36
Tugas Toksikologi Bahaya Brokoli Pada Hewan OLEH: NUR FADILLAH HERMAN O111 12 005 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 1

toksik brokoli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: toksik brokoli

Tugas Toksikologi

Bahaya Brokoli Pada Hewan

OLEH:

NUR FADILLAH HERMAN

O111 12 005

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

1

Page 2: toksik brokoli

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan

kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang bahaya brokoli pada hewan Dalam

menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku panduan dan internet. Didalam

makalah ini berisi materi-materi tentang kandungan dalam brokoli. Penyusun makalah bermaksud

untuk memperdalam pemahaman sebagai seorang mahasiswa dan melatih kemandirian agar tidak

hanya menerima dari dosen, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari informasi

yang bersangkutan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya

dalam ilmu kesehatan.

                                                                                                                               

Makassar, Maret 2015

Penyusun

2

Page 3: toksik brokoli

DAFTAR  ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Brokoli 2

2.2 Morfologi Brokoli 3

2.3 Kandungan Brokoli 4

2.4 Khasiat Brokoli 6

2.5 Glukosinolat 10

2.6 Gejala Hewan Keracunan Brokoli 13

2.7 Efek Brokoli Pada Hewan 13

2.8 Langkah mengatasi Keracunan Brokoli 15

2.9 Pencegahan keracunan Brokoli 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 20

3.2 Saran 20

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: toksik brokoli

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang

Setiap makhluk membutuhkan makanan yang bergizi untuk memelihara tubuh,

sebagai faktor pertumbuhan dan perkembangan, pergantian sel- sel yang rusak dan sebagai

zat pelindung dalam tubuh. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang

terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang.

Makanan merupakan sumber nutrisi, tetapi apabila kita tidak hati-hati dalam memilih

dan mengolahnya maka sumber makanan akan menjadi sumber petaka bagi manusia dan

hewan. Seringkali kita mendengar adanya kasus keracunan akibat mengkonsumsi suatu

makanan.

Faktor penyebab keracunan adalah kontaminasi mikroba dan pencemaran senyawa-

senyawa beracun diantaranya mercuri dan logam-logam berat dari besi, timah, dan

tembaga. Namun ada kalanya bahan pangan, baik itu hewani maupun nabati secara alamiah

sudah mengandung racun seperti isotiosianat pada brokoli. 

Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai bahaya pemberian brokoli

pada hewan. Mengingat brokoli terkadang diberikan pada hewan peliharaan sebagai pakan.

Dengan pemahaman dan pengolahan yang benar, maka akan dapat meminimalkan

terjadinya resiko keracunan makanan akibat brokli.

I. 2 Rumusan Masalah

I.2. 1 Apa yang dimaksud dengan brokoli?

I.2. 2 Bagaimana bentuk morfologi dari brokoli ?

I.2. 3 Apa saja kandungan dalam brokoli?

I.2. 4 Apa saja khasiat dari brokoli?

I.2. 5 Apa yang dengan glukosinolat?

I.2. 6 Apa saja gejala hewan yang keracunan brokoli?

I.2. 7 Apa saja efek brokoli pada beberapa hewan?

I.2. 8 Bagaimana langkah mengatasi keracunan brokoli?

I.2. 9 Bagaimana cara pencegahan keracunan brokoli?

4

Page 5: toksik brokoli

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Brokoli

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Brassicales

Suku : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica oleracea L. var. botrytis L. (Cahyono, 2001).

Brassica oleracea var. botrytis subvar. Cymosa, Brassica botrytis Miller, Brassica

oleracea var botrytis cauliflora, Brassica oleracea L. var. italica Plenck

Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) merupakan tanaman sayuran subtropik

yang banyak dibudidayakan di Eropa dan Asia. Tanaman brokoli termasuk tanaman musim

dingin, sehingga cocok ditanam pada daerah pegunungan (dataran tinggi) yang beriklim

sejuk. Di Indonesia, tanaman brokoli sebagai sayuran dibudidayakan secara luas pada

daerah tinggi seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Karo (Sumatera Utara), Pangalengan

(Jawa Barat) dan Sumber Brantas (Jawa Timur). Di Indonesia sayuran brokoli telah dikenal

sejak abad ke- 15, yaitu mulai penjajahan Belanda, sehingga lebih dikenal sebagai sayuran

Eropa. Melalui kultivasi yang dilakukan telah dihasilkan jenis brokoli yang beragam,

seperti kaelan (kale), brokoli (cabbage), brokoli umbi (kohlrabi), brokoli bunga

(cauliflower), brokoli (broccoli) dan brokoli tunas. Meskipun kelihatannya sangat berbeda

namun merupakan spesies yang sama (Muslim, 2010).

Pada mulanya bunga brokoli dikenal sebagai sayuran daerah beriklim dingin (sub

tropis), sehingga di Indonesia cocok ditanam di dataran tinggi antara 1.000 – 2.000 meter

dari atas permukaan laut (dpl) yang suhu udaranya dingin dan lembab. Kisaran temperatur

optimum untuk pertumbuhan produksi sayuran ini antara 15,5 - 18°C dan maksimum 24°C.

