11
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala bagi Allah YME, dan juga mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini terutama kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah meluangkan waktu dan memberikan kesempatannya dalam menjelaskan dan memberikan pedoman dalam pemberian judul pada makalah tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadika sumber pengetahuan tentang bagaiman cara berbuat baik kepada kedua orang tua, serta ucapan mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kekeliruan yang tidak disengaja dan kekurang lengakapan bahan makalah ini karena penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makah ini. Akhir kata wabillahi taufik walhidayah wassalamu alaikum wr.wb. Surabaya, 14 September 2013. Penulis

tugas agama makalah.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah Agama islam Berbakti kepada orang tua

Citation preview

Page 1: tugas agama makalah.docx

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala bagi Allah YME, dan juga mengucapkan terima kasih pada

berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini terutama kepada Dosen

Pembimbing Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah meluangkan waktu dan

memberikan kesempatannya dalam menjelaskan dan memberikan pedoman dalam pemberian

judul pada makalah tersebut.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadika sumber pengetahuan tentang

bagaiman cara berbuat baik kepada kedua orang tua, serta ucapan mohon maaf sebesar-

besarnya bila terdapat kekeliruan yang tidak disengaja dan kekurang lengakapan bahan

makalah ini karena penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan makah ini. Akhir kata wabillahi taufik walhidayah

wassalamu alaikum wr.wb.

                                   

Surabaya, 14 September 2013.

         

Penulis

Page 2: tugas agama makalah.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Berbicara tentang berbakti kepada orang tua tidak lepas dari permasalahan berbuat baik dan mendurhakainya. Mungkin, sebagian orang merasa lebih ‘tertusuk’ hatinya bila disebut ‘anak durhaka’, ketimbang digelari ‘hamba durhaka’. Bisa jadi, itu karena ‘kedurhakaan’ terhadap Allah, lebih bernuansa abstrak, dan kebanyakannya, hanya diketahui oleh si pelaku dan Allah saja. Lain halnya dengan kedurhakaan terhadap orang tua, yang jelas amat kelihatan, gampang dideteksi, diperiksa dan ditelaah,sehingga lebih mudah mengubah sosok pelakunya di tengah masyarakat, dari status sebagai orang baik menjadi orang jahat. Pola berpikir seperti itu, jelas tidak benar, karena Allah menegaskan dalam firman-Nya, (yang artinya) :“Allah telah menetapkan agar kalian tidak beribadah melainkan kepada-Nya; dan hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua.” (Al-Israa : 23)

B. PermasalahanPenghambaan diri kepada Allah, jelas harus lebih diutamakan. Karena manusia

diciptakan memang hanya untuk tujuan itu. Namun, ketika Allah ‘menggandengkan’ antara kewajibanmenghamba kepada-Nya, dengan kewajiban berbakti kepada orang tua, hal itu menunjukkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua memang memiliki tingkat urgensi yang demikian tinggi, dalam Islam. Kewajiban itu demikian ditekankan, sampai-sampai Allah menggandengkannya dengan kewajiban menyempurnakan ibadah kepada-Nya.

Sekarang, bandingkanlah substansi ajaran Islam itu dengan realitas yang berkembang di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia sekarang ini. Banyak anak yang enggan menyisihkan sebagian waktunya, mengucurkan keringat atau sekadar berlelah-lelah sedikit, untuk merawat orang tuanya yang sudah ‘uzur’. Terutama sekali, bila anak tersebut sudah berkedudukan tinggi, sangat sibuk dan punya segudang aktivitas. Akhirnya, ia merasa sudah berbuat segalanya dengan mengeluarkan biaya secukupnya, lalu memasukkan si orang tua ke panti jompo!!.

C.     TujuanUntuk menanbah wawasan dan pengetahuan kita lebih khususnya pembaca tentang

bagaimana cara berbuat baik kepada kedu orang tua, dan manfaat berbuat baik kapada kedua

orang tua, serta hokum-hukum dan ganjaran melanggar perintah orang tua.

