Teori Pembangunan Wilayah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    1/31

    TUGAS INDIVIDU

     TEORI PEMBANGUNAN WILAYAH

    Dosen: Abd. Rahman, S.Pd., M.Si.

    Disusun oleh :

    MULYANA

    1396140002

    EKONOMI PEMBANGUNAN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

    2015

    TEORI PEMBANGUNAN WILAYAH

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    2/31

    1. TEORI SEWA TANAH (VON THUNEN )

     Johann Heinrich Von Thunen menguraikan teori sewa

    lahan diferensial dalam bukunya yang berjudul Der Isolelerte

    Staat, in Beziehung auf Landwirtschaft und

    Nationalokonomie. Dimana pembahasan Von Thunen adalah

    mengenai lokasi dan spesialisasi pertanian. Dalam teorinya ia

    memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan

    pasar, ia menggambarkan bahwa jenis penggunaan tanah

    yang ada di suatu daerah dipengaruhi perbedaan ongkos

    transportasi tiap komoditas ke pasar terdekat.

    Von Thunen mengeluarkan asumsinya mengenai tanah

    pertanian, asumsiasumsi tersebut yaitu:!. "ilayah model yang terisolasikan #isolated state$ adalah

    bebas dari pengaruh pasar kotakota lain.

    %. "ilayah model membentuk tipe pemukiman

    perkampungan di mana kebanyakan keluarga petani

    hidup pada tempattempat yang terpusat dan bukan

    tersebar di seluruh wilayah.

    &. "ilayah model memiliki iklim, tanah, topogra' yang

    seragam atau uniform #produkti(itas tanah secara 'sik

    adalah sama$.). "ilayah model memiliki fasilitas transportasi tradisional

    yang relatif seragam.

    *. +aktorfaktor alamiah yang mempengaruhi penggunaan

    lahan adalah konstan, maka dapat dianalisis bahwa sewa

    lahan merupakan hasil persaingan antara berbagai jenis

    penggunaan lahan.

    Dari asumsi diatas memaksa petani untuk menyewa lahan

    dekat dengan pusat pasar atau kota. Dengan begitu akan

    diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil pertanian.

     Tetapi mereka juga harus rela mengeluarkan banyak uang,

    karena semakin dekat dengan pusat pasar harga sewa lahan

    akan semakin mahal. ehingga makin tinggi kemampuan

    petani untuk menyewa lahan maka ia akan mendapatkan

    lokasi yang semakin dekat dengan pusat pasar.

    -enurut Von Thunen, produsenprodusen tersebar di

    daerah luas, sedangkan pembelipembeli terkonsentrasi pada

    titik sentral #buyers concentrated, sellers dispersed$. Titik

    sentral pada umumnya merupakan kota #pusat pasar$, dan

    tidak terdapat perbedaan lokasi di antara para pembeli di

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    3/31

    dalam kota. emua pembeli membayar suatu harga tertentu,

    tetapi unit penghasilan bersih di antara para produsen

    berbedabeda, tergantung pada jaraknya dari pusat

    konsumsi. Jika terdapat kenaikan biaya transport, maka harga

    barang akan naik, dan sebaliknya penurunan biaya transport

    akan menurunkan harga pasar dan memperbesar penjualan.

    -anfaat dari penjualan yang bertambah tersebut akan

    dinikmati oleh para penjual yang jaraknya lebih jauh, yang

    berarti lebih banyak penjual yang melayani suatu pasar,

    maka akibatnya permintaan meningkat pula. -odel Von

     Thunen ini termasuk dalam kategori satu unit pasar dan

    banyak unit produksi. Jadi, inti dari teori Von Thunen adalah bahwa sewa lahan

    akan memiliki harga yang berbeda, tergantung dengan tata

    guna lahannya. ahan yang berada di pusat kota akan

    memiliki harga sewa lahan yang jauh lebih tinggi dan biaya

    transportasi pun semakin murah dibandingkan dengan sewa

    lahan di daerah pedalaman atau pinggiran kota. /arena

    makin jauh jarak yang akan ditempuh, maka makin mahal

    biaya transportasi yang akan dikeluarkan.

    -odel ini dapat dikatakan masih sangat sederhana, tetapisumbangan pemikirannya terhadap ilmu pengembangan

    wilayah adalah cukup penting sampai sekarang yaitu

    mengenai penentuan kawasan # zoning$ menurut berbagai

     jenis kegiatan usaha # pertanian$.

    2. TEORI LOKASI OPTIMUM DAN AGLOMERASI INDUSTRI ( ALFRED WEBER)

    Dalam teorinya 0lfred "eber menekankan pentingnya

    biaya transport sebagai faktor pertimbangan lokasi. Dimana

    teori "eber sebenarnya menentukan dua kekuatan lokasional

    primer, yaitu orientasi transport dan orientasi tenaga kerja.

    1ada dasarnya pengusaha itu mempunyai kebebasan untuk

    menempatkan industri atau pabriknya.

    2iaya transport dianggap sebagai suatu (ariabel penting

    dalam penentuan lokasi industri. 0dapun asumsi sederhana

    yang ditetapkan yaitu tingkat biaya transport adalah 3at

    berdasarkan pada berat muatan dan fasilitas transportasi

    tersedia ke segala jurusan. Tetapi asumsi tersebut tidak

    sesuai dengan kenyataan karena pada umumnya biaya

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    4/31

    transport untuk hasil akhir seringkali lebih tinggi daripada

    untuk bahan baku dan fasilitas transport hanya terbatas pada

    sejumlah rute.

    Dalam mengembangkan teorinya, "eber

    mengitroproduksikan beberapa konsep pokok, yakni indeks

    material #material index$ adalah perbandingan berat bahan

    baku dan berat hasil akhir. 2erat lokasional #locational

    weight$ adalah berat total dari semua barang #meliputi hasil

    akhir, bahan baku, bahan bakar, dsb.$ yang harus diangkut ke

    dan dari tempat produksi untuk setiap satuan keluaran.

    4ndustriindustri dengan berat lokasional tinggi akan tertarik

    pada sumber bahan baku, sedangkan industriindustri denganberat lokasional rendah cenderung mendekati pasar. Dan

    isodapan kritis #critical isodapanes$ adalah jika selisih antara

    tambahan biaya transport sama dengan keuntungan

    keuntungan biaya non transport yang dapat diperoleh pada

    suatu tempat alternatif.

    /edua konsep berat lokasional dan isodapan kritis dapat

    pula digunakan untuk menjelaskan teori "eber tentang

    aglomerasi industri. Dimana secara teoretik dijelaskan,

    tempat optimal #optimal site$ adalah tempat dimana biayabiaya transpor bagi kombinasi keluaran total adalah yang

    paling rendah. Dalam praktek, hal ini berarti bahwa yang

    terbesar di antara ketiga perusahaan tersebut akan menarik

    perusahaanperusahaan yang lebih kecil ke suatu lokasi di

    dalam segmen yang lebih dekat kepada titik biaya transport

    minimumnya perusahaan terbesar tersebut. /arena

    perubahan posisi lokasi yang harus dilakukan oleh

    perusahaan terbesar adalah lebih kecil kemungkinannya

    daripada yang harus dilakukan oleh perusahaanperusahaan

    kecil lainnya, maka de(iasi total dari titiktitik biaya transport

    minimum dapat dikatakan kecil saja kemungkinannya.

    Dalam teori ini "eber berusaha untuk menetapkan lokasi

    yang optimal dalam arti pemilihan lokasi yang mempunyai

    biaya minimal, meskipun dalam hal ini pengaruh permintaan

    tidak diperlihatkan. okasi dengan biaya minimal tersebut

    mungkin berorientasi pada tersedianya tenaga kerja atau

    transportasi ataupun ditentukan oleh keuntungankeuntungan

    yang ditimbulkan oleh aglomerasi.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    5/31

    Dan menjelaskan terjadinya e(olusi ekonomi tata ruang

    dalam arti strata yang sukses seperti pembangunan industri

    #pusatpusat kegiatan ekonomi$, terjadinya urbanisasi dan

    struktur masyarakat kota dianggap mempunyai kedudukan

    yang lebih tinggi dari strata pertanian.

