Upload
rudi-andrianto
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS KELOMPOK
HUMAS DAN PROTOKOLAN
Disusun Oleh :
Kelas XI AP
1. Chyntia Dwi Andrini
2. Novi Yanti
3. Resti Rahmawati
4. Tri Septia Rini
5. Wulan Safitri
SMK PGRI 2 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN
2014
1. Cari definisi dari Administrasi humas & protokolan, ruang lingkup dan
tujuan
Jawab :
Ruang Lingkup Tugas Protokol
Keprotokolan meliputi 3 hal yaitu : Tata Upacara, Tata Tempat dan Tata
Penghormatan.
Tata Upacara : Tata cara sebagaimana yang terdapat upacara resmi kenegaraan,
penandatanganan perjanjian dan Konferensi Internasional.
Tata Tempat : Tata cara pengaturan tempat dudukdan urutan dalam upacara
kenegaraan dalam perjamuan makan dan lain-lain.
Tata Penghormatan : Tata cara dalam penempatan, penyebutan, dan perlakuan
kepada orang sesuai dengan tingkat kedudukan/pangkatnya.
Ruang Lingkup Protokol meliputi 7 hal, yaitu :
Penerimaan Tamu
Kunjungan Tamu
Perjalanan ke Daerah / Luar Daerah
Pengaturan Rapat / Sidang
Penyelenggaraan Resepsi / Sidang
Penyelenggaraan Upacara
Pernyataan Selamat (Congratulation) dan atau Bela Sungkawa (Condolence)
RUANG LINGKUP PUBLIC RELATIONS
Kita dapat membedakan humas dari iklan, pertama-tama dari segi tujuannya.
Tujuannya periklanan adalah penjualan melalui persuasi. Sedangkan tujuan humas
adalah penyajian berbagai informasi dan pendidikan atau penyuluhan untuk
menciptakan saling pemahaman. Upaya-upaya periklanan akan jauh lebih berhasil
apabila didahului dengan kegiatan humas. Tentu saja, karena suatu produk akan
lebih mudah dijual jika konsumen sudah mengetahui dan memahami
keberadaannya.[12]
Kegiatan terpadu humas dan periklanan itu sering disebut sebagai “pendidikan
pasar”. Ini merupakan contoh nyata betapa humas mampu mendukung strategi
pemasaran. Humas itu memang merupakan kegiatan praktis dan bisa diandalkan
guna meraih pangsa pasar yang tak akan dapat direbut bila kita semata-mata
mengandalkan periklanan saja. Hal ini terutama sekali berlaku apabila produknya,
baik itu berupa barang maupun jasa, atau pasarnya benar-benar baru. Banyak
produk yang gagal dijual semata-mata karena pasarnya sendiri tidak terdidik
dengan baik dalam kondisi pasar seperti itu, periklanan yang tidak didukung oleh
kegiatan humas hanya akan memboroskan biaya. Dengan digunakannya riset
pemasaran untuk mengetahui calon konsumen yang paling tepat, tentu saja segala
bentuk, alat maupun wahana iklan yang ideal dan paling efektif akan mudah
ditentukan.[13]
Barangkali anda mengira bahwa humas itu hanya terdiri dari urusan hubungan
pers atau hubungan media, karena radio dan televisi juga sering dilibatkan.
Namun sesungguhnya, humas jauh lebih luas dari sekedar penyelanggaraan
hubungan yang baik antara pihak perusahaan atau organisasi dengan pihak media.
Humas modern mencakup semua urusan yang harus diperhatikan oleh semua
organisasi atau perusahaan public atau swasta, komersial maupun nirlaba. Bidang
yang diurusnya bahkan lebih luas dari bidang pemasaran atau periklanan. Pihak
yang harus dilayaninya bukan hanya konsumen, melainkan semua pihak yang
memang terkait dengan suatu organisasi atau perusahaan, yaitu mulai dari
masyarakat secara keseluruhan, para pemilik atau pemegang saham, pegawai, dll.
