13
Nama : Alhidayah Wulandari Nim : 0807025008 Bidang studi : Biologi Tanggal : 06-12-2010 Mata Kuliah : Evolusi Semester : V (Lima) 1. Apa yang dimaksud dengan adaptasi, beri contohnya? Kemampuan organisme menyesuaikan diri terhadap lingkungannya disebut adaptasi. Penyesuaian diri organisme meliputi adaptasi struktur, fisiologi, sistem sensori, tingkah laku, reproduksi, organisasi sosial, dan koevolusi. a. Adaptasi Struktur Struktur tubuh organisme bergantung pada tinggi rendahnya tingkatan organisme tersebut. Umumnya, semakin tinggi tingkatan organisme itu, semakin kompleks struktur tubuhnya. Kompleks tidaknya struktur tubuh organisme itu merupakan hasil adaptasi organisme tersebut terhadap lingkungannya. Struktur tubuh setiap organisme dikendalikan oleh gen. Jadi, sepanjang sejarah evolusinya, adaptasi terhadap lingkungannya itu diwujudkan dalam bentuk gen yang mengendalikan sifat-sifatnya. 1

tugas Evolusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ismail

Citation preview

Page 1: tugas Evolusi

Nama : Alhidayah Wulandari

Nim : 0807025008

Bidang studi : Biologi

Tanggal : 06-12-2010

Mata Kuliah : Evolusi

Semester : V (Lima)

1. Apa yang dimaksud dengan adaptasi, beri contohnya?

Kemampuan organisme menyesuaikan diri terhadap lingkungannya disebut

adaptasi. Penyesuaian diri organisme meliputi adaptasi struktur, fisiologi,

sistem sensori, tingkah laku, reproduksi, organisasi sosial, dan koevolusi.

a. Adaptasi Struktur

Struktur tubuh organisme bergantung pada tinggi rendahnya tingkatan

organisme tersebut. Umumnya, semakin tinggi tingkatan organisme itu,

semakin kompleks struktur tubuhnya. Kompleks tidaknya struktur tubuh

organisme itu merupakan hasil adaptasi organisme tersebut terhadap

lingkungannya. Struktur tubuh setiap organisme dikendalikan oleh gen.

Jadi, sepanjang sejarah evolusinya, adaptasi terhadap lingkungannya itu

diwujudkan dalam bentuk gen yang mengendalikan sifat-sifatnya.

Burung memiliki sayap, ikan memiliki sirip dan tubuhnya pipih sehingga

mudah bergerak di dalam air; kuda memiliki kaki dengan jari tengah yang

berkembang baik, sedangkan jari-jari yang lain tereduksi sehingga dapat

berlari kencang. Semuanya itu merupakan hasil adaptasi, yang dalam

jangka panjang memunculkan struktur tubuh tertentu yang sesuai dengan

lingkungannya. Tumbuhan air juga memiliki struktur tubuh yang berbeda

dengan tumbuhan yang hidup di padang pasir. Struktur tubuh yang

demikian merupakan hasil adaptasi organisme dengan lingkungannya yang

telah berlangsung selama jutaan tahun.

b. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian kerja faal tubuh makhluk hidup

terhadap lingkungannya. Misalnya, untuk mengurangi penguapan air

1

Page 2: tugas Evolusi

dalam kondisi terik dan panas, tumbuhan kaktus memiliki daun kecil atau

tidak memiliki daun sama sekali;batangnya terisi air dan memiliki klorofil

untuk berfotosintesis; akarnya menyebar di bawah permukaan tanah untuk

memudahkan penyerapan air. Adaptasi fisiologi pada hewan, misalnya

burung yang dapat terbang, adalah memiliki kantong udara. Kantong udara

ini berfungsi untuk membantu menyimpan udara pernapasan pada waktu

burung terbang. Contoh yang lain adalah ikan, yang memiliki insang

sebagai organ untuk melakukan perrukaran gas oksigen dan karbon

dioksida yang terlarut dalam air. Contoh lain adalah hibernasi yang

dilakukan oleh hewan-hewan di daerah berildim dingin, misalnya tikus.

Pada musim dingin, aktivitas fisiologi tubuh hewan mamalia ini menurun

drastis, denyut jantungnya rendah, metabolismenya rendah sehingga

energi yang dikeluarkannya rendah. Jika musim dingin berakhir, hewan

tersebut akan hidup normal kembali.

c. Adaptasi Sistem Sensori

Hewan-hewan malam mengembangkan sistem sensori untuk beradaptasi

dalam mengenal lingkungannya. Ngengat gajah memiliki sepasang antena

besar yang menyerupai bulu. Pada bulu-bulu antena tersebut terdapat

ujung-ujung saraf sensori yang dapat menangkap sinyal kimia yang

dikeluarkan ngengat gajah betina. Di dalam kegelapan, kupu-kupu jantan

dapat mendatangi ngengat gajah betina yang jaraknya mencapai 12 km.

