Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENJUALAN ALAT KESEHATAN SECARA TUNAI
PADA PT. SATYA WIRA MANDIRI JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
GITA WALU
NIM : 11140131
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Bina Sarana Informatika
Jakarta
2017
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil sebagai berikut,
”Perancangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan Secara Tunai Pada
PT. Satya Wira Mandiri Jakarta. ”
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma III AMIK BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan diambil
berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur
yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Direktur Akademi Manajemen Informatika & Komputer BSI.
2. Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Jakarta.
3. Dosen pembimbing dan asisten dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Direktur PT. Satya Wira Mandiri yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan PKL.
5. Orang tua penulis yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan serta
doa kepada penulis.
viii
6. Sahabat-sahabat kelas 11.6B.31 yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir
ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, Juli 2017
Penulis
Gita Walu
ix
ABSTRAK Gita Walu (11140131) Perancangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan Secara Tunai Pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta. Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi melaju dengan cepatnya. Adapun computer yang merupakan peralatan yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, saat mencapai kemajuan baik di dalam pembuatan hardware maupun software. PT. Satya Wira Mandiri membutuhkan sekali adanya suatu sistem informasi yang menunjang dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para customer. Untuk itulah penulis mencoba membuat Tugas Akhir mengenai sistem informasi penjualan alat kesehatan secara tunai di PT. Satya Wira Mandiri yang sampai saat ini belum terkomputerisasi. Pada saat ini PT. Satya Wira Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan alat kesehatan. Sistem yang ada pada PT. Satya Wira Mandiri ini masih dilakukan secara manual, mulai dari pencatatan customer yang membeli barang, sampai penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses penjualan hingga sampai dengan pembuatan laporan, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan. Perancangan sistem informasi ini merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan ini, serta dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan yang efektif dan efisien dalam menunjang aktifitas pada perusahaan ini. Sistem yang terkomputerisasi lebih baik dari sistem yang manual agar berjalan lebih efektif dan efisien serta sistem penjualan yang sekarang lebih kondusif dibandingkan dengan sistem yang terdahulu. Kata Kunci : Perancangan Sistem Informasi, Sistem Penjualan Tunai.
x
ABSTRACT Gita Walu (11140131), The Design of Sales System Medical Equipment In Cash At PT. Satya Wira Mandiri Jakarta. In today's era of globalization, information technology is speeding up. The computer is a device that was created to facilitate human work, while achieving good progress in the manufacture of hardware and software. PT. Satya Wira Mandiri requires very much an information system that supports and provide satisfactory service for the customer. That's why the author tries to make the final project of health information system sales by cash in PT. Satya Wira Mandiri which until now has not been computerized. At this time PT. Satya Wira Mandiri is a company engaged in the field of medical equipment trade. The existing system at PT. Satya Wira Mandiri is still done manually, ranging from recording customers who buy goods, until the storage of other data related to the sales process up to the making of the report, making it possible at the time of the process there was a mistake in the recording, less accurate report made And delays in searching the necessary data. The design of this information system is the best solution to solve the problems that exist in this company, as well as with a computerized system can be achieved an effective and efficient activities in supporting activities in this company. The computerized system is better than the manual system to run more effectively and efficiently and the current sales system is more conducive than the previous system. Keyword : Information System Design, Cash Sales System.
xi
DAFTAR ISI Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir ............................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ....................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ................................. iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .......................................... iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... v Kata Pengantar ................................................................................................. vii Abstraksi .......................................................................................................... ix Daftar Isi ........................................................................................................... xi Daftar Simbol ................................................................................................... xiii Daftar Gambar .................................................................................................. xvi Daftar Tabel ....................................................................................................... xvii Daftar Lampiran ................................................................................ …. xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Umum ......................................................................................... 1 1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................... 2 1.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 2 1.4. Ruang Lingkup ............................................................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5 2.1. Konsep Dasar Sistem .................................................................. 5 2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)........................................... 16 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN................................................. 20 3.1. Umum ....................................................................................... 20 3.2. Tinjauan Perusahaan ................................................................. 20 3.2.1. Sejarah Perusahaan ......................................................... 21 3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ...................................... 22
3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan .................................................. 24 3.4. Unified Modelling Language (UML) ....................................... 25
3.4.1. Activity Diagram ............................................................. 25 3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan ...................................................... 26 3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan .......................... 26 3.5.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran .......................... 27
3.6. Permasalahan Pokok ................................................................. 28 3.7. Pemecahan Masalah ................................................................. 29 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN ............................................. 30 4.1. Analisa Kebutuhan Software ................................................... 30 4.1.1. Analisa Kebutuhan ......................................................... 30 4.1.2. Use Case Diagram .......................................................... 33 4.1.3. Activity Diagram ............................................................. 38 4.2. Desain ....................................................................................... 42 4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ............................... 42
xii
4.2.2. Logical Record Structure (LRS) .................................... 43 4.2.3. Spesifikasi File ............................................................... 43
4.2.4. Software Architecture .................................................... 47 4.2.5. User Interface ................................................................. 53 4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software ............................... 56 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 57 5.1. Kesimpulan ............................................................................... 57 5.2. Saran ......................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59 DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... 60 SURAT KETERANGAN PKL/RISET ........................................................ 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 62
xiii
DAFTAR SIMBOL
1. Use Case Diagram
Use Case
Actor
ASSOCIATION Komunikasi antara actor dan use case yang berpartisipasi pada usec ase atau use case memiliki Interaksi dengan aktor.
<<include>>
INCLUDE
EXTEND Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.
GENERALIZATION Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya.
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
ACTOR Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
xiv
2. Activity Diagram
INITIAL NODE Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
ACTION Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
DECISION Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
JOIN / PENGGABUNGAN Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
FORK Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel. SWIMLANE Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
ACTIVITY FINAL Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
3. ERD (Entity Relationship Diagram) Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel
pada basis data, penamaan entitas biasanya menggunakan kata benda.
Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut kunci primer merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan di suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, dan bersifat unik.
Nama_entitas
Nama_atribut
Nama_kunci_primer
xv
Nama_Atribut
Relasi, relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja
N Asosiasi adalah penghubung antara relasi dan entitas dimanakedua ujungnya memiliki multiplycity kemungkinan jumlah pemakaian
Nama relasi
Atribut multi nilai atau multi value, merupakan field data yang butuh disimpan dan memiliki nilai lebih dari satu.