     Tetapi teori "eber ini memiliki kelemahankelemahan

    yang dikemukakan secara umum: #!$ keuntungan

    keuntungan aglomerasi #agglomeration economies$ yang

    diketengahkan itu tidaklah merupakan suatu daftar yang

    lengkap dan menyeluruh, karena tidak mencakup bunga

    modal, asuransi, dan pajak. #%$ analisis "eber tidak mudah

    dioperasionalisasikan karena fungsi aglomerasi adalahmerupakan suatu konstruk teoretik yang sukar

    dikuanti'kasikan, seperti halnya keuntungankeuntungan

    eksternal adalah sukar diukur. #&$ menurut pendapatnya,

    penghematan biaya aglomerasi yang terbesar adalah dalam

    industriindustri yang nilai tambahnya tinggi, semakin

    bertambahnya kepadatan penduduk dan semakin

    berkurangnya tarif angkutan, keduaduanya menambah

    kecenderungan aglomerasi dapat dipadukan ke dalam proses

    perkembangan ekonomi yang akan berakibat bahwaperubahan lokasional akan dicerminkan oleh semakin

    bertambahnya aglomerasi, tetapi hal ini adalah kurang

    rele(an.

    3. TEORI TEMPAT SENTRAL (WALTER CHRISTALLER)

    "alter 5hristaller mengintroduksikan teori tempat sentral

    #central place$. -odelnya dinyatakan sebagai suatu sistem

    geometrik yang dikenal dengan nama 6istem /7&8, dimana

    / ditetapkan secara arbitrer sebagai huruf indeks yang

    digunakan untuk notasi pola pemukiman. 0sumsiasumsi

    yang digunakan 5hristaller sebagai berikut:

    !. "ilayah model merupakan dataran tanpa roman, tidak

    memiliki raut tnda khusus baik alamiah maupun buatan

    manusia.

    %. 1erpindahan dapat dilakukan ke segala jurusan, suatu

    situasi yang dilukiskan sebagai permukaan isotropik.

    &. 1enduduk serta daya belinya tersebar merata di seluruh

    wilayah.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    6/31

    ). /onsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip

    minimisasi jarak

    2erdasarkan asumsiasumsi diatas, 5hristaller

    mengembangkan pemikirannya menyusun suatu model

    wilayah perdagangan yang e'sien yang berbentuk segi enam

    #heksagonal$ yang meliputi seluruh dataran tanpa tumpang

    tindih menyerupai sarang lebah atau honeycombs dan tiap

    wilayah perdagangan heksagonal memiliki pusat. 2esar

    kecilnya pusatpusat tersebut adalah sebanding dengan

    besarkecilnya masingmasing heksagonal.

    ecara hori9ontal, model 5hristaller menunjukkan

    kegiatankegiatan manusia yang terorganisasikan dalam tataruang geogra's dan tempattempat sentral #pusatpusat$

    yang lebih tinggi ordernya mempunyai wilayah perdagangan

    atau wilayah pelayanan yang lebih luas. Tempattempat

    sentral kecil dan wilayahwilayah komplementernya tercakup

    dalam wilayahwilayah perdagangan dari pusatpusat yang

    lebih besar.

    ecara (ertical, model tersebut memperlihatkan bahwa

    pusatpusat yang lebih tinggi ordernya mensuplai barang

    barang ke seluruh wilayah, dan kebutuhan akan bahanbahanmentah di pusatpusat yang lebih tinggi ordernya disuplai

    oleh pusatpusat yang lebih rendah ordernya.

    1rinsip pemasaran dengan susunan piramidal pada model

    tempat sentral dapat menjamin minimisasi biayabiaya

    transport. amun, teori ini tetap memiliki kelemahan

    kelemahan, diantaranya model tersebut tidak menunjukkan

    adanya spesialisasi atau pembagian kerja di antara pusat

    pusat tersebut. elain daripada itu menurut 5hristaller,

    seluruh wilayah dapat dilayani, sedangkan dalam

    kenyataannya sebagian dari wilayahwilayah yang dimaksud

    tidak seluruhnya dapat terlayani karena terbatasnya fasilitas

    transportasi dan hambatanhambatan geogra's. Teori tempat

    sentral dapat dikatakan kaku dan terlalu sederhana

    #oersimpli!cation$.

     Teori tempat sentral menjelaskan pola geogra's dan

    struktur hirarkis pusatpusat kota dan wilayahwilayah nodal

    #pusatpusat perkotaan$, akan tetapi tidak menjelaskan

    bagaimana pola geogra's tersebut terjadi secara gradual dan

    bagaimana pola tersebut mengalami perubahanperubahan

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    7/31

    pada masa depan, atau dengan perkataan lain tidak

    menjelaskan gejalagejala #fenomena$ pembangunan.

    Disamping kelemahan yang dimiliki teori tempat sentral,

    ;ichardson mengemukakan beberapa keterbatasan yang

    dimiliki teori ini yaitu, #!$ teori sentral tidak memberikan

    penjelasan secara lengkap mengenai pertumbuhan kota

    karena teori tersebut diformulasikan berdasarkan

    pembangunan daerah pertanian yang tersusun secara

    hirarkis dan berpenduduk secara merata. #%$ analisis tempat

    sentral menekankan pada peranan sektor perdagangan dan

    kegiatankegiatan jasa daripada kegiatankegiatan

    manufaktur. #&$ pertumbuhan kota meningkat terus dansetelah sampai pada suatu tingkat tertentu diperlukan

    tambahan sumberdayasumberdaya yang berasal dari luar

    wilayah nodal. -odel tempat sentral ternyata tidak berhasil

    menjelaskan timbulnya kecenderungan yang kuat dalam

    masyarakat mengenai pengelompokkan perusahaan

    perusahaan karena pertimbangan keuntungankeuntungan

    aglomerasi dan ketergantungan lokasi.

    -eskipun model tempat sentral mempunyai keterbatasan

    keterbatasan, namun sesungguhnya teori tempat sentralmengandung paling sedikit tiga konsep fundamental, yaitu

    proses penyebaran pertumbuhan mengikuti pola ambang

    #trhresold$ #jumlah penduduk$ dan pola lingkup #range$

    #sistem lokasi$: kedua faktor tersebut menentukan hirarki

    #hierarchy$ tempat sentral.

     Teori tempat sentral untuk sebagian bersifat positif karena

    berusaha menjelaskan pola aktual arus palayanan jasa, dan

    untuk sebagian lagi bersifat normatif karena berusaha

    menentukan pola optimal distribusi tempattempat sentral.

    /eduanya mempunyai kontribusi pada pemahaman interrelasi

    spasial dan mengenai kotakota sebagai sistem di dalam

    sistem perkotaan. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan

    kota, teori tempat sentral menyatakan bahwa fungsifungsi

    pokok pusat kota adalah sebagai pusat pelayanan bagi

    wilayah komplementernya #wilayah belakangnya$, yaitu

    mensuplai barangbarang dan jasajasa sentral seperti jasa

     jasa perdagangan, perbankan, professional, pendidikan,

    hiburan dan kebudayaan, dan jasajasa pemerintah kota.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    8/31

    4nti pokok teori tempat sentral adalah menjelaskan model

    hirarki perkotaan #urban hierarchy $ yaitu pertumbuhan hirarki

    kota dan ketergantungan antara pusatpusat kota dan

    wilayahwilayah di sekitarnya.

     

    4. TEORI KERUCUT PERMINTAAN ( AUGUST LOSCH )

    0ugust osch telah mengetengahkan suatu model

    keseimbangan regional spasial. 4a termasuk yang pertama

    menguraikan prinsipprinsip dasar analisis spasial dan

    menginterprestasikan ekonomi spasial dalam pasar

    persaingan monopolistik. Dimana dalam teori ini ditunjukkan

    perbedaanperbedaan antara model osch dengan model Von Thunen yang meskipun begitu baik osch maupun Von

     Thunen dalam teorinya menjelaskan tentang interdenpendasi

    antara kota dengan daerahdaerah belakangannya, dimana

    terdapat arus memusat ke kotakota dan arus menyebar ke

    daerahdaerah belakang. /emudian teori osch ini merupakan

    perluasan dari teori tempat sentral yang diformulasikan oleh

    5hristaller.

    Dalam mengembangkan modelnya osch menggunakan

    beberapa asumsi, yaitu:!. Tidak terdapat (ariasi dalam biaya dan tidak ada

    perbedaanperbedaan spasial dalam sumberdaya,

    termasuk tenaga kerja dan modal di seluruh wilayah

    #wilayah dianggap homogin$ sehingga perusahaan dapat

    ditempatkan di mana saja.

    %. 1enduduk tersebar merata, kepadatan dianggap uniform,

    cita rasa konstan, dan perbedaan pendapatan diabaikan,

    sehingga dapat dijelaskan bahwa permintaan mempunyai

    korelasi negatif terhadap jarak secara langsung, hal ini

    berarti semakin jauh jaraknya dari lokasi pabrik, maka

     jumlah permintaan menjadi semakin berkurang.

