24
Tugas Agama MENGURUS JENAZAH Disusun oleh : Ahmad Faizal Arby Putra H Bima Putra D Rinto Efendi

Tugas Agama

  • Upload
    rizal

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

Page 1: Tugas Agama

Tugas AgamaMENGURUS JENAZAH

Disusun oleh : Ahmad Faizal Arby Putra H Bima Putra D Rinto Efendi

Page 2: Tugas Agama

1. HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN KEPADA JENAZAH SETELAH

MENINGGAL Memejamkan kedua matanya. Mengikat kedua bibirnya. Menggerak-gerakkan & melemaskan

persendiannya. Mengikat kedua kakinya agar tidak keluar kotoran. Melepaskan pakaiannya dengan tetap menjaga

auratnya. Meletakkan sesuatu yang berat di atas perutnya

agar tidak kembung.

Page 3: Tugas Agama

Meletakkannya di atas ranjang atau tempat yang tinggi agar tubuhnya tidak terpengaruh oleh tanah atau lantai yang dingin/basah.

Menutupinya dengan kain, kecuali meninggal dalam keadaan ihram.

Berdo’a untuk mayit. Keluarga yang ditinggalkan harus bersabar dan

ridho. Mengucapkan kalimat Istirja’. Tidak menyebutnya kecuali dengan kebaikan. Melunasi hutang-hutangnya.

Page 4: Tugas Agama

Bersegera mempersiapkan pengurusannya berupa memandikan, mengkafani, mesholati & menguburkannya.

Dikuburkan di tempat dia meninggal. Memberitahukan kerabatnya untuk

menghadiri shalat & mengurus jenazahnya. Yang mendengarkan kematian, dianjurkan

mendoakan & memohonkan ampun. Menyegerakan wasiatnya

Page 5: Tugas Agama

2. MEMANDIKAN JENAZAHMemandikan jenazah hukumnya adalah

fardhu kifayah. Dalam artian jika ada sebagian orang yang telah menjalankannya, maka kewajiban untuk melaksanakannya telah gugur bagi yang lain. Hal ini dalam rangka melaksanakan perintah Allah swt. Dan memenuhi hak bagi kaum muslimin.

Mayat orang yang beragama Islam wajib dimandikan, kecuali jika mereka mati dalam peperangan.

Page 6: Tugas Agama

A. SYARAT-SYARAT YANG MEMANDIKAN

Islam Berakal Amanah ‘Alim Merahasiakan

Page 7: Tugas Agama

B. SYARAT TEMPAT MEMANDIKAN

Suci dan bersih (Tidak di WC atau kamar mandi)

Tertutup atap dan dindingnya Tidak terdapat patung dan gambar makhluk

bernyawa

Page 8: Tugas Agama

C. TATA CARA MEMANDIKAN

Letakkan mayit di atas pemandian. Lepaskan pakaiannya dengan tetap menjaga & menutup auratnya. Dudukkan dan tekan perut mayit dengan tangan kanan sambil diurut-urut 3 atau 5 kali untuk mengeluarkan sisa kotoran yang ada.

Gunakan sarung tangan atau kain untuk membersihkan mayit di bawah kain penutupnya. Pakai masker, celemek.

Mulailah dengan mewudhukan mayit seperti wudhunya sholat.

Pemandian pertama dengan menggunakan air yang dicampur daun bidara hingga berbusa.

Mulai dengan membasuh kepala, wajah, dada & ketiak mayit 3x

Page 9: Tugas Agama

Mulai dengan sisi kanan mayit. Membasuh tangan mulai dari pangkal hingga pergelangan tangan, pundak, pinggang hingga betis kanannya. Tuangkan air dari atas dan bawah kain penutup tanpa membuka aurat. Hal yang serupa dilakukan pada sisi kiri mayit.

Kemudian mayit dibalikkan dengan posisi bertumpu pada sisi kiri hingga punggung, pinggang, paha & betis kanannya bisa dibersihkan. Mayit tidak boleh ditelungkupkan.

Tuangkan air ke seluruh tubuh mulai dari kepala hingga kaki. Mayit dalam keadaan terlentang.

Page 10: Tugas Agama

Lakukan hal tersebut untuk kedua kalinya. Yang ketiga menggunakan air yang dicampur dengan kapur barus. Karena kapur barus dapat mendinginkan, menguatkan, mengeraskan tubuh mayat, mengusir serangga, dan mencegah tubuhnya cepat busuk.

Setelah selesai, keringkan tubuhnya dengan kain/handuk. Ganti kain penutupnya dengan yang baru dan kering dengan tetap menjaga auratnya.