Page 3: tugas agama makalah.docx

BAB 11

PEMBAHASAN

A.    Pengertia Berbuat Baik Kepada Orang Tua

Ada banyak ayat Al Quran yang memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ke dua orang tua (birrul walidain). Salh satunya yang ada di dalam Al Quran Qs. Lukman: 14:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Di dalam Al Quran surat Lukman di atas, terdapat perintah yang tegas kepada kita untuk berbuat baik kepada orang tua yang memiliki jasa yang sangat besar atas kelahiran kita di muka bumi. Di dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan mengenai kesulitan seorang ibu dalam mengandung anaknya (sulit di atas sulit).

Hingga kemudian ia melahirkan, menyusui dan mendidik hingga dewasa. Jasa yang tak akan pernah terbalas oleh seorang anak. Di dalam ayat di atas juga diterangkan bahwa kewajiban kedua seorang hamba setelah taat kepada Allah dan Rasul Nya adalah kewajiban berbakti kepada kedua orang tua. Kewajiban ini tidak pernah berhenti meskipun kedua orang tuanya seorang kafir sekalipun.

B.     Hukum Berbuat Baik Kapada Orang Tua

Berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya wajib, baik waktu kita masih kecil, remaja atau sudah menikah dan sudah mempunyai anak bahkan saat kita sudah mempunyai cucu. Ketika kedua orang tua kita masih muda atau sudah lanjut usianya bahkan pikun kita tetap wajib berbakti kepada keduanya. Bahkan lebih ditekankan lagi apabila kedua orang tua sudah tua dan lemah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Al-Isra' ayat 23 dan 24 dalam pembahasan sebelumnya.

Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman bahwa Rabb (Allah) telah memerintahkan kepada manusia agar tidak beribadah melainkan hanya kepada Allah saja. Kemudian hendaklah manusia berbuat sebaik-baiknya kepada kedua orang tuanya. Jika salah seorang atau kedua-duanya ada di sisinya dalam usia lanjut maka jangan katakan kepada keduanya perkataan 'uh' serta tidak boleh membentak keduanya, memukulkan tangan, menghentakkan kaki karena hal itu termasuk durhaka kepada kedua orang tua. Dan katakanlah kepada keduanya dengan perkataan yang mulia.

C.    Cara Berbuat Baik Kepada Orang TuaAllah mengatakan 'kibara', kibar atau kibarussin artinya berusia lanjut, sedangkan

'indaka' berarti pemeliharaan yaitu suatu kalimat yang menggambarkan makna tempat berlindung dan berteduh pada saat masa tua, lemah dan tidak berdaya. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan tentang lebih ditekankannya berbuat baik pada kedua orang tua pada usia lanjut karena :Pertama           :

Page 4: tugas agama makalah.docx

Keadaaan usia lanjut adalah keadaan dimana keduanya membutuhkan perlakuan yang lebih baik karena keadaannya pada saat itu sangat lemah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

�ا ان �ح�س� إ �ن� �د�ي �و�ال �ال و�ب �اه� �ي إ �آل إ �د�وا �ع�ب ت � ال� أ �ك� ب ر� و�ق�ض�ى

"Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut (dalam pemeliharaanmu), maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Isra`: 23).Ke Dua            :Rendah hati terhadap keduanya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

ح�م�ة� الر� م�ن� الذ�ل% �اح� ن ج� �ه�م�ا ل و�اخ�ف�ض�"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan." (Al-

Isra`: 24).Ke Tiga           :

Mendoakan keduanya; baik semasa hidupnya ataupun sesudah meninggalnya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

ا ص�غ�ير� �ي �ان �ي ب ر� �م�ا ك ح�م�ه�م�ا ار� ب% ر� و�ق�ل"Dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka

berdua telah mendidikku waktu kecil'." (Al-Isra`: 24).Dan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

