Teknologi Ked Gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknologi ked gigi

Citation preview

Sony, clerkship student in dental hospital had a patient who wanted his teeth to be filled. Sony prepared the dental unit and the filling instruments that he would need for the treatment. He dropped the high speed the hand piece and the edge of it damaged, than it could not run well. He was nervous because this patient was his first patient. Meanwhile, he found his mouth mirror broken in a dry heat sterilization machine. Finally, the supervisor ask him to find the substitute instruments so he could do the treatment and give task to search literature about types of sterilization instrument, part of dental unit and dental instrument in dental practise.

Sony, mahasiswa jabatan juru tulis di rumah sakit gigi memiliki seorang pasien yang ingin giginya untuk diisi. Sony menyiapkan unit gigi dan instrumen mengisi bahwa dia akan perlu untuk pengobatan. Dia menjatuhkan kecepatan tinggi potongan tangan dan tepi itu rusak, daripada tidak bisa berjalan dengan baik. Dia gugup karena pasien ini adalah pasien pertamanya. Sementara itu, ia menemukan cermin mulutnya rusak dalam mesin sterilisasi panas kering. Akhirnya, supervisor meminta dia untuk menemukan alat-alat pengganti sehingga ia bisa melakukan perawatan dan memberikan tugas untuk mencari literatur tentang jenis instrumen sterilisasi, bagian dari unit gigi dan instrumen gigi di praktek dokter gigi.

DAFTAR ALAT-ALATKONSERVASI GIGI1. CONTRA ANGLE HIGH SPEEDFUNGSI:Untuk ngebor tulangalveolar atau untuk preparasi gigi sebelum di tumpat.Alat ini dengan kecepatan tinggi2. LONG SHANK FISSUREFUNGSI:Long shank fissure merupakan mata bur yang berfungsi untuk preparasi gigi.3. PORTABLEAlat yang digunakan untuk menggerakkancontra angle high speed.4. SPATULA SEMENMengaduk basis5. SPATULA AGATEKETERANGAN: spatula yang terbuat dari bahan plastik (agate) yang berfungsi untuk mengaduk GI6. PLASTIC FILLING INSTRUMENTMemasukkan bahan restorasi7. GLASS PLATEBagian dari alat untuk mengaduk

alat alat kedokteran gigi terbagi menjadi beberapa alat yaitu :

1. ALAT ORAL DIAGNOSTIK

a. KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGELCIRI-CIRI :Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat.Macam permukaan kaca : datar cembung Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor 6.

KEGUNAAN-Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata-Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah dan ,bibir.-Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.-Melihat hasil preparasi, tumpatan.-Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan.Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinyaBila kaca pecah/sdh buram kaca baru dpt diganti tanpamengganti handle baru.

KETERANGAN :Kurang atau semi kritis

b. PINSET (DENTAL PINSET)

CIRI-CIRI :Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.

KEGUNAAN :Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

KETERANGAN :Alat kritis

c. SONDE / PROBE / EXPLORER

CIRI-CIRI :-Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.-Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double end ).-Macam :Sonde bengkok/melengkung lingkaran.Sonde lurus

KEGUNAAN :

Mencari caries & mengukur kedalamannyaMemeriksa adanya debris dan calculus.Memeriksa adanya ferforasi atap pulpa.Tankainya bisa untuk tes perkusiMengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

KETERANGAN :Alat kritis

d. EXCAVATOR

CIRI-CIRI :-Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil.-Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol s/d no. 6.

KEGUNAAN :-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran- kotorannya atau sisa makanan -yang terdapat di dalam kavitas.-Membongkaran tumpatan sementara.-Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam.

PEMELIHARAAN :LIHAT BAGIAN KONSERVASI

e. ALAT DENTAL RONTGEN FOTO

CIRI-CIRI :Peralatan foto jaringan keras dengan penggunaan sinar rontgen.

KEGUNAAN :Untuk melihat gigi dan kelainan jaringan pendukung gigi.

PEMELIHARAAN :Dimainkan dari sumber listrik.

KETERANGAN :Alat tidak kritis

f. VITALITESTER

CIRI-CIRI :Alat yang menggunakan aliran listrik yang akan menimbulkan reaksi pulpa.

KEGUNAAN :Untuk viitalitas pulpa

PEMELIHARAAN :Dimainkan dari sumber listrik.

