11
Tayamum A. Arti Definisi / Pengertian Tayamum Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum. Orang yang melakukan tayamum lalu shalat, apabila air sudah tersedia maka ia tidak wajib mengulang sholatnya. Namun untuk menghilangkan hadas, harus tetap mengutamakan air daripada tayamum yang wajib hukumnya bila sudah tersedia. Tayamum untuk hadas hanya bersifat sementara dan darurat hingga air sudah ada. Tayamum yang telah dilakukan bisa batal apabila ada air dengan alasan tidak ada air atau bisa menggunakan air dengan alasan tidak dapat menggunakan air tetapi tetap melakukan tayamum serta sebab musabab lain seperti yang membatalkan wudu dengan air. B. Sebab / Alasan Melakukan Tayamum : - Dalam perjalanan jauh - Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit - Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan - Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan - Air yang ada hanya untuk minum - Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat - Pada sumber air yang ada memiliki bahaya - Sakit dan tidak boleh terkena air C. Syarat Sah Tayamum : - Telah masuk waktu salat - Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran - Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum - Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak

Tgas Aik Bu Azizah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AIKtugas

Citation preview

Page 1: Tgas Aik Bu Azizah

Tayamum

A. Arti Definisi / Pengertian Tayamum

Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum.

Orang yang melakukan tayamum lalu shalat, apabila air sudah tersedia maka ia tidak wajib mengulang sholatnya. Namun untuk menghilangkan hadas, harus tetap mengutamakan air daripada tayamum yang wajib hukumnya bila sudah tersedia. Tayamum untuk hadas hanya bersifat sementara dan darurat hingga air sudah ada.

Tayamum yang telah dilakukan bisa batal apabila ada air dengan alasan tidak ada air atau bisa menggunakan air dengan alasan tidak dapat menggunakan air tetapi tetap melakukan tayamum serta sebab musabab lain seperti yang membatalkan wudu dengan air.

B. Sebab / Alasan Melakukan Tayamum :- Dalam perjalanan jauh- Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit- Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan- Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan- Air yang ada hanya untuk minum- Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat- Pada sumber air yang ada memiliki bahaya- Sakit dan tidak boleh terkena air

C. Syarat Sah Tayamum :- Telah masuk waktu salat- Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran- Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum- Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu- Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan- Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh

D. Sunah / Sunat Ketika Melaksanakan Tayamum :- Membaca basmalah- Menghadap ke arah kiblat- Membaca doa ketika selesai tayamum- Medulukan kanan dari pada kiri- Meniup debu yang ada di telapak tangan- Menggodok sela jari setelah menyapu tangan hingga siku

E. Rukun Tayamum :- Niat Tayamum.- Menyapu muka dengan debu atau tanah.- Menyapu kedua tangan dengan debu atau tanah hingga ke siku.

Page 2: Tgas Aik Bu Azizah

F. Tata Cara / Praktek Tayamum :- Membaca basmalah- Renggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga debu melekat.- Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.- Niat tayamum : Nawaytuttayammuma listibaa hatishhalaati fardhollillahi ta'aala (Saya niat tayammum untuk diperbolehkan melakukan shalat karena Allah Ta'ala).- Mengusap telapak tangan ke muka secara merata- Bersihkan debu yang tersisa di telapak tangan- Ambil debu lagi dengan merenggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga debu melekat.- Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.- Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri

Mandi Wajib

Mandi besar, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi dengan menggunakan air suci dan bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar yang harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah sholat.

12. DOA HENDAK MANDI BESAR (JUNUB)

- Disunahkan berwudhu dulu, niatnya untuk menghilangkan hadast besar

- Doa setelah berwudu

”asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rosuuluh, Alloohummaj’alni minat tawwabiina waj’alnii minal mutathohhiriin” Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata; yang tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikan aku termasuk orang-orang yang suka mensucikan diri ’

- Pendapat : Mandi hadas besar (junub) memang harus ada niatnya, niatnya bisa dalam hati yang intinya ingin bersuci, sebab Allah SWT maha tau dari apa yang ada dalam hati kita, Tapi ada pula yang mengatakan kalau nggak pake bacaan kurang mantap, ya silahkan saja…yang penting kita mandi berniat untuk mensucikan diri kita dari hadas besar (mandi junub).