Setelah beberapa negara di kawasan Asia berhasil menciptakan varietas-varietas unggul

5

Page 6: toksik brokoli

baru yang tahan terhadap temperatur tinggi (panas), maka brokoli dapat ditanam di dataran

menengah sampai tinggi. Tanaman brokoli termasuk kedalam tanaman sayuran semusim

atau berumur pendek. Tanaman brokoli hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu

akan mati (Cahyono, B., 2001).

2.2 Morfologi Brokoli

Brokoli memiliki tangkai daun agak panjang dan helai daun berlekuk lekuk panjang.

Tangkai bunga brokoli lebih panjang dan lebih besar dibandingkan dengan kubis bunga.

Massa bunga brokoli tersusun secara kompak membentuk bulatan berwarna hijau tua, hijau

kebiru-biruan, kuning atau putih dengan diameter antara 15-20 cm atau lebih (Cahyono,

2001).

Bentuk tanaman ini selintas mirip dengan kubis bunga. Hanya saja kepala bunganya

tersusun atas kuntum-kuntum bunga dan tangkainya berdaging tebal. Tergantung

varietasnya, warna kepala bunga ada empat macam yaitu hijau, ungu, putih dan hijau muda.

Pada ketiak daun muncul juga kepala bunga yang lebih kecil dan akan keluar bila kepala

bunga utama telah dipangkas atau dipanen. Kepala bunga utama dan samping serta tangkai

berdaging tebal merupakan bagian-bagian yang biasa digunakan atau dimakan. Pada

kondisi lingkungan yang sesuai, massa bunga brokoli dapat tumbuh memanjang menjadi

tangkai bunga yang penuh dengan kuntum bunga, tiap bunga terdiri atas 4 helai kelopak

bunga (calyx), 4 helai daun mahkota bunga (corolla), 6 helai benang sari yang

komposisinya 4 memanjang dan 2 pendek. Bakal buah terdiri atas 2 ruang dan setiap ruang

berisi bakal biji (Rukmana, 1994; Cahyono, 2001).

Biji brokoli memiliki bentuk dan warna yang hampir sama, yaitu bulat kecil berwarna

coklat sampai kehitaman. Biji tersebut dihasilkan oleh penyerbukan sendiri ataupun silang

dengan bantuan sendiri ataupun serangga. Buah yang terbentuk seperti polong-polongan

tetapi ukurannya kecil, ramping dan panjangnya sekitar 3-5 mm (Rukmana, 1994). Sistem

perakaran relatif dangkal, dapat menembus kedalaman 60-70 cm. Akar yang baru tumbuh

berukuran 0,5 mm, tetapi setelah berumur 1-2 bulan sistem perakaran menyebar ke samping

6

Page 7: toksik brokoli

pada kedalaman antara 20-30 cm (Rukmana, 1994). Dengan perakaran yang dangkal

tersebut, tanaman brokoli dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada tanah yang

gembur dan berpori (Cahyono, 2001).

2.3 Kandungan Brokoli

Brokoli mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, vitamin

(A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamid), beta karoten dan glutation. Selain itu brokoli

mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan dan iberin yang

merangsang pembentukan glutation (Dalimartha, 1999). Selain itu dari proses biosintesis

di dalam brokoli juga dihasilkan 3,3-diindolilmetana (DIM) (Anonima , 2011).

Brokoli merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi dan mikronutrien diantaranya

adalah protein, vitamin A, B6, C, D, E, K, thiamin, riboflavin, niasin, folat, dan beberapa

mikronutrien lainnya. Brokoli termasuk dalam golongan Cruciferae, masih banyak lagi

tumbuhan yang termasuk dalam famili tersebut, seperti brokoli, kembang kol, kohlrabi,

kubis, dan beberapa jenis yang lain (Watson dan Victor, 2007).

Brokoli merupakan salah satu jenis sayur yang sangat berguna bagi tubuh. Zat

vitamin dan mineral yang dikandung dapat mencegah penyakit kanker, memperkuat saraf

janin, meredakan stress atau depresi, dan baik untuk meremajakan kulit.

Kandungan Gizi Brokoli, Brokoli mengandung energi, karbohidrat, vitamin, dan

mineral yang berguna bagi tubuh. Nilai Gizi yang terkandung dalam 156 gram brokoli

(mangkuk brokoli yang dikukus)

Kalori 43.68 kal

Protein 4.66 g

Asam Lemak

Omega-3 0.20 g

Karbohidrat 8.19

Lemak 0.55 g

Kalsium 74.72 mg

7

Page 8: toksik brokoli

Potassium (Kalium) 505.44 mg

Fosfor 102.80 mg

Besi 1.37 mg

Zinc (Zn) 0.62 mg

Magnesium 39.00 mg

Vitamin A 228.07 RE

Vitamin B1 (Thiamin) 0.09 mg

Vitamin B2 (Riboflavin) 0.18 mg

Vitamin B6 (pyrodoxin) 0.22 mg

Vitamin B3 (Niasin) 0.94 mg

Vitamin B5 (Pantothenic acid) 0.79 mg

Vitamin B9 (Folat) 93.91 mcg

Vitamin C 123.40 mg

Vitamin E 0.75 mg

Vitamin K 155.20 mg

Serat 4.68 g

Mangan 0.34 mg

Triptofan 0.05 g

Brokoli merupakan sayuran dengan kalori yang rendah, rendah lemak, dan bebas

kandungan lemak jenuh, tinggi kalium dan rendah sodium, tidak mengandung kolesterol.

