19

Click here to load reader

Tugas Adsi III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Adsi III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis keputusan terfokus pada logika keputusan yang terbentuk, atau

diperlukan untuk dibentuk, bersama dengan organisasi untuk menghasilkan

sasaran perusahaan.

Supaya dapat menentukan kebutuhan informasi menggunakan strategi

analisis keputusan, sebelumnya seorang analis harus menentukan tujuan

organisasi, menggunakan pendekatan top-down. Seorang analis harus memahami

prinsip organisasi dan pengetahuan mengenai teknik pengumpulan data.

Pendekatan top-down sangat kritis karena semua keputusan dalam organisasi

harus berhubungan (setidaknya secara tidak langsung) ke tujuan untuk seluruh

organisasi.

Gambar berikut merupakan bagan umum yang menggambarkan area

utama yang menarik perhatian dari perusahaan asuransi Fortress. Bayangkan

seorang analis sistem dipanggil untuk menganalisa, mendokumentasikan, dan

mendesain ulang sistem untuk menaksir perhitungan dari asuransi pemilik rumah.

Fokus area utama untuk empat level orgranisasi perusahaan asuransi Fortress

Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk pengumpulan data, seorang

analis sistem menetukan sasaran dari setiap level perusahaan asuransi Fortress

yang berhubungan dengan proyek. Perusahaan ingin berkembang, mempro-

mosikan gambarannya, dan menyediakan hasil yang baik kepada para investornya.

Begitu banyak cara untuk mendapatkan hasil tersebut, yang mungkin bertentangan

Fortress Insurance Company

Automobile Insurance Division

Homeowner’s Insurance Division

Life Insurance Division

Classification of Policies

Rating Determination Charging Decisions Cancellation Rules

Changes Based on Construction

Charges for Special Optional Coverage

Charges Based on Deductible Chosen

Other Factors Influencing Charging

1

Page 2: Tugas Adsi III

dengan sasaran. Keputusan yang dibuat pada level ini cenderung tidak terstruktur,

atau tepatnya semi terstruktur.

1Menyediakan hasil yang baik kepada investorMemperbesar perkembangan perusahaanMempromosikan image perusahaan

2

Meningkatkan pendapatanMempertahankan penekanan biaya operasionalMenyediakan kebijakan yang adilMeningkatkan penjualan

3

Menggolongkan secara efektifMenentukan tarif secara efektifPenugasan secara efektifPembatalan secara efektif

4

Meyakinkan penugasan yang tepat berdasarkan: Pembangunan Ulasan pilihan spesial Pilihan yang sudah dikurangi Faktor lain

Sasaran pada level kedua lebih terfokus. Sasaran meningkatkan

pendapatan, meminimalkan biaya operasional, menyediakan polis asuransi yang

adil, dan meningkatkan pemasaran memberikan semua bantuan organisasi sebagai

seluruh sasaran yang dicapai. Pada level kedua ini, keputusan yang dibuat

biasanya semi terstruktur, sebagian besar karena banyak sasaran dan banyaknya

alternatif pada manager level menengah.

Level ketiga menyediakan sasaran yang lebih mendekati terfokus:

klasifikasi efektif, perhitungan ketentuan, charging, dan pembatalan peraturan,

pemrosesan yang efisien dari variabel kebutuhan untuk memperhitungkan,

membebankan, dan pembatalan proses. Sejak adanya banyak pilihan dengan

banyak konsekuensi, keputusan akan masih bersifat semi terstruktur.

Salah satu jalan seorang analis sistem dapat membantu manager pada

setiap level yang dibahas di sini adalah dengan membangun sistem penunjang

keputusan. Analisa untuk keputusan semi terstruktur membawa ke pembangunan

sistem penunjang keputusan (SPK).

Pokok bahasan ini berkonsentrasi pada level terbawah dari pembuatan

keputusan dalam bagan perusahaan asuransi Fortress, dimana keputusan

seutuhnya terstruktur. Bagian besar dari tugas seorang analis sistem adalah

2

Page 3: Tugas Adsi III

menentukan informasi yang dibutuhan untuk keputusan terstruktur, dan tindakan

yang diperlukan untuk menjalankan proses yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:

Apa saja teknik yang digunakan seorang analis untuk menganalisa keputusan

terstruktur?

Apa saja keuntungan menggunakan setiap teknik analisa keputusan

terstruktur?