Pindahkan mayit dengan hati-hati ke tempat pengkafanan.

memandikan jenazah wanita sebagaimana jenazah pria, hanya saja setelah dimandikan, rambutnya digerai dan disisir kemudian dikepang menjadi tiga bagian kemudian dikebelakangkan.atau boleh juga disanggul

Page 11: Tugas Agama

D. ALAT-ALAT UNTUK MEMANDIKAN JENAZAH

1.      Tempat memandikan2.      Ember, gayung, dan Air3.      Kapas4.      Kapur barus atau kamfer5.      Daun Bidara/ Sidr6.      Kaos tangan karet 7-8 buah dan sarung 

tangan kain sesuai dengan jumlah petugas yang memandikan.

7.      Kain penutup mayat 5-6

Page 12: Tugas Agama

8.      Handuk dan waslap9.      Bila dibutuhkan sebagai tambahan: Sabun (lebih baik cair), Shampoo, Cutton buds.10.     Gunting11.     Minyak wangi.12.     Masker/penutup hidung13.    Tempat sampah untuk membuang kotoran atau sampah.14.    Kafan menyesuaikan keadaan dan  jenis kelamin jenazah.

Page 13: Tugas Agama

3. MENGAFANI JENAZAH-Mengafani jenazah dengan sesuatu yang dapat

menutup seluruh badannya meskipun dengan satu baju hukumnya adalah fardhu kifayah.

I HAL-HAL YANG DIANJURKAN KETIKA MENGAFANI JENAZAH

Dalam mengafani jenazah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

Kain yang dipergunakan untuk mengafani mayat adalah kain yang bagus,suci dan bisa menutupi semua badan mayat.

Kain kafan hendaknya berwarna putih. Diolesi dengan minyak/wewangian. kain kafan yang dipergunakan untuk laki-laki sebanyak 3 (tiga)

lapis, dan untuk perempuan sebanyak 5 (lima) lapis .

Page 14: Tugas Agama

A. TATA CARA MENGAFANICara Mengukur Kain Kafan: Panjang : ukur panjang mayit dengan meteran dari

mulai ujung kepala hingga ujung kaki dengan melebihkannya kira-kira 60cm. penambahan kain disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala hingga ujung kaki.

Lebar : ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu kanan mayit hingga ujung kiri, kemudian hasil pengukuran dikalikan tiga.

Letakkan lipatan kain pertama pada bagian kepala dilebihkan kira-kira 40cm dan bagian kaki 20cm.

Letakkan lipatan kedua dan ketiga di atas lipatan yang pertama dengan cara serupa. Lalu tambahkan kapas di atasnya.

Page 15: Tugas Agama

kain kafan yang telah siap kemudian ditaburi wewangian dan kapur barus. Kemudian letakkan mayit di atasnya dengan hati-hati dan tetap menjaga auratnya.

oleskan minyak wangi pada tubuh mayit & yang dianjurkan pada tujuh anggota sujud (kening, lutut, telapak kaki, telapak tangan, hidung) dan di sela-sela persendian.

lalu ambil ujung kain yang pertama (paling bawah/dalam) arah kanan kemudian lipat ke sebelah kiri secara bersamaan mulai dari kaki hingga kepala. Setelah itu pegang ujungnya dengan kuat dan lipat atau putar. Lalu pegang lipatan ujung kain dengan tangan kiri, lalu ambil kain yang kedua dan lakukan seperti yang pertama, begitu juga dengan yang ketiga.

ikat dengan kuat dan jadikan ikatannya di sebelah sisi kiri mayit. Selimuti mayit yang telah dikafani agar benar-benar tertutup dan terjaga sebelum dikuburkan.

Page 16: Tugas Agama

4. MENYALATI JENAZAH-Hukum menyalati jenazah adalah fardhu kifayah.

Keutamaan shalat jenazah menurut Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengantar jenazah dan menyalatinya, maka baginya satu qirath. Siapa mengantar jenazah sampai selesai (proses pemakamannya, maka baginya dua qirath. Yang paling kecil adalah seperti gunung Uhud atau salah satu dari keduanya adalah seperti gunung Uhud.”

I Syarat Shalat JenazahSyarat jenazah memiliki beberapa syarat sebagaimana syarat dalam melaksanakan shalat fardhu, yaitu :

Badannya suci. Suci dari hadats kecil maupun besar. Menghadap kiblat. Menutup aurat.

Page 17: Tugas Agama

Yang membedakan antara shalat jenazah dan shalat fardhu adalah bahwa shalat jenazah tidak terikat waktu.

A. Rukun Shalat Jenazah Niat Berdiri bagi yang mampu Takbir sebanyak empat kali (mengangkat dua

tangan saat takbir) Membaca Al-Fatihah dengan suara lirih Membaca shalawat kepada Rasulullah saw Doa kepada mayat Membaca doa setelah takbir ke empat Salam

Page 18: Tugas Agama

B. Cara Menyalati Jenazah Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri

di hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki. Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di belakang imam.

Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum. berta’awudz, membaca basmallah, tidak

membaca do’a iftitah, membaca al-fatihah. Semuanya di baca lirih.

takbir ke dua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.

kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan dan bedoa untuk mayit.

takbir terakhir lalu salam.

Page 19: Tugas Agama

C. Niat 1. Niat Shalat Jenazah

Niat Shalat Jenazah Laki – Laki, ” Ushallii ‘ Alaa Haadzal Mayyiti Arba’a Takbiiraatin (imaama / makmu) Ma Lillaahi Ta’aalaa ”.

Niat Shalat Jenazah Wanita, ” USHALLII ‘ALAA HAADZIHIL MAYYATI ARBA’A TAKBIIRAATIN (Imaman / Makmuu) MA LILLAAHI TA’AALA ”.

Page 20: Tugas Agama

2. kemudian membaca Surat Al Fatihah (Tidak membaca Surat yg lain).

3. Setelah takbir pertama dan membaca Surat Al Fatihah seperti diatas, kemudian dilanjutkan dengan Takbir Kedua dan terus dilanjut dengan membaca Doa Shalat Jenazah Shalawat Nabi Muhammad Saw

Page 21: Tugas Agama

4. Setelah Takbir Kedua dan membaca Shalawat Nabi maka dilanjutkan dengan Takbir Ketiga dan membaca Bacaan Doa Shalat Jenazah seperti dibawah iniTerjemahan Surat diatas, ” ALLAAHUMMAGHFIR LAHUU WARHAMHU WA’AAFIHI WA’FU ‘ANHU ”. yang artinya adalah, ”’ Ya Alloh, ampuniilah dia, beriilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia ”’.

E. Kemudian setelah Takbir Ketiga dilanjut dg Takbir Keempat (Takbir Terakhir), setelah Takbir Keempat membaca Doa Shalat Jenazah sebagai berikut.”’ ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHU WALAA TAF-TINNAA BA’DAHU WAGHFIR LANAA WALAHU ”.

Page 22: Tugas Agama

5. MEMAKAMKAN JENAZAHHukum menguburkan mayit adalah fardhu

kifayah. Pemakaman boleh dilakukan malam hari jika sudah dishalati.

A. Tata Cara Membawa Jenazah 1. Letakkan mayit di atas keranda dengan

terlentang. 2. Tutup dengan selimut/kain. Keranda mayit wanita

sebaiknya ditutup dengan kubah/kayu. 3. Disunnahkan yang membawa keranda sebanyak

empat orang. 4. Disunnahkan untuk bersegera dalam berjalan.

Page 23: Tugas Agama

B. Liang Lahat Disunnahkan memperdalam dan memperluas liang lahat.

Tujuannya agar baunya tidak tercium dan jasadnya tidak dimakan binatang buas ataupun burung.

C. Tata Cara Menguburkan

Memasukkan mayit ke dalam kubur boleh kepala ataupun kaki terlebih dahulu.

Yang memasukkan mayit ke dalam kubur adalah laki-laki. Yang diberi wasiat untuk itu. Bila mayit tidak berwasiat, maka kerabat dekatnya.

bila memasukkan mayit wanita, maka kuburnya ditutup. letakkan mayit perlahan dengan berbaring di sisi lambung

kanannya, karena dia menyerupai orang tidur yang menghadap ke kiblat.

buka ikatan kain kafannya dengan tanpa membuka wajahnya. dekatkan dan masukkan mayit ke liang lahat, kemudian tahan

dengan batu atau tanah di depannya dan di pertengahan punggungnya agar mayit tidak terbalik. Tutup lahat dengan kayu. Tutup bagian yang kosong antara kayu dengan tanah liat agar mayit tidak kejatuhan tanah saat dikubur

Page 24: Tugas Agama

masukkan tanah ke dalam kubur dan tinggikan dari atas permukaan tanah sejengkal lalu dibentuk seperti punuk.

perciki kubur dengan air kemudian taburi kerikil agar kubur tidak terbawa angin dan aliran air. Tandai dengan kayu atau batu pada bagian kepala.

setelah itu berdoa untuk mayit.

Tidak diperbolehkan duduk, bersandar dan melangkahi makam. Tempat yang lebih utama untuk memakamkan jenazah ialah di tempat pemakaman kaum muslimin. Karena dengan begitu, orang yang masih hidup tidak terganggu dengannya dan juga seakan-akan jenazah tersebut berada di tempat yang semestinya, ia lebih banyak mendapatkan doa.