- Pendapat : Ada pendapat yang mengatakan bahwa mandi junub itu harus membasuh seluruh tubuh secara merata sebanyak 7x dengan tangan, terutama pada daerah senggama, harus dibersihkan dari najis yang mungkin masih menempel, akan tetapi ada pula yang bilang nggak perlu membasuh sebanyak 7x sebab saat ini sudah ada sabun mandi dan sampoo yang bisa membersihkan diri kita dari kotoran dan najis, nah

Page 3: Tgas Aik Bu Azizah

semuanya pendapat tentu sudah ada dasar pemikiran dan hasil renungan dari para ulama, semua pendapat ulama adalah baik.

BERIKUT ADALAH BACAAN-BACAAN DOA HADAST BESAR

A. DOA MANDI JUNUB / JANABAT

“Nawaitu ghuslal li rof’il hadatsil akbari minal janabati ‘an jami’il badani fardhan lillahi ta’ala.” Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan setelah junub, yang merupakan kewajiban hanya karena Allah semata.

B. DOA MANDI SUCI MENSTRUASI

“Nawaitu ghuslal li rof’il hadatsil akbari minal haidi ‘an jami’il badani fardhan lillahi ta’ala” Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan saya setelah menstruasi, yang merupakan kewajiban hanya karena Allah semata.

C. DOA SETELAH BERSIH NIFAS

“Nawaitu ghuslal li rof’il hadatsil akbari minan nifasi ‘an jami’il badani fardhan lillahi ta’ala” Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan saya setelah nifas, yang merupakan kewajiban hanya karena Allah semata.

D. DOA MANDI SETELAH MELAHIRKAN

“Nawaitu ghuslal li rof’il hadatsil akbari minal wiladati ‘an jami’il badani fardhan lillahi ta’ala” Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan saya setelah melahirkan, yang merupakan kewajiban hanya karena Allah semata”

Setelah berwudhu (sunnah) kemudian membaca niat, setelah itu guyur seluruh tubuh mulai dari ujung rambut hingga unjung kaki secara merata, bersihkan semua najis dan kotoran yang masih ada, atau yang menempel dalam tubuh (terutama daerah senggama)

keadaan yang diwajibkan untuk mandi junub :

1. Bertemunya dua khitan (bersetubuh).2. Keluar mani disebabkan oleh apapun..Ini disebut janabat/junub.3. Mati, dan matinya bukan mati syahid.4. Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah melahirkan).5. Karena wiladah (setelah melahirkan).6. Karena selesai haid.

Page 4: Tgas Aik Bu Azizah

Apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam sabda beliau sebagai berikut :

(tulis haditsnya di Syarah Shahih Muslim An Nawawi juz 4 hal. 30 hadits ke 81)

Dari Abi Sa’id Al Khudri dari Nabi sallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda : “Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni karena keluar air mani”. HR. Muslim dalam Shahihnya.

Dalam menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi menyatakan : “Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila telah keluarnya air yang kental, yaitu mani”.

2.berhubungan sex

Baik keluar mani atau tidak keluar mani. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya sebagai berikut :

(tulis haditsnya di Fathul Bari Ibni Hajar jilid 1 hal. 395 hadits ke 291)

Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam, bahwa beliau bersabda : “Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya”. HR. Bukhari dalam Shahihnya.

Larangan

Bagi mereka yang sedang ber-junub, yaitu mereka yang masih berhadats besar, tidak boleh melakukan hal-hal sbb.:

1. Melaksanakan shalat.2. Melakukan thawaf di Baitullah.3. Memegang Kitab Suci Al-Qur'an.4. Membawa atau mengangkat Kitab Suci Al-Qur'an.5. Membaca Kitab Suci Al-Qur'an.6. Berdiam diri di masjid.

Page 5: Tgas Aik Bu Azizah

Bagi mereka yang sedang haid, dilarang melakukan hal-hal seperti tersebut di atas dan ditambah larangan sbb.:

1. Bersenang-senang dengan apa yang antara pusat dan lutut.2. Berpuasa baik sunnat maupun fardlu.3. Dijatuhi talaq (cerai).

