Upload
madenp
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 1/8
TETANUS
Tetanus adalah suatu penyakit toksemik akut� yang disebabkan oleh Clostridium tetani, dengan
tanda utama kekakuan otot (spasme),�
tanpa disertai gangguan kesadaran. Tetanus neonatorummenyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian
6!"#00 kelahiran hidup di perkotaan dan ##2$"#00 kelahiran hidup di pedesaan. edangkan
angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit !&0 kasus"tahun, 50% terjadi pada kelompok
5' tahun, $0% kelompok #& tahun, #% kelompok #0 tahun, dan sisanya pada bayi *
PATOGENESIS
pora kuman tetanus yang ada di lingkungan dapat berubah menjadi bentuk +egetati bila ada
dalam lingkungan anaerob, dengan tekanan oksigen jaringan yang rendah. -uman ini dapatmembentuk metaloeotosin tetanus, yang terpenting untuk manusia adalah tetanospasmin.
/ejala klinis timbul sebagai dampak eksotoksin pada sinaps ganglion spinal dan neuromuscular
junction serta syara otonom. Toksin dari tempat luka menyebar ke motor endplate dan setelah
masuk leat ganglioside dijalarkan se1ara intraaonal kedalam sel sara tepi, kemudian ke kornu
anterior sumsum tulang belakang, akhirnya menyebar ke . 3aniestasi klinis terutama
disebabkan oleh pengaruh eksotoksin terhadap susunan sara tepi dan pusat. engaruh tersebut
berupa gangguan terhadap inhibisi presinaptik sehingga men1egah keluarnya neurotransmiter
inhibisi yaitu /A4A dan glisin, sehingga terjadi eksitasi terusmenerus dan spasme. -ekakuan
dimulai pada tempat masuk kuman atau pada otot masseter (trismus), pada saat toin masuk ke
sungsum belakang terjadi kekakuan yang makin berat, pada etremitas, otototot bergaris pada
dada, perut dan mulia timbul kejang. 4ilamana toksin men1apai korteks 1erebri, penderita akan
mulai mengalami kejang umum yang spontan. Tetanospasmin pada sistem sara otonom juga
berpengaruh, sehingga terjadi gangguan pada pernaasan, metabolisme, hemodinamika,
hormonal, saluran 1erna, saluran kemih, dan neuromuskular. pame laryn, hipertensi, gangguan
irama jantung, hiperpirei, hyperhydrosis merupakan penyulit akibat gangguan sara otonom,
yang dulu jarang dilaporkan karena penderita sudah meninggal sebelum gejala timbul. engan
penggunaan diaepam dosis tinggi dan pernaasan mekanik, kejang dapat diatasi namungangguan sara otonom harus dikenali dan dikelola dengan teliti.
GEJALA KLINIK �
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 2/8
/ejala klinik yang dominan adalah kekakuan otot bergaris yang disusul dengan kejang tonik dan
klonik. 3asa inkubasi 5#& hari, period o onset (aktu antara gejala pertama sampai timbul
kejang pertama) yang pendek dapat dijadikan indikator tetanus berat dengan berbagai penyulit.
/ejala aal adalah trismus7 pada neonatus tidak dapat"sulit menetek, mulut men1u1u. ada anak besar berupa trismus, akibat kekakuan otot masseter. isertai dengan kaku kuduk, risus
sardonikus (karena kekakuan otot mimik, opistotonus, perut papan. elanjutnya dapat diikuti
kejang apabila dirangsang atau menjadi makin berat dengan kejang spontan, bahkan� pada
kasus berat terjadi status kon+ulsi+us. pasme laryn merupakan penyebab kematian yang sering
dijumpai, bron1hopneumonia akibat kekakuan rongga dada, gagal naas naas dan status
kon+ulsi+us.
erubahan derajat berat penyakit dapat terjadi sangat 1epat, sehingga seringkali memerlukan
perubahan dosis antikon+ulsan yang sesuai dengan perjalanan klinik. igunakan kriteria berat
penyakit urabaya yang lebih sederhana dibanding 1ara penilaian dari Abblet, skor hillips, skor
akar atau modiikasi atel dan 8oag. enelitian 9ial menunjukkan adanya kesetaraan kuat
antara kriteria urabaya dan -riteria Abblet. enilaian klinis� yang menitik beratkan pada
perbedaan jenis kejang, dapat dilakukan oleh� paramedik, sehingga perubahan dosis dapat
dilakukan lebih 1epat dan tepat.