    &.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    9/31

    permintaan seorang petani dianggap dapat mewakili untuk

    semua petani. -enurut osch terdapat tiga jenis wilayah

    ekonomi, yaitu wilayah pasar sederhana, jaringan wilayah

    pasar dan sistem wilayah pasar. "ilayah pasar indi(idual

    tersebut nampaknya sangat sederhana dan sangat

    tergangtung pada perdagangan, sedangkan sistem wilayah

    pasar sangat kompleks, walaupun merupakan bentuk ideal

    yang menekankan pada swasembada, akan tetapi sulit

    dijumpai dalam kenyataannya. /enyataan menunjukkan

    bahwa banyak komoditas diproduksikan dan diperdagangkan

    mencapai diluar lingkup sistem, maka terjadilah wilayah

    wilayah suatu egara.0ntara wilayah sederhana dan sistem regional lengkap

    terdapat jaringan trayek transport menghubungkan kotakota

    dalam pengertian pusat sentral. "alapun jaringan dan

    daerahdaerah produksi dan konsumsi sudah nyata, akan

    tetapi perlu dibedakan dengan sistem wilayah. istem

    wilayah merupakankesatuan dari banyak wilayah, merupakan

    suatu organisme daripada sebagai suatu organ.

     Teori osch mempunyai beberapa keterbatasan. #!$

    ebagian besar keterbatasan berkaitan erat dengan asumsiasumsinya yang sangat sederhana. Dapat dimengerti bahwa

    tanpa asumsi yang seragam, misalnya distribusi penduduk

    merata secara spasial dan biaya yang sama di seluruh lokasi,

    maka analisis akan sangat sulit dilakukan. Tetapi asumsi

    asumsi tersebut menimbulkan ketidakonsistenan, misalnya

    antara distribusi penduduk yang uniform dan pola konsetrasi

    hirarki kegiatankegiatan ekonomi. /onsetrasi terjadi di

    sekeliling pusat atau sebagai konsekuensi dari

    bertumpangannya jaringan wilayahwilayah pasar.

    /onsentrasi tersebut akan menyebabkan ekspansi penduduk

    pada pusatpusat dan pengelompokanpengelompokan

    pembeli dapat membentuk wilayahwilayah pasar secara

    tidak beraturan. #%$ 0nalisis osch meremehkan

    penghematanpenghematan aglomerasi pada produksi

    industri khususnya dalam suatu industri tunggal dan tidak

    menjelaskan secara komprehensif mengenai kehadiran titik

    titik nodal dalam ekonomi tata ruang.

    umbangan pemikiran teori osch dalam pengembangan

    wilayah dapat disebutkan yaitu wilayahwilayah yang

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    10/31

    membentuk sistem jaringan wilayah pasar diasosiasikan

    sebagai wilayah ekonomi, pusatpusat wilayah pasar yang

    mempunyai kedudukan sebagai unitunit produksi dapat

    diinterpretasikan sebagai pusatpusat urban, dan hubungan

    antar pusatpusat wilayah pasar dikaitkan dengan perumusan

    tentang hirarki dan hubungan fungsional antar pusatpusat

    urban.

    0dapun perbedaan model yang dikemukakan oleh osch

    dan Von Thunen. osch menekankan pada kegiatankegiatan

    sekunder yaitu lokasi produksi industri dimana wilayah

    produksi industri berbentuk titiktitik # punctiform$ dan lokasi

    terbaik untuk konsumsi barangbarang industri adalah dikotakota. edangkan Von Thunen menitikberatkan sektor

    pertanian yaitu lokasi produksi pertanian dimana wilayah

    produksi pertanian merupakan daerah luas #areal$ dan lokasi

    terbaik untuk konsumsi bahan pangan diperlihatkan oleh

    distribusi penduduk yang merata. 1erbedaan lain antara

    industri dan pertanian dapat ditunjukkan, yaitu industri

    menjual barangbarang hasilnya kepada langganan

    langganan di sekitarnya, sebaliknya hasilhasil pertanian

    dijual kepada para pembeli di kotakota. Teori osch merupakan perluasan dari teori tempat sentral

    yang diformulasikan oleh 5hristaller. 0sumsiasumsi yang

    digunakan osch hampir sama dengan asumsi yang

    digunakan 5hristaller diantaranya: #!$ wilayah model

    merupakan dataran yang homogin, #%$ penduduk dan tenaga

    belinya tersebar merata di seluruh wilayah, serta #&$ tidak

    adanya keuntungankeuntungan eksternal, 5hristaller dan

    osch menjelaskan susunan pusatpusat secara spasial.

    -eskipun begitu, tetap keduanya mempunyai perbedaan,

    baik dalam lingkup dan cara pandang yang dikembangkan

    dalam masingmasing modelnya. #!$ 5hristaller

    mengembangkan modelnya dari atas atau skala besar

    #nasional$ yaitu setiap wilayah perdagangan yang e'sien

    berbentuk segi enam #heksagonal$ memiliki pusat: besar

    kecilnya pusatpusat tersebut adalah sebanding dengan

    besarkecilnya masingmasing wilayah heksagonal.

    edangkan osch mengembangkan modelnya mulai dari

    bawah yaitu wilayah spasial yang tersempit ruang

    lingkupnya. -ulamula wilayah perdangan berbentuk wilayah

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    11/31

    pasar sederhana, kemudian berkembang menjadi suatu

     jaringan wilayah pasar, dan akhirnya membentuk sistem

    wilayah pasar. #%$ 2arangbarang yang digunakan dalam

    model osch termasuk dalam golongan barangbarang yang

    dapat diangkut #transportable commodities$, sedangkan

    model 5hristaller menekankan pada jasajasa yang tidak

    mobil #immobile serice$. #&$ model 5hristaller menganalisis

    susunan spasial baik dari segi mikro maupun dari segi makro.

    0nalisis dari segi mikro adalah mengenai distribusi produksi

    barangbarang secara indi(idual, dan analisis dari segi makro

    menyangkut distribusi spasial dan distribusi aglomerasi.

    edangkan model osch tidak menganalisis susunan spasialsecara makro atau agregatif. /arya osch bukan merupakan

    susunan spasial yang o(erall, tetapi lebih merupakan model

    lokasi spesialisasi spasial dan perdagangan barangbarang

    indi(idual daripada sebagai model susunan spasial secara

    kebulatan.

    4nti teori yang dikemukakan 5hristaller, pusatpusat yang

    lebih tinggi ordernya melayani pusatpusat yang lebih rendah

    oerdernya. edangkan inti teori yang dikemukakan osch,

    pusatpusat yang lebih kecil melayani pusat yang lebih besar.2ilamana osch dikaitkan dengan "eber, maka dapat

    dikemukakan tanggapan bahwa keduanya mempunyai nama

    yang sangat menonjol dalam sejarah analisis lokasi. -eskipun

    keduanya menekankan pada kegiatan sekunder, "eber

    memberikan tekanan pada faktorfaktor biaya dan

    kemungkinan aglomerasi. edangkan analisis osch

    didasarkan pada asumsi biaya uniform, maka faktorfaktor

    permintaan #analisis wilayah pasar$ menentukan lokasi dan

    distribusi produsen #yang berbentuk titiktitik pusat wilayah$.

    5. TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (FRANCOIS PERROUX )

    +rancois 1errou= menurut pendapatnya, pertumbuhan

    ataupun pembangunan tidak di lakukan di seluruh tata

    ruang, tetapi terbatas pada beberapa tempat atau lokasi

    tertentu. Tata ruang di identi'kasikanya sebagai arena atau

    medan kekuatan yang di dalamnya terdapat kutubkutub atau

    pusatpusat. etiap kutub mempunyai kekuatan pancaran

    pengembangan keluar dari kekuatan tarikan kedalam. Teori

    ini menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    12/31

    khususnya mengenai perusahaanperusahaan dan industri

    industri serta saling ketergantungannya, dan bukan mengenai

    pola geogra's dan pergeseran industri baik secara intra

    maupun secara inter, tetapi pada dasarnya konsep kutub

    pertumbuhan mempunyai pengertian tata ruang ekonomi

    secara abstrak.

    4stilah kutub #pole$ dan polarisasi menurut ahliahli

    1rancis, suatu kutub berarti suatu pengelompokkan atau

    konsentrasi unsurunsur berarti suatu pengelompokan atau

    konsentrasi unsurunsur abstrak, tetapi juga dalam

    pengertian tata ruang geogra's, dengan demikian suatu

    kutub kurang lebih menyerupai suatu puncak kepadatan padasuatu dataran. 4stilah polarisasi digunakan untuk menjelaskan

    proses terbentuknya, perkembangannya, dan

    kemundurannya. Di lain pihak , menurut ahliahli 4nggris

    polarisasi di artikan sebagai keadaan di mana terdapat dua

    kutub saja #yaitu kutub utara dan kutub selatan$, sedangkan

    menurut pengertian para ahliahli prancis mungkin saja

    terdapat lebih dari dua kutub dalam waktu yang bersamaan.