D. Sunah/Sunnat Mandi Wajib / Mandi Junub / Mandi Besar

Berikut ini adalah hal-hal yang boleh-boleh saja dilakukan (tidak wajib hukum islamnya) :

1. Sebelum mandi membaca basmalah.2. Membersihkan najis terebih dahulu.3. Membasuh badan sebanyak tiga kali4. Melakukan wudhu/wudlu sebelum mendi wajib5. Mandi menghadap kiblat6. Mendahulukan badan sebelah kanan daripada yang sebelah kiri7. Membaca do'a setelah wudhu/wudlu8. Dilakukan sekaligus selesai saat itu juga (muamalah)

Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut:

Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukkan ke wajan tempat air.

Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.

Mencuci kemaluan dan dubur.

Najis-najis dibersihkan.

Berwudhu sebagaimana untuk shalat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.

Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah.

Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.

Membersihkan seluruh anggota badan.

Mencuci kaki.

Semua hal di atas disusun berdasarkan hadits shahih yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Page 6: Tgas Aik Bu Azizah

Tata Cara Mandi Wajib/Junub yang Benar

Mandi Wajib / Junub

Secara ringkas, yang pertama dilakukan adalah kedua tangan dicuci, kemudian mandi kepala, kemudian terus dari bagian sebelah kanan, kemudian kiri, terakhir cuci kaki.

Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut:

1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukkan ke wajan tempat air.

2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.

3. Mencuci kemaluan dan dubur.

4. Najis-najis dibersihkan.

5. Berwudhu sebagaimana untuk shalat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.

6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah.

7. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.

8. Membersihkan seluruh anggota badan.

9. Mencuci kaki.

Semua hal di atas disusun berdasarkan hadits shahih yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Aisyah RA berkata,

“Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudhu seperti wudhu` orang shalat.Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalanya 3 kali, kemudian beliau membersihkan seluruh tubuhnya dengan air kemudian diakhir beliau mencuci kakinya.” (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)

Rukun dan Sunnah Mandi Janabah

Page 7: Tgas Aik Bu Azizah

A. Rukun

Untuk melakukan mandi janabah, maka ada 3 hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:

1. Niat. Sabda Nabi SAW: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.

2. Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan

Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi janabah, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya.

Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.

3. Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan

Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air.

Sedangkan pacar kuku dan tato, tidak bersifat menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas dari masalah haramnya membuat tato.

B. Sunnah-sunnah yang Dianjurkan dalam Mandi Janabah:

Membaca basmalah.

Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air

Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi SAW berwudku seperti wudhu` orang shalat. .

Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan.

Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu

HAL YG DIWAJIBKAN MANDI WAJIB:1. Bertemunya dua khitan (bersetubuh).2. Keluar mani disebabkan oleh apapun..Ini disebut janabat/junub.3. Mati, dan matinya bukan mati syahid.4. Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah melahirkan).5. Karena wiladah (setelah melahirkan).6. Karena selesai haid.

FARDU MANDI WAJIB:

Page 8: Tgas Aik Bu Azizah

1. Niat: pada saat memulai membasuh tubuh. Lafazh niat mandi wajib: naiwatul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa (artinya: aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardlu karena Allah).2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit.3. Menghilangkan najis.

SUNNAH MANDI WAJIB:1. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.2. Membaca "Bismillaahirrahmaanirrahiim" pada permulaan mandi.3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan yang kanan daripada yang kiri.4. Membasuh badan sampai tiga kali.5. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudlu.6. Mendahulukan mengambil air wudlu, yakni sebelum mandi disunnatkan berwudlu lebih dahulu.

TATACARA MANDI WAJIB:hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari - jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat lain dikatakan, “…dan dimasukannya jari - jari ke dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit [kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dari hadits yang mulia di atas maka urutan tata cara mandi wajib adalah :

1. Membasuh kedua tangan2. Membasuh kemaluan3. Berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat [Boleh menangguhkan membasuh kedua kaki sampai selesai mandi 4. Mencuci rambut dengan cara memasukan jari - jemari ke pangkal rambut5. Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x atau mengambil air dengan kedua tangan kemudian menyapukannya ke kepalanya.6. Menguyur seluruh badan7. Membasuh kaki