Sayuran yang paling baik tumbuh di daerah beriklim dingin dan tanah yang lembab ini

merupakan sumber serat yang sangat baik. Kandungan serat dalam brokoli bahkan lebih

banyak daripada serat yang ada dalam roti gandum. Serat ini sangat baik untuk sistem

pencernaan.

Selain itu, brokoli juga mengandung folat . Seperti yang kita ketahui, folat merupakan

salah satu vitamin yang sangat baik salah satunya baik untuk ibu hamil dan janin.

Kandungan Vitamin C di dalam brokoli sangat tinggi bahkan Vitamin C yang terdapat

dalam brokoli lebih tinggi dari kandungan vitamin C dalam sebuah jeruk. Vitamin C yang

tinggi akan mempermudah tubuh dalam meyerap zat besi. Kandungan kalsiumnya hampir

setara dengan kalsium dalam segelas susu (71.8 mg kalsium brokoli sama dengan 120 ml

8

Page 9: toksik brokoli

kalsium susu). Vitamin K yang terkandung dalam brokoli juga penting untuk menguatkan

tulang dan membantu pembekuan darah. Brokoli juga mengandung karoten, lutein.

2.4 Khasiat Brokoli

Manfaat dan Nutrisi Sayuran Brokoli Brokoli merupakan sayuran yang sangat bagus

untuk melawan dan mencegah kanker. Agen anti kanker yang terkandung di dalamnya

yaitu indoles, sulforaphane ( zat ini akan membentuk enzim yang mampu melawan kanker,

diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, and tekanan darah tinggi), Isothiocyanate,

glukosinolate, ditihiolthione, dan beta karoten.Khasiat sayuran brokoli dalam melawan

kanker ternyata tidak hanya mampu mencegah perkembangan tumor sebanyak 60 %, tetapi

juga mampu mengecilkan ukuran tumor yang sudah ada sebanyak 75%.

Indole dapat meningkatkan ekskresi estrogen yang diikat pada kanker payudara.

Itulah sebabnya mengapa akhir-akhir ini banyak dianjurkan pada wanita untuk

mengkonsumsi brokoli guna mencegah timbulnya kanker payudara dan kanker rahim.

Indole juga memiliki efek antiproliferatif yang potensial potensial di dalam sel kanker

prostat.

Sementara sulforaphane merupakan zat yang dapat menaikkan enzim detoksifikasi di

dalam tubuh, yang mampu mengubah expresi gen, sehingga berpotensi menghilangkan zat-

zat karsinogenik lebih cepat. Sulforaphane juga dapat melindungi gen-gen yang rentan

terkena penyakit kanker kolon. Efek dari senyawa ini akan mengecilkan tumor,

memperlambat pertumbuhan tumor, dan lebih banyak membunuh sel-sel tumor.

Brokoli juga mampu menormalkan kadar gula dalam darah.Brokoli dapat juga

dimanfaatkan sebagai pengganti nasi oleh penderita kencing manis, karena brokoli

merupakan sumber karbohidrat dengan jumlah kalori yang lebih rendah daripada nasi.

Brokoli mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian di Amerika menemukan

bahwa sayur brokoli mengandung serat pektin tertentu yaitu kalsium pektat yang mampu

mengikat asam empedu, akibatnya lebih banyak kolesterol yang tertahan di hati dan sedikit

kolesterol yang dilepaskan ke aliran darah. Efektifitas sayuran ini dalam menurunkan kadar

kolesterol jahat ternyata sama dengan obat penurun koleterol.

9

Page 10: toksik brokoli

Bagi wanita hamil, disarankan untuk mengonsumsi brokoli, karena adanya asam folat

yang terkandung di dalamnya. Brokoli juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya

gangguan jantung, stroke, berbagai jenis kanker yaitu kolon, prostat, paru, kandung kemih,

payudara, rahim, leher rahim (serviks), esophagus, laring.

Vitamin A dan vitamin C yang terkandung dalam brokoli bermanfaat sebagai

antioksidan. Mengonsumsi antioksidan dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh,

menjaga tetap awet muda, menurunkan resiko penyakit jantung, diabetes, dan berbagai

infeksi. Sedangkan seratnya dapat dimanfaatkan dalam mencegah sembelit dan gangguan

pencernaan.

Brokoli dapat meningkatkan PH yang terlalu asam dalam tubuh, sehingga akan

membuat aktivitas hati menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastik dan otot menjadi lentur,

tulang menjadi lebih kuat. Ini berguna untuk proses peremajaan kulit dan tubuh karena

menghasilkan elastisitas dan susunan tubuh yang lebih baik. Mengonsumsi brokoli secara

teratur dalam makanan sehari-hari juga dapat membantu kecerdasan, karena brokoli

memperlancar aliran asam amino ke otak. Brokoli mampu melindungi mata dan

penglihatan Anda, mengurangi resiko timbulnya katarak.

Untuk mendapatkan segala kandungan gizi yang baik dalam brokoli, pilihlah brokoli

yang tidak berbau, dan tangkainya masih padat (tidak lembek). Jangan pilih brokoli yang

kuntumnya (bagian atasnya) terbuka dan berwarna kuning/kekuningan karena multikhasiat

brokoli justru terdapat di dalam warna hijaunya. Bagian kuntum brokoli memiliki

kandungan beta karoten 8 kali lebih banyak daripada bagian batangnya.