    1errou= menekankan pada dinamisme industriindustri

    dan aglomerasi industriindustri di 2agianbagian tata ruanggogra's. ecara esensial teori kutub pertumbuhan di

    kategorisasikan sebagai teori dinamis. 1roses pertumbuhan di

    gambarkan sebagai keadaan yang tidak seimbang karena

    adanya kesuksesan atau keberhasilan kutubkutub dinamis.

    4nti pokok dari pertumbuhan wilayah terletak pada ino(asi

    ino(asi yang terjadi pada perusahaanperusahaan atau

    industriindustri berskala besar dan terdapatnya

    ketergantungan antar perusahaan atau industri.

    Dalam kerangka dasar pemikiran 1errou= , suatu tempat

    merupakan suatu kutub pertumbuhan apabila di tempat

    tersebut terdapat industri kecil yang memainkan peranan

    sebagain pendorong yang dinamik kerena industri tersebut

    mempunyai kemampuan untuk melakukan ino(asi.

    4stilah industri pendorong dan industri kunci agar

    digunakan secara tepat. 4ndustri pendorong adalah yang

    mempunyai pengaruh penting terhadap kegiatankegiatan

    pada industriindusri lainnya, baik sebagai pensuplai atau

    langganan untuk barangbarang atau jasajasa, sedangkan

    industri kunci adalah industri yang menentukan peningkatan

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    13/31

    akti(itas maksimum. 4ndustri pendorong mempunyai

    kemampuan menciptakan dorongan pertumbuhan yang kuat

    dan mampu menggerakkannya kepada industriindustri lain

    yang berbeda dalam lingkungannya. Jadi faktor utama dalam

    ekspansi regional adalah interaksi antar industriindustri kunci

    yang merupakan pusat nadi dari kutub pertumbuhan. /utub

    pertumbuhan bukan hanya merupakan lokalisasi dari industri

    kunci sematamata, tetapi kutub pertumbuhan harus juga

    mendorong ekspansi yang luas di daerah sekitarnya, oleh

    karena itu dampak polarisasi pada umumnya lebih menonjol

    dibandingkan dengan keterhubungan antar industri.

    /onsep kutub pertumbuhan merupakan suatu konsepyang sangat menarik bagi para perencanaan wilayah.

    1ersoalan utama yang dihadapi dalam penerapan konsep

    tersebut adalah pemilihan industri kunci atau industri yang

    menonjol #leading industry $ sebagai penggerak dinamika

    pertumbuhan. uatu kompleks industri yang harus

    diperhatikan yaitu mengidenti'kasikan ketergantungan di

    antara kegiatankegiatan ekonomi dan persoalan proses

    pemindahan pertumbuhan, serta dimensi lokasional dan

    geogra's dari kegiatankegiatan tersebut.1enafsiran secara fungsional menggambarkan kutub

    pertumbuhan itu sebagai suatu kelompok perusahaan,

    cabang industri, atau unsurunsur dinamik yang

    meningkatkan kehidupan ekonomi. Dalam hal ini tidak terikat

    pada daerah geogra's, yang penting adalah adanya

    permulaan dari serangkaian perkembangan dengan dampak

    pertumbuhan sesungguhnya, lebih banyak merupakan daya

    tarik, yang mengundang berbagai kegiatan tertarik

    menempatkan usahanya di suatu tempat tanpa adanya

    interaksi atau keterkaitan antara usahausaha tersebut. Hal

    ini tidak berarti bahwa kutub pertumbuhan secara fungsional

    tidak mempunyai pengaruh atau akibat terhadap

    perkembangan geogra's. 1errou= sesungguhnya belum

    memberikan perhatian yang mendasar mengenai dimensi

    tata ruang, ia lebih menekankan penelaan tentang gejala

    aglomerasi pertumbuhan secara teritorial.

     Tiga ciri penting dari konsep kutub pertumbuhan dapat

    dikemukakan, yaitu: #a$ terdapat keterkaitan internal antara

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    14/31

    berbagai industri secara teknik dan ekonomi, #b$ terdapat

    pengaruh multiplier, dan #c$ terdapat konsentrasi geogra's.

     Teori tempat sentral dan teori kutub pertumbuhan sama

    sama menekankan pentingnya peranan pusat nodal, tetapi

    keduanya berbeda dalam cara pandangnya. -enurut

    5hristaller yang menopang pertumbuhan sesuatu tempat

    sentral adalah wilayah pelayanannya, sedangkan menurut

    1errou= yang menopang pertumbuhan wilayah pengaruh

    adalah kutub pertumbuhan. 1erbedaan lainnya, teori tempat

    sentral menggunakan metode deduktif dan mendasarkan

    teori keseimbangan statik dari perusahaanperusahaan,

    sedangkan teori kutub pertumbuhan menggunakan metodeinduktif dan merupakan suatu analisis yang dinamik

    berdasarkan pada industriindustri secara makro agregat.

     Teori tempat sentral hanya menjelaskan mengenai

    pengelompokkan pada tata ruang geogra's, sedangkan teori

    1errou= lebih berkenaan dengan pembahasan mengenai

    perubahanperubahan struktural pada tata ruang industri

    daripada menganalisis pengelompokkan pada tata ruang

    geogra's dan aspekaspek pembangunan

    amun teori kutub pertumbuhan 1errou= ini menuaibeberapa kritikan, diantaranya: #!$ kenyataan menunjukkan

    bahwa besarnya suatu industri secara tersendiri tidak cukup

    menjamin keberhasilan pertumbuhan ekonomi, #%$ peranan

    industri pendorong seringkali ditafsirkan terlalu berlebihan,

    dan #&$ teori kutub pertumbuhan tidak memberikan

    penjelasan yang memuaskan mengenai proses aglomerasi.

    6. TEORI KUTUB PEMBANGUNAN YANG TERLOKALISASIKAN (BOUDEVILLE )

    2oude(ille menampilkan teori kutub pembangunan yang

    terlokalisasikan #localized poles of deelopment $. -engikuti

    pendapat 1errou=, ia mende'nisikan kutub pertumbuhan

    wilayah sebagai seperangkat industriindustri sedang

    berkembang yang berlokasi di suatu daerah perkotaan dan

    mendorong pertumbuhan lebih lanjut perkembangan ekonomi

    melalui wilayah pengaruhnya.

     Teori 2oude(ille dapat dianggap sebagai pelengkap

    terhadap teoriteori tempat sentral, yang diketengahkan oleh

    5hristaller dan kemudian diperluas oleh osch, atau dapat

    dikatakan bahwa teori 2oude(ille telah menjembatani

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    15/31

    terhadap teoriteori spasial yang terdahulu, yang menekuni

    persoalanpersoalan organisasi kegiatankegiatan manusia

    pada tata ruang.

     Teori 2oude(ille berusaha menjelaskan mengenai impak

    pembangunan dari adanya kutubkutub pembangunan yang

    terlokalisasikan pada tata ruang geogra's, sedangkan teori

    lokasi berusaha untuk menerangkan dimana kutubkutub

    pembangunan fungsional berada atau dimana kutubkutub

    tersebut dilokalisasikan pada tata ruang geogra's pada

    waktu yang akan datang.

     Teori 2oude(ille merupakan teori kutub pertumbuhan

    yang telah dimodi'kasi, dan dapat digunakan untukmenganalisis gejalagejala dinamis tersebut. Teori 2oude(ille

    adalah berdasarkan teori pembangunan dinamis yang

    menggunakan cara induktif dan berkenan dengan tingkat

    industriindustri dan besaran makro.

    1engelompokkan pada tata ruang geogra's telah

    diperlihatkan dalam model tempat sentral. elanjutnya oleh

    2oude(ille pengelompokkan ini diterapkan pada

    pembangunan dalam arti fungsional, sedangkan difusi

    #penghamburan$ pembangunan tata ruang geogra'sditerapkan pada pembangunan dalam tata ruang melalui tipe

    transformasi.

     Teori 2oude(ille meupakan alat yang ampuh untuk

    menjelaskan tidak hanya mengenai pengelompokkan

    geogra's sematamata, akan tetapi juga mengenai peristiwa

    peristiwa geogra's dan transmisi pembangunan di antara

    pengelompokkanpengelompokkan yang bersangkutan.

    4mplikasi penting dari hubungan antara teori 2oude(ille

    dan teori tempat sentral dalam konteks perencanaan dan

    pengawasan pembangunan yang dihadapi oleh banyak

    egara dapat dikemukakan dua persoalan yang rele(an, yaitu

    #!$ bagaimana merintis proses pembangunan di wilayah

    wilayah yang terbelakang secara terusmenerus. 1ersoalan ini

    merupakan salah satu usaha mengarahkan pengaruh

    pengaruh pembangunan dari instalasiinstalasi yang didirikan

    pada unitunit di wilayah terbelakang tersebut ke tempat

    tempat tertentu di sekitarnya. #%$ bagaimana mengarahkan

    proses urbanisasi sedemikian rupa dapat diciptakan distribusi

    pusatpusat kota secara geogra's yang mampu mendorong

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    16/31

    pembangunan selanjutnya. 1ersoalan yang kedua pada

    dasarnya merupakan usaha pemilihan lokasi yang tepat atau

    cocok untuk pendirian perusahaanperusahaan industri dan

     jasa.