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1 Daur Hidup Sistem .................................................................... 12 Gambar II.2 Diagram UML ........................................................................... 17 Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Satya Wira Mandiri .......................... 22 Gambar III.2 Activity Diagram Proses Bisnis Sistem Berjalan ..................... 25 Gambar IV.1 Use Case Diagram Penjualan Tunai ........................................ 33 Gambar IV.2 Use Case Diagram Login ......................................................... 34 Gambar IV.3 Use Case Diagram Mengelola Data Barang ............................ 34 Gambar IV.4 Use Case Diagram Mengelola Data Pelanggan ....................... 35 Gambar IV.5 Use Case Diagram Mengelola Data Pengguna ........................ 35 Gambar IV.6 Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Penjualan ....... 36 Gambar IV.7 Use Case Diagram Mengelola Transaksi Jurnal Umum .......... 36 Gambar IV.9 Use Case Diagram Mengelola Data Laporan Keuangan ......... 37 Gambar IV.10 Use Case Diagram Menu Bantuan ......................................... 37 Gambar IV.11 Activity Diagram Sistem Usulan ............................................ 38 Gambar IV.12 Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Barang & Data Pelanggan ....................................................................................................... 39 Gambar IV.13 Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Transaksi Penjualan ........................................................................................................................ 40 Gambar IV.14 Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Jurnal ...... 41 Gambar IV.14 Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Laporan .. 41 Gambar IV.15 Entity Relationship Diagram Sistem Penjualan Tunai .......... 42 Gambar IV.16 Logical Relationship Structure (LRS) Sistem Penjualan Tunai ............................................................................................................................. 43 Gambar IV.17 Sequence Diagram Menu Login ................................................. 47 Gambar IV.18 Sequence Diagram Menu Pelanggan .......................................... 48 Gambar IV.19 Sequence Diagram Menu Data Barang ...................................... 49 Gambar IV. 20 Sequence Diagram Menu Penjualan ......................................... 50 Gambar IV. 21 Sequence Diagram Menu Data Akun ........................................ 51 Gambar IV. 22 Sequence Diagram Menu Jurnal ............................................... 52 Gambar IV. 23 Deployment Diagram ................................................................ 52 Gambar IV. 24 User Interface Menu Login ........................................................ 53 Gambar IV. 25 User Interface Data Barang ....................................................... 53 Gambar IV. 26 User Interface Data Penjualan ................................................... 54 Gambar IV. 27 User Interface Data Akun .......................................................... 54 Gambar IV. 28 User Interface Form Data Jurnal ............................................... 55
xvii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV.1 Spesifikasi Tabel Barang .................................................................. 44 Tabel IV.2 Spesifikasi Tabel Pelanggan ............................................................. 44 Tabel IV.3 Spesifikasi Tabel Penjualan .............................................................. 45 Tabel IV.4 Spesifikasi Tabel Penjualan Detail ................................................... 46 Tabel IV.5 Spesifikasi Tabel Akun ..................................................................... 46 Tabel IV.6 Spesifikasi Tabel Jurnal .................................................................... 47
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A. Lampiran Dokumen Masukan Sistem Berjalan A.1. Purchase Order ........................................................................................... 59 B. Lampiran Dokumen Keluaran Sistem Berjalan B.1. Nota Pembayaran .................................................................................................. 61 B.2. Surat Jalan ............................................................................................................ 62 C. Lampiran Dokumen Sistem Usulan C.1. Nota Pembayaran ................................................................................................. 65 C.2. Laporan Penjualan ............................................................................................... 65 C.3. Laporan Jurnal ...................................................................................................... 66 C.4. Laporan Laba Rugi .............................................................................................. 66 C.5. Laporan Perubahan Modal .................................................................................. 66 C.6. Laporan Neraca .................................................................................................... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam dunia modern sekarang ini, suatu informasi yang dihasilkan merupakan
sebuah proses dari sebuah data yang diatur dengan baik sehingga hal ini sangat
penting dalam pengambilan suatu keputusan. Tanpa adanya pengolahan data tentunya
informasi tidak dapat berjalan dengan maksimal. Metode pengolahan data juga
merupakan salah satu penentu dari mutu data itu sendiri, karena data yang baik adalah
data yang akurat atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Proses pengolahan data pada PT. Satya Wira Mandiri masih bersifat manual
sehingga pengolahan datanya kurang efektif dan efisien. Hal ini dapat dikatakan
kurang efektif dan efisien, karena sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya
jenis barang yang ada, banyaknya jumlah barang, maupun besarnya jumlah harga.
Banyaknya jumlah yang dijual dan tingkat keramaian pembeli dapat mengakibatkan
bagian penjual mengalami kesulitan untuk mengelola dan menghitung transaksi
penjualan dengan baik dan akurat.
Dunia teknologi berkembang begitu pesatnya di Indonesia, hal ini memotivasi
banyak orang untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Kecepatan
memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi.
Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan. Karena
keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan
2
tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang berjalannya proses
bisnis, maka dari hal tersebut dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini, penulis
mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan
Secara Tunai Pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta”.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa permasalahan yang ada pada PT. Satya Wira Mandiri
Jakarta.
2. Mengusulkan sistem yang manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
3. Merancang suatu sistem penjualan yang dapat memberikan informasi dan
data yang lebih efektif, efisien dan akurat.
4. Mengimplementasikan sistem informasi penjualan untuk memudahkan
proses pengolahan data yang efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan dari penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai salah
satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Komputerisasi
Akuntansi pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana
Informatika (AMIK BSI) Jakarta.
1.3. Metode Pengumpulan Data
Metodologi penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan
kegunaan dan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
3
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metodologi penelitian
yaitu :
1. Metode Observasi
Pada penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis melakukan observasi langsung ke
Bagian Penjualan PT. Satya Wira Mandiri Jakarta untuk mendapatkan
informasi dan data-data yang berhubungan dengan sistem penjualan tunai yang
ada pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta.
2. Metode Wawancara
Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini, untuk mendapatkan informasi secara
lengkap maka penulis melakukan suatu tanya jawab dengan manager dan
karyawan/i PT. Satya Wira Mandiri Jakarta mengenai semua kegiatan yang
berhubungan dengan sistem penjualan tunai yang ada pada PT. Satya Wira
Mandiri Jakarta.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen,
literatur, jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan perancangan sistem
penjualan tunai pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta.
1.4. Ruang Lingkup
Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis membahas tentang
“Perancangan Sistem Informasi Penjualan Alat Kesehatan Secara Tunai Pada
PT. Satya Wira Mandiri Jakarta”.