Brokoli bermanfaat untuk mengatasi sembelit. Dari masalah yang paling ringan.

Brokoli mengandung nutrisi, fivonoid, dan serat. Seperti kita tahu bahwa serat dibutuhkan

oleh tubuh untuk memperlancar proses pencernaan. Dan serat pada brokoli dapat mencegah

timbulnya konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembelit. Penelitian terbaru

dan lebih spesifik memberikan gambaran bahwa brokoli mampu menekan resiko beragam

gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut.

10

Page 11: toksik brokoli

Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli menemukan fakta bahwa mengonsumsi 70 gram

brokoli segar setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi menusia dari bakteri perut yang

terkait penyakit maag, infeksi lambung, dan kanker perut. Zat yang terdapat dalam brokoli

yang paling penting untuk mencegah urusan lambung adalah sulforaphane juga mampu

meningkatkan produksi enzim di hati.

Enzim ini berperan menggandeng bahanbahan karsinogen (menyebabkan kanker)

yang dan mengeluarkannya dari sel. Selain itu, sulforaphane memiliki kemampuan untuk

membunuh Helicobacter pylori (kuman pengganggu kerja lambung). Dan dalam dunia

medis, kuman tersebut adalah penyebab utama luka dan kanker dan lambung. Mencegah

kerusakan sel pembuluh darah pada penyakit diabetes. Selain untuk urusan lambung,

peneliti dari Universitas Warwick meyakini jika sulforaphane memiliki peran dalam

memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah

(hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum

ditemui di kalangan orang tua. Penyakit aktivitas sehari-hari penderitanya. Sebenarnya

sudah sejak lama brokoli diyakini memiliki peranan penting untuk menyembuhkan

penyakit tersebut. Banyak peneliti yang menduga bahwa brokoli mengandung senyawa

antiacetylcholinesterase. Dalam penelitian yang dilakukan oleh King College di London,

brokoli dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.

Rendah Kalori Brokoli merupakan salah satu sayuran yang memiliki  kalori yang

sangat rendah, yaitu hanya 34 kalori per 100 g. Namun demikian, brokoli kaya serat,

mineral, vitamin, dan anti-oksidan, yang terbukti banyak bermanfaat untuk kesehatan.

Kekuatan total antioksidan diukur dari segi kapasitas penyerapan okseigen radikal oksigen

(ORAC) ,dan pada brokoli perbandingannya adalah 1632 umol TE/100 g.

Brokoli memiliki sifat antikanker Brokoli yang masih segar adalah gudang  nutrisi

nabati seperti tiosianat, indoles, sulforaphane, isothiocyanate dan flavonoid seperti beta-

karoten cryptoxanthin, lutein, dan zea-xanthin. Penelitian telah menunjukkan bahwa, 

senyawa ini memberikan sinyal positif dengan memodifikasi pada tingkat reseptor molekul

11

Page 12: toksik brokoli

membantu melindungi kita dari berbagai jenis kanker, seperti  prostat, usus besar, kandung

kemih, pankreas, dan kanker payudara.

Brokoli kaya zat sebagai antioksidan alami yang kuat Brokoli sangat populer akan

sumber yang kaya vitamin C. Brokoli mengandung 89,2 mg atau sekitar 150% per 100 g

(RDA). Vitamin-C adalah anti-oksidan dan modulatorkekebalan tubuh alami yang kuat,

berguna membantu untuk melawan virus penyebab flu.

Mengandung vitamin A untuk kesehatan mata. Selain  mengandung antioksidan alami

dari vitamin C , sumber antioksidan lain dari kepala brokoli adalah vitamin-A. 100 g

Brokoli segar mengandung Vitamin A 623 IU, atau 21% dari tingkat kebutuhan harian yang

direkomendasikan. Pro-vitamin lainnya pada brokoli seperti beta-karoten, alfa-karoten, dan

zea-xanthin, berguna untuk membantu menjaga integritas kulit dan selaput lendir. Vitamin

A penting untuk kesehatan mata, dan akan membantu mencegah degenerasi makula pada

retina pada lanjut usia. Daun Brokoli (pucuk hijau) merupakan sumber karotenoid dan

vitamin A; (16000 IU vitamin A per 100 g) ,  senyawa ini lebih banyak beberapa kali dari

yang di bunga.

Brokoli Sumber folat yang baik. Brokoli segar adalah sumber folat yang sangat baik ,

mengandung sekitar 63 μg/100 g (sebesar 16% dari RDA). Dari penelitian telah

menunjukkan bahwa mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan yang kaya folat

selama sebalum, dan kehamilan dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi.

Brokoli kaya vitamin K Bunga brokoli merupakan sumber yang kaya vitamin-K, dan 

kelompok vitamin  B-kompleks , seperti niacin (vit B-3), asam pantotenat (vit.B-5),

piridoksin (vit.B-6), vitamin B-12, dan riboflavin. Bunga brokoli  juga mengandung asam

lemak omega-3 selain ikan.

Sumber mineral yang baik. Brokoli juga merupakan sumber mineral yang baik,

seperti kalsium, mangan, zat besi, magnesium, selenium, zinc dan fosfor.