     

    7. TEORI DAMPAK TETESAN KE BAWAH DAN POLARISASI (HIRSCHMAN ) SERTA

    DAMPAK PENYEBARAN DAN PENGURASAN (MYRDAL)

    0lbert >. Hirschman adalah seorang penganjur teori

    pertumbuhan tidak seimbang #unbalanced growth$. ecara

    geogra's, pertumbuhan ekonomi pasti tidak seimbang.

    Dalam proses pertumbuhan tidak seimbang selalu dapat

    dilihat bahwa kemajuan di suatu tempat #titik$ menimbulkantekanantekanan, keteganganketegangan, dan dorongan

    dorongan kearah perkembangan pada tempattempat #titik

    titik$ berikutnya. Hirschman menyadari bahwa fungsifungsi

    ekonomi berbeda tingkat intesitasnya pada tempattempat

    originalnya sebelum disebarkan ke berbagai tempat lainnya.

    4a menggunakan istilah titik pertumbuhan #growing point $

    atau pusat pertumbuhan #growing centre$ dan bukan kutub

    pertumbuhan #growth pole$ seperti yang dipakai oleh 1errou=

    dan ahliahli 1erancis lainnya.0ntara pusat dan daerah belakang terdapat

    ketergantungan dalam suplai barang dan tenaga kerja.

    1engaruh polarisasi yang paling hebat adalah migrasi

    penduduk ke kotakota besar #urbanisasi$ akan dapat

    mengabsorsikan tenaga kerja yang terampil dan di lain pihak

    akan mengurangi pengangguran tidak kentara di daerah

    belakang. Hal ini tergantung pada tingkat komplementaritas

    antara dua tempat tersebut.

     Jika komplementaritas kuat akan terjadi proses

    penyebaran pembangunan ke daerahdaerah belakang

    #trickling down e"ect $, dan sebaliknya jika komplementaritas

    lemah akan terjadi dampak polarisasi # polarization e"ect $.

     Jika polarisasi lebih kuat dari dampak penyebaran

    pembangunan maka akan timbul masyarakat dualistik, yaitu

    selain memiliki ciriciri daerah perkotaan modern juga

    memiliki ciriciri daerah perdesaan terbelakang. "alaupun

    terlihat suatu kecenderungan yang suram, namun Hirschman

    optimis dan percaya bahwa pada akhirnya pengaruh trickling

    down akan mengatasi pengaruh polarisasi.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    17/31

    Dalam jangka panjang penghematanpenghematan

    eksternal dan tersedianya komplementaris di pusatpusat

    akan menjamin penyebaran pembangunan ke daerahdaerah

    di sekitarnya.

    -yrdal berdasarkan kerangka konseptual yang serupa

    mengenai struktur titiktitik pertumbuhan dan daerahdaerah

    belakang, menggunakan istilah backwash e"ect dan spread

    e"ect yang artinya persis serupa dengan dampak polarisasi

    dan dampak trickling down. amun demikian, dalam hal

    penekanan pembahasan dan kesimpulankesimpulan terdapat

    perbedaan yang cukup besar. 4a berpendapat bahwa

    polarisasi akan muncul lebih kuat daripada penyebaranpembangunan, perpindahan faktorfaktor produksi akan

    menumpuk di daerahdaerah perkotaan yang memberikan

    manfaatmanfaat kepadanya, dan sebaliknya di daerah

    daerah perdesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.

    1usat pemikiran -yrdal pada mekanisme kausasi

    kumulatif menyebabkan ia tidak dapat melihat dengan jelas

    timbulnya kekuatankekuatan yang menimbulkan suatu titik

    balik apabila perkembangan ke arah polarisasi di suatu

    wilayah sudah berlangsung untuk beberapa waktu. /ausasisirkuler kumulatif selalu menghasilkan penyebaran

    pembangunan yang lemah dan ketidakmerataan, atai dapat

    dikatakan bahwa migrasi akan memperbesar ketimpangan

    regional.

    2erdasarkan pada perbedaan pandangan, maka

    kebijaksanaan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman dan

    -yrdal berbeda pula. Hirschman menyarankan agar

    membentuk lebih banyak titiktitik pertumbuhan supaya

    dapat menciptakan pengaruhpengaruh penyebaran

    pembangunan yang efektif, sedangkan -yrdal menekankan

    pada langkahlangkah kebijaksanaan untuk melemahkan

    backwash e"ect dan memperkuat spread e"ects agar proses

    kausasi sirkuler kumulatif mengarah ke atas, dengan

    demikian semakin memperkecil ketimpangan regional.

    /onsep dampak tetesan ke bawah atau trickling down

    e"ect yang diformulasikan oleh Hirschman telah diterima dan

    ditetapkan di banyak egara termasuk 4ndonesia.

    /onsep trickling down e"ect   perlu diperbaiki terutama

    untuk egaranegara berkembang dimana pusatpusat

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    18/31

    perkembangan #kotakota$ jumlahnya relatif banyak tetapi

    besarnya dan kemampuannya pada umumnya masih relatif 

    rendah dan lemah. Dalam hubungan ini, ;ahardjo 0disasmita

    mengintroduksikan konsep 6untikan kepada "ilayah

    1engaruh8 #In#ection to in$uence region$ sebagai konsep

    tandingan #counter concept $ terhadap konsep trickling down

    e"ect  #Hirschman$.

    /onsep suntikan kepada wilayah pengaruh menggunakan

    pendekatan keterkaitan fungsional antara pusat dan wilayah

    pengaruhnya, akan tetapi dalam arah sebaliknya, jika ingin

    meningkatkan pembangunan suatu pusat atau urban sebagai

    pusat pelayanan atau pusat perkembangan, janganlah arahdan penyediaan anggaran pembangunan difokuskan kepada

    daerah urban, tetapi sebaliknya agar memperhatikan kepada

    daerah urban, tetapi sebaliknya agar memperhatikan kepada

    daerah sekitarnya yang menjadi wilayah pengaruhnya,

    dengan melakukan injeksi in(estasi pada berbagai proyek

    pembangunan.

    Dengan berhasilnya pembangunan di wilayah pengaruh

    surplus komoditas hasil produksi akan dipasarkan ke daerah

    perkotaan untuk memenuhi konsumsi penduduk ataudigunakan sebagai bahan baku industri di daerah perkotaan,

    ataupun di kirim ke pasar nasional antar egara, hal ini akan

    memberikan dampak pengembangan, perluasan dan

    peningkatan berbagai usaha produktif di daerah perkotaan.

     Jadi baik wilayah pengaruh maupun pusat pelayanan

    keduanya memperoleh dampak keberhasilan pembangunan.

    /otakota memiliki fasilitas pelabuhan, berbagai kemudahan

    dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk

    memanfaatkan strategi 6suntikan wilayah pengaruh8.

     

    . TEORI MASUKAN TRANSPOR (WALTER ISARD)

    "alter 4sard dalam teori lokasi membahas aspekaspek

    orientasi transport. 4sard memformulasikan pemikirannya

    dalam sebuah model lokasi optimum. 4sard menyadari bahwa

    biaya transport merupakan determinan utama untuk

    menentukan lokasi suatu industri, akan tetapi bukan satu

    satunya. 4a membahas gejala aglomerasi terutama di kota

    kota besar, telah mengetengahkan pentingnya penghematan

    urbanisasi, yang merupakan salah satu manfaat aglomerasi.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    19/31

    -odel 4sard lebih 3eksibel karena analisinya di anggap

    dapat mengakomodasikan struktur biaya transport secara

    lebih realistik. /onsep dasar yang di gunakan dalam analisis

    4sard adalah masukan transpor #transport input$. -asukan

    transport di artikan sebagai perpindahan suatu berat unit

    atas jarak unit. 2erat unit di lukiskan sebagai garis

    transformasi #transportmation line$. Jarak unit di lukiskan

    sebagai garis perbandingan harga #price ratio line$ atau

    perbandingan transport relatif #relati(e transport ratio$. Jadi

    masukan transpor dapat di nyatakan dalam tonmil. -asukan

    transport berkaitan dengan besarnya usaha #manhaurs$

    untuk melakukan perpindahan melalui tata ruang.Dengan bantuan garis transformasi ditunjukan bagaimana

    dengan perubahan lokasi dapat disubtitusikan masukan

    transport suatu barang #bahan mentah$ dengan masukan

    transport barang lainnya #produk akhir$.