Bagaimana cara memilih teknik analisa keputusan terstruktur yang tepat untuk

kasus tertentu?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

Analisis dan Desain Sistem Informasi di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Teknik, Universitas Palangka Raya pada tahun 2009. Selain itu, penulisan

makalah ini juga bertujuan untuk membahas mengenai bagaimana teknik untuk

menganalisa sistem keputusan terstruktur.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini disusun dalam tiga bab, dengan menggunakan

sistematika berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas kebutuhan informasi untuk keputusan terstruktur,

bahasa Inggris terstruktur, tabel keputusan, pohon keputusan, dan

bagaimana cara memilih teknik yang tepat untuk menganalisa keputusan

terstruktur.

BAB III PENUTUP

3

Page 4: Tugas Adsi III

Bab ini berisi ringkasan atau kesimpulan dari pembahasan pada bab

sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: Tugas Adsi III

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Informasi untuk Keputusan Terstruktur

Kondisi-kondisi, alternatif-alternatif kondisi, tindakan-tindakan, dan

aturan-aturan tindakan harus diketahui dalam mendesain sistem keputusan

terstruktur. Seorang analis terlebih dahulu menentukan kondisi-kondisi; yang

mana, sebuah kejadian yang dapat berdampak pada hasil sesuatu. Pada langkah

berikutnya, analis sistem menetapkan alternatif-alternatif kondisi seperti yang

telah ditentukan oleh pembuat keputusan; alternatif-alternatif ini dapat sangat

sederhana seperti “ya” atau “tidak”, atau dapat lebih deskriptif, seperti “kurang

dari $50.00 dan $100.00,” dan “lebih besar dari $100.00”.

Selanjutnya, tindakan dikenali. Dapat berupa berbagai instruksi yang

diperlukan untuk disebut sebagai hasil dari satu atau lebih kondisi di atas.

Instruksi-instruksi untuk memainkan atau menjumlahkan angka, mencetak

laporan, atau bahkan tidak memperbolehkan transaksi dalam beberapa situasi

merupakan tindakan-tindakan. Semuanya terikat pada kondisi-kondisi oleh aturan

tindakan, dimana tujuannya adalah untuk menjalankan kebutuhan tindakan yang

diperlukan.

2.2 Bahasa Inggris Terstruktur

Ketika keputusan terstruktur tidak rumit, teknik yang tepat untuk

menganalisa proses keputusan adalah dengan menggunakan bahasa Inggris yang

terstruktur. Dari namanya saja, bahasa Inggris terstruktur terdiri dari (1) logika

terstruktur, atau instruksi-instruksi yang teratur dalam prosedur yang bersarang

dan terkelompok; dan (2) pernyataan bahasa Inggris yang sederhana seperti add,

multiply, move dan lain-lain.

Bahasa Inggris terstruktur dapat lebih rumit jika blok-blok instruksi

bersarang dengan blok-blok instruksi lain.

Untuk menulis bahasa Inggris terstruktur, sangat penting untuk mengikuti

ketentuan berikut:

5

Page 6: Tugas Adsi III

1. Nyatakan semua istilah logika struktur runtunan, struktur keputusan,

struktur kasus, atau perulangan.

2. Gunakan huruf besar untuk kata kunci IF, THEN, ELSE, DO, DO

WHILE, DO UNTIL, dan PERFORM.

3. Garisi blok statement untuk memperlihatkan hirarkinya (bersarang)

dengan jelas.

4. Ketika kata atau kalimat yang digunakan telah dijelaskan di kamus data,

garis bawahi kata atau kalimat tersebut untuk menandakan bahwa kata

atau kalimat tersebut dikhususkan.

5. Hati-hati menggunakan “and” dan “or” dan hindari kekacauan ketika

membedakan “greater than (lebih besar dari)” dan “greater than or equal to

(lebih besar dari atau sama dengan)” dan seperti hubungan. Jelaskan

perintah logika terlebih dahulu sebelum menunggu sampai pembuatan

kode program.

2.3 Tabel Keputusan

Sebuah tabel keputusan adalah sebuah tabel yang terdiri dari baris dan

kolom, dipisahkan ke dalam empat kwadran. Bagian kiri-atas berisi kondisi,

bagian kanan-atas berisi alternatif-alternatif kondisi. Setengah bagian bawah dari

tabel berisi tindakan-tindakan yang di ambil (pada bagian kiri) dan aturan-aturan

untuk menjalankan tindakan pada bagian kanan. Ketika tabel keputusan

digunakan untuk menentukan tindakan mana yang diperlukan untuk diambil,

logikanya akan bergerak sesuai arah jarum jam mulai dari bagian kiri atas.

