua mayoritas
responden yang berjumlah 37 orang memilih sangat setuju dan
diikuti dengan 35 orang memilih setuju, sebanyak 19 orang
memilih netral, 6 orang memilih tidak setuju dan 3 orang
menyatakan sangat tidak setuju atas pernyataan saya puas terhadap
kualitas layanan yang diberikan oleh PT GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke tiga mayoritas
responden yang berjumlah 40 orang responden menyatakan setuju
dan diikuti dengan 32 orang menyatakan netral setuju dan
sebanyak 28 orang menyatakan sangat setuju atas pernyataan jasa
yang ditawarkan oleh PT GO-JEK memiliki manfaat yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan harga yang dibayarkan.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke empat mayoritas
responden yang berjumlah 45 orang responden menyatakan setuju
dan diikuti dengan 29 orang responden menyatakan sangat setuju,
sebanyak 23 orang responden menyatakan netral dan 3 orang
responden menyatakan tidak setuju atas pernyataan harga yang
ditawarkan sesuai dengan jarak yang dituju.
60
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke lima mayoritas
responden yang berjumlah 47 orang memilih setuju dan diikuti
dengan 37 orang memilih sangat setuju, sebanyak 12 orang
memilih netral dan sebanyak 4 orang menyatakan tidak setuju atas
pernyataan menurut saya pelayanan yang diberikan oleh PT GO-
JEK memiliki harga yang terjangkau. Dari hasil tersebut responden
menyatakan kepuasan terhadap harga dan pelayanan yang
diberikan oleh PT GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke enam dapat
dilihat bahwa sebanyak 44 orang responden menyatakan setuju, 31
orang responden menyatakan netral, sebanyak 24 orang responden
menyatakan sangat setuju dan sisanya menyatakan tidak setuju
sebanyak 1 orang responden pada pernyataan saya lebih memilih
menggunakan pelayanan GO-JEK dibandingkan ojek
konvensional.
3) Loyalitas Konsumen
Tabel 4.6
Tanggapan Responden tentang Loyalitas Konsumen
No Pertanyaan
Loyalitas Konsumen
Skor SUM Mean
SS S N TS STS
A Dimensi Transaction
1 Saya merasa puas
menggunakan pelayanan GO-
JEK
13 63 19 5 0 384 3,84
2 Saya tertarik menggunakan
pelayanan GO-JEK karena
aplikasinya mudah digunakan
19 32 45 1 3 363 3,63
Rata-rata dimensi Transaction 3.74
61
Tabel 4.6 (Tabel Lanjutan)
B Dimensi Relationship
3 Saya menggunakan layanan
aplikasi GO-JEK secara
berulang
26 39 27 8 0 383 3,83
4 Saya lebih sering
menggunakan layanan aplikasi
GO-JEK jika saya ingin
berpergian
14 34 40 12 0 350 3,50
Rata-rata dimensi Relationship 3.67
C Dimensi Partnership
5 Saya bersedia menjadi
konsumen yang loyal
22 35 31 12 0 367 3,67
6 Tanggung jawab perusahaan
terhadap konsumen sangat
tinggi
24 42 22 12 0 378 3,78
Rata-rata Partnership 3.73
D Dimensi Ownership
7 Saya merasa loyal setelah
menggunakan layanan aplikasi
GO-JEK
17 47 29 5 2 372 3,72
8 Saya bersedia
merekomendasikan layanan
GO-JEK kepada orang lain
9 42 31 16 2 340 3,40
Rata-rata dimensi Ownership 3.56
Sumber : Data Primer (diolah oleh penulis 2016)
Berdasarkan data dari Tabel 4.6 pada variabel loyalitas konsumen
dimensi transaction pernyataan pertama dapat dilihat bahwa sebanyak 63
orang responden menyatakan setuju, 19 orang responden menyatakan
netral, sebanyak 13 orang responden menyatakan sangat setuju dan sisanya
sebanyak 5 orang responden menyatakan tidak setuju atas petanyaan
tentang saya merasa puas menggunakan pelayanan GO-JEK. Hal ini
menyatakan bahwa sebagian besar dari responden merasa puas atas
pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke dua mayoritas
responden yang berjumlah 45 orang memilih netral dan diikuti dengan 32
62
orang memilih setuju, sebanyak 19 orang memilih sangat setuju, sebanyak
3 orang memilih sangat tidak setuju dan sebanyak 1 orang menyatakan
tidak setuju atas pernyataan saya tertarik menggunakan pelayanan GO-
JEK karena aplikasinya mudah digunakan.
