37
TRAUMA HIDUNG Nanang Mardiraharjo,dr., SpTHT-KL

Trauma Hidung

Embed Size (px)

Citation preview

TRAUMA HIDUNG

TRAUMA HIDUNGNanang Mardiraharjo,dr., SpTHT-KL

Anatomi

A: Nasal arterial blood supply. B: Nasal innervation and skin.

External nasal skeleton. A: Frontal view. B: Oblique viewHidung posisi prominent : gampang trauma trauma soft tissue trauma tulangFraktur os nasal : urutan ke 3 terbanyak kasus fraktur.Sering tidak dikenali dan dimanage pada saat setelah kejadian perlu septorinoplasti di kemudian hari (ok obstruksi) Dengan diagnosis yang tepat dapat diterpi dengan tepatcegah komplikasi:KosmetikDisfungsi nasal valveObstruksi hidung

Reduksi : terbuka / tertutup lebih mudah dalam 2 mgg pertamabila terlambat : butuh prosedur yang lebih kompleks dan lebih sulitSemua benturan ke hidung dapat sebabkan frakturRiwiayat epistaksis + trauma : hrs curiga frakturFaktor terjadinya trauma hidungUsia (fleksibilitas jaringan)Besarnya gaya / tenaga yang mengenaiArah gaya saat terjadinya traumaSifat benda yang mengenai

Kejadian: KLL, perkelahian, olahraga,dll

Trauma pada soft tissue: Laserasi, echymosis, hematoma hidung luar / kavum nasiTrauma pada tulangFraktur (kominutif banyak pd orang tua : tertutup / terbuka

Dislokasi (banyak terjadi pada anak) : dapat mengenai semua sendi rangka hidung / septum

Kombinasi fraktur-dislokasi

Pola fraktur os nasal: tergantung arah traumaArah trauma dari depan dan lateral bedaGaya sebesar 25-75 pon / inch dapat sebabkan fraktur os nasal.

Nasal fractures. A: Unilateral. B: Bilateral.

C: Open book. D: Comminuted

E: Posterior-inferior impaction. F: Medial canthal ligament avulsionTrauma dari depanTrauma minor (batas bawah os nasal) hingga trauma signifikan (flattening of the external skeleton)

Berdasarkan dampak yang terjadi fraktur nasi terbagi menjadi 3 tingkat:

Tingkat 1: os nasal depresi, melebar dan menumpang di atas prosesus frontalis maksila. Fraktur septum nasi, fragmen tumpang tindih.

Tingkat 2: fraktur prosesus frontalis maksila, dislokasi fragmen ke lateral sehingga hidung menjadi datar. Fraktur septum lebih hebat.

Tingkat 3: Kerusakan paling hebat. Idem tingkat 2, disertai prosesus frontalis os maksila masuk ke dalam sinus maksila, dislokasi selule etmoid anterior, fraktur os lakrimal. Kadang-kadang terjadi fraktur atap kavum nasi (rinore serebrospinal)

Nasal fractures according to frontal plane depth. A: Normal. B: Plane 1. C: Plane 2. D: Plane 3.Trauma dari lateral: Depresi os nasal ipsilateral hingga os nasal kontralateralFraktur septum (meluntir / buckle) sebakan adanya fragment yang tidak dapat direduksi scr tertutupKartilago dapat terpisah instabilitas eksternal + obstruksiGaris fraktur septum: bila di anterior septum vertikalBila di posterior septum horizontalPenyembuhan fraktur septum: dpt terjadi deviasi septum( bentuk C,S atau spur)

Lateral force injuries with displacement. A: Normal. B: Mild. C: Moderate. D: Severe

A: Septal dislocation. B: Septal fracture patternsDiagnosisHistory of nasal trauma and bleeding suggests a probable nasal fracture. Intranasal examination after decongestion is the key step for diagnosing septal dislocation or hematoma. Palpation of the external nose for tenderness, mobility, and stability is the most reliable step for diagnosing pyramid fracture. Radiographic studies may be helpful in assessing nasal fractures, but they are reliable only when correlated with physical examination findings. Many experts believe that these studies are not necessary. Photographic documentation of nasal fractures is an important part of the medical legal record.

Pemeriksaan Fisik:Paling pentingBanyak pasien : mengabaikan trauma & membiarkan50% kasus :tidak diperiksa intranasal saat di IRD/ GPEdema jejas piramid hidung jadi kaburTanda: Deformitas, deviasi, kontur abnormalLaserasi, mukosa robek, echymosis, hematomaTanda lain: edema palpebra, echymosis periorbita, kemosis sclera, perdarahan subkonjungtivaEmfisema subkutanPalpasi:Nyeri tekan & instabilitasDepresi tulang, displacement, mobilitasTekan tips nasimenilai septumNyeri bila digerakkan kanan / kiri kenai septumKrepitasi, angulasi, false movementRadiografi : tidak selalu membantu, dapat membingungkanSutura, vascular mark, fraktur sebelumnya47% frakatur nasal tampak normalEvaluasi dorsal pyramid, septum, dinding lateral WatersPosisi lain: oclusal view, foto lateral soft tissueFoto wajah: bandingkan dg sebelum trauma30% pend : deformitas sebelumnya

Radiograph shows nasal fractureCari kaiatan dengan trauma lain:Fraktur gigi, trauma okuli, trauma sistem lakrimal, fistula CSF, anosmia (curiga fraktur fossa kribriformis)Penatalaksanaan

Tujuan terapiTerapi:Reduksi tertutup / terbukaTerbaik: dalam 3 jam pertama 3-7 hari pertama (tunggu edema hilang / KU memungkinkan)Indikasi reduksi tertutup:Fraktur unilateral / bilateralFraktur dg deviasi piramid < lebar nasal bridge

Cotton pledgets placed in nose for anesthesia (multiple views). 1, Roof of nose; 2, midportion, lateral nasal wall; 3, floor of nose; 4, midportion, septal mucosa.

Cunam Ash, Walsham dan BoiesInstrumen untuk reduksi fraktur os nasalIndikasi reduksi terbuka:Fraktur ekstensifDeviasi piramid > lebar nasal bridgeFraktur dislokasi kauda septumFrakatur septum terbukaDeformitas menetap setelah reduksi tertutupHematoma septumReduksi tulang inadekuat krn deformitas septumKombinasi deformitas septum & kartilago alarFraktur dislokasi spina nasal anteriorAda riwayat operasi intranasal sebelumnya

Algorithm for management of nasal fracturesFraktur nasal pada anakPada anak: lebih banyak kartilago lebih fleksibelDiagnosis > sulit ok:Foto kurang membantu dibanding pd dewasaKurang kooperatifKurang dapat menyampaikan bgm terjadinya traumaKartilago lebih mudah dislokasi dp fraktur greenstick fracturePenyembuhan lebih cepat 2-4 hari mulai immobileTerapi butuh GALebih konservatif. Radikal kontraindikasiComplications nasal fractures

EMERGENCY CARE OF NASAL FRACTURES

Thanks