16
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 1. Peran Peran merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan karena adanya sebuah keharusan maupun tuntutan dalam sebuah profesi atau berkaiatan dengan keadaan dan kenyataan. Jadi peran merupakan perilaku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang yang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Jadi peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. (Fadil, 2013: 3). 2. Definisi Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran”. Dimyati dan Mudjiono dalam Lestari (2010: 33) berpendapat bahwa “Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Menurut E. Mulyasa dalam Lestari (2010: 33) “pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antar peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik”. Adapun Dasim Budimansyah dalam Lestari (2010: 33) berpendapat bahwa “pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/6093/3/BAB II.pdfdengan media yang kita pilih. (Rahyubi, 2012: 244) 2) Jenis Media Menurut Karakteristiknya Sebagai Berikut: a) Media asli dan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

1. Peran

Peran merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan karena adanya

sebuah keharusan maupun tuntutan dalam sebuah profesi atau berkaiatan

dengan keadaan dan kenyataan. Jadi peran merupakan perilaku yang

diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang yang sesuai dengan

kedudukan dalam suatu sistem. Jadi peran dipengaruhi oleh keadaan sosial

baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. (Fadil, 2013: 3).

2. Definisi Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran”.

Dimyati dan Mudjiono dalam Lestari (2010: 33) berpendapat bahwa

“Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan

memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Menurut E. Mulyasa

dalam Lestari (2010: 33) “pembelajaran pada hakikatnya adalah proses

interaksi antar peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik”. Adapun Dasim

Budimansyah dalam Lestari (2010: 33) berpendapat bahwa “pembelajaran

dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

10

siswa yang relative permanen sebagai akibat dari pengalaman atau

pelatihan”. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah cara atau

pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan

materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan. (Lestari, 2010: 33).

3. Definisi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Dalam tinjauan pedagogik, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) merupakan bidang kajian keilmuan, program

kurikuler, dan aktivitas sosial-kultural yang bersifat multidimensional.

Sifat multidimensional ini menyebabkan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dapat disikapi sebagai: pendidikan nilai dan moral,

pendidikan kemasyarakatan, pendidikan kebangsaan, pendidikan

kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan hukum dan hak asasi

manusia, serta pendidikan demokrasi. (Kemendikhud, 2014: 1).

4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

merupakan fokus utama perubahan perilaku dalam proses penguasaan

kompetensi yang dikembangkan dalam proses pembelajaran untuk

mencapai standar kompetensi lulusan yang telah dicanangkan. Oleh

karena itu, keterkaitan antara SKL, KI, KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran sangatlah penting untuk memastikan bahwa RPP tersebut

dapat memfasilitasi guru untuk mewujudkan pembelajaran dan belajar

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

11

otentik serta pada gilirannya dapat ditakar dengan menggunakan penilaian

otentik. (Permendikbud nomor 58).

5. Komponen-Komponen Pembelajaran Pendidikan Pancasila DanKewarganegaraan

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah target atau hal-hal yang harus

dicapai dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran biasanya

berkaitan dengan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan

pembelajaran bisa tercapai jika pembelajar atau peserta didik mampu

menguasai dimensi kognitif dan afektif dengan baik, serta cetakan dan

terampil dalam aspek psikomotoriknya.

Selain itu, tujuan pembelajaran akan tercapai jika pembelajar

atau peserta didik mampu mengekspresikan dan menampilkan bakat

serta potensinya secara optimal. Dengan demikian, ruang untuk

menjadi manusia paripurna (insane kamil) pun terbuka lebar.

(Rahyubi, 2012: 234).

b. Media Pembelajaran

1) Definisi Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima. Media sebagai alat

komunikasi merupakan segala sesuatu yang membawa informasi

(pesan) dari sumber informasi kepada penerima informasi. Oleh

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

12

sebab itu media pembelajaran merupakan segala wujud yang tepat

dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikirian,

perasaan, perhatian, kemauan peserta didik, sehingga dapat

mendorong terjadinya proses pembelajaran ke tingkat lebih efektif

dan efisien. (Permendikbud nomor 58).

Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen

sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya

merupakan bagian intergral dan harus sesuai dengan proses

pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan

media adalah penggunaan media tersebut dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinterakasi

dengan media yang kita pilih. (Rahyubi, 2012: 244)

2) Jenis Media Menurut Karakteristiknya Sebagai Berikut:

a) Media asli dan media tiruan

b) Media grafis

c) Media bentuk papan

d) Media yang disaratkan

e) Media dengar

f) Media cetak (printed maferials). (Permendikbud nomor 58).

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

13

c. Strategi Dan Metode Pembelajaran

1) Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-

garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran

yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar,

strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak

didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah digariskan. (Djamarah, 2010: 5)

2) Metode Pembelajaran

a) Definisi Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu model dan cara yang dapat

dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar

berjalan dengan baik. (Rahyubi, 2012: 236)

b) Macam-Macam Metode Pembelajaran

(1) Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan

kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti

secara pasif.

(2) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru

menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

14

murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada

guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.