Berdasarkan data di atas pada pertanyaan ke tiga mayoritas
responden yang berjumlah 39 orang memilih setuju dan diikuti dengan 27
orang memilih netral, sebanyak 26 orang memilih sangat setuju dan
sebanyak 8 orang memilih tidak setuju atas pernyataan saya menggunakan
layanan aplikasi GO-JEK secara berulang.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke empat mayoritas
responden yang berjumlah 40 orang responden menyatakan netral,
sebanyak 34 orang responden menyatakan setuju, sebanyak 14 orang
responden menyatakan sangat setuju dan 12 orang responden menyatakan
tidak setuju atas pertanyaan saya lebih sering menggunakan layanan
aplikasi GO-JEK jika saya ingin berpergian.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke lima mayoritas
responden yang berjumlah 35 orang memilih setuju dan diikuti dengan 31
orang memilih netral, sebanyak 22 orang memilih sangat setuju dan 12
orang memilih tidak setuju pada pertanyaan saya bersedia menjadi
konsumen yang loyal.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke enam mayoritas
responden yang berjumlah 42 orang memilih setuju dan diikuti dengan 24
orang memilih sangat setuju, sebanyak 22 orang memilih netral dan 12
63
orang yang menyatakan tidak setuju pada pernyataan tanggung jawab
perusahaan terhadap konsumen sangat tinggi.
Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan ke tujuh dapat dilihat
bahwa mayoritas responden setuju bahwa mereka akan menjadi konsumen
loyal GO-JEK karena puas terhadap pelayanan yang diberikan, yang
diwakilkan pada 47 orang responden. Sebanyak 29 orang responden
menyatakan netral, 17 orang responden menyatakan sangat setuju,
sebanyak 5 orang responden menyatakan tidak setuju dan 2 orang
responden menyatakan sangat tidak setuju pada pertanyaan saya merasa
loyal setelah menggunakan layanan aplikasi GO-JEK.
Berdasarkan data di atas pada pernyataan ke delapan mayoritas
responden yang berjumlah 42 orang memilih setuju dan diikuti dengan 31
orang memilih netral, sebanyak 16 orang memilih tidak setuju dan 2 orang
memilih tidak setuju atas pernyataan saya memberikan informasi yang
positif tentang pelayanan GO-JEK kepada orang lain.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan guna mendapatkan suatu model
regresi yang baik. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data residual
mempunyai distribusi atau penyebaran secara normal atau tidak
dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik memiliki data
64
residual yang terdistribusi secara normal.Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1sebagai berikut.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil output SPSS
Dari hasil gambar dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar
diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan
bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan pengujian asumsi klasik kedua
yang dilakukan untuk memenuhi model regresi. Uji
Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas terjadi
multikolinearitas sempurna, maka koefisiensi regresi variabel
bebas tidak dapat ditentukan dan nilai standar error menjadi tidak
terhingga (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik tidak terdapat
65
korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas
lainnya atau tidak terdapat multikolinearitas.Untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antar variabel bebas yang satu dengan variabel
bebas lainnya dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance
inflation factor (VIF) pada output SPSS. Jika nilai tolerance> 0,10
dan nilai variance inflation factor (VIF)< 10,0 maka tidak terdapat
multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat
pada Tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant) Kualitas pelayanan .639 .542 .486 .774 1.291
Persepsi harga .444 .208 .160 .774 1.291
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil output SPSS
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua nilai VIF< 10 dan semua
tolerance > 0.1 pada setiap variabel independen, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidak samaan varian dari residual pada model regresi. Karena
model regresi yang baik menyaratkan tidak danya masalah
heteroskedastisitas, dikarenakan dapat menyebabkan ketidak
66
efisienan penaksiran dan nilai koefisien determinasi yang akan
menjadi sangat tinggi.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari gambar Scatterplot di atas diketahui bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model
regresi.
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan dan persepsi harga terhadap loyalitas konsumen, maka
untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan
bantuan program softwere SPSS versi 22.00.
67
Maka untuk memperoleh nilai dari rumus di atas penulis
melihatnya dari tabel coefficient sehingga dihasilkan output
sebagai berikut.
Tebel 4.8
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.205 3.477 .346 .730
Kualitas pelayanan .467 .074 .552 6.358 .000
Persepsi harga .303 .145 .182 2.098 .039
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel
4.8 Kolom Unstandardized Coefficients diperoleh persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= 1,205 + 0.467 X1 + 0,303 X2
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan
berdasarkan sebagai berikut.
