96
TEORI EKONOMI MIKRO EKONOMI MAKRO EKONOMI Screen graphic created by : H. Mustika Lukman Arief, SE.,MBA.,MM.

TEORI EKONOMI

  • Upload
    lali

  • View
    105

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEORI EKONOMI. MIKRO EKONOMI MAKRO EKONOMI Screen graphic created by : H. Mustika Lukman Arief, SE.,MBA.,MM. Outline. Introducing Mikro Ekonomi Permintaan & Penawaran Elastisitas Permintaan & Penawaran Teori Tingkah Laku Konsumen Teori Biaya Produksi Pasar Persaingan Sempurna - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: TEORI  EKONOMI

TEORI EKONOMI

MIKRO EKONOMIMAKRO EKONOMI

Screen graphic created by :

H. Mustika Lukman Arief, SE.,MBA.,MM.

Page 2: TEORI  EKONOMI

Outline• Introducing Mikro Ekonomi• Permintaan & Penawaran• Elastisitas Permintaan &

Penawaran• Teori Tingkah Laku Konsumen• Teori Biaya Produksi• Pasar Persaingan Sempurna• Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Page 3: TEORI  EKONOMI

.• Introducing Makro Ekonomi• Pendapatan Nasional• Keseimbangan Aggregate Dua Sektor• Keseimbangan Aggregate Tiga Sektor• Keseimbangan Aggregate Empat

Sektor• Teori Penawaran Uang, Kurs dan

Moneter• Neraca Pembayaran & Perdagangan• Pertumbuhan & Pembangunan

Ekonomi

Page 4: TEORI  EKONOMI

Reference• Economics; Book 1 & 2; PA.

Samuelson• Mikro Ekonomi; Teori

Pengantar; Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005

• Makro Ekonomi; Teori Pengantar; Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005

Page 5: TEORI  EKONOMI

MENGAPA MEMPELAJARI ILMU EKONOMI ??

• Untuk mempelajari cara berpikir

• Untuk memahami masyarakat• Untuk memahami persoalan

global• Untuk menjadi pemilih yang

kompeten

Page 6: TEORI  EKONOMI

.• BIAYA OPORTUNITAS• Alternatif terbaik yang kita

korbankan atau hentikan ketika mengambil suatu pilihan atau keputusan

• MARJINALISME dan Sunk Cost• Proses menganalisis biaya atau

manfaat tambahan yang timbul dari suatu pilihan atau keputusan

Page 7: TEORI  EKONOMI

.• PASAR EFISIEN – TIDAK ADA YANG GRATIS

• Suatu pasar dimana kesempatan laba terhapus hampir dengan seketika. Jika suatu berita positif tentang suatu harga valid, maka dengan cepat akan meningkat harganya.

Page 8: TEORI  EKONOMI

MEMAHAMI MASYARAKAT

• Keputusan masa lalu dan saat ini memiliki banyak pengaruh terhadap karakter kehidupan dalam suatu masyarakat, antara lain kondisi lingkungan fisik saat ini, tingkat kesejahteraan secara materi, serta sifat dan jumlah pekerjaan yang ada, semua adalah produk suatu sistem ekonomi.

Page 9: TEORI  EKONOMI

MEMAHAMI PERSOALAN GLOBAL

• Beberapa pihak mengklaim bahwa pertimbangan ekonomi mendominasi hubungan internasional. Oleh sebab itu konsekuensi ekonomi dari hal-hal seperti kebijakan lingkungan, perdagangan bebas, dan imigrasi memainkan peran amat besar dalam kebijakan dan negosiasi internasional.

• Contoh : setelah 11/9/2001 lebih banyak sumber daya masyarakat yang dibelanjakan untuk perlindungan melawan terorisme.

Page 10: TEORI  EKONOMI

MENJADI PEMILIH YANG KOMPETEN

• Ketika kita berpartisipasi dalam proses politik maka kita memberi suara pada persoalan-persoalan yang memerlukan pemahaman mendasar tentang ilmu ekonomi.