4
Mengingat pembahasan didalam penjualan alat kesehatan cukup luas dan agar
laporan ini mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses
pemesanan barang, proses pembayaran tunai, proses pengiriman barang, proses
posting jurnal dan proses pembuatan laporan baik laporan bulanan maupun laporan
mingguan dan laporan harian.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Sutabri (2016:2), “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding
terutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang
membentuk sebuah sistem. Kecenderungan manusia yang mendapat tugas
memimpin suatu organisasi adalah terlalu memusatkan perhatian pada salah satu
komponen saja dari sistem organisasi. Teori sistem mengatakan bahwa setiap
unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang
utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif. Yang dimaksud dengan unsur
atau komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang
tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau
konseptual seperti misi, pekerjaan, kelompok informal, dan lain sebagainya.
A. Pengertian Sistem Secara Umum
Tyoso (2016:1) menjelaskan bahwa, ”Sistem merupakan suatu kumpulan
dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”.
Sutabri (2016:7) menjelaskan bahwa, “Sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
6
Sistem saat ini banyak digunakan, banyak orang membicarakan tentang
sistem seperti sistem perbankan, sistem akuntansi, sistem persediaan, sistem
pemasaran, sistem penjualan, sistem teknologi dan sistem-sistem yang lain.
Sistem sangat berperan penting bagi manajemen pada semua tingkatan, terutama
sistem informasi, guna mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi erat
hubungannya dengan akuntansi, sebuah sistem tersebut terdiri atas bagian-bagian
atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Bentuk dasar dari sistem ini
yaitu adanya masukan, pengolahan, keluaran, akan tetapi sistem saat ini dapat
dikembangkan sehingga menyertakan media penyimpanan.
B. Karakteristik Sistem
Sutabri (2016:10) menjelaskan bahwa, “Model umum sebuah sistem adalah
input, proses, dan output”. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat
sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.
Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem”.
7
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang
merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.
Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer. "Program" adalah
8
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
C. Klasifikasi Sistem
Sutabri (2016:11) menjelaskan bahwa, ”Sistem merupakan suatu bentuk
integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem
9
tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang dan malam,
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine
system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human
machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistik.
10
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
D. Daur Hidup Sistem
Sutabri (2016:16) menjelaskan bahwa, ”Siklus hidup sistem (system life
cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer”. Siklus hidup sistem terdiri dari
serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem kerena
tugas-tugas tersebut pola yang teratur dan dilakukan secara top-down. Siklus
hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach)
bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah
salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian, proses ini
merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase atau
tahapan dari daur hidup suatu sistem.
1. Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau
probleman yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan
dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume
yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua
kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya
11
kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan
kehilangan arah dan efektivitasnya.
2. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk
menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem
untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan Sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai. Sistem kemudian akan
dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula
dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju
tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang
merupakan langkah akhir dari pembangunan sistem.
4. Pengoperasian Sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian
yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis,
sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu
mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan
bisnis, perubahan peraturan, dankebijaksanaan ataupun kemajuan
teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem
harus diperbaiki atau diperbarui.
12
5. Sistem Menjadi Usang
Kadang perubahan terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang
berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada
sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu
dibangun untuk menggantikannya.
Sumber : Sutabri (2016:17)
Gambar II.1. Daur Hidup Sistem
E. Pengertian Sistem Informasi
Sutabri (2016:40) menjelaskan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok
13
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,
keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “tools box”dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama, yaitu teknisi (Brainware), perangkat lunak (Software), dan
perangkat keras (Hardware).
14
5. Blok Basis Data
Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer
dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan
DBMS (Data Base Management Systems).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagaln-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
F. Pengertian Penjualan Tunai
Pengertian penjualan adalah merupakan salah satu bentuk transaksi dari
barang dan jasa. Dalam transaksi penjualan secara tunai ini, penjual langsung
menyerahkan barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang
kepada penjual.
15
Definisi penjualan tunai menurut Mulyadi (2000:455) “Penjualan tunai
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang yang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”.
Transaksi penjualan tunai dikatakan telah terlaksana apabila perusahaan
telah menerima pembayaran dari pelanggan atas barang ataupun jasa yang
kemudian akan diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan.
1. Prosedur Penjualan Tunai
Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang
diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan kepada pembeli
dan transaksi penjualan kemudian dicatat oleh perusahaan.
2. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
adalah sebagai berikut :
1) Faktur penjualan tunai
2) Bukti setoran bank
3) Pita register kas
4) Rekap harga penjualan
3. Catatan-catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
adalah sebagai berikut :
1) Jurnal penjualan
2) Jurnal penerimaan kas
3) Jurnal umum
4) Kartu persediaan
16
4. Unit organisasi yang terkait dalam prosedur penjualan tunai adalah
sebagai berikut :
1) Bagian order penjualan
2) Bagian kassa
3) Bagian gudang
4) Bagian pengiriman barang
5) Bagian kartu persediaan
6) Bagian jurnal, buku besar dan laporan.
G. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Andi (2015:2) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan
“Sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi
lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”.
2.2. Peralatan Pendukung (Tols System)
Untuk menggambarkan sistem yang akan digunakan maka diperlukan
peralatan pendukung sistem (tools system). Adapun peralatan pendukung (tools
system) yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language).
A. UML (Unified Modeling Language)
Rosa dan Shalahuddin (2016:133), mendefinisikan UML (Unified Modelling
Language) adalah “Salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk menfinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemprograman berorientasi objek”.
17
B. Pengenalan UML
Rosa dan Shalahuddin (2016:137) menjelaskan tentang pengenalan UML
sebagai berikut :
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan mendokumentasikan dari sistem perangkat lunak. UML merupakan Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
C. Diagram-diagram UML
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3
kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut :
sumber : Rosa dan Shalahuddin (2016:140) Gambar II.2. Diagram UML
18
Berikut penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :
1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar subsistem pada suatu sistem.
D. Use Case Diagram
Rosa dan Shalahuddin (2016:155) menjelaskan tentang use case diagram sebagai berikut : Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin
dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa
yang disebut aktor dan use case.
1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
19
E. Activity Diagram
Rosa dan Shalahuddin (2016:161) menjelaskan tentang activity diagram sebagai berikut : Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendifinisikan hal-hal berikut: 1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
F. Entity Relationship Diagram (ERD)
Rosa dan Shalahuddin (2016:50) menjelaskan bahwa, “ERD adalah bentuk
paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional”.
G. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Kroenke (2010:76) menjelaskan bahwa, “Logical Record Structure
adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk
dari hasil relasi antara himpunan entitas”.
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Umum
Proses penjualan dalam suatu perdagangan secara garis besar ditentukan oleh
adanya permintaan dari pasar dan tersedianya barang yang siap dijual. Seiring dengan
perkembangan zaman, proses penjualan ini semakin rumit dengan adanya peraturan-
peraturan baru dalam perdagangan itu sendiri.