KETERANGAN :Alat tidak kritis

g. WATER SYRINGE

CIRI-CIRITERDIRI DR 4 BAGIAN :1.PENGHISAP 3. BELAKANG2.BADAN 4. PER-GUNAUTK MEMBERSIHKAN CARIES WAKTU MELAKUKAN PEMERIKSAAN GIGI/SETELAH PREPRARASI GIGI

PEMELIHARAANSelesai dipakai ujungnya dilepas dibersihkan dan disterilkan

2. ALAT-ALAT PERLINDUNGAN KHUSUS

a. PERIODONTAL PROBE

CIRI-CIRI : Terbuat dari stainless steel berbentuk sperti sonde lurus dengan garis

KEGUNAAN : Untuk mengukur dalamnya saku gusi (gingiva pocket)

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

b. SCALER

CIRI-CIRI : Terbuat dari stainless steel Bentuknya bermacam-macam, sesuai dengan kegunaannya

KEGUNAAN : Untuk membersihkan karang gigi

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*1. HOE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti cangkul

KEGUNAAN : Untuk meratakan permukaan akar, sehinggabebas dari karang gigi.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*2. CHISEL SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya sperti pahat

KEGUNAAN : Untuk membersihkan karang gigi pada permukaan proximal gigi anterior.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*3. FILE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti kikir.

KEGUNAAN : Alat ini jarang dipakai, karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi rata.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*4. SICKLE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti bulan sabit.

KEGUNAAN : Untuk mengambil supra/sub gingival calculus pada interdental space.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*5. CURRET SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti sendok.

KEGUNAAN : Untuk mengambil sub gingival calculus, jaringan cementum dan jaringan lunak dari dinding pocket.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

3. CAVITRON / SUPER SONIC SCALER

CIRI-CIRI : Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi yang dijalankan dengan listrik/ultrasonic. Bagian ujung dari alat ini dapat diganti-ganti disesuaikan dengan bentuk yang kita butuhkan Pada bagian ujung dari alat ini ada lubang yang gunanya untuk mengeluarkan air ketika dipakai, maksudnya supaya tidak menjadi panas.

KEGUNAAN : Ujung yang tipis dipakai untuk bagian approximal Ujung yang permukaannya lebar, dipakai untuk bagian buccal. Untuk membersihkan karang gigi, baik sub maupun supra gingival calculus serta debris dan stain.

PEMELIHARAAN : Ujung yang bisa dilepas dicuci bersih, kemudian disterilkan. Sehabis dipakai bersihkan instrument. Bila terjadi sumbatan pada tip, bersihkan dengan clening wire.

1. PengertianTeknologiKedokteranGigiTeknologi Kedokteran Gigi adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu tentang aspek teknik terhadap produksi dan rekayasa alat rehabilitasi, restorasi dan rekonstruksi di bidang kedokteran gigi untuk mengembalikan fungsi dan estetika dalam sisstem stomatognatika. Di dalam pelaksanaannya teknologi kedokteran gigi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Teknologi kedokteran Gigi -1 dan Teknologi Kedokteran Gigi -2. Adapaun Teknologi Kedoktetan Gig -1 dibicarakan mengenai instrumentaria dan Teknologi Kedokteran gigi-2 dibicarakan mengenai casting.2. TujuanTeknologiKedokteranGigia. Merencanakan dan melaksanakan rekayasa dalam pembuatan alat-alatrehabilitasi, restorasi dan rekonstruksi untuk menunjang dalam tindakan pengembalian fungsi atau estetika secara optimal pada system stomatognatika. Di dalam pelaksanaan rekayasa dalam pembuatan alat alat tersebut selaku dapat dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu dimasa yang akan dating, secara umum, dan khususnya perkembangan ilmu kedokteran gigi dimasa masa yang akan datang.b. Melaksanakan reparasi / perbaikan alat alat rehabilitasi, restorasi dan rekonstruksi yang mengalami kerusakan.c. Merencanakan perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam memproduksi dan merekayasa alat alat kedokteran gigi yang berhubungan dengan tindakan rehabilitasi, restorasi dan rekonstruksi.3. KegunaanTekhnologiKedokterangigia. Hubungannya dengan cabang ilmu kedokteran gigi lain.Cabang cabang ilmu kedokteran gigi yang ada hubungannya dengan teknologi kedokteran gigi antara lain ilmu Prostodonsia (prosthodontic science), Ortodonsia (orthodontic science), ilmu konservasi (operative dentistry), periodonsia (periodontal science), ilmu bedah mulut (oral sugery).b. Manfaat untuk cabang ilmu kedokteran gigi lainDengan memanfaatkan teknologi kedokteran gigi ini maka dapatlah dibuat bermacam macam alat pada gigi yang berhubungan dengan tindakan rehabilitasi, restorasi dan rekonstruksi.Pada ilmu prostodonsia dengan pemanfaatan teknologi kedokteran dapat dibuat alat removable gigi tiruan sebagian (partial denture), disingkat GTS, gigi tiruan lengkap (complete denture), disingkat GTL, dan gigi tiruan cekat / permati (fix denture) dan lain lain yang berfungsi untuk rehabilitasi.Pada ilmu ortodonsia dengan pemanfaatan teknologi kedokteran gigi dapat dibuat alat ortodonsi lepasan dan alat ortodonsi permanen / cekat atau fix.Pada ilmu konservasi gigi dengan memanfaatkan teknologi kedokteran gigi dapat dibuat tumpatan pada gigi yang terbuat dari logam (inlay), restorasi mahkota gigi yang sudah rusak dan masih dapat diperbaiki dan tidak berindikasi dicabut (full crown, dowel dan stiftand) dan lain lain.Pada ilmu periodonsia dengan memanfaatkan teknologi kedokteran gigi dapat dibuat, misalnya splinting, night guard dan lain lain.Pada ilmu bedah mulut dengan memanfaatkan teknologi kedokteran gigi dapat dibuat, misalnya obturator dan lain- lain.Pada bidang ilmu fisika teknologi kedokteran gigi bermanfaat untuk perhitungan gaya pada pembuatan alat ortodonsi, misalnya mengenai besarnya spring untuk menggerakkan suatu gigi.