Kelelawar dapat terbang dalam kegelapan tanpa menabrak benda di

sekitarnya. Caranya, kelelawar mengeluarkan suara frekuensi tinggi

(ultrasonik) yang jika mengenai benda yang berada di dekatnya, akan

dipantulkan kembali ke telinga kelelawar. Dengan demikian, kelelawar

dapat menghindari benda-benda yang ada di sekitarnya. Seekor lebah juga

dapat mengenali benda dari warna dan aromanya karena memiliki sensori

berupa mata dan antena.

d. Adaptasi Tingkah Laku

Pernahkah kalian melihat ayam atau kucing yang sedang berkelahi? Bulu-

bulu di sekitar leher akan ditegakkan apabila ayam bertarung. Pada kucing,

2

Page 3: tugas Evolusi

selain bulu tubuhnya berdiri, tubuhnya juga diangkat tinggi-tinggi.

Tingkah laku itu dilakukan untuk menakut-nakuti musuhnya. Ini

merupakan bentuk adaptasi hewan dalam menghadapi musuhnya. Setiap

hewan memiliki tingkah laku tersendiri dalam menghadapi musuhnya.

Setiap hewan memiliki tingkah laku khusus dalam melakukan perkawinan.

Burung merak jantan akan memamerkan ekornya yang indah untuk menarik

si betina. Burung dara jantan akan mengangguk-angguk-kan kepalanya,

berputarputar mengelilingi betinanya sambil mengeluarkan suara nyanyian

untuk memikat si betina. Semua tingkah laku itu hanya dimengerti oleh

pasangannya yang satu spesies. Tumbuhan juga ada yang mengembangkan

tingkah laku berupa gerak seluruh tubuh atau sebagian tubuhnya. Contoh

tumbuhan yang melakukan adaptasi tingkah laku adalah putri malu

(Mimosa pudica) yang akan mengatupkan daun-daunnya jika disentuh. Ini

merupakan upaya untuk menyelamatkan diri dari serangan hewan

herbivor. Tumbuhan di ruangan gelap mem-belokkan tubuhnya agar dapat

memperoleh cahaya matahari yang cukup.

e. Adaptasi Reproduksi

Ikan dan amfibi bertelur di dalam air dan fertilisasi eksternal (di luar

tubuh) berlangsung di dalam air. Pada reptilia, burung, dan mamalia,

fertilisasinya berlangsung di dalam tubuh (fertilisasi internal) setelah

melakukan kopulasi. Ikan, amfibi, reptilia, dan burung umumnya bertelur.

Telur reptilia dan telur burung dilapisi dengan kuning telur, putih telur dan

cangkang yang keras dari zat kapur. Kuning telur dan putih telur ber-guna

sebagai persediaan makanan bagi embrio yang tumbuh sedangkan

cangkang dari zat kapur berguna untuk perlindungan. Tumbuhan

melakukan adaptasi reproduksi sesuai dengan kondisi lingkungannya.

Tumbuhan yang hidup di daerah kering menghasilkan biji yang bersayap,

berbulu, dan ringan sehingga biji mudah terbawa angin. Tumbuhan karet

atau tumbuhan polong memiliki kulit biji yang kuat dan dapat

melemparkan biji sejauh beberapa meter apabila telah kering dan terkena

panas. Untuk menarik hewan, beberapa tumbuhan memiliki daging buah

3

Page 4: tugas Evolusi

yang manis dan harum agar bijinya tersebarkan oleh hewan (misal burung,

kelelawar, dan monyet).

f. Adaptasi Organisasi Sosial

Beberapa jenis hewan memiliki organisasi sosial, misalnya semut, rayap,

burung, singa, anjing, dan lebah. Organisasi sosial pada singa dan anjing

dilakukan pada saat menangkap mangsa. Hewan-hewan tersebut

menangkap mangsa bersama-sama. Hewan yang memiliki organisasi

sosial rapi antara lain semut, rayap, dan lebah. Mereka memiliki

pembagian tugas, misalnya ratu untuk bertelur, jantan untuk mengawini

ratu, tentara untuk melindungi, dan pekerja untuk mencari makanan.

g. Adaptasi Koevolusi

Dua spesies dapat melakukan simbiosis mutualisme atau parasitisme.