Page 11: TEORI  EKONOMI

Introducing Mikro Ekonomi• PA Samuelson• Studi mengenai individu dan masyarakat

membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya terbatas – tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara untuk menghsilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan dimasa mendatang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat

Page 12: TEORI  EKONOMI

Sifat Teori Ilmu Ekonomi• VARIABEL – VARIABEL• Suatu besaran yang nilainya dapat

mengalami perubahan dengan kondisi tertentu.

• “harga beras di Jawa Barat akan tergantung kepada keadaan iklim di daerah penanaman di Jawa Barat”

Page 13: TEORI  EKONOMI

..

•ASUMSI• Suatu penyederhanaan keatas

kejadian yang yang sebenarnya dalam masyrakat.

• Teori ilmu ekonomi dan pemisalan yang digunakan dalam masyarakat

Page 14: TEORI  EKONOMI

..•HIPOTESIS• Suatu pernyataan bagaimana

variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain

• Hubungan langsung dan hubungan fungsional

Page 15: TEORI  EKONOMI

.• Ilmu ekonomi sebagai suatu bidang studi yang mulai berkembang semenjak bagian kedua abad ke 18 yaitu setelah “Adam Smith” – seorang pemikir dari Inggris menulis buku “An inquiry into the nature and canses of the wealth of nations”.

• Adam smith sebagai bapak ilmu ekonomi

Page 16: TEORI  EKONOMI

Kesimpulan Analisa Ekonomi• Uraian mengenai sifat hubungan diantara

dua atau beberapa variabel ekonomi• Data yang berbentuk angka-angka yang

menggambarkan sifat hubungan tersebut• Gambaran secara grafik mengenai sifat

hubungan tersebut• Persamaan matematika yang menjelaskan

sifat hubungan diantara berbagai variabel

Page 17: TEORI  EKONOMI

.• MIKROEKONOMI : –Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang

–Tingkah laku penjual dan pembeli dalam melakukan kegiatan ekonomi

–Interaksi penjual dan pembeli di pasar faktor produksi

Page 18: TEORI  EKONOMI

.• MAKROEKONOMI :–Penentuan kegiatan

perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

–Masalah inflasi dan pengangguran

–Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah yang timbul

Page 19: TEORI  EKONOMI

PERMINTAAN & PENAWARANTEORI, KURVA &

EQUILIBRIUM

PERMINTAAN = DEMAND = D

PENAWARAN = SUPPLY = S

Page 20: TEORI  EKONOMI

DEFINISI• TEORI PERMINTAAN

menerangkan interaksi antara para pembeli dengan para penjual dengan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang diperjualbelikan

Page 21: TEORI  EKONOMI

Faktor Penentu Permintaan• Harga barang itu sendiri• Harga barang lain yang berkaitan• Pendapatan masyarakat• Corak distribusi pendapatan• Cita rasa masyarakat• Jumlah penduduk• Ramalan mengenai keadaan dimasa

yang akan datang

Page 22: TEORI  EKONOMI

Hukum Permintaan• Suatu hipotesis yang

mengemukakan bahwa : “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut ”.

Page 23: TEORI  EKONOMI

Daftar Permintaan•Tabel yang memberikan gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara jumlah barang yang diminta dalam masyarakat

Page 24: TEORI  EKONOMI

0 Kuantitas (Q)

Harga (P)Demand Curve

KURVA PERMINTAAN / DEMAND CURVE

P = Price / HargaQ= Quantity

P 1

P 2

Q 1Q 2

Page 25: TEORI  EKONOMI

Efek Faktor Bukan Harga• Harga Barang Lain ; yaitu

Barang Substitusi, Barang Komplementer dan Barang Netral

• Pendapatan Para Pembeli• Faktor lainnya ; distribusi

pendapatan, jumlah penduduk, cita rasa dan ekspektasi mengenai keadaan masa depan

Page 26: TEORI  EKONOMI

Gerakan Kurva Permintaan• Sepanjang Kurva Permintaan

“ A Long Side Demand Curve “ = Faktor harga

• Pergeseran Kurva Permintaan

“ Shifting Demand Curve “ = Faktor bukan harga

Page 27: TEORI  EKONOMI

PENAWARAN•TEORI PENAWARAN

menerangkan interaksi antara para pembeli dengan para penjual dengan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang diperjualbelikan

Page 28: TEORI  EKONOMI

Faktor Penentu Penawaran• Harga barang itu sendiri• Harga barang lain• Biaya produksi• Tujuan operasional

perusahaan• Tingkat tehnologi yang

digunakan

Page 29: TEORI  EKONOMI

Hukum Penawaran• Suatu hipotesis yang

mengemukakan bahwa : “makin tinggi harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual terhadap barang tersebut “.