Sterilisasi Instrumen

Sterilisasi adalah setiap proses (kimia atau fisik) yang membunuh semua

bentuk hidup terutama mikroorganisme termasuk virus dan spora bakteri. Sterilisasi

dilakukan dalam 4 tahap, yaitu :

1. Pembersihan sebelum SterilisasiSebelum disterilkan, alat-alat harus dibersihkan terlebih dahulu dari debris organik, darah dan saliva. Dalam kedokteran gigi, pembersihan dapat dilakukan dengan cara pembersihan manual atau pembersihan dengan ultarsonik. Pembersihan dengan memakai alat ultrasonik dengan larutan deterjen lebih aman, efisien dan efektif dibandingkan dengan penyikatan. Gunakan alat ultrasonik yang ditutup selama 10 menit. Setelah dibersihkan, instrumen tersebut dicuci dibawah aliran air dan dikeringkan dengan baik sebelum disterilkan. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang sempurna dan untuk mencegah terjadinya karat.

2. Pembungkusan Setelah dibersihkan, instrumen harus dibungkus untuk memenuhi prosedur klinik yang baik. Instrumen yang digunakan dalam kedokteran gigi harus dibungkus untuk sterilisasi dengan menggunakan nampan terbuka yang ditutup dengan kantung sterilisasi yang tembus pandang, nampan yang berlubang dengan penutup yang dibungkus dengan kertas sterilisasi, atau dibungkus secara individu dengan bungkus untuk sterilisasi yang dapat dibeli.

3. Proses SterilisasiSterilisasi dapat dicapai melalui metode berikut:a. Pemanasan basah dengan Tekanan Tinggi (Autoclave) Cara kerja autoclave sama dengan Pressure cooker. Uap jenuh lebih efisien membunuh mikroorganisme dibandingkan dengan maupun pemanasan kering. Instrumen tersebut dapat dibungkus dengan kain muslin, kertas, nilon, aluminium foil, atau plastik yang dapat menyalurkan uap. b. Pemanasan Kering (Oven) Penetrasi pada pemanasan kering kurang baik dan kurang efektif dibandingkan dengan pemanasan basah dengan tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi 1600 C atau 1700C dan waktu yang lebih lama (2 atau 1 jam) untuk proses sterilisasi. Menurut Nisengard dan Newman suhuyang dipakai adalah 1700C, selama 60 menit, untuk alat yang dapat menyalutkan panas adalah 1900c. Uap Bahan Kimia (Chemiclave)C, sedangkan untuk instrumen yang tidak dibungkus 6 menit. Kombinasi dari formaldehid, alkohol, aseton, keton, dan uap pada 138 kPa merupakan cara sterilisasi yang efektif. Kerusakan mikroorganisme diperoleh dari bahan yang toksik dan suhu tinggi. Sterilisasi dengan uap bahan kimia bekerja lebih lambat dari autoclave yaitu 138-176 kPa selama 30 menit setelah tercapai suhu yang dikehendaki. Prosedur ini tidak dapat digunakan untuk bahan yang dapat dirusak oleh bahan kimia tersebut maupun oleh suhu yang tinggi. Umumnya tidak terjadi karatan apabila instrumen telah benar-benar kering sebelum disterilkan karena kelembaban yang rendah pada proses ini sekitar 7-8%. Keuntungan sterilisasi dengan uap bahan kimia adalah lebih cepat dibandingkan dengan pemanasan kering, tidak menyebabkan karat pada instrumen atau bur dan setelah sterilisasi diperoleh instrumen yang kering. Namun instrumen harus diangin-anginkan untuk mengeluarkan uap sisa bahan kimia.4. Penyimpanan yang Aseptik Setelah sterilisasi, instrumen harus tetap steril hingga saat dipakai. Penyimpanan yang baik sama penting dengan proses sterilisasi itu sendiri, karena penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan instrumen tersebut tidak steril lagi. Lamanya sterilitas tergantung pada tempat dimana instrumen itu disimpan dan bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah yang tertutup dan terlindung dengan aliran udara yang minimal seperti lemari atau laci merupakan tempat penyimpanan yang baik. Pembungkus instrumen hanya boleh dibuka segera sebelum digunakan, apabila dalam waktu satu bulan tidak digunakan harus disterilkan ulang.

