8
NAMA :HALIMATUL SA’DIYAH NPM : 102154102 KELAS : 3.C TUGAS EMBRIOLOGI A. OVUM 1. OOGENESIS Pembentukan Ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama . Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi ootid dan badan kutub ke dua. Ootid berkembang menjadi ovum yang haploid Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

TUGAS EMBRIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GAMETOGENESIS

Citation preview

NAMA:HALIMATUL SADIYAHNPM: 102154102KELAS: 3.C

TUGAS EMBRIOLOGI

A. OVUM1. OOGENESIS

Pembentukan Ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama . Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi ootid dan badan kutub ke dua. Ootid berkembang menjadi ovum yang haploidSetiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

2. STRUKTUR OVUM Seperti spermatozoon yang terdiri khusus untuk memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan merupakan gamet dari wanita, untuk melindungi muatan genetis tersebut maka ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, yaitu:1) Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum.2) Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa3) Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.

3. TIPE-TIPE TELURCleavage atau pembelahan berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis telur dari spesiesnya masing-masing, karena dengan perbedaan jenis telurnya berbeda juga tipe atau jenis pembelahan yang berlangsung dan berbeda juga pada hasil pembelahannya. Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:a. Isolesithal

Tipe telur ini disebut juga Homolesital. Tipe telur ini, penyebaran yolk atau cadangan makanannya tersebar merata diseluruh ovum dan jumlahnya sedikit dengan nukleus atau intiselnya berada ditengah. Jadi inti selnya dikelilingi oleh cadangan makanannya. Tipe telur ini terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Mollusca, Annelida dan Mamalia.b. Telolesithal/Mesolesital

Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di dua kutub yang berlawanan dengan jumlah yolk yang sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub vegetatif sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub animalia. Jenis telur ini terdapat pada Amphibia, Lamprey dan Lungfish.c. Telo-ekstrimlesithal (Megalesithal)

Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagian telur, sehingga inti sel berada terdesak dibagian ujung/atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub vegetatifnya besar sedangkan kutub animalnya sangat kecil. Tipe telur ini terdapat pada Reptilia dan Aves.

4. Centrolesithal

Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah telur. Tipe telur ini terdapat pada Insecta.

B. SPERMA1. SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis (proses pembentukan sperma) terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma. Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium

2. STRUKTUR SPERMA

Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai memproduksi sperma saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun), dan sebagian besar pria mempunyai sperma dewasa sampai usia tua. Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari, dan mampu bertahan hidup selama 48 jam setelah ditempatkan di dalam vagina wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi adalah 2.5 sampai 6 ml, dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml.a. Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma, mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebutakrosom. Akrosom mengandungenzim hialuronidase dan proteinaseyang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum. b. Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan. c. Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. d. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas deferens dan ductus ejakulotoris.

3. BENTUK-BENTUK SPERMA