Page 30: TEORI  EKONOMI

Daftar Penawaran•Tabel yang memberikan gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dalam masyarakat

Page 31: TEORI  EKONOMI

0 Kuantitas (Q)

Harga (P)

KURVA PENAWARAN / SUPPLY CURVE

Supply Curve

Page 32: TEORI  EKONOMI

Pengaruh faktor bukan harga

•Harga barang lain•Biaya untuk memperoleh faktor produksi

•Tujuan perusahaan•Tingkat teknologi

Page 33: TEORI  EKONOMI

Gerakan Kurva Penawaran• Sepanjang Kurva Penawaran

“ A Long Side Supply Curve “ = Faktor harga

• Pergeseran Kurva Penawaran

“ Shifting Supply Curve “ = Faktor bukan harga

Page 34: TEORI  EKONOMI

KESEIMBANGAN D & s•Equilibrium •Ceteris Paribus•Excess Demand•Excess Supply

Page 35: TEORI  EKONOMI

Persamaan D & S• PERSAMAAN DEMAND

Qd = c – dP• PERSAMAAN SUPPLY

Qs = -m + nP

Page 36: TEORI  EKONOMI

Perubahan Keseimbangan•D Bergeser Kekiri

•D Bergeser Kekanan

•S Bergeser Kekiri

•S Bergeser Kekanan

Page 37: TEORI  EKONOMI

ELASTISITAS PERMINTAAN

DAN PENAWARANMelihat tingkat respon dari

besarnya perubahan Q akibat ada kenaikan atau

penurunan P

Page 38: TEORI  EKONOMI

DEFINISI E(d/s)• Suatu pengukuran kuantitatif yang

menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap permintaan dan atau penawaran

• Resposibility D atau S akibat

perubahan P•E(d/s) = harga , pendapatan & silang

Page 39: TEORI  EKONOMI

Manfaat :• Perusahaan ; apakah perlu menaikkan

kapasitas produksinya atau tidak ?? Jika resposif maka baik untuk menaikkan produksinya , dan sebaliknya jika tidak elastis maka sebaiknya tidak menaikkan kapasitas produksi.

• Pemerintah ; kebijakan ekonomi dalam bentuk apa yang perlu diambil ?? Jika responsif misalnya baik untuk peningkatan export dan sebaliknya.

Page 40: TEORI  EKONOMI

Koefisien E(d/S) harga

• Adalah nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan dengan persentase perubahan harga

• % perubahan Q

• E(d/s) = ------------------------• % perubahan P

Page 41: TEORI  EKONOMI

Jenis E(d/S) :• Uniter E(d/s) = 1• In elastis E(d/s) < 1• Elastis E(d/s) > 1• Perfect In-elastis E(d/s)= 0• Perfect elastis E(d/s) = ~

Page 42: TEORI  EKONOMI

P

0Q

P

0 Q

UNITER : E (d/s) = 1Demand Curve Supply Curve

Page 43: TEORI  EKONOMI

P

0Q

P

0 Q

In-ELASTIS : E (d/s) < 1Demand Curve Supply Curve

Page 44: TEORI  EKONOMI

P

0Q

P

0 Q

ELASTIS : E (d/s) > 1Demand Curve Supply Curve

Page 45: TEORI  EKONOMI

P

0Q

P

0 Q

IN-ELASTIS SEMPURNA perfect in-elasticity E (d/s) = 0

Demand Curve Supply Curve

Page 46: TEORI  EKONOMI

P

0Q

P

0 Q

ELASTIS SEMPURNA = perfect elasticity E (d/s) = ~

Demand Curve Supply Curve

Page 47: TEORI  EKONOMI

Faktor Penentu E(d/S) :• Banyaknya barang pengganti yang

tersedia. Semakin banyak barang pengganti maka semakin elastis

• Persentase pendapatan yang dibelanjakan. Semakin banyak % pendapatan yang dibelanjakan maka semakin elastis