[14]
Salah satu bidang perhatian humas saat ini adalah penanganan situasi krisis yang
setiap saat bisa melanda perusahaan. Yaitu, mulai dari aksi pemogokan para
pekerja, unjuk rasa masyarakat, hingga ancaman pengambil alihan saham-saham
perusahaan di burs
Tugas Bagian Humas & Protokol
Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan di bidang informasi,
kehumasan dan protokol yang meliputi pengumpulan informasi,
pemberitaan dan pembinaan radio siaran publik lokal serta keprotokolan;
Melaksanakan pembinaan, dan pengendalian kegiatan pengumpulan
bahan pedoman dan petunjuk teknis serta program di bidang informasi
dan kehumasan sesuai dengan renstra pemerintah daerah;
Melaksanakan koordinasi kebijakan di bidang informasi dan kehumasan ;
Melaksanakan penanggungjawab dalam penyelenggaraan publikasi hasil
kegiatan pemerintah dan masyarakat ;
Melaksanakan penanggung jawab pelayanan umum penyelenggaraan
Pemerintah Daerah di bidang informasi, kehumasan dan keprotokolan;
Menjalin komunikasi dengan seluruh satuan kerja dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Sragen agar tercapai iklim organisasi yang
mendukung peningkatan kompetensi organisasi pemerintah secara
keseluruhan ;
Menyediakan dan memberikan informasi publik yang benar dan akurat
kepada masyarakat, media massa, dan insan pers sesuai dengan
perundangan yang berlaku;
Melaksanakan pembinaan dalam rangka perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengembangan serta pengendalian/ evaluasi dalam
rangka kegiatan pengumpulan informasi, pemberitaan dan pembinaan
radio siaran serta kegiatan keprotokolan;
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan urusan ketatausahaan di
Bagian Humas dan Protokol;
Menyiapkan, mengolah dan menyimpan data elektronik serta
mengoperasikan komputer / Teknologi Informasi ( IT );
Memberikan penilaian DP3 kepada Kepala Sub Bagian yang menjadi
tanggungjawabnya;
Menyimpan dan mengarsipkan dokumen kepegawaian termasuk Surat
Keputusan Penjatuhan Hukuman Disiplin PNS;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Asisten III sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Apa bedanya kegiatan humas & protokolan
1. Pengertian Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan
pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap suatu individu/ organisasi .
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi
manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan
lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan
dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan
penelitian opini public di antara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat
mengerti dan menerima sebuah situasi .
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam
mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya
mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian
bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu
manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal,
dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang
mungkin terjadi di antara keduanya.
Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik,
menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.
2. Pekerjaan Seorang Humas
Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh
seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh
fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa
sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut[4].
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk,
sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah
hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :
Membuat kesan (image)
Pengetahuan dan pengertian
Menciptakan ketertarikan
Penerimaan
Simpati
Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan
publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke
dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk,
sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal
ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
3. Fungsi humas
Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
1. memberikan penerangan kepada publik,
2. melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku
publik
3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan
sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA)
pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa
kini meliputi 15 pokok yaitu:
Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia
Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya
bagi institusi.
Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi
serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk
mengatasinya.
Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran
dan informasi yang utuh.
Mencegah konflik dan salah pengertian.
Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.
Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan
konsumen.
Memperbaiki hubungan industrial.
Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi
keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
Memasyarakatkan produk atau layanan.
Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
Menciptakan jadi diri institusi.
Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun
internasional
Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
4. Tujuan Humas
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan
besar yaitu:
Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam
masyarakat.
Komunikasi Eksternal (masyarakat)
1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan
pendidikan khususnya.
3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian
sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan
kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Obyektif atau tujuan
PR yaitu “Pengertian”. “The object of PR is not the achievement of a favourable
image, a favourable climate of opinion, or favourable by the media”. PR is about
achieving an UNDERSTANDING.
Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang
diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang
negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui
pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan
knowledge.
5. Tugas Humas
1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevalusi kecenderungan
perilaku public.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan
public
3. Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda denga
kepentingan public dan sebaliknya, namun juga kepentingan ini sedikit
berbeda bahkan dapat juga kepentingannya yang sama. Dalam kondisi
yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini
menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan.
4. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khusunya yang
berkaitan dengan public.
Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan
wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas
memiliki wewenang untuk memberinasihat apakah suatu program sebaiknya
diteruskan ataukah ditunda ataukah dihentikan.
Pengertian dan Sejarah Protokoler
Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan
suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat
A. Sejarah Kata Protokol
Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa
Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon.
Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford,
“Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official dealings,
as between heads of state or diplomats.”
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah
manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya
berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu
naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen
persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun
internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik.
Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku
secara universal.
Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan
pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan
suatu kegiatan. Suatu kegiatan apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan
dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut
diperlukan untuk menunjang suksenya puncak acara.
Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta
disepakati keprotokolan adalah ”Norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan
yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara, berbangsa, pemerintah dan
masyarakat.”
Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun 1987,
ialah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi
aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan
atau masyarakat.