(3) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat

hubunganya dengan pemecahan masalah (problem

solving). Metode diskusi dapat pula diartiakan sebagai

siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta

didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif

pemecahan suatu topic bahasan yang bersifat problematis.

(4) Metode Demontrasi

Metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadaian, aturan, dan urutan

melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun

menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan.

(5) Metode Karya Wisata

Metode karya wisata, kunjungan, atau studi banding

adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk

mengunjungi obyek-obyek tertentu yang relevan dengan

proses pembelajaran guna memperluas wawasan.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

15

(6) Metode Penugasan

Metode penugasan adalah metode penyajian bahan di

mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa

melakukan kegiatan belajar.

(7) Metode Bermain Peran/Simulasi

Metode ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan

yang menggantikan proses kejadian atau benda

sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan

bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan

peserta didik. metode ini melibatkan interakasi antara dua

siswa atau lebih tentang suatu topic atau situasi. (Rahyubi,

2012: 237-241).

d. Evaluasi

1) Pengertian Evaluasi

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evalutiaon”.

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai dari suatu hal. Evaluasi yang efektif harus

mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas. (Rahyubi,

2012: 245)

2) Tujuan Evaluasi Adalah Sebagai Berikut:

(a) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan

produktifitas serta evektifitas belajar siswa.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

16

(b) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki

dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru.

(c) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki,

menyempurnakan serta mengembangkan program pendidikan

dan pembelajaran. (Rahyubi, 2012: 245)

e. Guru

1) Definisi Guru

Kata guru berasal dari bahasa sansekerta “guru” yang juga

berarti guru atau pendidik atau pendidik, yaitu seorang pengajar

suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk

pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, memfasilitasi, menilai dan

mengevaluasi peserta didik. (Rahyubi, 2012: 235)

2) Konsep Peranan Guru

Didalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang

paling maju, guru memegang peranan penting. Guru merupakan

satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga

masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar

(penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing,

pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

17

memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. (Rahyubi, 2012: 235)

3) Peran Guru Sebagai Agen Pembelajaran

a) Guru sebagai fasilitator

b) Guru sebagai motifator

c) Guru sebagai pemacu

d) Guru sebagai inspirasi. (Mulyasa, 2007: 53)

f. Siswa Atau Peserta Didik

Siswa atau peserata didik adalah seseorang yang mengikuti suatu

program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan di bawah

bimbingan seorang atau beberapa guru, pelatih, dan instruktur. Siswa

jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa,

melainkan subyek pendidikan yang punya pengetahuan, kelebihan,

dan potensi tertentu. Siswa memiliki latar belakang, minat, dan

kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. (Rahyubi, 2012: 235).

g. Materi

Materi merupakan salah satu faktor tertentu penentu

keterlibatan siswa. Jika materi pembelajaran yang diberikan menarik,

kemungkinan besar keterlibatan siswa akan tinggi. Sebaliknya, jika

materi pembelajan tidak menarik, keterlibatan siswa akan rendah atau

bahkan ia akan menarik diri dari proses pembelajaran motorik yang

digelar. (Rahyubi, 2012: 243).

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

18

h. Sumber Belajar

1) Sumber Belajar Dapat Diartikan :

a) Dalam arti sempit, sumber belajar hanya terkait dengan buku

dan bahan-bahan cetak untuk memperlancar kegiatan proses

belajar mengajar yang didominasi oleh pendidik.

(Permendikbud nomor 58)

b) Dalam arti luas, sumber belajar adalah segala apa yang dapat

digunakan dan dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar

guna memudahkan pencapaian tujuan secara efektif dan

efisien. (Permendikbud nomor 58)

2) Fungsi Sumber Belajar

a) Menimbulkan kegairahan belajar. Karena bukan guru saya

yang dapat dijadikan tumpuan untuk memecahkan masalah

dalam proses belajar mengajar, melainkan lingkungan sekitar,

manusia sumber (nara sumber) juga dapat dijadikan pedoman

dalam memecahkan masalah.

b) Memungkinkan adanya interaksi yang lebih langsung antara

peserta didik dengan lingkungan. Lingkungan yang sudah

dirancang oleh pendidik untuk disajikan dalam proses belajar

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

19

mengajarnya akan memberikan peluang kepada peserta didik

untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.

c) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari

pengalaman-pengalaman langsung mempunyai nilai tersendiri

bagi peserta didik yang tetap akan mengakar pada pikirannya

untuk waktu yang relatif lama.

d) Memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai

dengan tingkat kemampuannya.

e) Menghilangkan kekacauan penafsiran yang berbeda itu akibat

sumber yang digunakan belum bisa menggambarkan atau

menjelaskan hakekat/pengertian dari sesuatu yang diajarkan.

(Permendikbud nomor 58).

B. Tanggung Jawab

1. Definisi Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap atau perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan

budaya), Negara dan Tuhan. (Mustari 2014: 19).

Strategi pembelajan kooperatif (cooperative learning) juga

mentransmisikan nilai-nilai tanggung jawab yang sangat tinggi. Peserta

didik yang lebih pandai mempunyai tanggung jawab untuk berbagi kepada

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

20

mereka yang kurang pandai. Demikian pula sebaliknya peserta didik yang

kurang pandai mempunyai tanggung jawab untuk dapat berperan dalam

kelompok secara maksimal dengan keterbatasan. Hal ini mencerminkan

tanggung jawab bersama hal-hal tertentu, khususnya tugas kelompok.