Pada bab ini penulis menganalisa sistem penjualan alat kesehatan yang sedang
berjalan pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta masih melakukan sistem manual pada
semua transaksi yang terjadi, sehingga penulis mengusulkan perbaikan dari sistem
penjualan yang sedang berjalan.
Sistem yang berjalan pada PT. Satya Wira Mandiri khususnya mengenai sistem
penjualan yang meliputi sistem pemesanan barang, sistem pembayaran, sistem
pengiriman, dan sistem pembuatan laporan yang meliputi laporan penjualan, laporan
jurnal khusus penjualan barang dan laporan pencatatan atas transaksi penjualan yang
terjadi.
3.2. Tinjauan Perusahaan
Dalam pelaksanaan kegiatan rutin di PT. Satya Wira Mandiri terdapat aturan-
aturan yang ditentukan, dalam hal ini struktur organisasi yang menggambarkan garis
perintahdan penerimaan perintah serta fungsi-fungsi pelaksanaan tersebut sehingga
20
21
semua proses penjualan menjadi lancar. Penulis akan menerangkan sejarah dan
struktur organisasi pada PT. Satya Wira Mandiri.
3.2.1. Sejarah Perusahaan
Keberadaan PT. Satya Wira Mandiri yang lebih dikenal dengan sebutan SWM
Medical tidak lepas dari nama sebuah perusahaan perdagangan alat kesehatan.
Didirikan pada tanggal 20 Juli 1996 yang berlokasi di Jl. Kalibata Selatan II No. 2
Jakarta Selatan atas nama CV. Satiya Wira Mandiri, yang mana pada waktu itu
mendukung kebutuhan jasa keamanan (security). Perusahaan terus berkembang
menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada bulan Juli 2006 yaitu PT. Satya Wira Mandiri
dengan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) kecil nomor
4/24.1PK.1/31.74.08/-1.824.27/e/2017. Adapun bidang usahanya meliputi :
1. Perdagangan alat-alat kesehatan dan laboratorium
2. Hospital furniture dan accesories hospital furniture
3. Barang-barang habis pakai khusus rumah sakit
Pada bulan Juli tahun 2006 PT. Satya Wira Mandiri menangani kebutuhan tender
baik untuk rumah sakit swasta maupun instansi pemerintah. Strategi ini
memungkinkan PT. Satya Wira Mandiri menjadi sebuah perseroan yang masih tetap
bertahan dan berkembang di era globalisasi dan pasar bebas, dengan jaringan usaha
yang tersebar diseluruh Indonesia dengan link perusahaan industri alat kesehatan dan
kedokteran branded diseluruh dunia.
22
Dengan komitmen selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan
khususnya pelanggan alat-alat kesehatan dan kedokteran di Indonesia, serta selalu
mengutaman kepuasan pelanggan.
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsinya
Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada. Dalam organisasi ini
terdapat struktur yang menerapkan bagaimana tugas dari setiap bagian akan dibagi.
Struktur organisasi pada PT.Satya Wira Mandiri.
DIREKTUR
ACCOUNTING
OFFICEMANAGER
BAGIAN GUDANG
MANAGERPEMASARAN
BAGIANPENJUALAN
BAGIAN PENGIRIMAN
BAGIANKEUANGAN
Sumber : Arsip PT. Satya Wira Mandiri
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Satya Wira Mandiri
23
Adapun fungsi dari setiap bagian yang ada pada struktur organisasi PT. Satya
Wira Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Sebagai pemimpin sekaligus pemilik dari perusahaan.
2. Office Manager
Berwenang dalam memberikan pengarahan dan mengawasi kinerja karyawan.
3. Manager Pemasaran
Bertugas untuk memasarkan atau menjual barang kepada pelanggan.
4. Bagian Penjualan
Bertugas sebagai penerima purchase order (PO) dan mengurus administrasi yang
berhubungan dengan penjualan.
5. Accounting
Bertugas membuat laporan baik laporan penjualan maupun laporan keuangan dan
memproses data gaji karyawan.
6. Bagian Keuangan
Bertugas untuk mengatur arus kas keuangan baik kas masuk maupun kas keluar.
7. Bagian Gudang
Mengatur pengiriman dan persediaan barang di dalam gudang.
8. Bagian pengiriman
Bertugas mengirim barang kepada pelanggan.
24
3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan
Sesuai dengan ruang lingkup dalam penulisan tugas akhir ini, penulis
menguraikan secara umum prosedur sistem berjalan pada penjualan alat kesehatan
secara tunai pada PT. Satya Wira Mandiri.
Pelanggan melakukan pemesanan barang yang ingin dibeli dengan datang
langsung ke PT. Satya Wira Mandiri atau melalui email dan telepon. Kemudian
bagian penjualan mencatat barang yang diinginkan oleh pelanggan pada nota
penjualan untuk diberikan kepada pelanggan guna melakukan pembayaran. Setelah
pelanggan melakukan pembayaran bagian penjualan membuat surat jalan yang akan
diserahkan kepada bagian pengiriman untuk diserahkan kepada pelanggan pada saat
pengiriman barang. Dan bagian pengiriman mengirimkan barang beserta surat jalan
atau bukti pengiriman barang kepada pelanggan. Pelanggan menerima barang dan
menandatangani surat jalan sebagai bukti bahwa barang sudah diterima oleh
pelanggan. Setelah barang diterima oleh pelanggan, bagian pengiriman memberikan
surat jalan yang sudah ditandatangani oleh pelanggan kepada bagian penjualan, dan
selanjutnya bagian penjualan mengarsipkan semua dokumen tersebut.
Proses terakhir dari penjualan tunai pada PT. Satya Wira Mandiri adalah
pembuatan laporan penjualan yang akan dibuatkan oleh bagian accounting
berdasarkan arsip dokumen dari bagian penjualan, dan selanjutnya akan diberikan
kepada direktur.