12

Page 13: toksik brokoli

2.5 Glukosinolat

Brokoli (Brassica oleracea) mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang

pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat

goiterogen). Daun brokoli (Brassica oleracea) juga mengandung kelompok glukosinolat

yang menyebabkan rasa agak pahit Brokoli memiliki senyawa beracun yaitu isotiosianat

yangmenyebabkan iritasi lambung pada hewan kesayangan.

Isotiosianat merupakan zat iritan lambung yang kuat dan turunan alkil dari

glukosinolat (hasil hidrolisis dengan enzim mirosenase). Pada anjing apabila

mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 – 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik

dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan sehari-

hari.

Glukosinolat adalah tioester dan bagian glikosida pada β-D-tioglukosa dengan sebuah

aglikonorganik yang menghasilkan sebuah isotiosianat, nitril, tiosianat atau struktur yang

sama dalam hidrolisis. Apabila konsumsi glukosinolat dalam jumlah berlebih maka dapat

mengakibatkan iritasi pada lambung dan diare. Karena makanan pedas mempercepat

peristaltikusus.

Komposisi kimia glukosinolat

Glukosinolat merupakan metabolit sekunder hamper seluruh tanaman dalam ordo

Brassicales. Glukosinolat dikenal memiliki efektoksik, yaitu goitrogenik, terhadap hewan

dan manusia dalam dosis tinggi. Sebaliknya pada dosis subtoksik, produk hidrolisis dan

metaboliknya berperan sebagai agenk emoprotektif terhadap karsinogen kimiawi dengan

mengeblok inisiasi tumor pada berbagai jaringan tikus, yaitu liver, colon, kelenjar

13

Page 14: toksik brokoli

mammae, pankreas, dan lain-lain. Konsumsi makanan yang mengandung glukosinolat

dalam jumlah besar dapat mengurangi intake makanan, menyebabkan hipertrofi kelenjar

tiroid dan mengurangi level hormone tiroid yang bersirkulasi, terutama dengan

menghambat uptake iodine oleh kelenjar tiroid.

Beberapa efeknya dapat mempengaruhi produktivitas hewan ternak. Unggas dan babi

lebih rentan daripada sapi, domba, dan kambing karena sapi, domba, dan kambing dapat

mendetoksifikasi produk hidrolisis glukosinolat. Efek utama dari hidrolisis glukosinolat

adalah mengahambat fungsi kelenjar tiroid (agen anti tiroid), menganggu masukan yudium

oleh tiroid, menekan sekresi tiroksin atau bereaksi sebagai antagonis metabolic pada

jaringan tiroksin. Menghambat kerja yodium sampai pada tingkat yang sangat rawan,

kematian akibat glukosinolat biasa terjadi dikarenakan adanya gangguan hormone tiroksin

yang terlalu parah. Pada hewan ruminansia glukosinolat lebih dari 10% dapat ditolerir

dengan bantuan mikroorganisme pada rumennya.

Enzim rumen akan menghancurkan aglikan glukosinolat pada derivattoksik, enzim

rumen lainnya dapat memetabilisme toksikan tersebut menjadi senyawa yang kurang

toksik. Sedangkan pada hewan non ruminansia yang sensitive hanya dapat mentolerir

glukosinolat pada tingkatan 5-10%.

Hewan non-ruminansia dan ruminansia yang menkonsumsi brokoli lebih dari 10%

menunjukan gejala antitiroid. Pada ungags dan babi tiroid akan mengalami pembesaran,

terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,

penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.

Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami

iritasi sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah,

danluka.Denganterjadinyapendarahan (hemorrhagic gastritis) menyebabkan banyaknya

darah yang keluar dan berkumpul di lambung sehingga terjadi muntah yang mengandung

darah berwarna cokelat seperti kopi.

Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari beberapa asam amino

dan terdapat secara umum pada Cruciferae (Brassicaceae). Glukosinolat dikelompokkan

menjadi setidaknya 3 kelompok, yakni: (1). glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin),

14

Page 15: toksik brokoli

terbentuk dari asam amino alifatik (biasanya metionin), (2) glukosinolat aromatik (contoh:

sinalbin), terbentuk dari asam amino aromatik (fenilalanin atau tirosin) dan (3) glukosinolat

indol, yang terbentuk dari asam amino indol (triptofan). Keragaman jenis glukosinolat

tergantung pada modifikasi ikatannya dengan gugus lain melalui hidroksilasi, metilasi dan

desaturasi. Hidrolilis dari glukosinolat terjadi karena adanya enzim mirosinase, sehingga

menghasilkan beberapa senyawa beracun seperti isotiosianat, tiosianat, nitril, dan

epitionitril. Senyawa-senyawa tersebut merupakan racun bagi serangga yang bukan

spesialis pemakan tumbuhan Cruciferae, dan merupakan zat penolak makan bagi ulat kilan,

Trichoplusia ni.

Sianogenik Semua jenis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mensintesis

glikosida sianogenik. Namun, tidak semua jenis tumbuhan mengumpulkan senyawa ini

dalam sel-selnya. Pada famili Rosaceae, senyawa ini disimpan pada vakuola. Pada saat sel

tumbuhan dirusak, glikosida sianogenik akan dihidrolisis secara enzimatis menghasilkan

asam sianida (HCN) yang sangat beracun dan merupakan zat penolak makan serangga

dengan spektrum yang luas.