B. Persyaratan Menjadi Protokoler.
Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu :
1. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan
antar manusia
2. Bermental kuat dan kepribadian tangguh
3. Trampil dan cekatan menguasai situasi
4. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat
5. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
6. Sangat memahami perasaan orang lain
7. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang
8. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
9. Rendah hati tetapi tidak rendah diri
10.Penampilan menarik
11.Pandai berbusana sesuai dengan suasana
12.Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
13.Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsure-unsur
manajemen
14.Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing
Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang
berkompenten dalam menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang yang
memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keprotokolan.
C. Jenis-jenis Kegiatan Protokol
Jenis-jenis kegiatan keprotokolan dapat meliputi:
Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/
Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk:
1. Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
2. Upacara penandatanganan naskah kerjasama
3. Upacara sumpah pegawai
4. Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
5. Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan sebagainya
Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tingg
1. Upacara Dies Natalies
2. Upacara wisuda sarjana
3. Upacara pengukuhan guru besar
4. Upacara promosi Doktor/ Doktor Honoris Causa
3. Berikan contoh tentang kegiatan humas oleh suatu perusahaan adalah
lembaga.
STRATEGI HUMAS PT. PLN MELALUI KEGIATAN CUSTOMER CARE
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN BISNISNYA
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
manajemen Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa
yang dia konsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik
atau memuaskan. Pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Kepuasan dapat membentuk persepsi dan hal ini dapat
memposisikan produk perusahaan di mata pelanggannya. Hal tersebut penting
sebagai acuan dalam pembenahan kualitas pelayanan, sehingga pelayanan yang
diberikan bisa memberikan kepuasan pada tingkat yang optimal.
Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan bermutu yang memenuhi tingkat
kepentingan pelanggan. Tingkat kepentingan pelanggan terhadap pelayanan yang
akan mereka bina dapat dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka
peroleh, pelanggan memilih memberi jasa berdasarkan peringkat kepentingan dan
setelah menikmati pelayanan tersebut mereka cenderung akan
membandingkannya dengan yang mereka cenderung akan membandingkan
dengan yang mereka harapkan. Bila pelayanan yang mereka nikmati ternyata
berbeda jauh para pelanggan akan kehilangan minat terhadap perusahan/instansi
jasa tersebut begitu sebaliknya.
Pelanggan terdiri dari berbagai karakteristik pelanggan yang beragam, mulai
golongan rumah tangga, industri, bisnis, pemerintah, sosial, serta pelanggan very
important person (VIP) sampai pelanggan dengan kategori very-very important
person (WIP). Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti kepuasan pelanggan
dari segi kepuasan pelanggan bisnis. Pengertian Bisnis menurut Katz adalah
"kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil
industri dan jasa professional yang mendatangkan keuntungan". Pelanggan bisnis
merupakan pelanggan yang bergerak dibidang industrial, perdagangan dan jasa.
Pelanggan Bisnis dimana usahanya untuk keperluan pemrosesan lebih lanjut,
kemudian dijual (produsen); disewakan kepada pihak lain; dijual kepada pihak
lain (pedagang); digunakan untuk keperluan sosial dan kepentingan publik (pasar
pemerintah dan organisasi). Dengan demikian, pelanggan bisnis meliputi
organisasi bisnis maupun organisasi nirlaba (seperti rumah sakit, sekolah, instansi
pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya).
Banyak perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang selalu berusaha
memberikan kepuasan pelanggan karena bagi perusahaan apapun khususnya
perusahaan jasa seperti yang diungkapkan oleh Edgar Sugiharto dalam bukunya
Psikologi Pelayanan dalam industri jasa mengatakan bahwa : "Pelanggan adalah
orang-orang yang datang kepada anda (para petugas) dengan tujuan dan harapan
tertentu serta ingin memperoleh apa yang menyenangkan" (Sugiharto, 1995 : 125)
Perusahaan Listrik Negara atau lebih dikenal PLN adalah suatu badan usaha milik
Negara (BUMN) di wilayah Republik Indonesia yang bergerak dalam bidang
bisnis pelayanan jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Listrik merupakan sumber daya energi siap pakai yang
dikonvensi dari bentuk energi primer melalui teknologi yang berdampak bagi
berbagai macam perusahaan, baik perusahaan jasa, industrial, dagang.