Dalam simbiosis mutualisme, dua spesies berbeda dapat mengembangkan

strukturnya (organ tertentu) sehingga terdapat bentuk yang sesuai untuk

berinteraksi, misalnya bentuk bunga tertentu yang sangat cocok untuk

lebah. Bentuk bunga telah beradaptasi sedemikian rupa sehingga apabila

ada seekor lebah yang datang untuk mengambil madu, serbuk sarinya akan

menempel dan melekat pada punggung serangga. Jika serangga ini

mengunjungi bunga lain yang sejenis, serbuk sari tersebut akan menempel

di putik. Adaptasi dengan melakukan perubahan struktur organ antara dua

spesies yang berbeda sehingga memudahkan dalam bekerja sama dikenal

sebagai adaptasi koevolusi. Beberapa parasit juga telah mengadakan

adaptasi koevolusi dengan menyesuaikan struktur tubuhnya dengan inang,

misalnya kutu memiliki mulut menusuk dan mengisap yang berguna untuk

menusuk kulit dan mengisap darah inang. Bentuk tubuh kutu sangat tipis

sehingga terhindar dari kemungkinan adanya gesekan.

2. Apa yang dimaksud dengan mimikri? Apa macam-macamnya dan

jelaskan?

Mimikri berarti kesukaan melindungi, dan mimikri merupakan salah satu

bentuk perilaku atau rupa yang pertama kali tumbuh pada sejumlah hewan,

4

Page 5: tugas Evolusi

khususnya serangga, di mana spesies tersebut menyerupai spesies lain dalam

hal perilaku maupun rupa. Biasanya mimikri menyerupai suatu spesies sebagai

salah satu cara menghindari bahaya, misalnya bila berhadapan dengan

predator. Salah satu contohnya adalah lalat bunga, yang banyak dari

spesiesnya menyerupai tawon. Istilah ini jangan dikelirukan dengan

kamuflase, di mana seseorang bertindak terhadap bahaya dari spesies hewan

lain yang mencari mangsa di lingkungan sekitarnya. Mimikri juga ada pada

ikan yang hidup di beting.

Tumbuhan tertentu juga menumbuhkan biji yang berfungsi untuk melawan, di

mana biji tersebut menyerupai biji lain yang kaya akan nutrien. Dengan cara

itulah, bibit ditumbuhkan.

Di alam, setiap kelebihan yang dimiliki akan meningkatkan kemampuan

hewan untuk bertahan hidup. Fakta sederhana ini membuat semua jenis hewan

mengembangkan kemampuan adaptasi khusus yang membantu mereka untuk

menemukan makanan dan menjaga mereka dari para predator. Salah satu dari

kemampuan adaptasi yang paling banyak dimiliki adalah kamuflase. Suatu

kemampuan agar terlihat menyerupai lingkungan sekitar atau membuat diri

mereka menyerupai sesuatu yang berbahaya dan tidak menarik untuk

memperdayai predator.

Kamuflase warna (coloring camouflage) adalah kamuflase yang paling umum

dimiliki oleh hewan. Lebih sedikit lagi hewan yang dapat merubah warna

tubuh berbeda untuk menyesuaikan dengan warna sekitarnya.

Prinsip dasar kamuflase adalah perubahan warna menyerupai keadaan sekitar.

Tentu saja keadaan lingkungan sekitar hewan berubah dari waktu ke waktu.

Banyak hewan yang mempunyai kemampuan special beradaptasi yang

memungkinkan mereka melakukan perubahan warna mengikuti perubahan

warna lingkungan sekitar.

Mekanisme Perubahan Warna Hewan

Mekanisme perubahan warna terjadi melalui dua mekanisme umum. Secara

kimia dengan Biochrome dan fisika melalui struktur fisik mikroskopik kulit

atau bulu..

5

Page 6: tugas Evolusi

Biochrome adalah pigment alami mikroskopik pada tubuh hewan yang

memproduksi warna secara kimia. Zat-zat kimia tersebut bersifat mengabsorb

beberapa warna dan merefleksikan warna lainnya. Warna yang terlihat

merupakan kombinasi dari semua panjang gelombang visible yang

direfleksikan pigment kimia itu.

Selain itu hewan juga dapat memproduksi warna melalui struktur fisika

microskopik. Prinsipnya, struktuk ini berfungsi sebagai prisma yang

merefraksikan dan mendifraksikan cahaya sehingga kombinasi warna akan

tercipta membentuk warna tertentu. Beruang kutub contohnya. Mereka

sebenarnya memiliki kulit berwarna hitam. Namun nampak putih karena

mereka mempunyai bulu rambut translucent. Ketika cahaya jatuh pada bulu,

cahaya akan sedikit dibengkokkan. Hal ini memantulkan cahaya ke sekitarnya.

Sebagian ada yang sampai di kulit, sebagian lagi dipantulkan keluar,

menghasilkan warna putih.

Pada beberapa hewan, dua tipe pewarnaan tersebut digabungkan. Misalnya

pada reptile, amphibi, dan ikan dengan warna hijau. Biasanya mereka

mempunyai lapisan kulit dengan pigment kuning dan lapisan kulit yang

memecah cahaya untuk merefleksikan warna biru. Bersama-sama kombinasi

ini menghasilkan warna hijau.