Glukosinolat terkandung pada berbagai tanaman, merupakan kelas dari thioglukosida.

Sebahagian besar glukosinolat adalah goitrogenik (penyebab gondok atau pembengkakan

kelenjar). Ada tiga jenis gondok yaitu cabbage goiter (struma), brassica seed goiter, and

legume goiter. Cabbage goiter atau gondok yang disebabkan oleh kelebihan mengkonsumsi

sayur kubis dimana goitrogen kubis menghambat penyerapan yodium dengan cara langsung

mempengaruhi kelenjar tiroid. Cabbage goiter dapat diobati dengan suplementasi

yodium. brassica seed goiter muncul akibat mengkonsumsi biji tanaman brassica seperti

kubis yang mengandung senyawa pencegah sintesis tiroksin. Gondok jenis ini dapat diobati

dengan pemberian hormon tiroid Legume goiter adalah akibat dari goitrogen yang terdapat

pada legum seperti kacang kedelai dan kacang tanah. Berbeda dengan cabbage goiter,

legume goiter bukan dikarenakan keterlibatan langsung kelenjar tiroid melainkan adanya

penghambatan penyerapan yodium di usus atau penyerapan kembali tiroksin. Legume goier

dapat diatasi dengan terapi yodium. Ada 50 glukosinolat yang berhasil diidentifikasi dari

tanaman. Kubis, strawberi, bayam dan wortel terbukti nyata menurunkan konsumsi yodium

pada kelenjar tiroid manusia.

15

Page 16: toksik brokoli

2.6 Gejala Hewan Keracunan Brokoli

Muntah bisa berbusa atau tidak,

Diare

sakit perut

dehidrasi

depresi

anoreksia

hypersalivasi

Lemas

Pada kasus yang berat : halusinasi, gagal ginjal, kejang, serangan jantung, koma

bahkan kematian.

Keracunan makanan biasanya dimulai dengan perasan mual, kejang dan nyeri di perut

secara tiba-tiba, perut kembung terutama di bagian bawah yang diikuti dengan muntah-

muntah, diare, dan perasaan lemah. Mungkin juga muncul perasaan terbakar pada anus, dan

tinja yang dikeluarkan mengandung darah atau semacam lendir. Bila sudah dalam kondisi

seperti ini, si penderita akan kekurangan cairan dan akhirnya syok, hingga asidosis (terlalu

banyak asam pada cairan tubuh).

Dalam dua sampai empat jam setelah memakan makanan yang sudah terkontaminasi

bakteri, penderita akan merasakan kejang perut yang hebat, diikuti perasaan mual, muntah-

muntah, dan diare, sering juga terjadi kelemahan dan syok yang hebat. Meskipun begitu,

pada umumnya serangan ini akan berakhir dalam beberapa jam diikuti dengan kesembuhan

sempurna.

2.7 Efek Brokoli Pada Beberapa Hewan

Unggas dan babi lebih rentan daripada sapi, domba, dan kambing karena sapi, domba,

dan kambing dapat mendetoksifikasi produk hidrolisis glukosinolat. Efek utama dari

16

Page 17: toksik brokoli

hidrolisis glukosinolat adalah mengahambat fungsi kelenjar tiroid (agen anti tiroid),

menganggu masukan yudium oleh tiroid, menekan sekresi tiroksin atau bereaksi sebagai

antagonis metabolic pada jaringan tiroksin. Menghambat kerja yodium sampai pada tingkat

yang sangat rawan, kematian akibat glukosinolat biasa terjadi dikarenakan adanya

gangguan hormone tiroksin yang terlalu parah. Pada hewan ruminansia glukosinolat lebih

dari 10% dapat ditolerir dengan bantuan mikroorganisme pada rumennya.

Enzim rumen akan menghancurkan aglikan glukosinolat pada derivattoksik, enzim

rumen lainnya dapat memetabilisme toksikan tersebut menjadi senyawa yang kurang

toksik. Sedangkan pada hewan non ruminansia yang sensitive hanya dapat mentolerir

glukosinolat pada tingkatan 5-10%.

Hewan non-ruminansia dan ruminansia yang menkonsumsi brokoli lebih dari 10%

menunjukan gejala antitiroid. Pada ungags dan babi tiroid akan mengalami pembesaran,

terhambatnya pertumbuhan, dan efek utama pada ungags adalah terjadinya kelumpuhan,

penurunan produksi, hilangnya aroma pada telur dan kerusakan liver.

Pada anjing menimbulkan efekiritasi lambung. Dinding mukosa lambung mengalami

iritasi sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah,

danluka.Denganterjadinyapendarahan (hemorrhagic gastritis) menyebabkan banyaknya

darah yang keluar dan berkumpul di lambung sehingga terjadi muntah yang mengandung

darah berwarna cokelat seperti kopi.

Toksisitas dari brokoli pada manusia dan hewan ternak berhubungan khusus dengan

glukosinolat dalam pembentukan formasi tiosianat, oxazolidinethiones, dan nitriles.

Komponen-komponen tersebut akan mempengaruhi penyerapan yodium (tiosianat) dan

sintesis dari hormon tiroid T3 dan T4 (oxazolidinethiones), yang dapat menyebabkan

terjadinya hipotiroid dan pembesaran dari kelenjar tiroid. Sebagai konsekuensi dari

perubahan fungsi tiroid, proses metabolisme pada hampir seluruh jaringan termasuk pada

organ reproduksi terpengaruh.