STERILISASIPengertian: Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.

Tujuan: Untuk mensterilkan alat-alat, media, dan benda yang dipergunakan di laboratorium agar bebas dari mikroorganisme maupun sporanya.

Macam-macam sterilisasi:

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.Pemanasan:a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b) Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

d) Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf

Penyinaran dengan UVSinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV

Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu :

Sterilisasi Uap (Panas Lembab)Sterilisasi Uap dilakukan menggunakan autoclave dengan prinsipnya memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :

Penguraian gula.

Degradasi vitamin dan asam-asam amino.

Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.

Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar. Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme tersebut.

Kondisi yang dibutuhkan untuk sterilisasi uap dengan menggunakan autoclave adalah :

Suhu 115,5 , waktu 30 menitSuhu 121,5 , waktu 20 menitSuhu 126,5 , waktu 15 menitMetode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan bahan-bahan lain yang tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap penembusan uap air, larutan dengan pembawa air, alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik, dan media untuk pekerjaan mikrobiologi.

Sterilisasi Panas KeringSterilisasi Panas Kering dilakukan menggunakan oven pensteril, karena metode sterilisasi panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan sterilisasi uap. Metode ini memerlukan temperatur yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang, sterilisasi panas kering biasanya ditetapkan pada temperatur 160-170 dengan waktu 1-2 jam. Umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air, seperti minyak lemak, minyak mineral, gliserin (berbagai jenis minyak), petrolatum jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan bedah.

Karena tingginya suhu yang diterapkan dalam sterilisasi panas kering, maka metode ini dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan. Contohnya alat ukur dan penutup karet atau plastik. Kondisi yang dibutuhkan untuk sterilisasi panas kering dengan menggunakan oven steril adalah :

Suhu 170C, waktu 1 jam

Suhu 160C, waktu 2 jam

Suhu 150C, waktu 2,5 jam

Suhu 140C, waktu 3 jam

Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.

Sterilisasi dengan Penyaringan (filtrasi)Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi) digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil, penyaringan ini menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus. Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya. Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khususnya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik.

Sterilisasi GasSterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin, riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida. Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85C dan 50% kelembaban relatif dibutuhkan 4-5 jam pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas.

Sterilisasi dengan RadiasiSterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan/produk dan alat-alat medis yang peka terhadap panas (termolabil) dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu radiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator sterilisasi. Prinsip sterilisasi radiasi adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar ) dan arus partikel kecil (sinar dan ).

Faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan pemanasan:

Suhu dan waktuSuhu semakin tinggi, waktu semakin pendek.

Dalam bakteriologi, sterilisasi pasa 1210C, rekanan 15 pound selama 1520 menit dianggap paling efektif.

Cara basah/keringCara basah lebih baik dari ccara kering, karena uap air lebih mudah mengadakan penetrasi.

Jumlah mikroorganisme dan sporaSemakin banyak kuman, perlu waktu yang lebih lama.

Spesies, strain, dan kemampuan membentuk sporaSetiap jenis/strain kuman mempunyai Thermal Death Point yang berbeda (suhu terendah yang dapat membunuh kuman secara lengkap dalam suspensi air dalam waktu 10 menit.

Bahan-bahan organicBahan-bahan organic memperkuat daya tahan kuman, misalnya: protein, gelatin, gula, dan lemak.

Sterilisasi dengan pemanasan ada 2 macam:

Dry HeatMoist Heat1. Dry Heat:

Prinsip: Dengan memanaskan udara keringdalam suatu ruang /alat. Di sini kuman mati karena proses oksidasi dari struktur kuman yang penting. Untuk membunuh spora yang resisten perlu temperature 1600C, 1 jam.

Pemanasan kering digunakan untuk:

Alat-alat gelas dan logamPowder/bedak yang diperlukan dalam keadaan keringKertas pembungkuds yang tidak rusak dengan suhu tinggi.