1) Konstanta (a) = konstanta sebesar 1,205 menyatakan bahwa
jika variabel Kualitas pelayanan dan persepsi harga bernilai 0
maka loyalitas konsumen akan bernilai positif sebesar 1,205,
yang artinya jika loyalitas konsumen dilakukan tanpa
melibatkan kualitas pelayanan (X1) dan persepsi harga (X2)
maka loyalitas konsumen sebesar 1,205.
2) Koefisien X1 = Koefisien kualitas pelayanan (X1) bernilai
positif sebesar 0,467 menunjukan jika variabel kualitas
pelayanan meningkat satu satuan maka loyalitas konsumen
68
akan meningkat sebesar 0,467 dengan syarat variabel bebas
lainnya tetap.
3) Koefisien X2 =Koefisien persepsi harga (X2) bernilai positif
sebesar 0,303, menunjukkan jika variabel persepsi harga
meningkat satu satuan maka nilai loyalitas konsumen akan
meningkat sebesar 0,303 dengan syarat variabel bebas lainnya
tetap.
b. Uji F (Silmutan)
Uji F atau uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang digunakan dan dimasukkan ke dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap
variabel terikat. Uji F dimaksudkan pula sebagai uji signifikansi
model untuk menilai baik atau tidak model yang digunakan dalam
penelitian. Dalam hal ini untuk membuktikan ada tidaknya
pengaruh signifikan antara variabel kualitas pelayanan dan persepsi
harga terhadap loyalitas konsumen. Hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai
berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji F ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1208.496 2 604.248 37.124 .000b
Residual 1578.814 97 16.276
Total 2787.310 99 a. Dependent Variable: Loyalitas b. Predictors: (Constant), Persepsi harga, Kualitas pelayanan
Sumber : Data diolah, 2016
69
Hipotesis penelitiannya
H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
kualitas pelayanan dan persepsi harga dalam membangun
loyalitas konsumen
Ha: Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
kualitas pelayanan dan persepsi harga dalam membangun
loyalitas konsumen
Berdasarkan tabel anova dapat dilihat bahwa F hitung
sebesar 37,124 ternyata lebih besar dari Ftabel sebesar 3.09 atau F
hitung 37,124 > F tabel 3,09 artinya tolak H0 dan terima Ha maka
keputusannya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
kualitas pelayanan dan persepsi harga terhadap loyalitas konsumen
GO-JEK.
c. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis
yang menyebutkan ada tidaknya pengaruh signifikan antara
variabel bebas secara individual atau parsial terhadap variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kualitas
pelayanan dan persepsi harga, sedangkan variabel terikat dalam
penelitian ini adalah loyalitas konsumen. Ada tidaknya pengaruh
signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai t hitung masing-
masing variabel bebas tersebut dengan nilai t tabel. Jika nilai t
hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka dapat dikatakan
70
variabel bebas tersebut secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.hitung masing-masing variabel bebas
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut.
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Model t Sig.
1
(Constant) .346 .730
Kualitas pelayanan 6.358 .000
Persepsi harga 2.098 .039
Sumber: Data diolah, 2016
.
Hipotesis 1
H0: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kualitas
pelayanan terhadap loyalitas konsumen
Berdasarkan tabel coefficient (a) diperoleh t hitung sebesar 6.358 lebih
besar dari t tabel sebesar 1.98 atau t hitung > t tabel, maka tolak Ho.
Artinya terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara kualitas
pelayanan terhadap membangun loyalitas konsumen jasa Go-Jek.
Hipotesis 2
H0: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
persepsi harga terhadap loyalitas konsumen
.Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi
harga terhadap loyalitas konsumen
Berdasarkan tabel coefficient (a) diperoleh t hitung sebesar
2.098 lebih besar dari t tabel sebesar 1,98 atau t hitung 2,098 > t tabel
1,98 maka tolak Ho. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara
71
parsial antara persepsi harga dalam membangun loyalitas konsumen
jasa Go-Jek.
d. Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya keeratan
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
ditunjukkan dengan nilai R pada output SPSS model summary.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas yang
digunakan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel terikat ditunjukkan dengan nilai adjusted R2.