6

Page 7: Tugas Adsi III

Seandainya sebuah toko ingin mengilustrasikan kebijaksanaan pada

pembayaran customer non-cash. Setiap ketiga kondisi (pembayaran dibawah

$50.00, dibayar dengan cek, dan menggunakan kartu kredit) hanya memiliki dua

alternatif. Kedua alternatif tersebut adalah Y (ya, dan benar) atau N (no, tidak

benar). Empat tindakan yang mungkin adalah:

Mencatat penjualan

Melihat nomor kartu kredit dalam buku terlebih dahulu sebelum mencatat

penjualan

Memanggil pengawas untuk persetujuan

Memanggil bank untuk otorisasi kartu kredit

Langkah terakhir yang dapat membuat tabel keputusan berguna adalah

kumpulan aturan-aturan untuk setiap tindakan. Aturan-aturan merupakan

kombinasi dari kondisi alternatif yang mempercepat sebuah tindakan.

Dalam pembuatan tabel keputusan, seorang analis perlu menentukan

ukuran maksimum dari tabel, mengeliminasi berbagai situasi yang tidak mungkin,

ketidakkonsekwenan, atau redundansi, dan menyederhanakan tabel sebanyak

mungkin. Langkah berikut memberikan analis sebuah metode sistematik untuk

membangun tabel keputusan:

1. Menentukan banyak kondisi-kondisi yang dapat berdampak pada keputusan.

Mengkombinasikan baris-baris yang saling melengkapi—contohnya, kondisi-

kondisi yang sendirian satu sama lain. Banyaknya kondisi-kondisi menjadi

banyaknya baris-baris pada bagian atas tabel keputusan.

2. Menentukan banyaknya tindakan yang memungkinkan yang dapat diambil.

Tindakan ini menjadi banyaknya baris pada bagian bawah tabel keputusan.

3. Menentukan banyaknya kondisi alternatif untuk setiap kondisi. Pada bentuk

tabel keputusan yang paling sederhana, akan ada dua alternatif (Y atau N)

7

Page 8: Tugas Adsi III

untuk setiap kondisi. Dalam bentuk luasnya, akan ada banyak alternatif untuk

setiap kondisi.

4. Menghitung maksimum kolom dalam tabel keputusan dengan

melipatgandakan banyaknya alternatif untuk setiap kondisi. Jika terdapat

empat kondisi dan dua alternatif (Y atau N) untuk setiap kondisi, maka akan

ada 16 kemungkinan sebagai berikut:

5. Mengisi alternatif kondisi. Mulai dengan kondisi pertama dan memisahkan

banyak kolom dengan banyaknya alternatif untuk kondisi tersebut. Pada

contoh ini, ada 16 kolom dan 2 alternatif (Y dan T), jadi 16 dibagi 2 adalah 8.

Kemudian pilih salah satu alternatif dan tulis Y dalam kedelapan kolom.

Selesaikan dengan menulis N dalam kedelapan kolom sisa sebagai berikut:

6. Melengkapi tabel dengan memasukkan X dimana peraturan-peraturan

menganjurkan tindakan yang pasti.

7. Mengkombinasikan aturan-aturan dimana aturan tersebut terlihat jelas bahwa

sebuah alternatif tidak membuat perbedaan pada pemasukan; contohnya:

8. Cek tabel untuk berbagai kemungkinan situasi, kontradiksi, dan redundansi.

9. Mengubah kondisi-kondisi dan tindakan-tindakan (atau bahkan aturan-aturan)

jika semua itu membuat tabel keputusan lebih mudah dimengerti.

Pengecekan keseluruhan tabel keputusan untuk kelengkapan dan ketepatan

sangatlah perlu. Ada empat masalah utama yang dapat muncul dalam

pembangunan tabel keputusan: ketidaklengkapan, situasi-situasi yang tidak

mungkin, kontradiksi, dan redundansi.

Meyakinkan semua kondisi, alternatif kondisi, tindakan-tindakan dan

aturan tidak lengkap adalah sepenuhnya penting. Seandainya kondisi penting

tertinggal dari katalog toko yang dibahas sebelumnya: jika customer memesan

kurang dari $50. Keseluruhan tabel keputusan akan terganti karena kondisi baru,

kumpulan alternatif baru, tindakan baru, dan satu atau lebih aturan baru akan

ditambahkan. Seandainya aturannya adalah: JIKA customer tidak memesan lebih

dari $50, MAKA jangan mengirim katalog apapun. Sebuah aturan baru, 4, akan

ditambahkan pada tabel keputusan.