. : �ه� ل �د�ع�و� ي �ح8 ص�ال �د8 و�ل و�� أ �ه� ب �ف�ع� �ت �ن ي �م8 ل ع� و�

� أ �ة8 ار�ي ج� ص�د�ق�ة8 ث< �ال� ث م�ن� �ال� إ �ه� ع�م�ل �ق�ط�ع� ان آد�م� �ن� اب م�ات� �ذ�ا إ"Apabila anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara:

Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).Ke Empat        :

Menaati keduanya dalam kebaikan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

�ع� �ب و�ات وف�ا م�ع�ر� �ا �ي الد�ن ف�ي �ه�م�ا ب و�ص�اح� �ط�ع�ه�م�ا ت � ف�ال �م8 ل ع� �ه� ب �ك� ل �س� �ي م�ال �ي ب ر�ك� �ش� ت �ن أ ع�ل�ى ج�اه�د�اك� �ن و�إ�ون� �ع�م�ل ت �م� �نت ك �م�ا ب �م �ك %ئ �ب ن

� ف�أ �م� ج�ع�ك م�ر� �ل�ى� إ �م� ث �ى� �ل إ �اب� �ن أ م�ن� �يل� ب س�"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukanKu dengan sesuatu yang

tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqman: 15).Ke Lima          :

Memintakan ampun bagi keduanya sesudah meninggal, yaitu apabila meninggal dalam keadaan Islam. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman menceritakan tentang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam :

اب� �ح�س� ال �ق�وم� ي �و�م� ي �ين� �م�ؤ�م�ن �ل و�ل �د�ي� �و�ال و�ل ل�ي اغ�ف�ر� �ا �ن ب ر�"Ya Rabb kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang-orang

Mukmin pada hari terjadinya hisab (kiamat)." (Ibrahim: 41).Juga Firman Allah Subhanahu Wata’ala tentang Nabi Nuh ‘alaihissalam :

ا �ار� �ب ت � �ال إ �م�ين� الظ�ال �ز�د� �ت و�ال �ات� �م�ؤ�م�ن و�ال �ين� �م�ؤ�م�ن �ل و�ل �ا م�ؤ�م�ن �ي� �ت �ي ب د�خ�ل� �م�ن و�ل �د�ي� �و�ال و�ل ل�ي اغ�ف�ر� ب% ر�"Ya Rabbku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan

beriman dan semua orang beriman laki-laki dan perempuan, dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan." (Nuh: 28)..

Page 5: tugas agama makalah.docx

Ke Enam         :Melunasi hutangnya dan melaksanakan wasiatnya, selama tidak bertentangan dengan

syari'at. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam membenarkan ucapan seorang wanita yang berpendapat bahwa hutang ibunya wajib dilunasi, dan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam menambahkan bahwa hutang kepada Allah Subhanahu Wata’ala berupa puasa nadzar, lebih berhak untuk dilunasi.Ke Tujuh         :

Menyambung tali kekerabatan mereka berdua, seperti paman dan bibi dari kedua belah pihak, kakek dan nenek dari kedua belah pihak. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

. �ه� �ي ب� أ و�د% �ه�ل� أ �د� �و�ل ال �ة� ص�ل �ر% �ب ال �ر� ب

� أ �ن� إ"Sesungguhnya sebaik-baik hubungan silaturahim adalah hubungan silaturahim

seorang anak dengan teman dekat bapaknya." (HR. Muslim).

Ke Delapan     :Memuliakan teman-teman mereka berdua. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam

memuliakan teman-teman istrinya tercinta Khadijah radhiallahu ‘anha, maka kita muliakan pula teman-teman istri kita. Dan teman-teman orang tua kita lebih berhak kita muliakan, karena di dalamnya ada penghormatan kepada orang tua kita.