• Jangka waktu analisis. Semakin lama jangka waktu analisa maka semakin elastis

Page 48: TEORI  EKONOMI

Bagaimana HubunganE(d) dan Hasil Penjualan ?• Sales = P x Q• Apakah kenaikan P akan selalu menaikkan

Sales ?• Tergantung dari E(d)• Jika E(d) elastis > 1 maka

kenaikan P akan mengurangi Sales

• Jika E(d) in-elastis < 1 maka kenaikan P akan meningkatkan Sales

• Jika E(d) uniter = 1 maka kenaikan P tidak akan merubah Sales

Page 49: TEORI  EKONOMI

Pembuktian & Kurva • Price Quantity Kondisi E(d)

• 1000 2000 • 800 4000 A 3• 600 6000 B 1/4• 400 8000 C 5/7• 200 10000 D 1/3

Page 50: TEORI  EKONOMI

TEORI TINGKAH LAKU

KONSUMENCONSUMER BEHAVIOUR = melihat apa yang menjadi alasan konsumen merubah pola pembelian barang dan komposisi dari barang yang akan dibelinya

Page 51: TEORI  EKONOMI

DEFINISI :Consumer Behaviour menerangkan :

–Alasan para konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang lebih tinggi

–Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya

Page 52: TEORI  EKONOMI

Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal dan Ordinal• Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal;

bahwa manfaat untuk nilai guna dari konsumen dapat diukur secara kuantitatif.

• Pendekatan nilai guna (Utility) Ordinal; bahwa manfaat untuk nilai guna dari konsumen tidak dapat diukur secara kuantitatif, namun hanya dapat diperbandingkan saja.

• Pendekatan Ordinal mengunakan Kurva Kepuasan Sama ( Indeference Curve )

Page 53: TEORI  EKONOMI

Nilai Guna Total & Marginal

• Total Utility (TU); jumlah seluruh kepuasan yang dapat diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.

• Marginal Utility (MU) ; pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat penambahan atau pengurangan pemakaian barang tertentu.

Page 54: TEORI  EKONOMI

Hipotesa Utama Teori Utility

• HUKUM NILAI GUNA MARGINAL YANG SEMAKIN MENURUN–THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL RETURN UTILITY

• Tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya terhadap barang tersebut pada waktu bersamaan.

Page 55: TEORI  EKONOMI

TU

MU0

Q

TU / MU Diminishing marginal return

Page 56: TEORI  EKONOMI

INDEFERENCE CURVE

• Adalah kurva yang menggambarkan gabungan dan kombinasi 2 (dua) jenis barang pada saat konsumsi yang akan

memberikan NILAI GUNA (UTILITY) kepuasan sama besarnya.

Page 57: TEORI  EKONOMI

0 A

B

IC

INDEFERENCE CURVEKURVA KEPUASAN SAMA

MAKANAN

PAKAIAN

Page 58: TEORI  EKONOMI

Pemaksimuman Nilai Guna

• Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.

• MU a / P a = MU b / P b = MU c / P c• Surplus konsumen = Surplus

permintaan

Page 59: TEORI  EKONOMI

.• IC akan dibatasi oleh Garis Anggaran Pengeluaran

• (ISOCOST) = budget line

•BUDGET LINE ; menunjukkan berbagai gabungan barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah pendapatan tertentu.

Page 60: TEORI  EKONOMI

ANALISA IC• IC yang SEMAKIN KEKANAN

akan SEMAKIN TINGGI UTILITY- nya.