Derajat penyakit tetanus Surabaya
erajat :� (tetanus ringan)
� Trismus (lebar antar gigi sama atau lebih 2 1m)
• Kekakuan umum
• Tidak dijumpai kejang
• Tidak dijumpai gangguan respirasi
erajat :: (tetanus sedang)
� Trismus (lebar kurang dari # 1m)
• Kekakuan umum makin jelas
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 3/8
• Dijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang spontan
erajat ::: a. tetanus berat
�Trismus berat (kedua baris gigi rapat)
• Otot sangat spastis, timbul kejang spontan
• Takipnea, takikardia
• Apneic spell (spasme laryng)
erajat ::: b. �tetanus dengan gangguan saraf otonom
• Gangguan otonom berat
• Hipertensi berat dan takikardi, atau
• Hipotensi dan bradikardi
• Hipertensi berat atau hipotensi berat
LANGKAH DIAGNOSTIK �
Anamnesis
� 9iayat mendapat trauma (terutama luka tusuk), pemotongan dan peraatan tali pusat yang
tidak steril, riayat menderita otitis media supurati+a kronik (;3-), atau gangren gigi.
� 9iayat anak tidak diimunisasi"tidak lengkap imunisasi tetanus"4<3:="><
Pemeriksaan fisik
� Adanya kekakuan lokal atau trismus
� Adanya kaku kuduk, risus sardoni1us, opisthotonus, perut papan
� -ekakuan etremitas yang khas ? lei tangan, etensi kaki
� �Adanya penyulit
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 4/8
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis
#. Anamnesis ? partus non steril, status imunisasi, masa inkubasi, period of onset , luka tusuk,otitis media
2. emeriksaan sik ? kekakuan otot, kejang, kesadaran baik.
$. iagnosis berdasarkan data klinik, tidak ada pemeriksaan penunjang yang membantu
Diagnosa banding
� Trismus akibat abses gigi, abses paraaring"retroaring"peritonsiler
� �epsis neonatorum, meningitis bakterialis, ensealitis, rabies
� �kera1unan striknin, eek simpang enotiain, tetani, epilepsi.
PENYULIT
>aspadai adanya ?
�/angguan +entilasi paru,
� Aspirasi pneumonia,
� 4ronkopneumonia,� atelektasis
� @misema mediastinal, pneumotoraks,
� epsis,
� raktur +ertebra atau raktur tulang paha.
TATALAKSANA
Terapi dasar tetanus
Antibiotik diberikan selama 10 hari, 2 minggu bila ada komplikasi
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 5/8
� enisillin prokain 50.000 :<"kg 44"kali i.m, tiap #2 jam, atau
� 3etronidaol loading dose #5 mg"kg 44"jam, selanjutnya !,5 mg"kg 44 tiap 6 jam
Batatan ? 4ila ada sepsis"pneumonia dapat ditambahkan antibiotika yang sesuai.
Imunisasi aktifpasif
� Anti tetanus serum (AT) 5.000#0.000 :<, diberikan intramuskular. <ntuk neonatus bisa
diberikan i+7 apabila tersedia dapat diberikan Cuman tetanus immunoglobulin (CT:/)
��$0006000 :< i.m.
� ilakukan imunisasi T"TT"T pada sisi !ang lain , pada saat bersamaan.
Anti kon"ulsi
ada dasarnya kejang diatasi dengan diaepam, dosis disesuaikan dengan respon klinik (titrasi) ?
� 4ila datang dengan kejang diberi diaepam ?
- neonatus bolus 5 mg i+
- anak bolus #0 mg i+
� osis rumatan maimal ?
- anak 2&0 mg"hari
- neonatus #20 mg"hari
� 4ila dengan dosis 2&0 mg"hari masih kejang (tetanus sangat berat), harus dilanjutkan dengan
� bantuan +entilasi mekanik, dosis diaepam dapat ditingkatkan sampai &0 mg"hari, dengan
atau tanpa kurarisasi.