25
3.4. Unified Modelling Language (UML)
3.4.1. Activity Diagram Proses Bisnis Sistem Berjalan
Berdasarkan proses bisnis atau aktivitas yang sedang berjalan pada penjualan
alat kesehatan di PT. Satya Wira Mandiri penulis akan menguraikannya secara detail
pada activity diagram berikut :
act Activ ity diagram proses bisnis sistem berjalan
DirekturAccountingBagian Gudang Bagian PengirimanBagian PenjualanPelanggan
Memesan Barang Menerima Pesanan
Mencatat barang pada nota penjualan
Memberikan nota penjualan
Menerima nota penjualan
Melakukan pembayaran
Menerima pembayaran
Membuat surat jalan
Memberikan surat jalan
Menerima surat jalan
Menyiapkan barang
Memberikan surat jalan dan barang
Menerima surat jalan dan barang
Memberikan surat jalan dan
barang
Meneriman surat jalan dan barang
Menandatangani surat jalan
Memberikan surat jalan
Menerima surat jalan
Memberikan surat jalan
Menerima surat jalan
Mengarsipkan surat jalan, surat pesanan, dan nota penjualan
Memberikan arsip surat jalan, surat pesanan dan nota
penjualan
Menerima arsip surat jalan, surat pesanan dan nota
penjualan
Membuat laporan penjualan
Memberikan laporan
penjualan
Menerima laporan
penjualan
Gambar III.2
Activity diagram proses bisnis sistem berjalan
26
3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen masukan (Input)
dan dokumen keluaran (Output) yang semuanya teratur dan dipakai pada sistem
berjalan.
3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen masukan merupakan proses awal dari kegiatan penjualan barang pada
PT. Satya Wira Mandiri, yang mana dokumen itu akan diolah dalam suatu proses
agar dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Adapun bentuk dokumen
masukan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Purchase Order (PO)
Nama Dokumen : Purchase Order (PO)
Fungsi : Sebagai bukti pelanggan memesan barang
Sumber : Pelanggan
Tujuan : Bagian penjualan
Frekuensi : Setiap pelanggan memesan barang
Media : Kertas
Jumlah : 2 rangkap
Bentuk : Lampiran A1
2. Nota Pembayaran
Nama Dokumen : Tanda terima pembayaran
Fungsi : Sebagai bukti pelanggan membayar barang
Sumber : Pelanggan
27
Tujuan : Bagian penjualan
Frekuensi : Setiap pelanggan membayar barang
Media : Kertas
Jumlah : 2 rangkap
Bentuk : Lampiran A2
3.5.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran merupakan bukti akhir dari kegiatan penjualan barang pada
PT. Satya Wira Mandiri. Adapun bentuk dokumen keluaran tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Nama Dokumen : Nota penjualan
Fungsi : Sebagai bukti transaksi penjualan
Sumber : Bagian penjualan
Tujuan : Pelanggan
Frekuensi : Setiap customer membeli barang
Media : Kertas
Jumlah : 2 rangkap
Bentuk : Lampiran B1
2. Nama Dokumen : Surat jalan
Fungsi : Sebagai bukti pengiriman barang
Sumber : Bagian penjualan
Tujuan : Pelanggan
Frekuensi : Setiap kali melakukan pengiriman barang
28
Media : Kertas
Jumlah : 2 rangkap
Bentuk : Lampiran B2
3. Nama Dokumen : Laporan penjualan
Fungsi : Sebagai pedoman bagi direktur dalam pengambilan
keputusan
Sumber : Bagian Accounting
Tujuan : Direktur
Frekuensi : Setiap bulan
Media : Kertas
Jumlah : 2 rangkap
Bentuk : Lampiran B3
3.6. Permasalahan Pokok
Berdasrkan hasil pengamatan dan analisa penulis dapat mengemukakan
beberapa masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan yaitu :
1. Kesalahan dalam proses pemesanan barang
Bagian penjualan sulit mendapatkan informasi stok barang yang ada di
gudang.
2. Kesalahan dalam proses pembayaran
Kesalahan dalam menghitung jumlah barang yang dipesan sehingga
mempengaruhi jumlah harga yang akan dibayar oleh pelanggan.
29
3. Kesalahan dalam proses pembuatan laporan
Dalam pembuatan laporan penjualan bagian accounting masih
menggunakan sistem manual sehingga data atau laporan yang dihasilkan
tidak akurat.
3.7. Pemecahan Masalah
Dalam mengatasi masalah pada sistem penjualan tunai yang ada pada PT. Satya
Wira Mandiri maka penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah yaitu :
1. Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi maka bagian penjualan
mudah mendapatkan informasi stok barang yang ada di gudang.
2. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka bagian penjualan mudah
mengetahui jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan.
3. Untuk menghasilkan sebuah laporan yang akurat maka diusulkan sebuah
sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga proses pembuatan laporan
lebih efektif dan efisien.
30
BAB IV
RANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Analisa Kebutuhan Software
Berdasarkan pembahasan pada analisa sistem berjalan di bab 3 penulis mencoba
memberikan suatu usulan pemecahan masalah yang diharapkan dapat mengurangi
masalah-masalah yang timbul pada sistem penjualan tunai yang ada pada PT. Satya
Wira Mandiri, penulis mengusulkan software yang akan digunakan untuk merancang
sistem penjualan tunai yang terkomputerisasi sehingga pengolahan data atau semua
kegiatan penjualan tunai yang terjadi pada PT. Satya Wira Mandiri berjalan lancar.
Perangkat lunak (software) yang diusulkan untuk menjalankan aplikasi program
sistem penjualan ini adalah :
1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 32 bit
2. Bahasa Pemprograman : Java
3. Database : PHP Myadmin
4. software : Netbeans IDE 8.1 dan Enterprise Architecture
4.1.1. Analisa Kebutuhan
Agar sistem yang di inginkan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
waktu di masa yang akan datang maka PT. Satya Wira Mandiri membutuhkan sistem
informasi yang terkomputerisasi yang dapat membantu dalam proses penjualan tunai
alat kesehatan.
31
Adapun spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem penjualan,
bagian penjualan dapat masuk ke sistem penjualan, di dalam sistem penjualan, bagian
penjualan dapat menginput semua transaksi penjualan dan dapat mencetak laporan
penjualan yang nanti akan diberikan kepada direktur. Adapun kebutuhan user atas
sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
C.1. Bagian penjualan malakukan login.
a. Dapat menginput nama pengguna
b. Dapat menginput password
C.2. Bagian penjualan mengelola data barang.
a. Dapat menambah data barang
b. Dapat menyimpan data barang
c. Dapat menghapus data barang
d. Dapat mengubah data barang
C.3. Bagian penjualan mengelola data pelanggan.
a. Dapat menambah data pelanggan
b. Dapat menyimpan data pelanggan
c. Dapat menghapus data pelanggan
d. Dapat mengubah data pelanggan
C.4. Bagian penjualan mengelola data pengguna.
a. Dapat menambah data pengguna
b. Dapat menyimpan data pengguna
c. Dapat menghapus data pengguna
32
d. Dapat mengubah data pengguna
C.5. Bagian penjualan mengelola data transaksi penjualan.
a. Dapat mengelola data transaksi pesanan
b. Dapat mengelola data transaksi penerimaan pembayaran
c. Dapat mencetak nota pembayaran
d. Dapat mengelola data transaksi pengiriman
e. Dapat mengelola data laporan penjualan
f. Dapat mencetak laporan penjualan
C.6. Bagian keuangan mengelola jurnal umum.
a. Dapat menambah data jurnal
b. Dapat menyimpan data jurnal
c. Dapat mengubah data jurnal
d. Dapat mencetak data jurnal
C.8. Bagian penjualan mengelola data laporan keuangan
a. Dapat mencetak laporan laba rugi
b. Dapat mencetak laporan perubahan modal
c. Dapat mencetak laporan neraca
C.9. Bagian penjualan mengakses menu bantuan.
a. Dapat mengganti password
b. Dapat melakukan backup data
c. Dapat mengakses menu petunjuk penggunaan sistem.