Pelanggan bisnis merupakan pelanggan yang menggunakan daya listrik dalam
jumlah yang cukup besar, dengan kategori Bl (Bisnis satu), B2 (Bisnis dua) dan
B3 (Bisnis tiga). Pelanggan harus mendapat pelayanan yang baik dan bermutu,
karena pelayanan yang baik dan bermutu akan menimbulkan kesan yang baik dan
dengan sendirinya citra perusahaan akan baik pula. Layanan yang disediakan oleh
PLN pada dasarnya meliputi beberapa produk layanan, di antaranya yaitu
pelayanan Sambungan Baru dan Penambahan Daya, Pelayanan Pembacaan Meter,
Pelayanan Penjualan Rekening Listrik, Pelayanan Gangguan, Pelayanan Informasi
Pelanggan, di antaranya melalui fasilitas telepon 123, Pelayanan kelistrikan
lainnya.
Memberikan kepuasan pelanggan sebagaimana yang diatur Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yaitu Undang-Undang No 8 Tahun 1999 pasal 4 a yang
berbunyi demikian "Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa" Ketentuan Pasal 4 huruf a UUPK telah
mengatur bahwa konsumen berhak mendapatkan kenyamanan, keamanan dan
keselamatan dalam mengkomsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi hal
tersebut, pengadaan sarana serta prasarana merupakan faktor yang sangat
mendukung. Keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung secara langsung
akan berimplikasi pada kenyamanan dan kepuasan konsumen dalam
mengkonsumsi barang ataupun jasa. Untuk mampu memberikan sebuah kepuasan
pelanggan yang maksimal maka dibutuhkan sebuah divisi Humas (Hubungan
Masyarakat) yang mampu menangani kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggan.
Pada dasarnya humas merupakan bidang atau fungsi manajemen yang diperlukan
oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan)
maupun organisasi yang nonkomersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa
dicegah, terlepas dari kita menyukai atau tidak, karena humas mempakan salah
satu organisasi secara positif.
Menurut definisi kamus terbitan Institue of Public Relations, humas adalah
keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Definisi PR atau Humas menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations.
"PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun
keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian".
(Jeffkins, 1998 : 10).
Keberhasilan sebuah perusahaan juga ditentukan oleh seorang Humas sehingga
Humas mempakan fungsi yang strategis dalam manajemen mereka
bertanggungjawab langsung dalam menghadapi, membendung, menanggulangi,
mengatasinya. Hal tersebut mempakan bagian dari tugas seorang Humas. Seperti
dikatakan diatas bahwa Humas adalah bagian fungsi dari manajemen maka dari
itu seorang Humas harus menyusun startegi untuk mencapai tujuan pemsahaan.
Adapun tujuan dari Public Relations menurut Oemi Abdurrachman mengatakan
sebagai berikut : "Tujuan Public Relations adalah mengembangkan good will dan
memperoleh opini public yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan
hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan public Relations harus
dikerahkan kedalam dan keluar." (Abdurrachman, 2001 : 34)
Secara umum Betrand R Canfield (1956 : 19) dalam bukunya Public Relations,
Principles Cases and Problems, mengemukakan bahwa fungsi Public Relations
adalah : Mengabdi kepada kepentingan umum, memelihara komunikasi yang baik
dan menitik beratkan moral dan tingkah-laku yang baik.pada intinya kegiatan PR
bertujuan untuk mempenguhi pendapat, sikap, sifat dan tingkahlaku publik
dengan jalan menumbuhkan penerimaan, pengertian, dari public.
Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal Public Relations dan
kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut External Public Relations. Sesuai
dengan defmisi diatas dapat dijelaskan bahwa Internal Public Relations
merupakan kegiatan Public Relations yang dibentuk untuk membina hubungan
dengan publik yang didalam instansi atau perusahaan. Sedangkan External Public
Relations merupakan kegiatan Public Relations yang ditujukan kepada publik
yang berada diluar perusahaan atau instansi, untuk membina hubungan yang baik
agar diperoleh citra yang positif.
Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada kegiatan External Public Relations
untuk mengetahui sejauhmana kegitan Customer Care terhadap kepuasan
pelanggan.
"Sukses besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah mendapatkan pelanggan,
bukan penjualannya itu sendiri. Setiap barang dapat saja dijual untuk satu kali
kepada seorang pembeli, akan tetapi sebuah perusahaan dikatakan sukses, kalu
bisa meningkatkan jumlah pelangganya yang membeli barang atau jasa berulang
kali". Demikian Lew Hahn seorang pengusahan terkenal di Amerika Serikat
(Effendy 1972 : 150)
Karena itu, para pelanggan tetap harus selalu dipegang jangan sampai pindah
perhatiannya dan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dalam pada itu pelanggan
yang baru satu dua kali membeli harus diusahakan agar menjadi pelanggan tetap.