Adapun sikap tanggung jawab secara personal akan tumbuh dengan

sendirinya seiring dengan tumbuhnya jiwa tanggung jawab social tersebut.

(Suyadi, 2013: 66).

2. Istilah-Istilah Yang Berkaitan Dengan Tanggung Jawab Antara Lain:

a. Duty (tugas): artinya apa yang telah diberikan pada kita sebagai tugas

kita harus melaknakanya.

b. Contras (kontrak): kesepakatan yang harus di ikuti dan melanggarnya

tidak bertanggung jawab.

c. Promis (janji): sebuah kesepakatan yang di ucapkan yang harus di

tepati sesuai dengan apa yang dibuat.

d. Diligence (ketekunan, sifat rajin): orang yang rajin dan tekun biasanya

adalah orang yang bertanggung jawab. Tidak rajin dan tidak tekun

dalam menjalankan sesuatu sama dengan orang tidak bertanggung

jawab. Ketika mengerjakan sesuatu secara malas-malasan pada saat

tujuan untuk mencapai sesuatu sudah di tetapkan dan standar kerja

untuk mencapainya bisa diukur, dia adalah orang yang tidak

bertanggung jawab. (Fatchul, 2011: 218-220).

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

21

3. Ciri-Ciri Tanggung Jawab

a. Memilih jalan lurus.

b. Selalu memajukan diri sendiri.

c. Menjaga kehormatan diri.

d. Selalu waspada.

e. Memiliki komitmen pada tugas.

f. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik.

g. Mengetahui semua perbuatanya.

h. Menempati janji

i. Berani menanggung resiko. (Mustari: 22)

4. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab

Sukanto dalam Mustari (2014: 20) menyatakan bahwa diantara tanggung

jawab yang mesti ada pada manusia adalah:

a. Tanggung jawab kepada kepada Tuhan, yang telah memberikan

kehidupan dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur, dan memohon

petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan Pencipta

Alam Semesta. Tak ada seorang pun manusia yang lepas bebas dari

tanggung jawab, kecuali orang itu gila atau anak-anak.

b. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,

penindasan dan perlakuan kejam dari mana pun datangnya.

c. Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebih dalam

mencari nafkah, ataupun sebaliknya dan bersifat kekurangan ekonomi.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

22

d. Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga.

e. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.

f. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan

menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuta terhadap nilai-

nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana yang

berguna dan mana yang merugikan kita. Dalam kebebasan berpikir

perlu ada pemupukan kreasi, yang berarti mampu mencari pemecahan

dari masalah-masalah hidup yang kian rumit kita hadapi, dan

menciptakan alternatif baru yang berguna bagi masyrakat.

g. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk

kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran.

5. Nilai-Nilai Tanggung Jawab

Nilai-nilai yang harus ada apabila berientraksi dalam masyarakat

ataupun dengan orang lain diantaranya adalah :

a. Senantiasa berbicara benar.

b. Menghindarkan perasaan iri dengki.

c. Tidak bakhil.

d. Bersikap pemaaf.

e. Adil.

f. Amanah.

g. Tidak sombong. ( Mustari 2014: 24)

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

23

C. Kerangka Berpikir

Tabel 2.1

Peran Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan DalamMeningkatkan Tanggung Jawab Peserta Didik Kelas X Keperawatan SMK

Muhammadiyah 3 Purwokerto Tahun Pelajaran 2014/2015

D. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani tahun 2014 berjudul Peran

Pembelajaran PPKn Dalam Membentuk Karakter Siswa Sebagai Warga

Negara Yang Baik Di SMK Negri 3 Purwokerto . Jika dihubungkan

dengan penelitiaan peneliti, maka kesimpulanya:

Pembelajaran PPKn berperan dalam membentuk karakter siswa,

pembelajaran digunakan guru PPKn baik berupa materi, media, metode

dan sumber dan evaluasi mendukung untuk membentuk karakter siswa

sebagai warga negara yang baik.

Peserta didikkurang tanggung

jawab atau bahkantidak tanggung

jawab

PeranpembelajaranPPKn untuk

meningkatkantanggung jawab

peserta didik

Tanggungjawab peserta

didikmeningkat

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015

24

2. Penelitian yang dilakukan oleh Marisqa Kinanti Widitama tahun 2014

berjudul Peran Pembelajaran PPKn Dalam Mengembangkan Sikap

Demokratis Peserta Didik Di SMP Gunung Jati 1 Purwokerto. Jika

dihubungkan dengan penelitian peneliti, maka kesimpulanya:

Pelaksanaan pembelajaran PPKn dapat mengembangkan sikap

demokratis peserta didik di SMP Gunung Jati 1 Purwokerto tersebut,

bahwa dalam pelaksanaanya pembelajaran PPKn guru masih

menggunakan metode yang bervariasi dapat mengembangkan sikap

demokratis peserta didik.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Adi Gunawan, FKIP, UMP, 2015