    "alaupun model ini dikatakan sederhana, akan tetapi

    4sard telah memberikan sumbangan pemikiran yang

    bermanfaat, yaitu mengkaitkan analisis lokasi yang

    berorientasi pada transportasi dengan teori produksi

    tradisional. Dengan menerapkan masukan transport dalamfungsi transformasi perusahaan, hal ini berarti menambah

    dimensi tata ruang ke dalam teori produksi. umbangan

    pemikiran 4sard lainnya yaitu, 4a telah mengintroduksikan

    analisis kompleks industri #industrial comple=$. Dimana

    kompleks industri dide'nisikan sebagai suatu perangkat

    kegiatankegiatan pada suatu lokasi spesi'k yang

    mempunyai saling keterhubungan secara teknis dan produksi.

    4ndustriindustri dapat bekerja secara optimal bila

    berkelompok bersamasama secara tata ruang daripada

    mereka melayani sendiri perdagangan yang meliputi daerah

    yang luas.

    -eskipun suatu kompleks industri tidak mempunyai suatu

    industri pendorong seperti yang di katakan pada teori kutub

    pertumbuhan, akan tetapi kompleks industri memberikan

    perhatian sama pentingnya pada keuntungankeuntungan

    aglomerasi atau konsentrasi tersebut akan menimbulkan

    keuntungankeuntungan, yaitu penghematan skala,

    penghematan lokalisasi, dan penghematan aglomerasi.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    20/31

    1enghematan skala, produksi dengan skala besar berarti

    dapat membagi beban biayabiaya tetap pada unitunit yang

    terdapat dalam sistem produksi, dengan demikian unit biaya

    produksi dapat ditekan lebih rendah, sehingga perusahaan

    tersebut mampu bersaing dengan perusahaanperusahaan

    lainnya.

    1enghematan lokalisasi, berkelompok atau

    terkonsentrasinya perusahaanperusahaan dalam suatu

    industri yang sejenis pada suatu geora's tertentu misalnya di

    daerahdaerah perkotaan akan menciptakan penghematan

    penghematan yang dinikmati secara luas oleh semua

    perusahaan yang termasuk dalam industri tersebut, danselanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan kotakota yang

    bersangkutan.

    1enghematan urbanisasi diasosiasikan dengan

    pertambahan dalam jumlah penduduk #urbanisasi$, industri,

    pendapatan, dan kemakmuran di suatu daerah urban.

    1enghematan ini mengkaitkan kegiatankegiatan industri

    industri dan dan sektorsektor secara agresif. -isalnya,

    berbagai kegiatan perkotaan yang sangat ditentukan oleh

    manajemen yang kreatif dan tenaga kerja yang terampil,dalam hal ini terdapat resiko bila menempatkan kegiatan

    tersebut di suatu daerah perkotaan yang relatif kecil.

    4sard menjelaskan hubungan saling ketergantungan dari

    kegiatankegiatan ekonomi dalam pengertian penghematan

    dan pemborosan aglomerasi. 1embahasan ini di kembangkan

    sampai pada struktur hirarkis spasial regional. ebuah urban

    metropolis #orde pertama$ mempunyai hubungan kebawah

    dengan beberapa kota besar #orde ke dua$, sebuah kota

    besar mempunyai hubungan ke bawah dengan beberapa

    kotakota yang lebih kecil #orde ketiga$, demikian seterusnya

    dengan nodalnodal yang mempunyai orde yang lebih

    rendah.

    !. MODEL DAN TEORI HOO"ER (E. M. HOOVER)

    ?.- Ho(er dalam teorinya menekankan pentingnya

    peranan biaya transport dalam pemilihan lokasi industri.

    Hoo(er membedakan biaya transport yaitu biaya transport

    bahan baku yang selanjutnya disebut procurement cost   dan

    biaya transport produk akhir yang disebut sebagai

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    21/31

    distribution cost. Jumlah  procurement cost   ditambah

    distribution cost sama dengan total transfer cost. Disamping

    itu Hoo(er juga mengintroduksikan modelnya tentang

    korelasi tingkat biaya transport dan jarak yang ditempuh

    menurut beberapa moda #sarana$ transport yaitu truk kereta

    api dan kapal laut. eperti pada gambar Ti!"#$ %i#

    $'#()*'$ +,-'-$ %,%,'#)# +*.# $'#()*'$  dibawah

    ini:

      T'-"   K,',$# #)i

    Ti!"#$Bi#

    T'#()*'$

    K#)#/ /#-$

     #'#" 

     

    Dari gambar diatas dapat diliahat bahwa tingkat biaya

    transport untuk sarana truk #angkutan jalan raya$

    menunjukan bahwa untuk jarak pendek, tingkat biaya

    transportnya adalah terendah tetapi untuk jarak jauh adalah,

    tertinggi dibandingkan dengan kedua jenis sarana transport

    lainnya yaitu kereta api dan kapal laut sedangkan tingkat

    biaya transport untuk kapal laut menunjukan yang tertinggiuntuk jarak dekat tetapi terendah untuk jarak jauh di

    bandingkan sarana transport truk dan kereta api.

    -engenai pemilihan lokasi industri, Hoo(er membedakan

    antara transportasi bahan baku dan produk akhir yang

    dilakukan oleh #!$ satu jenis sarana angkutan dan #%$ yang

    dilakukan oleh lebih dari satu jenis sarana angkutan.

    -enurut istilah 1oernomosidi Hadjisarosa yang

    mengintroduksikan teori simpul jasa distribusi, pemilihan

    lokasi menguntungkan dititik pindah muat ataupun

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    22/31

    mendekati pasar #konsumen$ akan mendorong kelompoknya

    industri dan berbagai kegiatan usaha di daerahdaerah

    perkotaan atau pusatpusat jasa distribusi atau simpulsimpul

     jasa distribusi akan menikmati berbagai kemudahan yang di

    artikan sebagai kesempatan untuk memenuhi berbagai

    kebutuhan untuk melakukan kegiatan usaha. -enurut istilah

    "eber, semakin tinggi tingkat kemudahan pada suatu

    tempat, berarti semakin kuat daya tariknya mengundang

    berbagai kegiatan industri untuk datang ke tempat tersebut,

    atau terjadi kecenderungan aglomerasi.

    0glomerasi menimbulkan keuntungan berupa

    penghematan #kehematan$ aglomerasi dengan terjadinyaaglomerasi dan penghematan lokasional karena

    berkelompoknya industri yang sejenis pada suatu lokasi

    tunggal tertentu. Jika kegiatankegiatan industri dan sektor

    sektor lain secara agregatif diperkaitkan dengan

    pengembangan penduduk di perkotaan, akan menimbulkan

    keuntungan urbanisasi. @ejala aglomerasi lokasional

    kemudian diperluas oleh Hoo(er terutama dikaitkan dengan

    keuntungankeuntungan urbanisasi #urbanization economies$

    yang ditimbulkan aglomerasi yang dibedakan dengankeuntungan lokalisasi #localization economies$.

    1#. TEORI DAERAH$WILAYAH INTI (JOHN FRIEDMANN )

     John +riedman menganalisis aspekaspek tata ruang lokasi

    serta persoalanpersoalan kebijaksanaan dan perencanaan

    pengembangan wilayah dalam ruang lingkup yang general.

    Disekitar daerah inti terdapat daerah daerah pinggiran

    atau periphery regions. Daerahdaerah pinggiran seringkali

    disebut pedalaman atau daerahdaerah sekitarnya.

    1engembangan dipandang sebagai proses ino(asi

    diskontinu tetapi komulatif yang berasal pada sejumlah kecil

    pusatpusat perubahan yang terletak pada titik interaksi yang

    mempunyai potensi interaksi tinggi. 1embangunan ino(atif 

    cenderung menyebar kebawah dan keluar dari pusat pusat

    tersebut ke daerah yang mempunyai potensi interaksi yang

    lebih rendah.

    1usatpusat besar pada umumnya berbentuk kotakota

    besar, metropolis, atau megalopolis, dikategorisasikan

    sebagai daerahdaerah inti dan daerahdaerah yang relatif 

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    23/31

    statis sisanya merupakan, subsistemsubsistem dan

    kemajuan pembangunannya ditentukan oleh lembaga

    lembaga di daerah inti dalam arti bahwa daerahdaerah

    pinggiran berada dalam suatu hubungan yang

    ketergantungan yang subtansial. Daerah inti dan wilayah

    pinggiran bersamasama membentuk sistem spasial yang

    lengkap.

    1ada umumnya daerahdaerah inti melaksanakan fungsi

    pelayanan terhadapterhadap daerahdaerah disekitarnya.