Nilai adjusted R2
mendekati 1 atau 100% dapat dikatakan bahwa
variabel-variabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat. Hasil analisis koefisien
determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada output SPSS model
summary seperti yang ditunjukkan Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .658a .434 .422 4.03441 1.535
a. Predictors: (Constant), Persepsi harga, Kualitas pelayanan b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, diperoleh nilai R sebesar 0,658
atau 65,8%. Nilai R tersebut menunjukkan bahwa hubungan yang kuat
antara variabel bebas yang meliputi kualitas pelayanan dan persepsi
harga dengan variabel terikat loyalitas konsumen sebesar 0,658 atau
72
65,8%. Nilai adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0,422 atau 42,2%. Hal
ini berarti bahwa variabel kualitas pelayanan dan persepsi harga
memberikan kontribusi sebesar 42,2% pada pengaruh loyalitas
konsumen, sedangkan sisanya merupakan kontribusi variabel lain di
luar model penelitian ini.
C. Pembahasan
Hasil penelitian yang didapatkan dari 100 sampel responden, dapat
dilihat bahwa mayoritas pengguna jasa Go-jek di wilayah Cibubur, Jakarta
Timur adalah konsumen berjenis kelamin perempuan sebesar 62 orang dan
laki-laki sebesar 38 orang dengan mayoritas berusia tahun 20-30 tahun dengan
jumlah 43 orang, disusul dengan usia usia 30-40 tahun sebesar 31 orang,
selanjutnya usia <20 tahun sebanyak 17 orang atau 17% , dan yang berusia
>40 tahun sebanyak 9 orang atau 9%. Artinya mayoritas yang menggunakan
jasa Go-Jek di Wilayah Cibubur saat ini adalah yang berusia 20-30 tahun dan
mayoritas responden berdasarkan pekerjaan nya adalah merupakan pelajar
atau mahasiswa berujumlah 32 orang, pegawai swasta sebesar 21 orang atau
21%, lain-lain sebesar 16 orang atau 16%, pegawai negri sipil sebesar 12
orang atau 12%, wiraswasta sebesar 10 orang atau 10%, dan sisanya sebanyak
9 orang atau 9% sebagai ibu rumah tangga.
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya variabel
kualitas pelayanan secara parsial memiliki hubungan yang cukup positif
73
dan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen, hal ini terbukti
dari nilai t hitung 6,358 > t tabel 1,98 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh secara siginifikan
dalam membangun loyalitas konsumen.
Pada dasarnya tujuan akhir dari perusahaan adalah menciptakan
loyalitas konsumen. Konsumen yang merasa puas merupakan suatu modal
bagi perusahaan untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Loyalitas merupakan komitmen yang dipegang secara mendalam
untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di
masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi
menyebabkan konsumen beralih Kotler dan Keller (2009:138).
Terciptanya kepuasan konsumen mempunyai manfaat seperti memberikan
dasar yang baik untuk pembelian ulang oleh konsumen, terciptanya
loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Fandy
Tjiptono, 2014). Kualitas pelayanan yang baik akan menciptakan loyalitas
konsumen dan murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif
sifatnya. Oleh karena itu, perlu dibandingkan terlebih dahulu dengan harga
produk serupa yang diproduksi atau dijual oleh perusahaan lain.
2. Pengaruh Perspesi Harga Terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya variabel
persepsi harga secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen, hal ini terbukti dari nilai t hitung 2,098 > t tabel 1,98
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian bahwa persepsi harga
74
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen jasa Go-Jek. Artinya
bahwa dengan harga yang sesuai dengan persepsi akan membangun
loyalitas konsumen layanan Go-jek di wilayah Cibubur.
Istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang dibebankan
untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah nilai konsumen dalam
pertukaran untuk mendapatkan manfaat dan memiliki atau menggunakan
produk atau jasa. Harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk
pelayanan yang diberikan oleh penjual dan tidak dapat dipungkiri penjual
juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut. Persepsi
harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakan harga
dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaian
terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau
sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari
persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi
individu itu sendiri Kotler dan Garry Amstrong (2008).
Secara umum persepsi konsumen terhadap harga tergantung dari
perception of prices differences (persepsi mengenai perbedaan harga) dan
reference prices (referensi harga). Secara spesifik, setiap konsumen
menyadari hubungan yang relatif antara harga dan tingkat harapan mereka
tentang produk yang akan dibeli. Selanjutnya, kuota dari suatu harga yang
ditawarkan dapat dibandingkan dengan pengalaman dan harapan
konsumen, sehingga harga yang ditawarkan dapat diterima atau setidaknya
sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.