Terbagi atas:

a. Read Heat:

Dengan jalan menaruh benda atau bahan yang disterilkan dalam nyala api bunzen sampai merah membara. Biasanya dipakai untuk alat-alat logam, misalnya:

Jarum penanamSengkeliy (ose)b. Flaming

Dengan jalan menaruh benda dalam api bunzen (tidak sampai menyala) misalnya: skapel, mulut burung, slide, cover, cover slide, tutuup kapas sutra.

c. Disebut juga Hot Air Sterilization

Oven merupakan ciri umum yang dimaksud dengan sterilisasi kering. Bentuk biasanya merupakan kotak logam.

Udara di dalamnya dapat dibuat panas dengan nyala api listrik oven merupakan cara terbaik untuk cara sterilisasi alat-alat gelas yang perlu kering, misalnya:

Tabung reaksiPetridisBotolPippetSkapelGuntingTabung reaksi sebelum disterilkan harus ditutup terlebih dahulu dengan kapas sutera, demikian juga yang lainnya.

Bahan-bahan lain yang perlu disterilkan dengan alat ini adalah:

PowderLemakOil dan minyak yang tidak berpengaruh terhadap kelembapan.Pemanasan 1 jam dengan temperature 1600C dianggap cukup kecuali bila bahan yang disterilkan penuh, maka perlu waktu yang lebih lama, 22,5 jam, terutama bila oven tidak dilengkapi dengan kipas angin.

Keuntungan:

a. Bahan yang disterilkan dalam keadaan kering, sehingga dapat digunakan lagsung.

b. Bila tidak ada thermometer, dapat dipakai pedoman, bila warna kapas dari putih berubah menjadi cokelat, berarti temperatur sudah mencapai lebih dari 1200C.

Kerugian:

a. Tidak efektif karena udara adalah penghantar panas yang jelek.

b. Bahan-bahan kapas atau kain dapat menjadi rapuh.

2. Moist Heat Sterilization:

Biasanya memakai uap air panas yang mempunyai temperatur 1000C dan dapat mencapai temperatur lebih dari 1000C, bila memakai uap panas dengan tekanan yang lebih tinggi.

Pemanas basah lebih efektif dari pemanas kering.

Di sini kuman mati karena proses koagulasi dan denaturasi dari truktur protein kuman.

Terdiri atas:

a. Boiling

Boiling adalah memasukkan benda yang disterilisasikan ke dalam air mendidih. Suhu dapat mencapai 1000C, dalam waktu 510 menit dapat membunuh kuman vegetative, waktu 12 jam dapat membunuh spora. Penambahan Na2CO3 2% ke dalam air mendidih tersebut akan mempercepat kerusakan spora dan mencegah perkaratan.

Alat-alat yang disterilkan dengan alat ini:

v Tutup karet

v Gunting

v Spuit metal/spuit logam

Kerugian: Terjadi endapan CaCO3 pada alat-alat yang disterilkan.

b. Steaming

Steaming adallah sterilisasi dengan uap air panas pada tekanan 1 atm. Alat-alat yang disterilkan:

v Baju paramedic

v Medis pembiakan

Alat ini pertama kali dianjurkan oleh Koch dan konstruksinya oleh Arnold.

Pada temperature 1000C waktu 1530 menit, kuman vegetative akan mati. Semakin tinggi suatu tempat, suhu yang dicapai semakin rendah, misalnya: pada ketinggian 5000 feat, suhu maksimal adalah 950C.

c. Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah cara pemanasan pada suhu 600C selama 30 menit. Ini sering dilakukan untuk mengurangi jumlah kuman pada susu.

d. Tyndalisasi intermitton/fruktination sterilization

Tyndalisasi intermitton/fruktination sterilization adalah sterilisasi bertahap, biasanya untuk membersihkan/menghilangkan spora. Pada cara ini benda dipanasi berturut-turut selama 3 hari pada temperature 1000C, selama 1545 menit. Setiap selesai dipanaskan bahan-bahan yang disterilkan diinkubasi pada 370C supaya sporanya berubah menjadi vegetative dan besoknya disterilisasi lagi.

Cara ini digunakan untuk keadaan di mana bahan-bahan yang disterilisasi merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan kuman di mana bentuk spora akan tumbuh menjadi vegetative, selain itu juga untuk bahan-bahan yang berisi zat-zat yang akan rusak bila distrerilisasi pada suhu tinggi, seperti: serum, media Loeffler, protein, media Lowenstein Jensen. Biassanya bahan media disterilisasi dalam inspisator.

e. Auto clave

Auti Clave adalah pemanasan dengan uap jenuh dengan tekanan tinggi sehingga dapat mencapai suhu di atas 1000C. dengan tekanan relative sebesar 15lb (pound)/1,5 atm, suhunya mencapai 1210C (untuk mencapai steril pada waktu 1525 menit.