Ketika membangun tabel keputusan seperti digarisbesarkan pada langkah

ini, kadang-kadang memungkinkan untuk membangun situasi-situasi yang tidak

8

Page 9: Tugas Adsi III

mungkin. Aturan pertama tidak mungkin sejak seseorang tidak dapat

menghasilkan lebih besar dari $50,000 per tahun dan kurang dari $2,000 per bulan

pada waktu yang sama. Ketiga aturan lainnya sah. Masalah tidak diketahui sejak

kondisi pertama diukur dalam tahun dan kondisi kedua dalam bulan.

Kontradiksi-kontradiksi muncul ketika aturan-aturan menganjurkan

tindakan-tindakan berbeda namun memenuhi kondisi-kondisi yang sama. Ini

dapat menjadi kesalahan analis dalam membangun tabel, atau dalam informasi

yang diterima analis. Kontradiksi biasanya muncul jika garis salah dimasukkan ke

dalam tabel. Redundansi muncul ketika kumpulan alternatif yang identik

membutuhkan tindakan yang persis sama. Gambar berikut adalah ilustrasi dari

sebuah kontradiksi dan sebuah redundansi. Seorang analis harus menentukan yang

mana yang benar dan menyelesaikan kontradiksi atau redundansinya.

Tabel keputusan dapat lebih rumit karena meningkat dengan cepat seiring

banyaknya kondisi-kondisi dan alternatif-alternatif. Sebuah tabel dengan 7 kondisi

dan alternatif ya atau tidak dapat memiliki 128 kolom. Salah satu cara untuk

mengurang kerumitan tabel keputusan yang sulit digunakan adalah dengan

menggunakan perluasan catatan, menggunakan aturan ELSE, atau membangun

tabel ganda.

Banyaknya kolom dan baris yang perlu disusutkan sementara pemahaman

ditingkatkan. Sebagai ganti penggunaan empat baris dari banyaknya waktu

pemesanan customer, hanya satu baris yang diperlukan.

9

Page 10: Tugas Adsi III

2.4 Pohon Keputusan

Pohon keputusan digunakan ketika cabang rumit muncul dalam proses

keputusan terstruktur. Pohon juga berguna ketika perlu sekali menyimpan

rangkaian keputusan dalam sebuah runtunan fakta-fakta. Walaupun pohon

keputusan mendapatkan namanya dari pohon yang nyata, pohon keputusan paling

sering digambarkan di sampingnya, dengan akar pohon pada bagian kiri kertas,

bercabang ke sebelah kanan. Ini memungkinkan seorang analis untuk menulis

pada cabang-cabang untuk menggambarkan kondisi-kondisi dan tindakan-

tindakan.

Tidak seperti pohon keputusan yang digunakan pada manajemen ilmu

pengetahuan, pohon milik analis tidak berisi kemungkinan dan akibat. Karena

dalam pohon analisa sistem digunakan sebagian besar untuk mengidentifikasikan

dan mengorganisasikan kondisi-kondisi dan tindakan-tindakan dalam sebuah

proses keputusan terstruktur yang lengkap.

Sangatlah penting membedakan antara kondisi-kondisi dan tindakan-

tindakan ketika menggambar pohon keputusan. Terutama relevan ketika kondisi-

kondisi dan tindakan-tidakan mengambil tempat satu periode waktu dan

runtunannya sangat penting. Untuk tujuan ini, gunakan sebuah titik persegi untuk

menunjukkan sebuah tindakan, dan sebuah lingkaran untuk mewakili sebuah

kondisi seperti yang ditampilkan pada gambar 10.20. Penggunaan notasi membuat

pohon keputusan lebih dapat dibaca ketika sebuah lingkaran diartikan sebagai IF

sementara persegi diartikan sebagai THEN.

10

Page 11: Tugas Adsi III

2.5 Memilih Teknik Analisis Keputusan Terstruktur

Sebelumnya telah dibahas tiga teknik keputusan terstruktur, yaitu bahasa

Inggris terstruktur, tabel keputusan, dan pohon keputuan. Namun ketiga teknik

tersebut tidak perlu digunakan sekaligus. Berikut petunjuk untuk memilih teknik

mana yang dapat digunakan untuk kasus tertentu.