75
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga Terhadap Loyalitas
Konsumen
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya variabel
kualitas pelayanan dan persepsi harga secara silmutan memiliki hubungan
yang positif, dan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal
ini dapat dilihat dari nilai F hitung 37,124 > F tabel 3,09 dan mempunyai
pengaruh sebesar 42,2%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dan persepsi harga mimiliki pengaruh signifikan dalam membangun
loyalitas konsumen jasa Go-Jek di wilayah Cibubur.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan searah pengaruh kualitas pelayanan dan persepsi
harga dalam membangun loyalitas konsumen layanan Go-Jek di wilayah
Cibubur, Jakarta Timur.
Secara umum persepsi konsumen terhadap pelayanan dan harga
tergantung dari persepsi mengenai kualitas pelayanan dan perbedaan
harga. Secara spesifik, setiap konsumen menyadari hubungan yang relatif
antara harga dan tingkat harapan mereka tentang produk yang akan dibeli.
Selanjutnya, kuota dari suatu harga yang ditawarkan dapat dibandingkan
dengan pengalaman dan harapan konsumen sehingga harga yang
ditawarkan dapat diterima atau setidaknya sesuai dengan kualitas jasa yang
ditawarkan.
Loyalitas konsumen memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja
76
keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini
menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan
mempertahankan konsumen. Usaha untuk menjadikan konsumen yang
loyal tidak dapat dilakukan secara langsung, tatapi melalui beberapa
tahapan, mulai dari mencari konsumen yang potensial sampai memperoleh
partners.
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai penutup dari skripsi, berikut ini akan disajikan kesimpulan dari
pembahasan skripsi pada bab sebelumnya. Kemudian akan disampaikan pula
saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
1. Kualitas produk mampu membangun kepuasan konsumen. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dibangun oleh Go-jek dapat
membangun loyalitas konsumen. Berarti dapat disimpulkan bahwa
pelayanan yang diberikan kepada konsumen telah tersampaikan secara
baik dan diterima secara positif sehingga dapat membangun loyalitas
konsumen.
2. Persepsi harga mampu membangun loyalitas konsumen Go-Jek. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi harga mampu membangun loyalitas
konsumen, dan perlu didukung oleh faktor-faktor lain dalam membangun
loyalitas konsumen Go-Jek.
3. Kualitas pelayanan dan perspesi harga mampu membangun loyalitas
konsumen Go-Jek. Hal ini berarti bahwa apa yang telah diberikan Go-Jek
tehadap konsumen telah tersampaikan dengan baik dan konsumen
merasakan sesuatu yang mereka dapatkan dari Go-Jek. Karena pada
dasarnya jika sesuatu yang di peroleh oleh konsumen tersebut sesuai
dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan maka secara otomatis
77
78
akan menghasilkan loyalitas konsumen dan konsumen akan menempatkan
Go-Jek di benak mereka karena mereka merasa puas.
B. Saran
Melihat kesimpulan di atas beberapa saran yang akan diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Pengelola Go-Jek diharapakan dapat meningkatkan dimensi empathy,
khususnya ketepatan waktu jemput, kosumen berharap waktu jemput lebih
cepat dibanding saat ini.
2. Harga layanan yang diberikan Go-jek diharapkan disesuaikan dengan
kualitas layanan saat ini agar konsumen menjadi loyal terhadap jasa Go-
Jek.
3. Untuk penelitian lanjutan diharapkan menambah variabel yang menjadi
faktor dalam meningkatkan loyalias pelayanan, seperti diferensiasi jasa,
kualitas produk, dan kepuasan konsumen sebagai intervening.
79
DAFTAR PUSTAKA
Almasdi, dan Jusuf Suit. 2012. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber.
Daya Manusia. Jakarta: Syiar Media.
Bambang Setiaji. 2008. Cara Mudah Analisis Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Tutorial SPSS. Surakarta: Al-Es’af University Press.
Basu Swastha.2009. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.
Christina Widhya Utami. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat.
Dharmesta, 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Yogyakarta:
Liberty
Fandy Tjiptono, dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality and Satisfaction.
(ed 3). Yogyakarta: Andi.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS
19 (edisi kelima.) Semarang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Goenardhi, Lydia. 2011. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza di Kota Banjarmasin”.
Jurnal Manajemen dan Akutansi, Vol. 12, No.2.