Sedang mereka yang belum pernah membeli sama sekali, diusahakan agar tertarik
perhaiannya dan mencoba untuk kemudian digerakkan sehingga menjadi
pelanggan tetap. Itulah salah satunya tugas PR Caranya ialah dengan melakukan
komunikasi, baik dengan cara publisitas maupun periklanan. Dalam membina
hubungan dengan pelanggan dibutuhkan sebuah strategi agar dapat terwujudnya
sebuah tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaann.
Strategi menurut Onong Uchjana Effendy. Strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti
kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari
situasi dan kondisi. Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya
kegiatan komunikasi berupa pesan yang disampaikan melalui berbagai media
dapat secara efektif diterima. Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara
makro (flammed multi media strategi) maupun secara mikro (single
communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda (Effendy, 2000 : 300)
Mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Customer Care
merupakan bagian dari strategi Humas dalam memberikan kepuasan pelanggan.
Dalam hal ini PT. PLN (Persero) sebagai penyedia jasa utama energi listrik bagi
kelangsungan kehidupan masyarakat diharapkan mampu memberikan pelayanan
yang maksimal bagi para pelangganya sehingga terciptanya sebuah kepuasan.
Namun tidak selamanya pelayanan yang diberikan maksimal ada kalanya juga
mengalami kendala dan hambatan seperti keterbatasan sarana dan prasarana,
layanan yang diberikan kurang maksimal. Untuk menjelaskan permasalahan atau
memberikan informasi kepada pelanggan bisnis tidak selamanya Humas mampu
melayani maka dari itu dibutuhkan sebuah Customer Care sebagai
kepanjangtanganan dari humas untuk menyampaikan informasi dan melayani
kebutuhan pelanggan bisnis.
Humas beserta staf
Tugas utama humas adalah menyampaikan informasi dan membangun
citra perusahaan dan produknya, namun sebetulnya juga menyangkut upaya-upaya
untuk membentuk kesan positif perusahaan dalam benak setiap orang. Humas
tidak terkait langsung dengan bisnis dan dalam hal ini, humas tidak sama dengan
alat-alat lain dalam bauran promosi. Meski humas adalah penanggung jawab atas
keseluruhan aktivitas kehumasan, sebenarnya, kehumasan juga merupakan
tanggung jawab siapapun yang tugasnya kerap berhadapan orang-orang dari luar
organisasi. Orang-orang ini meliputi bagian ‘front-liners’, orang-orang yang tugas
sehari-harinya mewajibkan mereka untuk melakukan kontak dengan pihak
luar. Misalnya:
· Resepsionis,
· petugas penerima telepon,
· pengemudi truk,
· staf gudang,
· staf pelayanan di kantin.
Terlepas dari staf humas dan pemasaran, seperti para wiraniaga, yang
memang tugasnya mengharuskannya menjalin relasi dengan pihak luar sebagai
bagian upaya pemasaran terbuka, setiap orang dalam organisasi mesti ikut
memikul tanggung jawab dalam kehumasan; setiap orang dalam
organisasi toh pasti pulang setelah jam kerja selesai (dan membicarakan
perusahaan mereka bersama teman-teman atau keluarga mereka).
Dalam konteks ini, sebuah pendekatan buruk bagi humas (namun
justru umum terjadi) adalah untuk menyewa seseorang yang punya senyum manis
dan suara ramah untuk duduk di sebelah telepon dan menangani semua komplein
serta mengatasi semua masalah yang timbul. Pendekatan ini tidaklah memadai
karena lebih bersifat reaktif dan baru bertindak bak ‘pemadam kebakaran’ bila ada
krisis.
Pendekatan kehumasan yang lebih baik adalah mendorong seluruh
karyawan untuk menilai perusahaan secara positif. Hal ini bisa dilakukan dengan
memastikan bahwa tiap orang mengetahui apa yang dilakukan perusahaan,
kebijakan apa yang dijalankan serta tujuan, visi dan misi perusahaan. Hampir
tidak ada karyawan yang tak akan merasa senang bila mengetahui bahwa mereka
bekerja pada organisasi yang peduli, bertanggung jawab dan sukses; tugas humas
adalah untuk memastikan bahwa hal-hal di atas sudah disampaikan pada staf.
Mereka terkadang memakai slogan atau moto perusahaan untuk merangkum
tujuan utama perusahaan. Tabel di bawah ini mengetengahkan sejumlah contoh.