4
TINJAUAN PUSTAKA Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam kehidupan kebutuhan akan air bersih adalah suatu hal yang pasti untuk keberlangsungan kehidupan kita. Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi, yang akhirnya berkembang karena dipicu oleh tingginya permintaan akan Spritus hypathia dan Alex andria. Dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk destilasi dan zasimus dan alex andria yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses destilasi pada destilasi pada sekitar abad ke-4. Ada 4 jenis destilasi yang akan dibahas yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum. Selain itu ada pula destilasi ekstraktif dan destilasi azeotropic homo genous, destilasi dengan menggunakan garam berion, destilasi peressure-swing, serta destilasi reaktif (Roswiyanto, 2009). Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap setelah itu didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Didunia ini banyak teknik pemisahan dan pemurnian pada bidang kimia organik. Pada praktikum ini akan digunakan proses pemisahan campuran yaitu destilasi karena destilasi banyak digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dengan campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari air laut. Pada percobaan ini menggunakan air sungai sampel yang akan dimurnikan. Destilasi fraksionasi atau bertingkat Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi kedalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang

teori destilasi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

TINJAUAN PUSTAKA

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam kehidupan kebutuhan akan air bersih adalah suatu hal yang pasti untuk keberlangsungan kehidupan kita.Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi, yang akhirnya berkembang karena dipicu oleh tingginya permintaan akan Spritus hypathia dan Alex andria. Dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk destilasi dan zasimus dan alex andria yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses destilasi pada destilasi pada sekitar abad ke-4.Ada 4 jenis destilasi yang akan dibahas yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum. Selain itu ada pula destilasi ekstraktif dan destilasi azeotropic homo genous, destilasi dengan menggunakan garam berion, destilasi peressure-swing, serta destilasi reaktif (Roswiyanto, 2009).Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap setelah itu didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.Didunia ini banyak teknik pemisahan dan pemurnian pada bidang kimia organik. Pada praktikum ini akan digunakan proses pemisahan campuran yaitu destilasi karena destilasi banyak digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dengan campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari air laut. Pada percobaan ini menggunakan air sungai sampel yang akan dimurnikan.

Destilasi fraksionasi atau bertingkatDestilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi kedalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan proses destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat atau senyawa cair dimana zat pencampuran berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah yang akan dimurnikan. Destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponenya memiliki perbedaan titik didih yang relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksionasi yang dipasangpada labu destilasi. Tujuan dari penggunaan dalam kolom fraksionasi untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama atau tidak begitu berbeda-beda sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksionasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat. Sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai hanya titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali kedalam labu destilasi. Yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai hanya titik didihnya senyawa tersebut akan menguap, menyebabkan dan turun atau menetes sebagai destilat.Destilasi uapDestilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkansenyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang funda mental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa dibawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur tapi dapat didestilasi dengan air untuk destilasi uap. Labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan kedalam campuran dan mungkin ditambahkanjuga dengan pemanasan uap dan campuran akan naik keatas menuju kondensor, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponen (Hart, 1999).Destilasi vacumDestilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil. Dengan pengertian lain dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih diatas 150C. Metode destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut-pelarut dengan titik yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguptidak dapat dikondensasikan oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vacum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini.Dalam penyulingan campuran zat didihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan lagi dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termaksudsebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa penerapanproses ini didasarkan pada teori bahwa suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model-model destiasi didasarkan pada hukum Raoult dan hukum dalton. Pada umumnya proses destilasi dilaksanakan pada tekanan konstan maka untuk memperkirakan suhu dan tekanan tersebut didasarkan pada tekanan kostan.Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih secara sederhana destilasi dilakukan dengan memanaskan atau menguapkan zat cair (Syukri,1999).

BAB 3DAFTAR PUSTAKA

Hart , Harold. 1999. Organik Chemistry. New York: Haughtoon Mifflin Company.

Roswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Syukri , S. 1999. Kimia Dasar Jilid. Bandung: ITBPada pemisahan campuran dari dua cairan yang menguap atau yang titik didihnya berdekatan lebih banyak persoalannya, sehingga tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Satu cara yang sering digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik disebut destilasi bertingkat, yaitu proses dalam mana komponen-komponennya secara bertingkatdiuapkan dan diembunkan. Dalam proses ini campuran didihkan pada kisaran suhu tertentu pada tekanan tetap. Uap yang dilepaskan dari dalam cairan tidak murni berasal dari salah satu komponen tetapi masih mengandung campuran kedua komponen dengan komposisi yang biasanya berbeda dengan komposisi cairan yang mendidih. Kenyataan umum yang diperoleh adalah bahwa uap yang lebih banyak mengandung komponen yang mudah menguap (atsiri). Bila sebagian cairan telah didihkan uapnya diembunkan, maka campuran akan terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dri uap yang terembunkan disebut destilat dan mengandung lebih banyak komponen yang atsiri dibandingkan cairan aslinya. Bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang sukar menguap. Bila destilat yang mula-mulanya diperoleh dipanaskan lagi sampai mendidih, maka uap yang baru akan lebih banyak lagi komponen yang lebih banyak lagi komponen yang lebih atsiri. Hal ini dapat diulangi lagi beberapa kali sampai akhirnya diperoleh salah satu komponen murni mudah menguap (Yazid, 2005, hal: 67).Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. ANDI. YogyakartaBahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. BandungDestilasi merupakan penguapan suatu cairan dengan cara memanaskannya dan kemudian mengembunkan uapnya kembali menjadi cairan. Destilasi sebagai proses pemisahan dikembangkan dari konsep-konsep dasar: tekanan uap, kemenguapan, dan sebagainya. Destilasi digunakan untuk pemisahan cairan-cairan dengan tekanan uap yang cukup tinggi. Dengan kolom yang dirancang secara baik, dapat memisahkan cairan-cairan dengan perbedaan tekanan uap yang kecil (tapi tidak campuran azeotrop). Destilasi merupakan metode isolasi/pemurnian (Bahti, 1998).