Griffin, Ricki W. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Hurriyati, Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung:
Alfabeta
Imam Febri Cahyadi. 2014. Pengaruh Persepsi Harga, Atribut Produk Dan
Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula (Studi pada
konsumen susu formula SGM di Kota Yogyakarta). Program Studi
Manajemen-Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta
Indah Dwi Kurniasih. 2012. Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalitas Konsumen Melalui Variabel Kepuasan (Studi Pada Bengkel
AHASS 0002-Astra Motor Siliwangi Semarang). Jurnal Admintrasi Bisnis
Vol 1, No 1, Hal 1-9
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.
____________; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,.
Jakarta: Erlangga
80
Lily Harjati dan Yurike Venesia. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan dan Persepsi
Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Maskapai Penerbangan Tiger
Air Mandala. Jurnal Widya Ekonomika, Vol 1, No 1, Hal 1-11
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Novita Dian Utami. 2015. Pengaruh Kualitas Produk, Pelayanan, Harga dan
Lokasi Terhadap Loyalitas Dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol 4, No 5, Hal 1-20
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2007. Consumer behavior: Perilaku Konsumen
Dan Strategi Pemasaran Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Andi Offset.
Saleh, Muwafik, Akh. 2010. Public Service Communication. Malang: UMM
Press.
Schiffman, L.G dan Kanuk, Lesley L, 2007. Consumer Behavior, New Jersey:
Perason Prestice Hall.
Shandy Ibnu Zakaria dan Sri Rahayu Tri Astuti. 2013. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa
Transportasi (Studi Kasus Pada Pengguna Bus Trans Yogya di Kota
Yogyakarta) ), Jurnal Manajemen, Vol 2, No 3, Hal 1-8
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed. Methods). Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remana Rosdakarya.
Tjiptono Fandy, 2014, Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi,
Tjiptono, Fandy. 2012. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: CV Andi.
Offset.
Tony Wijaya. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya
Zeithaml, V.A. and M.J. Bitner.1996. Services Marketing. The McGraw-Hill
Companies, Inc. New York.
KUESIONER
MENGEMBANGKAN LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KUALITAS
LAYANAN DAN HARGA YANG DI PERSEPSIKAN PT GO-JEK INDONESIA
Responden Yth,
Bersama ini saya sebarkan kuesioner untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi yang sedang saya lakukan dengan judul “ Mengembangkan Loyalitas
Konsumen Melalui Kualitas Layanan dan Harga yang Dipersepsikan PT. GO-JEK
INDONESIA”.
Saya mohon ketersediaan responden yang terhormat agar kiranya dapat membantu
mengisi kuesioner yang telah saya susun ini. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu
dengan cermat dan teliti dalam mengisi setiap pertanyaan. Atas segala perhatian dan bantuan
saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Gumilang Wiby Laksono
I. Data Responden
Beri tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda.
1. Jenis kelamin :
□ Pria □ Wanita
2. Usia anda saat ini adalah :
□ < 20 tahun
□ > 20 tahun
3. Pekerjaan :
□ Pelajar/ Mahasiswa □ Pegawai Swasta □ Wiraswasta
□ Pegawai Negri Sipil □ Ibu Rumah Tangga □ Lain - lain
II. Petunjuk Pengisian
Isilah jawaban sesuai dengan pendapat anda, dengan member tanda seklis pada
kotak yang telah tersedian.
Keterangan :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Pertanyaan Variabel Kualitas Layanan
Tangibles
1. Kondisi kendaraan driver dalam keadaan baik
2. Kemudahaan akses konsumen dalam menggunakan
layanan GO-JEK
3. Kerapihan driver menjadi faktor penting dalam
melayani konsumen.
Reliability
4. Memberikan perlengkapan sebelum berkendara
5. Driver menjaga keselamatan konsumennya pada
saat berkendara.