D.    Hikmah Berbuat Baik Kapada Orang Tua

1. Allah ‘menggandengkan’ antara perintah untuk beribadah kepada-Nya, dengan perintah berbuat baik kepada orang tua:

“Allah telah menetapkan agar kalian tidak beribadah melainkan kepada-Nya; dan hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua.” (Al-Israa : 23)

2. Allah memerintahkan setiap muslim untuk berbuat baik kepada orang tuanya, meskipun mereka kafir:

“Kalau mereka berupaya mengajakmu berbuat kemusyrikan yang jelas-jelas tidak ada pengetahuanmu tentang hal itu, jangan turuti; namun perlakukanlah keduanya secara baik di dunia ini.” (Luqmaan : 15)

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Ayat di atas menunjukkan diharuskannya memelihara hubungan baik dengan orang tua, meskipun dia kafir. Yakni dengan memberikan apa yang mereka butuhkan. Bila mereka tidak membutuhkan harta, bisa dengan cara mengajak mereka masuk Islam..[1]“

3. Berbakti kepada kedua orang tua adalah jihad.

Abdullah bin Amru bin Ash meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki meminta ijin berjihad kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Lelaki itu menjawab, “Masih.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, berjihadlah dengan berbuat baik terhadap keduanya.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

4. Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Surga.

Page 6: tugas agama makalah.docx

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh kasihan.” Salah seorang Sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di antara keduanya, saat umur mereka sudah menua, namun tidak bisa membuatnya masuk Surga.” (Riwayat Muslim)

Beliau juga pernah bersabda:

“Orang tua adalah ‘pintu pertengahan’ menuju Surga. Bila engkau mau, silakan engkau pelihara. Bila tidak mau, silakan untuk tidak memperdulikannya.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan beliau berkomentar, “Hadits ini shahih.” Riwayat ini juga dinyatakan shahih, oleh Al-Albani.) Menurut para ulama, arti ‘pintu pertengahan’, yakni pintu terbaik.

5. Keridhaan Allah, berada di balik keridhaan orang tua.

“Keridhaan Allah bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua[2].”

6. Berbakti kepada kedua orang tua membantu meraih pengampunan dosa.

Ada seorang lelaki datang menemui Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sambil mengadu, “Wahai Rasulullah! Aku telah melakukan sebuah perbuatan dosa.” Beliau bertanya, “Engkau masih mempunyai seorang ibu?” Lelaki itu menjawab, “Tidak.” “Bibi?” Tanya Rasulullah lagi. “Masih.” Jawabnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Kalau begitu, berbuat baiklah kepadanya.”

Dalam pengertian yang ‘lebih kuat’, riwayat ini menunjukkan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama kepada ibu, dapat membantu proses taubat dan pengampunan dosa. Mengingat, bakti kepada orang tua adalah amal ibadah yang paling utama.

7. Berbakti kepada orang tua, membantu menolak musibah.

Hal itu dapat dipahami melalui kisah ‘tiga orang’ yang terkurung dalam sebuah gua. Masing-masing berdoa kepada Allah dengan menyebutkan satu amalan yang dianggapnya terbaik dalam hidupnya, agar menjadi wasilah (sarana) terkabulnya doa. Salah seorang di antara mereka bertiga, mengisahkan tentang salah satu perbuatan baiknya terhadap kedua orang tuanya, yang akhirnya, menyebabkan pintu gua terkuak, batu yang menutupi pintunya bergeser, sehingga mereka bisa keluar dari gua tersebut. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

8. Berbakti kepada orang tua, dapat memperluas rezki.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin rezkinya diperluas, dan agar usianya diperpanjang (dipenuhi berkah), hendaknya ia menjaga tali silaturahim.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Berbakti kepada kedua orang tua adalah bentuk aplikasi silaturahim yang paling afdhal yang bisa dilakukan seorang muslim, karena keduanya adalah orang terdekat dengan kehidupannya.