Cara melaksanakan sterilisasi:

Periksa air di dalam Auto Clave, bila kurang tambah isinya dengan aquadest hingga bagian pada tanda alat pengontrol.Semua air dan uap kran ditutup.Benda-benda yang disterilkan dimasukkan ke dalam alat, seperti: Petridis/tabung yang berisi kuman. Pippet kolf, media-media, dan lain-lain.Auto Clave ditutup, listrik dihidupkan.Bila temperature sudah mencapai 1000C, kran uap dibuka selama 35 menit, kemudian ditutup kembali. Adapun tujuannya untuk mengeluarkan uap air yang ada di dalam alat, karena air bila tidak dikeluarkan, maka uap air tidak dapat mengadakan penetrasi ke seluruh ruangan, udara lebih rendah dari uap air, sehingga temperature tidak mencapai 1210C.Setelah temperature mencapai tanda 1210C, tekanan 1,5 atm, putar stop watch selama 20 menit.Setelah 20 menit listrik dimatikan, kran uap dibuka. Bila tekanan uap sudah menunjukkan angka 0, tutup Auto Clave baru boleh dibuka.Setelah dingin alat-alat yang disterilkan dikeluarkan dan diredam dalam larutan typol atau diyodo selama 1 malam.Kemudian dicuci, keringkan, bungkus dengan kertas, sterilkan lagi dalam Auto Clave 1210C, 1,5 atm, selama 20 menit.10. Setelah dingi, pindahkan alat-alat yang disterilkan tadi ke dalam sterilisasi oven, panaskan selama 1 jam, suhu 1200C.

11. Setelah dingin, alat-alat sudah siap untuk dipakai lagi.

f. Pressure cook

Pressure cook adalah Auto Clave yang paling sederhana, berupa ruanngan dari logam yang tertutup rapat. Air dimasukkan ke dalam dan langsung dipanaskan dengan api.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sterilisasi pada Auto Clave:

Tidak dianjurkan mengisi Auto Cave dengan muatan yang berlebihan, karena akan mengganggu sirkulasi dan penetrasi uap ke seluruh ruangan, sehingga panas yang dicapai tidak setinggi yang diharapkan.Alat seperti botol dan tabung, jangan ditutup terlalu rapat karena uap tidak dapat masuk ke dalamnya sehingga kurang efektif.Waktu sterilisasi, dihitung pertama kali pada saat suhu yang dikehendaki sudah tercapai.Proses pendinginan harus pperlahan-lahan, demikian juga ada penurunan tekanan, karena jika terlalu mendadak, alat-alat yang terbuat dari bahan kaca akan pecah dan bahan cair akan mendidih lagi dan menguap.

Dental unit adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Secara umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut ( pengeboran, penambalan, pembersihan, dan pemeriksaan ).

Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu :- Sumber tenaga listrik.- Sumber tenaga udara/angin- Sumber tenaga air.

Sumber tenaga listrik untuk memberikan satu daya pada semua system elektrik misal : lampu operasi, switch valve electric, system hidrolik, dan mikromotor. Juga diaplikasikan pada system dental chair untuk semua garakan ( naik, turun, menyandar, dan duduk ).

Sumber tenaga udara untuk memberikan pada semua sistem yang bekerja berdasarkan tekanan udara. Udara bertekanan ini berasal dari compressor ( takanan yang dibutuhkan sekitar 2,5 atm sampai 4 atm ). Tekanan maksimal dari compressor dapat mencapai 7 atm. System atau bagian yang bekerja berdasarkan takanan misal : turbine jet/bor jet, switch valve, spray git, scaller, dan sistem hidrolik pada kursi atau chair dental.

Sumber tenaga air untuk digunakan pada system pendinginan turbine jet/bor jet, spray git, dan pembuagan kotoran. Tekanan yang dibutuhkan minimal 1 atm. Walaupun tekanan air yang dihasilkan juga berasal dari tekanan yang dihasilkan dari compressor.