6. Saya merasa pelayanan yang diberikan tepat waktu
Assurance
7. Saya merasa aman dalam berkendara
8. Driver sangat sopan dalam memberikan pelayanan
GO-JEK
9. Driver memiliki pengetahuan yang luas terhadap
tempat yang akan saya tuju
Emphaty
10. Perusahaan memberikan solusi terhadap konsumen
yang memiliki keluhan dalam pelayanan GO-JEK
11. Ketepatan waktu driver dalam menjemput
konsumen
12. Saya merasa driver PT. GO-JEK peduli terhadap
apa yang di butuhkan konsumen
Pertanyaan Variabel Harga yang Dipersepsikan
Harga dengan Kualitas Layanan
13. Harga yang ditawarkan oleh PT GO-JEK sesuai
dengan kualitas layanan yang diberikan
14. Saya puas terhadap kualitas layanan yang diberikan
oleh PT GO-JEK
Harga dengan Manfaat
15. Pelayanan yang ditawarkan oleh PT GO-JEK
memiliki manfaat yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan harga yang dibayarkan
16. Harga yang ditawarkan sesuai dengan jarak yang
dituju
Harga Bersaing
17. Menurut saya pelayanan yang diberikan oleh PT
GO-JEK memiliki harga yang terjangkau
18. Saya lebih memilih menggunakan pelayanan GO-
JEK dibandingkan ojek konvensional
Pertanyaan Variabel Loyalitas Konsumen
Transaction
19. Mudah dalam melakukan pembayaran
20. Saya lebih sering melakukan pembayaran melalui
GO – Pay karena lebih praktis
Relationship
21. Saya menggunkan layanan aplikasi GO-JEK secara
berulang
22. Saya lebih sering menggunakan layanan aplikasi
GO-JEK jika saya ingin berpergian
Partnership
23. Saya bersedia menjadi konsumen yang loyal
24. Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen
sangat tinggi
Ownership
25. Saya merasa loyal setelah menggunakan layanan
aplikasi GO-JEK
26. Saya bersedia merekomendasikan layanan GO-JEK
kepada orang lain
Lampiran 4. Hasil Olah Data SPSS Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 Persepsi harga, Kualitas pelayanan
b
. Enter
a. Dependent Variable: Loyalitas b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .658a .434 .422 4.03441 1.535
a. Predictors: (Constant), Persepsi harga, Kualitas pelayanan b. Dependent Variable: Loyalitas
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1208.496 2 604.248 37.124 .000b
Residual 1578.814 97 16.276
Total 2787.310 99
a. Dependent Variable: Loyalitas b. Predictors: (Constant), Persepsi harga, Kualitas pelayanan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.205 3.477 .346 .730
Kualitas pelayanan .467 .074 .552 6.358 .000
Persepsi harga .303 .145 .182 2.098 .039
Coefficients
a
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant) Kualitas pelayanan .639 .542 .486 .774 1.291
Persepsi harga .444 .208 .160 .774 1.291
a. Dependent Variable: Loyalitas
Collinearity Diagnostics
a
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Kualitas pelayanan
Persepsi harga
1
1 2.981 1.000 .00 .00 .00
2 .010 17.417 .22 1.00 .24
3 .009 18.458 .78 .00 .76
a. Dependent Variable: Loyalitas
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 22.1163 34.9417 29.3700 3.49386 100 Std. Predicted Value -2.076 1.595 .000 1.000 100 Standard Error of Predicted Value
.404 1.272 .670 .200 100
Adjusted Predicted Value 21.7415 34.9305 29.3478 3.52837 100 Residual -16.19574 8.40752 .00000 3.99345 100 Std. Residual -4.014 2.084 .000 .990 100 Stud. Residual -4.104 2.196 .003 1.007 100 Deleted Residual -16.93055 9.33521 .02223 4.13272 100 Stud. Deleted Residual -4.492 2.241 -.001 1.029 100 Mahal. Distance .004 8.848 1.980 1.870 100 Cook's Distance .000 .255 .012 .032 100 Centered Leverage Value .000 .089 .020 .019 100
a. Dependent Variable: Loyalitas
Charts
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1_1 100 1.00 5.00 3.6100 1.13614 X1_2 100 2.00 5.00 3.9000 .74536 X1_3 100 1.00 5.00 3.5800 .96588 X1_4 100 2.00 5.00 3.7400 .88329 X1_5 100 2.00 5.00 3.7900 .84441 X1_6 100 2.00 5.00 3.7800 .83581 X1_7 100 3.00 5.00 4.1100 .52982 X1_8 100 1.00 5.00 3.6400 .92682 X1_9 100 2.00 5.00 3.8900 .93090 X1_10 100 2.00 5.00 3.5500 .84537
X1_11 100 2.00 5.00 3.4500 .88048 X1_12 100 2.00 5.00 3.7600 .96525
Valid N (listwise) 100
Descriptives Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Z1 100 1.00 5.00 3.8000 .96400 Z2 100 1.00 5.00 3.9700 1.03918 Z3 100 3.00 5.00 3.9600 .77746 Z4 100 2.00 5.00 4.0000 .80403 Z5 100 2.00 5.00 4.1700 .79207 Z6 100 2.00 5.00 3.9100 .76667