    2eberapa daerah inti memperlihatkan fungsi yang khusus,

    misalnya sebagai pusat perdagangan atau pusat industri, ibu

    kota pemerintah dan sebagainya.ehubungan dengan peranan daerah inti dalam

    pembangunan spasial, +riedmann mengemukakan * buah

    preposisi utama yaitu sebagai berikut:

    !. Daerah inti mengatur keterhubungan dan ketergantugan

    daerahdaerah disekitarnya melalui suplai, pasar dan

    daerah administrasi.

    %. Daerah inti meneruskan sebagai sistematis dorongan

    dorongan ino(asi ke daerahdaerah disekitarnya yang

    terletak dalam wilayah pengaruhnya.&. ampai pada suatu titik tertentu pertumbuhan daerah inti

    cenderung mempunyai pengaruh positif dalam proses

    pembangunan sistem spasial, akan tetapi mungkin pula

    mempunyai pengaruh negatif jika penyebaran

    pembangunan inti kepada daerahdaaerah disekitarnya

    tidak berhasil ditingkatkan, sehingga keterhubungan dan

    ketergantungan daerahdaerah disekitarnya terhadap

    daerah inti menjadi berkurang.

    ). Dalam sistem spasial, hirarki daerahdaerah inti ditetapkan

    berdasar pada kedudukam fungsionalnya masingmasing

    meliputi karakteristikkarakteristiknya secara terperinci dan

    prestasinya.

    *. /emunngkinan ino(asi akan ditingkatkan keseluruh daerah

    sistem spasial degan cara mengembangkan pertukaran

    informasi.

    -eskipun hubungan daerah intidaerah pinggiran sebagai

    kerangka dasar kebijaksanaan dan perencanaan

    pembangunan regional danggap kasar dan sederhana, akan

    tetapi dapat digunakan untuk menjelaskan keterhubungan

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    24/31

    dan ketergantungan antara pusat dan daerahdaerah

    sekitarnya. /emudian +riedmann bersama 0lonso

    mengembangkan klasi'kasi daerah inti dan daerahdaerah

    pinggiran menjadi daerah metropolitan #-etropolitan ;egion$,

    1oros pembangunan #De(eplopmant 0ccses$, darerah

    perbatasan #+rontier ;egion$ dan daerah tertekan #Depressed

    ;egion$.

    ecara esensial hubungan antara daerah metropolitan

    dengan daerahdaerah perbatasan tidak berbeda dengan

    hubungan antara daerah inti dengan daerahdaerah

    pinggiran. 1oros pembangunan merupakan perluasan dari

    daerah metropolitan dan sebagai bentuk embrio untukberkembang menjadi megapolis. "ilayah perbatasan

    termasuk dalam kategori daerah pinggiran dan didalamnya

    terdapat pusatpusat kecil yang mempunyai potensi

    berkembang menjadi pusatpusat yang lebih besar pada

    masa depan.

    Dari klasi'kasi diatas dapat diperoleh pelajaran yang

    bermanfaat, yakni suatu kebijaksanaan nasional

    pengembangan wilayah harus menyadari bahwa masalah

    masalah dan metoda pembangunan adalah berbedabedauntuk setiap wilayah, selain daripada itu perubahan

    perubahan ekonomi dan pembangunan pada umumnya yang

    terjadi diseluruh jenis wilayah yang mempunyai

    ketergantungan satu sama lainnya.

    +riedmann memberikan perhatian penting pada daerah

    inti sebagai pusat pelayanan dan pusat pengembangan.Teori

    teori tersebut tidak membahas masalah pemilihan lokasi

    optimum industri dan tidak pula menentukan jenis in(estasi

    apa yang sebaiknya di tetapkan pusatpusat urban, oleh

    karena itu mereka diklasi'kasikan sebagai tanpa tata ruang.

    "alaupun demikian disadari bahwa pusatpusat urban

    walaupun demikian bahwa pusatpusat urban mempunyai

    peranan yang dominan yaitu memberikan pancaran

    pengembangan ke wilayahwilayah disekitarnya: daerah inti

    mempunyai daya pengikat yang kuat untuk mewujudkan

    integrasi spasial sistem sosial, ekonomi suatu bangsa.

    Dampak negatif yaitu munculnya susunansusunan

    ketergantungan dualistik menimbulkan akibatakibat yang

    mendalam bagi pembangunan nasional.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    25/31

    -emperlihatkan kelemahankelemahan diatas maka

    +riedmann menganjurkan pembentukan agropolisagropolis

    atau kotakota diladang. Hal ini tidak mendorong perpindahan

    penduduk desa ke kotakota besar tetapi mendorong mereka

    untuk tetap tinggal ditempat mereka semula. Dengan

    pembangunan agropolitan bistricts, pertentangan abadi

    antara kota di desa dapat diredakan terutama di negara

    negara berkembang.

    -enurut +riedmann, kunci bagi pembangunan kawasan

    agropolitan yang berhasil ialah memperlakukan tiaptiap

    kawasan sebagai satuan tunggal dan terintegrasi: kawasan

    agropolitan merupakan suatu konsep yang tepat untukmembuat suatu kebijaksanaan pembangunan tata ruang

    melalui desentralisasi perencanaan dan pengambilan

    keputusan.

    +riedmann telah mengembangkan teori kutub

    pertumbuhan dalam sistem pembangunan yang

    diselenggarakan berdasarkan atas desentralisasi yang

    terkonsentrasikan #5oncentrated Decentrali9ation$ atau

    sistem dekonsentrasi.

    5iriciri kawasan agropolitan seperti yang dianjurkan+riedmann mirip dengan kotakota #ibu kotaibu kota

    kabupaten yang berpenduduk *A.AAA orang kebawah.

    /ebijaksanaan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman

    dan +riedmann adalah: #!$ menganjurkan pembentukan lebih

    banyak titiktitik pertumbuhan dan #%$ merangkai pusatpusat

    agropolitan menjadi suatu jaringan pusat yang serasi secara

    regional.

    11. TEORI SIMPUL %ASA DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ARUS

    BARANG (POERNOMOSIDI HADJISAROSA)

    ebelum membahas teori simpul jasa distribusi secara

    komprehensif, maka perlu dijelaskan lebih dahulu tentang

    tujuan pengembangan wilayah nasional untuk memperoleh

    gambaran yang utuh mengenai 60pa8 6-engapa8 dan

    62agaimana8 memahami teori simpul jasa distribusi. -enurut

    1oernomosidi Hadjisarosa yang mengembangkan teori ini,

    pengembangan wilayah nasional mempunyai tujuantujuan

    sebgai berikut :

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    26/31

    !. -ewujudkan keseimbangan antara daerah dalam hal

    tingkat pertumbuhannya.

    %. -emperkokoh kesatuan ekonomi nasional.

    &. -emelihara e'siensi pertumbuhan nasional.

    /etiga tujuan tersebut saling berkaitan dan berkelakuan

    searah. atu diantara ketiga tujuan tersebut merupakan titik

    sentral yakni keseimbangan antar daerah dalam hal tingkat

    pertumbuhannya. /eseimbangan antara daerah, selain

    memenuhi tuntutan keadilan sosial, juga memungkinkan

    berlangsungnya perdagangan antar daerah yang berimbang.

    1erdagangan yang berimbang adalah perdagangan yang

    e'sien. 1erdagangan yang e'sien, mendorong semakinintensifnya antar daerah. 1edagangan antar daerah yang

    intensif merangsang timbulnya 6pesialisasi Daerah8, yang

    berarti pula membuka kesempatan yang lebih besar lagi bagi

    masingmasing untuk berkembang.

    1erdagangan yang berpijak pada spesialisasi daerah

    merupakan dasar bagi pertumbuhan nasional yang e'sien.

    Dengan demikian usaha untuk memelihara pertumbuhan

    nasional yang e'sien jelas sejalan dengan terwujudnya

    keseimbangan antar daerah.Dengan berpijak pada tujuan mewujudkan keseimbangan

    antar daerah, akan dapat dicapai % tujuan penting lainnya,

    yaitu kokohnya kesatuan ekonomi nasional dan

    terpeliharanya pertumbuhan nasional yang e'sien .

     Teori ini berpijak pada hasil pengenalan atas faktor

    penenentu lokasi kemudahan. Dalam pengertian ini

    kemudahan menempati kedudukan yang sentral karena :

    !. -erupakan sumber dorongan bagi pengembangan kegiatan

    usaha yang bersifat multi sektoral.

    %. Disamping memberikan arti pada pendapatan dianggap

    pula sebagai sumber rangsangan bagi tumbuhnya

    dinamika masyarakat yang memungkinkan terwujudnya

    daya pengembangan wilayah yang uni(ersal sifatnya.