Kedua pewarnaan kimia dan fisika ini diturunkan secara genetic. Di alam liar,

hewan yang berkamuflase paling mirip dengan alam sekitar dapat mengelabui

para predator, dan hidup lebih lama.

Perubahan Warna Pada Burung dan Mamalia

Hanya sebagian kecil hewan yang dapat merubah warna tubuhnya dengan

cepat dan seketika. Hewan-hewan ini biasanya jenis reptile, amphibi, dan ikan.

Sementara hewan lain seperti burung dan mamalia perlu waktu lama dalam

merubah warna tubuhnya menyerupai keadaan sekitar.

Misalnya dalam mengantisipasi perubahan besar yang terjadi karena

pergantian musim. Perubahan musim menyebabkan perubahan lingkungan

yang signifikan. Terutama di negara yang mengalami empat musim berbeda.

6

Page 7: tugas Evolusi

Pada musim semi dan musim panas, habitat mamalia penuh warna hijau dan

coklat. Sementara saat musim gugur dan musim dingin, semua permukaan

tanah terutupi salju yang putih.

Warna coklat mendominasi nuansa kayu musim panas, sehingga hewan yang

memiliki warna kontras sangat mudah terlihat dan mudah menjadi target

pemangsa. Banyak burung dan mamalia menyiasati hal ini dengan

memproduksi bulu-bulu baru dengan warna yang berbeda. Pada kebanyakan

kasus, perubahan jumlah cahaya matahari atau perubahan temperature akan

menginisiasi reaksi hormonal yang menyebabkan hewan memproduksi

biochrome berbeda.

Bulu-bulu pada hewan seperti rambut dan kuku pada manusia, mereka

sesungguhnya jaringan sel mati. Sehingga karena bulu-bulu tersebut adalah

sel-sel mati, maka hewan tidak dapat mengatur komposisinya.

Konsekuensinya burung dan mamalia harus memproduksi seluruh bulu-bulu

baru dengan warna baru. Sehingga pada akhirnya hewan tersebut mempunyai

penampilan bulu yang sama sekali berbeda dengan warna sebelumnya.

Perubahan Warna Pada Reptil, Amphibi, dan Ikan

Pada kebanyakan reptile, amphibi, dan ikan warna tubuh ditentukan oleh

biochrome yang terdapat dalam sel hidup. Biochrome bisa terdapat di dalam

sel pada permukaan kulit atau pada bagian yang lebih dalam, di sebut

chromatophores.

Beberapa hewan, seperti pada spesies ikan sotong, dapat memanipulasi

chromatophores mereka untuk merubah warna seluruh kulit mereka. Hewan

memiliki sekumpulan chromatophores, setiap chromatophores mengandung

satu single pigment. Individual chromatophores dikelilingi oleh otot-otot

lingkar yang dapat mengerut (kontraksi) dan meregang. Ketika ikan sotong

mengerutkan otot, seluruh pigment akan mengalir ke permukaan

chromatophore. Sel-sel di bagian atas akan mengembang membentuk

lingkaran besar. Jika otot-otot dalam keadaan rileks, sel kembali ke bentuk

semula berupa lingkaran kecil yang sulit di lihat. Dengan melakukan

konstraksi pada semua chromatophores dengan pigment tertentu, dan

7

Page 8: tugas Evolusi

merelaks-kan otot yang lain dengan pigment berbeda, hewan dapat merubah

secara keseluruhan warna pada tubuh mereka.

Ikan sotong dengan kemampuan ini dapat membuat warna dangan range yang

lebar dan corak ynag menarik. Dengan mengamati pola warna dari latar

lingkungan dan meregangkan kombinasi yang tepat dari chromatophore,

hewan dapat menyatu menyerupai keadaan warna alam sekitar. Ikan sotong

juga menggunakan kemampuan merubah warna tubuh ini untuk

berkomunikasi dengan sesamanya.

Perubah warna yang sangat terkenal, chameleon (bunglon), merubah warna

kulitnya dengan mekanisme yang sama. Perubahan dimulai ketika mata

mengamati lingkungan sekitar. Respon dari mata kemudian disampaikan ke

otak, dan otak menggerakkan otot-otot chromatophore sehingga merubah

warna kulit tubuh menyerupai sekitarnya.

Tapi perubahan warna kulit demi tujuan untuk kamuflase. Beberapa species

Chameleon merubah warna kulitnya lebih karena perubahan mood. Bukan

karena mereka bergerak ke lingkungan dengan nuansa warna yang berbeda.

Perubahan mood, seperti terkejut, stress, takut, birahi, diekspresikan dengan

perubahan warna kulit tubuhnya.

8