Page 7: tugas agama makalah.docx

9. Doa orang tua selalu lebih mustajab.

Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ada tiga bentuk doa yang amat mustajab, tidak diragukan lagi: Doa orang tua untuk anaknya, doa seorang musafir dan orang yang yang terzhalimi.”

10. Harta anak adalah milik orang tuanya.

Saat ada seorang anak mengadu kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, “Wahai Rasulullah! Ayahku telah merampas hartaku.” Rasulullah bersabda, “Engkau dan juga hartamu, kesemuanya adalah milik ayahmu[3].”

11. Jasa orang tua, tidak mungkin terbalas.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Seorang anak tidak akan bisa membalas budi baik ayahnya, kecuali bila ia mendapatkan ayahnya sebagai budak, lalu dia merdekakan.” (Dikeluarkan oleh Muslim)

12. Durhaka kepada orang tua, termasuk dosa besar yang terbesar.

Dari Abu Bakrah diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Maukah kalian kuberitahukan dosa besar yang terbesar?” Para Sahabat menjawab, “Tentu mau, wahai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah, dan durhaka terhadap orang tua.” Kemudian, sambil bersandar, beliau bersabda lagi, “..ucapan dusta, persaksian palsu..” Beliau terus meneruskan mengulang sabdanya itu, sampai kami (para Sahabat) berharap beliau segera terdiam. (Al-Bukhari dan Muslim)

13. Orang yang durhaka terhadap orang tua, akan mendapatkan balasan ‘cepat’ di dunia, selain ancaman siksa di akhirat[4].

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ada dua bentuk perbuatan dosa yang pasti mendapatkan hukuman awal di dunia: Memberontak terhadap pemerintahan Islam yang sah, dan durhaka terhadab orang tua[5].”

Alhamdulillah. Kesemua bukti tersebut –dan masih banyak lagi bukti-bukti ilmiah lainnya, termasuk konsensus umat Islam terhadap urgensi berbakti kepada orang tua yang sama sekali tidak boleh terabaikan–, kesemuanya, menunjukkan betapa bakti kepada orang tua adalah kebajikan maha penting, bahkan yang terpenting dari sekian banyak perbuatan baik yang diperuntukkan terhadap sesama makhluk ciptaan Allah. Sedemikian pentingnya, hingga riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang adab, prilaku dan sikap seorang anak terhadap orang tuanya, bertaburan dalam banyak hadits-hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahkan juga dalam beberapa ayat Al-Qur’an.

Page 8: tugas agama makalah.docx

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan Bahwa menaati perintah orang tua adalah wajib, selama bukan untuk maksiat. Bahkan

perintah melakukan yang mubah, bila itu keluar dari mulut orang tua, berubah menjadi wajib

hukumnya. Kita juga tahu, bahwa harta orang tua harus dijaga, tidak boleh dihamburkan

secara percuma, atau bahkan untuk berbuat maksiat. Kita juga meyakini, bahwa bila orang

tua kita kekurangan atau membutuhkan pertolongan, kitalah orang pertama yang

wajib menolong mereka. Namun itu hanya sebatas keyakinan. Bila tidak ada ‘ikatan janji’

dengan sikap kita, semua itu hanya terwujud dalam bentuk wacana saja, tidak bisa terbentuk

menjadi ‘bakti’ terhadap orang tua. Oleh sebab itu, Allah menyebut kewajiban bakti itu

sebagai ‘ketetapan’, bukan sekadar ‘perintah’. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah

suatu bentuk ibadah yang di utamakan dan merupakan salah satu untuk meraih surgenya

Allah.

Saran

Sebaiknya mulai saat ini kita menyadari bahwa kita tidak akan pernah ada dan bisa

tumbuh sepesti sekarang ini kalau bukan karena kasih saying kedua orang tua kita, oleh

karena itu, hendaklah kita selalu menaati segala perintah kedua orang tua kita.