33
4.1.2. Use Case Diagram
Berikut adalah use case diagram dari sistem informasi penjualan tunai yang
diusulkan.
uc Use Case Penjualan Tunai Yang Diusulkan
Bagian Penjualan
Mengelola Data Barang
Mengelola Data Pengguna
Mengelola Data Pelanggan
Mengelola Data Transaksi
Mengelola Data Pengiriman
Mengelola Laporan Penjualan & Laporan
Keuangan
Mengakses Menu Bantuan
Melakukan Login«extend»
«extend»
«extend»
«extend»
«extend»
«extend»
«extend»
Gambar IV.1
Use Case Diagram Penjualan Tunai
34
Untuk memahami lebih lanjut dari use case diagram penjualan tunai pada
gambar di atas maka dibuat use case dari setiap proses yang terjadi.
a) Use Case Diagram Mengelola Menu Login
uc Use Case Diagram Melakukan Login
Bagian penjualan
Input nama pengguna
Input password
Melakukan Login
«include»
«include»
Gambar IV.2
Use Case Diagram Login
b) Use Case Diagram Mengelola Data Barang uc Use case diagram mengelola data barang
Bagian penjualan
Tambah data
Simpan data
Hapus data
Ubah data
Mengelola Data Barang
«include»
«include»
«extend»
«extend»
Gambar IV.3
Use Case Diagram Mengelola Data Barang
35
c) Use Case Diagram Mengelola Data Pelanggan
uc Use case diagram mengelola data pelanggan
Bagian penjualan
Tambah data
Simpan data
Hapus data
Ubah data
Mengelola Data Pelanggan
«include»
«include»
«extend»
«extend»
Gambar IV.4
Use Case Diagram Mengelola Data Pelanggan
d) Use Case Diagram Mengelola Data Pengguna
uc Use Case Diagram Mengelola Data Pengguna
Bagian penjualan
Tambah data
Simpan data
Hapus data
Ubah data
Mengelola Data Pengguna
«include»
«extend»
«extend»
«include»
Gambar IV.5
Use Case Diagram Mengelola Data Pengguna
36
e) Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Penjualan uc Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Penjualan
Bagian penjualan
Mengelola transaksi penjualan Mengelola data
transaksi pesanan
Mengelola data transaksi
pembayaran
Mengelola data transaksi
pengiriman
Mencetak laporan
penjualan
Mencetak struk pembayaran
Mengelola data laporan penjualan
«extend»
«include»
«include»
«include»
«extend»
«include»
Gambar IV.6
Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Penjualan
f) Use Case Diagram Mengelola Transaksi Jurnal Umum uc Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Jurnal Umum
Bagian Penjualan
Mengelola Data Transaksi Jurnal
Umum
Tambah Transaksi
Simpan Transaksi
Cetak Jurnal
Ubah Transaksi
«include»
«include»
«extend»
«extend»
Gambar IV.7
Use Case Diagram Mengelola Data Transaksi Jurnal Umum
37
g) Use Case Diagram Mengelola Data Laporan Keuangan uc Use Case Diagram Mengelola Data Laporan Keuangan
Bagian penjualan
Mengelola Data Laporan Keuangan
Mencetak laporan laba rugi
Mencetak laporan perubahan modal
Mencetak laporan neraca
«extend»
«extend»
«extend»
Gambar IV.9
Use Case Diagram Mengelola Data Laporan Keuangan
h) Use Case Diagram Menu Bantuan uc Use Case Diagram Mengakses Menu Bantuan
Bagian penjualan
Mengakses menu petunjuk
Mengakses Menu Bantuan
Ganti Password
Backup Data
«extend»
«extend»
«include»
Gambar IV.10
Use Case Diagram Menu Bantuan
38
4.1.3. Activity Diagram Sistem Usulan
Berikut adalah activity diagram dari sistem informasi penjualan tunai yang diusulkan.
SistemBagian penjualan
Input user name & password
Login
Masuk ke Menu Utama
Sesuai
Tidak sesuai
Mengelola data barang dan data
pelanggan
Memproses serta mengelola data barang
dan data pelanggan
Mengelola data transaksi
Mengelola data pesanan
Memproses data transaksi
Mengelola data jurnal
Memproses data jurnal
Mencetak data jurnal
Menolak user name & password yang tidak sesuai
Proses & mengelola data pesanan
Mengelola data laporan keuangan
Memproses & mengelola data laporan
keuangan
Mencetak data laporan keuangan
Gambar IV.11
Activity Diagram Sistem Usulan
39
Gambar berikut adalah activity diagram sistem usulan mengelola data barang
dan data pelanggan.
SistemBagian penjualan
Masuk ke menu data barang & data
pelanggan
Input data barang & data pelanggan
Simpan dataUbah data
Proses data barang & data pelanggan
Sesuai
Tidak sesuai
Gambar IV.12
Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Barang & Data Pelanggan
40
Gambar berikut adalah activity diagram mengelola transaksi penjualan Bagian PengirimanPelangganSistemBagian penjualan
Masuk ke menu transaksi
Input data pesanan Proses data pesanan
Cetak nota pembayaran
memberikan nota pembayaran
Terima nota pembayaran
Melakukan pembayaran
Terima pembayaran
Proses data pembayaran
Mengelola data pengiriman
Proses data pengiriman
Mengelola & memproses surat
jalan
Mencetak surat jalan
Memberikan surat jalan
Terima surat jalan
Melakukan pengiriman barang
Menerima barang
Gambar IV.13
Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Transaksi Penjualan
41
Gambar berikut adalah activity diagram mengelola data jurnal SistemBagian penjualan
Masuk ke menu data jurnal
Posting transaksi Proses transaksi
Simpan transaksi
Sesuai
Ubah transaksi
Cetak jurnal
Gambar IV.14
Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Jurnal
Gambar berikut adalah activity diagram mengelola data laporan
DirekturSistemBagian Accounting
Masuk ke menu laporan
Mengelola data laporan
Proses data laporan
Menampilkan hasil laporan
Cetak laporan keuangan
Memberikan laporan Menerima laporan
Gambar IV.15
Activity Diagram Sistem Usulan Mengelola Data Laporan
42
4.2. Desain
Desain adalah tahapan perantara untuk memetakan spesifikasi atau kebutuhan
sistem penjualan tunai yang diusulkan pada PT. Satya Wira Mandiri.