Desain Tata Letak Penempatan Alat Kedokteran Gigi (Dental Device Layout Design)

SISTEM KERJASeiring dengan makin kompleksnya pelayanan kedokteran gigi, profesi di bidang ini turut ikut berkembang. Bila dahulu cukup hanya dokter gigi saja yang memberikan pelayanan, kini di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, pelayanan diberikan oleh sebuah tim yang terdiri dari Dentist, Dental Hygienist, Dental Assistant, dan Dental Technician. Dentist adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kedokteran gigi. Dental Hygienist bertugas mengisi Rekam Medis, serta melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti membersihkan karang gigi secara mandiri. Dental Assistant bertugas sebagai asisten yang membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan. Dental Technician berkerja di Laboratorium, membuat protesa dan alat bantu yang akan dipasang di mulut pasien4. Di Indonesia kondisinya sedikit berbeda, hanya dikenal 2 profesi kesehatan gigi diluar dokter gigi yaitu Perawat Gigi dan Tekniker Gigi. Perawat Gigi bertugas seperti DentalAssistant dan Dental Hygienist, sedangkan Tekniker Gigi bertugas sama seperti DentalTechnician. Pada saat suatu pelayanan kedokteran gigi dilakukan hanya akan ada 2 orang yang berada disekitar pasien yaitu Dokter Gigi dan Perawat Gigi. Tugas kedua orang ini berbeda namun saling mendukung, ini kemudian melahirkan istilah Four Handed Dentistry. Konsep Four Handed Dentistry telah diadopsi oleh para produser pembuatan dental unit, sehingga saat ini seluruh dental unit yang dibuat selalu dilengkapi dengan sisi Dental Asistant disebelah kiri pasien. Oleh karena itulah konsep Four Handed Dentistry menjadi dasar dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi.

JALUR KERJA DAN PERGERAKANDalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assistens Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.

Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien. Assistants Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.

Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang perlu diperhatikan ketika membuat desain tata letak alat adalah pergerakan Dokter Gigi, Pasien, dan Perawat Gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak antar peralatan serta dengan dinding bangunan perlu diperhitungkan untuk memberi ruang bagi pergerakan Dokter Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika masuk atau keluar Ruang Perawatan, mengambil sesuatu dari Dental Cabinet, serta pergerakan untuk keperluan sterilisasi.

PENEMPATAN ALATPrinsip utama dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi adalah prinsip ergonomis, yaitu menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Tata letak hanyalah salah satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang merupakan unsure ergonomis seperti desain warna, pencahaaan, suhu, kebisingan, dan kualitas udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan.

Ruang Periksa adalah ruang utama dalam praktek dokter gigi, tata letak peralatan dalam ruangan ini berorientasi memberi kemudahan dan kenyamanan bagi Dokter Gigi, Perawat Gigi, berserta Pasiennya ketika proses perawatan dilakukan. Ukuran minimal Ruang Perawatan untuk satu Dental Unit adalah 2,5 X 3,5 Meter, dalam ruangan ini dapat dimasukan satu buah Dental Unit, Mobile Cabinet, serta dua buah Dental Stool 8. Unsur penunjang lain dapat turut dimasukan seperti audio-video atau televisi untuk hiburan pasien yang sedang dirawat.

Perhatian pertama dalam mendesain penempatan peralatan adalah terhadap Dental Unit. Alat ini bukan kursi statis tetapi dapat direbahkan dan dinaik-turunkan. Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit adalah sekitar 1,8-2 Meter. Di belakang Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1 Meter untuk Operators Zone dan Static Zone, oleh karena itu jarak ideal antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding belakang atau Dental Cabinet yang diletakkan di belakang adalah 3 Meter; sementara jarak antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding depan minimal 0,5 Meter. Dental Unit umumnya memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray dalam kondisi terbuka keluar maka lebar keseluruhan umumnya 1,5 Cm. Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan di Operators Zone dan Asistants Zone. Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan bahan dan alat yang akan digunakan pada saat perawatan diletakan di Static Zone. Zona ini tidak akan terlihat oleh pasien dan terletak dianatara Operators Zone dan Assistant Zone sehingga baik Dokter Gigi maupun Perawat Gigi akan dengan mudah mengambil bahan maupun alat yang diperlukan dalam perawatan. Bila Mobile Cabinet lebih dari satu, maka Mobile Cabinet kedua diletakan di Operators Zone.

Alat besar terakhir yang berada di Ruang Perawatan adalah Dental Cabinet sebagai tempat penyimpanan utama bahan maupun alat kedokteran gigi. Umumnya berbentuk buffet setengah badan seperti Kitchen Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8 Meter. Bila hanya satu sisi, lemari ini ditempatkan di Static Zone, sedangkan bila berbentuk L, ditempatkan di Static Zone dan Assistants Zone. Keberadaan Dental Cabinet akan menambah luas ruangan yang diperlukan untuk menempatkannya.

alat alat kedokteran gigi terbagi menjadi beberapa alat yaitu :

1. ALAT ORAL DIAGNOSTIK

a. KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGELCIRI-CIRI :Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat.Macam permukaan kaca : datar cembung Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor 6.