    1oernomosidi menekankan pula pentingnya peranan

    pusatpusat dan selanjutnya di identi'kasikannya sebagai

    simpulsimpul jasa distribusi. -enurut pendapatnya, peranan

     jasa distribusi mempunyai peranan yang sangat penting

    dalam kehidupan dalam kehidupan manusia dan

    pembangunan secara 'sik. >leh karena itu perlu dikaji

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    27/31

    tentang ciriciri dan tingkah laku jasa distribusi, terutama

    dalam kaitannya dengan proses perkembangan wilayah,

    terbentuknya simpulsimpul dan satuansatuan wilayah

    pengembangan wilayah.

    Dalam garis besarnya 1oernomosidi menjelaskan

    kosnsepsinya: berkembangnya wilayah ditandai oleh

    terjadinya pertumbuhan atau perkembangan sebagai akibat

    berlangsungnya berbagai kegiatan usaha, baik sektor

    pemerintah maupun sektor swasta yang pada dasarnya

    bertujuan untuk meningkat pemenuhan kebutuhan.

    2erlangsungnya kegiatan usaha tersebut ditunjang oleh

    pertumbuhan modal serta pengembangan sumberdayasumberdaya tersebut berlangsung sedemikian sehingga

    menimbulkan arus barang.

    0rus barang dianggap sebagai salah satu gejala ekonomi

    yang menonjol, arus barang merupakan wujud 'sik

    perdagangan antar daerah, antar pulau ataupun antar

    egara. 0rus barang didukung oleh jasa perdagangan dan

     jasa pengangkutan #jasa distribusi$. Jadi jasa distribusi

    merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan dan

    pembangunan secara 'sik, terutama jika ditinjaupengaruhnya dalam penentuan lokasi tempat

    berkelompoknya berbagai kegiatan usaha dan kemudahan

    kemudahan, demikian pula fungsinya dalam proses

    berkembangnya wilayah.

    impul mempunyai keistimewaan yaitu sebagai pasar,

    barang yang mencapai tingkat harga pasar yang berlaku

    pada suatu simpul akan terjamin pemasarannya sampai ada

    konsumen akhir.

    0da % faktor penting yang harus diperhatikan dalam

    pemahaman peranan simpulsimpul yaitu mengenai fungsi

    fungsi simpul dam hirarki simpul dalam sistem spasial. +ungsi

    primer suatu simpul adalah sebagai pusat pelayanan jasa

    distribusi bagi wilayah pengembangannya atau wilayah

    nasional #bersifat keluar$ sedangkan fungsi sekundernya

    adalah sebagai pusat pelayanan bagi kehidupan masyarakat

    disimpulkan yang bersangkutan #bersifat kedalam$.

    Dibandingkan dengan teori tempat sentral dan teori kutub

    pertumbuhan ternyata teori simpul jasa distribusi lebih

    akomodatif.

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    28/31

    0dapun bantahan 1oernomosidi mengenai teori tempat

    sentral yang beranggapan bahwa:

    !. eluruh wilayah terbagi habis dan seluruh bagian wilayah

    tidak ada yang terlewatkan oleh jasa pelayanan.

    %. elain daripada itu mengenai lokasi sentral menurut

    5hristaller setiap pusat pasar terletak di tengahtengah

    wilayah pasar demikian pula menurut osch, sedangkan

    1oernomosidi lokasi pusat di tengahtengah itu untuk

    kegiatankegiatan usaha penghasil jasa yang orientasinya

    tidak luas dan bersifat ke dalam.

    &. Teori tempat sentral dapat dinilai pula kurang lengkap

    sebab belum memasukkan analisis tentang arah orientasisecara geogra's dari pusatpusat yang berada di suatu

    wilayah justru hal ini diperoleh perhatian pula dalam

    konsepsi 1oernomosidi.

     Teori simpul yang bertitik tolak pada pemahaman struktur

    wilayah tingkat nasional #dalam 1"T$ telah

    mengungkapkan gambaran tentang penyebaran, orientasi

    dan tingkat perkembangan masingmasing atuan "ilayah

    1engembangan #"1$.

    1ola distribusi dalam teori simpul dapat dikatakan lebihlengkap dan mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya

    berdasarkan unit produksi dan unit pasar yang terpisah satu

    sama lainnya, maka kegiatankegiatan distribusi dari masing

    masing teori terdahulu dapat di kategorikan dalam ) pola

    yaitu sebagai berikut:

    K#$,

    !*'i

    Ui$

    P'*.-

    "(i

    Ui$

    P#(#'

    T,*'iK*(,)(i !

    .i",+-"#"# */,

    4 atu atu "eber44 atu 2anyak 5hristaller, osch, 1errou=

    4442anya

    katu

    Von Thunen, "eber, 5hristaller,

    osch, 1errou=

    4V2anya

    k2anyak 1oernomosidi Hadjisarosa

     Teori yang mampu menjelaskan sistem perwilayahan jika

    mampu menjangkau ruang lingkup yang luas mencakup

    pusat urban beserta wilayah pasar dan wilayah produksinya

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    29/31

    #/ategori 4V$ 1oernomosidi Hadjisarosa mampu mengisi atau

    melengkapi kelemahan pokok sistem perwilayahan.

    Dari hasil pembahasan di atas ternyata teori ini memiliki

    beberapa kelebihan dibandingkan dengan teoriteori lokasi

    dan pengembangan wilayah sebelumnya. amun demikian,

    nampaknya masih terdapat peluang untuk melengkapi dan

    memperkuat teori simpul jasa distribusi yaitu pendekatan

    arus barang yang dianggap sebagai gejala ekonomi yang

    sangat menonjol dikehiduan manusia dan pembangunan

    secara 'sik itu pada hakikatnya merupakan pendekatan

    produk daam rangkaian proses distribusi atau dapat

    dikatakan sebagai akibat pada tingkat pengambilan danpelaksanaan suatu keputusan suatu usaha dalam

    perdagangan.

    12. TEORI SIMPUL %ASA DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ORIENTASI

    PEDAGANG (RAHARDJO ADISASMITA)

    Dalam rangka upaya melengkapi serta memperkuat teori

    6impul Jasa Distribusi8 pengkajian ;ahardjo 0disasmitadilakukan melalui jalur perdagangan yakni dengan mendekati

    para pedagang guna memperoleh data primer terutama yang

    berkaitan dengan orientasi pedagang. Jika terjadinya arus

    barang, segala pertimbangan berada ditangan kaum

    pedagang. ?laborasi lebih lanjut mengenai tingkat e'siensi

    masing masing simpul akan dilakukan dalam bentuk

    penelaan tentang pembentukan harga barangbarang pada

    simpulsimpul.

    etelah dapat mengenal karakteristik terbentuknya

    simpulsimpul berikut hirarkis yang berlaku ;ahardjo

    0disasmita berusaha lebih lanjut untuk mengaitkannya

    dengan fungsifungsi kota lainnya sehingga dapat diperoleh

    gambaran tentang fungsi kota seutuhnya.

    Variabel yang dipilih adalah yang dapat digunakan untuk

    menyatakan: #!$ 2esaran simpul, dan #%$ /aitan fungsional

    antar simpul serta besarnya pengaruh simpul yang satu

    terhadap yang lain. 2esaran simpul yang dimaksudkan

    haruslah identik dengan ukuran tingkat kemudahan bagi

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    30/31

    masyarakat khususnya dalam memperoleh kebutuhan

    kebutuhan berupa barang.

    Dalam rangka memenuhi kriteria (ariabel didesain

    dengan mempergunakan orientasi pedagang sebagai unsur

    pendukung. >rientasi pndukung mencakup aspekaspek #!$

    0rah >rientasi , #%$ 2obot pedagang, dan #&$ Jumlah

    pedagang.

    2anyaknya kota yang berorientasi kearah suatu kota

    dapat merupakan ukuran luasnya daya tarik kota yang

    bersangkutan. Daya tarik dapat dikaitkan dengan misalnya

    yang tercermin dalam hal banyaknya jenis dan pilihan barang

    yang diperdagangkan.Dalam pengkajian teori simpul jasa distribusi melalui jalur

    perdagangan melaui ;ahardjo 0disasmita telah

    mengintroduksikan % peralatan analisis baru selain uas Daya

     Tarik ;elatif #DT;$ adalah 2obot +ungsi Distribusi ;elatif 

    #2+D;$. 1enerapan DT; dan 2+D; digunakan untuk

    menelaah gejala karakteristik dan peranan simpul simpul

    berikut struktur hirarki yang berlaku di suatu daerah.

    RE&ERENSI

  • 8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah

    31/31

    A.i(#(+i$# R##'.*. %AAB. %engembangan &ilayah '(onsep

    dan )eori*. Cogyakarta: @raha 4lmu.