Valid N (listwise) 100
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y1 100 2.00 5.00 3.8400 .70668 Y2 100 1.00 5.00 3.6300 .90626 Y3 100 2.00 5.00 3.8300 .91071 Y4 100 2.00 5.00 3.5000 .88192 Y5 100 2.00 5.00 3.6700 .95405 Y6 100 2.00 5.00 3.7800 .94900 Y7 100 1.00 5.00 3.7200 .87709 Y8 100 1.00 5.00 3.4000 .93203
Valid N (listwise) 100
Frequencies Frequency Table
X1_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 2 2.0 2.0 2.0
2.00 16 16.0 16.0 18.0
3.00 31 31.0 31.0 49.0
4.00 21 21.0 21.0 70.0
5.00 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 6 6.0 6.0 6.0
3.00 15 15.0 15.0 21.0
4.00 62 62.0 62.0 83.0
5.00 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 3 3.0 3.0 3.0
2.00 12 12.0 12.0 15.0
3.00 22 22.0 22.0 37.0
4.00 50 50.0 50.0 87.0
5.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 8 8.0 8.0 8.0
3.00 31 31.0 31.0 39.0
4.00 40 40.0 40.0 79.0
5.00 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 6 6.0 6.0 6.0
3.00 30 30.0 30.0 36.0
4.00 43 43.0 43.0 79.0
5.00 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 6 6.0 6.0 6.0
3.00 30 30.0 30.0 36.0
4.00 44 44.0 44.0 80.0
5.00 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
3.00 9 9.0 9.0 9.0
4.00 71 71.0 71.0 80.0
5.00 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 4 4.0 4.0 4.0
2.00 1 1.0 1.0 5.0
3.00 40 40.0 40.0 45.0
4.00 37 37.0 37.0 82.0
5.00 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 8 8.0 8.0 8.0
3.00 25 25.0 25.0 33.0
4.00 37 37.0 37.0 70.0
5.00 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 10 10.0 10.0 10.0
3.00 38 38.0 38.0 48.0
4.00 39 39.0 39.0 87.0
5.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 10 10.0 10.0 10.0
3.00 51 51.0 51.0 61.0
4.00 23 23.0 23.0 84.0
5.00 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 14 14.0 14.0 14.0
3.00 19 19.0 19.0 33.0
4.00 44 44.0 44.0 77.0
5.00 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 3 3.0 3.0 3.0
2.00 8 8.0 8.0 11.0
3.00 16 16.0 16.0 27.0
4.00 52 52.0 52.0 79.0
5.00 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 3 3.0 3.0 3.0
2.00 6 6.0 6.0 9.0
3.00 19 19.0 19.0 28.0
4.00 35 35.0 35.0 63.0
5.00 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
3.00 32 32.0 32.0 32.0
4.00 40 40.0 40.0 72.0
5.00 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 3 3.0 3.0 3.0
3.00 23 23.0 23.0 26.0
4.00 45 45.0 45.0 71.0
5.00 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 4 4.0 4.0 4.0
3.00 12 12.0 12.0 16.0
4.00 47 47.0 47.0 63.0
5.00 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Z6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 1 1.0 1.0 1.0
3.00 31 31.0 31.0 32.0
4.00 44 44.0 44.0 76.0
5.00 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 5 5.0 5.0 5.0
3.00 19 19.0 19.0 24.0
4.00 63 63.0 63.0 87.0
5.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 3 3.0 3.0 3.0
2.00 1 1.0 1.0 4.0
3.00 45 45.0 45.0 49.0
4.00 32 32.0 32.0 81.0
5.00 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 8 8.0 8.0 8.0
3.00 27 27.0 27.0 35.0
4.00 39 39.0 39.0 74.0
5.00 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 12 12.0 12.0 12.0
3.00 40 40.0 40.0 52.0
4.00 34 34.0 34.0 86.0
5.00 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 12 12.0 12.0 12.0
3.00 31 31.0 31.0 43.0
4.00 35 35.0 35.0 78.0
5.00 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Y6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2.00 12 12.0 12.0 12.0
3.00 22 22.0 22.0 34.0
4.00 42 42.0 42.0 76.0
5.00 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 2 2.0 2.0 2.0
2.00 5 5.0 5.0 7.0
3.00 29 29.0 29.0 36.0
4.00 47 47.0 47.0 83.0
5.00 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Y8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 2 2.0 2.0 2.0
2.00 16 16.0 16.0 18.0
3.00 31 31.0 31.0 49.0
4.00 42 42.0 42.0 91.0
5.00 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation 3.99344706
Most Extreme Differences Absolute .062 Positive .048 Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .622 Asymp. Sig. (2-tailed) .833
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.