• GABUNGAN beberapa IC dalam satu grafik dinamakan

INDEFERENCE MAP = IM

Page 61: TEORI  EKONOMI

.• INDEFERENCE MAP = PETA IC

•IM menggambarkan beberapa pilihan tingkatan utility yang berbeda untuk seorang konsumen dalam memuaskan konsumsi barangnya

Page 62: TEORI  EKONOMI

.•GARIS PENDAPATAN KONSUMSI adalah garis yang menghubungkan beberapa titik keseimbangan Indeference Map

Page 63: TEORI  EKONOMI

IC A

IC B

IC C

0 Barang X

Barang Y

INDEFERENCE MAPPETA KURVA KEPUASAN

SAMA

Page 64: TEORI  EKONOMI

0 A

B

IC

INDEFERENCE CURVEDAN BUDGET LINE

MAKANAN

PAKAIAN

Budget Line

Page 65: TEORI  EKONOMI

IC A

IC B

IC C

0 Barang X

Barang Y

GARIS PENDAPATAN KONSUMSI

Garis Pendapatan Konsumsi

Page 66: TEORI  EKONOMI

MEMBENTUK KURVA D DENGAN IC

• IC yang memberikan beberapa tingkatan utility dapat membentuk Demand Curve pada masing-2 IC yang paling memenuhi kebutuhan konsumennya.

Page 67: TEORI  EKONOMI

0 Q

P

DEMAND CURVE

IC a

IC b IC c

IS 1 IS 2 IS 3

K L

M

MEMBENTUK DEMAND CURVE

Page 68: TEORI  EKONOMI

TEORI BIAYA PRODUKSI

Melihat fungsi produksi dengan SATU FAKTOR dan DUA FAKTOR beserta BIAYA PRODUKSI

Page 69: TEORI  EKONOMI

TEORI PRODUKSI SATU FAKTOR BERUBAH• DEFINISI• Menggambarkan hubungan antara

perusahaan dengan TENAGA KERJA (L) yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

• FUNGSI PRODUKSI :

Q = f ( K , L )

K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja

Page 70: TEORI  EKONOMI

Diminishing Production

• The Law of Diminishing Marginal Production Return –Tahap 1 : TP bertambah cepat–Tahap 2 : TP pertambahannya

lambat–Tahap 3 : TP semakin lama

semakin berkurang

Page 71: TEORI  EKONOMI

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG

• menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat dirubah jumlahnya (TK) terus menerus ditambah sebanyak 1 unit, pada mulanya TP akan semakin banyak pertambahannya , tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu MP nya akan semakin berkurang bahkan Negatif

Page 72: TEORI  EKONOMI

0

TP

MP

AP

KURVA TP - AP DAN MPQ

Page 73: TEORI  EKONOMI

.• TP = Total Production• AP = Average Production• MP = Marginal Production

•MP = ^TP / ^L•AP = TP / L

Page 74: TEORI  EKONOMI

TEORI PRODUKSI DUA FAKTOR BERUBAH• DEFINISI• Menggambarkan hubungan antara

perusahaan dengan TENAGA KERJA (L) dan MODAL (K) yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

• FUNGSI PRODUKSI :

Q = f ( K , L ) K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja

Page 75: TEORI  EKONOMI

..• KURVA PRODUKSI SAMA =

ISOQUANT = IQ

• adalah grafik yang menggambarkan gabungan TENAGA KERJA (L) dan MODAL (K) yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Page 76: TEORI  EKONOMI

0 A

B

IQ

ISOQUANT CURVEKURVA PRODUKSI SAMA

MODAL

TENAGA KERJA

Page 77: TEORI  EKONOMI

IQ A

IQ B

IQ C

0TENAGA KERJA

MODAL

ISOQUANT MAPPETA KURVA PRODUKSI

SAMA

Page 78: TEORI  EKONOMI

.•Garis biaya sama ( ISOCOST ) Adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.

Page 79: TEORI  EKONOMI

0 A

B

IQ

ISOQUANT CURVE & ISOCOST

MODAL

TENAGA KERJA

ISOCOST

Page 80: TEORI  EKONOMI

TEORI BIAYA PRODUKSI•Adalah semua pengeluaran yang

dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.

Page 81: TEORI  EKONOMI

.• BIAYA PRODUKSI menurut JANGKA WAKTU :

•SHORT TERM & •LONG TERM

Page 82: TEORI  EKONOMI

Jenis Biaya Produksi• Explisit Cost ; pengeluaran

perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan

• Imputed Cost ; taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan sendiri.