17

Page 18: toksik brokoli

Kemudian dapat diamati terjadinya penurunan tingkat kesuburan pada hewan baik

jantan maupun betina. Selain itu, berbagai produk dari hidrolisis glukosinolat tersebut juga

dapat menyebabkan iritasi pada mukosa gastro-intestinal diikuti dengan nekrosis jaringan

sekitar, hepatotoksik, dan nefrotoksik yang umumnya disebabkan oleh nitriles.

2.8 Langkah Mengatasi Keracunan Brokoli

Beberapa cara untuk mengusir racun dari dalam tubuh dengan cara yang alami, 

diantaranya adalah:

Biasakan minum air minimal 2 liter setiap hari. Air yang cukup dapat membantu

ginjal bekerja dengan baik. Fungsi dari air ini adalah membantu ginjal yang sedang

bekerja keras menghilangkan sisa-sisa metabolisme seperti asam urat, urea, asam

laktat, dan racun yang ada di tubuh kita untuk dikeluarkan melalui buang air besar.

Selain itu, air menjaga kelembapan, kesegaran, membantu pencernaan, dan

mengeluarkan racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan

menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan.

Kurangi mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kalori karena kalori dalam

makanan ini dicerna dan tidak mengandung serat yang berfungsi membersihkan

saluran cerna dan dinding usus, sehingga racun sulit untuk dikeluarkan.

Mengkonsumsi daging secara tidak berlebihan, daging merupakan bahan makanan

yang sulit dicerna, sebab mengandung enzim yang membuatnya bertahan lebih lama

di dalam tubuh, sehingga pencernaan menjadi terhalang oleh lendir.

Konsumsi makanan berserat untuk mengingkatkan makanan secara menyeluruh. Serat

ini didapatkan pada buah-buahan, sayuran, dan beras merah. Sebagai jenis sayur

lainnya seperti berry, brokoli, lobak, anggur merah, bayam spirulina (sejenis

tumbuhan ganggang), chlorella (ganggang hijau), worteldan rumput laut membantu

tubuh melawan radikal bebas dan peradangan, sehingga melindungi sistem kekebalan

dan sel-sel tubuh.

Meningkatkan konsumsi Vitamin C karena mengandung antioksidan, sehingga

membantu tubuh memproduksi glutathione, senyawa hati yang mampu melenyapkan

racun dalam tubuh.

18

Page 19: toksik brokoli

Meningkatkan makanan yang memiliki rempah-rempah yang sangat membantu untuk

mengeluarkan racun dan membuat tubuh lebih energik serta sehat. Salah satu rempah

yang menyehatkan adalah bawang putih untuk meningkatkan fagositosis, yaitu

kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi bakteri atau racun. Selain bawang

putih, jahe bisa Anda konsumsi untuk membantu pencernaan, merangsang sirkulasi

darah, dan membuka pori-pori, serta cabai yang dapat meningkatkan sirkulasi seluruh

tubuh.

Minum air kelapa segar untuk membersihkan saluran pencernaan dan meningkatkan

kekebalan tubuh.

Melatih pernapasan secara sehat. Caranya, duduk dengan nyaman dengan punggung

tegak. Ambil napas melalui hidung dalam 7 hitungan, tahan selama 4 hitungan, lalu

keluarkan napas melalui mulut dalam 8 hitungan. Anda tentu ingin menghirup udara

di dalam paru-paru, sehingga dapat menarik lebih banyak oksigen dalam nafas

berikutnya.

Melakukan sauna bisa membuat pori-pori kulit akan terbuka, ketika pori-pori terbuka,

racun dan kotoran pada tubuh akan keluar. Tubuh kita membuang racun melalui

keringat. Selain itu, sauna juga membantu melancarkan peredaran darah dan

mengurangi nyeri otot.

Istirahat dan tidur yang cukup mampu meningkatkan stamina dan energi.

Melakukan olahraga secara teratur sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

 Beberapa tindakan yang diambil saat ada keracunan adalah sebagai berikut:

a)    Pertolongan pertama

 

Beri oralit atau air hangat yang telah dicampur dengan gula dan garam untuk mengganti

cairan yang hilang selama diare.

Jangan berikan minuman yang mengandung alkohol, berkafein, atau manis

Berikan teh dengan jeruk nipis dan jahe yang berfungsi untuk meredakan gejala mual atau

diare.

19

Page 20: toksik brokoli

Berikan air kelapa, karena ion yang terkandung dalam air kelapa mampu mengganti

cairan yang hilang.

Setelah cairan kembali normal, makanlah sedikit demi sedikit dan dalam jumlah kecil

seperti nasi, roti, kentang, dan daging, sehingga mual dan muntah berhenti.

Susu dapat diberikan secara aman, meskipun beberapa orang mungkin mengalami sakit

perut karena laktosa intoleransi.

b)   Pengobatan medis pada keracunan makanan

Pengobatan awal pada setiap yang keracunan adalah mengganti cairan tubuhnya yang

hilang, baik melalui infus ataupun dengan minum. Jika keracunan bersifat ringan, organ

yang terkena racun bisa langsung pulang setelah diberi cairan, berbeda dengan tingkat

keracunan yang parah mereka harus lebih lama tinggal di rumah sakit, semua tergantung

pada tingkat dehidrasinya, respons terhadap terapi, dan kemampuan untuk minum cairan

tanpa muntah. Anak-anak, khususnya, mungkin perlu pengamatan yang saksama.