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan bentuk paling awal yang akan digunakan dalam perancangan
basis data. Berikut adalah gambar entity relationship diagram pada sistem penjualan
tunai PT. Satya Wira Mandiri.
Barang Terdiri Penjualan
Berisi
Detail penjualan
Posting
Jurnal umum TerdiriPerkiraan/
Akun
Melakukan Pelanggan
TerdiriM
1
kd_barang
nm_barang
Satuan
Harga
1 1
1
1
1 1
1 M
1
1
no_refrensi
kd_akun
nm_akun debet
kredit
nm_akun
kd_akun jenis_akun
saldo_normal
kd_pelanggan nm_pelanggan
alamat_pelanggan
Tlp_pelanggan
no_nota
tgl_nota
kd_pelanggan
no_nota
kd_barang
jumlah_barang
Harga
Stock
Keterangan
Total
Sub_total
Tgl_Transaksi
Gambar IV.15
Entity Relationship Diagram (ERD)
43
4.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Berikut adalah gambar LRS yang dibentuk dari gambar ERD di atas.
composite structure Data Model
Barang
- nm_barang: char- satuan: char- harga: int- Stock: int
+ kd_barang() : char
Jurnal
- Tgl_Transaksi: Date- kd_akun: char- nm_akun: char- Keterangan: char- debet: int- kredit: int
+ No_refrensi() : char
Akun
- nm_akun: char- jenis_akun: char- saldo_normal: char
+ kd_akun() : char
Pelanggan
- nm_pelanggan: char- alamat_pelanggan: char- telp_pelanggan: char
+ kd_pelanggan() : char
Penjualan
- kd_pelanggan: char- tgl_nota: Date- Total: float
+ no_nota() : char
Detail_penjualan
- jumlah_barang: char- harga: int- kd_barang: char- Sub_total: float
+ no_nota() : char
Gambar IV.16
Entity Relationship Diagram (ERD)
44
4.2.3. Spesifikasi File
1. File Barang
Nama database : Database penjualan.SQL
Nama file : Barang
Akronim : Barang.Myd
Type file : Master
Akses file : Random
Panjang record : 53 karakter
Kunci field : ID_barang
Tabel : IV.1 Spesifikasi Tabel Barang
No. Elemen data Nama Field Type Size Keterangan
1. ID Barang Kd_barang Varchar 5 Primary Key 2. Nama Barang Nm_barang Varchar 30 3. Satuan Satuan Varchar 4 4. Stok Stok Integer 4 5. Harga Harga Integer 10
2. File Penjualan
Nama database : Database penjualan.SQL
Nama file : Penjualan
Akronim : Penjualan.Myd
Type file : Transaksi
Akses file : Random
Panjang record : 30 karakter
Kunci field : No_Nota
45
Tabel : IV.3 Spesifikasi Tabel Penjualan
No. Elemen data Nama Field Type Size Keterangan
1. Nomor Nota No_Nota Varchar 5 Primary Key 2. Kd_Pelanggan Kd_Pelanggan Varchar 5 Forign Key 3. Tanggal_nota Tgl_Nota Date 8 4. Total Total Integer 12
3. File Penjualan Detail
Nama database : Database penjualan.SQL
Nama file : Penjualan Detail
Akronim : Penjualan Detail.Myd
Type file : Transaksi
Akses file : Random
Panjang record : 44 karakter
Kunci field : No_Nota dan kd_barang
Tabel : IV.4 Spesifikasi Tabel Penjualan Detail
No. Elemen data Nama Field Type Size Keterangan
1. Nomor Nota No_Nota Varchar 5 Forign Key 2. Kode Barang Kd_Barang Varchar 5 Forign Key 3. Jumlah Barang Jumlah Integer 10 4. Harga Harga Integer 12 5. Subtotal Sub_total Float 12
46
4. File Perkiraan/Akun
Nama database : Database penjualan.SQL
Nama file : Akun
Akronim : Akun.Myd
Type file : Master
Akses file : Random
Panjang record : 56 karakter
Kunci field : Kd_Akun
Tabel : IV.5
Spesifikasi Tabel Akun No. Elemen data Nama Field Type Size Keterangan
1. Kode Akun Kd_Akun Varchar 5 Primary Key 2. Nama Akun Nm_akun Varchar 30 3. Jenis Akun Jenis_Akun Varchar 15 4. Saldo Normal Saldo_Normal Varchar 6
5. File Jurnal
Nama database : Database penjualan.SQL
Nama file : Jurnal
Akronim : Jurnal.Myd
Type file : Laporan
Akses file : Random
Panjang record : 112 karakter
Kunci field : No_Referensi
47
Tabel : IV.6 Spesifikasi Tabel Jurnal
No. Elemen data Nama Field Type Size Keterangan
1. Nomor Referensi No_referensi Varchar 5 Primary Key 2. Tanggal_Transaksi Tgl_Transaksi Date 8 3. Kode Akun Kd_akun Varchar 5 Forign Key 4. Nama Akun Nm_Akun Varchar 30 5. Keterangan Keterangan Varchar 50 6. Debet Debet Integer 10 7. Kredit Kredit Integer 10
4.2.4. Software Architecture
A. Sequence Diagram
1. Sequense Diagram Login
sd Sequence diagram login
Login Proses Login PenggunaBagian Penjualan
Masuk()
get(nm_pengguna)
get(nm_pengguna)
set(nm_pengguna)
set(nm_pengguna)
Pesan: nm_pengguna tidak ditemukan()
get(password)
get(password)
set(password)
set(password)
Pesan: password tidak valid()
Batal()
Gambar IV.17
Sequense Diagram Menu Login
48
2. Sequense Diagram Menu Data Pelanggan
sd Sequence diagram data pelanggan
Bagian penjualan Menu Pelanggan
Control data pelanggan
Data pelanggan
Tambah()get(kd_pelanggan)
get(kd_pelanggan)
set(kd_pelanggan)
set(kd_pelanggan)
get(nm_pelanggan)
get(nm_pelanggan)
Simpan()set(nm_pelanggan)
set(nm_pelanggan)
Simpan()
Gambar IV.18
Sequense Diagram Menu Data Pelanggan
49
3. Sequense Diagram Menu Data Barang sd sequense diagram data barang
Bagian Penjualan Menu data barang
Control data barang
Data barang
Tambah()
get(kd_barang)
get(kd_barang)get(nm_barang)
get(nm_barang)
get(satuan)get(satuan)
get(harga)get(harga)
get(stock)get(stock)
Simpan()Simpan()
Hapus()
Ubah()
Keluar()
Gambar IV.19
Sequense Diagram Menu Data Barang
50
4. Sequense Diagram Menu Penjualan sd sequense diagram menu penjualan
Bagian penjualan Menu penjualan Proses form penjualan