KEGUNAAN-Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata-Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah dan ,bibir.-Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.-Melihat hasil preparasi, tumpatan.-Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan.Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinyaBila kaca pecah/sdh buram kaca baru dpt diganti tanpamengganti handle baru.

KETERANGAN :Kurang atau semi kritis

b. PINSET (DENTAL PINSET)

CIRI-CIRI :Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.

KEGUNAAN :Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

KETERANGAN :Alat kritis

c. SONDE / PROBE / EXPLORER

CIRI-CIRI :-Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.-Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double end ).-Macam :Sonde bengkok/melengkung lingkaran.Sonde lurus

KEGUNAAN :

Mencari caries & mengukur kedalamannyaMemeriksa adanya debris dan calculus.Memeriksa adanya ferforasi atap pulpa.Tankainya bisa untuk tes perkusiMengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.

PEMELIHARAAN :Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

KETERANGAN :Alat kritis

d. EXCAVATOR

CIRI-CIRI :-Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil.-Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol s/d no. 6.

KEGUNAAN :-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran- kotorannya atau sisa makanan -yang terdapat di dalam kavitas.-Membongkaran tumpatan sementara.-Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam.

PEMELIHARAAN :LIHAT BAGIAN KONSERVASI

e. ALAT DENTAL RONTGEN FOTO

CIRI-CIRI :Peralatan foto jaringan keras dengan penggunaan sinar rontgen.

KEGUNAAN :Untuk melihat gigi dan kelainan jaringan pendukung gigi.

PEMELIHARAAN :Dimainkan dari sumber listrik.

KETERANGAN :Alat tidak kritis

f. VITALITESTER

CIRI-CIRI :Alat yang menggunakan aliran listrik yang akan menimbulkan reaksi pulpa.

KEGUNAAN :Untuk viitalitas pulpa

PEMELIHARAAN :Dimainkan dari sumber listrik.

KETERANGAN :Alat tidak kritis

g. WATER SYRINGE

CIRI-CIRITERDIRI DR 4 BAGIAN :1.PENGHISAP 3. BELAKANG2.BADAN 4. PER-GUNAUTK MEMBERSIHKAN CARIES WAKTU MELAKUKAN PEMERIKSAAN GIGI/SETELAH PREPRARASI GIGI

PEMELIHARAANSelesai dipakai ujungnya dilepas dibersihkan dan disterilkan

2. ALAT-ALAT PERLINDUNGAN KHUSUS

a. PERIODONTAL PROBE

CIRI-CIRI : Terbuat dari stainless steel berbentuk sperti sonde lurus dengan garis

KEGUNAAN : Untuk mengukur dalamnya saku gusi (gingiva pocket)

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

b. SCALER

CIRI-CIRI : Terbuat dari stainless steel Bentuknya bermacam-macam, sesuai dengan kegunaannya

KEGUNAAN : Untuk membersihkan karang gigi

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*1. HOE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti cangkul

KEGUNAAN : Untuk meratakan permukaan akar, sehinggabebas dari karang gigi.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*2. CHISEL SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya sperti pahat

KEGUNAAN : Untuk membersihkan karang gigi pada permukaan proximal gigi anterior.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*3. FILE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti kikir.

KEGUNAAN : Alat ini jarang dipakai, karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi rata.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*4. SICKLE SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti bulan sabit.

KEGUNAAN : Untuk mengambil supra/sub gingival calculus pada interdental space.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

*5. CURRET SCALER

CIRI-CIRI : Bentuknya seperti sendok.

KEGUNAAN : Untuk mengambil sub gingival calculus, jaringan cementum dan jaringan lunak dari dinding pocket.

PEMELIHARAAN Dicuci bersih dan disterilkan. Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN Kritis

3. CAVITRON / SUPER SONIC SCALER

CIRI-CIRI : Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi yang dijalankan dengan listrik/ultrasonic. Bagian ujung dari alat ini dapat diganti-ganti disesuaikan dengan bentuk yang kita butuhkan Pada bagian ujung dari alat ini ada lubang yang gunanya untuk mengeluarkan air ketika dipakai, maksudnya supaya tidak menjadi panas.

KEGUNAAN : Ujung yang tipis dipakai untuk bagian approximal Ujung yang permukaannya lebar, dipakai untuk bagian buccal. Untuk membersihkan karang gigi, baik sub maupun supra gingival calculus serta debris dan stain.

PEMELIHARAAN : Ujung yang bisa dilepas dicuci bersih, kemudian disterilkan. Sehabis dipakai bersihkan instrument. Bila terjadi sumbatan pada tip, bersihkan dengan clening wire.