� iaepam sebaiknya diberikan dengan syringe pump, jangan di1ampur dalam botol 1airan
inus. 4ilamana tidak ada syringe pump, diberikan bolus tiap 2 jam (#2 "hari)
� apat dipertimbangkan penggunaan anti kon+ulsan lain, seperti magnesium sulat, bilamana
ada gangguan sara otonom.
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 6/8
eraatan luka atau port d�entree yang di1urigai, dilakukan sekaligus dengan pembuangan
jaringan yang diduga mengandung kuman dan spora (debridemant ), sebaiknya dilakukan setelah
diberi antitoksin dan antikon+ulsi.
#erapi suportif
� 4ebaskan jalan naas
� Cindarkan aspirasi dengan menghisap lendir perlahanlahan D memindahmindahkan posisi
pasien)
� emberian oksigen
� eraatan dengan stimulasi minimal
� emberian 1airan dan nutrisi adekuat, bila perlu dapat dipasang sonde nasogastrik, asal tidak
memperkuat kejang
� 4antuan naas pada tetanus berat atau tetanus neonatorum
� emantauan"monitoring kejang dan tanda penyulit
#etanus ringan dan sedang
iberikan pengobatan tetanus dasar
#etanus sedang
� Terapi dasar tetanus
� erhatian khusus pada keadaan jalan naas (akibat kejang dan aspirasi)
� emberian 1airan parenteral, bila perlu nutrisi se1ara parenteral.
#etanus berat$sangat berat
� Terapi dasar seperti di atas
� eraatan dilakukan di :B<, diperlukan intubasi atau tra1heostomi
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 7/8
� 4alans 1airan dimonitor se1ara ketat.
� Apabila spasme sangat hebat (tetanus� berat), perlu +entilasi mekanik dengan pankuronium
bromida 0,02 mg"kg bb intra+ena, diikuti 0,05 mg"kg bb"kali, diberikan tiap 2$ jam.
� Apabila terjadi aktiitas simpatis yang berlebihan, berikan βblo1ker seperti propanolol"α dan
β blo1ker labetalol.
PENCEGAHAN
:% Imunisasi aktif
�� a.� :munisasi dasar T diberikan tiga kali sejak usia 2 bulan dengan inter+al &6
minggu, ulangan pada umur # bulan dan 5 tahun (lihat 4ab 8adal :munisasi).
�� b.� @liminasi tetanus neonatorum dilakukan dengan imunisasi TT pada ibu hamil, anita
usia subur, minimal 5 suntikan toksoid. (untuk men1apai tingkat TT �lifelongcard)%
::. Pencegahan pada luka
• uka dibersihkan, jaringan nekrotik dan benda asing dibuang
• uka ringan dan bersih
- :munisasi lengkap ? tidak perlu AT atau tetanus imunoglobulin
- :munisasi tidak lengkap ? imunisasi akti T"T.
� =uka sedang"berat dan kotor
- :munisasi ()"tidak jelas ? AT $0005000 <, atau �tetanus imunoglobulin 250500
<. Toksoid tetanus pada sisi lain.
- :munisasi (E), lamanya sudah 5 tahun ? ulangan toksoid, AT $0005000 <, tetanus
imunoglobulin 250500 <.
MONITORING
:. �ekuele
7/23/2019 Tetanus Dr Rizal
http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-dr-rizal 8/8
• !pasme berkurang setelah "#$ minggu, namun kekakuan dapat terus berlangsung
lebih lama%
• Kekakuan dapat tetap berlangsung sampai &#' minggu pada kasus yang berat%
• Gangguan otonom biasanya dimulai beberapa hari setelah kejang dan berlangsung
selama #" minggu%
::. Tumbuh -embang
• n*eksi tetanus pada anak merupakan in*eksi yang akut sehingga relati* tidak
mengganggu tumbuh kembang anak%
• !edangkan pada tetanus neonatorum, dapat terjadi gangguan tumbuh kembang
oleh karena hipoksia yang berat