1. Menggunakan bahasa Inggris terstruktur ketika:

a. Terlalu banyak pengulangan tindakan.

b. Komunikasi ke end users sangat penting.

2. Menggunakan tabel keputusan ketika:

a. Ditemukan kombinasi kondisi-kondisi, tindakan-tindakan, dan aturan-

aturan yang rumit.

b. Anda membutuhkan sebuah metode yang secara efektif menghindari

situasi-situasi, redundansi, dan kontradiksi yang tidak mungkin.

3. Mengunakan pohon keputusan ketika

a. Urutan kondisi-kondisi dan tindakan-tindakan sangat kritis.

b. Ketika tidak setiap kondisi relevan pada setiap tindakan (cabang-

cabangnya berbeda).

11

Page 12: Tugas Adsi III

BAB III PENUTUP

Sekali seorang analis menentukan alur data dan memulai membangun

sebuah kamus data, saat itulah waktunya untuk kembali pada analisis keputusan.

Ketika metode untuk analisis keputusan yang dibahas pada bab ini adalah bahasa

Inggris terstruktur, tabel keputusan, dan pohon keputusan.

Bagian besar dair pekerjaan analis sistem akan melibatkan keputusan

terstruktur; yang mana, keputusan yang didapat otomatis jika kondisi-kondisi

yang disebutkan muncul. Untuk melakukannya, seorang analis perlu

mendefinisikan empat variabel dalam keputusan yang akan diuji: kondisi-kondisi,

alternatif kondisi, tindakan-tindakan, dan aturan tindakan.

Salah satu cara untuk menggambarkan keputusan terstruktur adalah

dengan menggunakan metode yang mengarah pada bahasa Inggris terstruktur

dimana logika diekspresikan dalam struktur yang berurutan, struktur keputusan,

struktur masalah, atau perulangan-perulangan. Bahasa Inggris terstruktur

menggunakan kata kunci yang berlaku seperti IF, THEN, ELSE, DO, DO

WHILE, dan DO UNTIL untuk menggambarkan logika yang digunakan dan

bertakuk untuk menandai struktur hirarkis dari proses keputusan.

Tabel keputusan menyediakan jalan lain untuk memeriksa,

menggambarkan, dan mendokumenkan keputusan. Empat bagian (dibaca sesuai

arah jarum jam dari bagian kiri atas) digunakan untuk : (1) menggambarkan

kondisi-kondisi, (2) menentukan alternatif keputusan yang memungkinkan

(seperti Y atau T), (3) menandai tindakan mana yang harus dilakukan, dan (4)

menggambarkan tindakan-tindakan tersebut. Tabel keputusan menguntungkan

sejak aturan-aturan untuk membangun tabel itu sendiri sama seperti aturan utnuk

mengurangi redundansi, kontradiksi, dan situasi yang tidak memungkinkan,

sangat langsung dan terkendali. Penggunaan tabel keputusan meningkatkan

kelengkapan dan ketepatan dalam menganalisa keputusan terstruktur.

Metode ketiga untuk anaslisa keputusan adalah pohon ketputusan, terdiri

dari titik-titik (sebuah persegi untuk tindakan-tindakan dan sebuah lingkaran

untuk kondisi-kondisi) dan cabang-cabang. Pohon keputusan sesuai jika tindakan

12

Page 13: Tugas Adsi III

harus diselesaikan dalam sebuah urutan yang pasti. Pohon yang dibentuk tidak

harus simetris, jadi hanya kondisi-kondisi dan tindakan-tindakan yang kritis ke

keputusan yang dimasukkan kedalam cabang tertentu.

Setiap metode analisis keputusan memiliki keuntungannya masing-masing

dan harus digunakan dengan sesuai. Bahasa Inggris terstruktur berguna jika

banyak tindakan yang diulang dan ketika komunikasi dengan yang lain sangat

penting. Tabel keputusan menyediakan analisis situasi rumit yang lengkap,

sementara membatasi kesempatan situasi yang tidak mungkin, redundansi, atau

kontradiksi. Pohon keputusan sangat penting ketika pengurutan yang tepat dari

kondisi-kondisi dan tindakan-tidakan tersebut kritis, dan ketika setiap kondisi

tidak relevan dengan setiap tindakan.

13

Page 14: Tugas Adsi III

DAFTAR PUSTAKA

Kendall, Kenneth E., Systems Analysis and Design. (New Jersey: Prentice Hall,

Englewood Cliffs, 1988).

14