Penjualan Penjualan Detail
Masuk()get(no_nota)
get(no_nota)
get(tgl_nota)get(tgl_nota)
get(kd_pelanggan)get(kd_pelanggan)
get(kd_barang)
get(kd_barang)
get(jumlah_barang)
get(jumlah_barang)
get(harga)
get(harga)
get(sub_total)
get(sub_total)
get(total)
get(total)
Simpan()Simpan()
Gambar IV.20
Sequense Diagram Menu Penjualan
51
5. Sequense Diagram Menu Data Akun sd Sequense diagram menu data akun
Bagian penjualan Proses form akun
Menu akun Data akun
Tambah()
get(kd_akun)
get(kd_akun)
get(nm_akun)
get(nm_akun)
get(jenis_akun)
get(jenis_akun)
get(saldo_normal)
get(saldo_normal)
Simpan()Simpan()
Gambar IV.21
Sequense Diagram Menu Data Akun
52
6. Sequense Diagram Menu Jurnal sd Sequense Diagram Menu Jurnal
Bagian penjualan Menu jurnal Proses transaksi jurnal
Data jurnalMasuk()
get(no_refrensi)
get(no_refrensi)
get(tgl_transaksi)
get(tgl_transaksi)
get(kd_akun)
get(nm_akun)
get(nm_akun)
get(nm_akun)
get(debet)
get(debet)
get(kredit)
get(kredit)
get(keterangan)
get(keterangan)
Simpan()Simpan()
Keluar()
Gambar IV.22
Sequense Diagram Menu Jurnal B. Deployment Diagram
deployment Sistem berjalan
Client Aplikasi Netbeans
Serv er PHPMyAdmin
(MySQL)
Gambar IV.23 Deployment Diagram
53
4.2.5. User Interface
1. User Interface Menu Login
Gambar IV.24
User Interface Menu Login
2. User Interface Data Barang
Gambar IV.25
User Interface Data Barang
54
3. User Interface Data Penjualan
Gambar IV.26
User Interface Data Penjualan
4. User Interface Data Akun
Gambar IV.27
User Interface Data Akun
55
5. User Interface Form Data Jurnal
Gambar IV.28
User Interface Form Data Jurnal
56
4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software
A. Spesifikasi Hardware
1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 32 bit
Processor : Intel ® Core ™ i3 -3217U CPU @,
80GHz (4CPUs), -1.8GHz
RAM : 2GB
Hardisk : 500GB
Monitor : inchi
Keyboard : Standar
Printer : Desk Jet
Mouse : Standar
B. Spesifikasi Software
1. Nama software : Netbeans IDE 8.1
Fungsi software : Untuk membuat desain user Interface sistem
usulan yang terkomputerisasi.
2. Nama software : Enterprise Architecture (EA)
Fungsi software : Untuk membuat use case diagram, activity
diagram, ERD dan LRS pada sistem penjualan
tunai PT. Satya Wira Mandiri.
57
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari sistem berjalan sampai dengan sistem yang
diusulkan maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari sistem penjualan alat
kesehatan secara tunai pada PT. Satya Wira Mandiri.
Adapun kesimpulan yang penulis simpulkan adalah sebagai berikut :
1. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat membuat
komputer menjadi pilihan utama sebagai media yang dapat digunakan untuk
mengelola transaksi serta menyediakan output dalam bentuk sebuah
informasi yang tepat waktu.
2. Adanya sistem terkomputerisasi yang diusulkan mempermudah setiap
proses penjualan pada PT. Satya Wira Mandiri baik dalam pengolahan data
maupun dalam menyampaikan informasi.
3. Adanya beberapa kebutuhan sistem yang diusulkan dapat mengurangi
masalah-masalah yang timbul pada sistem penjualan tunai yang ada pada
PT. Satya Wira Mandiri.
4. Adanya menu penjualan dapat mempermudah bagian penjualan dalam
pengelola transaksi penjualan, dan menu login untuk menjaga keamanan
data serta menu yang lainnya sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumen
dalam mendapatkan informasi yang tepat waktu, aman dan akurat.
58
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disimpulkan diatas maka penulis ingin
memberikan beberapa saran. Adapun saran penulis adalah sebagai berikut :
1. Seiring dengan perkembangan jaman perlu ditingkatkan kebutuhan teknologi
yang digunakan.
2. Perlunya pelatihan bagi pengguna sistem dalam program pada sistem yang
diusulkan.
3. Disarankan untuk selalu malakukan login setiap menggunakan sistem dan
selalu melakukan logout setelah menggunakan sistem agar kerahasiaan data
dan informasi tetap terjaga dengan baik.
4. Pengguna sistem disarankan agar selalu melakukan backup data.
5. Penulis menyarankan untuk mencoba mengembangkan rancangan sistem yang
diusulkan menjadi sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
guna meningkatkan produktifitas dan pendapatan perusahaan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Andi Offset.
Kroenke, David. 2012. Database Processing : Fundamentals, Design, And Implementation 10th. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta :Salemba Empat.
Rosa dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak.Bandung : Informatika.
Rosa A. S dan M. Shalahuddin.2016. Rekayasa Prangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.Bandung : Informatika.
Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi 2016.Yogyakarta : PT. Andi Offset.
Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
62
LAMPIRAN-LAPIRAN
A. Lampiran Dokumen Sistem Berjalan
A.1. Puschase Order
63
B.1. Nota Pembayaran
64
B.2. Surat Jalan
65
B. Lampiran Dokumen Sistem Usulan
C.1. Nota Pembayaran
C.2. Laporan Penjualan
66
C.3. Lapoaran Jurnal
C.4. Laporan Laba Rugi
C.5. Laporan Perubahan Modal
C.6. Laporan Neraca