Page 83: TEORI  EKONOMI

JANGKA PENDEK :• Biaya produksi yang dikeluarkan oleh

perusahaan dengan asumsi bahwa sebagian input faktor produksi TIDAK DAPAT DITAMBAH oleh perusahaan.

• FIXED COST (FC) & VARIABLE COST (VC)

• Analisa : AVERAGE & MARGINAL

COST

Page 84: TEORI  EKONOMI

…• Total Cost = TC• Total Fixed Cost = TFC • Total Variable Cost = TVC

TC = TFC + TVC

Page 85: TEORI  EKONOMI

…• Average Cost = AC• Average Fixed Cost = AFC• Average Variable Cost = AVC•AC = AFC + AVC atau

•AC = TC / Q• AFC = TFC / Q dan

• AVC = TVC / Q

Page 86: TEORI  EKONOMI

.• KONSEP MARGINAL COST ; adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit

•MC = ^TC / ^Q

Page 87: TEORI  EKONOMI

KURVA BIAYA PRODUKSI JANGKA

PENDEK• Kurva TOTAL COST• Kurva AVERAGE COST• Kurva MARGINAL COST• Hubungan MC dengan AVC dan AC

bahwa AC dan AVC dipotong oleh MC pada saat TITIK MINIMUM.

Page 88: TEORI  EKONOMI

0 QJUMLAH PRODUKSI

BIAYA

TFC

TVC

TCKURVA BIAYA TOTAL

Page 89: TEORI  EKONOMI

0 QJUMLAH PRODUKSI

BIAYA

KURVA BIAYA AVERAGE & MARGINAL

AFC

AVC

AC

MC

Page 90: TEORI  EKONOMI

BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG

• Dalam jangka panjang perusahaan dapat merobah semua faktor produksinya, sehingga konsep yang berlaku adalah VARIABLE COST seluruhnya.

• Karena dapat meningkatkan kapasitas produksinya maka perusahaan akan menetapkan PLANT SIZE-nya (kapasitas pabrik) yang digambarkan oleh (AC). Yaitu digambarkan oleh kurva AC yang berbeda-beda untuk setiap kapasitas pabriknya.

Page 91: TEORI  EKONOMI

.• Untuk jangka panjang biasanya kurva AC

dinamakan LRAC ( Long Run Average Cost )

yaitu kurva yang menunjukkan AC paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya.

Page 92: TEORI  EKONOMI

0 QJUMLAH PRODUKSI

BIAYA

KURVA LONG RUN AVERAGE COST

LRAC

AC AC AC

Plant size 1

Plant size 2Plant size 3

Plant size 4

Page 93: TEORI  EKONOMI

SKALA EKONOMIS• Skala ekonomis ; adalah apabila

pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.

• Pada LRAC ditunjukkan pada bagian LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah.– Spesialisasi Faktor Produksi– Pengurangan Harga Bahan Baku– Meningkatkan Produk Sampingan (By-product)– Mendorong perkembangan usaha lain

Page 94: TEORI  EKONOMI

…•SKALA DIS-EKONOMIS adalah apabila pertambahan produksi menyebabkan AC menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya.

• Pada LRAC ditunjukkan pada bagian kurva yang semakin bertambah tinggi ,yaitu setelah produksi melebihi Plant Size 3.

Page 95: TEORI  EKONOMI

0 QJUMLAH PRODUKSI

BIAYA

LRAC & SKALA EKONOMIS / DIS EKO

LRAC

AC AC AC

SKALA EKONOMISSKALA DIS-EKONOMIS

Page 96: TEORI  EKONOMI

BEBERAPA BENTUK LRAC & KAPASITAS PABRIK

• LRAC sangat cepat penurunannya dan sangat cepat mengalami kenaikan

• LRAC pada permulaan skala ekonomis sangat menguntungkan , namun tidak berlangsung lama

• LRAC yang ada pada industri besar dan jumlahnya relatif sedikit yaitu pada permulaan skala ekonomis langsung keadaannya menurun.