Langkah awal yang dilakukan secara medis, meliputi hal berikut :

Memberikan obat anti muntah dan diare.

Berikan obat demam agar pasien lebih  nyaman.

Keracunan karena jamur atau kontaminsai pestisida pada makanan, pengobatan

agresif dimungkinkan termasuk intravena(infus).

Pemberian obat penangkal racun jika keracunan mengancam jiwa.

Keracunan yan serius sebaiknya dirawat secara intensif di rumah sakit.

2.9 Pencegahan Keracunan Brokoli

Ada enam langkah mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen

Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk tingkat rumah tangga.

Langkah itu dimulai dari :

1. Pemilihan bahan makanan,

2. Penyimpanan makanan mentah,20

Page 21: toksik brokoli

3. Pengolahan bahan makanan,

4. Penyimpanan makanan jadi,

5. Pengangkutan,

6. Penyajian.

Semua itu bertujuan menyediakan makanan sehat dan aman dikonsumsi, dengan

menekankan pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan makanan dibagi

menjadi dua jenis: yang tidak mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak. Yang

tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan.

Sedangkan yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan. 

Saat belanja inilah tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan

akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas. Khusus untuk makanan mudah rusak,

proses seleksi lebih baik dilakukan saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak

mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar

tidak mencemari bahan makanan lain yang berkondisi baik. 

Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah rusak dan yang mudah rusak juga

perlu dibedakan. Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin.

Yang awet cukup ditaruh di gudang biasa atau lemari bahan makanan. Yang penting,

tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), mudah dibersihkan, dan

penempatannya dipisahkan dari bahan kimia.

Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang

merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi

karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele

seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat

fatal. 

Perilaku kurang baik, seperti merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan

setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit

memperbesar risiko terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan

21

Page 22: toksik brokoli

lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir

bisa sangat berbahaya, karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap. 

Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah

menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi

suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh

kuman. Jadi, lebih baik simpan makanan setengah matang dalam wadah tertutup untuk

menghindari kontaminasi.

BAB III

PENUTUP

22

Page 23: toksik brokoli

III.1 Kesimpulan

Brokoli (Brassica oleracea) mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang

pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat

goiterogen). Daun brokoli (Brassica oleracea) juga mengandung kelompok glukosinolat

yang menyebabkan rasa agak pahit Brokoli memiliki senyawa beracun yaitu isotiosianat

yangmenyebabkan iritasi lambung pada hewan kesayangan.

Isotiosianat merupakan zat iritan lambung yang kuat dan turunan alkil dari

glukosinolat (hasil hidrolisis dengan enzim mirosenase). Pada anjing apabila

mengkonsumsi brokoli lebih dari 5 – 10 % dari asupan makanan total akan menjadi toksik

dan akan berakibat fatal jika menkonsumsi sebanyak 25 % dari asupan makanan sehari-

hari.

III.2 Saran

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya brokoli terhadap hewan maka para

pembaca maupun penyusun harus lebih banyak lagi menggunakan refrensi yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: toksik brokoli

Anonim. 2010 . Maksimalkan Kekuatan Anti Kanker Brokoli. Kompas. Tanggal akses 2 Maret 2015. www.gpdimaranatha.org.htm

Anonim. 2011. Health Secret of Broccoli. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Halaman 25, 77. Anonimb . Artemia salina. Tanggal akses 05 Maret 2015. www.wikipedia.org.

Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93.

Atmarita dan Tatang S Fallah, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Laporan Dalam Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta.

Gusyana, D. 2010. Menghalau Kanker dengan Brokoli Isothiocyanates & Sulforaphane. Tanggal akses 05 Maret 2015. www.netsains.com

Inayah, I.S. 2007. Mengenal ”Isothiocyanates” dan ”Sulforaphane”. Pikiran Rakyat

Leni Herleani Afrianti, 2004, Penyebab Makanan Beracun, F MIPA, ITB.

Marliani, R. 2010. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat, Dan Etanol Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.). SkripsiS1, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan. Halaman 37-38.

Nugroho SHS. 2006. Sehat dan Bugar Secara Alami. Jakarta: Niaga Swadaya. 

Sartono, 2002, Racun dan Keracunan, Widya Merdeka.

Suwarto A. 2010. 9 Sayur & Buah Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta: LiberplusIde P. 2007. Seri Diet Korektif: Diet Cabbage Soup. Jakarta: PT Elex Media Computindo.

Vera Farah Bararah. 2010. Tanda-Tanda Keracunan Makanan. (Online)  http://health.detik.com/read/2012/05/17/144312/1556684/763/tanda-tanda-keracunan-makanan diakses tanggal 5 Maret 2015

Wibowo, E. 2010. Memetik Manfaat Hebat Brokoli. Tanggal akses 05 Maret 2015. www.go4healthylife.com

Widodo, wahyu DR. Ir, 2010, Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak, Jakarta

Wulandari, dewisri, 2009, Glukosinolat dalam(Brassica oleracea) sebagai Antikarsinogenik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang

24

Page 25: toksik brokoli

25